Dokumen tersebut membahas tentang interaksi antara desa dan kota, termasuk pengertian, karakteristik, fungsi, dan struktur ruang kota. Kota dideskripsikan sebagai sistem jaringan kehidupan yang ditandai kepadatan penduduk tinggi dan heterogenitas ekonomi. Fungsi kota meliputi pusat industri, perdagangan, politik, budaya, dan rekreasi. Teori perkembangan struktur ruang kota meliputi teori konsentris, sektoral
3. PENGERTIAN KOTA
Menurut R. Bintarto, kota merupakan suatu
sistem jaringan kehidupan yang ditandai dengan
kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai
dengan strata ekonomi yang heterogeny serta
materialistis.
4. KARAKTERISTIK FISIK KOTA
Tersedia banyak pusat layanan ekonomi
Terdapat tempat wisata dan area olahraga
Terdapat Gedung-Gedung pemerintahan
Terdapat alun-alun
Area parkir cukup memadai
5. KARAKTERISTIK SOSIAL KOTA
Masyarakat bersifat heterogen
Terjadi kesenjangan sosial antara penduduk miskin dan kaya
Mata pencaharian penduduk di bidang non agraris
Hubungan kekerabatannya mulai pudar
Bersifat individualis dan meterialistis
Pandangan hidup lebih rasional
6. TAHAPAN PERKEMBANGAN KOTA
EOPOLIS
Perkembangan
desa yang
teratur menuju
ke arah kota
POLIS
Perkembangan
kota yang
Sebagian
penduduknya
masih
berorientasi
pada sektor
agraris METROPOLIS
Perkembangan
kota yang telah
mengarah pada
kegiatan
industri
MEGAPOLIS
Wilayah
perkotaan yang
terdiri dari atas
gabungan
beberapa kota
metropolis
TRYANOPOLIS
Perkembangan
kota yang
ditandaidengan
kekacauan,
kemacetan lalu
lintas, dan
tingginya
kriminalitas
NEKROPOLIS
Suatu kota yang
mulai
ditinggalkan
penduduknya
dan menjadi
kota mati
7. FUNGSI KOTA
Menurut Gist N.P dan Hallbert L.A, fungsi kota dibedakan
sebagai berikut:
• Kota sebagai pusat industri
• Kota sebagai pusat perdagangan
• Kota sebagai pusat politik
• Kota sebagai pusat kebudayaan
• Kota sebagai pusat rekreasi dan Kesehatan
• Kota mempunyai fungsi tertentu yang menonjol
8. POTENSI KOTA
Potensi Ekonomi
• Luas lahan pertanian di kota terbatas. Kondisi tersebut memengaruhi potensiekonomi kota berorientasi pada sektor
nonagraris. Oleh karena itu, kegiatan ekonomi di kota lebih beragam di banding di desa. Kota mengembangkan kegiatan
ekonomi seperti industry dan pelayanan jasa.
Potensi Sosial
• Aspek sosial terkait tingkat kesejahteraan penduduk seperti Kesehatan, Pendidikan, dan pendapatan. Fasilitas Kesehatan dan
Pendidikan di kota lebih lengkap.
Potensi Budaya
• Budaya di kota terkait dengan penggunaan Bahasa, perkembangan teknologi, organisasi sosial, mata pencaharian,kesenian,
dan kehidupan keagamaan. Perkembangan teknologi di kota cukup pesat. Kondisi tersebut dapat dilihat dari penggunaan
teknologi modern dalam setiap aktivitas.
Potensi Politik
• Politik merupakan bagian penting dari kota. Potensi kota terkait dengan pusat administrasi dan pusat pemerintahan. Gedung-
Gedung pemerintahan terdapat di wilayah kota.
9. STRUKTUR RUANG KOTA
Pemanfaatan ruang kota lebih beragam dan
lebih kompleks. Kota yang tidak terencana dan
tidak tertata menunjukkan perkembangan tidak
seimbang. Ketimpangan tersebut merusak
estetika perkotaan. Struktur kota dibedakan
menjadi STRUKTUR EKONOMI KOTA dan
STRUKTUR INTERNAL KOTA
10. Struktur Ekonomi Kota
Struktur ekonomi kota merupakan struktur yang aktivitas
utamanya mendukung perkembangan ekonomi kota. Struktur
ekonomi terdiri atas ekonomi dasar dan bukan dasar.
1. Kegiatan ekonomi dasa merupakan kegiatan distribusi
barang dari kota ke daerah lain seperti hasil industry,
perdagangan, dan hiburan.
2. Kegiatan ekonomi bukan dasar merupakan kegiatan
produksi serta distribusi barang dan/atau jasa untuk
keperluan dalam kota.
11. Struktur Internal Kota
Struktur internal kota menunjukkan penggunaan ruang kota
untuk tujuan berbeda-beda. Tujuan penggunaan ruang
berkaitan dengan pemanfaatan lahan. Zona penggunaan
lahan berkembang dari titik-titik aktivitas yang terkonsentrasi
permanen. Area ini berkembang menjadi zona-zona
penggunaan lahan. Keberadaan zona-zona tersebut memiliki
keterkaitan erat.
Contoh: zona pemukiman, perdagangan, perkantoran,
industry, dan pemerintahan.
Zona-zona tersebut tersebut tersusun dengan pola tertentu.
12. Teori Konsentris
Dikemukakan oleh Ernest W. Burgess.
Burgess melakukan penelitian di Kota
Chicago, Amerika Serikat 1920.
Penelitian ini menghasilkan
teoriperkembangan kota dimulai dari
pusat kota kemudian meluas ke
pinggiran kota karena penduduk yang
bertambah.
13. Teori Sektoral
Dikemukakan oleh Hommer Hoyt pa
1930 dari hasil penelitian di Kota
Chicago.
Hoyt berpendapat:
a) Daerah yang memiliki harga tanah
atau sewa tanah tinggi biasanya
terletak di kota.
b) Daerah yang memiliki sewa tanah
dan harga tanah rendah
merupakan jalur-jalur bentuknya
memanjang dari pusat kota ke
daerah perbatasan.
c) Zona pusat adalahdaerah pusat
kegiatan.
14. Teori Inti Ganda
Penyempurna teori Burgess dan Hoyt.
Dikemukakan oleh Harris dan Ullman
pada tahun 1945. Teori ini
menjelaskan berkembang lebih
kompleks daripada model konsentris
dan sectoral.
Kota tumbuh dari nucleus baru yang
berfungsi sebagai kutub pertumbuhan.
Beberapa nucleus berkumpul dan
berkembang membentuk struktur kota
baru.
Nukleus tersebut adalah pusat-pusat
keramaian yang biasanya berupa
tempat pelayanan umum seperti
terminal, terminal bus, stasiun,
bandara, Pelabuhan, sekolah, dsb.
15. Teori Konsektoral Tipe
Eropa
Merupakan hasil penelitian di Inggris
pada tahun 1965 yang dikemukakan
Peter Mann.
Teori ini merupakan gabungan dari
teori Konsentris dan Teori Sektoral
dengan menonjolkan konsentrasi
wilayah.
16. Teori Konsektoral Tipe
Amerika Latin
Teori ini berdasarkan penelitiandi
Amerika Latin yang dilakukan Ernest
Griffin dan Larry Lord pada 1980. teori
ini terdiri dari enam zona.
17. FAKTOR PERSEBARAN PERMUKIMAN DI PERKOTAAN
1. Persaingan
Perbandingan jumlah penduduk dan luas wilayah tidak seimbang sehingga memunculkan
persaingan untuk mendapatkan lokasi pemukiman.
2. Sejarah perkembangan
Sebagian besar penduduk kota merupakan pendatang, sehingga harus menyewa
3. Transportasi
Memudahkan penduduk mencapai suatu tempat sehingga penduduk memilih pemukinan dekat
dengan jalur transportasi yang didukung oleh fasilitas seperti halte, shelter, terminal, stasiun dan
bandara.
4. Nilai sosial dan persepsi
Persebaran pemukiman dipengaruhi oleh status sosial penduduk. Rumah mewah menunjukan
status sosial tinggi yang berada di komplek, sedangkan rumah kecil dan sederhana berada di
pinggiran yang sempit.
5. Kebijakan pemerintah
Aturan resmi pemerintah menjadikan penataan kota memiliki kekuatan hukum. Dengan demikian,
masyarakat tidak bisa menggunakan lahan kota berdasarkan kehendak pribadi.