SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Penanganan Kumuh dan
Squatter: Mengutamakan
Pemberdayaan Komunitas
Permasalahan
1. Pendekatan dengan pemindahan penghuni kumuh dan
squatter ke rumah susun tidak lagi memadai.
2. Pola penanganan dijalankan oleh organisasi proyek
sehingga menghasilkan proyek yang berkelanjutan
ketimbang pengentasan kumuh yang berarti
3. Perlu mengembangkan pendekatan alternatif yang secara
konsekwen menempatkan warga miskin sebagai subjek
yang diberdayakan dan diorganisir
4. Penanganan permukiman kumuh dan informal pada
dasarnya bertujuan untuk memberdayakan masyarakat
Tujuan dan Sasaran
Sasaran:
• Berubahnya stereotip pemerintah kota dan berbagai pihak
terhadap permukiman informal bukan lagi semata melanggar
ketertiban dan mengedepankan pendekatan akuisisi.
• Penataan kumuh ditangani sebagai suatu prakarsa yang utuh
di tingkat kota, dan bukan sebagai kumpulan kegiatan yang
menyebar di lokasi-lokasi kumuh dan informal,
• Meningkatnya kapasitas kelembagaan komunitas, dimana
penataan kumuh memperkuat sistem sosial termasuk relasi-
relasi antar penduduk di tingkat komunitas.
Tujuan penanganan adalah meningkatkan
kesejahteraan penduduk miskin permukiman
informal secara layak sehingga dapat diterima
eksistensinya secara formal menjadi bagian kota
(formalisasi dan regularisasi).
PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
SEBAGAI STRATEGI PENATAAN PERMUKIMAN
KUMUH
Mengapa penataan
permukiman kumuh dan
relokasi ke Pemukiman
Baru Rumah Susun
memerlukan
pemberdayaan komunitas
sejak tahap awal?
1. MEMBERDAYAKAN POTENSI
KOMUNITAS
• DALAM TAHAP PERENCANAAN: aspirasi, tujuan, potensi merencana.
• DALAM TAHAP KONSTRUKSI: konstruksi swadaya, memberdayakan, dan
arahan elemen-elemen konstruksi yang disediakan pemerintah.
• DALAM TAHAP PENGELOLAAN: mengelola permukiman secara swadaya akan
sangat membantu dalam mengurangi biaya yang tinggi.
Perlunya Pemberdayaan
Komunitas
2. MENINGKATKAN RASA MEMILIKI
• Rusun terus dibangun dan warga calon
penghuni diminta tinggal memakai saja,
mengakibatkan tidak ada rasa memiliki
yang tinggi dan kesediaan merawat,
• Pemberdayaan komunitas bertujuan untuk
meningkatkan rasa memiliki dari penghuni
• Banyak masalah penolakan warga dikarenakan
tidak dilengkapi oleh air dan listrik yang
memadai, juga karena tidak sesuai kebutuhan
calon penghuni, Pemberdayaan masyarakat
sejak awal mengurangi salah perkiraan
kebutuhan sehingga dapat mengurangi
penolakan warga
3. MENGURANGI PENOLAKAN WARGA
4. MENGHINDARI KOOPTASI
KEPENTINGAN
• Adanya dominasi kepentingan yang bukan merupakan
kepentingan dari komunitas dan masyarakat luas
dalam penanganan permukiman kumuh
• Pemberdayaan komunitas membangun dan
memupuk KOMITMEN BERSAMA yang merupakan
hasil dari dialog berbagai kepentingan sehingga
dapat meminimalkan kooptasi kepentingan
• Manakala hasil-hasil penataan permukiman kumuh
tidak menampakkan adanya perbaikan berarti dari
kelompok sasaran
• Pemberdayaan komunitas warga permukiman kumuh
memberi jawaban yang lebih jelas bahwa proses
pembangunan tersebut adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan komunitas itu sendiri dan lebih luas
untuk meningkatkan kualitas lingkungan permukiman,
baik di tempat asal maupun di tempat tinggal yang baru
5. MENJAWAB TUJUAN PEMBANGUNAN
UNTUK SIAPA
6. MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN
YANG BERKELANJUTAN
• Pemberdayaan komunitas menghargai ADANYA
MODAL SOSIAL seperti TINGKAT PARTISIPASI dan
TINGKAT KESALINGPERCAYAAN sebagai bagian
penting dalam pembangunan yang lebih yang bersifat
pro-poor dan pro-job selain pro-environment dan pro
growth.
1. Komunitas adalah SUBJEK pembangunan, mereka difasilitasi untuk
mengkaji masalah dan potensi dan menemukan solusi serta
melaksanakannya secara swadaya,
2. Proyek berperan sebagai FASILITATOR yang mendampingi komunitas dan
dilengkapi oleh kapasitas yang memadai untuk mendorong, mengorganisir,
memberikan pilihan-pilihan (well informed choices) yang solutif.
3. Tidak ada satu pun model PK yang sempurna untuk semua tempat dan
situasi, selalu perlu penyesuaian dengan kondisi setempat,
4. Penting untuk membangun kepercayaan komunitas pada tahap awal,
PRINSIP-PRINSIP
PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
5. Proses transformasi sosial membutuhkan waktu yang lama,
6. Tidak semua model partisipasi dapat memberdayakan komunitas, dan
partisipasi yang memberdayakan adalah partisipasi pembelajaran,
7. PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN SEBAGAI INSTRUMEN.
Pemberdayaan komunitas bertujuan membangun modal sosial (Indikator
peningkatan tingkat partisipasi dan tingkat saling percaya antar pihak),
Penataan fisik permukiman bukanlah tujuan melainkan merupakan
instrumen pemberdayaan sosial dan ekonomi dari komunitas. Proses
pengadaan perumahan dan permukiman adalah instrumen utama melalui
mana berlangsung proses pemberdayaan masyarakat. Perumahan di sini
dijadikan sebagai instrumen pemberdayaan selain juga merupakan
kebutuhan masyarakat kumuh itu sendiri.
8. KEAMANAN BERMUKIM: mengintegrasikan proses peningkatan kualitas
perumahan dan lingkungan permukiman dengan perbaikan kondisi
keamanan penghunian (security of tenure), dengan fokus pada proses
regularisasi sektor informal ke dalam sektor formal, serta didukung oleh
sistem pembiayaan yang sesuai dengan kondisi kehidupan yang masih
informal.
PRINSIP-PRINSIP
PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
STRATEGI PENATAAN PERMUKIMAN KUMUH
MELALUI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
1. INTERVENSI MINIMAL DARI PROYEK, tanpa mengurangi wibawa tim
proyek. Tindakan tim proyek diperlukan jika terjadi penyimpangan dari prinsip-
prinsip pemberdayaan komunitas. Inovasi justru dieksplorasi secara optimal dari
proses pendampingan komunitas.
2. KETERPADUAN PENANGANAN. Jika ada beberapa sumber pendanaan di
lokasi yang sama (Tegal Alur), diupayakan penggabungan pendanaan dan
penanganan pekerjaan (fisik, sosial, ekonomi) secara terintegrasi di tingkat lokal.
3. PARTISIPATIF, dengan melibatkan seluruh komponen lokal, termasuk dalam
pengelolaan keuangan proyek melalui kelembagaan lokal yang dibentuk secara
partisipatif. Kesan proyek sebagai milik komunitas lokal.
4. WANITA dan PEMUDA. Partisipasi melibatkan komponen wanita dan kaum
muda sebagai kelompok potensial.
5. OPTIMASI POTENSI LOKAL. Artinya prioritas pemanfaatan sumber daya
lokal seperti manajemen, tenaga kerja, material dll.
6. MINIMASI DAMPAK. Dampak negatif kegiatan proyek terhadap lingkungan
kawasan harus diidentifikasi dengan baik dan diatasi melalui musyawarah.
STRATEGI PENATAAN PERMUKIMAN KUMUH
MELALUI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
7. ORGANISASI KOMUNITAS. Memberdayakan warga masyarakat ke dalam
komunitas-komunitas yang terorganisir dengan baik, dengan mengembangkan
berbagai alternatif kegiatan seperti kelompok tabungan dan koperasi warga.
8. JARINGAN KOMUNITAS. Mengembangkan organisasi komunitas miskin
hingga mencapai skala jaringan komunitas kota, melalui upaya bersama mencari
solusi dan mengerahkan sumber-sumber daya di tingkat kota, sehingga dapat
saling berbagi pelajaran dan pengalaman secara progresif.
9. DANA DOMPET. Menggunakan mekanisme pembiayaan Trust Fund atau
skema dana sosial yang diselenggarakan sebuah komisi khusus untuk
menjalankan kegiatan pemberdayaan komunitas. Mekanisme pembiayaan dana
sosial tidak diciptakan dalam bentuk pembiayaan proyek-proyek pemerintah
seperti biasanya, namun juga bersifat terbuka untuk mengelola dana sosial dari
berbagai sumber lain.
PROSES PENYEDIAAN PERUMAHAN
P.
SWADAYA
Rp
Akuisisi Komoditi
P.
KOMERSIAL
Rp
Ijin
Usaha
Tanah
Develop
Rp
Tanah
SwadayaKonsolidasi
Tabungan
PSD Pemerintah
Rp
Kredit Mikro
Rp
Jentrifikasi, Spekulasi Tanah Peluang KKN Ijin, Kredit dan PSD, Beban Subsidi Spekulasi, Kredit Macet, Segregasi Sosial & Spasial
Hub. Alami Man and Land, Terjamin (Secure) Mandiri, MURAH, Tepat Sasaran PSD Pengb. Komunitas, Ketahanan Sosial,No Kredit Macet
Rp
???
PENGUATAN Sektor Masyarakat PENGUATAN Sektor Publik PENEMPATAN Sektor Swasta
PELEMAHAN Sektor Masyarakat PELEMAHAN Sektor Publik PENGUATAN Sektor Swasta
SKENARIO PENATAAN PERMUKIMAN
(KASUS KAWASAN KALI TANJUNGAN)
Peremajaan Permukiman Kumuh
Pemukiman Kembali Permukiman
Kumuh Ilegal (Squatter)
Rekonstruksi Kawasan
Pabrik/Gudang
1
3
2
4
Pengendalian Pembangunan
Kawasan D A S
KELEMBAGAAN
KOMUNITAS
FASILITATOR
/TIM PROYEK
PEMILIK
GUDANG
KELOMPOK
PEKERJA
DEWAN
KELURAHAN
KARANG
TARUNA
PKK
TOKOH
INFORMAL
KETUA RT
LURAH DAN
PERANGKAT
DESA
KETUA RW
FORUM
MUSYAWARAH
KOMUNITAS
Kelembagaan Komunitas
LEMBAGA
PENANGANAN
KOTA
BEBAS KUMUH
ORGANISASI
POKJA PEMBANGUNAN
BENDAHARA
KETUA POKJA
SEKSI
SOSIAL WARGA
SEKSI
PENGADAAN
SEKSI
KEAMANAN
K O M U N I T A S
SEKSI
KONSTRUKSI FISIK
SEKRETARIS
ORGANISASI TIM
PELAKSANA PROYEK
TIM TEKNIS PUCK
KONSULTAN AHLI
KOORDINATOR
LAPANGAN
• Dukungan institusional,
• Wawasan kebijakan dan peraturan,
• Standar teknis minimum, rancangan teknis.
PENDAMPING
KOMUNITAS
• Perencanaan dan pengelolaan proyek,
• Evaluasi,
• Pelaporan
• Koordinasi pekerjaan di lapangan,
• Laporan kegiatan lapangan,
• Mengunjungi lapangan secara berkala,
• Mendampingi dan bermukim di tengah komunitas,
• Eksplorasi sumber daya lokal komunitas,
• Pengembangan lembaga komunitas,
• Optimasi manfaat proyek,
RAPATKOORDINASI
• Diperlukan skema program dan proyek multi tahun
• Pengembangan kelembagaan komunitas adalah tujuan utama yang
dicapai dalam kurun multi tahun.
• Organisasi komunitas-komunitas tidak menjadi bagian dari
organisasi proyek/program tertentu
• Dukungan atas pengembangan kelembagaan komunitas dapat
dilakukan melalui berbagai proyek/program.
KOMUNITAS
PROGRAM
PROYEK
Diagram Hubungan Kelembagaan Komunitas dan Program/Proyek Pendukung
ORGANISASI TIM
PELAKSANA PROYEK
Penanganan Terpadu di Tingkat Kota
(Citywide Level)
Penanganan Permukiman Kumuh dilakukan di Tingkat Kota secara Terpadu
Paradigma Lama
Kumpulan Proyek
Paradigma Baru
Penanganan Tingkat Kota
Pendekatan dalam Pemberdayaan
Komunitas
LEMBAGA
PENANGANAN
KOTA
BEBAS KUMUH
Penanganan Terpadu Tingkat kota
Koordinasi
Pemberdayaan
Masyarakat
Pemanfaatan
Tanah Negara
dan T.Tidur Lembaga,
Badan
Usaha
Penertiban
Urbanisasi
Preventif,
SPM
APBD +
Mobilisasi
Dana CSR dan
ZIS
Mobilisasi
Mahasiswa,
Profesional
RTRW dan
RP4D yang
Responsif
Koordinasi
PSD Pusat dan
Daerah
Prakarsa
KOTA
BEBAS
KUMUH
Tanah
Kota
SDM
LEM
BAGA
COM
DEVBIAYA
TR
Guna
TanahPERDA
PSD
Penanganan Terpadu Tingkat Kota
Koordinasi
Pemberdayaan
Masyarakat
DINAS
PERUMAHAN
Koordinasi
Pendanaan &
Pembiayaan
Koordinasi
RTRW dan
RP4D
Koordinasi
Prasarana dan
Sarana
LEMBAGA
PENANGANAN
KOTA BEBAS
KUMUH
BUMD
PERUMAHAN
DAN
PEMBANGUNAN
KOTA
Koordinasi
Pengembangan
Kawasan
Permukiman
INSTANSI
PEMERINTAH
PUSAT
TERKAIT
TKPK
DAERAH
DKI JAKARTA
DINAS TATA
KOTA DAN
P2B
KANTOR
PERTANAHAN
JAKARTA
DINAS
PEKERJAAN
UMUM
LSM,
PERGURUAN
TINGGI,
PROFESI
SWASTA
INTL, NTL,
LOKAL
ORMAS,
ORSOS,
FORUM
Sekian dan
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase PerkotaanPermen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaaninfosanitasi
 
Teori Lokasi dan Analisis Pola Ruang
Teori Lokasi dan Analisis Pola RuangTeori Lokasi dan Analisis Pola Ruang
Teori Lokasi dan Analisis Pola RuangSally Indah N
 
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAANBab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAANAbuAnshori
 
Penyusunan rdtr berbasis bidang tanah 1
Penyusunan rdtr berbasis bidang tanah 1Penyusunan rdtr berbasis bidang tanah 1
Penyusunan rdtr berbasis bidang tanah 1Yulianto Dwi Prasetyo
 
Rencana pengembangan kawasan desa
Rencana pengembangan kawasan desaRencana pengembangan kawasan desa
Rencana pengembangan kawasan desaTeguh Kristyanto
 
Bahan Pembukaan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integrasi - Direktur Perumah...
Bahan Pembukaan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integrasi - Direktur Perumah...Bahan Pembukaan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integrasi - Direktur Perumah...
Bahan Pembukaan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integrasi - Direktur Perumah...Gugum Gumilar
 
Perencanaan Pembangunan Partisipatif
Perencanaan Pembangunan PartisipatifPerencanaan Pembangunan Partisipatif
Perencanaan Pembangunan PartisipatifDadang Solihin
 
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)bintang purba
 
Implementasi kriteria perancangan kota
Implementasi kriteria perancangan kotaImplementasi kriteria perancangan kota
Implementasi kriteria perancangan kotaMerisa Kadrina
 
Pedoman penyusunan RDTR Kota
Pedoman penyusunan RDTR KotaPedoman penyusunan RDTR Kota
Pedoman penyusunan RDTR KotaAji Qan D
 
S1 teoper-6-perencanaan rasional-ok
S1 teoper-6-perencanaan rasional-okS1 teoper-6-perencanaan rasional-ok
S1 teoper-6-perencanaan rasional-okAry Ajo
 
Bab iv rancang kota konsep perancangan
Bab iv rancang kota konsep perancanganBab iv rancang kota konsep perancangan
Bab iv rancang kota konsep perancanganLatifah Tio
 
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Perencanaan Pembangunan Partisipatif
Perencanaan Pembangunan PartisipatifPerencanaan Pembangunan Partisipatif
Perencanaan Pembangunan PartisipatifBagus ardian
 
Perencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifPerencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifDadang Solihin
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...infosanitasi
 

What's hot (20)

Struktur ruang
Struktur ruangStruktur ruang
Struktur ruang
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase PerkotaanPermen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
 
Review RTRW kota semarang
Review RTRW kota semarangReview RTRW kota semarang
Review RTRW kota semarang
 
Teori Lokasi dan Analisis Pola Ruang
Teori Lokasi dan Analisis Pola RuangTeori Lokasi dan Analisis Pola Ruang
Teori Lokasi dan Analisis Pola Ruang
 
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAANBab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
 
Penyusunan rdtr berbasis bidang tanah 1
Penyusunan rdtr berbasis bidang tanah 1Penyusunan rdtr berbasis bidang tanah 1
Penyusunan rdtr berbasis bidang tanah 1
 
Rencana pengembangan kawasan desa
Rencana pengembangan kawasan desaRencana pengembangan kawasan desa
Rencana pengembangan kawasan desa
 
Bahan Pembukaan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integrasi - Direktur Perumah...
Bahan Pembukaan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integrasi - Direktur Perumah...Bahan Pembukaan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integrasi - Direktur Perumah...
Bahan Pembukaan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integrasi - Direktur Perumah...
 
Perencanaan Pembangunan Partisipatif
Perencanaan Pembangunan PartisipatifPerencanaan Pembangunan Partisipatif
Perencanaan Pembangunan Partisipatif
 
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
 
Implementasi kriteria perancangan kota
Implementasi kriteria perancangan kotaImplementasi kriteria perancangan kota
Implementasi kriteria perancangan kota
 
Pedoman penyusunan RDTR Kota
Pedoman penyusunan RDTR KotaPedoman penyusunan RDTR Kota
Pedoman penyusunan RDTR Kota
 
S1 teoper-6-perencanaan rasional-ok
S1 teoper-6-perencanaan rasional-okS1 teoper-6-perencanaan rasional-ok
S1 teoper-6-perencanaan rasional-ok
 
Bab iv rancang kota konsep perancangan
Bab iv rancang kota konsep perancanganBab iv rancang kota konsep perancangan
Bab iv rancang kota konsep perancangan
 
14. pembangunan partisipatif
14. pembangunan partisipatif14. pembangunan partisipatif
14. pembangunan partisipatif
 
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Perencanaan Pembangunan Partisipatif
Perencanaan Pembangunan PartisipatifPerencanaan Pembangunan Partisipatif
Perencanaan Pembangunan Partisipatif
 
REVIEW RENCANA INI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KARANGANYAR
REVIEW RENCANA INI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KARANGANYARREVIEW RENCANA INI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KARANGANYAR
REVIEW RENCANA INI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KARANGANYAR
 
Perencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifPerencanaan Partisipatif
Perencanaan Partisipatif
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
 

Similar to PEMBERDAYAAN KOMUNITAS

Presentasi launching pkkpm
Presentasi launching pkkpmPresentasi launching pkkpm
Presentasi launching pkkpmTubagus Enoy
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Salma Van Licht
 
Csr dan comdev eko j. ppt
Csr dan comdev eko j. pptCsr dan comdev eko j. ppt
Csr dan comdev eko j. pptEko Juandri
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wPpt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wSalma Van Licht
 
Materi Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian Masyarakat
Materi Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian MasyarakatMateri Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian Masyarakat
Materi Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian MasyarakatAkademi Desa 4.0
 
Model Pembangunan Masyarakat
Model Pembangunan MasyarakatModel Pembangunan Masyarakat
Model Pembangunan MasyarakatSiti Sahati
 
Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6AbdulAzizm5
 
1467091226$1$qevl0 w$
1467091226$1$qevl0 w$1467091226$1$qevl0 w$
1467091226$1$qevl0 w$rajapusbar
 
01. Social Investment Indonesia_Social Investment Concept
01. Social Investment Indonesia_Social Investment Concept01. Social Investment Indonesia_Social Investment Concept
01. Social Investment Indonesia_Social Investment ConceptFajar Kurniawan
 
Social Investment Indonesia_Social Investment Concept
Social Investment Indonesia_Social Investment ConceptSocial Investment Indonesia_Social Investment Concept
Social Investment Indonesia_Social Investment ConceptFajar Kurniawan
 
3. CITRA DIRI PEGIAT DESA.pptx
3. CITRA DIRI PEGIAT DESA.pptx3. CITRA DIRI PEGIAT DESA.pptx
3. CITRA DIRI PEGIAT DESA.pptxBUMDESMAJULESTARI
 
PNPM-MP dari perspektif akademisi
PNPM-MP dari perspektif akademisiPNPM-MP dari perspektif akademisi
PNPM-MP dari perspektif akademisiArdi Novra
 
SPB 2.2 Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa_Aceh Barat - Copy.pptx
SPB 2.2 Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa_Aceh Barat - Copy.pptxSPB 2.2 Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa_Aceh Barat - Copy.pptx
SPB 2.2 Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa_Aceh Barat - Copy.pptxSRIKURNIATI6
 
Pedoman umum urban poverty project 2 bab iii komponen proyek dan bantuan te...
Pedoman umum urban poverty project 2   bab iii komponen proyek dan bantuan te...Pedoman umum urban poverty project 2   bab iii komponen proyek dan bantuan te...
Pedoman umum urban poverty project 2 bab iii komponen proyek dan bantuan te...Advisory Specialist for P2KP
 
PNPM-MP dari perspektif Akademisi
PNPM-MP dari perspektif AkademisiPNPM-MP dari perspektif Akademisi
PNPM-MP dari perspektif AkademisiArdi Novra
 
Pedoman umum urban poverty project 2 kata pengantar
Pedoman umum urban poverty project 2   kata pengantarPedoman umum urban poverty project 2   kata pengantar
Pedoman umum urban poverty project 2 kata pengantarAdvisory Specialist for P2KP
 

Similar to PEMBERDAYAAN KOMUNITAS (20)

pengemas
pengemaspengemas
pengemas
 
Presentasi launching pkkpm
Presentasi launching pkkpmPresentasi launching pkkpm
Presentasi launching pkkpm
 
ppty.pptx
ppty.pptxppty.pptx
ppty.pptx
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
 
Csr dan comdev eko j. ppt
Csr dan comdev eko j. pptCsr dan comdev eko j. ppt
Csr dan comdev eko j. ppt
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wPpt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
 
Materi Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian Masyarakat
Materi Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian MasyarakatMateri Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian Masyarakat
Materi Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian Masyarakat
 
Model Pembangunan Masyarakat
Model Pembangunan MasyarakatModel Pembangunan Masyarakat
Model Pembangunan Masyarakat
 
Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6
 
1467091226$1$qevl0 w$
1467091226$1$qevl0 w$1467091226$1$qevl0 w$
1467091226$1$qevl0 w$
 
01. Social Investment Indonesia_Social Investment Concept
01. Social Investment Indonesia_Social Investment Concept01. Social Investment Indonesia_Social Investment Concept
01. Social Investment Indonesia_Social Investment Concept
 
Social Investment Indonesia_Social Investment Concept
Social Investment Indonesia_Social Investment ConceptSocial Investment Indonesia_Social Investment Concept
Social Investment Indonesia_Social Investment Concept
 
Msp03sosped
Msp03sospedMsp03sosped
Msp03sosped
 
Msp03sosped
Msp03sospedMsp03sosped
Msp03sosped
 
3. CITRA DIRI PEGIAT DESA.pptx
3. CITRA DIRI PEGIAT DESA.pptx3. CITRA DIRI PEGIAT DESA.pptx
3. CITRA DIRI PEGIAT DESA.pptx
 
PNPM-MP dari perspektif akademisi
PNPM-MP dari perspektif akademisiPNPM-MP dari perspektif akademisi
PNPM-MP dari perspektif akademisi
 
SPB 2.2 Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa_Aceh Barat - Copy.pptx
SPB 2.2 Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa_Aceh Barat - Copy.pptxSPB 2.2 Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa_Aceh Barat - Copy.pptx
SPB 2.2 Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa_Aceh Barat - Copy.pptx
 
Pedoman umum urban poverty project 2 bab iii komponen proyek dan bantuan te...
Pedoman umum urban poverty project 2   bab iii komponen proyek dan bantuan te...Pedoman umum urban poverty project 2   bab iii komponen proyek dan bantuan te...
Pedoman umum urban poverty project 2 bab iii komponen proyek dan bantuan te...
 
PNPM-MP dari perspektif Akademisi
PNPM-MP dari perspektif AkademisiPNPM-MP dari perspektif Akademisi
PNPM-MP dari perspektif Akademisi
 
Pedoman umum urban poverty project 2 kata pengantar
Pedoman umum urban poverty project 2   kata pengantarPedoman umum urban poverty project 2   kata pengantar
Pedoman umum urban poverty project 2 kata pengantar
 

More from ushfia

Prosedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air Permukaan
Prosedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air PermukaanProsedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air Permukaan
Prosedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air Permukaanushfia
 
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi BantenProsedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Bantenushfia
 
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya AirRekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Airushfia
 
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya AirPerizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Airushfia
 
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PADJenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PADushfia
 
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...ushfia
 
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di DaerahPemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerahushfia
 
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANGSTANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANGushfia
 
Rancangan Pangkalan Data Investasi
Rancangan Pangkalan Data InvestasiRancangan Pangkalan Data Investasi
Rancangan Pangkalan Data Investasiushfia
 
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanah
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi TanahKoordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanah
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanahushfia
 
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi BantenPeluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Bantenushfia
 
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan PertanianPengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanianushfia
 
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan RuangAudit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruangushfia
 
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan RuangSurvey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruangushfia
 
Status RTRW dan RDTR Jawa dan Bali
Status RTRW dan RDTR Jawa dan BaliStatus RTRW dan RDTR Jawa dan Bali
Status RTRW dan RDTR Jawa dan Baliushfia
 
Konsolidasi Tanah
Konsolidasi TanahKonsolidasi Tanah
Konsolidasi Tanahushfia
 
City Development Program
City Development ProgramCity Development Program
City Development Programushfia
 
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi BantenArah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Bantenushfia
 
Kota-Kota Berkelanjutan
Kota-Kota BerkelanjutanKota-Kota Berkelanjutan
Kota-Kota Berkelanjutanushfia
 
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan RuangPengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruangushfia
 

More from ushfia (20)

Prosedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air Permukaan
Prosedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air PermukaanProsedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air Permukaan
Prosedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air Permukaan
 
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi BantenProsedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
 
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya AirRekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
 
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya AirPerizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
 
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PADJenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
 
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
 
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di DaerahPemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
 
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANGSTANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
 
Rancangan Pangkalan Data Investasi
Rancangan Pangkalan Data InvestasiRancangan Pangkalan Data Investasi
Rancangan Pangkalan Data Investasi
 
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanah
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi TanahKoordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanah
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanah
 
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi BantenPeluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
 
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan PertanianPengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
 
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan RuangAudit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
 
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan RuangSurvey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
 
Status RTRW dan RDTR Jawa dan Bali
Status RTRW dan RDTR Jawa dan BaliStatus RTRW dan RDTR Jawa dan Bali
Status RTRW dan RDTR Jawa dan Bali
 
Konsolidasi Tanah
Konsolidasi TanahKonsolidasi Tanah
Konsolidasi Tanah
 
City Development Program
City Development ProgramCity Development Program
City Development Program
 
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi BantenArah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
 
Kota-Kota Berkelanjutan
Kota-Kota BerkelanjutanKota-Kota Berkelanjutan
Kota-Kota Berkelanjutan
 
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan RuangPengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
 

PEMBERDAYAAN KOMUNITAS

  • 1. Penanganan Kumuh dan Squatter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitas
  • 2. Permasalahan 1. Pendekatan dengan pemindahan penghuni kumuh dan squatter ke rumah susun tidak lagi memadai. 2. Pola penanganan dijalankan oleh organisasi proyek sehingga menghasilkan proyek yang berkelanjutan ketimbang pengentasan kumuh yang berarti 3. Perlu mengembangkan pendekatan alternatif yang secara konsekwen menempatkan warga miskin sebagai subjek yang diberdayakan dan diorganisir 4. Penanganan permukiman kumuh dan informal pada dasarnya bertujuan untuk memberdayakan masyarakat
  • 3. Tujuan dan Sasaran Sasaran: • Berubahnya stereotip pemerintah kota dan berbagai pihak terhadap permukiman informal bukan lagi semata melanggar ketertiban dan mengedepankan pendekatan akuisisi. • Penataan kumuh ditangani sebagai suatu prakarsa yang utuh di tingkat kota, dan bukan sebagai kumpulan kegiatan yang menyebar di lokasi-lokasi kumuh dan informal, • Meningkatnya kapasitas kelembagaan komunitas, dimana penataan kumuh memperkuat sistem sosial termasuk relasi- relasi antar penduduk di tingkat komunitas. Tujuan penanganan adalah meningkatkan kesejahteraan penduduk miskin permukiman informal secara layak sehingga dapat diterima eksistensinya secara formal menjadi bagian kota (formalisasi dan regularisasi).
  • 4. PEMBERDAYAAN KOMUNITAS SEBAGAI STRATEGI PENATAAN PERMUKIMAN KUMUH Mengapa penataan permukiman kumuh dan relokasi ke Pemukiman Baru Rumah Susun memerlukan pemberdayaan komunitas sejak tahap awal?
  • 5. 1. MEMBERDAYAKAN POTENSI KOMUNITAS • DALAM TAHAP PERENCANAAN: aspirasi, tujuan, potensi merencana. • DALAM TAHAP KONSTRUKSI: konstruksi swadaya, memberdayakan, dan arahan elemen-elemen konstruksi yang disediakan pemerintah. • DALAM TAHAP PENGELOLAAN: mengelola permukiman secara swadaya akan sangat membantu dalam mengurangi biaya yang tinggi. Perlunya Pemberdayaan Komunitas 2. MENINGKATKAN RASA MEMILIKI • Rusun terus dibangun dan warga calon penghuni diminta tinggal memakai saja, mengakibatkan tidak ada rasa memiliki yang tinggi dan kesediaan merawat, • Pemberdayaan komunitas bertujuan untuk meningkatkan rasa memiliki dari penghuni
  • 6. • Banyak masalah penolakan warga dikarenakan tidak dilengkapi oleh air dan listrik yang memadai, juga karena tidak sesuai kebutuhan calon penghuni, Pemberdayaan masyarakat sejak awal mengurangi salah perkiraan kebutuhan sehingga dapat mengurangi penolakan warga 3. MENGURANGI PENOLAKAN WARGA 4. MENGHINDARI KOOPTASI KEPENTINGAN • Adanya dominasi kepentingan yang bukan merupakan kepentingan dari komunitas dan masyarakat luas dalam penanganan permukiman kumuh • Pemberdayaan komunitas membangun dan memupuk KOMITMEN BERSAMA yang merupakan hasil dari dialog berbagai kepentingan sehingga dapat meminimalkan kooptasi kepentingan
  • 7. • Manakala hasil-hasil penataan permukiman kumuh tidak menampakkan adanya perbaikan berarti dari kelompok sasaran • Pemberdayaan komunitas warga permukiman kumuh memberi jawaban yang lebih jelas bahwa proses pembangunan tersebut adalah untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas itu sendiri dan lebih luas untuk meningkatkan kualitas lingkungan permukiman, baik di tempat asal maupun di tempat tinggal yang baru 5. MENJAWAB TUJUAN PEMBANGUNAN UNTUK SIAPA 6. MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN YANG BERKELANJUTAN • Pemberdayaan komunitas menghargai ADANYA MODAL SOSIAL seperti TINGKAT PARTISIPASI dan TINGKAT KESALINGPERCAYAAN sebagai bagian penting dalam pembangunan yang lebih yang bersifat pro-poor dan pro-job selain pro-environment dan pro growth.
  • 8. 1. Komunitas adalah SUBJEK pembangunan, mereka difasilitasi untuk mengkaji masalah dan potensi dan menemukan solusi serta melaksanakannya secara swadaya, 2. Proyek berperan sebagai FASILITATOR yang mendampingi komunitas dan dilengkapi oleh kapasitas yang memadai untuk mendorong, mengorganisir, memberikan pilihan-pilihan (well informed choices) yang solutif. 3. Tidak ada satu pun model PK yang sempurna untuk semua tempat dan situasi, selalu perlu penyesuaian dengan kondisi setempat, 4. Penting untuk membangun kepercayaan komunitas pada tahap awal, PRINSIP-PRINSIP PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
  • 9. 5. Proses transformasi sosial membutuhkan waktu yang lama, 6. Tidak semua model partisipasi dapat memberdayakan komunitas, dan partisipasi yang memberdayakan adalah partisipasi pembelajaran, 7. PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN SEBAGAI INSTRUMEN. Pemberdayaan komunitas bertujuan membangun modal sosial (Indikator peningkatan tingkat partisipasi dan tingkat saling percaya antar pihak), Penataan fisik permukiman bukanlah tujuan melainkan merupakan instrumen pemberdayaan sosial dan ekonomi dari komunitas. Proses pengadaan perumahan dan permukiman adalah instrumen utama melalui mana berlangsung proses pemberdayaan masyarakat. Perumahan di sini dijadikan sebagai instrumen pemberdayaan selain juga merupakan kebutuhan masyarakat kumuh itu sendiri. 8. KEAMANAN BERMUKIM: mengintegrasikan proses peningkatan kualitas perumahan dan lingkungan permukiman dengan perbaikan kondisi keamanan penghunian (security of tenure), dengan fokus pada proses regularisasi sektor informal ke dalam sektor formal, serta didukung oleh sistem pembiayaan yang sesuai dengan kondisi kehidupan yang masih informal. PRINSIP-PRINSIP PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
  • 10. STRATEGI PENATAAN PERMUKIMAN KUMUH MELALUI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS 1. INTERVENSI MINIMAL DARI PROYEK, tanpa mengurangi wibawa tim proyek. Tindakan tim proyek diperlukan jika terjadi penyimpangan dari prinsip- prinsip pemberdayaan komunitas. Inovasi justru dieksplorasi secara optimal dari proses pendampingan komunitas. 2. KETERPADUAN PENANGANAN. Jika ada beberapa sumber pendanaan di lokasi yang sama (Tegal Alur), diupayakan penggabungan pendanaan dan penanganan pekerjaan (fisik, sosial, ekonomi) secara terintegrasi di tingkat lokal. 3. PARTISIPATIF, dengan melibatkan seluruh komponen lokal, termasuk dalam pengelolaan keuangan proyek melalui kelembagaan lokal yang dibentuk secara partisipatif. Kesan proyek sebagai milik komunitas lokal. 4. WANITA dan PEMUDA. Partisipasi melibatkan komponen wanita dan kaum muda sebagai kelompok potensial. 5. OPTIMASI POTENSI LOKAL. Artinya prioritas pemanfaatan sumber daya lokal seperti manajemen, tenaga kerja, material dll. 6. MINIMASI DAMPAK. Dampak negatif kegiatan proyek terhadap lingkungan kawasan harus diidentifikasi dengan baik dan diatasi melalui musyawarah.
  • 11. STRATEGI PENATAAN PERMUKIMAN KUMUH MELALUI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS 7. ORGANISASI KOMUNITAS. Memberdayakan warga masyarakat ke dalam komunitas-komunitas yang terorganisir dengan baik, dengan mengembangkan berbagai alternatif kegiatan seperti kelompok tabungan dan koperasi warga. 8. JARINGAN KOMUNITAS. Mengembangkan organisasi komunitas miskin hingga mencapai skala jaringan komunitas kota, melalui upaya bersama mencari solusi dan mengerahkan sumber-sumber daya di tingkat kota, sehingga dapat saling berbagi pelajaran dan pengalaman secara progresif. 9. DANA DOMPET. Menggunakan mekanisme pembiayaan Trust Fund atau skema dana sosial yang diselenggarakan sebuah komisi khusus untuk menjalankan kegiatan pemberdayaan komunitas. Mekanisme pembiayaan dana sosial tidak diciptakan dalam bentuk pembiayaan proyek-proyek pemerintah seperti biasanya, namun juga bersifat terbuka untuk mengelola dana sosial dari berbagai sumber lain.
  • 12. PROSES PENYEDIAAN PERUMAHAN P. SWADAYA Rp Akuisisi Komoditi P. KOMERSIAL Rp Ijin Usaha Tanah Develop Rp Tanah SwadayaKonsolidasi Tabungan PSD Pemerintah Rp Kredit Mikro Rp Jentrifikasi, Spekulasi Tanah Peluang KKN Ijin, Kredit dan PSD, Beban Subsidi Spekulasi, Kredit Macet, Segregasi Sosial & Spasial Hub. Alami Man and Land, Terjamin (Secure) Mandiri, MURAH, Tepat Sasaran PSD Pengb. Komunitas, Ketahanan Sosial,No Kredit Macet Rp ??? PENGUATAN Sektor Masyarakat PENGUATAN Sektor Publik PENEMPATAN Sektor Swasta PELEMAHAN Sektor Masyarakat PELEMAHAN Sektor Publik PENGUATAN Sektor Swasta
  • 13. SKENARIO PENATAAN PERMUKIMAN (KASUS KAWASAN KALI TANJUNGAN) Peremajaan Permukiman Kumuh Pemukiman Kembali Permukiman Kumuh Ilegal (Squatter) Rekonstruksi Kawasan Pabrik/Gudang 1 3 2 4 Pengendalian Pembangunan Kawasan D A S
  • 16. ORGANISASI POKJA PEMBANGUNAN BENDAHARA KETUA POKJA SEKSI SOSIAL WARGA SEKSI PENGADAAN SEKSI KEAMANAN K O M U N I T A S SEKSI KONSTRUKSI FISIK SEKRETARIS
  • 17. ORGANISASI TIM PELAKSANA PROYEK TIM TEKNIS PUCK KONSULTAN AHLI KOORDINATOR LAPANGAN • Dukungan institusional, • Wawasan kebijakan dan peraturan, • Standar teknis minimum, rancangan teknis. PENDAMPING KOMUNITAS • Perencanaan dan pengelolaan proyek, • Evaluasi, • Pelaporan • Koordinasi pekerjaan di lapangan, • Laporan kegiatan lapangan, • Mengunjungi lapangan secara berkala, • Mendampingi dan bermukim di tengah komunitas, • Eksplorasi sumber daya lokal komunitas, • Pengembangan lembaga komunitas, • Optimasi manfaat proyek, RAPATKOORDINASI
  • 18. • Diperlukan skema program dan proyek multi tahun • Pengembangan kelembagaan komunitas adalah tujuan utama yang dicapai dalam kurun multi tahun. • Organisasi komunitas-komunitas tidak menjadi bagian dari organisasi proyek/program tertentu • Dukungan atas pengembangan kelembagaan komunitas dapat dilakukan melalui berbagai proyek/program. KOMUNITAS PROGRAM PROYEK Diagram Hubungan Kelembagaan Komunitas dan Program/Proyek Pendukung ORGANISASI TIM PELAKSANA PROYEK
  • 19.
  • 20. Penanganan Terpadu di Tingkat Kota (Citywide Level) Penanganan Permukiman Kumuh dilakukan di Tingkat Kota secara Terpadu Paradigma Lama Kumpulan Proyek Paradigma Baru Penanganan Tingkat Kota
  • 22. Penanganan Terpadu Tingkat kota Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Pemanfaatan Tanah Negara dan T.Tidur Lembaga, Badan Usaha Penertiban Urbanisasi Preventif, SPM APBD + Mobilisasi Dana CSR dan ZIS Mobilisasi Mahasiswa, Profesional RTRW dan RP4D yang Responsif Koordinasi PSD Pusat dan Daerah Prakarsa KOTA BEBAS KUMUH Tanah Kota SDM LEM BAGA COM DEVBIAYA TR Guna TanahPERDA PSD
  • 23. Penanganan Terpadu Tingkat Kota Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat DINAS PERUMAHAN Koordinasi Pendanaan & Pembiayaan Koordinasi RTRW dan RP4D Koordinasi Prasarana dan Sarana LEMBAGA PENANGANAN KOTA BEBAS KUMUH BUMD PERUMAHAN DAN PEMBANGUNAN KOTA Koordinasi Pengembangan Kawasan Permukiman INSTANSI PEMERINTAH PUSAT TERKAIT TKPK DAERAH DKI JAKARTA DINAS TATA KOTA DAN P2B KANTOR PERTANAHAN JAKARTA DINAS PEKERJAAN UMUM LSM, PERGURUAN TINGGI, PROFESI SWASTA INTL, NTL, LOKAL ORMAS, ORSOS, FORUM