PPT ini mencakup pembahasan tentang perkembangan anak usia 3-4 tahun ditinjau dari beberapa aspek perkembangan, seperti: fisik, bahasa, sosial emosional dan kognitif.
PPT ini berisi penjelasan tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, ciri perkembangan, kematangan, dimensi perkembangan, karakteristik perkembangan anak , faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
PPT ini mencakup pembahasan tentang arti kognisi, aspek kognisi, pentingnya pengembangan kognitif, faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif, klasifikasi pengembangan kognitif, dan teori pengembangan kognitif Piaget & Vygotsky
PPT ini menjelaskan tentang perkembangan bayi (0-1 tahun) atau biasa disebut dengan periode infant,penjelasan tentang proses kelahiran, gerak refleks, dan perkembangan lainnya . .
Oleh dr. Chrisna Mayangsari, SpKJ, psikiater di RSUD Bekasi.
PowerPoint yang menjelaskan tahapan-tahapan pada masa tumbuh-kembang anak-anak serta 3 (tiga) gangguan perkembangan yang paling umum. Dipresentasikan dalam Seminar Awam “Perkenalan terhadap Gangguan Perkembangan pada Anak-Anak” yang diselenggarakan oleh Yayasan Cahaya Jiwa dan SLB BC Purnama Cipanas, Cianjur, Jawa Barat pada tanggal 14 Februari 2017.
Mohon untuk menghubungi penulisnya jika ingin mereproduksi PowerPoint ini. Silakan kontak ke mayangsarichrisna@yahoo.com .
PPT ini berisi penjelasan tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, ciri perkembangan, kematangan, dimensi perkembangan, karakteristik perkembangan anak , faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
PPT ini mencakup pembahasan tentang arti kognisi, aspek kognisi, pentingnya pengembangan kognitif, faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif, klasifikasi pengembangan kognitif, dan teori pengembangan kognitif Piaget & Vygotsky
PPT ini menjelaskan tentang perkembangan bayi (0-1 tahun) atau biasa disebut dengan periode infant,penjelasan tentang proses kelahiran, gerak refleks, dan perkembangan lainnya . .
Oleh dr. Chrisna Mayangsari, SpKJ, psikiater di RSUD Bekasi.
PowerPoint yang menjelaskan tahapan-tahapan pada masa tumbuh-kembang anak-anak serta 3 (tiga) gangguan perkembangan yang paling umum. Dipresentasikan dalam Seminar Awam “Perkenalan terhadap Gangguan Perkembangan pada Anak-Anak” yang diselenggarakan oleh Yayasan Cahaya Jiwa dan SLB BC Purnama Cipanas, Cianjur, Jawa Barat pada tanggal 14 Februari 2017.
Mohon untuk menghubungi penulisnya jika ingin mereproduksi PowerPoint ini. Silakan kontak ke mayangsarichrisna@yahoo.com .
PPT ini berisi pengantar untuk mengenal tentang siapa anak usia dini, batasan anak dalam UU Perlindungan Anak, masa penting dalam rentangan usia dini, satuan lembaga PAUD, pentingnya PAUD, tujuan PAUD, dan prinsip PAUD
Model Pembelajaran AUD hope this will bw manfaat aamiin :)
this is my first presentation that i have upload in my new account
i'm newbie, please guide me and be good friends, thanks :)
kreativitas adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang berbeda dari sebelumnya, baik berupa gagasan atau karya nyata dengan menggabung-gabungkan unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya.
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Rima Trianingsih
I. Perkembangan Moral Menurut Jean Piaget
Perkembangan moral dapat pula dipahami melalui pendekatan kognitif. Piaget (dalam Slavin, 2006:51) bahkan mempercayai bahwa struktur kognitif dan kemampuan kognitif anak adalah dasar dari pengembangan moralnya. Kemampuan kognitif itulah yang kemudian akan membantu anak untuk mengembangkan penalaran yang berkaitan dengan masalah sosial. Untuk mempelajari penalaran moral anak-anak, Piaget menghabiskan waktu yang panjang untuk mengamati anak-anak yang sedang bermain kelereng dan menanyakan kepada mereka tentang aturan permainan yang digunakan. Dalam permainan kelereng tersebut Piaget menemukan beberapa hal yaitu anak di bawah usia 6 tahun pada kenyataannya belum mengenal aturan permainan, sedangkan anak mulai usia 6 tahun sudah mengenal adanya aturan dalam permainan, meskipun mereka belum menerapkannya dengan baik dalam permainan. Anak usia 10-12 tahun , anak-anak sudah mampu mengikuti aturan permainan yang berlaku dan mereka sadar bahwa aturan tersebut dibuat untuk menghindari pertikaian antar pemain.
Piaget kemudian membagi tahap perkembangan moral anak menjadi dua tahapan, yaitu tahap heteronomous dan tahap autonomous.
II. Perkembangan Moral Menurut Lawrence Kohlberg
Mengembangkan teori dari Piaget, Lawrence Kohlberg membagi perkembangan moral menjadi tiga tingkatan, yaitu tingkat prekonvensional, tingkat konvensional, dan tingkat postkonvensional (Slavin, 2006:54). Menurut pandangan Kohlberg dari tiga tingkatan tersebut, anak harus melewati enam tahap dalam dirinya. Setiap tahap memberikan jalan untuk menuju ke tahap selanjutnya ketika anak mampu menemukan ‘aturan’ pada tahap itu, kemudian anak harus meninggalkan penalaran moral dari tahap awal menuju ke tahap berikutnya. Dengan cara tersebut, penalaran moral anak berkembang melalui tiga tingkat yang berbeda meskipun tidak semua anak mampu menguasainya (Manning, 1977:108).
Tahapan-tahapan perkembangan moral yang dikemukakan Kohlberg jauh lebih kompleks dibanding dengan tahapan-tahapan perkembangan moral dalam teori Piaget.
PPT ini berisi pengantar untuk mengenal tentang siapa anak usia dini, batasan anak dalam UU Perlindungan Anak, masa penting dalam rentangan usia dini, satuan lembaga PAUD, pentingnya PAUD, tujuan PAUD, dan prinsip PAUD
Model Pembelajaran AUD hope this will bw manfaat aamiin :)
this is my first presentation that i have upload in my new account
i'm newbie, please guide me and be good friends, thanks :)
kreativitas adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang berbeda dari sebelumnya, baik berupa gagasan atau karya nyata dengan menggabung-gabungkan unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya.
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Rima Trianingsih
I. Perkembangan Moral Menurut Jean Piaget
Perkembangan moral dapat pula dipahami melalui pendekatan kognitif. Piaget (dalam Slavin, 2006:51) bahkan mempercayai bahwa struktur kognitif dan kemampuan kognitif anak adalah dasar dari pengembangan moralnya. Kemampuan kognitif itulah yang kemudian akan membantu anak untuk mengembangkan penalaran yang berkaitan dengan masalah sosial. Untuk mempelajari penalaran moral anak-anak, Piaget menghabiskan waktu yang panjang untuk mengamati anak-anak yang sedang bermain kelereng dan menanyakan kepada mereka tentang aturan permainan yang digunakan. Dalam permainan kelereng tersebut Piaget menemukan beberapa hal yaitu anak di bawah usia 6 tahun pada kenyataannya belum mengenal aturan permainan, sedangkan anak mulai usia 6 tahun sudah mengenal adanya aturan dalam permainan, meskipun mereka belum menerapkannya dengan baik dalam permainan. Anak usia 10-12 tahun , anak-anak sudah mampu mengikuti aturan permainan yang berlaku dan mereka sadar bahwa aturan tersebut dibuat untuk menghindari pertikaian antar pemain.
Piaget kemudian membagi tahap perkembangan moral anak menjadi dua tahapan, yaitu tahap heteronomous dan tahap autonomous.
II. Perkembangan Moral Menurut Lawrence Kohlberg
Mengembangkan teori dari Piaget, Lawrence Kohlberg membagi perkembangan moral menjadi tiga tingkatan, yaitu tingkat prekonvensional, tingkat konvensional, dan tingkat postkonvensional (Slavin, 2006:54). Menurut pandangan Kohlberg dari tiga tingkatan tersebut, anak harus melewati enam tahap dalam dirinya. Setiap tahap memberikan jalan untuk menuju ke tahap selanjutnya ketika anak mampu menemukan ‘aturan’ pada tahap itu, kemudian anak harus meninggalkan penalaran moral dari tahap awal menuju ke tahap berikutnya. Dengan cara tersebut, penalaran moral anak berkembang melalui tiga tingkat yang berbeda meskipun tidak semua anak mampu menguasainya (Manning, 1977:108).
Tahapan-tahapan perkembangan moral yang dikemukakan Kohlberg jauh lebih kompleks dibanding dengan tahapan-tahapan perkembangan moral dalam teori Piaget.
Mendeskripsikan tentang apa itu sentra, pertimbangan dalam memilih sentra, peran guru dalam sentra, jenis sentra, alur penyusunan rencana pembelajaran sentra
Mendeskripsikan tentang definisi kurikulum untuk anak usia dini, landasan pengembangan kurikulum AUD, konten bidang pengembangan kurikulum AUD, jenis kurikulum AUD
PPT ini berisi tentang pengertian komunikasi efektif, cara berkomunikasi dengan anak yang tepat dan melibatkan pengasuhan yang efektif, faktor penghambat komunikasi, faktor penentu keberhasilan komunikasi, dan cara berkomunikasi secara tertulis di sekolah
PPT ini berisi tentang pengenalan terhadap beberapa tokoh perintis awal penyelenggaraan PAUD seperti: Pestalozzi, Froebel, Maria Montessori, WH Kilpatrick dan Helen Parkhust
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. Masa Peka di Usia 3 Tahun (Montessori)
1 ½ - 4 tahun Koordinasi dan perkembangan otot
2 – 4 tahun Peneguhan gerakan
Minat pada kebenaran dan realitas
Menyadari urutan dalam waktu dan ruang
2 ½ - 6 tahun Peneguhan sensoris
3 – 6 tahun Rawan pengaruh orang dewasa
3½-4 ½ tahun Menulis
5. Karakteristik Fisik Anak 3 Tahun
(Allen & Marrot)
Pertumbuhan relatif tetap, meskipun cenderung
lebih lambat.
Tinggi meningkat 5-7,6 cm per tahun
Rata-rata tinggi anak 96,5 – 101,6 cm
Tinggi saat dewasa dapat diprediksi dari
pengukuran pada usia 3 tahun (laki-laki 53%,
perempuan 57%)
Berat badan meningkat 1,4 – 2,3 kg per tahun, BB
sekitar 13,6 – 17,2 kg.
6. Detak jantung rata-rata 90-110 per menit
Tarikan nafas sekitar 20-30, tergantung aktivitas
Rata-rata suhu tubuh 35,5 – 37,4
Proporsi tubuh sudah lebih menyerupai orang
dewasa
Leher yang terlihat seperti “baby fat” sudah mulai
menghilang
Postur tubuh sudah lebih tegap
Gigi susu lengkap (20 gigi)
Membutuhkan 1500 kalori/ hari
Ketajaman visual 20/40
10. Perkembangan Motorik 3 Tahun
(Allen & Marrot)
Berjalan dan naik tangga tanpa bantuan
Berdiri dengan satu kaki
Menendang bola besar
Makan sendiri
Melompat
Mengayuh sepeda roda tiga
Menangkap bola besar dengan kedua
tangan
Menikmati naik ayunan
11. Tripod grasp
Membolak balik buku dengan baik
Menikmati membangun balok
Menyukai bermain playdough
Hand dominance
Membawa teko berisi air, dengan
sedikit tumpah
Melepas dan memasang resleting
Membuka kancing dengan bantuan
Sukses toilet training
12. Perkembangan Motorik Halus
(Bredekamp & Copple)
Menempatkan pasak besar pada papan pasak;
merangkai manik-manik ukuran besar
Membangun menara dengan balok; dengan mudah
mengerjakan puzzle
Cepat lelah jika memerlukan koordinasi tangan yang
berlebihan
13. Menggambar bentuk
Mulai merancang objek
Memegang krayon atau
spidol dengan kepalan
tangan
Melepas baju tanpa
bantuan tetapi
membutuhkan bantuan
dalam memakai baju
17. Ketidakmampuan anak
untuk melihat sesuatu
dari sudut pandang
orang lain.
Anak memandang
bahwa benda-benda
memiliki kehidupan
yang sama dengan
dirinya.
18. Perkembangan Perseptual Kognitif
(Allen & Marrot)
Menyimak cerita yang sesuai dengan baik
Membuat komentar yang relevan selama
menyimak cerita
Menghabiskan banyak waktu untuk buku; meniru
membaca dan menjelaskan gambar
Meminta cerita dengan misteri, penuh tebakan
dan antisipasi
Bermain peran dengan lebih realistis
19. Mulai menggambar; mulai meniru lingkaran,
persegi dan huruf
Mengidentifikasi segitiga, lingkaran, persegi
dengan tepat
Mengklasifikasi objek dengan satu golongan
Menunjuk dan memberi warna dengan tepat
Menyusun kubus secara horizontal
Menghitung objek
Menunjukkan pemahaman terhadap waktu
21. Suatu Hari…
Laila (3,1 tahun) dan Inas (3,6 tahun) bernyanyi bersama,
Lela: tik, tik, tik, bunyi hujan di atas genteng
Inas: tik, tik, tik, bunyi hujan di atas gentong
Lela: genteng
Inas: gentong
Lela: genteng
Inas: gentong
Bunda: Inas, memangnya gentong itu apa?
Inas: Gak tau *sambil tersenyum*
22. Pelafalan kata-kata anak sudah cukup jelas (75%-80%)
Orang tua pada umumnya dapat memahami kata-kata
anak karena mereka orang terdekat di sekeliling anak
Memahami kata ganti (aku, dia, kamu)
Memahami dan mengerjakan 2-3 perintah
Memahami penggunaan benda
Mulai memahami konsep dasar (tempat, warna,
benda)
Mulai membuat asumsi (bagaimana sesuatu terjadi)
23. Perkembangan Bahasa
(Eliason & Jeckins, 2012)
Menggunakan kata-kata untuk mengekspresikan
kebutuhan
Menggunakan kata benda dengan baik dan juga kata kerja
ketika berbicara
Menggunakan kata ganti dan keterangan waktu lampau
Mengidentifikasi tindakan dalam sebuah gambar
Peningkatan dalam kosa kata (50 kata baru/ bulan)- Jumlah
kata yang dimiliki 1.000-4.000 kosa kata
Membuat kalimat dengan 3-5 kata
Menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan
pengalamannya
24.
25. Tahap Perkembangan Sosial Emosional
Erik Erikson
Otonomi vs Rasa Malu dan Ragu (2-3 thn)
Inisiatif vs Rendah Diri (3-5 thn)
26. Anak akan mencoba melakukan
berbagai macam tantangan ketika
anak merasa mampu dan percaya
diri untuk mencoba melakukan
sesuatu yang baru
Meningkat dalam kemampuan
mengikuti perintah
Mencapai banyak kemampuan
baru
Merasa siap untuk belajar
27. Inisiatif vs Rasa Bersalah
Menerima tanggung
jawab atas diri sendiri,
perilaku, alat
permainan dan hal-hal
yang berkaitan dengan
diri anak
Kurang percaya diri
Pesimis
Takut salah
Pembatasan dan
kontrol yang
berlebihan terhadap
aktivitas pribadi
Indikator Positif Indikator Negatif
28. Perkembangan Sosial Emosional
Anak 3 Tahun (Allen & Marrot)
Menunjukkan pemahaman tentang “bergiliran”
Tertawa
Kadang mengalami mimpi buruk tentang monster,
gelap, dan api
Bergabung dalam games sederhana
Bicara pada diri sendiri
Mengidentifikasi jenis kelamin
Menggunakan objek untuk bermain simbolik
29. Mengamati anak lain bermain, ikut
bergabung atau bermain paralel
Mempertahankan mainan, kadang agresif
Menunjukkan afeksi terhadap anak lain
yang lebih muda usianya ketika terluka
Duduk dan menyimak cerita sampai 10
menit
Memiliki “benda spesial”
31. 31
Bagaimana perkembangan psikososial anak
3-4 tahun?
Apakah pengasuhan dan pendidikan yang
kita berikan dapat menyebabkan anak
menjadi tekun dan bukan rendah diri?
Apakah harapan kita memiliki kesenjangan
dengan harapan anak?
32. No Pola Interaksi Bermain Usia 3-4 tahun
1 Aktivitas non sosial:
unoccupied, onlooker
solitary
41%
(19%)
(22%)
2 Paralel play 22%
3 Cooperative Play 37%
33. (Wolfgang)
Tahap 4 (3-3 ½ tahun), anak memerlukan suatu
objek untuk berpura-pura
Tahap 5 (3 ½ - 4 tahun), secara bertahap, anak
mulai bergabung dengan anak lainnya dan
mengaitkan perkembangan intelektualnya dalam
kegiatan bermain.
34. Makan(Allen & Marrot)
Suka menyiapkan
makanan
Makan sendiri jika
lapar
Masih sering minum
susu
35. Tidur (Allen & Marrot)
Tidur 10-12 jam per
hari, kadang bangun
lebih pagi
Mulai malas tidur
siang
Mulai siap tidur
sendiri
Memiliki mimpi yang
kadangkala membuat
anak terjaga
Kadang berjalan di
malam hari
37. Red Flag 3 Tahun
Sering jatuh dan kesulitan menaiki tangga
Masih “ngeces” dan bicara tidak jelas
Tidak mampu membangun menara dengan lebih
dari empat balok
Kesulitan memanipulasi objek yang kecil
Tidak mampu berkomunikasi dengan kalimat yang
terdiri dari tiga suku kata
Tidak bermain peran
38. Sedikit interaksi dengan anak lain
Tidak dapat mengikuti dua perintah
sederhana
Tidak dapat menyebutkan namanya dan
usia
Tidak bertanya
Tidak ada kontak mata
Bertahan dengan aktivitas kurang dari
3-4 menit