3. Pola interaksi desa dan
kota
Desa menjadi sumber bahan baku dan kota sebagai pemasok
barang jadi sehingga terjadi transaksi jual beli
Desa memiliki banyak tenaga kerja dan menyediakan
lapangan kerja sehingga kedua wilayah saling membutuhkan
Penggunaan fasilitas transportasi sehingga desa dan kota
dapat terhubung
Adanya fasilitas pelayanan umum seperti sekolah dan
puskesmas di kota sehingga terjadi interaksi desa dan kota
Distribusi surat kabar dan media cetak yang menyebar ke
berbagai daerah
Informasi tersebar melalui media elektronik seperti televisi,
radio, dan internet
Interaksi antara desa dan kota
dipengaruhi oleh sifat saling
ketergantungan antara kedua
wilayah.
Adapun contoh bentuk
interaksi atara desa-kota
dapat dilihat disamping.
SMA NEGERI 17 BANDUNG
4. Zona interaksi desa
dan kota
Zona interaksi desa-desa
• Tidak akan membentuk zona baru karena memiliki karakteristik yang sama
Zona interaksi kota-kota
• Interaksi yang berlangsung pada bidang industry dan jasa
Zona interaksi desa-kota
• Akan membentuk pola konsentris
City
• Yaitu inti atau pusat kota yang dikelilingi oleh zona suburban
Zona suburban (faubourgh)
• Yaitu daerah dekat inti kota yang merupakan daerah pelaju
Suburban fringe
• Yaitu daerah peralihan daerah kota dan desa
Urban fringe
• Yaitu daerah batas luar kota yang bersifat mirip kota, kecuali wilayah pusat kota
Rural urban fringe
• Yaitu daerah antara kota dan desa dengan penggunaan lahan campuran
Rural
• Yaitu daerah pedesaan
Interaksi antara desa dan kota
merupakan salah satu interaksi
antarwilayah.
Interaksi antarwilayah dapat berupa
interaksi antara desa-kota, kota-
kota, atau desa-desa.
Interaksi tersebut akan membentuk
zona sebagai berikut:
SMA NEGERI 17 BANDUNG
5. KEKUATAN INTERAKSI WILAYAH
Rumus Carrothers
Kekuatan hubungan ekonomis dua wilayah berbanding lurus dengan jumlah penduduk dan berbanding
terbalik dengan jarak
Hukum Gravitasi
Menyatakan bahwa dua benda memiliki gerak tarik-menarik yang kekuatannya berbanding lurus dengan
hasil kali kedua massa benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda
Rumus Titik Henti
Penentuan pengaruh pusat pertumbuhan terhadap daerah sekitarnya dapat dilakukan dengan rumus titik
henti.
Teori Grafik (Indeks Konektivitas)
Digunakan untuk mengetahui indeks konektivitas dengan menghitung jumlah ruas jalan dan kota yang
saling terhubung.
SMA NEGERI 17 BANDUNG
6. Rumus Carrothers
Kekuatan hubungan ekonomis
dua wilayah berbanding lurus
dengan jumlah penduduk dan
berbanding terbalik dengan
jarak
Contoh Soal:
Wilayah A dan B berjarak 15 km dan
memiliki jumlah penduduk masing-
masing sebesar 7.500 jiwa dan 5.000
jiwa. Berapa nilai kekuatan interaksi
wilayah A-B?
Jawaban:
Perhitungan kekuatan interaksi wilayah
A – B sebagai berikut:
𝐼𝐴𝐵 =
7.500 𝑥 5.000
15
=
37.500.000
15
= 2.500.000
SMA NEGERI 17 BANDUNG
KEKUATAN INTERAKSI WILAYAH
Rumus Carrothers
𝐼 = Interaksi wilayah 1 dan 2
𝑃1 = Jumlah penduduk kota 1
𝑃2 = Jumlah penduduk kota 2
𝐽 = Jarak antara dua kota
7. Hukum Gravitasi
Menyatakan bahwa dua benda
memiliki gerak tarik-menarik yang
kekuatannya berbanding lurus
dengan hasil kali kedua massa
benda dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak kedua benda
Contoh Soal:
Wilayah X dan Y memiliki jumlah
penduduk sebanyak 50.000 jiwa dan
40.000 jiwa. Wilayah X dan Y berjarak
20 km. Berapa nilai kekuatan inteaksi
wilayah menurut hukum gravitasi
newton?
Jawaban:
Perhitungan kekuatan interaksi wilayah
X - Y sebagai berikut:
𝐼 𝑋𝑌 =
50.000 𝑥 40.000
(20)2 =
2.000.000.000
400
𝐼 𝑋𝑌 = 5.000.000
SMA NEGERI 17 BANDUNG
KEKUATAN INTERAKSI WILAYAH
Hukum Gravitasi
𝐼𝐴𝐵 = Interaksi wilayah A dan B
𝑃𝐴 = Jumlah penduduk kota A
𝑃𝐵 = Jumlah penduduk kota B
𝐷𝐴𝐵 = Jarak antara dua kota
8. Rumus Titik Henti
Penentuan pengaruh pusat
pertumbuhan terhadap
daerah sekitarnya dapat
dilakukan dengan rumus titik
henti
Contoh Soal:
Penduduk kota Jaya 90.000 jiwa dan
Kota Lancar 22.500 jiwa. Jarak kedua
kota 18 km. tentukan lokasi ideal pasar
yang akan dibangun diantara dua kota
tersebut!
Jawaban:
Penentuan lokasi ideal adalah sebagai
berikut:
𝑇𝐻𝐴𝐵 =
18
1+
90.000
22.500
=
18
1+ 4
= 6 𝑘𝑚
Jadi, lokasi pendirian pasar berada 6 km dari
Kota Lancar yang jumlah penduduknya lebih
sedikit.
SMA NEGERI 17 BANDUNG
KEKUATAN INTERAKSI WILAYAH
Rumus Titik Henti
𝑇𝐻𝐴𝐵 = Interaksi wilayah 1 dan 2
𝑃𝐴 = Jumlah penduduk kota A yang
lebih banyak
𝑃𝐵 = Jumlah penduduk kota B yang
lebih sedikit
𝐽 = Jarak antara dua kota
9. Teori Grafik
Digunakan untuk mengetahui
indeks konektivitas dengan
menghitung jumlah ruas
jalan dan kota yang saling
terhubung.
Contoh Soal:
Gambar berikut menunjukkan jaringan
jalan dan lokasi kota di wolayah A.
Hitunglah indeks konektivitasnya!
Jawaban:
Wilayah A terdapat:
Jumlah jalan (e) = 8 ruas
Jumlah kota (v) = 5 kota
𝛽 =
𝑒
𝑣
=
8
5
= 1,6
Jadi, Indeks konektivitas wilayah A adalaj 1,6
SMA NEGERI 17 BANDUNG
KEKUATAN INTERAKSI WILAYAH
Teori Grafik (Indeks Konektivitas)
𝛽 = Indeks konektivitas
𝑒 = Jumlah jalan
𝑣 = Jumlah kota yang terhubung
jalan
10. FAKTOR INTERAKSI DESA DAN KOTA
Wilayah saling melengkapi (Regional Complementary)
• Terbentuknya wilayah yang berperan sebagai produsen dan wilayah yang berperan sebagai
konsumen sehingga saling menopang kebutuhan.
Kesempatan Berintervensi (Intervening Opportunity)
• Terjadi persaingan wilayah, sehingga interaksi akan menguat dengan wilayah yang mampu
menyediakan kebutuhan
Kemudahan Pemindahan dalam Ruang atau Transferabilitas (Spatial Transfeability)
• Interaksi dipengaruhi oleh efektifitas waktu dan biaya. Tranferability diartikan sebagai pemindahan
manusia, gagasan, barang dan informasi. Kemudahan tersebut dikur dari jarak, biaya transportasi,
dan kelancaran transportasi.