SlideShare a Scribd company logo
ADAPTASI SEL
DRH TRIFFIT IMASARI
ADAPTASI SEL
• Adalah : penyesuaian sel atau jaringan yang
bersifat reversibel akibat adanya suatu
jejas ( injury )
• Meliputi : perubahan fungsi atau anatomi sel atau
jaringan
• Fungsi dan morfologi sel normal tidak kaku
dapat mengikuti perubahan struktur dan
fungsi cairan yang mencerminkan perubahan
tantangan hidup
• Misal :
tekanan sel menyesuaikan diri sel
hidup dalam lingkungan yang berubah
Macam – macam adaptasi sel :
1. Atrofi
2. Hipertrofi
3. Hiperplasia
4. Metaplasia
5. Diplasia
ATROFI
• Ditandai : menurunnya ukuran masing-masing
sel / menurunnya jumlah sel dalam jaringan
setelah sel tersebut mencapai ukuran / jumlah
normal
• Akibat : kehilangan bahan sel
Penyebab atrofi :
berkurangnya beban kerja
Hilangnya persarafan
Berkurangnya perbekalan darah ( kelainan
vaskularisasi )
Nutrisi yang tidak memadai
Hilangnya rangsangan horonal ( hormonal
atrophy )
Tekanan yang lama tumor
Organ lama tidak dipakai ( disuse atrophy )
Usia tua kejadian yang fisiologis ( senile
atrophy )
Sel mengandung sedikit mitokondria dan
miofilamen serta pengurangan retikulum
endoplasma
• Brown Atrophy :
Atrofi yang disertai dengan penumpukan pigmen lipofusin
pigmen yang tidak larut
terjadi pada usia lanjut dan jejas kronik misal : hati dan
jantung
pada sediaan potongan jaringan tampak sebagai pigmen
Intrasitoplasma bergranula halus kuning coklat
Contoh atrofi :
usia tua otak pria usia 82 th < otak pria 35
th ( fisiologi )
Atrofi otot lurik :
Serat – serat otot lurik tampak menipis
Bervakuol
Lebih pucat daripada normal
Lebih sedikit miofilamen
Kadang ditemukan Brown atrophy
HIPERTROFI
• Ditandai :
Bertambah besar ukuran sel karena
bertambahnya jumlah ultrastruktur dalam sel
bukan disebabkan karena bertambahnya cairan
didalam sel
• Meningkatnya ukuran sel meningkatkan
ukuran alat tubuh
• Hipertrofi sering terjadi pada :
Otot skelet
Otot jantung
• Oleh karena keduanya tidak mampu
meningkatkan metabolisme untuk melakukan
mitosis dan pembentukan lebih banyak sel
untuk menghadapi kerja
• Pada kasus Hipertrofi batas
yaitu mekanisme hipertrofi, akhirnya
mencapai batas dimana dibawah batas ini
pembesaran massa otot tidak mampu lagi
memberi kompensasi pada kenaikkan beban
• Seperti bunyi hukum Starling :
“ apabila suatu otot diregang melebihi batas ambang
regang, otot tersebut akan berhenti meregang dan
apabila tetap diregangkan otot putus “
Penyebab dari Hipertrofi :
1. kenaikan tantangan fungsi dapat terjadi
secara fisiologi dan
patologi
2. Rangsangan hormon khas
• Contoh hipertrofi :
1. Pertumbuhan fisiologi uterus semasa
kehamilan hipertrofi dan hiperplasia
hormon estrogen melalui reseptor-
reseptor estrogen otot polos interaksi
hormon dengan DNA inti peningkatan
sintesis protein otot polos dan penambahan
ukuran sel
2. Jantung
Hipertensive Heart Failure (HHF)
jantung membesar akibat tekanan darah
tinggi yag tidak dikontrol. Bila tetap tidak
dikontrol dengan obat-obatan maka penderita
akan jatuh pada keadaan CHF ( Congeastive
Heart Faiture):
 Pembengkakan liver dan paru
 Akibat jantung sudah tidak mampu lagi
menjalankan fungsinya sebagai pemompa darah
terjadi stagnasi darah dimana - mana
3. Otot lurik
gambaran secara mikroskopik :
pot. Longitudinal : . tampak tebal
. Eosinofilik
. Inti membesar
Pot. Melintang :
inti serat otot tampak membesar
dan berbentuk tidak teratur
HIPERPLASIA
Ditandai :
bertambahnya jumlah sel atau sel mengadakan
proliferasi akibat beban kerja yang bertambah
sel lebih banyak dalam ukuran yang normal
Secara makroskopis : penambahan volume (
hiperplasia ) tidak dapat dibedakan dengan
penambahan volume ( hipertrofi )
Sering terjadi pada otot polos myometrium, hati, ginjal
dan prostat
Hiperplasia dibagi 2 :
1. Hiperplasia hormonal :
 Proliferasi kelenjar payudara wanita
selama pubertas
 Kehamilan dan laktasi
 Sel otot polos uterus hamil (hiperplasia + hipertrofi)
meningkatnya kadar steroid ovarium dalam
darah
2. Hiperplasia terkompensasi
pada ginjal yang tersisa, bila ginjal sebelah
diangkat atau rusak karena penyakit
pembesaran ginjal :
bertambah ukuran tiap – tiap nefron :
 hiperplasia sel epitel tubulus
 pembesaran glomerulus
( tidak terbentuk nefron baru / glomerulus baru)
disebabkan beban kerja pada ginjal yang
tertinggal
2. Hiperplasia patologik :
a. Hiperplasia endometrium
akibat stimulus estrogen yang
berlebihan disebabkan :
Disfungsi ovarium
ketidakseimbangan antara sintesis
estrogen dan progesteron
Neoplasma ovarium estrogen
pemakaian obat – obat estrogenik
jangka waktu lama
2. Hiperplasia tiroid :
hipertiroidisme primer = Graves
suatu antibodi yang merangsang tiroid untuk
menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan
3. Hiperplasia epidermis
Iritasi kronik / lecet kulit
menyebabkan sel epitel permukaan
hilang disusul oleh regenerasi yang cepat
penebalan berlebihan
Semua bentuk hiperplasia patologik proliferasi
yang masih terkendali berhenti bila stimulus
pencetusnya menghilang
Tetapi tergantung hebatnya proses neoplasia
BPH ( Benign Prostatik Hyperplasia )
= hiperplasia prostat jinak
Pria berusia . 60 tahun
Kelenjar dilapisi oleh epitel kuboid hiperplastik
tetapi jinak dan sel basal normal
METAPLASIA
ditandai :
Berubahnya suatu tipe sel dewasa menjadi tipe
sel dewasa yang lain dan bersifat reversibel
sehingga fungsi sel juga ikut berubah
pertumbuha abnormal sel yang
terkendali
Terjadi pada :
 jaringan mesebkimal / penyangga ( otot,
lemak, tulang )
 jaringan epitel penutup
Jaringan epitel kelenjar
Contoh :
1. Transformasi Epitel Kolumnar / silindris
epitel skuamus
Pola metaplasia ini dapat dilihat pada :
Kantung empedu, trakea, bronkus, bronkiolus,
kenjar endoserviks dan duktus ekskretorius
kelenjar dalam tubuh
bila tempat tersebut terjadi radang atau
iritasi kronis
Misal : metaplasia cervix uteri
Epitel silindris pada kelenjar endoserviks yang
normal diganti dengan epitel skuamus berlapis
Dikarenakan adanya peradangan ( injury ) kronis
( Cervicitis Chronica )
Terlalu banyak anak
Terlalu banyak berhubungan seksual
2. Transformasi epitel skuamus epitel
silindris intestinal
Misalnya : metaplasia oesophagus
Epitel skuamus normal pada oesophagus diganti
epitel usus (selapis silindris / intestinal)
refluks getah lambung kronis ( Esophagus
Barrett )
3. Transformasi otot serat lintang Tulang
Misalnya : metaplasia otot lurik
Otot serat lintang diganti jaringan fibrosa yang
mengandung trabekula tulang ( Miositis
Ossifikans )
jejas traumatik otot yang
menimbulkan lesi
Metaplasia epitel hampir selalu reversibel,
tetapi metaplasia jaringan ikat yang
membentuk tulang biasanya ireversibel dan
meninggalkan bekas menetap pada tempat
jejas yang terdahulu
METAPLASIA ATIPIK
Merupakan peralihan antara metaplasia ( pola
teratur ) dengan displasia ( pola tidak teratur )
Misal : metaplasia skuamosa atipik epitel
Bronkus pada perokok sigaret
sering merupakan pendahulu
Karsinoma bronkogenik sel Skuamosa
DISPLASIA
Bukan merupakan suatu proses adaptasi tetapi
erat hubungannya dengan metaplasia
Metaplasia atipik
Displasia :
Hilangnya keseragaman sel secara individu dan
juga hilangnya orientasi susunan sel – sel
tersebut
1. Perubahan sifat sel sehingga bervariasi dalam
ukuran, bentuk, dan susunannya
2. Mempunyai inti sel berwarna gelap,
ukurannya lebih besar dan abnormal
3. Mitosis lebih banyak
dijumpai pada tempat abnoral
diantara sel – sel epitel
4. Displasia = pertumbuhan yang kacau
5. Berhubungan erat dengan iritasi / radang
kronik yang berkepanjangan
6. Proses yang reversibel
7. Permulaan dari timbulnya keganasan (
pendahulu kanker )
Displasia dapat dijumpai pada :
Serviks
Saluran pernafasan
bronkitis kronik dan bronkiektasis
( perokok sigaret )
Rongga mulut
Kantung empedu
Terima kasih

More Related Content

What's hot

Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitViodeta Viodeta
 
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
Muhammad Adi
 
Inflamasi
InflamasiInflamasi
Inflamasiwidipta
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
SofiaNofianti
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA TOMOHON
 
Artritis reumatoid
Artritis reumatoidArtritis reumatoid
Artritis reumatoid
fikri asyura
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
MeidaElliaPuspita
 
Pemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasienPemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasien
Sulistia Rini
 
Inflamasi akut
Inflamasi akutInflamasi akut
Inflamasi akut
Kampus-Sakinah
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatan
Sukistinah
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanYandrawati S.KM
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
PuskesmasMapitara
 
Tanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksiTanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksi
AULIA SHARA
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiYabniel Lit Jingga
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerJafar Nyan
 
Anemia power point 2
Anemia power point 2Anemia power point 2
Anemia power point 2
Warnet Raha
 
KPSP & DDST
KPSP & DDST KPSP & DDST
KPSP & DDST
Amalia Senja
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
zulindarisma
 
keseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darahkeseimbangan asam-basa dan gas darah
Radang
RadangRadang

What's hot (20)

Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolit
 
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
 
Inflamasi
InflamasiInflamasi
Inflamasi
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 
Artritis reumatoid
Artritis reumatoidArtritis reumatoid
Artritis reumatoid
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Pemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasienPemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasien
 
Inflamasi akut
Inflamasi akutInflamasi akut
Inflamasi akut
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatan
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
Tanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksiTanda tanda infeksi
Tanda tanda infeksi
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologi
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
 
Anemia power point 2
Anemia power point 2Anemia power point 2
Anemia power point 2
 
KPSP & DDST
KPSP & DDST KPSP & DDST
KPSP & DDST
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
keseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darahkeseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darah
 
Radang
RadangRadang
Radang
 

Viewers also liked

Apoptosis & nekrosis
Apoptosis & nekrosisApoptosis & nekrosis
Apoptosis & nekrosis
Widdya Anggraini
 
Pengenalan patologi
Pengenalan patologiPengenalan patologi
Pengenalan patologi
Muhammad Nasrullah
 
Patologi ppt
Patologi pptPatologi ppt
Patologi ppt
Andry Natanel
 
Kul 4. nekrosis dan kematian sel
Kul 4. nekrosis dan kematian selKul 4. nekrosis dan kematian sel
Kul 4. nekrosis dan kematian sel
Robby Candra Purnama
 
Pengantar Patologi
Pengantar Patologi Pengantar Patologi
Pengantar Patologi
Prastuti Waraharini
 
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuhPatologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuhFaris Andrianto
 
Kuliah 1 Patologi
Kuliah 1 PatologiKuliah 1 Patologi
Kuliah 1 Patologi
Robby Candra Purnama
 
Mekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian SelMekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian SelFebry Salsinha
 
ppt Adaptasi sel
ppt Adaptasi selppt Adaptasi sel
PATOLOGI UMUM
PATOLOGI UMUMPATOLOGI UMUM
PATOLOGI UMUM
dewisetiyana52
 

Viewers also liked (10)

Apoptosis & nekrosis
Apoptosis & nekrosisApoptosis & nekrosis
Apoptosis & nekrosis
 
Pengenalan patologi
Pengenalan patologiPengenalan patologi
Pengenalan patologi
 
Patologi ppt
Patologi pptPatologi ppt
Patologi ppt
 
Kul 4. nekrosis dan kematian sel
Kul 4. nekrosis dan kematian selKul 4. nekrosis dan kematian sel
Kul 4. nekrosis dan kematian sel
 
Pengantar Patologi
Pengantar Patologi Pengantar Patologi
Pengantar Patologi
 
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuhPatologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh
 
Kuliah 1 Patologi
Kuliah 1 PatologiKuliah 1 Patologi
Kuliah 1 Patologi
 
Mekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian SelMekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian Sel
 
ppt Adaptasi sel
ppt Adaptasi selppt Adaptasi sel
ppt Adaptasi sel
 
PATOLOGI UMUM
PATOLOGI UMUMPATOLOGI UMUM
PATOLOGI UMUM
 

Similar to Adaptasi sel

2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
HaslianiBaharuddin
 
Mekanisme_Adaptasi_Sel.pptx
Mekanisme_Adaptasi_Sel.pptxMekanisme_Adaptasi_Sel.pptx
Mekanisme_Adaptasi_Sel.pptx
MethaKemala
 
ADAPTASI SEL1.pptx
ADAPTASI SEL1.pptxADAPTASI SEL1.pptx
ADAPTASI SEL1.pptx
Septi Purnamasari
 
Tumor pskh gangguan pertumbuhan pptx pptx
Tumor pskh gangguan pertumbuhan pptx pptxTumor pskh gangguan pertumbuhan pptx pptx
Tumor pskh gangguan pertumbuhan pptx pptx
andini330535
 
Idk 2 tm2 adaptasi jejas &amp; penuaan sel
Idk 2 tm2 adaptasi jejas &amp; penuaan selIdk 2 tm2 adaptasi jejas &amp; penuaan sel
Idk 2 tm2 adaptasi jejas &amp; penuaan sel
DenisFarida
 
Adaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptx
Adaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptxAdaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptx
Adaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptx
MethaKemala
 
jejas adaptasi dan kematian sel presentasi.ppt
jejas adaptasi dan kematian sel presentasi.pptjejas adaptasi dan kematian sel presentasi.ppt
jejas adaptasi dan kematian sel presentasi.ppt
AbdurRazaq9
 
Kelompok 4 sistem hormon
Kelompok 4 sistem hormonKelompok 4 sistem hormon
Kelompok 4 sistem hormonAndi Asri Ainun
 
31_respon sel dari stres dan toksik.pptx
31_respon sel dari stres dan toksik.pptx31_respon sel dari stres dan toksik.pptx
31_respon sel dari stres dan toksik.pptx
DhevGianfranco
 
7. penyakit neoplasia
7.  penyakit neoplasia7.  penyakit neoplasia
7. penyakit neoplasia
fiah0289
 
makanisme adaptasi sel
makanisme adaptasi selmakanisme adaptasi sel
makanisme adaptasi sel
ABD. RAHMAN
 
1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt
1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt
1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt
ProdiD3Keperawatan
 
HUBUNGAN DIANTARA SISTEM ENDOKRIN DENGAN SISTEM PEMBIAKAN DALAM MENENTUKAN PR...
HUBUNGAN DIANTARA SISTEM ENDOKRIN DENGAN SISTEM PEMBIAKAN DALAM MENENTUKAN PR...HUBUNGAN DIANTARA SISTEM ENDOKRIN DENGAN SISTEM PEMBIAKAN DALAM MENENTUKAN PR...
HUBUNGAN DIANTARA SISTEM ENDOKRIN DENGAN SISTEM PEMBIAKAN DALAM MENENTUKAN PR...
Noor Fariza AR
 
anatomi dan fisiologis tiroid
anatomi dan fisiologis tiroidanatomi dan fisiologis tiroid
anatomi dan fisiologis tiroid
Kampus-Sakinah
 
3. Mekanisme Adaptasi Sel.pptx
3. Mekanisme Adaptasi Sel.pptx3. Mekanisme Adaptasi Sel.pptx
3. Mekanisme Adaptasi Sel.pptx
Universitas YPIB Majalengka
 
Kelainan Retrogresif.pptx
Kelainan Retrogresif.pptxKelainan Retrogresif.pptx
Kelainan Retrogresif.pptx
bennyxt4n
 

Similar to Adaptasi sel (20)

2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
2. mekanisme adaptasi sel
2. mekanisme adaptasi sel2. mekanisme adaptasi sel
2. mekanisme adaptasi sel
 
Mekanisme_Adaptasi_Sel.pptx
Mekanisme_Adaptasi_Sel.pptxMekanisme_Adaptasi_Sel.pptx
Mekanisme_Adaptasi_Sel.pptx
 
ADAPTASI SEL1.pptx
ADAPTASI SEL1.pptxADAPTASI SEL1.pptx
ADAPTASI SEL1.pptx
 
Tumor pskh gangguan pertumbuhan pptx pptx
Tumor pskh gangguan pertumbuhan pptx pptxTumor pskh gangguan pertumbuhan pptx pptx
Tumor pskh gangguan pertumbuhan pptx pptx
 
Idk 2 tm2 adaptasi jejas &amp; penuaan sel
Idk 2 tm2 adaptasi jejas &amp; penuaan selIdk 2 tm2 adaptasi jejas &amp; penuaan sel
Idk 2 tm2 adaptasi jejas &amp; penuaan sel
 
Adaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptx
Adaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptxAdaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptx
Adaptasi sel, jejas, penuaan sel.pptx
 
jejas adaptasi dan kematian sel presentasi.ppt
jejas adaptasi dan kematian sel presentasi.pptjejas adaptasi dan kematian sel presentasi.ppt
jejas adaptasi dan kematian sel presentasi.ppt
 
Kelompok 4 sistem hormon
Kelompok 4 sistem hormonKelompok 4 sistem hormon
Kelompok 4 sistem hormon
 
Patologi. Penuaan Sel
Patologi. Penuaan SelPatologi. Penuaan Sel
Patologi. Penuaan Sel
 
31_respon sel dari stres dan toksik.pptx
31_respon sel dari stres dan toksik.pptx31_respon sel dari stres dan toksik.pptx
31_respon sel dari stres dan toksik.pptx
 
2. mekanisme adaptasi sel
2. mekanisme adaptasi sel2. mekanisme adaptasi sel
2. mekanisme adaptasi sel
 
7. penyakit neoplasia
7.  penyakit neoplasia7.  penyakit neoplasia
7. penyakit neoplasia
 
makanisme adaptasi sel
makanisme adaptasi selmakanisme adaptasi sel
makanisme adaptasi sel
 
1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt
1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt
1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt
 
HUBUNGAN DIANTARA SISTEM ENDOKRIN DENGAN SISTEM PEMBIAKAN DALAM MENENTUKAN PR...
HUBUNGAN DIANTARA SISTEM ENDOKRIN DENGAN SISTEM PEMBIAKAN DALAM MENENTUKAN PR...HUBUNGAN DIANTARA SISTEM ENDOKRIN DENGAN SISTEM PEMBIAKAN DALAM MENENTUKAN PR...
HUBUNGAN DIANTARA SISTEM ENDOKRIN DENGAN SISTEM PEMBIAKAN DALAM MENENTUKAN PR...
 
anatomi dan fisiologis tiroid
anatomi dan fisiologis tiroidanatomi dan fisiologis tiroid
anatomi dan fisiologis tiroid
 
3. Mekanisme Adaptasi Sel.pptx
3. Mekanisme Adaptasi Sel.pptx3. Mekanisme Adaptasi Sel.pptx
3. Mekanisme Adaptasi Sel.pptx
 
Kelainan Retrogresif.pptx
Kelainan Retrogresif.pptxKelainan Retrogresif.pptx
Kelainan Retrogresif.pptx
 
Asuhan keperawatan dengan diagnosa struma
Asuhan keperawatan dengan diagnosa strumaAsuhan keperawatan dengan diagnosa struma
Asuhan keperawatan dengan diagnosa struma
 

Recently uploaded

RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
ResidenUrologiRSCM
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 

Recently uploaded (20)

RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 

Adaptasi sel

  • 2. ADAPTASI SEL • Adalah : penyesuaian sel atau jaringan yang bersifat reversibel akibat adanya suatu jejas ( injury ) • Meliputi : perubahan fungsi atau anatomi sel atau jaringan • Fungsi dan morfologi sel normal tidak kaku dapat mengikuti perubahan struktur dan fungsi cairan yang mencerminkan perubahan tantangan hidup
  • 3. • Misal : tekanan sel menyesuaikan diri sel hidup dalam lingkungan yang berubah Macam – macam adaptasi sel : 1. Atrofi 2. Hipertrofi 3. Hiperplasia 4. Metaplasia 5. Diplasia
  • 4. ATROFI • Ditandai : menurunnya ukuran masing-masing sel / menurunnya jumlah sel dalam jaringan setelah sel tersebut mencapai ukuran / jumlah normal • Akibat : kehilangan bahan sel
  • 5. Penyebab atrofi : berkurangnya beban kerja Hilangnya persarafan Berkurangnya perbekalan darah ( kelainan vaskularisasi ) Nutrisi yang tidak memadai Hilangnya rangsangan horonal ( hormonal atrophy )
  • 6. Tekanan yang lama tumor Organ lama tidak dipakai ( disuse atrophy ) Usia tua kejadian yang fisiologis ( senile atrophy ) Sel mengandung sedikit mitokondria dan miofilamen serta pengurangan retikulum endoplasma
  • 7. • Brown Atrophy : Atrofi yang disertai dengan penumpukan pigmen lipofusin pigmen yang tidak larut terjadi pada usia lanjut dan jejas kronik misal : hati dan jantung pada sediaan potongan jaringan tampak sebagai pigmen Intrasitoplasma bergranula halus kuning coklat
  • 8. Contoh atrofi : usia tua otak pria usia 82 th < otak pria 35 th ( fisiologi ) Atrofi otot lurik : Serat – serat otot lurik tampak menipis Bervakuol Lebih pucat daripada normal Lebih sedikit miofilamen Kadang ditemukan Brown atrophy
  • 9. HIPERTROFI • Ditandai : Bertambah besar ukuran sel karena bertambahnya jumlah ultrastruktur dalam sel bukan disebabkan karena bertambahnya cairan didalam sel • Meningkatnya ukuran sel meningkatkan ukuran alat tubuh • Hipertrofi sering terjadi pada : Otot skelet Otot jantung
  • 10. • Oleh karena keduanya tidak mampu meningkatkan metabolisme untuk melakukan mitosis dan pembentukan lebih banyak sel untuk menghadapi kerja • Pada kasus Hipertrofi batas yaitu mekanisme hipertrofi, akhirnya mencapai batas dimana dibawah batas ini pembesaran massa otot tidak mampu lagi memberi kompensasi pada kenaikkan beban
  • 11. • Seperti bunyi hukum Starling : “ apabila suatu otot diregang melebihi batas ambang regang, otot tersebut akan berhenti meregang dan apabila tetap diregangkan otot putus “ Penyebab dari Hipertrofi : 1. kenaikan tantangan fungsi dapat terjadi secara fisiologi dan patologi 2. Rangsangan hormon khas
  • 12. • Contoh hipertrofi : 1. Pertumbuhan fisiologi uterus semasa kehamilan hipertrofi dan hiperplasia hormon estrogen melalui reseptor- reseptor estrogen otot polos interaksi hormon dengan DNA inti peningkatan sintesis protein otot polos dan penambahan ukuran sel
  • 13. 2. Jantung Hipertensive Heart Failure (HHF) jantung membesar akibat tekanan darah tinggi yag tidak dikontrol. Bila tetap tidak dikontrol dengan obat-obatan maka penderita akan jatuh pada keadaan CHF ( Congeastive Heart Faiture):  Pembengkakan liver dan paru  Akibat jantung sudah tidak mampu lagi menjalankan fungsinya sebagai pemompa darah terjadi stagnasi darah dimana - mana
  • 14. 3. Otot lurik gambaran secara mikroskopik : pot. Longitudinal : . tampak tebal . Eosinofilik . Inti membesar Pot. Melintang : inti serat otot tampak membesar dan berbentuk tidak teratur
  • 15. HIPERPLASIA Ditandai : bertambahnya jumlah sel atau sel mengadakan proliferasi akibat beban kerja yang bertambah sel lebih banyak dalam ukuran yang normal Secara makroskopis : penambahan volume ( hiperplasia ) tidak dapat dibedakan dengan penambahan volume ( hipertrofi )
  • 16. Sering terjadi pada otot polos myometrium, hati, ginjal dan prostat Hiperplasia dibagi 2 : 1. Hiperplasia hormonal :  Proliferasi kelenjar payudara wanita selama pubertas  Kehamilan dan laktasi  Sel otot polos uterus hamil (hiperplasia + hipertrofi) meningkatnya kadar steroid ovarium dalam darah
  • 17. 2. Hiperplasia terkompensasi pada ginjal yang tersisa, bila ginjal sebelah diangkat atau rusak karena penyakit pembesaran ginjal : bertambah ukuran tiap – tiap nefron :  hiperplasia sel epitel tubulus  pembesaran glomerulus ( tidak terbentuk nefron baru / glomerulus baru) disebabkan beban kerja pada ginjal yang tertinggal
  • 18. 2. Hiperplasia patologik : a. Hiperplasia endometrium akibat stimulus estrogen yang berlebihan disebabkan : Disfungsi ovarium ketidakseimbangan antara sintesis estrogen dan progesteron Neoplasma ovarium estrogen
  • 19. pemakaian obat – obat estrogenik jangka waktu lama 2. Hiperplasia tiroid : hipertiroidisme primer = Graves suatu antibodi yang merangsang tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan
  • 20. 3. Hiperplasia epidermis Iritasi kronik / lecet kulit menyebabkan sel epitel permukaan hilang disusul oleh regenerasi yang cepat penebalan berlebihan Semua bentuk hiperplasia patologik proliferasi yang masih terkendali berhenti bila stimulus pencetusnya menghilang Tetapi tergantung hebatnya proses neoplasia
  • 21. BPH ( Benign Prostatik Hyperplasia ) = hiperplasia prostat jinak Pria berusia . 60 tahun Kelenjar dilapisi oleh epitel kuboid hiperplastik tetapi jinak dan sel basal normal
  • 22. METAPLASIA ditandai : Berubahnya suatu tipe sel dewasa menjadi tipe sel dewasa yang lain dan bersifat reversibel sehingga fungsi sel juga ikut berubah pertumbuha abnormal sel yang terkendali Terjadi pada :  jaringan mesebkimal / penyangga ( otot, lemak, tulang )
  • 23.  jaringan epitel penutup Jaringan epitel kelenjar Contoh : 1. Transformasi Epitel Kolumnar / silindris epitel skuamus Pola metaplasia ini dapat dilihat pada : Kantung empedu, trakea, bronkus, bronkiolus, kenjar endoserviks dan duktus ekskretorius kelenjar dalam tubuh
  • 24. bila tempat tersebut terjadi radang atau iritasi kronis Misal : metaplasia cervix uteri Epitel silindris pada kelenjar endoserviks yang normal diganti dengan epitel skuamus berlapis Dikarenakan adanya peradangan ( injury ) kronis ( Cervicitis Chronica ) Terlalu banyak anak Terlalu banyak berhubungan seksual
  • 25. 2. Transformasi epitel skuamus epitel silindris intestinal Misalnya : metaplasia oesophagus Epitel skuamus normal pada oesophagus diganti epitel usus (selapis silindris / intestinal) refluks getah lambung kronis ( Esophagus Barrett )
  • 26. 3. Transformasi otot serat lintang Tulang Misalnya : metaplasia otot lurik Otot serat lintang diganti jaringan fibrosa yang mengandung trabekula tulang ( Miositis Ossifikans ) jejas traumatik otot yang menimbulkan lesi
  • 27. Metaplasia epitel hampir selalu reversibel, tetapi metaplasia jaringan ikat yang membentuk tulang biasanya ireversibel dan meninggalkan bekas menetap pada tempat jejas yang terdahulu
  • 28. METAPLASIA ATIPIK Merupakan peralihan antara metaplasia ( pola teratur ) dengan displasia ( pola tidak teratur ) Misal : metaplasia skuamosa atipik epitel Bronkus pada perokok sigaret sering merupakan pendahulu Karsinoma bronkogenik sel Skuamosa
  • 29. DISPLASIA Bukan merupakan suatu proses adaptasi tetapi erat hubungannya dengan metaplasia Metaplasia atipik Displasia : Hilangnya keseragaman sel secara individu dan juga hilangnya orientasi susunan sel – sel tersebut
  • 30. 1. Perubahan sifat sel sehingga bervariasi dalam ukuran, bentuk, dan susunannya 2. Mempunyai inti sel berwarna gelap, ukurannya lebih besar dan abnormal 3. Mitosis lebih banyak dijumpai pada tempat abnoral diantara sel – sel epitel
  • 31. 4. Displasia = pertumbuhan yang kacau 5. Berhubungan erat dengan iritasi / radang kronik yang berkepanjangan 6. Proses yang reversibel 7. Permulaan dari timbulnya keganasan ( pendahulu kanker )
  • 32. Displasia dapat dijumpai pada : Serviks Saluran pernafasan bronkitis kronik dan bronkiektasis ( perokok sigaret ) Rongga mulut Kantung empedu