Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan masa bayi, mulai dari periode neonatal hingga bayi usia 2 tahun. Termasuk didalamnya tugas perkembangan, ciri-ciri bayi neonatal, penyesuaian diri neonatal, kemampuan sensorik, refleks, dan perkembangan fisik, intelegensi, bicara, emosi, sosial, bermain, serta implikasinya dalam bidang pendidikan.
PPT ini berisi penjelasan tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, ciri perkembangan, kematangan, dimensi perkembangan, karakteristik perkembangan anak , faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
PPT ini menjelaskan tentang perkembangan bayi (0-1 tahun) atau biasa disebut dengan periode infant,penjelasan tentang proses kelahiran, gerak refleks, dan perkembangan lainnya . .
PPT ini berisi penjelasan tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, ciri perkembangan, kematangan, dimensi perkembangan, karakteristik perkembangan anak , faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
PPT ini menjelaskan tentang perkembangan bayi (0-1 tahun) atau biasa disebut dengan periode infant,penjelasan tentang proses kelahiran, gerak refleks, dan perkembangan lainnya . .
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Rima Trianingsih
I. Perkembangan Moral Menurut Jean Piaget
Perkembangan moral dapat pula dipahami melalui pendekatan kognitif. Piaget (dalam Slavin, 2006:51) bahkan mempercayai bahwa struktur kognitif dan kemampuan kognitif anak adalah dasar dari pengembangan moralnya. Kemampuan kognitif itulah yang kemudian akan membantu anak untuk mengembangkan penalaran yang berkaitan dengan masalah sosial. Untuk mempelajari penalaran moral anak-anak, Piaget menghabiskan waktu yang panjang untuk mengamati anak-anak yang sedang bermain kelereng dan menanyakan kepada mereka tentang aturan permainan yang digunakan. Dalam permainan kelereng tersebut Piaget menemukan beberapa hal yaitu anak di bawah usia 6 tahun pada kenyataannya belum mengenal aturan permainan, sedangkan anak mulai usia 6 tahun sudah mengenal adanya aturan dalam permainan, meskipun mereka belum menerapkannya dengan baik dalam permainan. Anak usia 10-12 tahun , anak-anak sudah mampu mengikuti aturan permainan yang berlaku dan mereka sadar bahwa aturan tersebut dibuat untuk menghindari pertikaian antar pemain.
Piaget kemudian membagi tahap perkembangan moral anak menjadi dua tahapan, yaitu tahap heteronomous dan tahap autonomous.
II. Perkembangan Moral Menurut Lawrence Kohlberg
Mengembangkan teori dari Piaget, Lawrence Kohlberg membagi perkembangan moral menjadi tiga tingkatan, yaitu tingkat prekonvensional, tingkat konvensional, dan tingkat postkonvensional (Slavin, 2006:54). Menurut pandangan Kohlberg dari tiga tingkatan tersebut, anak harus melewati enam tahap dalam dirinya. Setiap tahap memberikan jalan untuk menuju ke tahap selanjutnya ketika anak mampu menemukan ‘aturan’ pada tahap itu, kemudian anak harus meninggalkan penalaran moral dari tahap awal menuju ke tahap berikutnya. Dengan cara tersebut, penalaran moral anak berkembang melalui tiga tingkat yang berbeda meskipun tidak semua anak mampu menguasainya (Manning, 1977:108).
Tahapan-tahapan perkembangan moral yang dikemukakan Kohlberg jauh lebih kompleks dibanding dengan tahapan-tahapan perkembangan moral dalam teori Piaget.
PPT ini mencakup pembahasan tentang arti kognisi, aspek kognisi, pentingnya pengembangan kognitif, faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif, klasifikasi pengembangan kognitif, dan teori pengembangan kognitif Piaget & Vygotsky
Tentang perkembangan remaja dan kupasan mengenai beberapa persoalan khas yang muncul di masa remaja. Slide ini dibuat untuk salah satu kegiatan pengabdian masyarakat pada remaja di Surabaya, April 2013 yang lalu.
Usia 0-5 tahun adalah masa emas bagi perkembangan anak. Penting bagi kita mengetahui perkembangan seorang anak. Tidak hanya perkembangan motoriknya saja, namun bahasa, pengamatan, dan sosialisasinya pun juga harus diperhatikan.
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Rima Trianingsih
I. Perkembangan Moral Menurut Jean Piaget
Perkembangan moral dapat pula dipahami melalui pendekatan kognitif. Piaget (dalam Slavin, 2006:51) bahkan mempercayai bahwa struktur kognitif dan kemampuan kognitif anak adalah dasar dari pengembangan moralnya. Kemampuan kognitif itulah yang kemudian akan membantu anak untuk mengembangkan penalaran yang berkaitan dengan masalah sosial. Untuk mempelajari penalaran moral anak-anak, Piaget menghabiskan waktu yang panjang untuk mengamati anak-anak yang sedang bermain kelereng dan menanyakan kepada mereka tentang aturan permainan yang digunakan. Dalam permainan kelereng tersebut Piaget menemukan beberapa hal yaitu anak di bawah usia 6 tahun pada kenyataannya belum mengenal aturan permainan, sedangkan anak mulai usia 6 tahun sudah mengenal adanya aturan dalam permainan, meskipun mereka belum menerapkannya dengan baik dalam permainan. Anak usia 10-12 tahun , anak-anak sudah mampu mengikuti aturan permainan yang berlaku dan mereka sadar bahwa aturan tersebut dibuat untuk menghindari pertikaian antar pemain.
Piaget kemudian membagi tahap perkembangan moral anak menjadi dua tahapan, yaitu tahap heteronomous dan tahap autonomous.
II. Perkembangan Moral Menurut Lawrence Kohlberg
Mengembangkan teori dari Piaget, Lawrence Kohlberg membagi perkembangan moral menjadi tiga tingkatan, yaitu tingkat prekonvensional, tingkat konvensional, dan tingkat postkonvensional (Slavin, 2006:54). Menurut pandangan Kohlberg dari tiga tingkatan tersebut, anak harus melewati enam tahap dalam dirinya. Setiap tahap memberikan jalan untuk menuju ke tahap selanjutnya ketika anak mampu menemukan ‘aturan’ pada tahap itu, kemudian anak harus meninggalkan penalaran moral dari tahap awal menuju ke tahap berikutnya. Dengan cara tersebut, penalaran moral anak berkembang melalui tiga tingkat yang berbeda meskipun tidak semua anak mampu menguasainya (Manning, 1977:108).
Tahapan-tahapan perkembangan moral yang dikemukakan Kohlberg jauh lebih kompleks dibanding dengan tahapan-tahapan perkembangan moral dalam teori Piaget.
PPT ini mencakup pembahasan tentang arti kognisi, aspek kognisi, pentingnya pengembangan kognitif, faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif, klasifikasi pengembangan kognitif, dan teori pengembangan kognitif Piaget & Vygotsky
Tentang perkembangan remaja dan kupasan mengenai beberapa persoalan khas yang muncul di masa remaja. Slide ini dibuat untuk salah satu kegiatan pengabdian masyarakat pada remaja di Surabaya, April 2013 yang lalu.
Usia 0-5 tahun adalah masa emas bagi perkembangan anak. Penting bagi kita mengetahui perkembangan seorang anak. Tidak hanya perkembangan motoriknya saja, namun bahasa, pengamatan, dan sosialisasinya pun juga harus diperhatikan.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. BAB V
PERKEMBANGAN
MASA BAYI
Terbagi 2 tahap :
- Neonatal (0 atau baru lahir sd ± 2minggu)
-Bayi (setelah 2 minggu sd 2 tahun)
2. TUGAS PERKEMBANGAN MASA BAYI
– Belajar makan
makanan padat
– Belajar berjalan
– Belajar bicara
– Belajar menguasai
alat pembuangan
kotoran
3. CIRI-CIRI BAYI NEONATAL
• Merupakan periode
tersingkat
• Terjadi penyesuaian radikal
• Merupakan masa terhentinya
perkembangan
• Merupakan pendahuluan dari
perkembangan selanjutnya
• Merupakan periode yang
berbahaya
4. • MENANGIS WAKTU LAHIR merupakan
gerak refleks murni yang terjadi ketika udara
masuk ke dalam tali suara yang menyebabkan
tali suara bergetar
TANGIS
• TUJUAN MENANGIS adalah memompa paru-
BAYI
paru sehingga meujngkinkan pernafasan dan
memberikan oksigen ke dalam darah
ARTI TANGIS BAYI
• IMANUEL KANT : sebagai proses rohani
manusia terhadap belenggu kepancaideraan
yang akan dideritanya
• SIGMUND FREUD : sebagai ekspresi
keinginan untuk kembali kedalam kandungan
yang tenang, aman, lembut dan hangat
• SIS HEYTER : sebagai pertanda bahwa dia
mempunyai kesadaran sebagai satu reaksi
spontan yang disebabkan oleh dorongan dari
dalam diri
5. Bayi menyesuaikan diri terhadap :
PENYESUAIAN •Perubahan suhu
DIRI NEONATAL •Bernapas
•Menghisap dan menelan
•Pembuangan
KONDISI YG MEMPENGARUHI
PENYESUAIAN PASCANATAL
•Lingkungan prenatal
•Jenis persalinan
•Pengalaman yang berhubungan
dengan persalinan
•Lamanya periode kehamilan
•Sikap orang tua
6. KEMAMPUAN SENSORIK BAYI NEONATAL
• Penglihatan
• Pendengaran
• Penciuman
• Pengecapan
• Kepekaan organik
• Kepekaan kulit
7. • REFLEKS MEMPERTAHANKAN DIRI REFLEKS
Yaitu refleks yang digunakan untuk menyesuaikan PADA BAYI
diri dengan lingkungan, yang terdiri dari :
– Breathing reflex
– Eyeblink reflex
– Pupillary reflex
– Rooting reflex
– Sucking reflex
– Swallowing reflex
• REFLEKS PRIMITIF ATAU SUBKORTIKAL
Yaitu refleks yang dikontrol oleh area subkortikal
– Babinski reflex
– Grasping reflex
8. • Enam bulan pertama
pertumbuhan terjadi dengan I. PERKEMBANGAN
pesat FISIK
• Tahun pertama peningkatan
berat badan lebih besar drpd
tinggi badan
• Pola pertumbuhan bayi laki-laki
dan perempuan adalah sama
• Berat badan bayi usia satu tahun
rata-rata 3x berat waktu lahir dan
4-6 gigi susu
• Berat otak bayi adalah 1/8 berat
total bayi Di Indonesia secara nasional diberlakukan
buku KMS sebagai metode pencatatan
• Pada usia 2 tahun, pertambahan tumbuh kembang bayi di posyandu dan
Puskesmas
berat otak paling pesat
9. II. PERKEMBANGAN INTELEGENSI
• Perkembangan intelegensi yang cepat dan intensif terjadi
pada tahun-tahun pertama
• Kemampuan kognitif memungkinkan pembentukan
pengertian
• Persepsi awal pada masa bayi diperoleh melalui penjelasan
sensorik
• Konsep-konsep yang berkembang pada masa bayi antara lain
– Konsep ruang
– Konsep berat
– KOnsep waktu
– Konsep diri
– Konsep peran seks
– Konsep sosial
– Konsep keindahan
– Konsep kelucuan
10. TAHAP PERKEMBANGAN BICARA
1. Refleks vokalisasi, selama 2 minggu tangis bayi masih berupa suara refleks
dan belum dapat membedakan meski rangsang berbeda. Setelah itu, tangis
sudah dapat bermakna
2. Babbling (meraban) - membuat berbagai bunyi yang berlangsung pada usia
2 minggu sampai 3 bulan.
3. Lalling (laling), terjadi ketika kontak dengan orang lain di sekitarnya, misal
ketika ditimang mengeluarkan reaksi-reaksi tertentu
4. Echolia - anak mulai menirukan ucapan orang lain yg ada di sekitarnya
5. True Speech, yaitu berbicara sudah sesuai antara apa yang dikehendaki
anak dengan benda atau hal-hal yang diinginkan anak
11. III. PERKEMBANGAN
• Pola emosional pada bayi
EMOSI meliputi
– Kemarahan
– Ketakutan
– Rasa ingin tahu
– Kegembiraan
– Afeksi
• Ciri emosi pada masa bayi
– Emosi bayi sangat
berbeda
– Emosi seringkali disertai
dengan perilaku hebat
• Faktor yang – Emosi bayi lebih mudah
mempengaruhi emosi untuk dibiasakan
– Kematangan – Emosi dibedakan
– Belajar menjadi emosi yang
menyenangkan dan tidak
menyenangkan
12. REAKSI SOSIAL TERHADAP ORANG DEWASA
• Beberapa perilaku yang muncul pada masa bayi
– Imitasi (peniruan)
– Shyness (malu)
– Dependency(ketergantungan)
– Acceptance of the authority (menerima kekuasaan)
– Rivalry (persaingan) & resistant behavior
– Attension seeking
– Cooperation behavior
13. – Sensorimotorik, misal menendang,
bergoyang-goyang, menggerakkan jari
jemari tangan dan kaki, memanjat,
POLA
berceloteh dsb. BERMAIN
– Menjelajah, misal menarik rambut,
menghisap jari tangan dan kaki, memainkan
alat kelamin dsb.
– Meniru, misal menirukan orang membaca
majalah, menyapu lantai, menulis dsb.
– Berpura-pura, yaitu memberikan sifat-sifat
pada mainan misal boneka dianggap seperti
orang, mobil-mobilan seperti mobil
seseungguhnya dsb.
– Hiburan, misal menonton televisi, melihat
gambar-gambar, menyanyi atau
dinyanyikan, dibacakan cerita atau dongeng.
14. IMPLIKASI DI BIDANG PENDIDIKAN
• Mudah tidaknya bayi bernapas saat setelah
lahir akan mempengaruhi penyesuaian diri
• Bayi membutuhkan perawatan dan pemberian
kasih sayang
• Lingkungan perlu memberikan rangsangan
motorik yang kontinyu untuk membantu
perkembangan motorik kasar dan motorik halus
• Pemberian afeksi kepada bayi lebih penting
daripada harus memaksa bayi melakukan
sesuatu perilaku yang tidak mungkin
dilakukannya