SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
DITJEN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PERNGUASAAN TANAH
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL
MATERI RAKOR
PENYELENGGARAAN PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN
TANAH PROVINSI BANTEN
OUTLINE
SISTEM PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DAN
PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
2
PPNS PENATAAN RUANG
3
5
BISNIS PROSES PENERTIBAN PEMANFAATAN RUANG
KELEMBAGAAN DAN TUSI1
4 HASIL KEGIATAN PENERTIBAN PEMANFAATAN RUANG
2
PEMBENTUKAN
KEMENTERIAN
AGRARIA DAN TATA
RUANG/ BADAN
PERTANAHAN
NASIONAL
3
Dasar Hukum Kelembagaan
1. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015 tentang Kementerian Agraria dan Tata Ruang
2. Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2015 tentang Badan Pertanahan Nasional
3. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 8 Tahun 2015 tentang Struktur Organisasi dan Tata Laksana Kementerian
Agraria dan Tata Ruang dan Badan Pertanahan Nasional
STRUKTUR ORGANISASI
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
Sumber : Permen No. 8 Tahun 2015 Tentang Sruktur
Organisasi dan Tata Laksana Kementerian ATR/ BPN
4
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN
TANAH
(DITJEN PPRPT)
Dirjen PPRPT (Ditjen
6) mempertemukan
fungsi penataan
ruang dengan
fungsi pertanahan,
khususnya dalam
aspek pengendalian
5
6
TUGAS DAN FUNGSI
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH
(Perpres No. 17/2015 Jo. Permen ATR/Kepala BPN No. 8 / 2015)
FUNGSI (Pasal 477):
a. perumusan kebijakan di bidang pengendalian pemanfaatan ruang dan penguasaan tanah serta
penertiban dan pendayagunaan tanah terlantar;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian pemanfaatan ruang dan penguasaan tanah serta
penertiban dan pendayagunaan tanah terlantar;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengendalian pemanfaatan ruang dan
penguasaan tanah serta penertiban dan pendayagunaan tanah terlantar;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengendalian pemanfaatan ruang dan
penguasaan tanah serta penertiban dan pendayagunaan tanah terlantar;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengendalian pemanfaatan ruang dan penguasaan
tanah serta penertiban dan pendayagunaan tanah terlantar;
f. Pelaksanaan administrasi Ditjen Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah;
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri/Kepala.
TUGAS (Pasal 476) :
Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian pemanfaatan
ruang dan penguasaan tanah serta penertiban dan pendayagunaan tanah terlantar.
7
T U G A S D A N F U N G S I D I T . P E N E R T I B A N P E M A N F A A T A N R U A N G
Tugas
Fungsi
Direktorat Penertiban Pemanfaatan Ruang mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan
supervisi, serta pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyidikan dan penertiban terhadap
pelanggaran pemanfaatan ruang serta pembinaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Penataan Ruang.
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyidikan dan penertiban
terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang serta pembinaan Penyidik
Pegawai Negeri Sipil Penataan Ruang;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang penyidikan dan penertiban terhadap
pelanggaran pemanfaatan ruang serta pembinaan Penyidik Pegawai Negeri
Sipil Penataan Ruang;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
penyidikan dan penertiban terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang
serta pembinaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Penataan Ruang;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyidikan dan
penertiban terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang serta pembinaan
Penyidik Pegawai Negeri Sipil Penataan Ruang;
e. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang penyidikan
dan penertiban terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang serta pembinaan
Penyidik Pegawai Negeri Sipil Penataan Ruang; dan
f. pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat. 8
SISTEM PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
(UU 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG)
9
SISTEM PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
(UU 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG)
PENGATURAN PEMBINAAN PELAKSANAAN PENGAWASAN
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
Upaya pembentukan
landasan hukum bagi
Pemerintah,
pemerintah daerah, dan
masyarakat dalam
penataan ruang (Psl 1
angka 9)
Upaya untuk
meningkatkan kinerja
penataan ruang yang
diselenggarakan oleh
Pemerintah,
pemerintah daerah, dan
masyarakat
(Psl 1 angka 10)
Upaya pencapaian tujuan penataan ruang melalui pelaksanaan
perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian
pemanfaatan ruang (Psl 1 angka 11)
Upaya agar
penyelenggaraan
penataan ruang dapat
diwujudkan sesuai
dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan
(Psl 1 angka 12)
PERENCANAAN
TATA RUANG
PENGENDALIAN
PEMANFAATAN
RUANG
PEMANFAATAN
RUANG
Penyusunan rencana
tata ruang
(Psl. 14 ayat 1)
Pelaksanaan
program
pemanfaatan ruang
beserta
pembiayaannya
(Psl. 32 ayat 1)
 Peraturan
Zonasi
 Perizinan
 Insentif-
Disinsentif
 Pengenaan
sanksi
(Psl. 35)
 Pemantauan
 Evaluasi
 Pelaporan
(Psl. 55 ayat 2)
(PP 15 th 2010
Psl. 202 ayat 1)
WASTEK WASUS
11
RTRW
RDTR
Pembangunan/
Pemanfaatan Ruang
(Insentif
Disinsentif)
• Peraturan
Zonasi
• Izin (Penetapan
Lokasi)
P
E
N
G
A
W
A
S
A
N
Izin tidak sesuai
RTRW/RDTR
Menghalangi askes
publik
Pembangunan tdk
sesuai Perda RTR/
tanpa izin
Pembangunan tidak
sesuai dengan izin
Pembangunan tidak
sesuai dengan
ketentuan dalam izin
Pasal 69
Pasal 70
Pasal 71
Pasal 72
Pasal 70 PTUN
SANKSI
ADM
SANKSI
PIDANA
PENERTIBAN
P E N E R T I B A N P E M A N F A T A N R U A N G D A L A M
P E N A T A A N R U A N G D A N P E M B A N G U N A N
12
Pengenaan Sanksi
Ps. 63
Sanksi Administratif
Sanksi Pidana
Ps. 69
 peringatan tertulis
 penghentian sementara kegiatan
 penghentian sementara pelayanan
umum
 penutupan lokasi
 pencabutan izin
 pembatalan izin
 pembongkaran bangunan
 pemulihan fungsi ruang; dan/atau
 denda administratif
Ps. 73 ayat (2)
Ps. 74 ayat (2)
 Pidana Pokok:
 Penjara
 Denda
 Pidana Tambahan
 Pemberhentian secara tidak
hormat dari jabatannya
 Pencabutan izin usaha
 Pencabutan status badan
hukum
Sanksi Perdata
Tindak pidana yang
menimbulkan
kerugian secara
perdata
Ps. 75
P E N G E N A A N S A N K S I D I T . P E N E R T I B A N P E M A N F A A T A N R U A N G
Pengenaan sanksi merupakan tindakan penertiban yg dilakukan terhadap pemanfaatan ruang yang
tidak sesuai dengan RTR & peraturan zonasi
13
 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, mengatur
sistem penyelenggaraan penataan ruang yang meliputi pengaturan, pembinaan,
pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang.
 Pelaksanaan penataan ruang meliputi perencanaan tata ruang, pemanfaatan
ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.
 Upaya mewujudkan tertib tata ruang dilakukan melalui:
a. Usaha Pencegahan :
• Penetapan peraturan zonasi;
• Perizinan;
• Pemberian insentif dan disinsentif;
b. Usaha Penertiban :
• Pengenaan sanksi, baik sanksi administrasi maupun sanksi pidana.
 Sebagai upaya untuk penegakan hukum dalam penyelenggaraan penataan ruang,
dilakukan pengenaan sanksi administratif dan sanksi pidana, untuk tertib
tata ruang.
D A S A R H U K U M P E N E R T I B A N P E M A N F A A T A N R U A N G
14
B U S S I N E S S P R O C E S S 15
2015
• NSPK (Grand Design
Perlindungan PPNS)
• Audit Tata Ruang
• Pembuatan Materi Iklan
2016
• NSPK :
1. Pedoman Audit Tata
Ruang
2. SOP Penyidikan
3. SOP Pengenaan Sanksi
4. SOP Pengelolaan
Pengaduan
• Finalisasi Rpermen
Perlindungan PPNS
• Audit Tata Ruang
• Penegakan Sanksi
Administratif :
1. Wasmatlitrik
2. Pemasangan Plang
• Fasilitasi Penertiban
Pemanfaatan Ruang
• Penayangan Iklan Televisi
• Penyelenggaraan Public
Lecture (kerjasama Ditjen
PPRPT dengan Kedubes
Perancis)
2017
• NSPK :
1. Penyelesaian NSPK
2. Penyusunan Matek
Pedoman Kerja
PPNS
• Implementasi Inpres
10/2016 tentang Aksi
Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi :
1. Wasmatlitrik
2. Penegakan Hukum
(Pemasangan Plang)
• Pengembangan
Kerjasama dengan
Kedubes Perancis
• Penerapan ISO
P R O G R A M P R I O R I T A S D I T . P E N E R T I B A N P E M A N F A A T A N R U A N G
16
AUDIT TATA RUANG
AUDIT TATA RUANG, merupakan metode proses pengawasan khusus dalam penyelenggaraan penataan ruang yang dimak
Mengetahui kesesuaian antara pemanfaatan ruang terhadap rencana tata ruang wilayah yang telah ditetapkan dengan Per
dan telah BERKEKUATAN HUKUM.
AUDIT TATA RUANG, bertujuan untuk terciptanya TERTIB TATA RUANG guna mewujudkan ruang yang aman, nyaman, pro
berkelanjutan melalui serangkaian upaya pemanfaatan ruang yang didorong sesuai dengan RTRW, secara selaras, sinkron
Pengendalian pemanfaatan ruang, sehingga menciptakan ruang hidup yang lebih baik saat ini dan di masa depan.
TIPOLOGI KETIDAKSESUAIAN PEMANFAATAN RUANG
17
AUDIT TATA RUANG
TAHAP PENDALAMAN KASUS
(MIKRO)
• Konsistensi
• Data mutakhir
INDIKASI
PELANGGARAN
TAHAP PENYUSUNAN
LAPORAN
LAPORAN HASIL
AUDIT
• Tujuan
• Obyek audit
• Sumber data
• Pelaksana audit
• Landasan hukum
• Permasalahan
• Rekomendasi
• Tindak lanjut PPNS
PETA
LAND
USE
POLA
RUANG
SPATIAL
GAP
ANALYSI
S
INDIKASI
KETIDAKSESUAIA
N
TAHAP INDIKASI
KETIDAKSESUAIAN (MAKRO)
PERIZINAN
KAJI
HUKUM
PERDA
PROSEDUR
AUDIT PENATAAN
RUANG
18
WILAYAH I
79
KASUS
WILAYAH II
109
KASUS
WILAYAH IV
203
KASUS
WILAYAH III
24
KASUS
TINDAK LANJUT
PEMASANGAN PLANG
DI 30 LOKASI
TINDAK LANJUT
PEMASANGAN
PLANG DI 4 LOKASI TINDAK LANJUT
PEMASANGAN
PLANG DI 27 LOKASI
TINDAK LANJUT
PEMASANGAN
PLANG DI 27
LOKASI
Catatan :
1. Hasil Pengawasan Teknis
2. Pengaduan Masyarakat (dari web,
surat, dan pengaduan langsung)
3. Observasi Pemda
4. Sampel Kawasan Strategis Nasional
Audit Tata Ruang
H A S I L K E G I A T A N 2 0 1 5 D I T . P E N E R T I B A N P E M A N F A A T A N R U A N G
19
WILAYAH I
198
TEMUAN
WILAYAH II
101
TEMUAN
WILAYAH IV
60
TEMUAN
WILAYAH III
49
TEMUAN
H A S I L K E G I A T A N 2 0 1 6 D I T . P E N E R T I B A N P E M A N F A A T A N R U A N G
Audit Tata Ruang
20
ALUR PROSES UPAYA PENERTIBAN PEMANFAATAN RUANG
1. INVENTARISASI MASALAH
3. PULBAKET
2. SELEKSI PEMILIHAN
KASUS
4. VERIFIKASI DAN
PENGECEKAN LAPANGAN
5. PENETAPAN
KESEPAKATAN TINDAKAN
6. FORUM SOSIALISASI
8. TINDAKAN PEMASANGAN
PLANG PAPAN PERINGATAN
9.
E
V
A
L
U
A
S
I
SP1
SP2
MEMATUHI
YA
TIDAK
YA
SP3
TIDAK
LONGLIST
SHORTLIST kasus yang
Tertuang dalam Berita Acara
1. Pengumpulan bahan dan keterangan
(data dan informasi)
2. Ekspose Hasil Pulbaket
3. Dokumentasi
Kunjungan lapangan dalam rangka
verifikasi dan validasi data dan
informasi
1. Paparan LO (Legal Opinion) indikasi ketidaksesuaian
2. Penyepakatan tindakan yang tertuang dalam Berita
Acara
1) Laporan dan Pengaduan Masyarakat; 2) Hasil Audit
Tata Ruang; 3) Hasil Inventarisasi Data Kasus Indikasi
Pelanggaran Pemanfaatan Ruang oleh PPNS Provinsi,
Kabupaten/Kota, dan 4) Hasil Monitoring dan Evaluasi
Dit. Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Paparan indikasi pelanggaran pemanfaatan
ruang kepada pihak-pihak yang diduga
melakukan pelanggaran
1
2
3
4
5 6
Surat Peringatan 1,2,3 diterbitkan oleh
Pemerintah Kab/Kota sesuai Ketentuan
peraturan perundang-undangan
7
7
Jenis Plang Papan
1. Ancaman
2. Peringatan
3. Himbauan
4. Pemberitahuan
8
21
No Kabupaten/Kota Status Waktu Pelaksanaan Keterangan
1 Kota Padang, Sumatera Barat Sudah Terpasang 5 Oktober 2016 Peringatan (3 titik)
Himbauan (1 titik)
Pemberitahuan (2 titik)
2 Kab. Padang Pariaman, Sudah Terpasang 5 Oktober 2016 Peringatan (1 titik)
3 Kab. Solok, Sumatera Barat Sudah Terpasang 6 Oktober 2016 Peringatan (1 titik)
Pemberitahuan (2 titik)
4 Kota Mataram, NTB Sudah Terpasang 11 Oktober 2016 Peringatan (3 titik)
Himbauan (2 titik)
5 Kota Kupang, NTT Sudah Terpasang 14 Oktober 2016 Pemberitahuan (8 titik)
6 Kota Ternate, Maluku Utara Sudah Terpasang 18 Oktober 2016 Ancaman (3 titik)
Peringatan (3 titik)
Himbauan (4 titik)
7 Kota Tidore Kepulauan,
Maluku Utara
Sudah Terpasang 19 Oktober 2016 Peringatan (3 titik)
Himbauan (1 titik)
8 Kota Pangkalpinang,
Kep. Bangka Belitung
Sudah Terpasang 20 Oktober 2016 Pemberitahuan (12 titik)
H A S I L K E G I A T A N 2 0 1 6 D I T . P E N E R T I B A N P E M A N F A A T A N R U A N G
Penegakan Hukum Bidang Tata Ruang Tahun 2016
22
No Kabupaten/Kota Status Waktu Pelaksanaan Keterangan
9 Kota Banjarmasin, Kalimantan
Selatan
Sudah Terpasang 25 Oktober 2016 Peringatan (3 titik)
Himbauan (4 titik)
10 Kota Palu, Sulawesi Tengah Sudah Terpasang 31 Oktober 2016 Ancaman (1 titik)
Peringatan (3 titik)
11 Kota Palembang, Sumatera
Selatan
Sudah Terpasang 1 November 2016 Pemberitahuan (8 titik)
12 Kota Manado, Sulawesi Utara Sudah dipasang 2 November 2016 Pemberitahuan (5 titik)
Himbauan (1 titik)
Peringatan (1 titik)
13 Kota Pontianak,
Kalimantan Barat
Sudah terpasang 16-17 November 2016 Pemberitahuan (4 titik)
Himbauan (3 titik)
14 DKI Jakarta Belum Terpasang Dalam proses penyepakatan Himbauan (1 titik)
15 Kota Bandung,
Jawa Barat
Belum Terpasang Dalam proses penyepakatan Pemberitahuan (1 titik)
16 Kabupaten Badung, Bali Belum Terpasang Dalam proses penyepakatan Peringatan (1 titik)
17 Kabupaten Gunungkidul, DIY Belum Terpasang Dalam proses penyepakatan Himbauan (1 titik)
H A S I L K E G I A T A N 2 0 1 6 D I T . P E N E R T I B A N P E M A N F A A T A N R U A N G
Penegakan Hukum Bidang Tata Ruang Tahun 2016
23
H A S I L K E G I A T A N 2 0 1 6 D I T . P E N E R T I B A N P E M A N F A A T A N R U A N G
24
Penyebarluasan Informasi Penertiban
Pemanfaatan Ruang
H A S I L K E G I A T A N 2 0 1 6 D I T . P E N E R T I B A N P E M A N F A A T A N R U A N G
Video
Diseminasi
PPNS
Iklan Layanan
Masyarakat
Televisi
Iklan Layanan
Masyarakat
Radio
25
UNDANG-UNDANG NO.8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA
DASAR-DASAR HUKUM TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PENATAAN RUANG
Pasal 6 ayat 1 huruf b : Penyidik adalah pejabat pegawai negeri sipil
tertentu yang diberi wewenang khusus oleh undang-undang.
Pasal 7 ayat 2 : PPNS mempunyai wewenang sesuai dengan undang-
undang yang menjadi dasar hukumnya dan dalam pelaksanaan tugasnya
dibawah koordinasi dan pengawasan Penyidik POLRI
26
UNDANG-UNDANG NO.26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG
DASAR-DASAR HUKUM TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PENATAAN RUANG
(LANJUTAN....)
Pasal 68 ayat 1 : Selain pejabat penyidik kepolisian negara Republik Indonesia, pegawai
negeri sipil tertentu di lingkungan instansi pemerintah yang lingkup tugas dan
tanggung jawabnya di bidang penataan ruang diberi wewenang khusus sebagai penyidik
untuk membantu pejabat penyidik kepolisian negara Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.
Pasal 68 ayat 2 : PPNS mempunyai wewenang
a. melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan atau keterangan yang berkenaan
dengan tindak pidana dalam bidang penataan ruang
b. melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindak pidana dalam
bidang penataan ruang
c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang sehubungan dengan peristiwa tindak
pidana dalam bidang penataan ruang
d. melakukan pemeriksaan atas dokumen-dokumen yang berkenaan dengan tindak
pidana dalam bidang penataan ruang (lanjut....)
27
UNDANG-UNDANG NO.26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG
DASAR-DASAR HUKUM TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PENATAAN RUANG
(LANJUTAN....)
Pasal 68 ayat 2 : PPNS mempunyai wewenang
e. melakukan pemeriksaan di tempat tertentu yang diduga terdapat bahan bukti dan
dokumen lain serta melakukan penyitaan dan penyegelan terhadap bahan dan barang
hasil pelanggaran yang dapat dijadikan bukti dalam perkara tindak pidana dalam
bidang penataan ruang
f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak
pidana dalam bidang penataan ruang
Pasal 68 ayat 3 : PPNS memberitahukan dimulainya penyidikan kepada pejabat penyidik
kepolisian negara Republik Indonesia
Pasal 68 ayat 4 : apabila PPNS dalam melaksanakan wewenangnya memerlukan tindakan
penangkapan dan penahanan, penyidik pegawai negeri sipil melakukan koordinasi dengan
pejabat penyidik kepolisian negara Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
Pasal 68 ayat 5 : PPNS meenyampaikan hasil penyidikan kepada penuntut umum melalui
pejabat penyidik kepolisian negara Republik Indonesia
28
PERATURAN PEMERINTAH NO.27 TAHUN 1983 TENTANG PELAKSANAAN
KUHAP sebagaimana telah diubah dengan PERATURAN PEMERINTAH NO. 58
TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PP NO.27 TAHUN 1983
DASAR-DASAR HUKUM TENTANG PERSYARATAN MENJADI PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
PENATAAN RUANG
PNS dapat diangkat sebagai pejabat PPNS, calon harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
a. masa kerja sebagai pegawai negeri sipil paling singkat 2 (dua) tahun;
b. berpangkat paling rendah Penata Muda/golongan III/a;
c. berpendidikan paling rendah sarjana hukum atau sarjana lain yang setara;
d. bertugas di bidang teknis operasional penegakan hukum;
e. sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter pada rumah
sakit pemerintah;
f. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan
Pekerjaan pegawai negeri sipil paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;
g. mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan di bidang penyidikan.
29
Ket :
PPNS Pembina Operasional (200 JP)
PPNS Pelaksana (400 JP)
Jumlah PPNS Penataan Ruang Berdasarkan Pola Diklat 2009 s.d.
Desember 2016
P P N S P E N A T A A N R U A N G D I T . P E N E R T I B A N P E M A N F A A T A N R U A N G
30
6
28
25
21
34
5 10
10
7
26
21
8
44
36
43
6
29
19
17
20
5
8
24
47
45
30
9
16
15 16
15
56 : PPNS Pusat
21
Sebaran PPNS Penataan Ruang hingga tahun 2016
P P N S P E N A T A A N R U A N G D I T . P E N E R T I B A N P E M A N F A A T A N R U A N G
31
Terima kasih

More Related Content

What's hot

Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan muhfidzilla
 
Bahan Tayang Bu Indira ATR KKPR 7 Oktober.pdf
Bahan Tayang Bu Indira ATR KKPR  7 Oktober.pdfBahan Tayang Bu Indira ATR KKPR  7 Oktober.pdf
Bahan Tayang Bu Indira ATR KKPR 7 Oktober.pdfberti6
 
Konsolidasi Tanah
Konsolidasi TanahKonsolidasi Tanah
Konsolidasi Tanahushfia
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Penataan Ruang
 
Instrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Instrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan RuangInstrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Instrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan RuangMusnanda Satar
 
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di DaerahPemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerahushfia
 
Paparan bimbingan teknis penguatan layanan kkpr di daerah 181121
Paparan bimbingan teknis penguatan layanan kkpr di daerah   181121Paparan bimbingan teknis penguatan layanan kkpr di daerah   181121
Paparan bimbingan teknis penguatan layanan kkpr di daerah 181121WahyudiAgustian1
 
Paparan Sesditjen ASPI Univ Bosowa Makassar 17 Februari 2023.pptx
Paparan Sesditjen ASPI Univ Bosowa Makassar 17 Februari 2023.pptxPaparan Sesditjen ASPI Univ Bosowa Makassar 17 Februari 2023.pptx
Paparan Sesditjen ASPI Univ Bosowa Makassar 17 Februari 2023.pptxAndiAkbar42
 
Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...
Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...
Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...Himpunan Mahasiswa Planologi ITS
 
Presentation rdtr kota
Presentation rdtr kotaPresentation rdtr kota
Presentation rdtr kotaAry Ajo
 
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)bintang purba
 
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptx
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptxPENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptx
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptxBidang P3NP DPMPTSP Kota Madiun
 
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi BantenPeluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Bantenushfia
 
Sni 03-1733-2004-tata-cara-perencanaan-lingkungan
Sni 03-1733-2004-tata-cara-perencanaan-lingkunganSni 03-1733-2004-tata-cara-perencanaan-lingkungan
Sni 03-1733-2004-tata-cara-perencanaan-lingkunganVermona Lumban Gaol
 
Substansi studio perencanaan wilayah
Substansi studio perencanaan wilayahSubstansi studio perencanaan wilayah
Substansi studio perencanaan wilayahAgus Dwi Wicaksono
 
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)bintang purba
 
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...infosanitasi
 
Laporan pendahuluan pengadaan tanah lintas utara
Laporan pendahuluan   pengadaan tanah lintas utaraLaporan pendahuluan   pengadaan tanah lintas utara
Laporan pendahuluan pengadaan tanah lintas utaraAgus Taruna
 

What's hot (20)

Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan
 
Bahan Tayang Bu Indira ATR KKPR 7 Oktober.pdf
Bahan Tayang Bu Indira ATR KKPR  7 Oktober.pdfBahan Tayang Bu Indira ATR KKPR  7 Oktober.pdf
Bahan Tayang Bu Indira ATR KKPR 7 Oktober.pdf
 
Laporan Akhir
Laporan AkhirLaporan Akhir
Laporan Akhir
 
Konsolidasi Tanah
Konsolidasi TanahKonsolidasi Tanah
Konsolidasi Tanah
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/K...
 
Instrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Instrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan RuangInstrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Instrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan Ruang
 
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di DaerahPemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
 
Paparan bimbingan teknis penguatan layanan kkpr di daerah 181121
Paparan bimbingan teknis penguatan layanan kkpr di daerah   181121Paparan bimbingan teknis penguatan layanan kkpr di daerah   181121
Paparan bimbingan teknis penguatan layanan kkpr di daerah 181121
 
Paparan Sesditjen ASPI Univ Bosowa Makassar 17 Februari 2023.pptx
Paparan Sesditjen ASPI Univ Bosowa Makassar 17 Februari 2023.pptxPaparan Sesditjen ASPI Univ Bosowa Makassar 17 Februari 2023.pptx
Paparan Sesditjen ASPI Univ Bosowa Makassar 17 Februari 2023.pptx
 
Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...
Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...
Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...
 
Presentation rdtr kota
Presentation rdtr kotaPresentation rdtr kota
Presentation rdtr kota
 
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
 
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptx
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptxPENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptx
PENGINTEGRASIAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DALAM OSS.pptx
 
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi BantenPeluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
 
Sni 03-1733-2004-tata-cara-perencanaan-lingkungan
Sni 03-1733-2004-tata-cara-perencanaan-lingkunganSni 03-1733-2004-tata-cara-perencanaan-lingkungan
Sni 03-1733-2004-tata-cara-perencanaan-lingkungan
 
Substansi studio perencanaan wilayah
Substansi studio perencanaan wilayahSubstansi studio perencanaan wilayah
Substansi studio perencanaan wilayah
 
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
 
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
 
Laporan pendahuluan pengadaan tanah lintas utara
Laporan pendahuluan   pengadaan tanah lintas utaraLaporan pendahuluan   pengadaan tanah lintas utara
Laporan pendahuluan pengadaan tanah lintas utara
 

Similar to Rakor Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Provinsi Banten

Paparan wonosobo 24102013
Paparan wonosobo 24102013Paparan wonosobo 24102013
Paparan wonosobo 24102013Budi Pranoto
 
Tata Cara Pelaksanaan MONEV
Tata Cara Pelaksanaan  MONEVTata Cara Pelaksanaan  MONEV
Tata Cara Pelaksanaan MONEVAditTong
 
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG_.pdf
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG_.pdfPENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG_.pdf
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG_.pdfssusere9576e
 
Hukum dan Administrasi Perencanaan dan Tata Ruang.pdf
Hukum dan Administrasi Perencanaan dan Tata Ruang.pdfHukum dan Administrasi Perencanaan dan Tata Ruang.pdf
Hukum dan Administrasi Perencanaan dan Tata Ruang.pdfAkunZoom5
 
Materi Akhir Hukum dan Administrasi Perencanaan.pptx
Materi Akhir Hukum dan Administrasi Perencanaan.pptxMateri Akhir Hukum dan Administrasi Perencanaan.pptx
Materi Akhir Hukum dan Administrasi Perencanaan.pptxMuhSyawal6
 
Penyelenggaraaan Tertib Tata Ruang di Provinsi Banten
Penyelenggaraaan Tertib Tata Ruang di Provinsi BantenPenyelenggaraaan Tertib Tata Ruang di Provinsi Banten
Penyelenggaraaan Tertib Tata Ruang di Provinsi BantenAndes Asmuni
 
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptxBahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptxsrimuharrani2
 
PPT RDTR_31052022.pptx
PPT RDTR_31052022.pptxPPT RDTR_31052022.pptx
PPT RDTR_31052022.pptxYettiAnita
 
Renstra Bidang Penataan Ruang Dinas PUPR Provinsi Banten 2017-2022
Renstra Bidang Penataan Ruang Dinas PUPR Provinsi Banten 2017-2022Renstra Bidang Penataan Ruang Dinas PUPR Provinsi Banten 2017-2022
Renstra Bidang Penataan Ruang Dinas PUPR Provinsi Banten 2017-2022antohardiyanto
 
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdfssuser1681ec
 
Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)
Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)
Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)FithrohPutri
 
Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)
Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)
Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)FithrohPutri
 
130704 pelatihan tr
130704 pelatihan tr130704 pelatihan tr
130704 pelatihan trYustus Rona
 
Paparan Narasumber_Kemendagri_Tata Cara dan Prosedur Evaluasi RTRW Provinsi K...
Paparan Narasumber_Kemendagri_Tata Cara dan Prosedur Evaluasi RTRW Provinsi K...Paparan Narasumber_Kemendagri_Tata Cara dan Prosedur Evaluasi RTRW Provinsi K...
Paparan Narasumber_Kemendagri_Tata Cara dan Prosedur Evaluasi RTRW Provinsi K...noorekasari
 
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...Fitri Indra Wardhono
 
Materi sinkronisasi perencanaan dan penganggaran perbatasan negara
Materi sinkronisasi perencanaan dan penganggaran perbatasan negaraMateri sinkronisasi perencanaan dan penganggaran perbatasan negara
Materi sinkronisasi perencanaan dan penganggaran perbatasan negarasuryawanhidayat2
 
Model Perda Pengendalian Kawasan Kumuh
Model Perda Pengendalian Kawasan KumuhModel Perda Pengendalian Kawasan Kumuh
Model Perda Pengendalian Kawasan KumuhBagus ardian
 
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017 Achmad Wahid
 

Similar to Rakor Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Provinsi Banten (20)

Paparan wonosobo 24102013
Paparan wonosobo 24102013Paparan wonosobo 24102013
Paparan wonosobo 24102013
 
Tata Cara Pelaksanaan MONEV
Tata Cara Pelaksanaan  MONEVTata Cara Pelaksanaan  MONEV
Tata Cara Pelaksanaan MONEV
 
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG_.pdf
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG_.pdfPENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG_.pdf
PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG_.pdf
 
Hukum dan Administrasi Perencanaan dan Tata Ruang.pdf
Hukum dan Administrasi Perencanaan dan Tata Ruang.pdfHukum dan Administrasi Perencanaan dan Tata Ruang.pdf
Hukum dan Administrasi Perencanaan dan Tata Ruang.pdf
 
Materi Akhir Hukum dan Administrasi Perencanaan.pptx
Materi Akhir Hukum dan Administrasi Perencanaan.pptxMateri Akhir Hukum dan Administrasi Perencanaan.pptx
Materi Akhir Hukum dan Administrasi Perencanaan.pptx
 
Penyelenggaraaan Tertib Tata Ruang di Provinsi Banten
Penyelenggaraaan Tertib Tata Ruang di Provinsi BantenPenyelenggaraaan Tertib Tata Ruang di Provinsi Banten
Penyelenggaraaan Tertib Tata Ruang di Provinsi Banten
 
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptxBahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
 
PPT RDTR_31052022.pptx
PPT RDTR_31052022.pptxPPT RDTR_31052022.pptx
PPT RDTR_31052022.pptx
 
Modul LARAP
Modul LARAPModul LARAP
Modul LARAP
 
Renstra Bidang Penataan Ruang Dinas PUPR Provinsi Banten 2017-2022
Renstra Bidang Penataan Ruang Dinas PUPR Provinsi Banten 2017-2022Renstra Bidang Penataan Ruang Dinas PUPR Provinsi Banten 2017-2022
Renstra Bidang Penataan Ruang Dinas PUPR Provinsi Banten 2017-2022
 
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
 
Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)
Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)
Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)
 
Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)
Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)
Permasalahan tata ruang dalam pembangunan (1)
 
23
2323
23
 
130704 pelatihan tr
130704 pelatihan tr130704 pelatihan tr
130704 pelatihan tr
 
Paparan Narasumber_Kemendagri_Tata Cara dan Prosedur Evaluasi RTRW Provinsi K...
Paparan Narasumber_Kemendagri_Tata Cara dan Prosedur Evaluasi RTRW Provinsi K...Paparan Narasumber_Kemendagri_Tata Cara dan Prosedur Evaluasi RTRW Provinsi K...
Paparan Narasumber_Kemendagri_Tata Cara dan Prosedur Evaluasi RTRW Provinsi K...
 
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
 
Materi sinkronisasi perencanaan dan penganggaran perbatasan negara
Materi sinkronisasi perencanaan dan penganggaran perbatasan negaraMateri sinkronisasi perencanaan dan penganggaran perbatasan negara
Materi sinkronisasi perencanaan dan penganggaran perbatasan negara
 
Model Perda Pengendalian Kawasan Kumuh
Model Perda Pengendalian Kawasan KumuhModel Perda Pengendalian Kawasan Kumuh
Model Perda Pengendalian Kawasan Kumuh
 
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
 

More from ushfia

Prosedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air Permukaan
Prosedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air PermukaanProsedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air Permukaan
Prosedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air Permukaanushfia
 
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi BantenProsedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Bantenushfia
 
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya AirRekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Airushfia
 
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya AirPerizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Airushfia
 
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PADJenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PADushfia
 
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...ushfia
 
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANGSTANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANGushfia
 
Rancangan Pangkalan Data Investasi
Rancangan Pangkalan Data InvestasiRancangan Pangkalan Data Investasi
Rancangan Pangkalan Data Investasiushfia
 
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanah
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi TanahKoordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanah
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanahushfia
 
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan PertanianPengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanianushfia
 
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan RuangSurvey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruangushfia
 
Status RTRW dan RDTR Jawa dan Bali
Status RTRW dan RDTR Jawa dan BaliStatus RTRW dan RDTR Jawa dan Bali
Status RTRW dan RDTR Jawa dan Baliushfia
 
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitas
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan KomunitasPenanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitas
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitasushfia
 
City Development Program
City Development ProgramCity Development Program
City Development Programushfia
 
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi BantenArah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Bantenushfia
 
Kota-Kota Berkelanjutan
Kota-Kota BerkelanjutanKota-Kota Berkelanjutan
Kota-Kota Berkelanjutanushfia
 
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan RuangPengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruangushfia
 
Pengembangan Prasarana Perkotaan dan Pengelolaan Tanah Perkotaan Berkelanjutan
Pengembangan Prasarana Perkotaan dan Pengelolaan Tanah Perkotaan BerkelanjutanPengembangan Prasarana Perkotaan dan Pengelolaan Tanah Perkotaan Berkelanjutan
Pengembangan Prasarana Perkotaan dan Pengelolaan Tanah Perkotaan Berkelanjutanushfia
 
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian PertanahanKonsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahanushfia
 
Pemanfaatan Data Googole Earth untuk Bidang PUPR
Pemanfaatan Data Googole Earth untuk Bidang PUPRPemanfaatan Data Googole Earth untuk Bidang PUPR
Pemanfaatan Data Googole Earth untuk Bidang PUPRushfia
 

More from ushfia (20)

Prosedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air Permukaan
Prosedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air PermukaanProsedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air Permukaan
Prosedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air Permukaan
 
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi BantenProsedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
 
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya AirRekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
 
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya AirPerizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
 
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PADJenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
 
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
 
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANGSTANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
 
Rancangan Pangkalan Data Investasi
Rancangan Pangkalan Data InvestasiRancangan Pangkalan Data Investasi
Rancangan Pangkalan Data Investasi
 
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanah
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi TanahKoordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanah
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanah
 
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan PertanianPengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
 
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan RuangSurvey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
 
Status RTRW dan RDTR Jawa dan Bali
Status RTRW dan RDTR Jawa dan BaliStatus RTRW dan RDTR Jawa dan Bali
Status RTRW dan RDTR Jawa dan Bali
 
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitas
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan KomunitasPenanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitas
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitas
 
City Development Program
City Development ProgramCity Development Program
City Development Program
 
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi BantenArah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
 
Kota-Kota Berkelanjutan
Kota-Kota BerkelanjutanKota-Kota Berkelanjutan
Kota-Kota Berkelanjutan
 
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan RuangPengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
 
Pengembangan Prasarana Perkotaan dan Pengelolaan Tanah Perkotaan Berkelanjutan
Pengembangan Prasarana Perkotaan dan Pengelolaan Tanah Perkotaan BerkelanjutanPengembangan Prasarana Perkotaan dan Pengelolaan Tanah Perkotaan Berkelanjutan
Pengembangan Prasarana Perkotaan dan Pengelolaan Tanah Perkotaan Berkelanjutan
 
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian PertanahanKonsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
 
Pemanfaatan Data Googole Earth untuk Bidang PUPR
Pemanfaatan Data Googole Earth untuk Bidang PUPRPemanfaatan Data Googole Earth untuk Bidang PUPR
Pemanfaatan Data Googole Earth untuk Bidang PUPR
 

Rakor Penyelenggaraan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Provinsi Banten

  • 1. DITJEN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PERNGUASAAN TANAH KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL MATERI RAKOR PENYELENGGARAAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH PROVINSI BANTEN
  • 2. OUTLINE SISTEM PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG 2 PPNS PENATAAN RUANG 3 5 BISNIS PROSES PENERTIBAN PEMANFAATAN RUANG KELEMBAGAAN DAN TUSI1 4 HASIL KEGIATAN PENERTIBAN PEMANFAATAN RUANG 2
  • 3. PEMBENTUKAN KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL 3 Dasar Hukum Kelembagaan 1. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015 tentang Kementerian Agraria dan Tata Ruang 2. Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2015 tentang Badan Pertanahan Nasional 3. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 8 Tahun 2015 tentang Struktur Organisasi dan Tata Laksana Kementerian Agraria dan Tata Ruang dan Badan Pertanahan Nasional
  • 4. STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL Sumber : Permen No. 8 Tahun 2015 Tentang Sruktur Organisasi dan Tata Laksana Kementerian ATR/ BPN 4
  • 5. STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH (DITJEN PPRPT) Dirjen PPRPT (Ditjen 6) mempertemukan fungsi penataan ruang dengan fungsi pertanahan, khususnya dalam aspek pengendalian 5
  • 6. 6
  • 7. TUGAS DAN FUNGSI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH (Perpres No. 17/2015 Jo. Permen ATR/Kepala BPN No. 8 / 2015) FUNGSI (Pasal 477): a. perumusan kebijakan di bidang pengendalian pemanfaatan ruang dan penguasaan tanah serta penertiban dan pendayagunaan tanah terlantar; b. pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian pemanfaatan ruang dan penguasaan tanah serta penertiban dan pendayagunaan tanah terlantar; c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengendalian pemanfaatan ruang dan penguasaan tanah serta penertiban dan pendayagunaan tanah terlantar; d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengendalian pemanfaatan ruang dan penguasaan tanah serta penertiban dan pendayagunaan tanah terlantar; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengendalian pemanfaatan ruang dan penguasaan tanah serta penertiban dan pendayagunaan tanah terlantar; f. Pelaksanaan administrasi Ditjen Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah; g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri/Kepala. TUGAS (Pasal 476) : Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian pemanfaatan ruang dan penguasaan tanah serta penertiban dan pendayagunaan tanah terlantar. 7
  • 8. T U G A S D A N F U N G S I D I T . P E N E R T I B A N P E M A N F A A T A N R U A N G Tugas Fungsi Direktorat Penertiban Pemanfaatan Ruang mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyidikan dan penertiban terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang serta pembinaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Penataan Ruang. a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyidikan dan penertiban terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang serta pembinaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Penataan Ruang; b. Pelaksanaan kebijakan di bidang penyidikan dan penertiban terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang serta pembinaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Penataan Ruang; c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyidikan dan penertiban terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang serta pembinaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Penataan Ruang; d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyidikan dan penertiban terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang serta pembinaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Penataan Ruang; e. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang penyidikan dan penertiban terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang serta pembinaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Penataan Ruang; dan f. pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat. 8
  • 9. SISTEM PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG (UU 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG) 9
  • 10. SISTEM PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG (UU 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG) PENGATURAN PEMBINAAN PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG Upaya pembentukan landasan hukum bagi Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam penataan ruang (Psl 1 angka 9) Upaya untuk meningkatkan kinerja penataan ruang yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat (Psl 1 angka 10) Upaya pencapaian tujuan penataan ruang melalui pelaksanaan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang (Psl 1 angka 11) Upaya agar penyelenggaraan penataan ruang dapat diwujudkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan (Psl 1 angka 12) PERENCANAAN TATA RUANG PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG PEMANFAATAN RUANG Penyusunan rencana tata ruang (Psl. 14 ayat 1) Pelaksanaan program pemanfaatan ruang beserta pembiayaannya (Psl. 32 ayat 1)  Peraturan Zonasi  Perizinan  Insentif- Disinsentif  Pengenaan sanksi (Psl. 35)  Pemantauan  Evaluasi  Pelaporan (Psl. 55 ayat 2) (PP 15 th 2010 Psl. 202 ayat 1) WASTEK WASUS
  • 11. 11
  • 12. RTRW RDTR Pembangunan/ Pemanfaatan Ruang (Insentif Disinsentif) • Peraturan Zonasi • Izin (Penetapan Lokasi) P E N G A W A S A N Izin tidak sesuai RTRW/RDTR Menghalangi askes publik Pembangunan tdk sesuai Perda RTR/ tanpa izin Pembangunan tidak sesuai dengan izin Pembangunan tidak sesuai dengan ketentuan dalam izin Pasal 69 Pasal 70 Pasal 71 Pasal 72 Pasal 70 PTUN SANKSI ADM SANKSI PIDANA PENERTIBAN P E N E R T I B A N P E M A N F A T A N R U A N G D A L A M P E N A T A A N R U A N G D A N P E M B A N G U N A N 12
  • 13. Pengenaan Sanksi Ps. 63 Sanksi Administratif Sanksi Pidana Ps. 69  peringatan tertulis  penghentian sementara kegiatan  penghentian sementara pelayanan umum  penutupan lokasi  pencabutan izin  pembatalan izin  pembongkaran bangunan  pemulihan fungsi ruang; dan/atau  denda administratif Ps. 73 ayat (2) Ps. 74 ayat (2)  Pidana Pokok:  Penjara  Denda  Pidana Tambahan  Pemberhentian secara tidak hormat dari jabatannya  Pencabutan izin usaha  Pencabutan status badan hukum Sanksi Perdata Tindak pidana yang menimbulkan kerugian secara perdata Ps. 75 P E N G E N A A N S A N K S I D I T . P E N E R T I B A N P E M A N F A A T A N R U A N G Pengenaan sanksi merupakan tindakan penertiban yg dilakukan terhadap pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan RTR & peraturan zonasi 13
  • 14.  Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, mengatur sistem penyelenggaraan penataan ruang yang meliputi pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang.  Pelaksanaan penataan ruang meliputi perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.  Upaya mewujudkan tertib tata ruang dilakukan melalui: a. Usaha Pencegahan : • Penetapan peraturan zonasi; • Perizinan; • Pemberian insentif dan disinsentif; b. Usaha Penertiban : • Pengenaan sanksi, baik sanksi administrasi maupun sanksi pidana.  Sebagai upaya untuk penegakan hukum dalam penyelenggaraan penataan ruang, dilakukan pengenaan sanksi administratif dan sanksi pidana, untuk tertib tata ruang. D A S A R H U K U M P E N E R T I B A N P E M A N F A A T A N R U A N G 14
  • 15. B U S S I N E S S P R O C E S S 15
  • 16. 2015 • NSPK (Grand Design Perlindungan PPNS) • Audit Tata Ruang • Pembuatan Materi Iklan 2016 • NSPK : 1. Pedoman Audit Tata Ruang 2. SOP Penyidikan 3. SOP Pengenaan Sanksi 4. SOP Pengelolaan Pengaduan • Finalisasi Rpermen Perlindungan PPNS • Audit Tata Ruang • Penegakan Sanksi Administratif : 1. Wasmatlitrik 2. Pemasangan Plang • Fasilitasi Penertiban Pemanfaatan Ruang • Penayangan Iklan Televisi • Penyelenggaraan Public Lecture (kerjasama Ditjen PPRPT dengan Kedubes Perancis) 2017 • NSPK : 1. Penyelesaian NSPK 2. Penyusunan Matek Pedoman Kerja PPNS • Implementasi Inpres 10/2016 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi : 1. Wasmatlitrik 2. Penegakan Hukum (Pemasangan Plang) • Pengembangan Kerjasama dengan Kedubes Perancis • Penerapan ISO P R O G R A M P R I O R I T A S D I T . P E N E R T I B A N P E M A N F A A T A N R U A N G 16
  • 17. AUDIT TATA RUANG AUDIT TATA RUANG, merupakan metode proses pengawasan khusus dalam penyelenggaraan penataan ruang yang dimak Mengetahui kesesuaian antara pemanfaatan ruang terhadap rencana tata ruang wilayah yang telah ditetapkan dengan Per dan telah BERKEKUATAN HUKUM. AUDIT TATA RUANG, bertujuan untuk terciptanya TERTIB TATA RUANG guna mewujudkan ruang yang aman, nyaman, pro berkelanjutan melalui serangkaian upaya pemanfaatan ruang yang didorong sesuai dengan RTRW, secara selaras, sinkron Pengendalian pemanfaatan ruang, sehingga menciptakan ruang hidup yang lebih baik saat ini dan di masa depan. TIPOLOGI KETIDAKSESUAIAN PEMANFAATAN RUANG 17
  • 18. AUDIT TATA RUANG TAHAP PENDALAMAN KASUS (MIKRO) • Konsistensi • Data mutakhir INDIKASI PELANGGARAN TAHAP PENYUSUNAN LAPORAN LAPORAN HASIL AUDIT • Tujuan • Obyek audit • Sumber data • Pelaksana audit • Landasan hukum • Permasalahan • Rekomendasi • Tindak lanjut PPNS PETA LAND USE POLA RUANG SPATIAL GAP ANALYSI S INDIKASI KETIDAKSESUAIA N TAHAP INDIKASI KETIDAKSESUAIAN (MAKRO) PERIZINAN KAJI HUKUM PERDA PROSEDUR AUDIT PENATAAN RUANG 18
  • 19. WILAYAH I 79 KASUS WILAYAH II 109 KASUS WILAYAH IV 203 KASUS WILAYAH III 24 KASUS TINDAK LANJUT PEMASANGAN PLANG DI 30 LOKASI TINDAK LANJUT PEMASANGAN PLANG DI 4 LOKASI TINDAK LANJUT PEMASANGAN PLANG DI 27 LOKASI TINDAK LANJUT PEMASANGAN PLANG DI 27 LOKASI Catatan : 1. Hasil Pengawasan Teknis 2. Pengaduan Masyarakat (dari web, surat, dan pengaduan langsung) 3. Observasi Pemda 4. Sampel Kawasan Strategis Nasional Audit Tata Ruang H A S I L K E G I A T A N 2 0 1 5 D I T . P E N E R T I B A N P E M A N F A A T A N R U A N G 19
  • 20. WILAYAH I 198 TEMUAN WILAYAH II 101 TEMUAN WILAYAH IV 60 TEMUAN WILAYAH III 49 TEMUAN H A S I L K E G I A T A N 2 0 1 6 D I T . P E N E R T I B A N P E M A N F A A T A N R U A N G Audit Tata Ruang 20
  • 21. ALUR PROSES UPAYA PENERTIBAN PEMANFAATAN RUANG 1. INVENTARISASI MASALAH 3. PULBAKET 2. SELEKSI PEMILIHAN KASUS 4. VERIFIKASI DAN PENGECEKAN LAPANGAN 5. PENETAPAN KESEPAKATAN TINDAKAN 6. FORUM SOSIALISASI 8. TINDAKAN PEMASANGAN PLANG PAPAN PERINGATAN 9. E V A L U A S I SP1 SP2 MEMATUHI YA TIDAK YA SP3 TIDAK LONGLIST SHORTLIST kasus yang Tertuang dalam Berita Acara 1. Pengumpulan bahan dan keterangan (data dan informasi) 2. Ekspose Hasil Pulbaket 3. Dokumentasi Kunjungan lapangan dalam rangka verifikasi dan validasi data dan informasi 1. Paparan LO (Legal Opinion) indikasi ketidaksesuaian 2. Penyepakatan tindakan yang tertuang dalam Berita Acara 1) Laporan dan Pengaduan Masyarakat; 2) Hasil Audit Tata Ruang; 3) Hasil Inventarisasi Data Kasus Indikasi Pelanggaran Pemanfaatan Ruang oleh PPNS Provinsi, Kabupaten/Kota, dan 4) Hasil Monitoring dan Evaluasi Dit. Pengendalian Pemanfaatan Ruang Paparan indikasi pelanggaran pemanfaatan ruang kepada pihak-pihak yang diduga melakukan pelanggaran 1 2 3 4 5 6 Surat Peringatan 1,2,3 diterbitkan oleh Pemerintah Kab/Kota sesuai Ketentuan peraturan perundang-undangan 7 7 Jenis Plang Papan 1. Ancaman 2. Peringatan 3. Himbauan 4. Pemberitahuan 8 21
  • 22. No Kabupaten/Kota Status Waktu Pelaksanaan Keterangan 1 Kota Padang, Sumatera Barat Sudah Terpasang 5 Oktober 2016 Peringatan (3 titik) Himbauan (1 titik) Pemberitahuan (2 titik) 2 Kab. Padang Pariaman, Sudah Terpasang 5 Oktober 2016 Peringatan (1 titik) 3 Kab. Solok, Sumatera Barat Sudah Terpasang 6 Oktober 2016 Peringatan (1 titik) Pemberitahuan (2 titik) 4 Kota Mataram, NTB Sudah Terpasang 11 Oktober 2016 Peringatan (3 titik) Himbauan (2 titik) 5 Kota Kupang, NTT Sudah Terpasang 14 Oktober 2016 Pemberitahuan (8 titik) 6 Kota Ternate, Maluku Utara Sudah Terpasang 18 Oktober 2016 Ancaman (3 titik) Peringatan (3 titik) Himbauan (4 titik) 7 Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara Sudah Terpasang 19 Oktober 2016 Peringatan (3 titik) Himbauan (1 titik) 8 Kota Pangkalpinang, Kep. Bangka Belitung Sudah Terpasang 20 Oktober 2016 Pemberitahuan (12 titik) H A S I L K E G I A T A N 2 0 1 6 D I T . P E N E R T I B A N P E M A N F A A T A N R U A N G Penegakan Hukum Bidang Tata Ruang Tahun 2016 22
  • 23. No Kabupaten/Kota Status Waktu Pelaksanaan Keterangan 9 Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Sudah Terpasang 25 Oktober 2016 Peringatan (3 titik) Himbauan (4 titik) 10 Kota Palu, Sulawesi Tengah Sudah Terpasang 31 Oktober 2016 Ancaman (1 titik) Peringatan (3 titik) 11 Kota Palembang, Sumatera Selatan Sudah Terpasang 1 November 2016 Pemberitahuan (8 titik) 12 Kota Manado, Sulawesi Utara Sudah dipasang 2 November 2016 Pemberitahuan (5 titik) Himbauan (1 titik) Peringatan (1 titik) 13 Kota Pontianak, Kalimantan Barat Sudah terpasang 16-17 November 2016 Pemberitahuan (4 titik) Himbauan (3 titik) 14 DKI Jakarta Belum Terpasang Dalam proses penyepakatan Himbauan (1 titik) 15 Kota Bandung, Jawa Barat Belum Terpasang Dalam proses penyepakatan Pemberitahuan (1 titik) 16 Kabupaten Badung, Bali Belum Terpasang Dalam proses penyepakatan Peringatan (1 titik) 17 Kabupaten Gunungkidul, DIY Belum Terpasang Dalam proses penyepakatan Himbauan (1 titik) H A S I L K E G I A T A N 2 0 1 6 D I T . P E N E R T I B A N P E M A N F A A T A N R U A N G Penegakan Hukum Bidang Tata Ruang Tahun 2016 23
  • 24. H A S I L K E G I A T A N 2 0 1 6 D I T . P E N E R T I B A N P E M A N F A A T A N R U A N G 24
  • 25. Penyebarluasan Informasi Penertiban Pemanfaatan Ruang H A S I L K E G I A T A N 2 0 1 6 D I T . P E N E R T I B A N P E M A N F A A T A N R U A N G Video Diseminasi PPNS Iklan Layanan Masyarakat Televisi Iklan Layanan Masyarakat Radio 25
  • 26. UNDANG-UNDANG NO.8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DASAR-DASAR HUKUM TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PENATAAN RUANG Pasal 6 ayat 1 huruf b : Penyidik adalah pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh undang-undang. Pasal 7 ayat 2 : PPNS mempunyai wewenang sesuai dengan undang- undang yang menjadi dasar hukumnya dan dalam pelaksanaan tugasnya dibawah koordinasi dan pengawasan Penyidik POLRI 26
  • 27. UNDANG-UNDANG NO.26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DASAR-DASAR HUKUM TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PENATAAN RUANG (LANJUTAN....) Pasal 68 ayat 1 : Selain pejabat penyidik kepolisian negara Republik Indonesia, pegawai negeri sipil tertentu di lingkungan instansi pemerintah yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang penataan ruang diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk membantu pejabat penyidik kepolisian negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana. Pasal 68 ayat 2 : PPNS mempunyai wewenang a. melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan atau keterangan yang berkenaan dengan tindak pidana dalam bidang penataan ruang b. melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindak pidana dalam bidang penataan ruang c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang sehubungan dengan peristiwa tindak pidana dalam bidang penataan ruang d. melakukan pemeriksaan atas dokumen-dokumen yang berkenaan dengan tindak pidana dalam bidang penataan ruang (lanjut....) 27
  • 28. UNDANG-UNDANG NO.26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DASAR-DASAR HUKUM TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PENATAAN RUANG (LANJUTAN....) Pasal 68 ayat 2 : PPNS mempunyai wewenang e. melakukan pemeriksaan di tempat tertentu yang diduga terdapat bahan bukti dan dokumen lain serta melakukan penyitaan dan penyegelan terhadap bahan dan barang hasil pelanggaran yang dapat dijadikan bukti dalam perkara tindak pidana dalam bidang penataan ruang f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana dalam bidang penataan ruang Pasal 68 ayat 3 : PPNS memberitahukan dimulainya penyidikan kepada pejabat penyidik kepolisian negara Republik Indonesia Pasal 68 ayat 4 : apabila PPNS dalam melaksanakan wewenangnya memerlukan tindakan penangkapan dan penahanan, penyidik pegawai negeri sipil melakukan koordinasi dengan pejabat penyidik kepolisian negara Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Pasal 68 ayat 5 : PPNS meenyampaikan hasil penyidikan kepada penuntut umum melalui pejabat penyidik kepolisian negara Republik Indonesia 28
  • 29. PERATURAN PEMERINTAH NO.27 TAHUN 1983 TENTANG PELAKSANAAN KUHAP sebagaimana telah diubah dengan PERATURAN PEMERINTAH NO. 58 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PP NO.27 TAHUN 1983 DASAR-DASAR HUKUM TENTANG PERSYARATAN MENJADI PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PENATAAN RUANG PNS dapat diangkat sebagai pejabat PPNS, calon harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. masa kerja sebagai pegawai negeri sipil paling singkat 2 (dua) tahun; b. berpangkat paling rendah Penata Muda/golongan III/a; c. berpendidikan paling rendah sarjana hukum atau sarjana lain yang setara; d. bertugas di bidang teknis operasional penegakan hukum; e. sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter pada rumah sakit pemerintah; f. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan pegawai negeri sipil paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; g. mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan di bidang penyidikan. 29
  • 30. Ket : PPNS Pembina Operasional (200 JP) PPNS Pelaksana (400 JP) Jumlah PPNS Penataan Ruang Berdasarkan Pola Diklat 2009 s.d. Desember 2016 P P N S P E N A T A A N R U A N G D I T . P E N E R T I B A N P E M A N F A A T A N R U A N G 30
  • 31. 6 28 25 21 34 5 10 10 7 26 21 8 44 36 43 6 29 19 17 20 5 8 24 47 45 30 9 16 15 16 15 56 : PPNS Pusat 21 Sebaran PPNS Penataan Ruang hingga tahun 2016 P P N S P E N A T A A N R U A N G D I T . P E N E R T I B A N P E M A N F A A T A N R U A N G 31