SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
PENGEMBANGAN PRASARANAPENGEMBANGAN PRASARANA
PERKOTAANPERKOTAAN
PENGELOLAAN TANAH PERKOTAANPENGELOLAAN TANAH PERKOTAAN
BERKELANJUTANBERKELANJUTAN
&
PENGELOLAAN TANAH PERKOTAANPENGELOLAAN TANAH PERKOTAAN
BERKELANJUTANBERKELANJUTAN
 Pertanahan tergolong urusan yang palingPertanahan tergolong urusan yang paling
KOMPLEKSKOMPLEKS
 Visi pengembangan kota yangVisi pengembangan kota yang
berkelanjutan VS Kemarut masalah diberkelanjutan VS Kemarut masalah di
lapangan.lapangan.
MASALAH-MASALAH PERTANAHANMASALAH-MASALAH PERTANAHAN
1.1. Jaringan Kebijakan Tanah PermukimanJaringan Kebijakan Tanah Permukiman
2.2. Paradigma Administrasi TanahParadigma Administrasi Tanah
3.3. Dominasi pemilikan tanah dan tidakDominasi pemilikan tanah dan tidak
efektifnya HGB (efektifnya HGB (land leaseholdland leasehold))
TATA GUNA TANAH YANG BERKELANJUTAN DANTATA GUNA TANAH YANG BERKELANJUTAN DAN
SISTEM TRANSPORTASI UMUMSISTEM TRANSPORTASI UMUM
 Jaringan rel kereta dan jaringan jalur bis: KompleksJaringan rel kereta dan jaringan jalur bis: Kompleks
dan sistematisdan sistematis
 Dibangun secara kontinu dan bertahap: sinergiDibangun secara kontinu dan bertahap: sinergi
kebijakan dan komitmen negarakebijakan dan komitmen negara
 Kuncinya adalah kepemimpinan sektor publik (Kuncinya adalah kepemimpinan sektor publik (publicpublic
sector ledsector led))
 Kebijakan menghambat pemilikan kendaraan pribadiKebijakan menghambat pemilikan kendaraan pribadi
SISTEM TATA GUNA TANAH.SISTEM TATA GUNA TANAH.
 Tidak bertentangan dengan zoning guna tanah.Tidak bertentangan dengan zoning guna tanah.
 Secara kelembagaan, koordinasi sistemik antaraSecara kelembagaan, koordinasi sistemik antara
sistem pemerintahan kotasistem pemerintahan kota
 Didukung oleh kuatnya perusahaan-perusahaan umumDidukung oleh kuatnya perusahaan-perusahaan umum
di bidang transportasi umum dan permukiman.di bidang transportasi umum dan permukiman.
 Bagaimana mewujudkannya dalam konteks kota-kotaBagaimana mewujudkannya dalam konteks kota-kota
di Indonesia yang masih jauh dari berkelanjutan?di Indonesia yang masih jauh dari berkelanjutan?
Kelembagaan Kebijakan Pertanahan danKelembagaan Kebijakan Pertanahan dan
ImplementasinyaImplementasinya
Masalah Kompleks :Masalah Kompleks :
 Penataan ruang dan peruntukan tanah, sistemPenataan ruang dan peruntukan tanah, sistem
informasi dan pendataan, sistem perpajakan.informasi dan pendataan, sistem perpajakan.
 Departemen Dalam Negeri (Depdagri), BadanDepartemen Dalam Negeri (Depdagri), Badan
Pertanahan Nasional (BPN) dan Pemerintah DaerahPertanahan Nasional (BPN) dan Pemerintah Daerah
(Kota/Kabupaten/Propinsi)(Kota/Kabupaten/Propinsi)
SISTEM TATA GUNA TANAHSISTEM TATA GUNA TANAH
 Mendukung kebutuhan sebagian besar penduduknyaMendukung kebutuhan sebagian besar penduduknya
 Tata guna tanah campuran yang tinggi,Tata guna tanah campuran yang tinggi,
SISTEM TATA GUNA TANAH di JEPANGSISTEM TATA GUNA TANAH di JEPANG
Mendukung jaringan transportasi umum dan fungsi hunianMendukung jaringan transportasi umum dan fungsi hunian
Kerjasama UR dan JRKerjasama UR dan JR
Stasiun
Kereta
Listrik
Danchi
(Flat)
Bank
Tanah
SISTEM TATASISTEM TATA
GUNA TANAH diGUNA TANAH di
JEPANGJEPANG
KETERPADUANKETERPADUAN
TRANSPORTASITRANSPORTASI
UMUMUMUM
dandan
PERMUKIMANPERMUKIMAN
termasuktermasuk
SARANASARANA
PENDIDIKANPENDIDIKAN
SISTEM TATASISTEM TATA
GUNA TANAH diGUNA TANAH di
JEPANGJEPANG
RUANGRUANG
TERBUKA HIJAUTERBUKA HIJAU
DanDan
HUNIANHUNIAN
BERIMBANGBERIMBANG
SISTEM TATA GUNA TANAH di JEPANGSISTEM TATA GUNA TANAH di JEPANG
Mendukung jaringan transportasi umum dan fungsi hunianMendukung jaringan transportasi umum dan fungsi hunian
Mendorong fungsi pertanian kota.Mendorong fungsi pertanian kota.
Manifestasi kehidupan kota yang efisien,Manifestasi kehidupan kota yang efisien,
AGENDA - 1AGENDA - 1
MMembangun sistem penataan ruang danembangun sistem penataan ruang dan
manajemen kota yang mengutamakanmanajemen kota yang mengutamakan
MANUSIAMANUSIA.. melalui:.. melalui:
 Realisasi Hak BermukimRealisasi Hak Bermukim
 Penanganan Permukiman InformalPenanganan Permukiman Informal
 Pemberdayaan MasyarakatPemberdayaan Masyarakat
AGENDA - 2AGENDA - 2
MMembangunembangun HarmoniHarmoni hubunganhubungan
antara sektor-sektor Publik,antara sektor-sektor Publik,
Komunitas dan Swasta, menuju:Komunitas dan Swasta, menuju:
1.1. Public Sector LedPublic Sector Led
2.2. Community Sector EmpowermentCommunity Sector Empowerment
3.3. Private Sector SupportPrivate Sector Support
AGENDA-3AGENDA-3
MMembangunembangun kapasitas yang tinggikapasitas yang tinggi dandan
progresif dalam:progresif dalam:
 Manajemen informasi, registrasi tanahManajemen informasi, registrasi tanah
(kadastral) dan sertifikasi yang mengacu(kadastral) dan sertifikasi yang mengacu
pada penataan guna tanah yang manusiawipada penataan guna tanah yang manusiawi
dan berkeadilan.dan berkeadilan.
 Manajemen pemukiman kembaliManajemen pemukiman kembali
(resettlement) dan konsolidasi tanah (LC),(resettlement) dan konsolidasi tanah (LC),
 Koordinasi penataan guna tanah danKoordinasi penataan guna tanah dan
manajemen investasi infrastruktur kota.manajemen investasi infrastruktur kota.

More Related Content

More from ushfia

Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi BantenProsedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Bantenushfia
 
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya AirRekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Airushfia
 
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya AirPerizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Airushfia
 
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PADJenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PADushfia
 
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...ushfia
 
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di DaerahPemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerahushfia
 
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANGSTANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANGushfia
 
Rancangan Pangkalan Data Investasi
Rancangan Pangkalan Data InvestasiRancangan Pangkalan Data Investasi
Rancangan Pangkalan Data Investasiushfia
 
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanah
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi TanahKoordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanah
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanahushfia
 
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi BantenPeluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Bantenushfia
 
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan PertanianPengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanianushfia
 
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan RuangAudit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruangushfia
 
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan RuangSurvey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruangushfia
 
Status RTRW dan RDTR Jawa dan Bali
Status RTRW dan RDTR Jawa dan BaliStatus RTRW dan RDTR Jawa dan Bali
Status RTRW dan RDTR Jawa dan Baliushfia
 
Konsolidasi Tanah
Konsolidasi TanahKonsolidasi Tanah
Konsolidasi Tanahushfia
 
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitas
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan KomunitasPenanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitas
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitasushfia
 
City Development Program
City Development ProgramCity Development Program
City Development Programushfia
 
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi BantenArah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Bantenushfia
 
Kota-Kota Berkelanjutan
Kota-Kota BerkelanjutanKota-Kota Berkelanjutan
Kota-Kota Berkelanjutanushfia
 
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan RuangPengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruangushfia
 

More from ushfia (20)

Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi BantenProsedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
 
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya AirRekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
 
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya AirPerizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
 
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PADJenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
 
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
 
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di DaerahPemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
 
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANGSTANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
 
Rancangan Pangkalan Data Investasi
Rancangan Pangkalan Data InvestasiRancangan Pangkalan Data Investasi
Rancangan Pangkalan Data Investasi
 
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanah
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi TanahKoordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanah
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanah
 
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi BantenPeluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
 
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan PertanianPengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
 
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan RuangAudit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
 
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan RuangSurvey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
 
Status RTRW dan RDTR Jawa dan Bali
Status RTRW dan RDTR Jawa dan BaliStatus RTRW dan RDTR Jawa dan Bali
Status RTRW dan RDTR Jawa dan Bali
 
Konsolidasi Tanah
Konsolidasi TanahKonsolidasi Tanah
Konsolidasi Tanah
 
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitas
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan KomunitasPenanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitas
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitas
 
City Development Program
City Development ProgramCity Development Program
City Development Program
 
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi BantenArah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
 
Kota-Kota Berkelanjutan
Kota-Kota BerkelanjutanKota-Kota Berkelanjutan
Kota-Kota Berkelanjutan
 
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan RuangPengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
 

Recently uploaded

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxsiswoST
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 

Recently uploaded (8)

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 

TataGunaTanahBerkelanjutan

  • 1. PENGEMBANGAN PRASARANAPENGEMBANGAN PRASARANA PERKOTAANPERKOTAAN PENGELOLAAN TANAH PERKOTAANPENGELOLAAN TANAH PERKOTAAN BERKELANJUTANBERKELANJUTAN &
  • 2. PENGELOLAAN TANAH PERKOTAANPENGELOLAAN TANAH PERKOTAAN BERKELANJUTANBERKELANJUTAN  Pertanahan tergolong urusan yang palingPertanahan tergolong urusan yang paling KOMPLEKSKOMPLEKS  Visi pengembangan kota yangVisi pengembangan kota yang berkelanjutan VS Kemarut masalah diberkelanjutan VS Kemarut masalah di lapangan.lapangan.
  • 3. MASALAH-MASALAH PERTANAHANMASALAH-MASALAH PERTANAHAN 1.1. Jaringan Kebijakan Tanah PermukimanJaringan Kebijakan Tanah Permukiman 2.2. Paradigma Administrasi TanahParadigma Administrasi Tanah 3.3. Dominasi pemilikan tanah dan tidakDominasi pemilikan tanah dan tidak efektifnya HGB (efektifnya HGB (land leaseholdland leasehold))
  • 4. TATA GUNA TANAH YANG BERKELANJUTAN DANTATA GUNA TANAH YANG BERKELANJUTAN DAN SISTEM TRANSPORTASI UMUMSISTEM TRANSPORTASI UMUM  Jaringan rel kereta dan jaringan jalur bis: KompleksJaringan rel kereta dan jaringan jalur bis: Kompleks dan sistematisdan sistematis  Dibangun secara kontinu dan bertahap: sinergiDibangun secara kontinu dan bertahap: sinergi kebijakan dan komitmen negarakebijakan dan komitmen negara  Kuncinya adalah kepemimpinan sektor publik (Kuncinya adalah kepemimpinan sektor publik (publicpublic sector ledsector led))  Kebijakan menghambat pemilikan kendaraan pribadiKebijakan menghambat pemilikan kendaraan pribadi
  • 5. SISTEM TATA GUNA TANAH.SISTEM TATA GUNA TANAH.  Tidak bertentangan dengan zoning guna tanah.Tidak bertentangan dengan zoning guna tanah.  Secara kelembagaan, koordinasi sistemik antaraSecara kelembagaan, koordinasi sistemik antara sistem pemerintahan kotasistem pemerintahan kota  Didukung oleh kuatnya perusahaan-perusahaan umumDidukung oleh kuatnya perusahaan-perusahaan umum di bidang transportasi umum dan permukiman.di bidang transportasi umum dan permukiman.  Bagaimana mewujudkannya dalam konteks kota-kotaBagaimana mewujudkannya dalam konteks kota-kota di Indonesia yang masih jauh dari berkelanjutan?di Indonesia yang masih jauh dari berkelanjutan?
  • 6. Kelembagaan Kebijakan Pertanahan danKelembagaan Kebijakan Pertanahan dan ImplementasinyaImplementasinya Masalah Kompleks :Masalah Kompleks :  Penataan ruang dan peruntukan tanah, sistemPenataan ruang dan peruntukan tanah, sistem informasi dan pendataan, sistem perpajakan.informasi dan pendataan, sistem perpajakan.  Departemen Dalam Negeri (Depdagri), BadanDepartemen Dalam Negeri (Depdagri), Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Pemerintah DaerahPertanahan Nasional (BPN) dan Pemerintah Daerah (Kota/Kabupaten/Propinsi)(Kota/Kabupaten/Propinsi)
  • 7. SISTEM TATA GUNA TANAHSISTEM TATA GUNA TANAH  Mendukung kebutuhan sebagian besar penduduknyaMendukung kebutuhan sebagian besar penduduknya  Tata guna tanah campuran yang tinggi,Tata guna tanah campuran yang tinggi,
  • 8. SISTEM TATA GUNA TANAH di JEPANGSISTEM TATA GUNA TANAH di JEPANG Mendukung jaringan transportasi umum dan fungsi hunianMendukung jaringan transportasi umum dan fungsi hunian Kerjasama UR dan JRKerjasama UR dan JR Stasiun Kereta Listrik Danchi (Flat) Bank Tanah
  • 9. SISTEM TATASISTEM TATA GUNA TANAH diGUNA TANAH di JEPANGJEPANG KETERPADUANKETERPADUAN TRANSPORTASITRANSPORTASI UMUMUMUM dandan PERMUKIMANPERMUKIMAN termasuktermasuk SARANASARANA PENDIDIKANPENDIDIKAN
  • 10. SISTEM TATASISTEM TATA GUNA TANAH diGUNA TANAH di JEPANGJEPANG RUANGRUANG TERBUKA HIJAUTERBUKA HIJAU DanDan HUNIANHUNIAN BERIMBANGBERIMBANG
  • 11. SISTEM TATA GUNA TANAH di JEPANGSISTEM TATA GUNA TANAH di JEPANG Mendukung jaringan transportasi umum dan fungsi hunianMendukung jaringan transportasi umum dan fungsi hunian Mendorong fungsi pertanian kota.Mendorong fungsi pertanian kota. Manifestasi kehidupan kota yang efisien,Manifestasi kehidupan kota yang efisien,
  • 12. AGENDA - 1AGENDA - 1 MMembangun sistem penataan ruang danembangun sistem penataan ruang dan manajemen kota yang mengutamakanmanajemen kota yang mengutamakan MANUSIAMANUSIA.. melalui:.. melalui:  Realisasi Hak BermukimRealisasi Hak Bermukim  Penanganan Permukiman InformalPenanganan Permukiman Informal  Pemberdayaan MasyarakatPemberdayaan Masyarakat
  • 13. AGENDA - 2AGENDA - 2 MMembangunembangun HarmoniHarmoni hubunganhubungan antara sektor-sektor Publik,antara sektor-sektor Publik, Komunitas dan Swasta, menuju:Komunitas dan Swasta, menuju: 1.1. Public Sector LedPublic Sector Led 2.2. Community Sector EmpowermentCommunity Sector Empowerment 3.3. Private Sector SupportPrivate Sector Support
  • 14. AGENDA-3AGENDA-3 MMembangunembangun kapasitas yang tinggikapasitas yang tinggi dandan progresif dalam:progresif dalam:  Manajemen informasi, registrasi tanahManajemen informasi, registrasi tanah (kadastral) dan sertifikasi yang mengacu(kadastral) dan sertifikasi yang mengacu pada penataan guna tanah yang manusiawipada penataan guna tanah yang manusiawi dan berkeadilan.dan berkeadilan.  Manajemen pemukiman kembaliManajemen pemukiman kembali (resettlement) dan konsolidasi tanah (LC),(resettlement) dan konsolidasi tanah (LC),  Koordinasi penataan guna tanah danKoordinasi penataan guna tanah dan manajemen investasi infrastruktur kota.manajemen investasi infrastruktur kota.