SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG /
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
PEMANFAATAN TATA
RUANG DI DAERAH
Disampaikan dalam Acara Penyusunan SPM Bidang
Penataan Ruang
Banten, 25 Juli 2018
2
OUTLINE PEMBAHASAN
1. PERENCANAAN TATA RUANG DI INDONESIA
2. ESENSI PEMANFAATAN RUANG
3. PEMBAHASAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG
PENATAAN RUANG
3
1 PERENCANAAN TATA RUANG DI INDONESIA
4
Penyelenggaraan Penataan Ruang
berdasarkan UU 26/2007 tentang Penataan Ruang
Pengaturan
 Pemerintah kepada
pemerintah daerah dan
masyarakat
 Pemerintah provinsi kepada
pemerintah kabupaten/kota
dan masyarakat
 Pemerintah kabupaten/kota
kepada masyarakat
 Pemantauan
 Evaluasi
 Pelaporan
Pelaksanaan
upaya pencapaian tujuan penataan ruang melalui pelaksanaan
perencanaan tata ruang,
pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang
Pengawasan
upaya agar
penyelenggaraan penataan
ruang dapat diwujudkan
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan
Penyelenggaraan Penataan Ruang
Ps. 1 angka 9
Ps. 1 angka 11
Ps. 1 angka 12
Ps. 13
Ps.55 ayat (2)
upaya pembentukan landasan
hukum bagi Pemerintah,
pemerintah daerah, dan
masyarakat dalam penataan
ruang
Pembinaan
Ps. 1 angka 10
upaya untuk meningkatkan
kinerja penataan ruang yang
diselenggarakan oleh
Pemerintah, pemerintah
daerah, dan masyarakat
penetapan ketentuan
peraturan perundang-
undangan bidang penataan
ruang termasuk pedoman
bidang penataan ruang.
Ps. 12
Perencanaan Tata
Ruang
Pemanfaatan Ruang Pengendalian
Pemanfaatan Ruang
Suatu proses untuk
menentukan
struktur ruang dan
pola ruang yang
meliputi
penyusunan dan
penetapan RTR
Upaya untuk mewujudkan
struktur ruang dan pola
ruang sesuai dengan RTR
melalui penyusunan dan
pelaksanaan program
serta pembiayaannya
Upaya untuk
mewujudkan tertib
tata ruang
Penyusunan
Rencana Tata
Ruang
Pelaksanaan program
pemanfaatan ruang
beserta pembiayaannya
 Peraturan zonasi
 Perizinan
 Insentif-
disinsentif
 Pengenaan
sanksi
5
Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 26 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang,
hierarki dari produk
perencanaan tata ruang
sebagai berikut :
HIERARKI PRODUK TATA RUANG
6
RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL (RTRWN)
Penetapan lokasi danfungsi ruang untuk
investasi
(skala peta 1:1.000.000)
Sebagai pedomanuntuk :
a. Penyusunan RPJPN
b. Penyusunan RPJMN
c. Pemanfaatan ruang dan pengendalian ruang
wilayah nasional
d. Mewujudkan keterpaduan , keterkaitan, dan
keseimbangan perkembangan antar wilayah
provinsi serta keserasian antar sektor
e. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk
investasi
f. Penataan ruang kawasan strategis nasional
g. Penataan ruang wilayah provinsi dan
kabupaten/kota
Fungsi
Peran
Memuat
a. tujuan, kebijakan, & strategi penataan ruang wilayah
nasional
b. rencana struktur ruang wilayah nasional yg meliputi
sistem perkotaan nasional yang terkait dengan
kawasan perdesaan dalam wilayah pelayanannya &
sistem jaringan prasarana utama
c. rencana pola ruang wilayah nasional yang meliputi
kawasan lindung nasional & kawasan budi daya yang
memiliki nilai strategis nasional
d. penetapan kawasan strategis nasional
e. arahan pemanfaatan ruang yang berisi indikasi
program utama jangka menengah lima tahunan
f. arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah
nasional yang berisi indikasi arahan peraturan zonasi
sistem nasional, arahan perizinan, arahan insentif dan
disinsentif, serta arahan sanksi
7
RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI (RTRWP)
Penetapan lokasi danfungsi ruang untuk
investasi
(skala peta 1: 250.000)
Fungsi
Peran
Memuat
Sebagai pedomanuntuk :
a. Penyusunan RPJPD
b. Penyusunan RPJMD
c. Pemanfaatan Ruang & Pengendalian
Pemanfaatan Ruang dalam Wilayah Provinsi
d. Mewujudkan Keterpaduan, Keterkaitan, &
Keseimbangan Perkembangan Antarwilayah
Kabupaten/Kota, serta Keserasian Antarsektor
e. Penetapan Lokasi dan Fungsi Ruang untuk
Investasi
f. Penataan Ruang Kawasan Strategis Provinsi
g. Penataan Ruang Wilayah Kabupaten/Kota
a. tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang
wilayah provinsi
b. rencana struktur ruang wilayah provinsi yang meliputi
sistem perkotaan dalam wilayahnya yang berkaitan
dengan kawasan perdesaan dalam wilayah
pelayanannya & sistem jaringan prasarana wilayah
provinsi
c. rencana pola ruang wilayah provinsi yang meliputi
kawasan lindung dan kawasan budi daya yang
memiliki nilai strategis provinsi
d. penetapan kawasan strategis provinsi
e. arahan pemanfaatan ruang wilayah provinsi yang
berisi indikasi program utama jangka menengah lima
tahunan
f. arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah
provinsi yang berisi indikasi arahan peraturan zonasi
sistem provinsi, arahan perizinan, arahan insentif dan
disinsentif, serta arahan sanksi
8
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN/KOTA
Sebagai dasar dari Izin Prinsip, Izin Lokasi, Izin
penggunaan pemanfaatan tanah, Perizinan lokasi
pembangunan dan Administrasi dan pertanahan
Skala Peta: 1 : 50.000 dan 1: 25.000
Sebagai pedomanuntuk :
a. Penyusunan RPJPD
b. Penyusunan RPJMD
c. Pemanfaatan ruang & pengendalian
pemanfaatan ruang di wilayah Kota
d. Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, &
keseimbangan antarsektor
e. Penetapan lokasi & fungsi ruang untuk investasi
f. Penataan ruang kawasan Strategis Kota
Fungsi
Peran
Memuat
a. Tujuan, kebijakan, & strategi penataanruangwil. Kota
b. Rencanastrukturruangwil.Kotayg meliputi sistem
• perkotaan di wilayahnya yg terkait dgn kws. Perdesaan & sistem
jaringan prasarana wilayah kota
c. Rencana pola ruang wil. Kota yg meliputi kawasan lindung kota &
kawasan budi daya kota
d. Penetapan kawasan strategis kota
e. Arahan pemanfaatan ruang wil. Kota yg berisi indikasi program
utama jangka menengah 5 tahunan
f. Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wil. Kota yg berisi
ketentuan umum peraturan zonasi, ketentuan perizinan, ketentuan
insentif & disinsentif, serta arahan sanksi
g. Rencana penyediaan & pemanfaatan RTH
h. Rencana penyediaan & pemanfaatan ruang terbuka nonhijau
i. Rencana penyediaan & pemanfaatan prasarana & sarana jaringan
pejalan kaki, angkutan umum, kegiatan sektor informal, & ruang
evakuasi bencana
9
Rencana
Struktur
Ruang
Rencana Sistem Pusat
Permukiman
Rencana Sistem Jaringan
Prasarana
Rencana
Pola
Ruang
Peruntukan
KawasanLindung
Peruntukan
Kawasan Budi Daya
IVIIIIII
5
tahun
5
tahun
5
tahun
5
tahun
Periode
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
RTRWN/RTRWP/RTRW KOTA
20 Tahun
Jangka waktu pelaksanaan
RTRWN/RTRWP/RTRW
Kabupaten/Kota selama 20
tahun
dibagi menjadi 4 periode 5
tahunan
BerdasarkanPeraturan Pemerintah
Nomor26 tahun2007 tentangPenataan
Ruang,pasal17,
Muatan dari Rencana Tata Ruang
mencakup rencana struktur ruang dan
pola ruang.
JANGKA WAKTU DAN MUATAN RTRW
10
KETENTUAN PERMEN ATR/BPN NO.1 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
RTRW PROVINSI, KABUPATEN, KOTA
1. tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang;
2. rencana struktur ruang;
3. rencana pola ruang;
4. penetapan kawasan strategis;
5. arahan pemanfaatan ruang; dan
6. arahan pengendalian pemanfaatan ruang.
11
Kriteria Perumusan
‐ mendukung tujuan penataan ruang yang tercantum pada RTR di atasnya melalui
keterpaduan antarsektor, wilayah, & masyarakat
‐ mewujudkan aspek keruangan yang harmonis dengan RPJPD
Tujuan
‐
‐
mengakomodasi fungsi dan peran yang telah ditetapkan dalam RTRW di atasnya
memperhatikan isu strategis, potensi unggulan dan karakteristik wilayah
‐ jelas, spesifik, terukur & dapat dicapai dalam jangka waktu perencanaan 20 (dua
puluh) tahun
‐ tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
‐ mampu menjabarkan tujuan penataan ruang wilayah
Kebijakan ‐
‐
mampu menjawab isu strategis di wilayah
mempertimbangkan kapasitas sumber daya yang dimiliki
‐ tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
‐ menjabarkan kebijakan penataan ruang wilayah ke dalam langkah-langkah yang
dirinci dengan target pencapaian 5 (lima) tahunan)
‐ harus dapat dijabarkan secara spasial dalam rencana struktur ruang dan rencana
pola ruangwilayah
Strategi ‐ berfungsi sebagai arahan bagi penyusunan indikasi program utama dalamRTRW
‐ berfungsi sebagai dasar penetapan arahan pengendalian pemanfaatan ruang
wilayah
‐ jelas, realistis, dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu perencanaan
‐ tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG
12
RTRW provinsi
(skala 1:250.000)
RTRWkabupaten
(skala 1:50.000)
RTRW kota
(skala 1:25.000)
1. Pusat kegiatan
a. PKN a. PKN a. PPK
b. PKW b. PKW b. Sub-pusat pelayanankota
c. PKL c. PKL c. Pusat lingkungan
d. PKSN d. PKSN
e. PPK
f. PPL
2. Sistem jaringanprasarana
a. Sistem jaringan transportasidarat
1) Sistem jaringan jalan
a) Jaringan jalan
yg adadi provinsi
b) Jaringan jalan yg
merupakan kewenangan
provinsi
c) Terminalpenumpang
Tipe A & B
d) Terminal barang
a) Jaringan jalan nasional ygada di
kabupaten
b) Jaringan jalan provinsi yg ada di
kabupaten
c) Jaringan jalan ygmerupakan
kewenangan kabupaten
d) Jalan desa
e) Jalan khusus
f) Terminal penumpang (Tipe A, B,
g) Terminal barang
h) Jembatan timbang
a) Jaringan jalan nasional ygada di
kota
b) Jaringan jalan provinsi yg ada di
c) Jaringan jalan ygmerupakan
kewenangan kota
d) Jalan khusus
e) Terminal penumpang (Tipe A, B,
f) Terminal barang
g) Jembatan timbang
CONTOH MUATAN RENCANA STRUKTUR RUANG
13
RTRW provinsi
(skala 1:250.000)
RTRWkabupaten
(skala 1:50.000)
RTRW kota (skala
1:25.000)
1. Kawasan Peruntukan Lindung
a. Kawasan yg memberikan perlindungan thd kawasan bawahannya
1) kawasan hutan lindung
2) kawasan lindung gambut
3) kawasan resapanair
1) kawasan hutan lindung
2) kawasan lindung gambut
3) kawasan resapanair
b.Kawasan perlindungansetempat
1) sempadan pantai
2) sempadan sungai
3) kawasan sekitardanau/waduk
4) kawasan lindung sporotual&
kearifan lokal
1) sempadan pantai
2) sempadan sungai
3) kawasan sekitardanau/waduk
4) kawasan lindung sporotual&
kearifan lokal
c.kawasan konservasi
1) kawasan suakaalam (KSA)
a) Cagar alam & cagar alam laut
b)Suaka margasatwa &suaka
margaratwa laut
1) kawasan suakaalam (KSA)
a) Cagar alam & cagaralam laut
b)Suaka margasatwa &suaka
margaratwa laut
2) kawasan pelestarianalam
(KPA)
2) kawasan pelestarianalam
(KPA)
CONTOH MUATAN RENCANA POLA RUANG
14
RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR)
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) adalah
rencana secara terperinci tentang tata ruang
wilayah kabupaten/kota yang dilengkapi
dengan peraturan zonasi
WilayahAdministrasi
Kawasan Fungsional
Bagian wilayah kota/subwilayah
kota
Bagian wilayah kab/kota yang
memiliki ciri perkotaan
Kawasan Strategis kab/kota yang
memiliki ciri kawasan perkotaan
Bagian wilayah kab/kota yang
berupa kawasan perdesaan dan
direncanakan menjadi kawasan
perkotaan
Menjadi dasar
dalam
penyusunan
peraturan zonasi
sebagai wujud dari
pemanfaatan dan
pengendalian tata
ruang
Dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang,
PeraturanZonasimerupakan ketentuan yang mengaturpemanfaatanruangdan unsur-unsurpengendalian
yang disusun untuk setiap zonaperuntukansesuai denganrencanarinci tata ruang
15
2 ESENSI PEMANFAATAN RUANG
16
PELAKSANAAN PEMANFAATAN RUANG (1)
PELAKSANAAN PEMANFAATAN RUANG
PENYUSUNAN DAN
SINKRONISASI
PROGRAM
PEMBIAYAAN PROGRAM
PELAKSANAAN
PROGRAM
MEWUJUDKAN RENCANA TATA RUANG DAN
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SECARA TERPADU
Pelaksanaan pemanfaatan ruang merupakan pelaksanaan pembangunan
sektoral dan pengembangan wilayah
PP No 15 Tahun 2010
Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
17
Penyusunan dan
Sinkronisasi Program
Pembiayaan Program Pelaksanaan Program
 Program jangka
panjang,
menengah, dan
tahunan
 indikasi program
utama dalam
RTR
 Sinkronisasi
program sektoral
dan kewilayahan
 Memperhatik
an rencana
pembanguna
n
pengembang
an wilayah
 Melalui
berbagai
forum dan
rapat
koordinasi
Penyusunan Sinkronisasi
 Perkiraan biaya
pelaksanaan
 Sumber pembiayaan
 Jangka waktu pembiayaan
 Dapat berasal dari
Pemerintah, pemerintah
daerah, dan/atau
masyarakat
 Dapat disusun Rencana
Induk Masing-Masing
Sektor
 Dilakukan oleh
pemerintah dan
masyarakat melalui
Kerjasama
Pasal 96
Pasal 100 Pasal 98 -99
Berlaku untuk
Pemanfaatan Ruang Wilayah
Pemanfaatan Ruang Kaw. Strategis
Pemanfaatan Ruang Kaw. Perkotaan
Pemanfaatan Ruang Kaw. Perdesaan
PP No 15 Tahun 2010
Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
PELAKSANAAN PEMANFAATAN RUANG (2)
18
TUGAS DAN FUNGSI DIREKTORAT PEMANFAATAN RUANG, KEMENTERIAN ATR/BPN
TUGAS POKOK :
Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pemanfaatan ruang
dalam rangka perwujudan rencana tata ruang wilayah nasional, rencana tata ruang pulau/kepulauan, dan rencana tata
ruang kawasan strategis nasional
FUNGSI :
1. Penyiapan perumusan kebijakan dan strategi di bidang pemanfaatan ruang wilayah nasional, pulau/kepulauan, dan kawasan
strategis nasional;
2.Penyiapan dan pelaksanaan program di bidang pemanfaatan ruang wilayah nasional, pulau/kepulauan, dan kawasan
strategis nasional;
3.Penyiapan instrumen dan pelaksanaan peningkatan peran serta masyarakat dalam pemanfaatan ruang;
4.Penyiapan pengelolaan data dan informasi serta bahan komunikasi;
5.Penyusunan pedoman bidang pemanfaatan ruang;
6.Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi program pemanfaatan ruang wilayah nasional, pulau/ kepulauan, dan kawasan
strategis nasional serta fasilitasi pelaksanaan kerja sama regional;
7.Penyiapan bahan koordinasi lintas sektor dan lintas wilayah dalam penataan ruang;
8.Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pemanfaatan ruang wilayah nasional, pulau/kepulauan, dan kawasan strategis nasional;
dan
9.Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
19
POSITIONING PEMANFAATAN RUANG DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
RPJP Nasional RPJMN RKP
Renstra K/L Renja K/L
RTRW
Nasional
RTR Pulau/
Kepulauan
RTR KSN
RTR Provinsi RTR Kws Strategis
Provinsi
RTR Kab/Kota RTR Kws Strategis
Kab/Kota
dijabarkan
pedoman
salingmengacu
dijabarkan
pedoman
RPJP Daerah RPJM Daerah RKP Daerah
Renstra SKPD Renja SKPD
dijabarkan
pedoman
dijabarkan
pedoman
SPATIALPLANDEVELOPMENTPLAN
PROSES MUSRENBANG
DOKUMEN
TEKNIS
MUSRENBANG
RTPIPRJM Pulau/Kepulauan
dan KSN
JANGKA PANJANG 20 Tahun JANGKA MENENGAH 5 Tahun JANGKA PENDEK 1 Tahun
 Pemanfaatan ruang adalah upaya
untuk mewujudkan struktur ruang
dan pola ruang sesuai dengan
rencana tata ruang melalui
penyusunan dan pelaksanaan
program beserta pembiayaannya
 Terdapat dokumen sinkronisasi
program pemanfaatan ruang yaitu
Dokumen RTPIPRJM dan Dokumen
Teknis Sinkronisasi Program Tahunan
20
PENYUSUNAN DOKUMEN SINKRONISASI PROGRAM PEMANFAATAN RUANG
20
RENCANA
TATA RUANG
RENCANA
PEMBANGUNAN
Permasalahan keterpaduan pembangunan infrastruktur:
 Belum fokusnya sasaran kewilayahan yang akan
didorong pembangunan infrastrukturnya
 Belum sinergisnya program pembangunan infrastruktur
antar kementerian/lembaga terkait dan pemerintah
daerah
 Belum efektifnya sistem penganggaran pembangunan
infrastruktur.
Sinkronisasi
Program
Jangka
Menengah
Sinkronisasi
Program
Tahunan
Latar belakang dan urgensi sinkronisasi program :
Perlu disusun
Sinkronisasi program :
 Amanat dari PP No. 15 Tahun 2010
tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang Pasal 96 ayat (3)
 Dapat digunakan sebagai acuan bagi
semua stakeholders yang terkait dalam
pembangunan infrastruktur pada
Kawasan Strategis Nasional
21
RPJP
NASIONAL
DIPERHATIKAN
PEDOMAN
20 TAHUN 5
TAHUN
PEDOMAN
PEDOMAN DIJABARKAN
DIJABARKAN
20 TAHUN
PEDOMAN
5
TAHUN
1 TAHUNDIACU
RPJM
NASIONAL
RKP
RPJP
DAERAH
RPJM
DAERAH
RKPD
RENSTRA
SKPD
1 TAHUN
DIACU
RTRW
NASIONAL
RTRW
DAERAH
MEMPERHATIKAN DAN
DIPEDOMANI
DIACU
MEMPERHATIKAN DAN
DIPEDOMANI
KONSISTENSI DAN SINKRONISASI
DOKUMEN PERENCANAAN
RENJA
SKPD
KONSISTENSI SINKRONISASI DOKUMEN PERENCANAAN
22
3 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENATAAN RUANG
23
Acuan Hukum
Permen PU No. 01/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Pengertian Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan
wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal
Pelayanan Dasar
Jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi dan pemerintah.
Indikator SPM
Tolak ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan menggambarkan
besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu,
berupa masukan, proses, hasil dan/atau manfaat pelayanan
ACUAN NORMATIF DAN PENGERTIAN
24
PENGAWASAN :
Tindakan Pemantauan
Tindakan Evaluasi
Tindakan Pelaporan
Pelayanan Dasar Bidang Penataan Ruang (Provinsi):
Informasi Penataan Ruang, indikator persentase tersedianya informasi
RTRWP dan rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital.
Pelayanan Dasar Bidang Penataan Ruang (Kabupaten):
Informasi Penataan Ruang, indikator persentase tersedianya informasi
RTRW Kabupaten/Kota dan rencana rincinya melalui peta analog dan
digital.
Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik, indikator persentase
tersedianya luasan RTH Publik sebesar 20 % dari luas wilayah
kota/kawasan perkotaan.
RUANG LINGKUP STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENATAAN RUANG
FOKUS PEMBAHASAN
25
JENIS PELAYANAN DASAR, INDIKATOR KINERJA DAN BATAS WAKTU PENCAPAIAN
26
PETA ANALOG
INFORMASI PENATAAN RUANG
Peta Analog Berupa Cetakan
Ukuran : dicetak dengan ukuran A1 (594 mm x
841 mm)
Bentuk : Peta dapat berupa lembaran maupun
album. Peta yang telah dicetak selanjutnya dapat
dijilid ring besi maupun ring plastik
Materi Dasar : Peta dicetak pada jenis kertas yang
tidak mudah rusak dan tahan lama, seperti art
paper yaitu kertas dengan permukaan licin dan
mengkilap di kedua sisinya.
Lokasi Penempatan :
Peta ditempatkan di Kantor Dinas/Instansi terkait
penataan ruang, yang dapat diakses secara
mudah oleh masyarakat.
27
PETA ANALOG
INFORMASI PENATAAN RUANG
Peta Analog Berupa Display
Ukuran : minimal 120 cm x 160 cm. Apabila dibutuhkan,
dapat dilakukan perbesaran dengan menggunakan
skala garis.
Bentuk : Alat peraga tempat peta disajikan berupa
papan informasi, dengan peta dibingkai kaca untuk
melindungi peta, dan mudah dilihat oleh masyarakat.
Materi Dasar : Peta dicetak pada jenis kertas yang tidak
mudah rusak dan tahan lama, seperti art paper yaitu
kertas dengan permukaan licin dan mengkilap di kedua
sisinya.
Lokasi Penempatan :
Peta ditempatkan di Kantor Dinas/Instansi terkait penataan
ruang atau ruang publik di wilayah tersebut. Lokasi
penempatan perlu memperhatikan kemudahan akses bagi
masyarakat, sehingga papan informasi dapat ditempelkan
pada dinding luar kantor, pada ruangan atau koridor beratap,
atau pada ruang terbuka atau halaman kantor.
28
ILUSTRASI PETA ANALOG
INFORMASI PENATAAN RUANG
PAPAN INFORMASI RENCANA
TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN/KOTA
WARGA SEKITAR YANG
SEDANG MELIHAT PAPAN
INFORMASI
29
PETA DIGITAL
INFORMASI PENATAAN RUANG
Format
Berbentuk soft copy dalam kepingan CD/DVD dalam format Shp
(ArcGis)/MapInfo atau yang minimal dibuat dalam format .jpg/.png.
Perangkat Penunjang
1. Komputer
 Processor yang digunakan minimal Pentium IV;
 Hard Disk minimal 160 GB;
 Random Access Memory (RAM) minimal 1 GB;
 Video Graphics Adapter (VGA) Card minimal 128 MB;
 Monitor 17 inch; dan
 Uninterruptible Power Supply (UPS) minimal 600 VA.
2. Buku Manual
Berisi petunjuk untuk mengoperasikan program komputer.
3. Operator
Tersedia minimal 1 (satu) orang petugas operator komputer, guna
melayani masyarakat dalam memperagakan peta digital RTR
Kabupaten/Kota dan penggandaan soft file peta RTR
Kabupaten/Kota dalam format CD/DVD.
4. Lokasi Penempatan
Perangkat ditempatkan pada ruangan khusus yang mudah diakses
oleh masyarakat dan ditempatkan di Kantor Dinas/Instansi terkait
penataan ruang.
30
No
Jenis Pelayanan
Dasar
Obyek Pemantauan Lokasi Pemantauan Tata Cara Pemantauan
1
Penyediaan
Informasi
Penataan Ruang
(Peta Analog)
 Jumlah peta analog
 Bentuk penyajian peta analog
 Kemudahan untuk diakses
 Rencana program dan
kegiatan sampai dengan
tahun 2019
Kantor gubernur,
bupati/walikota,
kecamatan, kelurahan
dan dinas/instansi lain
yang terkait di
provinsi.
 Melakukan identifikasi ketersediaan peta
analog
• Jumlah peta
• Lokasi
• Bentuk penyajian peta
• Kemudahan untuk diakses
 Pemantauan lapangan
• Target rencana pemenuhan SPM
• Dokumentasi dan bukti ketersediaan peta
analog
Penyediaan
Informasi
Penataan Ruang
(Peta Digital)
 Jumlah peta digital
 Bentuk penyajian peta digital
 Kemudahan untuk diakses
 Rencana program dan
kegiatan sampai dengan
tahun 2019
Kantor gubernur,
bupati/walikota,
kecamatan, kelurahan
dan dinas/instansi lain
yang terkait di
provinsi.
 Melakukan identifikasi ketersediaan peta
digital
• Jumlah peta
• Lokasi
• Bentuk penyajian peta
• Kemudahan untuk diakses
 Pemantauan lapangan
• Target rencana pemenuhan SPM
• Dokumentasi dan bukti ketersediaan peta
digital
KEGIATAN PEMANTAUAN TERHADAP SPM BIDANG PENATAAN RUANG PROVINSI
31
Lembar Kuesioner
Format Berita Acara Pelaksanaan Pemantauan
Tabel Rekapitulasi Data Hasil Pemantauan SPM
Bidang Penataan Ruang
Rekapitulasi Kendala, Masukan dan Saran, Program
dan Kegiatan yang sudah dilaksanakan, serta Rencana
Program dan Kegiatan dalam Rangka Pemenuhan
Target Tahun 2019
Tabel Target Pencapaian SPM Bidang Penataan Ruang
Provinsi/Kabupaten/Kota
HASIL KEGIATAN PEMANTAUAN TERHADAP SPM BIDANG PENATAAN RUANG PROVINSI
32
 Pengklasifikasian hasil kuesioner
 Penilaian data sekunder
 Analisis kuantitatif
 Analisis deskriptif
 Penyusunan usulan rencana program/kegiatan pemenuhan SPM bidang penataan ruang
 Penyusunan Rekomendasi
A. Metodologi Evaluasi :
 Perhitungan Tingkat Pencapaian Pemenuhan SPM Bidang Penataan Ruang
 Perhitungan Penilaian Kinerja Pemenuhan SPM
B. Cara Perhitungan :
1. Penyusunan Rekomendasi secara umum
2. Penyusunan Rekomendasi untuk masing-masing pelayanan dasar
D. Penyusunan Rekomendasi
Klasifikasi penilaian kinerja dari masing-masing kabupaten/kota di setiap provinsi:
• Memuaskan : 91 - 100
• Baik : 71 - 90
• Cukup : 51 - 70
• Kurang : ≤ 50
C. Penilaian Kinerja:
EVALUASI TERHADAP SPM BIDANG PENATAAN RUANG PROVINSI
33
1. Perhitungan Tingkat Pencapaian SPM Informasi Peta Analog
2. Perhitungan Tingkat Pencapaian SPM Informasi Peta Digital
3. Perhitungan Tingkat Pencapaian SPM Perda RTRW Provinsi
4. Perhitungan Tingkat Pencapaian SPM Perda RRTR Provinsi
Perhitungan Tingkat Pencapaian Pemenuhan SPM Bidang Penataan Ruang
dan Kualitas Pelaksanaan
34
PELAPORAN KEGIATAN SPM BIDANG PENATAAN RUANG PROVINSI
Mekanisme
Pelaporan
• Provinsi : Unit yang bertanggungjawab di Provinsi menyampaikan laporan kepada Gubernur, dan
selanjutnya Gubernur menyampaikan laporan tersebut kepada Menteri PU dan Menteri Dalam Negeri.
• Kabupaten : Unit yang bertanggungjawab di Kab/Kota menyampaikan laporan kepada Bupati/Walikota,
Bupati/Walikota kemudian menyampaikan laporan tersebut kepada Gubernur dan selanjutnya Gubernur
menyampaikan ringkasan laporan tahunan kepada Menteri PU dan Menteri Dalam Negeri.
Jenis
Laporan
• Laporan Pengawasan Terhadap Kinerja Pemenuhan SPM Bidang Penataan Ruang Provinsi.
• Laporan Konsolidasi (Consolidated Report) Pengawasan Teknis Terhadap Kinerja Pemenuhan SPM Bidang
Penataan Ruang seluruh Provinsi.
Waktu
Pelaporan
• Laporan hasil pengawasan terhadap kinerja pemenuhan SPM disampaikan oleh pejabat pengawas
kepada Gubernur melalui SKPD bidang penataan ruang provinsi selambat-lambatnya pertengahan bulan
Desember untuk setiap tahun berjalan.
• Penyampaian hasil evaluasi dan rekomendasi kinerja pemenuhan SPM oleh Gubernur kepada
Bupati/Walikota selambat-lambatnya pada akhir bulan Februari pada tahun berikutnya.
35
 MENTERI PU
 MENTERI DALAM NEGERI
GUBERNUR
Unit Kerja yang
bertanggungjawab di Bidang PU
dan Penataan Ruang Provinsi Menyampaikan
Laporan Teknis
Tahunan Melaporkan
• Laporan Pengawasan Teknis terhadap Kinerja Pemenuhan SPM Bidang Penataan Ruang Provinsi
• Pendahuluan;
• Hasil Pemantauan terhadap Indikator Kinerja;
• Hasil Evaluasi terhadap Kinerja Pemenuhan SPM Bidang Penataan Ruang;
• Rekomendasi Peningkatan Kinerja Pemenuhan SPM Bidang Penataan Ruang;
• Penutup;
• Lampiran.
• Laporan Konsolidasi (Consolidated Report) Pengawasan Teknis terhadap Kinerja Pemenuhan SPM Bidang
Penataan Ruang Provinsi
• Latar Belakang, Maksud dan tujuan, Ruang Lingkup, Metodologi pelaksanaan pengawasan teknis
kinerja Pemenuhan SPM Bidang Penataan Ruang;
• Hasil Pemantauan terhadap Indikator Kinerja;
• Hasil Penilaian Kinerja Pemenuhan SPM Bidang Penataan Ruang yang berisikan kesimpulan dan
rekomendasi.
MEKANISME PELAPORAN TERHADAP SPM BIDANG PENATAAN RUANG PROVINSI
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPenataan Ruang
 
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di IndonesiaManajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di IndonesiaDadang Solihin
 
Peraturan Penataan Ruang RDTR
Peraturan Penataan Ruang  RDTRPeraturan Penataan Ruang  RDTR
Peraturan Penataan Ruang RDTRhenny ferniza
 
Sosialisasi KKPR
Sosialisasi KKPRSosialisasi KKPR
Sosialisasi KKPREra Wibowo
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BandungRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BandungPenataan Ruang
 
PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGDadang Solihin
 
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...Penataan Ruang
 
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007Yogan Daru Prabowo
 
Pedoman penyusunan RDTR Kota
Pedoman penyusunan RDTR KotaPedoman penyusunan RDTR Kota
Pedoman penyusunan RDTR KotaAji Qan D
 
Pedoman kriteria teknis kawasan budidaya
Pedoman kriteria teknis kawasan budidayaPedoman kriteria teknis kawasan budidaya
Pedoman kriteria teknis kawasan budidayainfosanitasi
 
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunan
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunanKedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunan
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunanEvant Manö
 
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanmuhfidzilla
 
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...infosanitasi
 
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta DesaPerka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta DesaJaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Batang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BatangRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Batang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BatangPenataan Ruang
 

What's hot (20)

Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
 
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di IndonesiaManajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
 
Peraturan Penataan Ruang RDTR
Peraturan Penataan Ruang  RDTRPeraturan Penataan Ruang  RDTR
Peraturan Penataan Ruang RDTR
 
Matriks itbx 2
Matriks itbx 2Matriks itbx 2
Matriks itbx 2
 
Struktur ruang
Struktur ruangStruktur ruang
Struktur ruang
 
Sosialisasi KKPR
Sosialisasi KKPRSosialisasi KKPR
Sosialisasi KKPR
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BandungRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
 
PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANG
 
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
Pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial bud...
 
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
 
Pedoman penyusunan RDTR Kota
Pedoman penyusunan RDTR KotaPedoman penyusunan RDTR Kota
Pedoman penyusunan RDTR Kota
 
Pedoman kriteria teknis kawasan budidaya
Pedoman kriteria teknis kawasan budidayaPedoman kriteria teknis kawasan budidaya
Pedoman kriteria teknis kawasan budidaya
 
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunan
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunanKedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunan
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunan
 
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
 
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta DesaPerka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
 
6. struktur internal kota1
6. struktur internal kota16. struktur internal kota1
6. struktur internal kota1
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Batang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BatangRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Batang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Batang
 
Inovasi daerah dan Sistem Inovasi Daerah
Inovasi daerah dan Sistem Inovasi DaerahInovasi daerah dan Sistem Inovasi Daerah
Inovasi daerah dan Sistem Inovasi Daerah
 

Similar to OPTIMASI TATA RUANG

Review UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Dan PP Nomor 8 Tahun 201...
Review UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Dan PP Nomor 8 Tahun 201...Review UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Dan PP Nomor 8 Tahun 201...
Review UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Dan PP Nomor 8 Tahun 201...Nur Hilaliyah
 
130704 pelatihan tr
130704 pelatihan tr130704 pelatihan tr
130704 pelatihan trYustus Rona
 
Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW KabupatenKabupaten isi p...
Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW KabupatenKabupaten isi p...Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW KabupatenKabupaten isi p...
Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW KabupatenKabupaten isi p...Deki Zulkarnain
 
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptxBahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptxsrimuharrani2
 
2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc
2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc
2016_ustek_MateksKRGMJ_1.docbambang480612
 
Integrasi pelabuhan dengan tata ruang kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717
Integrasi pelabuhan dengan tata ruang   kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717Integrasi pelabuhan dengan tata ruang   kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717
Integrasi pelabuhan dengan tata ruang kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717Haryo Armono
 
PPT RDTR_31052022.pptx
PPT RDTR_31052022.pptxPPT RDTR_31052022.pptx
PPT RDTR_31052022.pptxYettiAnita
 
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...Fitri Indra Wardhono
 
PENJELASAN PERDA RDTR DAN PZ
PENJELASAN PERDA RDTR DAN PZ PENJELASAN PERDA RDTR DAN PZ
PENJELASAN PERDA RDTR DAN PZ joihot
 
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017 Achmad Wahid
 
Hukum dan Administrasi Perencanaan dan Tata Ruang.pdf
Hukum dan Administrasi Perencanaan dan Tata Ruang.pdfHukum dan Administrasi Perencanaan dan Tata Ruang.pdf
Hukum dan Administrasi Perencanaan dan Tata Ruang.pdfAkunZoom5
 
Tata Cara Pelaksanaan MONEV
Tata Cara Pelaksanaan  MONEVTata Cara Pelaksanaan  MONEV
Tata Cara Pelaksanaan MONEVAditTong
 
Permendagri 54-direktur-ok-sri varita 5 maret 2013
Permendagri 54-direktur-ok-sri varita 5 maret 2013Permendagri 54-direktur-ok-sri varita 5 maret 2013
Permendagri 54-direktur-ok-sri varita 5 maret 2013Sigit Pramulia
 
EKSPOSE LAPDAL STUDI RINCI BINJAI.pptx
EKSPOSE LAPDAL STUDI RINCI BINJAI.pptxEKSPOSE LAPDAL STUDI RINCI BINJAI.pptx
EKSPOSE LAPDAL STUDI RINCI BINJAI.pptxssuser25ec9f1
 
BP Cekban - Paparan Diskusi Penguatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Pedoman...
BP Cekban - Paparan Diskusi Penguatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Pedoman...BP Cekban - Paparan Diskusi Penguatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Pedoman...
BP Cekban - Paparan Diskusi Penguatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Pedoman...GinaRahmanKusumawan
 

Similar to OPTIMASI TATA RUANG (20)

23
2323
23
 
Review UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Dan PP Nomor 8 Tahun 201...
Review UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Dan PP Nomor 8 Tahun 201...Review UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Dan PP Nomor 8 Tahun 201...
Review UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Dan PP Nomor 8 Tahun 201...
 
130704 pelatihan tr
130704 pelatihan tr130704 pelatihan tr
130704 pelatihan tr
 
Kabupaten isi pedoman
Kabupaten isi pedomanKabupaten isi pedoman
Kabupaten isi pedoman
 
Kabupaten isi pedoman
Kabupaten isi pedomanKabupaten isi pedoman
Kabupaten isi pedoman
 
Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW KabupatenKabupaten isi p...
Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW KabupatenKabupaten isi p...Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW KabupatenKabupaten isi p...
Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW KabupatenKabupaten isi p...
 
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptxBahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
 
2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc
2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc
2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc
 
Integrasi pelabuhan dengan tata ruang kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717
Integrasi pelabuhan dengan tata ruang   kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717Integrasi pelabuhan dengan tata ruang   kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717
Integrasi pelabuhan dengan tata ruang kemenhub 25 juli 2017 - versi 240717
 
Eksum
EksumEksum
Eksum
 
PPT RDTR_31052022.pptx
PPT RDTR_31052022.pptxPPT RDTR_31052022.pptx
PPT RDTR_31052022.pptx
 
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
 
PENJELASAN PERDA RDTR DAN PZ
PENJELASAN PERDA RDTR DAN PZ PENJELASAN PERDA RDTR DAN PZ
PENJELASAN PERDA RDTR DAN PZ
 
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
 
Hukum dan Administrasi Perencanaan dan Tata Ruang.pdf
Hukum dan Administrasi Perencanaan dan Tata Ruang.pdfHukum dan Administrasi Perencanaan dan Tata Ruang.pdf
Hukum dan Administrasi Perencanaan dan Tata Ruang.pdf
 
Tata Cara Pelaksanaan MONEV
Tata Cara Pelaksanaan  MONEVTata Cara Pelaksanaan  MONEV
Tata Cara Pelaksanaan MONEV
 
Permendagri 54-direktur-ok-sri varita 5 maret 2013
Permendagri 54-direktur-ok-sri varita 5 maret 2013Permendagri 54-direktur-ok-sri varita 5 maret 2013
Permendagri 54-direktur-ok-sri varita 5 maret 2013
 
Monday's gerung
Monday's gerungMonday's gerung
Monday's gerung
 
EKSPOSE LAPDAL STUDI RINCI BINJAI.pptx
EKSPOSE LAPDAL STUDI RINCI BINJAI.pptxEKSPOSE LAPDAL STUDI RINCI BINJAI.pptx
EKSPOSE LAPDAL STUDI RINCI BINJAI.pptx
 
BP Cekban - Paparan Diskusi Penguatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Pedoman...
BP Cekban - Paparan Diskusi Penguatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Pedoman...BP Cekban - Paparan Diskusi Penguatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Pedoman...
BP Cekban - Paparan Diskusi Penguatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang (Pedoman...
 

More from ushfia

Prosedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air Permukaan
Prosedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air PermukaanProsedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air Permukaan
Prosedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air Permukaanushfia
 
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi BantenProsedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Bantenushfia
 
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya AirRekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Airushfia
 
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya AirPerizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Airushfia
 
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PADJenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PADushfia
 
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...ushfia
 
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANGSTANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANGushfia
 
Rancangan Pangkalan Data Investasi
Rancangan Pangkalan Data InvestasiRancangan Pangkalan Data Investasi
Rancangan Pangkalan Data Investasiushfia
 
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanah
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi TanahKoordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanah
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanahushfia
 
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi BantenPeluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Bantenushfia
 
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan PertanianPengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanianushfia
 
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan RuangSurvey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruangushfia
 
Status RTRW dan RDTR Jawa dan Bali
Status RTRW dan RDTR Jawa dan BaliStatus RTRW dan RDTR Jawa dan Bali
Status RTRW dan RDTR Jawa dan Baliushfia
 
Konsolidasi Tanah
Konsolidasi TanahKonsolidasi Tanah
Konsolidasi Tanahushfia
 
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitas
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan KomunitasPenanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitas
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitasushfia
 
City Development Program
City Development ProgramCity Development Program
City Development Programushfia
 
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi BantenArah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Bantenushfia
 
Kota-Kota Berkelanjutan
Kota-Kota BerkelanjutanKota-Kota Berkelanjutan
Kota-Kota Berkelanjutanushfia
 
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan RuangPengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruangushfia
 
Pengembangan Prasarana Perkotaan dan Pengelolaan Tanah Perkotaan Berkelanjutan
Pengembangan Prasarana Perkotaan dan Pengelolaan Tanah Perkotaan BerkelanjutanPengembangan Prasarana Perkotaan dan Pengelolaan Tanah Perkotaan Berkelanjutan
Pengembangan Prasarana Perkotaan dan Pengelolaan Tanah Perkotaan Berkelanjutanushfia
 

More from ushfia (20)

Prosedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air Permukaan
Prosedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air PermukaanProsedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air Permukaan
Prosedur Penindakan Terhadap Pemanfaatan Air Permukaan
 
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi BantenProsedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
Prosedur Perizinan Online (SIPEKA) DPMPTSP Provinsi Banten
 
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya AirRekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
 
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya AirPerizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
 
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PADJenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
 
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
 
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANGSTANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENATAAN RUANG
 
Rancangan Pangkalan Data Investasi
Rancangan Pangkalan Data InvestasiRancangan Pangkalan Data Investasi
Rancangan Pangkalan Data Investasi
 
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanah
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi TanahKoordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanah
Koordinasi dan Kerjasama Stakeholder dalam Kegiatan Konsolidasi Tanah
 
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi BantenPeluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
Peluang dan Tantangan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Provinsi Banten
 
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan PertanianPengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
Pengendalian Tata Ruang Kawasan Pertanian
 
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan RuangSurvey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
 
Status RTRW dan RDTR Jawa dan Bali
Status RTRW dan RDTR Jawa dan BaliStatus RTRW dan RDTR Jawa dan Bali
Status RTRW dan RDTR Jawa dan Bali
 
Konsolidasi Tanah
Konsolidasi TanahKonsolidasi Tanah
Konsolidasi Tanah
 
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitas
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan KomunitasPenanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitas
Penanganan Kumuh dan Squartter: Mengutamakan Pemberdayaan Komunitas
 
City Development Program
City Development ProgramCity Development Program
City Development Program
 
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi BantenArah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Banten
 
Kota-Kota Berkelanjutan
Kota-Kota BerkelanjutanKota-Kota Berkelanjutan
Kota-Kota Berkelanjutan
 
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan RuangPengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
Pengendalian Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Ruang
 
Pengembangan Prasarana Perkotaan dan Pengelolaan Tanah Perkotaan Berkelanjutan
Pengembangan Prasarana Perkotaan dan Pengelolaan Tanah Perkotaan BerkelanjutanPengembangan Prasarana Perkotaan dan Pengelolaan Tanah Perkotaan Berkelanjutan
Pengembangan Prasarana Perkotaan dan Pengelolaan Tanah Perkotaan Berkelanjutan
 

OPTIMASI TATA RUANG

  • 1. DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG / BADAN PERTANAHAN NASIONAL PEMANFAATAN TATA RUANG DI DAERAH Disampaikan dalam Acara Penyusunan SPM Bidang Penataan Ruang Banten, 25 Juli 2018
  • 2. 2 OUTLINE PEMBAHASAN 1. PERENCANAAN TATA RUANG DI INDONESIA 2. ESENSI PEMANFAATAN RUANG 3. PEMBAHASAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENATAAN RUANG
  • 3. 3 1 PERENCANAAN TATA RUANG DI INDONESIA
  • 4. 4 Penyelenggaraan Penataan Ruang berdasarkan UU 26/2007 tentang Penataan Ruang Pengaturan  Pemerintah kepada pemerintah daerah dan masyarakat  Pemerintah provinsi kepada pemerintah kabupaten/kota dan masyarakat  Pemerintah kabupaten/kota kepada masyarakat  Pemantauan  Evaluasi  Pelaporan Pelaksanaan upaya pencapaian tujuan penataan ruang melalui pelaksanaan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang Pengawasan upaya agar penyelenggaraan penataan ruang dapat diwujudkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan Penyelenggaraan Penataan Ruang Ps. 1 angka 9 Ps. 1 angka 11 Ps. 1 angka 12 Ps. 13 Ps.55 ayat (2) upaya pembentukan landasan hukum bagi Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam penataan ruang Pembinaan Ps. 1 angka 10 upaya untuk meningkatkan kinerja penataan ruang yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat penetapan ketentuan peraturan perundang- undangan bidang penataan ruang termasuk pedoman bidang penataan ruang. Ps. 12 Perencanaan Tata Ruang Pemanfaatan Ruang Pengendalian Pemanfaatan Ruang Suatu proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan RTR Upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan RTR melalui penyusunan dan pelaksanaan program serta pembiayaannya Upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang Penyusunan Rencana Tata Ruang Pelaksanaan program pemanfaatan ruang beserta pembiayaannya  Peraturan zonasi  Perizinan  Insentif- disinsentif  Pengenaan sanksi
  • 5. 5 Berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, hierarki dari produk perencanaan tata ruang sebagai berikut : HIERARKI PRODUK TATA RUANG
  • 6. 6 RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL (RTRWN) Penetapan lokasi danfungsi ruang untuk investasi (skala peta 1:1.000.000) Sebagai pedomanuntuk : a. Penyusunan RPJPN b. Penyusunan RPJMN c. Pemanfaatan ruang dan pengendalian ruang wilayah nasional d. Mewujudkan keterpaduan , keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan antar wilayah provinsi serta keserasian antar sektor e. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi f. Penataan ruang kawasan strategis nasional g. Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota Fungsi Peran Memuat a. tujuan, kebijakan, & strategi penataan ruang wilayah nasional b. rencana struktur ruang wilayah nasional yg meliputi sistem perkotaan nasional yang terkait dengan kawasan perdesaan dalam wilayah pelayanannya & sistem jaringan prasarana utama c. rencana pola ruang wilayah nasional yang meliputi kawasan lindung nasional & kawasan budi daya yang memiliki nilai strategis nasional d. penetapan kawasan strategis nasional e. arahan pemanfaatan ruang yang berisi indikasi program utama jangka menengah lima tahunan f. arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah nasional yang berisi indikasi arahan peraturan zonasi sistem nasional, arahan perizinan, arahan insentif dan disinsentif, serta arahan sanksi
  • 7. 7 RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI (RTRWP) Penetapan lokasi danfungsi ruang untuk investasi (skala peta 1: 250.000) Fungsi Peran Memuat Sebagai pedomanuntuk : a. Penyusunan RPJPD b. Penyusunan RPJMD c. Pemanfaatan Ruang & Pengendalian Pemanfaatan Ruang dalam Wilayah Provinsi d. Mewujudkan Keterpaduan, Keterkaitan, & Keseimbangan Perkembangan Antarwilayah Kabupaten/Kota, serta Keserasian Antarsektor e. Penetapan Lokasi dan Fungsi Ruang untuk Investasi f. Penataan Ruang Kawasan Strategis Provinsi g. Penataan Ruang Wilayah Kabupaten/Kota a. tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah provinsi b. rencana struktur ruang wilayah provinsi yang meliputi sistem perkotaan dalam wilayahnya yang berkaitan dengan kawasan perdesaan dalam wilayah pelayanannya & sistem jaringan prasarana wilayah provinsi c. rencana pola ruang wilayah provinsi yang meliputi kawasan lindung dan kawasan budi daya yang memiliki nilai strategis provinsi d. penetapan kawasan strategis provinsi e. arahan pemanfaatan ruang wilayah provinsi yang berisi indikasi program utama jangka menengah lima tahunan f. arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi yang berisi indikasi arahan peraturan zonasi sistem provinsi, arahan perizinan, arahan insentif dan disinsentif, serta arahan sanksi
  • 8. 8 RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN/KOTA Sebagai dasar dari Izin Prinsip, Izin Lokasi, Izin penggunaan pemanfaatan tanah, Perizinan lokasi pembangunan dan Administrasi dan pertanahan Skala Peta: 1 : 50.000 dan 1: 25.000 Sebagai pedomanuntuk : a. Penyusunan RPJPD b. Penyusunan RPJMD c. Pemanfaatan ruang & pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah Kota d. Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, & keseimbangan antarsektor e. Penetapan lokasi & fungsi ruang untuk investasi f. Penataan ruang kawasan Strategis Kota Fungsi Peran Memuat a. Tujuan, kebijakan, & strategi penataanruangwil. Kota b. Rencanastrukturruangwil.Kotayg meliputi sistem • perkotaan di wilayahnya yg terkait dgn kws. Perdesaan & sistem jaringan prasarana wilayah kota c. Rencana pola ruang wil. Kota yg meliputi kawasan lindung kota & kawasan budi daya kota d. Penetapan kawasan strategis kota e. Arahan pemanfaatan ruang wil. Kota yg berisi indikasi program utama jangka menengah 5 tahunan f. Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wil. Kota yg berisi ketentuan umum peraturan zonasi, ketentuan perizinan, ketentuan insentif & disinsentif, serta arahan sanksi g. Rencana penyediaan & pemanfaatan RTH h. Rencana penyediaan & pemanfaatan ruang terbuka nonhijau i. Rencana penyediaan & pemanfaatan prasarana & sarana jaringan pejalan kaki, angkutan umum, kegiatan sektor informal, & ruang evakuasi bencana
  • 9. 9 Rencana Struktur Ruang Rencana Sistem Pusat Permukiman Rencana Sistem Jaringan Prasarana Rencana Pola Ruang Peruntukan KawasanLindung Peruntukan Kawasan Budi Daya IVIIIIII 5 tahun 5 tahun 5 tahun 5 tahun Periode JANGKA WAKTU PELAKSANAAN RTRWN/RTRWP/RTRW KOTA 20 Tahun Jangka waktu pelaksanaan RTRWN/RTRWP/RTRW Kabupaten/Kota selama 20 tahun dibagi menjadi 4 periode 5 tahunan BerdasarkanPeraturan Pemerintah Nomor26 tahun2007 tentangPenataan Ruang,pasal17, Muatan dari Rencana Tata Ruang mencakup rencana struktur ruang dan pola ruang. JANGKA WAKTU DAN MUATAN RTRW
  • 10. 10 KETENTUAN PERMEN ATR/BPN NO.1 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RTRW PROVINSI, KABUPATEN, KOTA 1. tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang; 2. rencana struktur ruang; 3. rencana pola ruang; 4. penetapan kawasan strategis; 5. arahan pemanfaatan ruang; dan 6. arahan pengendalian pemanfaatan ruang.
  • 11. 11 Kriteria Perumusan ‐ mendukung tujuan penataan ruang yang tercantum pada RTR di atasnya melalui keterpaduan antarsektor, wilayah, & masyarakat ‐ mewujudkan aspek keruangan yang harmonis dengan RPJPD Tujuan ‐ ‐ mengakomodasi fungsi dan peran yang telah ditetapkan dalam RTRW di atasnya memperhatikan isu strategis, potensi unggulan dan karakteristik wilayah ‐ jelas, spesifik, terukur & dapat dicapai dalam jangka waktu perencanaan 20 (dua puluh) tahun ‐ tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan ‐ mampu menjabarkan tujuan penataan ruang wilayah Kebijakan ‐ ‐ mampu menjawab isu strategis di wilayah mempertimbangkan kapasitas sumber daya yang dimiliki ‐ tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan ‐ menjabarkan kebijakan penataan ruang wilayah ke dalam langkah-langkah yang dirinci dengan target pencapaian 5 (lima) tahunan) ‐ harus dapat dijabarkan secara spasial dalam rencana struktur ruang dan rencana pola ruangwilayah Strategi ‐ berfungsi sebagai arahan bagi penyusunan indikasi program utama dalamRTRW ‐ berfungsi sebagai dasar penetapan arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah ‐ jelas, realistis, dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu perencanaan ‐ tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG
  • 12. 12 RTRW provinsi (skala 1:250.000) RTRWkabupaten (skala 1:50.000) RTRW kota (skala 1:25.000) 1. Pusat kegiatan a. PKN a. PKN a. PPK b. PKW b. PKW b. Sub-pusat pelayanankota c. PKL c. PKL c. Pusat lingkungan d. PKSN d. PKSN e. PPK f. PPL 2. Sistem jaringanprasarana a. Sistem jaringan transportasidarat 1) Sistem jaringan jalan a) Jaringan jalan yg adadi provinsi b) Jaringan jalan yg merupakan kewenangan provinsi c) Terminalpenumpang Tipe A & B d) Terminal barang a) Jaringan jalan nasional ygada di kabupaten b) Jaringan jalan provinsi yg ada di kabupaten c) Jaringan jalan ygmerupakan kewenangan kabupaten d) Jalan desa e) Jalan khusus f) Terminal penumpang (Tipe A, B, g) Terminal barang h) Jembatan timbang a) Jaringan jalan nasional ygada di kota b) Jaringan jalan provinsi yg ada di c) Jaringan jalan ygmerupakan kewenangan kota d) Jalan khusus e) Terminal penumpang (Tipe A, B, f) Terminal barang g) Jembatan timbang CONTOH MUATAN RENCANA STRUKTUR RUANG
  • 13. 13 RTRW provinsi (skala 1:250.000) RTRWkabupaten (skala 1:50.000) RTRW kota (skala 1:25.000) 1. Kawasan Peruntukan Lindung a. Kawasan yg memberikan perlindungan thd kawasan bawahannya 1) kawasan hutan lindung 2) kawasan lindung gambut 3) kawasan resapanair 1) kawasan hutan lindung 2) kawasan lindung gambut 3) kawasan resapanair b.Kawasan perlindungansetempat 1) sempadan pantai 2) sempadan sungai 3) kawasan sekitardanau/waduk 4) kawasan lindung sporotual& kearifan lokal 1) sempadan pantai 2) sempadan sungai 3) kawasan sekitardanau/waduk 4) kawasan lindung sporotual& kearifan lokal c.kawasan konservasi 1) kawasan suakaalam (KSA) a) Cagar alam & cagar alam laut b)Suaka margasatwa &suaka margaratwa laut 1) kawasan suakaalam (KSA) a) Cagar alam & cagaralam laut b)Suaka margasatwa &suaka margaratwa laut 2) kawasan pelestarianalam (KPA) 2) kawasan pelestarianalam (KPA) CONTOH MUATAN RENCANA POLA RUANG
  • 14. 14 RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) adalah rencana secara terperinci tentang tata ruang wilayah kabupaten/kota yang dilengkapi dengan peraturan zonasi WilayahAdministrasi Kawasan Fungsional Bagian wilayah kota/subwilayah kota Bagian wilayah kab/kota yang memiliki ciri perkotaan Kawasan Strategis kab/kota yang memiliki ciri kawasan perkotaan Bagian wilayah kab/kota yang berupa kawasan perdesaan dan direncanakan menjadi kawasan perkotaan Menjadi dasar dalam penyusunan peraturan zonasi sebagai wujud dari pemanfaatan dan pengendalian tata ruang Dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, PeraturanZonasimerupakan ketentuan yang mengaturpemanfaatanruangdan unsur-unsurpengendalian yang disusun untuk setiap zonaperuntukansesuai denganrencanarinci tata ruang
  • 16. 16 PELAKSANAAN PEMANFAATAN RUANG (1) PELAKSANAAN PEMANFAATAN RUANG PENYUSUNAN DAN SINKRONISASI PROGRAM PEMBIAYAAN PROGRAM PELAKSANAAN PROGRAM MEWUJUDKAN RENCANA TATA RUANG DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SECARA TERPADU Pelaksanaan pemanfaatan ruang merupakan pelaksanaan pembangunan sektoral dan pengembangan wilayah PP No 15 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
  • 17. 17 Penyusunan dan Sinkronisasi Program Pembiayaan Program Pelaksanaan Program  Program jangka panjang, menengah, dan tahunan  indikasi program utama dalam RTR  Sinkronisasi program sektoral dan kewilayahan  Memperhatik an rencana pembanguna n pengembang an wilayah  Melalui berbagai forum dan rapat koordinasi Penyusunan Sinkronisasi  Perkiraan biaya pelaksanaan  Sumber pembiayaan  Jangka waktu pembiayaan  Dapat berasal dari Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat  Dapat disusun Rencana Induk Masing-Masing Sektor  Dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat melalui Kerjasama Pasal 96 Pasal 100 Pasal 98 -99 Berlaku untuk Pemanfaatan Ruang Wilayah Pemanfaatan Ruang Kaw. Strategis Pemanfaatan Ruang Kaw. Perkotaan Pemanfaatan Ruang Kaw. Perdesaan PP No 15 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang PELAKSANAAN PEMANFAATAN RUANG (2)
  • 18. 18 TUGAS DAN FUNGSI DIREKTORAT PEMANFAATAN RUANG, KEMENTERIAN ATR/BPN TUGAS POKOK : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pemanfaatan ruang dalam rangka perwujudan rencana tata ruang wilayah nasional, rencana tata ruang pulau/kepulauan, dan rencana tata ruang kawasan strategis nasional FUNGSI : 1. Penyiapan perumusan kebijakan dan strategi di bidang pemanfaatan ruang wilayah nasional, pulau/kepulauan, dan kawasan strategis nasional; 2.Penyiapan dan pelaksanaan program di bidang pemanfaatan ruang wilayah nasional, pulau/kepulauan, dan kawasan strategis nasional; 3.Penyiapan instrumen dan pelaksanaan peningkatan peran serta masyarakat dalam pemanfaatan ruang; 4.Penyiapan pengelolaan data dan informasi serta bahan komunikasi; 5.Penyusunan pedoman bidang pemanfaatan ruang; 6.Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi program pemanfaatan ruang wilayah nasional, pulau/ kepulauan, dan kawasan strategis nasional serta fasilitasi pelaksanaan kerja sama regional; 7.Penyiapan bahan koordinasi lintas sektor dan lintas wilayah dalam penataan ruang; 8.Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pemanfaatan ruang wilayah nasional, pulau/kepulauan, dan kawasan strategis nasional; dan 9.Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
  • 19. 19 POSITIONING PEMANFAATAN RUANG DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN RPJP Nasional RPJMN RKP Renstra K/L Renja K/L RTRW Nasional RTR Pulau/ Kepulauan RTR KSN RTR Provinsi RTR Kws Strategis Provinsi RTR Kab/Kota RTR Kws Strategis Kab/Kota dijabarkan pedoman salingmengacu dijabarkan pedoman RPJP Daerah RPJM Daerah RKP Daerah Renstra SKPD Renja SKPD dijabarkan pedoman dijabarkan pedoman SPATIALPLANDEVELOPMENTPLAN PROSES MUSRENBANG DOKUMEN TEKNIS MUSRENBANG RTPIPRJM Pulau/Kepulauan dan KSN JANGKA PANJANG 20 Tahun JANGKA MENENGAH 5 Tahun JANGKA PENDEK 1 Tahun  Pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan program beserta pembiayaannya  Terdapat dokumen sinkronisasi program pemanfaatan ruang yaitu Dokumen RTPIPRJM dan Dokumen Teknis Sinkronisasi Program Tahunan
  • 20. 20 PENYUSUNAN DOKUMEN SINKRONISASI PROGRAM PEMANFAATAN RUANG 20 RENCANA TATA RUANG RENCANA PEMBANGUNAN Permasalahan keterpaduan pembangunan infrastruktur:  Belum fokusnya sasaran kewilayahan yang akan didorong pembangunan infrastrukturnya  Belum sinergisnya program pembangunan infrastruktur antar kementerian/lembaga terkait dan pemerintah daerah  Belum efektifnya sistem penganggaran pembangunan infrastruktur. Sinkronisasi Program Jangka Menengah Sinkronisasi Program Tahunan Latar belakang dan urgensi sinkronisasi program : Perlu disusun Sinkronisasi program :  Amanat dari PP No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang Pasal 96 ayat (3)  Dapat digunakan sebagai acuan bagi semua stakeholders yang terkait dalam pembangunan infrastruktur pada Kawasan Strategis Nasional
  • 21. 21 RPJP NASIONAL DIPERHATIKAN PEDOMAN 20 TAHUN 5 TAHUN PEDOMAN PEDOMAN DIJABARKAN DIJABARKAN 20 TAHUN PEDOMAN 5 TAHUN 1 TAHUNDIACU RPJM NASIONAL RKP RPJP DAERAH RPJM DAERAH RKPD RENSTRA SKPD 1 TAHUN DIACU RTRW NASIONAL RTRW DAERAH MEMPERHATIKAN DAN DIPEDOMANI DIACU MEMPERHATIKAN DAN DIPEDOMANI KONSISTENSI DAN SINKRONISASI DOKUMEN PERENCANAAN RENJA SKPD KONSISTENSI SINKRONISASI DOKUMEN PERENCANAAN
  • 22. 22 3 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENATAAN RUANG
  • 23. 23 Acuan Hukum Permen PU No. 01/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pengertian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal Pelayanan Dasar Jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi dan pemerintah. Indikator SPM Tolak ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu, berupa masukan, proses, hasil dan/atau manfaat pelayanan ACUAN NORMATIF DAN PENGERTIAN
  • 24. 24 PENGAWASAN : Tindakan Pemantauan Tindakan Evaluasi Tindakan Pelaporan Pelayanan Dasar Bidang Penataan Ruang (Provinsi): Informasi Penataan Ruang, indikator persentase tersedianya informasi RTRWP dan rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital. Pelayanan Dasar Bidang Penataan Ruang (Kabupaten): Informasi Penataan Ruang, indikator persentase tersedianya informasi RTRW Kabupaten/Kota dan rencana rincinya melalui peta analog dan digital. Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik, indikator persentase tersedianya luasan RTH Publik sebesar 20 % dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan. RUANG LINGKUP STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENATAAN RUANG FOKUS PEMBAHASAN
  • 25. 25 JENIS PELAYANAN DASAR, INDIKATOR KINERJA DAN BATAS WAKTU PENCAPAIAN
  • 26. 26 PETA ANALOG INFORMASI PENATAAN RUANG Peta Analog Berupa Cetakan Ukuran : dicetak dengan ukuran A1 (594 mm x 841 mm) Bentuk : Peta dapat berupa lembaran maupun album. Peta yang telah dicetak selanjutnya dapat dijilid ring besi maupun ring plastik Materi Dasar : Peta dicetak pada jenis kertas yang tidak mudah rusak dan tahan lama, seperti art paper yaitu kertas dengan permukaan licin dan mengkilap di kedua sisinya. Lokasi Penempatan : Peta ditempatkan di Kantor Dinas/Instansi terkait penataan ruang, yang dapat diakses secara mudah oleh masyarakat.
  • 27. 27 PETA ANALOG INFORMASI PENATAAN RUANG Peta Analog Berupa Display Ukuran : minimal 120 cm x 160 cm. Apabila dibutuhkan, dapat dilakukan perbesaran dengan menggunakan skala garis. Bentuk : Alat peraga tempat peta disajikan berupa papan informasi, dengan peta dibingkai kaca untuk melindungi peta, dan mudah dilihat oleh masyarakat. Materi Dasar : Peta dicetak pada jenis kertas yang tidak mudah rusak dan tahan lama, seperti art paper yaitu kertas dengan permukaan licin dan mengkilap di kedua sisinya. Lokasi Penempatan : Peta ditempatkan di Kantor Dinas/Instansi terkait penataan ruang atau ruang publik di wilayah tersebut. Lokasi penempatan perlu memperhatikan kemudahan akses bagi masyarakat, sehingga papan informasi dapat ditempelkan pada dinding luar kantor, pada ruangan atau koridor beratap, atau pada ruang terbuka atau halaman kantor.
  • 28. 28 ILUSTRASI PETA ANALOG INFORMASI PENATAAN RUANG PAPAN INFORMASI RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN/KOTA WARGA SEKITAR YANG SEDANG MELIHAT PAPAN INFORMASI
  • 29. 29 PETA DIGITAL INFORMASI PENATAAN RUANG Format Berbentuk soft copy dalam kepingan CD/DVD dalam format Shp (ArcGis)/MapInfo atau yang minimal dibuat dalam format .jpg/.png. Perangkat Penunjang 1. Komputer  Processor yang digunakan minimal Pentium IV;  Hard Disk minimal 160 GB;  Random Access Memory (RAM) minimal 1 GB;  Video Graphics Adapter (VGA) Card minimal 128 MB;  Monitor 17 inch; dan  Uninterruptible Power Supply (UPS) minimal 600 VA. 2. Buku Manual Berisi petunjuk untuk mengoperasikan program komputer. 3. Operator Tersedia minimal 1 (satu) orang petugas operator komputer, guna melayani masyarakat dalam memperagakan peta digital RTR Kabupaten/Kota dan penggandaan soft file peta RTR Kabupaten/Kota dalam format CD/DVD. 4. Lokasi Penempatan Perangkat ditempatkan pada ruangan khusus yang mudah diakses oleh masyarakat dan ditempatkan di Kantor Dinas/Instansi terkait penataan ruang.
  • 30. 30 No Jenis Pelayanan Dasar Obyek Pemantauan Lokasi Pemantauan Tata Cara Pemantauan 1 Penyediaan Informasi Penataan Ruang (Peta Analog)  Jumlah peta analog  Bentuk penyajian peta analog  Kemudahan untuk diakses  Rencana program dan kegiatan sampai dengan tahun 2019 Kantor gubernur, bupati/walikota, kecamatan, kelurahan dan dinas/instansi lain yang terkait di provinsi.  Melakukan identifikasi ketersediaan peta analog • Jumlah peta • Lokasi • Bentuk penyajian peta • Kemudahan untuk diakses  Pemantauan lapangan • Target rencana pemenuhan SPM • Dokumentasi dan bukti ketersediaan peta analog Penyediaan Informasi Penataan Ruang (Peta Digital)  Jumlah peta digital  Bentuk penyajian peta digital  Kemudahan untuk diakses  Rencana program dan kegiatan sampai dengan tahun 2019 Kantor gubernur, bupati/walikota, kecamatan, kelurahan dan dinas/instansi lain yang terkait di provinsi.  Melakukan identifikasi ketersediaan peta digital • Jumlah peta • Lokasi • Bentuk penyajian peta • Kemudahan untuk diakses  Pemantauan lapangan • Target rencana pemenuhan SPM • Dokumentasi dan bukti ketersediaan peta digital KEGIATAN PEMANTAUAN TERHADAP SPM BIDANG PENATAAN RUANG PROVINSI
  • 31. 31 Lembar Kuesioner Format Berita Acara Pelaksanaan Pemantauan Tabel Rekapitulasi Data Hasil Pemantauan SPM Bidang Penataan Ruang Rekapitulasi Kendala, Masukan dan Saran, Program dan Kegiatan yang sudah dilaksanakan, serta Rencana Program dan Kegiatan dalam Rangka Pemenuhan Target Tahun 2019 Tabel Target Pencapaian SPM Bidang Penataan Ruang Provinsi/Kabupaten/Kota HASIL KEGIATAN PEMANTAUAN TERHADAP SPM BIDANG PENATAAN RUANG PROVINSI
  • 32. 32  Pengklasifikasian hasil kuesioner  Penilaian data sekunder  Analisis kuantitatif  Analisis deskriptif  Penyusunan usulan rencana program/kegiatan pemenuhan SPM bidang penataan ruang  Penyusunan Rekomendasi A. Metodologi Evaluasi :  Perhitungan Tingkat Pencapaian Pemenuhan SPM Bidang Penataan Ruang  Perhitungan Penilaian Kinerja Pemenuhan SPM B. Cara Perhitungan : 1. Penyusunan Rekomendasi secara umum 2. Penyusunan Rekomendasi untuk masing-masing pelayanan dasar D. Penyusunan Rekomendasi Klasifikasi penilaian kinerja dari masing-masing kabupaten/kota di setiap provinsi: • Memuaskan : 91 - 100 • Baik : 71 - 90 • Cukup : 51 - 70 • Kurang : ≤ 50 C. Penilaian Kinerja: EVALUASI TERHADAP SPM BIDANG PENATAAN RUANG PROVINSI
  • 33. 33 1. Perhitungan Tingkat Pencapaian SPM Informasi Peta Analog 2. Perhitungan Tingkat Pencapaian SPM Informasi Peta Digital 3. Perhitungan Tingkat Pencapaian SPM Perda RTRW Provinsi 4. Perhitungan Tingkat Pencapaian SPM Perda RRTR Provinsi Perhitungan Tingkat Pencapaian Pemenuhan SPM Bidang Penataan Ruang dan Kualitas Pelaksanaan
  • 34. 34 PELAPORAN KEGIATAN SPM BIDANG PENATAAN RUANG PROVINSI Mekanisme Pelaporan • Provinsi : Unit yang bertanggungjawab di Provinsi menyampaikan laporan kepada Gubernur, dan selanjutnya Gubernur menyampaikan laporan tersebut kepada Menteri PU dan Menteri Dalam Negeri. • Kabupaten : Unit yang bertanggungjawab di Kab/Kota menyampaikan laporan kepada Bupati/Walikota, Bupati/Walikota kemudian menyampaikan laporan tersebut kepada Gubernur dan selanjutnya Gubernur menyampaikan ringkasan laporan tahunan kepada Menteri PU dan Menteri Dalam Negeri. Jenis Laporan • Laporan Pengawasan Terhadap Kinerja Pemenuhan SPM Bidang Penataan Ruang Provinsi. • Laporan Konsolidasi (Consolidated Report) Pengawasan Teknis Terhadap Kinerja Pemenuhan SPM Bidang Penataan Ruang seluruh Provinsi. Waktu Pelaporan • Laporan hasil pengawasan terhadap kinerja pemenuhan SPM disampaikan oleh pejabat pengawas kepada Gubernur melalui SKPD bidang penataan ruang provinsi selambat-lambatnya pertengahan bulan Desember untuk setiap tahun berjalan. • Penyampaian hasil evaluasi dan rekomendasi kinerja pemenuhan SPM oleh Gubernur kepada Bupati/Walikota selambat-lambatnya pada akhir bulan Februari pada tahun berikutnya.
  • 35. 35  MENTERI PU  MENTERI DALAM NEGERI GUBERNUR Unit Kerja yang bertanggungjawab di Bidang PU dan Penataan Ruang Provinsi Menyampaikan Laporan Teknis Tahunan Melaporkan • Laporan Pengawasan Teknis terhadap Kinerja Pemenuhan SPM Bidang Penataan Ruang Provinsi • Pendahuluan; • Hasil Pemantauan terhadap Indikator Kinerja; • Hasil Evaluasi terhadap Kinerja Pemenuhan SPM Bidang Penataan Ruang; • Rekomendasi Peningkatan Kinerja Pemenuhan SPM Bidang Penataan Ruang; • Penutup; • Lampiran. • Laporan Konsolidasi (Consolidated Report) Pengawasan Teknis terhadap Kinerja Pemenuhan SPM Bidang Penataan Ruang Provinsi • Latar Belakang, Maksud dan tujuan, Ruang Lingkup, Metodologi pelaksanaan pengawasan teknis kinerja Pemenuhan SPM Bidang Penataan Ruang; • Hasil Pemantauan terhadap Indikator Kinerja; • Hasil Penilaian Kinerja Pemenuhan SPM Bidang Penataan Ruang yang berisikan kesimpulan dan rekomendasi. MEKANISME PELAPORAN TERHADAP SPM BIDANG PENATAAN RUANG PROVINSI