Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan tata ruang di Indonesia, yang mencakup hierarki produk perencanaan tata ruang seperti Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP), dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota (RTRWK). Dokumen ini juga menjelaskan muatan dan jangka waktu pelaks
Pengembangan Prasarana Perkotaan dan Pengelolaan Tanah Perkotaan Berkelanjutan
OPTIMASI TATA RUANG
1. DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG /
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
PEMANFAATAN TATA
RUANG DI DAERAH
Disampaikan dalam Acara Penyusunan SPM Bidang
Penataan Ruang
Banten, 25 Juli 2018
2. 2
OUTLINE PEMBAHASAN
1. PERENCANAAN TATA RUANG DI INDONESIA
2. ESENSI PEMANFAATAN RUANG
3. PEMBAHASAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG
PENATAAN RUANG
4. 4
Penyelenggaraan Penataan Ruang
berdasarkan UU 26/2007 tentang Penataan Ruang
Pengaturan
Pemerintah kepada
pemerintah daerah dan
masyarakat
Pemerintah provinsi kepada
pemerintah kabupaten/kota
dan masyarakat
Pemerintah kabupaten/kota
kepada masyarakat
Pemantauan
Evaluasi
Pelaporan
Pelaksanaan
upaya pencapaian tujuan penataan ruang melalui pelaksanaan
perencanaan tata ruang,
pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang
Pengawasan
upaya agar
penyelenggaraan penataan
ruang dapat diwujudkan
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan
Penyelenggaraan Penataan Ruang
Ps. 1 angka 9
Ps. 1 angka 11
Ps. 1 angka 12
Ps. 13
Ps.55 ayat (2)
upaya pembentukan landasan
hukum bagi Pemerintah,
pemerintah daerah, dan
masyarakat dalam penataan
ruang
Pembinaan
Ps. 1 angka 10
upaya untuk meningkatkan
kinerja penataan ruang yang
diselenggarakan oleh
Pemerintah, pemerintah
daerah, dan masyarakat
penetapan ketentuan
peraturan perundang-
undangan bidang penataan
ruang termasuk pedoman
bidang penataan ruang.
Ps. 12
Perencanaan Tata
Ruang
Pemanfaatan Ruang Pengendalian
Pemanfaatan Ruang
Suatu proses untuk
menentukan
struktur ruang dan
pola ruang yang
meliputi
penyusunan dan
penetapan RTR
Upaya untuk mewujudkan
struktur ruang dan pola
ruang sesuai dengan RTR
melalui penyusunan dan
pelaksanaan program
serta pembiayaannya
Upaya untuk
mewujudkan tertib
tata ruang
Penyusunan
Rencana Tata
Ruang
Pelaksanaan program
pemanfaatan ruang
beserta pembiayaannya
Peraturan zonasi
Perizinan
Insentif-
disinsentif
Pengenaan
sanksi
5. 5
Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 26 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang,
hierarki dari produk
perencanaan tata ruang
sebagai berikut :
HIERARKI PRODUK TATA RUANG
6. 6
RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL (RTRWN)
Penetapan lokasi danfungsi ruang untuk
investasi
(skala peta 1:1.000.000)
Sebagai pedomanuntuk :
a. Penyusunan RPJPN
b. Penyusunan RPJMN
c. Pemanfaatan ruang dan pengendalian ruang
wilayah nasional
d. Mewujudkan keterpaduan , keterkaitan, dan
keseimbangan perkembangan antar wilayah
provinsi serta keserasian antar sektor
e. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk
investasi
f. Penataan ruang kawasan strategis nasional
g. Penataan ruang wilayah provinsi dan
kabupaten/kota
Fungsi
Peran
Memuat
a. tujuan, kebijakan, & strategi penataan ruang wilayah
nasional
b. rencana struktur ruang wilayah nasional yg meliputi
sistem perkotaan nasional yang terkait dengan
kawasan perdesaan dalam wilayah pelayanannya &
sistem jaringan prasarana utama
c. rencana pola ruang wilayah nasional yang meliputi
kawasan lindung nasional & kawasan budi daya yang
memiliki nilai strategis nasional
d. penetapan kawasan strategis nasional
e. arahan pemanfaatan ruang yang berisi indikasi
program utama jangka menengah lima tahunan
f. arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah
nasional yang berisi indikasi arahan peraturan zonasi
sistem nasional, arahan perizinan, arahan insentif dan
disinsentif, serta arahan sanksi
7. 7
RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI (RTRWP)
Penetapan lokasi danfungsi ruang untuk
investasi
(skala peta 1: 250.000)
Fungsi
Peran
Memuat
Sebagai pedomanuntuk :
a. Penyusunan RPJPD
b. Penyusunan RPJMD
c. Pemanfaatan Ruang & Pengendalian
Pemanfaatan Ruang dalam Wilayah Provinsi
d. Mewujudkan Keterpaduan, Keterkaitan, &
Keseimbangan Perkembangan Antarwilayah
Kabupaten/Kota, serta Keserasian Antarsektor
e. Penetapan Lokasi dan Fungsi Ruang untuk
Investasi
f. Penataan Ruang Kawasan Strategis Provinsi
g. Penataan Ruang Wilayah Kabupaten/Kota
a. tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang
wilayah provinsi
b. rencana struktur ruang wilayah provinsi yang meliputi
sistem perkotaan dalam wilayahnya yang berkaitan
dengan kawasan perdesaan dalam wilayah
pelayanannya & sistem jaringan prasarana wilayah
provinsi
c. rencana pola ruang wilayah provinsi yang meliputi
kawasan lindung dan kawasan budi daya yang
memiliki nilai strategis provinsi
d. penetapan kawasan strategis provinsi
e. arahan pemanfaatan ruang wilayah provinsi yang
berisi indikasi program utama jangka menengah lima
tahunan
f. arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah
provinsi yang berisi indikasi arahan peraturan zonasi
sistem provinsi, arahan perizinan, arahan insentif dan
disinsentif, serta arahan sanksi
8. 8
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN/KOTA
Sebagai dasar dari Izin Prinsip, Izin Lokasi, Izin
penggunaan pemanfaatan tanah, Perizinan lokasi
pembangunan dan Administrasi dan pertanahan
Skala Peta: 1 : 50.000 dan 1: 25.000
Sebagai pedomanuntuk :
a. Penyusunan RPJPD
b. Penyusunan RPJMD
c. Pemanfaatan ruang & pengendalian
pemanfaatan ruang di wilayah Kota
d. Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, &
keseimbangan antarsektor
e. Penetapan lokasi & fungsi ruang untuk investasi
f. Penataan ruang kawasan Strategis Kota
Fungsi
Peran
Memuat
a. Tujuan, kebijakan, & strategi penataanruangwil. Kota
b. Rencanastrukturruangwil.Kotayg meliputi sistem
• perkotaan di wilayahnya yg terkait dgn kws. Perdesaan & sistem
jaringan prasarana wilayah kota
c. Rencana pola ruang wil. Kota yg meliputi kawasan lindung kota &
kawasan budi daya kota
d. Penetapan kawasan strategis kota
e. Arahan pemanfaatan ruang wil. Kota yg berisi indikasi program
utama jangka menengah 5 tahunan
f. Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wil. Kota yg berisi
ketentuan umum peraturan zonasi, ketentuan perizinan, ketentuan
insentif & disinsentif, serta arahan sanksi
g. Rencana penyediaan & pemanfaatan RTH
h. Rencana penyediaan & pemanfaatan ruang terbuka nonhijau
i. Rencana penyediaan & pemanfaatan prasarana & sarana jaringan
pejalan kaki, angkutan umum, kegiatan sektor informal, & ruang
evakuasi bencana
9. 9
Rencana
Struktur
Ruang
Rencana Sistem Pusat
Permukiman
Rencana Sistem Jaringan
Prasarana
Rencana
Pola
Ruang
Peruntukan
KawasanLindung
Peruntukan
Kawasan Budi Daya
IVIIIIII
5
tahun
5
tahun
5
tahun
5
tahun
Periode
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
RTRWN/RTRWP/RTRW KOTA
20 Tahun
Jangka waktu pelaksanaan
RTRWN/RTRWP/RTRW
Kabupaten/Kota selama 20
tahun
dibagi menjadi 4 periode 5
tahunan
BerdasarkanPeraturan Pemerintah
Nomor26 tahun2007 tentangPenataan
Ruang,pasal17,
Muatan dari Rencana Tata Ruang
mencakup rencana struktur ruang dan
pola ruang.
JANGKA WAKTU DAN MUATAN RTRW
10. 10
KETENTUAN PERMEN ATR/BPN NO.1 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
RTRW PROVINSI, KABUPATEN, KOTA
1. tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang;
2. rencana struktur ruang;
3. rencana pola ruang;
4. penetapan kawasan strategis;
5. arahan pemanfaatan ruang; dan
6. arahan pengendalian pemanfaatan ruang.
11. 11
Kriteria Perumusan
‐ mendukung tujuan penataan ruang yang tercantum pada RTR di atasnya melalui
keterpaduan antarsektor, wilayah, & masyarakat
‐ mewujudkan aspek keruangan yang harmonis dengan RPJPD
Tujuan
‐
‐
mengakomodasi fungsi dan peran yang telah ditetapkan dalam RTRW di atasnya
memperhatikan isu strategis, potensi unggulan dan karakteristik wilayah
‐ jelas, spesifik, terukur & dapat dicapai dalam jangka waktu perencanaan 20 (dua
puluh) tahun
‐ tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
‐ mampu menjabarkan tujuan penataan ruang wilayah
Kebijakan ‐
‐
mampu menjawab isu strategis di wilayah
mempertimbangkan kapasitas sumber daya yang dimiliki
‐ tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
‐ menjabarkan kebijakan penataan ruang wilayah ke dalam langkah-langkah yang
dirinci dengan target pencapaian 5 (lima) tahunan)
‐ harus dapat dijabarkan secara spasial dalam rencana struktur ruang dan rencana
pola ruangwilayah
Strategi ‐ berfungsi sebagai arahan bagi penyusunan indikasi program utama dalamRTRW
‐ berfungsi sebagai dasar penetapan arahan pengendalian pemanfaatan ruang
wilayah
‐ jelas, realistis, dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu perencanaan
‐ tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG
12. 12
RTRW provinsi
(skala 1:250.000)
RTRWkabupaten
(skala 1:50.000)
RTRW kota
(skala 1:25.000)
1. Pusat kegiatan
a. PKN a. PKN a. PPK
b. PKW b. PKW b. Sub-pusat pelayanankota
c. PKL c. PKL c. Pusat lingkungan
d. PKSN d. PKSN
e. PPK
f. PPL
2. Sistem jaringanprasarana
a. Sistem jaringan transportasidarat
1) Sistem jaringan jalan
a) Jaringan jalan
yg adadi provinsi
b) Jaringan jalan yg
merupakan kewenangan
provinsi
c) Terminalpenumpang
Tipe A & B
d) Terminal barang
a) Jaringan jalan nasional ygada di
kabupaten
b) Jaringan jalan provinsi yg ada di
kabupaten
c) Jaringan jalan ygmerupakan
kewenangan kabupaten
d) Jalan desa
e) Jalan khusus
f) Terminal penumpang (Tipe A, B,
g) Terminal barang
h) Jembatan timbang
a) Jaringan jalan nasional ygada di
kota
b) Jaringan jalan provinsi yg ada di
c) Jaringan jalan ygmerupakan
kewenangan kota
d) Jalan khusus
e) Terminal penumpang (Tipe A, B,
f) Terminal barang
g) Jembatan timbang
CONTOH MUATAN RENCANA STRUKTUR RUANG
13. 13
RTRW provinsi
(skala 1:250.000)
RTRWkabupaten
(skala 1:50.000)
RTRW kota (skala
1:25.000)
1. Kawasan Peruntukan Lindung
a. Kawasan yg memberikan perlindungan thd kawasan bawahannya
1) kawasan hutan lindung
2) kawasan lindung gambut
3) kawasan resapanair
1) kawasan hutan lindung
2) kawasan lindung gambut
3) kawasan resapanair
b.Kawasan perlindungansetempat
1) sempadan pantai
2) sempadan sungai
3) kawasan sekitardanau/waduk
4) kawasan lindung sporotual&
kearifan lokal
1) sempadan pantai
2) sempadan sungai
3) kawasan sekitardanau/waduk
4) kawasan lindung sporotual&
kearifan lokal
c.kawasan konservasi
1) kawasan suakaalam (KSA)
a) Cagar alam & cagar alam laut
b)Suaka margasatwa &suaka
margaratwa laut
1) kawasan suakaalam (KSA)
a) Cagar alam & cagaralam laut
b)Suaka margasatwa &suaka
margaratwa laut
2) kawasan pelestarianalam
(KPA)
2) kawasan pelestarianalam
(KPA)
CONTOH MUATAN RENCANA POLA RUANG
14. 14
RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR)
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) adalah
rencana secara terperinci tentang tata ruang
wilayah kabupaten/kota yang dilengkapi
dengan peraturan zonasi
WilayahAdministrasi
Kawasan Fungsional
Bagian wilayah kota/subwilayah
kota
Bagian wilayah kab/kota yang
memiliki ciri perkotaan
Kawasan Strategis kab/kota yang
memiliki ciri kawasan perkotaan
Bagian wilayah kab/kota yang
berupa kawasan perdesaan dan
direncanakan menjadi kawasan
perkotaan
Menjadi dasar
dalam
penyusunan
peraturan zonasi
sebagai wujud dari
pemanfaatan dan
pengendalian tata
ruang
Dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang,
PeraturanZonasimerupakan ketentuan yang mengaturpemanfaatanruangdan unsur-unsurpengendalian
yang disusun untuk setiap zonaperuntukansesuai denganrencanarinci tata ruang
16. 16
PELAKSANAAN PEMANFAATAN RUANG (1)
PELAKSANAAN PEMANFAATAN RUANG
PENYUSUNAN DAN
SINKRONISASI
PROGRAM
PEMBIAYAAN PROGRAM
PELAKSANAAN
PROGRAM
MEWUJUDKAN RENCANA TATA RUANG DAN
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SECARA TERPADU
Pelaksanaan pemanfaatan ruang merupakan pelaksanaan pembangunan
sektoral dan pengembangan wilayah
PP No 15 Tahun 2010
Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
17. 17
Penyusunan dan
Sinkronisasi Program
Pembiayaan Program Pelaksanaan Program
Program jangka
panjang,
menengah, dan
tahunan
indikasi program
utama dalam
RTR
Sinkronisasi
program sektoral
dan kewilayahan
Memperhatik
an rencana
pembanguna
n
pengembang
an wilayah
Melalui
berbagai
forum dan
rapat
koordinasi
Penyusunan Sinkronisasi
Perkiraan biaya
pelaksanaan
Sumber pembiayaan
Jangka waktu pembiayaan
Dapat berasal dari
Pemerintah, pemerintah
daerah, dan/atau
masyarakat
Dapat disusun Rencana
Induk Masing-Masing
Sektor
Dilakukan oleh
pemerintah dan
masyarakat melalui
Kerjasama
Pasal 96
Pasal 100 Pasal 98 -99
Berlaku untuk
Pemanfaatan Ruang Wilayah
Pemanfaatan Ruang Kaw. Strategis
Pemanfaatan Ruang Kaw. Perkotaan
Pemanfaatan Ruang Kaw. Perdesaan
PP No 15 Tahun 2010
Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
PELAKSANAAN PEMANFAATAN RUANG (2)
18. 18
TUGAS DAN FUNGSI DIREKTORAT PEMANFAATAN RUANG, KEMENTERIAN ATR/BPN
TUGAS POKOK :
Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pemanfaatan ruang
dalam rangka perwujudan rencana tata ruang wilayah nasional, rencana tata ruang pulau/kepulauan, dan rencana tata
ruang kawasan strategis nasional
FUNGSI :
1. Penyiapan perumusan kebijakan dan strategi di bidang pemanfaatan ruang wilayah nasional, pulau/kepulauan, dan kawasan
strategis nasional;
2.Penyiapan dan pelaksanaan program di bidang pemanfaatan ruang wilayah nasional, pulau/kepulauan, dan kawasan
strategis nasional;
3.Penyiapan instrumen dan pelaksanaan peningkatan peran serta masyarakat dalam pemanfaatan ruang;
4.Penyiapan pengelolaan data dan informasi serta bahan komunikasi;
5.Penyusunan pedoman bidang pemanfaatan ruang;
6.Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi program pemanfaatan ruang wilayah nasional, pulau/ kepulauan, dan kawasan
strategis nasional serta fasilitasi pelaksanaan kerja sama regional;
7.Penyiapan bahan koordinasi lintas sektor dan lintas wilayah dalam penataan ruang;
8.Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pemanfaatan ruang wilayah nasional, pulau/kepulauan, dan kawasan strategis nasional;
dan
9.Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
19. 19
POSITIONING PEMANFAATAN RUANG DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
RPJP Nasional RPJMN RKP
Renstra K/L Renja K/L
RTRW
Nasional
RTR Pulau/
Kepulauan
RTR KSN
RTR Provinsi RTR Kws Strategis
Provinsi
RTR Kab/Kota RTR Kws Strategis
Kab/Kota
dijabarkan
pedoman
salingmengacu
dijabarkan
pedoman
RPJP Daerah RPJM Daerah RKP Daerah
Renstra SKPD Renja SKPD
dijabarkan
pedoman
dijabarkan
pedoman
SPATIALPLANDEVELOPMENTPLAN
PROSES MUSRENBANG
DOKUMEN
TEKNIS
MUSRENBANG
RTPIPRJM Pulau/Kepulauan
dan KSN
JANGKA PANJANG 20 Tahun JANGKA MENENGAH 5 Tahun JANGKA PENDEK 1 Tahun
Pemanfaatan ruang adalah upaya
untuk mewujudkan struktur ruang
dan pola ruang sesuai dengan
rencana tata ruang melalui
penyusunan dan pelaksanaan
program beserta pembiayaannya
Terdapat dokumen sinkronisasi
program pemanfaatan ruang yaitu
Dokumen RTPIPRJM dan Dokumen
Teknis Sinkronisasi Program Tahunan
20. 20
PENYUSUNAN DOKUMEN SINKRONISASI PROGRAM PEMANFAATAN RUANG
20
RENCANA
TATA RUANG
RENCANA
PEMBANGUNAN
Permasalahan keterpaduan pembangunan infrastruktur:
Belum fokusnya sasaran kewilayahan yang akan
didorong pembangunan infrastrukturnya
Belum sinergisnya program pembangunan infrastruktur
antar kementerian/lembaga terkait dan pemerintah
daerah
Belum efektifnya sistem penganggaran pembangunan
infrastruktur.
Sinkronisasi
Program
Jangka
Menengah
Sinkronisasi
Program
Tahunan
Latar belakang dan urgensi sinkronisasi program :
Perlu disusun
Sinkronisasi program :
Amanat dari PP No. 15 Tahun 2010
tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang Pasal 96 ayat (3)
Dapat digunakan sebagai acuan bagi
semua stakeholders yang terkait dalam
pembangunan infrastruktur pada
Kawasan Strategis Nasional
21. 21
RPJP
NASIONAL
DIPERHATIKAN
PEDOMAN
20 TAHUN 5
TAHUN
PEDOMAN
PEDOMAN DIJABARKAN
DIJABARKAN
20 TAHUN
PEDOMAN
5
TAHUN
1 TAHUNDIACU
RPJM
NASIONAL
RKP
RPJP
DAERAH
RPJM
DAERAH
RKPD
RENSTRA
SKPD
1 TAHUN
DIACU
RTRW
NASIONAL
RTRW
DAERAH
MEMPERHATIKAN DAN
DIPEDOMANI
DIACU
MEMPERHATIKAN DAN
DIPEDOMANI
KONSISTENSI DAN SINKRONISASI
DOKUMEN PERENCANAAN
RENJA
SKPD
KONSISTENSI SINKRONISASI DOKUMEN PERENCANAAN
23. 23
Acuan Hukum
Permen PU No. 01/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Pengertian Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan
wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal
Pelayanan Dasar
Jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi dan pemerintah.
Indikator SPM
Tolak ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan menggambarkan
besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu,
berupa masukan, proses, hasil dan/atau manfaat pelayanan
ACUAN NORMATIF DAN PENGERTIAN
24. 24
PENGAWASAN :
Tindakan Pemantauan
Tindakan Evaluasi
Tindakan Pelaporan
Pelayanan Dasar Bidang Penataan Ruang (Provinsi):
Informasi Penataan Ruang, indikator persentase tersedianya informasi
RTRWP dan rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital.
Pelayanan Dasar Bidang Penataan Ruang (Kabupaten):
Informasi Penataan Ruang, indikator persentase tersedianya informasi
RTRW Kabupaten/Kota dan rencana rincinya melalui peta analog dan
digital.
Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik, indikator persentase
tersedianya luasan RTH Publik sebesar 20 % dari luas wilayah
kota/kawasan perkotaan.
RUANG LINGKUP STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENATAAN RUANG
FOKUS PEMBAHASAN
26. 26
PETA ANALOG
INFORMASI PENATAAN RUANG
Peta Analog Berupa Cetakan
Ukuran : dicetak dengan ukuran A1 (594 mm x
841 mm)
Bentuk : Peta dapat berupa lembaran maupun
album. Peta yang telah dicetak selanjutnya dapat
dijilid ring besi maupun ring plastik
Materi Dasar : Peta dicetak pada jenis kertas yang
tidak mudah rusak dan tahan lama, seperti art
paper yaitu kertas dengan permukaan licin dan
mengkilap di kedua sisinya.
Lokasi Penempatan :
Peta ditempatkan di Kantor Dinas/Instansi terkait
penataan ruang, yang dapat diakses secara
mudah oleh masyarakat.
27. 27
PETA ANALOG
INFORMASI PENATAAN RUANG
Peta Analog Berupa Display
Ukuran : minimal 120 cm x 160 cm. Apabila dibutuhkan,
dapat dilakukan perbesaran dengan menggunakan
skala garis.
Bentuk : Alat peraga tempat peta disajikan berupa
papan informasi, dengan peta dibingkai kaca untuk
melindungi peta, dan mudah dilihat oleh masyarakat.
Materi Dasar : Peta dicetak pada jenis kertas yang tidak
mudah rusak dan tahan lama, seperti art paper yaitu
kertas dengan permukaan licin dan mengkilap di kedua
sisinya.
Lokasi Penempatan :
Peta ditempatkan di Kantor Dinas/Instansi terkait penataan
ruang atau ruang publik di wilayah tersebut. Lokasi
penempatan perlu memperhatikan kemudahan akses bagi
masyarakat, sehingga papan informasi dapat ditempelkan
pada dinding luar kantor, pada ruangan atau koridor beratap,
atau pada ruang terbuka atau halaman kantor.
28. 28
ILUSTRASI PETA ANALOG
INFORMASI PENATAAN RUANG
PAPAN INFORMASI RENCANA
TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN/KOTA
WARGA SEKITAR YANG
SEDANG MELIHAT PAPAN
INFORMASI
29. 29
PETA DIGITAL
INFORMASI PENATAAN RUANG
Format
Berbentuk soft copy dalam kepingan CD/DVD dalam format Shp
(ArcGis)/MapInfo atau yang minimal dibuat dalam format .jpg/.png.
Perangkat Penunjang
1. Komputer
Processor yang digunakan minimal Pentium IV;
Hard Disk minimal 160 GB;
Random Access Memory (RAM) minimal 1 GB;
Video Graphics Adapter (VGA) Card minimal 128 MB;
Monitor 17 inch; dan
Uninterruptible Power Supply (UPS) minimal 600 VA.
2. Buku Manual
Berisi petunjuk untuk mengoperasikan program komputer.
3. Operator
Tersedia minimal 1 (satu) orang petugas operator komputer, guna
melayani masyarakat dalam memperagakan peta digital RTR
Kabupaten/Kota dan penggandaan soft file peta RTR
Kabupaten/Kota dalam format CD/DVD.
4. Lokasi Penempatan
Perangkat ditempatkan pada ruangan khusus yang mudah diakses
oleh masyarakat dan ditempatkan di Kantor Dinas/Instansi terkait
penataan ruang.
30. 30
No
Jenis Pelayanan
Dasar
Obyek Pemantauan Lokasi Pemantauan Tata Cara Pemantauan
1
Penyediaan
Informasi
Penataan Ruang
(Peta Analog)
Jumlah peta analog
Bentuk penyajian peta analog
Kemudahan untuk diakses
Rencana program dan
kegiatan sampai dengan
tahun 2019
Kantor gubernur,
bupati/walikota,
kecamatan, kelurahan
dan dinas/instansi lain
yang terkait di
provinsi.
Melakukan identifikasi ketersediaan peta
analog
• Jumlah peta
• Lokasi
• Bentuk penyajian peta
• Kemudahan untuk diakses
Pemantauan lapangan
• Target rencana pemenuhan SPM
• Dokumentasi dan bukti ketersediaan peta
analog
Penyediaan
Informasi
Penataan Ruang
(Peta Digital)
Jumlah peta digital
Bentuk penyajian peta digital
Kemudahan untuk diakses
Rencana program dan
kegiatan sampai dengan
tahun 2019
Kantor gubernur,
bupati/walikota,
kecamatan, kelurahan
dan dinas/instansi lain
yang terkait di
provinsi.
Melakukan identifikasi ketersediaan peta
digital
• Jumlah peta
• Lokasi
• Bentuk penyajian peta
• Kemudahan untuk diakses
Pemantauan lapangan
• Target rencana pemenuhan SPM
• Dokumentasi dan bukti ketersediaan peta
digital
KEGIATAN PEMANTAUAN TERHADAP SPM BIDANG PENATAAN RUANG PROVINSI
31. 31
Lembar Kuesioner
Format Berita Acara Pelaksanaan Pemantauan
Tabel Rekapitulasi Data Hasil Pemantauan SPM
Bidang Penataan Ruang
Rekapitulasi Kendala, Masukan dan Saran, Program
dan Kegiatan yang sudah dilaksanakan, serta Rencana
Program dan Kegiatan dalam Rangka Pemenuhan
Target Tahun 2019
Tabel Target Pencapaian SPM Bidang Penataan Ruang
Provinsi/Kabupaten/Kota
HASIL KEGIATAN PEMANTAUAN TERHADAP SPM BIDANG PENATAAN RUANG PROVINSI
32. 32
Pengklasifikasian hasil kuesioner
Penilaian data sekunder
Analisis kuantitatif
Analisis deskriptif
Penyusunan usulan rencana program/kegiatan pemenuhan SPM bidang penataan ruang
Penyusunan Rekomendasi
A. Metodologi Evaluasi :
Perhitungan Tingkat Pencapaian Pemenuhan SPM Bidang Penataan Ruang
Perhitungan Penilaian Kinerja Pemenuhan SPM
B. Cara Perhitungan :
1. Penyusunan Rekomendasi secara umum
2. Penyusunan Rekomendasi untuk masing-masing pelayanan dasar
D. Penyusunan Rekomendasi
Klasifikasi penilaian kinerja dari masing-masing kabupaten/kota di setiap provinsi:
• Memuaskan : 91 - 100
• Baik : 71 - 90
• Cukup : 51 - 70
• Kurang : ≤ 50
C. Penilaian Kinerja:
EVALUASI TERHADAP SPM BIDANG PENATAAN RUANG PROVINSI
33. 33
1. Perhitungan Tingkat Pencapaian SPM Informasi Peta Analog
2. Perhitungan Tingkat Pencapaian SPM Informasi Peta Digital
3. Perhitungan Tingkat Pencapaian SPM Perda RTRW Provinsi
4. Perhitungan Tingkat Pencapaian SPM Perda RRTR Provinsi
Perhitungan Tingkat Pencapaian Pemenuhan SPM Bidang Penataan Ruang
dan Kualitas Pelaksanaan
34. 34
PELAPORAN KEGIATAN SPM BIDANG PENATAAN RUANG PROVINSI
Mekanisme
Pelaporan
• Provinsi : Unit yang bertanggungjawab di Provinsi menyampaikan laporan kepada Gubernur, dan
selanjutnya Gubernur menyampaikan laporan tersebut kepada Menteri PU dan Menteri Dalam Negeri.
• Kabupaten : Unit yang bertanggungjawab di Kab/Kota menyampaikan laporan kepada Bupati/Walikota,
Bupati/Walikota kemudian menyampaikan laporan tersebut kepada Gubernur dan selanjutnya Gubernur
menyampaikan ringkasan laporan tahunan kepada Menteri PU dan Menteri Dalam Negeri.
Jenis
Laporan
• Laporan Pengawasan Terhadap Kinerja Pemenuhan SPM Bidang Penataan Ruang Provinsi.
• Laporan Konsolidasi (Consolidated Report) Pengawasan Teknis Terhadap Kinerja Pemenuhan SPM Bidang
Penataan Ruang seluruh Provinsi.
Waktu
Pelaporan
• Laporan hasil pengawasan terhadap kinerja pemenuhan SPM disampaikan oleh pejabat pengawas
kepada Gubernur melalui SKPD bidang penataan ruang provinsi selambat-lambatnya pertengahan bulan
Desember untuk setiap tahun berjalan.
• Penyampaian hasil evaluasi dan rekomendasi kinerja pemenuhan SPM oleh Gubernur kepada
Bupati/Walikota selambat-lambatnya pada akhir bulan Februari pada tahun berikutnya.
35. 35
MENTERI PU
MENTERI DALAM NEGERI
GUBERNUR
Unit Kerja yang
bertanggungjawab di Bidang PU
dan Penataan Ruang Provinsi Menyampaikan
Laporan Teknis
Tahunan Melaporkan
• Laporan Pengawasan Teknis terhadap Kinerja Pemenuhan SPM Bidang Penataan Ruang Provinsi
• Pendahuluan;
• Hasil Pemantauan terhadap Indikator Kinerja;
• Hasil Evaluasi terhadap Kinerja Pemenuhan SPM Bidang Penataan Ruang;
• Rekomendasi Peningkatan Kinerja Pemenuhan SPM Bidang Penataan Ruang;
• Penutup;
• Lampiran.
• Laporan Konsolidasi (Consolidated Report) Pengawasan Teknis terhadap Kinerja Pemenuhan SPM Bidang
Penataan Ruang Provinsi
• Latar Belakang, Maksud dan tujuan, Ruang Lingkup, Metodologi pelaksanaan pengawasan teknis
kinerja Pemenuhan SPM Bidang Penataan Ruang;
• Hasil Pemantauan terhadap Indikator Kinerja;
• Hasil Penilaian Kinerja Pemenuhan SPM Bidang Penataan Ruang yang berisikan kesimpulan dan
rekomendasi.
MEKANISME PELAPORAN TERHADAP SPM BIDANG PENATAAN RUANG PROVINSI