SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
KELOMPOK KONTRA
LATAR BELAKANG
Wacana untuk memindahkan ibu kota negara
telah berulangkali muncul, yakni ketika timbul kejadian
kritis akibat faktor sosial, ekonomi politik, lingkungan
dan bencana. Ibu kota negara mempunyai fungsi
sentral bagi Pemimpin negara dalam melaksanakan
tugas kenegaraan. Kondisi aman, nyaman, kondusif
dari ibu kota negara merupakan bagian penting dalam
memikirkan dan mengkoordinasikan jalannya
pemerintahan agar negara dan bangsa maju sejajar
dengan negara maju lainnya, serta rakyatnya cerdas,
sejahtera secara berkeadilan.
Ibukota sebagai pusat ekonomi utama dari suatu
wilayah sering menjadi titik pusat dari kekuatan politk,
dan menjadi suatu ibu kota melalui suatu penaklukan
atau penggabungan. Ibu kota secara alamiah
mempunyai daya tarik politik dan kepewaian yang
diperlukan untuk efisiensi administrasi pemerintahan
seperti ahli hukum, jurnalis, peneliti kebijakan publik.
Ibu kota adalah pusat ekonomi, budaya atau pusat
intelektual.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja syarat dari suatu ibukota negara?
2. Masalah apa saja yang menjadi pemicu keluarnya
beberapa pendapat untuk memindahkan ibukota ?
3. Bagaimana penyelesaian yang dapat diambil?
Setuju atau tidak ibukota dipindahkan dari jakarta?
MAKSUD DAN TUJUAN
Dari beberpa rumusan masalah, maksud dan tujuannya
yaitu :
1. Mengetahui syarat dari sebuah ibukota negara
2. Mengetahui Masalah yang jadi pemicu keluarnya
beberapa pendapat untuk memindahkan ibukota.
3. Mencari penyelesaian yang dapat diambil untuk
menyelesaikan masalah ini dalam hal setuju atau
tidak jika ibukota dipindahkan dari jakarta.
LANDASAN TEORI
A. Prinsip–prinsip Perencanaan
1. Keberlanjutan
Prinsip menyeluruh yang mengatur Perencanaan
Kota adalah pembangunan berkelanjutan. Ini bukan
hak eksklusif dari perencanaan. Kontribusi khusus
yang Perencanaan Kota membuat adalah fokus praktis
pada mengintegrasikan pertimbangan sosial, ekonomi
dan lingkungan dalam pembangunan pemukiman.
2. Perencanaan Terpadu
Terletak di sebuah kerangka kelembagaan yang
menguntungkan, perencanaan dan tindakan
terintegrasi dapat memberikan efisiensi dan efektivitas
dengan menambahkan nilai melalui kebijakan yang
mendukung, bukan melemahkan, satu sama lain.
3. Terintegrasi dengan Anggaran
Dalam rangka untuk memastikan integrasi yang
disebutkan di atas, rencana perlu mekanisme yang
menjamin hubungan yang efektif dengan proses
anggaran swasta dan publik.
4. Perencanaan dengan Mitra
Ini adalah tentang perencanaan dengan semua sektor
masyarakat dengan saham di tempat - tidak hanya
pemerintah, tetapi juga organisasi sektor swasta,
lembaga sukarela dan masyarakat sipil. Perencanaan
Kota memupuk kerjasama sukarela antara semua aktor
tersebut.
5. Subsidiaritas
Prinsip subsidiaritas harus diutamakan dalam
menentukan mana peran dan tanggung jawab yang
bersarang di Perencanaan Kota. Pemerintah nasional
memiliki peran penting dalam menetapkan kebijakan
pembangunan perkotaan nasional dan mendorong (dan
internasional) jaringan infrastruktur nasional yang akan
memandu pola pembangunan.
6. Permintaan Pasar
Perencanaan Kota memahami permintaan pasar,
khususnya di pasar tanah dan properti, dan menyadari
dinamika dan potensi sektor informal. Ini responsif,
tetapi tidak reaktif.
7. Akses ke Lahan
Sebuah persediaan lahan di lokasi yang aman dan
dapat diakses untuk memenuhi kebutuhan semua
sektor masyarakat, merupakan hal mendasar untuk
mencapai pemukiman efisien dan adil. Equitable
sistem kepemilikan lahan dan pengelolaan lahan harus
mendukung Perencanaan Kota.
8. Alat yang Tepat
Pengendalian pembangunan harus strategis,
terjangkau dan efektif, peka terhadap kebutuhan
masyarakat miskin sambil melestarikan sumber daya
penting ekologis, daripada berusaha untuk mikro-
mengelola lahan menggunakan perubahan dan
pembangunan skala kecil.
9. Pro-miskin dan Inklusif
Perencanaan Kota adalah inklusif dan pro-poor. Ia
mengakui keragaman dan mempromosikan
kesetaraan. Rencana dapat dan harus didorong oleh
tujuan dan prioritas seperti yang diungkapkan oleh
semua kelompok di kota.
10. Variasi Budaya
Budaya pemerintahan dan sumber daya yang
dapat diinvestasikan dalam pemerintahan bervariasi
antara negara yang berbeda. Interpretasi prinsip-
prinsip Perencanaan Kota pasti akan dipengaruhi
oleh perbedaan tersebut. Perencanaan New Urban
memungkinkan untuk berbagai hasil menurut
prioritas budaya dan preferensi
B. Pendekatan Sistem Dalam Perencanaan
Pendekatan perencanaan yang semula sering
digunakan adalah
pendekatan Fucnctional dan Formalist yang cenderung
deterministic. Dengan pendekatan tersebut, kota dan
daerah direncanakan oleh perencana dan penentu
kebijakan dengan prosedur klasik : Survey-Analisi
Rencana, sebagaimana yang diperkenalkan oleh Patrick
Geddes.
Hasilnya berupa Master Plan yang merupakan cetak
biru produk akhir rencana jangka panjang, yang dinilai
ideal menurut kaca mata perencanaannya.
Kenyataan menunjukkan bahwa antara rencana
yang disusun dengan realitas kehidupan di dunia nyata,
terdapat kesenjangan kesenjangan yang lebar. Terlebih
lagi, aspirasi masyarakat sering tidak tertampung atau
terwadahi dengan baik. Akibatnya, banyak sekali
rencana-rencana kota dan daerah yang tetap bagus
sebagai suatu rencana, tetapi tidak bias dilaksanakan di
lapangan.
Melalui pendekatan sistem, yang menekankan
pada pemahaman dengan kompleksitas kehidupan
manusia dan aneka ragam konflik yang menyangkut
lokasi dan perolehan lahan, dengan keterbatasan
sumberdaya yang ada, perencanaan tata ruang kota dan
daerah menjadi lebih realistis, lebih kenyal dan lebih
tanggap terhadap perubahan.
C. Teori Pengembangan Kota
A. Teori Konsentris
1. Teori ini dikemukakan oleh E.W. Burgess. Menurutnya,
suatu kota yang besar mempunyai kecenderungan
berkembang ke arah luar di semua bagian-bagiannya.
secara berurutan, tata ruang kota yang ada pada suatu
kota yang mengikuti suatu pola konsentris adalah
a. Daerah pusat atau kawasan pusat bisnis
b. Daerah peralihan
c. Daerah pabrik dan perumahan pekerja
d. Daerah perumahan yang lebih baik kondisinya
e. Daerah penglaju.
B. Teori Sektor
Teori ini dikemukakan oleh Homer Hoyt. Dinyatakan
bahwa perkembangan-perkembangan baru yang terjadi di
dalam suatu kota, berangsur-angsur menghasilkan kembali
karakter yang dipunyai oleh sektor-sektor yang sama terlebih
dahulu.
1. pertumbuhan vertikat, yaitu daerah ini dihuni oleh
struktur keluarga tunggal dan semakin lama akan didiami
oleh struktur keluarga ganda.
2. Pertumbuhan memampat, yaitu apabila wilayah suatu
kota masih cukup tersedia ruang-ruang kosong untuk
bangunan tempat tinggal dan bangunan lainnya.
3. Pertumbuh mendatar ke arah luar yaitu biasanyaterjadi
karena adanya kekurangan ruang bagi tempat tinggal dan
kegiatan lainnya.
C. Teori Pertumbuhan Kota
Menurut Spiro Kostof, kota adalah leburan dari bangunan
dan penduduk sendangkan bentuk kota pada awalnya adalah
netral tetapi kemudian berubah sampai hal ini dipengaruhi dengan
budaya yang tertentu.
Elemen-elemen pemebentuk kota organik, oleh kostol
dianologikan secara biologis seperti organ tubuh manusia, yaitu:
1. Square, open space sebagai paru-paru
2. Center, pusat kota sebagai jantung yang memompa darah
(traffic).
3. Jaringan jalan sebagai saluran arteri darah dalam tubuh.
4. Kegiatan ekonomi kota sebagai sel yang berfikir.
5. Bank, pelabuhan, kawasan industri sebagai jaringan khusus
dalam tubuh.
6. Unsur kapital sabagai energi yang mengalir ke seluruh sistem
perkotaan.
D. Teori Pertumbuhan Kota
Perubahan suatu kawasan dan sebagian kota
dipengaruhi letak geografis suatu kota. Hal ini sangat
berpengaruh terhadap perubahan akibat pertumbuhan
daerah dikota tersebut, apabila terletak di daerah pantau
yang landai, pada jaringan transportasi dan jaringan
hubungan antar kota, maka kota cepat tumbuh sehingga
beberapa elemen kawasan kota akan cepat berubah.
E. Teori Desain Spasial Kota
Menurut Tracik (1986) dalam suatu lingkungan
permukiman ada rangkaian antara figure ground, linkage
dan palce. Figure ground menekankan adanya public
civics space atau open space pada kota sebagai figure.
Melalui figure ground plan dapat diketahui antara
lain pola atau tipologi, konfigurasi solid void yang
merupakan elemtal kawasan atau pattern kawasan
penelitian, kualitas ruang luar sangat dipengaruhi oleh
figure bangunan-bangunan yang melingkupinya, dimana
tampak bangunan merupakan dinding ruang luar, oleh
karena itu tata letak, bentuk dan fasade sistem bangunan
harus berada dalam sistem ruang luar yang
membentuknya.
D. Kajian Pengembangan Wilayah Perkotaan
Kajian pengembangan wilayah perkotaan di
Indonesia selama ini selalu didekati dari aspek sektoral
dan aspek spasial. Pada kajian aspek sektoral lebih
menyatakan ukuran dari aktifitas masyarakat suatu
wilayah perkotaan dalam mengelola sumberdaya alam
yang dimilikinya. Sementara itu, kajian aspek spasial
(keruangan) lebih menunjukkan arah dari kegiatan
sektoral atau dimana lokasi serta dimana sebaiknya lokasi
kegiatan sektoral tersebut.
E. Kriteria Suatu Ibukota
Terkait dengan hal tersebut dalam menentukan
ibukota sebagai pusat pemerintahan harus dilakukan
suatu penilaian yang objektif yang didasarkan pada
kriteria-kriteria tertentu dengan memperhatikan
aspirasi masyarakat. Kriteria-kriteria yang perlu
mendapat penilaian dalam menentukan calon
ibukota tersebut antara lain adalah:
1. aspek tata ruang,
2. aksesibilitas,
3. keadaan fisik,
4. kependudukan
5. ketersediaan fasilitas.
TIDAK SETUJU JIKA IBUKOTA
DIPINDAHKAN !!!
Saat ini, Jakarta bersama dengan kota-kota di
sekitarnya seperti Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang
telah menjadi sebuah kawasan megapolitan Jabodetabek.
Hampir semua markas utama perusahaan besar nasional
maupun multi-nasional berlokasi di Jakarta. Jakarta telah
memposisikan dirinya sebagai pusat perdagangan dan
jasa.
Kota memang merupakan aglomerasi ekonomi,
tempat segala fungsi ekonomi terkumpul. Semakin besar
kota, semakin banyak pula variasi ekonomi yang ada di
dalamnya. Kota tidak hanya menyandang 1 fungsi saja
Banyak wacana yang menyatakan ibukota
negara indonesia sebaiknya dipindahkan dari
jakarta. Hal ini diakibatkan karena masalah-
masalah yang ada di Jakarta. Seperti, kemacetan,
kepadatan penduduk dan beberapa masalah
lainnya. Namun, pemindahan ibukota bukanlah
solusi dari semua masalah tersebut. Ini hanya akan
memindahkan masalah dari satu tempat ke tempat
yang lain.
Dari ketiga opsi wacana pemindahan ibu kota negara
(upaya mengurangi kemacetan dan penumpukan di Jakarta
serta keinginan untuk memindahkan ibu kota), perlu tambahan
satu opsi lagi, yaitu pembagian fungsi kegiatan ekonomi ke
lokasi lainnya. Yang dipindahkan bukan ibu kota negara tapi
mewujudkan kota-kota lain yang dapat dijadikan alternatif
pusat kegiatan ekonomi. Diperlukan upaya lebih serius lagi
untuk menumbuhkan pusat-pusat ekonomi baru di wilayah
lain.
Lebih setuju dengan yang dilakukan oleh China. China tidak
melakukan tindakan pemindahan ibu kota negaranya dari
Beijing, namun mulai mengembangkan kota bisnis selain
Beijing seperti Shenzen, Ghuanzou, dan Shanghai. Sehingga,
pada akhirnya beban Beijing semakin berkurang sebagai pusat
ekonomi dan bisa fokus sebagai pusat pemerintahan. Indonesia
pun dapat melakukan hal yang sama.
Pada akhirnya, Pemindahan ibu kota tidak
seharusnya dilakukan jika untuk upaya menanggulangi
kemacetan dan penumpukan fungsi di Jakarta, karena
pemindahan ibu kota saja tidak akan berdampak
signifikan pada pemecahan masalah lalu lintas. Itu hanya
akan memindahkan suatu masalah (ibukota) dari satu
kota ke kota lain.

More Related Content

What's hot

Tugas Dan Wewenang MA, MK, KY Dikaitkan Dengan Undang-Undang Republik Indone...
Tugas Dan Wewenang MA, MK, KY Dikaitkan Dengan  Undang-Undang Republik Indone...Tugas Dan Wewenang MA, MK, KY Dikaitkan Dengan  Undang-Undang Republik Indone...
Tugas Dan Wewenang MA, MK, KY Dikaitkan Dengan Undang-Undang Republik Indone...Fenti Anita Sari
 
Panca pelayanan GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT)
Panca pelayanan GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT)Panca pelayanan GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT)
Panca pelayanan GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT)Ely Goro Leba
 
Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman
Pengelolaan Sampah Organik di PemukimanPengelolaan Sampah Organik di Pemukiman
Pengelolaan Sampah Organik di PemukimanNahdya Maulina
 
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantarPolitik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantarUiversitas Muhammadiyah Maluku Utara
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaLestari Moerdijat
 
Materi AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxMateri AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxEffrila Nita
 
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLHUU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLHWahyu Ojan
 
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkunganTumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkunganAri Sugiarto
 
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani ) PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani ) Zayyin Nihayah
 
Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010
Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010
Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010Khalid Mustafa
 
Tri dharma perguruan tinggi
Tri dharma perguruan tinggiTri dharma perguruan tinggi
Tri dharma perguruan tinggiAndi Ahmad Irfa
 
hukum tata ruang
hukum tata ruanghukum tata ruang
hukum tata ruanggege52
 
Tindak pidana pemilu
Tindak pidana pemiluTindak pidana pemilu
Tindak pidana pemiluAhmad Solihin
 

What's hot (20)

Struktur pemerintahan daerah menurut undang
Struktur pemerintahan daerah menurut  undangStruktur pemerintahan daerah menurut  undang
Struktur pemerintahan daerah menurut undang
 
Tugas Dan Wewenang MA, MK, KY Dikaitkan Dengan Undang-Undang Republik Indone...
Tugas Dan Wewenang MA, MK, KY Dikaitkan Dengan  Undang-Undang Republik Indone...Tugas Dan Wewenang MA, MK, KY Dikaitkan Dengan  Undang-Undang Republik Indone...
Tugas Dan Wewenang MA, MK, KY Dikaitkan Dengan Undang-Undang Republik Indone...
 
Makalah pencemaran air
Makalah pencemaran airMakalah pencemaran air
Makalah pencemaran air
 
Panca pelayanan GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT)
Panca pelayanan GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT)Panca pelayanan GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT)
Panca pelayanan GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT)
 
Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman
Pengelolaan Sampah Organik di PemukimanPengelolaan Sampah Organik di Pemukiman
Pengelolaan Sampah Organik di Pemukiman
 
Ecobrick.pptx
Ecobrick.pptxEcobrick.pptx
Ecobrick.pptx
 
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantarPolitik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
 
Manusia dan lingkungan
Manusia dan lingkunganManusia dan lingkungan
Manusia dan lingkungan
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
 
Materi AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxMateri AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptx
 
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
 
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLHUU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
 
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkunganTumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan
Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan
 
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani ) PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
PPT PENCEMARAN LINGKUNGAN ( Yani Sutriyani )
 
Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010
Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010
Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010
 
Tri dharma perguruan tinggi
Tri dharma perguruan tinggiTri dharma perguruan tinggi
Tri dharma perguruan tinggi
 
hukum tata ruang
hukum tata ruanghukum tata ruang
hukum tata ruang
 
Kaltim
KaltimKaltim
Kaltim
 
Tindak pidana pemilu
Tindak pidana pemiluTindak pidana pemilu
Tindak pidana pemilu
 
Konsep ekologi
Konsep ekologiKonsep ekologi
Konsep ekologi
 

Viewers also liked

Presentation : Spatiotemporal Urban Land Use Changes in the Changzhutan Regio...
Presentation : Spatiotemporal Urban Land Use Changes in the Changzhutan Regio...Presentation : Spatiotemporal Urban Land Use Changes in the Changzhutan Regio...
Presentation : Spatiotemporal Urban Land Use Changes in the Changzhutan Regio...Susantri Susantri
 
FKC (Friendship Kindness Care)
FKC (Friendship Kindness Care)FKC (Friendship Kindness Care)
FKC (Friendship Kindness Care)Susantri Susantri
 
Kimia Lingkungan : Pencemaran Pestisida Terhadap DAS
Kimia Lingkungan : Pencemaran Pestisida Terhadap DASKimia Lingkungan : Pencemaran Pestisida Terhadap DAS
Kimia Lingkungan : Pencemaran Pestisida Terhadap DASSusantri Susantri
 
Dampak Penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada unsur Kebudayaan Agama, ...
Dampak Penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada unsur Kebudayaan Agama, ...Dampak Penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada unsur Kebudayaan Agama, ...
Dampak Penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada unsur Kebudayaan Agama, ...Ira Pitriawati Nurpit
 
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARUDAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARUnurindah_nurisa
 
Dampak Penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) terhadap Unsur Kebudayaan Aga...
Dampak Penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) terhadap Unsur Kebudayaan Aga...Dampak Penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) terhadap Unsur Kebudayaan Aga...
Dampak Penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) terhadap Unsur Kebudayaan Aga...Ira Pitriawati Nurpit
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanYuca Siahaan
 

Viewers also liked (9)

Presentation : Spatiotemporal Urban Land Use Changes in the Changzhutan Regio...
Presentation : Spatiotemporal Urban Land Use Changes in the Changzhutan Regio...Presentation : Spatiotemporal Urban Land Use Changes in the Changzhutan Regio...
Presentation : Spatiotemporal Urban Land Use Changes in the Changzhutan Regio...
 
Web Browser
Web BrowserWeb Browser
Web Browser
 
FKC (Friendship Kindness Care)
FKC (Friendship Kindness Care)FKC (Friendship Kindness Care)
FKC (Friendship Kindness Care)
 
Sirkulasi
SirkulasiSirkulasi
Sirkulasi
 
Kimia Lingkungan : Pencemaran Pestisida Terhadap DAS
Kimia Lingkungan : Pencemaran Pestisida Terhadap DASKimia Lingkungan : Pencemaran Pestisida Terhadap DAS
Kimia Lingkungan : Pencemaran Pestisida Terhadap DAS
 
Dampak Penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada unsur Kebudayaan Agama, ...
Dampak Penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada unsur Kebudayaan Agama, ...Dampak Penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada unsur Kebudayaan Agama, ...
Dampak Penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada unsur Kebudayaan Agama, ...
 
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARUDAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU
 
Dampak Penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) terhadap Unsur Kebudayaan Aga...
Dampak Penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) terhadap Unsur Kebudayaan Aga...Dampak Penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) terhadap Unsur Kebudayaan Aga...
Dampak Penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) terhadap Unsur Kebudayaan Aga...
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
 

Similar to IBUKOTA DIPINDAHKAN

makalah P3 KOTA RONALD.docx
makalah P3 KOTA RONALD.docxmakalah P3 KOTA RONALD.docx
makalah P3 KOTA RONALD.docxIpangkAkp
 
makalah P3 KOTA.docx
makalah P3 KOTA.docxmakalah P3 KOTA.docx
makalah P3 KOTA.docxIpangkAkp
 
Sistem administrasi daerah dan kota
Sistem administrasi daerah dan kotaSistem administrasi daerah dan kota
Sistem administrasi daerah dan kotaSyaifOer
 
AKDP.PKP.UTS.Muhammadhisyam.05072020 (1).pptx
AKDP.PKP.UTS.Muhammadhisyam.05072020 (1).pptxAKDP.PKP.UTS.Muhammadhisyam.05072020 (1).pptx
AKDP.PKP.UTS.Muhammadhisyam.05072020 (1).pptxnurrahmanHakim2
 
Men seminar050601 reformasiperkotaan
Men seminar050601 reformasiperkotaanMen seminar050601 reformasiperkotaan
Men seminar050601 reformasiperkotaanSari Faizah
 
PPPT TEORI PEMBANGUNAN IMAN ALJUPRI AKMAL(21102026).pptx
PPPT TEORI PEMBANGUNAN IMAN ALJUPRI AKMAL(21102026).pptxPPPT TEORI PEMBANGUNAN IMAN ALJUPRI AKMAL(21102026).pptx
PPPT TEORI PEMBANGUNAN IMAN ALJUPRI AKMAL(21102026).pptxImanAljupriAkmal
 
Bab ii Rancang Kota
Bab ii Rancang KotaBab ii Rancang Kota
Bab ii Rancang KotaLatifah Tio
 
Interaksi Keruangan Desa-Kota : Kota
Interaksi Keruangan Desa-Kota : KotaInteraksi Keruangan Desa-Kota : Kota
Interaksi Keruangan Desa-Kota : KotaNashriyah Tsabitah
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Masa Lampau, Organik atau Terencana? (Studi...
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Masa Lampau, Organik atau Terencana? (Studi...Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Masa Lampau, Organik atau Terencana? (Studi...
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Masa Lampau, Organik atau Terencana? (Studi...bramantiyo marjuki
 
Kepentingan Pembangunan Ibukota Negara (IKN).pptx
Kepentingan Pembangunan Ibukota Negara (IKN).pptxKepentingan Pembangunan Ibukota Negara (IKN).pptx
Kepentingan Pembangunan Ibukota Negara (IKN).pptxBaharaDionLumbanRaja
 
9 C33 Dcf Cd01
9 C33 Dcf Cd019 C33 Dcf Cd01
9 C33 Dcf Cd01ilman
 
.Galih Setyo AJi_2104012341014_Tugas Review Paper EKP.pdf
.Galih Setyo AJi_2104012341014_Tugas Review Paper EKP.pdf.Galih Setyo AJi_2104012341014_Tugas Review Paper EKP.pdf
.Galih Setyo AJi_2104012341014_Tugas Review Paper EKP.pdfGALIHSETYO11
 
.Galih Setyo AJi_2104012341014_Tugas Review Paper EKP.pdf
.Galih Setyo AJi_2104012341014_Tugas Review Paper EKP.pdf.Galih Setyo AJi_2104012341014_Tugas Review Paper EKP.pdf
.Galih Setyo AJi_2104012341014_Tugas Review Paper EKP.pdfGALIHSETYO11
 
Materi Tentang Kerjasama Antar Kota Metropolitan Dengan Kota Pendukungnya
Materi Tentang Kerjasama Antar Kota Metropolitan Dengan Kota PendukungnyaMateri Tentang Kerjasama Antar Kota Metropolitan Dengan Kota Pendukungnya
Materi Tentang Kerjasama Antar Kota Metropolitan Dengan Kota PendukungnyaFitri Indra Wardhono
 
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayah
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayahringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayah
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayahikas11
 
ppt tugas teori pembangunan new.pptx
ppt tugas teori pembangunan new.pptxppt tugas teori pembangunan new.pptx
ppt tugas teori pembangunan new.pptxHANIFPRASETYO10
 
Bab iv rancang kota konsep perancangan
Bab iv rancang kota konsep perancanganBab iv rancang kota konsep perancangan
Bab iv rancang kota konsep perancanganLatifah Tio
 
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...DIANTO IRAWAN
 

Similar to IBUKOTA DIPINDAHKAN (20)

makalah P3 KOTA RONALD.docx
makalah P3 KOTA RONALD.docxmakalah P3 KOTA RONALD.docx
makalah P3 KOTA RONALD.docx
 
makalah P3 KOTA.docx
makalah P3 KOTA.docxmakalah P3 KOTA.docx
makalah P3 KOTA.docx
 
Tugas mid
Tugas midTugas mid
Tugas mid
 
Sistem administrasi daerah dan kota
Sistem administrasi daerah dan kotaSistem administrasi daerah dan kota
Sistem administrasi daerah dan kota
 
AKDP.PKP.UTS.Muhammadhisyam.05072020 (1).pptx
AKDP.PKP.UTS.Muhammadhisyam.05072020 (1).pptxAKDP.PKP.UTS.Muhammadhisyam.05072020 (1).pptx
AKDP.PKP.UTS.Muhammadhisyam.05072020 (1).pptx
 
Men seminar050601 reformasiperkotaan
Men seminar050601 reformasiperkotaanMen seminar050601 reformasiperkotaan
Men seminar050601 reformasiperkotaan
 
PPPT TEORI PEMBANGUNAN IMAN ALJUPRI AKMAL(21102026).pptx
PPPT TEORI PEMBANGUNAN IMAN ALJUPRI AKMAL(21102026).pptxPPPT TEORI PEMBANGUNAN IMAN ALJUPRI AKMAL(21102026).pptx
PPPT TEORI PEMBANGUNAN IMAN ALJUPRI AKMAL(21102026).pptx
 
Bab ii Rancang Kota
Bab ii Rancang KotaBab ii Rancang Kota
Bab ii Rancang Kota
 
Interaksi Keruangan Desa-Kota : Kota
Interaksi Keruangan Desa-Kota : KotaInteraksi Keruangan Desa-Kota : Kota
Interaksi Keruangan Desa-Kota : Kota
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Masa Lampau, Organik atau Terencana? (Studi...
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Masa Lampau, Organik atau Terencana? (Studi...Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Masa Lampau, Organik atau Terencana? (Studi...
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Masa Lampau, Organik atau Terencana? (Studi...
 
Kepentingan Pembangunan Ibukota Negara (IKN).pptx
Kepentingan Pembangunan Ibukota Negara (IKN).pptxKepentingan Pembangunan Ibukota Negara (IKN).pptx
Kepentingan Pembangunan Ibukota Negara (IKN).pptx
 
9 C33 Dcf Cd01
9 C33 Dcf Cd019 C33 Dcf Cd01
9 C33 Dcf Cd01
 
.Galih Setyo AJi_2104012341014_Tugas Review Paper EKP.pdf
.Galih Setyo AJi_2104012341014_Tugas Review Paper EKP.pdf.Galih Setyo AJi_2104012341014_Tugas Review Paper EKP.pdf
.Galih Setyo AJi_2104012341014_Tugas Review Paper EKP.pdf
 
.Galih Setyo AJi_2104012341014_Tugas Review Paper EKP.pdf
.Galih Setyo AJi_2104012341014_Tugas Review Paper EKP.pdf.Galih Setyo AJi_2104012341014_Tugas Review Paper EKP.pdf
.Galih Setyo AJi_2104012341014_Tugas Review Paper EKP.pdf
 
Materi Tentang Kerjasama Antar Kota Metropolitan Dengan Kota Pendukungnya
Materi Tentang Kerjasama Antar Kota Metropolitan Dengan Kota PendukungnyaMateri Tentang Kerjasama Antar Kota Metropolitan Dengan Kota Pendukungnya
Materi Tentang Kerjasama Antar Kota Metropolitan Dengan Kota Pendukungnya
 
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayah
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayahringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayah
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayah
 
ppt tugas teori pembangunan new.pptx
ppt tugas teori pembangunan new.pptxppt tugas teori pembangunan new.pptx
ppt tugas teori pembangunan new.pptx
 
Bab iv rancang kota konsep perancangan
Bab iv rancang kota konsep perancanganBab iv rancang kota konsep perancangan
Bab iv rancang kota konsep perancangan
 
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
 
Fix print proposal
Fix print proposalFix print proposal
Fix print proposal
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 

IBUKOTA DIPINDAHKAN

  • 2. LATAR BELAKANG Wacana untuk memindahkan ibu kota negara telah berulangkali muncul, yakni ketika timbul kejadian kritis akibat faktor sosial, ekonomi politik, lingkungan dan bencana. Ibu kota negara mempunyai fungsi sentral bagi Pemimpin negara dalam melaksanakan tugas kenegaraan. Kondisi aman, nyaman, kondusif dari ibu kota negara merupakan bagian penting dalam memikirkan dan mengkoordinasikan jalannya pemerintahan agar negara dan bangsa maju sejajar dengan negara maju lainnya, serta rakyatnya cerdas, sejahtera secara berkeadilan.
  • 3. Ibukota sebagai pusat ekonomi utama dari suatu wilayah sering menjadi titik pusat dari kekuatan politk, dan menjadi suatu ibu kota melalui suatu penaklukan atau penggabungan. Ibu kota secara alamiah mempunyai daya tarik politik dan kepewaian yang diperlukan untuk efisiensi administrasi pemerintahan seperti ahli hukum, jurnalis, peneliti kebijakan publik. Ibu kota adalah pusat ekonomi, budaya atau pusat intelektual.
  • 4. RUMUSAN MASALAH 1. Apa saja syarat dari suatu ibukota negara? 2. Masalah apa saja yang menjadi pemicu keluarnya beberapa pendapat untuk memindahkan ibukota ? 3. Bagaimana penyelesaian yang dapat diambil? Setuju atau tidak ibukota dipindahkan dari jakarta?
  • 5. MAKSUD DAN TUJUAN Dari beberpa rumusan masalah, maksud dan tujuannya yaitu : 1. Mengetahui syarat dari sebuah ibukota negara 2. Mengetahui Masalah yang jadi pemicu keluarnya beberapa pendapat untuk memindahkan ibukota. 3. Mencari penyelesaian yang dapat diambil untuk menyelesaikan masalah ini dalam hal setuju atau tidak jika ibukota dipindahkan dari jakarta.
  • 6. LANDASAN TEORI A. Prinsip–prinsip Perencanaan 1. Keberlanjutan Prinsip menyeluruh yang mengatur Perencanaan Kota adalah pembangunan berkelanjutan. Ini bukan hak eksklusif dari perencanaan. Kontribusi khusus yang Perencanaan Kota membuat adalah fokus praktis pada mengintegrasikan pertimbangan sosial, ekonomi dan lingkungan dalam pembangunan pemukiman.
  • 7. 2. Perencanaan Terpadu Terletak di sebuah kerangka kelembagaan yang menguntungkan, perencanaan dan tindakan terintegrasi dapat memberikan efisiensi dan efektivitas dengan menambahkan nilai melalui kebijakan yang mendukung, bukan melemahkan, satu sama lain. 3. Terintegrasi dengan Anggaran Dalam rangka untuk memastikan integrasi yang disebutkan di atas, rencana perlu mekanisme yang menjamin hubungan yang efektif dengan proses anggaran swasta dan publik.
  • 8. 4. Perencanaan dengan Mitra Ini adalah tentang perencanaan dengan semua sektor masyarakat dengan saham di tempat - tidak hanya pemerintah, tetapi juga organisasi sektor swasta, lembaga sukarela dan masyarakat sipil. Perencanaan Kota memupuk kerjasama sukarela antara semua aktor tersebut. 5. Subsidiaritas Prinsip subsidiaritas harus diutamakan dalam menentukan mana peran dan tanggung jawab yang bersarang di Perencanaan Kota. Pemerintah nasional memiliki peran penting dalam menetapkan kebijakan pembangunan perkotaan nasional dan mendorong (dan internasional) jaringan infrastruktur nasional yang akan memandu pola pembangunan.
  • 9. 6. Permintaan Pasar Perencanaan Kota memahami permintaan pasar, khususnya di pasar tanah dan properti, dan menyadari dinamika dan potensi sektor informal. Ini responsif, tetapi tidak reaktif. 7. Akses ke Lahan Sebuah persediaan lahan di lokasi yang aman dan dapat diakses untuk memenuhi kebutuhan semua sektor masyarakat, merupakan hal mendasar untuk mencapai pemukiman efisien dan adil. Equitable sistem kepemilikan lahan dan pengelolaan lahan harus mendukung Perencanaan Kota.
  • 10. 8. Alat yang Tepat Pengendalian pembangunan harus strategis, terjangkau dan efektif, peka terhadap kebutuhan masyarakat miskin sambil melestarikan sumber daya penting ekologis, daripada berusaha untuk mikro- mengelola lahan menggunakan perubahan dan pembangunan skala kecil. 9. Pro-miskin dan Inklusif Perencanaan Kota adalah inklusif dan pro-poor. Ia mengakui keragaman dan mempromosikan kesetaraan. Rencana dapat dan harus didorong oleh tujuan dan prioritas seperti yang diungkapkan oleh semua kelompok di kota.
  • 11. 10. Variasi Budaya Budaya pemerintahan dan sumber daya yang dapat diinvestasikan dalam pemerintahan bervariasi antara negara yang berbeda. Interpretasi prinsip- prinsip Perencanaan Kota pasti akan dipengaruhi oleh perbedaan tersebut. Perencanaan New Urban memungkinkan untuk berbagai hasil menurut prioritas budaya dan preferensi
  • 12. B. Pendekatan Sistem Dalam Perencanaan Pendekatan perencanaan yang semula sering digunakan adalah pendekatan Fucnctional dan Formalist yang cenderung deterministic. Dengan pendekatan tersebut, kota dan daerah direncanakan oleh perencana dan penentu kebijakan dengan prosedur klasik : Survey-Analisi Rencana, sebagaimana yang diperkenalkan oleh Patrick Geddes. Hasilnya berupa Master Plan yang merupakan cetak biru produk akhir rencana jangka panjang, yang dinilai ideal menurut kaca mata perencanaannya.
  • 13. Kenyataan menunjukkan bahwa antara rencana yang disusun dengan realitas kehidupan di dunia nyata, terdapat kesenjangan kesenjangan yang lebar. Terlebih lagi, aspirasi masyarakat sering tidak tertampung atau terwadahi dengan baik. Akibatnya, banyak sekali rencana-rencana kota dan daerah yang tetap bagus sebagai suatu rencana, tetapi tidak bias dilaksanakan di lapangan. Melalui pendekatan sistem, yang menekankan pada pemahaman dengan kompleksitas kehidupan manusia dan aneka ragam konflik yang menyangkut lokasi dan perolehan lahan, dengan keterbatasan sumberdaya yang ada, perencanaan tata ruang kota dan daerah menjadi lebih realistis, lebih kenyal dan lebih tanggap terhadap perubahan.
  • 14. C. Teori Pengembangan Kota A. Teori Konsentris 1. Teori ini dikemukakan oleh E.W. Burgess. Menurutnya, suatu kota yang besar mempunyai kecenderungan berkembang ke arah luar di semua bagian-bagiannya. secara berurutan, tata ruang kota yang ada pada suatu kota yang mengikuti suatu pola konsentris adalah a. Daerah pusat atau kawasan pusat bisnis b. Daerah peralihan c. Daerah pabrik dan perumahan pekerja d. Daerah perumahan yang lebih baik kondisinya e. Daerah penglaju.
  • 15. B. Teori Sektor Teori ini dikemukakan oleh Homer Hoyt. Dinyatakan bahwa perkembangan-perkembangan baru yang terjadi di dalam suatu kota, berangsur-angsur menghasilkan kembali karakter yang dipunyai oleh sektor-sektor yang sama terlebih dahulu. 1. pertumbuhan vertikat, yaitu daerah ini dihuni oleh struktur keluarga tunggal dan semakin lama akan didiami oleh struktur keluarga ganda. 2. Pertumbuhan memampat, yaitu apabila wilayah suatu kota masih cukup tersedia ruang-ruang kosong untuk bangunan tempat tinggal dan bangunan lainnya. 3. Pertumbuh mendatar ke arah luar yaitu biasanyaterjadi karena adanya kekurangan ruang bagi tempat tinggal dan kegiatan lainnya.
  • 16. C. Teori Pertumbuhan Kota Menurut Spiro Kostof, kota adalah leburan dari bangunan dan penduduk sendangkan bentuk kota pada awalnya adalah netral tetapi kemudian berubah sampai hal ini dipengaruhi dengan budaya yang tertentu. Elemen-elemen pemebentuk kota organik, oleh kostol dianologikan secara biologis seperti organ tubuh manusia, yaitu: 1. Square, open space sebagai paru-paru 2. Center, pusat kota sebagai jantung yang memompa darah (traffic). 3. Jaringan jalan sebagai saluran arteri darah dalam tubuh. 4. Kegiatan ekonomi kota sebagai sel yang berfikir. 5. Bank, pelabuhan, kawasan industri sebagai jaringan khusus dalam tubuh. 6. Unsur kapital sabagai energi yang mengalir ke seluruh sistem perkotaan.
  • 17. D. Teori Pertumbuhan Kota Perubahan suatu kawasan dan sebagian kota dipengaruhi letak geografis suatu kota. Hal ini sangat berpengaruh terhadap perubahan akibat pertumbuhan daerah dikota tersebut, apabila terletak di daerah pantau yang landai, pada jaringan transportasi dan jaringan hubungan antar kota, maka kota cepat tumbuh sehingga beberapa elemen kawasan kota akan cepat berubah.
  • 18. E. Teori Desain Spasial Kota Menurut Tracik (1986) dalam suatu lingkungan permukiman ada rangkaian antara figure ground, linkage dan palce. Figure ground menekankan adanya public civics space atau open space pada kota sebagai figure. Melalui figure ground plan dapat diketahui antara lain pola atau tipologi, konfigurasi solid void yang merupakan elemtal kawasan atau pattern kawasan penelitian, kualitas ruang luar sangat dipengaruhi oleh figure bangunan-bangunan yang melingkupinya, dimana tampak bangunan merupakan dinding ruang luar, oleh karena itu tata letak, bentuk dan fasade sistem bangunan harus berada dalam sistem ruang luar yang membentuknya.
  • 19. D. Kajian Pengembangan Wilayah Perkotaan Kajian pengembangan wilayah perkotaan di Indonesia selama ini selalu didekati dari aspek sektoral dan aspek spasial. Pada kajian aspek sektoral lebih menyatakan ukuran dari aktifitas masyarakat suatu wilayah perkotaan dalam mengelola sumberdaya alam yang dimilikinya. Sementara itu, kajian aspek spasial (keruangan) lebih menunjukkan arah dari kegiatan sektoral atau dimana lokasi serta dimana sebaiknya lokasi kegiatan sektoral tersebut.
  • 20. E. Kriteria Suatu Ibukota Terkait dengan hal tersebut dalam menentukan ibukota sebagai pusat pemerintahan harus dilakukan suatu penilaian yang objektif yang didasarkan pada kriteria-kriteria tertentu dengan memperhatikan aspirasi masyarakat. Kriteria-kriteria yang perlu mendapat penilaian dalam menentukan calon ibukota tersebut antara lain adalah: 1. aspek tata ruang, 2. aksesibilitas, 3. keadaan fisik, 4. kependudukan 5. ketersediaan fasilitas.
  • 21. TIDAK SETUJU JIKA IBUKOTA DIPINDAHKAN !!! Saat ini, Jakarta bersama dengan kota-kota di sekitarnya seperti Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang telah menjadi sebuah kawasan megapolitan Jabodetabek. Hampir semua markas utama perusahaan besar nasional maupun multi-nasional berlokasi di Jakarta. Jakarta telah memposisikan dirinya sebagai pusat perdagangan dan jasa. Kota memang merupakan aglomerasi ekonomi, tempat segala fungsi ekonomi terkumpul. Semakin besar kota, semakin banyak pula variasi ekonomi yang ada di dalamnya. Kota tidak hanya menyandang 1 fungsi saja
  • 22. Banyak wacana yang menyatakan ibukota negara indonesia sebaiknya dipindahkan dari jakarta. Hal ini diakibatkan karena masalah- masalah yang ada di Jakarta. Seperti, kemacetan, kepadatan penduduk dan beberapa masalah lainnya. Namun, pemindahan ibukota bukanlah solusi dari semua masalah tersebut. Ini hanya akan memindahkan masalah dari satu tempat ke tempat yang lain.
  • 23. Dari ketiga opsi wacana pemindahan ibu kota negara (upaya mengurangi kemacetan dan penumpukan di Jakarta serta keinginan untuk memindahkan ibu kota), perlu tambahan satu opsi lagi, yaitu pembagian fungsi kegiatan ekonomi ke lokasi lainnya. Yang dipindahkan bukan ibu kota negara tapi mewujudkan kota-kota lain yang dapat dijadikan alternatif pusat kegiatan ekonomi. Diperlukan upaya lebih serius lagi untuk menumbuhkan pusat-pusat ekonomi baru di wilayah lain. Lebih setuju dengan yang dilakukan oleh China. China tidak melakukan tindakan pemindahan ibu kota negaranya dari Beijing, namun mulai mengembangkan kota bisnis selain Beijing seperti Shenzen, Ghuanzou, dan Shanghai. Sehingga, pada akhirnya beban Beijing semakin berkurang sebagai pusat ekonomi dan bisa fokus sebagai pusat pemerintahan. Indonesia pun dapat melakukan hal yang sama.
  • 24. Pada akhirnya, Pemindahan ibu kota tidak seharusnya dilakukan jika untuk upaya menanggulangi kemacetan dan penumpukan fungsi di Jakarta, karena pemindahan ibu kota saja tidak akan berdampak signifikan pada pemecahan masalah lalu lintas. Itu hanya akan memindahkan suatu masalah (ibukota) dari satu kota ke kota lain.