Model RPP ini masih mengikuti Permen yang lama dari Kurikulum 2013 sehingga contohnya Tujuan masih ada, namun RPP ini telah dilengkapi dengan berbagai perangkat lain.
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Hikmah dan manfaat beriman kepada kitab-kitab suci Allah Swt..
Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Hikmah dan manfaat beriman kepada kitab-kitab suci Allah Swt..
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Hikmah dan manfaat beriman kepada kitab-kitab suci Allah Swt. kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Hikmah dan manfaat beriman kepada kitab-kitab suci Allah Swt..
Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Hikmah dan manfaat beriman kepada kitab-kitab suci Allah Swt..
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Hikmah dan manfaat beriman kepada kitab-kitab suci Allah Swt. kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Hikmah dan manfaat beriman kepada kitab-kitab suci Allah Swt..
Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Hikmah dan manfaat beriman kepada kitab-kitab suci Allah Swt..
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Hikmah dan manfaat beriman kepada kitab-kitab suci Allah Swt. kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Hikmah dan manfaat beriman kepada kitab-kitab suci Allah Swt..
Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Hikmah dan manfaat beriman kepada kitab-kitab suci Allah Swt..
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Hikmah dan manfaat beriman kepada kitab-kitab suci Allah Swt. kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasa Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Hikmah dan manfaat beriman kepada kitab-kitab suci Allah Swt..
Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Hikmah dan manfaat beriman kepada kitab-kitab suci Allah Swt..
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Hikmah dan manfaat beriman kepada kitab-kitab suci Allah Swt. kepada kelompok ya
Model RPP ini masih mengikuti Permen yang lama dari Kurikulum 2013 sehingga contohnya Tujuan masih ada, namun RPP ini telah dilengkapi dengan berbagai perangkat lain.
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Hikmah dan manfaat beriman kepada kitab-kitab suci Allah Swt..
Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Hikmah dan manfaat beriman kepada kitab-kitab suci Allah Swt..
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Hikmah dan manfaat beriman kepada kitab-kitab suci Allah Swt. kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Hikmah dan manfaat beriman kepada kitab-kitab suci Allah Swt..
Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Hikmah dan manfaat beriman kepada kitab-kitab suci Allah Swt..
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Hikmah dan manfaat beriman kepada kitab-kitab suci Allah Swt. kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Hikmah dan manfaat beriman kepada kitab-kitab suci Allah Swt..
Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Hikmah dan manfaat beriman kepada kitab-kitab suci Allah Swt..
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Hikmah dan manfaat beriman kepada kitab-kitab suci Allah Swt. kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Hikmah dan manfaat beriman kepada kitab-kitab suci Allah Swt..
Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Hikmah dan manfaat beriman kepada kitab-kitab suci Allah Swt..
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Hikmah dan manfaat beriman kepada kitab-kitab suci Allah Swt. kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasa Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Hikmah dan manfaat beriman kepada kitab-kitab suci Allah Swt..
Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Hikmah dan manfaat beriman kepada kitab-kitab suci Allah Swt..
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Hikmah dan manfaat beriman kepada kitab-kitab suci Allah Swt. kepada kelompok ya
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)Rini Adiani
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan untuk bangsa Indonesia. Bahasa yang mengalami berbagai penyerapan dan adaptasi dari bahasa lain sehingga memiliki keunikan dan keanekaragaman tersendiri. Bahasa Indonesia saat ini tidak hanya digunakan oleh bangsa Indonesia sepenuhnya karena bangsa Indonesia telah dipelajari dan digunakan oleh bangsa lain sebagai penutur asing. Perkembangan Bahasa Indonesia di luar negeri sudah cukup baik jika kita lihat dari banyaknya lembaga maupun pusat pendidikan yang mengajarkan Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, perlu diketahui mengenai pengajaran Bahasa Indonesia bagi penutur asing dan penggunaannya serta kendala yang di hadapi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Pengajaran Bahasa Indonesia bagi penutur asing merupakan salah satu cara untuk mengenalkan Bahasa Indonesia ke negera-negara lain, pengajaran yang di lakukan oleh beberapa lembaga-lembaga dan pusat pendidikan yang mengajarkan Bahasa Indonesia bagi penutur asing terus meningkatkan dan memperbaiki mutu dan kualitasnya agar Bahasa Indonesia semakin dikenal oleh bangsa lain.
Pembelajaran BIPA pada dasarnya merupakan suatu proses perilaku belajar yang mengarah pada pembangkitan dan pengondisian motivasi peserta didik untuk mampu menguasai bahasa Indonesia secara baik dan benar. Penguasaan bahasa Indonesia ini baik meliputi kemampuan penguasaan kosa kata, tata bahasa, ataupun penguasaan struktur bahasa Indonesia. Berdasarkan kemampuannya, peserta didik dalam pembelajaran BIPA dapat diklasifikasikan atas tiga tingkatan, yakni siswa tingkat dasar (pemula), menengah, dan mahir. Hanya saja dalam makalah ini mengutamakan pembelajaran BIPA bagi peserta didik tingkat madya (menengah). Peserta didik BIPA tingkat madya (menengah) adalah pembelajar yang ingin dan ikut belajar bahasa Indonesia yang bukan berasal dari Indonesia, baik sudah pernah belajar bahasa Indonesia atau belum pernah belajar bahasa Indonesia. Di tingkat ini peserta didik tersebut adalah para peserta didik asing yang telah memiliki keterampilan dalam berbahasa indonesia secara umum. Pada kelas madya ini lebih dikhususkan terutama untuk membantu peserta untuk memahami teks-teks dalam berbahasa indonesia untuk berkomunikasi dalam berbahasa indonesia dan lancar dan secara alami. Pada tingkat ini, peserta didik disiapkan untuk lebih mendalami dalam menulis sebuah teks yang lebih kompleks dengan tetap memerhatikan tata bahasa.
Pada pembelajaran BIPA, metode serta media pembelajaran merupakan hal penting yang harus diperhatikan bagi pengajar. Pasalnya dengan tidak adanya metode serta media pembelajaran yang efektif dan efisien, maka pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing tidak akan tersampaikan. Makalah ini akan menyajikan materi pembelajaran BIPA untuk peserta didik tingkat menengah, dengan menyajikan materi yang beragam terkait keterampilan menulis untuk penutur asing tingkat menengah..(cont)
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
5. INDIKATOR
KEBERHASILAN
• Mendefiniskan pengertian literasi bahasa.
2.Menganalisis literasi Bahasa sebagai kecakapan hidup.
3.Menganalisis prinsip dasar pengembangan implementasi literasi bahasa.
4.Menganalisis prinsip dasar pengembangan implementasi literasi bahasa.
5.Memberi contoh cerita fiksi untuk literasi bahasa di
SDLB
6.Menyusun strategi pembelajaran literasi bahasa ABK.
6. LITERASI BAHASA
>PENGERTIAN
Literasi bahasa sering juga disebut
literasi baca-tulis. Literasi bahasa bisa
disebut sebagai moyang segala jenis
literasi karena memiliki sejarah amat
panjang. Literasi ini bahkan dapat
dikatakan sebagai makna awal
literasi, meskipun kemudian dari
waktu ke waktu makna tersebut
mengalami perubahan. Tidak
mengherankan jika pengertian literasi
bahasa mengalami perkembangan
dari waktu ke waktu.
7. LITERASI BAHASA SEBAGAI
KECAKAPAN HIDUP
Literasi baca-tulis adalah
pengetahuan dan kecakapan untuk
membaca, menulis, mencari,
menelusuri, mengolah dan
memahami informasi untuk
menganalisis, menanggapi, dan
menggunakan teks tertulis untuk
mencapai tujuan, mengembangkan
pemahaman dan potensi, serta untuk
berpartisipasi di lingkungan sosial.
14. CERITA
FABEL
Cerita yang menggunakan hewan sebagai
tokohnya. Dalam cerita fabel, hewan-hewan
yang menjadi tokoh bisa bicara dan bisa
berinteraksi satu dengan yang lainnya
layaknya interaksi antar manusia.
Cerita fabel adalah cerita biasanya palin
disuaki anak-anak karena mereka bisa
mendapatkan cerita yang cukup simple,
menarik, namun mengandung pesan moral
yang bisa diserap anak-anak. Selain itu,
cerita fabel ini sangat mudah diceritakan
oleh guru-guru di SDLB. Berikut beberapa
contoh cerita fabel.
15. KISAH KELINCI
DAN KURA-KURA
Pesan moral, bahwa menjadi orang tidak boleh
sombong dan menyepelekan orang lain. Selain
itu, pesan moral yang dapat diambil dari sisi
kura-kura adalah tidak boleh gentar dalam
menghadapi tantangan dan tidak boleh
menyerah dan kerja keras.
16. KISAH SEMUT
DAN BELALANG
Pesan moral yang bisa diambil adalah,
seseorang tidak boleh bermalas-
malasan. Pekerjaan yang dilakukan
sedikit demi sedikit namun dikerjakan
terus-menerus akan membuahkan hasil
yang memuaskan
.
17. KISAH
DUA SAHABAT
Pesan moral yang bisa diambil
adalah bahwa ketika seseorang
melakukan kesalahan maka cepat-
cepatlah dimaafkan agar tidak
diingat terus dan merusak hubungan
dengan teman, sedangkan
kebaikannya diingat selalu agar
sesama sahabat punya kenangan
yang indah satu sama lain.
18. STRATEGI PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK
DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN/TUNANETRA
Peserta didik dengan hambatan penglihatan berdampak pada kesulitan
anak untuk memahami sesuatu yang sifatna konkrit yang bisa ditangkap
oleh mata, sehingga proses menangkap informasi dilakukan melalui
perabaan. Sementara proses memperoleh informasi yang sifatnya audio
tidak berbeda dengan peserta didik lainnya. Ada dua hal yang harus
diperhatikan dalam pelaksanaan literasi ini, yakni media dan strategi
pembelajaranya.
Media pembelajaran yang diperlukan antara lain: benda asli/miniature tiga
dimensi, buku-buku braille, CD audio, tape recorder, flasdish, reglet, kertas
tulis, computer berbicara, papan pajangan yang timbul atau dilengkapi
dengan huruf braille, pojok bacaan atau rak berisi buku-buku bacaan yang
menyenangkan bagi siswa.
19. STRATEGI PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK
DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN/TUNANETRA
Peserta didik dengan hambatan penglihatan berdampak pada kesulitan
anak untuk memahami sesuatu yang sifatna konkrit yang bisa ditangkap
oleh mata, sehingga proses menangkap informasi dilakukan melalui
perabaan. Sementara proses memperoleh informasi yang sifatnya audio
tidak berbeda dengan peserta didik lainnya. Ada dua hal yang harus
diperhatikan dalam pelaksanaan literasi ini, yakni media dan strategi
pembelajaranya.
Media pembelajaran yang diperlukan antara lain: benda asli/miniature tiga
dimensi, buku-buku braille, CD audio, tape recorder, flasdish, reglet, kertas
tulis, computer berbicara, papan pajangan yang timbul atau dilengkapi
dengan huruf braille, pojok bacaan atau rak berisi buku-buku bacaan yang
menyenangkan bagi siswa.
20. CONTOH
STRATEGI
PEMBELAJARAN
LITERASI
TUNANETRA
• guru mengajarkan baca tulis huruf braille;
• guru bercerita/membacakan cerita fiksi Kisah Kelinci dan Kura-kura;
• guru memperdengarkan rekaman cerita;
• peserta didik membaca cerita Kisah Kelinci dan Kura-kura dalam tulisan
braille;
• guru menugaskan peserta didik membuat ringkasan tentang isi cerita
tersebut;
• bermain peran dari cerita Kisah Kelinci dan Kura-kura;
• guru membimbing peserta didik mendiskusikan karakter dari tokoh cerita
Kisah Kelinci dan Kura-kura dengan teman sekelas;
• peserta didik menceriterakan kembali isi cerita Kisah Kelinci dan Kura-kura;
• guru membiasakan melakukan kegiatan literasi (menyimak, berbicara,
membaca, menuis) setiap hari 15- 20 menit sebelum memulai
pembelajaran; dan
• guru mengajak peserta didik secara rutin mengunjungi dan membaca
buku di perpustakaan sekolah.
24. RUANG
LINGKUP
LITERASI SASTRA
PUISI ANAK
• Literasi sebagai kemampuan untuk
membaca dan menulis (able to read
and write)
Graff (2006)
• Pembelajaran di tingkat SD/SDLB
sampai SMP/SMPLB, literasi lebih
ditekankan pada kemampuan
membaca dan menulis
Tarigan (2010)
25. TUJUAN
LITERASI
• Membantu peserta didik menemukan
strategi yang efektif untuk kemampuan
membaca dan menulis
• Menginterpretasi makna dari teks yang
kompleks dalam struktur tata bahasa
dan sintaksis
• Teks hasil sastra (puisi, prosa, dan drama).
30. PEMBELAJARAN
LITERASI MEMBACA PUISI
MEMBANGUN KONTEKS
(PRA MEMBACA)
SAAT BACA
(WHILE READING)
SETELAH BACA
Siswa mengamati gambar dan teks
bacaan
Siswa mengamati gambar dan teks
bacaan
31. PEMBELAJARAN
LITERASI MENULIS
PUISI
• Mengarahkan pemikiran siswa ke dalam pokok
persoalan yang akan dibahas
• Siswa akan tergali daya nalarnya dan tergiring
lebih fokus terhadap teks puisi yang akan
dipelajari
• Mengupas semua aspek kebahasaan yang
menjadi sarana pembentuk teks puisi
• Mengetahui ciri dan struktur teks sastra puisi
• Menulis sebuah puisi sederhana dalam
kelompok sesuai dengan strukur dan ciri
kebahasaan teks puisi
• Siswa mengaktualisasikan diri dengan meng-
gunakan dan mengkreasikan teks puisi yang
dibuat sebelumnya
>MEMBANGUN
KONTEKS
>PEMODELAN
TEKS
>PEMBUATAN
TEKS BERSAMA
>PEMBUATAN
TEKS MANDIRI