SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
ASPEK-ASPEK
TRADISIONAL
MASYARAKAT DESA
Kelompok 4:
Lukman Adi K8412045
Priangga Anindita K8413061
Siti Koyimah K8413067
Wayah Langit S K8413075
Zuliana Muvida F K8413080
Apa itu Tradisional??
Tradisional erat kaitannya dengan kata “tradisi” yang
berasal dari bahasa latin: traditio yang artinya “diteruskan”.
Tradisi merupakan suatu “tindakan dan kelakuan
sekelompok orang dengan wujud suatu benda atau tindak
laku yang diteruskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya yang memuat suatu norma, nilai, harapan dan
cita-cita tanpa ada batas waktu yang membatasi”.
Tradisional erat kaitannya dengan kata “tradisi” yang
berasal dari bahasa latin: traditio yang artinya “diteruskan”.
Tradisi merupakan suatu “tindakan dan kelakuan
sekelompok orang dengan wujud suatu benda atau tindak
laku yang diteruskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya yang memuat suatu norma, nilai, harapan dan
cita-cita tanpa ada batas waktu yang membatasi”.
maka lahirlah konsep tradisional. Tradisional merupakan
sikap mental dalam merespon berbagai persoalan dalam
masyarakat (Sajogyo, Pudjiwati, 1985:90).
Jadi dapat dipahami bahwa sikap tradisional adalah
bahagian terpenting dalam sitem tranformasi nilai-nilai
kebudayaan.
Artinya jika ada perubahan di dalam masyarakat, namun
anggota masyarakat tidak serta merta meninggalkan
tradisinya. Tradisi tetap berfungsi sebagai alat kontrol sosial.
maka lahirlah konsep tradisional. Tradisional merupakan
sikap mental dalam merespon berbagai persoalan dalam
masyarakat (Sajogyo, Pudjiwati, 1985:90).
Jadi dapat dipahami bahwa sikap tradisional adalah
bahagian terpenting dalam sitem tranformasi nilai-nilai
kebudayaan.
Artinya jika ada perubahan di dalam masyarakat, namun
anggota masyarakat tidak serta merta meninggalkan
tradisinya. Tradisi tetap berfungsi sebagai alat kontrol sosial.
Aspek-Aspek
Tradisional
Bidang
Ekonomi
Bidang
Ekonomi
Bidang
Teknologi
Bidang
TeknologiBidang
Sosial
Bidang
Sosial
Bidang
Politik
Bidang
Politik
Bidang
Budaya
Bidang
Budaya
Bidang Mata
pencaharian
Bidang Mata
pencaharian
• Dalam bidang ekonomi tradisional, uang dirasa tidak
begitu penting.
• Biasanya masyarakat yang masih tradisional cenderung
investasinya berupa tanah
• Bahkan ada pula masyarakat yang masih menggunakan
sistem barter dalam kegiatan ekonominya.
• Meski demikian, ekonomi tradisional ini biasanya
semakin mengentalkan kesederhanaannya dengan adanya
ucapan syukur dengan hidup.
Bidang
Ekonom
i
Bidang
Ekonom
i
Bidang
Mata
pencaharia
n
Bidang
Mata
pencaharia
n
 Mata pencaharian kehidupan tradisional sangatlah
tidak menentu / belum adanya spesialisasi kerja
 Banyak mengolah dan memanfaatkan sumber daya
alam yang ada seperti menjadi petani, nelayan.
 Sehingga berpengaruh terhadap penghasilan yang
tidak tetap yang tidak bisa selalu diharapkan setiap saat.
hal ini membuat masyarakat berada dalam taraf hidup
yang rendah
Bidang
Budaya
Bidang
Budaya
Dilihat dari ide/gagasan, masyarakat tradisional masih
memegang nilai-nilai adat dan budaya atau kepercayaan
yang bersifat khusus contoh upacara kenduri, slametan, dll
Dari perilakunya sendiri, lebih menonjolkan unsur
kesolidaritasan, seperti gotong royong, kerjasama dalam
membangun rumah (sambatan)
Dari benda nya sendiri, masyarakat tradisional memiliki
rumah yang tradisional /rumah adat.
Bidang
Politik
Bidang
Politik
bersikap untuk berpikir secara massif
Politik tradisional masih sangat sedikit peminatnya,
karena lemahnya daya kritis manusia tradisional
terhadap politik.
Contoh: golput pada pemilu daerah atau pemilu
presiden.
Bidang
Sosial
Bidang
Sosial
Manusia tradisional sangat menonjolkan kedudukan
Pelapisan sosial terjadi dengan sendirinya, dimana
kedudukan seseorang pada suatu strata tentu terjadi secara
otomatis, misalnya karena usia yang tua, pemilikan
kepandaian yang lebih atau memiliki bakat seni atau sakti.
Hubungan sosialnya begitu erat dan mementingkan
kelompoknya,
• Alat-alat perlengkapan hidup masih menggunakan alat-
alat teknologi sederhana.
• Manusia tradisional dalam penerapan teknologi sangat
terbatas
• masyarakat cenderung sulit untuk menerima adanya
perubahan-perubahan
Bidang
Teknologi
Bidang
Teknologi
Masyarakat Tradisional
Apakah yang dimaksud dengan masyarakat tradisional ?
Masyarakat tradisional adalah masyarakat yang kehidupannya
masih banyak dikuasai oleh adat istiadat lama (suatu aturan yang
sudah mantap dan mencakup segala konsepsi sistem budaya yang
mengatur tindakan atau perbuatan manusia dalam kehidupan
sosialnya).
Jadi, masyarakat tradisional di dalam melangsungkan
kehidupannya berdasarkan pada cara-cara atau kebiasaan-
kebiasaan lama yang masih diwarisi dari nenek moyangnya.
Kehidupan mereka belum terlalu dipengaruhi oleh perubahan-
perubahan yang berasal dari luar lingkungan sosialnya.
Kebudayaan masyarakat tradisional merupakan hasil adaptasi
terhadap lingkungan alam dan sosial sekitarnya tanpa
menerima pengaruh luar.
Jadi, kebudayaan masyarakat tradisional tidak mengalami
perubahan mendasar. Karena peranan adat-istiadat sangat kuat
menguasai kehidupan mereka.
Masyarakat ini dapat juga disebut “masyarakat pedesaan atau
masyarakat desa”.
Secara umum desa memiliki 3 unsur, yaitu :
1) Daerah & letak, meliputi luas, lokasi dan batas-batasnya yang
merupakan lingkungan geografis;
2) Penduduk; meliputi jumlah, struktur umur, struktur mata
pencaharian yang sebagian besar bertani, serta pertumbuhannya.
3) Tata kehidupan; meliputi corak atau pola tata pergaulan dan
ikatan-ikatan warga desa.
Masyarakat ini dapat juga disebut “masyarakat pedesaan atau
masyarakat desa”.
Secara umum desa memiliki 3 unsur, yaitu :
1) Daerah & letak, meliputi luas, lokasi dan batas-batasnya yang
merupakan lingkungan geografis;
2) Penduduk; meliputi jumlah, struktur umur, struktur mata
pencaharian yang sebagian besar bertani, serta pertumbuhannya.
3) Tata kehidupan; meliputi corak atau pola tata pergaulan dan
ikatan-ikatan warga desa.
• Tidak semua masyarakat desa dapat disebut masyarakat
tradisional, sebab ada desa yang sedang mengalami perubahan ke
arah kemajuan dengan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama.
•Jadi, masyarakat desa yang dimaksud sebagai masyarakat
tradisional dalam pembahasan ini adalah mereka yang berada di
pedalaman dan kurang mengalami perubahan atau pengaruh dari
kehidupan kota.
• Tidak semua masyarakat desa dapat disebut masyarakat
tradisional, sebab ada desa yang sedang mengalami perubahan ke
arah kemajuan dengan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama.
•Jadi, masyarakat desa yang dimaksud sebagai masyarakat
tradisional dalam pembahasan ini adalah mereka yang berada di
pedalaman dan kurang mengalami perubahan atau pengaruh dari
kehidupan kota.
Ciri-Ciri Masyarakat
Tradisional
Secara garis besar pada umumnya ciri-ciri masyarakat
tradisional antara lain :
1.Jumlah anggotanya relatif kecil sehingga hubungan antar warga
masyarakat cukup kuat
2.Masyarakat homogen dilihat dari keturunan, tradisi dan mungkin
mata pencahariannya
3.memiliki orde (aturan) yang mengikat anggota masyarakatnya
(dipatuhi)
4.Bersikap tertutup dan cenderung curika pada unsur budaya asing
Secara garis besar pada umumnya ciri-ciri masyarakat
tradisional antara lain :
1.Jumlah anggotanya relatif kecil sehingga hubungan antar warga
masyarakat cukup kuat
2.Masyarakat homogen dilihat dari keturunan, tradisi dan mungkin
mata pencahariannya
3.memiliki orde (aturan) yang mengikat anggota masyarakatnya
(dipatuhi)
4.Bersikap tertutup dan cenderung curika pada unsur budaya asing
5. Kehidupan sosial cenderung statis (lambat untuk maju)
6. Mobilitas sosialnya relatif rendah karena mereka sudah puas
pada sesuatu yang telah dimilikinya.
7. Hubungan emosional dengan alam tempat asal usul
(kelahirannya) sangat kuat, dan alam dipandang sebagai
sesuatu yang dahsyat dan tak terelakan sehingga manusia
harus tunduk kepadanya.
8. Sikap religius sangat kuat yaitu kepatuhan terhadap sesuatu
yang menjadi kepercayaan (agama) sangat kuat.
5. Kehidupan sosial cenderung statis (lambat untuk maju)
6. Mobilitas sosialnya relatif rendah karena mereka sudah puas
pada sesuatu yang telah dimilikinya.
7. Hubungan emosional dengan alam tempat asal usul
(kelahirannya) sangat kuat, dan alam dipandang sebagai
sesuatu yang dahsyat dan tak terelakan sehingga manusia
harus tunduk kepadanya.
8. Sikap religius sangat kuat yaitu kepatuhan terhadap sesuatu
yang menjadi kepercayaan (agama) sangat kuat.
TERIMA KASIH……

More Related Content

What's hot (7)

PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
 
Perubahan Sosial Budaya
Perubahan Sosial BudayaPerubahan Sosial Budaya
Perubahan Sosial Budaya
 
Ips sosiologi
Ips sosiologiIps sosiologi
Ips sosiologi
 
Kelompok 6 ips
Kelompok 6 ipsKelompok 6 ips
Kelompok 6 ips
 
Dampak Perubahan Sosial
Dampak  Perubahan  SosialDampak  Perubahan  Sosial
Dampak Perubahan Sosial
 
Kemiskinan dan Kesenjangan Sosial Ekonomi di Indonesia
Kemiskinan dan Kesenjangan Sosial Ekonomi di IndonesiaKemiskinan dan Kesenjangan Sosial Ekonomi di Indonesia
Kemiskinan dan Kesenjangan Sosial Ekonomi di Indonesia
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 

Viewers also liked

Kul sosas 2, sastra dan mayarakat
Kul sosas 2, sastra dan mayarakatKul sosas 2, sastra dan mayarakat
Kul sosas 2, sastra dan mayarakatSyukrina Rahmawati
 
Potensi Wisata Jember
Potensi Wisata JemberPotensi Wisata Jember
Potensi Wisata Jemberanandhitaef
 
Pre sentasi pancasila
Pre sentasi pancasilaPre sentasi pancasila
Pre sentasi pancasilaAyuu Ayuu
 
Kebijakan pemerintah kolonial di nusantara
Kebijakan pemerintah kolonial di nusantaraKebijakan pemerintah kolonial di nusantara
Kebijakan pemerintah kolonial di nusantaraAntoni081
 
Ibnu chaldun kelahiran dan menuntut ilmu
Ibnu chaldun  kelahiran dan menuntut ilmuIbnu chaldun  kelahiran dan menuntut ilmu
Ibnu chaldun kelahiran dan menuntut ilmuMuchlis Soleiman
 
Revolusi komunikasi dan masyarakat
Revolusi komunikasi dan masyarakatRevolusi komunikasi dan masyarakat
Revolusi komunikasi dan masyarakatMuchlis Soleiman
 
Revolusi komunikasi dan masyarakat
Revolusi komunikasi dan masyarakatRevolusi komunikasi dan masyarakat
Revolusi komunikasi dan masyarakatMuchlis Soleiman
 
Ibnu chaldun karir pengajaran dan pengadilan
Ibnu chaldun karir pengajaran dan pengadilanIbnu chaldun karir pengajaran dan pengadilan
Ibnu chaldun karir pengajaran dan pengadilanMuchlis Soleiman
 
Keadilan dan pandangan hidup
Keadilan dan pandangan hidupKeadilan dan pandangan hidup
Keadilan dan pandangan hidupMuchlis Soleiman
 
Tanggung jawab dan kegelisahaan
Tanggung jawab dan kegelisahaanTanggung jawab dan kegelisahaan
Tanggung jawab dan kegelisahaanMuchlis Soleiman
 
Teknologi komunikasi dan masyarakat
Teknologi komunikasi dan masyarakatTeknologi komunikasi dan masyarakat
Teknologi komunikasi dan masyarakatMuchlis Soleiman
 
Komunikasi sebagai sebuah proses 2
Komunikasi sebagai sebuah proses 2Komunikasi sebagai sebuah proses 2
Komunikasi sebagai sebuah proses 2Muchlis Soleiman
 
Komunikasi sebagai sebuah proses 2
Komunikasi sebagai sebuah proses 2Komunikasi sebagai sebuah proses 2
Komunikasi sebagai sebuah proses 2Muchlis Soleiman
 
Komunikasi analog dan digital
Komunikasi analog dan digitalKomunikasi analog dan digital
Komunikasi analog dan digitalMuchlis Soleiman
 
Kehidupan berkelopok manusia
Kehidupan berkelopok manusiaKehidupan berkelopok manusia
Kehidupan berkelopok manusiaMuchlis Soleiman
 

Viewers also liked (20)

Kul sosas 2, sastra dan mayarakat
Kul sosas 2, sastra dan mayarakatKul sosas 2, sastra dan mayarakat
Kul sosas 2, sastra dan mayarakat
 
Potensi Wisata Jember
Potensi Wisata JemberPotensi Wisata Jember
Potensi Wisata Jember
 
Pre sentasi pancasila
Pre sentasi pancasilaPre sentasi pancasila
Pre sentasi pancasila
 
Kebijakan pemerintah kolonial di nusantara
Kebijakan pemerintah kolonial di nusantaraKebijakan pemerintah kolonial di nusantara
Kebijakan pemerintah kolonial di nusantara
 
Pemerintahan kolonial
Pemerintahan kolonialPemerintahan kolonial
Pemerintahan kolonial
 
Ibnu chaldun kelahiran dan menuntut ilmu
Ibnu chaldun  kelahiran dan menuntut ilmuIbnu chaldun  kelahiran dan menuntut ilmu
Ibnu chaldun kelahiran dan menuntut ilmu
 
Kekuasaan 2016
Kekuasaan 2016Kekuasaan 2016
Kekuasaan 2016
 
Revolusi komunikasi dan masyarakat
Revolusi komunikasi dan masyarakatRevolusi komunikasi dan masyarakat
Revolusi komunikasi dan masyarakat
 
Revolusi komunikasi dan masyarakat
Revolusi komunikasi dan masyarakatRevolusi komunikasi dan masyarakat
Revolusi komunikasi dan masyarakat
 
Ibnu chaldun karir pengajaran dan pengadilan
Ibnu chaldun karir pengajaran dan pengadilanIbnu chaldun karir pengajaran dan pengadilan
Ibnu chaldun karir pengajaran dan pengadilan
 
Teknologi informasi
Teknologi informasiTeknologi informasi
Teknologi informasi
 
Agenda ski
Agenda skiAgenda ski
Agenda ski
 
Keadilan dan pandangan hidup
Keadilan dan pandangan hidupKeadilan dan pandangan hidup
Keadilan dan pandangan hidup
 
Tanggung jawab dan kegelisahaan
Tanggung jawab dan kegelisahaanTanggung jawab dan kegelisahaan
Tanggung jawab dan kegelisahaan
 
Teknologi komunikasi dan masyarakat
Teknologi komunikasi dan masyarakatTeknologi komunikasi dan masyarakat
Teknologi komunikasi dan masyarakat
 
Komunikasi sebagai sebuah proses 2
Komunikasi sebagai sebuah proses 2Komunikasi sebagai sebuah proses 2
Komunikasi sebagai sebuah proses 2
 
Komunikasi sebagai sebuah proses 2
Komunikasi sebagai sebuah proses 2Komunikasi sebagai sebuah proses 2
Komunikasi sebagai sebuah proses 2
 
Aaaaaaaaaaaaaaaaaa
AaaaaaaaaaaaaaaaaaAaaaaaaaaaaaaaaaaa
Aaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Komunikasi analog dan digital
Komunikasi analog dan digitalKomunikasi analog dan digital
Komunikasi analog dan digital
 
Kehidupan berkelopok manusia
Kehidupan berkelopok manusiaKehidupan berkelopok manusia
Kehidupan berkelopok manusia
 

Similar to TRADISIONAL

Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)
Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)
Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)Haniatur Rohmah
 
POLA HIDUP MASYARAKAT PEDESAAN INDONESIA.pptx
POLA HIDUP MASYARAKAT PEDESAAN INDONESIA.pptxPOLA HIDUP MASYARAKAT PEDESAAN INDONESIA.pptx
POLA HIDUP MASYARAKAT PEDESAAN INDONESIA.pptxDaniel Saroengoe
 
Masyarakat majemuk
Masyarakat majemukMasyarakat majemuk
Masyarakat majemukRatna Yunita
 
dokumen.tips_kearifan-lokal-spadaunsacid.pdf
dokumen.tips_kearifan-lokal-spadaunsacid.pdfdokumen.tips_kearifan-lokal-spadaunsacid.pdf
dokumen.tips_kearifan-lokal-spadaunsacid.pdfBastenMHSilitonga
 
KONSEP ASAS 2 (HUBUNGAN ETNIK)
KONSEP ASAS 2 (HUBUNGAN ETNIK)KONSEP ASAS 2 (HUBUNGAN ETNIK)
KONSEP ASAS 2 (HUBUNGAN ETNIK)Ashikin Azeman
 
Konsep Masyarakat dan Dinamika Masyarakat
Konsep Masyarakat dan Dinamika MasyarakatKonsep Masyarakat dan Dinamika Masyarakat
Konsep Masyarakat dan Dinamika MasyarakatTri Astuti Utomo (iyas)
 
Bab 2 kesedaran kepelbagaian sosiobudaya
Bab 2 kesedaran kepelbagaian sosiobudayaBab 2 kesedaran kepelbagaian sosiobudaya
Bab 2 kesedaran kepelbagaian sosiobudayaCikgu Ana
 
Manusia dan masyarakat
Manusia dan masyarakatManusia dan masyarakat
Manusia dan masyarakatfeggyernes
 
Bab1 Konsep Asas Hubungan Etnik
Bab1 Konsep Asas Hubungan EtnikBab1 Konsep Asas Hubungan Etnik
Bab1 Konsep Asas Hubungan Etnikkita1malaysia
 
tugas sosped fix
tugas sosped fixtugas sosped fix
tugas sosped fixsulai men
 
masyarakat Multikultural
masyarakat Multikulturalmasyarakat Multikultural
masyarakat MultikulturalKhamiea Ekamia
 
faktor penyebab perubahan sosial budaya.pptx
faktor penyebab perubahan sosial budaya.pptxfaktor penyebab perubahan sosial budaya.pptx
faktor penyebab perubahan sosial budaya.pptxSatriyaRafioPasha
 

Similar to TRADISIONAL (20)

Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)
Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)
Makalah sosisologi pedesaan (lingkungan hidup pedesaan) (1)
 
POLA HIDUP MASYARAKAT PEDESAAN INDONESIA.pptx
POLA HIDUP MASYARAKAT PEDESAAN INDONESIA.pptxPOLA HIDUP MASYARAKAT PEDESAAN INDONESIA.pptx
POLA HIDUP MASYARAKAT PEDESAAN INDONESIA.pptx
 
Masyarakat majemuk
Masyarakat majemukMasyarakat majemuk
Masyarakat majemuk
 
Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial DasarIlmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial Dasar
 
Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial DasarIlmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial Dasar
 
dokumen.tips_kearifan-lokal-spadaunsacid.pdf
dokumen.tips_kearifan-lokal-spadaunsacid.pdfdokumen.tips_kearifan-lokal-spadaunsacid.pdf
dokumen.tips_kearifan-lokal-spadaunsacid.pdf
 
KONSEP ASAS 2 (HUBUNGAN ETNIK)
KONSEP ASAS 2 (HUBUNGAN ETNIK)KONSEP ASAS 2 (HUBUNGAN ETNIK)
KONSEP ASAS 2 (HUBUNGAN ETNIK)
 
Konsep Masyarakat dan Dinamika Masyarakat
Konsep Masyarakat dan Dinamika MasyarakatKonsep Masyarakat dan Dinamika Masyarakat
Konsep Masyarakat dan Dinamika Masyarakat
 
KELOMPOK 2 IBU DEVY.pptx
KELOMPOK 2 IBU DEVY.pptxKELOMPOK 2 IBU DEVY.pptx
KELOMPOK 2 IBU DEVY.pptx
 
Kearifan Lokal.pptx
Kearifan Lokal.pptxKearifan Lokal.pptx
Kearifan Lokal.pptx
 
Bab 2 kesedaran kepelbagaian sosiobudaya
Bab 2 kesedaran kepelbagaian sosiobudayaBab 2 kesedaran kepelbagaian sosiobudaya
Bab 2 kesedaran kepelbagaian sosiobudaya
 
KONSEP DESA
KONSEP DESAKONSEP DESA
KONSEP DESA
 
Manusia dan masyarakat
Manusia dan masyarakatManusia dan masyarakat
Manusia dan masyarakat
 
Bab1 Konsep Asas Hubungan Etnik
Bab1 Konsep Asas Hubungan EtnikBab1 Konsep Asas Hubungan Etnik
Bab1 Konsep Asas Hubungan Etnik
 
Kb 3
Kb 3Kb 3
Kb 3
 
Slide-LSE-LSE-Slide-4.ppt
Slide-LSE-LSE-Slide-4.pptSlide-LSE-LSE-Slide-4.ppt
Slide-LSE-LSE-Slide-4.ppt
 
tugas sosped fix
tugas sosped fixtugas sosped fix
tugas sosped fix
 
masyarakat Multikultural
masyarakat Multikulturalmasyarakat Multikultural
masyarakat Multikultural
 
Sosial Budaya
Sosial BudayaSosial Budaya
Sosial Budaya
 
faktor penyebab perubahan sosial budaya.pptx
faktor penyebab perubahan sosial budaya.pptxfaktor penyebab perubahan sosial budaya.pptx
faktor penyebab perubahan sosial budaya.pptx
 

Recently uploaded

Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 

TRADISIONAL

  • 1. ASPEK-ASPEK TRADISIONAL MASYARAKAT DESA Kelompok 4: Lukman Adi K8412045 Priangga Anindita K8413061 Siti Koyimah K8413067 Wayah Langit S K8413075 Zuliana Muvida F K8413080
  • 2. Apa itu Tradisional?? Tradisional erat kaitannya dengan kata “tradisi” yang berasal dari bahasa latin: traditio yang artinya “diteruskan”. Tradisi merupakan suatu “tindakan dan kelakuan sekelompok orang dengan wujud suatu benda atau tindak laku yang diteruskan dari satu generasi ke generasi berikutnya yang memuat suatu norma, nilai, harapan dan cita-cita tanpa ada batas waktu yang membatasi”. Tradisional erat kaitannya dengan kata “tradisi” yang berasal dari bahasa latin: traditio yang artinya “diteruskan”. Tradisi merupakan suatu “tindakan dan kelakuan sekelompok orang dengan wujud suatu benda atau tindak laku yang diteruskan dari satu generasi ke generasi berikutnya yang memuat suatu norma, nilai, harapan dan cita-cita tanpa ada batas waktu yang membatasi”.
  • 3. maka lahirlah konsep tradisional. Tradisional merupakan sikap mental dalam merespon berbagai persoalan dalam masyarakat (Sajogyo, Pudjiwati, 1985:90). Jadi dapat dipahami bahwa sikap tradisional adalah bahagian terpenting dalam sitem tranformasi nilai-nilai kebudayaan. Artinya jika ada perubahan di dalam masyarakat, namun anggota masyarakat tidak serta merta meninggalkan tradisinya. Tradisi tetap berfungsi sebagai alat kontrol sosial. maka lahirlah konsep tradisional. Tradisional merupakan sikap mental dalam merespon berbagai persoalan dalam masyarakat (Sajogyo, Pudjiwati, 1985:90). Jadi dapat dipahami bahwa sikap tradisional adalah bahagian terpenting dalam sitem tranformasi nilai-nilai kebudayaan. Artinya jika ada perubahan di dalam masyarakat, namun anggota masyarakat tidak serta merta meninggalkan tradisinya. Tradisi tetap berfungsi sebagai alat kontrol sosial.
  • 5. • Dalam bidang ekonomi tradisional, uang dirasa tidak begitu penting. • Biasanya masyarakat yang masih tradisional cenderung investasinya berupa tanah • Bahkan ada pula masyarakat yang masih menggunakan sistem barter dalam kegiatan ekonominya. • Meski demikian, ekonomi tradisional ini biasanya semakin mengentalkan kesederhanaannya dengan adanya ucapan syukur dengan hidup. Bidang Ekonom i Bidang Ekonom i
  • 6. Bidang Mata pencaharia n Bidang Mata pencaharia n  Mata pencaharian kehidupan tradisional sangatlah tidak menentu / belum adanya spesialisasi kerja  Banyak mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada seperti menjadi petani, nelayan.  Sehingga berpengaruh terhadap penghasilan yang tidak tetap yang tidak bisa selalu diharapkan setiap saat. hal ini membuat masyarakat berada dalam taraf hidup yang rendah
  • 7. Bidang Budaya Bidang Budaya Dilihat dari ide/gagasan, masyarakat tradisional masih memegang nilai-nilai adat dan budaya atau kepercayaan yang bersifat khusus contoh upacara kenduri, slametan, dll Dari perilakunya sendiri, lebih menonjolkan unsur kesolidaritasan, seperti gotong royong, kerjasama dalam membangun rumah (sambatan) Dari benda nya sendiri, masyarakat tradisional memiliki rumah yang tradisional /rumah adat.
  • 8. Bidang Politik Bidang Politik bersikap untuk berpikir secara massif Politik tradisional masih sangat sedikit peminatnya, karena lemahnya daya kritis manusia tradisional terhadap politik. Contoh: golput pada pemilu daerah atau pemilu presiden.
  • 9. Bidang Sosial Bidang Sosial Manusia tradisional sangat menonjolkan kedudukan Pelapisan sosial terjadi dengan sendirinya, dimana kedudukan seseorang pada suatu strata tentu terjadi secara otomatis, misalnya karena usia yang tua, pemilikan kepandaian yang lebih atau memiliki bakat seni atau sakti. Hubungan sosialnya begitu erat dan mementingkan kelompoknya,
  • 10. • Alat-alat perlengkapan hidup masih menggunakan alat- alat teknologi sederhana. • Manusia tradisional dalam penerapan teknologi sangat terbatas • masyarakat cenderung sulit untuk menerima adanya perubahan-perubahan Bidang Teknologi Bidang Teknologi
  • 11. Masyarakat Tradisional Apakah yang dimaksud dengan masyarakat tradisional ? Masyarakat tradisional adalah masyarakat yang kehidupannya masih banyak dikuasai oleh adat istiadat lama (suatu aturan yang sudah mantap dan mencakup segala konsepsi sistem budaya yang mengatur tindakan atau perbuatan manusia dalam kehidupan sosialnya). Jadi, masyarakat tradisional di dalam melangsungkan kehidupannya berdasarkan pada cara-cara atau kebiasaan- kebiasaan lama yang masih diwarisi dari nenek moyangnya.
  • 12. Kehidupan mereka belum terlalu dipengaruhi oleh perubahan- perubahan yang berasal dari luar lingkungan sosialnya. Kebudayaan masyarakat tradisional merupakan hasil adaptasi terhadap lingkungan alam dan sosial sekitarnya tanpa menerima pengaruh luar. Jadi, kebudayaan masyarakat tradisional tidak mengalami perubahan mendasar. Karena peranan adat-istiadat sangat kuat menguasai kehidupan mereka.
  • 13. Masyarakat ini dapat juga disebut “masyarakat pedesaan atau masyarakat desa”. Secara umum desa memiliki 3 unsur, yaitu : 1) Daerah & letak, meliputi luas, lokasi dan batas-batasnya yang merupakan lingkungan geografis; 2) Penduduk; meliputi jumlah, struktur umur, struktur mata pencaharian yang sebagian besar bertani, serta pertumbuhannya. 3) Tata kehidupan; meliputi corak atau pola tata pergaulan dan ikatan-ikatan warga desa. Masyarakat ini dapat juga disebut “masyarakat pedesaan atau masyarakat desa”. Secara umum desa memiliki 3 unsur, yaitu : 1) Daerah & letak, meliputi luas, lokasi dan batas-batasnya yang merupakan lingkungan geografis; 2) Penduduk; meliputi jumlah, struktur umur, struktur mata pencaharian yang sebagian besar bertani, serta pertumbuhannya. 3) Tata kehidupan; meliputi corak atau pola tata pergaulan dan ikatan-ikatan warga desa.
  • 14. • Tidak semua masyarakat desa dapat disebut masyarakat tradisional, sebab ada desa yang sedang mengalami perubahan ke arah kemajuan dengan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama. •Jadi, masyarakat desa yang dimaksud sebagai masyarakat tradisional dalam pembahasan ini adalah mereka yang berada di pedalaman dan kurang mengalami perubahan atau pengaruh dari kehidupan kota. • Tidak semua masyarakat desa dapat disebut masyarakat tradisional, sebab ada desa yang sedang mengalami perubahan ke arah kemajuan dengan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama. •Jadi, masyarakat desa yang dimaksud sebagai masyarakat tradisional dalam pembahasan ini adalah mereka yang berada di pedalaman dan kurang mengalami perubahan atau pengaruh dari kehidupan kota.
  • 15. Ciri-Ciri Masyarakat Tradisional Secara garis besar pada umumnya ciri-ciri masyarakat tradisional antara lain : 1.Jumlah anggotanya relatif kecil sehingga hubungan antar warga masyarakat cukup kuat 2.Masyarakat homogen dilihat dari keturunan, tradisi dan mungkin mata pencahariannya 3.memiliki orde (aturan) yang mengikat anggota masyarakatnya (dipatuhi) 4.Bersikap tertutup dan cenderung curika pada unsur budaya asing Secara garis besar pada umumnya ciri-ciri masyarakat tradisional antara lain : 1.Jumlah anggotanya relatif kecil sehingga hubungan antar warga masyarakat cukup kuat 2.Masyarakat homogen dilihat dari keturunan, tradisi dan mungkin mata pencahariannya 3.memiliki orde (aturan) yang mengikat anggota masyarakatnya (dipatuhi) 4.Bersikap tertutup dan cenderung curika pada unsur budaya asing
  • 16. 5. Kehidupan sosial cenderung statis (lambat untuk maju) 6. Mobilitas sosialnya relatif rendah karena mereka sudah puas pada sesuatu yang telah dimilikinya. 7. Hubungan emosional dengan alam tempat asal usul (kelahirannya) sangat kuat, dan alam dipandang sebagai sesuatu yang dahsyat dan tak terelakan sehingga manusia harus tunduk kepadanya. 8. Sikap religius sangat kuat yaitu kepatuhan terhadap sesuatu yang menjadi kepercayaan (agama) sangat kuat. 5. Kehidupan sosial cenderung statis (lambat untuk maju) 6. Mobilitas sosialnya relatif rendah karena mereka sudah puas pada sesuatu yang telah dimilikinya. 7. Hubungan emosional dengan alam tempat asal usul (kelahirannya) sangat kuat, dan alam dipandang sebagai sesuatu yang dahsyat dan tak terelakan sehingga manusia harus tunduk kepadanya. 8. Sikap religius sangat kuat yaitu kepatuhan terhadap sesuatu yang menjadi kepercayaan (agama) sangat kuat.