SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Pola Keruangan Kota
1. Pengertian Kota
Istilah yang sering digunakan dalam membahas pengertian kota antara lain, yaitu:
a. Urban, adalah suatu bentuk yang memiliki suasana kehidupan dan penghidupan yang modern.
b. City, adalah pusat kota.
c. Town, adalah kota kabupaten.
d. Township, adalah kota kecamatan.
Secara geografis, kota adalah suatu bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan
Non alami dengan gejala pemusatan penduduk tinggi, corak kehidupan yang heterogen, serta sifat
penduduknya yang individualistis dan materialistis.
2. Unsur dan Potensi Kota
a. Unsur kota
Kota memiliki empat unsur yang harus diperhatikan agar penduduk kota bisa hidup aman dan
nyaman. Unsur-unsur tersebut yaitu sebagai berikut.
1) Anonymity
Kata ini memiliki makna bahwa setiap individu yang tinggal di kota tersebut merupakan
bagian dari kota itu sendiri.kota memiliki aturan tersendiri dan merupakan aturan yang
mengikat bagi penduduknya.aturan kota ini lebih dikenal dengan istilah urban convention
yang dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu.
a. Legal Convention
legal convention adalah peraturan yang sudah diketahui masyarakat umum dan harus ditaati
demi terciptanya ketertiban bersama contohnya adalah rambu-rambu lalu lintas (traffic
light).
b. Cultural convention
cultural convention adalah suatu aturan yang tidak tertulis dan biasanya merupakan semua
kesepakatan seluruh warga yang didasari oleh norma, adat istiadat, atau kebudayaan
setempat. Contoh: mempersilahkan orang tua atau wanita hamil untuk duduk saat bus telah
penuh.
2) Heterogenity
Memiliki arti keanekaragaman. Di sebuah kota terdiri beraneka ragam penduduk karena
biasanya pendatang memiliki karakter yang bermacam-macam, mereka memiliki tujuan
yang sama yaitu bertahan hidup dan mencari penghidupan yang lebih baik.
3) Density
Dalam bahasa Indonesia, density berarti kepadatan. Kepadatan penduduk dihitung dengan
rumus jumlah populasi dibagi luas lahan. ini artinya semakin banyak jumlah populasi per
meter berarti kepadatan di suatu daerah tersebut dikatakan semakin tinggi.
4) Sosial intensity
Dalam bahasa Indonesia, social intensity mempunyai arti intensitas sosial. Intensitas sosial
bisa diartikan secara sederhana sebagai cara bergaul antar satu penghuni dengan penghuni
kota yang lain, dan seorang pendatang harus mengetahui hal ini.
b. Potensi kota
1) sebagai pusat pendidikan karena di perkotaan terdapat lembaga pendidikan dan sekolah-
sekolah dari tingkat terendah sampai tertinggi.
2) sebagai pusat perdagangan karena kota tingkat kepadatan penduduknya tinggi sehingga
sangat potensial sebagai daerah pemasaran.
3) sebagai pusat perindustrian, banyak dibangun industri-industri karena banyaknya tenaga
kerja.
4) Sebagai pusat hiburan, banyak terdapat tempat rekreasi dan hiburan.
3. Ciri-ciri Kota
Kota memiliki dua ciri umum, yaitu ciri fisik dan ciri masyarakat kota.
a. Ciri ciri fisik kota, yaitu.
● Mudahnya sarana ekonomi.
● Terdapat pusat gedung pemerintahan.
● Biasanya kota memiliki alun-alun.
● Mempunyai tempat parkir.
● Sebagai sarana dan tujuan rekreasi.
b. Masyarakat kota memiliki ciri-ciri yaitu.
● Oleh karena banyaknya urbanisasi, tercipta keanekaragaman penduduk.
● Hubungan sosial antar warga bersifat patembayan (gesselschaft), tidak mementingkan
gotong royong lagi.
● adanya heterogenitas sosial karena masyarakat yang tinggal bukan hanya dari satu
komunitas tertentu.
● Sikap hidup penduduk egois dan individualistis.
● Pandangan hidup masyarakat kota lebih rasional.
4. Klasifikasi Kota
Kota diklasifikasikan berdasarkan beberapa faktor antara lain berdasarkan jumlah penduduk,
fungsi, dan luas kota. Selain itu, dikenal juga istilah wilayah perkotaan (urban). Oleh karena itu,
untuk dapat mengklasifikasikan kota diperlukan standar yang cukup valid dan representatif.
klasifikasi kota di Indonesia berdasarkan sejarah pertumbuhannya dibagi menjadi empat yaitu
sebagai berikut.
a. Perkembangan Kota dari Pusat Perdagangan
Kota biasanya dijadikan pusat ekonomi dan pusat perdagangan. Ada beberapa kota yang
menjadi pusat perdagangan, antara lain jakarta, pontianak, Bagansiapiapi, Samarinda,
Palembang, Jambi dan Banjarmasin.
b. Perkembangan Kota dari Pusat Perkebunan
perkebunan merupakan suatu usaha yang memerlukan area luas dan banyak tersedia tenaga
kerja. Di Indonesia, kota yang berkembang dari pusat perkebunan, antara lain
pemantangsiantar, Bengkulu, Lampung, Bogor, Sabang, dan Bandung.
c. Perkembangan Kota dari Pusat Pertambangan
seperti halnya perkebunan, usaha pertambangan juga memerlukan banyak tenaga kerja
sehingga kota pertambangan akan berkembang dengan pesat. Kota di Indonesia yang
berkembang dari pusat pertambangan antara lain Plaju, Dumai, Langkat, Tarakan, Kutai,
bintang, ombilin Sawahlunto, Tanjung Enim, Bukit Asam, Wonokromo dan Cepu.
d. Perkembangan kota dari pusat Administrasi Pemerintahanjenis kota ini adalah satu kota
yang perkembangannya lebih banyak sebab adanya campur tangan dari pemerintahan karena
merupakan pusat kota administratif. Kota jenis ini antara lain Jakarta dan Yogyakarta.
Klasifikasi kota berdasarkan jumlah penduduknya dapat dibedakan dalam 4 golongan yaitu,
sebagai berikut.
a.Kota kecil, digolongkan kota kecil jika jumlah penduduk dalam satu kota antara 20000-
100.000 jiwa.
b.Kota besar, yaitu kota yang berpenduduk antara 100.000-1.000.000 juta jiwa.
c.Kota metropolitan, yaitu kota yang berpenduduk lebih dari 1.000.000 jiwa.
d.Kota megalopolis dan ekumenepolis. Disebut kota megalopolis jika penduduk berjumlah
lebih dari 25 juta jiwa penduduk mencari kehidupan di perkotaan.
5. Tahap Perkembangan Kota
Dilihat dari kualitas perkembangannya, tahapan kota dapat dibedakan menjadi 6 tingkatan, yaitu
sebagai berikut.
a. Tahap Eopolis
Suatu tahap peralihan, peralihan dari pola kehidupan desa yang tradisional menuju kehidupan
kota yang modern.
b. Tahap Polis
Tahapan kota kegiatan agraris nya masih dominan titik jenis tahap inilah yang masih banyak
terdapat di Indonesia.
c. Tahap Metropolis
Suatu tahap yang sebagian besar mata pencaharian sudah bergantung pada sektor industri. Di
Indonesia sudah ada beberapa kota yang berada pada tahap ini, yaitu Jakarta, Surabaya,
Medan, dan Bandung.
d. Tahap Megalopolis
Suatu wilayah kota yang terdiri dari beberapa kota metropolis. Kebanyakan jenis kota ini ada
di negara-negara maju seperti Amerika serikat dan Eropa.
e. Tahap Tyranpolis
Tahapan kota yang kehidupan penduduknya sudah dikuasai dengan sifat hedonisme. Jadi,
banyak berkembang kriminalitas dan kejahatan.
f. Tahap Nekropolis
Tahapan akhir perkembangan kota yang akhirnya akan menuju ke arah kota mati.
Dilihat dari bentuk bangunan dan persebarannya, Friffith Taylor mengemukakan tahapan
perkembangan kota yaitu.
a. Stadium Infantile
di dalam stadium infantile tidak terlibat batas yang jelas antara daerah pemukiman dan daerah
perdagangan.
b. Stadium Juvinile
di dalam stadium juvenile ini mulai terlibat bahwa kelompok perumahan tua sudah mulai
terdesak perumahan perumahan baru.
c. Stadium Mature
di dalam stadium mature banyak ditemui daerah-daerah baru yang telah mengikuti rencana
tertentu.
d. Stadium Senile
stadium senile disebut juga stadium kemunduran kota. Hal ini terjadi karena di stadium ini
tampak bahwa setiap zona terjadi penurunan dan kemunduran karena kurang adanya
pemeliharaan yang dapat disebabkan faktor ekonomi dan politik
6. Pola Penggunaan Lahan Kota
Lahan perkotaan memiliki ciri-ciri tata ruang antara lain sebagai berikut.
a.Kurang luasnya tempat untuk kepentingan umum.
b.Pola kehidupan daerah kota tidak bergantung pada tingkat kesuburan tanah karena lebih
bergantung pada industri.
c.Penduduk perkotaan lebih besar dibandingkan di desa.
d.Daerah perkotaan hanya terdapat sedikit tanaman dan cenderung banyak bangunan.
e.Lokasi perkotaan biasanya sangat strategis, artinya dekat dengan transportasi, kantor-kantor
pemerintah, dan pelayanan umum.
Berdasarkan lokasi pusat kegiatan,kota dikelompokkan menjadi sebagai berikut.
a. Pusat Inti Kota
inti kota disebut juga pusat kota. Inti kota merupakan pusat pusat kegiatan ekonomi politik
dan kebudayaan. Dengan kata lain inti kota merupakan pusat daerah kegiatan.
b. Selaput Inti Kota
selaput inti kota merupakan wilayah di luar pusat daerah kegiatan kota. Terjadinya selaput inti
kota karena inti kota tidak mampu menampung jumlah penduduk beserta kegiatan
kegiatannya sehingga inti kota mengalami perkembangan.
c. Kota Satelit
kota satelit merupakan daerah pemekaran Kota yang berfungsi sebagai pusat pusat kegiatan
industri. Kota satelit mempunyai tingkat kebebasan yang lebih tinggi sebagai pusat produksi
dan pusat pekerjaan.
Ciri-ciri kota satelit yaitu sebagai berikut.
● Lebih merupakan pusat-pusat kecil di bidang industri sehingga dapat dikatakan bahwa kota
satelit berfungsi sebagai Kota produksi.
● Kota satelit berkecenderungan mempunyai jumlah penduduk yang lebih besar daripada
Suburban.
● Kota satelit diperkirakan terbentuk lebih dahulu daripada Suburban.
● Kota satelit terletak diluar batas-batas pusat daerah urban yang berpenduduk padat.
d. Suburban
Suburban merupakan daerah yang berada di sekitar pusat kota yang berfungsi sebagai pusat
pemukiman dan industri manufaktur.penduduk di daerah Suburban juga mempunyai kegiatan
di wilayah inti kota. Mereka setiap hari pulang dari lokasi pemukiman ke tempat kerja.
kota ideal adalah kota yang mampu mengakomodasi dan menyelaraskan antara aktivitas
masyarakat dan bentuk penggunaan lainnya. Oleh karena itu, banyak pemikiran tentang
konsep kota ideal yang diwujudkan dalam teori-teori kata ideal. Teori-teori tersebut antara
lain teori sektoral, teori konsentris, dan teori inti ganda.
1. Teori Sektoral
Teori ini mengungkapkan bahwa setiap unit kota sudah diatur dengan rapi tetapi tidak
konsentris sehingga terbentuk beberapa sektor yang lebih bebas titik teori sektoral ini
dikemukakan oleh Homer Hoyt. Dalam teori ini, Homer Hoyt berpendapat yaitu.
● Daerah di luar perkotaan memiliki harga tanah dan sewa yang tinggi
● Adapun daerah-daerah yang terdapat di jalur-jalur yang bentuknya memanjang dari pusat
Kota ke daerah perbatasan memiliki sewa tanah dan harga tanah yang rendah.
● Zona pusat kota merupakan pusat kegiatan.
2. Teori Konsentris
Teori konsentris dikemukakan oleh Ernest W. Burgess. Teori Konsentris ini dibagi menjadi
lima wilayah pokok yaitu sebagai berikut.
● Pusat daerah kegiatan (PDK), sering disebut juga central business district (CBD), wilayah
ini berikan sebagai pusat pertokoan, pasar, dan pada wilayah ini terdapat bang, bioskop,
ataupun kantor pos.
● Wilayah transisi, merupakan wilayah peralihan menuju pusat kota. Ciri-ciri wilayah
transisi ini ditandai banyak berdirinya pabrik-pabrik.
● wilayah pemukiman yang sebagian besar masyarakatnya masih berpendapatan rendah.
● Wilayah pemukiman yang sebagian masyarakatnya sudah berpendapatan menengah.
● Wilayah pemukiman yang masyarakatnya memiliki pendapatan tinggi.
3. Teori Inti Ganda
Teori Inti ganda ini dikemukakan oleh Harris dan Ullman. Teori ini menyatakan bahwa
daerah pusat kegiatan terletak di tengah dan merupakan pusat berbagai kegiatan. Teori ini
membagi suatu kota menjadi 9 bagian yaitu sebagai berikut.
● Pusat kota atau central business district (CBD).
● Kawasan Niaga Dan Industri Ringan.
● Kawasan permukiman kaum buruh.
● Kawasan permukiman kaum pekerja menengah.
● Kawasan permukiman kaum kaya.
● Pusat industri berat.
● Pusat niaga/perbelanjaan lain di pinggiran.
● Kawasan suburban.
● Kawasan suburban industri.

More Related Content

Similar to Rangkuman Pola Keruangan.docx

URBAN GEOGRAPHY.pptx
URBAN GEOGRAPHY.pptxURBAN GEOGRAPHY.pptx
URBAN GEOGRAPHY.pptxNosaLin
 
AKDP.PKP.UTS.Muhammadhisyam.05072020 (1).pptx
AKDP.PKP.UTS.Muhammadhisyam.05072020 (1).pptxAKDP.PKP.UTS.Muhammadhisyam.05072020 (1).pptx
AKDP.PKP.UTS.Muhammadhisyam.05072020 (1).pptxnurrahmanHakim2
 
Tata Ruang Kota Geografi Kelas XII
Tata Ruang Kota Geografi Kelas XIITata Ruang Kota Geografi Kelas XII
Tata Ruang Kota Geografi Kelas XIIafilahs
 
Kuliah 10 - PEMBANDARAN: JENIS DAN CIRI BANDAR SERTA PROSES PEMBANDARAN (URBA...
Kuliah 10 - PEMBANDARAN: JENIS DAN CIRI BANDAR SERTA PROSES PEMBANDARAN (URBA...Kuliah 10 - PEMBANDARAN: JENIS DAN CIRI BANDAR SERTA PROSES PEMBANDARAN (URBA...
Kuliah 10 - PEMBANDARAN: JENIS DAN CIRI BANDAR SERTA PROSES PEMBANDARAN (URBA...Asmawi Abdullah
 
Mewujudkan Jakarta Kota Global Tantangan dan AGenda Strategis
Mewujudkan Jakarta Kota Global Tantangan dan AGenda StrategisMewujudkan Jakarta Kota Global Tantangan dan AGenda Strategis
Mewujudkan Jakarta Kota Global Tantangan dan AGenda Strategisoswarmungkasa1
 
interaksi desa dan kota
interaksi desa dan kotainteraksi desa dan kota
interaksi desa dan kotaniarohania1
 
penggunaan lahan dan pola pemukiman
penggunaan lahan dan pola pemukimanpenggunaan lahan dan pola pemukiman
penggunaan lahan dan pola pemukimanAbdul Hafiz
 
Sejarah dan konservasi perkotaan sebagai dasar perancangan kota
Sejarah dan konservasi perkotaan sebagai dasar perancangan kotaSejarah dan konservasi perkotaan sebagai dasar perancangan kota
Sejarah dan konservasi perkotaan sebagai dasar perancangan kotaMuhammad Bagas
 
Geografi desa dan kota
Geografi desa dan kotaGeografi desa dan kota
Geografi desa dan kotaNasron Spd
 
Kebayoran Baru and New City Development
Kebayoran Baru and New City DevelopmentKebayoran Baru and New City Development
Kebayoran Baru and New City DevelopmentFajar Rian Wulandari
 
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kotaPpt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kotajopiwildani
 
Masalah Perencanaan : Kontra pemindahan Ibu kota
Masalah Perencanaan : Kontra pemindahan Ibu kotaMasalah Perencanaan : Kontra pemindahan Ibu kota
Masalah Perencanaan : Kontra pemindahan Ibu kotaSusantri Susantri
 
PPT Geografi Interaksi desa dan kota.pptx
PPT Geografi Interaksi desa dan kota.pptxPPT Geografi Interaksi desa dan kota.pptx
PPT Geografi Interaksi desa dan kota.pptx32vivianggarista
 
02. PPT Geografi XII Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptx
02. PPT Geografi XII Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptx02. PPT Geografi XII Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptx
02. PPT Geografi XII Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptxanifahrizki6
 
interaksi keruangan desa dan kota
interaksi keruangan desa dan kotainteraksi keruangan desa dan kota
interaksi keruangan desa dan kotaabdulshabirmarhadi
 

Similar to Rangkuman Pola Keruangan.docx (20)

URBAN GEOGRAPHY.pptx
URBAN GEOGRAPHY.pptxURBAN GEOGRAPHY.pptx
URBAN GEOGRAPHY.pptx
 
AKDP.PKP.UTS.Muhammadhisyam.05072020 (1).pptx
AKDP.PKP.UTS.Muhammadhisyam.05072020 (1).pptxAKDP.PKP.UTS.Muhammadhisyam.05072020 (1).pptx
AKDP.PKP.UTS.Muhammadhisyam.05072020 (1).pptx
 
pola_keruangan.ppt
pola_keruangan.pptpola_keruangan.ppt
pola_keruangan.ppt
 
Tata Ruang Kota Geografi Kelas XII
Tata Ruang Kota Geografi Kelas XIITata Ruang Kota Geografi Kelas XII
Tata Ruang Kota Geografi Kelas XII
 
Kuliah 10 - PEMBANDARAN: JENIS DAN CIRI BANDAR SERTA PROSES PEMBANDARAN (URBA...
Kuliah 10 - PEMBANDARAN: JENIS DAN CIRI BANDAR SERTA PROSES PEMBANDARAN (URBA...Kuliah 10 - PEMBANDARAN: JENIS DAN CIRI BANDAR SERTA PROSES PEMBANDARAN (URBA...
Kuliah 10 - PEMBANDARAN: JENIS DAN CIRI BANDAR SERTA PROSES PEMBANDARAN (URBA...
 
Mewujudkan Jakarta Kota Global Tantangan dan AGenda Strategis
Mewujudkan Jakarta Kota Global Tantangan dan AGenda StrategisMewujudkan Jakarta Kota Global Tantangan dan AGenda Strategis
Mewujudkan Jakarta Kota Global Tantangan dan AGenda Strategis
 
interaksi desa dan kota
interaksi desa dan kotainteraksi desa dan kota
interaksi desa dan kota
 
penggunaan lahan dan pola pemukiman
penggunaan lahan dan pola pemukimanpenggunaan lahan dan pola pemukiman
penggunaan lahan dan pola pemukiman
 
Sejarah dan konservasi perkotaan sebagai dasar perancangan kota
Sejarah dan konservasi perkotaan sebagai dasar perancangan kotaSejarah dan konservasi perkotaan sebagai dasar perancangan kota
Sejarah dan konservasi perkotaan sebagai dasar perancangan kota
 
Geografi desa dan kota
Geografi desa dan kotaGeografi desa dan kota
Geografi desa dan kota
 
Pep.7
Pep.7Pep.7
Pep.7
 
Kota 1
Kota 1Kota 1
Kota 1
 
Kebayoran Baru and New City Development
Kebayoran Baru and New City DevelopmentKebayoran Baru and New City Development
Kebayoran Baru and New City Development
 
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kotaPpt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
 
Masalah Perencanaan : Kontra pemindahan Ibu kota
Masalah Perencanaan : Kontra pemindahan Ibu kotaMasalah Perencanaan : Kontra pemindahan Ibu kota
Masalah Perencanaan : Kontra pemindahan Ibu kota
 
PPT Geografi Interaksi desa dan kota.pptx
PPT Geografi Interaksi desa dan kota.pptxPPT Geografi Interaksi desa dan kota.pptx
PPT Geografi Interaksi desa dan kota.pptx
 
02. PPT Geografi XII Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptx
02. PPT Geografi XII Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptx02. PPT Geografi XII Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptx
02. PPT Geografi XII Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptx
 
interaksi keruangan desa dan kota
interaksi keruangan desa dan kotainteraksi keruangan desa dan kota
interaksi keruangan desa dan kota
 
geografi kelas XII.pptx
geografi kelas XII.pptxgeografi kelas XII.pptx
geografi kelas XII.pptx
 
20 30-1-pb jurnal
20 30-1-pb jurnal20 30-1-pb jurnal
20 30-1-pb jurnal
 

Rangkuman Pola Keruangan.docx

  • 1. Pola Keruangan Kota 1. Pengertian Kota Istilah yang sering digunakan dalam membahas pengertian kota antara lain, yaitu: a. Urban, adalah suatu bentuk yang memiliki suasana kehidupan dan penghidupan yang modern. b. City, adalah pusat kota. c. Town, adalah kota kabupaten. d. Township, adalah kota kecamatan. Secara geografis, kota adalah suatu bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan Non alami dengan gejala pemusatan penduduk tinggi, corak kehidupan yang heterogen, serta sifat penduduknya yang individualistis dan materialistis. 2. Unsur dan Potensi Kota a. Unsur kota Kota memiliki empat unsur yang harus diperhatikan agar penduduk kota bisa hidup aman dan nyaman. Unsur-unsur tersebut yaitu sebagai berikut. 1) Anonymity Kata ini memiliki makna bahwa setiap individu yang tinggal di kota tersebut merupakan bagian dari kota itu sendiri.kota memiliki aturan tersendiri dan merupakan aturan yang mengikat bagi penduduknya.aturan kota ini lebih dikenal dengan istilah urban convention yang dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu. a. Legal Convention legal convention adalah peraturan yang sudah diketahui masyarakat umum dan harus ditaati demi terciptanya ketertiban bersama contohnya adalah rambu-rambu lalu lintas (traffic light). b. Cultural convention cultural convention adalah suatu aturan yang tidak tertulis dan biasanya merupakan semua kesepakatan seluruh warga yang didasari oleh norma, adat istiadat, atau kebudayaan setempat. Contoh: mempersilahkan orang tua atau wanita hamil untuk duduk saat bus telah penuh. 2) Heterogenity Memiliki arti keanekaragaman. Di sebuah kota terdiri beraneka ragam penduduk karena biasanya pendatang memiliki karakter yang bermacam-macam, mereka memiliki tujuan yang sama yaitu bertahan hidup dan mencari penghidupan yang lebih baik. 3) Density Dalam bahasa Indonesia, density berarti kepadatan. Kepadatan penduduk dihitung dengan rumus jumlah populasi dibagi luas lahan. ini artinya semakin banyak jumlah populasi per meter berarti kepadatan di suatu daerah tersebut dikatakan semakin tinggi. 4) Sosial intensity Dalam bahasa Indonesia, social intensity mempunyai arti intensitas sosial. Intensitas sosial bisa diartikan secara sederhana sebagai cara bergaul antar satu penghuni dengan penghuni kota yang lain, dan seorang pendatang harus mengetahui hal ini. b. Potensi kota 1) sebagai pusat pendidikan karena di perkotaan terdapat lembaga pendidikan dan sekolah- sekolah dari tingkat terendah sampai tertinggi.
  • 2. 2) sebagai pusat perdagangan karena kota tingkat kepadatan penduduknya tinggi sehingga sangat potensial sebagai daerah pemasaran. 3) sebagai pusat perindustrian, banyak dibangun industri-industri karena banyaknya tenaga kerja. 4) Sebagai pusat hiburan, banyak terdapat tempat rekreasi dan hiburan. 3. Ciri-ciri Kota Kota memiliki dua ciri umum, yaitu ciri fisik dan ciri masyarakat kota. a. Ciri ciri fisik kota, yaitu. ● Mudahnya sarana ekonomi. ● Terdapat pusat gedung pemerintahan. ● Biasanya kota memiliki alun-alun. ● Mempunyai tempat parkir. ● Sebagai sarana dan tujuan rekreasi. b. Masyarakat kota memiliki ciri-ciri yaitu. ● Oleh karena banyaknya urbanisasi, tercipta keanekaragaman penduduk. ● Hubungan sosial antar warga bersifat patembayan (gesselschaft), tidak mementingkan gotong royong lagi. ● adanya heterogenitas sosial karena masyarakat yang tinggal bukan hanya dari satu komunitas tertentu. ● Sikap hidup penduduk egois dan individualistis. ● Pandangan hidup masyarakat kota lebih rasional. 4. Klasifikasi Kota Kota diklasifikasikan berdasarkan beberapa faktor antara lain berdasarkan jumlah penduduk, fungsi, dan luas kota. Selain itu, dikenal juga istilah wilayah perkotaan (urban). Oleh karena itu, untuk dapat mengklasifikasikan kota diperlukan standar yang cukup valid dan representatif. klasifikasi kota di Indonesia berdasarkan sejarah pertumbuhannya dibagi menjadi empat yaitu sebagai berikut. a. Perkembangan Kota dari Pusat Perdagangan Kota biasanya dijadikan pusat ekonomi dan pusat perdagangan. Ada beberapa kota yang menjadi pusat perdagangan, antara lain jakarta, pontianak, Bagansiapiapi, Samarinda, Palembang, Jambi dan Banjarmasin. b. Perkembangan Kota dari Pusat Perkebunan perkebunan merupakan suatu usaha yang memerlukan area luas dan banyak tersedia tenaga kerja. Di Indonesia, kota yang berkembang dari pusat perkebunan, antara lain pemantangsiantar, Bengkulu, Lampung, Bogor, Sabang, dan Bandung. c. Perkembangan Kota dari Pusat Pertambangan seperti halnya perkebunan, usaha pertambangan juga memerlukan banyak tenaga kerja sehingga kota pertambangan akan berkembang dengan pesat. Kota di Indonesia yang berkembang dari pusat pertambangan antara lain Plaju, Dumai, Langkat, Tarakan, Kutai, bintang, ombilin Sawahlunto, Tanjung Enim, Bukit Asam, Wonokromo dan Cepu. d. Perkembangan kota dari pusat Administrasi Pemerintahanjenis kota ini adalah satu kota yang perkembangannya lebih banyak sebab adanya campur tangan dari pemerintahan karena merupakan pusat kota administratif. Kota jenis ini antara lain Jakarta dan Yogyakarta. Klasifikasi kota berdasarkan jumlah penduduknya dapat dibedakan dalam 4 golongan yaitu, sebagai berikut.
  • 3. a.Kota kecil, digolongkan kota kecil jika jumlah penduduk dalam satu kota antara 20000- 100.000 jiwa. b.Kota besar, yaitu kota yang berpenduduk antara 100.000-1.000.000 juta jiwa. c.Kota metropolitan, yaitu kota yang berpenduduk lebih dari 1.000.000 jiwa. d.Kota megalopolis dan ekumenepolis. Disebut kota megalopolis jika penduduk berjumlah lebih dari 25 juta jiwa penduduk mencari kehidupan di perkotaan. 5. Tahap Perkembangan Kota Dilihat dari kualitas perkembangannya, tahapan kota dapat dibedakan menjadi 6 tingkatan, yaitu sebagai berikut. a. Tahap Eopolis Suatu tahap peralihan, peralihan dari pola kehidupan desa yang tradisional menuju kehidupan kota yang modern. b. Tahap Polis Tahapan kota kegiatan agraris nya masih dominan titik jenis tahap inilah yang masih banyak terdapat di Indonesia. c. Tahap Metropolis Suatu tahap yang sebagian besar mata pencaharian sudah bergantung pada sektor industri. Di Indonesia sudah ada beberapa kota yang berada pada tahap ini, yaitu Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bandung. d. Tahap Megalopolis Suatu wilayah kota yang terdiri dari beberapa kota metropolis. Kebanyakan jenis kota ini ada di negara-negara maju seperti Amerika serikat dan Eropa. e. Tahap Tyranpolis Tahapan kota yang kehidupan penduduknya sudah dikuasai dengan sifat hedonisme. Jadi, banyak berkembang kriminalitas dan kejahatan. f. Tahap Nekropolis Tahapan akhir perkembangan kota yang akhirnya akan menuju ke arah kota mati. Dilihat dari bentuk bangunan dan persebarannya, Friffith Taylor mengemukakan tahapan perkembangan kota yaitu. a. Stadium Infantile di dalam stadium infantile tidak terlibat batas yang jelas antara daerah pemukiman dan daerah perdagangan. b. Stadium Juvinile di dalam stadium juvenile ini mulai terlibat bahwa kelompok perumahan tua sudah mulai terdesak perumahan perumahan baru. c. Stadium Mature di dalam stadium mature banyak ditemui daerah-daerah baru yang telah mengikuti rencana tertentu. d. Stadium Senile stadium senile disebut juga stadium kemunduran kota. Hal ini terjadi karena di stadium ini tampak bahwa setiap zona terjadi penurunan dan kemunduran karena kurang adanya pemeliharaan yang dapat disebabkan faktor ekonomi dan politik 6. Pola Penggunaan Lahan Kota Lahan perkotaan memiliki ciri-ciri tata ruang antara lain sebagai berikut. a.Kurang luasnya tempat untuk kepentingan umum.
  • 4. b.Pola kehidupan daerah kota tidak bergantung pada tingkat kesuburan tanah karena lebih bergantung pada industri. c.Penduduk perkotaan lebih besar dibandingkan di desa. d.Daerah perkotaan hanya terdapat sedikit tanaman dan cenderung banyak bangunan. e.Lokasi perkotaan biasanya sangat strategis, artinya dekat dengan transportasi, kantor-kantor pemerintah, dan pelayanan umum. Berdasarkan lokasi pusat kegiatan,kota dikelompokkan menjadi sebagai berikut. a. Pusat Inti Kota inti kota disebut juga pusat kota. Inti kota merupakan pusat pusat kegiatan ekonomi politik dan kebudayaan. Dengan kata lain inti kota merupakan pusat daerah kegiatan. b. Selaput Inti Kota selaput inti kota merupakan wilayah di luar pusat daerah kegiatan kota. Terjadinya selaput inti kota karena inti kota tidak mampu menampung jumlah penduduk beserta kegiatan kegiatannya sehingga inti kota mengalami perkembangan. c. Kota Satelit kota satelit merupakan daerah pemekaran Kota yang berfungsi sebagai pusat pusat kegiatan industri. Kota satelit mempunyai tingkat kebebasan yang lebih tinggi sebagai pusat produksi dan pusat pekerjaan. Ciri-ciri kota satelit yaitu sebagai berikut. ● Lebih merupakan pusat-pusat kecil di bidang industri sehingga dapat dikatakan bahwa kota satelit berfungsi sebagai Kota produksi. ● Kota satelit berkecenderungan mempunyai jumlah penduduk yang lebih besar daripada Suburban. ● Kota satelit diperkirakan terbentuk lebih dahulu daripada Suburban. ● Kota satelit terletak diluar batas-batas pusat daerah urban yang berpenduduk padat. d. Suburban Suburban merupakan daerah yang berada di sekitar pusat kota yang berfungsi sebagai pusat pemukiman dan industri manufaktur.penduduk di daerah Suburban juga mempunyai kegiatan di wilayah inti kota. Mereka setiap hari pulang dari lokasi pemukiman ke tempat kerja. kota ideal adalah kota yang mampu mengakomodasi dan menyelaraskan antara aktivitas masyarakat dan bentuk penggunaan lainnya. Oleh karena itu, banyak pemikiran tentang konsep kota ideal yang diwujudkan dalam teori-teori kata ideal. Teori-teori tersebut antara lain teori sektoral, teori konsentris, dan teori inti ganda. 1. Teori Sektoral Teori ini mengungkapkan bahwa setiap unit kota sudah diatur dengan rapi tetapi tidak konsentris sehingga terbentuk beberapa sektor yang lebih bebas titik teori sektoral ini dikemukakan oleh Homer Hoyt. Dalam teori ini, Homer Hoyt berpendapat yaitu. ● Daerah di luar perkotaan memiliki harga tanah dan sewa yang tinggi ● Adapun daerah-daerah yang terdapat di jalur-jalur yang bentuknya memanjang dari pusat Kota ke daerah perbatasan memiliki sewa tanah dan harga tanah yang rendah. ● Zona pusat kota merupakan pusat kegiatan. 2. Teori Konsentris Teori konsentris dikemukakan oleh Ernest W. Burgess. Teori Konsentris ini dibagi menjadi lima wilayah pokok yaitu sebagai berikut. ● Pusat daerah kegiatan (PDK), sering disebut juga central business district (CBD), wilayah ini berikan sebagai pusat pertokoan, pasar, dan pada wilayah ini terdapat bang, bioskop, ataupun kantor pos.
  • 5. ● Wilayah transisi, merupakan wilayah peralihan menuju pusat kota. Ciri-ciri wilayah transisi ini ditandai banyak berdirinya pabrik-pabrik. ● wilayah pemukiman yang sebagian besar masyarakatnya masih berpendapatan rendah. ● Wilayah pemukiman yang sebagian masyarakatnya sudah berpendapatan menengah. ● Wilayah pemukiman yang masyarakatnya memiliki pendapatan tinggi. 3. Teori Inti Ganda Teori Inti ganda ini dikemukakan oleh Harris dan Ullman. Teori ini menyatakan bahwa daerah pusat kegiatan terletak di tengah dan merupakan pusat berbagai kegiatan. Teori ini membagi suatu kota menjadi 9 bagian yaitu sebagai berikut. ● Pusat kota atau central business district (CBD). ● Kawasan Niaga Dan Industri Ringan. ● Kawasan permukiman kaum buruh. ● Kawasan permukiman kaum pekerja menengah. ● Kawasan permukiman kaum kaya. ● Pusat industri berat. ● Pusat niaga/perbelanjaan lain di pinggiran. ● Kawasan suburban. ● Kawasan suburban industri.