SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
LEUKEMIA
Leukemia
Tidak terkendalinya proliferasi SDP di sumsum
tulang. Pada keadaan akut (atau tahap lanjut
dari keadaan kronis, proliferasi sel leukemia
menyebabkan tidak adanya ruang untuk
proliferasi sel normal
Extramedulary hematopoesis: terjadi proliferasi
sel abnormal ke hati & limpa, dan pada
keadaan akut dapat terjadi infiltrasi ke organ
lain: meningen, nodus limfe, kulit, gusi
Leukemia
Penyebab pasti tidak diketahui,
dapat terjadi karena pengaruh
genetik atau virus serta kerusakan
sumsum tulang dari radiasi dan zat
kimia spt benzene, alkilating agent
Klasifikasi
Dilakukan berdasarkan stem sel yang terlibat, waktu
munculnya gejala dan fase perkembangan yang
terganggu
 Akut myeloid leukemia
 Kronik myeloid leukemia
 Akut limfositik leukemia
 Kronik limfositik leukemia
Akut Myeloid Leukemia (AML)
 Terjadi kerusakan/ggn pada stem
sel hematopoetik yang
berdiferensiasi menjadi semua
sel myeliod: monosit, granulosit
(basofil, neutrofil, eosinofil)
eritrosit, platelet
Akut Myeloid Leukemia (AML)
 Menyerang semua kelompok umur
 Insiden meningkat sejalan dengan umur,
terbanyak pada umur 60 thn
 Merupakan bentuk yang paling sering dari
leukemia non limfositik
 Prognosis bervariasi, tgt dr variabel
pasien dan penyakit
 Penyebab kematian: infeksi, pendarahan
Manifestasi Klinis AML
 Demam dan infeksi karena neutropenia
 Lemah dan fatigue karena anemia
 Cenderung pendarahan karena
trombositopenia
 Gejala tambahan karena proliferasi sel
leukemia didalam organ: pembesaran hati
dan limpa, hiperplasia gusi, nyeri tulang
Pengkajian dan
Pemeriksaan Diagnostik AML
Tidak diketahui penyebab dan tanda2
Gejala terjadi dalam hitungan minggu
atau bulan
Hitung darah lengkap: penurunan
eritrosit dan platelet
Total leukosit dapat ↓/n/↑, tapi % dari
sel normal ↓
Bone marrow analysis: kelebihan sel
tdk matang (>30 %)
Komplikasi AML
Pendarahan karena trombositopenia,
terutama bila < 10.000/mm3
Pendarahan GI, paru, intrakranial
Infeksi karena kurangnya granulosit
normal dan matang. Neutrofil <
100/mm3  resiko infeksi sistemik
Penatalaksanaan Medis AML
Terapi Induksi dan Terapi konsolidasi
Terapi Induksi (kemoterapi)  untuk membunuh sel
leukemia
 Cytarabine (Cytosal, Ara C) dan Daunorubicin
(Daunomycin, cerubidine) atau mitoxantrone atau
idarubicin
 Kadang-kadang diikuti oleh terbunuhnya sel myeloid
normal  neutropenia, anemia, trombositopenia
 Suportive care (darah dan platelet) untuk infeksi,
pendarahan, mukosistis, diare
 Granulocyte growth factor
Terapi konsolidasi/post remisi  untuk
menghilangkan sisa sel leukemia yang tidak terdeteksi
secara klinis
 Cytarabine
Penatalaksanaan Medis AML
Transplantasi Sumsum Tulang
Kemoterapi dan radiasi untuk
menghancurkan sumsum tulang pasien
Donor sumsum tulang menggantikan
produksi sel darah
Resiko penolakan dan infeksi
Suportive terapi + transfusi darah
Komplikasi terapi AML
Peningkatan asam urat  batu ginjal,
kolik renal
 Banyak minum
 Alkalinisasi urin
 Pencegahan dengan Allopurinol
Masalah GI  anoreksia, mual,
muntah, diare, mukositis
Kronik Myeloid Leukemia (KML)
 Merupakan akibat dari mutasi stem sel
myeloid sehingga sel myeloid normal dan
immature diproduksi.
 Terjadi infiltrasi sel ke tulang panjang
(femur),dan organ lain (hati dan limpa)
yang menyebabkan nyeri karena
pembengkakan.
 Ditemukan kromosom philadelphia:
translokasi material genetik kromosom 9
dan 22
Kronik Myeloid Leukemia (KML)
Jarang terjadi pada usia < 20 thn,
insiden meningkat dengan umur (40-50
thn)
Usia harapan hidup 3 – 5 tahun, tanpa
infeksi atau pendarahan
Bila terjadi fase akut, harapan hidup
tinggal beberapa bulan
Manifestasi Klinis KMLBervariasi.
Tidak terdeteksi. Leukositosis (>100.000)
terdeteksi saat pemeriksaan laboratorium
lain.
Leukosit sangat tinggi dapat menyebabkan
nafas pendek dan bingung karena stasis dari
leukosit
Pembesaran dan pengerasan limpa dan
hepar
Keletihan, anoreksia, penurunan BB
Penatalaksanaan Medis KML
Fase Kronis
Interferon dan citocyne untuk memperbaiki
kelainan kromosom.
Hydroxyurea atau busulfan untuk mengurangi
SDP
Leukopheresis: memisahkan dan membuang
leukosit
Antracyline (daunomycin) untuk mengurangi
SDP secara cepat
Penatalaksanaan Medis KML
Fase Tranformasi
Tanda dan gejala: demam, nyeri tulang,
penurunan BB, pembesaran limpa,
anemia, trombositopenia, peningkatan
basofil
Dapat berkemgang menjadi AML atau ALL
 Terapi induksi seperti pada AML dan ALL
 Transplantasi sumsum tulang
Akut Limfositik Leukemia (ALL)
Terjadi karena proliferasi tidak terkontrol dari
limfoblast dari limfoid stem sel.
Terjadi pada anak2, laki2 lebih sering,
terbanyak pada usia 4 thn
Jarang terjadi setelah 15 tahun
Setelah terapi, dapat bertahan 5 tahun. Bila
kambuh, terapi induksi berhasil baik.
Dapat dilakukan transplantasi sumsum tulang
Manifestasi Klinis ALL
 Proliferasi limfosit mendesak proliferasi
myeloid shg mengganggu hematopoesis
normal  penurunan leukosit, eritrosit dan
platelet.
 Infiltrasi ke organ lain menyebabkan nyeri
tulang, pembesaran limpa dan hepar, sakit
kepala dan muntah
Penatalaksanaan Medis ALL
Terapi induksi dengan tambahan
kortikosteroid dan vinca alkaloid
Intrathecal kemoterapi (methotrexate)
sebagai profilaksis SSP
Maintenance: kemoterapi dosis rendah
selama 3 tahun
Anti virus untuk mengurangi efek samping
kortikosteroid
Transplantasi sumsum tulang dapat
menyembuhkan penyakit
Kronik Limfositik Leukemia (KLL)
Sering terjadi pada > 60 thn
Limfosit B malignan mengalami apoptosis
(melebihi usia hidupnya) dan terakumulasi di
sumsum tulang dan sirkulasi
Tidak terjadi komplikasi sirkulasi, pumonal
dan serebral karena limfosit relatif kecil
Limpadenopati, hepatomageali, splenomegali
Anemia dan trombositopenia pada tahap
lanjut
Manifestasi Klinis KLL
 Asimtomatis
 Limfositosis
 Eritrosit dan platelet N/↓
 Limfadenopati
 Splenomegali
 B symptom: demam, keringat (malam),
penurunan BB
 Infeksi karena gangguan pertahanan
humoral dan sel-mediated
Penatalaksanaan Medis KLL
 Kemoterapi dengan kortikosteroid dan
klorambusil (Leukeran)
 Cyplofosfamide, vincristine, doxorubicin
 Imunoglobulin iv
Prioritas Keperawatan
 Mencegah infeksi selama fase akut dan
pengobatan
 Mempertahankan volume darah sirkulasi
 Menghilangkan nyeri
 Memberikan dukungan psikologis
 Memberikan informasi mengenai proses
penyakit, prognosis dan pengobatan
Tujuan Perawatan
 Komplikasi dapat dicegah/diminimalkan
 Nyeri dapat dihilangkan/dikontrol
 ADL dapat dilakukan secara mandiri/dibantu
 Menerima penyakit secara realistis
 Memahami proses penyakit, prognosis dan
penatalaksanaan terapeutik
Masalah Keperawatan???
Penurunan Curah jantung
Resiko Infeksi
Kerusakan Integritas kulit
Nyeri Akut
Perfusi jaringan perifer tidak efektif
Kerusakan Pertukaran gas
Pola Nafas tidak efektif
Kekurangan Volume cairan
Intoleransi aktivitas
Kurang pengetahuan
PENURUNAN CURAH JANTUNG
Definisi : Darah tidak secara adekuat
dipompa jantung untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme tubuh.
Batasan karakteristik:
Perubahan denyut / irama jantung
 Aritmia (takikardi, bradikardi)
 Palpitasi
 Perubahan EKG
 Perubahan preload
 Distensi vena jugularis
 Kelemahan
 Edema
 Murmur
 Penurunan CVP (central venous pressure)
 Penurunan tekanan pasak paru (pulmonary
artery wedge pressure/PAWP)
 Distensi vena jugularis
 Peningkatan berat badan
Perubahan afterload
 Kulit dingin / lembab
 Nafas pendek/dispnea
 Oliguria
 Pengisian kapiler melambat
 Penurunan denyut perifer
 Pengukuran tekanan darah bervariasi
 Peningkatan/penurunan tahanan vaskular
sistemik
 Peningkatan/penurunan tahanan vaskular
paru
 Perubahan warna kulit
Penurunan kontraktilitas
 Krakles
 Batuk
 Orthopnea / paroksismal nocturnal dispnea
 Curah jantung < 4 l/menit
 Kardiak indeks <2,5 l/menit
 Penurunan fraksi ejeksi, stroke volume
indeks (SVI), LVSWI ( left ventricular stroke
work index )
 Perilaku / emosi
 Cemas
 Gelisah
Faktor yang berhubungan :
Gangguan frekwensi jantung
Gangguan irama jantung
Gangguan sekuncup jantung
Gangguan preload
Gangguan afterload
Gangguan kontraktilitas
RESIKO INFEKSI
Definisi: Peningkatan resiko untuk terinvasi oleh organisme patogen
Faktor Resiko:
 Penyakit kronis
 Imunitas yang tidak adekuat
 Pertahanan primer tidak adekuat (kerusakan kulit, cedera jaringan,
penurunan aksi silia, stasis cairan tubuh, perubahan pH sekret,
gangguan peristaltik)
 Pertahanan sekunder yang tidak adekuat (penurunan Hb,
leukopenia, penekanan respon inflamasi)
 Peningkatan paparan lingkungan terhadap patogen
 Prosedur invasif
 Malnutrisi
 Trauma
 Destruksi jaringan
 Agen pengobatan seperti: Imunosupresan
 Imunosupresif
KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT
Definisi: Perubahan epidermis
dan/atau dermis
Batasan karakteristik:
 Pengurangan lapisan-lapisan kulit
(dermis)
 Gangguan struktur tubuh
 Gangguan permukaan kulit
Faktor-faktor yang berhubungan:
Eksternal
 Hipertermia/hipotermia
 Zat kimia
 Faktor-faktor mekanik
 Immobilisasi fisik
 Radiasi
 Usia ekstrem
 Kelembaban
 Pengobatan
Internal
 Perubahan metabolik
 Perubahan sensasi
 Perubahan nutrisi
 Perubahan pigmentasi
 Perubahan sirkulasi
 Perubahan turgor
 Perubahan keseimbangan cairan
 Defisiensi imunologi
 Faktor-faktor perkembangan
NYERI AKUT
Definisi: Pengalaman emosional dan sensori yang tidak menyenangkan yang muncul dari
kerusakan jaringan secara aktual dan potensial atau menunjukkan adanya kerusakan
(Assosiation for Study of Pain) : serangan mendadak atau perlahan dari intensitas ringan sampai
berat yang diantisipasi atau diprediksi durasi nyeri kurang dari 6 bulan.
Batasan Karakteristik:
 Melaporkan nyeri secara verbal dan nonverbal
 Menunjukkan kerusakan
 Posisi untuk mengurangi nyeri
 Gerakan untuk melindungi
 Tingkah laku berhati-hati
 Muka topeng
 Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)
 Fokus pada diri sendiri
 Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berfikir, penurunan interaksi
dengan orang dan lingkungan )
 Tingkah laku distraksi (jalan-jalan, menemui orang lain, aktifitas berulang)
 Respon otonom (diaporesis, perubaha tekanan darah, perubahan nafas, nadi dilatasi pupil)
 Perubahan otonom dalam tonus otot (dalam rentang lemah ke kaku)
 Tingkah laku ekspresif (gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang, mengeluh)
 Perubahan dalam nafsu makan
Faktor yang berhubungan :
 Agen cedera (biologi, psikologi, kimia, fisika)
PERFUSI JARINGAN PERIFER TIDAK EFEKTIF
Definisi : Penurunan sirkulasi darah menuju perifer yang dapat mengganggu kesehatan.
Batasan Karakteristik :
 Pulsasi arteri mulai menghilang
 Gangguan fungsi motorik
 Perubahan karakteristik kulit (rambut,kuku,kelembaban, kuku, sensasi, suhu)
 Perubahan tekanan darah di ekstremitas
 Warna kulit pucat ketika elevasi, ketika posisi dikembalikan, warna tidak berubah
 Penyembuhan luka terlambat
 Lemah atau tidak ada nadi
 Edema
 Nyeri ekstremitas
 Parestesia
Faktor yang berhubungan :
 Kurang pengetahuan tentang faktor penyebab (spt: merokok, gaya hidup santai,
kegemukan, intake garam, immobilitas)
 Kurang pengetahuan tentang proses penyakit
 Diabetes mellitus
 Hipertensi
KERUSAKAN PERTUKARAN GAS
Definisi : kelebihan atau kekurangan
dalam oksigenasi dan atau eliminasi
karbondioksida di membran kapiler –
alveolar
Batasan karakteristik :
 Gangguan visual
 Penurunan karbondioksida
 Takikardi
 Hiperkapnea
 Gelisah
 Somnolen
 Iritabilitas
 Hipoksia
 Kebingungan
 Dispnea
Faktor yang berhubungan:
 Ketidakseimbangan perfusi ventilasi
 Perubahan membran kapiler – alveoli
 AGD abnormal
 Sianosis (pada neonatus)
 Warna kulit : abnormal (pucat,
kehitam -hitaman)
 Hipoksemia
 Hiperkabia
 Sakit kepala ketika bangun
 Abnormal frekuensi, irama,
kedalaman napas
 Abnormal ph arteri
 Nasal flaring (napas cuping hidung)
POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF
Batasan karakteristik :
 Penurunan tekanan inspirasi/ekspirasi
 Penurunan ventilasi permenit
 Penggunaan otot nafas tambahan untuk
bernafas
 Pernafasan nasal flaring
 Dispnea
 Orthopnea
 Penyimpangan pengembangan dada
 Nafas pendek
 Pernafasan posisi tripod
 Nafas dengan bibir
 Masa ekspirasi memanjang
 Peningkatan diameter anterior-posterior
 Frekuensi nafas : < 11 atau > 24
 Kedalaman pernafasan :
 volume tidal dewasa saat istirahat 500 cc
 volume tidal bayi 6-8 cc/kgBB
 Penurunan kapasitas vital
Faktor yang berhubungan:
 Hiperventilasi
 Hipoventilasi
 Deformitas tulang
 Nyeri
 Deformitas dinding dada
 Cemas
 Penurunan energi/ kelelahan
 Disfungsi neuromuskular
 Kerusakan muskuloskletal
 Kerusakan kognitif/persepsi
 Obesitas
 Cedera tulang belakang
 Posisi tubuh
 Imaturitas neurologis
 Kelelahan otot pernafasan
Definisi : ventilasi atau pertukaran udara inspirasi dan atau ekspirasi yang
tidak adekuat
KEKURANGAN VOLUME CAIRAN
Definisi : Keadaan individu yang mengalami penurunan cairan intravaskuler, interstisial,
dan atau intrasel. Diagnosis ini merujuk ke dehidrasi yang merupakan kehilangan
cairan saja tanpa perubahan dalam natrium.
Batasan karakteristik :
 Kelemahan
 Haus
 Penurunan turgor kulit/lidah
 Kulit dan membran mukosa kering
 Peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, penurunan volume/tekanan nadi
 Penurunan pengisian vena
 Perubahan status mental
 Penurunan urin output
 Peningkatan konsentrasi urin
 Peningkatan suhu tubuh
 Peningkatan hematokrit
 Penurunan berat badan mendadak
Faktor yang berhubungan
 Kehilangan volume cairan aktif
 Kegagalan dalam mekanisme pengaturan

More Related Content

What's hot

Cedera dan kematian sel
Cedera dan kematian selCedera dan kematian sel
Cedera dan kematian selJumatil Fajar
 
Pengkajian bio, psiko, sosio,spiritual
Pengkajian bio, psiko, sosio,spiritualPengkajian bio, psiko, sosio,spiritual
Pengkajian bio, psiko, sosio,spiritualocto zulkarnain
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Fransiska Oktafiani
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAmalia Senja
 
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)Adam Muhammad
 
Body alignment (postur tubuh)
Body alignment (postur tubuh)Body alignment (postur tubuh)
Body alignment (postur tubuh)rosellamarie
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiYabniel Lit Jingga
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasinanang aw aw
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIMas Mawon
 
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
(364342723) penyakit jantung-koroner.pptBriliant Nissa
 
Askep kelg dgn hiv.
Askep kelg dgn hiv.Askep kelg dgn hiv.
Askep kelg dgn hiv.Joni Iswanto
 
Laporan pendahuluan askep ujian icu dm
Laporan pendahuluan askep ujian icu dmLaporan pendahuluan askep ujian icu dm
Laporan pendahuluan askep ujian icu dmYabniel Lit Jingga
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatanpjj_kemenkes
 

What's hot (20)

Cedera dan kematian sel
Cedera dan kematian selCedera dan kematian sel
Cedera dan kematian sel
 
Tipe keluarga
Tipe keluargaTipe keluarga
Tipe keluarga
 
Pengkajian bio, psiko, sosio,spiritual
Pengkajian bio, psiko, sosio,spiritualPengkajian bio, psiko, sosio,spiritual
Pengkajian bio, psiko, sosio,spiritual
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
 
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
 
Body alignment (postur tubuh)
Body alignment (postur tubuh)Body alignment (postur tubuh)
Body alignment (postur tubuh)
 
Pembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMBPembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMB
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologi
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSI
 
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
 
Askep kelg dgn hiv.
Askep kelg dgn hiv.Askep kelg dgn hiv.
Askep kelg dgn hiv.
 
Kuliah 2 Jejas Sel
Kuliah 2 Jejas SelKuliah 2 Jejas Sel
Kuliah 2 Jejas Sel
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Laporan pendahuluan askep ujian icu dm
Laporan pendahuluan askep ujian icu dmLaporan pendahuluan askep ujian icu dm
Laporan pendahuluan askep ujian icu dm
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Rematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shbRematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shb
 
Hemodialisis
HemodialisisHemodialisis
Hemodialisis
 

Viewers also liked

Kanker darah ppt fix
Kanker darah ppt fixKanker darah ppt fix
Kanker darah ppt fixanna_moonbean
 
Leukemia Powepoit Presentation
Leukemia Powepoit PresentationLeukemia Powepoit Presentation
Leukemia Powepoit PresentationAlexisRam96
 
Asuhan keperawatan anak dengan MAS
Asuhan keperawatan anak dengan MASAsuhan keperawatan anak dengan MAS
Asuhan keperawatan anak dengan MASdian esvani
 
Asuhan keperawatan anak dengan rds
Asuhan keperawatan anak dengan rdsAsuhan keperawatan anak dengan rds
Asuhan keperawatan anak dengan rdsdian esvani
 
Anemia power point 2
Anemia power point 2Anemia power point 2
Anemia power point 2Warnet Raha
 
Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)
Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)
Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)Syscha Lumempouw
 
Kb 4 kelainan retrogresif
Kb 4 kelainan retrogresifKb 4 kelainan retrogresif
Kb 4 kelainan retrogresifpjj_kemenkes
 
Leukemia pada anak 1
Leukemia pada anak 1Leukemia pada anak 1
Leukemia pada anak 1Nova Ci Necis
 
Kelainan retrogresif
Kelainan retrogresifKelainan retrogresif
Kelainan retrogresifpjj_kemenkes
 
ITP (IDIOPATIK THROMBOSITOPENIK PURPURA)
ITP (IDIOPATIK THROMBOSITOPENIK PURPURA)ITP (IDIOPATIK THROMBOSITOPENIK PURPURA)
ITP (IDIOPATIK THROMBOSITOPENIK PURPURA)Ariandita Atias
 

Viewers also liked (20)

Kanker darah ppt fix
Kanker darah ppt fixKanker darah ppt fix
Kanker darah ppt fix
 
Leukemia
LeukemiaLeukemia
Leukemia
 
Leukemia
LeukemiaLeukemia
Leukemia
 
Leukemia Powepoit Presentation
Leukemia Powepoit PresentationLeukemia Powepoit Presentation
Leukemia Powepoit Presentation
 
Leukemia
LeukemiaLeukemia
Leukemia
 
Asuhan keperawatan anak dengan MAS
Asuhan keperawatan anak dengan MASAsuhan keperawatan anak dengan MAS
Asuhan keperawatan anak dengan MAS
 
Anemia Anak 2
Anemia Anak 2Anemia Anak 2
Anemia Anak 2
 
Pulmonari embolism
Pulmonari embolismPulmonari embolism
Pulmonari embolism
 
Kul 3. Morfologi jejas sel
Kul 3. Morfologi jejas selKul 3. Morfologi jejas sel
Kul 3. Morfologi jejas sel
 
Asuhan keperawatan anak dengan rds
Asuhan keperawatan anak dengan rdsAsuhan keperawatan anak dengan rds
Asuhan keperawatan anak dengan rds
 
Anemia power point 2
Anemia power point 2Anemia power point 2
Anemia power point 2
 
Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)
Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)
Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)
 
GANGGUAN HEMOPOITIK
GANGGUAN HEMOPOITIKGANGGUAN HEMOPOITIK
GANGGUAN HEMOPOITIK
 
Kb 4 kelainan retrogresif
Kb 4 kelainan retrogresifKb 4 kelainan retrogresif
Kb 4 kelainan retrogresif
 
Leukemia pada anak 1
Leukemia pada anak 1Leukemia pada anak 1
Leukemia pada anak 1
 
ANAEMIA & THALASSEMIA
ANAEMIA & THALASSEMIAANAEMIA & THALASSEMIA
ANAEMIA & THALASSEMIA
 
Tumor dan kanker
Tumor dan kankerTumor dan kanker
Tumor dan kanker
 
Kelainan retrogresif
Kelainan retrogresifKelainan retrogresif
Kelainan retrogresif
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
ITP (IDIOPATIK THROMBOSITOPENIK PURPURA)
ITP (IDIOPATIK THROMBOSITOPENIK PURPURA)ITP (IDIOPATIK THROMBOSITOPENIK PURPURA)
ITP (IDIOPATIK THROMBOSITOPENIK PURPURA)
 

Similar to Asuhan Keperawatan Leukimia-Power Point

Askep leukemia (konsep medic)
Askep leukemia (konsep medic)Askep leukemia (konsep medic)
Askep leukemia (konsep medic)frangky hilala
 
pptleukimia-170326093218-converted.pptx
pptleukimia-170326093218-converted.pptxpptleukimia-170326093218-converted.pptx
pptleukimia-170326093218-converted.pptxRanaBilalLiaqat
 
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptxPPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptxSiti Jazirotul Jannah
 
Ppt leukimia
Ppt leukimiaPpt leukimia
Ppt leukimiaandalizah
 
Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)
Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)
Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)Asep Mulyaang
 
293374366-Gangguan-Sistem-Hematologi.pptx
293374366-Gangguan-Sistem-Hematologi.pptx293374366-Gangguan-Sistem-Hematologi.pptx
293374366-Gangguan-Sistem-Hematologi.pptxmonicatrifitriana
 
BookReading-Hemapoietik-share.pptx
BookReading-Hemapoietik-share.pptxBookReading-Hemapoietik-share.pptx
BookReading-Hemapoietik-share.pptxLelyAmedia
 
Rangkuman Hemato onkologi medicine. pptx
Rangkuman Hemato onkologi medicine. pptxRangkuman Hemato onkologi medicine. pptx
Rangkuman Hemato onkologi medicine. pptxYohanna Sinuhaji
 
ANFIS HEMATOLOGI.ppt
ANFIS HEMATOLOGI.pptANFIS HEMATOLOGI.ppt
ANFIS HEMATOLOGI.pptKaryoIIKNU
 
Kel 6 maju ke gangguan sist peredaran darah
Kel 6 maju ke gangguan sist peredaran darahKel 6 maju ke gangguan sist peredaran darah
Kel 6 maju ke gangguan sist peredaran darahWiddy Antara
 

Similar to Asuhan Keperawatan Leukimia-Power Point (20)

Askep leukemia (konsep medic)
Askep leukemia (konsep medic)Askep leukemia (konsep medic)
Askep leukemia (konsep medic)
 
Leukemia.pptxe
Leukemia.pptxeLeukemia.pptxe
Leukemia.pptxe
 
pptleukimia-170326093218-converted.pptx
pptleukimia-170326093218-converted.pptxpptleukimia-170326093218-converted.pptx
pptleukimia-170326093218-converted.pptx
 
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptxPPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
 
KELAINAN LEUKOSIT.pdf
KELAINAN LEUKOSIT.pdfKELAINAN LEUKOSIT.pdf
KELAINAN LEUKOSIT.pdf
 
Ppt leukimia
Ppt leukimiaPpt leukimia
Ppt leukimia
 
LEUKEMIA
LEUKEMIALEUKEMIA
LEUKEMIA
 
Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)
Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)
Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)
 
PPT LEUKIMIA.pptx
PPT LEUKIMIA.pptxPPT LEUKIMIA.pptx
PPT LEUKIMIA.pptx
 
293374366-Gangguan-Sistem-Hematologi.pptx
293374366-Gangguan-Sistem-Hematologi.pptx293374366-Gangguan-Sistem-Hematologi.pptx
293374366-Gangguan-Sistem-Hematologi.pptx
 
Leaflet Leukimia
Leaflet LeukimiaLeaflet Leukimia
Leaflet Leukimia
 
Leukemia P6.pptx
Leukemia P6.pptxLeukemia P6.pptx
Leukemia P6.pptx
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
Tugas biology kelompok 5
Tugas biology kelompok 5Tugas biology kelompok 5
Tugas biology kelompok 5
 
BookReading-Hemapoietik-share.pptx
BookReading-Hemapoietik-share.pptxBookReading-Hemapoietik-share.pptx
BookReading-Hemapoietik-share.pptx
 
Rangkuman Hemato onkologi medicine. pptx
Rangkuman Hemato onkologi medicine. pptxRangkuman Hemato onkologi medicine. pptx
Rangkuman Hemato onkologi medicine. pptx
 
Hematologi
HematologiHematologi
Hematologi
 
ANFIS HEMATOLOGI.ppt
ANFIS HEMATOLOGI.pptANFIS HEMATOLOGI.ppt
ANFIS HEMATOLOGI.ppt
 
Gangguan
GangguanGangguan
Gangguan
 
Kel 6 maju ke gangguan sist peredaran darah
Kel 6 maju ke gangguan sist peredaran darahKel 6 maju ke gangguan sist peredaran darah
Kel 6 maju ke gangguan sist peredaran darah
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 

Asuhan Keperawatan Leukimia-Power Point

  • 2. Leukemia Tidak terkendalinya proliferasi SDP di sumsum tulang. Pada keadaan akut (atau tahap lanjut dari keadaan kronis, proliferasi sel leukemia menyebabkan tidak adanya ruang untuk proliferasi sel normal Extramedulary hematopoesis: terjadi proliferasi sel abnormal ke hati & limpa, dan pada keadaan akut dapat terjadi infiltrasi ke organ lain: meningen, nodus limfe, kulit, gusi
  • 3. Leukemia Penyebab pasti tidak diketahui, dapat terjadi karena pengaruh genetik atau virus serta kerusakan sumsum tulang dari radiasi dan zat kimia spt benzene, alkilating agent
  • 4.
  • 5. Klasifikasi Dilakukan berdasarkan stem sel yang terlibat, waktu munculnya gejala dan fase perkembangan yang terganggu  Akut myeloid leukemia  Kronik myeloid leukemia  Akut limfositik leukemia  Kronik limfositik leukemia
  • 6. Akut Myeloid Leukemia (AML)  Terjadi kerusakan/ggn pada stem sel hematopoetik yang berdiferensiasi menjadi semua sel myeliod: monosit, granulosit (basofil, neutrofil, eosinofil) eritrosit, platelet
  • 7. Akut Myeloid Leukemia (AML)  Menyerang semua kelompok umur  Insiden meningkat sejalan dengan umur, terbanyak pada umur 60 thn  Merupakan bentuk yang paling sering dari leukemia non limfositik  Prognosis bervariasi, tgt dr variabel pasien dan penyakit  Penyebab kematian: infeksi, pendarahan
  • 8. Manifestasi Klinis AML  Demam dan infeksi karena neutropenia  Lemah dan fatigue karena anemia  Cenderung pendarahan karena trombositopenia  Gejala tambahan karena proliferasi sel leukemia didalam organ: pembesaran hati dan limpa, hiperplasia gusi, nyeri tulang
  • 9. Pengkajian dan Pemeriksaan Diagnostik AML Tidak diketahui penyebab dan tanda2 Gejala terjadi dalam hitungan minggu atau bulan Hitung darah lengkap: penurunan eritrosit dan platelet Total leukosit dapat ↓/n/↑, tapi % dari sel normal ↓ Bone marrow analysis: kelebihan sel tdk matang (>30 %)
  • 10. Komplikasi AML Pendarahan karena trombositopenia, terutama bila < 10.000/mm3 Pendarahan GI, paru, intrakranial Infeksi karena kurangnya granulosit normal dan matang. Neutrofil < 100/mm3  resiko infeksi sistemik
  • 11. Penatalaksanaan Medis AML Terapi Induksi dan Terapi konsolidasi Terapi Induksi (kemoterapi)  untuk membunuh sel leukemia  Cytarabine (Cytosal, Ara C) dan Daunorubicin (Daunomycin, cerubidine) atau mitoxantrone atau idarubicin  Kadang-kadang diikuti oleh terbunuhnya sel myeloid normal  neutropenia, anemia, trombositopenia  Suportive care (darah dan platelet) untuk infeksi, pendarahan, mukosistis, diare  Granulocyte growth factor Terapi konsolidasi/post remisi  untuk menghilangkan sisa sel leukemia yang tidak terdeteksi secara klinis  Cytarabine
  • 12. Penatalaksanaan Medis AML Transplantasi Sumsum Tulang Kemoterapi dan radiasi untuk menghancurkan sumsum tulang pasien Donor sumsum tulang menggantikan produksi sel darah Resiko penolakan dan infeksi Suportive terapi + transfusi darah
  • 13. Komplikasi terapi AML Peningkatan asam urat  batu ginjal, kolik renal  Banyak minum  Alkalinisasi urin  Pencegahan dengan Allopurinol Masalah GI  anoreksia, mual, muntah, diare, mukositis
  • 14. Kronik Myeloid Leukemia (KML)  Merupakan akibat dari mutasi stem sel myeloid sehingga sel myeloid normal dan immature diproduksi.  Terjadi infiltrasi sel ke tulang panjang (femur),dan organ lain (hati dan limpa) yang menyebabkan nyeri karena pembengkakan.  Ditemukan kromosom philadelphia: translokasi material genetik kromosom 9 dan 22
  • 15. Kronik Myeloid Leukemia (KML) Jarang terjadi pada usia < 20 thn, insiden meningkat dengan umur (40-50 thn) Usia harapan hidup 3 – 5 tahun, tanpa infeksi atau pendarahan Bila terjadi fase akut, harapan hidup tinggal beberapa bulan
  • 16. Manifestasi Klinis KMLBervariasi. Tidak terdeteksi. Leukositosis (>100.000) terdeteksi saat pemeriksaan laboratorium lain. Leukosit sangat tinggi dapat menyebabkan nafas pendek dan bingung karena stasis dari leukosit Pembesaran dan pengerasan limpa dan hepar Keletihan, anoreksia, penurunan BB
  • 17. Penatalaksanaan Medis KML Fase Kronis Interferon dan citocyne untuk memperbaiki kelainan kromosom. Hydroxyurea atau busulfan untuk mengurangi SDP Leukopheresis: memisahkan dan membuang leukosit Antracyline (daunomycin) untuk mengurangi SDP secara cepat
  • 18. Penatalaksanaan Medis KML Fase Tranformasi Tanda dan gejala: demam, nyeri tulang, penurunan BB, pembesaran limpa, anemia, trombositopenia, peningkatan basofil Dapat berkemgang menjadi AML atau ALL  Terapi induksi seperti pada AML dan ALL  Transplantasi sumsum tulang
  • 19. Akut Limfositik Leukemia (ALL) Terjadi karena proliferasi tidak terkontrol dari limfoblast dari limfoid stem sel. Terjadi pada anak2, laki2 lebih sering, terbanyak pada usia 4 thn Jarang terjadi setelah 15 tahun Setelah terapi, dapat bertahan 5 tahun. Bila kambuh, terapi induksi berhasil baik. Dapat dilakukan transplantasi sumsum tulang
  • 20. Manifestasi Klinis ALL  Proliferasi limfosit mendesak proliferasi myeloid shg mengganggu hematopoesis normal  penurunan leukosit, eritrosit dan platelet.  Infiltrasi ke organ lain menyebabkan nyeri tulang, pembesaran limpa dan hepar, sakit kepala dan muntah
  • 21. Penatalaksanaan Medis ALL Terapi induksi dengan tambahan kortikosteroid dan vinca alkaloid Intrathecal kemoterapi (methotrexate) sebagai profilaksis SSP Maintenance: kemoterapi dosis rendah selama 3 tahun Anti virus untuk mengurangi efek samping kortikosteroid Transplantasi sumsum tulang dapat menyembuhkan penyakit
  • 22. Kronik Limfositik Leukemia (KLL) Sering terjadi pada > 60 thn Limfosit B malignan mengalami apoptosis (melebihi usia hidupnya) dan terakumulasi di sumsum tulang dan sirkulasi Tidak terjadi komplikasi sirkulasi, pumonal dan serebral karena limfosit relatif kecil Limpadenopati, hepatomageali, splenomegali Anemia dan trombositopenia pada tahap lanjut
  • 23. Manifestasi Klinis KLL  Asimtomatis  Limfositosis  Eritrosit dan platelet N/↓  Limfadenopati  Splenomegali  B symptom: demam, keringat (malam), penurunan BB  Infeksi karena gangguan pertahanan humoral dan sel-mediated
  • 24. Penatalaksanaan Medis KLL  Kemoterapi dengan kortikosteroid dan klorambusil (Leukeran)  Cyplofosfamide, vincristine, doxorubicin  Imunoglobulin iv
  • 25. Prioritas Keperawatan  Mencegah infeksi selama fase akut dan pengobatan  Mempertahankan volume darah sirkulasi  Menghilangkan nyeri  Memberikan dukungan psikologis  Memberikan informasi mengenai proses penyakit, prognosis dan pengobatan
  • 26. Tujuan Perawatan  Komplikasi dapat dicegah/diminimalkan  Nyeri dapat dihilangkan/dikontrol  ADL dapat dilakukan secara mandiri/dibantu  Menerima penyakit secara realistis  Memahami proses penyakit, prognosis dan penatalaksanaan terapeutik
  • 27. Masalah Keperawatan??? Penurunan Curah jantung Resiko Infeksi Kerusakan Integritas kulit Nyeri Akut Perfusi jaringan perifer tidak efektif Kerusakan Pertukaran gas Pola Nafas tidak efektif Kekurangan Volume cairan Intoleransi aktivitas Kurang pengetahuan
  • 28. PENURUNAN CURAH JANTUNG Definisi : Darah tidak secara adekuat dipompa jantung untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Batasan karakteristik: Perubahan denyut / irama jantung  Aritmia (takikardi, bradikardi)  Palpitasi  Perubahan EKG  Perubahan preload  Distensi vena jugularis  Kelemahan  Edema  Murmur  Penurunan CVP (central venous pressure)  Penurunan tekanan pasak paru (pulmonary artery wedge pressure/PAWP)  Distensi vena jugularis  Peningkatan berat badan Perubahan afterload  Kulit dingin / lembab  Nafas pendek/dispnea  Oliguria  Pengisian kapiler melambat  Penurunan denyut perifer  Pengukuran tekanan darah bervariasi  Peningkatan/penurunan tahanan vaskular sistemik  Peningkatan/penurunan tahanan vaskular paru  Perubahan warna kulit Penurunan kontraktilitas  Krakles  Batuk  Orthopnea / paroksismal nocturnal dispnea  Curah jantung < 4 l/menit  Kardiak indeks <2,5 l/menit  Penurunan fraksi ejeksi, stroke volume indeks (SVI), LVSWI ( left ventricular stroke work index )  Perilaku / emosi  Cemas  Gelisah Faktor yang berhubungan : Gangguan frekwensi jantung Gangguan irama jantung Gangguan sekuncup jantung Gangguan preload Gangguan afterload Gangguan kontraktilitas
  • 29. RESIKO INFEKSI Definisi: Peningkatan resiko untuk terinvasi oleh organisme patogen Faktor Resiko:  Penyakit kronis  Imunitas yang tidak adekuat  Pertahanan primer tidak adekuat (kerusakan kulit, cedera jaringan, penurunan aksi silia, stasis cairan tubuh, perubahan pH sekret, gangguan peristaltik)  Pertahanan sekunder yang tidak adekuat (penurunan Hb, leukopenia, penekanan respon inflamasi)  Peningkatan paparan lingkungan terhadap patogen  Prosedur invasif  Malnutrisi  Trauma  Destruksi jaringan  Agen pengobatan seperti: Imunosupresan  Imunosupresif
  • 30. KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT Definisi: Perubahan epidermis dan/atau dermis Batasan karakteristik:  Pengurangan lapisan-lapisan kulit (dermis)  Gangguan struktur tubuh  Gangguan permukaan kulit Faktor-faktor yang berhubungan: Eksternal  Hipertermia/hipotermia  Zat kimia  Faktor-faktor mekanik  Immobilisasi fisik  Radiasi  Usia ekstrem  Kelembaban  Pengobatan Internal  Perubahan metabolik  Perubahan sensasi  Perubahan nutrisi  Perubahan pigmentasi  Perubahan sirkulasi  Perubahan turgor  Perubahan keseimbangan cairan  Defisiensi imunologi  Faktor-faktor perkembangan
  • 31. NYERI AKUT Definisi: Pengalaman emosional dan sensori yang tidak menyenangkan yang muncul dari kerusakan jaringan secara aktual dan potensial atau menunjukkan adanya kerusakan (Assosiation for Study of Pain) : serangan mendadak atau perlahan dari intensitas ringan sampai berat yang diantisipasi atau diprediksi durasi nyeri kurang dari 6 bulan. Batasan Karakteristik:  Melaporkan nyeri secara verbal dan nonverbal  Menunjukkan kerusakan  Posisi untuk mengurangi nyeri  Gerakan untuk melindungi  Tingkah laku berhati-hati  Muka topeng  Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)  Fokus pada diri sendiri  Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berfikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan )  Tingkah laku distraksi (jalan-jalan, menemui orang lain, aktifitas berulang)  Respon otonom (diaporesis, perubaha tekanan darah, perubahan nafas, nadi dilatasi pupil)  Perubahan otonom dalam tonus otot (dalam rentang lemah ke kaku)  Tingkah laku ekspresif (gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang, mengeluh)  Perubahan dalam nafsu makan Faktor yang berhubungan :  Agen cedera (biologi, psikologi, kimia, fisika)
  • 32. PERFUSI JARINGAN PERIFER TIDAK EFEKTIF Definisi : Penurunan sirkulasi darah menuju perifer yang dapat mengganggu kesehatan. Batasan Karakteristik :  Pulsasi arteri mulai menghilang  Gangguan fungsi motorik  Perubahan karakteristik kulit (rambut,kuku,kelembaban, kuku, sensasi, suhu)  Perubahan tekanan darah di ekstremitas  Warna kulit pucat ketika elevasi, ketika posisi dikembalikan, warna tidak berubah  Penyembuhan luka terlambat  Lemah atau tidak ada nadi  Edema  Nyeri ekstremitas  Parestesia Faktor yang berhubungan :  Kurang pengetahuan tentang faktor penyebab (spt: merokok, gaya hidup santai, kegemukan, intake garam, immobilitas)  Kurang pengetahuan tentang proses penyakit  Diabetes mellitus  Hipertensi
  • 33. KERUSAKAN PERTUKARAN GAS Definisi : kelebihan atau kekurangan dalam oksigenasi dan atau eliminasi karbondioksida di membran kapiler – alveolar Batasan karakteristik :  Gangguan visual  Penurunan karbondioksida  Takikardi  Hiperkapnea  Gelisah  Somnolen  Iritabilitas  Hipoksia  Kebingungan  Dispnea Faktor yang berhubungan:  Ketidakseimbangan perfusi ventilasi  Perubahan membran kapiler – alveoli  AGD abnormal  Sianosis (pada neonatus)  Warna kulit : abnormal (pucat, kehitam -hitaman)  Hipoksemia  Hiperkabia  Sakit kepala ketika bangun  Abnormal frekuensi, irama, kedalaman napas  Abnormal ph arteri  Nasal flaring (napas cuping hidung)
  • 34. POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF Batasan karakteristik :  Penurunan tekanan inspirasi/ekspirasi  Penurunan ventilasi permenit  Penggunaan otot nafas tambahan untuk bernafas  Pernafasan nasal flaring  Dispnea  Orthopnea  Penyimpangan pengembangan dada  Nafas pendek  Pernafasan posisi tripod  Nafas dengan bibir  Masa ekspirasi memanjang  Peningkatan diameter anterior-posterior  Frekuensi nafas : < 11 atau > 24  Kedalaman pernafasan :  volume tidal dewasa saat istirahat 500 cc  volume tidal bayi 6-8 cc/kgBB  Penurunan kapasitas vital Faktor yang berhubungan:  Hiperventilasi  Hipoventilasi  Deformitas tulang  Nyeri  Deformitas dinding dada  Cemas  Penurunan energi/ kelelahan  Disfungsi neuromuskular  Kerusakan muskuloskletal  Kerusakan kognitif/persepsi  Obesitas  Cedera tulang belakang  Posisi tubuh  Imaturitas neurologis  Kelelahan otot pernafasan Definisi : ventilasi atau pertukaran udara inspirasi dan atau ekspirasi yang tidak adekuat
  • 35. KEKURANGAN VOLUME CAIRAN Definisi : Keadaan individu yang mengalami penurunan cairan intravaskuler, interstisial, dan atau intrasel. Diagnosis ini merujuk ke dehidrasi yang merupakan kehilangan cairan saja tanpa perubahan dalam natrium. Batasan karakteristik :  Kelemahan  Haus  Penurunan turgor kulit/lidah  Kulit dan membran mukosa kering  Peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, penurunan volume/tekanan nadi  Penurunan pengisian vena  Perubahan status mental  Penurunan urin output  Peningkatan konsentrasi urin  Peningkatan suhu tubuh  Peningkatan hematokrit  Penurunan berat badan mendadak Faktor yang berhubungan  Kehilangan volume cairan aktif  Kegagalan dalam mekanisme pengaturan