SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
MAKALAH PORT SHIPING OPERATION AND
MANAGEMENT
Oleh :
NAMA : Mohammad Adek Eka Nur Rahmawan
NIM : 1310190006
Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
2022
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan suyukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
memberikan izin dan kekuatan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan karya
tulis ilmah ini dengan judul “PENGARUH PELABUHAN TERHADAP
KELANCARAAN PERDAGANGAN MELALUI LAUT” tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami sampaikan terimakassih kepada dosen pembimbing yang
telah membantu dan membimbing kami dalam mengerjakan karya tulis ilmiah ini.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman taruna yang juga sudah
memberi konstribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan karya
tulis ilmiah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil
karya tulis ilmiah ini. Karena itu kami berharap semoga kara tulis ilmiah ini dapat
menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Dalam menyusun karya tulis ilmiah ini kami sudah berusaha menyajikan
semaksimal mungkin, namun penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan
pada karya tulis ilmiah ini. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat
kami harapkan demi terciptanya karya tulis ilmiah yang baik selanjutnya. Dan
semoga dengan adanya karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca sekalian.
Tuban, 10 Januari 2022
Penulis
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK..................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii
PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................2
C. Tujuan Penelitian ...............................................................................................2
PEMBAHASAN .............................................................................................................3
A. Pengertian, Peran dan Fungsi pelabuhan Dalam Proses Perdagangan Melalui
Laut ...................................................................................................................3
1. Pengertian Pelabuhan.....................................................................................3
2. Peran Pelabuhan.............................................................................................3
3. Fungsi Pelabuhan............................................................................................4
B. Pengelolaan Pelabuhan Di Indonesia..................................................................6
C. Pengguna Jasa Di Pelabuhan..............................................................................8
D. Kegiatan Operasi Pelabuhan ..................................Error! Bookmark not defined.
1. Pemanduan .........................................................Error! Bookmark not defined.
2. Penundaan ..........................................................Error! Bookmark not defined.
3. Operasi Labuh....................................................Error! Bookmark not defined.
4. Operasi Tambat..................................................Error! Bookmark not defined.
5. STS (ship to ship) Transfer..................................Error! Bookmark not defined.
6. Cargo Handling/Terminal Service.......................Error! Bookmark not defined.
PENUTUP......................................................................................................................9
A. Kesimpulan.........................................................................................................9
B. Saran ..................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................10
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar
menjadi poros maritim dunia. Poros maritim merupakan sebuah gagasan strategis
yang diwujudkan untuk menjamin konektifitas antar pulau, pengembangan industri
perkapalan dan perikanan, perbaikan transportasi laut serta fokus pada keamanan
maritim.
Pembangunan poros maritim dunia harus dibarengi dengan pembangunan pusat-
pusat pertumbuhan ekonomi baru di sepanjang wilayah pesisir Alur Laut Kepulauan
Indonesia (ALKI), pulau-pulau kecil, dan wilayah perbatasan. Upaya itu tidak lain
ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, menghasilkan produk dan jasa
kelautan yang bernilai ekonomi, meningkatkan kontribusi sektor kelautan perikanan
bagi perekonomian, serta menciptakan lapangan kerja dalam jumlah besar.
Dalam suatu negara maritim seperti halnya negara kita, peranan pelabuhan
sungguh sangat penting bagi kegiatan kemaritiman. Demikian juga bagi kepentingan
administrasi pemerintahan pada umumnya, serta dalam kegiatan perdagangan
melalui laut dan sebagainya, peranan semua institusi di pelabuhanan sangatlah
penting.Bidang kegiatan pelabuhan memang sangat luas sekali, meliputi pelayanan
terhadap kapal, pelayanan terhadap barang dan masih banyak lagi jenis-jenis
pelayanan lainnya. Di Indonesia, dengan kondisi natural yang memiliki wilayah
perairan dengan luas laut 81.000 km lebih dominan dibandingkan dengan daratan
menciptakan suatu tingkat ketergantungan yang relatif tinggi terhadap daya dukung
transportasi laut dalam proses perdagangannya.
Pelabuhan menjadi bagian dari rantai perdagangan melalui laut dan memliki peran
penting dalam menunjang kegiatan kemaritiman.Perdagangan melalui laut pada
prinsipnya merupakan aliran tiga proses pergerakkan yaitu transportasi darat yang
mengangkut komoditas dari pemilik barang menuju sebuah tempat dari pihak
keagenan kargo ataupun jasa penyimpanan barangsebelum dibawa dan ditanganidi
area pelabuhan untuk dinaikkan ke atas palka kapal.
2
Dalam hal ini pelaksanaan pelabuhan sangatlah penting untuk menunjang
kelancaran, keamanan dan ketertiban arus lalu lintas kapal dan barang, keselamatan
dan keamanan berlayar, tempat perpindahan intra dan/atau antar moda dalam
perdagangan melalui laut.
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka dapat ditarik
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Adakah hubungan antara pelabuhan dengan perdagangan melalui laut?
2. Apa saja fungsi dan peran pelabuhan dalam menunjang kegiatan perdagangan
melalui laut?
3. Bagaimanakah pengelolaan kepelabuhan di Indonesia?
4. Siapa saja pengguna jasa pelabuhan?
5. Bagaimanakah kegiatan operasi di pelabuhan dalam pengangkutan intermodal
melalui laut?
B. Tujuan Penelitian
1. Mendiskripsikan pengaruh pelabuhan terhadap perdagangan melalui laut.
2. Mendiskripsikan peran dan fungsi pelabuhan dalam pengangkutan barang
melalui laut.
3. Mendeskripsikan pengelolaan kepelabuhanan di Indonesia.
4. Untuk mengetahui pengguna jasa di pelabuhan.
5. Untuk mengetahui kegiatan operasional di pelabuhan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian, Peran dan Fungsi pelabuhan Dalam Proses Perdagangan
Melalui Laut
1. Pengertian Pelabuhan
Menurut peraturan pemerinatah RI No. 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan,
yang dimaksud pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di
sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan
kegiatan ekonomi diperguanakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik
turun penumpang dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas
keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat
perpindahan intra dan antar moda transportasi.
Sedangkan pengertian kepelabuhananadalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
kegiatan penyelenggaraan pelabuhanan dan kegiatan lainnya dalam melaksanakan
fungsi pelabuhan untuk menunjang kelancaran, keamanan, dan ketertiban arus lalu
lintas kapal, penumpang dan/atau barang, keselamatan berlayar, serta tempat
perpindahan intra dan antar moda traansportasi.
Menurut Peraturan Pemerintah RI No.69 Tahun 2001, yang ditetapkan oleh
presiden pada tanggal 17 Oktober 2001 di Jakarta, pemerintah daerah diberikan
peran dalam penyelenggaraan kepelabuhanan dan dan ditata serta diatur kembali agar
sejalan dengan otonomi daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2001 No. 127).
2. Peran Pelabuhan
Dalam kedudukan pelabuhan sebagai sub sistem terhadap pelayaran, dan
mengingat pelayaran sendiri adalah pembawa bendera mengikuti pola perdanganan
(ship follow the trade), maka pelabuhan menjadi salah satu unsur penentu terhadap
aktivitas perdagangan. Pelabuhan yang dikelola secara efisien akan mendorong
kemajuan perdagangan, bahkan industri di daerah belakang akan melaju dengan
sendirinya.
4
Apabila diamati perkembangan historis beberapa kota metropolitan terlebih
negara kepulauan seperti indonesia, maka pelabuhan turut membesarkan kota yang
dimaksud. Pelabuhan menjadi pemicu bertumbuhnya jaringan jalan raya, jaringan rel
kereta api, dan pergudangan tempat distribusi ataupun konsolidasi barang komoditas.
Jaringan sarana dan prasarana tranportasi darat menjadikan pelabuhan sebagai titik
simpul intramoda transportasi darat dan antarmoda transportasi darat – laut.
Biaya jasa di pelabuhan yang dikelola secara efisien dan profesional akan menjadi
rendah, sehingga bisnis pada sektor lain bertumbuh pesat. Pelabuhan berperan
sebagai focal point bagi perekonomian maupun perdagangan, dan menjadi kumpulan
badan usaha seperti pelayaran dan keagenan, pergudangan, freight forwarding, dan
angkutan darat.
3. Fungsi Pelabuhan
Fungsi sebuah pelabuhan secara umum adalah sebuah fasilitas di ujung samudera,
sungai, atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun
penumpang.Sedangkan secara khusus pelabuhan memiliki paling tidakada empat,
yaitu sebagai tempat pertemuan (interface), gapura (gateway), entitas
industri(industri entity), dan mata rantai transportasi.
a) Tempat Pertemuan (interface)
Di pelabuhan terjadi pertemuan dua moda transportasi utama, yaitu darat dan laut
serta berbagai kepentingan yang saling tarkait.Pelabuhan berfungsi sebagai tempat
pertemuan (interface), maksudnya bahwa pelabuhan dengan segala fasilitasnya yang
tersedia dapat melakukan kegiatan pemindahan muatan dari angkutan laut (kapal)
keangkutan darat atau sebaliknya.
Di pelabuhan semua kepentingan bertemu, maka di pelabuhan akan berdiri
bank yang melayani pelayaran maupun kegiatan ekspor impor. Pelabuhan merupakan
tempat bagi instansi Bea Cukai untuk memungut bea masuk. Di pelabuhan,
syahbandar akan memeriksa keselamatan pelayaran. Selain itu, di pelabuhan banyak
berdiri perusahaan yang melayani pelayaran, seperti leveransir, pemasok peralatan
kapal, dan sebagainya.
5
Dalam fungsi interfance, pelabuhan umumnya berfungsi penyedia fasilitas, bukan
operator interfance, kecuali kegiatan petikemas dan sebagian kegiatan yang
dilaksanakan usaha terminalnya. Institusi operator interfance di Indonesia ialah
perusahaan bongkar muat (PBM/Stevedoring).
Sedangkan dalam kawasan pesisir, pelabuhan punya fungsi perantara (interfance);
pelabuhan menyediakan berbagai fasilitas dan pelayanan jasa yang dibutuhkan untuk
perpindahan moda angkutan darat ke kapal atau sebaliknya dalam kegiatan
perpindahan barang antar kapal (transhipment) skematis fungsi interfance.
b) Gapura (gateway)
Pelabuhan berfungsi sebagai gapura atau pintu gerbang suatu negara. Warga
negara dan barang-barang dari negara asing yang memiliki pertalian ekonomi masuk
ke suatu negara akan melewati pelabuhan tersebut. Dari fungsi pelabuhan yang
merupakan pintu gerbang suatu negara, citra negara sangat ditentukan dari
pelayanan, kelancaran serta kebersihan di pelabuhan tersebut. Pelayanan dan
kerbesihan di pelabuhan merupakan cermin dari negara yang bersangkutan.
Pelabuhan berfungsi pintu gerbang perdagangan (gateway), artinya pelabuhan
melaksanakan prosedur dan peraturan yang harus diikuti kapal yang singgahi
pelabuhan. Selain itu juga berfungsi sebagai gerbang keluar masuk barang. Sebagai
Negara kepulauan terbesar di dunia semula menetap 4 gateway port :Tanjung
Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan Makassar. Hingga pada perkembangan
terakhir ada 112 pelabuhan yang terbuka untuk perdagangan luar negeri, sehingga
akhirnya memiliki 112 pintu gerbang.
c) Entitas Industri(Industri Entity)
Dengan berkembangnya industri yang berorientasi ekspor maka fungsi pelabuhan
menjadi sangat penting. Dengan adanya pelabuhan, hal itu akan memudahkan
industri mengirim produknya dan mendatangkan bahan baku. Dengan demikian,
pelabuhan berkembang menjadi suatu jenis industri sendiri yang menjadi ajang bisnis
berbagai jenis usaha, mulai dari transportasi, perbankan, perusahaan, leasing
peralatan dan sebagainya.
6
Fungsi dari pelabuhan sebagai entitas industri (industri entity) dikarenakan
pelabuhan dapat miliki kawasan industri(industrial estate/zone) lengkap
denganjaringan & jasa transportasi. Dalam fungsi ini, pelabuhan dapatmendorong
tumbuh dan kembang perdagangan, transportasi, pelayaran, bahkan mampu
menstimulasi perkembangan industri (hinterland) reversibel (dapat balik).
d) Mata-Rantai Transportasi
Sebagai salah satu mata rantai transportasi dan Node asal sampai Node tujuan
barang. Pelabuhan punya fungsi link, unit kerja menjadi bagian sistem transportasi
laut dan transportasi lain yaitu udara, darat, kereta api dan sistem perpipaan,
khususnya yang berfungsi terminal penerima minyak dan gas untuk operasi
bangunan lepas pantai.
Pelabuhan merupakan bagian dari rantai transportasi. Di pelabuhan berbagai
moda transportasi bertemu dan bekerja. Pelabuhan laut merupakan salah satu titik
dari mata rantai angkutan darat dengan angkutan laut. Orang dan barang yang
diangkut dengan kereta api bisa diangkut mengikuti rantai transportasi dengan
menggunakan kapal laut. Barang-baranga yang diangkut dengan kapal laut akan
dibongkar dan dipindahkan ke angkutan darat seperti truk atau kereta api, sebaliknya
barang-barang yang diangkut dengan truk atau kereta api di pelabuhan dibongkar dan
dimuat ke kapal.
Dalam jaringan transportasi, pelabuhan miliki fungsi penghubung (link), perantara
dua kawasan (interfance), pintu gerbang arus barang (gateway) dan kawasan
perdagangan bebas (free-port) dalam kawasan industri (industrial estate).
B. Pengelolaan Pelabuhan Di Indonesia
Pengelolaan kepelabuhanan Indonesia kombinasi 2 (dua) bentuk pola
pengelolaan yaitu tool-port &operating port. Jadi ada beberapa kelompok pelabuhan
(khususnya pelabuhan umum) secara tidak langsung menerapkan tool-port di mana
PT. Pelindo I-IV menyediakan dan menyiapkan sarana dan prasarana jasa pelabuhan
kemudian diserahkan kepada pihak ketiga untuk dikelola berdasarkan pertimbangan
teknis operasional dan bisnis.
7
Secara mendasar, PT. Pelindo ditunjuk melayani jasa kepelabuhanan sesuai UU
Pelayaran dengan fungsi Operator Pelabuhan (port-operator). Fakta lapangan
menunjukkan berbagai fasilitas alur pelayaran, kolam sandar, dermaga, pergudangan,
serta fasilitas bongkar-muat disediakan oleh pemerintah melalui PT. Pelindo,
kemudian infrastruktur dan suprastruktur dipakai pihak ketiga dikenal dengan
Terminal Operator dilakukan perusahaan bongkar-muat, perusahaan pelayaran di
Indonesia, atau anak perusahaan dari PT. Pelindo sendiri.
Proses migrasi operasi jasa kepada pihak ketiga pada banyak aplikasi timbulkan
inefisiensi yang mereduksi kehandalan kepelabuhanan seperti penetapan &
perubahan biaya /biaya penanganan barang subjektif & sepihak. Sementara relasi
horizontal antar institusi pemerintah berkaitan penanganan jasa kepelabuhanan
secara eksis justru merupakan penyebab kontra-produktif kinerja kepelabuhanan
nasional. Banyak institusi miliki dan tetap pertahankan ego sektoral. Situasi ini
semakin memperbesar span of control proses manajemen penanganan barang dan
kapal di pelabuhan.
Karenanya jika persoalan operasi dan teknis timbul di problem spot maka
penanganan relatif sulit dan lambat. Efek yang terlihat & muncul ke permukaan
adalah inefisiensi, ekonomi biaya tinggi, potensi kongesti besar, sulit daya dukung
spasial pengembangan kewilayahan, serta minim ketersediaan finansial usaha
kepelabuhanan. Kemampuan pemasaran relatif minim akibat fungsi Pelindo sangat
pasif dan terkesan dilokalisir pada wilayah daerah, wilayah kerja dan perairan sekitar
pelabuhan saja, dan tidak langsung menstimulasi pergerakan barang di region
hinterland dan foreland.
Dari aspek tanggung jawab dan kewenangan pelaku usaha jasa kepelabuhan
adanya suatu pola yang cukup variatif. Faktor utama yang dipertimbangkan sebagai
fungsi variasi tanggung jawab dan kewenangan yaitu; infrastruktur (sarana fasilitas
bangunan dermaga dan pendukung), suprastruktur (peralatan bongkar muat), pola
operasi, dan penerapan tarif jasa yang dihasilkan.
Kelompok pelabuhan khusus dan pelabuhan tidak diusahakan dinyatakan
pelabuhan relatif radikal pengelolaan dibandingkan pelabuhan komersial. Pelabuhan
8
tidak diusahakan karena fungsi agen pelayan publik maka pengoperasian tipe ini
berkesan sebagai obligasi politik pemerintah kepada publik dalam menunjang proses
perdagangan daerah kurang komersial. Tidak ada pelaku selain pemerintah, baik
pusat maupun lokal (pusat dan kabupaten/kota).
Pengkutuban serupa (konteks beda) yaitu pada pelabuhan khusus, justru memiliki
kebebasan relatif lebih besar (tertutup) dari intervensi pemerintah maupun publik
dalam kewenangan dan tanggung jawab (pada aspek yg dipakai). Sedang pelabuhan
komersial berada diantara kedua radikalisme, ada keterlibatan dari pemerintah,
operator (PT. Pelindo), dan publik (pihak swasta) dalam kewenangan dan tanggung
jawab pengelolaan. Walau fakta lapangan, masih relatif rendah partisipasi publik
dalam proses pengelolaan pelabuhan komersial secara nasional.
C. Pengguna Jasa Di Pelabuhan
Komunitas pelabuhan meliputi tiga kelompok besar, yakni Regulator, Operator
dan Pengguna Jasa (Customer). Regulator adalah instansi pemerintah yang
menjalankan fungsi pemerintahan di pelabuhan, yaitu Syahbandar, Kepolisian,
Kenavigasian, Kepabeanan, Kekarantinaan, Keimigrasian, Kesehatan Pelabuhan, Sea
and Coast Guard, Stasiun Meteorologi Maritim.
Operator pelabuhan adalah penyelenggara pelabuhan atau penyedia jasa
kepelabuhanan, yaitu Perusahaan Pelabuhan Indonesia, Otoritas Pelabuhan, Unit
Penyelenggara Pelabuhan, Pengelola Terminal Industri. Customer adalah pemakai
jasa fasilitas pokok dan fasilitas penunjang kepelabuhan.
Pengguna jasa fasilitas pokok adalah pihak pemakai jasa yang terlibat langsung
dengan kapal berikut muatannya, diantaranya perusahaan operator kapal
(pengangkut), keagenan kapal asing, operator multimoda, perusahaan bongkar muat,
pergudangan, midstream (rede) transport, angkutan truk dan kereta api, dan
penumpang serta awak kapal laut.
Pengguna jasa fasilitas penunjang adalah pihak yang memfasilitasi pemakai
fasilitas pokok, diantaranya perusahaan ekspedisi, freight forwarding, perusahaan
pengurus jasa kepabeanan, surveyor, asuransi, perbankan, penyedia layanan bunker,
9
penyedia fasilitas limbah, depo peti kemas, kawasan berikat, persewaan alat, dok dan
galangan kapal, dan pemasok air bersih untuk pelabuhan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan tentang Pengaruh Pelabuhan Terhadap Perdagangan Melalui
Laut, maka diambil kesimpulan :
1. Dengan adanya pelabuhan, maka dalam proses perdagangan melalui laut lebih
mudah. Pelabuhan membantu proses perpindahan barang yang diangkut oleh
sarana moda transportasi darat lalu di bongkar dan dimuat ke palka kapal untuk
dikirim melalui laut sehingga dapat diterima di pelabuhan tujuan.
2. Pelabuhan juga ikut menstimulasi industri yang sedang berkembang di wilayah
terbelakang (hinterline) untuk memperluas distribusi produk dari industri
tersebut ke daerah yang lebih luas hingga keluar pulau, ataupun dalam kegiatan
impor bahan baku untuk diolah dan mengekspor hasil produksi dari industri
tersebut. Dengan adanya hal ini maka akan berpengaruh pada pertumbuhan
ekonomi industri itu sendiri dan tenaga kerja yang ada didalamnya.
3. Dengan melakukan perdagangan melalui laut, maka shipper
(pengusaha/industri) dapat mengirim komoditi dalam jumlah yang besar, karena
dalam penggunaan sarana pengangkutnya adalah kapal yang mampu memuat
barang dalam jumlah besar dan dapat menekan biaya pengiriman. Tentunya ini
menjadi keuntungan tersendiri bagi shipper (pengusaha/industri) dalam kegiatan
bisnisnya.
B. Saran
Pelabuhan merupakan sarana yang penting dalam kelancaran perdagangan
melalui laut, maka dari itu pengelolaan dan pelayanan yang baik sangat diperlukan.
Untuk perkembangan lebih lanjut, Salah satu cara agar kegiatan operasional
pelabuhan dapat berjalan baik yaitu semua kegiatan yang dilakukan harus sesuai
prosedur, meliputi pelayanan terhadap kapal/barang, perawatan sarana dan prasarana
10
pendukung pelabuhan, serta pelatihan sumber daya manusia yang bekerja di
pelabuhan secara berkala agar pekerja dapat menangani pekerjaan yang ada dengan
lebih baik demi kelancaran kegiatan di pelabuhan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Hadi Syamsul. 2016. Contoh Dan Kesimpulan Saran Yang Benar, (Online),
(http://www.seocontoh.web.id/2016/01/contoh-kesimpulan-dan-saran-makalah.html)
Lasse. 2014. Manajemen Kepelabuhanan. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Lasse. 2015. Manajemen Bisnis Transportasi Laut. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Suyono, R.P. 2005. Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut. Jakarta:
Victory Jaya Abadi.

More Related Content

What's hot

Makalah Port-Shipping Operation and Management (Rendy Zulfarino)
Makalah Port-Shipping Operation and Management (Rendy Zulfarino)Makalah Port-Shipping Operation and Management (Rendy Zulfarino)
Makalah Port-Shipping Operation and Management (Rendy Zulfarino)Luhur Moekti Prayogo
 
Makalah Port-Shipping Operation and Management (Mar'atus Sholihah)
Makalah Port-Shipping Operation and Management (Mar'atus Sholihah)Makalah Port-Shipping Operation and Management (Mar'atus Sholihah)
Makalah Port-Shipping Operation and Management (Mar'atus Sholihah)Luhur Moekti Prayogo
 
Makalah Port-Shipping Operation and Management (By. Moh Zuaimul Ibad)
Makalah Port-Shipping Operation and Management (By. Moh Zuaimul Ibad)Makalah Port-Shipping Operation and Management (By. Moh Zuaimul Ibad)
Makalah Port-Shipping Operation and Management (By. Moh Zuaimul Ibad)Luhur Moekti Prayogo
 
JURNAL PDP VOL 2 NO 2 Benny, Binta SISTEM WINDOWS PT. PELINDO III SURABAYA
JURNAL PDP VOL 2 NO 2 Benny, Binta SISTEM WINDOWS PT. PELINDO III SURABAYAJURNAL PDP VOL 2 NO 2 Benny, Binta SISTEM WINDOWS PT. PELINDO III SURABAYA
JURNAL PDP VOL 2 NO 2 Benny, Binta SISTEM WINDOWS PT. PELINDO III SURABAYAbennyagussetiono
 
6 benny dan mudiyanto pengaruh safety equipment terhadap keselamatan berlayar
6 benny dan mudiyanto   pengaruh safety equipment terhadap keselamatan berlayar6 benny dan mudiyanto   pengaruh safety equipment terhadap keselamatan berlayar
6 benny dan mudiyanto pengaruh safety equipment terhadap keselamatan berlayarDidik Purwiyanto Vay
 
4 benny analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pelabuhan
4 benny   analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pelabuhan4 benny   analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pelabuhan
4 benny analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pelabuhanDidik Purwiyanto Vay
 
Vol6 no1 analisa kebersihan fasilitas kapal, tito, adi purwanto, sofyan poli
Vol6 no1 analisa kebersihan fasilitas kapal, tito, adi purwanto, sofyan poliVol6 no1 analisa kebersihan fasilitas kapal, tito, adi purwanto, sofyan poli
Vol6 no1 analisa kebersihan fasilitas kapal, tito, adi purwanto, sofyan poliDidik Purwiyanto Vay
 
Perencanaan pelayaran dan voyage calculation km dharma ferry ii
Perencanaan pelayaran dan voyage calculation km dharma ferry iiPerencanaan pelayaran dan voyage calculation km dharma ferry ii
Perencanaan pelayaran dan voyage calculation km dharma ferry iiHoki agustinus
 
TREND PERKEMBANGAN PENGELOLAAN PELABUHAN DUNIA DAN IMPLIKASINYA BAGI BUMN PEL...
TREND PERKEMBANGAN PENGELOLAAN PELABUHAN DUNIA DAN IMPLIKASINYA BAGI BUMN PEL...TREND PERKEMBANGAN PENGELOLAAN PELABUHAN DUNIA DAN IMPLIKASINYA BAGI BUMN PEL...
TREND PERKEMBANGAN PENGELOLAAN PELABUHAN DUNIA DAN IMPLIKASINYA BAGI BUMN PEL...Ahmad Ahmad
 
Scm multimoda firman Bp3ip trisakti
Scm multimoda firman Bp3ip trisaktiScm multimoda firman Bp3ip trisakti
Scm multimoda firman Bp3ip trisaktiewin_abay
 
6. analisis kualitas pelayanan dan perilaku pelanggan fx adi purwanto
6. analisis kualitas pelayanan dan perilaku pelanggan fx adi purwanto6. analisis kualitas pelayanan dan perilaku pelanggan fx adi purwanto
6. analisis kualitas pelayanan dan perilaku pelanggan fx adi purwantoDidik Purwiyanto Vay
 

What's hot (15)

Makalah Port-Shipping Operation and Management (Rendy Zulfarino)
Makalah Port-Shipping Operation and Management (Rendy Zulfarino)Makalah Port-Shipping Operation and Management (Rendy Zulfarino)
Makalah Port-Shipping Operation and Management (Rendy Zulfarino)
 
Makalah Port-Shipping Operation and Management (Mar'atus Sholihah)
Makalah Port-Shipping Operation and Management (Mar'atus Sholihah)Makalah Port-Shipping Operation and Management (Mar'atus Sholihah)
Makalah Port-Shipping Operation and Management (Mar'atus Sholihah)
 
Makalah Port-Shipping Operation and Management (By. Moh Zuaimul Ibad)
Makalah Port-Shipping Operation and Management (By. Moh Zuaimul Ibad)Makalah Port-Shipping Operation and Management (By. Moh Zuaimul Ibad)
Makalah Port-Shipping Operation and Management (By. Moh Zuaimul Ibad)
 
JURNAL PDP VOL 2 NO 2 Benny, Binta SISTEM WINDOWS PT. PELINDO III SURABAYA
JURNAL PDP VOL 2 NO 2 Benny, Binta SISTEM WINDOWS PT. PELINDO III SURABAYAJURNAL PDP VOL 2 NO 2 Benny, Binta SISTEM WINDOWS PT. PELINDO III SURABAYA
JURNAL PDP VOL 2 NO 2 Benny, Binta SISTEM WINDOWS PT. PELINDO III SURABAYA
 
70 123-1-sm
70 123-1-sm70 123-1-sm
70 123-1-sm
 
6 benny dan mudiyanto pengaruh safety equipment terhadap keselamatan berlayar
6 benny dan mudiyanto   pengaruh safety equipment terhadap keselamatan berlayar6 benny dan mudiyanto   pengaruh safety equipment terhadap keselamatan berlayar
6 benny dan mudiyanto pengaruh safety equipment terhadap keselamatan berlayar
 
4 benny analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pelabuhan
4 benny   analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pelabuhan4 benny   analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pelabuhan
4 benny analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pelabuhan
 
Vol6 no1 analisa kebersihan fasilitas kapal, tito, adi purwanto, sofyan poli
Vol6 no1 analisa kebersihan fasilitas kapal, tito, adi purwanto, sofyan poliVol6 no1 analisa kebersihan fasilitas kapal, tito, adi purwanto, sofyan poli
Vol6 no1 analisa kebersihan fasilitas kapal, tito, adi purwanto, sofyan poli
 
Perencanaan pelayaran dan voyage calculation km dharma ferry ii
Perencanaan pelayaran dan voyage calculation km dharma ferry iiPerencanaan pelayaran dan voyage calculation km dharma ferry ii
Perencanaan pelayaran dan voyage calculation km dharma ferry ii
 
Laporan kulap teluk lamong
Laporan kulap teluk lamongLaporan kulap teluk lamong
Laporan kulap teluk lamong
 
Op i
Op iOp i
Op i
 
TREND PERKEMBANGAN PENGELOLAAN PELABUHAN DUNIA DAN IMPLIKASINYA BAGI BUMN PEL...
TREND PERKEMBANGAN PENGELOLAAN PELABUHAN DUNIA DAN IMPLIKASINYA BAGI BUMN PEL...TREND PERKEMBANGAN PENGELOLAAN PELABUHAN DUNIA DAN IMPLIKASINYA BAGI BUMN PEL...
TREND PERKEMBANGAN PENGELOLAAN PELABUHAN DUNIA DAN IMPLIKASINYA BAGI BUMN PEL...
 
Government strategy in developing multimodal transportation
Government strategy in developing multimodal transportationGovernment strategy in developing multimodal transportation
Government strategy in developing multimodal transportation
 
Scm multimoda firman Bp3ip trisakti
Scm multimoda firman Bp3ip trisaktiScm multimoda firman Bp3ip trisakti
Scm multimoda firman Bp3ip trisakti
 
6. analisis kualitas pelayanan dan perilaku pelanggan fx adi purwanto
6. analisis kualitas pelayanan dan perilaku pelanggan fx adi purwanto6. analisis kualitas pelayanan dan perilaku pelanggan fx adi purwanto
6. analisis kualitas pelayanan dan perilaku pelanggan fx adi purwanto
 

Similar to Makalah Port-Shipping Operation and Management (Mohammad Adek Eka Nur Rahmawan)

Karya tulis
Karya tulis Karya tulis
Karya tulis kapal04
 
Makalah Port-Shipping Operation and Management (M. Rizki Maulana)
Makalah Port-Shipping Operation and Management (M. Rizki Maulana)Makalah Port-Shipping Operation and Management (M. Rizki Maulana)
Makalah Port-Shipping Operation and Management (M. Rizki Maulana)Luhur Moekti Prayogo
 
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB I
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB IPERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB I
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB IYogga Haw
 
Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia
Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di IndonesiaStrategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia
Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di IndonesiaLarasati Sunarto
 
Juknis penyusunan rencana induk pelabuhan
Juknis penyusunan rencana induk pelabuhanJuknis penyusunan rencana induk pelabuhan
Juknis penyusunan rencana induk pelabuhanYogga Haw
 
Pemilihan Water Ballast Treatment Plant pada Kapal Tanker 17500 DWT
Pemilihan Water Ballast Treatment Plant pada Kapal Tanker 17500 DWTPemilihan Water Ballast Treatment Plant pada Kapal Tanker 17500 DWT
Pemilihan Water Ballast Treatment Plant pada Kapal Tanker 17500 DWTEkaprana Daniswara
 
Analisis industri pelabuhan
Analisis industri pelabuhanAnalisis industri pelabuhan
Analisis industri pelabuhanlmfeui
 
JURNAL PDP VOL 2 N0 2 Benny, Haryono Pelayanan Pemanduan Terhadap Keselamatan...
JURNAL PDP VOL 2 N0 2 Benny, Haryono Pelayanan Pemanduan Terhadap Keselamatan...JURNAL PDP VOL 2 N0 2 Benny, Haryono Pelayanan Pemanduan Terhadap Keselamatan...
JURNAL PDP VOL 2 N0 2 Benny, Haryono Pelayanan Pemanduan Terhadap Keselamatan...bennyagussetiono
 
Lap kkl fak hukum unnes
Lap kkl fak hukum unnesLap kkl fak hukum unnes
Lap kkl fak hukum unnesDELA ASFARINA
 
13353 henrikus galih-irawan-pelabuhan_2012
13353 henrikus galih-irawan-pelabuhan_201213353 henrikus galih-irawan-pelabuhan_2012
13353 henrikus galih-irawan-pelabuhan_2012Tito Mizteriuz
 
JURNAL PDP VOL 4 NO 1 Muhammad Arief Benny Agus Setiono Efektifitas Bongkar M...
JURNAL PDP VOL 4 NO 1 Muhammad Arief Benny Agus Setiono Efektifitas Bongkar M...JURNAL PDP VOL 4 NO 1 Muhammad Arief Benny Agus Setiono Efektifitas Bongkar M...
JURNAL PDP VOL 4 NO 1 Muhammad Arief Benny Agus Setiono Efektifitas Bongkar M...bennyagussetiono
 
ABDUR RAZAK ATT IV A TERBARU.pptx
ABDUR RAZAK ATT IV A TERBARU.pptxABDUR RAZAK ATT IV A TERBARU.pptx
ABDUR RAZAK ATT IV A TERBARU.pptxBettaDraxynoid
 
Tugas 1 Tata Kelola Pelabuhan - Renaldy Zulkarnain Monoarfa (P092221007).pptx
Tugas 1 Tata Kelola Pelabuhan - Renaldy Zulkarnain Monoarfa (P092221007).pptxTugas 1 Tata Kelola Pelabuhan - Renaldy Zulkarnain Monoarfa (P092221007).pptx
Tugas 1 Tata Kelola Pelabuhan - Renaldy Zulkarnain Monoarfa (P092221007).pptxaldy975684
 
SMK-MAK kelas10 smk nautika kapal penangkap ikan bambang indra
SMK-MAK kelas10 smk nautika kapal penangkap ikan bambang indraSMK-MAK kelas10 smk nautika kapal penangkap ikan bambang indra
SMK-MAK kelas10 smk nautika kapal penangkap ikan bambang indrasekolah maya
 
Hukum Pengangkutan Tanggung Jawab Pengusaha
Hukum Pengangkutan Tanggung Jawab PengusahaHukum Pengangkutan Tanggung Jawab Pengusaha
Hukum Pengangkutan Tanggung Jawab PengusahaZainal Abidin
 
UPAYA MENINGKATKAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN PELAUT (AWAK KAPAL) INDONES...
UPAYA MENINGKATKAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN PELAUT (AWAK KAPAL) INDONES...UPAYA MENINGKATKAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN PELAUT (AWAK KAPAL) INDONES...
UPAYA MENINGKATKAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN PELAUT (AWAK KAPAL) INDONES...Akmad Yani Ridzani
 

Similar to Makalah Port-Shipping Operation and Management (Mohammad Adek Eka Nur Rahmawan) (20)

Karya tulis
Karya tulis Karya tulis
Karya tulis
 
Makalah Port-Shipping Operation and Management (M. Rizki Maulana)
Makalah Port-Shipping Operation and Management (M. Rizki Maulana)Makalah Port-Shipping Operation and Management (M. Rizki Maulana)
Makalah Port-Shipping Operation and Management (M. Rizki Maulana)
 
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB I
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB IPERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB I
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB I
 
Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia
Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di IndonesiaStrategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia
Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia
 
Juknis penyusunan rencana induk pelabuhan
Juknis penyusunan rencana induk pelabuhanJuknis penyusunan rencana induk pelabuhan
Juknis penyusunan rencana induk pelabuhan
 
Tol laut
Tol lautTol laut
Tol laut
 
Pemilihan Water Ballast Treatment Plant pada Kapal Tanker 17500 DWT
Pemilihan Water Ballast Treatment Plant pada Kapal Tanker 17500 DWTPemilihan Water Ballast Treatment Plant pada Kapal Tanker 17500 DWT
Pemilihan Water Ballast Treatment Plant pada Kapal Tanker 17500 DWT
 
Analisis industri pelabuhan
Analisis industri pelabuhanAnalisis industri pelabuhan
Analisis industri pelabuhan
 
JURNAL PDP VOL 2 N0 2 Benny, Haryono Pelayanan Pemanduan Terhadap Keselamatan...
JURNAL PDP VOL 2 N0 2 Benny, Haryono Pelayanan Pemanduan Terhadap Keselamatan...JURNAL PDP VOL 2 N0 2 Benny, Haryono Pelayanan Pemanduan Terhadap Keselamatan...
JURNAL PDP VOL 2 N0 2 Benny, Haryono Pelayanan Pemanduan Terhadap Keselamatan...
 
Lap kkl fak hukum unnes
Lap kkl fak hukum unnesLap kkl fak hukum unnes
Lap kkl fak hukum unnes
 
The role of ferry in developing multimodal transportation
The role of ferry in developing multimodal transportationThe role of ferry in developing multimodal transportation
The role of ferry in developing multimodal transportation
 
13353 henrikus galih-irawan-pelabuhan_2012
13353 henrikus galih-irawan-pelabuhan_201213353 henrikus galih-irawan-pelabuhan_2012
13353 henrikus galih-irawan-pelabuhan_2012
 
JURNAL PDP VOL 4 NO 1 Muhammad Arief Benny Agus Setiono Efektifitas Bongkar M...
JURNAL PDP VOL 4 NO 1 Muhammad Arief Benny Agus Setiono Efektifitas Bongkar M...JURNAL PDP VOL 4 NO 1 Muhammad Arief Benny Agus Setiono Efektifitas Bongkar M...
JURNAL PDP VOL 4 NO 1 Muhammad Arief Benny Agus Setiono Efektifitas Bongkar M...
 
ABDUR RAZAK ATT IV A TERBARU.pptx
ABDUR RAZAK ATT IV A TERBARU.pptxABDUR RAZAK ATT IV A TERBARU.pptx
ABDUR RAZAK ATT IV A TERBARU.pptx
 
Tugas 1 Tata Kelola Pelabuhan - Renaldy Zulkarnain Monoarfa (P092221007).pptx
Tugas 1 Tata Kelola Pelabuhan - Renaldy Zulkarnain Monoarfa (P092221007).pptxTugas 1 Tata Kelola Pelabuhan - Renaldy Zulkarnain Monoarfa (P092221007).pptx
Tugas 1 Tata Kelola Pelabuhan - Renaldy Zulkarnain Monoarfa (P092221007).pptx
 
BENTNG LEBAR
BENTNG LEBARBENTNG LEBAR
BENTNG LEBAR
 
SMK-MAK kelas10 smk nautika kapal penangkap ikan bambang indra
SMK-MAK kelas10 smk nautika kapal penangkap ikan bambang indraSMK-MAK kelas10 smk nautika kapal penangkap ikan bambang indra
SMK-MAK kelas10 smk nautika kapal penangkap ikan bambang indra
 
Hukum Pengangkutan Tanggung Jawab Pengusaha
Hukum Pengangkutan Tanggung Jawab PengusahaHukum Pengangkutan Tanggung Jawab Pengusaha
Hukum Pengangkutan Tanggung Jawab Pengusaha
 
UPAYA MENINGKATKAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN PELAUT (AWAK KAPAL) INDONES...
UPAYA MENINGKATKAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN PELAUT (AWAK KAPAL) INDONES...UPAYA MENINGKATKAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN PELAUT (AWAK KAPAL) INDONES...
UPAYA MENINGKATKAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN PELAUT (AWAK KAPAL) INDONES...
 
MELABUH.pdf
MELABUH.pdfMELABUH.pdf
MELABUH.pdf
 

More from Luhur Moekti Prayogo

Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East JavaResidual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East JavaLuhur Moekti Prayogo
 
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)Luhur Moekti Prayogo
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Luhur Moekti Prayogo
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Luhur Moekti Prayogo
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Luhur Moekti Prayogo
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Luhur Moekti Prayogo
 
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...Luhur Moekti Prayogo
 
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...Luhur Moekti Prayogo
 

More from Luhur Moekti Prayogo (20)

Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East JavaResidual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
 
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
 
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
 

Recently uploaded

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 

Recently uploaded (20)

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 

Makalah Port-Shipping Operation and Management (Mohammad Adek Eka Nur Rahmawan)

  • 1. MAKALAH PORT SHIPING OPERATION AND MANAGEMENT Oleh : NAMA : Mohammad Adek Eka Nur Rahmawan NIM : 1310190006 Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2022
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji dan suyukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan izin dan kekuatan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmah ini dengan judul “PENGARUH PELABUHAN TERHADAP KELANCARAAN PERDAGANGAN MELALUI LAUT” tepat pada waktunya. Tidak lupa kami sampaikan terimakassih kepada dosen pembimbing yang telah membantu dan membimbing kami dalam mengerjakan karya tulis ilmiah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman taruna yang juga sudah memberi konstribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini. Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil karya tulis ilmiah ini. Karena itu kami berharap semoga kara tulis ilmiah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama. Dalam menyusun karya tulis ilmiah ini kami sudah berusaha menyajikan semaksimal mungkin, namun penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada karya tulis ilmiah ini. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi terciptanya karya tulis ilmiah yang baik selanjutnya. Dan semoga dengan adanya karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca sekalian. Tuban, 10 Januari 2022 Penulis
  • 3. iii DAFTAR ISI ABSTRAK..................................................................................................................... ii KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii PENDAHULUAN...........................................................................................................1 A. Latar Belakang...................................................................................................1 B. Rumusan Masalah..............................................................................................2 C. Tujuan Penelitian ...............................................................................................2 PEMBAHASAN .............................................................................................................3 A. Pengertian, Peran dan Fungsi pelabuhan Dalam Proses Perdagangan Melalui Laut ...................................................................................................................3 1. Pengertian Pelabuhan.....................................................................................3 2. Peran Pelabuhan.............................................................................................3 3. Fungsi Pelabuhan............................................................................................4 B. Pengelolaan Pelabuhan Di Indonesia..................................................................6 C. Pengguna Jasa Di Pelabuhan..............................................................................8 D. Kegiatan Operasi Pelabuhan ..................................Error! Bookmark not defined. 1. Pemanduan .........................................................Error! Bookmark not defined. 2. Penundaan ..........................................................Error! Bookmark not defined. 3. Operasi Labuh....................................................Error! Bookmark not defined. 4. Operasi Tambat..................................................Error! Bookmark not defined. 5. STS (ship to ship) Transfer..................................Error! Bookmark not defined. 6. Cargo Handling/Terminal Service.......................Error! Bookmark not defined. PENUTUP......................................................................................................................9 A. Kesimpulan.........................................................................................................9 B. Saran ..................................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................10
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar menjadi poros maritim dunia. Poros maritim merupakan sebuah gagasan strategis yang diwujudkan untuk menjamin konektifitas antar pulau, pengembangan industri perkapalan dan perikanan, perbaikan transportasi laut serta fokus pada keamanan maritim. Pembangunan poros maritim dunia harus dibarengi dengan pembangunan pusat- pusat pertumbuhan ekonomi baru di sepanjang wilayah pesisir Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI), pulau-pulau kecil, dan wilayah perbatasan. Upaya itu tidak lain ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, menghasilkan produk dan jasa kelautan yang bernilai ekonomi, meningkatkan kontribusi sektor kelautan perikanan bagi perekonomian, serta menciptakan lapangan kerja dalam jumlah besar. Dalam suatu negara maritim seperti halnya negara kita, peranan pelabuhan sungguh sangat penting bagi kegiatan kemaritiman. Demikian juga bagi kepentingan administrasi pemerintahan pada umumnya, serta dalam kegiatan perdagangan melalui laut dan sebagainya, peranan semua institusi di pelabuhanan sangatlah penting.Bidang kegiatan pelabuhan memang sangat luas sekali, meliputi pelayanan terhadap kapal, pelayanan terhadap barang dan masih banyak lagi jenis-jenis pelayanan lainnya. Di Indonesia, dengan kondisi natural yang memiliki wilayah perairan dengan luas laut 81.000 km lebih dominan dibandingkan dengan daratan menciptakan suatu tingkat ketergantungan yang relatif tinggi terhadap daya dukung transportasi laut dalam proses perdagangannya. Pelabuhan menjadi bagian dari rantai perdagangan melalui laut dan memliki peran penting dalam menunjang kegiatan kemaritiman.Perdagangan melalui laut pada prinsipnya merupakan aliran tiga proses pergerakkan yaitu transportasi darat yang mengangkut komoditas dari pemilik barang menuju sebuah tempat dari pihak keagenan kargo ataupun jasa penyimpanan barangsebelum dibawa dan ditanganidi area pelabuhan untuk dinaikkan ke atas palka kapal.
  • 5. 2 Dalam hal ini pelaksanaan pelabuhan sangatlah penting untuk menunjang kelancaran, keamanan dan ketertiban arus lalu lintas kapal dan barang, keselamatan dan keamanan berlayar, tempat perpindahan intra dan/atau antar moda dalam perdagangan melalui laut. A. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut: 1. Adakah hubungan antara pelabuhan dengan perdagangan melalui laut? 2. Apa saja fungsi dan peran pelabuhan dalam menunjang kegiatan perdagangan melalui laut? 3. Bagaimanakah pengelolaan kepelabuhan di Indonesia? 4. Siapa saja pengguna jasa pelabuhan? 5. Bagaimanakah kegiatan operasi di pelabuhan dalam pengangkutan intermodal melalui laut? B. Tujuan Penelitian 1. Mendiskripsikan pengaruh pelabuhan terhadap perdagangan melalui laut. 2. Mendiskripsikan peran dan fungsi pelabuhan dalam pengangkutan barang melalui laut. 3. Mendeskripsikan pengelolaan kepelabuhanan di Indonesia. 4. Untuk mengetahui pengguna jasa di pelabuhan. 5. Untuk mengetahui kegiatan operasional di pelabuhan.
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian, Peran dan Fungsi pelabuhan Dalam Proses Perdagangan Melalui Laut 1. Pengertian Pelabuhan Menurut peraturan pemerinatah RI No. 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan, yang dimaksud pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi diperguanakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi. Sedangkan pengertian kepelabuhananadalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan penyelenggaraan pelabuhanan dan kegiatan lainnya dalam melaksanakan fungsi pelabuhan untuk menunjang kelancaran, keamanan, dan ketertiban arus lalu lintas kapal, penumpang dan/atau barang, keselamatan berlayar, serta tempat perpindahan intra dan antar moda traansportasi. Menurut Peraturan Pemerintah RI No.69 Tahun 2001, yang ditetapkan oleh presiden pada tanggal 17 Oktober 2001 di Jakarta, pemerintah daerah diberikan peran dalam penyelenggaraan kepelabuhanan dan dan ditata serta diatur kembali agar sejalan dengan otonomi daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2001 No. 127). 2. Peran Pelabuhan Dalam kedudukan pelabuhan sebagai sub sistem terhadap pelayaran, dan mengingat pelayaran sendiri adalah pembawa bendera mengikuti pola perdanganan (ship follow the trade), maka pelabuhan menjadi salah satu unsur penentu terhadap aktivitas perdagangan. Pelabuhan yang dikelola secara efisien akan mendorong kemajuan perdagangan, bahkan industri di daerah belakang akan melaju dengan sendirinya.
  • 7. 4 Apabila diamati perkembangan historis beberapa kota metropolitan terlebih negara kepulauan seperti indonesia, maka pelabuhan turut membesarkan kota yang dimaksud. Pelabuhan menjadi pemicu bertumbuhnya jaringan jalan raya, jaringan rel kereta api, dan pergudangan tempat distribusi ataupun konsolidasi barang komoditas. Jaringan sarana dan prasarana tranportasi darat menjadikan pelabuhan sebagai titik simpul intramoda transportasi darat dan antarmoda transportasi darat – laut. Biaya jasa di pelabuhan yang dikelola secara efisien dan profesional akan menjadi rendah, sehingga bisnis pada sektor lain bertumbuh pesat. Pelabuhan berperan sebagai focal point bagi perekonomian maupun perdagangan, dan menjadi kumpulan badan usaha seperti pelayaran dan keagenan, pergudangan, freight forwarding, dan angkutan darat. 3. Fungsi Pelabuhan Fungsi sebuah pelabuhan secara umum adalah sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai, atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang.Sedangkan secara khusus pelabuhan memiliki paling tidakada empat, yaitu sebagai tempat pertemuan (interface), gapura (gateway), entitas industri(industri entity), dan mata rantai transportasi. a) Tempat Pertemuan (interface) Di pelabuhan terjadi pertemuan dua moda transportasi utama, yaitu darat dan laut serta berbagai kepentingan yang saling tarkait.Pelabuhan berfungsi sebagai tempat pertemuan (interface), maksudnya bahwa pelabuhan dengan segala fasilitasnya yang tersedia dapat melakukan kegiatan pemindahan muatan dari angkutan laut (kapal) keangkutan darat atau sebaliknya. Di pelabuhan semua kepentingan bertemu, maka di pelabuhan akan berdiri bank yang melayani pelayaran maupun kegiatan ekspor impor. Pelabuhan merupakan tempat bagi instansi Bea Cukai untuk memungut bea masuk. Di pelabuhan, syahbandar akan memeriksa keselamatan pelayaran. Selain itu, di pelabuhan banyak berdiri perusahaan yang melayani pelayaran, seperti leveransir, pemasok peralatan kapal, dan sebagainya.
  • 8. 5 Dalam fungsi interfance, pelabuhan umumnya berfungsi penyedia fasilitas, bukan operator interfance, kecuali kegiatan petikemas dan sebagian kegiatan yang dilaksanakan usaha terminalnya. Institusi operator interfance di Indonesia ialah perusahaan bongkar muat (PBM/Stevedoring). Sedangkan dalam kawasan pesisir, pelabuhan punya fungsi perantara (interfance); pelabuhan menyediakan berbagai fasilitas dan pelayanan jasa yang dibutuhkan untuk perpindahan moda angkutan darat ke kapal atau sebaliknya dalam kegiatan perpindahan barang antar kapal (transhipment) skematis fungsi interfance. b) Gapura (gateway) Pelabuhan berfungsi sebagai gapura atau pintu gerbang suatu negara. Warga negara dan barang-barang dari negara asing yang memiliki pertalian ekonomi masuk ke suatu negara akan melewati pelabuhan tersebut. Dari fungsi pelabuhan yang merupakan pintu gerbang suatu negara, citra negara sangat ditentukan dari pelayanan, kelancaran serta kebersihan di pelabuhan tersebut. Pelayanan dan kerbesihan di pelabuhan merupakan cermin dari negara yang bersangkutan. Pelabuhan berfungsi pintu gerbang perdagangan (gateway), artinya pelabuhan melaksanakan prosedur dan peraturan yang harus diikuti kapal yang singgahi pelabuhan. Selain itu juga berfungsi sebagai gerbang keluar masuk barang. Sebagai Negara kepulauan terbesar di dunia semula menetap 4 gateway port :Tanjung Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan Makassar. Hingga pada perkembangan terakhir ada 112 pelabuhan yang terbuka untuk perdagangan luar negeri, sehingga akhirnya memiliki 112 pintu gerbang. c) Entitas Industri(Industri Entity) Dengan berkembangnya industri yang berorientasi ekspor maka fungsi pelabuhan menjadi sangat penting. Dengan adanya pelabuhan, hal itu akan memudahkan industri mengirim produknya dan mendatangkan bahan baku. Dengan demikian, pelabuhan berkembang menjadi suatu jenis industri sendiri yang menjadi ajang bisnis berbagai jenis usaha, mulai dari transportasi, perbankan, perusahaan, leasing peralatan dan sebagainya.
  • 9. 6 Fungsi dari pelabuhan sebagai entitas industri (industri entity) dikarenakan pelabuhan dapat miliki kawasan industri(industrial estate/zone) lengkap denganjaringan & jasa transportasi. Dalam fungsi ini, pelabuhan dapatmendorong tumbuh dan kembang perdagangan, transportasi, pelayaran, bahkan mampu menstimulasi perkembangan industri (hinterland) reversibel (dapat balik). d) Mata-Rantai Transportasi Sebagai salah satu mata rantai transportasi dan Node asal sampai Node tujuan barang. Pelabuhan punya fungsi link, unit kerja menjadi bagian sistem transportasi laut dan transportasi lain yaitu udara, darat, kereta api dan sistem perpipaan, khususnya yang berfungsi terminal penerima minyak dan gas untuk operasi bangunan lepas pantai. Pelabuhan merupakan bagian dari rantai transportasi. Di pelabuhan berbagai moda transportasi bertemu dan bekerja. Pelabuhan laut merupakan salah satu titik dari mata rantai angkutan darat dengan angkutan laut. Orang dan barang yang diangkut dengan kereta api bisa diangkut mengikuti rantai transportasi dengan menggunakan kapal laut. Barang-baranga yang diangkut dengan kapal laut akan dibongkar dan dipindahkan ke angkutan darat seperti truk atau kereta api, sebaliknya barang-barang yang diangkut dengan truk atau kereta api di pelabuhan dibongkar dan dimuat ke kapal. Dalam jaringan transportasi, pelabuhan miliki fungsi penghubung (link), perantara dua kawasan (interfance), pintu gerbang arus barang (gateway) dan kawasan perdagangan bebas (free-port) dalam kawasan industri (industrial estate). B. Pengelolaan Pelabuhan Di Indonesia Pengelolaan kepelabuhanan Indonesia kombinasi 2 (dua) bentuk pola pengelolaan yaitu tool-port &operating port. Jadi ada beberapa kelompok pelabuhan (khususnya pelabuhan umum) secara tidak langsung menerapkan tool-port di mana PT. Pelindo I-IV menyediakan dan menyiapkan sarana dan prasarana jasa pelabuhan kemudian diserahkan kepada pihak ketiga untuk dikelola berdasarkan pertimbangan teknis operasional dan bisnis.
  • 10. 7 Secara mendasar, PT. Pelindo ditunjuk melayani jasa kepelabuhanan sesuai UU Pelayaran dengan fungsi Operator Pelabuhan (port-operator). Fakta lapangan menunjukkan berbagai fasilitas alur pelayaran, kolam sandar, dermaga, pergudangan, serta fasilitas bongkar-muat disediakan oleh pemerintah melalui PT. Pelindo, kemudian infrastruktur dan suprastruktur dipakai pihak ketiga dikenal dengan Terminal Operator dilakukan perusahaan bongkar-muat, perusahaan pelayaran di Indonesia, atau anak perusahaan dari PT. Pelindo sendiri. Proses migrasi operasi jasa kepada pihak ketiga pada banyak aplikasi timbulkan inefisiensi yang mereduksi kehandalan kepelabuhanan seperti penetapan & perubahan biaya /biaya penanganan barang subjektif & sepihak. Sementara relasi horizontal antar institusi pemerintah berkaitan penanganan jasa kepelabuhanan secara eksis justru merupakan penyebab kontra-produktif kinerja kepelabuhanan nasional. Banyak institusi miliki dan tetap pertahankan ego sektoral. Situasi ini semakin memperbesar span of control proses manajemen penanganan barang dan kapal di pelabuhan. Karenanya jika persoalan operasi dan teknis timbul di problem spot maka penanganan relatif sulit dan lambat. Efek yang terlihat & muncul ke permukaan adalah inefisiensi, ekonomi biaya tinggi, potensi kongesti besar, sulit daya dukung spasial pengembangan kewilayahan, serta minim ketersediaan finansial usaha kepelabuhanan. Kemampuan pemasaran relatif minim akibat fungsi Pelindo sangat pasif dan terkesan dilokalisir pada wilayah daerah, wilayah kerja dan perairan sekitar pelabuhan saja, dan tidak langsung menstimulasi pergerakan barang di region hinterland dan foreland. Dari aspek tanggung jawab dan kewenangan pelaku usaha jasa kepelabuhan adanya suatu pola yang cukup variatif. Faktor utama yang dipertimbangkan sebagai fungsi variasi tanggung jawab dan kewenangan yaitu; infrastruktur (sarana fasilitas bangunan dermaga dan pendukung), suprastruktur (peralatan bongkar muat), pola operasi, dan penerapan tarif jasa yang dihasilkan. Kelompok pelabuhan khusus dan pelabuhan tidak diusahakan dinyatakan pelabuhan relatif radikal pengelolaan dibandingkan pelabuhan komersial. Pelabuhan
  • 11. 8 tidak diusahakan karena fungsi agen pelayan publik maka pengoperasian tipe ini berkesan sebagai obligasi politik pemerintah kepada publik dalam menunjang proses perdagangan daerah kurang komersial. Tidak ada pelaku selain pemerintah, baik pusat maupun lokal (pusat dan kabupaten/kota). Pengkutuban serupa (konteks beda) yaitu pada pelabuhan khusus, justru memiliki kebebasan relatif lebih besar (tertutup) dari intervensi pemerintah maupun publik dalam kewenangan dan tanggung jawab (pada aspek yg dipakai). Sedang pelabuhan komersial berada diantara kedua radikalisme, ada keterlibatan dari pemerintah, operator (PT. Pelindo), dan publik (pihak swasta) dalam kewenangan dan tanggung jawab pengelolaan. Walau fakta lapangan, masih relatif rendah partisipasi publik dalam proses pengelolaan pelabuhan komersial secara nasional. C. Pengguna Jasa Di Pelabuhan Komunitas pelabuhan meliputi tiga kelompok besar, yakni Regulator, Operator dan Pengguna Jasa (Customer). Regulator adalah instansi pemerintah yang menjalankan fungsi pemerintahan di pelabuhan, yaitu Syahbandar, Kepolisian, Kenavigasian, Kepabeanan, Kekarantinaan, Keimigrasian, Kesehatan Pelabuhan, Sea and Coast Guard, Stasiun Meteorologi Maritim. Operator pelabuhan adalah penyelenggara pelabuhan atau penyedia jasa kepelabuhanan, yaitu Perusahaan Pelabuhan Indonesia, Otoritas Pelabuhan, Unit Penyelenggara Pelabuhan, Pengelola Terminal Industri. Customer adalah pemakai jasa fasilitas pokok dan fasilitas penunjang kepelabuhan. Pengguna jasa fasilitas pokok adalah pihak pemakai jasa yang terlibat langsung dengan kapal berikut muatannya, diantaranya perusahaan operator kapal (pengangkut), keagenan kapal asing, operator multimoda, perusahaan bongkar muat, pergudangan, midstream (rede) transport, angkutan truk dan kereta api, dan penumpang serta awak kapal laut. Pengguna jasa fasilitas penunjang adalah pihak yang memfasilitasi pemakai fasilitas pokok, diantaranya perusahaan ekspedisi, freight forwarding, perusahaan pengurus jasa kepabeanan, surveyor, asuransi, perbankan, penyedia layanan bunker,
  • 12. 9 penyedia fasilitas limbah, depo peti kemas, kawasan berikat, persewaan alat, dok dan galangan kapal, dan pemasok air bersih untuk pelabuhan. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil pembahasan tentang Pengaruh Pelabuhan Terhadap Perdagangan Melalui Laut, maka diambil kesimpulan : 1. Dengan adanya pelabuhan, maka dalam proses perdagangan melalui laut lebih mudah. Pelabuhan membantu proses perpindahan barang yang diangkut oleh sarana moda transportasi darat lalu di bongkar dan dimuat ke palka kapal untuk dikirim melalui laut sehingga dapat diterima di pelabuhan tujuan. 2. Pelabuhan juga ikut menstimulasi industri yang sedang berkembang di wilayah terbelakang (hinterline) untuk memperluas distribusi produk dari industri tersebut ke daerah yang lebih luas hingga keluar pulau, ataupun dalam kegiatan impor bahan baku untuk diolah dan mengekspor hasil produksi dari industri tersebut. Dengan adanya hal ini maka akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi industri itu sendiri dan tenaga kerja yang ada didalamnya. 3. Dengan melakukan perdagangan melalui laut, maka shipper (pengusaha/industri) dapat mengirim komoditi dalam jumlah yang besar, karena dalam penggunaan sarana pengangkutnya adalah kapal yang mampu memuat barang dalam jumlah besar dan dapat menekan biaya pengiriman. Tentunya ini menjadi keuntungan tersendiri bagi shipper (pengusaha/industri) dalam kegiatan bisnisnya. B. Saran Pelabuhan merupakan sarana yang penting dalam kelancaran perdagangan melalui laut, maka dari itu pengelolaan dan pelayanan yang baik sangat diperlukan. Untuk perkembangan lebih lanjut, Salah satu cara agar kegiatan operasional pelabuhan dapat berjalan baik yaitu semua kegiatan yang dilakukan harus sesuai prosedur, meliputi pelayanan terhadap kapal/barang, perawatan sarana dan prasarana
  • 13. 10 pendukung pelabuhan, serta pelatihan sumber daya manusia yang bekerja di pelabuhan secara berkala agar pekerja dapat menangani pekerjaan yang ada dengan lebih baik demi kelancaran kegiatan di pelabuhan itu sendiri. DAFTAR PUSTAKA Hadi Syamsul. 2016. Contoh Dan Kesimpulan Saran Yang Benar, (Online), (http://www.seocontoh.web.id/2016/01/contoh-kesimpulan-dan-saran-makalah.html) Lasse. 2014. Manajemen Kepelabuhanan. Jakarta: PT Raja Grafindo. Lasse. 2015. Manajemen Bisnis Transportasi Laut. Jakarta: PT Raja Grafindo. Suyono, R.P. 2005. Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut. Jakarta: Victory Jaya Abadi.