SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
OLEH :
DARWIN FERNANDO LUMBAN TOBING
INTERAKSI DESA DAN KOTA
Pengertian interaksi
Interaksi adalah suatu suatu jenis tindakan yang
terjadi sewaktu dua atau lebih objek mempengaruhi atau
memiliki efek satu sama lain.
Dalam kamus KBBI interaksi diartikan sebagai hal
saling melakukan aksi, berhubungan, mem-pengaruhi,
antarhubungan, hubungan sosial yg dinamis antara
orang perse-orangan dan orang perseorangan, antara
perseorangan dan kelompok, dan antara kelompok dan
kelompok.
Pengertian interaksi menurut para ahli
 Macionis: Interaksi sosial adalah proses bertindak (aksi)
dan membalas tindakan (reaksi) yang dilakukan
seseorang dalam hubungannya dengan orang lain.
 Broom dan Selznic: Interaksi sosial adalah proses
bertindak yang dilandasi oleh kesadaran adanya orang
lain dan proses menyesuaikan respon (tindakan balasan)
sesuai dengan tindakan orang lain.
 Soerjono Soekanto: Interaksi sosial adalah proses sosial
mengenai cara-cara berhubungan yang dapat dilihat jika
individu dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu
serta menentukan sistem dan hubungan sosial.
Pengertian desa menurut para ahli
 Bambang Utoyo : Desa merupakan tempat sebagian
besar penduduk yang bermata pencarian di bidang
pertanian dan menghasilkan bahan makanan
 R. Bintarto : Desa adalah perwujudan geografis yang
ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial,
ekonomis politik, kultural setempat dalam hubungan dan
pengaruh timbal balik dengan daerah lain
 William Ogburn dan MF Nimkoff : Desa adalah kesatuan
organisasi kehidupan sosial di dalam daerah terbatas.
 Syarat-syarat Desa : Mempunyai wilayah, Adanya
penduduk, Mempunyai pemerintahan, Berada langsung
di bawah camat, Mempunyai kebiasaan-kebiasaan
pergaulan sendiri.
 Fungsi Desa : Fungsi Desa adalah sebagai sumber
bahan pangan, penghasilan bahan mentah, penghasil
tenaga kerja, pusat-pusat industri kecil.
 Klasifikasi Desa : Desa swadaya, Desa swakarya, Desa
swasembada.
Ciri-ciri Masyarakat Desa :
 Kehidupan tergantung pada alam
 Toleransi sosialnnya kuat
 Adat-istiadat dan norma agama kuat
 Kontrol sosialnya didasarkan pada hukum informal
 Nilai kegotong royongan masih tinggi
Pola Persebaran Desa :
 Pola memanjang mengikuti jalan raya
 Pola mengikuti rel kereta api
 Mengikuti garis pantai
Pengertian kota menurut para ahli
 Bintarto : Kota sebagai kesatuan jaringan kehidupan
manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk
yang tinggi dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi
yang heterogen serta coraknya materialistis. Masyarakat
kota terdiri atas penduduk asli daerah tersebut dan
pendatang. Masyarakat kota merupakan suatu
masyarakat yang heterogen, baik dalam hal mata
pencaharian, agama, adat, dan kebudayaan.
 Louis Wirth : Kota adalah permukiman yang relatif
besar, padat, dan permanen, dihuni oleh orang-orang
yang heterogen kedudukan sosialnya
Fungsi Kota :
 Sebagai pusat produksi (production centre).
 Sebagai pusat perdagangan (centre of trade and commerce).
 Sebagai pusat pemerintahan (political capital).
Ciri-ciri Kota :
 Ciri fisik kota meliputi hal sebagai berikut : Tersedianya tempat-
tempat untuk pasar dan pertokoan , Tersedianya tempat-tempat
untuk parkir , Terdapatnya sarana rekreasi dan sarana olahraga.
 Ciri kehidupan kota adalah sebagai berikut: Adanya pelapisan
sosial ekonomi misalnya perbedaan tingkat penghasilan, tingkat
pendidikan dan jenis pekerjaan, Adanya jarak sosial dan
kurangnya toleransi sosial di antara warganya, Cara berpikir
dan bertindak warga kota tampak lebih rasional dan berprinsip
ekonomi.
Klasifikasi Kota Menurut Jumlah Penduduk :
 Kota kecil, penduduknya antara 20.000-50.000 jiwa;
 Kota sedang, penduduknya antara 50.000-100.000 jiwa;
 Kota besar, penduduknya antara 100.000-1.000.000
jiwa;
 Metropolitan, penduduknya antara 1.000.000-
5.000.000 jiwa;
 Megapolitan, penduduknya lebih dari 5.000.000 jiwa.
Klasifikasi Kota Menurut tingkat perkembangan :
 Tahap eopolis adalah tahap perkembangan desa yang sudah teratur dan
masyarakatnya merupakan peralihan dari pola kehidupan desa kearah
kehidupan kota;
 Tahap polis adalah suatu daerah kota yang sebagian penduduknya masih
mencirikan sifat-sifat agraris;
 Tahap metropolis adalah suatu wilayah kota yang ditandai oleh
penduduknya sebagaian kehidupan ekonomi masyarakat ke sector
industry;
 Tahap megapolis adalah suatu wilayah perkotaan yang terdiri dari
beberapa kota metropolis yang menjadi satu sehingga membentuk jalur
perkotaan;
 Tahap tryanopolis adalah suatu kota yang ditandai dengan adanya
kekacauan pelayanan umum, kemacetan lalu-lintas, tingkat kriminalitas
tinggi;
 Tahap necropolis (Kota mati) adalah kota yang mulai ditinggalkan
penduduknya.
Interaksi desa dan kota serta dampaknya
Faktor-faktor Interaksi Desa Dan Kota
Menurut Edward Ulman ada 3 faktor penyebab interaksi
antarwilayah, yaitu :
 Region Complementary (wilayah yang saling melengkapi) : Wilayah yang
memiliki potensi sumber daya yang berbeda-beda baik secara kualitas
maupun kuantitasnya. Perbedaan sumber daya kota dan desa
menyebabkan timbulnya interaksi.
 Intervening Opportunity (kesempatan untuk berintervensi) : Adalah
adanya kesempatan untuk timbulnya interaksi antarwilayah dan dapat
memenuhi kebutuhan sumber daya wilayah tersebut. Jadi, semakin besar
intervening opportunity, semakin kecil arus komoditas.
 Spatial Transfer Ability (kemudahan pemindahan dalam ruang) :
Kemudahan pemindahan dalam ruang baik berupa barang, jasa, manusia
maupun informasi.
Zona Interaksi Desa Kota
Wilayah kota yang berinteraksi dengan wilayah pedesaan,
kekuatannya tergantung pada jarak ke pusat kota.
Makin jauh dari kota makin lemah interaksinya. Wilayah-
wilayah interaksi tersebut membentuk lingkaran-lingkaran yang
dimulai dari pusat kota sampai ke wilayah pedesaan. Menurut
Bintarto, wilayah-wilayah zona interaksi adalah sebagai
berikut.
 City adalah sebagai pusat kota.
 Suburban (subdaerah perkotaan), yaitu suatu wilayah yang
lokasinya dekat dengan pusat kota, dan merupakan tempat
tinggal para penglaju. Penglaju adalah penduduk yang
melakukan mobilitas harian (tanpa menginap) di kota.
 Suburban fringe (jalur tepi subdaerah perkotaan), yaitu suatu
wilayah yang melingkari
 Urban fringe (jalur tepi daerah perkotaan paling luar),
yaitu suatu wilayah batas luar kota yang mempunyai
sifat-sifat mirip kota kecuali pusat kota.
 Rural urban fringe (jalur batas desa – kota), yaitu suatu
wilayah yang terletak antara desa dan kota yang ditandai
dengan penggunaan lahan campuran antara sektor
pertanian dan nonpertanian.
 Rural, yaitu daerah pedesaan.
Gambar Zona Interaksi Desa Dan Kota
Contoh Interaksi Desa dan Kota :
 Desa memiliki sumber daya alam yang dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari
kebanyakan dalam bentuk bahan mentah
 Bahan mentah dibawa kekota untuk di olah agar bisa
digunakan.
 Desa memiliki sumber daya manusia yang banyak untuk
dijadikan tenaga kerja.
 Kota membutuhkan tenaga kerja
Interaksi antara desa – kota melahirkan suatu
perkembangan baru bagi desa maupun bagi kota. Hal ini
disebabkan oleh adanya perbedaan potensi yang dimiliki
desa maupun kota, dan adanya persamaan kepentingan.
Dampak Interaksi Desa dengan Kota
Dampak Interaksi bagi Desa
Dampak positif bagi desa akibat adanya interaksi desa
dan kota :
 Pengetahuan penduduk desa menjadi meningkat karena
banyak sekolah dibangun di desa.
 Perluasan jalur jalan desa-kota dan peningkatan jumlah
kendaraan bermotor telah menjangkau daerah perdesaan
sehingga hubungan desa-kota semakin terbuka.
 Produktivitas desa makin meningkat dengan hadirnya
teknologi tepat guna.
 Pengetahuan tentang kependudukan bisa sampai ke
masyarakat desa yang umumnya memiliki banyak anggota
keluarga. Kesadaran memiliki keluarga kecil telah diterima
oleh masyarakat desa.
Sedangkan dampak negatif bagi desa akibat adanya
interaksi desa dan kota :
 Siaran televisi yang dapat ditangkap di pelosok desa
dapat meningkatkan konsumerisme dan kriminalitas.
Penduduk desa dengan mudah meniru iklan dan tindak
kejahatan dalam film atau sinetron yang ditayangkan
televisi.
 Pengurangan tenaga produktif bidang pertanian di desa,
karena banyak tenaga muda yang lebih tertarik bekerja
di kota.
 Perubahan tata guna lahan di perdesaan akibat
perluasan wilayah kota dan banyak orang kota membeli
lahan di wilayah perbatasan desa-kota.
Dampak interaksi bagi kota
Dampak positif bagi kota akibat adanya interaksi
desa dan kota :
 Tercukupinya kebutuhan bahan pangan bagi penduduk
perkotaan yang sebagian besar berasal dari daerah
perdesaan , seperti sayuran, buah-buahan, beras, dan
lain sebagainya.
 Jumlah tenaga kerja di perkotaan melimpah karena
banyaknya penduduk dari desa yang pergi ke kota.
 Produk-produk yang dihasilkan di daerah perkotaan
dapat dipasarkan sampai ke pelosok desa sehingga
keuntungan yang diperoleh lebih besar.
Dampak negatif bagi kota akibat adanya interaksi desa
dan kota :
 Jumlah penduduk desa yang pergi ke kota tanpa keahlian
menimbulkan permasalahan bagi daerah perkotaan, yaitu
semakin meningkatnya jumlah pengangguran dan
penduduk miskin.
 Penduduk dengan pendapatan rendah kesulitan mencukupi
kebutuhan hidupnya seperti sandang, pangan, papan,
kesehatan, pendidikan, hiburan, dan lain sebagainya.
 Nilai lahan di perkotaan yang mahal, memaksa warga
menggunakan lahan atau tempat yang tidak layak untuk
permukiman, misalnya di bantaran sungai, pinggiran rel
kereta api, kuburan, dan kolong jembatan.
 Terjadi degradasi kualitas lingkungan.
SEKIAN

More Related Content

What's hot

Urbanisasi dan migrasi desa kota
Urbanisasi dan migrasi desa kotaUrbanisasi dan migrasi desa kota
Urbanisasi dan migrasi desa kotaReza Ardyan
 
Geografi (pola keruangan kota)
Geografi (pola keruangan kota)Geografi (pola keruangan kota)
Geografi (pola keruangan kota)Asa Ahya
 
Faktor penarik dan pendorong urbanisasi
Faktor penarik dan pendorong urbanisasiFaktor penarik dan pendorong urbanisasi
Faktor penarik dan pendorong urbanisasiSthefanie Parera
 
Contoh Sorotan Literatur : Kesan Pembangunan Bandar Baru Terhadap Manusia Dan...
Contoh Sorotan Literatur : Kesan Pembangunan Bandar Baru Terhadap Manusia Dan...Contoh Sorotan Literatur : Kesan Pembangunan Bandar Baru Terhadap Manusia Dan...
Contoh Sorotan Literatur : Kesan Pembangunan Bandar Baru Terhadap Manusia Dan...Sharifah Nor Hadaniah
 
Tugas urbanisasi
Tugas urbanisasiTugas urbanisasi
Tugas urbanisasiRani-0707
 
Kebijakan publik sebagai suatu proses
Kebijakan publik sebagai suatu prosesKebijakan publik sebagai suatu proses
Kebijakan publik sebagai suatu prosesAmri Syam
 
Sistem Ekonomi Masyarakat Perkotaan dan Urbanisasi
Sistem Ekonomi Masyarakat Perkotaan dan UrbanisasiSistem Ekonomi Masyarakat Perkotaan dan Urbanisasi
Sistem Ekonomi Masyarakat Perkotaan dan UrbanisasiNyak Nisa Ul Khairani
 
Peri Urban Tembung dan Medan
Peri Urban Tembung dan MedanPeri Urban Tembung dan Medan
Peri Urban Tembung dan Medanafifahdhaniyah
 
Antropologi perkotaan
Antropologi perkotaanAntropologi perkotaan
Antropologi perkotaanRatna Yunita
 
01 asep yudi-permana.edited.
01 asep yudi-permana.edited.01 asep yudi-permana.edited.
01 asep yudi-permana.edited.Indriati Dewi
 

What's hot (15)

Urbanisasi dan migrasi desa kota
Urbanisasi dan migrasi desa kotaUrbanisasi dan migrasi desa kota
Urbanisasi dan migrasi desa kota
 
Geografi (pola keruangan kota)
Geografi (pola keruangan kota)Geografi (pola keruangan kota)
Geografi (pola keruangan kota)
 
Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial DasarIlmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial Dasar
 
Makalah urbanisasi
Makalah urbanisasiMakalah urbanisasi
Makalah urbanisasi
 
Urbanisasi sugiono
Urbanisasi sugionoUrbanisasi sugiono
Urbanisasi sugiono
 
Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6
 
Faktor penarik dan pendorong urbanisasi
Faktor penarik dan pendorong urbanisasiFaktor penarik dan pendorong urbanisasi
Faktor penarik dan pendorong urbanisasi
 
Contoh Sorotan Literatur : Kesan Pembangunan Bandar Baru Terhadap Manusia Dan...
Contoh Sorotan Literatur : Kesan Pembangunan Bandar Baru Terhadap Manusia Dan...Contoh Sorotan Literatur : Kesan Pembangunan Bandar Baru Terhadap Manusia Dan...
Contoh Sorotan Literatur : Kesan Pembangunan Bandar Baru Terhadap Manusia Dan...
 
Tugas urbanisasi
Tugas urbanisasiTugas urbanisasi
Tugas urbanisasi
 
Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial DasarIlmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial Dasar
 
Kebijakan publik sebagai suatu proses
Kebijakan publik sebagai suatu prosesKebijakan publik sebagai suatu proses
Kebijakan publik sebagai suatu proses
 
Sistem Ekonomi Masyarakat Perkotaan dan Urbanisasi
Sistem Ekonomi Masyarakat Perkotaan dan UrbanisasiSistem Ekonomi Masyarakat Perkotaan dan Urbanisasi
Sistem Ekonomi Masyarakat Perkotaan dan Urbanisasi
 
Peri Urban Tembung dan Medan
Peri Urban Tembung dan MedanPeri Urban Tembung dan Medan
Peri Urban Tembung dan Medan
 
Antropologi perkotaan
Antropologi perkotaanAntropologi perkotaan
Antropologi perkotaan
 
01 asep yudi-permana.edited.
01 asep yudi-permana.edited.01 asep yudi-permana.edited.
01 asep yudi-permana.edited.
 

Similar to Interaksi desa dan_kota

PPT Geografi Interaksi desa dan kota.pptx
PPT Geografi Interaksi desa dan kota.pptxPPT Geografi Interaksi desa dan kota.pptx
PPT Geografi Interaksi desa dan kota.pptx32vivianggarista
 
ppt geografi.pptx
ppt geografi.pptxppt geografi.pptx
ppt geografi.pptxistianah58
 
Potensi desa dan perkembangan desa
Potensi desa dan perkembangan desaPotensi desa dan perkembangan desa
Potensi desa dan perkembangan desaAyuu Ebbol
 
02. PPT Geografi XII Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptx
02. PPT Geografi XII Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptx02. PPT Geografi XII Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptx
02. PPT Geografi XII Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptxanifahrizki6
 
interaksi keruangan desa dan kota
interaksi keruangan desa dan kotainteraksi keruangan desa dan kota
interaksi keruangan desa dan kotaabdulshabirmarhadi
 
KARAKTERISTIK PENDUDUK INDONESIA.pptx
KARAKTERISTIK PENDUDUK INDONESIA.pptxKARAKTERISTIK PENDUDUK INDONESIA.pptx
KARAKTERISTIK PENDUDUK INDONESIA.pptxMeinaLegista
 
BAB 2 INTERAKSI DESA KOTA.pptx
BAB 2 INTERAKSI DESA KOTA.pptxBAB 2 INTERAKSI DESA KOTA.pptx
BAB 2 INTERAKSI DESA KOTA.pptxDahlia26
 
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaanMakalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaanSeptian Muna Barakati
 
Makalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerahMakalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerahFahmy Metala
 
Masyarakat pedesaan dan perkotaan
Masyarakat pedesaan dan perkotaanMasyarakat pedesaan dan perkotaan
Masyarakat pedesaan dan perkotaandimasbagus24
 
Bab 2 teori dan kebijakan
Bab 2   teori dan kebijakanBab 2   teori dan kebijakan
Bab 2 teori dan kebijakandandi rustandi
 

Similar to Interaksi desa dan_kota (20)

PPT Geografi Interaksi desa dan kota.pptx
PPT Geografi Interaksi desa dan kota.pptxPPT Geografi Interaksi desa dan kota.pptx
PPT Geografi Interaksi desa dan kota.pptx
 
ppt geografi.pptx
ppt geografi.pptxppt geografi.pptx
ppt geografi.pptx
 
Mona maulida 1
Mona maulida 1Mona maulida 1
Mona maulida 1
 
Mona maulida 1
Mona maulida 1Mona maulida 1
Mona maulida 1
 
geografi kelas XII.pptx
geografi kelas XII.pptxgeografi kelas XII.pptx
geografi kelas XII.pptx
 
ilmu sosial dasar bab 7
ilmu sosial dasar bab 7ilmu sosial dasar bab 7
ilmu sosial dasar bab 7
 
Potensi desa dan perkembangan desa
Potensi desa dan perkembangan desaPotensi desa dan perkembangan desa
Potensi desa dan perkembangan desa
 
02. PPT Geografi XII Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptx
02. PPT Geografi XII Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptx02. PPT Geografi XII Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptx
02. PPT Geografi XII Interaksi Keruangan Desa dan Kota.pptx
 
interaksi keruangan desa dan kota
interaksi keruangan desa dan kotainteraksi keruangan desa dan kota
interaksi keruangan desa dan kota
 
KARAKTERISTIK PENDUDUK INDONESIA.pptx
KARAKTERISTIK PENDUDUK INDONESIA.pptxKARAKTERISTIK PENDUDUK INDONESIA.pptx
KARAKTERISTIK PENDUDUK INDONESIA.pptx
 
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaanMakalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
 
Msp01
Msp01Msp01
Msp01
 
MASYARAKAT DESA DAN KOTA.pptx
MASYARAKAT DESA DAN KOTA.pptxMASYARAKAT DESA DAN KOTA.pptx
MASYARAKAT DESA DAN KOTA.pptx
 
BAB 2 INTERAKSI DESA KOTA.pptx
BAB 2 INTERAKSI DESA KOTA.pptxBAB 2 INTERAKSI DESA KOTA.pptx
BAB 2 INTERAKSI DESA KOTA.pptx
 
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaanMakalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
Makalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
 
Makalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerahMakalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerah
 
bab 2.pptx
bab 2.pptxbab 2.pptx
bab 2.pptx
 
Makalah kelompok 2
Makalah kelompok 2Makalah kelompok 2
Makalah kelompok 2
 
Masyarakat pedesaan dan perkotaan
Masyarakat pedesaan dan perkotaanMasyarakat pedesaan dan perkotaan
Masyarakat pedesaan dan perkotaan
 
Bab 2 teori dan kebijakan
Bab 2   teori dan kebijakanBab 2   teori dan kebijakan
Bab 2 teori dan kebijakan
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

Interaksi desa dan_kota

  • 1. OLEH : DARWIN FERNANDO LUMBAN TOBING INTERAKSI DESA DAN KOTA
  • 2. Pengertian interaksi Interaksi adalah suatu suatu jenis tindakan yang terjadi sewaktu dua atau lebih objek mempengaruhi atau memiliki efek satu sama lain. Dalam kamus KBBI interaksi diartikan sebagai hal saling melakukan aksi, berhubungan, mem-pengaruhi, antarhubungan, hubungan sosial yg dinamis antara orang perse-orangan dan orang perseorangan, antara perseorangan dan kelompok, dan antara kelompok dan kelompok.
  • 3. Pengertian interaksi menurut para ahli  Macionis: Interaksi sosial adalah proses bertindak (aksi) dan membalas tindakan (reaksi) yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan orang lain.  Broom dan Selznic: Interaksi sosial adalah proses bertindak yang dilandasi oleh kesadaran adanya orang lain dan proses menyesuaikan respon (tindakan balasan) sesuai dengan tindakan orang lain.  Soerjono Soekanto: Interaksi sosial adalah proses sosial mengenai cara-cara berhubungan yang dapat dilihat jika individu dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu serta menentukan sistem dan hubungan sosial.
  • 4. Pengertian desa menurut para ahli  Bambang Utoyo : Desa merupakan tempat sebagian besar penduduk yang bermata pencarian di bidang pertanian dan menghasilkan bahan makanan  R. Bintarto : Desa adalah perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomis politik, kultural setempat dalam hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daerah lain  William Ogburn dan MF Nimkoff : Desa adalah kesatuan organisasi kehidupan sosial di dalam daerah terbatas.
  • 5.  Syarat-syarat Desa : Mempunyai wilayah, Adanya penduduk, Mempunyai pemerintahan, Berada langsung di bawah camat, Mempunyai kebiasaan-kebiasaan pergaulan sendiri.  Fungsi Desa : Fungsi Desa adalah sebagai sumber bahan pangan, penghasilan bahan mentah, penghasil tenaga kerja, pusat-pusat industri kecil.  Klasifikasi Desa : Desa swadaya, Desa swakarya, Desa swasembada.
  • 6. Ciri-ciri Masyarakat Desa :  Kehidupan tergantung pada alam  Toleransi sosialnnya kuat  Adat-istiadat dan norma agama kuat  Kontrol sosialnya didasarkan pada hukum informal  Nilai kegotong royongan masih tinggi Pola Persebaran Desa :  Pola memanjang mengikuti jalan raya  Pola mengikuti rel kereta api  Mengikuti garis pantai
  • 7. Pengertian kota menurut para ahli  Bintarto : Kota sebagai kesatuan jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi yang heterogen serta coraknya materialistis. Masyarakat kota terdiri atas penduduk asli daerah tersebut dan pendatang. Masyarakat kota merupakan suatu masyarakat yang heterogen, baik dalam hal mata pencaharian, agama, adat, dan kebudayaan.  Louis Wirth : Kota adalah permukiman yang relatif besar, padat, dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya
  • 8. Fungsi Kota :  Sebagai pusat produksi (production centre).  Sebagai pusat perdagangan (centre of trade and commerce).  Sebagai pusat pemerintahan (political capital). Ciri-ciri Kota :  Ciri fisik kota meliputi hal sebagai berikut : Tersedianya tempat- tempat untuk pasar dan pertokoan , Tersedianya tempat-tempat untuk parkir , Terdapatnya sarana rekreasi dan sarana olahraga.  Ciri kehidupan kota adalah sebagai berikut: Adanya pelapisan sosial ekonomi misalnya perbedaan tingkat penghasilan, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan, Adanya jarak sosial dan kurangnya toleransi sosial di antara warganya, Cara berpikir dan bertindak warga kota tampak lebih rasional dan berprinsip ekonomi.
  • 9. Klasifikasi Kota Menurut Jumlah Penduduk :  Kota kecil, penduduknya antara 20.000-50.000 jiwa;  Kota sedang, penduduknya antara 50.000-100.000 jiwa;  Kota besar, penduduknya antara 100.000-1.000.000 jiwa;  Metropolitan, penduduknya antara 1.000.000- 5.000.000 jiwa;  Megapolitan, penduduknya lebih dari 5.000.000 jiwa.
  • 10. Klasifikasi Kota Menurut tingkat perkembangan :  Tahap eopolis adalah tahap perkembangan desa yang sudah teratur dan masyarakatnya merupakan peralihan dari pola kehidupan desa kearah kehidupan kota;  Tahap polis adalah suatu daerah kota yang sebagian penduduknya masih mencirikan sifat-sifat agraris;  Tahap metropolis adalah suatu wilayah kota yang ditandai oleh penduduknya sebagaian kehidupan ekonomi masyarakat ke sector industry;  Tahap megapolis adalah suatu wilayah perkotaan yang terdiri dari beberapa kota metropolis yang menjadi satu sehingga membentuk jalur perkotaan;  Tahap tryanopolis adalah suatu kota yang ditandai dengan adanya kekacauan pelayanan umum, kemacetan lalu-lintas, tingkat kriminalitas tinggi;  Tahap necropolis (Kota mati) adalah kota yang mulai ditinggalkan penduduknya.
  • 11. Interaksi desa dan kota serta dampaknya Faktor-faktor Interaksi Desa Dan Kota Menurut Edward Ulman ada 3 faktor penyebab interaksi antarwilayah, yaitu :  Region Complementary (wilayah yang saling melengkapi) : Wilayah yang memiliki potensi sumber daya yang berbeda-beda baik secara kualitas maupun kuantitasnya. Perbedaan sumber daya kota dan desa menyebabkan timbulnya interaksi.  Intervening Opportunity (kesempatan untuk berintervensi) : Adalah adanya kesempatan untuk timbulnya interaksi antarwilayah dan dapat memenuhi kebutuhan sumber daya wilayah tersebut. Jadi, semakin besar intervening opportunity, semakin kecil arus komoditas.  Spatial Transfer Ability (kemudahan pemindahan dalam ruang) : Kemudahan pemindahan dalam ruang baik berupa barang, jasa, manusia maupun informasi.
  • 12. Zona Interaksi Desa Kota Wilayah kota yang berinteraksi dengan wilayah pedesaan, kekuatannya tergantung pada jarak ke pusat kota. Makin jauh dari kota makin lemah interaksinya. Wilayah- wilayah interaksi tersebut membentuk lingkaran-lingkaran yang dimulai dari pusat kota sampai ke wilayah pedesaan. Menurut Bintarto, wilayah-wilayah zona interaksi adalah sebagai berikut.  City adalah sebagai pusat kota.  Suburban (subdaerah perkotaan), yaitu suatu wilayah yang lokasinya dekat dengan pusat kota, dan merupakan tempat tinggal para penglaju. Penglaju adalah penduduk yang melakukan mobilitas harian (tanpa menginap) di kota.  Suburban fringe (jalur tepi subdaerah perkotaan), yaitu suatu wilayah yang melingkari
  • 13.  Urban fringe (jalur tepi daerah perkotaan paling luar), yaitu suatu wilayah batas luar kota yang mempunyai sifat-sifat mirip kota kecuali pusat kota.  Rural urban fringe (jalur batas desa – kota), yaitu suatu wilayah yang terletak antara desa dan kota yang ditandai dengan penggunaan lahan campuran antara sektor pertanian dan nonpertanian.  Rural, yaitu daerah pedesaan.
  • 14. Gambar Zona Interaksi Desa Dan Kota
  • 15. Contoh Interaksi Desa dan Kota :  Desa memiliki sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari kebanyakan dalam bentuk bahan mentah  Bahan mentah dibawa kekota untuk di olah agar bisa digunakan.  Desa memiliki sumber daya manusia yang banyak untuk dijadikan tenaga kerja.  Kota membutuhkan tenaga kerja Interaksi antara desa – kota melahirkan suatu perkembangan baru bagi desa maupun bagi kota. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan potensi yang dimiliki desa maupun kota, dan adanya persamaan kepentingan.
  • 16. Dampak Interaksi Desa dengan Kota Dampak Interaksi bagi Desa Dampak positif bagi desa akibat adanya interaksi desa dan kota :  Pengetahuan penduduk desa menjadi meningkat karena banyak sekolah dibangun di desa.  Perluasan jalur jalan desa-kota dan peningkatan jumlah kendaraan bermotor telah menjangkau daerah perdesaan sehingga hubungan desa-kota semakin terbuka.  Produktivitas desa makin meningkat dengan hadirnya teknologi tepat guna.  Pengetahuan tentang kependudukan bisa sampai ke masyarakat desa yang umumnya memiliki banyak anggota keluarga. Kesadaran memiliki keluarga kecil telah diterima oleh masyarakat desa.
  • 17. Sedangkan dampak negatif bagi desa akibat adanya interaksi desa dan kota :  Siaran televisi yang dapat ditangkap di pelosok desa dapat meningkatkan konsumerisme dan kriminalitas. Penduduk desa dengan mudah meniru iklan dan tindak kejahatan dalam film atau sinetron yang ditayangkan televisi.  Pengurangan tenaga produktif bidang pertanian di desa, karena banyak tenaga muda yang lebih tertarik bekerja di kota.  Perubahan tata guna lahan di perdesaan akibat perluasan wilayah kota dan banyak orang kota membeli lahan di wilayah perbatasan desa-kota.
  • 18. Dampak interaksi bagi kota Dampak positif bagi kota akibat adanya interaksi desa dan kota :  Tercukupinya kebutuhan bahan pangan bagi penduduk perkotaan yang sebagian besar berasal dari daerah perdesaan , seperti sayuran, buah-buahan, beras, dan lain sebagainya.  Jumlah tenaga kerja di perkotaan melimpah karena banyaknya penduduk dari desa yang pergi ke kota.  Produk-produk yang dihasilkan di daerah perkotaan dapat dipasarkan sampai ke pelosok desa sehingga keuntungan yang diperoleh lebih besar.
  • 19. Dampak negatif bagi kota akibat adanya interaksi desa dan kota :  Jumlah penduduk desa yang pergi ke kota tanpa keahlian menimbulkan permasalahan bagi daerah perkotaan, yaitu semakin meningkatnya jumlah pengangguran dan penduduk miskin.  Penduduk dengan pendapatan rendah kesulitan mencukupi kebutuhan hidupnya seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan, hiburan, dan lain sebagainya.  Nilai lahan di perkotaan yang mahal, memaksa warga menggunakan lahan atau tempat yang tidak layak untuk permukiman, misalnya di bantaran sungai, pinggiran rel kereta api, kuburan, dan kolong jembatan.  Terjadi degradasi kualitas lingkungan.