SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
K E K U A S A A N
Universitas Ibnu Chaldun Jakarta
2016
1
2
 Pendekatansosiologiterhadapkekuasaanbiasanya
dilakukan dalam kerangka pembahasan mengenai
pengendaliansosial; pembahasan ini ternyata
memuat keterbatasan-keterbatasan tertentu,.
 Pengendalian seringkali ditafsirkansebagai
penggunaankekuasaanataupengaruhuntuk
mencegahterjadinyaperpecahan, mempertahankan
ketertiban, ataumencapaistabilitas sosial.
 Penafsiran-penafsiran mengenai peranan
kekuasaan dan wewenang dalam pergaulan hidup
semenjak abad ke 19 semakin meluas
3
 Hasil-hasil analisa yang dilakukan oleh MaxWeber
(1958) , merangsang para ahli-ahli sosial untukterus
mengadakan penelitian terhadap unsur-unsur
kekuasaan dan wewenang.
 Sosiologi memandang kekuasaan dan wewenang ini
sebagai suatu gejala yang netral; kekuasaan dan
wewenang bukan suatu gejala yang buruk maupun
baik, kecuali dalam penerapannya.
 Dengan meniadakan nilai tersebut, sosiologi berharap
dapat melakukan analisa dengan sebanyak mungkin
menetralisasikan unsur-unsur yang bersifat subyektif.
4
 Peranan sosiologi disini sebatas memberi gambaran
Tentangkekuasaandanwewenangsebagai fenomena
sosial yang terjadi, bagaimana bisa terjadi, apa
pengaruhnya kemudian, kekuatan-kekuatan apa yang
ada dibelakang fenomena itu, bagaimana kekuatan-
kekuatan itu dapat mempengaruhi orang banyak, dan
sebagainya.
1 Hakekat Kekuasaan
5
 Kekuasaan, dalam istilah umum disebut sebagai
power, diartikan se bag ai suatu ke m am puan untuk
m e m pe ng aruhi fihak lain m e nurut ke he ndak yang ada
pada pe m e g ang ke kuasaan te rse but.
 Kekuasaan itu jug a m e ncakup baik suatu ke m am puan
untuk m e m e rintah (ag ar yang dipe rintah itu patuh)
dan juga untuk memberikan keputusan-keputusan
yang secara langsung maupun tidak langsung akan
mempengaruhi tindakan-tindakan fihak lainnya.
6
 MaxWeber: “kekuasaan adalah kesempatan dari
seseorang atau sekelompok orang-orang untuk
menyadarkan masyarakat akan kemauan-kemauannya
sendiri, dengan sekaligus menterapkannya terhadap
tindakan-tindakan perlawanan dari orang-orang atau
golongan-golongan tertentu”.
 Kekuasaantersebut mempunyai berbagai bentukdengan
bermacam-macamsumber; hak milik kebendaan,
kedudukan, birokrasi, disamping misalnya suatu
kemampuan khsusus dalam bidang-bidang ilmu
pengetahuan yang tertentu ataupun atas dasar
peraturan-peraturan hukum yang tertentu, merupakan
sumber-sumber kekuasaan
7
 Kekuasaantertinggi adapadaorganisasi yang disebut
dengan “negara”, secara resmi negara itu
mempunyai hak untuk melaksanakan kekuasaan
tertinggi, kalau perlu dengan paksaan; juga negaralah
yangmembagi-bagikankekuasaan-kekuasaanyang
lebih rendah derajatnya., bentuk inilah yang disebut
sebagai kedaulatan (sovereignity).
 Kedaulatanbiasanyahanyadijalankanoleh
segolongankecildarimasyarakat yangmenamakan
dirinyasebagai the“rullingclass”, g e jala m ana
m e rupakan g e jala yang um um ada pada m asyarakat .
8
 Dalam kenyataannya, diantara orang-orang yang merupakan
warga-warga the rulling class, pasti ada yang m e njadi
pe m im pinnya, m e skipun m e nurut hukum , dia bukan m e rupakan
pe m e g ang ke kuasaan yang te rting g i; g e jala lain yang tam pak
yaitu bahwa pe rasaan tidak puas yang kadang -kadang tim buldari
rakyat banyak (yaitu m e re ka yang dipe rintah) m e m punyai
pe ng aruh te rhadap ke bijakan-ke bijakan yang dijalankan o le h the
rulling class; nam un ke be radaan g o lo ng an ini tidak akan m ung kin
bisa be rtahan bila tidak ada dukung an dari m asyarakat.
 Atas dasar pemikiran ini maka the rulling class akan
senantiasa berusaha untuk selalu membenarkan
kekuasaannya terhadap masyarakat, dengan maksud
agar kekuasaannya dapat diterima oleh masyarakat
sebagai kekuasaan yang legal dan baik untuk
masyarakat tersebut.
9
 Menurut sosiologi berbicara tentang “wewenang‟ bila ada
perilaku kekuasaan yang sah. Suatukekuasaanadalah
“sah”dan“diakui”apabilamemiliki atribut-atribut tertentu,
sepertimisalnya“keadilan , “moralitas , “agama , dan‟ ‟ ‟
nilai-nilai budayalainnyayangmerumuskan“tujuan-
tujuan tertentumaupun“”tanggungjawab dari mereka‟ ‟
yangmemegangkekuasaan.
 Seorang pemerhati sosiologi (politik), Gaetano Mosca
(1939), mengatakan bahwa dilihat dari segi kekuasaan
setiap masyarakat senantiasa menggambarkan ada dua
kelas ataugolongan, yaini kelas ataugolonganyang
berkuasadanyangdikuasai; hal ini merupakan suatu fakta
konstan yang dapat ditemukan pada semua organisme
politik.
10
 Kelas pertamayang biasanya te rdiri dari o rang -
o rang yang se dikit jum lahnya, m e ne rapkan se m ua
fung si-fung si po litik, m e m o no po li ke kuasaan dan
m e nikm ati se g ala ke untung an dari ke dudukkan
sbag ai pe m e g ang ke kuasaan.
 Kelas yangkeduayang te rdiri dari le bih banyak
o rang , diarahkan se rta dike ndalikan o le h ke las
pe rtam a, de ng an cara-cara yang kurang le bih
le g al, se we nang -we nang atau de ng an ke ke rasan.
Ke las ke dua te rse but m e nye diakan sarna untuk
dapat hidup dan be rtahan.
11
 Kekuasaanmenyangkut seorang pelaku yang
melaksanakan kehendaknya, maka kekuasaan
berkaitan dengan kepatuhan.
1.2. Saluran Kekuasaan
12
 RasaTakut : “Perasaan takut pada seseorang pada
orang lain menimbulkan suatu kepatuhan terhadap
segala kemauan dan tidakan pada orang yang
ditakuti tadi; rasa takut ini bernuansa negatif, karena
orang tersebut tunduk pada orang lain dalam
keadaan yang terpaksa”.
 Adakalanya secara disadari atau tidak orang atau
sekelompok orang itu meniru tindakan orang-orang
yang ditakuti (disebut sebagai m atche d de pe nde nd
be havio r) . Pada suatu pola pemerintahan negara
rasa takut ini biasanya dipergunakan sebaik-baiknya
dalam masyarakat dengan pemerintahan otoriter
13
 RasaCinta: “ Unsur kekuasaan dengan
perasaan cinta menghasilkan perbuatan-
perbuatan yang bernuansa positif, orang-
orang dapat bertindak sesuai dengan
keinginan yang berkuasa, masing-masing
fihak tidak merasakan dirugikan satu sama
lain”.
 Reaksikeduabelahfihak, yaitu : “antara
kekuasaan dan yang dikuasai, bersifat positif,
dari keadaan ini maka suatu sistem kekuasaan
dapat berjalan dengan baik dan teratur”.
14
 Kepercayaan: “Suatu kepercayaan dapat timbul
sebagai hasil hubungan langsung dari dua orang
atau lebih, satu fihak secara penuh percaya pada
fihak lainnya, dalam hal ini pemegang kekuasaan,
terhadap segenap tindakan sesuai dengan
peranan yang dilakukannya; dengan
kepercayaannya ini maka orang-orang akan
bertindak sesuai dengan apa yang dikehendaki
oleh penguasa”.
 Unsur kepercayaan ini penting ditumbuhkan untuk
melanggengkan suatu bentuk kekuasaan.
15
 Pemujaan : “Suatu perasaan cinta atau sistem
kepercayaan mungkin pada suatu saat dapat
disangkal oleh orang lain; akan tetapi dalam
sistem pemujaan, maka seseorang,
sekelompok orang, bahkan hampir seluruh
warga masyarakat akan selalu menyatakan
pembenaran atas segala tindakan dari
penguasanya, ke dalam maupun ke luar
masyarakat”.
1.3. Media- media Kekuasaan
16
 Militer : “Untuk melaksanakan kekuasaannya, maka fihak
penguasa akan lebih banyak mempergunakan pola paksaan
(co e rcio n) se rta ke kuatan m ilite r (m ilitary fo rce ), tujuan utam anya
adalah untuk m e nim bulkan rasa takut dalam diri m asyarakat,
se hing g a m e re ka tunduk ke pada ke ing inan pe ng uasa atau
se ke lo m po k o rang yang diang g ap se bag ai pe ng uasa; untuk
ke pe nting an itu, m aka se ring kali di be ntuk o rg anisasi dan pasukan-
pasukan khusus yang be rtindak se bag ai dinas rahasia.
 Ekonomi : “Penguasa berusaha menguasai kehidupan masyarakat
dengan melakukan pendekatan-pendekatan dengan menggunakan
saluran-saluran ekonomi; dengan pola penguasaan ini maka
penguasadapatmelaksanakan peraturan-peraturannya serta akan
menyalurkan pemerintahannya dengan disertai sanksi-sanksi
tertentu. Bentuknya bisa berupa monopoli, penguasaan sektor-
sektor penting dalam masyarakat, atau penguasaan kaum buruh.
17
 Politik: “Melalui saluran politik, penguasa dan
pemerintah berusaha untuk membuat
peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh
masyrakat, caranya antara lain dengan
meyakinkan atau memaksa masyarakat untuk
mentaati peraturan-peraturan yangdibuat oleh
badan-badan yang berwenang dan sah”.
18
 Tradisi: “Saluran tradisi ini biasanya merupakan
saluran yang paling disukai, karena ada keselarasan
antara nilai-nilai yang diberlakukan dengan kebiasaan-
kebiasaan atau tradisi dalam suatu masyarakat,
sehingga pelaksanaan kekuasaan dapat berjalan
dengan lancar”.
 Ideologi: “Penguasa-penguasa dalam masyarakat
biasanya mengemukakan serangkaian ajaran-ajaran
atau doktrin-doktrin, yang bertujuan untuk
menerangkan dan sekaligus memberi dasar
pembenaran bagi pelaksanaan kekuasaannya; hal itu
dilakukan agar supaya kekuasaannya dapat menjelma
menjadi wewenang.
19
 Setiap penguasa akan berusaha untuk dapat
menerangkan ideologinya tersebut dengan
sebaik-baiknya sehingga melembaga
(institutio nalize d) bahkan m e ndarah dag ing
(inte rnalize d) dalam diri warg a-warg a
m asyarakat.
20
 Untuk lebih menyalurkan pengaruhnya,
penguasa biasanya tidak hanya terbatas
menggunakan saluran-saluran seperti di atas,
tetapimenggunakanberbagaisaluranlain,
yaituyangberupakomunikasimassabaik
berupaiklan, pamflet, surat kabar, radio,
televisi, pagelaranmusik, atauapasajayang
dapat menariksimpatimassa.
 Kemajuan yang sangat pesat di bidang
teknologi alat-alat komunikasi massa,
menyebabkan bahwa
21
 saluran tersebut pada akhir-akhir ini dianggap
sebagai media primer sebagai saluran
pelaksanaan kekuasaan.
1.4. Bentuk-Bentuk Kekuasaan
22
 Oligarkhis : “ Hampir seperti tipe kasta, yaitu dengan
garis-garis pemisah yang tegas, akan tetapi disini
dasar pembedaan kelas-kelas sosial lebih ditentukan
oleh kebudayaan masyarakat; walaupun masih
memuat unsur pewarisan kedudukan menurut
kelahiran (ascribe status) namun anggota masyarakat
diberikan peluang untuk memperoleh kekuasaan-
kekuasaan tertentu, sistem yang berlaku pada
masyarakat ini lebih memberikan peluang mobilitas
vertikal pada warganya.
23
 Kelas menengah mempunyai warga yang paling banyak;
industri, perdagangan dan keuangan memegang peranan
yang lebih penting. Ada beberapa macam cara di mana
warga-warga dari lapisan bawah untuk naik ke lapisan
atasnya, dan juga ada kesempatan bagi warga-warga lapisan
menengah untuk menjadi penguasa.
 Tipe semacam di atas dijumpai pada masyarakat-masyarakat
yagn bersifat feodal yang telah berkembang; satu variasi dari
tipe ke dua ini dijumpai pada negara-negara yang didasarkan
pada aliran fasisme dan sebagian negara-negara totaliter;
bedanya adalah bahwa kekuasaan yang sebenarnya, berada
di tangan partai politik yang mempunyai kekuasaan yang
menentukan. saluran tersebut pada akhir-akhir ini dianggap
sebagai media primer sebagai saluran pelaksanaan
kekuasaan.
24
25
 TipeDemokratis : “Menunjuk pada kenyataan akan adanya
garis-garis pemisah antara lapisan-lapisan yang sifatnya
mobil sekali; kelahiran tidak menentukan seseorang harus
dan bisa bagaimana, yan gerpenting adalah kemampuannya
dan kadang-kadang pula faktor keberuntungan, untuk banyak
kasus terbukti berasal dari berbagai partai politik, yang dalam
suatu masyarakat demokratis banyak mencapai
kedudukannya dengan media partai politik ini”.
 Gambaran dari pola kekuasaan tersebut di atas merupakan
tipe ideal yang dalam kenyataan dan perwujudannya tidak
jarang mengalami penyimpangan-penyimpangan, hal mana
terutama disebabkan oleh karena setiap masyarakat
mengalami perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan.
26
 Setiap perubahan sosial dan kebudayaan memerlukan suatu
perubahan pula dalam pola piramida kekuasaan, yaitu untuk
dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat sesuai
dengan perkembangan yang dialaminya.
27
1.5. Mempertahankan
Kekuasaan
28
 Menghilangkan segenap peraturan-peraturan lama,
terutama dalam bidang politik, yang dianggap
merugikan kedudukan penguasa.; peraturan-
peraturan tersebut akandigantikannya dengan
peraturan-peraturan baru yang akan menguntungkan
penguasa; keadaan tersebut biasnya terjadi pada
waktu akan ada pergantian kekuasaan dari seorang
penguasa kepada penguasa yang lain.
 Mengadakan sistem-sistem kepercayaan yang akan
dapat memperkokoh kedudukan penguasa
ataugolongannya, sistem-sistem itu meliputi ideologi,
agama dan lainnya,
29
 Menyelenggarakan administrasi dan birokrasi yang baik,
yang dianggap lebih memudahkan kehidupan orang
banyak
 Senantiasa mengadakan konsolidasi secara horisontal
dan vertikal
 Dengan menguasai bidang-bidang kehidupan tertentu,
misalnya menguasai bidang ekonomi dengan cara
memperluas pasaran-pasaran perdagangan, menambah
tenaga kerja, menaikan produksi, mengadakan
perlindungan terhadap barang-barang produksi dan
sebagainya; hal ini biasanyadilakukan dengan cara
damai
30
 Menguasai bidang-bidang kehidupan pokok dalam
masyarakat dengan cara kekerasan atau paksaan.
Maksudnya adalah untuk menghancurkan atau
menguasai pusat-pusat kekuasaan di bidang-bidang
kehidupan. Biasanya cara-cara ini tidak dapat bertahan
lama, karena pada suatu saat pasti timbul reaksi yang
akan menghancurkan kekuasaan yang ada, selain
bahwa kekuasaan dengan tipe demikian tidak akan
bertahan lama, karena penguasa juga mempunyai
batas-batas kemampuan akan kekuatannya.
31
 Ada suatu kecenderungan bahwa “kekuasaanitubersifat
kumulatif”, artinya bertumpukatauberkumpul dalamsuatu
tanganpenguasaatausekelompokorang-orang, merupakanhal
yangwajardalamberbagai masyarakat.
 Dan apabila dalam salah satu bidang kehidupan terdapat
orang kuat yang berkuasa, maka timbul suatu pusat
kekuasaan; untuk mengimbangi keadaan ini, masyarakat
kemudian membentuk suatu pusat-pusat kekuasaan lainnya,
yang disebut sebagai “oposisi”, pe rkara se hat atau tidaknya
o po sisi ini, m e rupakan so allain.
32
 Ko nse kure nsi te rhadap ke kuasaan yang pada suatu saat
m e m e g ang tam puk pe m e rintahan, akan se lalu ada. Apakah
ko nkure nsi itu dibe rlakukan se cara be bas atau
te rbatas, se m uanya te rg antung dari struktur m asyarakat.
6.Referensi
33
 Sunarto Kamanto, pengantar Sosiologi : Sebuah bunga rampai. Jakarta:
yayasan obor indonesia.
 Sunarto Kamanto, pengantar Sosiologi : lembaga penerbit FEUI. Jakarta
 Anonimous.2010. Stratifikasi Sosial dan Diferensiasi Sosial.Universitas
Pendidikan Indonesia.
 Moeis, S. 2008. Buku Ajar Struktur Sosial:Stratifikasi Sosial. Universitas
Pendidikan Indonesia: Bandung.
 Herdiyanto, A. 2005.Diferensiasi Sosial dan Stratifikasi Sosial.Diakses pada
tanggal 10 April 2014 dari
http://110.139.54.25/dir/data pdf/DIFERENSIASI SOSIAL DAN STRATIFIKASI S
.
 Singgih, D. S. 2014. Prosedur Analisis Stratifikasi Sosial dalam Perspektif
Sosiologi. Universitas Airlangga.

More Related Content

What's hot

Masyarakat Sebagai Sebuah sistem
Masyarakat Sebagai Sebuah sistemMasyarakat Sebagai Sebuah sistem
Masyarakat Sebagai Sebuah sistemRetno Wahyuningsih
 
tatanan sosial dan pengendalian sosial
 tatanan sosial dan pengendalian sosial tatanan sosial dan pengendalian sosial
tatanan sosial dan pengendalian sosialsuher lambang
 
Bab vii nilai filosofis sila v
Bab vii nilai filosofis sila vBab vii nilai filosofis sila v
Bab vii nilai filosofis sila vfanny oktaviani
 
Masyarakat dan sistem sosial
Masyarakat dan sistem sosialMasyarakat dan sistem sosial
Masyarakat dan sistem sosialMuchlis Soleiman
 
Lapisan lapisan struktur-sosial
Lapisan lapisan struktur-sosialLapisan lapisan struktur-sosial
Lapisan lapisan struktur-sosialKania Jatnika
 
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat
Pelapisan sosial dan kesamaan derajatPelapisan sosial dan kesamaan derajat
Pelapisan sosial dan kesamaan derajatibnu aqil
 
Ilmu sosial budaya
Ilmu sosial budayaIlmu sosial budaya
Ilmu sosial budayaramdinaeka
 
04.struktur sosial smk final 2009
04.struktur sosial smk final 200904.struktur sosial smk final 2009
04.struktur sosial smk final 2009iljang
 
Materi 6 Pelapisan Sosial dan Elite Massa
Materi 6 Pelapisan Sosial dan Elite MassaMateri 6 Pelapisan Sosial dan Elite Massa
Materi 6 Pelapisan Sosial dan Elite MassaWisnuGumelarAlamsyah
 

What's hot (20)

Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan KekuasaanKonsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
 
Masyarakat Sebagai Sebuah sistem
Masyarakat Sebagai Sebuah sistemMasyarakat Sebagai Sebuah sistem
Masyarakat Sebagai Sebuah sistem
 
Makalah institusi sosial
Makalah institusi sosialMakalah institusi sosial
Makalah institusi sosial
 
tatanan sosial dan pengendalian sosial
 tatanan sosial dan pengendalian sosial tatanan sosial dan pengendalian sosial
tatanan sosial dan pengendalian sosial
 
Bab vii nilai filosofis sila v
Bab vii nilai filosofis sila vBab vii nilai filosofis sila v
Bab vii nilai filosofis sila v
 
Agama+dan+hubungan+sosial (1)
Agama+dan+hubungan+sosial (1)Agama+dan+hubungan+sosial (1)
Agama+dan+hubungan+sosial (1)
 
Ppt isbd
Ppt isbdPpt isbd
Ppt isbd
 
Masyarakat dan sistem sosial
Masyarakat dan sistem sosialMasyarakat dan sistem sosial
Masyarakat dan sistem sosial
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Lapisan lapisan struktur-sosial
Lapisan lapisan struktur-sosialLapisan lapisan struktur-sosial
Lapisan lapisan struktur-sosial
 
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat
Pelapisan sosial dan kesamaan derajatPelapisan sosial dan kesamaan derajat
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat
 
Makalah kontrol sosial
Makalah kontrol sosialMakalah kontrol sosial
Makalah kontrol sosial
 
Ilmu sosial budaya
Ilmu sosial budayaIlmu sosial budaya
Ilmu sosial budaya
 
04.struktur sosial smk final 2009
04.struktur sosial smk final 200904.struktur sosial smk final 2009
04.struktur sosial smk final 2009
 
Materi 6 Pelapisan Sosial dan Elite Massa
Materi 6 Pelapisan Sosial dan Elite MassaMateri 6 Pelapisan Sosial dan Elite Massa
Materi 6 Pelapisan Sosial dan Elite Massa
 
Stratifikasi sosial 2017
Stratifikasi sosial 2017Stratifikasi sosial 2017
Stratifikasi sosial 2017
 
Perspektif Sosiologi
Perspektif SosiologiPerspektif Sosiologi
Perspektif Sosiologi
 
Ppt antropologi kel.6
Ppt antropologi kel.6Ppt antropologi kel.6
Ppt antropologi kel.6
 
Masyarakat Madani ppt
Masyarakat Madani pptMasyarakat Madani ppt
Masyarakat Madani ppt
 
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosialPenyimpangan sosial
Penyimpangan sosial
 

Viewers also liked

Tanggung jawab dan kegelisahaan
Tanggung jawab dan kegelisahaanTanggung jawab dan kegelisahaan
Tanggung jawab dan kegelisahaanMuchlis Soleiman
 
Revolusi komunikasi dan masyarakat
Revolusi komunikasi dan masyarakatRevolusi komunikasi dan masyarakat
Revolusi komunikasi dan masyarakatMuchlis Soleiman
 
Revolusi komunikasi dan masyarakat
Revolusi komunikasi dan masyarakatRevolusi komunikasi dan masyarakat
Revolusi komunikasi dan masyarakatMuchlis Soleiman
 
Komunikasi sebagai sebuah proses 2
Komunikasi sebagai sebuah proses 2Komunikasi sebagai sebuah proses 2
Komunikasi sebagai sebuah proses 2Muchlis Soleiman
 
Ibnu chaldun kelahiran dan menuntut ilmu
Ibnu chaldun  kelahiran dan menuntut ilmuIbnu chaldun  kelahiran dan menuntut ilmu
Ibnu chaldun kelahiran dan menuntut ilmuMuchlis Soleiman
 
Ibnu chaldun karir pengajaran dan pengadilan
Ibnu chaldun karir pengajaran dan pengadilanIbnu chaldun karir pengajaran dan pengadilan
Ibnu chaldun karir pengajaran dan pengadilanMuchlis Soleiman
 
Komunikasi sebagai sebuah proses 2
Komunikasi sebagai sebuah proses 2Komunikasi sebagai sebuah proses 2
Komunikasi sebagai sebuah proses 2Muchlis Soleiman
 
Keadilan dan pandangan hidup
Keadilan dan pandangan hidupKeadilan dan pandangan hidup
Keadilan dan pandangan hidupMuchlis Soleiman
 
Teknologi komunikasi dan masyarakat
Teknologi komunikasi dan masyarakatTeknologi komunikasi dan masyarakat
Teknologi komunikasi dan masyarakatMuchlis Soleiman
 
Komunikasi analog dan digital
Komunikasi analog dan digitalKomunikasi analog dan digital
Komunikasi analog dan digitalMuchlis Soleiman
 
Kehidupan berkelopok manusia
Kehidupan berkelopok manusiaKehidupan berkelopok manusia
Kehidupan berkelopok manusiaMuchlis Soleiman
 
Filsafat positivisme auguste comte
Filsafat positivisme auguste comteFilsafat positivisme auguste comte
Filsafat positivisme auguste comtePriyo Sudibyo
 
Dinamika sistem sosial budaya indonesia
Dinamika sistem sosial budaya indonesiaDinamika sistem sosial budaya indonesia
Dinamika sistem sosial budaya indonesiaMuchlis Soleiman
 
Praktek terpadu.p3pt
Praktek terpadu.p3ptPraktek terpadu.p3pt
Praktek terpadu.p3ptSiti Oyim
 
Teknologi komunikasi dan masyarakat
Teknologi komunikasi dan masyarakatTeknologi komunikasi dan masyarakat
Teknologi komunikasi dan masyarakatMuchlis Soleiman
 
Revolusi komunikasi dan masyarakat 2016
Revolusi komunikasi dan masyarakat 2016Revolusi komunikasi dan masyarakat 2016
Revolusi komunikasi dan masyarakat 2016Muchlis Soleiman
 
Teknologi komunikasi nirmassa
Teknologi komunikasi nirmassaTeknologi komunikasi nirmassa
Teknologi komunikasi nirmassaMuchlis Soleiman
 

Viewers also liked (20)

Tanggung jawab dan kegelisahaan
Tanggung jawab dan kegelisahaanTanggung jawab dan kegelisahaan
Tanggung jawab dan kegelisahaan
 
Revolusi komunikasi dan masyarakat
Revolusi komunikasi dan masyarakatRevolusi komunikasi dan masyarakat
Revolusi komunikasi dan masyarakat
 
Revolusi komunikasi dan masyarakat
Revolusi komunikasi dan masyarakatRevolusi komunikasi dan masyarakat
Revolusi komunikasi dan masyarakat
 
Agenda ski
Agenda skiAgenda ski
Agenda ski
 
Komunikasi sebagai sebuah proses 2
Komunikasi sebagai sebuah proses 2Komunikasi sebagai sebuah proses 2
Komunikasi sebagai sebuah proses 2
 
Ibnu chaldun kelahiran dan menuntut ilmu
Ibnu chaldun  kelahiran dan menuntut ilmuIbnu chaldun  kelahiran dan menuntut ilmu
Ibnu chaldun kelahiran dan menuntut ilmu
 
Teknologi informasi
Teknologi informasiTeknologi informasi
Teknologi informasi
 
Ibnu chaldun karir pengajaran dan pengadilan
Ibnu chaldun karir pengajaran dan pengadilanIbnu chaldun karir pengajaran dan pengadilan
Ibnu chaldun karir pengajaran dan pengadilan
 
Komunikasi sebagai sebuah proses 2
Komunikasi sebagai sebuah proses 2Komunikasi sebagai sebuah proses 2
Komunikasi sebagai sebuah proses 2
 
Keadilan dan pandangan hidup
Keadilan dan pandangan hidupKeadilan dan pandangan hidup
Keadilan dan pandangan hidup
 
Teknologi komunikasi dan masyarakat
Teknologi komunikasi dan masyarakatTeknologi komunikasi dan masyarakat
Teknologi komunikasi dan masyarakat
 
Aaaaaaaaaaaaaaaaaa
AaaaaaaaaaaaaaaaaaAaaaaaaaaaaaaaaaaa
Aaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Komunikasi analog dan digital
Komunikasi analog dan digitalKomunikasi analog dan digital
Komunikasi analog dan digital
 
Kehidupan berkelopok manusia
Kehidupan berkelopok manusiaKehidupan berkelopok manusia
Kehidupan berkelopok manusia
 
Filsafat positivisme auguste comte
Filsafat positivisme auguste comteFilsafat positivisme auguste comte
Filsafat positivisme auguste comte
 
Dinamika sistem sosial budaya indonesia
Dinamika sistem sosial budaya indonesiaDinamika sistem sosial budaya indonesia
Dinamika sistem sosial budaya indonesia
 
Praktek terpadu.p3pt
Praktek terpadu.p3ptPraktek terpadu.p3pt
Praktek terpadu.p3pt
 
Teknologi komunikasi dan masyarakat
Teknologi komunikasi dan masyarakatTeknologi komunikasi dan masyarakat
Teknologi komunikasi dan masyarakat
 
Revolusi komunikasi dan masyarakat 2016
Revolusi komunikasi dan masyarakat 2016Revolusi komunikasi dan masyarakat 2016
Revolusi komunikasi dan masyarakat 2016
 
Teknologi komunikasi nirmassa
Teknologi komunikasi nirmassaTeknologi komunikasi nirmassa
Teknologi komunikasi nirmassa
 

Similar to Kekuasaan 2016

Tugassejarah politik, kekuasaan
Tugassejarah politik, kekuasaanTugassejarah politik, kekuasaan
Tugassejarah politik, kekuasaanLa Mone
 
legitimasi kekuasaan Bab II
legitimasi kekuasaan Bab IIlegitimasi kekuasaan Bab II
legitimasi kekuasaan Bab IIAde Ayu Saputri
 
Negara dan Kekuasaan Politik (Sospol Universitas Udayana)
Negara dan Kekuasaan Politik (Sospol Universitas Udayana)Negara dan Kekuasaan Politik (Sospol Universitas Udayana)
Negara dan Kekuasaan Politik (Sospol Universitas Udayana)Gusde Prabawa
 
Pip pertemuan ke 3
Pip pertemuan ke 3Pip pertemuan ke 3
Pip pertemuan ke 3dzakiaziz
 
140820 identitas, otoritas, & relasi kekuasaan by anna marsiana
140820 identitas,  otoritas, & relasi kekuasaan by anna marsiana140820 identitas,  otoritas, & relasi kekuasaan by anna marsiana
140820 identitas, otoritas, & relasi kekuasaan by anna marsianaAnna Marsiana
 
Legitimasi Politik Dinasti Dalam Tinjauan Etika Publik
Legitimasi Politik Dinasti Dalam Tinjauan Etika PublikLegitimasi Politik Dinasti Dalam Tinjauan Etika Publik
Legitimasi Politik Dinasti Dalam Tinjauan Etika PublikSony Sonjaya
 
Kekuasaan politik sebagai aspek pengubah hukum
Kekuasaan politik sebagai aspek pengubah hukumKekuasaan politik sebagai aspek pengubah hukum
Kekuasaan politik sebagai aspek pengubah hukumbaim hukum
 
Masyarakat Madani (Materi 3).ppt
Masyarakat Madani (Materi 3).pptMasyarakat Madani (Materi 3).ppt
Masyarakat Madani (Materi 3).pptChandraSetyawan10
 
Tata Kelola Demokrasi Pembangunan
Tata Kelola Demokrasi PembangunanTata Kelola Demokrasi Pembangunan
Tata Kelola Demokrasi Pembangunanadetriputra3
 
Konsep pemerintah dan pemerintahan
Konsep pemerintah dan pemerintahanKonsep pemerintah dan pemerintahan
Konsep pemerintah dan pemerintahanEly Goro Leba
 
teori konflik
teori konflikteori konflik
teori konflikSuff Fyee
 
Makalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negara
Makalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negaraMakalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negara
Makalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negaraMuhammad Agung
 
Teori pembenaran atau legitimasi kekuasaan
Teori pembenaran atau legitimasi kekuasaanTeori pembenaran atau legitimasi kekuasaan
Teori pembenaran atau legitimasi kekuasaanMeehawk
 

Similar to Kekuasaan 2016 (20)

Tugassejarah politik, kekuasaan
Tugassejarah politik, kekuasaanTugassejarah politik, kekuasaan
Tugassejarah politik, kekuasaan
 
lembaga politik
lembaga politiklembaga politik
lembaga politik
 
legitimasi kekuasaan Bab II
legitimasi kekuasaan Bab IIlegitimasi kekuasaan Bab II
legitimasi kekuasaan Bab II
 
Negara dan Kekuasaan Politik (Sospol Universitas Udayana)
Negara dan Kekuasaan Politik (Sospol Universitas Udayana)Negara dan Kekuasaan Politik (Sospol Universitas Udayana)
Negara dan Kekuasaan Politik (Sospol Universitas Udayana)
 
Konsep Kekuasaan
Konsep KekuasaanKonsep Kekuasaan
Konsep Kekuasaan
 
Pip pertemuan ke 3
Pip pertemuan ke 3Pip pertemuan ke 3
Pip pertemuan ke 3
 
140820 identitas, otoritas, & relasi kekuasaan by anna marsiana
140820 identitas,  otoritas, & relasi kekuasaan by anna marsiana140820 identitas,  otoritas, & relasi kekuasaan by anna marsiana
140820 identitas, otoritas, & relasi kekuasaan by anna marsiana
 
Legitimasi Politik Dinasti Dalam Tinjauan Etika Publik
Legitimasi Politik Dinasti Dalam Tinjauan Etika PublikLegitimasi Politik Dinasti Dalam Tinjauan Etika Publik
Legitimasi Politik Dinasti Dalam Tinjauan Etika Publik
 
Konsep Kekuasaan
Konsep KekuasaanKonsep Kekuasaan
Konsep Kekuasaan
 
Makalah dasar dasar politik
Makalah dasar dasar politikMakalah dasar dasar politik
Makalah dasar dasar politik
 
Legitimasi kekuasaan
Legitimasi kekuasaanLegitimasi kekuasaan
Legitimasi kekuasaan
 
Kekuasaan politik sebagai aspek pengubah hukum
Kekuasaan politik sebagai aspek pengubah hukumKekuasaan politik sebagai aspek pengubah hukum
Kekuasaan politik sebagai aspek pengubah hukum
 
Masyarakat Madani (Materi 3).ppt
Masyarakat Madani (Materi 3).pptMasyarakat Madani (Materi 3).ppt
Masyarakat Madani (Materi 3).ppt
 
Tata Kelola Demokrasi Pembangunan
Tata Kelola Demokrasi PembangunanTata Kelola Demokrasi Pembangunan
Tata Kelola Demokrasi Pembangunan
 
Konsep pemerintah dan pemerintahan
Konsep pemerintah dan pemerintahanKonsep pemerintah dan pemerintahan
Konsep pemerintah dan pemerintahan
 
teori konflik
teori konflikteori konflik
teori konflik
 
Teori politik
Teori politikTeori politik
Teori politik
 
Konsep Politik
Konsep PolitikKonsep Politik
Konsep Politik
 
Makalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negara
Makalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negaraMakalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negara
Makalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negara
 
Teori pembenaran atau legitimasi kekuasaan
Teori pembenaran atau legitimasi kekuasaanTeori pembenaran atau legitimasi kekuasaan
Teori pembenaran atau legitimasi kekuasaan
 

More from Muchlis Soleiman

Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017
Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017
Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017Muchlis Soleiman
 
Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017
Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017
Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017Muchlis Soleiman
 
Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017
Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017
Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017Muchlis Soleiman
 
Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017
Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017
Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017Muchlis Soleiman
 
Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017
Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017
Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017Muchlis Soleiman
 
Pengantarsosiologi hukum 2017
Pengantarsosiologi hukum 2017Pengantarsosiologi hukum 2017
Pengantarsosiologi hukum 2017Muchlis Soleiman
 
Komponen software sim berbasis komputer-2017
Komponen software sim berbasis komputer-2017Komponen software sim berbasis komputer-2017
Komponen software sim berbasis komputer-2017Muchlis Soleiman
 
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017Muchlis Soleiman
 
Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017
Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017
Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017Muchlis Soleiman
 
Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017
Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017
Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017Muchlis Soleiman
 
Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017
Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017
Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017Muchlis Soleiman
 
Kebudayaan antropologi 2017
Kebudayaan antropologi 2017Kebudayaan antropologi 2017
Kebudayaan antropologi 2017Muchlis Soleiman
 
Desain studi jaringan komunikasi
Desain studi jaringan komunikasiDesain studi jaringan komunikasi
Desain studi jaringan komunikasiMuchlis Soleiman
 
Tipe relasi dalam jaringan komunikasi
Tipe relasi dalam jaringan komunikasiTipe relasi dalam jaringan komunikasi
Tipe relasi dalam jaringan komunikasiMuchlis Soleiman
 
Konsep informasi dan sistem infromasi
Konsep informasi dan sistem infromasiKonsep informasi dan sistem infromasi
Konsep informasi dan sistem infromasiMuchlis Soleiman
 
Aliran informasi jaringan komunikasi
Aliran informasi jaringan komunikasiAliran informasi jaringan komunikasi
Aliran informasi jaringan komunikasiMuchlis Soleiman
 

More from Muchlis Soleiman (20)

Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017
Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017
Manusia kebutuhan dan etika ilmu sosial budaya dasar-2017
 
Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017
Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017
Kebudayaan, peradaban, dan sistem nilai budaya- 2017
 
Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017
Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017
Tipe kelompok sosial dan budaya ilmu sosial budaya dasar-2017
 
Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017
Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017
Keluarga dan fungsinya- ilmu sosial budaya dasar -2017
 
Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017
Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017
Keluarga dan fungsinya ilmu sosial budaya dasar 2017
 
Pengantarsosiologi hukum 2017
Pengantarsosiologi hukum 2017Pengantarsosiologi hukum 2017
Pengantarsosiologi hukum 2017
 
Komponen software sim berbasis komputer-2017
Komponen software sim berbasis komputer-2017Komponen software sim berbasis komputer-2017
Komponen software sim berbasis komputer-2017
 
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat 2017
 
Bahasa manusia 2017
Bahasa manusia 2017Bahasa manusia 2017
Bahasa manusia 2017
 
Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017
Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017
Dinamika kebudayaan dan masyarakat 2017
 
Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017
Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017
Komponen hardware sim berbasis komputer- 2017
 
Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017
Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017
Populasi dan sampel dalam jaringan komunikasi-2017
 
Kebudayaan antropologi 2017
Kebudayaan antropologi 2017Kebudayaan antropologi 2017
Kebudayaan antropologi 2017
 
Lembaga sosial 2017
Lembaga sosial 2017Lembaga sosial 2017
Lembaga sosial 2017
 
Desain studi jaringan komunikasi
Desain studi jaringan komunikasiDesain studi jaringan komunikasi
Desain studi jaringan komunikasi
 
Tipe relasi dalam jaringan komunikasi
Tipe relasi dalam jaringan komunikasiTipe relasi dalam jaringan komunikasi
Tipe relasi dalam jaringan komunikasi
 
Konsep SIM
Konsep SIMKonsep SIM
Konsep SIM
 
Konsep dasar sistem
Konsep dasar sistem Konsep dasar sistem
Konsep dasar sistem
 
Konsep informasi dan sistem infromasi
Konsep informasi dan sistem infromasiKonsep informasi dan sistem infromasi
Konsep informasi dan sistem infromasi
 
Aliran informasi jaringan komunikasi
Aliran informasi jaringan komunikasiAliran informasi jaringan komunikasi
Aliran informasi jaringan komunikasi
 

Recently uploaded

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 

Recently uploaded (20)

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

Kekuasaan 2016

  • 1. K E K U A S A A N Universitas Ibnu Chaldun Jakarta 2016 1
  • 2. 2  Pendekatansosiologiterhadapkekuasaanbiasanya dilakukan dalam kerangka pembahasan mengenai pengendaliansosial; pembahasan ini ternyata memuat keterbatasan-keterbatasan tertentu,.  Pengendalian seringkali ditafsirkansebagai penggunaankekuasaanataupengaruhuntuk mencegahterjadinyaperpecahan, mempertahankan ketertiban, ataumencapaistabilitas sosial.  Penafsiran-penafsiran mengenai peranan kekuasaan dan wewenang dalam pergaulan hidup semenjak abad ke 19 semakin meluas
  • 3. 3  Hasil-hasil analisa yang dilakukan oleh MaxWeber (1958) , merangsang para ahli-ahli sosial untukterus mengadakan penelitian terhadap unsur-unsur kekuasaan dan wewenang.  Sosiologi memandang kekuasaan dan wewenang ini sebagai suatu gejala yang netral; kekuasaan dan wewenang bukan suatu gejala yang buruk maupun baik, kecuali dalam penerapannya.  Dengan meniadakan nilai tersebut, sosiologi berharap dapat melakukan analisa dengan sebanyak mungkin menetralisasikan unsur-unsur yang bersifat subyektif.
  • 4. 4  Peranan sosiologi disini sebatas memberi gambaran Tentangkekuasaandanwewenangsebagai fenomena sosial yang terjadi, bagaimana bisa terjadi, apa pengaruhnya kemudian, kekuatan-kekuatan apa yang ada dibelakang fenomena itu, bagaimana kekuatan- kekuatan itu dapat mempengaruhi orang banyak, dan sebagainya.
  • 5. 1 Hakekat Kekuasaan 5  Kekuasaan, dalam istilah umum disebut sebagai power, diartikan se bag ai suatu ke m am puan untuk m e m pe ng aruhi fihak lain m e nurut ke he ndak yang ada pada pe m e g ang ke kuasaan te rse but.  Kekuasaan itu jug a m e ncakup baik suatu ke m am puan untuk m e m e rintah (ag ar yang dipe rintah itu patuh) dan juga untuk memberikan keputusan-keputusan yang secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi tindakan-tindakan fihak lainnya.
  • 6. 6  MaxWeber: “kekuasaan adalah kesempatan dari seseorang atau sekelompok orang-orang untuk menyadarkan masyarakat akan kemauan-kemauannya sendiri, dengan sekaligus menterapkannya terhadap tindakan-tindakan perlawanan dari orang-orang atau golongan-golongan tertentu”.  Kekuasaantersebut mempunyai berbagai bentukdengan bermacam-macamsumber; hak milik kebendaan, kedudukan, birokrasi, disamping misalnya suatu kemampuan khsusus dalam bidang-bidang ilmu pengetahuan yang tertentu ataupun atas dasar peraturan-peraturan hukum yang tertentu, merupakan sumber-sumber kekuasaan
  • 7. 7  Kekuasaantertinggi adapadaorganisasi yang disebut dengan “negara”, secara resmi negara itu mempunyai hak untuk melaksanakan kekuasaan tertinggi, kalau perlu dengan paksaan; juga negaralah yangmembagi-bagikankekuasaan-kekuasaanyang lebih rendah derajatnya., bentuk inilah yang disebut sebagai kedaulatan (sovereignity).  Kedaulatanbiasanyahanyadijalankanoleh segolongankecildarimasyarakat yangmenamakan dirinyasebagai the“rullingclass”, g e jala m ana m e rupakan g e jala yang um um ada pada m asyarakat .
  • 8. 8  Dalam kenyataannya, diantara orang-orang yang merupakan warga-warga the rulling class, pasti ada yang m e njadi pe m im pinnya, m e skipun m e nurut hukum , dia bukan m e rupakan pe m e g ang ke kuasaan yang te rting g i; g e jala lain yang tam pak yaitu bahwa pe rasaan tidak puas yang kadang -kadang tim buldari rakyat banyak (yaitu m e re ka yang dipe rintah) m e m punyai pe ng aruh te rhadap ke bijakan-ke bijakan yang dijalankan o le h the rulling class; nam un ke be radaan g o lo ng an ini tidak akan m ung kin bisa be rtahan bila tidak ada dukung an dari m asyarakat.  Atas dasar pemikiran ini maka the rulling class akan senantiasa berusaha untuk selalu membenarkan kekuasaannya terhadap masyarakat, dengan maksud agar kekuasaannya dapat diterima oleh masyarakat sebagai kekuasaan yang legal dan baik untuk masyarakat tersebut.
  • 9. 9  Menurut sosiologi berbicara tentang “wewenang‟ bila ada perilaku kekuasaan yang sah. Suatukekuasaanadalah “sah”dan“diakui”apabilamemiliki atribut-atribut tertentu, sepertimisalnya“keadilan , “moralitas , “agama , dan‟ ‟ ‟ nilai-nilai budayalainnyayangmerumuskan“tujuan- tujuan tertentumaupun“”tanggungjawab dari mereka‟ ‟ yangmemegangkekuasaan.  Seorang pemerhati sosiologi (politik), Gaetano Mosca (1939), mengatakan bahwa dilihat dari segi kekuasaan setiap masyarakat senantiasa menggambarkan ada dua kelas ataugolongan, yaini kelas ataugolonganyang berkuasadanyangdikuasai; hal ini merupakan suatu fakta konstan yang dapat ditemukan pada semua organisme politik.
  • 10. 10  Kelas pertamayang biasanya te rdiri dari o rang - o rang yang se dikit jum lahnya, m e ne rapkan se m ua fung si-fung si po litik, m e m o no po li ke kuasaan dan m e nikm ati se g ala ke untung an dari ke dudukkan sbag ai pe m e g ang ke kuasaan.  Kelas yangkeduayang te rdiri dari le bih banyak o rang , diarahkan se rta dike ndalikan o le h ke las pe rtam a, de ng an cara-cara yang kurang le bih le g al, se we nang -we nang atau de ng an ke ke rasan. Ke las ke dua te rse but m e nye diakan sarna untuk dapat hidup dan be rtahan.
  • 11. 11  Kekuasaanmenyangkut seorang pelaku yang melaksanakan kehendaknya, maka kekuasaan berkaitan dengan kepatuhan.
  • 12. 1.2. Saluran Kekuasaan 12  RasaTakut : “Perasaan takut pada seseorang pada orang lain menimbulkan suatu kepatuhan terhadap segala kemauan dan tidakan pada orang yang ditakuti tadi; rasa takut ini bernuansa negatif, karena orang tersebut tunduk pada orang lain dalam keadaan yang terpaksa”.  Adakalanya secara disadari atau tidak orang atau sekelompok orang itu meniru tindakan orang-orang yang ditakuti (disebut sebagai m atche d de pe nde nd be havio r) . Pada suatu pola pemerintahan negara rasa takut ini biasanya dipergunakan sebaik-baiknya dalam masyarakat dengan pemerintahan otoriter
  • 13. 13  RasaCinta: “ Unsur kekuasaan dengan perasaan cinta menghasilkan perbuatan- perbuatan yang bernuansa positif, orang- orang dapat bertindak sesuai dengan keinginan yang berkuasa, masing-masing fihak tidak merasakan dirugikan satu sama lain”.  Reaksikeduabelahfihak, yaitu : “antara kekuasaan dan yang dikuasai, bersifat positif, dari keadaan ini maka suatu sistem kekuasaan dapat berjalan dengan baik dan teratur”.
  • 14. 14  Kepercayaan: “Suatu kepercayaan dapat timbul sebagai hasil hubungan langsung dari dua orang atau lebih, satu fihak secara penuh percaya pada fihak lainnya, dalam hal ini pemegang kekuasaan, terhadap segenap tindakan sesuai dengan peranan yang dilakukannya; dengan kepercayaannya ini maka orang-orang akan bertindak sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh penguasa”.  Unsur kepercayaan ini penting ditumbuhkan untuk melanggengkan suatu bentuk kekuasaan.
  • 15. 15  Pemujaan : “Suatu perasaan cinta atau sistem kepercayaan mungkin pada suatu saat dapat disangkal oleh orang lain; akan tetapi dalam sistem pemujaan, maka seseorang, sekelompok orang, bahkan hampir seluruh warga masyarakat akan selalu menyatakan pembenaran atas segala tindakan dari penguasanya, ke dalam maupun ke luar masyarakat”.
  • 16. 1.3. Media- media Kekuasaan 16  Militer : “Untuk melaksanakan kekuasaannya, maka fihak penguasa akan lebih banyak mempergunakan pola paksaan (co e rcio n) se rta ke kuatan m ilite r (m ilitary fo rce ), tujuan utam anya adalah untuk m e nim bulkan rasa takut dalam diri m asyarakat, se hing g a m e re ka tunduk ke pada ke ing inan pe ng uasa atau se ke lo m po k o rang yang diang g ap se bag ai pe ng uasa; untuk ke pe nting an itu, m aka se ring kali di be ntuk o rg anisasi dan pasukan- pasukan khusus yang be rtindak se bag ai dinas rahasia.  Ekonomi : “Penguasa berusaha menguasai kehidupan masyarakat dengan melakukan pendekatan-pendekatan dengan menggunakan saluran-saluran ekonomi; dengan pola penguasaan ini maka penguasadapatmelaksanakan peraturan-peraturannya serta akan menyalurkan pemerintahannya dengan disertai sanksi-sanksi tertentu. Bentuknya bisa berupa monopoli, penguasaan sektor- sektor penting dalam masyarakat, atau penguasaan kaum buruh.
  • 17. 17  Politik: “Melalui saluran politik, penguasa dan pemerintah berusaha untuk membuat peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh masyrakat, caranya antara lain dengan meyakinkan atau memaksa masyarakat untuk mentaati peraturan-peraturan yangdibuat oleh badan-badan yang berwenang dan sah”.
  • 18. 18  Tradisi: “Saluran tradisi ini biasanya merupakan saluran yang paling disukai, karena ada keselarasan antara nilai-nilai yang diberlakukan dengan kebiasaan- kebiasaan atau tradisi dalam suatu masyarakat, sehingga pelaksanaan kekuasaan dapat berjalan dengan lancar”.  Ideologi: “Penguasa-penguasa dalam masyarakat biasanya mengemukakan serangkaian ajaran-ajaran atau doktrin-doktrin, yang bertujuan untuk menerangkan dan sekaligus memberi dasar pembenaran bagi pelaksanaan kekuasaannya; hal itu dilakukan agar supaya kekuasaannya dapat menjelma menjadi wewenang.
  • 19. 19  Setiap penguasa akan berusaha untuk dapat menerangkan ideologinya tersebut dengan sebaik-baiknya sehingga melembaga (institutio nalize d) bahkan m e ndarah dag ing (inte rnalize d) dalam diri warg a-warg a m asyarakat.
  • 20. 20  Untuk lebih menyalurkan pengaruhnya, penguasa biasanya tidak hanya terbatas menggunakan saluran-saluran seperti di atas, tetapimenggunakanberbagaisaluranlain, yaituyangberupakomunikasimassabaik berupaiklan, pamflet, surat kabar, radio, televisi, pagelaranmusik, atauapasajayang dapat menariksimpatimassa.  Kemajuan yang sangat pesat di bidang teknologi alat-alat komunikasi massa, menyebabkan bahwa
  • 21. 21  saluran tersebut pada akhir-akhir ini dianggap sebagai media primer sebagai saluran pelaksanaan kekuasaan.
  • 22. 1.4. Bentuk-Bentuk Kekuasaan 22  Oligarkhis : “ Hampir seperti tipe kasta, yaitu dengan garis-garis pemisah yang tegas, akan tetapi disini dasar pembedaan kelas-kelas sosial lebih ditentukan oleh kebudayaan masyarakat; walaupun masih memuat unsur pewarisan kedudukan menurut kelahiran (ascribe status) namun anggota masyarakat diberikan peluang untuk memperoleh kekuasaan- kekuasaan tertentu, sistem yang berlaku pada masyarakat ini lebih memberikan peluang mobilitas vertikal pada warganya.
  • 23. 23  Kelas menengah mempunyai warga yang paling banyak; industri, perdagangan dan keuangan memegang peranan yang lebih penting. Ada beberapa macam cara di mana warga-warga dari lapisan bawah untuk naik ke lapisan atasnya, dan juga ada kesempatan bagi warga-warga lapisan menengah untuk menjadi penguasa.  Tipe semacam di atas dijumpai pada masyarakat-masyarakat yagn bersifat feodal yang telah berkembang; satu variasi dari tipe ke dua ini dijumpai pada negara-negara yang didasarkan pada aliran fasisme dan sebagian negara-negara totaliter; bedanya adalah bahwa kekuasaan yang sebenarnya, berada di tangan partai politik yang mempunyai kekuasaan yang menentukan. saluran tersebut pada akhir-akhir ini dianggap sebagai media primer sebagai saluran pelaksanaan kekuasaan.
  • 24. 24
  • 25. 25  TipeDemokratis : “Menunjuk pada kenyataan akan adanya garis-garis pemisah antara lapisan-lapisan yang sifatnya mobil sekali; kelahiran tidak menentukan seseorang harus dan bisa bagaimana, yan gerpenting adalah kemampuannya dan kadang-kadang pula faktor keberuntungan, untuk banyak kasus terbukti berasal dari berbagai partai politik, yang dalam suatu masyarakat demokratis banyak mencapai kedudukannya dengan media partai politik ini”.  Gambaran dari pola kekuasaan tersebut di atas merupakan tipe ideal yang dalam kenyataan dan perwujudannya tidak jarang mengalami penyimpangan-penyimpangan, hal mana terutama disebabkan oleh karena setiap masyarakat mengalami perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan.
  • 26. 26  Setiap perubahan sosial dan kebudayaan memerlukan suatu perubahan pula dalam pola piramida kekuasaan, yaitu untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat sesuai dengan perkembangan yang dialaminya.
  • 27. 27
  • 28. 1.5. Mempertahankan Kekuasaan 28  Menghilangkan segenap peraturan-peraturan lama, terutama dalam bidang politik, yang dianggap merugikan kedudukan penguasa.; peraturan- peraturan tersebut akandigantikannya dengan peraturan-peraturan baru yang akan menguntungkan penguasa; keadaan tersebut biasnya terjadi pada waktu akan ada pergantian kekuasaan dari seorang penguasa kepada penguasa yang lain.  Mengadakan sistem-sistem kepercayaan yang akan dapat memperkokoh kedudukan penguasa ataugolongannya, sistem-sistem itu meliputi ideologi, agama dan lainnya,
  • 29. 29  Menyelenggarakan administrasi dan birokrasi yang baik, yang dianggap lebih memudahkan kehidupan orang banyak  Senantiasa mengadakan konsolidasi secara horisontal dan vertikal  Dengan menguasai bidang-bidang kehidupan tertentu, misalnya menguasai bidang ekonomi dengan cara memperluas pasaran-pasaran perdagangan, menambah tenaga kerja, menaikan produksi, mengadakan perlindungan terhadap barang-barang produksi dan sebagainya; hal ini biasanyadilakukan dengan cara damai
  • 30. 30  Menguasai bidang-bidang kehidupan pokok dalam masyarakat dengan cara kekerasan atau paksaan. Maksudnya adalah untuk menghancurkan atau menguasai pusat-pusat kekuasaan di bidang-bidang kehidupan. Biasanya cara-cara ini tidak dapat bertahan lama, karena pada suatu saat pasti timbul reaksi yang akan menghancurkan kekuasaan yang ada, selain bahwa kekuasaan dengan tipe demikian tidak akan bertahan lama, karena penguasa juga mempunyai batas-batas kemampuan akan kekuatannya.
  • 31. 31  Ada suatu kecenderungan bahwa “kekuasaanitubersifat kumulatif”, artinya bertumpukatauberkumpul dalamsuatu tanganpenguasaatausekelompokorang-orang, merupakanhal yangwajardalamberbagai masyarakat.  Dan apabila dalam salah satu bidang kehidupan terdapat orang kuat yang berkuasa, maka timbul suatu pusat kekuasaan; untuk mengimbangi keadaan ini, masyarakat kemudian membentuk suatu pusat-pusat kekuasaan lainnya, yang disebut sebagai “oposisi”, pe rkara se hat atau tidaknya o po sisi ini, m e rupakan so allain.
  • 32. 32  Ko nse kure nsi te rhadap ke kuasaan yang pada suatu saat m e m e g ang tam puk pe m e rintahan, akan se lalu ada. Apakah ko nkure nsi itu dibe rlakukan se cara be bas atau te rbatas, se m uanya te rg antung dari struktur m asyarakat.
  • 33. 6.Referensi 33  Sunarto Kamanto, pengantar Sosiologi : Sebuah bunga rampai. Jakarta: yayasan obor indonesia.  Sunarto Kamanto, pengantar Sosiologi : lembaga penerbit FEUI. Jakarta  Anonimous.2010. Stratifikasi Sosial dan Diferensiasi Sosial.Universitas Pendidikan Indonesia.  Moeis, S. 2008. Buku Ajar Struktur Sosial:Stratifikasi Sosial. Universitas Pendidikan Indonesia: Bandung.  Herdiyanto, A. 2005.Diferensiasi Sosial dan Stratifikasi Sosial.Diakses pada tanggal 10 April 2014 dari http://110.139.54.25/dir/data pdf/DIFERENSIASI SOSIAL DAN STRATIFIKASI S .  Singgih, D. S. 2014. Prosedur Analisis Stratifikasi Sosial dalam Perspektif Sosiologi. Universitas Airlangga.