Konsep diversifikasi seringkali diilustrasikan dengan perkataan “jangan menaruh telur pada satu keranjang “(don’t put your eggs in on basket). Karena jika keranjang tersebut jatuh, maka habislah telur kita. Pada intinya diversifikasi dilakukan untuk mengurangi risiko. Pada makalah ini kita akan membicarakan aspek pengurangan risiko melalui diversifikasi. Pembicaraan dimulai dengan membicarakan karakteristik diversifikasi, bagaimana diversifikasi bisa mengurangi risiko. Kemudian dilanjutkan dengan membicarakan aspek lain, yaitu sinergi, yang perlu diperhatikan jika perusahaan melakukan diversifikasi produk.
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioAmrul Rizal
Dokumen tersebut membahas tentang return dan risiko portofolio investasi. Ia menjelaskan bahwa tujuan investor adalah memaksimalkan return dengan mempertimbangkan risiko. Return diestimasi berdasarkan return yang diharapkan dan risikonya diukur dengan variansi dan deviasi standar. Diversifikasi dapat meminimalkan risiko portofolio tanpa mengurangi returnnya.
Bab 14 membahas konsep diversifikasi produk perusahaan untuk mengurangi risiko dengan cara 'tidak menaruh semua telur pada satu keranjang'. Dibahas pula aspek sinergi yang perlu diperhatikan dan bagaimana analisis statistik menunjukkan pengaruh jumlah aset terhadap penurunan risiko portofolio."
Dokumen tersebut membahas dua contoh manajemen risiko, yaitu Pak Joko yang membeli asuransi untuk mobil barunya untuk mengalihkan risiko kecelakaan atau pencurian, serta PT Kelana yang menahan risiko kecelakaan taksi mereka dengan mencadangkan dana secara berkala."
Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)Nurmansyah Arif W
Dokumen tersebut membahas tentang biaya modal dan struktur modal perusahaan multinasional. Ia menjelaskan pengertian biaya modal, faktor-faktor yang mempengaruhinya, fungsi biaya modal, dan pendekatan untuk menghitung biaya modal individual dan keseluruhan seperti WACC. Dokumen juga membahas perbedaan struktur modal antara perusahaan domestik dan multinasional serta faktor yang mempengaruhi keputusan struktur modal MNC.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang risiko operasional pada perbankan dan cara mengukur risikonya
2. Terdapat berbagai jenis risiko operasional seperti risiko proses internal, manusia, sistem, dan eksternal
3. Risiko operasional dapat diukur berdasarkan frekuensi dan dampak kerugiannya, misalnya menggunakan matriks atau simulasi
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioAmrul Rizal
Dokumen tersebut membahas tentang return dan risiko portofolio investasi. Ia menjelaskan bahwa tujuan investor adalah memaksimalkan return dengan mempertimbangkan risiko. Return diestimasi berdasarkan return yang diharapkan dan risikonya diukur dengan variansi dan deviasi standar. Diversifikasi dapat meminimalkan risiko portofolio tanpa mengurangi returnnya.
Bab 14 membahas konsep diversifikasi produk perusahaan untuk mengurangi risiko dengan cara 'tidak menaruh semua telur pada satu keranjang'. Dibahas pula aspek sinergi yang perlu diperhatikan dan bagaimana analisis statistik menunjukkan pengaruh jumlah aset terhadap penurunan risiko portofolio."
Dokumen tersebut membahas dua contoh manajemen risiko, yaitu Pak Joko yang membeli asuransi untuk mobil barunya untuk mengalihkan risiko kecelakaan atau pencurian, serta PT Kelana yang menahan risiko kecelakaan taksi mereka dengan mencadangkan dana secara berkala."
Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)Nurmansyah Arif W
Dokumen tersebut membahas tentang biaya modal dan struktur modal perusahaan multinasional. Ia menjelaskan pengertian biaya modal, faktor-faktor yang mempengaruhinya, fungsi biaya modal, dan pendekatan untuk menghitung biaya modal individual dan keseluruhan seperti WACC. Dokumen juga membahas perbedaan struktur modal antara perusahaan domestik dan multinasional serta faktor yang mempengaruhi keputusan struktur modal MNC.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang risiko operasional pada perbankan dan cara mengukur risikonya
2. Terdapat berbagai jenis risiko operasional seperti risiko proses internal, manusia, sistem, dan eksternal
3. Risiko operasional dapat diukur berdasarkan frekuensi dan dampak kerugiannya, misalnya menggunakan matriks atau simulasi
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganOwnskin
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi produk bersama dan produk sampingan. Produk bersama adalah beberapa produk yang dihasilkan secara bersamaan menggunakan bahan baku, tenaga kerja, dan fasilitas yang sama, sedangkan produk sampingan adalah produk yang nilainya lebih kecil dibandingkan produk utama. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa metode alokasi biaya untuk menentukan harga pokok masing-masing produk
Instrumen derivatif adalah instrumen yang nilainya berasal dari aset lain. Contohnya kontrak forward yang memungkinkan pembelian mata uang asing di masa depan dengan harga tetap saat ini, yang bermanfaat untuk lindung nilai risiko nilai tukar. Kontrak derivatif seperti forward dan futures memungkinkan spekulasi dan manajemen risiko dengan mengikat harga saat ini untuk pengiriman di masa depan.
Teks tersebut membahas metode pengukuran kinerja pusat investasi dengan menggunakan Tingkat Pengembalian Atas Investasi (ROI). ROI dihitung dengan membagi laba operasi dengan total aktiva rata-rata. ROI digunakan untuk mengevaluasi efisiensi investasi dan kinerja pusat investasi. Teks tersebut juga membahas keunggulan dan kelemahan pengukuran ROI serta beberapa ilustrasi penerapannya.
Dokumen tersebut membahas mengenai analisis penganggaran modal yang mencakup dua langkah yaitu mengestimasi aliran kas dari investasi dan mengevaluasi aliran kas tersebut menggunakan kriteria penilaian investasi untuk menentukan kelayakannya. Kriteria penilaian investasi yang disebutkan meliputi accounting rate of return, payback period, internal rate of return, net present value, dan profitability index."
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi biaya menjadi biaya tetap, biaya variabel, dan biaya campuran berdasarkan perilaku biayanya ketika volume produksi berubah. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa metode untuk memisahkan komponen biaya tetap dan variabel dari biaya campuran, seperti metode tinggi-rendah, scatter plot, dan metode kuadrat terkecil.
Manajemen portofolio melibatkan proses pengelolaan investasi dengan membuat portofolio yang terdiri dari berbagai aset. Prosesnya terdiri dari perencanaan, eksekusi, dan evaluasi untuk memastikan portofolio memberikan hasil yang optimal sesuai toleransi risiko investor. Preferensi risiko berbeda antara investor individu dan institusi, dan dipengaruhi oleh faktor seperti usia, pendapatan, peraturan, dan kebutuhan pendanaan.
BAB 11 dan 12 membahas tentang pengertian dan estimasi beta serta koreksi bias pada perhitungan beta akibat perdagangan yang tidak sinkron. Beta merupakan ukuran volatilitas return suatu sekuritas terhadap pasar dan dapat diestimasi secara historis menggunakan data pasar, akuntansi, atau fundamental. Metode Fowler dan Rorke dianggap paling tepat untuk mengoreksi bias akibat perdagangan tidak sinkron.
Bab ini menjelaskan bagaimana perusahaan pertanian Kanada bernama United Grain Growers (UGG) mengelola risikonya terutama risiko cuaca melalui identifikasi, kuantifikasi, dan pengelolaan risiko dengan menggunakan derivatif cuaca, asuransi cuaca terintegrasi, dan pendanaan risiko terintegrasi.
Dokumen tersebut membahas tentang risiko dan pengembalian investasi saham secara individual maupun portofolio. Secara individual, risiko diukur dengan menggunakan variansi dan deviasi standar dari pengembalian historis, sedangkan pengembalian diharapkan dihitung sebagai rata-rata tertimbang. Untuk portofolio, pengembalian diharapkan dihitung sebagai rata-rata tertimbang dari pengembalian individu dengan mempertimbangkan porsi investasi m
Bab ini membahas konsep return dan risiko portofolio dalam investasi di pasar modal. Topik utama meliputi pengertian return dan risiko, estimasi return dan risiko sekuritas individu dan portofolio, serta manfaat diversifikasi untuk mengurangi risiko portofolio.
The Role of Time Value in Finance
Single Amounts
Annuities
Mixed Streams
Compounding interest more frequently than annually
Special Applications of Time Value
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganOwnskin
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi produk bersama dan produk sampingan. Produk bersama adalah beberapa produk yang dihasilkan secara bersamaan menggunakan bahan baku, tenaga kerja, dan fasilitas yang sama, sedangkan produk sampingan adalah produk yang nilainya lebih kecil dibandingkan produk utama. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa metode alokasi biaya untuk menentukan harga pokok masing-masing produk
Instrumen derivatif adalah instrumen yang nilainya berasal dari aset lain. Contohnya kontrak forward yang memungkinkan pembelian mata uang asing di masa depan dengan harga tetap saat ini, yang bermanfaat untuk lindung nilai risiko nilai tukar. Kontrak derivatif seperti forward dan futures memungkinkan spekulasi dan manajemen risiko dengan mengikat harga saat ini untuk pengiriman di masa depan.
Teks tersebut membahas metode pengukuran kinerja pusat investasi dengan menggunakan Tingkat Pengembalian Atas Investasi (ROI). ROI dihitung dengan membagi laba operasi dengan total aktiva rata-rata. ROI digunakan untuk mengevaluasi efisiensi investasi dan kinerja pusat investasi. Teks tersebut juga membahas keunggulan dan kelemahan pengukuran ROI serta beberapa ilustrasi penerapannya.
Dokumen tersebut membahas mengenai analisis penganggaran modal yang mencakup dua langkah yaitu mengestimasi aliran kas dari investasi dan mengevaluasi aliran kas tersebut menggunakan kriteria penilaian investasi untuk menentukan kelayakannya. Kriteria penilaian investasi yang disebutkan meliputi accounting rate of return, payback period, internal rate of return, net present value, dan profitability index."
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi biaya menjadi biaya tetap, biaya variabel, dan biaya campuran berdasarkan perilaku biayanya ketika volume produksi berubah. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa metode untuk memisahkan komponen biaya tetap dan variabel dari biaya campuran, seperti metode tinggi-rendah, scatter plot, dan metode kuadrat terkecil.
Manajemen portofolio melibatkan proses pengelolaan investasi dengan membuat portofolio yang terdiri dari berbagai aset. Prosesnya terdiri dari perencanaan, eksekusi, dan evaluasi untuk memastikan portofolio memberikan hasil yang optimal sesuai toleransi risiko investor. Preferensi risiko berbeda antara investor individu dan institusi, dan dipengaruhi oleh faktor seperti usia, pendapatan, peraturan, dan kebutuhan pendanaan.
BAB 11 dan 12 membahas tentang pengertian dan estimasi beta serta koreksi bias pada perhitungan beta akibat perdagangan yang tidak sinkron. Beta merupakan ukuran volatilitas return suatu sekuritas terhadap pasar dan dapat diestimasi secara historis menggunakan data pasar, akuntansi, atau fundamental. Metode Fowler dan Rorke dianggap paling tepat untuk mengoreksi bias akibat perdagangan tidak sinkron.
Bab ini menjelaskan bagaimana perusahaan pertanian Kanada bernama United Grain Growers (UGG) mengelola risikonya terutama risiko cuaca melalui identifikasi, kuantifikasi, dan pengelolaan risiko dengan menggunakan derivatif cuaca, asuransi cuaca terintegrasi, dan pendanaan risiko terintegrasi.
Dokumen tersebut membahas tentang risiko dan pengembalian investasi saham secara individual maupun portofolio. Secara individual, risiko diukur dengan menggunakan variansi dan deviasi standar dari pengembalian historis, sedangkan pengembalian diharapkan dihitung sebagai rata-rata tertimbang. Untuk portofolio, pengembalian diharapkan dihitung sebagai rata-rata tertimbang dari pengembalian individu dengan mempertimbangkan porsi investasi m
Bab ini membahas konsep return dan risiko portofolio dalam investasi di pasar modal. Topik utama meliputi pengertian return dan risiko, estimasi return dan risiko sekuritas individu dan portofolio, serta manfaat diversifikasi untuk mengurangi risiko portofolio.
The Role of Time Value in Finance
Single Amounts
Annuities
Mixed Streams
Compounding interest more frequently than annually
Special Applications of Time Value
1. Risiko investasi terkait dengan kemungkinan pengembalian yang tidak sesuai harapan. Risiko portofolio lebih rendah dibanding risiko saham tunggal karena diversifikasi.
Bab 9 membahas Model Keseimbangan Risiko dan Return: Capital Asset Pricing Model (CAPM). CAPM merupakan model yang menjelaskan hubungan positif antara risiko dan return serta kondisi keseimbangan di pasar keuangan. Model ini menggunakan risiko sistematis sebagai indikator risiko dan mengukur premi risiko berdasarkan beta pasar saham suatu aset.
1. Analisis risiko total melibatkan pengukuran risiko sistematis dan tidak sistematis dari berbagai aset keuangan. Risiko sistematis tidak dapat dihilangkan melalui diversifikasi sedangkan risiko tidak sistematis dapat dikurangi.
2. Model Markowitz menganalisis return dan risiko portofolio dengan mempertimbangkan korelasi antar aset. Model Sharpe lebih sederhana dengan mengacuhkan korelasi antar aset.
3. Investor d
Risiko pasar muncul dari pergerakan harga pasar yang merugikan organisasi. Misalnya, jika harga saham portofolio turun dan menyebabkan kerugian. Manajemen risiko pasar meliputi pengukuran risiko seperti value at risk (VAR) yang mengestimasi besarnya potensi kerugian di masa datang. Metode perhitungan VAR meliputi metode historis, model, dan simulasi Monte Carlo.
tugas softskill perekonomian indonesian estervalen15
Dokumen tersebut membahas tentang analisis investasi dan manajemen portofolio serta perekonomian Indonesia. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan pengertian portofolio, investasi, dan risiko serta bagaimana melakukan estimasi return dan risiko portofolio dengan menggunakan model Markowitz.
Bab ini membahas konsep return dan risiko portofolio dalam investasi pasar modal. Topik utama meliputi pengertian return dan risiko, estimasi return dan risiko sekuritas individu dan portofolio, analisis risiko portofolio, dan manfaat diversifikasi untuk mengurangi risiko portofolio.
Bab 4 membahas tentang return dan risiko yang diharapkan dari portofolio investasi. Topik utama yang dibahas adalah pengertian return dan risiko, estimasi return dan risiko aset tunggal dan portofolio, serta manfaat diversifikasi untuk mengurangi risiko portofolio tanpa mengurangi return yang diharapkan."
Pajak Kendaraan Bermotor adalah pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor. Kendaraan Bermotor yang dimaksud adalah semua kendaraan beroda beserta gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat-alat besar yang dalam operasinya menggunakan roda dan motor dan tidak melekat secara permanen serta kendaraan bermotor yang dioperasikan di air. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 mengatur tentang pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor dalam Pasal 3 sampai Pasal 8.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai aspek pajak daerah, termasuk penagihan pajak, pembetulan dan pembatalan, keberatan, banding, penyitaan dan pelelangan, pembagian hasil penerimaan, biaya pemungutan, dan sanksi pidana. Dokumen ini juga menjelaskan proses pembukuan, pemeriksaan, dan ketentuan rahasia wajib pajak dalam konteks pajak daerah.
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori dan konsep dasar mengenai pajak daerah, termasuk definisi istilah, jenis-jenis pajak daerah, dasar pengenaan pajak, cara penghitungan pajak, dan proses pemungutan pajak."
PENDAPATAN ASLI DAERAH
Pendapatan Asli Daerah merupakan pendapatan yang diperoleh pemerintah daerah atas pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat, serta pemanfaatan sumber daya yang dimiliki pemerintah daerah. Pendapatan ini sering kali dijadikan indikator tingkat kemajuan suatu daerah. Dacrah yang dianggap maju adalah daerah yang memiliki PAD yang tinggi. Hal ini dapat dimengerti karena dengan tingginya PAD yang diterima suatu daerah maka tingkat ketergantungan Pemerintah Daerah terhadap Pemerintah Pusat dalam hal pendanaan APBDnya akan semakin berkurang. Walaupun demikian, pemerintah daerah dilarang melakukan pungutan pungutan kepada masyarakat yang dapat berakibat biaya ekonomi tinggi (high cost economy) yang pada akhirnya kurang mendukung dunia usaha/investasi. Selain itu, pemerintah daerah juga dilarang menetapkan peraturan daerah yang menghambat mobilitas penduduk. Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan yang diperoleh dari sumber-sumber pendapatan di dalam daerahnya sendiri. Pendapatan Asli Daerah tersebut dipungut berdasarkan peraturan daerah yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah segenap pemasukan atau penerimaan yang masuk ke dalam kas daerah, diperoleh dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri, dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dipergunakan untuk keperluam daerah. Oleh karena itu, tiap-tiap daerah harus mengupayakan agar dapat dipungut seintensif mungkin. (Fauzi dan Iskandar, 1984:44).
Menurut Halim (2004:67), Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah “semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah”. Menurut Halim dan Nasir (2006:44), Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan yang diperoleh daerah dan dipungut berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Menurut Isdijoso (2002) menyatakan penerimaan Pendapatan Asli Daerah merupakan akumulasi dari Pos Penerimaan Pajak yang berisis hasil perusahaan milik daerah, Pos Penerimaan Investasi serta Pengelolaan Sumber Daya Alam. Pendapatan Asli Daerah merupakan pendapatan yang diusahakan atau dicari setiap Pemerintah Daerah dengan mengacu kepada ketentuan yang mengatur tentang penggalian sumber-sumber keuangan tersebut (Nasution, 2003).
Menurut Mardiasmo (2002), Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan yang diperoleh dari sektor pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.
Menurut Samsubar Saleh (2003), Pendapatan Asli Daerah merupakan suatau komponen yang sangat menentukan berhasil tidaknya kemandirian pemerintah Kabupaten/Kota dalam rangka otonomi daerah saat ini. Salah satu komponen yang sangat diperhatikan dalam menentukan tingkat kemandirian daerah dalam rangka otonomi daerah adalah sektor Pendapatan Asli Daerah.
Menurut Guritno Mangkosubroto (1997) menyatakan bahwa pada umumnya penerimaan p
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan harga pokok berdasarkan proses (process costing) dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang dan FIFO. Dibahas pula tentang penghitungan unit ekuivalen, biaya per unit, penilaian persediaan, dan penyusunan laporan produksi dengan menggunakan kedua metode tersebut.
Dokumen tersebut membahas mekanisme penyusunan dan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) secara garis besar, mulai dari penyusunan kebijakan umum, perencanaan, penganggaran, penerbitan dokumen pelaksanaan, hingga pembiayaan daerah. Proses penyusunan dan pelaksanaan APBD melibatkan berbagai pihak di pemerintah daerah dan harus berpedoman pada peraturan perund
Dokumen tersebut membahas mengenai analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit/CVP) sebagai alat perencanaan manajerial untuk memprediksi perubahan biaya dan membantu pengambilan keputusan."
1. Dokumen membahas tentang bentuk pemerintahan daerah dan potensi sumber daya daerah yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah daerah.
2. Ada dua bentuk pemerintahan daerah yaitu local self government dan local state government.
3. Potensi sumber daya daerah meliputi sumber daya alam, manusia, buatan, dan kelembagaan.
Aktivitas bisnis di danai dengan liabilitas atau ekuitas. Atau keduannya. Liabilitas merupakan kewajibaan pendanaan yang membutuhkan pembayaraan uang, jasa, atau asset lainnya di masa depan.liabilitas adalah klaim pihak luar terhadap asset dan sumber daya perusahaan saat ini dn masa mendatang. Liabilitas dapat bersifat pendanaan atau operasi dan biasanya lebih tinggi dari pada pemegang saham.liabilitas spendanaan merupakan semua bentuk pendanaan utang seperti wesel bayar jangka Panjang dan obligasi, pinjam jangka pendek, dan sewa. Liabilitas operasi merupakan kewajibaan yang timbul dari operasi seperti kreditor dagang,dan kewajibaan pasca kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang pelaporan dan analisis keuangan, yang mencakup lingkungan pelaporan keuangan, konsep-konsep penting seperti laba ekonomi dan akuntansi, serta prinsip-prinsip akuntansi seperti akuntansi akrual dan nilai wajar. Dokumen ini juga membahas analisis laporan keuangan, tujuan akuntansi, dan keterbatasan informasi laporan keuangan."
Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang secara efektif berlaku sejak Januari 2001, dilanjutkan dengan penggantinya yaitu UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diganti dengan UU No. 23 Tahun 2014 dan terakhir diubah dengan UU No. 9 Tahun 2015. Berkaitan dengan keuangan daerah, diatur dengan UU No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah yang kemudian diganti dengan UU No. 33 Tahun 2004.
Dokumen tersebut membahas pengertian akuntansi manajerial sebagai sistem akuntansi internal perusahaan yang dirancang untuk mendukung kebutuhan manajemen akan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Akuntansi manajerial lebih menekankan pada penyediaan informasi masa depan untuk proses perencanaan dan pengambilan keputusan.
Analisis laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan penting dari bidang analisis bisnis yang lebih luas. Analisis bisnis merupakan proses mengevaluasi prospek ekonomi dan risiko perusahaan. Hal ini meliputi analisis lingkungan bisnis perusahaan, strateginya,serta posisi dan kinerja keuangannya. Analisis laporan keuangan adalah penerapan alat dan teknik analitis terhadap laporan keuangan bertujuan umum dan data terkait untuk memperoleh estimasi dan kesimpulan yang berguna dalam analisis bisnis. Analisis laporan keuangan mengurangi ketergantungan pada firasat,tebakan, dan intuisi untuk pengambilan keputusan bisnis sehingga mengurangi ketidakpastian analisis bisnis analisis ini tidak mengurangi kebutuhan atas pertimbangan ahli, tetapi justru menyediakan dasar sistematis dan efektif untuk analisis bisnis.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi forensik, kriminologi, dan viktimologi;
(2) Kriminologi mempelajari penyebab kejahatan dan reaksi masyarakat terhadapnya, sedangkan viktimologi berfokus pada korban kejahatan dan berbagai aspek yang melibatkan korban;
(3) Dokumen tersebut menjelaskan berbagai teori yang terkait
A.Pengendalian kualitas sebagai strategi menghadapi Risiko Operasional Risiko Operasional.
Bab mengenai pengukuran risiko menjelaskan bahwa risiko operasional merupakan risiko yang paling tua tetapi belum banyak diketahui karakteristiknya dibandingkan beberapa resiko lain seperti risiko pasar risiko tingkat bunga risiko kredit. Dikatakan paling tua karena perusahaan berurusan dengan aspek operasional sejak perusahaan berdiri. Manajemen risiko operasional pada dasarnya sudah dilakukan perusahaan, meskipun dengan nama yang berbeda jika perusahaan berusaha memperbaiki operasionalnya,maka perusahaan sudah melakukan manajemen risiko operasional.sistem operasional yang efektif bisa mengendalikan risiko operasional.manajemen kualitas pada dasarnya ingin memperbaiki kualitas output melalui pengendalian operasional. Konsep tersebut pertama kali populer untuk proses produksi.tetapi pada perkembangan selanjutnya konsep manajemen kualitas juga diterapkan untuk lainnya, seperti sektor pelayanan (jasa).karena itu bagian berikut ini membicarakan manajemen kualitas sebagai salah satu teknik untuk mengelola risiko operasional.
Instrumen Derivatif adalah Instrumen yang nilainya diturunkan dari nilai aset yang menjadi dasarnya (Underlying Assets). Aset yang menjadi dasar tersebut bisa sangat beragam, mulai dari sekuritas (saham, obligasi), komoditas (emas, olefin), valas bahkan instrumen lainnya. Instrumen derivatif sangat bermanfaat untuk manajemen risiko, yaitu bisa digunakan untuk hedging (lindung nilai). Di Indonesia, instrumen tersebut belum banyak diperdagangkan, meskipun di luar negeri (khususnya di negara maju), pertumbuhan instrumen tersebut berkembang cukup pesat.
Koruptor terbesar di dunia mempunyai beberapa kesamaan. Mereka adalah pemimpin politik, presiden, atau perdana menteri dengan kekuasaan yang sangat besar. Mereka menguasai semua unsur trias politika. Pers dan oposisi dibungkam atau dihabisi ; keamanan Negara menjadi pembenaran. Pemilian umum menjadi pannggung sandiwara. Koruptor terbesar adalah autokrat .
Kekuasan absolut memungkinkan mereka menguasai seluruh sumber perekonomian, termasuk bantuan yang diberikan oleh bank sentral sebagai Lender of the last resort . kekuasaan absolut memungkinkan mereka menjarah kekayaan Negara , termasuk kekayaan Negara yang dibelanjai dengan utang (termasuk utang luar negeri). Mereka adala autokrat dan Kleptokrat, dua sisi dari mata uang yang sama.
Tidak seorang pun yang dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang secara sempurna, meskipun dengan menggunakan berbagai alat analisis. Setiap ramalan yang dilakukan tidak akan terlepas dari kesalahan perhitungan yang telah dilakukan. Penyebab melesatnya hasil ramalan karena dimasa yang akan datang penuh dengan ketidakpastian. Bahkan untuk hal-hal tertentu sama sekali tidak dapat diperhitungkan seperti maut dan rezeki. Jadi wajar jika terjadinya sesuatu di masa yang akan datang hanya dapat direka reka semata. Risiko di masa datang dapat terjadi terhadap kehidupan seseorang misalnya kematian, sakit atau resiko dipecat dari pekerjaannya. Dalam dunia bisnis risiko yang dihadapi dapat berupa risiko kerugian akibat kebakaran, kerusakan atau kehilangan atau risiko lainnya. Oleh karena itu, setiap risiko yang akan dihadapi harus di tanggulangi sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi. Untuk mengurangi risiko yang tidak kita inginkan di masa yang akan datang, seperti risiko kehilangan, risiko kebakaran, risiko macetnya pinjaman kredit bank atau risiko lainnya, maka diperlukan perusahaan yang mau menanggung risiko tersebut. Adalah perusahaan asuransi yang mau dan sanggup menanggung setiap risiko yang bakal dihadapi nasabahnya baik perorangan maupun badan usaha. Hal ini disebabkan perusahaan asuransi merupakan perusahaan yang melakukan usaha pertanggung jawaban terhadap risiko yang akan dihadapi oleh para nasabahnya.
Dokumen tersebut membahas mengenai arbitrase, alternatif penyelesaian sengketa, U.S. Foreign Corrupt Practices Act (FCPA), dan United Nations Convention Against Corruption (UNCAC). Beberapa metode alternatif penyelesaian sengketa seperti mediasi dan dading dijelaskan. Dokumen juga menjelaskan tentang Badan Arbitrase Nasional Indonesia dan arbitrase luar negeri. Pelanggaran terhadap FCPA dan unsur-unsurnya serta tanda bahaya korupsi diuraikan
More from Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura (20)
2. Konsep diversifikasi seringkali diilustrasikan dengan
perkataan “jangan menaruh telur pada satu keranjang “ (don’t
put your eggs in on basket). Karena jika keranjang tersebut
jatuh, maka habislah telur kita.
Pada intinya diversifikasi dilakukan untuk
mengurangi risiko.
3. A. EFEK DIVERSIFIKASI PORTOFOLIO
Misalkan kita mempunyai portofolio dengan N aset yang independen satu sama
lain. Risiko aset diukur dengan standar deviasi, sehinga tingkat keuntungan aset
yang diharapkan dan risiko aset tersebut adalah :
Tingkat keuntungan yang diharapkan = E(Ri) = (R1), …, (RN)
Risiko aset = 𝜎𝑖 =𝜎1, …, 𝜎𝑁
1. Aset yang Independen
4. B. EFEK DIVERSIFIKASI PORTOFOLIO
Misalkan kita akan melakukan investasi di suatu aset. Distribusi perolehan aset tersebut
terlihat berikut ini.
1. Aset yang Independen
Probabilitas Keuntungan (Rp)
(1) (2) (3) = (1) × (2) (4) = (1)×((3-475))2
A 0.25 200 50 18.906,25
B 0.5 500 250 312,5
C 0.25 700 175 12.656,25
1,00 475 31,875
Standar deviasi = 1,785,357
Jika tahun depan kondisi ekonomi baik
(kondisi A) dengan protabilitas 0,25,
maka tingkat keuntungan investasi
tersebut adalah Rp700. Ada tiga kondisi
yaitu sedang (B), dan jelek (C). Tingkat
keuntungan yang diharapkan bisa dilihat
pada kolom (3), yaitu sebesar 475.
Perhitungan varian diperoleh pada
kolom (4) baris kedua dari bawah yaitu
31.873. Standar deviasi adalah akar dari
31.875 yaitu = 178,5.
5. C. EFEK DIVERSIFIKASI PORTOFOLIO
Tabel berikut ini menunjukkan efek diversifikasi, risiko dengan satu aset, kemudian portofolio dimulai dengan
10 aset sampai dengan jumlah aset yang tidak terhingga.
1. Aset yang Independen
Tabel tersebut menunjukkan bahwa jika aset independen
satu sama lain, risiko akan cenderung nol jika kita
memperluas aset menjadi tidak terhingga jumlahnya.
Bagan berikut ini menggambarkan hasil pada tabel di
samping.
Jumlah Aset
Risiko
(Standar Deviasi)
Risiko (Varian)
1 178,5357 31.875
10 17,85357 3.187,5
100 1,785357 318,75
1000 0,178536 31,875
10000 0,017854 3,1875
100000 0,001785 0,31875
Tidak terhingga 0 0
N (jumlah
aset)
Risik
o
6. D. EFEK DIVERSIFIKASI PORTOFOLIO
Misalkan kita mempunyai portofolio yang terdiri N aset, tetapi aset tersebut berkaitan (berkorelasi, atau
tidak independen) satu sama lain. Kita ingin melihat tingkat keuntungan yang diharapkan dan risiko dari
portofolio tersebut. Tingkat keuntungan dan risiko bisa dituliskan sebagai berikut :
E(RP) = (1/N) R1 + … + (1/N) RN
= (R1 + … + RN) / N
𝜎𝑃
2
= (1/N)2
𝜎1
2
+ … + (1/N)2
𝜎𝑁
2
+ 2(1/N)(1/N) 𝜎12 + … + 2(1/N)(1/N)𝜎𝑖𝑗 ,
di mana I ≠ j
2. Aset yang Tidak Independen
7. A. EFEK DIVERSIFIKASI PORTOFOLIO
Risiko portofolio dalam situasi adalah penjumlahan dari varian setiap aset demgan kovarian antaraset.
Bagan berikut membantu visualisasi risiko portofolio tersebut.
2. Aset yang Tidak Independen
Misalkan kita mempunyai portofolio yang
terdiri dari 5 aset. Total risiko aset tersebut bisa
dituliskan sebagai berikut (di mana N=5).
𝜎1
2 𝜎12 𝜎13 𝜎13 𝜎14
𝜎2
3 𝜎23 𝜎24 𝜎25
𝜎3
2 𝜎34 𝜎35
𝜎4
2 𝜎45
𝜎5
2
8. A. EFEK DIVERSIFIKASI PORTOFOLIO
2. Aset yang Tidak Independen
Risiko portofolio untuk beberapa aset bisa dihitung sebagai berikut. Dimana jika risiko portofolio yang terdiri dari
aset yang berkorelasi satu sama lain akan turun sampai nilai tertentu, yaitu kovarian antarsaham.
Jumlah Aset
Term Pertama Term Kedua
Varian Total
[ (1/N)σi ² ] [(N-1)/N) 𝜎𝑖𝑗 )]
1 2.500 0 2.500
10 250 225 475
100 25 247,5 272,5
1.000 2,5 249,75 252,25
10.000 0,25 249,975 250,225
100.000 0,025 2,499,975 250,0225
Tidak terhingga 0 250 250
Risiko tersebut tidak akan bisa diturunkan
lebih lanjut. Bagan berikut ini menunjukkan
situasi tersebut.
Risiko
N (jumlah aset)
9. A. EFEK DIVERSIFIKASI PORTOFOLIO
3. Risiko Total, Risiko Sistematis, dan Risiko Tidak Sistematis
Markowitz mengembangkan model dua parameter, yaitu rata-rata keuntungan (mean) dan
deviasi standar dari mean keuntungan tersebut. Rata-rata tingkat keuntungan merupakan
tingkat keuntungan yang diharapkan, sedangkan deviasi standar merupakan indicator risiko.
Semakin besar deviasi standar, semakin besar risiko suatu investasi. Melalui dua parameter
tersebut Markowitz bisa menunjukkan bahwa diversifikasi bisa mengurangi risiko, portofolio
yang efisien (efficient set atau portofolio yang optimal) bisa dibentuk.
Sharpe (1963) mengembangkan model indeks tunggal. Dengan menggunakan model tersebut,
Sharpe bisa mendekomposisi risiko total (yaitu deviasi standar) ke dalam risiko untuk
perusahaan (risiko yang bisa dihilangkan melalui diversifikasi, atau disebut juga sebagai risiko
tidak sistematis), dan risiko pasar (risiko yang tidak bisa dihilangkan melalui diversifikasi, atau
disebut juga risiko sistematis), seperti berikut ini.
Risiko Total = Risiko Sistematis + Risiko Tidak Sistematis
10. A. EFEK DIVERSIFIKASI PORTOFOLIO
4. Ilustrasi Risiko yang Bisa dan yang Tidak Bisa Didiversifikasikan
Contoh risiko yang tidak bisa didiversifikasikan (risiko sistematis) :
Misalkan terjadi resesi perekonomian di Indonesia sehingga permintaan terhadap
produk-produk Indonesia (termasuk mobil) melemah. Menyebabkan terjadi
penurunan penjualan mobil baik Astra maupun Indomobil sehingga harga saham
keduanya juga mengalami penurunan. Salah satu cara untuk menurunkan risiko
sistematis dalam situasi ini adalah dengan memperluas aset dalam portofolio kita,
misal dengan memasukkan aset dari luar negeri.
11. A. EFEK DIVERSIFIKASI PORTOFOLIO
5. Dekomposisi Risiko Total
Dalam contoh di atas, risiko total bisa didekomposisi ke dalam risiko sistematis dan risiko
tidak sistematis menggunakan formula berikut ini.
𝜎𝑖2 = 𝛽𝑖2𝜎𝑀2 + 𝜎𝑒2
di mana, 𝜎𝑖2 = varian atau deviasi standar dikuadratkan dari return aset i
𝛽𝑖 = risiko sistematis aset i
𝜎𝑀2 = varian atau deviasi standar dikuadratkan dari return pasar
𝜎𝑒2 = varian error atau risiko sistematis dari aset i
12. A. EFEK DIVERSIFIKASI PORTOFOLIO
5. Dekomposisi Risiko Total
Risiko sistematis dan risiko tidak sistematis dihitung melalui regresi dengan model pasar (market model)
sebagai berikut ini.
𝑅𝑖 = 𝛼𝑖 + 𝛽𝑖 𝑅𝑀 + 𝑒𝑖
Di mana 𝑅𝑖 = return aset i
𝛼𝑖 = intercept
𝛽𝑖 = koefisien regresi (risiko sistematis)
𝑅𝑀 = return pasar
𝑒𝑖 = residual
Salah satu output dari hasil regresi di atas adalah varians error, yang dapat digunakan sebagai indicator risiko
tidak sistematis.
13. B. PERTIMBANGAN LAIN
1. Skala Ekonomi
Skala ekonomi berangkat dari filosofi “lebih besar, lebih baik”. Sebagai contoh, jika kita
memesan barang dalam jumlah besar, kita akan memperoleh potongan kuantitas, atau
harga yang lebih rendah. Jika harga per unit kita hitung, maka kita akan memperoleh harga
yang lebih rendah dibandingkan jika kita membeli dalam jumlah yang kecil. Jika kita ingin
menyewa tenaga profesional, maka volume penjualan perusahaan harus cukup besar untuk
bisa memanfaatkan tenaga profesional tersebut. Jika ukuran perusahaan terlalu kecil,
penggunaan tenaga profesional tidak cukup efisien karena tidak bisa dimanfaatkan dengan
penuh.
14. B. PERTIMBANGAN LAIN
2. Skop Ekonomi (Economies of Scope)
Skop ekonomi mengacu pada sinergi yang bisa diperoleh jika perusahaan
memproduksi dua produk atau lebih dengan menggunakan input yang sama. Secara
khusus, skop ekonomi menggambarkan situasi dimana biaya rata-rata dan marjinal
jangka Panjang dari suatu perusahaan, organisasi atau ekonomi menurun, karena
produksi barang dan jasa pelengkap serupa. Skop ekonomi membuat diversifikasi
produk efisien jika didasarkan pada penggunaan umum dan berulang dari
pengetahuan umum atau aset fisik yang tidak dapat dibagi.