2. Apa itu Tradisional??
Tradisional erat kaitannya dengan kata “tradisi” yang
berasal dari bahasa latin: traditio yang artinya “diteruskan”.
Tradisi merupakan suatu “tindakan dan kelakuan
sekelompok orang dengan wujud suatu benda atau tindak
laku yang diteruskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya yang memuat suatu norma, nilai, harapan dan
cita-cita tanpa ada batas waktu yang membatasi”.
Tradisional erat kaitannya dengan kata “tradisi” yang
berasal dari bahasa latin: traditio yang artinya “diteruskan”.
Tradisi merupakan suatu “tindakan dan kelakuan
sekelompok orang dengan wujud suatu benda atau tindak
laku yang diteruskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya yang memuat suatu norma, nilai, harapan dan
cita-cita tanpa ada batas waktu yang membatasi”.
3. maka lahirlah konsep tradisional. Tradisional merupakan
sikap mental dalam merespon berbagai persoalan dalam
masyarakat (Sajogyo, Pudjiwati, 1985:90).
Jadi dapat dipahami bahwa sikap tradisional adalah
bahagian terpenting dalam sitem tranformasi nilai-nilai
kebudayaan.
Artinya jika ada perubahan di dalam masyarakat, namun
anggota masyarakat tidak serta merta meninggalkan
tradisinya. Tradisi tetap berfungsi sebagai alat kontrol sosial.
maka lahirlah konsep tradisional. Tradisional merupakan
sikap mental dalam merespon berbagai persoalan dalam
masyarakat (Sajogyo, Pudjiwati, 1985:90).
Jadi dapat dipahami bahwa sikap tradisional adalah
bahagian terpenting dalam sitem tranformasi nilai-nilai
kebudayaan.
Artinya jika ada perubahan di dalam masyarakat, namun
anggota masyarakat tidak serta merta meninggalkan
tradisinya. Tradisi tetap berfungsi sebagai alat kontrol sosial.
5. • Dalam bidang ekonomi tradisional, uang dirasa tidak
begitu penting.
• Biasanya masyarakat yang masih tradisional cenderung
investasinya berupa tanah
• Bahkan ada pula masyarakat yang masih menggunakan
sistem barter dalam kegiatan ekonominya.
• Meski demikian, ekonomi tradisional ini biasanya
semakin mengentalkan kesederhanaannya dengan adanya
ucapan syukur dengan hidup.
Bidang
Ekonom
i
Bidang
Ekonom
i
6. Bidang
Mata
pencaharia
n
Bidang
Mata
pencaharia
n
Mata pencaharian kehidupan tradisional sangatlah
tidak menentu / belum adanya spesialisasi kerja
Banyak mengolah dan memanfaatkan sumber daya
alam yang ada seperti menjadi petani, nelayan.
Sehingga berpengaruh terhadap penghasilan yang
tidak tetap yang tidak bisa selalu diharapkan setiap saat.
hal ini membuat masyarakat berada dalam taraf hidup
yang rendah
7. Bidang
Budaya
Bidang
Budaya
Dilihat dari ide/gagasan, masyarakat tradisional masih
memegang nilai-nilai adat dan budaya atau kepercayaan
yang bersifat khusus contoh upacara kenduri, slametan, dll
Dari perilakunya sendiri, lebih menonjolkan unsur
kesolidaritasan, seperti gotong royong, kerjasama dalam
membangun rumah (sambatan)
Dari benda nya sendiri, masyarakat tradisional memiliki
rumah yang tradisional /rumah adat.
8. Bidang
Politik
Bidang
Politik
bersikap untuk berpikir secara massif
Politik tradisional masih sangat sedikit peminatnya,
karena lemahnya daya kritis manusia tradisional
terhadap politik.
Contoh: golput pada pemilu daerah atau pemilu
presiden.
9. Bidang
Sosial
Bidang
Sosial
Manusia tradisional sangat menonjolkan kedudukan
Pelapisan sosial terjadi dengan sendirinya, dimana
kedudukan seseorang pada suatu strata tentu terjadi secara
otomatis, misalnya karena usia yang tua, pemilikan
kepandaian yang lebih atau memiliki bakat seni atau sakti.
Hubungan sosialnya begitu erat dan mementingkan
kelompoknya,
10. • Alat-alat perlengkapan hidup masih menggunakan alat-
alat teknologi sederhana.
• Manusia tradisional dalam penerapan teknologi sangat
terbatas
• masyarakat cenderung sulit untuk menerima adanya
perubahan-perubahan
Bidang
Teknologi
Bidang
Teknologi
11. Masyarakat Tradisional
Apakah yang dimaksud dengan masyarakat tradisional ?
Masyarakat tradisional adalah masyarakat yang kehidupannya
masih banyak dikuasai oleh adat istiadat lama (suatu aturan yang
sudah mantap dan mencakup segala konsepsi sistem budaya yang
mengatur tindakan atau perbuatan manusia dalam kehidupan
sosialnya).
Jadi, masyarakat tradisional di dalam melangsungkan
kehidupannya berdasarkan pada cara-cara atau kebiasaan-
kebiasaan lama yang masih diwarisi dari nenek moyangnya.
12. Kehidupan mereka belum terlalu dipengaruhi oleh perubahan-
perubahan yang berasal dari luar lingkungan sosialnya.
Kebudayaan masyarakat tradisional merupakan hasil adaptasi
terhadap lingkungan alam dan sosial sekitarnya tanpa
menerima pengaruh luar.
Jadi, kebudayaan masyarakat tradisional tidak mengalami
perubahan mendasar. Karena peranan adat-istiadat sangat kuat
menguasai kehidupan mereka.
13. Masyarakat ini dapat juga disebut “masyarakat pedesaan atau
masyarakat desa”.
Secara umum desa memiliki 3 unsur, yaitu :
1) Daerah & letak, meliputi luas, lokasi dan batas-batasnya yang
merupakan lingkungan geografis;
2) Penduduk; meliputi jumlah, struktur umur, struktur mata
pencaharian yang sebagian besar bertani, serta pertumbuhannya.
3) Tata kehidupan; meliputi corak atau pola tata pergaulan dan
ikatan-ikatan warga desa.
Masyarakat ini dapat juga disebut “masyarakat pedesaan atau
masyarakat desa”.
Secara umum desa memiliki 3 unsur, yaitu :
1) Daerah & letak, meliputi luas, lokasi dan batas-batasnya yang
merupakan lingkungan geografis;
2) Penduduk; meliputi jumlah, struktur umur, struktur mata
pencaharian yang sebagian besar bertani, serta pertumbuhannya.
3) Tata kehidupan; meliputi corak atau pola tata pergaulan dan
ikatan-ikatan warga desa.
14. • Tidak semua masyarakat desa dapat disebut masyarakat
tradisional, sebab ada desa yang sedang mengalami perubahan ke
arah kemajuan dengan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama.
•Jadi, masyarakat desa yang dimaksud sebagai masyarakat
tradisional dalam pembahasan ini adalah mereka yang berada di
pedalaman dan kurang mengalami perubahan atau pengaruh dari
kehidupan kota.
• Tidak semua masyarakat desa dapat disebut masyarakat
tradisional, sebab ada desa yang sedang mengalami perubahan ke
arah kemajuan dengan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama.
•Jadi, masyarakat desa yang dimaksud sebagai masyarakat
tradisional dalam pembahasan ini adalah mereka yang berada di
pedalaman dan kurang mengalami perubahan atau pengaruh dari
kehidupan kota.
15. Ciri-Ciri Masyarakat
Tradisional
Secara garis besar pada umumnya ciri-ciri masyarakat
tradisional antara lain :
1.Jumlah anggotanya relatif kecil sehingga hubungan antar warga
masyarakat cukup kuat
2.Masyarakat homogen dilihat dari keturunan, tradisi dan mungkin
mata pencahariannya
3.memiliki orde (aturan) yang mengikat anggota masyarakatnya
(dipatuhi)
4.Bersikap tertutup dan cenderung curika pada unsur budaya asing
Secara garis besar pada umumnya ciri-ciri masyarakat
tradisional antara lain :
1.Jumlah anggotanya relatif kecil sehingga hubungan antar warga
masyarakat cukup kuat
2.Masyarakat homogen dilihat dari keturunan, tradisi dan mungkin
mata pencahariannya
3.memiliki orde (aturan) yang mengikat anggota masyarakatnya
(dipatuhi)
4.Bersikap tertutup dan cenderung curika pada unsur budaya asing
16. 5. Kehidupan sosial cenderung statis (lambat untuk maju)
6. Mobilitas sosialnya relatif rendah karena mereka sudah puas
pada sesuatu yang telah dimilikinya.
7. Hubungan emosional dengan alam tempat asal usul
(kelahirannya) sangat kuat, dan alam dipandang sebagai
sesuatu yang dahsyat dan tak terelakan sehingga manusia
harus tunduk kepadanya.
8. Sikap religius sangat kuat yaitu kepatuhan terhadap sesuatu
yang menjadi kepercayaan (agama) sangat kuat.
5. Kehidupan sosial cenderung statis (lambat untuk maju)
6. Mobilitas sosialnya relatif rendah karena mereka sudah puas
pada sesuatu yang telah dimilikinya.
7. Hubungan emosional dengan alam tempat asal usul
(kelahirannya) sangat kuat, dan alam dipandang sebagai
sesuatu yang dahsyat dan tak terelakan sehingga manusia
harus tunduk kepadanya.
8. Sikap religius sangat kuat yaitu kepatuhan terhadap sesuatu
yang menjadi kepercayaan (agama) sangat kuat.