SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat terdiri atas orang yang saling berinteraksi dan berbagi budaya
bersama. Masyarakat mutlak harus ada bagi tiap individu oleh sebab ia merupakan
“pusaran” tempat nilai-nilai, barang-barang, ataupun peralatan untuk hidup diperoleh.
Juga, individu mutlak harus ada bagi tiap masyarakat oleh sebab lewat aktivitas dan
kreasi individu-lah seluruh nilai material suatu peradaban diperoleh. Setiap masyarakat
senantiasa mempunyai penghargaan tertentu terhadap hal-hal tertentu dalam masyarakat
yang bersangkutan. Penghargaan yang lebih tinggi terhadap hal-hal tertentu, akan
menempatkan hal tersebut pada kedudukan yang lebih tinggi dari hal-hal lainya. Apabila
suatu masyarakat lebih menghargai kekayaan materil dari pada kehormatan. Gejala
tersebut menimbulkan lapisan masyarakat, yang merupakan perbedaan posisi seseorang
atau suatu kelompok dalam kedudukan yang berbeda-beda.
Bentuk-bentuk lapisan masyarakat berbeda-beda dan banyak sekali. Lapisan-
lapisan tersebut tetap ada, sekalipun dalam masyarakat kapitalis, demokratis, komunistis
Dan lain sebagainya. Lapisan masyarakat mulai ada sejak manusia mulai mengenal
adanya kehidupan bersama didalam organsisasi sosial. Lapisan masyarakat memiliki
banyak bentuk-bentuk kongkrit. Akan tetapi, secara prinsipil bentuk-bentuk tersebut
dapat di klasifikasikan ke dalam tiga macam kelas yaitu yang ekonomis, politis, dan yang
didasarkan pada jabatan-jabatan tertentu dalam masyarakat. Umumnya, ketiga bentuk
kelompok tadi mempunyai hubungan yang erat satu dengan yang lainya, di mana terjadi
saling mempengaruhi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai
berikut:
a) Pengertian lapisan masyarakat (stratifikasi sosial)?
b) Bagaimana proses terjadinya lapisan masyarakat?
c) Kelas-kelas dalam Mayarakat?
d) Dasar-dasar Lapisan Mayarakat?
e) Unsur-unsur Lapisan Masyarakat?
f) Mobilitas Sosial?
2
g) Perlunya Sistem Lapisan Masyarakat
C. Tujuan Penulisan
Dalam penyusunan makalah ini penyusun memiliki beberapa tujuan, antara lain:
1. Secara Umum
Agar mahasiswa dan pembaca mampu mengetahui perlunya Sistem Lapisan Sosial
di Masyrakat
2. Secara Khusus
a) Mahasiswa bisa mendeskripsikan makna stratifikasi sosial dengan mendalam.
b) Kita bisa mengetahui asal usul terjadinya stratifikasi sosial dalam kelompok
masyarakat.
c) dapat meneliti sifat-sifat stratifikasi sosial masyarakat antara yang baik untuk
ditiru dan yang tidak pantas untuk ditiru
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Lapisan Masyarakat (stratifikasi sosial)
Stratifikasi berasal dari bahasa latin “stratus” yang artinya lapisan/tingkatan. Di
dalam masyarakat terdapat sejumlah lapisan dengan jumlah yang berbedabeda. Hal itu
tidak lain karena di masyarakat terjadi perbedaan sosial.
Sedangkan secara terminologi, stratifikasi sosial artinya pembedaan penduduk
atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atas dasar kekuasaan, hak-hak
istimewa dan prestise.
Menurut Pitirim A. Sorokin, stratifikasi social adalah perbedaan penduduk atau
masyarakat ke dalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat. Pitirim A. Sorokin juga
mengatakan bahwa lapisan dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum
dalam masyarakat yang hidup teratur. Lapisan-lapisan kelas secara bertingkat dapat
dibedakan menjadi tiga unsur, yaitu kelas atas, menengah, dan kelas bawah. Golongan
yang berada dalam kelas atas adalah golongan yang memiliki banyak uang, kekuasaan,
dan mungkin juga kehormatan.
Stratifikasi sosial menurut Drs. Robert M.Z. Lawang adalah penggolongan orang-
orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis
menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.
Stratifikasi sosial menurut Max Weber adalah stratifikasi sosial sebagai
penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam
lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.
B. Terjadinya Lapisan Lasyarakat
Sistem lapisan masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya dalam proses
pertumbuhan masyarakat itu. Akan tetapi, ada pula yang dengan sengaja di susun untuk
mengejar suatu tujuan bersama. Alasan terbentuknya lapisan masyarakat yang terjadi
dengan sendirinya adalah kepandaian, tingkat umur, sifat keaslian keanggotaan, kerabat
seorang kepala masyarakat, dan mungkin juga harta dalam batas-batas tertentu.
Secara teoritis, semua manusia di anggap sederajat. Akan tetap, sesuai dengan
kenyataan hidup kelompok-kelompok sosial, halnya tidaklah dimikian. Perbedaan atas
4
lapisan merupakan gejala universal yang merupakan bagian sistem sosial setiap
masyarakat.
Pedoman untuk meneliti pokok-pokok terjadinya proses lapisan dalam
masyarakat.
1. pada sistem pertentangan yang ada dalam masyarakat, sistem dimikian hanya
mempunyai arti khusus bagi masyarakat-masyarakat tertentu.
2. Sistem lapisan dapat di analisis dalam arti-arti sebagai berikut.
a. Distribusi hak-hak istimewa yang objektif seperti penghasilan, kekayaan, dan
keselamataan.
b. Sistem pertanggaan yang di ciptakan oleh para warga masyarakat.
c. Kriteria sistem pertentengan dapat berdasarkan kualitas pribadi, keanggotaan
kelompok kerabat tertentu, milik, dan wewenang atau kekuasaan.
d. Lambang-lambang kedudukan, seperti tingkah laku hidup, cara berpakaian,
perumahan, keanggotaan pada suatu organisasi.
e. Mudah sukarnya bertukar kedudukan.
f. Solidaritas di antara individu atau kelompok-kelompok sosial yang menduduki
kedudukan yang sama dalam sistem sosial masyarakat seperti:
1) Pola-pola interaksi (struktur klik,keanggotaan organisasi, perkawinan dan
sebagainya).
2) Kesamaan atau ketidaksamaan sistem percayaan, sikap dan nilai-nilai.
3) Kesadaran akan kedudukan masing-masing.
4) Aktifitas sebagai organ kolektif.
Sistem lapisan masyarakat yang dengan sengaja di susun untuk mengajar suatu
tujuan bersama. Hal itu biasanya berkaitan dengan pembagian kekuasaan dan wewenang
resmi dalam organisasi-organisasi formal, seperti pemerintah, prusahaan, partai politik,
angkatan bersenjata atau perkumpulan.kekuasaan dan wewenang merupakan unsur
khusus dalam sistem lapisan. Unsur tersebut memepunyai sifat yng lain dari uang, tanah,
benda-benda ekonomis, ilmu pengetahuan, atau kehormatan.
Akan tetapi, apabila suatu masyarakat hendak hidup dengan teratur, kekuasaan
dan wewenang yang ada harus di bagi dengan teratur pula sehingga jelas bagi setiap
orang di tempat mana letaknya kekuasaan dan wewenang dalam organisasi, secara
vertikal dan horizontal. Apabila kekuasaan dan wewenang tidak di bagi secara teratur,
kemingkinan besar sekali akan terjadi pertentangan-pertentangan yang dapat
membahayakan keutuhan masyarakat.
5
C. Sifat Sistem Lapisan Masyarakat
Menurut Soerjono Soekanto, dilihat dari sifatnya, pelapisan sosial dibedakan
menjadi sistem pelapisan sosial tertutup, sistem pelapisan sosial terbuka, dan sistem
pelapisan sosial campuran.
1. Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social Stratification)
Stratifikasi ini adalah stratifikasi dimana anggota dari setiap strata sulit mengadakan
mobilitas (perpindahan) dari satu lapisan ke lapisan sosial yang lain. Dalam sistem
ini, satu-satunya kemungkinan untuk masuk pada status tinggi dan terhormat dalam
masyarakat adalah karena kelahiran atau keturunan.
2. Stratifikasi Sosial Terbuka (Opened Social Stratification)
Stratifikasi ini bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota
strata dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertical maupun horizontal.
Setiap orang memiliki kesempatan berusaha untuk menaikkan, menurunkan,
maupun menstabilkan statusnya. Contoh: Seorang miskin karena usahanya bias
menjadi kaya, atau sebaliknya.Seorang yang rendah tingkat pendidikannya dapat
memperoleh pendidikan yang lebih tinggi dengan usaha yang gigih.
3. Stratifikasi Sosial Campuran
Stratifikasi sosial campuran merupakan kombinasi antara stratifikasi tertutup dan
terbuka. Misalnya, seorang Bali berkasta Brahmana mempunyai kedudukan
terhormat di Bali, namun apabila ia pindah ke Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh
kedudukan rendah. Maka ia harus menyesuaikan diri dengan aturan kelompok
masyarakat di Jakarta.
D. Kelas-Kelas Dalam Masyarakat (social classes)
Kelas sosial adalah semua orang dan keluarga yang sadar akan kedudukannya di
dalam suatu lapisan, sedangkan kedudukan mereka itu di ketahui serta di akui oleh
masyarakat umum.
Ada beberapa pendapat tentang kelas sosial, yaitu:
Kurt.B.Mayer, istilah kelas sosial hanya di pergunakan untuk lapisan yang
bersandarkan atas unsur-unsur ekonomis, sedangkan lapisan yang berdasarkan atas
kehormatan kemasyarakatan di namakan kelompok kedudukan (status group).
Max Weber, membuat perbedaan antara dasar-dasar ekonomis dan dasar-dasar
kedudukan sosial, dan tetap menggunakan istilah kelas bagi semua lapisan. Adanya kelas
yang bersifat ekonomis di baginya lagi dalam kelas yang bersandarkan atas pemilikan
6
tanah dan benda-benda, sarta kelas yang bergerak dalam bidang ekonomi dan
menggunakan kecakapanya. Adanya golongan yang mendapat kehormatan khusus dari
masyarakat dan di namakan stand.
Joseoh Schumpeter, terbentuknya kelas dalam masyarakat di perlukan untuk
menyesuaikan masyarakat dengan keperluan-keperluan yang nyata, akan tetapi makna
kelas dan gejala-gejala kemasyarakatan lainya hanya dapat di mengerti dengan benar
apabila di ketahui riwayat terjadinya. Definisi lain dari kelas adalah berdasarkan
beberapa kriteria tradisional, yaitu:
1. Besar jumlah anggotanya,
2. Kebudayaan yang sama, yang menentukan hak-hak dan kewajiban-kewajiban
warganya,
3. Kelanggengan,
4. Tanda/lambang-lambang yang merupakan ciri khas,
5. Batas-batas yang tegas (bagi kelompok itu terhadap kelompok lain),
6. Antagonisme tertentu.
Sehubungan dengan kriteria tersebut di atas, kelas menyediakan kesempatan atau
fasilitas-fasilitas hidup tertentu. ( life chances ) bagi anggotanya.
E. Dasar Lapisan Masyarakat
Di antara lapisan teratas dengan lapisan terendah, terdapat lapisan yang
jumlahnya relatif banyak. Biasanya lapisan teratas tidak hanya memiliki satu macam saja
dari apa yang di hargai oleh masyarakat. Akan tetapi, kedudukan yang tinggi itu bersifat
komulatif. Artinya mereka yang mempunyai banyak uang akan mudah sekali dalam
mendapatkan apa yang mereka inginkan, kekuasaan, dan mungkin juga kehormatan.
Kriteria-kriteria yang biasa dipakai untuk menggolong-golongkan anggota
masyarakat ke dalam lapisan-lapisan adalah:
1. Ukuran kekayaan,
Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota
masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki
kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem
pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, yang tidak mempunyai kekayaan akan
digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara
lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara
7
berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja,serta kemampuannya dalam
berbagi kepada sesama
2. Ukuran kekuasaan,
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati
lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan.
Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya
dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau
sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.
3. Ukuran kehormatan,dan
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan.
Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem
pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada
masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang
banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang
berprilaku dan berbudi luhur.
4. Ukuran ilmu pengetahuan.
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang
menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan
akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang
bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar
akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya
dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor.
Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang
disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga
banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh
gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan
seterusnya.
F. Unsur-unsur Lapisan Masyarakat
Hal yang mewujudkan unsur dalam teori sosiologi tentang sistem lapisan
masyarakat adalah kedudukan ( status ) dan peranan ( role ). Kedudukan dan peranan
merupakan unsur-unsur dalam sistem lapisan, dan mempunyai arti yang penting bagi
sistem sosial. Sistem sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbal balik antar
individu-individu tersebut. Dalam hubungan timbal balik tersebut, kedudukan dan
8
peranan individu mempunyai arti yang penting karena langgengnya masyarakat
tergantung pada keseimbangan kepentingan-kepentingan individu termaksut.
1. Kedudukan ( status )
Kedudukan di artikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu
kelompok sosial. Kedudukan sosial diartikan adalah tempat seseorang secara umum
dalam masyarakat sehubungan dengan orang-orang lain, dalam arti lingkungan
pergaulan, prestasinya, dan hak-hak serta kewajiban-kewajibannya. Secara abstrak,
kedudukan berarti tempat seseorang dalam suatu pola tertentu.
Masyarakat pada umumnya mengembangkan dua macam kedudukan yaitu
sebagai berikut:
a. Ascribed Status, yaitu kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa
memperhatikan perbedaan-perbedaan rohaniah dan kemampuan. Kedudukan
tersebut memperoleh karena kelahiran. Pada umumnya ascribed status di jumpai
pada masyarakat-masyarakat dengan sistem lapisan yang tertutup, misalnya
masyarakat fiodal, atau masyarakat di mana sistem lapisan tergantung pada
perbedaan rasial. Namun demikian, ascribed status tak hanya dijumpai pada
masyarakat-masyarakat dengan sistem lapisan yang tertutup. Pada sistem lapisan
terbuka juga ada.
b. Achieved status adalah kedudukan yang di capai oleh seseorang dengan usaha-
usaha yang di sengaja. Kedudukan ini tidak diproleh atas dasar kelahiran. Akan
tetapi, bersifat terbuka bagi siapa saja, tergantung pada kemampuan masing-
masing dalam mengejar serta mencapai tujuan-tujuannya. Misalnya, setiap orang
dapat menjadi hakim asalkan memenuhi persyaratan tertentu.
c. Kadang-kadang dibedakan lagi satu macam kedudukan, yaitu assigned status,
yang merupakan kedudukan yang di berikan. Assigne-status tersebut sering
mempunyai hubungan yang erat dengan achieved status, dalam arti bahwa suatu
kelompok atau golongan memberikan kedudukan yang lebih tinggi kepada
seseorang yang berjasa, yang telah memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan dan kepentingan masyarakat.
9
2. Peranan ( role )
Peranan ( role ) merupakan aspek dinamis kedudukan ( status). Apabila
seseorang meleksanakan hak dan kewajibanya sesuai dengan kedudukanya, dia
menjankan suatu peranan. Pembeda antara kedudukan dengan peranan adalah untuk
kepentingan ilmu pengetahuan.keduanya tidak dapat di pisah-pisahkan karena yyang
satu tergantung pada yang lain dan sebaliknya. Tak ada peranan tanpa kedudukan
atau kedudukan tanpa peranan.
Sabagai mana halnya dalam kedudukan, peranan juga mempunyai dua arti.
Setiap orang mempunyai macam-macam peranan yang berasal dari pola-pola
pergaulan hidupnya. Hal itu sekaligus berarti bahwa peranan menentukan apa yang
perbuatanya bagi masyarakat serta kesempatan-kesempatan apa yang di berikan oleh
masyarakat kepadanya. Pentingnya peranan adalah karena bisa mengatur prilaku
seseorang. Peranan menyebabkan seseorang pada batas-batas tertentu dapat
meramalkan perbuatan-perbutan orang lain hubungan-hubungan sosial yang ada
dalam masyarakat merupakan hubungan antara peranan-peranan individu dalam
masyarakat. Peranan juga di atur oleh norma-norma yang berlaku.
Peranan yang melekat pada seseorang harus di bedakan dengan posisi dalam
pergaulan kemasyarakatan. Posisi seseorang dalam masyarakat yaitu social position
merupakan unsur statis yang menunjukan tepat individu pada organisasi masyarakat.
Peranan mencakup tiga hal, yaitu nsebagai berikut;
a. Peranan meliputi norma-norma yang di hubungkan dengan posisi atau tempat
seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian
peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan
kemasyarakatan.
b. Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat di lakukan oleh individu
dalam masyarakat sebagai organisasi.
c. Peranan juga dapat di katakan sebagai prilaku individu yang penting bagi struktur
sosial masyarakat.
G. Lapisan yang Sengaja Disusun
Di mana telah diterangkan bahwa ada lapisan yang sengaja disusun, dalam suatu
organisasi formal oleh mereka yang berwenang untuk itu. Secara panjang lebar hal itu
disusun oleh Chester F. Barnard dalam karangannya yang berjudul The Function of
10
Status Sistem. Menurut Barnard, sistem pembagian kedudukan pada pokoknya
diperlukan secara mutlak agar organisasi dapat bergerak secara teratur untuk mencapai
tujuan yang di niatkan oleh para penciptanya.
Sistem kedudukan dalam organisasi formal timbul karena perbedaan-perbedaan
kebutuhan, kepentingan, dan kemampuan individual yang mencakup hal-hal sebagai
berikut:
1. Perbedaan kemampuan individu. Kemampuan khusus yang di miliki seseorang dan di
akui oleh masyarakat menyebabkan yang bersangkutan memiliki kedudukan tertentu.
2. Perbedaan-perbedaan yang menyangkut kesukaran-kesukaran untuk melakukan
bermacam-macam jenis pekerjaan.
3. Perbedaan kepentingan masing-masing jenis pekerjaan.
4. Keinginan pada kedudukan yang formal sebagai alat sosial atau alat organisasi.
5. Kebutuhan akan perlindungan bagi seseorang.
H. Mobilitas Sosial ( Social Mobility )
Mobilitas adalah pergerakan atau perpindahan, sedangkan sosial adalah
masyarakat. Jadi mobilitas sosial adalah suatu proses pergerakan naik(social climbing)
atau turunnya(social sinking) status seseorang atau kelompok masyarakat.
menurut HORTON, mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari suatu kelas
sosial ke kelas sosial lainnya. Dengan demikian MOBILITAS SOSIAL hanya terjadi
pada kelas sistem stratifikasi sosial yg terbuka tidak menganut sistem stratifikasi tertutup
atau kasta.
1. Pengertian Umum dan jenis-jenis Gerak Sosial
Gerak sosial atau social mobility adalah suatu gerak dalam struktur sosial
( social strukture ) yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok
sosial. Struktur sosial mencangkup sifat-sifat hubungan antara individu dalam
kelompok dan hubungan antara individu dengan kelompoknya.
Tipe-tipe gerak sosial yang prinsipil ada dua yaitu, gerak sosial horizontal dan
gerak sosial vertikal. Gerak sosial harizontal merupakan peraliahan individu atau
objek-objek sosial lainnya yang sederajat. Contohnya adalah seseorang yang beralih
kewarganegaraan beralih pekerjaan yang sederajat atau mungkin juga peralihan, atau
gerak objek-objek sosial. Gerak sosial vertikal adalah sebagai perpidahan individu
atau objek sosial dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan yang lainnya, yang tidak
11
sederajat. Sesuai dengan arahnya, maka terdapat dua jenis gerak sosial yang vertikal,
yaitu yang naik ( social climbing ) dan yang turun ( social sinking ).
 Gerak sosial vertikal naik mempunyai dua bentuk utama yaitu:
a. Masuknya individu-individu yang mempunyai kedudukan rendah ke dalam
kedudukan yang lebih tinggi dari kedudukan tersebut telah ada.
b. Pembentukan suatu kelompok baru, yang kemudian di tempatkan pada
derajat yang lebih tinggi, dari kedudukan individu-individu pembentuk
kelompok tersebut.
 Gerak sosial vertikal yang menurun mempunyai dua bentuk utama yaitu:
a. Turunnya kedudukan individu ke kedudukan yang lebih rendah derajatnya.
b. Turunnya derajat sekelompok individu yang dapat berupa disintegrasi
kelompok sebagai kesatuan.
2. Tujuan Penelitian Gerak Sosial
Para sosiologi meneliti gerak sosial untuk mendapatkan keterangan-
keterangan perihal keteraturan dan kekuasaan struktur sosial. Para sosiologi
mempunyai perhatian yang khusus terhadap kesulitan-kesulitan yang secara relatif di
dalami oleh individu-individu dan kelompok-kelompok sosial dalam mendapatkan
kedudukan yang terpandang oleh masyarakat dan yang merupakan objek dari suatu
persaingan.
Dalam sistem lapisan terbuka, kedudukan yang hendak di capai, tergantung
pada usaha dan kemampuan si individu. Memang benar bahwa anak seorang
pengusaha misalnya mempunyai peluang yang lebih baik dan lebih besar dari pada
anak seorang tukang sapu jalan. Akan tetapi, kedudukan dalam masyarakat tidak
menutup kemungkinan bagi anak tukang sapu untuk memperoleh kedudukan yang
lebih tinggi dari kedudukan yang semula di punyainya. Bahkan sebaliknya, sifat
terbuka dalam sistem lapisan dapat mendorong dirinya untuk mencapai kedudukan
yang lebih tinggi dan lebih terpandang dalam masyarakat,. Namun, kenyataanya
tidak seideal itu. Dalam masyarakat selalu ada hambatan dan kesulitan-kesulitan,
misalnya birokrasi, biaya, kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat,dan
lain sebagainya.
3. Beberapa Prinsip Umum Gerak Sosial yang Vertikal
Gerak sosial horizontal seperti pindah pekerjaan yang sederajat, perpindahan
penduduk ( urbanisasi, transmigrasi, dan lain sebagainya ), bukan di bicarakan
12
dengan panjang lebar. Bukan karena sengaja terebut tidak penting, tetapi karena
gerak sosial vertikal lebih penting untuk dijadikan landasan bagi pembangunan.
Prinsip-prinsip umum yang sangat penting bagi gerak sosial vertikal adalah sebagai
berikut:
a. Hampir tak ada masyarakat yang sifat sistem lapisan mutlak tertutup, dimana
sama sekali tak ada gerak sosial yang vertikal.
b. Berapapun terbukanya sistem lapisan dalam suatu masyarakat, tak mungkin gerak
sosial yang vertikal dilakukan dengan yang sebebas-bebasnya. Paling tidak
banyak akan ada hambatan-hambatan. Apabila proses gerak sosial termasuk dapat
dilakukan dengan sebebas-bebasnya, tak mungkin ada stratifikasi sosial yang
menjadi ciri tetap dan umum dari setiap masyarakat.
c. Gerak sosial vertikal yang umum berlaku bagi semua masyarakat tak ada. Setiap
masyarakat mempunyai ciri-ciri sendiri bagi gerak sosialnya yang vertikal.
d. Laju gerak sosial vertikal yang di sebabkan oleh faktor-faktor ekonomi, politik,
serta pekerjaan berbeda.
e. Berdasarkan bahan-bahan sejarah, khususnya dalam gerak sosial vertikal yang di
bedakan faktor-faktor ekonomis, politik dan pekerjaan, tak ada kecendrungan
yang kontinu perihal bertambah atau berkurangnya laju gerak sosial.
4. Saluran Gerak Sosial Vertikal
Menurut Paritim A. Sorokin, gerak sosial vertikal mempunyai saluran-saluran
dalam masyarakat. Proses gerak sosial vertikal melalui saluran tadi disebut social
circulation. Saluran yang terpenting adalah angkatan bersenjata, lembaga
keagamaan, pendidikan, organisasi politik, ekonomi dan keahlian.
Angkatan bersenjata memainkan peranan penting dalam masyarakat dengan
sistem militerisme, atau yang berada dalam keadaan perang, baik melawan musuh
dari luar maupun perang saudara.
Lembaga keagamaan merupakan salah satu saluran penting dalam gerak sosial
vertikal. Setiap ajaran agama menganggap manusia mempunyai keadaan sederajat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, pemuka-pemuka agama bekerja keras untuk
menaikan kedudukan orang-orang dari lapisan rendah dalam masyarakat.
Lembaga pendidikan seperti sekolah, pada umumnya merupakan saluran
kongkrit gerak sosial yang vertikal. Bahkan sekolah-sekolah dapat di anggap sebagai
social elevator yang bergerak dari kedudukan-kedudukan yang paling rendah ke
kedudukan yang paling tinggi. Kadang-kadang di jumpai dimana sekolah-sekolah
13
tertentu hanya dapat di masuki oleh golongan-golongan masyarakat yang tertentu,
misalnya dari lapisan atas, atau dari suatu ras tertentu. Sekolah-sekolah yang
demikian bila dapat di masuki oleh lapisan yang rendah akan menjadi saluran gerak
sosial yang vertikal.
Organisasi politik seperti partai politik dapat memberi peluang besar bagi para
anggotanya untuk naik dalam pertanggaan kedudukan. Apabila ia mempunyai
kemampuan beragitasi, berorganisasi, dan sebagainya. Pada masyarakat yang
demokratis dimana lembaga pemilihan umum memegang peranan penting dalam
pembentukan kepemimpinan, organisasi-organisasi politik mempunyai peranan yang
sama, walaupun dalam bentuk yang lain.
Bagaimana juga dengan wujudnya suatu organisasi ekonomi umpamanya
perusahaan mobil, perusahaan impor ekspor, dan lain-lainnya. Organisasi-organisasi
tersebut memegang peranan sebagai saluran gerak sosial yang vertikal. Betapapun
ukuran-ukuran yang menjadi dasar sistem lapisan dalam masyarakat biasanya orang-
orang kayalah yang menduduki lapisan tinggi. Gejala ini juga di jumpai pada
masyarakat tradisional, yang sering di hubungkan dengan upacara-upacara adat yang
harus di lakukan.
I. Perlunya Sistem Lapisan Masyarakat
Manusia pada umumnya bercita-cita agar ada perbedaan kedudukan dan peranan
dalam masyarakat itu tidak ada. Akan tetapi, cita- cita tersebut selalu akan tertumbuk
pada kenyataan yang berlainan. Setiap masyarakat harus menempatkan individu-individu
pada tempat-tempat tertentu dalam struktur sosial dan mendorong mereka untuk
melaksanakan kewajiban-kewajibannya sebagai akibat penempatan tersebut. Dengan
demikian, masyarakat menghadapi dua persoalan. yaitu, menempatkan individu-indiiduu
tersebut, dan mendorong agar mereka melaksanakan kewajibannya.
Apabila semua kewajiban selalu sesuai dengan keinginan si individu, dan sesuai
pula dengan kemampuan-kemampuannya dan seterusnya, persoalannya tak akan selalu
sulit untuk di laksanakan. Akan tetapi kenyataan bukanlah demikian. Kedudukan dan
peranan tertentu sering memerlukan kemampuan dan latihan-latihan tertentu. Pentingnya
kedudukann dan peranan tersebut juga tidak selalu sama. Maka, tak akan dihindarkan
bahwa masyarakat harus menyediakan beberapa macam sistem pembalasan jasa sebagai
pendorong agar individu mau melaksanakan kewajiban-kewajjibannya yang sesuai
dengan posisinya dalam masyarakat.
14
Dengan demikian, mau tidak mau ada sistem lapisan masyarakat karena gejala
tersebut sekaligus memecahkan persoalan yang di hadapi masyarakat yaitu penempatan
individu dalam tempat-tempat yang tersedia dalam struktur sosial dan mendorongnya
agar melaksanakan kewajiban yang sesuai dengan kedudukan serta dengan peranannya.
Pengisian tempat-tempat tersebut merupakan daya pendorong agar masyarakat bergerak
sesuai dengan fungsinya. Akan tetapi, wujudnya dalam setiap masyarakat juga berlainan
karena tergantung pada bentuk dan kebutuhan masing-masing masyarakat. Jelas bahwa
kedudukan dan peranan yang di anggap tertinggi oleh setiap masyarakat adalah
kedudukan dan peranan yang di anggap terpenting secara memerlukan kemampuan dan
latihan-latihan yang maksimal.
15
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Lapisan masyarakat ( stratifikasi sosial ) adalah perbedaan penduduk atau
masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat ( secara hierarkis ).
2. Sistem lapisan masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya dalam proses
pertumbuhan masyarakat itu. Akan tetapi, ada pula yang dengan sengaja di susun
untuk mengejar suatu tujuan bersama.
3. Kelas-kelas dalam lapisan masyarakat ada tiga yaitu: kelas atas, kelas menengah dan
kelas bawah.
4. Hal yang mewujudkan unsur dalam sistem lapisan masyarakat adalah kedudukan
( status ) dan peranan ( role )
5. Gerak sosial atau social mobility adalah suatu gerak dalam struktur sosial
( social strukture ) yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok
sosial.
B. Saran
Bagi penulis dan pembaca dalam menghadapi perubahan sosial dan perubahan
kebudayaan terlebih harus memfilter jika pengaruhnya dari luar, karena perubahan ini
datang nya dari budaya luar atau karena pengaruh teknologi yang nantinya bisa
menghilangkan kebudayaan kita sendiri. Dan memang perubahan sosial terjadi dengan
cepat jika kita tinggalnya di perkotaan dan lambat terjadinya yang tinggal dipedesaan.

More Related Content

What's hot

Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosialStratifikasi sosial
Stratifikasi sosialChaerul Uman
 
Stratifikasi Sosial
Stratifikasi SosialStratifikasi Sosial
Stratifikasi Sosialomcivics
 
Stratifikasi sosial presentasi
Stratifikasi sosial presentasiStratifikasi sosial presentasi
Stratifikasi sosial presentasiYuga Parsadaan
 
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat
Pelapisan sosial dan kesamaan derajatPelapisan sosial dan kesamaan derajat
Pelapisan sosial dan kesamaan derajatibnu aqil
 
POWER POINT SOSIOLOGI PERBEDAAN, KESETARAAN, DAN HARMONI SOSIAL
POWER POINT SOSIOLOGI PERBEDAAN, KESETARAAN, DAN HARMONI SOSIALPOWER POINT SOSIOLOGI PERBEDAAN, KESETARAAN, DAN HARMONI SOSIAL
POWER POINT SOSIOLOGI PERBEDAAN, KESETARAAN, DAN HARMONI SOSIALZulfira Farah Nubua
 
Struktur sosial
Struktur sosialStruktur sosial
Struktur sosialAprillia P
 
Materi 6 Pelapisan Sosial dan Elite Massa
Materi 6 Pelapisan Sosial dan Elite MassaMateri 6 Pelapisan Sosial dan Elite Massa
Materi 6 Pelapisan Sosial dan Elite MassaWisnuGumelarAlamsyah
 
Struktur Sosial - IPS SMK XI (KTSP)
Struktur Sosial - IPS SMK XI (KTSP)Struktur Sosial - IPS SMK XI (KTSP)
Struktur Sosial - IPS SMK XI (KTSP)Sakina Mawardah
 
Sosiologi Konsekuensi "Stratifikasi Sosial"
Sosiologi Konsekuensi "Stratifikasi Sosial"Sosiologi Konsekuensi "Stratifikasi Sosial"
Sosiologi Konsekuensi "Stratifikasi Sosial"Dedi Saputra
 
Struktur sosial materi_4
Struktur sosial materi_4Struktur sosial materi_4
Struktur sosial materi_4rahellasni
 
Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosialStratifikasi sosial
Stratifikasi sosialcik noorlyda
 
Lapisan lapisan struktur-sosial
Lapisan lapisan struktur-sosialLapisan lapisan struktur-sosial
Lapisan lapisan struktur-sosialKania Jatnika
 

What's hot (20)

Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosialStratifikasi sosial
Stratifikasi sosial
 
Stratifikasi Sosial
Stratifikasi SosialStratifikasi Sosial
Stratifikasi Sosial
 
Stratifikasi sosial presentasi
Stratifikasi sosial presentasiStratifikasi sosial presentasi
Stratifikasi sosial presentasi
 
Stratifikasi
StratifikasiStratifikasi
Stratifikasi
 
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat
Pelapisan sosial dan kesamaan derajatPelapisan sosial dan kesamaan derajat
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat
 
Stratifikasi sosial 2016
Stratifikasi sosial 2016Stratifikasi sosial 2016
Stratifikasi sosial 2016
 
POWER POINT SOSIOLOGI PERBEDAAN, KESETARAAN, DAN HARMONI SOSIAL
POWER POINT SOSIOLOGI PERBEDAAN, KESETARAAN, DAN HARMONI SOSIALPOWER POINT SOSIOLOGI PERBEDAAN, KESETARAAN, DAN HARMONI SOSIAL
POWER POINT SOSIOLOGI PERBEDAAN, KESETARAAN, DAN HARMONI SOSIAL
 
Materi Kuliah Stratifikasi Sosial
Materi Kuliah Stratifikasi  SosialMateri Kuliah Stratifikasi  Sosial
Materi Kuliah Stratifikasi Sosial
 
Tugas isd 2
Tugas isd 2Tugas isd 2
Tugas isd 2
 
Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosialStratifikasi sosial
Stratifikasi sosial
 
Power point isbd STIE Dharma Andalas
Power point isbd STIE Dharma AndalasPower point isbd STIE Dharma Andalas
Power point isbd STIE Dharma Andalas
 
Struktur sosial
Struktur sosialStruktur sosial
Struktur sosial
 
BENTUK DAN STRUKTUR STRATIFIKASI SOSIAL
BENTUK DAN STRUKTUR STRATIFIKASI SOSIALBENTUK DAN STRUKTUR STRATIFIKASI SOSIAL
BENTUK DAN STRUKTUR STRATIFIKASI SOSIAL
 
Ppt isbd
Ppt isbdPpt isbd
Ppt isbd
 
Materi 6 Pelapisan Sosial dan Elite Massa
Materi 6 Pelapisan Sosial dan Elite MassaMateri 6 Pelapisan Sosial dan Elite Massa
Materi 6 Pelapisan Sosial dan Elite Massa
 
Struktur Sosial - IPS SMK XI (KTSP)
Struktur Sosial - IPS SMK XI (KTSP)Struktur Sosial - IPS SMK XI (KTSP)
Struktur Sosial - IPS SMK XI (KTSP)
 
Sosiologi Konsekuensi "Stratifikasi Sosial"
Sosiologi Konsekuensi "Stratifikasi Sosial"Sosiologi Konsekuensi "Stratifikasi Sosial"
Sosiologi Konsekuensi "Stratifikasi Sosial"
 
Struktur sosial materi_4
Struktur sosial materi_4Struktur sosial materi_4
Struktur sosial materi_4
 
Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosialStratifikasi sosial
Stratifikasi sosial
 
Lapisan lapisan struktur-sosial
Lapisan lapisan struktur-sosialLapisan lapisan struktur-sosial
Lapisan lapisan struktur-sosial
 

Similar to Ilmu sosial budaya

IV-Stratifikasi Sosial.ppt
IV-Stratifikasi Sosial.pptIV-Stratifikasi Sosial.ppt
IV-Stratifikasi Sosial.pptUcupRambo
 
Pelapisan Sosial & Kesamaan Derajat
Pelapisan Sosial & Kesamaan DerajatPelapisan Sosial & Kesamaan Derajat
Pelapisan Sosial & Kesamaan DerajatAndre Gabriels
 
stratifikasi dan mobilitas sosial
stratifikasi dan mobilitas sosialstratifikasi dan mobilitas sosial
stratifikasi dan mobilitas sosialsuher lambang
 
Bab vi pelapisan sosial dan kesamaan derajat
Bab vi pelapisan sosial dan kesamaan derajatBab vi pelapisan sosial dan kesamaan derajat
Bab vi pelapisan sosial dan kesamaan derajatMuhammad Jadin
 
Stratifikasi Sosial
Stratifikasi SosialStratifikasi Sosial
Stratifikasi SosialUFDK
 
Bab 3 perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial std fix
Bab 3 perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial std fixBab 3 perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial std fix
Bab 3 perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial std fixRezaWahyuni5
 
SOSIOLOGI BAB 3 kesetaraan sosial dalam masyarakat indonesia kelas 11.
SOSIOLOGI BAB 3 kesetaraan sosial dalam masyarakat indonesia kelas 11.SOSIOLOGI BAB 3 kesetaraan sosial dalam masyarakat indonesia kelas 11.
SOSIOLOGI BAB 3 kesetaraan sosial dalam masyarakat indonesia kelas 11.MariaHelena822816
 
Statussosial dan kasta
Statussosial dan kastaStatussosial dan kasta
Statussosial dan kastaSamsul Surya
 
Struktur sosial-IPS-Sosiologi
Struktur sosial-IPS-SosiologiStruktur sosial-IPS-Sosiologi
Struktur sosial-IPS-SosiologiKrisdiana 1911
 
Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Kelompok sosial dalam masyarakat multikulturalKelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Kelompok sosial dalam masyarakat multikulturalSiti Hadiarti
 
Perbedaan, Kesetaraan dan Harmoni
Perbedaan, Kesetaraan dan HarmoniPerbedaan, Kesetaraan dan Harmoni
Perbedaan, Kesetaraan dan HarmoniElibrarySosiologi
 
Ilmu sosial dan budaya dasar
Ilmu sosial dan budaya dasarIlmu sosial dan budaya dasar
Ilmu sosial dan budaya dasarnulfazly_rayhan
 
Struktur masyarakat-indonesia.selesai
Struktur masyarakat-indonesia.selesaiStruktur masyarakat-indonesia.selesai
Struktur masyarakat-indonesia.selesaiBagoes Prasetya
 
Struktur Masyarakatp xxxxxxxxxxxxxxx.ppt
Struktur Masyarakatp xxxxxxxxxxxxxxx.pptStruktur Masyarakatp xxxxxxxxxxxxxxx.ppt
Struktur Masyarakatp xxxxxxxxxxxxxxx.pptWiraUdytamaFHUnmas
 

Similar to Ilmu sosial budaya (20)

IV-Stratifikasi Sosial.ppt
IV-Stratifikasi Sosial.pptIV-Stratifikasi Sosial.ppt
IV-Stratifikasi Sosial.ppt
 
Aspek isbd
Aspek isbdAspek isbd
Aspek isbd
 
Pelapisan Sosial & Kesamaan Derajat
Pelapisan Sosial & Kesamaan DerajatPelapisan Sosial & Kesamaan Derajat
Pelapisan Sosial & Kesamaan Derajat
 
stratifikasi dan mobilitas sosial
stratifikasi dan mobilitas sosialstratifikasi dan mobilitas sosial
stratifikasi dan mobilitas sosial
 
Bab vi pelapisan sosial dan kesamaan derajat
Bab vi pelapisan sosial dan kesamaan derajatBab vi pelapisan sosial dan kesamaan derajat
Bab vi pelapisan sosial dan kesamaan derajat
 
makalah sosiologi
makalah sosiologimakalah sosiologi
makalah sosiologi
 
Makalah unsur unsur stratifikasi sosial
Makalah unsur unsur stratifikasi sosialMakalah unsur unsur stratifikasi sosial
Makalah unsur unsur stratifikasi sosial
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Stratifikasi Sosial
Stratifikasi SosialStratifikasi Sosial
Stratifikasi Sosial
 
Bab 3 perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial std fix
Bab 3 perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial std fixBab 3 perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial std fix
Bab 3 perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial std fix
 
SOSIOLOGI BAB 3 kesetaraan sosial dalam masyarakat indonesia kelas 11.
SOSIOLOGI BAB 3 kesetaraan sosial dalam masyarakat indonesia kelas 11.SOSIOLOGI BAB 3 kesetaraan sosial dalam masyarakat indonesia kelas 11.
SOSIOLOGI BAB 3 kesetaraan sosial dalam masyarakat indonesia kelas 11.
 
Lapisan lapisan masyarakat
Lapisan lapisan masyarakatLapisan lapisan masyarakat
Lapisan lapisan masyarakat
 
Statussosial dan kasta
Statussosial dan kastaStatussosial dan kasta
Statussosial dan kasta
 
Struktur sosial-IPS-Sosiologi
Struktur sosial-IPS-SosiologiStruktur sosial-IPS-Sosiologi
Struktur sosial-IPS-Sosiologi
 
Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Kelompok sosial dalam masyarakat multikulturalKelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
 
Perbedaan, Kesetaraan dan Harmoni
Perbedaan, Kesetaraan dan HarmoniPerbedaan, Kesetaraan dan Harmoni
Perbedaan, Kesetaraan dan Harmoni
 
Tik
TikTik
Tik
 
Ilmu sosial dan budaya dasar
Ilmu sosial dan budaya dasarIlmu sosial dan budaya dasar
Ilmu sosial dan budaya dasar
 
Struktur masyarakat-indonesia.selesai
Struktur masyarakat-indonesia.selesaiStruktur masyarakat-indonesia.selesai
Struktur masyarakat-indonesia.selesai
 
Struktur Masyarakatp xxxxxxxxxxxxxxx.ppt
Struktur Masyarakatp xxxxxxxxxxxxxxx.pptStruktur Masyarakatp xxxxxxxxxxxxxxx.ppt
Struktur Masyarakatp xxxxxxxxxxxxxxx.ppt
 

Recently uploaded

distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitPutriKemala3
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxcholiftiara1
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxalfareese93
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptAnisyahHariadi
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungHalo Docter
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaruPrajaPratama4
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024PyrecticWilliams1
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxcheatingw995
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxSimon Samsudin
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPeniMSaptoargo2
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxseptimanzebua
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio PerawatMovieWulandari
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatssuser7c01e3
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3NadhifahRahmawati
 

Recently uploaded (20)

distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
 

Ilmu sosial budaya

  • 1. 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat terdiri atas orang yang saling berinteraksi dan berbagi budaya bersama. Masyarakat mutlak harus ada bagi tiap individu oleh sebab ia merupakan “pusaran” tempat nilai-nilai, barang-barang, ataupun peralatan untuk hidup diperoleh. Juga, individu mutlak harus ada bagi tiap masyarakat oleh sebab lewat aktivitas dan kreasi individu-lah seluruh nilai material suatu peradaban diperoleh. Setiap masyarakat senantiasa mempunyai penghargaan tertentu terhadap hal-hal tertentu dalam masyarakat yang bersangkutan. Penghargaan yang lebih tinggi terhadap hal-hal tertentu, akan menempatkan hal tersebut pada kedudukan yang lebih tinggi dari hal-hal lainya. Apabila suatu masyarakat lebih menghargai kekayaan materil dari pada kehormatan. Gejala tersebut menimbulkan lapisan masyarakat, yang merupakan perbedaan posisi seseorang atau suatu kelompok dalam kedudukan yang berbeda-beda. Bentuk-bentuk lapisan masyarakat berbeda-beda dan banyak sekali. Lapisan- lapisan tersebut tetap ada, sekalipun dalam masyarakat kapitalis, demokratis, komunistis Dan lain sebagainya. Lapisan masyarakat mulai ada sejak manusia mulai mengenal adanya kehidupan bersama didalam organsisasi sosial. Lapisan masyarakat memiliki banyak bentuk-bentuk kongkrit. Akan tetapi, secara prinsipil bentuk-bentuk tersebut dapat di klasifikasikan ke dalam tiga macam kelas yaitu yang ekonomis, politis, dan yang didasarkan pada jabatan-jabatan tertentu dalam masyarakat. Umumnya, ketiga bentuk kelompok tadi mempunyai hubungan yang erat satu dengan yang lainya, di mana terjadi saling mempengaruhi. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut: a) Pengertian lapisan masyarakat (stratifikasi sosial)? b) Bagaimana proses terjadinya lapisan masyarakat? c) Kelas-kelas dalam Mayarakat? d) Dasar-dasar Lapisan Mayarakat? e) Unsur-unsur Lapisan Masyarakat? f) Mobilitas Sosial?
  • 2. 2 g) Perlunya Sistem Lapisan Masyarakat C. Tujuan Penulisan Dalam penyusunan makalah ini penyusun memiliki beberapa tujuan, antara lain: 1. Secara Umum Agar mahasiswa dan pembaca mampu mengetahui perlunya Sistem Lapisan Sosial di Masyrakat 2. Secara Khusus a) Mahasiswa bisa mendeskripsikan makna stratifikasi sosial dengan mendalam. b) Kita bisa mengetahui asal usul terjadinya stratifikasi sosial dalam kelompok masyarakat. c) dapat meneliti sifat-sifat stratifikasi sosial masyarakat antara yang baik untuk ditiru dan yang tidak pantas untuk ditiru
  • 3. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Lapisan Masyarakat (stratifikasi sosial) Stratifikasi berasal dari bahasa latin “stratus” yang artinya lapisan/tingkatan. Di dalam masyarakat terdapat sejumlah lapisan dengan jumlah yang berbedabeda. Hal itu tidak lain karena di masyarakat terjadi perbedaan sosial. Sedangkan secara terminologi, stratifikasi sosial artinya pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atas dasar kekuasaan, hak-hak istimewa dan prestise. Menurut Pitirim A. Sorokin, stratifikasi social adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat. Pitirim A. Sorokin juga mengatakan bahwa lapisan dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat yang hidup teratur. Lapisan-lapisan kelas secara bertingkat dapat dibedakan menjadi tiga unsur, yaitu kelas atas, menengah, dan kelas bawah. Golongan yang berada dalam kelas atas adalah golongan yang memiliki banyak uang, kekuasaan, dan mungkin juga kehormatan. Stratifikasi sosial menurut Drs. Robert M.Z. Lawang adalah penggolongan orang- orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise. Stratifikasi sosial menurut Max Weber adalah stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise. B. Terjadinya Lapisan Lasyarakat Sistem lapisan masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya dalam proses pertumbuhan masyarakat itu. Akan tetapi, ada pula yang dengan sengaja di susun untuk mengejar suatu tujuan bersama. Alasan terbentuknya lapisan masyarakat yang terjadi dengan sendirinya adalah kepandaian, tingkat umur, sifat keaslian keanggotaan, kerabat seorang kepala masyarakat, dan mungkin juga harta dalam batas-batas tertentu. Secara teoritis, semua manusia di anggap sederajat. Akan tetap, sesuai dengan kenyataan hidup kelompok-kelompok sosial, halnya tidaklah dimikian. Perbedaan atas
  • 4. 4 lapisan merupakan gejala universal yang merupakan bagian sistem sosial setiap masyarakat. Pedoman untuk meneliti pokok-pokok terjadinya proses lapisan dalam masyarakat. 1. pada sistem pertentangan yang ada dalam masyarakat, sistem dimikian hanya mempunyai arti khusus bagi masyarakat-masyarakat tertentu. 2. Sistem lapisan dapat di analisis dalam arti-arti sebagai berikut. a. Distribusi hak-hak istimewa yang objektif seperti penghasilan, kekayaan, dan keselamataan. b. Sistem pertanggaan yang di ciptakan oleh para warga masyarakat. c. Kriteria sistem pertentengan dapat berdasarkan kualitas pribadi, keanggotaan kelompok kerabat tertentu, milik, dan wewenang atau kekuasaan. d. Lambang-lambang kedudukan, seperti tingkah laku hidup, cara berpakaian, perumahan, keanggotaan pada suatu organisasi. e. Mudah sukarnya bertukar kedudukan. f. Solidaritas di antara individu atau kelompok-kelompok sosial yang menduduki kedudukan yang sama dalam sistem sosial masyarakat seperti: 1) Pola-pola interaksi (struktur klik,keanggotaan organisasi, perkawinan dan sebagainya). 2) Kesamaan atau ketidaksamaan sistem percayaan, sikap dan nilai-nilai. 3) Kesadaran akan kedudukan masing-masing. 4) Aktifitas sebagai organ kolektif. Sistem lapisan masyarakat yang dengan sengaja di susun untuk mengajar suatu tujuan bersama. Hal itu biasanya berkaitan dengan pembagian kekuasaan dan wewenang resmi dalam organisasi-organisasi formal, seperti pemerintah, prusahaan, partai politik, angkatan bersenjata atau perkumpulan.kekuasaan dan wewenang merupakan unsur khusus dalam sistem lapisan. Unsur tersebut memepunyai sifat yng lain dari uang, tanah, benda-benda ekonomis, ilmu pengetahuan, atau kehormatan. Akan tetapi, apabila suatu masyarakat hendak hidup dengan teratur, kekuasaan dan wewenang yang ada harus di bagi dengan teratur pula sehingga jelas bagi setiap orang di tempat mana letaknya kekuasaan dan wewenang dalam organisasi, secara vertikal dan horizontal. Apabila kekuasaan dan wewenang tidak di bagi secara teratur, kemingkinan besar sekali akan terjadi pertentangan-pertentangan yang dapat membahayakan keutuhan masyarakat.
  • 5. 5 C. Sifat Sistem Lapisan Masyarakat Menurut Soerjono Soekanto, dilihat dari sifatnya, pelapisan sosial dibedakan menjadi sistem pelapisan sosial tertutup, sistem pelapisan sosial terbuka, dan sistem pelapisan sosial campuran. 1. Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social Stratification) Stratifikasi ini adalah stratifikasi dimana anggota dari setiap strata sulit mengadakan mobilitas (perpindahan) dari satu lapisan ke lapisan sosial yang lain. Dalam sistem ini, satu-satunya kemungkinan untuk masuk pada status tinggi dan terhormat dalam masyarakat adalah karena kelahiran atau keturunan. 2. Stratifikasi Sosial Terbuka (Opened Social Stratification) Stratifikasi ini bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertical maupun horizontal. Setiap orang memiliki kesempatan berusaha untuk menaikkan, menurunkan, maupun menstabilkan statusnya. Contoh: Seorang miskin karena usahanya bias menjadi kaya, atau sebaliknya.Seorang yang rendah tingkat pendidikannya dapat memperoleh pendidikan yang lebih tinggi dengan usaha yang gigih. 3. Stratifikasi Sosial Campuran Stratifikasi sosial campuran merupakan kombinasi antara stratifikasi tertutup dan terbuka. Misalnya, seorang Bali berkasta Brahmana mempunyai kedudukan terhormat di Bali, namun apabila ia pindah ke Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh kedudukan rendah. Maka ia harus menyesuaikan diri dengan aturan kelompok masyarakat di Jakarta. D. Kelas-Kelas Dalam Masyarakat (social classes) Kelas sosial adalah semua orang dan keluarga yang sadar akan kedudukannya di dalam suatu lapisan, sedangkan kedudukan mereka itu di ketahui serta di akui oleh masyarakat umum. Ada beberapa pendapat tentang kelas sosial, yaitu: Kurt.B.Mayer, istilah kelas sosial hanya di pergunakan untuk lapisan yang bersandarkan atas unsur-unsur ekonomis, sedangkan lapisan yang berdasarkan atas kehormatan kemasyarakatan di namakan kelompok kedudukan (status group). Max Weber, membuat perbedaan antara dasar-dasar ekonomis dan dasar-dasar kedudukan sosial, dan tetap menggunakan istilah kelas bagi semua lapisan. Adanya kelas yang bersifat ekonomis di baginya lagi dalam kelas yang bersandarkan atas pemilikan
  • 6. 6 tanah dan benda-benda, sarta kelas yang bergerak dalam bidang ekonomi dan menggunakan kecakapanya. Adanya golongan yang mendapat kehormatan khusus dari masyarakat dan di namakan stand. Joseoh Schumpeter, terbentuknya kelas dalam masyarakat di perlukan untuk menyesuaikan masyarakat dengan keperluan-keperluan yang nyata, akan tetapi makna kelas dan gejala-gejala kemasyarakatan lainya hanya dapat di mengerti dengan benar apabila di ketahui riwayat terjadinya. Definisi lain dari kelas adalah berdasarkan beberapa kriteria tradisional, yaitu: 1. Besar jumlah anggotanya, 2. Kebudayaan yang sama, yang menentukan hak-hak dan kewajiban-kewajiban warganya, 3. Kelanggengan, 4. Tanda/lambang-lambang yang merupakan ciri khas, 5. Batas-batas yang tegas (bagi kelompok itu terhadap kelompok lain), 6. Antagonisme tertentu. Sehubungan dengan kriteria tersebut di atas, kelas menyediakan kesempatan atau fasilitas-fasilitas hidup tertentu. ( life chances ) bagi anggotanya. E. Dasar Lapisan Masyarakat Di antara lapisan teratas dengan lapisan terendah, terdapat lapisan yang jumlahnya relatif banyak. Biasanya lapisan teratas tidak hanya memiliki satu macam saja dari apa yang di hargai oleh masyarakat. Akan tetapi, kedudukan yang tinggi itu bersifat komulatif. Artinya mereka yang mempunyai banyak uang akan mudah sekali dalam mendapatkan apa yang mereka inginkan, kekuasaan, dan mungkin juga kehormatan. Kriteria-kriteria yang biasa dipakai untuk menggolong-golongkan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan adalah: 1. Ukuran kekayaan, Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, yang tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara
  • 7. 7 berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja,serta kemampuannya dalam berbagi kepada sesama 2. Ukuran kekuasaan, Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan. 3. Ukuran kehormatan,dan Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur. 4. Ukuran ilmu pengetahuan. Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya. F. Unsur-unsur Lapisan Masyarakat Hal yang mewujudkan unsur dalam teori sosiologi tentang sistem lapisan masyarakat adalah kedudukan ( status ) dan peranan ( role ). Kedudukan dan peranan merupakan unsur-unsur dalam sistem lapisan, dan mempunyai arti yang penting bagi sistem sosial. Sistem sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbal balik antar individu-individu tersebut. Dalam hubungan timbal balik tersebut, kedudukan dan
  • 8. 8 peranan individu mempunyai arti yang penting karena langgengnya masyarakat tergantung pada keseimbangan kepentingan-kepentingan individu termaksut. 1. Kedudukan ( status ) Kedudukan di artikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. Kedudukan sosial diartikan adalah tempat seseorang secara umum dalam masyarakat sehubungan dengan orang-orang lain, dalam arti lingkungan pergaulan, prestasinya, dan hak-hak serta kewajiban-kewajibannya. Secara abstrak, kedudukan berarti tempat seseorang dalam suatu pola tertentu. Masyarakat pada umumnya mengembangkan dua macam kedudukan yaitu sebagai berikut: a. Ascribed Status, yaitu kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memperhatikan perbedaan-perbedaan rohaniah dan kemampuan. Kedudukan tersebut memperoleh karena kelahiran. Pada umumnya ascribed status di jumpai pada masyarakat-masyarakat dengan sistem lapisan yang tertutup, misalnya masyarakat fiodal, atau masyarakat di mana sistem lapisan tergantung pada perbedaan rasial. Namun demikian, ascribed status tak hanya dijumpai pada masyarakat-masyarakat dengan sistem lapisan yang tertutup. Pada sistem lapisan terbuka juga ada. b. Achieved status adalah kedudukan yang di capai oleh seseorang dengan usaha- usaha yang di sengaja. Kedudukan ini tidak diproleh atas dasar kelahiran. Akan tetapi, bersifat terbuka bagi siapa saja, tergantung pada kemampuan masing- masing dalam mengejar serta mencapai tujuan-tujuannya. Misalnya, setiap orang dapat menjadi hakim asalkan memenuhi persyaratan tertentu. c. Kadang-kadang dibedakan lagi satu macam kedudukan, yaitu assigned status, yang merupakan kedudukan yang di berikan. Assigne-status tersebut sering mempunyai hubungan yang erat dengan achieved status, dalam arti bahwa suatu kelompok atau golongan memberikan kedudukan yang lebih tinggi kepada seseorang yang berjasa, yang telah memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat.
  • 9. 9 2. Peranan ( role ) Peranan ( role ) merupakan aspek dinamis kedudukan ( status). Apabila seseorang meleksanakan hak dan kewajibanya sesuai dengan kedudukanya, dia menjankan suatu peranan. Pembeda antara kedudukan dengan peranan adalah untuk kepentingan ilmu pengetahuan.keduanya tidak dapat di pisah-pisahkan karena yyang satu tergantung pada yang lain dan sebaliknya. Tak ada peranan tanpa kedudukan atau kedudukan tanpa peranan. Sabagai mana halnya dalam kedudukan, peranan juga mempunyai dua arti. Setiap orang mempunyai macam-macam peranan yang berasal dari pola-pola pergaulan hidupnya. Hal itu sekaligus berarti bahwa peranan menentukan apa yang perbuatanya bagi masyarakat serta kesempatan-kesempatan apa yang di berikan oleh masyarakat kepadanya. Pentingnya peranan adalah karena bisa mengatur prilaku seseorang. Peranan menyebabkan seseorang pada batas-batas tertentu dapat meramalkan perbuatan-perbutan orang lain hubungan-hubungan sosial yang ada dalam masyarakat merupakan hubungan antara peranan-peranan individu dalam masyarakat. Peranan juga di atur oleh norma-norma yang berlaku. Peranan yang melekat pada seseorang harus di bedakan dengan posisi dalam pergaulan kemasyarakatan. Posisi seseorang dalam masyarakat yaitu social position merupakan unsur statis yang menunjukan tepat individu pada organisasi masyarakat. Peranan mencakup tiga hal, yaitu nsebagai berikut; a. Peranan meliputi norma-norma yang di hubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan. b. Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat di lakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi. c. Peranan juga dapat di katakan sebagai prilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat. G. Lapisan yang Sengaja Disusun Di mana telah diterangkan bahwa ada lapisan yang sengaja disusun, dalam suatu organisasi formal oleh mereka yang berwenang untuk itu. Secara panjang lebar hal itu disusun oleh Chester F. Barnard dalam karangannya yang berjudul The Function of
  • 10. 10 Status Sistem. Menurut Barnard, sistem pembagian kedudukan pada pokoknya diperlukan secara mutlak agar organisasi dapat bergerak secara teratur untuk mencapai tujuan yang di niatkan oleh para penciptanya. Sistem kedudukan dalam organisasi formal timbul karena perbedaan-perbedaan kebutuhan, kepentingan, dan kemampuan individual yang mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Perbedaan kemampuan individu. Kemampuan khusus yang di miliki seseorang dan di akui oleh masyarakat menyebabkan yang bersangkutan memiliki kedudukan tertentu. 2. Perbedaan-perbedaan yang menyangkut kesukaran-kesukaran untuk melakukan bermacam-macam jenis pekerjaan. 3. Perbedaan kepentingan masing-masing jenis pekerjaan. 4. Keinginan pada kedudukan yang formal sebagai alat sosial atau alat organisasi. 5. Kebutuhan akan perlindungan bagi seseorang. H. Mobilitas Sosial ( Social Mobility ) Mobilitas adalah pergerakan atau perpindahan, sedangkan sosial adalah masyarakat. Jadi mobilitas sosial adalah suatu proses pergerakan naik(social climbing) atau turunnya(social sinking) status seseorang atau kelompok masyarakat. menurut HORTON, mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial lainnya. Dengan demikian MOBILITAS SOSIAL hanya terjadi pada kelas sistem stratifikasi sosial yg terbuka tidak menganut sistem stratifikasi tertutup atau kasta. 1. Pengertian Umum dan jenis-jenis Gerak Sosial Gerak sosial atau social mobility adalah suatu gerak dalam struktur sosial ( social strukture ) yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial mencangkup sifat-sifat hubungan antara individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dengan kelompoknya. Tipe-tipe gerak sosial yang prinsipil ada dua yaitu, gerak sosial horizontal dan gerak sosial vertikal. Gerak sosial harizontal merupakan peraliahan individu atau objek-objek sosial lainnya yang sederajat. Contohnya adalah seseorang yang beralih kewarganegaraan beralih pekerjaan yang sederajat atau mungkin juga peralihan, atau gerak objek-objek sosial. Gerak sosial vertikal adalah sebagai perpidahan individu atau objek sosial dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan yang lainnya, yang tidak
  • 11. 11 sederajat. Sesuai dengan arahnya, maka terdapat dua jenis gerak sosial yang vertikal, yaitu yang naik ( social climbing ) dan yang turun ( social sinking ).  Gerak sosial vertikal naik mempunyai dua bentuk utama yaitu: a. Masuknya individu-individu yang mempunyai kedudukan rendah ke dalam kedudukan yang lebih tinggi dari kedudukan tersebut telah ada. b. Pembentukan suatu kelompok baru, yang kemudian di tempatkan pada derajat yang lebih tinggi, dari kedudukan individu-individu pembentuk kelompok tersebut.  Gerak sosial vertikal yang menurun mempunyai dua bentuk utama yaitu: a. Turunnya kedudukan individu ke kedudukan yang lebih rendah derajatnya. b. Turunnya derajat sekelompok individu yang dapat berupa disintegrasi kelompok sebagai kesatuan. 2. Tujuan Penelitian Gerak Sosial Para sosiologi meneliti gerak sosial untuk mendapatkan keterangan- keterangan perihal keteraturan dan kekuasaan struktur sosial. Para sosiologi mempunyai perhatian yang khusus terhadap kesulitan-kesulitan yang secara relatif di dalami oleh individu-individu dan kelompok-kelompok sosial dalam mendapatkan kedudukan yang terpandang oleh masyarakat dan yang merupakan objek dari suatu persaingan. Dalam sistem lapisan terbuka, kedudukan yang hendak di capai, tergantung pada usaha dan kemampuan si individu. Memang benar bahwa anak seorang pengusaha misalnya mempunyai peluang yang lebih baik dan lebih besar dari pada anak seorang tukang sapu jalan. Akan tetapi, kedudukan dalam masyarakat tidak menutup kemungkinan bagi anak tukang sapu untuk memperoleh kedudukan yang lebih tinggi dari kedudukan yang semula di punyainya. Bahkan sebaliknya, sifat terbuka dalam sistem lapisan dapat mendorong dirinya untuk mencapai kedudukan yang lebih tinggi dan lebih terpandang dalam masyarakat,. Namun, kenyataanya tidak seideal itu. Dalam masyarakat selalu ada hambatan dan kesulitan-kesulitan, misalnya birokrasi, biaya, kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat,dan lain sebagainya. 3. Beberapa Prinsip Umum Gerak Sosial yang Vertikal Gerak sosial horizontal seperti pindah pekerjaan yang sederajat, perpindahan penduduk ( urbanisasi, transmigrasi, dan lain sebagainya ), bukan di bicarakan
  • 12. 12 dengan panjang lebar. Bukan karena sengaja terebut tidak penting, tetapi karena gerak sosial vertikal lebih penting untuk dijadikan landasan bagi pembangunan. Prinsip-prinsip umum yang sangat penting bagi gerak sosial vertikal adalah sebagai berikut: a. Hampir tak ada masyarakat yang sifat sistem lapisan mutlak tertutup, dimana sama sekali tak ada gerak sosial yang vertikal. b. Berapapun terbukanya sistem lapisan dalam suatu masyarakat, tak mungkin gerak sosial yang vertikal dilakukan dengan yang sebebas-bebasnya. Paling tidak banyak akan ada hambatan-hambatan. Apabila proses gerak sosial termasuk dapat dilakukan dengan sebebas-bebasnya, tak mungkin ada stratifikasi sosial yang menjadi ciri tetap dan umum dari setiap masyarakat. c. Gerak sosial vertikal yang umum berlaku bagi semua masyarakat tak ada. Setiap masyarakat mempunyai ciri-ciri sendiri bagi gerak sosialnya yang vertikal. d. Laju gerak sosial vertikal yang di sebabkan oleh faktor-faktor ekonomi, politik, serta pekerjaan berbeda. e. Berdasarkan bahan-bahan sejarah, khususnya dalam gerak sosial vertikal yang di bedakan faktor-faktor ekonomis, politik dan pekerjaan, tak ada kecendrungan yang kontinu perihal bertambah atau berkurangnya laju gerak sosial. 4. Saluran Gerak Sosial Vertikal Menurut Paritim A. Sorokin, gerak sosial vertikal mempunyai saluran-saluran dalam masyarakat. Proses gerak sosial vertikal melalui saluran tadi disebut social circulation. Saluran yang terpenting adalah angkatan bersenjata, lembaga keagamaan, pendidikan, organisasi politik, ekonomi dan keahlian. Angkatan bersenjata memainkan peranan penting dalam masyarakat dengan sistem militerisme, atau yang berada dalam keadaan perang, baik melawan musuh dari luar maupun perang saudara. Lembaga keagamaan merupakan salah satu saluran penting dalam gerak sosial vertikal. Setiap ajaran agama menganggap manusia mempunyai keadaan sederajat. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemuka-pemuka agama bekerja keras untuk menaikan kedudukan orang-orang dari lapisan rendah dalam masyarakat. Lembaga pendidikan seperti sekolah, pada umumnya merupakan saluran kongkrit gerak sosial yang vertikal. Bahkan sekolah-sekolah dapat di anggap sebagai social elevator yang bergerak dari kedudukan-kedudukan yang paling rendah ke kedudukan yang paling tinggi. Kadang-kadang di jumpai dimana sekolah-sekolah
  • 13. 13 tertentu hanya dapat di masuki oleh golongan-golongan masyarakat yang tertentu, misalnya dari lapisan atas, atau dari suatu ras tertentu. Sekolah-sekolah yang demikian bila dapat di masuki oleh lapisan yang rendah akan menjadi saluran gerak sosial yang vertikal. Organisasi politik seperti partai politik dapat memberi peluang besar bagi para anggotanya untuk naik dalam pertanggaan kedudukan. Apabila ia mempunyai kemampuan beragitasi, berorganisasi, dan sebagainya. Pada masyarakat yang demokratis dimana lembaga pemilihan umum memegang peranan penting dalam pembentukan kepemimpinan, organisasi-organisasi politik mempunyai peranan yang sama, walaupun dalam bentuk yang lain. Bagaimana juga dengan wujudnya suatu organisasi ekonomi umpamanya perusahaan mobil, perusahaan impor ekspor, dan lain-lainnya. Organisasi-organisasi tersebut memegang peranan sebagai saluran gerak sosial yang vertikal. Betapapun ukuran-ukuran yang menjadi dasar sistem lapisan dalam masyarakat biasanya orang- orang kayalah yang menduduki lapisan tinggi. Gejala ini juga di jumpai pada masyarakat tradisional, yang sering di hubungkan dengan upacara-upacara adat yang harus di lakukan. I. Perlunya Sistem Lapisan Masyarakat Manusia pada umumnya bercita-cita agar ada perbedaan kedudukan dan peranan dalam masyarakat itu tidak ada. Akan tetapi, cita- cita tersebut selalu akan tertumbuk pada kenyataan yang berlainan. Setiap masyarakat harus menempatkan individu-individu pada tempat-tempat tertentu dalam struktur sosial dan mendorong mereka untuk melaksanakan kewajiban-kewajibannya sebagai akibat penempatan tersebut. Dengan demikian, masyarakat menghadapi dua persoalan. yaitu, menempatkan individu-indiiduu tersebut, dan mendorong agar mereka melaksanakan kewajibannya. Apabila semua kewajiban selalu sesuai dengan keinginan si individu, dan sesuai pula dengan kemampuan-kemampuannya dan seterusnya, persoalannya tak akan selalu sulit untuk di laksanakan. Akan tetapi kenyataan bukanlah demikian. Kedudukan dan peranan tertentu sering memerlukan kemampuan dan latihan-latihan tertentu. Pentingnya kedudukann dan peranan tersebut juga tidak selalu sama. Maka, tak akan dihindarkan bahwa masyarakat harus menyediakan beberapa macam sistem pembalasan jasa sebagai pendorong agar individu mau melaksanakan kewajiban-kewajjibannya yang sesuai dengan posisinya dalam masyarakat.
  • 14. 14 Dengan demikian, mau tidak mau ada sistem lapisan masyarakat karena gejala tersebut sekaligus memecahkan persoalan yang di hadapi masyarakat yaitu penempatan individu dalam tempat-tempat yang tersedia dalam struktur sosial dan mendorongnya agar melaksanakan kewajiban yang sesuai dengan kedudukan serta dengan peranannya. Pengisian tempat-tempat tersebut merupakan daya pendorong agar masyarakat bergerak sesuai dengan fungsinya. Akan tetapi, wujudnya dalam setiap masyarakat juga berlainan karena tergantung pada bentuk dan kebutuhan masing-masing masyarakat. Jelas bahwa kedudukan dan peranan yang di anggap tertinggi oleh setiap masyarakat adalah kedudukan dan peranan yang di anggap terpenting secara memerlukan kemampuan dan latihan-latihan yang maksimal.
  • 15. 15 BAB III PENUTUP A. Simpulan 1. Lapisan masyarakat ( stratifikasi sosial ) adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat ( secara hierarkis ). 2. Sistem lapisan masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya dalam proses pertumbuhan masyarakat itu. Akan tetapi, ada pula yang dengan sengaja di susun untuk mengejar suatu tujuan bersama. 3. Kelas-kelas dalam lapisan masyarakat ada tiga yaitu: kelas atas, kelas menengah dan kelas bawah. 4. Hal yang mewujudkan unsur dalam sistem lapisan masyarakat adalah kedudukan ( status ) dan peranan ( role ) 5. Gerak sosial atau social mobility adalah suatu gerak dalam struktur sosial ( social strukture ) yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. B. Saran Bagi penulis dan pembaca dalam menghadapi perubahan sosial dan perubahan kebudayaan terlebih harus memfilter jika pengaruhnya dari luar, karena perubahan ini datang nya dari budaya luar atau karena pengaruh teknologi yang nantinya bisa menghilangkan kebudayaan kita sendiri. Dan memang perubahan sosial terjadi dengan cepat jika kita tinggalnya di perkotaan dan lambat terjadinya yang tinggal dipedesaan.