Integrasi dan reintegrasi sosial merupakan upaya untuk menyesuaikan unsur-unsur masyarakat yang berbeda menjadi satu kesatuan (integrasi), atau membangun kembali norma dan nilai setelah terjadinya perubahan (reintegrasi). Integrasi dapat terjadi melalui norma, fungsi, atau kekuasaan, sedangkan reintegrasi diperlukan bila terjadi disintegrasi akibat ketidakseimbangan unsur masyarakat. Keduanya penting untuk m
1. Materi Sosiologi SMA Kelas XI: Integrasi
dan Reintegrasi Sosial
By Ardhi Noorkhan Syuhada in Kelas XI, Sosiologi SMA, Sosiologi SMA Kelas XI
Selamat siang siswa- siswi semua, selamat datang di blog Sedekah Ilmu. kali ini,
akan diberikan penjelasan terhadap materi sosiologi SMA kelas XI, yaitu integrasi dam
reintegrasi sosial sebagai upaya pemecahan masalah konflik dan kekerasan.
Langsung saja kita memasuki pembahasan.
INTEGRASI SOSIAL
Pengertian Integrasi Sosial
Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam
masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebut
dapat meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras, etnik, agama, bahasa, kebiasaan,
sistem nilai, dan norma.
Menurut William F. Ogburn dan Mayer Nimkof, syarat terwujudnya integrasi
sosial adalah sebagai berikut:
1. Anggota-anggota masyarakat merasa berhasil saling mengisi kebutuhan-
Kebutuhan di antara mereka.
2. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai
norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman dalam hal-
hal yang dilarang menurut kebudayaan.
3. Norma-norma dan nilai sosial itu berlaku cukup lama, tidak mudah berubah, dan
dijadikan secara konsisten oleh seluruh anggota masyarakat.
Bentuk-Bentuk Integrasi Sosial
1.IntegrasiNormatif
Integrasi normatif dapat diartikan sebagai bentuk integrasi yang terjadi akibat adanya
norma-norma yang berlaku di masyarakat.
2.IntegrasiFungsional
Integrasi fungsional terbentuk karena ada fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat.
Dengan mengedepankan fungsi dari masing-masing pihak yang ada dalam sebuah
masyarakat.
3.IntegrasiKoersif
Integrasi koersif terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa. Dalam hal
ini penguasa menerapkan cara-cara koersif (kekerasan).
2. Proses integrasi dapat dilihat melalui proses-proses berikut:
1.Proses Interaksi
Proses interaksi merupakan proses paling awal untuk membangun suatu kerja sama
dengan ditandai adanya kecenderungan-kecenderungan positif yang dapat
melahirkan aktivitas bersama.
2.Proses Identifikasi
Proses interaksi dapat berlanjut menjadi proses identifikasi manakala masing-masing
pihak dapat menerima dan memahami keberadaan pihak lain seutuhnya. Pada
dasarnya, proses identifikasi adalah proses untuk memahami sifat dan keberadaan
orang lain.
3. Kerjasama (Kooperation)
Menurut Charles H. Cooley mengatakan bahwa kerja sama timbul apa bila orang
menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada
saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap
diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut melalui kerja
sama,kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya
organisasi merupakan fakta-fakta yang penting dalam kerja sama yang berguna.
4.Proses Akomodasi
Akomodasi sebenarnya merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan
tanpa menghancurkan pihak lawan,sehingga lawan tersebut kehilangan
kepribadiannya
5.Proses Asimilasi
Asimilasi merupakan suatu proses sosial dalam taraf kelanjutan yang ditandai dengan
adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-
perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk
mempertinggi kesatuan tindak, sikap dan proses-proses mental dengan
memperhatikan kepentingan-kepentingan dan tujuan-tujuan bersama.
6.Proses Integrasi
Proses integrasi merupakan proses penyesuaian antar unsur masyarakat yang
berbeda hingga membentuk suatu keserasian fungsi dalam kehidupan. Dalam
integrasi sosial, terdapat kesamaan pola pikir, gerak langkah, tujuan dan orientasi
serta keserasian fungsi dalam kehidupan. Adanya hal ini dapat mewujudkan
keteraturan sosial dalam masyarakat.
3. Faktor-faktor yang memengaruhi proses integrasi sosial adalah:
1. Tercapainya suatu konsensus mengenai nilai-nilai dan norma-norma sosial;
2. Norma-norma yang berlaku konsisten dan tidak berubah-ubah;
3. Adanya tujuan bersama yang hendak dicapai;
4. Anggota masyarakatnya merasa saling bergantung dalam mengisi kebutuhan-
kebutuhannya;
5. Dilatarbelakangi oleh adanya konflik dalam suatu kelompok.
Integrasi sosial juga dapat terwujud karena adanya keteraturan sosial. Adapun faktor-
faktor yang memengaruhi keteraturan sosial; antara lain pengendalian sosial dan
wewenang, adat istiadat, norma hukum, prestise, dan kepemimpinan.
REINTEGRASI SOSIAL
Pengertian Reintegrasi Sosial
Reintegrasi sosial adalah sebagian upaya untuk membangun kembali kepercayaan,
modal sosial, dan kohesi sosial. Proses ini bukanlah proses yang mudah. Proses ini
cukup sulit dan memakan waktu yang lama
Disintegrasi atau disorganisasi adalah perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan dapat membuat pudarnya norma-norma dan nilai-nilai dalam
masyarakat
Dalam reintegrasi sosial sarana mengendalikan konflik sangat dibutuhkan oleh
masyarakat yang berkonflik dengan tujuan untuk menetralkan ketegangan-
ketegangan yang timbul dari dampak konflik. Contohnya:
1. Melalui kompromi antara perwakilan.
2. Yang berkonflik melakukan perdamaian dan menyadari kesalahan-kesalahan
tindakan yang telah diperbuatnya
TujuanPembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan mampu:
1. Mendeskripsikan integrasi sebagai upaya pemecahan masalah konflik dan
kekerasan
2. Mendeskripsikan reintegrasi sosial sebagai upaya pemecahan masalah konflik dan
kekerasan
Mengamati Fakta
1. IntegrasiSosial
PengertianIntegrasiSosial
4. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa integrasi adalah
pembauran sesuatu yang tertentu hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat.
Istilah pembauran tersebut mengandung arti masuk ke dalam, menyesuaikan,
menyatu, atau melebur sehingga menjadi seperti satu. Dengan demikian, integrasi
merujuk pada masuk, menyesuaikan, atau meleburnya dua atau lebih hal yang
berbeda sehingga menjadi seperti satu.
Dari uraian tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa integrasi sosial adalah proses
penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu
kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebut dapat meliputi perbedaan kedudukan
sosial, ras, etnik, agama, bahasa, kebisaaan, sistem nilai, dan norma.Menurut William
F. Ogburn dan Mayer Nimkof, syarat terwujudnya integrasi sosial adalah sebagai
berikut.
1. Anggota-anggota masyarakat merasa berhasil saling mengisi kebutuhan-
kebutuhan di antara mereka.
2. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (consensus) bersama mengenai
norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman
3. Norma-norma dan nilai sosial itu berlaku cukup lama, tidak mudah berubah, dan
dijadikan secara konsisten oleh seluruh anggota masyarakat.
Suatu integrasi sosial dapat berlangsung cepat atau lambat, tergantung pada faktor-
faktor berikut.
1. Homogenitas kelompok
2. Besar kecilnya kelompok
3. Mobilitas geografis
4. Efektivitas komunikasi
Bentuk-Bentuk Integrasi Sosial
1. Integrasi Normatif
Integrasi normative dapat diartikan sebagai bentuk integrasi yang terjadi akibat
adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam hal ini, norma merupakan
hal yang mampu mempersatukan masyarakat.
2. Integrasi Fungsional
Integrasi fungsional terbentuk karena ada fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat.
Sebuah integrasi dapat terbentuk dengan mengedepankan fungsi dari masing-masing
pihak yang ada dalam sebuah masyarakat.
3. Integrasi Koersif
Integrasi koersif terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa. Dalam hal
ini penguasa menerapkan cara-cara koersif (kekerasan).
Proses integrasi dapat dilihat melalui proses-proses berikut:
Asimilasi
Asimilasi merupakan suatu proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha
untuk mengurangi perbedaan-perbedaan yang ada di antara individu atau kelompok
5. dalam masyarakat. Asimilasi ditandai dengan pengembangan sikap-sikap yang sama,
walau terkadang bersifat emosional, dengan tujuan mencapai kesatuan (integrasi)
Akulturasi
Menurut Koentjaraningrat, akulturasi adalah proses sosial yang terjadi bila kelompok
sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing yang
berbeda. Proses sosial itu akan berlangsung hingga unsur kebudayaan asing itu
diterima masyarakat dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri. Namun umumnya
akulturasi berlangsung tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Kebudayaan asing akan relatif mudah diterima apabila memenuhi syarat-syarat
berikut ini:
1. Tidak ada hambatan geografis, seperti daerah yang sulit dijangkau
2. Kebudayaan yang datang memberikan manfaat yang lebih besar bila dibandingkan
dengan kebudayaan yang lama.
3. Adanya persamaan dengan unsur-unsur kebudayaan lama
4. Adanya kesiapan pengetahuan dan keterampilan tertentu
5. Kebudayaan itu bersifat kebendaan
Faktor-Faktor Pendorong Integrasi Sosial
Dalam proses asimilasi, integrasi sosial dapat dicapai karena adanya faktor-faktor:
1. Toleransi terhadap perbedaan
2. Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi
3. Sikap saling menghargai orang lain
4. Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
5. Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
6. Perkawinan campuran (amalgamation)
7. Adanya musuh bersama dari luar
B. Reintegrasi Sosial
Perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dapat membuat
pudarnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat. Kondisi ini oleh Soerjono
Soekanto disebut sebagai disorganisasi atau disintegrasi sosial. Awal terjadinya
kondisi ini adalah situasi dimana ada ketidakseimbangan atau ketidakserasian unsur
dalam masyarakat karena salah satu unsur dalam sistem masyarakat tidak berfungsi
dengan baik.
Apabila terjadi disintegrasi sosial, situasi di dalam masyarakat itu lama-kelamaan akan
menjadi chaos (kacau). Pada keadaan demikian, akan dijumpai anomie (tanpa
aturan), yaitu suatu keadaan di saat masyarakat tidak mempunyai pegangan
mengenai apa yang baik dan buruk, dan tidak bisa melihat batasan apa yang benar
dan salah.
Dalam kebingungan tersebut, masyarakat berusaha untuk kembali pada tahap
integrasi dimana lembaga politik, ekonomi, pemerintahan, agama, dan sosial berada
didalam keadaan yang selaras, serasi, dan seimbang. Proses ini disebut dengan
reintegrasi.
6. Dalam pandangan Sukanto, reintegrasi atau reorganisasi adalah proses
pembentukan kembali norma-norma dan nilai-nilai baru untuk menyesuaikan diri
dengan lembaga-lembaga yang mengalami perubahan.
Reintegrasi sosial adalah sebagian upaya untuk membangun kembali kepercayaan,
modal sosial, dan kohesi sosial. Proses ini bukanlah proses yang mudah. Proses ini
cukup sulit dan memakan waktu yang lama.
Bagaimana? Apakah kalian sudah memahami pengertian dari integrasi dan
reintegrasi sosial? Coba kalian kerjakan beberapa soal dibawah ini:
1. Apakah perbedaan dari integrasi dan reintegrasi sosial?
2. Bagaimana integrasi dan reintegrasi sosial terjadi?
3. Bagaimana keadaan masyarakat apabila tidak ada integrasi sosial?
4. Bagaimana tindakan kalian dalam mendorong terwujudnya integrasi dan reintegrasi
sosial?
Demikian beberapa penjelasan yang dapat saya sampaikan kepada kalian semua,
semoga bermanfaat bagi semuanya. Terima kasih �
Sumber:
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2014. Sosiologi: Kelompok Pemintan Ilmu-Ilmu
Sosial. Jakarta: Esis Erlangga.
Waluya, Bagja. 2009. Sosiologi 2: Menyelami Fenomena Sosial Di Masyarakat Untuk
Kelas XI SMA/MA/Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta : Pusat Perbukuan
Nasional.