PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PAJAK AIR PERMUKAAN
1. ì
DISAMPAIKAN
OLEH
:
HJ.
ANITA
INDAHWATI,
SE
(Sekretaris
Komisi
III
DPRD
Provinsi
Banten)
2.
KOMISI
III
BIDANG
KEUANGAN
DAN
ASET
Bidang
Keuangan
dan
Aset
meliputi
:
u Keuangan
Daerah;
u Pengelolaan
Aset
Daerah;
u Pendapatan
Daerah;
u Pelayanan
Pajak;
u Perbankan;
u Penanaman
Modal;
u Pariwisata;
u Badan
Usaha
Milik
Negara
yang
ada
di
daerah;
u Dana
Dekonsentrasi;
dan
u Administrasi
Keuangan
Daerah.
3. q Badan
Koordinasi
Penanaman
Modal
dan
Pelayanan
Terpadu;
q Dinas
Pendapatan
dan
Pengelolaan
Keuangan
Daerah;
q Biro
Perlengkapan
dan
Aset;
q Dinas
Kebudayaan
dan
Pariwisata;
q BUMD
Banten
4.
5. q Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) : Pajak atas kepemilikan
dan/atau penguasaan kendaraan bermotor.
q Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) : Pajak atas
penyerahan hak milik kendaraan bermotor sebagai akibat
perjanjian dua pihak atau perbuatan sepihak atau keadaan
yang terjadi karena jual beli, tukar menukar, hibah, warisan,
atau pemasukan ke dalam Badan usaha.
q Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) : Pajak
atas penggunaan bahan bakar kendaraan bermotor.
q Pajak Air Permukaan (AP) : Pajak atas pengambilan dan/atau
pemanfaatan air permukaan.
q Pajak Rokok : Pungutan atas cukai rokok yang dipungut oleh
Pemerintah.
6.
ì PAJAK DAERAH ADALAH KONTRIBUSI WAJIB
KEPADA DAERAH YANG TERUTANG OLEH
PRIBADI ATAU BADAN YANG BERSIFAT
MEMAKSA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG,
DENGAN TIDAK MENDAPATKAN IMBALAN
SECARA LANGSUNG DAN DIGUNAKAN UNTUK
KEPERLUAN DAERAH BAGI SEBESAR-
BESARNYA KEMAKMURAN RAKYAT
7. PENDAPATAN ASLI DAERAH
(PAD)
1. Pajak Kendaraan Bermotor
2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
4. Pajak Air Permukaan
5. Pajak Rokok
1. Retribusi Jasa Umum
2. Retribusi Jasa Usaha
3. Retribusi Perijinan Tertentu
1. Bagian Laba Keuangan bank bjb
2. Bagian Laba Keuangan BPR/LPK
3. Bagian Laba PT. BGD
1. Jasa Giro
2. Deposito
3. Pendapatan Denda Pajak
4. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang
tidak Dipisahkan
PAJAK
DAERAH
RETRIBUSI
DAERAH
HASIL
PENGELOLAAN
KEKAYAAN
DAERAH
YANG
DIPISAHKAN
LAIN-‐LAIN
PAD
YANG
SAH
8. Definisi
Perijinan
Sumber
Daya
Air
ì Perizinan
merupakan
instrumen
pengendali
untuk
mewujudkan
keterBban
dalam
Pengelolaan
Sumber
Daya
Air,
melindungi
hak
masyarakat
dalam
pemenuhan
kebutuhan
pokok
sehari-‐hari
dan
pertanian
rakyat
dalam
sistem
irigasi
yang
telah
ada
serta
menjamin
hak
ulayat
masyarakat
hukum
adat
setempat
atas
Air
dan
hak
yang
serupa
dengan
itu.
9. TUJUAN PERIJINAN SDA
(pelestarian)
ì menjaga
kondisi
alami
sumber
daya
air,
penggunaan
secara
hemat
dan
bijak,
mencegah/mengendalikan
dampak
nega2f
kegiatan
terhadap
sumber
daya
air
(Pengrusakan
sumber
daya
air,
pencemaran,
dll)
ì terjaminnya
hak
atas
air
bagi
kebutuhan
sehari-‐hari
dan
pertanian
rakyat
dan
kebutuhan
lainnya
sesuai
alokasi
air
secara
ter2b,
adil,
akuntabel,
serta
mencegah
konflik
antar
pengguna
ì mencegah
bencana
daya
rusak
air
yang
Nmbul
akibat
penggunaan
sumber
daya
air
(banjir,
longsor,
dll)
ì meningkatkan
peran
masyarakat
dan
swasta
khususnya
dalam
hal
pembiayaan
sumber
daya
air
ì tersedianya
informasi
tentang
kondisi
sumber
daya
air,
pemanfaatan,
untuk
mendukung
pengelolaan
sumber
daya
air
di
masa
mendatang
10. UUD
1945
Pasal
33
ayat
3
Dalam
UUD
1945
Pasal
33
ayat
3
berbunyi
:
Bumi,
Air
dan
kekayaan
alam
yang
terkandung
didalamnya
dikuasai
oleh
Negara
dan
dipergunakan
untuk
sebesar-‐besarnya
kemakmuran
rakyat.
UU
No.
32
tahun
2009
tentang
Perlindungan
dan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
yang
berkaitan
dengan
kelestarian
Air
sungai
dan
danau
(Air
Permukaan).
Air
sampai
saat
ini
merupakan
sumber
daya
yang
sangat
bermanfaat
bagi
kehidupan
manusia,
dan
juga
merupakan
prioritas
dalam
pelestariannya.
11. ì Sesuai
amanat
Undang-‐Undang
Republik
Indonesia
Nomor
28
Tahun
2009
Pajak
Daerah
Dan
Retribusi
Daerah
dan
Peraturan
Daerah
Provinsi
Banten
No.
1
tahun
2011
tentang
Pajak
Daerah
maka
penBng
agar
kiranya
pajak
air
permukaan
dikelola
oleh
Pemerintah
Provinsi
dan
dimanfaatkan
sebaik
baiknya
guna
kepenBngan
dan
kemakmuran
masyarakat.
12. Perda
Provinsi
Banten
No.
1
Tahun
2011
ì Berdasarkan
Peraturan
Daerah
Provinsi
Banten
Nomor
1
Tahun
2011
tentang
Pajak
Daerah
Pasal
36
tentang
Pajak
Air
Permukaan
yaitu
merupakan
pajak
yang
dipungut
atas
pengambilan
dan/atau
pemanfaatan
Air
Permukaan.
ü PERDA
Nomor
:
1
Tahun
2011
tentang
Pajak
Daerah
:
ì
BAB
III
psl
3
:
Pajak
Kendaraan
Bermotor
ì
BAB
IV
psl
15
:
Bea
Balik
Nama
Kendaraan
Bermotor
ì
BAB
V
psl
26
:
Pajak
Bahan
Bakar
Kendaraan
Bermotor
ì
BAB
VI
psl
36
:
Pajak
Air
Permukaan
ì
BAB
VII
psl
46
:
Pajak
Rokok
13. MAKSUD DAN TUJUAN PENERAPAN PAJAK AIR
q Pemeliharaan
Kelangsungan
Fungsi
Serapan
air
dan
Daerah
Tangkapan
Air
q Pengendalian
Pemanfaatan
Sumber
Air
q Perlindungan
Sumber
Air
Dalam
Hubungannya
Dengan
Kegiatan
Pembangunan
q Pemanfaatan
Lahan
Sumber
Air
q Pengaturan
Daerah
Sepadan
Sumber
Air
14. PERIJINAN
SUMBER
DAYA
AIR
Meningkatkan
PAD
dari
Pajak
Air
Permukaan
dan
Retribusi
Pemakaian
Kekayaan
Daerah
(RPKD).
Pemanfaatan
lahan
tanah
sempadan/
badan
jalan,
dengan
memperhaNkan
perlindungan
sumber
air
dan
konservasi
sumber
daya
air
15. PAJAK AP
Pengambilan
dan/atau
Pemanfaatan
Air
Permukaan
Subjek Orang Pribadi Subjek Badan Hukum
Oleh
Orang
Pribadi
atau
Badan
Hukum
atas
Air
Permukaan
:
Semua
Air
yang
Terdapat
Pada
Permukaan
Tanah,
Tidak
Termasuk
Air
Laut,
Baik
yang
Berada
di
Laut
Maupun
di
Darat
16. I. Upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah dari Pajak dan Retribusi.
A. Perlunya
Pembuatan
Perda
baru/
Revisi
yang
berkaitan
dengan
Pajak
Daerah
dan
Retribusi
yang
nilai
dari
harga/
tarif
sudah
Ndak
sesuai
dengan
kondisi
ekonomi
saat
ini.
SeperN
Pajak
Air
Permukaan
yang
nilai
tarifnya
terlalu
rendah
bila
dibandingkan
dengan
Nilai
Keterbatasan
Air.
Contoh
:
Target
Pajak
Air
Permukaan
tahun
2017
hanya
sebesar
(Rp.30,943,000,000)
dari
seluruh
Perusahaan
yang
ada
di
Provinsi
Banten.
B. Inventarisasi
Perusahaan
Perusahaan
pengguna
Air
Permukaan
Se
Provinsi
Banten
baik
yang
sudah
mempunyai
ijin,
dalam
proses
perpanjangan,
maupun
pengajuan
baru.
Contoh:
Ijin
pemanfaatan
hanya
1
lokasi
namun
ternyata
ada
di
3
lokasi.
Atau
MemasNkan
Meteran
Air
sempurna/
tersegel
dan
Ndak
mengalami
kerusakan
(pengawasan
menjadi
sesuatu
hal
yang
penNng)
C. MengidenNfikasi
kebutuhan
air
yang
dibutuhkan
Nap
perusahaan
apakah
sudah
sesuai
dengan
kebutuhan/
permintaan
perusahaan
yang
bersangkutan.
Contoh
:
perusahaan
pengembang
membutuhkan
250
liter/
deNk
tetapi
yang
diberikan
hanya
35
liter/
deNk.
(peran
Dinas
PU
untuk
membantu).
D. Perlunya
kepasNan
hukum
bagi
pengguna
air
permukaan
sehubungan
terlalu
lamanya
ijin
perpanjangan/
ijin
baru
untuk
disetujui.
Dan
Apakah
perusahaan
yang
telah
memiliki
ijin
dalam
masa
perpanjangan
boleh
mengambil
Air
Permukaan.
UPAYA – UPAYA PENINGKATAN
PAJAK AIR PERMUKAAN
17. II. Peningkatan dalam Pelayanan
A. UPT
Bapenda/
Samsat
Melakukan
Penagihan
Terhadap
Wajib
Pajak
Yang
Belum
Melunasi
Kewajibannya
B. Memberikan
Pelayanan
kepada
wajib
pajak
yang
merasa
keberatan
terhadap
penetapan
pajak
daerah
C. Gunakan
Aplikasi
Berbasis
Online
(karena
saat
ini
kita
telah
memasuki
era
digital)
D. Berikan
Program
kemudahan
dalam
Pelayanan
Perijinan
sehingga
para
investor
atau
masyarakat
Ndak
mengalami
kesulitan
dalam
hal
perijinan
sesuai
mekanisme
yang
berlaku
(sedapat
mungkin
pemerintah
provinsi
banten
membantu
kebutuhan
air
sesuai
dengan
permintaan
agar
PAD
meningkat)
E. OpNmalisasi
kerjasama,
kemitraan
dan
jejaring
antar
stakeholders
UPAYA – UPAYA PENINGKATAN
PAJAK AIR PERMUKAAN