SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
STRUKTUR TATA RUANG DAN
BENTUK KOTA
Tujuan Pembelajaran
• Mahasiswa mampu menjelaskan peran
struktur ruang kota dalam pembentukan
kota
• Mahasiswa mampu mengidentifikasi
permasalahan fisik terkait pembentukan
kota
CBD
Inner City
Outer City
URBAN
PHERIPHERY
SKEMA URBAN - PHERIPHERY
Alasan Tumbuhnya Kota
• Competitive Advantage
– Perbedaan Ketersediaan Sumber Daya
• Kota Pertambangan, Kota Pertanian
– Perbedaan Akses
• Kota di sekitar Sungai, Pesisir
• Place Utility
Urban Growth
Biasanya Dilihat Dari :
 Built up area
 Bersifat angka (statistik)
 Bersifat lebih dari pada sekedar luas area
 Pertumbuhan dipengaruhi oleh comparative
advantages, baik alamiah (topografi, SDA,historis, dsb)
maupun buatan (jaringan infrastruktur, fasilitas sosial,
dsb)
Pertumbuhan (Growth)
• Makin tingginya jumlah penduduk  intensitas
kegiatan sosial, ekonomi naik
• Kepadatan bangunan tinggi
• Keterbatasan lahan vs Highrise building
Perkembangan Kota
• Makin besar Kebutuhan Akan Ruang  built up area
makin luas
• Akuisisi, Invasi ke arah pinggiran  urban fringe  over
bounded city
• Kota selalu dinamis  perubahan bentuk dan
Struktur Kota
Pemekaran Kota – 1
( Bintarto, 1977 )
Pelabuhan
Ekspor - impor
Inti kota
Selaput inti kota
Pemekaran
Inti kota
Pegunungan
Hinterland
subur
Pemekaran Kota – 2
( Bintarto, 1977 )
Kota
perdagangan
Pusat
rekreasi
Pegunungan
Inti kota
Selaput inti kota
Pemekaran
Inti kota
Laut
Kota industri
Pegunungan
Pemekaran Kota – 3
( Bintarto, 1977 )
Inti kota
Selaput inti kota
Pemekaran
Inti kota
Pegunungan
Kota besar
Kota besar
Pelabuhan
Ekspor - impor
Perkebunan
Airport
Daerah
industri
Daerah
rekreasi
Apa yang dimaksud dengan ….
• Bentuk Kota?
• Struktur Kota?
• Unsur pembentuk struktur tata ruang kota
dapat pula dipahami secara persepsional
seperti yang dikemukakan oleh Kevin Lynch
yang menyatakan sifat suatu objek fisik yang
menyebabkan kemungkinan besar membuat
citra (image) yang kuat pada setiap orang.
Menurutnya, ada lima unsur dalam gambaran
mengenai kota: Path, Edge, District, Node,
dan Landmark
Contoh Bentuk Kota
RIBBON TYPE
OCTOPUSS -- GURITA
KIPAS
Contoh Struktur Kota
KONSENTRIS
SEKTORAL
MULTIPLE
NUCLEI
• Secara konsepsional, unsur-unsur
pembentuk struktur tara ruang kota telah
dikemukakan oleh banyak pakar. Menurut
Doxiadis, perkotaan atau permukiman
kota merupakan totalitas lingkungan yang
terbentuk oleh 5 unsur,
– Alam (Nature),
– Individu manusia (Antropos),
– Masyarakat (Society),
– Ruang kehidupan (Shells), dan
– Jaringan (Network).
• Kus Hadinoto (1970-an)
mengadaptasinya menjadi 5 unsur
pokok, yaitu :
– Wisma, tempat tinggal (perumahan);
– Karya: tempat bekerja (kegiatan usaha);
– Marga, jaringan pergerakan, jalan;
– Suka, tempat rekreasi/hiburan; dan
– Penyempurna, prasarana – sarana.
• Dalam perspektif yang berbeda, menurut
Patrick Geddes, karakteristik permukiman
sebagai suatu kawasan memiliki unsur:
– Place (tempat tinggal);
– Work (tempat kerja);
– Folk (tempat bermasyarakat).
Ecological schema for Chicago
Source: Burgess, 1925
• Tinjauan terhadap struktur tata ruang internal kota
dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan
antara lain
– pendekatan ekologikal,
– pendekatan ekonomi,
– pendekatan morfologi kota, dan
– pendekatan sistem kegiatan.
Pendekatan ekologikal
• meninjau kota sebagai suatu objek studi di
mana di dalamnya terdapat masyarakat
yang kompleks, telah mengalami proses
interrelasi antar manusia dan antara
manusia dengan lingkungannya.
Produknya adalah pola keteraturan
penggunaan lahan kota.
• Dalam pendekatan ini terdapat tiga teori
utama, yaitu: Teori Konsentrik, Teori
Sektoral, dan Teori Pusat Jamak
Pendekatan ekonomi
• terhadap struktur tata ruang kota didasarkan
pada pemahaman bahwa nilai lahan, rent dan
cost mempunyai kaitan yang erat dengan pola
penggunaan lahan. Jalur dan simpul
transportasi mempunyai peranan besar
terhadap perkembangan kota. Dalam
pendekatan ini, teori yang dapat menjelaskan
perbedaan dalam pola penggunaan lahan
adalah Teori Sewa Lahan dan Teori Nilai Lahan.
Pendekatan morfologi kota
• memfokuskan perhatian pada bentuk-bentuk
fisik kawasan perkotaan yang tercermin dari
jenis penggunaan lahan, sistem jaringan
jalan, dan blok-blok bangunan, townscape,
urban sprawl, dan pola jaringan jalan sebagai
indikator morfologi kota. Berdasarkan
pendekatan ini, secara garis besar adalah
ekspresi keruangan kota, yang dapat dilihat
dari pola fisik atau susunan elemen fisik kota
seperti bangunan dan lingkungan, sehingga
bentuk kota dapat dibedakan antara bentuk kota
yang kompak dan bentuk kota yang tidak
kompak.
pendekatan terhadap struktur tata ruang
kota
• penting karena terkait dengan
implikasinya dalam perencanaan tata
ruang kota. Perencanaan tata ruang kota
dalam hal ini dapat dipandang sebagai
intervensi terhadap wujud struktural dan
pola pemanfaatan ruang yang
berkembang secara alamiah berdasarkan
kecenderungan.
• Dengan landasan pemahaman terhadap
bentuk dan struktur tata kota inilah
produk perencanaan tata ruang kota,
dalam hal ini struktur dan pola
pemanfaatan ruang kota sesuai yang
dinginkan, dapat dirumuskan.
Concentric Zone Theory
( Burgess)
Kota meluas secara merata
dari suatu inti asli atau
central bussiness district
(CBD), sehingga tumbuh
zona yang masing-masing
sejajar secara simultan dan
mencerminkan penggunaan
lahan yang berbeda 1
2
3
4
5
6
1. CBD
2. Industri ringan
3. Pemukiman kecil
4. Pemukiman besar
5. Daerah industri
6. Daerah commuter
MODEL KONSENTRIS ‘BURGESS’
( Homby & Jones, 1991 )
CBD
FACTORY
ZONE
ZONE IN
TRANSITION
ZONE OF
WORKING
CLASS HOMES
RESIDENTIAL
ZONE
COMMUTERS
ZONE
Sector Theory
( Homer Hoyt)
Pengelompokan tata guna
lahan menyebar dari pusat ke
arah luar berupa sektor
(wedges) akibat dari kondisi
geografis dan mengikuti
jaringan transportasi.
Pada setiap sektor
dimungkinkan tata guna
lahan yang bercampur (mixed
use)
1. CBD
2. Industri ringan
3. Pemukiman kecil
4. Pemukiman besar
5. Daerah industri
6. Daerah commuter
2
2
3
5
4
3
5
1
MODEL SEKTOR ‘HOYT’
( Hornby & Jones, 1991 )
WHOLESALE LIGHT
MANUFACTURING
LOW CLASS
RESIDENTIAL
MEDIUM CLASS
RESIDENTIAL
HIGH CLASS
RESIDENTIAL
CBD
Multiple Nuclei Theory
( Harris Ullman)
Pertumbuhan kota yang
bermula dari suatu pusat (inti)
menjadi kompleks oleh
munculnya kutub-kutub
pertumbuhan baru.
Di sekeliling pusat-pusat
(nucleus) baru itu akan
mengelompok tata guna
lahan yang berhubungan
secara fungsional
1. CBD
2. Industri ringan
3. Pemukiman kecil
4. Pemukiman besar
5. Daerah industri
6. Daerah commuter
4
1
3
2
3
3
5
4
6
MODEL INTI GANDA
‘HARRIS & ULLMAN’
( Yeates, 1990)
MEDIUM CLASS
RESIDENTIAL
HIGH CLASS
RESIDENTIAL
OUTLYING
BUSINESS
DISTRICK
INDUSTRIALS
UBURB
WHOLESALE
LIGHT
MANUFACTURING
LOW CLASS
RESIDENTIAL
HEAVY
MANUFACTURING RESIDENTIAL
SUBURB
CBD
Implikasi terhadap
Konsumsi Ruang Kota dan Wilayah
• MARKET DRIVEN
– Investasi sering dibentuk oleh Trend Pasar
– Demand masyarakat lebih menentukan jenis konsumsi
ruang  dipengaruhi cara, gaya dan kualitas hidupnya
• Multiplier Effect
– Dari Sektor basis yang berkembang
– Akibat Upaya Dekonsentrasi planologis
Peran Struktur Tata Ruang
• Sebagai titik pusat pertumbuhan baru  inisiasi
pertumbuhan kota
• Sebagai kawasan pendukung industri,
pendidikan, perdagangan dan jasa
• Sebagai pengarah jaringan infrastruktur
Menciptakan Struktur Ruang Kota
Kriteria Bentuk dan Struktur
Ruang Kota
• Eropa  Bentuk Kota Kompak 
efisiensi perjalanan, investasi jaringan
infrastruktur terpadu
• Indonesia  permukiman kampung
dengan pekarangan, diantara lahan
pertanian, hutan, sungai  permukiman
organik  rawan urban sprawl???
• Struktur Ruang
Mapan
tidak berubah dalam jangka pendek
atau dapat diprediksi dalam jangka panjang
• Bentuk Kota
Sesuai bentukan alam (topografis, morfologi
berwawasan lingkungan, respon lansekap)
Sesuai pertumbuhan karakteristik sosial dan
ekonomi
Mengakomodasi kegiatan penduduk dg
efisien
Urban Spatial Structure
36
THE MONOCENTRIC
CITY
Traditional urban
spatial structure model
describing the form &
organization of western
cities with the concept
of the one dominant
central business district
Urban spatial structure
lanjutan…..
37
SECTORAL URBAN
GROWTH
A prevalent explanation
of the evolution of the
monocentric city during
& after the industrial
revolution with its
accompanying urban
growth
38
SUBURB
AN
EXPANSI
ON
METRO
TOWN
URBAN MULTI
NUCLEATION
The scattering of business &
other economic activity
about the metropolitan area
of middle 20th century cities,
and formation of major &
minor business centers
SUBURBANIZATION
The phenomenal population
& economic growth &
physical expansion of cities
after the 2nd world war has
been viewed mainly as
characterized by strong
trend toward
Urban spatial structure
lanjutan…..
Evolusi Perubahan Struktur Ruang
dan Pembentukan Kota
• Upaya Urban Renewal
• Resettlement
• Alih Fungsi Penggunaan Lahan Permukiman
menjadi non permukiman dan sebaliknya
• Perubahan jaringan infrastruktur
• Desentralisasi
• Dekonsentrasi Planologis, dll
Permasalahan dan Tantangan
Keberlanjutan
• Pembentukan kota yang efisien  urban
sprawl  kota kompak?
• Mendidik masyarakat  mengarah pada
pembangunan berkelanjutan
• Bagaimana pelibatan aktor
pengembang, pengambil kebijakan,
konsumen dalam membentuk struktur
ruang dan pembentukan kota yg
berkelanjutan
STRUKTUR KOTA

More Related Content

Similar to STRUKTUR KOTA

4. elemen urban design
4. elemen urban design4. elemen urban design
4. elemen urban designBenny Iskandar
 
URBAN GEOGRAPHY.pptx
URBAN GEOGRAPHY.pptxURBAN GEOGRAPHY.pptx
URBAN GEOGRAPHY.pptxNosaLin
 
Tata Ruang Kota Geografi Kelas XII
Tata Ruang Kota Geografi Kelas XIITata Ruang Kota Geografi Kelas XII
Tata Ruang Kota Geografi Kelas XIIafilahs
 
Bab iv rancang kota konsep perancangan
Bab iv rancang kota konsep perancanganBab iv rancang kota konsep perancangan
Bab iv rancang kota konsep perancanganLatifah Tio
 
Pertemuan 4_SISTEM PERKOTAAN.pdf
Pertemuan 4_SISTEM PERKOTAAN.pdfPertemuan 4_SISTEM PERKOTAAN.pdf
Pertemuan 4_SISTEM PERKOTAAN.pdfxiaodery
 
COLLAGE CITY KAWASAN PUSAT KOTA TONDANO
COLLAGE CITY KAWASAN PUSAT KOTA TONDANOCOLLAGE CITY KAWASAN PUSAT KOTA TONDANO
COLLAGE CITY KAWASAN PUSAT KOTA TONDANOGrace Katuuk
 
Interaksi Keruangan Desa-Kota : Kota
Interaksi Keruangan Desa-Kota : KotaInteraksi Keruangan Desa-Kota : Kota
Interaksi Keruangan Desa-Kota : KotaNashriyah Tsabitah
 
Masalah Perencanaan : Kontra pemindahan Ibu kota
Masalah Perencanaan : Kontra pemindahan Ibu kotaMasalah Perencanaan : Kontra pemindahan Ibu kota
Masalah Perencanaan : Kontra pemindahan Ibu kotaSusantri Susantri
 
makalah P3 KOTA RONALD.docx
makalah P3 KOTA RONALD.docxmakalah P3 KOTA RONALD.docx
makalah P3 KOTA RONALD.docxIpangkAkp
 
makalah P3 KOTA.docx
makalah P3 KOTA.docxmakalah P3 KOTA.docx
makalah P3 KOTA.docxIpangkAkp
 
Bab ii Rancang Kota
Bab ii Rancang KotaBab ii Rancang Kota
Bab ii Rancang KotaLatifah Tio
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Masa Lampau, Organik atau Terencana? (Studi...
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Masa Lampau, Organik atau Terencana? (Studi...Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Masa Lampau, Organik atau Terencana? (Studi...
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Masa Lampau, Organik atau Terencana? (Studi...bramantiyo marjuki
 
PPPT TEORI PEMBANGUNAN IMAN ALJUPRI AKMAL(21102026).pptx
PPPT TEORI PEMBANGUNAN IMAN ALJUPRI AKMAL(21102026).pptxPPPT TEORI PEMBANGUNAN IMAN ALJUPRI AKMAL(21102026).pptx
PPPT TEORI PEMBANGUNAN IMAN ALJUPRI AKMAL(21102026).pptxImanAljupriAkmal
 
Aplikasi City branding dalam Perencanaan tata ruang
Aplikasi City branding dalam Perencanaan tata ruangAplikasi City branding dalam Perencanaan tata ruang
Aplikasi City branding dalam Perencanaan tata ruangAgus Dwi Wicaksono
 

Similar to STRUKTUR KOTA (20)

4. elemen urban design
4. elemen urban design4. elemen urban design
4. elemen urban design
 
URBAN GEOGRAPHY.pptx
URBAN GEOGRAPHY.pptxURBAN GEOGRAPHY.pptx
URBAN GEOGRAPHY.pptx
 
Tata Ruang Kota Geografi Kelas XII
Tata Ruang Kota Geografi Kelas XIITata Ruang Kota Geografi Kelas XII
Tata Ruang Kota Geografi Kelas XII
 
Bab iv rancang kota konsep perancangan
Bab iv rancang kota konsep perancanganBab iv rancang kota konsep perancangan
Bab iv rancang kota konsep perancangan
 
Pertemuan 4_SISTEM PERKOTAAN.pdf
Pertemuan 4_SISTEM PERKOTAAN.pdfPertemuan 4_SISTEM PERKOTAAN.pdf
Pertemuan 4_SISTEM PERKOTAAN.pdf
 
COLLAGE CITY KAWASAN PUSAT KOTA TONDANO
COLLAGE CITY KAWASAN PUSAT KOTA TONDANOCOLLAGE CITY KAWASAN PUSAT KOTA TONDANO
COLLAGE CITY KAWASAN PUSAT KOTA TONDANO
 
Interaksi Keruangan Desa-Kota : Kota
Interaksi Keruangan Desa-Kota : KotaInteraksi Keruangan Desa-Kota : Kota
Interaksi Keruangan Desa-Kota : Kota
 
Prd i-urban design-27 oktober2014
Prd i-urban design-27 oktober2014Prd i-urban design-27 oktober2014
Prd i-urban design-27 oktober2014
 
Masalah Perencanaan : Kontra pemindahan Ibu kota
Masalah Perencanaan : Kontra pemindahan Ibu kotaMasalah Perencanaan : Kontra pemindahan Ibu kota
Masalah Perencanaan : Kontra pemindahan Ibu kota
 
20 30-1-pb jurnal
20 30-1-pb jurnal20 30-1-pb jurnal
20 30-1-pb jurnal
 
makalah P3 KOTA RONALD.docx
makalah P3 KOTA RONALD.docxmakalah P3 KOTA RONALD.docx
makalah P3 KOTA RONALD.docx
 
makalah P3 KOTA.docx
makalah P3 KOTA.docxmakalah P3 KOTA.docx
makalah P3 KOTA.docx
 
Bab ii Rancang Kota
Bab ii Rancang KotaBab ii Rancang Kota
Bab ii Rancang Kota
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Masa Lampau, Organik atau Terencana? (Studi...
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Masa Lampau, Organik atau Terencana? (Studi...Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Masa Lampau, Organik atau Terencana? (Studi...
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Masa Lampau, Organik atau Terencana? (Studi...
 
PPPT TEORI PEMBANGUNAN IMAN ALJUPRI AKMAL(21102026).pptx
PPPT TEORI PEMBANGUNAN IMAN ALJUPRI AKMAL(21102026).pptxPPPT TEORI PEMBANGUNAN IMAN ALJUPRI AKMAL(21102026).pptx
PPPT TEORI PEMBANGUNAN IMAN ALJUPRI AKMAL(21102026).pptx
 
Aplikasi City branding dalam Perencanaan tata ruang
Aplikasi City branding dalam Perencanaan tata ruangAplikasi City branding dalam Perencanaan tata ruang
Aplikasi City branding dalam Perencanaan tata ruang
 
Real estate design
Real estate designReal estate design
Real estate design
 
Geografi : Kota
Geografi : KotaGeografi : Kota
Geografi : Kota
 
Bentuk Kota
Bentuk KotaBentuk Kota
Bentuk Kota
 
171177890 peraturan-pembangunan
171177890 peraturan-pembangunan171177890 peraturan-pembangunan
171177890 peraturan-pembangunan
 

More from baya13

rostov.pdf
rostov.pdfrostov.pdf
rostov.pdfbaya13
 
Struktur_Geologi_ppt.pptx
Struktur_Geologi_ppt.pptxStruktur_Geologi_ppt.pptx
Struktur_Geologi_ppt.pptxbaya13
 
22303_PALEONTOLOGI_I_ppt.ppt
22303_PALEONTOLOGI_I_ppt.ppt22303_PALEONTOLOGI_I_ppt.ppt
22303_PALEONTOLOGI_I_ppt.pptbaya13
 
1_SUMBER_DAYA_ENERGI.pptx
1_SUMBER_DAYA_ENERGI.pptx1_SUMBER_DAYA_ENERGI.pptx
1_SUMBER_DAYA_ENERGI.pptxbaya13
 
22303_PALEONTOLOGI_I_ppt.ppt
22303_PALEONTOLOGI_I_ppt.ppt22303_PALEONTOLOGI_I_ppt.ppt
22303_PALEONTOLOGI_I_ppt.pptbaya13
 
Pembentukan_Bumi.pptx
Pembentukan_Bumi.pptxPembentukan_Bumi.pptx
Pembentukan_Bumi.pptxbaya13
 
2769180.ppt
2769180.ppt2769180.ppt
2769180.pptbaya13
 
3711126.ppt
3711126.ppt3711126.ppt
3711126.pptbaya13
 
Geografi_Transportasi.pptx
Geografi_Transportasi.pptxGeografi_Transportasi.pptx
Geografi_Transportasi.pptxbaya13
 
kisi PAS XI SMS GANJIL TP. 2022-2023.docx
kisi PAS XI SMS GANJIL TP. 2022-2023.docxkisi PAS XI SMS GANJIL TP. 2022-2023.docx
kisi PAS XI SMS GANJIL TP. 2022-2023.docxbaya13
 
Urbanisasi.pptx
Urbanisasi.pptxUrbanisasi.pptx
Urbanisasi.pptxbaya13
 
pola-keruangan-01.ppt
pola-keruangan-01.pptpola-keruangan-01.ppt
pola-keruangan-01.pptbaya13
 
SIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptx
SIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptxSIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptx
SIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptxbaya13
 
KEL_3_ANALISA_RESIKO_BENCANA.pptx
KEL_3_ANALISA_RESIKO_BENCANA.pptxKEL_3_ANALISA_RESIKO_BENCANA.pptx
KEL_3_ANALISA_RESIKO_BENCANA.pptxbaya13
 
jenis tanah
jenis tanahjenis tanah
jenis tanahbaya13
 
PEMBAHASAN SOAL OSN 2018.pptx
PEMBAHASAN SOAL OSN 2018.pptxPEMBAHASAN SOAL OSN 2018.pptx
PEMBAHASAN SOAL OSN 2018.pptxbaya13
 
14220021.ppt
14220021.ppt14220021.ppt
14220021.pptbaya13
 
Persebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia.pptx
Persebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia.pptxPersebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia.pptx
Persebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia.pptxbaya13
 
MATERI LINGKUNGAN.docx
MATERI LINGKUNGAN.docxMATERI LINGKUNGAN.docx
MATERI LINGKUNGAN.docxbaya13
 
4. wilayah pembangunan.pptx
4. wilayah pembangunan.pptx4. wilayah pembangunan.pptx
4. wilayah pembangunan.pptxbaya13
 

More from baya13 (20)

rostov.pdf
rostov.pdfrostov.pdf
rostov.pdf
 
Struktur_Geologi_ppt.pptx
Struktur_Geologi_ppt.pptxStruktur_Geologi_ppt.pptx
Struktur_Geologi_ppt.pptx
 
22303_PALEONTOLOGI_I_ppt.ppt
22303_PALEONTOLOGI_I_ppt.ppt22303_PALEONTOLOGI_I_ppt.ppt
22303_PALEONTOLOGI_I_ppt.ppt
 
1_SUMBER_DAYA_ENERGI.pptx
1_SUMBER_DAYA_ENERGI.pptx1_SUMBER_DAYA_ENERGI.pptx
1_SUMBER_DAYA_ENERGI.pptx
 
22303_PALEONTOLOGI_I_ppt.ppt
22303_PALEONTOLOGI_I_ppt.ppt22303_PALEONTOLOGI_I_ppt.ppt
22303_PALEONTOLOGI_I_ppt.ppt
 
Pembentukan_Bumi.pptx
Pembentukan_Bumi.pptxPembentukan_Bumi.pptx
Pembentukan_Bumi.pptx
 
2769180.ppt
2769180.ppt2769180.ppt
2769180.ppt
 
3711126.ppt
3711126.ppt3711126.ppt
3711126.ppt
 
Geografi_Transportasi.pptx
Geografi_Transportasi.pptxGeografi_Transportasi.pptx
Geografi_Transportasi.pptx
 
kisi PAS XI SMS GANJIL TP. 2022-2023.docx
kisi PAS XI SMS GANJIL TP. 2022-2023.docxkisi PAS XI SMS GANJIL TP. 2022-2023.docx
kisi PAS XI SMS GANJIL TP. 2022-2023.docx
 
Urbanisasi.pptx
Urbanisasi.pptxUrbanisasi.pptx
Urbanisasi.pptx
 
pola-keruangan-01.ppt
pola-keruangan-01.pptpola-keruangan-01.ppt
pola-keruangan-01.ppt
 
SIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptx
SIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptxSIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptx
SIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptx
 
KEL_3_ANALISA_RESIKO_BENCANA.pptx
KEL_3_ANALISA_RESIKO_BENCANA.pptxKEL_3_ANALISA_RESIKO_BENCANA.pptx
KEL_3_ANALISA_RESIKO_BENCANA.pptx
 
jenis tanah
jenis tanahjenis tanah
jenis tanah
 
PEMBAHASAN SOAL OSN 2018.pptx
PEMBAHASAN SOAL OSN 2018.pptxPEMBAHASAN SOAL OSN 2018.pptx
PEMBAHASAN SOAL OSN 2018.pptx
 
14220021.ppt
14220021.ppt14220021.ppt
14220021.ppt
 
Persebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia.pptx
Persebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia.pptxPersebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia.pptx
Persebaran_Flora_dan_Fauna_di_Dunia.pptx
 
MATERI LINGKUNGAN.docx
MATERI LINGKUNGAN.docxMATERI LINGKUNGAN.docx
MATERI LINGKUNGAN.docx
 
4. wilayah pembangunan.pptx
4. wilayah pembangunan.pptx4. wilayah pembangunan.pptx
4. wilayah pembangunan.pptx
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 

STRUKTUR KOTA

  • 1. STRUKTUR TATA RUANG DAN BENTUK KOTA
  • 2. Tujuan Pembelajaran • Mahasiswa mampu menjelaskan peran struktur ruang kota dalam pembentukan kota • Mahasiswa mampu mengidentifikasi permasalahan fisik terkait pembentukan kota
  • 4. Alasan Tumbuhnya Kota • Competitive Advantage – Perbedaan Ketersediaan Sumber Daya • Kota Pertambangan, Kota Pertanian – Perbedaan Akses • Kota di sekitar Sungai, Pesisir • Place Utility
  • 5. Urban Growth Biasanya Dilihat Dari :  Built up area  Bersifat angka (statistik)  Bersifat lebih dari pada sekedar luas area  Pertumbuhan dipengaruhi oleh comparative advantages, baik alamiah (topografi, SDA,historis, dsb) maupun buatan (jaringan infrastruktur, fasilitas sosial, dsb)
  • 6.
  • 7. Pertumbuhan (Growth) • Makin tingginya jumlah penduduk  intensitas kegiatan sosial, ekonomi naik • Kepadatan bangunan tinggi • Keterbatasan lahan vs Highrise building
  • 8. Perkembangan Kota • Makin besar Kebutuhan Akan Ruang  built up area makin luas • Akuisisi, Invasi ke arah pinggiran  urban fringe  over bounded city • Kota selalu dinamis  perubahan bentuk dan Struktur Kota
  • 9. Pemekaran Kota – 1 ( Bintarto, 1977 ) Pelabuhan Ekspor - impor Inti kota Selaput inti kota Pemekaran Inti kota Pegunungan Hinterland subur
  • 10. Pemekaran Kota – 2 ( Bintarto, 1977 ) Kota perdagangan Pusat rekreasi Pegunungan Inti kota Selaput inti kota Pemekaran Inti kota Laut Kota industri Pegunungan
  • 11. Pemekaran Kota – 3 ( Bintarto, 1977 ) Inti kota Selaput inti kota Pemekaran Inti kota Pegunungan Kota besar Kota besar Pelabuhan Ekspor - impor Perkebunan Airport Daerah industri Daerah rekreasi
  • 12. Apa yang dimaksud dengan …. • Bentuk Kota? • Struktur Kota?
  • 13. • Unsur pembentuk struktur tata ruang kota dapat pula dipahami secara persepsional seperti yang dikemukakan oleh Kevin Lynch yang menyatakan sifat suatu objek fisik yang menyebabkan kemungkinan besar membuat citra (image) yang kuat pada setiap orang. Menurutnya, ada lima unsur dalam gambaran mengenai kota: Path, Edge, District, Node, dan Landmark
  • 14. Contoh Bentuk Kota RIBBON TYPE OCTOPUSS -- GURITA KIPAS
  • 16. • Secara konsepsional, unsur-unsur pembentuk struktur tara ruang kota telah dikemukakan oleh banyak pakar. Menurut Doxiadis, perkotaan atau permukiman kota merupakan totalitas lingkungan yang terbentuk oleh 5 unsur, – Alam (Nature), – Individu manusia (Antropos), – Masyarakat (Society), – Ruang kehidupan (Shells), dan – Jaringan (Network).
  • 17. • Kus Hadinoto (1970-an) mengadaptasinya menjadi 5 unsur pokok, yaitu : – Wisma, tempat tinggal (perumahan); – Karya: tempat bekerja (kegiatan usaha); – Marga, jaringan pergerakan, jalan; – Suka, tempat rekreasi/hiburan; dan – Penyempurna, prasarana – sarana.
  • 18. • Dalam perspektif yang berbeda, menurut Patrick Geddes, karakteristik permukiman sebagai suatu kawasan memiliki unsur: – Place (tempat tinggal); – Work (tempat kerja); – Folk (tempat bermasyarakat).
  • 19. Ecological schema for Chicago Source: Burgess, 1925
  • 20. • Tinjauan terhadap struktur tata ruang internal kota dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan antara lain – pendekatan ekologikal, – pendekatan ekonomi, – pendekatan morfologi kota, dan – pendekatan sistem kegiatan.
  • 21. Pendekatan ekologikal • meninjau kota sebagai suatu objek studi di mana di dalamnya terdapat masyarakat yang kompleks, telah mengalami proses interrelasi antar manusia dan antara manusia dengan lingkungannya. Produknya adalah pola keteraturan penggunaan lahan kota. • Dalam pendekatan ini terdapat tiga teori utama, yaitu: Teori Konsentrik, Teori Sektoral, dan Teori Pusat Jamak
  • 22. Pendekatan ekonomi • terhadap struktur tata ruang kota didasarkan pada pemahaman bahwa nilai lahan, rent dan cost mempunyai kaitan yang erat dengan pola penggunaan lahan. Jalur dan simpul transportasi mempunyai peranan besar terhadap perkembangan kota. Dalam pendekatan ini, teori yang dapat menjelaskan perbedaan dalam pola penggunaan lahan adalah Teori Sewa Lahan dan Teori Nilai Lahan.
  • 23. Pendekatan morfologi kota • memfokuskan perhatian pada bentuk-bentuk fisik kawasan perkotaan yang tercermin dari jenis penggunaan lahan, sistem jaringan jalan, dan blok-blok bangunan, townscape, urban sprawl, dan pola jaringan jalan sebagai indikator morfologi kota. Berdasarkan pendekatan ini, secara garis besar adalah ekspresi keruangan kota, yang dapat dilihat dari pola fisik atau susunan elemen fisik kota seperti bangunan dan lingkungan, sehingga bentuk kota dapat dibedakan antara bentuk kota yang kompak dan bentuk kota yang tidak kompak.
  • 24. pendekatan terhadap struktur tata ruang kota • penting karena terkait dengan implikasinya dalam perencanaan tata ruang kota. Perencanaan tata ruang kota dalam hal ini dapat dipandang sebagai intervensi terhadap wujud struktural dan pola pemanfaatan ruang yang berkembang secara alamiah berdasarkan kecenderungan.
  • 25. • Dengan landasan pemahaman terhadap bentuk dan struktur tata kota inilah produk perencanaan tata ruang kota, dalam hal ini struktur dan pola pemanfaatan ruang kota sesuai yang dinginkan, dapat dirumuskan.
  • 26. Concentric Zone Theory ( Burgess) Kota meluas secara merata dari suatu inti asli atau central bussiness district (CBD), sehingga tumbuh zona yang masing-masing sejajar secara simultan dan mencerminkan penggunaan lahan yang berbeda 1 2 3 4 5 6 1. CBD 2. Industri ringan 3. Pemukiman kecil 4. Pemukiman besar 5. Daerah industri 6. Daerah commuter
  • 27. MODEL KONSENTRIS ‘BURGESS’ ( Homby & Jones, 1991 ) CBD FACTORY ZONE ZONE IN TRANSITION ZONE OF WORKING CLASS HOMES RESIDENTIAL ZONE COMMUTERS ZONE
  • 28. Sector Theory ( Homer Hoyt) Pengelompokan tata guna lahan menyebar dari pusat ke arah luar berupa sektor (wedges) akibat dari kondisi geografis dan mengikuti jaringan transportasi. Pada setiap sektor dimungkinkan tata guna lahan yang bercampur (mixed use) 1. CBD 2. Industri ringan 3. Pemukiman kecil 4. Pemukiman besar 5. Daerah industri 6. Daerah commuter 2 2 3 5 4 3 5 1
  • 29. MODEL SEKTOR ‘HOYT’ ( Hornby & Jones, 1991 ) WHOLESALE LIGHT MANUFACTURING LOW CLASS RESIDENTIAL MEDIUM CLASS RESIDENTIAL HIGH CLASS RESIDENTIAL CBD
  • 30. Multiple Nuclei Theory ( Harris Ullman) Pertumbuhan kota yang bermula dari suatu pusat (inti) menjadi kompleks oleh munculnya kutub-kutub pertumbuhan baru. Di sekeliling pusat-pusat (nucleus) baru itu akan mengelompok tata guna lahan yang berhubungan secara fungsional 1. CBD 2. Industri ringan 3. Pemukiman kecil 4. Pemukiman besar 5. Daerah industri 6. Daerah commuter 4 1 3 2 3 3 5 4 6
  • 31. MODEL INTI GANDA ‘HARRIS & ULLMAN’ ( Yeates, 1990) MEDIUM CLASS RESIDENTIAL HIGH CLASS RESIDENTIAL OUTLYING BUSINESS DISTRICK INDUSTRIALS UBURB WHOLESALE LIGHT MANUFACTURING LOW CLASS RESIDENTIAL HEAVY MANUFACTURING RESIDENTIAL SUBURB CBD
  • 32. Implikasi terhadap Konsumsi Ruang Kota dan Wilayah • MARKET DRIVEN – Investasi sering dibentuk oleh Trend Pasar – Demand masyarakat lebih menentukan jenis konsumsi ruang  dipengaruhi cara, gaya dan kualitas hidupnya • Multiplier Effect – Dari Sektor basis yang berkembang – Akibat Upaya Dekonsentrasi planologis
  • 33. Peran Struktur Tata Ruang • Sebagai titik pusat pertumbuhan baru  inisiasi pertumbuhan kota • Sebagai kawasan pendukung industri, pendidikan, perdagangan dan jasa • Sebagai pengarah jaringan infrastruktur Menciptakan Struktur Ruang Kota
  • 34. Kriteria Bentuk dan Struktur Ruang Kota • Eropa  Bentuk Kota Kompak  efisiensi perjalanan, investasi jaringan infrastruktur terpadu • Indonesia  permukiman kampung dengan pekarangan, diantara lahan pertanian, hutan, sungai  permukiman organik  rawan urban sprawl???
  • 35. • Struktur Ruang Mapan tidak berubah dalam jangka pendek atau dapat diprediksi dalam jangka panjang • Bentuk Kota Sesuai bentukan alam (topografis, morfologi berwawasan lingkungan, respon lansekap) Sesuai pertumbuhan karakteristik sosial dan ekonomi Mengakomodasi kegiatan penduduk dg efisien
  • 36. Urban Spatial Structure 36 THE MONOCENTRIC CITY Traditional urban spatial structure model describing the form & organization of western cities with the concept of the one dominant central business district
  • 37. Urban spatial structure lanjutan….. 37 SECTORAL URBAN GROWTH A prevalent explanation of the evolution of the monocentric city during & after the industrial revolution with its accompanying urban growth
  • 38. 38 SUBURB AN EXPANSI ON METRO TOWN URBAN MULTI NUCLEATION The scattering of business & other economic activity about the metropolitan area of middle 20th century cities, and formation of major & minor business centers SUBURBANIZATION The phenomenal population & economic growth & physical expansion of cities after the 2nd world war has been viewed mainly as characterized by strong trend toward Urban spatial structure lanjutan…..
  • 39.
  • 40. Evolusi Perubahan Struktur Ruang dan Pembentukan Kota • Upaya Urban Renewal • Resettlement • Alih Fungsi Penggunaan Lahan Permukiman menjadi non permukiman dan sebaliknya • Perubahan jaringan infrastruktur • Desentralisasi • Dekonsentrasi Planologis, dll
  • 41. Permasalahan dan Tantangan Keberlanjutan • Pembentukan kota yang efisien  urban sprawl  kota kompak? • Mendidik masyarakat  mengarah pada pembangunan berkelanjutan • Bagaimana pelibatan aktor pengembang, pengambil kebijakan, konsumen dalam membentuk struktur ruang dan pembentukan kota yg berkelanjutan

Editor's Notes

  1. 37