1. Lapisan lapisan sosial masyarakat
Herly Lestari
Inaya Verly
Jamilatul Fikriah
Kania Dwi Jatnika
IA
2. Pengertian Struktur Sosial
Istilah struktur berasal dari kata
structum (bahasa Latin) yang
berarti menyusun. Dengan
demikian, struktur sosial memiliki
arti susunan masyarakat.
3. Pengertian Struktur sosial menurut para ahli:
• Menurut Radclife-Brown, struktur sosial
adalah suatu rangkaian kompleks dari relasi-
relasi sosial yang berwujud dalam suatu
masyarakat. Dengan demikian, struktur sosial
meliputi relasi sosial di antara para individu
dan perbedaan individu dan kelas sosial
menurut peranan sosial mereka.
• Menurut Evans-Pritchard, struktur sosial ialah
relasi-relasi yang tetap dan menyatukan
kelompok-kelompok sosial pada satuan yang
lebih luas.
4. • Menurut Beattie, struktur sosial adalah
bagian-bagian atau unsur-unsur dalam
masyarakat itu yang tersusun secara teratur
guna membentuk suatu kesatuan yang
sistematik.
• Menurut Raymond Firth, konsep struktur
sosial merupakan analytical tool atau alat
analisis yang diwujudkan untuk membantu
pemahaman tentang tingkah laku manusia
dalam kehidupan sosial.
5. Ciri-ciri Struktur Sosial :
1. Bersifat Abstrak
2. Terdapat Dimensi Vertikal Dan Horizontal
3. Sebagai Landasan Sebuah Proses Sosial Suatu
Bangsa
4. Merupakan Bagian dari Sistem Pengaturan
Tata Kelakuan dan Pola Hubungan
Masyarakat
5. Struktur Sosial Selalu Berkembang dan Dapat
Berubah
6. Muncul pada kelompok masyarakat
7. Berkaitan erat dengan kebudayaan
6. Tiga Bentuk Masyarakat Berdasarkan
Ciri-ciri Struktur Sosial :
1. Masyarakat Sederhana
Ciri-ciri struktur sosial dan budaya pada masyarakat
sederhana adalah sebagai berikut.
• Ikatan keluarga dan masyarakatnya sangat kuat.
• Organisasi sosial berdasarkan tradisi turun-temurun.
• Memiliki kepercayaan yang kuat terhadap kekuatan
gaib.
• Hukum yang berlaku tidak tertulis.
• Sebagian besar produksi hanya untuk keperluan
keluarga sendiri atau untuk pasaran dalam skala kecil.
• Kegiatan ekonomi dan sosial dilakukan dengan gotong
royong.
7. 2. Masyarakat Madya
Ciri-ciri struktur sosial dan budaya pada masyarakat
madya adalah sebagai berikut.
• Ikatan keluarga masih kuat, tetapi hubungan dengan
masyarakat setempat sudah mengendur.
• Adat-istiadat masih dihormati, tetapi mulai terbuka
dengan pengaruh dari luar.
• Timbulnya rasionalitas dalam cara berpikir sehingga
kepercayaan-kepercayaan pada kekuatan-kekuatan gaib
baru timbul apabila orang mulai kehabisan akal untuk
menanggulangi suatu masalah.
• Timbulnya lembaga-lembaga pendidikan formal sampai
tingkat lanjutnya.
• Hukum tertulis mulai mendampingi hukum tidak
tertulis.
• Memberi kesempatan pada produksi pasar sehingga
muncul diferensiasi dalam struktur masyarakat.
8. 3. Masyarakat Modern
Ciri-ciri struktur sosial dan budaya masyarakat
modern adalah sebagai berikut.
• Hubungan sosial didasarkan atas kepentingan pribadi.
• Hubungan dengan masyarakat lainnya sudah terbuka
dan saling mempengaruhi.
• Kepercayaan terhadap ilmu pengetahuan dan
teknologi sangat kuat.
• Terdapat stratifikasi sosial atas dasar keahlian.
• Tingkat pendidikan formal tinggi.
• Hukum yang berlaku adalah hukum tertulis.
• Ekonomi hampir seluruhnya merupakan ekonomi
pasar yang didasarkan atas penggunaan uang dan alat
pembayaran lain.
9. Fungsi Struktur Sosial
• Sebagai dasar untuk menanamkan suatu disiplin sosial
yang berkaitan dengan aturan-aturan yang berasal dari
suatu kelompok sosial, diharapkan setiap anggota
kelompok tersebut bersikap dan bertindak sesuai
dengan harapan-harapan kelompoknya.
• Sebagai pengawas sosial. Fungsi struktur sosial disini
adalah sebagai pembatas agar setiap anggota
masyarakat berperilaku sesuai dengan norma-norma
dan nilai-nilai yang dianut masyarakat tersebut.
• Struktur sosial merupakan karakterisrik yang khas yang
dimiliki suatu masyarakatsehingga dapat memberikan
warna yang berbeda dari masyarakat yang lain.
10. Bentuk-bentuk Struktur Sosial
1. Dilihat dari Sifatnya
Bentuk struktur sosial suatu masyarakat dapat dibedakan
menjadi struktur sosial yang kaku, struktur sosial yang luwes,
struktur sosial formal, dan struktur sosial informal.
a. Struktur Sosial Kaku
Struktur sosial kaku merupakan bentuk struktur sosial yang
tidak dapat dirubah atau sekurang-kurangnya masyarakat
menghadapi kesulitan besar untuk melakukan perpindahan
status atau kedudukannya.struktur sosial seperti ini biasanya
terdapat pada masyarakat yang menganut sitem kasta.
b. Struktur Sosial Luwes
Bentuk struktur sosial ini merupakan kebalikan dari struktur
sosial kaku. Pada struktur sosial ini masyarakat bebas
bergerak melakukan perubahan.
11. c. Struktur sosial Formal
Merupakan suatu bentuk struktur sosial yang
diakui oleh pihak yang berwenang.
d. Struktur Sosial Informal
Yaitu struktur sosial yang nyata ada berfungsi
tetapi tidak memiliki ketetapan hukum dan
tidak diakui oleh pihak berwenang.
12. 2. Dilihat dari Identitas Keanggotaan Masyarakatnya
Bentuk struktur sosial ini dapat dibedakan menjadi
struktur sosial yang homogen dan struktur sosial yang
heterogen.
a. Struktur Sosial Homogen
Pada struktur sosial yang homogen memiliki latar
belakang kesamaan identitas dari setiap anggota
masyarakatnya, seperti kesamaan ras, suku bangsa,
ataupun agama.
b. Struktur Sosial yang Heterogen
Struktur sosial ini ditandai oleh keanekaragaman
identitas anggota masyarakatnya. Struktur sosial yang
heterogen memiliki latar belakang ras, suku, ataupun
agama yang berbeda dari para anggota masyarakatnya.
13. 3. Dilihat dari Ketidaksamaan Sosial
Yaitu pengelompokkan manusia secara horizontal
dan vertikal. Pengelompokan ini berdasarkan ciri
fisik, meliputi jenis kelamin, bentuk dan tinggi tubuh,
warna kulit, rambut, dan sebagainya. dan juga dari
non fisik seperti, budaya, meliputi kecerdasan,
ketrampilan, motivasi, minat dan bakat.
a. Faktor-faktor Pembentuk Ketidaksamaan Sosial
• Keadaan Geografis
• Etnis
• Kemampuan atau Potensi Diri
• Latar Belakang Sosial
14. c. Bentuk-Bentuk Struktur Sosial Berdasarkan
Ketidaksamaan Sosial
1. Diferensiasi Sosial, yaitu perbedaan individu
atau kelompok dalam masyarakat yang tidak
menunjukkan adanya suatu tingkatan (heirarki).
Bentuk-bentuk diferensiasi yaitu perbedaan ras,
suku bangsa(etnis), agama dan gender.
2. Stratifikasi Sosial, yaitu pelapisan sosial dalam
masyarakat yang lebih dikenal dengan istilah
stratifikasi sosial. Dengan kriteria ekonomi,
kekuasaan, kerhormatan, dan pendidikan.
Adanya perbedaan dalam jumlah harta, jenjang
pendidikan, asal-usul keturunan, dan kekuasaan
membuat manusia dapat disusun secara
bertingkat. Ada yang berada di atas, ada pula
yang menempati posisi terbawah
16. Mobilisasi Sosial
Mobilitas adalah pergerakan atau
perpindahan, sedangkan sosial adalah
masyarakat. Jadi, mobilitas sosial adalah
suatu proses pergerakan naik (social
climbing) atau turunnya (social sinking)
status seseorang atau kelompok
masyarakat.
17. Macam Mobilitas Sosial:
1. Mobilitas sosial vertical adalah mobilitas sosial yg terjadi
antara kelas sosial bawah dan kelas sosial atas. Mobilitas
vertikal ada 2, yaitu:
a. Social climbing:
Pergerakan naiknya status seseorang atau kelompok sosial.
Bentuknya : naiknya orang yg berstatus rendah ke kelas
yang status sosialnya tinggi.
Penyebabnya : melakukan prestasi kerja.
b. Social Sinking:
Pergerakan turunnya status seseorang atau kelompok sosial.
Bentuknya : turunnya kedudukan seseorang ke
kedudukan yang lebih rendah.
Penyebabnya : berbuat kesalahan fatal sehingga
diturunkan/dipecat dari kelas sosial yg tinggi.
18. 2. Mobilitas Sosial Horizontal adalah perpindahan status
seseorang atau kelompok orang dalam lapisan yang
sama. Ciri utama dalam mobilitas sosial horizontal
adalah tidak ada perpindahan lapisan sosial.
Bentuknya:
a. Mobilitas antar wilayah meliputi transmigrasi,
commuter, sirkuler, emigrasi, imigrasi, ruraliasi,
urbanisasi.
b. Mobilitas antar generasi
Ada 2 bentuk antar generasi yaitu:
• Mobilitas Intra Generasi: perpindahan status
yang terjadi dalam satu generasi.
• mobilitas Inter Generasi: perpindahan status yang
terjadi dalam beberapa generasi.
19. 3. Mobilitas sosial diagonal adalah perpindahan
yang dialami seseorang atau kelompok yang
mengalami perpindahan tempat dan status
sosial.
a. Bentuknya:
• mobilitas sosial diagonal ke atas:
perpindahannya statusnya naik, tempatnya
sama.
• mobilitas sosial diagonal ke bawah:
perpindahan statusnya turun, tempatnya
pindah.
20. Tipe-tipe Struktur Sosial
1. Alterative Movement
Gerakan ini bertujuan untuk merubah sebagian
perilaku perorangan. Dalam kategori ini dapat kita
masukan berbagai kampanye untuk merubah perilaku
tertentu, seperti misalnya kampanye agar orang tidak
minum-minuman keras.
2. Rodemptive Movement
Gerakan ini lebih luas dibandingkan dengan alterative
movement, karena yang hendak dicapai ialah
perubahan menyeluruh pada perilaku perorangan.
Gerakan ini kebanyakan terdapat di bidang agama,
misalnya, perorangan diharap untuk bertobat dan
mengubah cara hidupnya sesuai dengan ajaran agama.
21. 3. Reformative Movement
Dalam gerakan ini yang hendak dirubah bukan
perorangan melainkan masyarakat, namun
lingkup yang hendak diubah hanya segi-segi
tertentu masyarakat, misalnya gerakan kaum
perempuan yang memperjuangkan persamaan
hak dengan laki-laki
4. Transformative Movement
Gerakan ini merupakan gerakan untuk mengubah
masyarakat secara menyeluruh. Gerakan kaum
Khamer Merah untuk menciptakan masyarakat
komunis di Cambidia.
22. Prinsip-prinsip umum yang sangat penting bagi
gerak sosial vertikal adalah sebagai berikut.
• Hampir tidak ada masyarakat yang sifat sistem
lapisannya mutlak tertutup, di mana sama sekali
tidak ada gerak sosial yang vertikal.
• Betapapun terbukanya system lapisan dalam suatu
masyarakat tidak mungkin mobilitas sosial vertikal
dilakukan dengan sebebas-bebasnya, sedikit
banyak akan ada hambatan-hambatan. Apabila
proses gerak sosial tersebut dapat dilakukan
dengan sebebas-bebasnya, tidak mungkin ada
startifikasi sosial yang menjadi ciri tetap dan umum
dari setiap masyarakat.
23. • Mobilitas sosial vertikal yang umum berlaku bagi
semua masyarakat tidak ada, setiap masyarakat
mempunyai ciri-ciri sendiri bagi gerak sosialnya
yang vertikal.
• Laju gerak sosial vertikal yang disebabkan oleh
faktor-faktor ekonomi, politik, serta pekerjaan
adalah berbeda.
• Berdasarkan bahan-bahan sejarah, khususnya
dalam gerak sosial vertikal yang disebabkan
faktor-faktor ekonomis, politik, dan pekerjaan,
tak ada kecenderungan yang kontinyu perihal
bertambah atau berkurangnya laju gerak sosial.
Hal ini berlaku bagi suatu negara, lembaga sosial
yang besar, dan juga bagi sejarah manusia.