SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Fakultas Psikologi
                                   Universitas Mercu Buana
                                   Modul 5
                    Tatanan Sosial dan Pengendalian Sosial
                                     TIK :
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian tatanan sosial, struktur sosial,
institusi sosial, dan pengendalian sosial.

                               SRI RAHAYU HANDAYANI, MM


A.   Tatanan Sosial
Kita hidup dalam suatu lingkungan sosial yang bukan apa adanya. Lingkungan sosial tersebut
mempunyai sejumlah prasyarat yang menjadikannya dapat terus berjalan dan bertahan.
Prasyarat- prasyarat inilah yang kita sebut tatanan sosial (sosial order). Konsep tatanan sosial
merupakan konsep dasar yang harus dipahami dengan baik oleh mereka yang mempelajari
sosiologi. Karena konsep tatanan sosial ini terkait erat dengan konsep-konsep dasar lainnya.
Apabila Anda memahami dengan baik konsep-konsep dasar ini, maka Anda akan dapat
menganalisis fenomena sosial dengan baik.


Prinsip yang bisa kita ambil adalah adanya pengaturan dan ketertataan dari suatu lingkungan
sosial. Atas dasar pemenuhan kebutuhan, individu-individu membentuk lingkungan sosial
tertentu, di mana individu-individu tersebut saling berinteraksi atas dasar status dan peranan
sosialnya yang diatur oleh seperangkat norma dan nilai. Suatu lingkungan sosial di mana
individu-individunya saling berinteraksi atas dasar status dan peranan sosial yang diatur oleh
seperangkat norma dan nilai diistilahkan dengan tatanan sosial (social order). Demikian juga
dengan tatanan sosial. Semua persyaratan, antara lain adanya sejumlah individu, interaksi,
status dan peranan, nilai dan norma serta proses harus terpenuhi sehingga tatanan sosial
tersebut bisa tetap berlangsung dan terpelihara.


     B. Struktur Sosial

Struktur sosial secara etimologis berarti susunan masyarakat. Struktur Sosial secara definitif
merupakan skema penempatan nilai-nilai sosial-budaya dan organ-organ masyarakat pada
posisi yang dianggap sesuai, demi berfungsinya organisme masyarakat sebagai suatu
keseluruhan, dan demi kepentingan masing-masing bagian.


Skema dibangun secara objektif, agar dapat mengenal posisi yang diberikan masyarakat
kepada nilai-nilai sosial budaya, dan organ-organ atau komponen sosial yang menjadi milik
masyarakat. Nilai-nilai sosial budaya terdiri dari ajaran agama, ideologi, dan kaidah-kaidah
moral serta peraturan sopan santun. Organ masyarakat merupakan semua komponen yang
bersama-sama mewujudkan masyarakat. Nilai-nilai sosial budaya terdiri dari ajaran agama,
ideoligi, dan kaidah-kaidah moral serta peraturan sopan santun. Organ masyarakat merupakan
komponen yang bersama-sama mewujudkan masyarakat, seperti kelompok sosial maupun
lembaga-lembaga sosial.


Struktur sosial merupakan sebuah hubungan timbal balik antara posisi-posisi sosial dan antara
peranan-peranan sosial. Struktur sosial dapat pula dimaknai sebagai sebuah tatanan sosial
dalam kehidupan masyarakat. Dalam struktur sosial lazim dijumpai adanya ketidaksamaan
sosial. Ketidaksamaan sosial ini umumnya dilihat dalam dua aspek, yaitu ketidaksamaan sosial
secara horizontal (perbedaan antarindividu atau kelompok dalam masyarakat yang tidak
menunjukkan adanya tingkatan yang lebih tinggi atau lebih rendah) dan ketidaksamaan sosial
secara vertikal (perbedaan antarindividu atau kelompok dalam masyarakat yang menunjukkan
adanya tingkatan lebih rendah atau lebih tinggi).

Para ahli sosiologi merumuskan definisi struktur sosial sebagai berikut:


       George Simmel: Struktur sosial adalah kumpulan individu serta pola perilakunya.
       George C. Homans: Struktur sosial merupakan hal yang memiliki hubungan erat dengan
       perilaku sosial dasar dalam kehidupan sehari-hari.
       William Kornblum: Struktur sosial adalah susunan yang dapat terjadi karena adanya
       pengulangan pola perilaku individu dan kelompok.
       Soerjono Soekanto: Struktur sosial adalah hubungan timbal balik antara posisi-posisi
       dan peranan-peranan sosial.
       Abdul Syani: Struktur sosial sebagai sebuah tatanan sosial dalam kehidupan
       masyarakat.
       Coleman.    Struktur   sosial   adalah   sebuah    pola   hubungan   antarmanusia   dan
       antarkelompok manusia.
Talcott Parsons. Struktur sosial merujuk pada saling keterkaitan antarinstitusi.

Ralph Linton (1968) menambahkan bahwa struktur sosial terdiri atas dua konsep penting,
yaitu status dan peran.
1.      Status atau kedudukan
        Status merupakan pencerminan hak dan kewajiban dalam tingkah laku manusia. Cara-
        cara memperoleh status atau kedudukan adalah sebagai berikut:
        a. Ascribed status. Status yang diberikan kepada individu tanpa memandang
            kemampuan atau perbedaan antarindividu yang dibawa sejak lahir.
        b. Achieved status. Status yang memerlukan kualitas tertentu yang harus diraih melalui
            persaingan dan usaha pribadi.
        c. Assigned status. Status yang diperoleh melalui penghargaan atau pemberian dari
            pihak lain atas jasa-jasa tertentu.

Dalam kehidupan masyarakat selalu ada benturan-benturan atau pertentangan yang dialami
seseorang, sehubungan dengan status yang dimilikinya. Hal ini disebut konflik status.
     a. Konflik status individual. Dirasakan oleh orang yang bersangkutan dalam bathinnya
        sendiri. Contohnya seorang perempuan harus memilih antara bekerja atau menjadi ibu
        rumah tangga.
     b. Konflik status antarkelompok. Terjadi antara kelompok yang satu dengan yang lainnya.
        Contohnya peraturan yang dikeluarkan oleh suatu instansi sering bertentangan dengan
        peraturan instansi lain.
     c. Konflik status antarindividu. Terjadi antara individu yang satu dengan individu yang lain.
        Contohnya seorang istri bertengkar dengan suaminya mengenai pengasuhan anak.

Pada umumnya orang juga menggunakan simbol-simbol tertentu untuk menunjukkan
kedudukannya dalam masyarakat. Simbol tersebut dapat berupa gaya bicara, cara berpakaian,
dan penggunaan gelar kebangsawanan maupun akademis.
2.      Peranan
        Peranan merupakan aspek yang dinamis dari suatu status atau kedudukan. Jika
        seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya, ia telah
        menjalankan peranannya. Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari orang
        yang memiliki kedudukan atau status. Konflik peranan timbul jika orang harus memilih
        peranan dari dua status atau lebih yang dimilikinya. Umumnya konflik timbul karena
peranan-peranan itu saling bertentangan. Contohnya konflik peranan seseorang yang
       berstatus sebagai guru sekaligus ibu.

Ciri-ciri Struktur Sosial

   1. Muncul pada kelompok masyarakat
       Struktur sosial hanya bisa muncul pada individu-individu yang memiliki status dan peran.
       Status dan peranan masing-masing individu hanya bisa terbaca ketika mereka berada
       dalam suatu sebuah kelompok atau masyarakat.
       Pada setiap sistem sosial terdapat macam-macam status dan peran indvidu. Status
       yang berbeda-beda itu merupakan pencerminan hak dan kewajiban yang berbeda pula.
   2. Berkaitan erat dengan kebudayaan
       Kelompok masyarakat lama kelamaan akan membentuk suatu kebudayaan. Setiap
       kebudayaan memiliki struktur sosialnya sendiri. Indonesia mempunyai banyak daerah
       dengan kebudayaan yang beraneka ragam. Hal ini menyebabkan beraneka ragam
       struktur sosial yang tumbuh dan berkembang di Indonesia.

       Hal-hal yang memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia adalah sbb:

       a. Keadaan geografis
       Kondisi geografis terdiri dari pulau-pulau yang terpisah. Masyarakatnya kemudian
       mengembangkan bahasa, perilaku, dan ikatan-ikatan kebudayaan yang berbeda satu
       sama lain.
       b. Mata pencaharian
       Masyarakat Indonesia memiliki mata pencaharian yang beragam, antara lain sebagai
       petani, nelayan, ataupun sektor industri.
       c. Pembangunan
       Pembangunan dapat memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia. Misalnya
       pembangunan yang tidak merata antra daerah dapat menciptakan kelompok
       masyarakat kaya dan miskin.
   3. Dapat berubah dan berkembang
       Masyarakat tidak statis karena terdiri dari kumpulan individu. Mereka bisa berubah dan
       berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Karenanya, struktur yang dibentuk oleh
       mereka pun bisa berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
Fungsi Struktur Sosial


    1. Fungsi Identitas
          Struktur sosial berfungsi sebagai penegas identitas yang dimiliki oleh sebuah kelompok.
          Kelompok yang anggotanya memiliki kesamaan dalam latar belakang ras, sosial, dan
          budaya akan mengembangkan struktur sosialnya sendiri sebagai pembeda dari
          kelompok lainnya.
    2. Fungsi Kontrol
          Dalam kehidupan bermasyarakat, selalu muncul kecenderungan dalam diri individu
          untuk melanggar norma, nilai, atau peraturan lain yang berlaku dalam masyarakat. Bila
          individu tadi mengingat peranan dan status yang dimilikinya dalam struktur sosial,
          kemungkinan individu tersebut akan mengurungkan niatnya melanggar aturan.
          Pelanggaran aturan akan berpotensi menibulkan konsekuensi yang pahit.
    3. Fungsi Pembelajaran
          Individu belajar dari struktur sosial yang ada dalam masyarakatnya. Hal ini
          dimungkinkan mengingat masyarakat merupakan salah satu tempat berinteraksi.
          Banyak hal yang bisa dipelajari dari sebuah struktur sosial masyarakat, mulai dari sikap,
          kebiasaan, kepercayaan dan kedisplinan.


    C. Institusi Sosial


Elemen yang lain dari struktur sosial adalah institusi sosial. Institusi sosial berkaitan erat
dengan upaya individu untuk memenuhi kebutuhannya, di mana untuk itu individu berusaha
membentuk dan mengembangkan serangkaian hubungan sosial dengan individu lainnya.
Serangkaian hubungan sosial tersebut terlaksana menurut pola-pola tertentu. Pola resmi dari
suatu hubungan sosial ini terjadi di dalam suatu sistem yang disebut dengan sistem institusi
sosial.
Judson R. Landis (1986: 255) mendefinisikan institusi sosial sebagai norma-norma, aturan-
aturan, dan pola-pola organisasi yang dikembangkan di sekitar kebutuhan-kebutuhan atau
masalah-masalah pokok yang terkait dengan pengalaman masyarakat. Dari definisi ini maka
bisa kita pahami bahwa institusi sosial merujuk pada upaya masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan atau untuk mengatasi masalah. Dalam rangka memenuhi kebutuhan atau mengatasi
masalah tersebut, maka kita jumpai banyak sekali institusi sosial dalam masyarakat. Besar
kecilnya sosial yang ada di masyarakat sangat tergantung pada sederhana dan kompleksnya
kebutuhan atau masalah dari masyarakat tersebut. Para sosiolog telah berusaha membuat
penggolongan institusi sosial yang ada di masyarakat atas dasar fungsi dari institusi sosial
tersebut.


Durkheim mengemukakan bahwa sosiologi mempelajari institusi. Dalam bahasa Indonesia
dijumpai terjemahann berlainan dari konsep institution. Selo Soemardjan dan Soelaeman,
misalnya, menggunakan istilah “lembaga kemasyarakatan” sebagai terjemahan konsep social
institution.


Institusi sosial adalah organisasi norma-norma untuk melaksanakan sesuatu yang dianggap
penting, institusi berkembang berangsur-angsur dari kehidupan sosial manusia. Bila kegiatan
penting tertentu dibakukan, dirutinkan, diharapkan dan disetujui, maka prilaku itu telah
melembaga. Peran yang melembaga adalah peran yang telah dibakukan disetujui dan
diharapkan, dan biasanya dipenuhi dengan cara-cara yang sungguh-sungguh dapat
diramalkan, lepas dari siapa orang yang mengisi peran itu. Institusi mencakup sekumpulan
unsur kelembagaan (norma prilaku, sikap, nilai, symbol, ritual dan ideologi) fungsi manifest
(tujuan yang dikehendaki) dan fungsi laten (hasil/akibat yang tidak dikehendaki dan tidak
direncanakan). Lima institusi dasar yang penting dalam masyarakat yang kompleks adalah
Institusi keluarga, keagamaan, perintahan, perekonomian, dan pendidikan

    1. Institusi Keluarga


Keluarga merupakan lembaga sosial dasar. Bentuk lembaga ini sangat berbeda, bervariasi.
Keluarga yang berdasarkan pertalian perkawinan atau kehidupan suami istri disebut keluarga
kehidupan suami istri (conjungal fanily), yang terdiri dari suami, istri dan anak-anak. Namun,
dalam banyak masayarakat keluarga bersifat kerabat, hubungan sedarah, (consanguine), yaitu
kelompok keluarga hubungan sedarah yang jauh lebih besar dengan suatu lingkaran pasangan.


Suatu keluarga mungkin merupakan : Suatu kelompok yang mempunyai nenek moyang yang
sama; Suatu kelompok kekerabatan yang disatukan oleh darah atau perkawinan; Pasangan
perkawinan dengan atau tanpa anak ; Pasangan tanpa nikah yang mempunyai anak; Satu
orang dengan beberapa anak.


Perkawinan adalah suatu pola social yang disetujui, dengan dua orang atau lebih membentuk
keluarga perkawinan neo local yakni pasangan suami istri membangun rumah tangganya
sendiri; perkawinan patri local, dimana pasangan nikah tinggal bersama keluarga suami; dan
dari perkawinan matri local dimana pasangan suami istri tinggal bersama keluarga istri.
Semua masyarakat mempraktekan endogamy yakni kawin dengan orang dari dalam
kelompoknya sendiri, dan juga eksogami, yakni kawin dengan orang dari luar kelompok sendiri.
Meskipun kebanyakan perkawinan bersifat mono gami yaitu satu pria dengan satu wanita,
banyak masyarkat mengijinkan poligami yang memperbolehkan seorang pria kawin lebih dari
satu wanita ada tiga bentuk poligami. Bentuk yang pertama adalah perkawinan kelompok yakni
perkawinan beberapa pria dan beberapa wanita bentuk yang sangat jarang ditemukan adalah
poliandri dimana satu istri memiliki banyak suami; sedangkan bentuk poligami yang umum
adalah poligini, yakni seorang suami mempunyai lebih dari satu istri pada saat yang sama.

    2. Institusi Agama


Agama dan sistem kepercayaan lainnya seringkali terintegrasi dengan kebudayaan. Agama
(bahasa     Inggris:   Religion,   yang    berasar      dari   bahasa   Latin   religare,   yang   berarti
“menambatkan”), adalah sebuah unsur kebudayaan yang penting dalam sejarah umat manusia.
Dictionary of Philosophy and Religion (Kamus Filosofi dan Agama) mendefinisikan Agama
sebagai berikut:
… sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama untuk
beribadah, dan menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal yang terkait dengan
sikap yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan kebahagiaan sejati.


Agama biasanya memiliki suatu prinsip, seperti “10 Firman” dalam agama Kristen atau “5 rukun
Islam” dalam agama Islam. Kadang-kadang agama dilibatkan dalam sistem pemerintahan,
seperti misalnya dalam sistem teokrasi. Agama juga mempengaruhi kesenian.
Semua agama besar menekankan kebajikan seperti kejujuran dan cinta sesama. Kebajikan ini
sangat penting bagi keteraturan prilaku masyarakat manusia, dan agama membantu manusia
untuk memandang serius kebajikan seperti itu.


Institusi   agama merupakan system keyakinan dan praktek keagamaan yang penting dari
masyarakat yang telah dibakukan dan dirumuskan serta yang dianut secara luas dan dipandang
perlu dan benar. Agama berkaitan dengan hal-hal yang sifatnya lebih dari prilaku moral. Agama
menawarkan       suatu   pandangan        dunia   dan    jawaban    atas   berbagai    persoalan    yang
membingungkan manusia. Agama mendororng manusia untuk tidak hanya memikirkan
kepentingan diri sendiri melaikan memikirkan kepentingan sesama.
3. Institusi pendidikan

Lembaga pendidikan dikembangkan sebagai suatu upaya sistematis untuk mengajarkan apa
yang tidak bisa dipelajari secara mudah dalam lingkungan keluarga. Lembaga pendidikan
primer adalah sekolah formal, yang bermula dari jenjang sekolah kanak-kanak hingga jenjang
perguruan tinggi. Pendidikan formal mencangkup berbagi jenis sekolah seperti: sekolah
korepondensi, sekolah bagi para siswa sambilan (part time) dan siswa yang bertempat tinggal
jauh; sekolah kejuruan yang menawarkan beraneka ragam latihan dan keterampilan khusus;
ditambah dengan latihan pendidikan magang; serta program pendidikan industry yang
diselenggarakan oleh banyak perusahaan besar dengan tujuan untuk melatih para karyawan
mereka sendiri. Disamping itu berbagai bentuk pendidikan informal berlangsung, baik dalam
kondisi yang menyenangkan maupun yang buruk, dirumah, dijalanan, dan melalui media
massa_terutama televisi.


Institusi   pendidikan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lembaga-lembaga lainnya, oleh
karena itu institusi   pendidikan selalu berjuang untuk memperoleh otonomi dari lembaga-
lembaga tersebut. Alat untuk melindungi otonomi pendidikan meliputi kebebasan akademik dan
jabatan akademik. Kebebasan akademik mengandung pengertian ;(1)sekolah harus dikelola
oleh para pendidik dengan campur tangan pihak luar yang terbatas, dan (2) para sarjana dan
guru besar diperkenankan melakukan penelitian, mempublikasikan dan mengajar tanpa harus
kawatir terhadap penekanan, meskipun penelitian atau apa yang mereka ajarkan terbukti tidak
disenangi orang. Jabatan tetap akademik melindungi tenaga pengajar dari pemberhentian
mendadak yang disebabkan baik oleh pandangan tenaga pengajar meupun hanya adanya
sikap-sikap pilih kasih kepala sekolah atau pengawas sekolah.
    4. Institusi Politik Ekonomi

Institusi-institusi politik ekonomi adalah sarana yang distandirasi untuk memlihara ketertiban
dalam proses produksi dan distribusi barang dan jasa. Institusi-institusi politik-ekonomi memiliki
tiga pola yakni:
    a. System ekonomi campuran, dimana keuntungan dan pemilikan swasta digabungkan
        dengan beberapa unsur sosialisme dan paham negara kesejahteraan
    b. System komunisme, yang mencangkup pengertian bahwa pencarian keuntungan swasta
        tidak diperkenankan dan perusahaan penting dikelola oleh negara
    c. System fasisme, yang berarti bahwa perusahaan swasta diperkenakan berjalan dibawah
        pengendalian negara secara otoriter
System ekonomi campuran, yang paling banyak berkembang didunia dewasa ini sedang
berjuang menghadapi resesi, inflasi, dan konflik yang menyangkut masalah sejauh mana batas
fungsi Negara dalam mensejahterakan rakyatnya.


Fungsi nyata dari Institusi-institusi politik-ekonomi adalah untuk memelihara ketertiban,
menciptakan konsensus, dan meningkatkan produksi semaksimal mungkin. Tidak ada satupun
masyarakat yang telah berhasil memenuhi segenap fungsi tersebut. Fungsi laten dari Institusi -
institusi politik ekonomi banyak jumlahnya, antara lain adalah merusak kebudayaan tradisional
dan mempercepat pengrusakan lingkungan hidup.


   D. Pengendalian Sosial

Pengendalian sosial adalah suatu mekanisme untuk mencegah penyimpangan sosial serta
mengajak dan mengarahkan masyarakat untuk berperilaku dan bersikap sesuai norma dan nilai
yang berlaku. Dengan adanya pengendalian sosial yang baik diharapkan mampu meluruskan
anggota masyarakat yang berperilaku menyimpang / membangkang.


Berikut ini adalah cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan sosial masyarakat :
   1. Pengendalian Lisan (Pengendalian Sosial Persuasif)
       Pengendalian lisan diberikan dengan menggunakan bahasa lisan guna mengajak
       anggota kelompok sosial untuk mengikuti peraturan yang berlaku.
   2. Pengendalian Simbolik (Pengendalian Sosial Persuasif)
       Pengendalian simbolik merupakan pengendalian yang dilakukan dengan melalui
       gambar, tulisan, iklan, dan lain-lain. Contoh : Spanduk, poster, Rambu Lalu Lintas, dll.
   3. Pengendalian Kekerasan (Pengendalian Koersif)
       Pengendalian melalui cara-cara kekerasan adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk
       membuat si pelanggar jera dan membuatnya tidak berani melakukan kesalahan yang
       sama. Contoh seperti main hakim sendiri.

More Related Content

What's hot

Sosiologi - tahap pembentukan kelompok sosial
Sosiologi  - tahap pembentukan kelompok sosialSosiologi  - tahap pembentukan kelompok sosial
Sosiologi - tahap pembentukan kelompok sosialErika N. D
 
Materi 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbi
Materi 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbiMateri 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbi
Materi 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbidinnianggra
 
Teori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifTeori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifmankoma2012
 
Sistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastonSistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastondinnianggra
 
Permasalahan Sosial (Presentasi Sosiologi)
Permasalahan Sosial (Presentasi Sosiologi)Permasalahan Sosial (Presentasi Sosiologi)
Permasalahan Sosial (Presentasi Sosiologi)Fakhrudin Sujarwo
 
Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)Rezka Judittya
 
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIANTEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIANTeddy Ayomi
 
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)eka septarianda
 
POWER POINT SOSIOLOGI PERBEDAAN, KESETARAAN, DAN HARMONI SOSIAL
POWER POINT SOSIOLOGI PERBEDAAN, KESETARAAN, DAN HARMONI SOSIALPOWER POINT SOSIOLOGI PERBEDAAN, KESETARAAN, DAN HARMONI SOSIAL
POWER POINT SOSIOLOGI PERBEDAAN, KESETARAAN, DAN HARMONI SOSIALZulfira Farah Nubua
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialMuchlis Soleiman
 
Teori Budaya Organisasi
Teori Budaya OrganisasiTeori Budaya Organisasi
Teori Budaya Organisasimankoma2012
 
Ideologi ideologi politik
Ideologi ideologi politikIdeologi ideologi politik
Ideologi ideologi politikdinnianggra
 

What's hot (20)

Teori kritis
Teori kritisTeori kritis
Teori kritis
 
Sosiologi - tahap pembentukan kelompok sosial
Sosiologi  - tahap pembentukan kelompok sosialSosiologi  - tahap pembentukan kelompok sosial
Sosiologi - tahap pembentukan kelompok sosial
 
Pelaku komunikasi
Pelaku komunikasiPelaku komunikasi
Pelaku komunikasi
 
Materi 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbi
Materi 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbiMateri 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbi
Materi 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbi
 
Teori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifTeori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitif
 
Dinamika sosial
Dinamika sosialDinamika sosial
Dinamika sosial
 
Sistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastonSistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david easton
 
Paradigma Sosiologi
Paradigma SosiologiParadigma Sosiologi
Paradigma Sosiologi
 
Permasalahan Sosial (Presentasi Sosiologi)
Permasalahan Sosial (Presentasi Sosiologi)Permasalahan Sosial (Presentasi Sosiologi)
Permasalahan Sosial (Presentasi Sosiologi)
 
Sistem sosial budaya indonesia
Sistem sosial budaya indonesiaSistem sosial budaya indonesia
Sistem sosial budaya indonesia
 
Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)Opinion leader (pemimpin opini)
Opinion leader (pemimpin opini)
 
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIANTEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
 
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
 
Teori perubahan sosial
Teori perubahan sosialTeori perubahan sosial
Teori perubahan sosial
 
POWER POINT SOSIOLOGI PERBEDAAN, KESETARAAN, DAN HARMONI SOSIAL
POWER POINT SOSIOLOGI PERBEDAAN, KESETARAAN, DAN HARMONI SOSIALPOWER POINT SOSIOLOGI PERBEDAAN, KESETARAAN, DAN HARMONI SOSIAL
POWER POINT SOSIOLOGI PERBEDAAN, KESETARAAN, DAN HARMONI SOSIAL
 
Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosialProses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosial
 
Teori Budaya Organisasi
Teori Budaya OrganisasiTeori Budaya Organisasi
Teori Budaya Organisasi
 
Makalah karl mark tsk
Makalah karl mark   tskMakalah karl mark   tsk
Makalah karl mark tsk
 
Ideologi ideologi politik
Ideologi ideologi politikIdeologi ideologi politik
Ideologi ideologi politik
 
Teori Komunikasi "Interaksi Simbolik"
Teori Komunikasi "Interaksi Simbolik"Teori Komunikasi "Interaksi Simbolik"
Teori Komunikasi "Interaksi Simbolik"
 

Similar to tatanan sosial dan pengendalian sosial

Biru Kuning Simpel Abstrak Presentasi Tugas Kelompok_20231101_092407_0000.pptx
Biru Kuning Simpel Abstrak Presentasi Tugas Kelompok_20231101_092407_0000.pptxBiru Kuning Simpel Abstrak Presentasi Tugas Kelompok_20231101_092407_0000.pptx
Biru Kuning Simpel Abstrak Presentasi Tugas Kelompok_20231101_092407_0000.pptxAbadTriBudiman1
 
PPT Kelompok 3 Struktur dan Kelas Sosial.pptx
PPT Kelompok 3 Struktur dan Kelas Sosial.pptxPPT Kelompok 3 Struktur dan Kelas Sosial.pptx
PPT Kelompok 3 Struktur dan Kelas Sosial.pptxDanishMuhammadMumtaz
 
Lapisan lapisan struktur-sosial
Lapisan lapisan struktur-sosialLapisan lapisan struktur-sosial
Lapisan lapisan struktur-sosialKania Jatnika
 
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial Maulida Al Jazari
 
makalah sosiologi organisasi sms 3
makalah sosiologi organisasi sms 3makalah sosiologi organisasi sms 3
makalah sosiologi organisasi sms 3oyyim_ut
 
Struktur sosial
Struktur sosialStruktur sosial
Struktur sosialAprillia P
 
Tugas sosiologi pendidikan
Tugas sosiologi pendidikan Tugas sosiologi pendidikan
Tugas sosiologi pendidikan Nurul Azzahra
 
Struktur sosial-IPS-Sosiologi
Struktur sosial-IPS-SosiologiStruktur sosial-IPS-Sosiologi
Struktur sosial-IPS-SosiologiKrisdiana 1911
 
Manusia sebagai individu dan makhluk sosial
Manusia sebagai individu dan makhluk sosialManusia sebagai individu dan makhluk sosial
Manusia sebagai individu dan makhluk sosialweny maniez
 
manusia sebagai anggota masyarakat
manusia sebagai anggota masyarakatmanusia sebagai anggota masyarakat
manusia sebagai anggota masyarakatAlifya Sasmi
 
Sosiologi Komunikasi Laxamana Aditia (44322010016) Struktur dan Proses Sosial...
Sosiologi Komunikasi Laxamana Aditia (44322010016) Struktur dan Proses Sosial...Sosiologi Komunikasi Laxamana Aditia (44322010016) Struktur dan Proses Sosial...
Sosiologi Komunikasi Laxamana Aditia (44322010016) Struktur dan Proses Sosial...LaxamanaAditia
 
Bab II hakikat manusia dan sosial
Bab II hakikat  manusia dan sosialBab II hakikat  manusia dan sosial
Bab II hakikat manusia dan sosialPotpotya Fitri
 

Similar to tatanan sosial dan pengendalian sosial (20)

Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Stratifikasi
StratifikasiStratifikasi
Stratifikasi
 
Biru Kuning Simpel Abstrak Presentasi Tugas Kelompok_20231101_092407_0000.pptx
Biru Kuning Simpel Abstrak Presentasi Tugas Kelompok_20231101_092407_0000.pptxBiru Kuning Simpel Abstrak Presentasi Tugas Kelompok_20231101_092407_0000.pptx
Biru Kuning Simpel Abstrak Presentasi Tugas Kelompok_20231101_092407_0000.pptx
 
DDIS struktur sosial
DDIS struktur sosialDDIS struktur sosial
DDIS struktur sosial
 
PPT Kelompok 3 Struktur dan Kelas Sosial.pptx
PPT Kelompok 3 Struktur dan Kelas Sosial.pptxPPT Kelompok 3 Struktur dan Kelas Sosial.pptx
PPT Kelompok 3 Struktur dan Kelas Sosial.pptx
 
Lapisan lapisan struktur-sosial
Lapisan lapisan struktur-sosialLapisan lapisan struktur-sosial
Lapisan lapisan struktur-sosial
 
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
 
makalah sosiologi organisasi sms 3
makalah sosiologi organisasi sms 3makalah sosiologi organisasi sms 3
makalah sosiologi organisasi sms 3
 
Makalah unsur unsur stratifikasi sosial
Makalah unsur unsur stratifikasi sosialMakalah unsur unsur stratifikasi sosial
Makalah unsur unsur stratifikasi sosial
 
Sistem dan struktur sosial ind
Sistem dan struktur sosial indSistem dan struktur sosial ind
Sistem dan struktur sosial ind
 
Struktur sosial
Struktur sosialStruktur sosial
Struktur sosial
 
Tugas sosiologi pendidikan
Tugas sosiologi pendidikan Tugas sosiologi pendidikan
Tugas sosiologi pendidikan
 
Masyarakat
MasyarakatMasyarakat
Masyarakat
 
Struktur sosial-IPS-Sosiologi
Struktur sosial-IPS-SosiologiStruktur sosial-IPS-Sosiologi
Struktur sosial-IPS-Sosiologi
 
Stratifikasi sosial 2017
Stratifikasi sosial 2017Stratifikasi sosial 2017
Stratifikasi sosial 2017
 
Stratifikasi sosial 2016
Stratifikasi sosial 2016Stratifikasi sosial 2016
Stratifikasi sosial 2016
 
Manusia sebagai individu dan makhluk sosial
Manusia sebagai individu dan makhluk sosialManusia sebagai individu dan makhluk sosial
Manusia sebagai individu dan makhluk sosial
 
manusia sebagai anggota masyarakat
manusia sebagai anggota masyarakatmanusia sebagai anggota masyarakat
manusia sebagai anggota masyarakat
 
Sosiologi Komunikasi Laxamana Aditia (44322010016) Struktur dan Proses Sosial...
Sosiologi Komunikasi Laxamana Aditia (44322010016) Struktur dan Proses Sosial...Sosiologi Komunikasi Laxamana Aditia (44322010016) Struktur dan Proses Sosial...
Sosiologi Komunikasi Laxamana Aditia (44322010016) Struktur dan Proses Sosial...
 
Bab II hakikat manusia dan sosial
Bab II hakikat  manusia dan sosialBab II hakikat  manusia dan sosial
Bab II hakikat manusia dan sosial
 

More from suher lambang

Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234suher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan suher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkembanModul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkembansuher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem hoModul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem hosuher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapModul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapsuher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem saModul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sasuher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem seModul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem sesuher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantarModul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantarsuher lambang
 
Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping suher lambang
 
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitas
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitasPresentation1.ppt.filsafat.afektivitas
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitassuher lambang
 
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repbPresentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repbsuher lambang
 
Mitos pulung gantung di gunung kidul
Mitos pulung gantung di gunung kidulMitos pulung gantung di gunung kidul
Mitos pulung gantung di gunung kidulsuher lambang
 
Mitos pulung gantung pp
Mitos pulung gantung ppMitos pulung gantung pp
Mitos pulung gantung ppsuher lambang
 
good governance (2012)
good governance (2012)good governance (2012)
good governance (2012)suher lambang
 
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosialperilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosialsuher lambang
 

More from suher lambang (20)

Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkembanModul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem hoModul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapModul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem saModul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem seModul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantarModul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
 
Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping
 
Mitos.dewa yunani
Mitos.dewa yunaniMitos.dewa yunani
Mitos.dewa yunani
 
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitas
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitasPresentation1.ppt.filsafat.afektivitas
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitas
 
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repbPresentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
 
Mitos pulung gantung di gunung kidul
Mitos pulung gantung di gunung kidulMitos pulung gantung di gunung kidul
Mitos pulung gantung di gunung kidul
 
Mitos pulung gantung pp
Mitos pulung gantung ppMitos pulung gantung pp
Mitos pulung gantung pp
 
Presentasi kanibal
Presentasi kanibalPresentasi kanibal
Presentasi kanibal
 
good governance (2012)
good governance (2012)good governance (2012)
good governance (2012)
 
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosialperilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
 
masyarakat madani
masyarakat madanimasyarakat madani
masyarakat madani
 
geopolitik
geopolitikgeopolitik
geopolitik
 
otonomi daerah
otonomi daerahotonomi daerah
otonomi daerah
 

tatanan sosial dan pengendalian sosial

  • 1. Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Modul 5 Tatanan Sosial dan Pengendalian Sosial TIK : Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian tatanan sosial, struktur sosial, institusi sosial, dan pengendalian sosial. SRI RAHAYU HANDAYANI, MM A. Tatanan Sosial Kita hidup dalam suatu lingkungan sosial yang bukan apa adanya. Lingkungan sosial tersebut mempunyai sejumlah prasyarat yang menjadikannya dapat terus berjalan dan bertahan. Prasyarat- prasyarat inilah yang kita sebut tatanan sosial (sosial order). Konsep tatanan sosial merupakan konsep dasar yang harus dipahami dengan baik oleh mereka yang mempelajari sosiologi. Karena konsep tatanan sosial ini terkait erat dengan konsep-konsep dasar lainnya. Apabila Anda memahami dengan baik konsep-konsep dasar ini, maka Anda akan dapat menganalisis fenomena sosial dengan baik. Prinsip yang bisa kita ambil adalah adanya pengaturan dan ketertataan dari suatu lingkungan sosial. Atas dasar pemenuhan kebutuhan, individu-individu membentuk lingkungan sosial tertentu, di mana individu-individu tersebut saling berinteraksi atas dasar status dan peranan sosialnya yang diatur oleh seperangkat norma dan nilai. Suatu lingkungan sosial di mana individu-individunya saling berinteraksi atas dasar status dan peranan sosial yang diatur oleh seperangkat norma dan nilai diistilahkan dengan tatanan sosial (social order). Demikian juga dengan tatanan sosial. Semua persyaratan, antara lain adanya sejumlah individu, interaksi, status dan peranan, nilai dan norma serta proses harus terpenuhi sehingga tatanan sosial tersebut bisa tetap berlangsung dan terpelihara. B. Struktur Sosial Struktur sosial secara etimologis berarti susunan masyarakat. Struktur Sosial secara definitif merupakan skema penempatan nilai-nilai sosial-budaya dan organ-organ masyarakat pada
  • 2. posisi yang dianggap sesuai, demi berfungsinya organisme masyarakat sebagai suatu keseluruhan, dan demi kepentingan masing-masing bagian. Skema dibangun secara objektif, agar dapat mengenal posisi yang diberikan masyarakat kepada nilai-nilai sosial budaya, dan organ-organ atau komponen sosial yang menjadi milik masyarakat. Nilai-nilai sosial budaya terdiri dari ajaran agama, ideologi, dan kaidah-kaidah moral serta peraturan sopan santun. Organ masyarakat merupakan semua komponen yang bersama-sama mewujudkan masyarakat. Nilai-nilai sosial budaya terdiri dari ajaran agama, ideoligi, dan kaidah-kaidah moral serta peraturan sopan santun. Organ masyarakat merupakan komponen yang bersama-sama mewujudkan masyarakat, seperti kelompok sosial maupun lembaga-lembaga sosial. Struktur sosial merupakan sebuah hubungan timbal balik antara posisi-posisi sosial dan antara peranan-peranan sosial. Struktur sosial dapat pula dimaknai sebagai sebuah tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat. Dalam struktur sosial lazim dijumpai adanya ketidaksamaan sosial. Ketidaksamaan sosial ini umumnya dilihat dalam dua aspek, yaitu ketidaksamaan sosial secara horizontal (perbedaan antarindividu atau kelompok dalam masyarakat yang tidak menunjukkan adanya tingkatan yang lebih tinggi atau lebih rendah) dan ketidaksamaan sosial secara vertikal (perbedaan antarindividu atau kelompok dalam masyarakat yang menunjukkan adanya tingkatan lebih rendah atau lebih tinggi). Para ahli sosiologi merumuskan definisi struktur sosial sebagai berikut: George Simmel: Struktur sosial adalah kumpulan individu serta pola perilakunya. George C. Homans: Struktur sosial merupakan hal yang memiliki hubungan erat dengan perilaku sosial dasar dalam kehidupan sehari-hari. William Kornblum: Struktur sosial adalah susunan yang dapat terjadi karena adanya pengulangan pola perilaku individu dan kelompok. Soerjono Soekanto: Struktur sosial adalah hubungan timbal balik antara posisi-posisi dan peranan-peranan sosial. Abdul Syani: Struktur sosial sebagai sebuah tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat. Coleman. Struktur sosial adalah sebuah pola hubungan antarmanusia dan antarkelompok manusia.
  • 3. Talcott Parsons. Struktur sosial merujuk pada saling keterkaitan antarinstitusi. Ralph Linton (1968) menambahkan bahwa struktur sosial terdiri atas dua konsep penting, yaitu status dan peran. 1. Status atau kedudukan Status merupakan pencerminan hak dan kewajiban dalam tingkah laku manusia. Cara- cara memperoleh status atau kedudukan adalah sebagai berikut: a. Ascribed status. Status yang diberikan kepada individu tanpa memandang kemampuan atau perbedaan antarindividu yang dibawa sejak lahir. b. Achieved status. Status yang memerlukan kualitas tertentu yang harus diraih melalui persaingan dan usaha pribadi. c. Assigned status. Status yang diperoleh melalui penghargaan atau pemberian dari pihak lain atas jasa-jasa tertentu. Dalam kehidupan masyarakat selalu ada benturan-benturan atau pertentangan yang dialami seseorang, sehubungan dengan status yang dimilikinya. Hal ini disebut konflik status. a. Konflik status individual. Dirasakan oleh orang yang bersangkutan dalam bathinnya sendiri. Contohnya seorang perempuan harus memilih antara bekerja atau menjadi ibu rumah tangga. b. Konflik status antarkelompok. Terjadi antara kelompok yang satu dengan yang lainnya. Contohnya peraturan yang dikeluarkan oleh suatu instansi sering bertentangan dengan peraturan instansi lain. c. Konflik status antarindividu. Terjadi antara individu yang satu dengan individu yang lain. Contohnya seorang istri bertengkar dengan suaminya mengenai pengasuhan anak. Pada umumnya orang juga menggunakan simbol-simbol tertentu untuk menunjukkan kedudukannya dalam masyarakat. Simbol tersebut dapat berupa gaya bicara, cara berpakaian, dan penggunaan gelar kebangsawanan maupun akademis. 2. Peranan Peranan merupakan aspek yang dinamis dari suatu status atau kedudukan. Jika seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya, ia telah menjalankan peranannya. Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki kedudukan atau status. Konflik peranan timbul jika orang harus memilih peranan dari dua status atau lebih yang dimilikinya. Umumnya konflik timbul karena
  • 4. peranan-peranan itu saling bertentangan. Contohnya konflik peranan seseorang yang berstatus sebagai guru sekaligus ibu. Ciri-ciri Struktur Sosial 1. Muncul pada kelompok masyarakat Struktur sosial hanya bisa muncul pada individu-individu yang memiliki status dan peran. Status dan peranan masing-masing individu hanya bisa terbaca ketika mereka berada dalam suatu sebuah kelompok atau masyarakat. Pada setiap sistem sosial terdapat macam-macam status dan peran indvidu. Status yang berbeda-beda itu merupakan pencerminan hak dan kewajiban yang berbeda pula. 2. Berkaitan erat dengan kebudayaan Kelompok masyarakat lama kelamaan akan membentuk suatu kebudayaan. Setiap kebudayaan memiliki struktur sosialnya sendiri. Indonesia mempunyai banyak daerah dengan kebudayaan yang beraneka ragam. Hal ini menyebabkan beraneka ragam struktur sosial yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Hal-hal yang memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia adalah sbb: a. Keadaan geografis Kondisi geografis terdiri dari pulau-pulau yang terpisah. Masyarakatnya kemudian mengembangkan bahasa, perilaku, dan ikatan-ikatan kebudayaan yang berbeda satu sama lain. b. Mata pencaharian Masyarakat Indonesia memiliki mata pencaharian yang beragam, antara lain sebagai petani, nelayan, ataupun sektor industri. c. Pembangunan Pembangunan dapat memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia. Misalnya pembangunan yang tidak merata antra daerah dapat menciptakan kelompok masyarakat kaya dan miskin. 3. Dapat berubah dan berkembang Masyarakat tidak statis karena terdiri dari kumpulan individu. Mereka bisa berubah dan berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Karenanya, struktur yang dibentuk oleh mereka pun bisa berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
  • 5. Fungsi Struktur Sosial 1. Fungsi Identitas Struktur sosial berfungsi sebagai penegas identitas yang dimiliki oleh sebuah kelompok. Kelompok yang anggotanya memiliki kesamaan dalam latar belakang ras, sosial, dan budaya akan mengembangkan struktur sosialnya sendiri sebagai pembeda dari kelompok lainnya. 2. Fungsi Kontrol Dalam kehidupan bermasyarakat, selalu muncul kecenderungan dalam diri individu untuk melanggar norma, nilai, atau peraturan lain yang berlaku dalam masyarakat. Bila individu tadi mengingat peranan dan status yang dimilikinya dalam struktur sosial, kemungkinan individu tersebut akan mengurungkan niatnya melanggar aturan. Pelanggaran aturan akan berpotensi menibulkan konsekuensi yang pahit. 3. Fungsi Pembelajaran Individu belajar dari struktur sosial yang ada dalam masyarakatnya. Hal ini dimungkinkan mengingat masyarakat merupakan salah satu tempat berinteraksi. Banyak hal yang bisa dipelajari dari sebuah struktur sosial masyarakat, mulai dari sikap, kebiasaan, kepercayaan dan kedisplinan. C. Institusi Sosial Elemen yang lain dari struktur sosial adalah institusi sosial. Institusi sosial berkaitan erat dengan upaya individu untuk memenuhi kebutuhannya, di mana untuk itu individu berusaha membentuk dan mengembangkan serangkaian hubungan sosial dengan individu lainnya. Serangkaian hubungan sosial tersebut terlaksana menurut pola-pola tertentu. Pola resmi dari suatu hubungan sosial ini terjadi di dalam suatu sistem yang disebut dengan sistem institusi sosial. Judson R. Landis (1986: 255) mendefinisikan institusi sosial sebagai norma-norma, aturan- aturan, dan pola-pola organisasi yang dikembangkan di sekitar kebutuhan-kebutuhan atau masalah-masalah pokok yang terkait dengan pengalaman masyarakat. Dari definisi ini maka bisa kita pahami bahwa institusi sosial merujuk pada upaya masyarakat untuk memenuhi kebutuhan atau untuk mengatasi masalah. Dalam rangka memenuhi kebutuhan atau mengatasi masalah tersebut, maka kita jumpai banyak sekali institusi sosial dalam masyarakat. Besar kecilnya sosial yang ada di masyarakat sangat tergantung pada sederhana dan kompleksnya kebutuhan atau masalah dari masyarakat tersebut. Para sosiolog telah berusaha membuat
  • 6. penggolongan institusi sosial yang ada di masyarakat atas dasar fungsi dari institusi sosial tersebut. Durkheim mengemukakan bahwa sosiologi mempelajari institusi. Dalam bahasa Indonesia dijumpai terjemahann berlainan dari konsep institution. Selo Soemardjan dan Soelaeman, misalnya, menggunakan istilah “lembaga kemasyarakatan” sebagai terjemahan konsep social institution. Institusi sosial adalah organisasi norma-norma untuk melaksanakan sesuatu yang dianggap penting, institusi berkembang berangsur-angsur dari kehidupan sosial manusia. Bila kegiatan penting tertentu dibakukan, dirutinkan, diharapkan dan disetujui, maka prilaku itu telah melembaga. Peran yang melembaga adalah peran yang telah dibakukan disetujui dan diharapkan, dan biasanya dipenuhi dengan cara-cara yang sungguh-sungguh dapat diramalkan, lepas dari siapa orang yang mengisi peran itu. Institusi mencakup sekumpulan unsur kelembagaan (norma prilaku, sikap, nilai, symbol, ritual dan ideologi) fungsi manifest (tujuan yang dikehendaki) dan fungsi laten (hasil/akibat yang tidak dikehendaki dan tidak direncanakan). Lima institusi dasar yang penting dalam masyarakat yang kompleks adalah Institusi keluarga, keagamaan, perintahan, perekonomian, dan pendidikan 1. Institusi Keluarga Keluarga merupakan lembaga sosial dasar. Bentuk lembaga ini sangat berbeda, bervariasi. Keluarga yang berdasarkan pertalian perkawinan atau kehidupan suami istri disebut keluarga kehidupan suami istri (conjungal fanily), yang terdiri dari suami, istri dan anak-anak. Namun, dalam banyak masayarakat keluarga bersifat kerabat, hubungan sedarah, (consanguine), yaitu kelompok keluarga hubungan sedarah yang jauh lebih besar dengan suatu lingkaran pasangan. Suatu keluarga mungkin merupakan : Suatu kelompok yang mempunyai nenek moyang yang sama; Suatu kelompok kekerabatan yang disatukan oleh darah atau perkawinan; Pasangan perkawinan dengan atau tanpa anak ; Pasangan tanpa nikah yang mempunyai anak; Satu orang dengan beberapa anak. Perkawinan adalah suatu pola social yang disetujui, dengan dua orang atau lebih membentuk keluarga perkawinan neo local yakni pasangan suami istri membangun rumah tangganya sendiri; perkawinan patri local, dimana pasangan nikah tinggal bersama keluarga suami; dan dari perkawinan matri local dimana pasangan suami istri tinggal bersama keluarga istri.
  • 7. Semua masyarakat mempraktekan endogamy yakni kawin dengan orang dari dalam kelompoknya sendiri, dan juga eksogami, yakni kawin dengan orang dari luar kelompok sendiri. Meskipun kebanyakan perkawinan bersifat mono gami yaitu satu pria dengan satu wanita, banyak masyarkat mengijinkan poligami yang memperbolehkan seorang pria kawin lebih dari satu wanita ada tiga bentuk poligami. Bentuk yang pertama adalah perkawinan kelompok yakni perkawinan beberapa pria dan beberapa wanita bentuk yang sangat jarang ditemukan adalah poliandri dimana satu istri memiliki banyak suami; sedangkan bentuk poligami yang umum adalah poligini, yakni seorang suami mempunyai lebih dari satu istri pada saat yang sama. 2. Institusi Agama Agama dan sistem kepercayaan lainnya seringkali terintegrasi dengan kebudayaan. Agama (bahasa Inggris: Religion, yang berasar dari bahasa Latin religare, yang berarti “menambatkan”), adalah sebuah unsur kebudayaan yang penting dalam sejarah umat manusia. Dictionary of Philosophy and Religion (Kamus Filosofi dan Agama) mendefinisikan Agama sebagai berikut: … sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama untuk beribadah, dan menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal yang terkait dengan sikap yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan kebahagiaan sejati. Agama biasanya memiliki suatu prinsip, seperti “10 Firman” dalam agama Kristen atau “5 rukun Islam” dalam agama Islam. Kadang-kadang agama dilibatkan dalam sistem pemerintahan, seperti misalnya dalam sistem teokrasi. Agama juga mempengaruhi kesenian. Semua agama besar menekankan kebajikan seperti kejujuran dan cinta sesama. Kebajikan ini sangat penting bagi keteraturan prilaku masyarakat manusia, dan agama membantu manusia untuk memandang serius kebajikan seperti itu. Institusi agama merupakan system keyakinan dan praktek keagamaan yang penting dari masyarakat yang telah dibakukan dan dirumuskan serta yang dianut secara luas dan dipandang perlu dan benar. Agama berkaitan dengan hal-hal yang sifatnya lebih dari prilaku moral. Agama menawarkan suatu pandangan dunia dan jawaban atas berbagai persoalan yang membingungkan manusia. Agama mendororng manusia untuk tidak hanya memikirkan kepentingan diri sendiri melaikan memikirkan kepentingan sesama.
  • 8. 3. Institusi pendidikan Lembaga pendidikan dikembangkan sebagai suatu upaya sistematis untuk mengajarkan apa yang tidak bisa dipelajari secara mudah dalam lingkungan keluarga. Lembaga pendidikan primer adalah sekolah formal, yang bermula dari jenjang sekolah kanak-kanak hingga jenjang perguruan tinggi. Pendidikan formal mencangkup berbagi jenis sekolah seperti: sekolah korepondensi, sekolah bagi para siswa sambilan (part time) dan siswa yang bertempat tinggal jauh; sekolah kejuruan yang menawarkan beraneka ragam latihan dan keterampilan khusus; ditambah dengan latihan pendidikan magang; serta program pendidikan industry yang diselenggarakan oleh banyak perusahaan besar dengan tujuan untuk melatih para karyawan mereka sendiri. Disamping itu berbagai bentuk pendidikan informal berlangsung, baik dalam kondisi yang menyenangkan maupun yang buruk, dirumah, dijalanan, dan melalui media massa_terutama televisi. Institusi pendidikan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lembaga-lembaga lainnya, oleh karena itu institusi pendidikan selalu berjuang untuk memperoleh otonomi dari lembaga- lembaga tersebut. Alat untuk melindungi otonomi pendidikan meliputi kebebasan akademik dan jabatan akademik. Kebebasan akademik mengandung pengertian ;(1)sekolah harus dikelola oleh para pendidik dengan campur tangan pihak luar yang terbatas, dan (2) para sarjana dan guru besar diperkenankan melakukan penelitian, mempublikasikan dan mengajar tanpa harus kawatir terhadap penekanan, meskipun penelitian atau apa yang mereka ajarkan terbukti tidak disenangi orang. Jabatan tetap akademik melindungi tenaga pengajar dari pemberhentian mendadak yang disebabkan baik oleh pandangan tenaga pengajar meupun hanya adanya sikap-sikap pilih kasih kepala sekolah atau pengawas sekolah. 4. Institusi Politik Ekonomi Institusi-institusi politik ekonomi adalah sarana yang distandirasi untuk memlihara ketertiban dalam proses produksi dan distribusi barang dan jasa. Institusi-institusi politik-ekonomi memiliki tiga pola yakni: a. System ekonomi campuran, dimana keuntungan dan pemilikan swasta digabungkan dengan beberapa unsur sosialisme dan paham negara kesejahteraan b. System komunisme, yang mencangkup pengertian bahwa pencarian keuntungan swasta tidak diperkenankan dan perusahaan penting dikelola oleh negara c. System fasisme, yang berarti bahwa perusahaan swasta diperkenakan berjalan dibawah pengendalian negara secara otoriter
  • 9. System ekonomi campuran, yang paling banyak berkembang didunia dewasa ini sedang berjuang menghadapi resesi, inflasi, dan konflik yang menyangkut masalah sejauh mana batas fungsi Negara dalam mensejahterakan rakyatnya. Fungsi nyata dari Institusi-institusi politik-ekonomi adalah untuk memelihara ketertiban, menciptakan konsensus, dan meningkatkan produksi semaksimal mungkin. Tidak ada satupun masyarakat yang telah berhasil memenuhi segenap fungsi tersebut. Fungsi laten dari Institusi - institusi politik ekonomi banyak jumlahnya, antara lain adalah merusak kebudayaan tradisional dan mempercepat pengrusakan lingkungan hidup. D. Pengendalian Sosial Pengendalian sosial adalah suatu mekanisme untuk mencegah penyimpangan sosial serta mengajak dan mengarahkan masyarakat untuk berperilaku dan bersikap sesuai norma dan nilai yang berlaku. Dengan adanya pengendalian sosial yang baik diharapkan mampu meluruskan anggota masyarakat yang berperilaku menyimpang / membangkang. Berikut ini adalah cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan sosial masyarakat : 1. Pengendalian Lisan (Pengendalian Sosial Persuasif) Pengendalian lisan diberikan dengan menggunakan bahasa lisan guna mengajak anggota kelompok sosial untuk mengikuti peraturan yang berlaku. 2. Pengendalian Simbolik (Pengendalian Sosial Persuasif) Pengendalian simbolik merupakan pengendalian yang dilakukan dengan melalui gambar, tulisan, iklan, dan lain-lain. Contoh : Spanduk, poster, Rambu Lalu Lintas, dll. 3. Pengendalian Kekerasan (Pengendalian Koersif) Pengendalian melalui cara-cara kekerasan adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk membuat si pelanggar jera dan membuatnya tidak berani melakukan kesalahan yang sama. Contoh seperti main hakim sendiri.