SlideShare a Scribd company logo
SYOFIARTI, SH, MH
SYOFIARTI, SH, MH
NEGARA HUKUMNEGARA HUKUM
RECHTSSTAATS / RULERECHTSSTAATS / RULE
OF LAWOF LAW
NEGARA YG PENYELENGGARAANNEGARA YG PENYELENGGARAAN
KEKUASAAN PEMERINTAHANNYAKEKUASAAN PEMERINTAHANNYA
DIDASARKAN ATAS HUKUMDIDASARKAN ATAS HUKUM
PERATURAN
PERUNDANGAN
PRINSIPNYA :PRINSIPNYA :
SUPREMASI HUKUMSUPREMASI HUKUM
KESETARAAN HUKUMKESETARAAN HUKUM
PENEGAKAN HUKUMPENEGAKAN HUKUM
KONSTITUSI
SYOFIARTI, SH, MHSYOFIARTI, SH, MH
NEGARA HUKUMNEGARA HUKUM
INDONESIAINDONESIA
PASAL 1 AYAT (3) UUD 1945PASAL 1 AYAT (3) UUD 1945
NEGARA INDONESIA ADALAHNEGARA INDONESIA ADALAH
NEGARA HUKUMNEGARA HUKUM
SYOFIARTI, SH, MH
PRINSIPNEGARAHUKUM
INDONESIA
 NORMA HUKUM BERSUMBER
PADA PANCASILA
 SISTEM KONSTITUSI
 KEDAULATAN RAKYAT (PRINSIP
DEMOKRASI)
 PERSAMAAN KEDUDUKAN
DALAM HUKUM DAN
PEMERINTAHAN
 ADANYA ORGAN PEMBENTUK UU
 SISTEM PRESIDENSIL
 KEKUASAAN KEHAKIMAN YANG
BEBAS
 HUKUM BERTUJUAN
MELINDUNGI SEGENAP BANGSA
 JAMINAN HAK ASASI DAN
KEWAJIBAN DASAR MANUSIA
SYOFIARTI, SH, MH
NATURAL RIGHTS
RIGHT OF MAN, Tdk mengakomodasikan
Right of woman
HUMAN RIGHTS
SYOFIARTI, SH, MH
HAK ASASI MANUSIA ADALAH HAK-HAK DASARHAK ASASI MANUSIA ADALAH HAK-HAK DASAR
ATAU HAK POKOK YANG DIBAWA SEJAK LAHIRATAU HAK POKOK YANG DIBAWA SEJAK LAHIR
SEBAGAI ANUGRAH TUHAN YMESEBAGAI ANUGRAH TUHAN YME
HAK ASASI MANUSIA ADALAH HAK YANGHAK ASASI MANUSIA ADALAH HAK YANG
DIBERIKAN LANGSUNG OLEH TUHAN YMEDIBERIKAN LANGSUNG OLEH TUHAN YME
SYOFIARTI, SH, MH
Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat padaHak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada
hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan YME,hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan YME,
dan merupakan anugrah-Nya yang wajib dihormati, dijunjungdan merupakan anugrah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dantinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dansetiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia.martabat manusia.
Merupakan hak melekat pada diri manusia yangMerupakan hak melekat pada diri manusia yang
bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatubersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu
anugrah Tuhan YME yang harus dihormati, dijagaanugrah Tuhan YME yang harus dihormati, dijaga
dan dilindungi oleh setiap individu masyarakat.dan dilindungi oleh setiap individu masyarakat.
SYOFIARTI, SH, MH
KODRAT MANUSIA; adalah sama derajat danKODRAT MANUSIA; adalah sama derajat dan
martabatnyamartabatnya
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK CIPTAANMANUSIA SEBAGAI MAKHLUK CIPTAAN
TUHANTUHAN
SYOFIARTI, SH, MH
 HAM TDK PERLU DIBERIKAN DIBELI ATAUDIBELI ATAU
DIWARISI. HAM ADALAH BAGIAN DARIDIWARISI. HAM ADALAH BAGIAN DARI
MANUSIA SECARA OTOMATISMANUSIA SECARA OTOMATIS
 HAM BERLAKU UTK SEMUA ORANG TANPA
MEMANDANG JENIS KELAMIN, AGAMA, ETNIS,
PANDANGAN POLITIK ATAU ASAL USUL SOSIAL
DAN BANGSA
 HAM TDK BISA DILANGGAR. TDK SEORANG PUN
BERHAK MEMBATASI ATAU MELANGGAR HAK
ORANG LAIN
SYOFIARTI, SH, MH
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN HAM
• Magna Charta
Kekuasaan raja yang absolut mulai dibatasi dan
dapat dimintakan pertanggungjawabannya di
muka hukum. Pada awalnya raja yang berkuasa
secara absolut membuat aturan hukum
sedangkan dia sendiri tidak terikat dengan hukum
• Bill of Rights
Memuat adagium bahwa manusia sama di muka
hukum. Adagium ini mendorong timbulnya negara
hukum dan negara demokrasi
SYOFIARTI, SH, MH
• Declaration des Droit De Llhomme et Du Citoyen
(Pernyataan hak-hak manusia dan warga negara)
sebagai reaksi rakyat Perancis terhadap rezim lama
yang berkuasa dengan sewenang-wenang.
• The American Declaration of Independence
(paham JJ Rosseau dan Montesquieu)
Adanya penegasan bahwa manusia merdeka sejak
dalam perut ibunya.
• The Four Freedoms
1. Kebebasan untuk berbicara dan menyatakan
pendapat
2. Kebebasan memeluk agama
3. Kebebasan dari ketakutan
4. Kebebasan dari kekurangan atau kemelaratan
SYOFIARTI, SH, MHSYOFIARTI, SH, MH
 Pencetusan Deklarasi Universal HAMPencetusan Deklarasi Universal HAM
(DUHAM) oleh PBB (10 Desember 1948)(DUHAM) oleh PBB (10 Desember 1948)
puncak peradaban umat manusiapuncak peradaban umat manusia
Mengandung 2 maksud :Mengandung 2 maksud :
1.1. Keluar; bertekad untuk saling menghormati danKeluar; bertekad untuk saling menghormati dan
menjunjung tinggi harkat dan martabatmenjunjung tinggi harkat dan martabat
kemanusiaan antara negara dan bangsa agarkemanusiaan antara negara dan bangsa agar
terhindar dari peperangan yang dapatterhindar dari peperangan yang dapat
menghancurkan nilai-nilai kemanusiaanmenghancurkan nilai-nilai kemanusiaan
2.2. Kedalam; deklarasi ini harus senantiasa menjadiKedalam; deklarasi ini harus senantiasa menjadi
kriteria objektif bagi rakyat dari masing-masingkriteria objektif bagi rakyat dari masing-masing
negara untuk menilai setiap kebijakan pemerintahnegara untuk menilai setiap kebijakan pemerintah
SYOFIARTI, SH, MHSYOFIARTI, SH, MH
•HAK PERSONAL (HAK JAMINAN
KEBUTUHAN PRIBADI)
•HAK LEGAL (HAK JAMINAN
PERLINDUNGAN HUKUM)
•HAK SUBSISTENSI (HAK JAMINAN
ADANYA SUMBERDAYA UNTUK
MENUNJANG KEHIDUPAN)
•HAK EKONOMI, SOSIAL, DAN BUDAYA
SYOFIARTI, SH, MHSYOFIARTI, SH, MH
Macam-macam HAM dalam DUHAMMacam-macam HAM dalam DUHAM
a.a. Hak berpikir dan mengeluarkanHak berpikir dan mengeluarkan
pendapat,pendapat,
b.b. Hak memiliki sesuatuHak memiliki sesuatu
c.c. Hak mendapatkan pendidikan danHak mendapatkan pendidikan dan
pengajaranpengajaran
d.d. Hak menganut aliran kepercayaanHak menganut aliran kepercayaan
atau agamaatau agama
e.e. Hak untuk hidupHak untuk hidup
f.f. Hak untuk memperoleh nama baikHak untuk memperoleh nama baik
g.g. Hak memperoleh pekerjaanHak memperoleh pekerjaan
h.h. Hak mendapatkan perlindunganHak mendapatkan perlindungan
hukumhukum
SYOFIARTI, SH, MHSYOFIARTI, SH, MH
Secara garis besar perkembanganSecara garis besar perkembangan
pemikiran HAM :pemikiran HAM :
• Generasi Pertama :Generasi Pertama :
pengertian HAM hanya berpusat pada bidang hukumpengertian HAM hanya berpusat pada bidang hukum
dan politik sebagai dampak PD II, totaliterisme dandan politik sebagai dampak PD II, totaliterisme dan
adanya keinginan negara-negara yang baru merdekaadanya keinginan negara-negara yang baru merdeka
menciptakan suatu sistem hukum yang barumenciptakan suatu sistem hukum yang baru
• Generasi Kedua :Generasi Kedua :
Pemikiran HAM tidak hanya menuntut hak yuridis,Pemikiran HAM tidak hanya menuntut hak yuridis,
melainkan juga hak-hak sosial, ekonomi, politik danmelainkan juga hak-hak sosial, ekonomi, politik dan
budaya (perluasan pengertian konsep dan cakupanbudaya (perluasan pengertian konsep dan cakupan
HAM)HAM)
SYOFIARTI, SH, MHSYOFIARTI, SH, MH
Generasi Ketiga :Generasi Ketiga :
Menjanjikan adanya kesatuan antara hakMenjanjikan adanya kesatuan antara hak
ekonomi, sosial budaya, politik dan hukumekonomi, sosial budaya, politik dan hukum
dalam satu tempat yang disebut hak-hakdalam satu tempat yang disebut hak-hak
melaksanakan pembangunan.melaksanakan pembangunan.
Namun dalam pelaksanaannya mengalamiNamun dalam pelaksanaannya mengalami
ketidakseimbangan, dimana pembangunanketidakseimbangan, dimana pembangunan
ekonomi menjadi prioritas utama, sehinggaekonomi menjadi prioritas utama, sehingga
hak-hak lain terabaikanhak-hak lain terabaikan
Generasi Keempat :Generasi Keempat :
Mengharuskan negara untuk memenuhi hakMengharuskan negara untuk memenuhi hak
asasi rakyatnya.asasi rakyatnya.
SYOFIARTI, SH, MHSYOFIARTI, SH, MH
HAM
HAK SIPIL
HAK POLITIK
1. Hak hidup
2. Hak untuk bebas dari
penangkapan dan penahanan
sewenang-wenang
3. Hak bebas dari penyiksaan dan
penganiayaan
4. Hak atas bantuan hukum
5. Hak atas peradilan yang bebas
dan tidak memihak
1. Hak kebebasan berpendapat
2. Hak kebebasan berkumpul
3. Hak kebebasan berserikat
4. Hak diperlakukan sama di depan
dan pemerintahan
5. Hak turut serta dalam memilih
SYOFIARTI, SH, MHSYOFIARTI, SH, MH
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN HAMPERKEMBANGAN PEMIKIRAN HAM
DI INDONESIADI INDONESIA
 Periode sebelum kemerdekaan (1908-Periode sebelum kemerdekaan (1908-
1945)1945)
1.1. Boedi Oetomo; para pendirinya telahBoedi Oetomo; para pendirinya telah
memperlihatkan adanya kesadaran berserikatmemperlihatkan adanya kesadaran berserikat
dan mengeluarkan pendapat.dan mengeluarkan pendapat.
2.2. Perhimpunan Indonesia; lebih menitikberatkanPerhimpunan Indonesia; lebih menitikberatkan
HAM pada hak menentukan nasib sendiriHAM pada hak menentukan nasib sendiri
3.3. Serikat Islam; menekankan pada usaha untukSerikat Islam; menekankan pada usaha untuk
memperoleh penghimpunan yang layak danmemperoleh penghimpunan yang layak dan
bebas dari penindasan dan diskriminasi rasialbebas dari penindasan dan diskriminasi rasial
4.4. PKI; lebih condong pada hak-hak yang bersifatPKI; lebih condong pada hak-hak yang bersifat
sosial dan menyentuh pada isu-isu yangsosial dan menyentuh pada isu-isu yang
berkenaan dengan alat produksiberkenaan dengan alat produksi
5.5. Indische Partij; hak mendapatkan kemerdekaanIndische Partij; hak mendapatkan kemerdekaan
dan perlakuan yang sama di depan umumdan perlakuan yang sama di depan umum
SYOFIARTI, SH, MHSYOFIARTI, SH, MH
6.6. Partai Nasional Indonesia; Hak untuk memperolehPartai Nasional Indonesia; Hak untuk memperoleh
kemerdekaankemerdekaan
7.7. Pendidikan Nasional Indonesia; hak politik yaitu :Pendidikan Nasional Indonesia; hak politik yaitu :
hak menentukan nasib sendiri, hak mengeluarkanhak menentukan nasib sendiri, hak mengeluarkan
pendapat, berserikat dan berkumpul, hakpendapat, berserikat dan berkumpul, hak
persamaan di muka umum serta hak turut dalampersamaan di muka umum serta hak turut dalam
penyelenggaraan negarapenyelenggaraan negara
8.8. Sidang BPUPKI; perdebatan antara Soekarno-Sidang BPUPKI; perdebatan antara Soekarno-
Soepomo dengan M.Hatt-Jamin. Perdebatannya;Soepomo dengan M.Hatt-Jamin. Perdebatannya;
hak persamaan kedudukan di muka umum, hakhak persamaan kedudukan di muka umum, hak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak, hakatas pekerjaan dan penghidupan yang layak, hak
memeluk agama dan kepercayaan, hak berserikat,memeluk agama dan kepercayaan, hak berserikat,
hak berkumpul, hak mengeluarkan pikiran secarahak berkumpul, hak mengeluarkan pikiran secara
lisan dan tulisanlisan dan tulisan
SYOFIARTI, SH, MHSYOFIARTI, SH, MH
 Periode Setelah Kemerdekaan (1945 –Periode Setelah Kemerdekaan (1945 –
sekarang)sekarang)
1. Periode 1945 – 19501. Periode 1945 – 1950
 Hak untuk merdekaHak untuk merdeka
 Kebebasan berserikat melalui organisasi politikKebebasan berserikat melalui organisasi politik
 Kebebasan menyampaikanKebebasan menyampaikan pendapatpendapat
Pemikiran HAM ini telah mendapat legitimasi formal, karenaPemikiran HAM ini telah mendapat legitimasi formal, karena
telah diatur dalam hukum dasar yaitu UUD 1945telah diatur dalam hukum dasar yaitu UUD 1945
 MemberikanMemberikan keleluasaan kepada rakyat untuk mendirikankeleluasaan kepada rakyat untuk mendirikan
partai politikpartai politik
2.2. Periode 1950-1959 (periode demokrasi parlementer)Periode 1950-1959 (periode demokrasi parlementer)
Ada kesepakatan partai politik yang berbeda aliran danAda kesepakatan partai politik yang berbeda aliran dan
ideologi menuangkan substansi HAM dalam UUDideologi menuangkan substansi HAM dalam UUD
SYOFIARTI, SH, MHSYOFIARTI, SH, MH
3. Periode 1959-1966 (demokrasi terpimpin)3. Periode 1959-1966 (demokrasi terpimpin)
Terjadi pemasungan HAM, yaitu hak sipil dan hak politikTerjadi pemasungan HAM, yaitu hak sipil dan hak politik
(hak berserikat, berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan(hak berserikat, berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan
tulisan).tulisan).
Dengan kata lain telah terjadi sikap restriktif (pembatasanDengan kata lain telah terjadi sikap restriktif (pembatasan
yang ketat oleh kekuasaan) terhadap hak sipil dan hakyang ketat oleh kekuasaan) terhadap hak sipil dan hak
politik warga negara.politik warga negara.
4. Periode 1966 – 19984. Periode 1966 – 1998
 Diadakan seminar HAM; perlunya pembentukanDiadakan seminar HAM; perlunya pembentukan
pengadilan HAM, merekomendasikan perlunya hak ujipengadilan HAM, merekomendasikan perlunya hak uji
materil (materil (judicial reviewjudicial review) guna perlindungan HAM) guna perlindungan HAM
 Dalam rangka melaksanakan Tap MPRS No.Dalam rangka melaksanakan Tap MPRS No.
XIV/MPRS/1966, MPRS melalui panitaia Ad Hoc IV,XIV/MPRS/1966, MPRS melalui panitaia Ad Hoc IV,
telah menyiapkan rumusan yang akan dituangkantelah menyiapkan rumusan yang akan dituangkan
dalam piagam HAMdalam piagam HAM
Awal tahun 1970-an – akhir 1980 HAM mengalamiAwal tahun 1970-an – akhir 1980 HAM mengalami
kemunduran, tidak lagi dihormatikemunduran, tidak lagi dihormati
SYOFIARTI, SH, MH
DASAR HUKUM : KEPPRES NO. 50 TAHUN 1993, TGL 7 JUNIDASAR HUKUM : KEPPRES NO. 50 TAHUN 1993, TGL 7 JUNI
19931993
TUGAS POKOK :TUGAS POKOK : Memantau dan menyelidiki pelaksanaan HAM, sertaMemantau dan menyelidiki pelaksanaan HAM, serta
memberikan pendapat, pertimbangan dan saran kepada pemerintahmemberikan pendapat, pertimbangan dan saran kepada pemerintah
tentang pelaksanaan HAMtentang pelaksanaan HAM
TUJUAN :TUJUAN : Membantu pengembangan kondisi yang kondusif bagiMembantu pengembangan kondisi yang kondusif bagi
pelaksanaan HAM yang sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, PBBpelaksanaan HAM yang sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, PBB
dan Deklarasi Universal HAMdan Deklarasi Universal HAM
SYOFIARTI, SH, MHSYOFIARTI, SH, MH
5. Periode 1998 – sekarang5. Periode 1998 – sekarang
 Dilakukan pengkajian terhadap beberapa kebijakanDilakukan pengkajian terhadap beberapa kebijakan
pemerintah orde baru yang berlawanan denganpemerintah orde baru yang berlawanan dengan
kemajuan dan perlindungan HAMkemajuan dan perlindungan HAM
 Penyusunan peraturan perundang-undangan yangPenyusunan peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan pemberlakuan HAM dalamberkaitan dengan pemberlakuan HAM dalam
kehidupan ketatanegaraan dan kemaysrakatan dikehidupan ketatanegaraan dan kemaysrakatan di
IndonesiaIndonesia
 Pengkajian dan ratifikasi terhadap instrumen HAMPengkajian dan ratifikasi terhadap instrumen HAM
Internasional, menunjukkan banyaknya norma danInternasional, menunjukkan banyaknya norma dan
ketentuan hukum nasional diadopsi dari hukumketentuan hukum nasional diadopsi dari hukum
internasionalinternasional
 Strategi penegakan HAM :Strategi penegakan HAM :
1.1. Tahap Status Penentuan; ditetapkan ketentuanTahap Status Penentuan; ditetapkan ketentuan
perundang-undangan tentang HAMperundang-undangan tentang HAM
2.2. Tahap penataan aturan secara konsistenTahap penataan aturan secara konsisten
SYOFIARTI, SH, MHSYOFIARTI, SH, MH
SYOFIARTI, SH, MHSYOFIARTI, SH, MH
Beberapa pandangan terhadap jaminanBeberapa pandangan terhadap jaminan
UUD 1945 atas HAMUUD 1945 atas HAM
 Pertama :Pertama :
UUD 1945 tidak memberikan jaminan atas HAM secaraUUD 1945 tidak memberikan jaminan atas HAM secara
komprehensif. Hal ini didasarkan bahwa istilah HAMkomprehensif. Hal ini didasarkan bahwa istilah HAM
tidak ditemukan secara ekspilisit dalam Pembukaan,tidak ditemukan secara ekspilisit dalam Pembukaan,
Batang Tubuh maupun Penjelasannya (lebih banyakBatang Tubuh maupun Penjelasannya (lebih banyak
membahas tentang HAW).membahas tentang HAW).
 Kedua :Kedua :
HAM yang tersirat dalam UUD 1945 bersumber padaHAM yang tersirat dalam UUD 1945 bersumber pada
falsafah dan pandangan hidup bangsa, yaitu Pancasila.falsafah dan pandangan hidup bangsa, yaitu Pancasila.
Pancasila merupakan nilai-nilai HAM yang hidup dalamPancasila merupakan nilai-nilai HAM yang hidup dalam
kepribadian bangsa.kepribadian bangsa.
SYOFIARTI, SH, MHSYOFIARTI, SH, MH
 Ketiga :Ketiga :
Jaminan HAM dalam UUD 1945 tidakJaminan HAM dalam UUD 1945 tidak
dicantumkan secara sistematisdicantumkan secara sistematis
SYOFIARTI, SH, MH
HAK ASASI MANUSIAHAK ASASI MANUSIA
DALAM UUD 1945DALAM UUD 1945
 KEBEBASAN MENGELUARKAN PENDAPAT
 KEDUDUKAN YANG SAMA DALAM HUKUM
DAN PEMERINTAHAN
 KEBEBASAN BERKUMPUL
 KEBEBASAN BERAGAMA
 HAK ATAS PENGHIDUPAN YANG LAYAK
 KEBEBASAN BERSERIKAT
 HAK MEMPEROLEH PENGAJARAN DAN
PENDIDIKAN
SYOFIARTI, SH, MH
HAK ASASI MANUSIAHAK ASASI MANUSIA
DALAM UU NO.39/1999DALAM UU NO.39/1999
 HAK UNTUK HIDUP
 HAK BERKELUARGA DAN MELANJUTKAN
KETURUNAN
 HAK MENGEMBANGKAN DIRI
 HAK MEMPEROLEH KEADILAN
 HAK ATAS KEBEBASAN PRIBADI
 HAK ATAS RASA AMAN
 HAK ATAS KESEJAHTERAAN
 HAK TURUT SERTA DALAM
PEMERINTAHAN
 HAK WANITA
 HAK ANAK-ANAK
SYOFIARTI, SH, MH
PELANGGARAN HAMPELANGGARAN HAM
Adalah setiap perbuatan seseorang atauAdalah setiap perbuatan seseorang atau
kelompok orang termasuk aparat negara, baikkelompok orang termasuk aparat negara, baik
disengaja ataupun tidak disengaja atau kelalaiandisengaja ataupun tidak disengaja atau kelalaian
yang secara hukum mengurangi menghalangi,yang secara hukum mengurangi menghalangi,
membatasi, dan atau mencabut HAM seseorangmembatasi, dan atau mencabut HAM seseorang
atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-
undang.undang.
SYOFIARTI, SH, MH
PELANGGARAN HAMPELANGGARAN HAM
BERATBERAT
PELANGGARAN HAMPELANGGARAN HAM
RINGANRINGAN
 Kejahatan Genosida; adalah setiap perbuatanKejahatan Genosida; adalah setiap perbuatan
yang dilakukan dengan maksud untukyang dilakukan dengan maksud untuk
menghancurkan atau memusnahkan seluruhmenghancurkan atau memusnahkan seluruh
atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompokatau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok
etnis dan kelompok agama.etnis dan kelompok agama.
 Kejahatan kemanusiaan; adalah salah satuKejahatan kemanusiaan; adalah salah satu
perbuatan yang ditujukan terhadap pendudukperbuatan yang ditujukan terhadap penduduk
sipil, seperti; pembunuhan, pemusnahan,sipil, seperti; pembunuhan, pemusnahan,
perbudakan, pengusiran penduduk secaraperbudakan, pengusiran penduduk secara
paksa, perkosaan, kejahatan apartheidpaksa, perkosaan, kejahatan apartheid
SYOFIARTI, SH, MH
SYOFIARTI, SH, MH
Pengadilan HAM
• Dibentuk berdasarkan UU No. 26 Tahun
2000
• Berwenang memeriksa dan memutus
perkara pelanggaran HAM berat
• Berkedudukan di daerah kabupaten
atau daerah kota yang daerah
hukumnya meliputi daerah hukum
Pengadilan Negeri yang bersangkutan
SYOFIARTI, SH, MHSYOFIARTI, SH, MH
Dibentuk atas usul DPR berdasarkanDibentuk atas usul DPR berdasarkan
peristiwa tertentu dengan Keputusanperistiwa tertentu dengan Keputusan
Presiden untuk memutus perkaraPresiden untuk memutus perkara
pelanggaran HAM berat yang terjadi sebelumpelanggaran HAM berat yang terjadi sebelum
diundangkannya UU No.26 Tahun 2000diundangkannya UU No.26 Tahun 2000
tentang Pengadilan HAM.tentang Pengadilan HAM.
SYOFIARTI, SH, MHSYOFIARTI, SH, MH
HARAPAN :HARAPAN : SETIAP PERGURUAN TINGGI
MENELORKAN IDE IDE YANG KREATIF DAN EFEKTIF

More Related Content

What's hot

Komparasi Tap MPR Nomor III/MPR/2000, UU No.10 Tahun 2004 dan UU No.12 Tahun ...
Komparasi Tap MPR Nomor III/MPR/2000, UU No.10 Tahun 2004 dan UU No.12 Tahun ...Komparasi Tap MPR Nomor III/MPR/2000, UU No.10 Tahun 2004 dan UU No.12 Tahun ...
Komparasi Tap MPR Nomor III/MPR/2000, UU No.10 Tahun 2004 dan UU No.12 Tahun ...
Rizky Pradnya
 
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasionalYurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
Nuelnuel11
 
4. perkembangan ham di indonesia`
4. perkembangan ham di indonesia`4. perkembangan ham di indonesia`
4. perkembangan ham di indonesia`
HIMA KS FISIP UNPAD
 
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab KejahatanKriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Fenti Anita Sari
 
Sejarah lahirnya pancasila
Sejarah lahirnya pancasilaSejarah lahirnya pancasila
Sejarah lahirnya pancasila
Fadila Maharani
 

What's hot (20)

Komparasi Tap MPR Nomor III/MPR/2000, UU No.10 Tahun 2004 dan UU No.12 Tahun ...
Komparasi Tap MPR Nomor III/MPR/2000, UU No.10 Tahun 2004 dan UU No.12 Tahun ...Komparasi Tap MPR Nomor III/MPR/2000, UU No.10 Tahun 2004 dan UU No.12 Tahun ...
Komparasi Tap MPR Nomor III/MPR/2000, UU No.10 Tahun 2004 dan UU No.12 Tahun ...
 
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasionalYurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
 
Ppt nilai demokrasi ind
Ppt nilai demokrasi indPpt nilai demokrasi ind
Ppt nilai demokrasi ind
 
Periodisasi berlakunya konstitusi di Indonesia
Periodisasi berlakunya konstitusi di IndonesiaPeriodisasi berlakunya konstitusi di Indonesia
Periodisasi berlakunya konstitusi di Indonesia
 
aliran kriminologi
aliran kriminologialiran kriminologi
aliran kriminologi
 
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negara
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negaraPpt Mengupas penyelenggara kekuasaan negara
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negara
 
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARAHUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
 
Uu ite
Uu iteUu ite
Uu ite
 
Hak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasilaHak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasila
 
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUMPERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM
 
Antropologi hukum (Piyantoro PPT)
Antropologi hukum (Piyantoro PPT)Antropologi hukum (Piyantoro PPT)
Antropologi hukum (Piyantoro PPT)
 
4. perkembangan ham di indonesia`
4. perkembangan ham di indonesia`4. perkembangan ham di indonesia`
4. perkembangan ham di indonesia`
 
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar NegaraBAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
 
PPT Pendidikan Pancasila
PPT Pendidikan PancasilaPPT Pendidikan Pancasila
PPT Pendidikan Pancasila
 
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab KejahatanKriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
 
HAM DAN CONTOH PELANGGARANNYA DI INDONESIA
HAM DAN CONTOH PELANGGARANNYA DI INDONESIAHAM DAN CONTOH PELANGGARANNYA DI INDONESIA
HAM DAN CONTOH PELANGGARANNYA DI INDONESIA
 
Pengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum InternasionalPengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum Internasional
 
Sejarah lahirnya pancasila
Sejarah lahirnya pancasilaSejarah lahirnya pancasila
Sejarah lahirnya pancasila
 
Substansi Ham dalam Pancasila
Substansi Ham dalam PancasilaSubstansi Ham dalam Pancasila
Substansi Ham dalam Pancasila
 

Viewers also liked

Pengertian HAM
Pengertian HAMPengertian HAM
Pengertian HAM
dewicantik
 

Viewers also liked (20)

Pendidikan Pancasila - Hak Asasi Manusia Berdasarkan UUD’ 45 dan Pancasila
Pendidikan Pancasila - Hak Asasi Manusia Berdasarkan  UUD’ 45 dan PancasilaPendidikan Pancasila - Hak Asasi Manusia Berdasarkan  UUD’ 45 dan Pancasila
Pendidikan Pancasila - Hak Asasi Manusia Berdasarkan UUD’ 45 dan Pancasila
 
Pola penyelenggaraan pelayanan publik
Pola penyelenggaraan pelayanan publikPola penyelenggaraan pelayanan publik
Pola penyelenggaraan pelayanan publik
 
Presentasi kelopk 6_ahmad
Presentasi kelopk 6_ahmadPresentasi kelopk 6_ahmad
Presentasi kelopk 6_ahmad
 
HAK ASASI MANUSIA PASAL 28B
HAK ASASI MANUSIA PASAL 28BHAK ASASI MANUSIA PASAL 28B
HAK ASASI MANUSIA PASAL 28B
 
Makalah pancasila dan ham
Makalah pancasila dan hamMakalah pancasila dan ham
Makalah pancasila dan ham
 
HUKUM DAN HAM
HUKUM DAN HAMHUKUM DAN HAM
HUKUM DAN HAM
 
Ham
Ham Ham
Ham
 
HAK ASASI MANUSIA (HUMAN RIGHTS)
HAK ASASI MANUSIA (HUMAN RIGHTS)HAK ASASI MANUSIA (HUMAN RIGHTS)
HAK ASASI MANUSIA (HUMAN RIGHTS)
 
Hak Asasi Manusia dalam Nilai Pancasila
Hak Asasi Manusia dalam Nilai PancasilaHak Asasi Manusia dalam Nilai Pancasila
Hak Asasi Manusia dalam Nilai Pancasila
 
Pengertian HAM
Pengertian HAMPengertian HAM
Pengertian HAM
 
ppt rule of law
ppt rule of lawppt rule of law
ppt rule of law
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
HAM
HAMHAM
HAM
 
hak asasi manusia
hak asasi manusiahak asasi manusia
hak asasi manusia
 
Ham (hak asasi manusia)
Ham    (hak asasi manusia)Ham    (hak asasi manusia)
Ham (hak asasi manusia)
 
Hak Asasi Manusia New - Djoko Aw
Hak Asasi Manusia New - Djoko AwHak Asasi Manusia New - Djoko Aw
Hak Asasi Manusia New - Djoko Aw
 
Presentasi PKN - HAM
Presentasi PKN - HAMPresentasi PKN - HAM
Presentasi PKN - HAM
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
9.3 Pandangan Indonesia tentang Hak Asasi Manusia
9.3 Pandangan Indonesia tentang Hak Asasi Manusia9.3 Pandangan Indonesia tentang Hak Asasi Manusia
9.3 Pandangan Indonesia tentang Hak Asasi Manusia
 

Similar to Hak asasi manusia dalam pancasila dan uud 1945 (modul pancasila)

Mendeskripsikan HAM (PKn)
Mendeskripsikan HAM (PKn)Mendeskripsikan HAM (PKn)
Mendeskripsikan HAM (PKn)
Mifta Finanti
 
materi Hukum dan ham
materi Hukum dan ham materi Hukum dan ham
materi Hukum dan ham
Bang Ucok
 
materi_265_4. Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdf
materi_265_4.  Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdfmateri_265_4.  Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdf
materi_265_4. Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdf
reinhardsinaga1jr
 
Perkembangan pemikiran-ham
Perkembangan pemikiran-hamPerkembangan pemikiran-ham
Perkembangan pemikiran-ham
Awis Mirad
 

Similar to Hak asasi manusia dalam pancasila dan uud 1945 (modul pancasila) (20)

Makalah hak asasi manusia (3)
Makalah hak asasi manusia (3)Makalah hak asasi manusia (3)
Makalah hak asasi manusia (3)
 
Makalah hak asasi manusia (2)
Makalah hak asasi manusia (2)Makalah hak asasi manusia (2)
Makalah hak asasi manusia (2)
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Makalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusiaMakalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusia
 
Tugas pp kn hak asasi manusia
Tugas pp kn hak asasi manusiaTugas pp kn hak asasi manusia
Tugas pp kn hak asasi manusia
 
Mendeskripsikan HAM (PKn)
Mendeskripsikan HAM (PKn)Mendeskripsikan HAM (PKn)
Mendeskripsikan HAM (PKn)
 
Ppkn
PpknPpkn
Ppkn
 
materi Hukum dan ham
materi Hukum dan ham materi Hukum dan ham
materi Hukum dan ham
 
Hak Azazi Manuzia, UNDANG_UNDANG dalam kesehatan terhadap pelayanan kepada p...
Hak Azazi Manuzia, UNDANG_UNDANG dalam kesehatan terhadap pelayanan  kepada p...Hak Azazi Manuzia, UNDANG_UNDANG dalam kesehatan terhadap pelayanan  kepada p...
Hak Azazi Manuzia, UNDANG_UNDANG dalam kesehatan terhadap pelayanan kepada p...
 
materi_265_4. Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdf
materi_265_4.  Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdfmateri_265_4.  Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdf
materi_265_4. Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdf
 
Ppt pkn
Ppt pknPpt pkn
Ppt pkn
 
Hak Asasi Manusia Dan Kejahatan Korupsi (Materi untuk santri 2015)
Hak Asasi Manusia Dan Kejahatan Korupsi (Materi untuk santri 2015)Hak Asasi Manusia Dan Kejahatan Korupsi (Materi untuk santri 2015)
Hak Asasi Manusia Dan Kejahatan Korupsi (Materi untuk santri 2015)
 
Perkembangan pemikiran-ham
Perkembangan pemikiran-hamPerkembangan pemikiran-ham
Perkembangan pemikiran-ham
 
Pelatihan Hak asasi manusia (ham) Ditpolair Polda Jambi;AKBP H. DADANG DK,AMd...
Pelatihan Hak asasi manusia (ham) Ditpolair Polda Jambi;AKBP H. DADANG DK,AMd...Pelatihan Hak asasi manusia (ham) Ditpolair Polda Jambi;AKBP H. DADANG DK,AMd...
Pelatihan Hak asasi manusia (ham) Ditpolair Polda Jambi;AKBP H. DADANG DK,AMd...
 
PPT KELAS XI HAM.pptx
PPT KELAS XI  HAM.pptxPPT KELAS XI  HAM.pptx
PPT KELAS XI HAM.pptx
 
Slide bab 1 kelas xii
Slide bab 1 kelas xiiSlide bab 1 kelas xii
Slide bab 1 kelas xii
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Disusun oleh
Disusun olehDisusun oleh
Disusun oleh
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 

More from fikri asyura (20)

Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Tb
TbTb
Tb
 
Transfusi darah
Transfusi darahTransfusi darah
Transfusi darah
 
Toksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 aToksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 a
 
Sistosomiasis
SistosomiasisSistosomiasis
Sistosomiasis
 
Reaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitasReaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitas
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
 
Lupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemikLupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemik
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
 
Demam reumatik
Demam reumatikDemam reumatik
Demam reumatik
 
Askariasis
AskariasisAskariasis
Askariasis
 
Artritis reumatoid
Artritis reumatoidArtritis reumatoid
Artritis reumatoid
 
Artritis gout
Artritis goutArtritis gout
Artritis gout
 
Ankilostomiasis
AnkilostomiasisAnkilostomiasis
Ankilostomiasis
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
P petri dbd
P petri dbdP petri dbd
P petri dbd
 
P petri tifoid
P petri tifoidP petri tifoid
P petri tifoid
 
P petri sepsis
P petri sepsisP petri sepsis
P petri sepsis
 
P petri malaria
P petri malariaP petri malaria
P petri malaria
 

Recently uploaded

Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 

Hak asasi manusia dalam pancasila dan uud 1945 (modul pancasila)

  • 2. SYOFIARTI, SH, MH NEGARA HUKUMNEGARA HUKUM RECHTSSTAATS / RULERECHTSSTAATS / RULE OF LAWOF LAW NEGARA YG PENYELENGGARAANNEGARA YG PENYELENGGARAAN KEKUASAAN PEMERINTAHANNYAKEKUASAAN PEMERINTAHANNYA DIDASARKAN ATAS HUKUMDIDASARKAN ATAS HUKUM PERATURAN PERUNDANGAN PRINSIPNYA :PRINSIPNYA : SUPREMASI HUKUMSUPREMASI HUKUM KESETARAAN HUKUMKESETARAAN HUKUM PENEGAKAN HUKUMPENEGAKAN HUKUM KONSTITUSI
  • 3. SYOFIARTI, SH, MHSYOFIARTI, SH, MH NEGARA HUKUMNEGARA HUKUM INDONESIAINDONESIA PASAL 1 AYAT (3) UUD 1945PASAL 1 AYAT (3) UUD 1945 NEGARA INDONESIA ADALAHNEGARA INDONESIA ADALAH NEGARA HUKUMNEGARA HUKUM
  • 4. SYOFIARTI, SH, MH PRINSIPNEGARAHUKUM INDONESIA  NORMA HUKUM BERSUMBER PADA PANCASILA  SISTEM KONSTITUSI  KEDAULATAN RAKYAT (PRINSIP DEMOKRASI)  PERSAMAAN KEDUDUKAN DALAM HUKUM DAN PEMERINTAHAN  ADANYA ORGAN PEMBENTUK UU  SISTEM PRESIDENSIL  KEKUASAAN KEHAKIMAN YANG BEBAS  HUKUM BERTUJUAN MELINDUNGI SEGENAP BANGSA  JAMINAN HAK ASASI DAN KEWAJIBAN DASAR MANUSIA
  • 5. SYOFIARTI, SH, MH NATURAL RIGHTS RIGHT OF MAN, Tdk mengakomodasikan Right of woman HUMAN RIGHTS
  • 6. SYOFIARTI, SH, MH HAK ASASI MANUSIA ADALAH HAK-HAK DASARHAK ASASI MANUSIA ADALAH HAK-HAK DASAR ATAU HAK POKOK YANG DIBAWA SEJAK LAHIRATAU HAK POKOK YANG DIBAWA SEJAK LAHIR SEBAGAI ANUGRAH TUHAN YMESEBAGAI ANUGRAH TUHAN YME HAK ASASI MANUSIA ADALAH HAK YANGHAK ASASI MANUSIA ADALAH HAK YANG DIBERIKAN LANGSUNG OLEH TUHAN YMEDIBERIKAN LANGSUNG OLEH TUHAN YME
  • 7. SYOFIARTI, SH, MH Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat padaHak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan YME,hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan YME, dan merupakan anugrah-Nya yang wajib dihormati, dijunjungdan merupakan anugrah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dantinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dansetiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.martabat manusia. Merupakan hak melekat pada diri manusia yangMerupakan hak melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatubersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugrah Tuhan YME yang harus dihormati, dijagaanugrah Tuhan YME yang harus dihormati, dijaga dan dilindungi oleh setiap individu masyarakat.dan dilindungi oleh setiap individu masyarakat.
  • 8. SYOFIARTI, SH, MH KODRAT MANUSIA; adalah sama derajat danKODRAT MANUSIA; adalah sama derajat dan martabatnyamartabatnya MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK CIPTAANMANUSIA SEBAGAI MAKHLUK CIPTAAN TUHANTUHAN
  • 9. SYOFIARTI, SH, MH  HAM TDK PERLU DIBERIKAN DIBELI ATAUDIBELI ATAU DIWARISI. HAM ADALAH BAGIAN DARIDIWARISI. HAM ADALAH BAGIAN DARI MANUSIA SECARA OTOMATISMANUSIA SECARA OTOMATIS  HAM BERLAKU UTK SEMUA ORANG TANPA MEMANDANG JENIS KELAMIN, AGAMA, ETNIS, PANDANGAN POLITIK ATAU ASAL USUL SOSIAL DAN BANGSA  HAM TDK BISA DILANGGAR. TDK SEORANG PUN BERHAK MEMBATASI ATAU MELANGGAR HAK ORANG LAIN
  • 10. SYOFIARTI, SH, MH PERKEMBANGAN PEMIKIRAN HAM • Magna Charta Kekuasaan raja yang absolut mulai dibatasi dan dapat dimintakan pertanggungjawabannya di muka hukum. Pada awalnya raja yang berkuasa secara absolut membuat aturan hukum sedangkan dia sendiri tidak terikat dengan hukum • Bill of Rights Memuat adagium bahwa manusia sama di muka hukum. Adagium ini mendorong timbulnya negara hukum dan negara demokrasi
  • 11. SYOFIARTI, SH, MH • Declaration des Droit De Llhomme et Du Citoyen (Pernyataan hak-hak manusia dan warga negara) sebagai reaksi rakyat Perancis terhadap rezim lama yang berkuasa dengan sewenang-wenang. • The American Declaration of Independence (paham JJ Rosseau dan Montesquieu) Adanya penegasan bahwa manusia merdeka sejak dalam perut ibunya. • The Four Freedoms 1. Kebebasan untuk berbicara dan menyatakan pendapat 2. Kebebasan memeluk agama 3. Kebebasan dari ketakutan 4. Kebebasan dari kekurangan atau kemelaratan
  • 12. SYOFIARTI, SH, MHSYOFIARTI, SH, MH  Pencetusan Deklarasi Universal HAMPencetusan Deklarasi Universal HAM (DUHAM) oleh PBB (10 Desember 1948)(DUHAM) oleh PBB (10 Desember 1948) puncak peradaban umat manusiapuncak peradaban umat manusia Mengandung 2 maksud :Mengandung 2 maksud : 1.1. Keluar; bertekad untuk saling menghormati danKeluar; bertekad untuk saling menghormati dan menjunjung tinggi harkat dan martabatmenjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan antara negara dan bangsa agarkemanusiaan antara negara dan bangsa agar terhindar dari peperangan yang dapatterhindar dari peperangan yang dapat menghancurkan nilai-nilai kemanusiaanmenghancurkan nilai-nilai kemanusiaan 2.2. Kedalam; deklarasi ini harus senantiasa menjadiKedalam; deklarasi ini harus senantiasa menjadi kriteria objektif bagi rakyat dari masing-masingkriteria objektif bagi rakyat dari masing-masing negara untuk menilai setiap kebijakan pemerintahnegara untuk menilai setiap kebijakan pemerintah
  • 13. SYOFIARTI, SH, MHSYOFIARTI, SH, MH •HAK PERSONAL (HAK JAMINAN KEBUTUHAN PRIBADI) •HAK LEGAL (HAK JAMINAN PERLINDUNGAN HUKUM) •HAK SUBSISTENSI (HAK JAMINAN ADANYA SUMBERDAYA UNTUK MENUNJANG KEHIDUPAN) •HAK EKONOMI, SOSIAL, DAN BUDAYA
  • 14. SYOFIARTI, SH, MHSYOFIARTI, SH, MH Macam-macam HAM dalam DUHAMMacam-macam HAM dalam DUHAM a.a. Hak berpikir dan mengeluarkanHak berpikir dan mengeluarkan pendapat,pendapat, b.b. Hak memiliki sesuatuHak memiliki sesuatu c.c. Hak mendapatkan pendidikan danHak mendapatkan pendidikan dan pengajaranpengajaran d.d. Hak menganut aliran kepercayaanHak menganut aliran kepercayaan atau agamaatau agama e.e. Hak untuk hidupHak untuk hidup f.f. Hak untuk memperoleh nama baikHak untuk memperoleh nama baik g.g. Hak memperoleh pekerjaanHak memperoleh pekerjaan h.h. Hak mendapatkan perlindunganHak mendapatkan perlindungan hukumhukum
  • 15. SYOFIARTI, SH, MHSYOFIARTI, SH, MH Secara garis besar perkembanganSecara garis besar perkembangan pemikiran HAM :pemikiran HAM : • Generasi Pertama :Generasi Pertama : pengertian HAM hanya berpusat pada bidang hukumpengertian HAM hanya berpusat pada bidang hukum dan politik sebagai dampak PD II, totaliterisme dandan politik sebagai dampak PD II, totaliterisme dan adanya keinginan negara-negara yang baru merdekaadanya keinginan negara-negara yang baru merdeka menciptakan suatu sistem hukum yang barumenciptakan suatu sistem hukum yang baru • Generasi Kedua :Generasi Kedua : Pemikiran HAM tidak hanya menuntut hak yuridis,Pemikiran HAM tidak hanya menuntut hak yuridis, melainkan juga hak-hak sosial, ekonomi, politik danmelainkan juga hak-hak sosial, ekonomi, politik dan budaya (perluasan pengertian konsep dan cakupanbudaya (perluasan pengertian konsep dan cakupan HAM)HAM)
  • 16. SYOFIARTI, SH, MHSYOFIARTI, SH, MH Generasi Ketiga :Generasi Ketiga : Menjanjikan adanya kesatuan antara hakMenjanjikan adanya kesatuan antara hak ekonomi, sosial budaya, politik dan hukumekonomi, sosial budaya, politik dan hukum dalam satu tempat yang disebut hak-hakdalam satu tempat yang disebut hak-hak melaksanakan pembangunan.melaksanakan pembangunan. Namun dalam pelaksanaannya mengalamiNamun dalam pelaksanaannya mengalami ketidakseimbangan, dimana pembangunanketidakseimbangan, dimana pembangunan ekonomi menjadi prioritas utama, sehinggaekonomi menjadi prioritas utama, sehingga hak-hak lain terabaikanhak-hak lain terabaikan Generasi Keempat :Generasi Keempat : Mengharuskan negara untuk memenuhi hakMengharuskan negara untuk memenuhi hak asasi rakyatnya.asasi rakyatnya.
  • 17. SYOFIARTI, SH, MHSYOFIARTI, SH, MH HAM HAK SIPIL HAK POLITIK 1. Hak hidup 2. Hak untuk bebas dari penangkapan dan penahanan sewenang-wenang 3. Hak bebas dari penyiksaan dan penganiayaan 4. Hak atas bantuan hukum 5. Hak atas peradilan yang bebas dan tidak memihak 1. Hak kebebasan berpendapat 2. Hak kebebasan berkumpul 3. Hak kebebasan berserikat 4. Hak diperlakukan sama di depan dan pemerintahan 5. Hak turut serta dalam memilih
  • 18. SYOFIARTI, SH, MHSYOFIARTI, SH, MH PERKEMBANGAN PEMIKIRAN HAMPERKEMBANGAN PEMIKIRAN HAM DI INDONESIADI INDONESIA  Periode sebelum kemerdekaan (1908-Periode sebelum kemerdekaan (1908- 1945)1945) 1.1. Boedi Oetomo; para pendirinya telahBoedi Oetomo; para pendirinya telah memperlihatkan adanya kesadaran berserikatmemperlihatkan adanya kesadaran berserikat dan mengeluarkan pendapat.dan mengeluarkan pendapat. 2.2. Perhimpunan Indonesia; lebih menitikberatkanPerhimpunan Indonesia; lebih menitikberatkan HAM pada hak menentukan nasib sendiriHAM pada hak menentukan nasib sendiri 3.3. Serikat Islam; menekankan pada usaha untukSerikat Islam; menekankan pada usaha untuk memperoleh penghimpunan yang layak danmemperoleh penghimpunan yang layak dan bebas dari penindasan dan diskriminasi rasialbebas dari penindasan dan diskriminasi rasial 4.4. PKI; lebih condong pada hak-hak yang bersifatPKI; lebih condong pada hak-hak yang bersifat sosial dan menyentuh pada isu-isu yangsosial dan menyentuh pada isu-isu yang berkenaan dengan alat produksiberkenaan dengan alat produksi 5.5. Indische Partij; hak mendapatkan kemerdekaanIndische Partij; hak mendapatkan kemerdekaan dan perlakuan yang sama di depan umumdan perlakuan yang sama di depan umum
  • 19. SYOFIARTI, SH, MHSYOFIARTI, SH, MH 6.6. Partai Nasional Indonesia; Hak untuk memperolehPartai Nasional Indonesia; Hak untuk memperoleh kemerdekaankemerdekaan 7.7. Pendidikan Nasional Indonesia; hak politik yaitu :Pendidikan Nasional Indonesia; hak politik yaitu : hak menentukan nasib sendiri, hak mengeluarkanhak menentukan nasib sendiri, hak mengeluarkan pendapat, berserikat dan berkumpul, hakpendapat, berserikat dan berkumpul, hak persamaan di muka umum serta hak turut dalampersamaan di muka umum serta hak turut dalam penyelenggaraan negarapenyelenggaraan negara 8.8. Sidang BPUPKI; perdebatan antara Soekarno-Sidang BPUPKI; perdebatan antara Soekarno- Soepomo dengan M.Hatt-Jamin. Perdebatannya;Soepomo dengan M.Hatt-Jamin. Perdebatannya; hak persamaan kedudukan di muka umum, hakhak persamaan kedudukan di muka umum, hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak, hakatas pekerjaan dan penghidupan yang layak, hak memeluk agama dan kepercayaan, hak berserikat,memeluk agama dan kepercayaan, hak berserikat, hak berkumpul, hak mengeluarkan pikiran secarahak berkumpul, hak mengeluarkan pikiran secara lisan dan tulisanlisan dan tulisan
  • 20. SYOFIARTI, SH, MHSYOFIARTI, SH, MH  Periode Setelah Kemerdekaan (1945 –Periode Setelah Kemerdekaan (1945 – sekarang)sekarang) 1. Periode 1945 – 19501. Periode 1945 – 1950  Hak untuk merdekaHak untuk merdeka  Kebebasan berserikat melalui organisasi politikKebebasan berserikat melalui organisasi politik  Kebebasan menyampaikanKebebasan menyampaikan pendapatpendapat Pemikiran HAM ini telah mendapat legitimasi formal, karenaPemikiran HAM ini telah mendapat legitimasi formal, karena telah diatur dalam hukum dasar yaitu UUD 1945telah diatur dalam hukum dasar yaitu UUD 1945  MemberikanMemberikan keleluasaan kepada rakyat untuk mendirikankeleluasaan kepada rakyat untuk mendirikan partai politikpartai politik 2.2. Periode 1950-1959 (periode demokrasi parlementer)Periode 1950-1959 (periode demokrasi parlementer) Ada kesepakatan partai politik yang berbeda aliran danAda kesepakatan partai politik yang berbeda aliran dan ideologi menuangkan substansi HAM dalam UUDideologi menuangkan substansi HAM dalam UUD
  • 21. SYOFIARTI, SH, MHSYOFIARTI, SH, MH 3. Periode 1959-1966 (demokrasi terpimpin)3. Periode 1959-1966 (demokrasi terpimpin) Terjadi pemasungan HAM, yaitu hak sipil dan hak politikTerjadi pemasungan HAM, yaitu hak sipil dan hak politik (hak berserikat, berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan(hak berserikat, berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan tulisan).tulisan). Dengan kata lain telah terjadi sikap restriktif (pembatasanDengan kata lain telah terjadi sikap restriktif (pembatasan yang ketat oleh kekuasaan) terhadap hak sipil dan hakyang ketat oleh kekuasaan) terhadap hak sipil dan hak politik warga negara.politik warga negara. 4. Periode 1966 – 19984. Periode 1966 – 1998  Diadakan seminar HAM; perlunya pembentukanDiadakan seminar HAM; perlunya pembentukan pengadilan HAM, merekomendasikan perlunya hak ujipengadilan HAM, merekomendasikan perlunya hak uji materil (materil (judicial reviewjudicial review) guna perlindungan HAM) guna perlindungan HAM  Dalam rangka melaksanakan Tap MPRS No.Dalam rangka melaksanakan Tap MPRS No. XIV/MPRS/1966, MPRS melalui panitaia Ad Hoc IV,XIV/MPRS/1966, MPRS melalui panitaia Ad Hoc IV, telah menyiapkan rumusan yang akan dituangkantelah menyiapkan rumusan yang akan dituangkan dalam piagam HAMdalam piagam HAM Awal tahun 1970-an – akhir 1980 HAM mengalamiAwal tahun 1970-an – akhir 1980 HAM mengalami kemunduran, tidak lagi dihormatikemunduran, tidak lagi dihormati
  • 22. SYOFIARTI, SH, MH DASAR HUKUM : KEPPRES NO. 50 TAHUN 1993, TGL 7 JUNIDASAR HUKUM : KEPPRES NO. 50 TAHUN 1993, TGL 7 JUNI 19931993 TUGAS POKOK :TUGAS POKOK : Memantau dan menyelidiki pelaksanaan HAM, sertaMemantau dan menyelidiki pelaksanaan HAM, serta memberikan pendapat, pertimbangan dan saran kepada pemerintahmemberikan pendapat, pertimbangan dan saran kepada pemerintah tentang pelaksanaan HAMtentang pelaksanaan HAM TUJUAN :TUJUAN : Membantu pengembangan kondisi yang kondusif bagiMembantu pengembangan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan HAM yang sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, PBBpelaksanaan HAM yang sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, PBB dan Deklarasi Universal HAMdan Deklarasi Universal HAM
  • 23. SYOFIARTI, SH, MHSYOFIARTI, SH, MH 5. Periode 1998 – sekarang5. Periode 1998 – sekarang  Dilakukan pengkajian terhadap beberapa kebijakanDilakukan pengkajian terhadap beberapa kebijakan pemerintah orde baru yang berlawanan denganpemerintah orde baru yang berlawanan dengan kemajuan dan perlindungan HAMkemajuan dan perlindungan HAM  Penyusunan peraturan perundang-undangan yangPenyusunan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pemberlakuan HAM dalamberkaitan dengan pemberlakuan HAM dalam kehidupan ketatanegaraan dan kemaysrakatan dikehidupan ketatanegaraan dan kemaysrakatan di IndonesiaIndonesia  Pengkajian dan ratifikasi terhadap instrumen HAMPengkajian dan ratifikasi terhadap instrumen HAM Internasional, menunjukkan banyaknya norma danInternasional, menunjukkan banyaknya norma dan ketentuan hukum nasional diadopsi dari hukumketentuan hukum nasional diadopsi dari hukum internasionalinternasional  Strategi penegakan HAM :Strategi penegakan HAM : 1.1. Tahap Status Penentuan; ditetapkan ketentuanTahap Status Penentuan; ditetapkan ketentuan perundang-undangan tentang HAMperundang-undangan tentang HAM 2.2. Tahap penataan aturan secara konsistenTahap penataan aturan secara konsisten
  • 25. SYOFIARTI, SH, MHSYOFIARTI, SH, MH Beberapa pandangan terhadap jaminanBeberapa pandangan terhadap jaminan UUD 1945 atas HAMUUD 1945 atas HAM  Pertama :Pertama : UUD 1945 tidak memberikan jaminan atas HAM secaraUUD 1945 tidak memberikan jaminan atas HAM secara komprehensif. Hal ini didasarkan bahwa istilah HAMkomprehensif. Hal ini didasarkan bahwa istilah HAM tidak ditemukan secara ekspilisit dalam Pembukaan,tidak ditemukan secara ekspilisit dalam Pembukaan, Batang Tubuh maupun Penjelasannya (lebih banyakBatang Tubuh maupun Penjelasannya (lebih banyak membahas tentang HAW).membahas tentang HAW).  Kedua :Kedua : HAM yang tersirat dalam UUD 1945 bersumber padaHAM yang tersirat dalam UUD 1945 bersumber pada falsafah dan pandangan hidup bangsa, yaitu Pancasila.falsafah dan pandangan hidup bangsa, yaitu Pancasila. Pancasila merupakan nilai-nilai HAM yang hidup dalamPancasila merupakan nilai-nilai HAM yang hidup dalam kepribadian bangsa.kepribadian bangsa.
  • 26. SYOFIARTI, SH, MHSYOFIARTI, SH, MH  Ketiga :Ketiga : Jaminan HAM dalam UUD 1945 tidakJaminan HAM dalam UUD 1945 tidak dicantumkan secara sistematisdicantumkan secara sistematis
  • 27. SYOFIARTI, SH, MH HAK ASASI MANUSIAHAK ASASI MANUSIA DALAM UUD 1945DALAM UUD 1945  KEBEBASAN MENGELUARKAN PENDAPAT  KEDUDUKAN YANG SAMA DALAM HUKUM DAN PEMERINTAHAN  KEBEBASAN BERKUMPUL  KEBEBASAN BERAGAMA  HAK ATAS PENGHIDUPAN YANG LAYAK  KEBEBASAN BERSERIKAT  HAK MEMPEROLEH PENGAJARAN DAN PENDIDIKAN
  • 28. SYOFIARTI, SH, MH HAK ASASI MANUSIAHAK ASASI MANUSIA DALAM UU NO.39/1999DALAM UU NO.39/1999  HAK UNTUK HIDUP  HAK BERKELUARGA DAN MELANJUTKAN KETURUNAN  HAK MENGEMBANGKAN DIRI  HAK MEMPEROLEH KEADILAN  HAK ATAS KEBEBASAN PRIBADI  HAK ATAS RASA AMAN  HAK ATAS KESEJAHTERAAN  HAK TURUT SERTA DALAM PEMERINTAHAN  HAK WANITA  HAK ANAK-ANAK
  • 29. SYOFIARTI, SH, MH PELANGGARAN HAMPELANGGARAN HAM Adalah setiap perbuatan seseorang atauAdalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara, baikkelompok orang termasuk aparat negara, baik disengaja ataupun tidak disengaja atau kelalaiandisengaja ataupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi menghalangi,yang secara hukum mengurangi menghalangi, membatasi, dan atau mencabut HAM seseorangmembatasi, dan atau mencabut HAM seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-atau kelompok orang yang dijamin oleh undang- undang.undang.
  • 30. SYOFIARTI, SH, MH PELANGGARAN HAMPELANGGARAN HAM BERATBERAT PELANGGARAN HAMPELANGGARAN HAM RINGANRINGAN  Kejahatan Genosida; adalah setiap perbuatanKejahatan Genosida; adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untukyang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruhmenghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompokatau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis dan kelompok agama.etnis dan kelompok agama.  Kejahatan kemanusiaan; adalah salah satuKejahatan kemanusiaan; adalah salah satu perbuatan yang ditujukan terhadap pendudukperbuatan yang ditujukan terhadap penduduk sipil, seperti; pembunuhan, pemusnahan,sipil, seperti; pembunuhan, pemusnahan, perbudakan, pengusiran penduduk secaraperbudakan, pengusiran penduduk secara paksa, perkosaan, kejahatan apartheidpaksa, perkosaan, kejahatan apartheid
  • 32. SYOFIARTI, SH, MH Pengadilan HAM • Dibentuk berdasarkan UU No. 26 Tahun 2000 • Berwenang memeriksa dan memutus perkara pelanggaran HAM berat • Berkedudukan di daerah kabupaten atau daerah kota yang daerah hukumnya meliputi daerah hukum Pengadilan Negeri yang bersangkutan
  • 33. SYOFIARTI, SH, MHSYOFIARTI, SH, MH Dibentuk atas usul DPR berdasarkanDibentuk atas usul DPR berdasarkan peristiwa tertentu dengan Keputusanperistiwa tertentu dengan Keputusan Presiden untuk memutus perkaraPresiden untuk memutus perkara pelanggaran HAM berat yang terjadi sebelumpelanggaran HAM berat yang terjadi sebelum diundangkannya UU No.26 Tahun 2000diundangkannya UU No.26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM.tentang Pengadilan HAM.
  • 34. SYOFIARTI, SH, MHSYOFIARTI, SH, MH HARAPAN :HARAPAN : SETIAP PERGURUAN TINGGI MENELORKAN IDE IDE YANG KREATIF DAN EFEKTIF