SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
PATOLOGI VETERINER UMUM
GANGGUAN PERTUMBUHAN
& TUMOR
Dr. drh. Dwi Kesuma Sari
Program Studi Kedokteran Hewan
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
2013
GANGGUAN PERTUMBUHAN
Sel  respon terhadap lingkungan???
-Degenerasi sel
-Kematian sel
-Perubahan pertumbuhan  gangguan pertumbuhan
Gangguan pertumbuhan ada 3 cara:
1. Perubahan ukuran sel
2. Perubahan differensiasi sel
3. Perubahan dari pembelahan sel
Pola pertumbuhan sel normal dipengaruhi oleh: dalam dan luar
3 tipe pembelahan/pembagian sel:
1. Sel membelah secara terus menerus  sel epitel pipih banyak
lapis (squamous cells) di epidermis
2. Sel yang membelah dalam keadaan tidak normal  sel-sel hati
membelah dan berkembang setelah adanya operasi
hepatectomy
3. Sel yang tidak dapat membelah  sel syaraf dan sel otot
jantung  tidak bisa regenerasi
Perubahan
Selular
Kematian Sel atau Kerusakan Sel
Adaptasi Sel
Aktifitas Seluler Aktifitas Seluler Perubahan Tipe
Sel
Induksi Enzim
Peningkatan
ukuran sel
Hypertropy
Peningkatan
jumlah sel
Hyperplasia
Berkurangnya
aktifitas enzim
Penurunan ukuran
sel Atrophy
Penurunan jumlah
sel Atrophy
Jaringan
Modifikasi dengan
satu sel dewasa ke
tipe sel dewasa
lainnya Metaplasia
Pengertian Retrogresif
Kelainan Regresif = Retrogresif = Proses kemunduran
Contoh :
1. Atropi
2. Degenerasi dan Infiltrasi
3. Gangguan Metabolisme
4. Kematian sel ; Nekrosis
5. Apoptropi
6. Postmortal
7. Penimbunan pigment
8. Melanin
9. Mineral
10. Defisiensi
BERTAMBAHNYA MASSA SEL
Beberapa organ  respon terhadap lingkungan 
bertambahnya massa sel
2 Mekanisme:
1. Peningkatan jumlah sel akibat pembelahan sel 
HIPERPLASIA
2. Peningkatan ukuran sel  HIPERTROFI
Dalam prakteknya  kombinasi hiperplasia dan
hipertrofi
Contoh: myometrium pada saat kebuntingan
Akibat kelainan stimulasi estrogen. Dilatasi kelenjar (gland)  G,
Pembesaran ukuran sel kelenjar  hiperplasia kelenjar endometrial
Hiperplasia sekaligus hipertrofi
BERKURANGNYA FUNGSI MASSA SEL
Fungsi massa sel berkurang  ATROPHY
Mekanisme:
Berkurangnya volume sel atau jumlah sel atau keduanya 
fungsi berkurang
Secara histopatologi  sel-sel yang atrophy akan digantikan
oleh sel lemak atau sel fibrosa untuk mempertahankan ukuran
organ
Jika tidak diganti oleh sel lemak dan sel fibrosa  ukuran
organ berkurang.
Contoh: testis  hewan tua dll
Menghilangkan stimulasi endokrin  atrophy di organ target
Suplai darah berkurang  berkurangnya fungsi sel 
ISCHAEMIC
Contoh: ischaemic di ginjal
Atropi
Atropi adalah perubahan ukuran sel dari normal menjadi lebih
kecil akibat berkurangnya substansi sel sehingga jaringan
yang disusun oleh sel tersebut menjadi lebih kecil.
Mengecilnya alat tubuh tersebut karena sel-sel yang
menjalankan fungsi alat tubuh tersebut mengecil. Jadi bukan
mengenai sei-sel jaringan ikat atau stroma alat tubuh
tersebut. Stroma tampaknya bertambah yang sebenarnya
relative karena stroma tetap.
Atropi dibedakan menjadi :
a. Atropi fisiologik
b. Atrofi Patologik
Atropi fisiologik
Atropi yang merupakan proses normal
Beberapa alat tubuh dapat mengecil atau
menghilang sama sekali selama masa perkembangan
kehidupan, dan jika alat tubuh tersebut tidak
menghilang pada usia tertentu malah dianggap
patologik.
Contoh : kelenjar thymus, ductus
thyroglosus. Misalnya pada atropi senilis, organ
tubuh pada usia lanjut akan mengalami pengecilan.
Atropi senilis juga dapat disebut atropi
menyeluruh(general) karena terjadi pada seluruh
organ tubuh. Atropi menyeluruh juga terjadi pada
keadaan kelaparan (Starvation).
Penyebab atropi senilis adalah :
1. Involusi akibat menghilangnya rangsang tumbuh
(growth stimuli),
2. berkurangnya perbekalan darah akibat arteriosclerosis
3. berkurangnya rangsang endokrin
Vaskularisasi berkurang karena arteriosklerosis akan menyebabkan
kemunduran pada otak sehingga menimbulkan kemunduran
kejiwaan yang disebut demensia senilis.
Rangsangan endokrin yang berkurang pada masa menopause
menyebabkan payudara menjadi kecil, ovarium dan uterus menjadi
tipis dan keriput.
Starvation atropi terjadi bila tubuh tidak mendapat makanan untuk
waktu yang lama misainya pada yang tidak mendapatkan asupan
makanan seperti orang terdampar dilaut, padang pasir, atau pada
orang yang mengalami gangguan saluran pencernaan seperti pada
striktura oesofagus. Karena itu alat-alat tubuh tidak mendapat
makanan cukup dan mengecil.
Atropi patologik
Atropi patologik dapat dibagi beberapa kelompok :
 Atropi disuse adalah atropi yang terjadi pada organ yang tidak
beraktifitas dalam jangka waktu lama.
 Atropi desakan terjadi pada suatu organ tubuh yang terdesak
dalam waktu lama.
 Atropi endokrin terjadi pada organ tubuh yang aktivitasnya
tergantung pada rangsang hormon tertentu.
 Atropi vaskuler terjadi pada organ yang mengalami penurunan
aliran darah hingga dibawah nilai krisis.
 Atropi payah (exhaustion atrophy) terjadi karena kelenjar
endokrin yang terus menghasilkan hormone yang berlebihan
akan mengalami atropi payah.
 Atropi serosa dari lemak terjadi pada malnutrisi berat atau pada
kakheksia. Jaringan lemak yang mengalami atropi akan menjadi
encer seperti air atau lender.
 Atropi coklat juga memiliki hubungan dengan malnutrisi berat
atau kakheksia dan organ yang mengalami atropi adalah
jantung dan hati.
Sel Sertoli (S) dan sel Leydig (L) masih bisa terlihat. Jaringan fibrosa (F)
banyak ditemukan di jaringan yang mengalami atrophy
HIPOPLASIA
Hipoplasia adalah penurunan jumlah sel yang nyata
dalam jaringan yang mengakibatkan penurunan
jaringan atau organ, akibatnya organ tersebut
menjadi kerdil.
Hipoplasia dapat juga mengenai semua bagian
tubuh, dapat mengenai salah satu dari sepasang
organ atau bahkan dapat mengenai kedua organ
yang berpasangan.
Agenesis adalah organ embrional tidak terbentuk,
misalnya individu hanya dilahirkan pada satu
ginjal.
Contoh Hipoplasia:
1. Hipoplasia pada organ kelenjar, organ lainnya
2. Kelainan bawaan
PERUBAHAN DIFERENSIASI SEL
Sel beradaptasi terhadap lingkungan  perubahan
morfologi  METAPLASIA
Sel berdiferensiasi menggantikan sel yang biasanya
ada di jaringan
Metaplasia  respon adaptasi
Contoh:
Bronkhus, epitel respirasi digantikan oleh epitel
squamous  iritasi dari rokok  iritasi kronis 
squamous metaplasia
Normal epitel kolumnar endocervikal digantikan oleh
epitel squamous
Jaringan fibrosa  trauma kronis  formasi tulang
 osseous metaplasia
Metaplasia: perubahan sel natur satu menjadi sel natur lain
nya, melibatkan perubahan yang berlaku ke atas tisu yang
telah mengalami perbedaan pada berbagai-bagai bentuk,
selalunya dari kelas yang sama tetapi tidak mengkhusus.
DYSPLASIA
Sel  transformasi morfologi  peningkatan sel-sel
yang membelah  tapi tidak matang
pembelahannya  DYSPLASIA
Terlihat  inti atau sitoplasma yang meningkat atau
peningkatan sel mitotik
Contoh:
Tidak terlihat adanya silia atau vakuola  failure
differentiation
Seperti metaplasia  dysplasia terlihat di epitel 
iritasi kronis
NOT neoplasia  jika penyebab dihilangkan  bisa
normal kembali
a b
c d
Displasia adalah merujuk kepada
pembentukan dan perkembangan sel
secara tidak beraturan.
TUMOR ???
NEOPLASIA ???
TUMOR
Sekelompok sel-sel abnormal yang terbentuk hasil proses
pembelahan sel yang berlebihan dan tak terkoordinasi.
Medis  TUMOR dikenal sebagai NEOPLASIA.
Neo berarti baru, plasia berarti pertumbuhan/pembelahan
NEOPLASIA pertumbuhan sel yang baru, yang berbeda dari
pertumbuhan sel-sel di sekitarnya yang normal.
Sel tubuh secara umum memiliki 2 tugas utama:
1. melaksanakan aktivitas fungsional nya
2. berkembang biak dengan membelah diri.
sel TUMOR yang terjadi adalah hampir semua energi sel
digunakan untuk aktivitas berkembang biak semata. Fungsi
perkembangbiakan ini diatur oleh inti sel (nucleus), akibatnya
pada sel TUMOR dijumpai inti sel yang membesar karena
tuntutan kerja yang meningkat.
TUMOR dibagi mejadi 2 golongan besar:
1. TUMOR jinak (benign)
2. TUMOR ganas ( malignant) atau yang popular dengan
sebutan KANKER/CARCINOMA
Perbedaan utama di antara keduanya adalah bahwa tumor
ganas lebih berbahaya dan fatal sesuai dengan kata ‘ganas’
itu sendiri.
Tumor ganas atau kanker itu berada pada jaringan di kaki,
hal itu dalam tahap lanjut dapat mengakibatkan kematian.
Tumor jinak hanya dapat menimbulkan kematian secara
langsung terkait dengan lokasi tumbuhnya yang
membahayakan misalnya tumor di leher yang dapat menekan
saluran napas.
Pertumbuhan
TUMOR GANAS ( KANKER ) tumbuhnya relative lebih cepat
karena memang lebih aktif dan agresif, akibatnya jika di
permukaan tubuh akan tampak tumor membesar dengan
cepat dan seringkali di puncaknya disertai dengan luka atau
pembusukan yang tidak kunjung sembuh.
Luka menahun ini diakibatkan suplai nutrisi kepada sel-sel
tumor tidak mampu mengimbangi lagi sel-sel tumor yang
jumlah sangat cepat berlipat ganda, akibatnya sel-sel yang
berada diujung tidak mendapat nutrisi dan mati.
 hati-hati jika memiliki luka yang kotor dan tidak kunjung
sembuh dengan pengobatan bahkan bertambah luas.
Perluasan
TUMOR JINAK tumbuh secara ekspansif atau mendesak, tetapi
tidak merusak struktur jaringan sekitarnya yang normal. Hal ini
dikarenakan tumor jinak memiliki kapsul yang membatasi antara
bagian sel-sel tumor yang abnormal dengan sel-sel normal.
Sebaliknya pada TUMOR GANAS ( KANKER ) yang memang tak
berkapsul, TUMOR GANAS ( KANKER ) ini tumbuhnya infiltratif atau
menyusup sembari merusak jaringan disekitarnya.
Pertumbuhan semacam ini pertama kali ditemukan oleh
Hippocrates – bapak ilmu kedokteran  CANCER (bahasa latin dari
kepiting)
Proses infiltratif  menyerupai bentuk capit kepiting. Akibat
proses infiltratif tersebut, maka jaringan disekitar tumor ganas
seringkali rusak, dan jika jaringan yang diinfiltrasi itu berupa
pembuluh darah maka tumor jenis ini dapat menimbulkan gejala
perdarahan. Contohnya, pada kanker paru salah satu gejalanya
adalah batuk darah.
 Tumor  swelling  neoplasia
 Neoplasm  ‘new cells’  massa jaringan
yang berasal dari jaringan normal yang
tumbuh tanpa regulasi pertumbuhan
 Cancer  ‘The Crab’  a malignant neoplasm
 tumbuh dengan infiltrasi dan menyebar di
beberapa lokasi
 All neoplasms, benign or malignant (cancer)
 mutasi genetik  kontrol pertumbuhan
sel, maturasi dan organisasi sel
 Mutasi  irreversible  disfungsi gen sel ke
sel
 Terpapar virus, radiasi berlebihan dan bahan
kimia karsinogenik  mutasi sel
 Banyak faktor yang meningkatkan resiko
terkena neoplasia:
◦ Mutasi gen
◦ Gen yang berkaitan dengan phenotype
◦ Pola metabolisme
◦ Sensitivitas terhadap paparan lingkunga
◦ Jantan dan betina  resika berdasarkan ras dan sex
◦ Umur bertambah
◦ Immunosupresi
Normal cervical “Pap smear”
Malignant cervical “Pap smear”
Klasifikasi Tumor
A. Epitelial (berasal dari permukaan epitel/squamous atau glandular)
1. benign:
a. papilloma: permukaan epitel
b. adenoma: epitel kelenjar
2. Malignant:
a. carcinoma: squamous/epitel kelenjar kelenjar
B. Non-Epitelial (berasal dari jaringan ikat/fibrosa, tulang rawan,
tulang, otot)
1. Benign: fibroma, chondroma, osteoma
2. Malignant: fibrosarcoma, chondrosarcoma, osteosarcoma
C. Dermal cyst tumour: berasal dari kelainan embrionik dalam
pertumbuhan, terdiri dari 1 lapis germinativum, ectoderm,
mengandung gigi, rambut, dan struktur dermal lainnya
D. Teratoma: berasal dari kelainan embrionik, terdiri dari 1 atau 2
lapis germinativum
Asal Tumor Benign Malignant
(A) Tumor yang berasal dari mesenkim
Connective tissue dan derivatnya
Fibrous connective tissue cell fibroma Fibrosarcoma
Embryonal connective tissue yang menghasilkan mucin Myxoma Myxosarcoma
Adipose tissue cell Lipoma Liposarcoma
Chondrocyte Chondroma Chondrosarcoma
Endothelial dan jaringan sejenis
Blood vessels Hemangioma Hemangiosarcoma
Lymph vessels Lymphangioma Lymphangiosarcoma
Mesothelium - Mesothelioma
Meninges Meningioma Invasive meningioma
Tumour sel haematopoietic
Lymphoid cells - Lymphoid leukaemia
Lymphoma Lymphosarcoma
Myeloid cell - Myeloid leukemia
Plasma cells - Multiple myeloma
Tumour of muscle/Tumor Otot
Smooth/Polos Leiomyoma Leiomyosarcoma
Striated/Bergaris Rhabdomyoma Rhabdomyosarcoma
(B) Tumor yang berasal dari epitel
Stratified squamous Papilloma Squamous-cell
(epidermoid)
carcinoma
Basal cell of the skin/adnexa - Basal cell carcinoma
Glandular epithelium Adenoma adenocarcinoma
Neuroectoderm (melanocytes) Melanoma Melanocarcinoma
Urinary tract epithelium (transitional) Transitional cell
papilloma
Transitional cell
carcinoma
Testicular epithelium (germ cells) - Seminoma
4 macam penyebaran tumor:
1. Local invasion. Invasi tumor menyebar ke
sekeliling jaringan. Ct: sekitar berkas syaraf
2. Lymphatic spread. Tumor menyebar melalui
pembuluh limfe dari original tumor
3. Vascular spread. Tumor menyebar melalui vena
dan venule dari original tumor
4. Trans coelomic spread. Penyebaran tumor
melalui coelomic spaces.
Tumor Epitel
Asal Jaringan Benign Malignant
Epitel Permukaan
Contoh:
Squamous
Glandular
(columnar)
Transitional
Papilloma adenoma
Squamous cell papilloma
Adenoma (vili atau
tubular)
Transitional cell papilloma
Carcinoma
Squamous cell
carcinoma
Adenocarcinoma
Transitional cell
cercinoma
Solid glandular
epithelium
Contoh:
Thyroid
Kidney
Liver
Adenoma
Thyroid adenoma
Renal adenoma
Hepatic adenoma
Adenocarcinoma
Thyroid adenocarcinoma
Renal adenocarcinoma
Hepatic adenocarcinoma
Tumor Jaringan
Asal Jaringan Benign Malignant
Fibrous Fibroma Fibrosarcoma
Bone/Tulang Osteoma Osteosarcoma
Cartilage/Tulang
rawan
Chondroma Chondrosarcoma
Adipose/Lemak Lipoma Liposarcoma
Otot polos Leiomyoma Leiomyosarcoma
Otot skelet/rangka Rhabdomyoma Rhabdomyosarcoma
Blood vessel/Pb.
darah
Haemangioma Haemangiosarcoma
Histiocytes (?) Benign fibrous
histiocytoma
Malignant fibrous
histiocytoma
Klasifikasi Tumor Mammari:
Benign Malignant
1. Simple Benign 1. Simple Malignant
a. Connective tissue type a. Carcinoma
b. Epithelial type a.1. Squamous cell carcinoma
2. Complex benign or mixed
tumor
a.2. Adenocarcinoma
a.3. Duct carcinoma
a.4. Sclerosingcarcinoma
a.5. Anaplastic carcinoma
2. Sarcoma
3. Complex malignant tumor
 Neoplasia di anjing 45%  6-7 tahun
Sumber: Small Animal Clinical Oncology,
Withrow and MacEwen, 3rd ed., 2005.
 Brachycephalic breeds (Boston Terriers, Boxers,
Bulldogs, Mastiffs) – primary brain tumors
 Golden Retrievers – malignant lymphoma,
hemangiosarcoma
 German Shepherds – hemangiosarcoma
 Giant breeds – appendicular osteosarcoma
 Scottish breed terriers – transitional cell carcinoma
of urinary bladder
 718 dogs in database search
 Top breeds in terms of incidence
◦ Mixed breed (198)(26% of total cases)
◦ Labrador Retriever (78)(11%)
◦ Golden Retriever (46)(6%)
◦ Cocker Spaniel (24)(3%)
◦ Boxer (22)(3%)
◦ ‘Other’(350)(49%)
 Canine (718 cases)
◦ 0-3 yrs (46)(6%)
◦ 4-6 yrs (75)(10%)
◦ 7-10 yrs (345)(48%)
◦ 11-14 yrs (224)(32%)
◦ 15 yrs + (20)(3%)
◦ Unknown (8)(1%)
 Feline (157 cases)
◦ 0-3 yrs (12)(8%)
◦ 4-6 yrs (20)(13%)
◦ 7-10 yrs (36)(23%)
◦ 11-14 yrs (66)(42%)
◦ 15 yrs + (15)(10%)
◦ Unknown (8)(5%)

More Related Content

Similar to Tumor pskh gangguan pertumbuhan pptx pptx

Kuliah 1 biologi sel
Kuliah 1 biologi selKuliah 1 biologi sel
Kuliah 1 biologi selyulianarika20
 
1 pengetian patologi
1 pengetian patologi1 pengetian patologi
1 pengetian patologiWarnet Raha
 
Kelainan Retrogresif.pptx
Kelainan Retrogresif.pptxKelainan Retrogresif.pptx
Kelainan Retrogresif.pptxbennyxt4n
 
1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt
1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt
1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.pptProdiD3Keperawatan
 
TEORI MENUA.pptx
TEORI MENUA.pptxTEORI MENUA.pptx
TEORI MENUA.pptxheri sos
 
Proposal sel tumbuhan dan hewan
Proposal sel tumbuhan dan hewanProposal sel tumbuhan dan hewan
Proposal sel tumbuhan dan hewanRohman Efendi
 
Modul 3 kb 4 proses penuaan
Modul 3 kb 4 proses penuaanModul 3 kb 4 proses penuaan
Modul 3 kb 4 proses penuaanpjj_kemenkes
 
7. penyakit neoplasia
7.  penyakit neoplasia7.  penyakit neoplasia
7. penyakit neoplasiafiah0289
 
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...SMPN 4 Kerinci
 

Similar to Tumor pskh gangguan pertumbuhan pptx pptx (20)

Kuliah 1 biologi sel
Kuliah 1 biologi selKuliah 1 biologi sel
Kuliah 1 biologi sel
 
1 pengetian patologi
1 pengetian patologi1 pengetian patologi
1 pengetian patologi
 
Sel punca (stem cell)
Sel punca (stem cell)Sel punca (stem cell)
Sel punca (stem cell)
 
Kelainan Retrogresif.pptx
Kelainan Retrogresif.pptxKelainan Retrogresif.pptx
Kelainan Retrogresif.pptx
 
1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt
1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt
1. Mekanisme Adaptasi Sel OK.ppt
 
TEORI MENUA.pptx
TEORI MENUA.pptxTEORI MENUA.pptx
TEORI MENUA.pptx
 
ADAPTASI SEL1.pptx
ADAPTASI SEL1.pptxADAPTASI SEL1.pptx
ADAPTASI SEL1.pptx
 
APOPTOSIS & NEKROSIS.pptx
APOPTOSIS & NEKROSIS.pptxAPOPTOSIS & NEKROSIS.pptx
APOPTOSIS & NEKROSIS.pptx
 
Proposal sel tumbuhan dan hewan
Proposal sel tumbuhan dan hewanProposal sel tumbuhan dan hewan
Proposal sel tumbuhan dan hewan
 
Kematian Pada Sel
Kematian Pada SelKematian Pada Sel
Kematian Pada Sel
 
Kul 3. Morfologi jejas sel
Kul 3. Morfologi jejas selKul 3. Morfologi jejas sel
Kul 3. Morfologi jejas sel
 
Sel
SelSel
Sel
 
2. mekanisme adaptasi sel
2. mekanisme adaptasi sel2. mekanisme adaptasi sel
2. mekanisme adaptasi sel
 
Imunologi dasa1
Imunologi dasa1Imunologi dasa1
Imunologi dasa1
 
Modul 3 kb 4 proses penuaan
Modul 3 kb 4 proses penuaanModul 3 kb 4 proses penuaan
Modul 3 kb 4 proses penuaan
 
Proses Penuaan
Proses PenuaanProses Penuaan
Proses Penuaan
 
Makalah leukosit
Makalah leukositMakalah leukosit
Makalah leukosit
 
7. penyakit neoplasia
7.  penyakit neoplasia7.  penyakit neoplasia
7. penyakit neoplasia
 
Patologi. Penuaan Sel
Patologi. Penuaan SelPatologi. Penuaan Sel
Patologi. Penuaan Sel
 
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
 

Recently uploaded

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

Tumor pskh gangguan pertumbuhan pptx pptx

  • 1. PATOLOGI VETERINER UMUM GANGGUAN PERTUMBUHAN & TUMOR Dr. drh. Dwi Kesuma Sari Program Studi Kedokteran Hewan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2013
  • 2. GANGGUAN PERTUMBUHAN Sel  respon terhadap lingkungan??? -Degenerasi sel -Kematian sel -Perubahan pertumbuhan  gangguan pertumbuhan Gangguan pertumbuhan ada 3 cara: 1. Perubahan ukuran sel 2. Perubahan differensiasi sel 3. Perubahan dari pembelahan sel Pola pertumbuhan sel normal dipengaruhi oleh: dalam dan luar 3 tipe pembelahan/pembagian sel: 1. Sel membelah secara terus menerus  sel epitel pipih banyak lapis (squamous cells) di epidermis 2. Sel yang membelah dalam keadaan tidak normal  sel-sel hati membelah dan berkembang setelah adanya operasi hepatectomy 3. Sel yang tidak dapat membelah  sel syaraf dan sel otot jantung  tidak bisa regenerasi
  • 3. Perubahan Selular Kematian Sel atau Kerusakan Sel Adaptasi Sel Aktifitas Seluler Aktifitas Seluler Perubahan Tipe Sel Induksi Enzim Peningkatan ukuran sel Hypertropy Peningkatan jumlah sel Hyperplasia Berkurangnya aktifitas enzim Penurunan ukuran sel Atrophy Penurunan jumlah sel Atrophy Jaringan Modifikasi dengan satu sel dewasa ke tipe sel dewasa lainnya Metaplasia
  • 4. Pengertian Retrogresif Kelainan Regresif = Retrogresif = Proses kemunduran Contoh : 1. Atropi 2. Degenerasi dan Infiltrasi 3. Gangguan Metabolisme 4. Kematian sel ; Nekrosis 5. Apoptropi 6. Postmortal 7. Penimbunan pigment 8. Melanin 9. Mineral 10. Defisiensi
  • 5. BERTAMBAHNYA MASSA SEL Beberapa organ  respon terhadap lingkungan  bertambahnya massa sel 2 Mekanisme: 1. Peningkatan jumlah sel akibat pembelahan sel  HIPERPLASIA 2. Peningkatan ukuran sel  HIPERTROFI Dalam prakteknya  kombinasi hiperplasia dan hipertrofi Contoh: myometrium pada saat kebuntingan
  • 6.
  • 7. Akibat kelainan stimulasi estrogen. Dilatasi kelenjar (gland)  G, Pembesaran ukuran sel kelenjar  hiperplasia kelenjar endometrial
  • 9. BERKURANGNYA FUNGSI MASSA SEL Fungsi massa sel berkurang  ATROPHY Mekanisme: Berkurangnya volume sel atau jumlah sel atau keduanya  fungsi berkurang Secara histopatologi  sel-sel yang atrophy akan digantikan oleh sel lemak atau sel fibrosa untuk mempertahankan ukuran organ Jika tidak diganti oleh sel lemak dan sel fibrosa  ukuran organ berkurang. Contoh: testis  hewan tua dll Menghilangkan stimulasi endokrin  atrophy di organ target Suplai darah berkurang  berkurangnya fungsi sel  ISCHAEMIC Contoh: ischaemic di ginjal
  • 10. Atropi Atropi adalah perubahan ukuran sel dari normal menjadi lebih kecil akibat berkurangnya substansi sel sehingga jaringan yang disusun oleh sel tersebut menjadi lebih kecil. Mengecilnya alat tubuh tersebut karena sel-sel yang menjalankan fungsi alat tubuh tersebut mengecil. Jadi bukan mengenai sei-sel jaringan ikat atau stroma alat tubuh tersebut. Stroma tampaknya bertambah yang sebenarnya relative karena stroma tetap. Atropi dibedakan menjadi : a. Atropi fisiologik b. Atrofi Patologik
  • 11. Atropi fisiologik Atropi yang merupakan proses normal Beberapa alat tubuh dapat mengecil atau menghilang sama sekali selama masa perkembangan kehidupan, dan jika alat tubuh tersebut tidak menghilang pada usia tertentu malah dianggap patologik. Contoh : kelenjar thymus, ductus thyroglosus. Misalnya pada atropi senilis, organ tubuh pada usia lanjut akan mengalami pengecilan. Atropi senilis juga dapat disebut atropi menyeluruh(general) karena terjadi pada seluruh organ tubuh. Atropi menyeluruh juga terjadi pada keadaan kelaparan (Starvation).
  • 12. Penyebab atropi senilis adalah : 1. Involusi akibat menghilangnya rangsang tumbuh (growth stimuli), 2. berkurangnya perbekalan darah akibat arteriosclerosis 3. berkurangnya rangsang endokrin Vaskularisasi berkurang karena arteriosklerosis akan menyebabkan kemunduran pada otak sehingga menimbulkan kemunduran kejiwaan yang disebut demensia senilis. Rangsangan endokrin yang berkurang pada masa menopause menyebabkan payudara menjadi kecil, ovarium dan uterus menjadi tipis dan keriput. Starvation atropi terjadi bila tubuh tidak mendapat makanan untuk waktu yang lama misainya pada yang tidak mendapatkan asupan makanan seperti orang terdampar dilaut, padang pasir, atau pada orang yang mengalami gangguan saluran pencernaan seperti pada striktura oesofagus. Karena itu alat-alat tubuh tidak mendapat makanan cukup dan mengecil.
  • 13. Atropi patologik Atropi patologik dapat dibagi beberapa kelompok :  Atropi disuse adalah atropi yang terjadi pada organ yang tidak beraktifitas dalam jangka waktu lama.  Atropi desakan terjadi pada suatu organ tubuh yang terdesak dalam waktu lama.  Atropi endokrin terjadi pada organ tubuh yang aktivitasnya tergantung pada rangsang hormon tertentu.  Atropi vaskuler terjadi pada organ yang mengalami penurunan aliran darah hingga dibawah nilai krisis.  Atropi payah (exhaustion atrophy) terjadi karena kelenjar endokrin yang terus menghasilkan hormone yang berlebihan akan mengalami atropi payah.  Atropi serosa dari lemak terjadi pada malnutrisi berat atau pada kakheksia. Jaringan lemak yang mengalami atropi akan menjadi encer seperti air atau lender.  Atropi coklat juga memiliki hubungan dengan malnutrisi berat atau kakheksia dan organ yang mengalami atropi adalah jantung dan hati.
  • 14. Sel Sertoli (S) dan sel Leydig (L) masih bisa terlihat. Jaringan fibrosa (F) banyak ditemukan di jaringan yang mengalami atrophy
  • 15. HIPOPLASIA Hipoplasia adalah penurunan jumlah sel yang nyata dalam jaringan yang mengakibatkan penurunan jaringan atau organ, akibatnya organ tersebut menjadi kerdil. Hipoplasia dapat juga mengenai semua bagian tubuh, dapat mengenai salah satu dari sepasang organ atau bahkan dapat mengenai kedua organ yang berpasangan. Agenesis adalah organ embrional tidak terbentuk, misalnya individu hanya dilahirkan pada satu ginjal.
  • 16. Contoh Hipoplasia: 1. Hipoplasia pada organ kelenjar, organ lainnya 2. Kelainan bawaan
  • 17.
  • 18. PERUBAHAN DIFERENSIASI SEL Sel beradaptasi terhadap lingkungan  perubahan morfologi  METAPLASIA Sel berdiferensiasi menggantikan sel yang biasanya ada di jaringan Metaplasia  respon adaptasi Contoh: Bronkhus, epitel respirasi digantikan oleh epitel squamous  iritasi dari rokok  iritasi kronis  squamous metaplasia Normal epitel kolumnar endocervikal digantikan oleh epitel squamous Jaringan fibrosa  trauma kronis  formasi tulang  osseous metaplasia
  • 19. Metaplasia: perubahan sel natur satu menjadi sel natur lain nya, melibatkan perubahan yang berlaku ke atas tisu yang telah mengalami perbedaan pada berbagai-bagai bentuk, selalunya dari kelas yang sama tetapi tidak mengkhusus.
  • 20.
  • 21. DYSPLASIA Sel  transformasi morfologi  peningkatan sel-sel yang membelah  tapi tidak matang pembelahannya  DYSPLASIA Terlihat  inti atau sitoplasma yang meningkat atau peningkatan sel mitotik Contoh: Tidak terlihat adanya silia atau vakuola  failure differentiation Seperti metaplasia  dysplasia terlihat di epitel  iritasi kronis NOT neoplasia  jika penyebab dihilangkan  bisa normal kembali
  • 23. Displasia adalah merujuk kepada pembentukan dan perkembangan sel secara tidak beraturan.
  • 25. TUMOR Sekelompok sel-sel abnormal yang terbentuk hasil proses pembelahan sel yang berlebihan dan tak terkoordinasi. Medis  TUMOR dikenal sebagai NEOPLASIA. Neo berarti baru, plasia berarti pertumbuhan/pembelahan NEOPLASIA pertumbuhan sel yang baru, yang berbeda dari pertumbuhan sel-sel di sekitarnya yang normal. Sel tubuh secara umum memiliki 2 tugas utama: 1. melaksanakan aktivitas fungsional nya 2. berkembang biak dengan membelah diri. sel TUMOR yang terjadi adalah hampir semua energi sel digunakan untuk aktivitas berkembang biak semata. Fungsi perkembangbiakan ini diatur oleh inti sel (nucleus), akibatnya pada sel TUMOR dijumpai inti sel yang membesar karena tuntutan kerja yang meningkat.
  • 26. TUMOR dibagi mejadi 2 golongan besar: 1. TUMOR jinak (benign) 2. TUMOR ganas ( malignant) atau yang popular dengan sebutan KANKER/CARCINOMA Perbedaan utama di antara keduanya adalah bahwa tumor ganas lebih berbahaya dan fatal sesuai dengan kata ‘ganas’ itu sendiri. Tumor ganas atau kanker itu berada pada jaringan di kaki, hal itu dalam tahap lanjut dapat mengakibatkan kematian. Tumor jinak hanya dapat menimbulkan kematian secara langsung terkait dengan lokasi tumbuhnya yang membahayakan misalnya tumor di leher yang dapat menekan saluran napas.
  • 27. Pertumbuhan TUMOR GANAS ( KANKER ) tumbuhnya relative lebih cepat karena memang lebih aktif dan agresif, akibatnya jika di permukaan tubuh akan tampak tumor membesar dengan cepat dan seringkali di puncaknya disertai dengan luka atau pembusukan yang tidak kunjung sembuh. Luka menahun ini diakibatkan suplai nutrisi kepada sel-sel tumor tidak mampu mengimbangi lagi sel-sel tumor yang jumlah sangat cepat berlipat ganda, akibatnya sel-sel yang berada diujung tidak mendapat nutrisi dan mati.  hati-hati jika memiliki luka yang kotor dan tidak kunjung sembuh dengan pengobatan bahkan bertambah luas.
  • 28. Perluasan TUMOR JINAK tumbuh secara ekspansif atau mendesak, tetapi tidak merusak struktur jaringan sekitarnya yang normal. Hal ini dikarenakan tumor jinak memiliki kapsul yang membatasi antara bagian sel-sel tumor yang abnormal dengan sel-sel normal. Sebaliknya pada TUMOR GANAS ( KANKER ) yang memang tak berkapsul, TUMOR GANAS ( KANKER ) ini tumbuhnya infiltratif atau menyusup sembari merusak jaringan disekitarnya. Pertumbuhan semacam ini pertama kali ditemukan oleh Hippocrates – bapak ilmu kedokteran  CANCER (bahasa latin dari kepiting) Proses infiltratif  menyerupai bentuk capit kepiting. Akibat proses infiltratif tersebut, maka jaringan disekitar tumor ganas seringkali rusak, dan jika jaringan yang diinfiltrasi itu berupa pembuluh darah maka tumor jenis ini dapat menimbulkan gejala perdarahan. Contohnya, pada kanker paru salah satu gejalanya adalah batuk darah.
  • 29.
  • 30.  Tumor  swelling  neoplasia  Neoplasm  ‘new cells’  massa jaringan yang berasal dari jaringan normal yang tumbuh tanpa regulasi pertumbuhan  Cancer  ‘The Crab’  a malignant neoplasm  tumbuh dengan infiltrasi dan menyebar di beberapa lokasi
  • 31.
  • 32.
  • 33.
  • 34.  All neoplasms, benign or malignant (cancer)  mutasi genetik  kontrol pertumbuhan sel, maturasi dan organisasi sel  Mutasi  irreversible  disfungsi gen sel ke sel  Terpapar virus, radiasi berlebihan dan bahan kimia karsinogenik  mutasi sel
  • 35.  Banyak faktor yang meningkatkan resiko terkena neoplasia: ◦ Mutasi gen ◦ Gen yang berkaitan dengan phenotype ◦ Pola metabolisme ◦ Sensitivitas terhadap paparan lingkunga ◦ Jantan dan betina  resika berdasarkan ras dan sex ◦ Umur bertambah ◦ Immunosupresi
  • 36.
  • 37.
  • 40.
  • 41.
  • 42. Klasifikasi Tumor A. Epitelial (berasal dari permukaan epitel/squamous atau glandular) 1. benign: a. papilloma: permukaan epitel b. adenoma: epitel kelenjar 2. Malignant: a. carcinoma: squamous/epitel kelenjar kelenjar B. Non-Epitelial (berasal dari jaringan ikat/fibrosa, tulang rawan, tulang, otot) 1. Benign: fibroma, chondroma, osteoma 2. Malignant: fibrosarcoma, chondrosarcoma, osteosarcoma C. Dermal cyst tumour: berasal dari kelainan embrionik dalam pertumbuhan, terdiri dari 1 lapis germinativum, ectoderm, mengandung gigi, rambut, dan struktur dermal lainnya D. Teratoma: berasal dari kelainan embrionik, terdiri dari 1 atau 2 lapis germinativum
  • 43. Asal Tumor Benign Malignant (A) Tumor yang berasal dari mesenkim Connective tissue dan derivatnya Fibrous connective tissue cell fibroma Fibrosarcoma Embryonal connective tissue yang menghasilkan mucin Myxoma Myxosarcoma Adipose tissue cell Lipoma Liposarcoma Chondrocyte Chondroma Chondrosarcoma Endothelial dan jaringan sejenis Blood vessels Hemangioma Hemangiosarcoma Lymph vessels Lymphangioma Lymphangiosarcoma Mesothelium - Mesothelioma Meninges Meningioma Invasive meningioma Tumour sel haematopoietic Lymphoid cells - Lymphoid leukaemia Lymphoma Lymphosarcoma Myeloid cell - Myeloid leukemia Plasma cells - Multiple myeloma Tumour of muscle/Tumor Otot Smooth/Polos Leiomyoma Leiomyosarcoma Striated/Bergaris Rhabdomyoma Rhabdomyosarcoma (B) Tumor yang berasal dari epitel Stratified squamous Papilloma Squamous-cell (epidermoid) carcinoma Basal cell of the skin/adnexa - Basal cell carcinoma Glandular epithelium Adenoma adenocarcinoma Neuroectoderm (melanocytes) Melanoma Melanocarcinoma Urinary tract epithelium (transitional) Transitional cell papilloma Transitional cell carcinoma Testicular epithelium (germ cells) - Seminoma
  • 44.
  • 45.
  • 46. 4 macam penyebaran tumor: 1. Local invasion. Invasi tumor menyebar ke sekeliling jaringan. Ct: sekitar berkas syaraf 2. Lymphatic spread. Tumor menyebar melalui pembuluh limfe dari original tumor 3. Vascular spread. Tumor menyebar melalui vena dan venule dari original tumor 4. Trans coelomic spread. Penyebaran tumor melalui coelomic spaces.
  • 47.
  • 48. Tumor Epitel Asal Jaringan Benign Malignant Epitel Permukaan Contoh: Squamous Glandular (columnar) Transitional Papilloma adenoma Squamous cell papilloma Adenoma (vili atau tubular) Transitional cell papilloma Carcinoma Squamous cell carcinoma Adenocarcinoma Transitional cell cercinoma Solid glandular epithelium Contoh: Thyroid Kidney Liver Adenoma Thyroid adenoma Renal adenoma Hepatic adenoma Adenocarcinoma Thyroid adenocarcinoma Renal adenocarcinoma Hepatic adenocarcinoma
  • 49. Tumor Jaringan Asal Jaringan Benign Malignant Fibrous Fibroma Fibrosarcoma Bone/Tulang Osteoma Osteosarcoma Cartilage/Tulang rawan Chondroma Chondrosarcoma Adipose/Lemak Lipoma Liposarcoma Otot polos Leiomyoma Leiomyosarcoma Otot skelet/rangka Rhabdomyoma Rhabdomyosarcoma Blood vessel/Pb. darah Haemangioma Haemangiosarcoma Histiocytes (?) Benign fibrous histiocytoma Malignant fibrous histiocytoma
  • 50. Klasifikasi Tumor Mammari: Benign Malignant 1. Simple Benign 1. Simple Malignant a. Connective tissue type a. Carcinoma b. Epithelial type a.1. Squamous cell carcinoma 2. Complex benign or mixed tumor a.2. Adenocarcinoma a.3. Duct carcinoma a.4. Sclerosingcarcinoma a.5. Anaplastic carcinoma 2. Sarcoma 3. Complex malignant tumor
  • 51.  Neoplasia di anjing 45%  6-7 tahun Sumber: Small Animal Clinical Oncology, Withrow and MacEwen, 3rd ed., 2005.
  • 52.  Brachycephalic breeds (Boston Terriers, Boxers, Bulldogs, Mastiffs) – primary brain tumors  Golden Retrievers – malignant lymphoma, hemangiosarcoma  German Shepherds – hemangiosarcoma  Giant breeds – appendicular osteosarcoma  Scottish breed terriers – transitional cell carcinoma of urinary bladder
  • 53.  718 dogs in database search  Top breeds in terms of incidence ◦ Mixed breed (198)(26% of total cases) ◦ Labrador Retriever (78)(11%) ◦ Golden Retriever (46)(6%) ◦ Cocker Spaniel (24)(3%) ◦ Boxer (22)(3%) ◦ ‘Other’(350)(49%)
  • 54.  Canine (718 cases) ◦ 0-3 yrs (46)(6%) ◦ 4-6 yrs (75)(10%) ◦ 7-10 yrs (345)(48%) ◦ 11-14 yrs (224)(32%) ◦ 15 yrs + (20)(3%) ◦ Unknown (8)(1%)  Feline (157 cases) ◦ 0-3 yrs (12)(8%) ◦ 4-6 yrs (20)(13%) ◦ 7-10 yrs (36)(23%) ◦ 11-14 yrs (66)(42%) ◦ 15 yrs + (15)(10%) ◦ Unknown (8)(5%)