1. PATOLOGI VETERINER UMUM
GANGGUAN PERTUMBUHAN
& TUMOR
Dr. drh. Dwi Kesuma Sari
Program Studi Kedokteran Hewan
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
2013
2. GANGGUAN PERTUMBUHAN
Sel respon terhadap lingkungan???
-Degenerasi sel
-Kematian sel
-Perubahan pertumbuhan gangguan pertumbuhan
Gangguan pertumbuhan ada 3 cara:
1. Perubahan ukuran sel
2. Perubahan differensiasi sel
3. Perubahan dari pembelahan sel
Pola pertumbuhan sel normal dipengaruhi oleh: dalam dan luar
3 tipe pembelahan/pembagian sel:
1. Sel membelah secara terus menerus sel epitel pipih banyak
lapis (squamous cells) di epidermis
2. Sel yang membelah dalam keadaan tidak normal sel-sel hati
membelah dan berkembang setelah adanya operasi
hepatectomy
3. Sel yang tidak dapat membelah sel syaraf dan sel otot
jantung tidak bisa regenerasi
3. Perubahan
Selular
Kematian Sel atau Kerusakan Sel
Adaptasi Sel
Aktifitas Seluler Aktifitas Seluler Perubahan Tipe
Sel
Induksi Enzim
Peningkatan
ukuran sel
Hypertropy
Peningkatan
jumlah sel
Hyperplasia
Berkurangnya
aktifitas enzim
Penurunan ukuran
sel Atrophy
Penurunan jumlah
sel Atrophy
Jaringan
Modifikasi dengan
satu sel dewasa ke
tipe sel dewasa
lainnya Metaplasia
4. Pengertian Retrogresif
Kelainan Regresif = Retrogresif = Proses kemunduran
Contoh :
1. Atropi
2. Degenerasi dan Infiltrasi
3. Gangguan Metabolisme
4. Kematian sel ; Nekrosis
5. Apoptropi
6. Postmortal
7. Penimbunan pigment
8. Melanin
9. Mineral
10. Defisiensi
5. BERTAMBAHNYA MASSA SEL
Beberapa organ respon terhadap lingkungan
bertambahnya massa sel
2 Mekanisme:
1. Peningkatan jumlah sel akibat pembelahan sel
HIPERPLASIA
2. Peningkatan ukuran sel HIPERTROFI
Dalam prakteknya kombinasi hiperplasia dan
hipertrofi
Contoh: myometrium pada saat kebuntingan
6.
7. Akibat kelainan stimulasi estrogen. Dilatasi kelenjar (gland) G,
Pembesaran ukuran sel kelenjar hiperplasia kelenjar endometrial
9. BERKURANGNYA FUNGSI MASSA SEL
Fungsi massa sel berkurang ATROPHY
Mekanisme:
Berkurangnya volume sel atau jumlah sel atau keduanya
fungsi berkurang
Secara histopatologi sel-sel yang atrophy akan digantikan
oleh sel lemak atau sel fibrosa untuk mempertahankan ukuran
organ
Jika tidak diganti oleh sel lemak dan sel fibrosa ukuran
organ berkurang.
Contoh: testis hewan tua dll
Menghilangkan stimulasi endokrin atrophy di organ target
Suplai darah berkurang berkurangnya fungsi sel
ISCHAEMIC
Contoh: ischaemic di ginjal
10. Atropi
Atropi adalah perubahan ukuran sel dari normal menjadi lebih
kecil akibat berkurangnya substansi sel sehingga jaringan
yang disusun oleh sel tersebut menjadi lebih kecil.
Mengecilnya alat tubuh tersebut karena sel-sel yang
menjalankan fungsi alat tubuh tersebut mengecil. Jadi bukan
mengenai sei-sel jaringan ikat atau stroma alat tubuh
tersebut. Stroma tampaknya bertambah yang sebenarnya
relative karena stroma tetap.
Atropi dibedakan menjadi :
a. Atropi fisiologik
b. Atrofi Patologik
11. Atropi fisiologik
Atropi yang merupakan proses normal
Beberapa alat tubuh dapat mengecil atau
menghilang sama sekali selama masa perkembangan
kehidupan, dan jika alat tubuh tersebut tidak
menghilang pada usia tertentu malah dianggap
patologik.
Contoh : kelenjar thymus, ductus
thyroglosus. Misalnya pada atropi senilis, organ
tubuh pada usia lanjut akan mengalami pengecilan.
Atropi senilis juga dapat disebut atropi
menyeluruh(general) karena terjadi pada seluruh
organ tubuh. Atropi menyeluruh juga terjadi pada
keadaan kelaparan (Starvation).
12. Penyebab atropi senilis adalah :
1. Involusi akibat menghilangnya rangsang tumbuh
(growth stimuli),
2. berkurangnya perbekalan darah akibat arteriosclerosis
3. berkurangnya rangsang endokrin
Vaskularisasi berkurang karena arteriosklerosis akan menyebabkan
kemunduran pada otak sehingga menimbulkan kemunduran
kejiwaan yang disebut demensia senilis.
Rangsangan endokrin yang berkurang pada masa menopause
menyebabkan payudara menjadi kecil, ovarium dan uterus menjadi
tipis dan keriput.
Starvation atropi terjadi bila tubuh tidak mendapat makanan untuk
waktu yang lama misainya pada yang tidak mendapatkan asupan
makanan seperti orang terdampar dilaut, padang pasir, atau pada
orang yang mengalami gangguan saluran pencernaan seperti pada
striktura oesofagus. Karena itu alat-alat tubuh tidak mendapat
makanan cukup dan mengecil.
13. Atropi patologik
Atropi patologik dapat dibagi beberapa kelompok :
Atropi disuse adalah atropi yang terjadi pada organ yang tidak
beraktifitas dalam jangka waktu lama.
Atropi desakan terjadi pada suatu organ tubuh yang terdesak
dalam waktu lama.
Atropi endokrin terjadi pada organ tubuh yang aktivitasnya
tergantung pada rangsang hormon tertentu.
Atropi vaskuler terjadi pada organ yang mengalami penurunan
aliran darah hingga dibawah nilai krisis.
Atropi payah (exhaustion atrophy) terjadi karena kelenjar
endokrin yang terus menghasilkan hormone yang berlebihan
akan mengalami atropi payah.
Atropi serosa dari lemak terjadi pada malnutrisi berat atau pada
kakheksia. Jaringan lemak yang mengalami atropi akan menjadi
encer seperti air atau lender.
Atropi coklat juga memiliki hubungan dengan malnutrisi berat
atau kakheksia dan organ yang mengalami atropi adalah
jantung dan hati.
14. Sel Sertoli (S) dan sel Leydig (L) masih bisa terlihat. Jaringan fibrosa (F)
banyak ditemukan di jaringan yang mengalami atrophy
15. HIPOPLASIA
Hipoplasia adalah penurunan jumlah sel yang nyata
dalam jaringan yang mengakibatkan penurunan
jaringan atau organ, akibatnya organ tersebut
menjadi kerdil.
Hipoplasia dapat juga mengenai semua bagian
tubuh, dapat mengenai salah satu dari sepasang
organ atau bahkan dapat mengenai kedua organ
yang berpasangan.
Agenesis adalah organ embrional tidak terbentuk,
misalnya individu hanya dilahirkan pada satu
ginjal.
18. PERUBAHAN DIFERENSIASI SEL
Sel beradaptasi terhadap lingkungan perubahan
morfologi METAPLASIA
Sel berdiferensiasi menggantikan sel yang biasanya
ada di jaringan
Metaplasia respon adaptasi
Contoh:
Bronkhus, epitel respirasi digantikan oleh epitel
squamous iritasi dari rokok iritasi kronis
squamous metaplasia
Normal epitel kolumnar endocervikal digantikan oleh
epitel squamous
Jaringan fibrosa trauma kronis formasi tulang
osseous metaplasia
19. Metaplasia: perubahan sel natur satu menjadi sel natur lain
nya, melibatkan perubahan yang berlaku ke atas tisu yang
telah mengalami perbedaan pada berbagai-bagai bentuk,
selalunya dari kelas yang sama tetapi tidak mengkhusus.
20.
21. DYSPLASIA
Sel transformasi morfologi peningkatan sel-sel
yang membelah tapi tidak matang
pembelahannya DYSPLASIA
Terlihat inti atau sitoplasma yang meningkat atau
peningkatan sel mitotik
Contoh:
Tidak terlihat adanya silia atau vakuola failure
differentiation
Seperti metaplasia dysplasia terlihat di epitel
iritasi kronis
NOT neoplasia jika penyebab dihilangkan bisa
normal kembali
25. TUMOR
Sekelompok sel-sel abnormal yang terbentuk hasil proses
pembelahan sel yang berlebihan dan tak terkoordinasi.
Medis TUMOR dikenal sebagai NEOPLASIA.
Neo berarti baru, plasia berarti pertumbuhan/pembelahan
NEOPLASIA pertumbuhan sel yang baru, yang berbeda dari
pertumbuhan sel-sel di sekitarnya yang normal.
Sel tubuh secara umum memiliki 2 tugas utama:
1. melaksanakan aktivitas fungsional nya
2. berkembang biak dengan membelah diri.
sel TUMOR yang terjadi adalah hampir semua energi sel
digunakan untuk aktivitas berkembang biak semata. Fungsi
perkembangbiakan ini diatur oleh inti sel (nucleus), akibatnya
pada sel TUMOR dijumpai inti sel yang membesar karena
tuntutan kerja yang meningkat.
26. TUMOR dibagi mejadi 2 golongan besar:
1. TUMOR jinak (benign)
2. TUMOR ganas ( malignant) atau yang popular dengan
sebutan KANKER/CARCINOMA
Perbedaan utama di antara keduanya adalah bahwa tumor
ganas lebih berbahaya dan fatal sesuai dengan kata ‘ganas’
itu sendiri.
Tumor ganas atau kanker itu berada pada jaringan di kaki,
hal itu dalam tahap lanjut dapat mengakibatkan kematian.
Tumor jinak hanya dapat menimbulkan kematian secara
langsung terkait dengan lokasi tumbuhnya yang
membahayakan misalnya tumor di leher yang dapat menekan
saluran napas.
27. Pertumbuhan
TUMOR GANAS ( KANKER ) tumbuhnya relative lebih cepat
karena memang lebih aktif dan agresif, akibatnya jika di
permukaan tubuh akan tampak tumor membesar dengan
cepat dan seringkali di puncaknya disertai dengan luka atau
pembusukan yang tidak kunjung sembuh.
Luka menahun ini diakibatkan suplai nutrisi kepada sel-sel
tumor tidak mampu mengimbangi lagi sel-sel tumor yang
jumlah sangat cepat berlipat ganda, akibatnya sel-sel yang
berada diujung tidak mendapat nutrisi dan mati.
hati-hati jika memiliki luka yang kotor dan tidak kunjung
sembuh dengan pengobatan bahkan bertambah luas.
28. Perluasan
TUMOR JINAK tumbuh secara ekspansif atau mendesak, tetapi
tidak merusak struktur jaringan sekitarnya yang normal. Hal ini
dikarenakan tumor jinak memiliki kapsul yang membatasi antara
bagian sel-sel tumor yang abnormal dengan sel-sel normal.
Sebaliknya pada TUMOR GANAS ( KANKER ) yang memang tak
berkapsul, TUMOR GANAS ( KANKER ) ini tumbuhnya infiltratif atau
menyusup sembari merusak jaringan disekitarnya.
Pertumbuhan semacam ini pertama kali ditemukan oleh
Hippocrates – bapak ilmu kedokteran CANCER (bahasa latin dari
kepiting)
Proses infiltratif menyerupai bentuk capit kepiting. Akibat
proses infiltratif tersebut, maka jaringan disekitar tumor ganas
seringkali rusak, dan jika jaringan yang diinfiltrasi itu berupa
pembuluh darah maka tumor jenis ini dapat menimbulkan gejala
perdarahan. Contohnya, pada kanker paru salah satu gejalanya
adalah batuk darah.
29.
30. Tumor swelling neoplasia
Neoplasm ‘new cells’ massa jaringan
yang berasal dari jaringan normal yang
tumbuh tanpa regulasi pertumbuhan
Cancer ‘The Crab’ a malignant neoplasm
tumbuh dengan infiltrasi dan menyebar di
beberapa lokasi
31.
32.
33.
34. All neoplasms, benign or malignant (cancer)
mutasi genetik kontrol pertumbuhan
sel, maturasi dan organisasi sel
Mutasi irreversible disfungsi gen sel ke
sel
Terpapar virus, radiasi berlebihan dan bahan
kimia karsinogenik mutasi sel
35. Banyak faktor yang meningkatkan resiko
terkena neoplasia:
◦ Mutasi gen
◦ Gen yang berkaitan dengan phenotype
◦ Pola metabolisme
◦ Sensitivitas terhadap paparan lingkunga
◦ Jantan dan betina resika berdasarkan ras dan sex
◦ Umur bertambah
◦ Immunosupresi
42. Klasifikasi Tumor
A. Epitelial (berasal dari permukaan epitel/squamous atau glandular)
1. benign:
a. papilloma: permukaan epitel
b. adenoma: epitel kelenjar
2. Malignant:
a. carcinoma: squamous/epitel kelenjar kelenjar
B. Non-Epitelial (berasal dari jaringan ikat/fibrosa, tulang rawan,
tulang, otot)
1. Benign: fibroma, chondroma, osteoma
2. Malignant: fibrosarcoma, chondrosarcoma, osteosarcoma
C. Dermal cyst tumour: berasal dari kelainan embrionik dalam
pertumbuhan, terdiri dari 1 lapis germinativum, ectoderm,
mengandung gigi, rambut, dan struktur dermal lainnya
D. Teratoma: berasal dari kelainan embrionik, terdiri dari 1 atau 2
lapis germinativum
43. Asal Tumor Benign Malignant
(A) Tumor yang berasal dari mesenkim
Connective tissue dan derivatnya
Fibrous connective tissue cell fibroma Fibrosarcoma
Embryonal connective tissue yang menghasilkan mucin Myxoma Myxosarcoma
Adipose tissue cell Lipoma Liposarcoma
Chondrocyte Chondroma Chondrosarcoma
Endothelial dan jaringan sejenis
Blood vessels Hemangioma Hemangiosarcoma
Lymph vessels Lymphangioma Lymphangiosarcoma
Mesothelium - Mesothelioma
Meninges Meningioma Invasive meningioma
Tumour sel haematopoietic
Lymphoid cells - Lymphoid leukaemia
Lymphoma Lymphosarcoma
Myeloid cell - Myeloid leukemia
Plasma cells - Multiple myeloma
Tumour of muscle/Tumor Otot
Smooth/Polos Leiomyoma Leiomyosarcoma
Striated/Bergaris Rhabdomyoma Rhabdomyosarcoma
(B) Tumor yang berasal dari epitel
Stratified squamous Papilloma Squamous-cell
(epidermoid)
carcinoma
Basal cell of the skin/adnexa - Basal cell carcinoma
Glandular epithelium Adenoma adenocarcinoma
Neuroectoderm (melanocytes) Melanoma Melanocarcinoma
Urinary tract epithelium (transitional) Transitional cell
papilloma
Transitional cell
carcinoma
Testicular epithelium (germ cells) - Seminoma
44.
45.
46. 4 macam penyebaran tumor:
1. Local invasion. Invasi tumor menyebar ke
sekeliling jaringan. Ct: sekitar berkas syaraf
2. Lymphatic spread. Tumor menyebar melalui
pembuluh limfe dari original tumor
3. Vascular spread. Tumor menyebar melalui vena
dan venule dari original tumor
4. Trans coelomic spread. Penyebaran tumor
melalui coelomic spaces.