SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Oleh :
Dr Muhammad marlin
Kematian sel
 Kematian sel merupakan perwujudan sel yang

mengalami jejas yang irreversibel
 Terdapat 2 kriteria untuk keadaan irreversibel yaitu :
 Mitokondria rusak sehingga menyebabkan gagalnya

reperfusi dan reoksigenasi yang selanjutnya
menyebabkan penurunan produksi ATP dan
penggumpalan inti sel
 Fungsi membran sel rusak berat, yang merupakan faktor
sentral dari patogenesis dari jejas irreversibel
Mekanisme biokimia yang menimbulkan kerusakan
membran sel pada hipoksia antara lain :
 Kehilangan fosfolipid secara progresif

 Abnormalitas cytoskeletal
 Spesies oksigen yang reaktif
 Hasil pemecahan lipid

 Kehilangan asam amino intra lipid
Patogenesis
Jika pengaruh berbahaya pada sebuah sel cukup hebat
atau berlangsung cukup lama, maka sel akan
mencapai suatu titik di mana sel tidak lagi dapat
mengkompensasi dan tidak dapat melangsungkan
metabolism, proses ini menjadi irrevesibel, dan sel
sebetulnya mati. Bila sebuah sel atau sekelompok sel
atau jaringan dalam hospes yang hidup diketahui
mati, mereka disebut nekrotik. Nekrosis merupakan
kematian sel local.
Secara morfologik, ada 2 bentuk kematian sel yaitu :
 Nekrosis
 Terjadi pada sel yang mengalami jejas/ cedera
 Ada 2 perubahan penting pada proses nekrosis yaitu :



Pencernaan enzimatik
Denaturasi protein

 Apoptosis
 Terjadi pada proses perkembangan sel
 Sangat diperlukan dalam regulasi kepadatan populasi
sel normal
 Dipicu oleh penambahan atau penurunan hormon
mendadak atau faktor tropik lain
Jenis Nekrosis
• Nekrosis koagulativa. Pola nekrosis iskemik yang lazim ini

yang diuraikan sebelumnya, terjadi pada
miokard, ginjal, hati, dan organ lain. sel nekrotik
bentuknya tetap, akibat sel litik dihambat kondisi lokal.
Proses denaturasi protein lebih menonjol drpd pencernaan
enzimatik
• Nekrosis mencair./ liqu0efektif Terjadi bila autolisis dan

heterolysis melebihi denaturasi protein. Daerah nekrotik
melunak dan terisi dengan cairan. Paling sering terlihat
dalam otak infeksi bakteri local (abses). sel nekrosik
mengalami pencairan akibat kerja enzim → pada otak dan
medulla spinalis
• Nekrosis pengejuan/ kaseosa. Khas pada lesi

tuberculosis, makrokopik terlihat sebagai bahan
lunak, rapuh dan menyerupai kiju dan secara mikroskopik
sebagai bahan amorf eosinofilik dengan debris sel. Sel
nekrotik hancur, tetapi pecahanya tetap berada
disekitarnya → pada paru
• Nekrosis lemak. Yang dimaksudkan ialah nekrosis pada

jaringan lemak, disebabkan oleh kerja lipase (yang berasal
dari sel pancreas rusak atau makrofag) yang mengkatalisis
dekomposisi trigliserid menjadi asam lemak, yang
kemudian bereaksi dengan kalsium membentuk sabun
kalsium. Secara histologik lemak nekrotik menunjukkan
baying-bayang sel dan bintik-bintik basofilik karena
deposisi kalsium.Pada pankreas nekrosis terjadi akibat
enzim pankreas mengalir diluar duktus
Inti sel yang mengalami penghancuran progresif urutanya adalah:

 Piknosis → inti sel menyusut, batas tidak teratur,

berwarna gelap (inti piknotik)
 Karioreksis → inti hancur, membentuk fragmen
kromatin yang menyebar (inti kariorektik)
 Kariolisis → inti tidak dapat diwarnai, dan inti hilang
Indikator Nekrosis
 Hilangnya fungsi organ
 Peradangan disekitar nekrosis
 Demam
 Malaise

 Lekositosis
 Peningkatan enzim serum
Apoptosis dapat terjadi pada proses- proses berikut ini :
 Kematian sel yang diprogram selama proses
embriogenesis
 Involusi yang tergantung pada hormon
 Delesi sel pada populasi proliferatif
 Kematian pada sel kanker
 Kematian sel imun pada penurunan sitokin
 Atrofi organ yang menjadi sasaran hormonal
 Atrofi organ karena proses obstruktif
 Kematian sel pada graft vs tissue diseases
 Kematian sel karena infeksi virus
Perubahan morfologi sel apoptosis :
 Pengkerutan sel
 Kondensasi kromatin
 Pembentukan blebs sitoplasmik dan apoptosis bodies
 Fagositosis apoptosis bodies oleh makrofag
Perbandingan nekrosis vs apoptosis
Perbedaan

Apoptosis

Nekrosis

Induksi

Fisiologis >>/
patologis

Patologis

Perluasan

Sel tunggal

Kelompok sel

Biokimia

Fragmentasi DNA oleh Ketidakseimbangan
endonuklease
ion

Membran sel

Utuh

Hilang

Morfologi

Sel kisut, kromatin
tebal, fragmented

Bengkak dan lisis

Respon radang

Tidak ada

Biasa

Sel yang mati

Difagosit oleh sel
terdekat

Difagosit oleh
neutrofil dan
makrofag
aspek biokimia yang penting sebagai perantara
jejas dan kematian sel


Radikal bebas berasal dari oksigen yang terbentuk pada
banyak keadaan patologik dan menyebabkan efek yang
merusak pada struktur danfungsi sel.



Hilangnya homeostasis kalsium, dan meningkatnya
kalsium intrasel. Iskemi dan toksin tertentu
menyebabkan masuknya ion kalsium ke dalam sel dan
lepasnnya ion kalsium sistolik mengaktifkan fosfolipase
yang memecah fosfolipid membrane, protease yang
menguraikan protein membrane dan sitoskletal, ATPase
yang memeprcepat pengurangan ATP, dan endonuklease
yang terkait dengan fragmnetasi kromatin.
 Deplesi ATP, karena dibutuhkan untuk proses
yang penting seperti transportasi pada
membrane, sintesis protein, dan pertukaran
fosfolipid.
 Defek permebilitas membrane. Membrane

dapat dirusak langsung oleh toksin, agen fisik
dan kimia, komponen komplemen litik, dan
perforin, atau secara tidak langsung seperti yang
diuraikan pada kejadian sebelumnya.
Penuaan Seluler
Dengan bertambahnya usia, terjadi perubahan fisiologik
dan structural pada hampir semua organ.
Penuaan terjadi karena factor genetic, diet, keadaan
social, dan adanya penyakit yang berhubungan dengan
ketakutan seperti arterioklerosis, diabetes, dan
arthiritis.
Selain itu, perubahan sel dirangsang oleh usia yang
menggambrkan akumulasi progresif dari jejas subletal
atau kematian sel selama bertahuntahun, diperkirakan merupakan komponen penting
dalam penuaan.
 Penuaan sel dimulai sejak dari masa

konsepsi, diferensiasi dan maturasi sel
 Terjadi penurunan kemampuan terhadap fungsi yang
khas pada pertumbuhan menjadi tua/ penuaan secara
progresif dan berakhir dengan kematian
Perubahan fungsional dan morfologik yang terjadi pada
sel yang menua adalah:
 Penurunan fosforilasi oksidatif pada mitokondria
 Berkurangnya sintesis DNA dan RNA untuk protein
dan reseptor sel structural dan enzimatik
 Menurunnya kemampuan ambilan makanan dan
perbaikan kerusakan kromosom
 Nucleus berlobus tidak tertaur dan abnormal.
 Mitokondria pleomorfik, reticulum endoplasma
menurun dan badan Golgi berubah bentuk
 Akumulasi pigmen lipofusin secara menetap.
Perubahan morfologik sel pada proses penuaan:
 Inti berlobus- lobus dan bentuk tidak teratur
 Mitokondria yang pleimorfik dan bervakuole
 Penurunan jumlah RE

 Penyimpangan apparatus golgi
 Penimbunan pigmen lipofuscin
Sebab penuaan :
 Aktivitas gen tertentu menyebabkan aktivitas gen yang







meregulasi pertumbuhan menjadi hilang
Induksi inhibitor pertumbuhan sehingga proliferasi
menurun
Kerusakan gen akibat radikal bebas dan penurunan
progresif dari fungsi anti oksidant
Modifikasi setelah translasi dan protein akstra seluler
Penyimpangan yang diinduksi oleh heat shock protein
Kematian Somatik
Kriteria kematian somatik adalah:
 Terhentinya fungsi sirkulasi secara ireversibel (denyut
jantung),
 Terhentinya fungsi pernafasan dan
 Terhentinya fungsi otak (tidak ada reflek batang otak)
 Perubahan post mortem: rigor mortis (kekakuan) →
livor mortis (warna ungu kebiruan) → algor mortis
(pendinginan), → autolisis (pencairan)

More Related Content

What's hot

Proses perubahan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa
Proses perubahan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basaProses perubahan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa
Proses perubahan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basaOperator Warnet Vast Raha
 
jenis jenis sel & fungsi spesifik sel
jenis jenis sel & fungsi spesifik seljenis jenis sel & fungsi spesifik sel
jenis jenis sel & fungsi spesifik selSulistia Rini
 
Konsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusiaKonsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusiapjj_kemenkes
 
Konsep Dasar Fungsi
Konsep Dasar FungsiKonsep Dasar Fungsi
Konsep Dasar Fungsiyy rahmat
 
Contoh proposal seni rupa
Contoh proposal seni rupaContoh proposal seni rupa
Contoh proposal seni rupaYasirecin Yasir
 
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep dirimakalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep dirisiakadurban
 
B. klasifikasi teknik massage
B. klasifikasi teknik massage B. klasifikasi teknik massage
B. klasifikasi teknik massage Nony Suci Yanti
 
Anatomi dan fisiologi sel
Anatomi dan fisiologi selAnatomi dan fisiologi sel
Anatomi dan fisiologi selHetty Astri
 
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi Fisiologi Sistem KardiovaskulerPrastuti Waraharini
 
Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskular Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskular nurdinz
 
Etika keperawatan
Etika keperawatanEtika keperawatan
Etika keperawatanAde Rahman
 

What's hot (20)

Proses perubahan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa
Proses perubahan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basaProses perubahan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa
Proses perubahan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa
 
Slide jantung
Slide jantungSlide jantung
Slide jantung
 
jenis jenis sel & fungsi spesifik sel
jenis jenis sel & fungsi spesifik seljenis jenis sel & fungsi spesifik sel
jenis jenis sel & fungsi spesifik sel
 
Sistem urinaria
Sistem urinariaSistem urinaria
Sistem urinaria
 
Konsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusiaKonsep kebutuhan dasar manusia
Konsep kebutuhan dasar manusia
 
Konsep Dasar Fungsi
Konsep Dasar FungsiKonsep Dasar Fungsi
Konsep Dasar Fungsi
 
Contoh proposal seni rupa
Contoh proposal seni rupaContoh proposal seni rupa
Contoh proposal seni rupa
 
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep dirimakalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
 
Jaringan ikat
Jaringan ikatJaringan ikat
Jaringan ikat
 
ppt Adaptasi sel
ppt Adaptasi selppt Adaptasi sel
ppt Adaptasi sel
 
Sel dan Jaringan
Sel dan JaringanSel dan Jaringan
Sel dan Jaringan
 
B. klasifikasi teknik massage
B. klasifikasi teknik massage B. klasifikasi teknik massage
B. klasifikasi teknik massage
 
Anatomi dan fisiologi sel
Anatomi dan fisiologi selAnatomi dan fisiologi sel
Anatomi dan fisiologi sel
 
Makalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanMakalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatan
 
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
 
Tugas PKM-K
Tugas PKM-K Tugas PKM-K
Tugas PKM-K
 
Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskular Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskular
 
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsiMakalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
 
Etika keperawatan
Etika keperawatanEtika keperawatan
Etika keperawatan
 
Cover makalah
Cover makalahCover makalah
Cover makalah
 

Viewers also liked

Degenerasi dan Nekrosis
Degenerasi dan NekrosisDegenerasi dan Nekrosis
Degenerasi dan NekrosisYaner Yeverson
 
Mekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian SelMekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian SelFebry Salsinha
 
Kb 1 tahap kematian jaringan dan nekrosis sel
Kb 1 tahap kematian jaringan dan nekrosis selKb 1 tahap kematian jaringan dan nekrosis sel
Kb 1 tahap kematian jaringan dan nekrosis selpjj_kemenkes
 
Degenerasi dan nekrosis
Degenerasi dan nekrosisDegenerasi dan nekrosis
Degenerasi dan nekrosisKampus-Sakinah
 
Patologi anatomi (7,8)
Patologi anatomi (7,8)Patologi anatomi (7,8)
Patologi anatomi (7,8)Ade Maria Ulfa
 
AMI - INFARKSI MIOKARDIUM AKUT
AMI - INFARKSI MIOKARDIUM AKUTAMI - INFARKSI MIOKARDIUM AKUT
AMI - INFARKSI MIOKARDIUM AKUTMuhammad Nasrullah
 
Bahan kulih patologi umum
Bahan kulih patologi umumBahan kulih patologi umum
Bahan kulih patologi umumsambadrus
 
Cedera dan kematian sel
Cedera dan kematian selCedera dan kematian sel
Cedera dan kematian selJumatil Fajar
 

Viewers also liked (13)

Degenerasi dan Nekrosis
Degenerasi dan NekrosisDegenerasi dan Nekrosis
Degenerasi dan Nekrosis
 
Mekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian SelMekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian Sel
 
Kul 4. nekrosis dan kematian sel
Kul 4. nekrosis dan kematian selKul 4. nekrosis dan kematian sel
Kul 4. nekrosis dan kematian sel
 
Pengantar Patologi
Pengantar Patologi Pengantar Patologi
Pengantar Patologi
 
Kb 1 tahap kematian jaringan dan nekrosis sel
Kb 1 tahap kematian jaringan dan nekrosis selKb 1 tahap kematian jaringan dan nekrosis sel
Kb 1 tahap kematian jaringan dan nekrosis sel
 
3. degenerasi dan kematian sel
3. degenerasi dan kematian sel3. degenerasi dan kematian sel
3. degenerasi dan kematian sel
 
Degenerasi dan nekrosis
Degenerasi dan nekrosisDegenerasi dan nekrosis
Degenerasi dan nekrosis
 
Patologi anatomi (7,8)
Patologi anatomi (7,8)Patologi anatomi (7,8)
Patologi anatomi (7,8)
 
AMI - INFARKSI MIOKARDIUM AKUT
AMI - INFARKSI MIOKARDIUM AKUTAMI - INFARKSI MIOKARDIUM AKUT
AMI - INFARKSI MIOKARDIUM AKUT
 
Bahan kulih patologi umum
Bahan kulih patologi umumBahan kulih patologi umum
Bahan kulih patologi umum
 
Cedera dan kematian sel
Cedera dan kematian selCedera dan kematian sel
Cedera dan kematian sel
 
Patologi ppt
Patologi pptPatologi ppt
Patologi ppt
 
Apoptosis & nekrosis
Apoptosis & nekrosisApoptosis & nekrosis
Apoptosis & nekrosis
 

Similar to KEMATIAN SEL

KEMATIAN-SEL.pptx
KEMATIAN-SEL.pptxKEMATIAN-SEL.pptx
KEMATIAN-SEL.pptxMethaKemala
 
Adaptasi sel __jejas_sel__fkg
Adaptasi sel __jejas_sel__fkgAdaptasi sel __jejas_sel__fkg
Adaptasi sel __jejas_sel__fkgfujimg
 
jejas & radang
jejas & radangjejas & radang
jejas & radangazkamroe
 
42056914-Cedera-Dan-Kematian-Sel.ppt
42056914-Cedera-Dan-Kematian-Sel.ppt42056914-Cedera-Dan-Kematian-Sel.ppt
42056914-Cedera-Dan-Kematian-Sel.pptDrYurizal
 
jejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
jejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmjejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
jejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmanangkuniawan
 
31_respon sel dari stres dan toksik.pptx
31_respon sel dari stres dan toksik.pptx31_respon sel dari stres dan toksik.pptx
31_respon sel dari stres dan toksik.pptxDhevGianfranco
 
Mekanisme Adaptasi Sel.pdf
Mekanisme Adaptasi Sel.pdfMekanisme Adaptasi Sel.pdf
Mekanisme Adaptasi Sel.pdfNikmaAlfiRosida
 
KELOMPOK 4 PATOFISIOLOGI.pptx
KELOMPOK 4 PATOFISIOLOGI.pptxKELOMPOK 4 PATOFISIOLOGI.pptx
KELOMPOK 4 PATOFISIOLOGI.pptxDrYurizal
 
1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt
1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt
1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.pptProdiD3Keperawatan
 
Organisasi sel naufal
Organisasi sel   naufalOrganisasi sel   naufal
Organisasi sel naufalNaufal Putra
 
Kb 1 tahap kematian jaringan dan
Kb 1 tahap kematian jaringan danKb 1 tahap kematian jaringan dan
Kb 1 tahap kematian jaringan danpjj_kemenkes
 
Tahap kematian jaringan dan
Tahap kematian jaringan danTahap kematian jaringan dan
Tahap kematian jaringan danpjj_kemenkes
 
MATERI BIOLOGI MOLEKULER - APOPTOSIS SEL.pptx
MATERI BIOLOGI MOLEKULER - APOPTOSIS SEL.pptxMATERI BIOLOGI MOLEKULER - APOPTOSIS SEL.pptx
MATERI BIOLOGI MOLEKULER - APOPTOSIS SEL.pptxJulfiana Mardatillah
 
kuliah 1 bioteknologi S2.pptx
kuliah 1 bioteknologi S2.pptxkuliah 1 bioteknologi S2.pptx
kuliah 1 bioteknologi S2.pptxrobbi19
 

Similar to KEMATIAN SEL (20)

KEMATIAN-SEL.pptx
KEMATIAN-SEL.pptxKEMATIAN-SEL.pptx
KEMATIAN-SEL.pptx
 
Kematian Pada Sel
Kematian Pada SelKematian Pada Sel
Kematian Pada Sel
 
Adaptasi sel __jejas_sel__fkg
Adaptasi sel __jejas_sel__fkgAdaptasi sel __jejas_sel__fkg
Adaptasi sel __jejas_sel__fkg
 
jejas & radang
jejas & radangjejas & radang
jejas & radang
 
42056914-Cedera-Dan-Kematian-Sel.ppt
42056914-Cedera-Dan-Kematian-Sel.ppt42056914-Cedera-Dan-Kematian-Sel.ppt
42056914-Cedera-Dan-Kematian-Sel.ppt
 
jejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
jejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmjejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
jejas sel.pptx mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
 
31_respon sel dari stres dan toksik.pptx
31_respon sel dari stres dan toksik.pptx31_respon sel dari stres dan toksik.pptx
31_respon sel dari stres dan toksik.pptx
 
2. mekanisme adaptasi sel
2. mekanisme adaptasi sel2. mekanisme adaptasi sel
2. mekanisme adaptasi sel
 
Mekanisme Adaptasi Sel.pdf
Mekanisme Adaptasi Sel.pdfMekanisme Adaptasi Sel.pdf
Mekanisme Adaptasi Sel.pdf
 
APOPTOSIS & NEKROSIS.pptx
APOPTOSIS & NEKROSIS.pptxAPOPTOSIS & NEKROSIS.pptx
APOPTOSIS & NEKROSIS.pptx
 
KELOMPOK 4 PATOFISIOLOGI.pptx
KELOMPOK 4 PATOFISIOLOGI.pptxKELOMPOK 4 PATOFISIOLOGI.pptx
KELOMPOK 4 PATOFISIOLOGI.pptx
 
Kul 3. Morfologi jejas sel
Kul 3. Morfologi jejas selKul 3. Morfologi jejas sel
Kul 3. Morfologi jejas sel
 
3. Mekanisme Adaptasi Sel.pptx
3. Mekanisme Adaptasi Sel.pptx3. Mekanisme Adaptasi Sel.pptx
3. Mekanisme Adaptasi Sel.pptx
 
1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt
1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt
1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt
 
Mekanisme Adaptasi Sel & Cedera Fisik
Mekanisme Adaptasi Sel & Cedera FisikMekanisme Adaptasi Sel & Cedera Fisik
Mekanisme Adaptasi Sel & Cedera Fisik
 
Organisasi sel naufal
Organisasi sel   naufalOrganisasi sel   naufal
Organisasi sel naufal
 
Kb 1 tahap kematian jaringan dan
Kb 1 tahap kematian jaringan danKb 1 tahap kematian jaringan dan
Kb 1 tahap kematian jaringan dan
 
Tahap kematian jaringan dan
Tahap kematian jaringan danTahap kematian jaringan dan
Tahap kematian jaringan dan
 
MATERI BIOLOGI MOLEKULER - APOPTOSIS SEL.pptx
MATERI BIOLOGI MOLEKULER - APOPTOSIS SEL.pptxMATERI BIOLOGI MOLEKULER - APOPTOSIS SEL.pptx
MATERI BIOLOGI MOLEKULER - APOPTOSIS SEL.pptx
 
kuliah 1 bioteknologi S2.pptx
kuliah 1 bioteknologi S2.pptxkuliah 1 bioteknologi S2.pptx
kuliah 1 bioteknologi S2.pptx
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

KEMATIAN SEL

  • 2. Kematian sel  Kematian sel merupakan perwujudan sel yang mengalami jejas yang irreversibel  Terdapat 2 kriteria untuk keadaan irreversibel yaitu :  Mitokondria rusak sehingga menyebabkan gagalnya reperfusi dan reoksigenasi yang selanjutnya menyebabkan penurunan produksi ATP dan penggumpalan inti sel  Fungsi membran sel rusak berat, yang merupakan faktor sentral dari patogenesis dari jejas irreversibel
  • 3. Mekanisme biokimia yang menimbulkan kerusakan membran sel pada hipoksia antara lain :  Kehilangan fosfolipid secara progresif  Abnormalitas cytoskeletal  Spesies oksigen yang reaktif  Hasil pemecahan lipid  Kehilangan asam amino intra lipid
  • 4. Patogenesis Jika pengaruh berbahaya pada sebuah sel cukup hebat atau berlangsung cukup lama, maka sel akan mencapai suatu titik di mana sel tidak lagi dapat mengkompensasi dan tidak dapat melangsungkan metabolism, proses ini menjadi irrevesibel, dan sel sebetulnya mati. Bila sebuah sel atau sekelompok sel atau jaringan dalam hospes yang hidup diketahui mati, mereka disebut nekrotik. Nekrosis merupakan kematian sel local.
  • 5. Secara morfologik, ada 2 bentuk kematian sel yaitu :  Nekrosis  Terjadi pada sel yang mengalami jejas/ cedera  Ada 2 perubahan penting pada proses nekrosis yaitu :   Pencernaan enzimatik Denaturasi protein  Apoptosis  Terjadi pada proses perkembangan sel  Sangat diperlukan dalam regulasi kepadatan populasi sel normal  Dipicu oleh penambahan atau penurunan hormon mendadak atau faktor tropik lain
  • 6. Jenis Nekrosis • Nekrosis koagulativa. Pola nekrosis iskemik yang lazim ini yang diuraikan sebelumnya, terjadi pada miokard, ginjal, hati, dan organ lain. sel nekrotik bentuknya tetap, akibat sel litik dihambat kondisi lokal. Proses denaturasi protein lebih menonjol drpd pencernaan enzimatik • Nekrosis mencair./ liqu0efektif Terjadi bila autolisis dan heterolysis melebihi denaturasi protein. Daerah nekrotik melunak dan terisi dengan cairan. Paling sering terlihat dalam otak infeksi bakteri local (abses). sel nekrosik mengalami pencairan akibat kerja enzim → pada otak dan medulla spinalis
  • 7. • Nekrosis pengejuan/ kaseosa. Khas pada lesi tuberculosis, makrokopik terlihat sebagai bahan lunak, rapuh dan menyerupai kiju dan secara mikroskopik sebagai bahan amorf eosinofilik dengan debris sel. Sel nekrotik hancur, tetapi pecahanya tetap berada disekitarnya → pada paru • Nekrosis lemak. Yang dimaksudkan ialah nekrosis pada jaringan lemak, disebabkan oleh kerja lipase (yang berasal dari sel pancreas rusak atau makrofag) yang mengkatalisis dekomposisi trigliserid menjadi asam lemak, yang kemudian bereaksi dengan kalsium membentuk sabun kalsium. Secara histologik lemak nekrotik menunjukkan baying-bayang sel dan bintik-bintik basofilik karena deposisi kalsium.Pada pankreas nekrosis terjadi akibat enzim pankreas mengalir diluar duktus
  • 8. Inti sel yang mengalami penghancuran progresif urutanya adalah:  Piknosis → inti sel menyusut, batas tidak teratur, berwarna gelap (inti piknotik)  Karioreksis → inti hancur, membentuk fragmen kromatin yang menyebar (inti kariorektik)  Kariolisis → inti tidak dapat diwarnai, dan inti hilang
  • 9. Indikator Nekrosis  Hilangnya fungsi organ  Peradangan disekitar nekrosis  Demam  Malaise  Lekositosis  Peningkatan enzim serum
  • 10. Apoptosis dapat terjadi pada proses- proses berikut ini :  Kematian sel yang diprogram selama proses embriogenesis  Involusi yang tergantung pada hormon  Delesi sel pada populasi proliferatif  Kematian pada sel kanker  Kematian sel imun pada penurunan sitokin  Atrofi organ yang menjadi sasaran hormonal  Atrofi organ karena proses obstruktif  Kematian sel pada graft vs tissue diseases  Kematian sel karena infeksi virus
  • 11. Perubahan morfologi sel apoptosis :  Pengkerutan sel  Kondensasi kromatin  Pembentukan blebs sitoplasmik dan apoptosis bodies  Fagositosis apoptosis bodies oleh makrofag
  • 12. Perbandingan nekrosis vs apoptosis Perbedaan Apoptosis Nekrosis Induksi Fisiologis >>/ patologis Patologis Perluasan Sel tunggal Kelompok sel Biokimia Fragmentasi DNA oleh Ketidakseimbangan endonuklease ion Membran sel Utuh Hilang Morfologi Sel kisut, kromatin tebal, fragmented Bengkak dan lisis Respon radang Tidak ada Biasa Sel yang mati Difagosit oleh sel terdekat Difagosit oleh neutrofil dan makrofag
  • 13. aspek biokimia yang penting sebagai perantara jejas dan kematian sel  Radikal bebas berasal dari oksigen yang terbentuk pada banyak keadaan patologik dan menyebabkan efek yang merusak pada struktur danfungsi sel.  Hilangnya homeostasis kalsium, dan meningkatnya kalsium intrasel. Iskemi dan toksin tertentu menyebabkan masuknya ion kalsium ke dalam sel dan lepasnnya ion kalsium sistolik mengaktifkan fosfolipase yang memecah fosfolipid membrane, protease yang menguraikan protein membrane dan sitoskletal, ATPase yang memeprcepat pengurangan ATP, dan endonuklease yang terkait dengan fragmnetasi kromatin.
  • 14.  Deplesi ATP, karena dibutuhkan untuk proses yang penting seperti transportasi pada membrane, sintesis protein, dan pertukaran fosfolipid.  Defek permebilitas membrane. Membrane dapat dirusak langsung oleh toksin, agen fisik dan kimia, komponen komplemen litik, dan perforin, atau secara tidak langsung seperti yang diuraikan pada kejadian sebelumnya.
  • 15. Penuaan Seluler Dengan bertambahnya usia, terjadi perubahan fisiologik dan structural pada hampir semua organ. Penuaan terjadi karena factor genetic, diet, keadaan social, dan adanya penyakit yang berhubungan dengan ketakutan seperti arterioklerosis, diabetes, dan arthiritis. Selain itu, perubahan sel dirangsang oleh usia yang menggambrkan akumulasi progresif dari jejas subletal atau kematian sel selama bertahuntahun, diperkirakan merupakan komponen penting dalam penuaan.
  • 16.  Penuaan sel dimulai sejak dari masa konsepsi, diferensiasi dan maturasi sel  Terjadi penurunan kemampuan terhadap fungsi yang khas pada pertumbuhan menjadi tua/ penuaan secara progresif dan berakhir dengan kematian
  • 17. Perubahan fungsional dan morfologik yang terjadi pada sel yang menua adalah:  Penurunan fosforilasi oksidatif pada mitokondria  Berkurangnya sintesis DNA dan RNA untuk protein dan reseptor sel structural dan enzimatik  Menurunnya kemampuan ambilan makanan dan perbaikan kerusakan kromosom  Nucleus berlobus tidak tertaur dan abnormal.  Mitokondria pleomorfik, reticulum endoplasma menurun dan badan Golgi berubah bentuk  Akumulasi pigmen lipofusin secara menetap.
  • 18. Perubahan morfologik sel pada proses penuaan:  Inti berlobus- lobus dan bentuk tidak teratur  Mitokondria yang pleimorfik dan bervakuole  Penurunan jumlah RE  Penyimpangan apparatus golgi  Penimbunan pigmen lipofuscin
  • 19. Sebab penuaan :  Aktivitas gen tertentu menyebabkan aktivitas gen yang     meregulasi pertumbuhan menjadi hilang Induksi inhibitor pertumbuhan sehingga proliferasi menurun Kerusakan gen akibat radikal bebas dan penurunan progresif dari fungsi anti oksidant Modifikasi setelah translasi dan protein akstra seluler Penyimpangan yang diinduksi oleh heat shock protein
  • 20. Kematian Somatik Kriteria kematian somatik adalah:  Terhentinya fungsi sirkulasi secara ireversibel (denyut jantung),  Terhentinya fungsi pernafasan dan  Terhentinya fungsi otak (tidak ada reflek batang otak)  Perubahan post mortem: rigor mortis (kekakuan) → livor mortis (warna ungu kebiruan) → algor mortis (pendinginan), → autolisis (pencairan)