2. Pendahuluan
Kehidupan manusia dimulai saat sel sperma (calon
ayah) + sel telur (calon ibu) bertemu di tubuh si calon
ibu menyatu terus bertumbuh, berkembang dari 1
sel menjadi berjuta-juta sel lengkap sebagai tubuh
manusia lahir.
Bayi tidak berdaya tumbuh & berkembang
(perkembangan motorik, perubahan dalam kemampuan
kognitif, kehidupan emosi, Kehidupan sosial)
3. Bagaimana manusia berkembang?
Bagaimana proses yang terjadi dalam perkembangan
manusia?
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan
manusia?
Hal apa saja yang membatasi perkembangan manusia?
Teori-teori apa saja dalam ilmu psikologi yang membahas
tentang perkembangan manusia?
Metode apa saja yang dipakai untuk mempelajari
perkembangan manusia?
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
4. Perkembangan
Menunjukkan adanya perubahan, masa yang
dilalui, menunjukkan suatu proses.
Terjadi sepanjang kehidupan manusia.
Mengacu pada perubahan sepanjang waktu
selama manusia hidup (change over times).
Sifatnya progresif.
5. Pengertian Perkembangan Menurut Beberapa
Ahli
Lois Hoffman cs. mengungkapkan bahwa
perkembangan adalah proses yang terjadi
dalam diri individu sepanjang kehidupan.
Mussen cs. mengungkapkan bahwa
perkembangan adalah perubahan yang terjadi
pada fisik, struktur neurologis, perilaku, traits,
yang terjadi secara teratur dan masuk akal, dan
menghasilkan yang baru, yang lebih baik, lebih
sehat, lebih terorganisir, lebih stabil, lebih
kompleks, lebih kompeten, dan lebih efisien.
6. WHAT IS DEVELOPMENT ?
PERSPEKTIF RENTANG KEHIDUPAN
MENGAPA MEMPELAJARI PERKEMBANGAN ANAK
?
PERSPEKTIF HISTORIS
KARAKTERISTIK PERSPEKTIF RENTANG
KEHIDUPAN
THE NATURE OF DEVELOPMENT
DIMENSI-DIMENSI PERKEMBANGAN
PERIODE-PERIODE PERKEMBANGAN
KONSEP UMUR
ISU-ISU PERKEMBANGAN
7. WHAT IS DEVELOPMENT ?
Santrock (1996) The pattern of change, begins at conception and continues
through the life span. Most development involves growth, although it
includes decay (death and dying). The pattern of movement is complex
because it is product of several processes (biological, cognitive and
socioemotional)
SEBUAH POLA GERAKAN DAN PERUBAHAN
MELIPUTI PERTUMBUHAN, PERUBAHAN DAN
KEMATANGAN
8. Difinisi Perkembangan
Pertumbuhan
(Growth)
perubahan dalam besar,
jumlah, ukuran atau
dimensi tingkat sel organ
individu
KUANTITATIF
Bertambahnya kemampuan (Skill)
dalam struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam pola
yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari
proses pematangan
KUALITATIF
10. ilustrasi
Seorang ibu datang ke Anda kemudian berkeluh kesah
karena anaknya tidak mau ditinggal di sekolah. Jika
ditinggal, si anak menangis berguling-guling sampai
berjam-jam.
To understand : anak memiliki insecure
attachment;orangtua kurang sensitif dan kurang responsif
terhadap kebutuhan anak.
To help: Anda menyarankan/memberi ketrampilan pada si
Ibu untuk dapat sensitif dan responsif terhadap kebutuhan
anak.
To anticipate : karena Anda tahu bahwa insecure
attachment pada anak dapat berkembang menjadi problem
emosional pada masa remaja (depresi,drug abuse) maka si
anak perlu segera diberikan treatmen yang sesuai.
11. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Faktor genetik.
1. Berbagai faktor bawaan yang normal dan
patologik
2. Jenis kelamin
3. Suku bangsa atau bangsa
Faktor lingkungan.
a. Faktor pranatal
Gizi pada waktu hamil, mekanis, toksin,
endokrin, radiasi, infeksi, stress, imunitas,
anoksia embrio
12. b. Faktor postnatal
1. Faktor Lingkungan Biologis
Ras, jenis kelamin, umur, gizi, kepekaan thd penyakit,
perawatan kesehatan, penyakit kronis, dan hormon
2. Faktor lingkungan fisik
Cuaca, musim, sanitasi,keadaan rumah.
3. Lingkungan sosial
Stimulasi, Motivasi belajar, Stress, Kelompok sebaya,
Ganjaran atau hukuman yang wajar, Cinta dan kasih
Sayang
4. Lingkungan keluarga dan adat istiadat yang lain
Pekerjaan, pendidikan ayah dan ibu, jumlah saudara,
stabilitas rumah tangga, kepribadian ayah/ibu, agama,
adat istiadat dan norma-norma
13. Tujuan Psikologi Perkembangan (Hurlock, 1980)
1. Menemukan perubahan-perubahan pd usia umum
& khas (penampilan, perilaku, midant dan tujuan
setiap tahap perkembangan)
2. Menemukan kapan perubahan-perubahan terjadi.
3. Menemukan sebab-sebabnya
4. Menemukan bagaimana perubahan
mempengaruhi perilaku
5. Menemukan dapat/tidaknya perubahan itu
diramalkan
6. Menemukan apakah perubahan itu bersifat
individual/universal.
14. Perspektif historis
Abad ke 6 – 15 : Preformationism
Anak pada dasarnya adalah orang dewasa kecil yang tidak
memiliki keunikan kebutuhan dan karakteristik
Sedikit atau bahkan tidak membutuhkan penanganan
khusus
Abad ke-16 : Original Sin
Anak lahir dengan penuh dosa dan siap untuk tumbuh
menjadi jahat daripada menjadi baik
Orangtua harus mendisiplinkan anak agar menjadi bermoral
dan selamat
Abad ke-17 :Tabula Rasa
John locke
Anak lahir seperti batu tulis kosong/kertas putih dan
orangtua dapat melatih anak sesuai yang diharapkan
orangtua
15. Abad ke-18 : Innate Goodness
Jean Jacque Rousseau
Anak pada dasarnya baik sehingga orangtua
seharusnya membiarkan anak tumbuh secara natural
dengan sedikit monitoring
Abad ke-19 : Research on Children
Sociol reform movement, Darwin Theory of Evolution
Hukum tentang anak yang bekerja dan penelitian
tentang anak
Akhir abad 20 : life-span approach (rentang hidup)
Muncul ketertarikan serius terhadap masa dewasa
(The life-span view of human development attempts to describe, explain and optimize
intraindividual change in behavior and interindividual differences in such change across the
life span, that is from conception to death.)
16. CIRI-CIRI PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN ANAK
1. Merupakan proses yang kontinue
2. Terdapat masa percepatan &
perlambatan
3. Polanya sama tapi percepatannya
berbeda
4. Berhububungan dengan maturasi
17. Ciri-ciri Perkembangan :
Perkembangan menimbulkan perubahan
Perkembangan awal menentukan
perkembangan selanjutnya.
Perkembangan memiliki tahap yang
berurutan.
Perkembangan mempunyai kecepatan yang
berbeda.
Perkembangan berkorelasi dengan
pertumbuhan.
20. Karakteristik Dari Perspektif Rentang
Kehidupan
Lifelong development
Tidak ada periode yang mendominasi perkembangan
Multidimensional
Biological
Cognitive
socioemotional
Multidirectional
Perkembangan meputi pertumbuhan (Growth) dan penurunan
(decline)
Plastic
Perkembangan potensial untuk berubah
21. Historical embeddedness
Perkembangan dipengaruhi oleh kondisi sosial
Multidisiplinarity
Perkembangan harus dipelajari oleh berbagai ilmu (psikologi, sosiologi, antropologi,
neuroscience, dan kedokteran)
Contextualism
Perkembangan ditentukan oleh interaksi dari:
Normative age-graded influences
Normative history-graded influence
Nonnormative life events
22. Dimensi-dimensi Perkembangan
Biological processes
Perubahan fisik individu
Cognitive processes
Perubahan kemampuan berpikir individu, inteligensi, dan bahasa
Socioemotioal processes
Perubahan relasi individu dengan orang lain, perubahan emosi, dan
perubahan kepribadian
23. Ranah perkembangan dipisahkan secara fisik, kognitif dan
psikososial/sosial emosional
Perkembangan fisik: pertumbuhan tubuh & otak dan
perubahan dan stabilitas dalam kapasitas sensorik,
ketrampilan, motorik dan kesehatan.
Perkembangan kognitif: perubahan atau stabilitas dalam
kemampuan mental, seperti belajar, perhatian, memori,
bahasa, berpikir, penalaran dan kreatifitas.
Perkembangan sosial emosional: perubahan dan stabilitas
dalam emosi, kepribadian dan sosial
Perkembangan yang satu mempengaruhi dan saling
bergantung pada perkembangan lainnya.
26. KEBUTUHAN DASAR ANAK
A. KEBUTUHAN FISIK – BIOMEDIS (ASUH)
B. Pangan / gizi merupakan kebutuhan terpenting
Perawatan kesehatan dasar : imunisasi, pemberian
ASI, penimbangan BB, pengobatan kalau sakit
Papan/pemukiman yang layak
Hygiene perorangan, sanitasi lingkungan
Sandang
Kesegaran jasmani
B. KEBUTUHAN EMOSI/KASIH SAYANG (ASIH)
Kekurangan kasih sayang ibu pada tahun-tahun
pertama kehidupan mempunyai dampak negatif
terhadap tumbuh kembang anak (syndrome maternal
depriviation )
27.
28. C. KEBUTUHAN AKAN STIMULASI MENTAL
(“ASAH”)
Stimulasi mental mengembangkan
perkembangan mental psikososial
Kecerdasan
Keterampilan
Kemandirian
Kreativitas
Agama
Kepribadian
Moral etika
Produktivitas
29. Periode Perkembangan
Prenatal/Kehamilan (kurang lebih 9 bulan)
Periode perkembangan dari mulai pembuahan sampai kelahiran.
Dari satu sel menjadi organisme yang komplit dengan otak dan
kemampuan perilaku.
Infancy (Bayi)
Periode perkembangan dari lahir sampai 1tahun.
Masa ini adalah masa dimana seseorang sangat tergantung dengan
orang dewasa.
Aktivitas psikologis ( bahasa,berpikir simbolis, koordinasi
sensorimotor, dan belajar sosial) dimulai.
Early childhood (Kanak-kanak Awal)
Periode perkembangan dari berakhirnya masa bayi sampai 2-5th.
Dinamakan juga masa prasekolah.
Anak belajar mandiri dan perhatian terhadap dirinya sendiri,
mengembangkan ketrampilan kesiapan memasuki sekolah,
menghabiskan waktu dengan bermain bersama teman.
30. Middle Childhood (Kanak-kanak Tengah)
Periode perkembangan dari 6 – 9 tahun.
Sering disebut masa sekolah.
Anak menguasai ketrampilan membaca, menulis, dan aritmatika.
Anak mulai berinteraksi dengan dunia yang lebih luas.
Prestasi menjadi tema sentral dalam masa ini dan kontrol diri anak
mulai meningkat.
Late Childhood (Kanak-kanak Akhir)
Periode transisi dari kanak-kanak ke remaja, kurang
lebih 9 – 12tahun.
Terjadi perubahan fisik yang berlangsung sangat cepat.
Mengejar kebebasan dan identitas.
Lebih mampu berpikir abstrak, logis, dan idealis. Banyak
keluar rumah.
32. Konsep Umur
Umur Kronologis (Chronological Age)
Tahun lahir
Umur Biologis (Biological Age)
Fungsi organ vital (kesehatan)
Umur Psikologis (Psychological Age)
adaptive capacities (learning, coping, controlling emotions, dll)
Umur Sosial (Social Age)
social roles & expectations
34. Issue 1: Nature vs. nurture
Nature = biological inheritance (genetics)
Rousseau (humanists)
Nurture = all experience
Locke (tabula rasa)
Is that all there is? (Is it neither?)
Are they separable? Is it both?
What is epigenetic theory?
Interaction of nature and nurture
35. Issue 2: Stability vs. change
When characteristics are biologically inherited or the
result of early experiences, can they be changed?
(This is the issue of plasticity again.)
Are the effects of early and late experiences equal, or
are early ones more important (or later ones)?
36. Issue 3:
Continuity/discontinuity
Did the change happen suddenly or gradually (first step;
first word)?
Is there a marker event?
(apakah ada suatu kejadian yang bernilai ?)
Does the old resemble the new (butterfly)?
(Apakah yang lama menyerupai yang baru?)
37. Berbagai Metode Penelitian
Dalam Psikologi Perkembangan
Pendekatan Umum
Cross-sectional : meneliti fenomena /perilaku
beberapa anak dari kelompok umur yang
berbeda yang dibandingkan.
Longitudinal – meneliti perilaku sekelompok
anak performance of one group of people by
assessed repeatedly over time
Sequential - combines cross-sectional and
longitudinal approaches in a single study
38. Metode yang spesifik (Pengambilan Data
/Data Collection)
Menentukan bagaimana data diambil dan informasi diperoleh. Ada
beberapa perbedaan dalam studi psikologi perkembangan, dimana
mempunyai kelemahan dan kekuatan, Diantaranya
Observasi
- Unnatural /controlled observation (dalam laboratorium)
- Natural observation (observasi alami)
Studi Kasus
Tes/Questionnaires (pengisian skala)
Eksperimentasi .
39. Teoritikal Perspektif
Berbagai investigasi memandang perkembangan anak dari
perspektif teori yang berbeda dan memfokuskan pada aspek
yang berbeda
1. Perspektif Biologis – Temperamen
2. Perspektif Psikoanalisis
- Teori psikoseksual dari Freud
- Teori psikososial dari Erikson
3. Perspektif Pembelajaran
Teori Skinner, Watson dan Bandura
4. Perspektif Kognitif - Teori Piaget and Vigotsky
5. Perspektif Kontekstual - Teori ekologi Bronfrenbrenner
6. Perspektif Evolusionari/ Sosio-biologik
-Teori attachment dari Bowlby dan Ainsworth
7. Perspektif Moral – Teori Kohlberg
41. DOMINASI
ENERGI PSIKIS
OLEH
PERILAKU INDIVIDU
YANG MUNCUL
ID
TINDAKANNYA
BERSIFAT PRIMITIF,
IMPULSIF, AGRESIF
EGO
BERTINDAK DALAM
CARA YANG REALISTIS,
RASIONAL LOGIS
SUPEREGO
MENGEJAR HAL-HAL
YANG MORALISTIS/
SEMPURNA, KURANG
RASIONAL
42. Psikososial Teori - Erik Erikson
Menekankan interaksi sosial kita dengan orang lain :
Society /Masyarakat dan culture/Budaya keduanya dibentuk dan
menantang manusia .
Tahapannya meliputi seluruh kehidupan (8 tahapan)
Setiap tahapan mengetengahkan suatu krisis yang harus di
selesaikan
Erickson’s Epigenetic Teori: Non-genetic menyebabkan phenotype.
Merubah sebuah phenotype tanpa merubah genotypenya:
Tahap 1-Basic Trust vs. Mistrust
Tahap 2-Autonomy vs. Shame and Doubt
Tahap 3-Initiative vs. Guilt
Tahap 4-Industry vs. Inferiority
Tahap 5-Identity vs. Role Confusion (or "Diffusion")
Tahap 6-Intimacy vs. Isolation
Tahap 7-Generativity vs. Stagnation
Tahap 8-Ego Integrity vs. Despair
43. Teori Psikososial Erikson
Membangun konsep diri anak, memotivasi anak untuk bereksperimen, eksplorasi dan
membangun motifasi intrinsik.
Teori Erikson terdiri dari delapan tahap perkembangan manusia, tiap tahap terdiri atas
tugas-tugas perkembangan yang unik dan menghadapkannya pada suatu krisis yang
harus dihadapi. Empat yang pertama dari Kedelapan tahap tersebut adalah:
a. Tahap dan aplikasi Kepercayaan versus ketidak percayaan (tahun pertama)
- Mengembangkan hubungan positif setiap anak
- Membangun jadwal konsisten
- Menginformasikan rencana dan hal-hal yang akan dilakukan
b. Tahap Otonomi versus malu dan ragu-ragu (masa bayi usia 1-3 tahun)
- menata lingkungan dan alat main yg memungkinkan anak mengunakan dan
menyimpan kembali alat main
- menyediakan alat & bahan main yg mendukung dan menantang kemampuan anak
- membantu anak mengekspresikan perasaannya saat main pembangunan
- mendukung anak dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya
- memotivasi anak untuk membangun kemampuan start dan finish
c. Tahap Inisatif versus rasa bersalah (masa kanak-kanak awal usia 3-5 tahun)
- Menyediakan kesempatan untuk memilih mainan
- Menyedialan bahan yang memungkinkan anak untuk mengembangkan daya
kreatifitas-nya.
- Membolehkan anak secara bebas melakukan eksplorasi terhadap lingkungan
- Mengizinkan anak untuk kotor selama bermain
d. Tahap Kerja keras versus inferior (mas kanak-kanak tengah dan akhir usia 6-10
tahun)
44. Ego
menurut Erikson
Ego adalah sebuah kekuatan positif yang membentuk sebuah identitas diri – ke-AKU-
an
Ego adalah pusat dari kepribadian, ego membantu kita untuk menyesuaikan diri
dengan berbagai konflik dan krisis kehidupan
Ego menjaga kita agar tidak kehilangan individualitas dalam menanggapi tekanan-
tekanan di dalam masyarakat
45. Menurut Erikson ada 3 aspek yang saling
berhubungan dalam ego:
Body ego: mencakup pengalaman kita dengan tubuh
kita, bagaimana kita melihat diri fisik kita berbeda
dengan orang lain. Kita bisa puas atau tidak puas
dengan tubuh kita, tapi tubuh kita begitu adanya
Ego ideal: gambaran diri kita dibandingkan dengan
gambaran idealnya. Aspek ini bertanggung jawab
atas kepuasan atau ketidak puasan kita dengan
keseluruhan identitas pribadi yang kita miliki
Ego identity: gambaran diri yang kita miliki berkaitan
dengan berbagai peranan sosial yang kita mainkan
46. Infancy: masa bayi
Sejajar dengan tahap Oral & masa discovery
Ditandai oleh tahap perkembangan psikoseksual oral-
sensory, krisis psikososial basic trust vs mistrust dan
berpeluang untuk mengembangkan kekuatan ego
hope
Pada tahap ini anak belajar untuk menerima apa saja
yang diberikan oleh alam (oksigen) maupun manusia.
Penerimaan dari manusia memunculkan konflik percaya
vs tidak percaya pada orang lain
Anak berpeluang mengembangkan hope jika interaksi
dengan orang lain menimbulkan rasa percaya. Namun
jika tidak, anak akan mengembangkan basic
pathology pada usia ini yaitu withdrawal, anak
akan melarikan diri dari dunia dan memulai perjalanan
yang serius dalam gangguan psikologis
47. Early childhood
Sejajar dengan tahap Anal & masa ‘abou me’
Ditandai oleh tahap perkembangan psikoseksual anal-
urethral-muscular, krisis psikoseksual autonomy vs
shame and doubt dan berpeluang untuk
mengembangkan kekuatan ego will
Pada tahap ini anak belajar untuk mengatur organ2
pengeluaran mengikuti toilet training, anak ingin
mengembangkan cara sendiri yang berkonflik dengan
aturan yang diterapkan orangtua
Jika dalam batas tertentu anak berhasil
mengembangkan otonomi, ia akan mengembangkan will
sebagai bagian dari kekuatan egonya. Namun jika terlalu
banyak shame and doubt anak akan mengembangkan
compulsion (Tekanan), yang akan membawa anak
menjadi anak yang tidak bertujuan pada usia bermain
dan tidak percaya diri pada usia sekolah
48. Play age
Sejajar dengan tahap Phallic
Tahap perkembangan psikoseksual genital-locomotor,
krisis psikososial initiative vs guilt dan berpeluang
untuk mengembangkan kekuatan ego purpose
Pada tahap ini anak mulai memiliki kekuatan fisik yang
memadai untuk aktif, namun ada batasan2 yang
ditetapkan masyarakat yang membuat anak dapat
mengembangkan rasa bersalah karena
menginginkannya
Jika inisiatif anak dapat lebih berkembang daripada rasa
bersalahnya anak mengembangkan purpose, tujuan2
yang bermanfaat bagi segala kegiatannya. Namun jika
tidak ia akan mengembangkan inhibition /hambatan,
anak terhambat secara moral untuk mengembangkan
berbagai ketrampilan sosial yang dibutuhkannya untuk
masa sekolah
49. School age
Selaras dengan tahap Laten
Tahap perkembangan seksual laten, krisis psikososial
industry vs inferiority, berpeluang untuk
mengembangkan kekuatan ego competence
(kecakapan)
Pada tahap ini lingkup sosial anak lebih berkembang,
energi anak banyak dimanfaatkan untuk mempelajari
teknologi dan strategi2 interaksi sosial dalam konteks
budaya mereka
Anak berpotensi mengembangkan rasa kompeten dalam
melakukan aktivitas sehari-hari. Namun sebaliknya ia
dapat mengembangkan inferiority yang akan
membawanya pada core pathology yaitu inertia
(kelembaman), anak terpusat pada fantasi Oedipal dan
menghabiskan kebanyakan waktunya untuk permainan2
yang non produktif)
50. TEORI PERILAKU
B. F. Skinner: operant conditioning
Perilaku yang diikuti dengan reward akan terjadi
lagi;perilaku yang dipunish tidak akan terjadi lagi
Jadi, perilaku seseorang itu terbentuk karena adanya
reward dan punishment
Kasus : Sam si anak yang pemalu
51. Teori Pembelajaran Skinner
Manusia adalah mahluk perespon (pd sistem
penghargaan/penguatan dan hukuman)
/lingkungan mengontrol perilaku.
Operant perilaku &pengkondisian: perilaku
dipengaruhi oleh kosekuensinya.
Penguat(reinforcers) positif & negatif, dipergunakan
sebagai penguatan perilaku
Memodifikasi perilaku, terdiri atas perubahan
konsekwensi dari suatu aksi/menggunakan
konsekwensi baru yang memandu perilaku (teknik
penguatan: pelukan, senyuman, dll).
52. Teori Pembelajaran Sosial Bandura
Teori dimana perilaku dipelajari dengan mengobservasi
dan mencontoh/imitasi model.
Anak belajar prilaku sosial seperti berkerjasama,
berbagi atau prilaku negatif seperti berkelahi, bertengkar,
agresif melalui model.
Bandura mengidentifikasikan belajar dengan menjadikan
prilaku orang lain sebagai model yang dikenal dengan
teori Learning by modeling
Aplikasi;
- Menyediakan sentra bermain peran
- Pendidik dan orang tua harus menjadi model yang baik
bagi anak karena anak senang menirunya.
- Memberikan berbagai cerita atau kisah orang-orang yang
sholih dan cerdas serta sukses.
53. Teori Belajar Sosial
Bandura
Observational learning/modeling/imitation
Reciprocal determinism:
54. TEORI KOGNITIF (PIAGET)
TAHAP PERKEMBANGAN ANAK :
TAHAP SENSORIMOTORIK (0 - 2 TH)
REFLEKS; PENGALAMAN SENSORI
TAHAP PREOPERASIONAL (2 - 7 TH)
SYMBOLIC THINGKING
TAHAP OPERASIONAL KONGKRIT (7-11TH)
BERPIKIR KONGKRIT
TAHAP OPERASIONAL FORMAL (11 – 14 TH)
BERPIKIR ABSTRAK,LOGIS,IDEALIS
55.
56. Teori sosiokultural Vigotsky
Teori yang menekankan bahwa sosial dan kognitif bekerja dan
tumbuh bersama (perkembangan bersifat interaktif)
Zone Proximal Development (ZPD), zona perkemb. antara untuk
membedakan apa yg dapat dilakukan sendiri oleh anak dan yang
membutuhkan bantuan. (misal anak belajar berenang)
Perkembangan kognitif dipengaruhi oleh interaksi sosial dan budaya.
Interaksi sosial anak dengan orang dewasa yang lebih trampil serta
teman sebaya penting untuk meningkatkan perkembangan kognitif,
juga dapat ditingkatkan lewat pijakan (scaffolding/dukungan
sementara) untuk membantu anak menguasai suatu tugas.
Aplikasi:
-Perencanaan kurikulum yang memandu anak ke tingkatan yg
selanjutnya
-Menggunakan bahasa untuk memandu dalam berbagi pengalaman
-Guru atau orang dewasa harus memiliki kemampuan yang diperlukan
untuk memberi pijakan tepat bagi anak
- Observasi dan dokumentasi yg anak lakukan dan katakan merupakan
cara yg sangat penting dalam memahami perkembangan setiap anak
57. Teori ekologi
Bronfenbrenner
Perkembangan dipengaruhi oleh 5 sistem lingkungan:
Microsystem : kehidupan sehari-hari
Mesosystem : interaksi microsystem
Exosystem : sistem sosial
Macrosystem : budaya
Chronosystem : personal/social history
58. Teori Ekologi Bronfrenbrenner
Teori yg memandang perkembangan anak dalam konteks sistem hubungan
yg membentuk lingkungannya.
Perkembangan anak dipengaruhi oleh lima sistem/lapisan lingkungan,
dimana biologi anak itu sendiri sebagai lingkungan utama yg mengisi
perkembangannya.
Perubahan & konflik di setiap lapisan akan bereaksi pada lapisan yang lain
(juga interaksi antar lapisan)
· Mikrosistem; Hub interaksi yg paling dekat dengan anak (keluarga) adanya
hubungan timbal balik (ortu-anak/anak-ortu)
. Mesosistem; hubungan diantara pengalaman di lingkungan keluarga-
sekolah, keluarga-tetangga, keluarga-masjid
· Eksosistem; sistem sosial yg anak tdk berhub langsung, pengalaman dalam
lingkungan sosial lain
· Makosistem; berhub dengan nilai2 budaya, kebiasaan, hukum
· Kronosistem; Pembuatan pola kejadian lingkungan dan transisi sepanjang
kehidupan, contoh kejadian perceraian /kematian yg dialami orangtua anak.
59.
60. Teori Attachment
- Dikembangkan oleh John Bowlby dan Mary Ainsworth
- Keterikatan emosi antara seorang bayi dan pengasuh utama
(Ibu/bapak/pengasuh) sebagai dasar perkembangan attachment aman
(secure) anak nantinya.
- Attachment aman anak dibangun melalui kualitas interaksi antara ibu
dan anak (caregiving style)
- Interaksi Ibu-anak memberikan fundamental karakter pada
kepekaan/sensitivitas ibu
- Anak itu termotivasi untuk beradaptasi dan mempengaruhi
perkembangan arah-emosi dan pola attachment yang stabil
- Pola attachment anak menjadi pola attachment-nya jika dewasa nanti,
kebalikannya, pola attachment orang dewasa adalah refleksi dari
pengalaman dan representasi dari ibunya dimasa kakak-kanak
61. Moral Development
What Is Moral Development
Moral development concerns rules & contentions about
what people should do in their interactions with other
people
Focus is on reasoning children use to justify their moral
decisions
62. Piaget’s View of How Children’s Moral
Reasoning Develops
Children think in two distinctly different ways about morality
Heteronomous morality is first stage occurring approximately 4 to 7
years of age where justice & rules are conceived as unchangeable
properties of world
They also believe in imminent justice, in that if a rule is broken,
punishment will be meted out immediately
63. Piaget’s View of How Children’s
Moral Reasoning Develops
Second stage is autonomous morality occurring at
about 10 years of age or older, where the child becomes
aware that rules and laws are created by people and
that one should consider the actor’s intentions as well
as the consequences.
64. Perkembangan Moral Menurut Kohlberg
- Tahapan perkembangan moral adalah ukuran dari tinggi rendahnya moral
seseorang berdasarkan perkembangan moralnya.
- Penalaran moral merupakan dasar dari perilaku etis, memperluas
pandangan Piaget, dengan menentukan bahwa proses perkembangan
moral pada prinsipnya berhubungan dengan keadilan dan
perkembangannya berlanjut selama kehidupan.
- Perkembangan Moral di bagi menjadi 3 tingkat, setiap tingkat di bagi
menjadi 2 tahap yaitu :
1. Tahap Pra-Konvensional
Tahap Orientasi Kepatuhan dan hukuman ( The Punistment and
Obedience Orientation )
Tahap Orintasi Minat Pribadi ( The Instrumental-Relavist
Orientation / Exchange of favors )
2. Tahap Konvensional
Tahap Oreintasi Keserasian Interpersonal dan Konformitas (The
Interpersonal concordance or “Good Boy-Nice Girl” Oreintation)
Tahap Orientasi Otoritas dan pemeliharaan aturan social
(Authority and Social Order Maintaining Orientation)
3. Tahap Pasca Konvensional
Tahap orientasi Kontrak Sosial (The Social-Contract Legalistic
Orientation)
Tahap Orientasi Prinsip Etika Universal ( The Universal Ethical
Orientation )