SlideShare a Scribd company logo
KONSEP DASAR ADHD
Edy Prabowo Atanasius,S.Si.M.T
Histori evolusi istilah
“H”have been recognized for > 100 years
 George Still (1902) seorang ahli fisika
 1930s Minimal Brain Injury
 1960s Syndrome Hyperactive
 th 1980 label Hyperactive Child Syndrome
hilang digantikan oleh ADHD yang lebih focus
pada minat dan pemusatan perhatian
(Hallahan)
 ADHD is frequently misunderstood: it is a
disability plagued by misconseption and
myths. Perilaku dari anak ADHD sering juga
diintepretasikan salah (indikator dari
kemalasan, tidak teratur dan tidak memiliki
rasa hormat) (Smith, Polloway, Patton &
Dowdy, 2008)
Kemungkinan ADHD
 diantara 30 anak didalam kelas, setidaknya
satu orang diantaranya memiliki gejala dari
AD/HD (John Alban-Metcalfe and Juliette
Alban, 2003)
 ADHD dipercaya melanda sekitar 3-5%
populasi anak usia sekolah (Richard M
Gargiulo, 2012)
 But IDEA tidak memasukkan ADHD dlm
Kategori kecacatan tersendiri.
Hak ADHD
 ADHD layak mendapatkan pelayanan
Pendidikan Khusus
PL 108-446 ,secara spesifik menyebutkan ADHD
merupakan sebuah kondisi yang
menyebabkan seorang individu layak untuk
mendapatkan pelayanan dibawah naungan
rubrik hambatan kesehatan.
Rehabilitation Act of PL 504, menyebutkan
ADHD patut mendapatkan akomodasi dalam
sebuah kelas dalam seting pendidikan umum.
What is AD/HD
Richard(1979)
Batasan hiperaktif bukan hanya anak yang
sangat aktif tetapi anak yang tidak mau diam
berbicara dan bergerak terus dan selalu sibuk.
Mereka terkadang mengalami masalah tidur
dan situasi hati yang sangat jelek
 Quay dan Werry (1986)
hiperaktif atau ADD berhubungan dengan
kelemahan pada kemampuan memperhatikan,
tidak dapat mengendalikan diri dan tidak mampu
berperilaku sesuai dengan aturan atau perintah
yang ada (selalu minta dipenuhi, kontrol diri
kurang dan tidak dapat memecahkan masalah)
 terjadi pada masa kanak-kanak, secara tidak
langsung sebagai akibat dari kecacatan mental,
kelambatan berbahasa, gangguan emosi, dan
kerusakan pada sensori atau gerak
 Suprapti Djuari Soerais (1994)
memberi batasan hiperaktif sebagai suatu
gejala kelambatan motorik dari susunan saraf
besar yang mengakibatkan terjadingya
kelemahan dalam memperhatikan terhadap
rangsangan dari luar
Carrol (1997)
anak yang kesulitan mengontrol perilaku atau
motoriknya dalam memberikan respon dan
menunjukkan aktivitas yang berlebihan .
Aktivitas yang dilakukan kebanyakan tidak
tepat, tidak pantas dan itu dilakukan sepanjang
hari
Pengertian ADHD
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
adalah gangguan perkembangan dalam
peningkatan aktivitas motorik manusia hingga
menyebabkan aktivitas manusia yang tidak
lazim dan cenderung berlebihan. Hal ini ditandai
dengan berbagai keluhan perasaan gelisah,
tidak bisa diam, tidak bisa duduk dengan
tenang, dan selalu meninggalkan keadaan yang
tetap seperti sedang duduk, atau sedang berdiri
 Hyperaktivitas sangat bervariasi berdasarkan
usia dan tahapan perkembangan seseorang,
dan diagnosisnya harus dibuat dengan hati-
hati pada anak-anak yang masih kecil.
 Pada usia dewasa, gejala hyperactivity
menjadi sebuah bentuk perasaan yang gelisah
dan kesulitan terlibat dalam aktivitas yang
mensyaratkan duduk diam
Istilah-Istilah Hyperactivity
 Hiperkinetik
 Overactivity
 ADD(Attention Deficit Disorder)
 ADHD (Attention Deficit Hyperactifity Disorder)
 Gangguan motorik
 DMO
Tumpang tindih dg gejala lain
disleksia
dispraksia
ODD
(oppositional
defiant
disorder)
 Hiperkinetik
lebih menekankan pada motorik yang
berlebihan. Cenderung disebabkan gangguan
neurologi, brain damage
* Hiperaktif
gangguan neurologi merupakan salah satu
penyebab
• Overactivity
menggambarkan perilaku tidak mau diam atau
aktivitas tinggi, tetapi sesungguhnya aktivitas
yang tinggi bukan merupakan kelainan.
Ada kemungkinan disebabkan karena
kelebihan energy
 DMO, label yang digunakan untuk
menggambarkan anak yang gampang
merusak, menyerang, bertindak sesuka hati
tetapi tidak kelihatan adanya abnormalitas scr
neurologis (tidak ada bukti bhw otak mereka
benar-benar rusak)
 Gangguan motorik, istilah ini dipakai sebab
mereka yang bergerak terus tanpa henti.
Tiga tipe dari hiperaktif
1. Tipe hiperaktif implusif
Perilaku implusif ditandai dengan melakukan sesuatu yang
sulit untuk dikendalikan, seperti terlalu enerjik, lari ke sana
ke mari, melompat seenaknya,
2. Tipe hiperaktif inatensi
Tidak mampu memusatkan perhatian secara utuh, tidak
mampu mempertahankan konsentrasi. Selain itu, mudah
beralih perhatian dari satu hal ke lain hal,
3. Tipe hiperaktif kombinasi
perhatiannya mudah terpecah. Selain itu, sering
berubahnya pendirian yang ada di diri si anak, dan dalam
melakukan sesuatu selalu aktif secara berlebihan.
Faktor-Faktor Penyebab
Hiperaktif
1. Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan
pertama yang sering menyebabkan masalah
perilaku hiperaktif siswa, antara lain :
a. Keadaan Status Ekonomi Keluarga
Dalam lingkungan keluarga kaya semua
kebutuhan anak dapat tercukupi sehingga anak
tersebut memiliki perilaku manja. Perilaku manja
inilah yang sering menjadikan siswa berperilaku
hiperaktif.
b. Perhatian Orang Tua
Kurangnya perhatian orang tua cenderung
menimbulkan berbagai masalah termasuk perilaku
hiperaktif. Makin besar anak sebenarnya perhatian
c. Harapan Orang Tua
terjadi tuntunan yang lebih dari orang tua,
sementara itu anak tidak mampu memenuhinya,
akhirnya anak melampiaskannya pada diri anak
dan membawa akibat anak melampiaskannya
dengan perilaku hiperaktif.
d. Hubungan Keluarga yang Tidak Harmonis
Hubungan keluarga yang tidak harmonis
disebabkan oleh perceraian orang tua, hubungan
antar anggota keluarga yang saling tidak peduli,
dan sebagainya. Keadaan ini dapat berakibat anak
untuk mencari sensasi dengan perilaku hiperaktif.
2. Lingkungan Sekolah
a. Kondisi Kurikulum
Perubahan kurikulum berakibat kesiapan siswa
sebagai subjek belajar berkurang. Sedangkan
isi kurikulum belum sesuai dengan
perkembangan siswa.
b. Hubungan Guru dengan siswa
Hubungan yang kurang akrab sering
menimbulkan siswa berperilaku hiperaktif.
Demikian pula hubungan yang terlalu akrab
antara guru dan siswa mengakibatkan siswa
beranggapan bahwa gurunya adalah temannya
c. Hubungan Antar Siswa
Siswa cenderung membuat kelompok bermain
yang satu dengan yang lain saling berkompetisi
dan berusaha untuk saling mencari perhatian
agar kelompoknya diperhatikan oleh orang lain.
Sehingga mereka tampakkan dalam perilaku
hiperaktif.
d. Iklim Sekolah
Adanya persaingan yang tidak sehat antar siswa
dapat menyebabkan siswa berperilaku hiperaktif
agar dirinya mendapatkan perhatian dari
teaman-temannya.
3. Lingkungan masyarakat
Selain lingkungan sekolah, lingkungan
masyarakat dapat, menyebabkan perilaku
hiperaktif siswa. Siswa yang bergaul di
lingkungan yang pemudanya kurang baik
seperti mabuk-mabukan dapat berimbas pada
diri siswa ketika disekolah.
Berikut perilaku yang muncul dan menghambat
proses belajar anak ADHD yaitu:
1) Aktivitas motorik yang berlebihan,
2) Menjawab tanpa ditanya,
3) Menghindari tugas,
4) Kurang perhatian,
5) Tidak menyelesaikan tugas secara tuntas,
6) Bingung terhadap arahan,
7) Disorganisasi aktivitas,
8) Tulisan yang jelek, dan
9) Masalah-masalah sosial.
Ciri-ciri Anak Hiperaktif
Ada tiga tanda utama anak yang menderita ADHD
1. Tidak ada perhatian.
Ketidakmampuan memusatkan perhatian atau
ketidak mampuan untuk berkonsentrasi pada
beberapa hal seperti membaca, menyimak
pelajaran, dan sering tidak mendengarkan perkataan
oranglain.
2. Hiperaktif
Mempunyai terlalu banyak energi. Misalnya
berbicara terus menerus, tidak mampu duduk diam,
selalu bergerak, dan sulit tidur.
3. Impulsif.
bertindak tanpa dipikir, misalnya mengejar bola yang
lari ke jalan raya, menabrak pot bunga pada waktu
berlari di ruangan, atau berbicara tanpa dipikirkan
terlebih dahulu akibatnya.
Ciri-ciri khusus diantaranya ialah sebagai berikut :
1. Sering menggerak-gerakkan tangan atau kaki ketika duduk, atau
sering menggeliat.
2. Sering meninggalkan tempat duduknya, padahal seharusnya ia
duduk manis.
3. Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan pada keadaan
yang tidak selayaknya.
4. Sering tidak mampu melakukan atau mengikuti kegiatan dengan
tenang.
5. Selalu bergerak, seolah-olah tubuhnya didorong oleh mesin. Juga,
tenaganya tidak pernah habis.
6. Sering terlalu banyak bicara
7. Sering sulit menunggu giliran
8. Sering memotong atau menyela pembicaraan
9. Jika diajak bicara tidak dapat memperhatikan lawan bicaranya
(bersikap apatis terhadap lawan bicaranya)
Problem-problem yang Dialami
Anak Hiperaktif
1. Problem di sekolah
a. Anak tidak mampu mengikuti pelajaran yang
disampaikan oleh guru dengan baik.
b. Konsentrasi yang mudah terganggu
c. Rentang perhatian yang pendek membuat anak
ingin cepat selesai bila mengerjakan tugas-tugas
sekolah.
d Banyak dijumpai bahwa anak hiperaktif banyak
mengalami kesulitan membaca, menulis, bahasa,
dan matematika. Khusus untuk menulis, anak
hiperaktif memiliki ketrampilan motorik halus yang
tidak sebaik anak biasanya
3. Problem berbicara
a. Anak hiperaktif biasanya suka berbicara. Dia banyak
berbicara, namun sesungguhnya kurang efisien dalam
berkomunikasi.
b. Gangguan pemusatan perhatian membuat dia sulit
melakukan komunikasi yang timbal balik.
c. Anak hiperaktif cenderung sibuk dengan diri sendiri dan
kurang mampu merespon lawan bicara secara tepat.
4. Problem fisik
a. Tingkat kesehatan fisik tidak sebaik anak lain.
b. Beberapa gangguan seperti asma, alergi, dan infeksi
tenggorokan, sulit tidur dan sering terbangun pada malam
hari, aktivitas fisik anak juga beresiko tinggi untuk mengalami
kecelakaan seperti terjatuh, terkilir, dan sebagainya
Penanganan Anak Hiperaktif
1. Metode Penanganan Anak Hiperaktif di Lingkungan Keluarga
a. Orang tua perlu menambah pengetahuan tentang
gangguan hiperaktifitas.
b. Kenali kelebihan dan bakat anak
c. Membantu anak dalam bersosialisasi
d. Menggunakan teknik-teknik pengelolaan perilaku, seperti
menggunakan penguat
e. Memberikan ruang gerak yang cukup bagi aktivitas anak
untuk menyalurkan kelebihan energinya
f. Menerima keterbatasan anak
g. Membangkitkan rasa percaya diri anak
h. Bekerja sama dengan guru di sekolah agar guru
memahami kondisi anak yang sebenarnya.
j. Jangan menghukum anak hiperaktif karena itu bukan
sepenuhnya kesalahan dia
k. Jangan menjuluki anak hiperaktif dengan julukan yang buruk,
seperti nakal, bodoh, dan lain sebagainya,
l. Penanganan sebaiknya diberikan mulai dari keluarga terdekat
(ibu).
m. Memberikan kasih sayang kepada anak namun tidak
memanjakannya.
n. Ketika menasehati anak sebaiknya jelas dan spesifik serta
diulang-ulang agar anak mudah memahami dan menggunakan
kekerasan.
o. Menjalin komunikasi yang baik dengan anak, selalu katakan ia
anak baik dan berikan apresiasi bila ia melakukan hal yang baik.
p. Hindari tayangan TV, video dan games yang bersifat
kekerasan
Penanganan anak hiperaktif melalui bimbingan dan konseling di
Taman Kanak-Kanak, dapat pula dilakukan hal-hal sebagai
berikut:
a. Mulailah pelajaran dengan kegiatan yang mengeluarkan
energi, seperti gerak dan lagu. Tujuannya untuk mengurangi
kelebihan energi khususnya pada anak yang hiperaktif.
b. Tutuplah benda-benda yang menarik perhatian anak.
c. Gunakan warna cat yang lembut untuk kelas dan peralatan
yang ada serta hindari warna-warna yang terlalu menyolok.
d. Selalu menjelaskan kepada anak hiperaktif mengenai
kegiatan yang akan dilakukan, meliputi jenis kegiatannya,
hasil yang diharapkan, dan lama waktu yang dibutuhkan agar
anak tersebut senantiasa mengingat tugasnya.
e. Berilah label pada setiap tempat penyimpanan benda
karena anak yang hiperaktif suka mengambil benda dan lupa
TEKNIK TEKNIK PENANGANAN
YANG DITERAPKAN OLEH PARA
GURU
a. Menghilangkan atau mengurangi tingkah laku yang tidak
dikehendaki
1) Ekstingsi (extinction)
perilaku akan terulang jika mendapat respon. Jika tingkah
laku tersebut tidak dikehendaki jangan direspon sampai anak
menghentikannya.
2) Pemberian hukuman
hukuman yang keras akan membuat situasi tegang dan
membuat kebencian sehingga sangat membahayakan
kepribadian anak, oleh karena itu cara ini jarang dilakukan.
3) Time out
Teknik ini dilakukan dengan cara anak dipindahkan dri tempat
yang tidak dikehendaki terjadi, dan membuat anak
melewatkan waktu yang tidak menarik bagi dirinya.
b. Mengembangkan tingkah laku yang dikehendaki
Teknik mengembangkan tingkah laku yang dikehendak
dilakukan dengan cara memberi ulangan penguatan
(reinforcement). Prinsip yang digunakan adalah
memberikan ulangan penguatan menunjuk pada suatu
peningkatan frekuensi respon dimana yang diikuti oleh
konsekuensi tertentu.
c. Mengelola kelas, dengan karakteristik; pemberian tugas
yang memerlukan waktu yang tidak lama, kurikulum
pembelajaran yang menarik, menggunakan
reinforcemen positif.
d. Guru sering memantau dan memeriksa pekerjaan siswa,
penuh kesabaran, kehangatan, humoris, konsisten dan
tegas, memiliki pengetahuan tentang perilaku anak yang
berbeda, bekerja sama dengan guru yang memiliki
keahlian khusus tentang anak hiperaktif.
e. membantu siswa melakukan self monitoring atau
pemantauan perilaku diri sendiri, karena biasanya siswa
menyadari bahwa mereka memiliki masalah dan ingin
memperbaikinya.
 Menurut kelompok anda siapakah anak yang
dianggap sebagai hyperaktif di mata
masyarakat?
 Apa karakteristik utama mereka.

More Related Content

What's hot

Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Rima Trianingsih
 
Strategi pembelajaran aud
Strategi pembelajaran audStrategi pembelajaran aud
Strategi pembelajaran aud
Salma Van Licht
 
Model pendekatan bank street untuk anak usia dini
Model pendekatan bank street untuk anak usia diniModel pendekatan bank street untuk anak usia dini
Model pendekatan bank street untuk anak usia dini
Heni Buton
 
perkembangan bahasa anak
perkembangan bahasa anakperkembangan bahasa anak
perkembangan bahasa anak
Rah Raah
 
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPTPERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
Andhika Pratama
 

What's hot (20)

Ppt perkembangan anak usia awal akhir
Ppt perkembangan anak usia awal akhirPpt perkembangan anak usia awal akhir
Ppt perkembangan anak usia awal akhir
 
Makalah autis
Makalah autisMakalah autis
Makalah autis
 
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
 
Model Pembelajaran PAUD
Model Pembelajaran PAUDModel Pembelajaran PAUD
Model Pembelajaran PAUD
 
Makalah otak
Makalah otakMakalah otak
Makalah otak
 
Beda antara adhd dan autis
Beda antara adhd dan autisBeda antara adhd dan autis
Beda antara adhd dan autis
 
PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1
PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1
PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1
 
Pendidikan seni rupa untuk anak usia dini
Pendidikan seni rupa untuk anak usia diniPendidikan seni rupa untuk anak usia dini
Pendidikan seni rupa untuk anak usia dini
 
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia diniMateri model pengembangan sosial emosional anak usia dini
Materi model pengembangan sosial emosional anak usia dini
 
PPT APE PAUD.ppt
PPT APE PAUD.pptPPT APE PAUD.ppt
PPT APE PAUD.ppt
 
Strategi pembelajaran aud
Strategi pembelajaran audStrategi pembelajaran aud
Strategi pembelajaran aud
 
Model pendekatan bank street untuk anak usia dini
Model pendekatan bank street untuk anak usia diniModel pendekatan bank street untuk anak usia dini
Model pendekatan bank street untuk anak usia dini
 
PPT Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
PPT Pertumbuhan dan Perkembangan Anak PPT Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
PPT Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
 
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembanganPsikologi perkembangan
Psikologi perkembangan
 
Anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khususAnak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus
 
Psikologi perkembangan.ppt
Psikologi perkembangan.pptPsikologi perkembangan.ppt
Psikologi perkembangan.ppt
 
perkembangan bahasa anak
perkembangan bahasa anakperkembangan bahasa anak
perkembangan bahasa anak
 
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayiMakalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayi
 
Mekanisme pertahanan ego
Mekanisme pertahanan egoMekanisme pertahanan ego
Mekanisme pertahanan ego
 
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPTPERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
 

Similar to Konsep adhd

Bermasalah Tingkah Laku Dan Emosi New
Bermasalah Tingkah Laku Dan Emosi NewBermasalah Tingkah Laku Dan Emosi New
Bermasalah Tingkah Laku Dan Emosi New
Megat Panji Alam
 
Pelajar Hiperaktif
Pelajar HiperaktifPelajar Hiperaktif
Pelajar Hiperaktif
Awatif Atif
 
Bermasalahtingkahlakudanemosi new-091011024533-phpapp01
Bermasalahtingkahlakudanemosi new-091011024533-phpapp01Bermasalahtingkahlakudanemosi new-091011024533-phpapp01
Bermasalahtingkahlakudanemosi new-091011024533-phpapp01
Ahmad Imran Md Isa
 
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdfKARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
ZahroMasruroh
 
Masalah pembelajaran-jenis-add-adhd (1)
Masalah pembelajaran-jenis-add-adhd (1)Masalah pembelajaran-jenis-add-adhd (1)
Masalah pembelajaran-jenis-add-adhd (1)
Norhaizan Ramli
 
Deteksi Dini - ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders)
Deteksi Dini - ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders)Deteksi Dini - ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders)
Deteksi Dini - ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders)
Mas Tri Sragen
 

Similar to Konsep adhd (20)

Bermasalah Tingkah Laku Dan Emosi New
Bermasalah Tingkah Laku Dan Emosi NewBermasalah Tingkah Laku Dan Emosi New
Bermasalah Tingkah Laku Dan Emosi New
 
Makalah permasalahan anak rukia
Makalah permasalahan anak rukiaMakalah permasalahan anak rukia
Makalah permasalahan anak rukia
 
Hiperaktif
Hiperaktif Hiperaktif
Hiperaktif
 
Hiperaktif
HiperaktifHiperaktif
Hiperaktif
 
Konsep Anak dengan ADHD
Konsep Anak dengan ADHDKonsep Anak dengan ADHD
Konsep Anak dengan ADHD
 
Pelajar Hiperaktif
Pelajar HiperaktifPelajar Hiperaktif
Pelajar Hiperaktif
 
Bermasalahtingkahlakudanemosi new-091011024533-phpapp01
Bermasalahtingkahlakudanemosi new-091011024533-phpapp01Bermasalahtingkahlakudanemosi new-091011024533-phpapp01
Bermasalahtingkahlakudanemosi new-091011024533-phpapp01
 
Siswa swn
Siswa swnSiswa swn
Siswa swn
 
Siswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan KhususSiswa Berkebutuhan Khusus
Siswa Berkebutuhan Khusus
 
11materi-sosialisasi-p2m.pptx
11materi-sosialisasi-p2m.pptx11materi-sosialisasi-p2m.pptx
11materi-sosialisasi-p2m.pptx
 
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdfKARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
KARAKTERISTIK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pdf
 
KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI
KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI
KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI
 
Adhd
AdhdAdhd
Adhd
 
Adhd Info 09
Adhd  Info 09Adhd  Info 09
Adhd Info 09
 
Permasalahan pgaud 2
Permasalahan pgaud 2Permasalahan pgaud 2
Permasalahan pgaud 2
 
Masalah pembelajaran-jenis-add-adhd (1)
Masalah pembelajaran-jenis-add-adhd (1)Masalah pembelajaran-jenis-add-adhd (1)
Masalah pembelajaran-jenis-add-adhd (1)
 
Deteksi Dini - ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders)
Deteksi Dini - ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders)Deteksi Dini - ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders)
Deteksi Dini - ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders)
 
EDUP3103: ADD/ADHD.pdf
EDUP3103: ADD/ADHD.pdfEDUP3103: ADD/ADHD.pdf
EDUP3103: ADD/ADHD.pdf
 
Makalah permasalahan anak rasna
Makalah permasalahan anak rasnaMakalah permasalahan anak rasna
Makalah permasalahan anak rasna
 
Permasalahan pgaud
Permasalahan pgaudPermasalahan pgaud
Permasalahan pgaud
 

More from Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB

More from Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB (20)

Profil dan matriks rev
Profil dan matriks revProfil dan matriks rev
Profil dan matriks rev
 
PPT Praktik penyusunan_asesmen
PPT Praktik penyusunan_asesmenPPT Praktik penyusunan_asesmen
PPT Praktik penyusunan_asesmen
 
Konsep identifikasi dan asesmen rev
Konsep identifikasi dan asesmen revKonsep identifikasi dan asesmen rev
Konsep identifikasi dan asesmen rev
 
Modul dpib pb 5
Modul dpib pb 5Modul dpib pb 5
Modul dpib pb 5
 
Modul 3 Gelombang 3 Pengembangan Kurikulum Dalam Seting Kelas Inklusif
Modul 3 Gelombang 3 Pengembangan Kurikulum Dalam Seting Kelas Inklusif Modul 3 Gelombang 3 Pengembangan Kurikulum Dalam Seting Kelas Inklusif
Modul 3 Gelombang 3 Pengembangan Kurikulum Dalam Seting Kelas Inklusif
 
Modul 4.2 Media dan Penilaian
Modul 4.2 Media dan PenilaianModul 4.2 Media dan Penilaian
Modul 4.2 Media dan Penilaian
 
Modul 4.1 Strategi Pembelajaran
Modul 4.1 Strategi Pembelajaran Modul 4.1 Strategi Pembelajaran
Modul 4.1 Strategi Pembelajaran
 
Pembelajaran Akademik Fungsional bagi ABK
Pembelajaran Akademik Fungsional bagi ABKPembelajaran Akademik Fungsional bagi ABK
Pembelajaran Akademik Fungsional bagi ABK
 
Pembelajaran Pra Akademik
Pembelajaran Pra AkademikPembelajaran Pra Akademik
Pembelajaran Pra Akademik
 
Keberagaman Anak Berkebutuhan Khusus
Keberagaman Anak Berkebutuhan KhususKeberagaman Anak Berkebutuhan Khusus
Keberagaman Anak Berkebutuhan Khusus
 
Layanan Pembelajaran Bagi ABK
Layanan Pembelajaran Bagi ABKLayanan Pembelajaran Bagi ABK
Layanan Pembelajaran Bagi ABK
 
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEM
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEMMODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEM
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEM
 
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEM
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEMMODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEM
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS STEM
 
Strategi-strategi Pengembangan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan PDBK
Strategi-strategi Pengembangan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan PDBKStrategi-strategi Pengembangan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan PDBK
Strategi-strategi Pengembangan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan PDBK
 
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2
 
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 1
 
Strategi Pengembangan Kemampuan Numerasi PDBK
Strategi Pengembangan Kemampuan Numerasi PDBKStrategi Pengembangan Kemampuan Numerasi PDBK
Strategi Pengembangan Kemampuan Numerasi PDBK
 
Pengembangan Literasi Bahasa dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK
Pengembangan Literasi Bahasa dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBKPengembangan Literasi Bahasa dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK
Pengembangan Literasi Bahasa dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK
 
Asesmen Pembelajaran Jarak Jauh di Era New Normal
Asesmen Pembelajaran Jarak Jauh di Era New NormalAsesmen Pembelajaran Jarak Jauh di Era New Normal
Asesmen Pembelajaran Jarak Jauh di Era New Normal
 
TEACCH dan Transisi Belajar di Masa Pandemi
TEACCH dan Transisi Belajar di Masa PandemiTEACCH dan Transisi Belajar di Masa Pandemi
TEACCH dan Transisi Belajar di Masa Pandemi
 

Recently uploaded

Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 

Recently uploaded (20)

Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 

Konsep adhd

  • 1. KONSEP DASAR ADHD Edy Prabowo Atanasius,S.Si.M.T
  • 2. Histori evolusi istilah “H”have been recognized for > 100 years  George Still (1902) seorang ahli fisika  1930s Minimal Brain Injury  1960s Syndrome Hyperactive  th 1980 label Hyperactive Child Syndrome hilang digantikan oleh ADHD yang lebih focus pada minat dan pemusatan perhatian (Hallahan)
  • 3.  ADHD is frequently misunderstood: it is a disability plagued by misconseption and myths. Perilaku dari anak ADHD sering juga diintepretasikan salah (indikator dari kemalasan, tidak teratur dan tidak memiliki rasa hormat) (Smith, Polloway, Patton & Dowdy, 2008)
  • 4. Kemungkinan ADHD  diantara 30 anak didalam kelas, setidaknya satu orang diantaranya memiliki gejala dari AD/HD (John Alban-Metcalfe and Juliette Alban, 2003)  ADHD dipercaya melanda sekitar 3-5% populasi anak usia sekolah (Richard M Gargiulo, 2012)  But IDEA tidak memasukkan ADHD dlm Kategori kecacatan tersendiri.
  • 5. Hak ADHD  ADHD layak mendapatkan pelayanan Pendidikan Khusus PL 108-446 ,secara spesifik menyebutkan ADHD merupakan sebuah kondisi yang menyebabkan seorang individu layak untuk mendapatkan pelayanan dibawah naungan rubrik hambatan kesehatan. Rehabilitation Act of PL 504, menyebutkan ADHD patut mendapatkan akomodasi dalam sebuah kelas dalam seting pendidikan umum.
  • 6. What is AD/HD Richard(1979) Batasan hiperaktif bukan hanya anak yang sangat aktif tetapi anak yang tidak mau diam berbicara dan bergerak terus dan selalu sibuk. Mereka terkadang mengalami masalah tidur dan situasi hati yang sangat jelek
  • 7.  Quay dan Werry (1986) hiperaktif atau ADD berhubungan dengan kelemahan pada kemampuan memperhatikan, tidak dapat mengendalikan diri dan tidak mampu berperilaku sesuai dengan aturan atau perintah yang ada (selalu minta dipenuhi, kontrol diri kurang dan tidak dapat memecahkan masalah)  terjadi pada masa kanak-kanak, secara tidak langsung sebagai akibat dari kecacatan mental, kelambatan berbahasa, gangguan emosi, dan kerusakan pada sensori atau gerak
  • 8.  Suprapti Djuari Soerais (1994) memberi batasan hiperaktif sebagai suatu gejala kelambatan motorik dari susunan saraf besar yang mengakibatkan terjadingya kelemahan dalam memperhatikan terhadap rangsangan dari luar
  • 9. Carrol (1997) anak yang kesulitan mengontrol perilaku atau motoriknya dalam memberikan respon dan menunjukkan aktivitas yang berlebihan . Aktivitas yang dilakukan kebanyakan tidak tepat, tidak pantas dan itu dilakukan sepanjang hari
  • 10. Pengertian ADHD ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik manusia hingga menyebabkan aktivitas manusia yang tidak lazim dan cenderung berlebihan. Hal ini ditandai dengan berbagai keluhan perasaan gelisah, tidak bisa diam, tidak bisa duduk dengan tenang, dan selalu meninggalkan keadaan yang tetap seperti sedang duduk, atau sedang berdiri
  • 11.  Hyperaktivitas sangat bervariasi berdasarkan usia dan tahapan perkembangan seseorang, dan diagnosisnya harus dibuat dengan hati- hati pada anak-anak yang masih kecil.  Pada usia dewasa, gejala hyperactivity menjadi sebuah bentuk perasaan yang gelisah dan kesulitan terlibat dalam aktivitas yang mensyaratkan duduk diam
  • 12. Istilah-Istilah Hyperactivity  Hiperkinetik  Overactivity  ADD(Attention Deficit Disorder)  ADHD (Attention Deficit Hyperactifity Disorder)  Gangguan motorik  DMO
  • 13. Tumpang tindih dg gejala lain disleksia dispraksia ODD (oppositional defiant disorder)
  • 14.  Hiperkinetik lebih menekankan pada motorik yang berlebihan. Cenderung disebabkan gangguan neurologi, brain damage * Hiperaktif gangguan neurologi merupakan salah satu penyebab
  • 15. • Overactivity menggambarkan perilaku tidak mau diam atau aktivitas tinggi, tetapi sesungguhnya aktivitas yang tinggi bukan merupakan kelainan. Ada kemungkinan disebabkan karena kelebihan energy
  • 16.  DMO, label yang digunakan untuk menggambarkan anak yang gampang merusak, menyerang, bertindak sesuka hati tetapi tidak kelihatan adanya abnormalitas scr neurologis (tidak ada bukti bhw otak mereka benar-benar rusak)  Gangguan motorik, istilah ini dipakai sebab mereka yang bergerak terus tanpa henti.
  • 17. Tiga tipe dari hiperaktif 1. Tipe hiperaktif implusif Perilaku implusif ditandai dengan melakukan sesuatu yang sulit untuk dikendalikan, seperti terlalu enerjik, lari ke sana ke mari, melompat seenaknya, 2. Tipe hiperaktif inatensi Tidak mampu memusatkan perhatian secara utuh, tidak mampu mempertahankan konsentrasi. Selain itu, mudah beralih perhatian dari satu hal ke lain hal, 3. Tipe hiperaktif kombinasi perhatiannya mudah terpecah. Selain itu, sering berubahnya pendirian yang ada di diri si anak, dan dalam melakukan sesuatu selalu aktif secara berlebihan.
  • 18. Faktor-Faktor Penyebab Hiperaktif 1. Lingkungan Keluarga Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama yang sering menyebabkan masalah perilaku hiperaktif siswa, antara lain : a. Keadaan Status Ekonomi Keluarga Dalam lingkungan keluarga kaya semua kebutuhan anak dapat tercukupi sehingga anak tersebut memiliki perilaku manja. Perilaku manja inilah yang sering menjadikan siswa berperilaku hiperaktif. b. Perhatian Orang Tua Kurangnya perhatian orang tua cenderung menimbulkan berbagai masalah termasuk perilaku hiperaktif. Makin besar anak sebenarnya perhatian
  • 19. c. Harapan Orang Tua terjadi tuntunan yang lebih dari orang tua, sementara itu anak tidak mampu memenuhinya, akhirnya anak melampiaskannya pada diri anak dan membawa akibat anak melampiaskannya dengan perilaku hiperaktif. d. Hubungan Keluarga yang Tidak Harmonis Hubungan keluarga yang tidak harmonis disebabkan oleh perceraian orang tua, hubungan antar anggota keluarga yang saling tidak peduli, dan sebagainya. Keadaan ini dapat berakibat anak untuk mencari sensasi dengan perilaku hiperaktif.
  • 20. 2. Lingkungan Sekolah a. Kondisi Kurikulum Perubahan kurikulum berakibat kesiapan siswa sebagai subjek belajar berkurang. Sedangkan isi kurikulum belum sesuai dengan perkembangan siswa. b. Hubungan Guru dengan siswa Hubungan yang kurang akrab sering menimbulkan siswa berperilaku hiperaktif. Demikian pula hubungan yang terlalu akrab antara guru dan siswa mengakibatkan siswa beranggapan bahwa gurunya adalah temannya
  • 21. c. Hubungan Antar Siswa Siswa cenderung membuat kelompok bermain yang satu dengan yang lain saling berkompetisi dan berusaha untuk saling mencari perhatian agar kelompoknya diperhatikan oleh orang lain. Sehingga mereka tampakkan dalam perilaku hiperaktif. d. Iklim Sekolah Adanya persaingan yang tidak sehat antar siswa dapat menyebabkan siswa berperilaku hiperaktif agar dirinya mendapatkan perhatian dari teaman-temannya.
  • 22. 3. Lingkungan masyarakat Selain lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dapat, menyebabkan perilaku hiperaktif siswa. Siswa yang bergaul di lingkungan yang pemudanya kurang baik seperti mabuk-mabukan dapat berimbas pada diri siswa ketika disekolah.
  • 23. Berikut perilaku yang muncul dan menghambat proses belajar anak ADHD yaitu: 1) Aktivitas motorik yang berlebihan, 2) Menjawab tanpa ditanya, 3) Menghindari tugas, 4) Kurang perhatian, 5) Tidak menyelesaikan tugas secara tuntas, 6) Bingung terhadap arahan, 7) Disorganisasi aktivitas, 8) Tulisan yang jelek, dan 9) Masalah-masalah sosial.
  • 24. Ciri-ciri Anak Hiperaktif Ada tiga tanda utama anak yang menderita ADHD 1. Tidak ada perhatian. Ketidakmampuan memusatkan perhatian atau ketidak mampuan untuk berkonsentrasi pada beberapa hal seperti membaca, menyimak pelajaran, dan sering tidak mendengarkan perkataan oranglain. 2. Hiperaktif Mempunyai terlalu banyak energi. Misalnya berbicara terus menerus, tidak mampu duduk diam, selalu bergerak, dan sulit tidur. 3. Impulsif. bertindak tanpa dipikir, misalnya mengejar bola yang lari ke jalan raya, menabrak pot bunga pada waktu berlari di ruangan, atau berbicara tanpa dipikirkan terlebih dahulu akibatnya.
  • 25. Ciri-ciri khusus diantaranya ialah sebagai berikut : 1. Sering menggerak-gerakkan tangan atau kaki ketika duduk, atau sering menggeliat. 2. Sering meninggalkan tempat duduknya, padahal seharusnya ia duduk manis. 3. Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan pada keadaan yang tidak selayaknya. 4. Sering tidak mampu melakukan atau mengikuti kegiatan dengan tenang. 5. Selalu bergerak, seolah-olah tubuhnya didorong oleh mesin. Juga, tenaganya tidak pernah habis. 6. Sering terlalu banyak bicara 7. Sering sulit menunggu giliran 8. Sering memotong atau menyela pembicaraan 9. Jika diajak bicara tidak dapat memperhatikan lawan bicaranya (bersikap apatis terhadap lawan bicaranya)
  • 26. Problem-problem yang Dialami Anak Hiperaktif 1. Problem di sekolah a. Anak tidak mampu mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan baik. b. Konsentrasi yang mudah terganggu c. Rentang perhatian yang pendek membuat anak ingin cepat selesai bila mengerjakan tugas-tugas sekolah. d Banyak dijumpai bahwa anak hiperaktif banyak mengalami kesulitan membaca, menulis, bahasa, dan matematika. Khusus untuk menulis, anak hiperaktif memiliki ketrampilan motorik halus yang tidak sebaik anak biasanya
  • 27. 3. Problem berbicara a. Anak hiperaktif biasanya suka berbicara. Dia banyak berbicara, namun sesungguhnya kurang efisien dalam berkomunikasi. b. Gangguan pemusatan perhatian membuat dia sulit melakukan komunikasi yang timbal balik. c. Anak hiperaktif cenderung sibuk dengan diri sendiri dan kurang mampu merespon lawan bicara secara tepat. 4. Problem fisik a. Tingkat kesehatan fisik tidak sebaik anak lain. b. Beberapa gangguan seperti asma, alergi, dan infeksi tenggorokan, sulit tidur dan sering terbangun pada malam hari, aktivitas fisik anak juga beresiko tinggi untuk mengalami kecelakaan seperti terjatuh, terkilir, dan sebagainya
  • 28. Penanganan Anak Hiperaktif 1. Metode Penanganan Anak Hiperaktif di Lingkungan Keluarga a. Orang tua perlu menambah pengetahuan tentang gangguan hiperaktifitas. b. Kenali kelebihan dan bakat anak c. Membantu anak dalam bersosialisasi d. Menggunakan teknik-teknik pengelolaan perilaku, seperti menggunakan penguat e. Memberikan ruang gerak yang cukup bagi aktivitas anak untuk menyalurkan kelebihan energinya f. Menerima keterbatasan anak g. Membangkitkan rasa percaya diri anak h. Bekerja sama dengan guru di sekolah agar guru memahami kondisi anak yang sebenarnya.
  • 29. j. Jangan menghukum anak hiperaktif karena itu bukan sepenuhnya kesalahan dia k. Jangan menjuluki anak hiperaktif dengan julukan yang buruk, seperti nakal, bodoh, dan lain sebagainya, l. Penanganan sebaiknya diberikan mulai dari keluarga terdekat (ibu). m. Memberikan kasih sayang kepada anak namun tidak memanjakannya. n. Ketika menasehati anak sebaiknya jelas dan spesifik serta diulang-ulang agar anak mudah memahami dan menggunakan kekerasan. o. Menjalin komunikasi yang baik dengan anak, selalu katakan ia anak baik dan berikan apresiasi bila ia melakukan hal yang baik. p. Hindari tayangan TV, video dan games yang bersifat kekerasan
  • 30. Penanganan anak hiperaktif melalui bimbingan dan konseling di Taman Kanak-Kanak, dapat pula dilakukan hal-hal sebagai berikut: a. Mulailah pelajaran dengan kegiatan yang mengeluarkan energi, seperti gerak dan lagu. Tujuannya untuk mengurangi kelebihan energi khususnya pada anak yang hiperaktif. b. Tutuplah benda-benda yang menarik perhatian anak. c. Gunakan warna cat yang lembut untuk kelas dan peralatan yang ada serta hindari warna-warna yang terlalu menyolok. d. Selalu menjelaskan kepada anak hiperaktif mengenai kegiatan yang akan dilakukan, meliputi jenis kegiatannya, hasil yang diharapkan, dan lama waktu yang dibutuhkan agar anak tersebut senantiasa mengingat tugasnya. e. Berilah label pada setiap tempat penyimpanan benda karena anak yang hiperaktif suka mengambil benda dan lupa
  • 31. TEKNIK TEKNIK PENANGANAN YANG DITERAPKAN OLEH PARA GURU a. Menghilangkan atau mengurangi tingkah laku yang tidak dikehendaki 1) Ekstingsi (extinction) perilaku akan terulang jika mendapat respon. Jika tingkah laku tersebut tidak dikehendaki jangan direspon sampai anak menghentikannya. 2) Pemberian hukuman hukuman yang keras akan membuat situasi tegang dan membuat kebencian sehingga sangat membahayakan kepribadian anak, oleh karena itu cara ini jarang dilakukan. 3) Time out Teknik ini dilakukan dengan cara anak dipindahkan dri tempat yang tidak dikehendaki terjadi, dan membuat anak melewatkan waktu yang tidak menarik bagi dirinya.
  • 32. b. Mengembangkan tingkah laku yang dikehendaki Teknik mengembangkan tingkah laku yang dikehendak dilakukan dengan cara memberi ulangan penguatan (reinforcement). Prinsip yang digunakan adalah memberikan ulangan penguatan menunjuk pada suatu peningkatan frekuensi respon dimana yang diikuti oleh konsekuensi tertentu. c. Mengelola kelas, dengan karakteristik; pemberian tugas yang memerlukan waktu yang tidak lama, kurikulum pembelajaran yang menarik, menggunakan reinforcemen positif.
  • 33. d. Guru sering memantau dan memeriksa pekerjaan siswa, penuh kesabaran, kehangatan, humoris, konsisten dan tegas, memiliki pengetahuan tentang perilaku anak yang berbeda, bekerja sama dengan guru yang memiliki keahlian khusus tentang anak hiperaktif. e. membantu siswa melakukan self monitoring atau pemantauan perilaku diri sendiri, karena biasanya siswa menyadari bahwa mereka memiliki masalah dan ingin memperbaikinya.
  • 34.  Menurut kelompok anda siapakah anak yang dianggap sebagai hyperaktif di mata masyarakat?  Apa karakteristik utama mereka.

Editor's Notes

  1. mendiskripsikan anak-anak yang memiliki intelegensi dibawah rata-rata dan yang diatas rata-rata yang tidak patuh pada orang dewasa, bertindak sesuka hati, dan menunjukkan tidak mampu memusatkan perhatian sebagai bentuk dari Hyperactivity. . Pada era 1960 istilah anak dengan syndrome Hyperactive menjadi sangat popular menggantikan DMO/ minimal Brain Injury. Para professional lebih menyukai istilah ini sebab terfokus pada minat, perhatian dan perilaku yang dapat diamati daripada percaya pada spekulasi adanya kecacatan otak