Tiga penyebab utama kematian sel adalah hipoksia, cedera kimia, dan infeksi virus. Hipoksia, atau kekurangan oksigen, dapat menyebabkan kerusakan mitokondria dan gangguan metabolisme sel yang mengarah pada kematian sel. Cedera kimia dapat menyebabkan kerusakan membran sel atau organel internal. Virus dapat membunuh sel dengan mengganggu gen-gen penting atau mereplikasi dengan cepat hingga sel meledak.
Dokumen tersebut membahas berbagai mekanisme adaptasi dan jejas sel, mulai dari adaptasi berupa atrofi, hipertrofi, hiperplasia dan metaplasia hingga jejas sel yang dapat terjadi akibat deprivasi oksigen, bahan kimia, infeksi, dan faktor lainnya. Jejas sel dapat terjadi karena gangguan mitokondria, homeostasis kalsium, stres oksidatif, atau kerusakan membran sel.
Dokumen tersebut membahas tentang jejas sel, penyebab, dan mekanisme jejas sel. Beberapa penyebab jejas sel yang disebutkan antara lain deprivasi oksigen, bahan kimia, agen infeksius, reaksi imunologi, defek genetik, ketidakseimbangan nutrisi, agen fisik, dan penuaan. Sel akan mengalami jejas jika tuntutan lingkungan melebihi kemampuan adaptasi sel.
Tiga penyebab utama kematian sel adalah hipoksia, cedera kimia, dan infeksi virus. Hipoksia, atau kekurangan oksigen, dapat menyebabkan kerusakan mitokondria dan gangguan metabolisme sel yang mengarah pada kematian sel. Cedera kimia dapat menyebabkan kerusakan membran sel atau organel internal. Virus dapat membunuh sel dengan mengganggu gen-gen penting atau mereplikasi dengan cepat hingga sel meledak.
Dokumen tersebut membahas berbagai mekanisme adaptasi dan jejas sel, mulai dari adaptasi berupa atrofi, hipertrofi, hiperplasia dan metaplasia hingga jejas sel yang dapat terjadi akibat deprivasi oksigen, bahan kimia, infeksi, dan faktor lainnya. Jejas sel dapat terjadi karena gangguan mitokondria, homeostasis kalsium, stres oksidatif, atau kerusakan membran sel.
Dokumen tersebut membahas tentang jejas sel, penyebab, dan mekanisme jejas sel. Beberapa penyebab jejas sel yang disebutkan antara lain deprivasi oksigen, bahan kimia, agen infeksius, reaksi imunologi, defek genetik, ketidakseimbangan nutrisi, agen fisik, dan penuaan. Sel akan mengalami jejas jika tuntutan lingkungan melebihi kemampuan adaptasi sel.
Dokumen tersebut membahas tentang kelenjar tiroid, hormon tiroid, sintesis dan sekresi hormon tiroid, pengontrol fungsi tiroid, dan efek hormon tiroid. Kelenjar tiroid memproduksi hormon T3 dan T4 yang memengaruhi metabolisme, pertumbuhan, dan fungsi sistem saraf pusat dan kardiovaskular. Sintesis hormon tiroid melibatkan iodium dan enzim peroksidase tiroid di dalam folikel kelenjar tiroid.
1. Artikel menjelaskan enam ciri utama (hallmarks) sel kanker yang mengatur transformasi sel normal menjadi sel kanker, yaitu kemandirian sinyal pertumbuhan, ketidakpekaan terhadap sinyal anti-pertumbuhan, menghindari apoptosis, potensi replikatif tak terbatas, angiogenesis yang berkelanjutan, serta invasi jaringan dan metastasis.
2. Pada tahun 2011, empat ciri baru ditambahkan yaitu deregulated metabolism, ketidakstabilan DNA gen
Multiple vehicle trauma merupakan trauma yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang melibatkan lebih dari satu kendaraan. Kecelakaan lalu lintas dapat menyebabkan berbagai cedera seperti syok hipovolemik akibat perdarahan dan syok neurogenik yang dapat mengancam jiwa pasien. Oleh karena itu, diperlukan penatalaksanaan yang tepat untuk menyelamatkan pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang leukemia, termasuk definisi, klasifikasi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaannya. Leukemia adalah tidak terkendalinya proliferasi sel darah punca di sumsum tulang yang menyebabkan gangguan produksi sel darah normal. Ada beberapa jenis leukemia seperti akut myeloid leukemia, kronik myeloid leukemia, akut limfositik leukemia, dan kronik limfositik leukemia. Penatalaksanaannya meliputi kemoterapi, transfusi darah, dan transplant
Dokumen tersebut merangkum berbagai jenis adaptasi sel yang terjadi akibat stimulus lingkungan, seperti atrofi, hipertrofi, hiperplasia, metaplasia, dan displasia. Adaptasi sel merupakan penyesuaian sel yang bersifat reversibel untuk menghadapi perubahan struktur dan fungsi akibat jejas.
Dokumen tersebut membahas tentang osteoporosis, mulai dari definisi, proses pembentukan tulang, klasifikasi, etiologi, hingga asuhan keperawatan pada pasien osteoporosis. Secara ringkas, osteoporosis adalah penyakit tulang yang disebabkan penurunan massa dan kerapuhan tulang, yang dapat terjadi akibat faktor usia, hormon, atau penyakit lain.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem imun, terdiri dari definisi imunologi, sistem imun, dan imunitas. Kemudian membahas tentang fungsi sistem imun yang meliputi pertahanan terhadap agen eksojen dan endogen, homeostatis, dan pengawasan. Selanjutnya menjelaskan tentang respon imun yang terdiri dari non-spesifik dan spesifik.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang indera pengecap dan strukturnya, mekanisme kerjanya, serta kelainan dan penyakit yang dapat terjadi. Lidah terdiri atas berbagai jenis papila dan tunas pengecap yang berfungsi sebagai reseptor rasa. Makanan yang terdeteksi lidah akan diteruskan ke otak untuk mengenali rasa. Kelainan seperti sariawan dan kanker lidah dapat terjadi akibat berbagai faktor.
Sel mengalami berbagai respon adaptasi terhadap stresor seperti hipertrofi, hiperplasia, atrofi dan metaplasia. Jika usaha adaptasi gagal, kerusakan sel dapat terjadi secara reversibel atau irreversibel yang menyebabkan kematian sel melalui apoptosis atau nekrosis.
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar ilmu patologi. Patologi adalah ilmu tentang penyakit yang mempelajari semua aspek penyakit, termasuk sifat dasar, penyebab, perkembangan kondisi abnormal, serta perubahan struktural dan fungsional akibat proses penyakit. Dokumen ini menjelaskan lingkup patologi, kondisi normal dan penyakit, manifestasi klinis penyakit, cedera dan kematian sel, serta
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai berbagai suffix condition (akhiran kondisi) dalam bahasa Inggris beserta contoh-contohnya. Suffix-suffix tersebut digunakan untuk mendeskripsikan kondisi medis seperti -itis untuk peradangan, -algia untuk nyeri, -emia untuk kondisi darah, dan lainnya. Contoh suffix condition yang dijelaskan meliputi -itis, -algia, -emia, -osis, -itis, -emesis, -iasis
Makalah ini membahas tentang autoimun dan imunodefisiensi. Autoimun adalah respon imun terhadap antigen tubuh sendiri yang menyebabkan disfungsi sistem kekebalan dan menyerang jaringan tubuh. Imunodefisiensi adalah gangguan sistem kekebalan yang menyebabkan infeksi berulang dan berat. Makalah ini menjelaskan penyebab, mekanisme, dan bentuk-bentuk autoimun dan imunodefisiensi seperti defisiensi sel B, sel
Sulfonilurea merupakan kelas obat antidiabetes oral yang bekerja dengan menstimulasi pelepasan insulin dari sel beta pankreas. Sulfonilurea dibagi menjadi generasi pertama dan kedua, dengan generasi kedua lebih kuat dan efektif. Metformin menurunkan produksi glukosa hati dan meningkatkan sensitivitas terhadap insulin, sedangkan meglitinid bekerja dengan menutup kanal kalium di sel beta sehingga mempengaruhi pelepasan insulin.
Dokumen tersebut membahas tentang leukemia atau kanker darah, yang merupakan penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih. Terdapat beberapa jenis leukemia berdasarkan tipe sel darah yang diserang dan kecepatan perkembangannya, serta gejala, diagnosis, dan pengobatan untuk leukemia. Faktor lingkungan seperti merokok dan radiasi dapat meningkatkan risiko terkena leukemia.
Dokumen tersebut membahas beberapa kondisi patologi kulit, di antaranya:
1. Keloid dan kista dalam keloid yang ditandai dengan penebalan jaringan ikat kolagen.
2. Verruca vulgaris atau kutil yang merupakan tumor epitel jinak jenis papiloma skuamosa.
3. Hemangioma kapiler sebagai tumor jinak pembuluh darah kapiler.
4. Nevus dan nevus pigmentosus yang ditandai oleh kandungan sel melanin berle
Dokumen tersebut membahas tentang kelenjar tiroid, hormon tiroid, sintesis dan sekresi hormon tiroid, pengontrol fungsi tiroid, dan efek hormon tiroid. Kelenjar tiroid memproduksi hormon T3 dan T4 yang memengaruhi metabolisme, pertumbuhan, dan fungsi sistem saraf pusat dan kardiovaskular. Sintesis hormon tiroid melibatkan iodium dan enzim peroksidase tiroid di dalam folikel kelenjar tiroid.
1. Artikel menjelaskan enam ciri utama (hallmarks) sel kanker yang mengatur transformasi sel normal menjadi sel kanker, yaitu kemandirian sinyal pertumbuhan, ketidakpekaan terhadap sinyal anti-pertumbuhan, menghindari apoptosis, potensi replikatif tak terbatas, angiogenesis yang berkelanjutan, serta invasi jaringan dan metastasis.
2. Pada tahun 2011, empat ciri baru ditambahkan yaitu deregulated metabolism, ketidakstabilan DNA gen
Multiple vehicle trauma merupakan trauma yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang melibatkan lebih dari satu kendaraan. Kecelakaan lalu lintas dapat menyebabkan berbagai cedera seperti syok hipovolemik akibat perdarahan dan syok neurogenik yang dapat mengancam jiwa pasien. Oleh karena itu, diperlukan penatalaksanaan yang tepat untuk menyelamatkan pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang leukemia, termasuk definisi, klasifikasi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaannya. Leukemia adalah tidak terkendalinya proliferasi sel darah punca di sumsum tulang yang menyebabkan gangguan produksi sel darah normal. Ada beberapa jenis leukemia seperti akut myeloid leukemia, kronik myeloid leukemia, akut limfositik leukemia, dan kronik limfositik leukemia. Penatalaksanaannya meliputi kemoterapi, transfusi darah, dan transplant
Dokumen tersebut merangkum berbagai jenis adaptasi sel yang terjadi akibat stimulus lingkungan, seperti atrofi, hipertrofi, hiperplasia, metaplasia, dan displasia. Adaptasi sel merupakan penyesuaian sel yang bersifat reversibel untuk menghadapi perubahan struktur dan fungsi akibat jejas.
Dokumen tersebut membahas tentang osteoporosis, mulai dari definisi, proses pembentukan tulang, klasifikasi, etiologi, hingga asuhan keperawatan pada pasien osteoporosis. Secara ringkas, osteoporosis adalah penyakit tulang yang disebabkan penurunan massa dan kerapuhan tulang, yang dapat terjadi akibat faktor usia, hormon, atau penyakit lain.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem imun, terdiri dari definisi imunologi, sistem imun, dan imunitas. Kemudian membahas tentang fungsi sistem imun yang meliputi pertahanan terhadap agen eksojen dan endogen, homeostatis, dan pengawasan. Selanjutnya menjelaskan tentang respon imun yang terdiri dari non-spesifik dan spesifik.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang indera pengecap dan strukturnya, mekanisme kerjanya, serta kelainan dan penyakit yang dapat terjadi. Lidah terdiri atas berbagai jenis papila dan tunas pengecap yang berfungsi sebagai reseptor rasa. Makanan yang terdeteksi lidah akan diteruskan ke otak untuk mengenali rasa. Kelainan seperti sariawan dan kanker lidah dapat terjadi akibat berbagai faktor.
Sel mengalami berbagai respon adaptasi terhadap stresor seperti hipertrofi, hiperplasia, atrofi dan metaplasia. Jika usaha adaptasi gagal, kerusakan sel dapat terjadi secara reversibel atau irreversibel yang menyebabkan kematian sel melalui apoptosis atau nekrosis.
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar ilmu patologi. Patologi adalah ilmu tentang penyakit yang mempelajari semua aspek penyakit, termasuk sifat dasar, penyebab, perkembangan kondisi abnormal, serta perubahan struktural dan fungsional akibat proses penyakit. Dokumen ini menjelaskan lingkup patologi, kondisi normal dan penyakit, manifestasi klinis penyakit, cedera dan kematian sel, serta
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai berbagai suffix condition (akhiran kondisi) dalam bahasa Inggris beserta contoh-contohnya. Suffix-suffix tersebut digunakan untuk mendeskripsikan kondisi medis seperti -itis untuk peradangan, -algia untuk nyeri, -emia untuk kondisi darah, dan lainnya. Contoh suffix condition yang dijelaskan meliputi -itis, -algia, -emia, -osis, -itis, -emesis, -iasis
Makalah ini membahas tentang autoimun dan imunodefisiensi. Autoimun adalah respon imun terhadap antigen tubuh sendiri yang menyebabkan disfungsi sistem kekebalan dan menyerang jaringan tubuh. Imunodefisiensi adalah gangguan sistem kekebalan yang menyebabkan infeksi berulang dan berat. Makalah ini menjelaskan penyebab, mekanisme, dan bentuk-bentuk autoimun dan imunodefisiensi seperti defisiensi sel B, sel
Sulfonilurea merupakan kelas obat antidiabetes oral yang bekerja dengan menstimulasi pelepasan insulin dari sel beta pankreas. Sulfonilurea dibagi menjadi generasi pertama dan kedua, dengan generasi kedua lebih kuat dan efektif. Metformin menurunkan produksi glukosa hati dan meningkatkan sensitivitas terhadap insulin, sedangkan meglitinid bekerja dengan menutup kanal kalium di sel beta sehingga mempengaruhi pelepasan insulin.
Dokumen tersebut membahas tentang leukemia atau kanker darah, yang merupakan penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih. Terdapat beberapa jenis leukemia berdasarkan tipe sel darah yang diserang dan kecepatan perkembangannya, serta gejala, diagnosis, dan pengobatan untuk leukemia. Faktor lingkungan seperti merokok dan radiasi dapat meningkatkan risiko terkena leukemia.
Dokumen tersebut membahas beberapa kondisi patologi kulit, di antaranya:
1. Keloid dan kista dalam keloid yang ditandai dengan penebalan jaringan ikat kolagen.
2. Verruca vulgaris atau kutil yang merupakan tumor epitel jinak jenis papiloma skuamosa.
3. Hemangioma kapiler sebagai tumor jinak pembuluh darah kapiler.
4. Nevus dan nevus pigmentosus yang ditandai oleh kandungan sel melanin berle
Dokumen tersebut membahas tentang leukemia pada anak, mulai dari epidemiologi, diagnosis, klasifikasi, hingga penatalaksanaan leukemia. Diagnosis leukemia pada anak saat ini lebih akurat berkat pemeriksaan morfologi, imunofenotiping, dan sitogenetik. Kombinasi kemoterapi dan terapi penunjang telah meningkatkan angka kesembuhan penderita leukemia anak menjadi sekitar 70%.
Dokumen tersebut membahas tentang taksonomi tumbuhan dan tata nama tumbuhan. Ia menjelaskan bahwa taksonomi tumbuhan adalah pengenalan, pemberian nama, dan klasifikasi tumbuhan. Carolus Linnaeus memperkenalkan sistem tata nama binomial yang terdiri dari nama genus dan spesies dalam bahasa Latin. Dokumen ini juga menjelaskan aturan-aturan penulisan nama ilmiah tumbuhan sesuai dengan Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan
Tumor dan kanker disebabkan oleh sel yang membelah secara tidak terkendali akibat gangguan mekanisme pembelahan sel normal. Penyebabnya adalah genetik, karsinogen seperti rokok, virus, dan proses penuaan. Tumor dibedakan menjadi jinak dan ganas, di mana tumor ganas dapat menyebar ke organ lain lewat pembuluh darah atau limfa. Beberapa contoh kanker adalah kanker payudara, ovarium, serviks, test
Sel merupakan unit terkecil dalam tubuh yang dapat mengalami kerusakan atau mati akibat berbagai faktor seperti kekurangan oksigen, infeksi, atau toksin. Terdapat dua jenis kerusakan sel yaitu degenerasi yang bersifat reversibel dan nekrosis yang bersifat irreversibel dan dapat menyebabkan kematian sel. Degenerasi dapat berupa pembengkakan, perubahan perlemakan, atau akumulasi zat di dalam sel.
Kanker serviks adalah tumor ganas di leher rahim yang dapat menyebar ke organ lain dan menyebabkan kematian. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV) dan merupakan penyebab kematian nomor satu bagi perempuan di Indonesia. Deteksi dini melalui tes IVA setiap 5 tahun dan vaksinasi HPV dapat mencegah kanker serviks.
Leukemia is a cancer of the blood and bone marrow where cancerous cells fill the bone marrow and prevent healthy blood cells from being made. There are four main types of leukemia - acute and chronic forms of both myeloid and lymphocytic leukemia. Symptoms can include easy bruising, night sweats, excessive bleeding, fatigue, nausea and swollen belly. Leukemia is diagnosed through blood tests, bone marrow aspiration and biopsy. Treatments include chemotherapy, radiation, stem cell transplants, and biological therapies.
Leukemia is cancer of the white blood cells that begins in the bone marrow. It develops from genetic and environmental factors like smoking, benzene exposure, and radiation. There are four main types - chronic lymphocytic leukemia, chronic myeloid leukemia, acute lymphocytic leukemia, and acute myeloid leukemia. Treatment options include chemotherapy, targeted therapy, biological therapy, radiation therapy, and stem cell transplants. Side effects depend on the treatment used but can include nausea, fatigue, infections, and hair loss. Doctors diagnose leukemia through blood tests, biopsies of bone marrow, and examining for swollen lymph nodes and organs.
1. The document discusses different types of lymphoid and myeloid neoplasms, including acute and chronic forms of leukemia.
2. It provides details on acute lymphocytic leukemia (ALL), the most common acute leukemia in children. ALL is characterized by a monoclonal proliferation of immature white blood cells.
3. The document also covers chronic lymphocytic leukemia (CLL), the most common form of leukemia in adults. CLL involves a mature B-cell malignancy that typically follows an indolent clinical course.
Leukemia is a type of cancer that affects the blood and bone marrow. It results from abnormal proliferation of white blood cells. There are four main types of leukemia - acute lymphocytic leukemia, acute myelogenous leukemia, chronic lymphocytic leukemia, and chronic myelogenous leukemia. Leukemia is treated through chemotherapy, targeted therapy, radiation therapy or stem cell transplant depending on the type and stage of leukemia. Nursing care focuses on managing side effects of treatment, preventing infections, maintaining nutrition, providing education and supporting the psychological needs of the patient.
Leukemia is a cancer of the blood that affects both males and females of all ages. While the exact causes are unknown, radiation, viruses, and chemicals may play a role. Symptoms include fever, body aches, fatigue and weakness. Leukemia cannot be transmitted but some may have a genetic predisposition. It is detected through blood tests, biopsies and other medical exams. Leukemia can be either acute or chronic and affects the blood and bone marrow, replacing healthy blood cells and leaving the body vulnerable to infection. While there is no prevention, treatment may involve chemotherapy, radiation or stem cell transplants, and some types are curable though others can be terminal.
Dokumen tersebut membahas tentang cedera dan kematian sel. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa sel dapat mengalami cedera atau mati akibat berbagai faktor seperti defisiensi oksigen, cedera fisik, infeksi, dan agen kimia. Sel yang mengalami cedera dapat menunjukkan perubahan morfologi seperti pembengkakan, perubahan lemak, atau atrofi, yang dapat berupa perubahan
Dokumen tersebut membahas tentang kematian sel, termasuk definisi, mekanisme, dan jenis-jenisnya. Kematian sel dapat terjadi akibat kerusakan mitokondria dan membran sel sehingga menyebabkan gangguan produksi ATP dan kerusakan struktural sel. Ada dua jenis kematian sel yaitu nekrosis yang disebabkan cedera dan apoptosis yang terjadi secara normal pada proses perkembangan. Kematian sel juga dapat terjadi akibat p
Mekanisme adaptasi sel meliputi organisasi sel, modalitas cidera sel, sel yang diserang, perubahan morfologis pada sel yang cedera subletal, dan kalsifikasi patologik. Sel bereaksi terhadap stimulus merusak dengan beradaptasi, cidera reversible, atau kematian. Bentuk adaptasi meliputi atrofi, hipertrofi, hiperplasi, dan metaplasia.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang percobaan untuk menghitung jumlah sel leukosit pada darah mencit. Terdapat penjelasan singkat tentang jenis-jenis sel darah dan fungsi leukosit beserta gambaran mikroskopiknya. Prosedur percobaan meliputi persiapan sampel darah mencit dan pewarnaan menggunakan pewarna Giemsa untuk dihitung jumlah sel leukositnya di bawah mikroskop.
Kematian sel dapat terjadi melalui dua mekanisme: nekrosis dan apoptosis. Nekrosis merupakan kematian sel secara tidak terprogram yang ditandai dengan pembengkakan sel, degradasi protein, dan kerusakan organel. Apoptosis adalah kematian sel secara terprogram yang ditandai dengan kondensasi kromatin dan fragmentasi inti sel. Faktor-faktor seperti infeksi virus, kerusakan DNA, dan produk gen dapat memicu apoptosis.
Hematopoiesis adalah proses pembentukan sel darah yang terjadi di sumsum tulang, hati, dan limpa. Organ-organ tersebut menghasilkan eritrosit, leukosit, dan trombosit secara terus-menerus untuk menggantikan sel-sel darah yang telah mati.
Dokumen tersebut membahas tentang mekanisme adaptasi sel. Ada beberapa bentuk adaptasi sel seperti hipertrofi, atrofi, hiperplasia, dan metaplasia. Sel dapat mengalami kerusakan subletal yang bersifat reversibel atau kerusakan letal yang tidak dapat dipulihkan dan menyebabkan kematian sel.
Sistem hematopoietika terdiri dari darah, sumsum tulang, jaringan limfoid, dan sistem fagositik mononuklear. Komponen-komponennya berada di beberapa organ seperti sumsum tulang, pembuluh darah, lien, nodus limfatik, dan timus. Masalah klinis yang sering terjadi adalah anemia yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti kekurangan zat besi dan vitamin. Pemeriksaan laboratorium penting untuk diagnosis anemia adalah hemat
UU Tenaga Kesehatan adalah pelaksanaan dari ketentuan Pasal 21 ayat (3) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan disahkan oleh Presiden Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 17 Oktober 2014. UU 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan diundangkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, dan Penjelasan Atas Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5067 oleh Menkumham Amir Syamsudin di Jakarta dan mulai diberlakukan pada tanggal 17 Oktober 2014.
Potensiometri adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari pengukuran potensial dari elektroda. Pengukuran potensial dari elektroda banyak dipergunakan dalam ilmu kefarmasian terutama untuk pengukuran pH larutan dan titrasi potensiometrik. Besarnya potensial elektroda ini tergantung pada kepekatan ion-ion tertentu dalam larutan .
Potensiometri merupakan salah satu cara pemeriksan fisikokimia yang menggunakan peralatan listrik untuk mengukur potensial elektroda indikator antara dua elektroda yang dicelupkan ke dalam campuran reaksi selama berlangsungnya titrasi
Kelebihan metode potensiometri biasanya mencakup senyawa yang sederhana, voltmeter dan elektrodanya jauh lebih murah daripada instrument-instrument saintifik lainnya yang lebih modern. Potensiometri pada dasarnya bersifat non-destruktif terhadap sampel, dalam pengertian bahwa penyisipan elektroda tidak megubah komposisi larutan uji (kecuali untuk sedikit kebocoran elektrolit dari elektroda acuan).
Cahaya merupakan gelombang tranversal yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambatnya. Setiap gelombang yang bergetar pada bidang tertentu dapat dipisahkan ke dalam komponen vertikal maupun horizontal. Apabila berkas cahaya melalui suatu bidang polarisator maka hanya salah satu dari komponen tersebut yang akan dilewatkan dan hal ini disebut terpolarisasi bidang. Cahaya terpolarisasi bidang adalah cahaya yang getar gelombangnya telah tersaring semua.
Rotasi optik merupakan suatu perputaran cahaya terpolarisasi bidang. Kecepatan cahaya yang dipolarisasikan bisa menjadi lebih lambat atau lebih cepat apabila melewati suatu zat. Senyawa yang termasuk golongan ini adalah apabila cahaya terpolarisasi bidang dilewatkan pada suatu cairan maka cahaya tersebut akan mengalami putaran ke kiri maupun ke kanan. Apabila zat tersebut mengalami perputaran cahaya ke kanan, maka akan menghasilkan sudut putar α dengan tanda positif
Rheologi berasal dari bahasa Yunani yaitu rheo dan logos. Rheo berarti mengalir, dan logos berarti ilmu. Sehingga rheologi adalah ilmu yang mempelajari tentang aliran zat cair dan deformasi zat padat. Rheologi erat kaitannya dengan viskositas.
Viskositas adalah sebuah ukuran penolakan sebuah fluid terhadap perubahan bentuk di bawah tekanan shear. Tekanan shear adalah tekanan atau tegangan geser dari fluida yang bergerak. Biasanya diterima sebagai "kekentalan", atau penolakan terhadap penuangan. Tegangan geser atau shear strain yaitu sudut yang dibentuk karena adanya tegangan atau shear stress, sedangkan shear stress yaitu tegangan yang disebabkan oleh gaya tangensial atau tegangan gesek.
Viskositas merupakan suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir; semakin tinggi viskositas, semakin besar tahanannya untuk mengalir. Viskositas dinyatakan dalam simbol (η). Salah satu instrument pengukur viskositas adalah Viskometer Oswald.
Pemasaran Sosial adalah prinsip-prinsip marketing yang digunakan untuk menjual produk ke konsumen bisa digunakan pula untuk “menjual” ide, sikap dan perilaku. (Philip Kotler and Gerald Zaltman)
Komersial produk cenderung menawarkan hasil yang cepat, sementara manfaat perilaku sehat butuh waktu lama. Sedangkan social marketing yang berusaha mengubah perilaku untuk lebih sehat, sering dirasakan butuh biaya mahal dan kurang menyenangkan.
Commersial marketing umumnya menjangkau kelompok yang sudah positif terhadap produk mereka, sementara social marketing sering kali ditujukan kepada kelompok yang sulit terjangkau, perilaku berisiko yang kerap kali menolak untuk perubahan. Dan mendefinisikan dan mengkomunikasikan “produk” lebih sulit di social marketing, terlebih lagi jika para ahli mempunyai persepsi yang berbeda-beda terhadap subyek tersebut
Dokumen ini membahas tentang instrumen analisis fisika untuk mengukur suhu dan bobot jenis, termasuk termometer dan piknometer. Termometer digunakan untuk mengukur suhu dengan mendeteksi perubahan volume zat cair seperti raksa atau alkohol akibat perubahan suhu. Piknometer digunakan untuk mengukur bobot jenis dengan membandingkan berat zat uji terhadap berat air dalam volume yang sama. Metode analisis fisika seperti
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)Robby Candra Purnama
Narkotika yang berada dalam penguasaan industri farmasi, pedagang besar farmasi, sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah, apotek, rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat, balai pengobatan, dokter, dan lembaga ilmu pengetahuan wajib disimpan secara khusus.
Industri Farmasi, pedagang besar farmasi, sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah, apotek, rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat, balai pengobatan, dokter, dan lembaga ilmu pengetahuan wajib membuat, menyampaikan, dan menyimpan laporan berkala mengenai pemasukan dan/atau pengeluaran Narkotika yang berada dalam penguasaannya.
Rumah sakit, apotek, pusat kesehatan masyarakat, dan balai pengobatan hanya dapat menyerahkan Narkotika kepada pasien berdasarkan resep dokter.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Proses pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesehatan melalui peningkatan kesadaran, kemauan, dan lingkungan sehat. Strategi kemitraan antara berbagai pihak didasarkan pada kesetaraan dan kepentingan bersama untuk mencapai tujuan kesehatan masyarakat.
Regulasi mengenai distribusi obat yang baik telah diatur dalam beberapa ketentuan. Antara lain yang menjadi pokok regulasi distribusi obat adalah Kepmenkes No 1192 Tahun 2002 tentang Tata Cara Izin Pedagang Besar Farmasi, dan juga Permenkes Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pedagang Besar Farmasi .
Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya kasus-kasus yang menyalahi aturan tentang pendistribusian obat di Indonesia. Kasus-kasus yang terjadi antara lain adanya obat palsu, peredaran obat psikotropika tanpa izin edar, pengadaan & distribusi obat tanpa keahlian dan kewenangan, apotek tanpa apoteker, dan juga obat stelan.
Dokumen ini membahas tentang perubahan zat dan besaran fisika. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa zat dapat mengalami perubahan fisika atau kimia, dan perubahan fisika bersifat sementara sedangkan perubahan kimia menghasilkan zat baru. Dokumen juga mendefinisikan besaran fisika dan mengelompokkan besaran berdasarkan cara memperoleh dan arahnya.
pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluranan obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.
Tenaga Kefarmasian adalah tenaga yang melakukan Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian.
Analisa Fisika adalah suatu metode yang mengkaji tentang gejala alam tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Analisa fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam. Analisa fisika memiliki ruang lingkup mulai dari materi partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan.
Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Hukum fisika merupakan generalisasi ilmiah berdasarkan pada observasi empiris. Hukum fisika merupakan kesimpulan yang diambil dari, atau hipotesis yang ditegaskan oleh eksperimen ilmiah
Dokumen tersebut membahas tentang bahan pemanis buatan. Ringkasannya adalah:
Bahan pemanis buatan adalah senyawa kimia yang diproduksi secara sintetis untuk memberikan rasa manis tanpa nilai gizi. Jenis pemanis buatan yang dijelaskan meliputi asesulfam-K, aspartam, siklamat, sakarin, sukralosa, dan neotam. Analisis kuantitatif pemanis buatan dilakukan menggunakan spektrofotome
Dokumen tersebut membahas tentang bahan pewarna dalam makanan, termasuk definisi bahan tambahan pangan, regulasi penggunaan pewarna alami dan sintetis yang diizinkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan, serta tujuan dan keuntungan penggunaan pewarna makanan. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang pewarna alami dan buatan serta uji kualitas pewarna.
Analisis kualitatif obat tradisional dilakukan dengan berbagai metode seperti kromatografi kertas, kromatografi lapis tipis, kromatografi gas cair, dan kromatografi cair kinerja tinggi untuk memisahkan komponen obat. Untuk mendapatkan izin edar, obat tradisional harus lulus uji mutu dan persyaratan yang ditetapkan pemerintah.
SUPPOSITORIA adalah sedian padat yang digunakan melalui dubur, berbentuk torpedo dapat melunak atau meleleh pada suhu tubuh.
Menurut FI ( IV ) SUPPOSITORIA adalah sedian padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina, atau uretra, umumnya meleleh melunak atau larut pada suhu tubuh.
Adapun tujuan penggunaan dari sediaan suppositoria ada 2 yaitu :
Lokal (untuk memudahkan defekasi (gliserin suppositoria, bisakodil suppo), mengobati gatal, iritasi, dan inflamasi karena hemoroid (antibakteri basilla bentuk uretral), antihaemoroid, mengandung anestesi lokal, vasokontriktor adstringen, analgesik, emolien).
Sistemik (Aminofilin dan Teofilin untuk obat asma, Chlorpromazin untuk antimuntah, chloral hydrat untuk sedatif dan hipnotif, aspirin untuk anagetik antipiretik)
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang skrining fitokimia yang meliputi tujuan, metode, dan contoh reaksi untuk mengetahui golongan senyawa seperti alkaloid, flavonoid, saponin, kuinon, tanin, dan steroid/triterpenoid yang terkandung dalam tumbuhan obat.
Promosi kesehatan tidak dapat lepas dari media karena melalui media pesan-pesan disampaikan dapat lebih menarik dan dipahami sehingga sasaran dapat mempelajari pesan tersebut sehingga sampai memutuskan untuk mengadopsi perilaku yang positif..
MEDIA PROMKES adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator baik itu melalui media cetak, media elektronik (tv, radio, komputer dll), media luar ruang sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya ke arah positif terhadap kesehatan.
Menurut Farmakope Indonesia Ed. III, salep (unguentum) adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obatnya larut dan terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok. Sedangkan menurut Farmakope Indonesia Ed. IV, salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir.
Pasta adalah sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal dengan komposisi bahan padat lebih dari 50%.
Menurut Farmakope Indonesia Ed. IV, krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Krim berupa emulsi kental mengandung tidak kurang 60% air, dimaksudkan untuk pemakaian luar.
Lemak dan minyak merupakan salah satu kelompok lipida. Ciri dan sifat khasnya adalah daya larutnya dalam pelarut organik seperti eter, kloroform, benzena.
Minyak dan lemak keduanya sama-sama mengandung komponen utama berupa trigliserida, yaitu molekul yang terdiri atas 1 gliserol yang berikatan ester dengan 3 asam lemak. Walaupun isinya sama-sama trigliserida, ternyata bentuknya pada suhu kamar bisa berbeda.
Minyak berbentuk cair karena memiliki titik leleh yang lebih rendah dari suhu kamar, sedangkan lemak berbentuk padat karena titik lelehnya lebih tinggi dari suhu kamar. Perbedaan antara keduanya secara keseluruhan ditentukan oleh perbedaan titik leleh berbagai jenis molekul asam lemak yang berikatan dalam struktur trigliserida yang dikandung minyak/lemak tersebut.
Secara umum, titik leleh yang rendah dimiliki oleh asam-asam lemak yang berantai lebih pendek dan bersifat lebih tidak jenuh. Asam lemak tak jenuh (ALTJ) adalah asam lemak yang memiliki 1 atau lebih ikatan rangkap, sedangkan asam lemak jenuh (ALJ) adalah asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap. Ketidakjenuhan asam lemak ini patut dipertimbangkan, karena asupan jenis asam lemak dalam tubuh terkait dengan aspek kesehatan.
Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang lebih efektif dibandingkan dengan karbohidrat atau protein. 1 gram minyak/lemak setara dg 9 Kkal energi, sedang karbohidrat atau protein hanya 4 Kkal energi.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
2. MORFOLOGI SEL DGN JEJAS
JEJAS REVERSIBEL
Pembengkakan sel adalah manifestasi umum jejas reversibel
yg terlihat dgn mikroskop cahaya. Pada sel-sel yg terlibat
metabolisme lemak, perlemakan (fatty change) juga dpt
merupakan jejas reversibel.
NEKROSIS (JEJAS IREVERSIBEL)
Nekrosis adalah perubahan morfologik yg mengikuti
kematian sel pd jaringan atau organ hidup.
Dua proses penyebab perubahan morfologik dasar nekrosis:
- Denaturasi protein
- Digesti enzimatik organel dan sitosol.
3. Jenis-jenis Nekrosis
- Nekrosis koagulativa. Pola nekrosis yg paling umum
terdapat pd miokardium, ginjal, hati, dan organ2
lain.
- Nekrosis likuafakta. Timbul jika autolisis dan
heterolisis lebih banyak daripada denaturasi protein.
Dapat timbul di otak dan infeksi bakterial lokal
(abses).
- Nekrosis lemak. Merupakan akibat kerja lipase yg
mengkatalisa dekomposisi trigliserida menjadi asam
lemak, yg kemudian berikatan dgn kalsium
membentuk sabun kalsium.
- Nekrosis kaseosa. Karakteristik untuk lesi
tuberkulosa. Makroskopik tampak materi seperti
keju, lunak, rapuh dan secara mikroskopik
merupakan debris amorfus.
4. AKUMULASI INTRASELULAR
Protein, karbohidrat dan lipid dpt tertimbun dalam sel dan dpt
menyebabkan jejas sel. Bahan-bahan ini didapat :
- Merupakan konstituen normal dlm sel yg berlebihan.
- Merupakan substansi/bahan abnormal, biasanya hasil dr
metabolisme abnormal.
- Merupakan pigmen.
5. PERLEMAKAN (“FATTY CHANGE”)
Yaitu akumulasi berlebihan konstituen normal dlm sel
dan menyebabkan peningkatan lipid intraseluler.
Tampak pembentukan vakuol-vakuol lemak
intraseluler. Dapat terjadi pd hampir seluruh organ,
tetapi tersering pd hati; jika luas dpt menjadi sirosis.
Patogenesis perlemakan hati
Penyebab perlemakan hati adalah alkohol, malnutrisi
protein, DM, obesitas, hepatotoksin dan obat-obatan.
Hati tampak membesar, kuning dan berminyak. Secara
mikroskopik, lemak tampak sebagai tetesan lemak yg
kecil dalam sitoplasma atau sebagai vakuol yg besar.
6. Keadaan ini disebabkan oleh salah satu mekanisme
berikut :
- Pemasukan asam lemak bebas yg berlebihan ke dalam
hati (mis. kelaparan, terapi kortikosteroid).
- Peningkatan sintesa asam lemak.
- Penurunan oksidasi asam lemak.
- Peningkatan esterifikasi asam lemak menjadi
trigliserida, yg disebabkan krn meningkatnya alfa
gliserofosfat (alkohol).
- Penurunan sintesa apoprotein (keracunan karbon
tetraklorida).
- Sekresi lipoprotein dari hati terganggu (alkohol,
penggunaan asam orotik).
7. ADAPTASI SELULAR TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN DIFERENSIASI
ATROFI
Atrofi adalah mengecilnya sel akibat hilangnya
substansi sel. Penyebab :
- Penurunan beban kerja.
- Kehilangan persarafan.
- Berkurangnya suplai darah.
- Nutrisi inadekuat.
- Kehilangan stimulasi endokrin.
- Menua.
Sel-sel atrofi fungsinya berkurang tetapi tidak mati.
8. HIPERTROFI DAN HIPERPLASIA
Hipertrofi adalah peningkatan jumlah organel (mis.
miofilamen) dan ukuran sel.
Dgn perubahan ini ukuran organ bertambah besar.
Hipertrofi dapat fisiologik atau patologik.
Penyebab hipertrofi :
1. Peningkatan kebutuhan fungsional, mis. Hipertrofi
otot bercorak pd binaragawan (fisiologik) atau
hipertrofi otot jantung pd penyakit jantung
(patologik).
2. Rangsangan hormon spesifik, mis. Hipertrofi uterus
selama kehamilan.
9. Hiperplasia merupakan peningkatan jumlah sel dlm
suatu organ atau jaringan.
Biasanya disertai hipertrofi. Hiperplasia dapat timbul
hanya pd sel-sel yg mampu membuat DNA (seperti
sel-sel epitelial, hematopoetik dan jaringan ikat).
Hiperplasia dapat fisiologik atau patologik.
1. Hiperplasia fisiologik :
- Hiperplasia hormonal (mis. proliferasi endometrium
setelah stimulasi estrogen).
- Hiperplasia kompensasi (mis. hiperplasia hati
setelah hepatektomi parsial).
10. 2. Hiperplasia patologik :
- Rangsangan hormonal yg berlebihan (mis.
hiperestrinisme dan hiperplasia endometrium atipik).
- Pengaruh faktor pertumbuhan setempat pd sel
target (mis. proliferasi sel-sel jaringan ikat pd
penyembuhan luka, atau proliferasi epitel skuamosa
yg disebabkan oleh virus).
Pada hiperplasia patologik, jika stimulus mereda,
hiperplasia menghilang. Namun hiperplasia patologik
merupakan tempat yg subur untuk timbulnya
proliferasi keganasan. Contohnya, hiperplasia
endometrium dan serviks, yg merupakan prekursor
kanker endometrium dan serviks.
11. METAPLASIA
Metaplasia adalah perubahan yg reversibel, yaitu jenis sel dewasa yg
satu digantikan oleh yg lain (epitelial atau mesenkimal). Contohnya
adalah metaplasia skuamosa epitel respiratorik sebagai respons
terhadap iritasi kronik.
Walaupun epitel metaplastik jinak, tetapi jika pengaruh yg
menimbulkan metaplasia itu menetap, dapat menimbulkan
metaplasia atipik yg dapat berubah ganas.
12. BERBAGAI PERUBAHAN KALSIFIKASI
Kalsifikasi patologik menyatakan secara tdk langsung deposit
abnormal garam-garam kalsium dlm jaringan lunak.
Kalsifikasi distrofik timbul pd jaringan nonviabel atau mati, dgn
kadar kalsium dlm serum normal.
Terdapat pada arteri dgn aterosklerosis, katup jantung yg
rusak, dan pd daerah nekrosis. Kalsium dpt terletak
intraseluler, ekstraseluler, atau pd keduanya.
Kalsifikasi metastatik; deposit garam kalsium dlm jaringan vital
dan selalu berkaitan dgn hiperkalsemia.
Akibat dr hiperkalsemia yg disebabkan oleh
hiperparatiroidisme, intoksikasi vit D, sarkoidosis sistemik,
hipertiroidisme, penyakit Addison, tumor tulang, kanker tulang
metastatik, imobilisasi, dan hiperkalsemia idiopatik.
13. DEGENERASI HIALIN (“HYALINE
CHANGE”)
Hialin adalah perubahan dalam sel atau ekstraselular yg berupa
struktur homogen, berwarna merah jambu seperti kaca,
tampak pd sediaan histologik rutin yg diwarnai dgn
Hematoksin dan Eosin (H&E).
Contoh hialin intraseluler:
1. Absorpsi protein menimbulkan butiran hialin dlm sel epitel
proksimal pd ginjal.
2. Badan Russel pd sel plasma.
3. Inklusi virus dlm sitoplasma atau inti.
4. Massa filamen intermediet yg berubah.
Hialin ekstraseluler timbul pada arteriolosklerosis hialin,
aterosklerosis dan pada glomeruli yg rusak.