SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
PEMBERIAN
MAKANAN PADA BAYI
DAN ANAK
MAKANAN BAYI
Makanan bayi dan anak usia 6-24 bulan adalah terdiri dari Air Susu Ibu (ASI) dan
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI). MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu
Ibu) adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau
anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI. MP-ASI lokal adalah
MP-ASI yang diolah di rumah tangga atau di Posyandu, terbuat dari bahan makanan yang
tersedia setempat, mudah diperoleh dengan harga terjangkau oleh masyarakat, dan
memerlukan pengolahan sebelum dikonsumsi.
Kegiatan Pemberian MP-ASI lokal :
1) Pengelolaam manajemen MP-ASI lokal
2) Pengelolaan teknis pembuatan MP-ASI lokal
3) Bahan makanan lokal
4) Hari Makan Anak (HMA)
5) Kandungan gizi
6) Kebutuhan gizi bayi usia 6-12 bulan
7) Kandungan gizi Air Susu Ibu (ASI)
8) Kebutuhan yang diperoleh dari MP-ASI
9) Kebutuhan gizi bayi usia 12 – 24 bulan
10) Untuk bayi 0-6 bulan tidak perlu makanan lain, kecuali ASI (ASI Eksklusif).
Hal yang perlu diperhatikan pada makanan bayi :
1) Makanan bayi harus dapat memenuhi tujuan pemberian makanan
2) Pengenalan makanan pendamping ASI dilaksanakan secara bertahap dan
berangsur-angsur.
3) Makanan baru diperkenalkan satu persatu agar diterima dengan baik.
4) Urutan pemberian makanan perlengkapan
5) Perhatikan kebersihan perorangan dan lingkungan (alat makanan dan
minuman).
6) Libatkan peran ayah dan anggota keluarga lainnya
JENIS MAKANAN BAYI
Macam makanan bayi :
1. Makanan utama : ASI/ PASI
2. Makanan pelengkap/ pendamping ASI
Makanan Lumat dan Lembik :
 Bayi berumur 6-9 bulan mulai dapat diperkenalkan dengan makanan lembik yaitu
berupa Tim saring, bubur tepung dan lambat laun pindah ke makanan lembik seperti tim
saring.
 Tim saring dapat dibuat sendiri yang terdiri dari bahan-bahan sebagai berikut :
Makanan pokok (beras) 20gr, lauk hewani (daging ayam) 25gr, lauk nabati (tahu tempe)
20gr, sayuran (wortel bayam) 25gr, air 3-4 gelas.
 ASI terus diberikan sesuka bayi.
Makanan lunak :
1. Bayi umur 9-12 bulan diberi makanan lunak berupa bubur nasi
lengkap atau tim lengkap tanpa disaring lagi.
2. Nasi tim merupakan makanan bayi lengkap gizi, sebagaimana
makanan perintis untuk nasi remas lengkap atau hidangan
makanan pokok beserta lauk pauk untuk orang dewasa.
3. ASI terus diberikan sesuka bayi.
JADWAL PEMBERIAN MAKANAN
PADA BAYIUmur Macam makanan Pemberian selama 24 jam
1-2 minggu ASI atau
formula adaptasi
Sesuka bayi
6-7 kali 90 ml
3 minggu-3 bulan ASI atau
formula adaptasi
Sesuka bayi
6 kali 100-150 ml
3 bulan ASI atau
formula adaptasi
Jus buah
Sesuka bayi
5 kali 180 ml
1-2 kali 50-75 ml
4-5 bulan ASI atau
formula adaptasi
Bubur Susu
Jus buah
Sesuka bayi
4 kali 180 ml
1 kali 40-50 g bubuk
1 kali 50-100 ml
6 bulan ASI atau
formula adaptasi
Bubur Susu
Jus buah
Sesuka bayi
3 kali 180-200 ml
2 kali 40-50 g bubuk
1-2 kali 50-100 ml
7-12 bulan ASI atau
formula adaptasi
Bubur Susu
Nasi tim
Jus buah
Sesuka bayi
2 kali 200-250 ml
2 kali 40-50 g bubuk
2 kali 40-50 g bubuk
1-2 kali 50-100 ml
MAKANAN ANAK UMUR 3-4 TAHUN
(BALITA)
Anak usia 3-4 tahun mulai fase negatifistik yaitu menolak makan karena
menunjukkan keakuannya. Makanan selalu ditolak, kadang bisa jadi anak
tidak lapar karena sudah terlalu banyak makan makanan selingan.
Cara mengatasinya :
 Berikan makan pada saat anak tidak lelah.
 Porsi disesuaikan dengan kebutuhan anak, kecil tapi sering.
 Jadwal disesuaikan.
 Tunggu anak lapar.
 Beri kasih sayang.
 Berikan makan pada saat anak tidak lelah.
 Berikan bersama dengan makanan kesukaannya.
 Ajak makan dengan keluarga.
 Berikan makan sambil bermain.
 Biarkan anak belajar makan sendiri.
 Tempatkan makanan pada wadah yang menarik.
 Beri pujian bila anak menghabiskan porsinya.
 Berikan sugesti bahwa makanan yang diberikan enak.
 Variasikan makanan.
Menu yang bergizi lengkap dan seimbang harus mengandung :
 Bahan makanan sumber tenaga
 Bahan makanan sumber zat pembangunan.
 Protein hewani
 Protein nabati
 Bahan makan sumber zat pengatur.
 Sayuran
 Buah
TIPS MEMBERIKAN MAKANAN
UNTUK BALITA
1. Berikan makanan 5-6 kali sehari.
2. Berikan porsi kecil.
3. Jangan berikan susu dan jus sampai berlebihan.
4. Tumbuhkan ketrampilan makan.
5. Kurangi makanan/ minuman lemak secara bertahap.
6. Berikan makanan kaya zat besi.
7. Jadikan waktu makan sebagai saat yang menyenangkan.
8. Jangan paksa batita untuk makan.
9. Dudukkan batita pada posisi yang nyaman.
10. Kurang kegiatan serta sumber suara atau visual yang bisa menggangu perhatiannya.
11. Bantu batita dengan memberikan suasana yang menyenangkan.
DIET PADA PENYAKIT GINJAL
www.positif62.com
PENGERTIAN GAGAL GINJAL
Gagal ginjal kronis adalah penyakit ginjal yang tidak dapat pulih, ditandai dengan
penurunan fungsi ginjal progresif, mengarah pada penyakit ginjal tahap akhir dan kematian.
Gagal ginjal kronis adalah pelan dan biasanya ditandai dengan hilangnya fungsi yang
terjadi dalam periode bulan atau tahun dan menjadi irreversible.
PENYEBAB GAGAL GINJAL
Ada tiga penyebab gagal ginjal , yaitu:
1. Prerenal
a. Hipovolemia
b. Hipotensi atau hipoperkusi
2. Renal
a. Semua kelainan renal
b. Nefrotoksin
c. Kelainan pembuluh darah
d. Kelainan post renal yang menimbulkan iskemi ginjal.
3. Post renal
a. Obstruksi ureter
b. Obstruksi uretra
DIET PADA PENDERITA GAGAL
GINJAL
Diit Retriksi Protein (DRP) merupakan diit yang bisa digunakan
bagi penderita gagal ginjal yang dapat memperlambat kemunduran
fungsi ginjal pada penderita – penderita yang sudah mengalami
gangguan ginjal. Hal ini sangat diperhatikan karena dapat
memperlambat penderita masuk kedalam tahap Gagal Ginjal
Terminal (GGT).
Konsep dasar diit rendah protein adalah memberikan protein
dalam jumlah terbatas bersana dengan jumlah energy yang cukup.
Dalam DRP ini ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian :
1. Protein yang diberikan tidak boleh terlalu kurang atau terlalu
tinggi.
2. Harus diperhatikan kecukupan kalori, zat-zat nutrisi lainnya agar
tidak menganggu metabolisme aktivitas atau pertumbuhan.
3. Diet harus dapat diterima atau disesuaikan dengan selera penderi
ta.
TUJUAN DIET
1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan faal ginjal.
2. Menurunkan kadar ureum dan creatinine darah.
3. Mencegah/mengurangi retensi garam/air di dalam tubuh.
SYARAT DIET
1. Banyak protein disesuaikan dengan keadaan faal ginjal.
2. Lemak terbatas diutamakan penggunaan lemak tak jenuh.
3. Kalium dibatasi pada kegagalan faal ginjal glomerulus, bila jumlah urin kurang dari 400
ml/hari.
4. Natrium dibatasi pada gegalan faal ginjal dengan hipertensi berat, hiperkalemia, udema,
uliguria/anuria.
5. Kalori adekuat, agar protein tubuh tidak dipecah untuk energi.
6. Banyak cairan
MACAM-MACAM DIET DAN
INDIKASI PEMBERIAN
1. Menurut keadaan penderita dan berat penyakit dapat diberikan :
 Diit terendah protein I : 20 g protein.
2. Bentuk makanan tergantung pada keadaan penderita dapat cair, saring atau lunak, makanan ini
kurang dalam kalori, protein, kalsium, besi dan thiamin. Diit diberikan selama beberapa hari saja
sementara menunggu tindakan yang lebih tepat misalnya dialisa.
 Diit rendah protein II : 40 g protein.
3. Bentuk makanan lunak/biasa, makanan cukup kalori dan semua zat gizi kecuali protein
dan thiamin.
 Diit protein sedang : 60 g protein.
4. Makanan diberikan dalam bentuk lunak/biasa makanan cukup kalori dan semua zat-zat gizi
pada penderita yang mengalami dialisa.
5. Disamping ketiga macam diit diatas dapat pula diberikan diit rendah protein dengan 30g
protein dan diit protein sedang 50g protein.
ANJURAN MAKANAN PADA
PENDERITA GAGAL GINJAL
1. Diit Rendah Protein I
 Bubur Maezena
 Susu
 Bubur atau nasi tim
 Telur Ceplok saus tomat
 Tumis sayuran papaya
 Sup sayuran.
 Pisang
 Teh manis
 Kue talam
 Teh manis ager nenas
 Teh manis sirup
2. Diit Rendah Protein II dan Protein sedang
 Nasi tim
 Telur ceplok
 Tumis labu siam
 Susu Nasi tim
 Ikan panggang saos tomat
 Sayur
 Pepaya
 Teh manis Nasi tim
 Daging bistik
 Sup sayuran
 Pisang
 Teh manis
 Kue talam
 Teh manis ager nenas
 Teh manis pisang susu
DIET PADA PENYAKIT
SALURAN CERNA
Definisi Diet Saluran Pencernaan
Diet merupakan aturan makan khusus untuk kesehatan dan sebagainya (biasanya
atas petunjuk dokter), berpantang atau menahan diri terhadap makanan tertentu
untuk kesehatan, mengatur kuantitas, dan jenis makanan untuk mengurangi
berat badan atau karena penyakit.
Diet Saluran Pencernaan
 Sistem pencernaan atau sistem gastrointestinal adalah sistem organ dalam
manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-
zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta
membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa
proses tersebut dari tubuh.
 Saluran pencernaan terdiri dari: mulut, kerongkongan, lambung, usus halus,
usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ
yang terletak diluar saluran pencernaan yaitu: pankreas, hati dan kandung
empedu.
 Diet saluran cerna berarti diet yang dilakukan saat terjadi gangguan pada
saluran pencernaan.
Gangguan Saluran Pencernaan
 Gastritis (Upper Abdominal Syndrome)
 Sindrom Fungsional Hipogastrium (Lower Abdominal Syndrom)
 Aerofagi
 Mencret (Diare)
 Heartburn
 Esofagitis
 Peritonitis
 Sembelit (Konstipasi)
 Wasir atau hemoroid
 Kanker usus
Diet Pada Penyakit Saluran Pencernaan
1. Diet Saluran Cerna Atas
- Diet Disfagia
- Diet Pasca-Hematemesis-Melena
- Diet Penyakit Lambung
2. Diet Penyakit Saluran Cerna Bawah
- Diet Penyakit Usus Inflamatorik (Inflammatory Bowel Disease)
- Diet Penyakit Divertikular
Macam Diet Dan Indikasi Pemberian
 Diet Lambung I
Bahan Makanan yang Diberikan Sehari
Bahan Makanan Berat (gr) Urt
Susu 1800 9 gls
Maizena 60 12 sdm
Gula Pasir 90 19 sdm
Nilai Gizi
Kalori 1630 gr Besi 2,0 mg
Protein 58 gr Vitamin A 2340 SI
Lemak 63 gr Thiamin 0,5 mg
Hidrat arang 213 gr Vitamin C 18 mg
Kalsium 2,6 gr
Pembagian Makanan Sehari
 Pukul 07.00 Bubur susu 200 ml= 1 gelas
Susu 200 ml= 1 gelas
 Pukul 10.00 Susu 200 ml= 1 gelas
 Pukul 13.00 Bubur susu 200 ml= 1 gelas
Susu 200 ml= 1 gelas
 Pukul 15.00 Susu 200 ml= 1 gelas
 Pukul 18.00 Bubur susu 200 ml= 1 gelas
Susu 200 ml= 1 gelas
 Pukul 20.00 Susu 200 ml= 1 gelas
Diet Lambung II
Bahan Makanan Sehari
Bahan Makanan Berat (g) Urt
Beras
Maizena
Biskuit
Daging
Telur
Susu segar
Pepaya
Sayuran
Margarine
Gula pasir
60
50
20
100
150
900
200
100
20
70
2 gls bubur saring
10 sdm
2 buah
½ gls saring
3 butir
4 gelas
1 gls saring
1 gls
2 sdm
7 sdm
Nilai Gizi
Energi 1990 kkal Besi 12,8 MG
Protein 73 g Vitamin A 10103 SI
Lemak 84 g Thiamin 0,9 mg
Karbohidrat 236 g Vitamin C 174 mg
Kalsium 1,2 g
Pembagian Bahan Makanan Sehari
 Pagi :
Maizena 20 g = 4 sdm
Telur 50 g = 1 btr
Susu 300 g = 1,5 gls
Gula pasir 20 g = 2 sdm
 Pukul 10.00 :
Maizena 15 gr = 3 sdm
Susu 300 gr = 1,5 gls
Gula pasir 20 gr = 2 sdm
 Siang dan Sore :
Beras 30 g = 1 gls bubur saring
Daging 50 g = 0,5gls saring
Margarine 10 g = 1 sdm
Telur 50 g = 1 btr
Sayuran 50 g = 0,5 gls saring
Pepaya 100 g = 0,5 gls saring
 Pukul 16.00 :
Maizena 15 gr = 3sdm
Susu 100ml = 0,5 gls
Gula pasir 20 gr = 2 sdm
 Pukul 20.00 :
Susu 200ml = 1 gls
Gula pasir 10 gr = 1sdm
Biscuit 20 gr = 2 bh
Contoh Menu Sehari
 Pagi : Pukul 10.00 :
Bubur susu pudding + saos susu
Telur setengah matang susu
susu
 Siang : Pukul 16.00 :
Bubur saring/bubur tepung bubur susu
semur daging saring teh manis
telur setengah matang
sayur saring
sari kelapa
 Pukul 18.00 :
Biskuit
Susu
Diet Lambung III
Bahan Makanan Sehari
Bahan Makanan Berat (g) Urt
Beras
Maizena
Roti
Daging
Telur
Susu
Sayuran
Buah
Margarin
Gula pasir
90
30
40
100
100
600
200
200
35
70
2 ¾ gls bubur
6 sdm
2 ptg
2 ptg sdg
2 btr
3 gls
2 gls
2 ptg sdg papaya
3,5 sdm
7 sdm
Nilai Gizi
Energy 1921 kkal Besi 17,8
Protein 61 g VitaminA 10469 SI
Lemak 74 g Thiamin 0,8 mg
Karbohidrat 257 g Vitamin C 134 mg
Kalsium 0,8 g
Pembagian Bahan Makanan Sehari
 Pagi : Pukul 10.00 :
beras 30 g = 1 gls bubur maizena 15 g = 3 sdm
telur 50 g = 1 btr gula pasir 25 g = 2,5 sdm
sayuran 50 g = 0,5 gls susu 300 g = 1,5 gls
gula pasir 10 g = 1 sdm
margarin 5 g = 0,5 sdm
 Siang Pukul 16.00 :
beras 30 g = 1 gls bubur maizena 15 g = 3 sdm
daging 50 g = 1 ptg sdg susu 300 g = 1,5 gls
margarin 10 g = 1sdm gula pasir 25 g = 2,5 sdm
sayuran 74 g = ¾ gls
pepaya 100 g = 1 ptg sdg
Sore : Pukul 20.00 :
Beras 30 g = 1 gls bubur Roti 40 gr = 2 ptg
Daging 50 g = 1 ptg sdg Margarine 10 gr = 1 sdm
Sayuran 75 g = ¾ gls Telur 50 gr = 1 btr
Pepaya 100 g = 1 ptg sdg Gula pasir 10 gr = 1 sdm
Margarin 10 g = 1 sdm
Contoh Menu Sehari
 Pagi : Siang : Malam :
nasi tim/nasi nasi tim/nasi nasi tim/nasi
telur ½ matang semur daging giling sup daging giling
setup wortel setup bayam tumis labu siam + tomat
Teh manis papaya pisang
 Pukul 10.00 : Pukul 16.00 : Pukul 20.00 :
pudding maizena+saos sirup kue talam roti bakar
susu orak arik telur
Diet Lambung IV
Bahan Makanan yang Diberikan Sehari
Bahan Makanan Berat (g) Urt
Beras 200 4 gls tim
Maizena 15 3 sdm
Biscuit 20 2 bh
Daging 100 2 ptg sdg
Telur 50 1 btr
Susu 400 2 gls
Tempe 100 4 ptg sdg
Sayuran 200 2 gls
Buah 200 2 ptg papaya sdg
Minyak 25 2,5 sdm
Gula pasir 40 4 sdm
Nilai Gizi
Kalori 2080 kkal Zat besi 21,3 mg
Protein 74 gr Vitamin A 9055 SI
Lemak 65 gr Thiamin 0,9 mg
Karbohidrat 303 gr Vitamin C 132 mg
Kalsium 0,8 gr
Pembagian makanan sehari
 Pagi : Pukul 10.00 :
Beras 50 gr = 1 gls tim maizena 15 gr = 3 sdm
Telur 50 gr = 1 btr susu 200 gr = 1 gls
Sayuran 50 gr = ½ gls gula pasir 20 gr = 2 sdm
Gula pasir 10 gr = 1 sdm
Minyak 5 gr = ½ gls
 Siang dan Sore : Pukul 16.00 :
Beras 75 gr = 1 ½ gls tim biscuit 20 gr = 2 bj
Daging 50 gr = 1 ptg sdg susu 200 gr = 1 gls
Tempe 50 gr = 2 ptg sdg gula pasir 10 gr = 1 sdm
Sayuran 75 gr = ¾ gls
Papaya 100 gr = 1 ptg sdg
Minyak 10 gr = 1 sdm
Diet Penyakit Saluran Cerna Bawah
 Diet Penyakit Usus Inflamatorik (Inflammatory Bowel Disease)
Tujuan diet penyakit inflamatorik adalah:
1). Memperbaiki ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.
2). Mengganti kehilangan zat gizi dan memperbaiki status gizi kurang.
3). Mencegah iritasi dan inflamasi lebih lanjut.
4). Mengistirahatkan usus pada masa akut.
 Diet Penyakit Divertikular
Tujuan Diet Penyakit Divertikulosis
1. Meningkatkan volume dan konsistensi fees.
2. Menurunkan tekanan intra luminal
3. Mencegah infeksi
4. Mengistirahatkan usus untuk mencegah perforasi.
5. Mencegah akibat laksatif dari makanan berserat tinggi.

More Related Content

What's hot

8. gizi seimbang untuk ibu hamil
8. gizi seimbang untuk ibu hamil8. gizi seimbang untuk ibu hamil
8. gizi seimbang untuk ibu hamilTriana Septianti
 
DIET PADA IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI
DIET PADA IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASIDIET PADA IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI
DIET PADA IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASIpjj_kemenkes
 
Konsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangKonsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbanganita sriwaty
 
Gizi balita anak sekolah
Gizi balita anak sekolahGizi balita anak sekolah
Gizi balita anak sekolahdestariska
 
Gizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaGizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaAgnescia Sera
 
He mp asi angelin ligianto
He mp asi angelin ligiantoHe mp asi angelin ligianto
He mp asi angelin ligiantoAmelia Ligianto
 
Gizi dan Kesehatan Repoduksi
Gizi dan Kesehatan RepoduksiGizi dan Kesehatan Repoduksi
Gizi dan Kesehatan RepoduksiAgnescia Sera
 
Gizi seimbang untuk balita new
Gizi seimbang untuk balita newGizi seimbang untuk balita new
Gizi seimbang untuk balita newTriana Septianti
 
Peran Ahli Gizi dalam Pengembangan Formula Makanan
Peran Ahli Gizi dalam Pengembangan Formula MakananPeran Ahli Gizi dalam Pengembangan Formula Makanan
Peran Ahli Gizi dalam Pengembangan Formula MakananYohanes Kristianto
 
Tahapan pemberian makanan pendamping asi
Tahapan pemberian makanan pendamping asiTahapan pemberian makanan pendamping asi
Tahapan pemberian makanan pendamping asiKharima SD
 
Pemakanan dan kanak kanak unitar 7 dis 2017
Pemakanan dan kanak kanak unitar 7 dis 2017Pemakanan dan kanak kanak unitar 7 dis 2017
Pemakanan dan kanak kanak unitar 7 dis 2017JessWongHuiJuan1
 
Nutrisi anak balita
Nutrisi anak balitaNutrisi anak balita
Nutrisi anak balitaJoni Iswanto
 
PPT Gizi Bayi
PPT Gizi Bayi PPT Gizi Bayi
PPT Gizi Bayi Chiyapuri
 
Gizi seimbang dalam siklus hidup manusia
Gizi seimbang dalam siklus hidup manusiaGizi seimbang dalam siklus hidup manusia
Gizi seimbang dalam siklus hidup manusiaRachmad Walujo
 
Makalah gizi seimbang pada anak
Makalah gizi seimbang pada anakMakalah gizi seimbang pada anak
Makalah gizi seimbang pada anakasep nababan
 
Gizi seimbang dalam siklus hidup manusia
Gizi seimbang dalam siklus hidup manusiaGizi seimbang dalam siklus hidup manusia
Gizi seimbang dalam siklus hidup manusiaMuhammad Yusuf
 
Gizi seimbang untuk bayi new
Gizi seimbang untuk bayi newGizi seimbang untuk bayi new
Gizi seimbang untuk bayi newTriana Septianti
 

What's hot (20)

8. gizi seimbang untuk ibu hamil
8. gizi seimbang untuk ibu hamil8. gizi seimbang untuk ibu hamil
8. gizi seimbang untuk ibu hamil
 
DIET PADA IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI
DIET PADA IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASIDIET PADA IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI
DIET PADA IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI
 
Konsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangKonsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbang
 
Gizi balita anak sekolah
Gizi balita anak sekolahGizi balita anak sekolah
Gizi balita anak sekolah
 
Gizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaGizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balita
 
He mp asi angelin ligianto
He mp asi angelin ligiantoHe mp asi angelin ligianto
He mp asi angelin ligianto
 
Gizi dan Kesehatan Repoduksi
Gizi dan Kesehatan RepoduksiGizi dan Kesehatan Repoduksi
Gizi dan Kesehatan Repoduksi
 
Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya
Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya
Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya
 
Gizi seimbang untuk balita new
Gizi seimbang untuk balita newGizi seimbang untuk balita new
Gizi seimbang untuk balita new
 
Peran Ahli Gizi dalam Pengembangan Formula Makanan
Peran Ahli Gizi dalam Pengembangan Formula MakananPeran Ahli Gizi dalam Pengembangan Formula Makanan
Peran Ahli Gizi dalam Pengembangan Formula Makanan
 
Tahapan pemberian makanan pendamping asi
Tahapan pemberian makanan pendamping asiTahapan pemberian makanan pendamping asi
Tahapan pemberian makanan pendamping asi
 
Pemakanan dan kanak kanak unitar 7 dis 2017
Pemakanan dan kanak kanak unitar 7 dis 2017Pemakanan dan kanak kanak unitar 7 dis 2017
Pemakanan dan kanak kanak unitar 7 dis 2017
 
Nutrisi anak balita
Nutrisi anak balitaNutrisi anak balita
Nutrisi anak balita
 
Gizi seimbang usia lanjut
Gizi seimbang usia lanjutGizi seimbang usia lanjut
Gizi seimbang usia lanjut
 
PPT Gizi Bayi
PPT Gizi Bayi PPT Gizi Bayi
PPT Gizi Bayi
 
Pedoman gizi seimbang 1
Pedoman gizi seimbang 1Pedoman gizi seimbang 1
Pedoman gizi seimbang 1
 
Gizi seimbang dalam siklus hidup manusia
Gizi seimbang dalam siklus hidup manusiaGizi seimbang dalam siklus hidup manusia
Gizi seimbang dalam siklus hidup manusia
 
Makalah gizi seimbang pada anak
Makalah gizi seimbang pada anakMakalah gizi seimbang pada anak
Makalah gizi seimbang pada anak
 
Gizi seimbang dalam siklus hidup manusia
Gizi seimbang dalam siklus hidup manusiaGizi seimbang dalam siklus hidup manusia
Gizi seimbang dalam siklus hidup manusia
 
Gizi seimbang untuk bayi new
Gizi seimbang untuk bayi newGizi seimbang untuk bayi new
Gizi seimbang untuk bayi new
 

Similar to MAKANAN BAYI

diare dan konstipasi
diare dan konstipasidiare dan konstipasi
diare dan konstipasiEva Selvyana
 
Healthy eating utm1
Healthy eating utm1Healthy eating utm1
Healthy eating utm1School
 
MAteri PMBA besok.ppt
MAteri PMBA besok.pptMAteri PMBA besok.ppt
MAteri PMBA besok.pptemeliaevi
 
Parentcraft kkkj nutrition and breastfeeding jess wong hui juan
Parentcraft kkkj nutrition and breastfeeding jess wong hui juanParentcraft kkkj nutrition and breastfeeding jess wong hui juan
Parentcraft kkkj nutrition and breastfeeding jess wong hui juanJessWongHuiJuan1
 
ASUHAN_GIZI_SEIMBANG_PADA_IBU_NIFAS_DAN.ppt
ASUHAN_GIZI_SEIMBANG_PADA_IBU_NIFAS_DAN.pptASUHAN_GIZI_SEIMBANG_PADA_IBU_NIFAS_DAN.ppt
ASUHAN_GIZI_SEIMBANG_PADA_IBU_NIFAS_DAN.pptAyuRosita15
 
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN pjj_kemenkes
 
pmt lokal untuk balita dengan memanfaatkan bahan lokal
pmt lokal untuk balita dengan memanfaatkan bahan lokalpmt lokal untuk balita dengan memanfaatkan bahan lokal
pmt lokal untuk balita dengan memanfaatkan bahan lokaldiyangizi
 
Nutrisiseimbangsaatpuasa rev07062015
Nutrisiseimbangsaatpuasa rev07062015Nutrisiseimbangsaatpuasa rev07062015
Nutrisiseimbangsaatpuasa rev07062015Hida AlHamidy
 
Materi 10 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 10 [Pelatihan Kader Posyandu]Materi 10 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 10 [Pelatihan Kader Posyandu]Manji Lala
 
Ibu menyusui.doc
Ibu menyusui.docIbu menyusui.doc
Ibu menyusui.docGiffward
 
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)Mila Aria Purba
 
PAKK3243 Perancangan Menu
PAKK3243 Perancangan MenuPAKK3243 Perancangan Menu
PAKK3243 Perancangan MenuAfifah Yusoff
 
Pedoman gizi seimbang
Pedoman gizi seimbangPedoman gizi seimbang
Pedoman gizi seimbangdiansachio
 
KEB. NUTRISI & CAIRAN PD ANAK.ppt
KEB. NUTRISI & CAIRAN PD ANAK.pptKEB. NUTRISI & CAIRAN PD ANAK.ppt
KEB. NUTRISI & CAIRAN PD ANAK.pptprodid4bima
 

Similar to MAKANAN BAYI (20)

diare dan konstipasi
diare dan konstipasidiare dan konstipasi
diare dan konstipasi
 
Healthy eating utm1
Healthy eating utm1Healthy eating utm1
Healthy eating utm1
 
Gizi Lansia.pptx
Gizi Lansia.pptxGizi Lansia.pptx
Gizi Lansia.pptx
 
MAteri PMBA besok.ppt
MAteri PMBA besok.pptMAteri PMBA besok.ppt
MAteri PMBA besok.ppt
 
Parentcraft kkkj nutrition and breastfeeding jess wong hui juan
Parentcraft kkkj nutrition and breastfeeding jess wong hui juanParentcraft kkkj nutrition and breastfeeding jess wong hui juan
Parentcraft kkkj nutrition and breastfeeding jess wong hui juan
 
ASUHAN_GIZI_SEIMBANG_PADA_IBU_NIFAS_DAN.ppt
ASUHAN_GIZI_SEIMBANG_PADA_IBU_NIFAS_DAN.pptASUHAN_GIZI_SEIMBANG_PADA_IBU_NIFAS_DAN.ppt
ASUHAN_GIZI_SEIMBANG_PADA_IBU_NIFAS_DAN.ppt
 
Diet untuk-anak
Diet untuk-anakDiet untuk-anak
Diet untuk-anak
 
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
 
Gizi.pptx
Gizi.pptxGizi.pptx
Gizi.pptx
 
pmt lokal untuk balita dengan memanfaatkan bahan lokal
pmt lokal untuk balita dengan memanfaatkan bahan lokalpmt lokal untuk balita dengan memanfaatkan bahan lokal
pmt lokal untuk balita dengan memanfaatkan bahan lokal
 
Nutrisiseimbangsaatpuasa rev07062015
Nutrisiseimbangsaatpuasa rev07062015Nutrisiseimbangsaatpuasa rev07062015
Nutrisiseimbangsaatpuasa rev07062015
 
Materi 10 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 10 [Pelatihan Kader Posyandu]Materi 10 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 10 [Pelatihan Kader Posyandu]
 
Ibu menyusui.doc
Ibu menyusui.docIbu menyusui.doc
Ibu menyusui.doc
 
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
 
PAKK3243 Perancangan Menu
PAKK3243 Perancangan MenuPAKK3243 Perancangan Menu
PAKK3243 Perancangan Menu
 
Pedoman gizi seimbang
Pedoman gizi seimbangPedoman gizi seimbang
Pedoman gizi seimbang
 
KEB. NUTRISI & CAIRAN PD ANAK.ppt
KEB. NUTRISI & CAIRAN PD ANAK.pptKEB. NUTRISI & CAIRAN PD ANAK.ppt
KEB. NUTRISI & CAIRAN PD ANAK.ppt
 
Masalah gz pd bumil
Masalah gz pd bumilMasalah gz pd bumil
Masalah gz pd bumil
 
Masalah gz pd bumil AKPER PEMKAB MUNA
Masalah gz pd bumil AKPER PEMKAB MUNA Masalah gz pd bumil AKPER PEMKAB MUNA
Masalah gz pd bumil AKPER PEMKAB MUNA
 
Materi inti v jan-2013
Materi inti v  jan-2013Materi inti v  jan-2013
Materi inti v jan-2013
 

More from siakadurban

Perspektif keperawatan anak - d3 keperawatan
Perspektif keperawatan anak - d3 keperawatanPerspektif keperawatan anak - d3 keperawatan
Perspektif keperawatan anak - d3 keperawatansiakadurban
 
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatan
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatanmakalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatan
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatansiakadurban
 
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatan
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatankonsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatan
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatansiakadurban
 
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep dirimakalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep dirisiakadurban
 
Makalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyamanMakalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyamansiakadurban
 
powerpoint Konsep sexsualitas
powerpoint Konsep sexsualitaspowerpoint Konsep sexsualitas
powerpoint Konsep sexsualitassiakadurban
 
makalah konsep seksual - d3 keperawatan
makalah konsep seksual - d3 keperawatan makalah konsep seksual - d3 keperawatan
makalah konsep seksual - d3 keperawatan siakadurban
 
Power point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahatPower point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahatsiakadurban
 
makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuh
makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuhmakalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuh
makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuhsiakadurban
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitsiakadurban
 
oksigenasi - sistem pernapasan pada manusia
oksigenasi - sistem pernapasan pada manusiaoksigenasi - sistem pernapasan pada manusia
oksigenasi - sistem pernapasan pada manusiasiakadurban
 
Gizi dan diet - makanan remaja dan diet diabetes melitus
Gizi dan diet -  makanan remaja dan diet diabetes melitusGizi dan diet -  makanan remaja dan diet diabetes melitus
Gizi dan diet - makanan remaja dan diet diabetes melitussiakadurban
 
Musculoskeletal - sistem gerak tulang sendi dan otot
Musculoskeletal - sistem gerak tulang sendi dan ototMusculoskeletal - sistem gerak tulang sendi dan otot
Musculoskeletal - sistem gerak tulang sendi dan ototsiakadurban
 
Power point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusia
Power point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusiaPower point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusia
Power point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusiasiakadurban
 
kelenjar Endokrin - hormon
kelenjar Endokrin - hormonkelenjar Endokrin - hormon
kelenjar Endokrin - hormonsiakadurban
 

More from siakadurban (15)

Perspektif keperawatan anak - d3 keperawatan
Perspektif keperawatan anak - d3 keperawatanPerspektif keperawatan anak - d3 keperawatan
Perspektif keperawatan anak - d3 keperawatan
 
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatan
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatanmakalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatan
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatan
 
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatan
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatankonsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatan
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatan
 
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep dirimakalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
 
Makalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyamanMakalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyaman
 
powerpoint Konsep sexsualitas
powerpoint Konsep sexsualitaspowerpoint Konsep sexsualitas
powerpoint Konsep sexsualitas
 
makalah konsep seksual - d3 keperawatan
makalah konsep seksual - d3 keperawatan makalah konsep seksual - d3 keperawatan
makalah konsep seksual - d3 keperawatan
 
Power point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahatPower point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahat
 
makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuh
makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuhmakalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuh
makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuh
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolit
 
oksigenasi - sistem pernapasan pada manusia
oksigenasi - sistem pernapasan pada manusiaoksigenasi - sistem pernapasan pada manusia
oksigenasi - sistem pernapasan pada manusia
 
Gizi dan diet - makanan remaja dan diet diabetes melitus
Gizi dan diet -  makanan remaja dan diet diabetes melitusGizi dan diet -  makanan remaja dan diet diabetes melitus
Gizi dan diet - makanan remaja dan diet diabetes melitus
 
Musculoskeletal - sistem gerak tulang sendi dan otot
Musculoskeletal - sistem gerak tulang sendi dan ototMusculoskeletal - sistem gerak tulang sendi dan otot
Musculoskeletal - sistem gerak tulang sendi dan otot
 
Power point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusia
Power point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusiaPower point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusia
Power point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusia
 
kelenjar Endokrin - hormon
kelenjar Endokrin - hormonkelenjar Endokrin - hormon
kelenjar Endokrin - hormon
 

Recently uploaded

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 

Recently uploaded (18)

konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 

MAKANAN BAYI

  • 2. MAKANAN BAYI Makanan bayi dan anak usia 6-24 bulan adalah terdiri dari Air Susu Ibu (ASI) dan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI). MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI. MP-ASI lokal adalah MP-ASI yang diolah di rumah tangga atau di Posyandu, terbuat dari bahan makanan yang tersedia setempat, mudah diperoleh dengan harga terjangkau oleh masyarakat, dan memerlukan pengolahan sebelum dikonsumsi.
  • 3. Kegiatan Pemberian MP-ASI lokal : 1) Pengelolaam manajemen MP-ASI lokal 2) Pengelolaan teknis pembuatan MP-ASI lokal 3) Bahan makanan lokal 4) Hari Makan Anak (HMA) 5) Kandungan gizi 6) Kebutuhan gizi bayi usia 6-12 bulan 7) Kandungan gizi Air Susu Ibu (ASI) 8) Kebutuhan yang diperoleh dari MP-ASI 9) Kebutuhan gizi bayi usia 12 – 24 bulan 10) Untuk bayi 0-6 bulan tidak perlu makanan lain, kecuali ASI (ASI Eksklusif).
  • 4. Hal yang perlu diperhatikan pada makanan bayi : 1) Makanan bayi harus dapat memenuhi tujuan pemberian makanan 2) Pengenalan makanan pendamping ASI dilaksanakan secara bertahap dan berangsur-angsur. 3) Makanan baru diperkenalkan satu persatu agar diterima dengan baik. 4) Urutan pemberian makanan perlengkapan 5) Perhatikan kebersihan perorangan dan lingkungan (alat makanan dan minuman). 6) Libatkan peran ayah dan anggota keluarga lainnya
  • 5. JENIS MAKANAN BAYI Macam makanan bayi : 1. Makanan utama : ASI/ PASI 2. Makanan pelengkap/ pendamping ASI Makanan Lumat dan Lembik :  Bayi berumur 6-9 bulan mulai dapat diperkenalkan dengan makanan lembik yaitu berupa Tim saring, bubur tepung dan lambat laun pindah ke makanan lembik seperti tim saring.  Tim saring dapat dibuat sendiri yang terdiri dari bahan-bahan sebagai berikut : Makanan pokok (beras) 20gr, lauk hewani (daging ayam) 25gr, lauk nabati (tahu tempe) 20gr, sayuran (wortel bayam) 25gr, air 3-4 gelas.  ASI terus diberikan sesuka bayi.
  • 6. Makanan lunak : 1. Bayi umur 9-12 bulan diberi makanan lunak berupa bubur nasi lengkap atau tim lengkap tanpa disaring lagi. 2. Nasi tim merupakan makanan bayi lengkap gizi, sebagaimana makanan perintis untuk nasi remas lengkap atau hidangan makanan pokok beserta lauk pauk untuk orang dewasa. 3. ASI terus diberikan sesuka bayi.
  • 7. JADWAL PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYIUmur Macam makanan Pemberian selama 24 jam 1-2 minggu ASI atau formula adaptasi Sesuka bayi 6-7 kali 90 ml 3 minggu-3 bulan ASI atau formula adaptasi Sesuka bayi 6 kali 100-150 ml 3 bulan ASI atau formula adaptasi Jus buah Sesuka bayi 5 kali 180 ml 1-2 kali 50-75 ml 4-5 bulan ASI atau formula adaptasi Bubur Susu Jus buah Sesuka bayi 4 kali 180 ml 1 kali 40-50 g bubuk 1 kali 50-100 ml 6 bulan ASI atau formula adaptasi Bubur Susu Jus buah Sesuka bayi 3 kali 180-200 ml 2 kali 40-50 g bubuk 1-2 kali 50-100 ml 7-12 bulan ASI atau formula adaptasi Bubur Susu Nasi tim Jus buah Sesuka bayi 2 kali 200-250 ml 2 kali 40-50 g bubuk 2 kali 40-50 g bubuk 1-2 kali 50-100 ml
  • 8. MAKANAN ANAK UMUR 3-4 TAHUN (BALITA) Anak usia 3-4 tahun mulai fase negatifistik yaitu menolak makan karena menunjukkan keakuannya. Makanan selalu ditolak, kadang bisa jadi anak tidak lapar karena sudah terlalu banyak makan makanan selingan. Cara mengatasinya :  Berikan makan pada saat anak tidak lelah.  Porsi disesuaikan dengan kebutuhan anak, kecil tapi sering.  Jadwal disesuaikan.  Tunggu anak lapar.  Beri kasih sayang.  Berikan makan pada saat anak tidak lelah.
  • 9.  Berikan bersama dengan makanan kesukaannya.  Ajak makan dengan keluarga.  Berikan makan sambil bermain.  Biarkan anak belajar makan sendiri.  Tempatkan makanan pada wadah yang menarik.  Beri pujian bila anak menghabiskan porsinya.  Berikan sugesti bahwa makanan yang diberikan enak.  Variasikan makanan.
  • 10. Menu yang bergizi lengkap dan seimbang harus mengandung :  Bahan makanan sumber tenaga  Bahan makanan sumber zat pembangunan.  Protein hewani  Protein nabati  Bahan makan sumber zat pengatur.  Sayuran  Buah
  • 11. TIPS MEMBERIKAN MAKANAN UNTUK BALITA 1. Berikan makanan 5-6 kali sehari. 2. Berikan porsi kecil. 3. Jangan berikan susu dan jus sampai berlebihan. 4. Tumbuhkan ketrampilan makan. 5. Kurangi makanan/ minuman lemak secara bertahap. 6. Berikan makanan kaya zat besi. 7. Jadikan waktu makan sebagai saat yang menyenangkan. 8. Jangan paksa batita untuk makan. 9. Dudukkan batita pada posisi yang nyaman. 10. Kurang kegiatan serta sumber suara atau visual yang bisa menggangu perhatiannya. 11. Bantu batita dengan memberikan suasana yang menyenangkan.
  • 12. DIET PADA PENYAKIT GINJAL www.positif62.com
  • 13. PENGERTIAN GAGAL GINJAL Gagal ginjal kronis adalah penyakit ginjal yang tidak dapat pulih, ditandai dengan penurunan fungsi ginjal progresif, mengarah pada penyakit ginjal tahap akhir dan kematian. Gagal ginjal kronis adalah pelan dan biasanya ditandai dengan hilangnya fungsi yang terjadi dalam periode bulan atau tahun dan menjadi irreversible.
  • 14. PENYEBAB GAGAL GINJAL Ada tiga penyebab gagal ginjal , yaitu: 1. Prerenal a. Hipovolemia b. Hipotensi atau hipoperkusi 2. Renal a. Semua kelainan renal b. Nefrotoksin c. Kelainan pembuluh darah d. Kelainan post renal yang menimbulkan iskemi ginjal. 3. Post renal a. Obstruksi ureter b. Obstruksi uretra
  • 15. DIET PADA PENDERITA GAGAL GINJAL Diit Retriksi Protein (DRP) merupakan diit yang bisa digunakan bagi penderita gagal ginjal yang dapat memperlambat kemunduran fungsi ginjal pada penderita – penderita yang sudah mengalami gangguan ginjal. Hal ini sangat diperhatikan karena dapat memperlambat penderita masuk kedalam tahap Gagal Ginjal Terminal (GGT). Konsep dasar diit rendah protein adalah memberikan protein dalam jumlah terbatas bersana dengan jumlah energy yang cukup.
  • 16. Dalam DRP ini ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian : 1. Protein yang diberikan tidak boleh terlalu kurang atau terlalu tinggi. 2. Harus diperhatikan kecukupan kalori, zat-zat nutrisi lainnya agar tidak menganggu metabolisme aktivitas atau pertumbuhan. 3. Diet harus dapat diterima atau disesuaikan dengan selera penderi ta.
  • 17. TUJUAN DIET 1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan faal ginjal. 2. Menurunkan kadar ureum dan creatinine darah. 3. Mencegah/mengurangi retensi garam/air di dalam tubuh. SYARAT DIET 1. Banyak protein disesuaikan dengan keadaan faal ginjal. 2. Lemak terbatas diutamakan penggunaan lemak tak jenuh. 3. Kalium dibatasi pada kegagalan faal ginjal glomerulus, bila jumlah urin kurang dari 400 ml/hari. 4. Natrium dibatasi pada gegalan faal ginjal dengan hipertensi berat, hiperkalemia, udema, uliguria/anuria. 5. Kalori adekuat, agar protein tubuh tidak dipecah untuk energi. 6. Banyak cairan
  • 18. MACAM-MACAM DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN 1. Menurut keadaan penderita dan berat penyakit dapat diberikan :  Diit terendah protein I : 20 g protein. 2. Bentuk makanan tergantung pada keadaan penderita dapat cair, saring atau lunak, makanan ini kurang dalam kalori, protein, kalsium, besi dan thiamin. Diit diberikan selama beberapa hari saja sementara menunggu tindakan yang lebih tepat misalnya dialisa.  Diit rendah protein II : 40 g protein. 3. Bentuk makanan lunak/biasa, makanan cukup kalori dan semua zat gizi kecuali protein dan thiamin.  Diit protein sedang : 60 g protein. 4. Makanan diberikan dalam bentuk lunak/biasa makanan cukup kalori dan semua zat-zat gizi pada penderita yang mengalami dialisa. 5. Disamping ketiga macam diit diatas dapat pula diberikan diit rendah protein dengan 30g protein dan diit protein sedang 50g protein.
  • 19. ANJURAN MAKANAN PADA PENDERITA GAGAL GINJAL 1. Diit Rendah Protein I  Bubur Maezena  Susu  Bubur atau nasi tim  Telur Ceplok saus tomat  Tumis sayuran papaya  Sup sayuran.  Pisang  Teh manis  Kue talam  Teh manis ager nenas  Teh manis sirup
  • 20. 2. Diit Rendah Protein II dan Protein sedang  Nasi tim  Telur ceplok  Tumis labu siam  Susu Nasi tim  Ikan panggang saos tomat  Sayur  Pepaya  Teh manis Nasi tim
  • 21.  Daging bistik  Sup sayuran  Pisang  Teh manis  Kue talam  Teh manis ager nenas  Teh manis pisang susu
  • 23. Definisi Diet Saluran Pencernaan Diet merupakan aturan makan khusus untuk kesehatan dan sebagainya (biasanya atas petunjuk dokter), berpantang atau menahan diri terhadap makanan tertentu untuk kesehatan, mengatur kuantitas, dan jenis makanan untuk mengurangi berat badan atau karena penyakit.
  • 24. Diet Saluran Pencernaan  Sistem pencernaan atau sistem gastrointestinal adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat- zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.  Saluran pencernaan terdiri dari: mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan yaitu: pankreas, hati dan kandung empedu.  Diet saluran cerna berarti diet yang dilakukan saat terjadi gangguan pada saluran pencernaan.
  • 25. Gangguan Saluran Pencernaan  Gastritis (Upper Abdominal Syndrome)  Sindrom Fungsional Hipogastrium (Lower Abdominal Syndrom)  Aerofagi  Mencret (Diare)  Heartburn  Esofagitis  Peritonitis  Sembelit (Konstipasi)  Wasir atau hemoroid  Kanker usus
  • 26. Diet Pada Penyakit Saluran Pencernaan 1. Diet Saluran Cerna Atas - Diet Disfagia - Diet Pasca-Hematemesis-Melena - Diet Penyakit Lambung 2. Diet Penyakit Saluran Cerna Bawah - Diet Penyakit Usus Inflamatorik (Inflammatory Bowel Disease) - Diet Penyakit Divertikular
  • 27. Macam Diet Dan Indikasi Pemberian  Diet Lambung I Bahan Makanan yang Diberikan Sehari Bahan Makanan Berat (gr) Urt Susu 1800 9 gls Maizena 60 12 sdm Gula Pasir 90 19 sdm
  • 28. Nilai Gizi Kalori 1630 gr Besi 2,0 mg Protein 58 gr Vitamin A 2340 SI Lemak 63 gr Thiamin 0,5 mg Hidrat arang 213 gr Vitamin C 18 mg Kalsium 2,6 gr
  • 29. Pembagian Makanan Sehari  Pukul 07.00 Bubur susu 200 ml= 1 gelas Susu 200 ml= 1 gelas  Pukul 10.00 Susu 200 ml= 1 gelas  Pukul 13.00 Bubur susu 200 ml= 1 gelas Susu 200 ml= 1 gelas  Pukul 15.00 Susu 200 ml= 1 gelas  Pukul 18.00 Bubur susu 200 ml= 1 gelas Susu 200 ml= 1 gelas  Pukul 20.00 Susu 200 ml= 1 gelas
  • 30. Diet Lambung II Bahan Makanan Sehari Bahan Makanan Berat (g) Urt Beras Maizena Biskuit Daging Telur Susu segar Pepaya Sayuran Margarine Gula pasir 60 50 20 100 150 900 200 100 20 70 2 gls bubur saring 10 sdm 2 buah ½ gls saring 3 butir 4 gelas 1 gls saring 1 gls 2 sdm 7 sdm
  • 31. Nilai Gizi Energi 1990 kkal Besi 12,8 MG Protein 73 g Vitamin A 10103 SI Lemak 84 g Thiamin 0,9 mg Karbohidrat 236 g Vitamin C 174 mg Kalsium 1,2 g
  • 32. Pembagian Bahan Makanan Sehari  Pagi : Maizena 20 g = 4 sdm Telur 50 g = 1 btr Susu 300 g = 1,5 gls Gula pasir 20 g = 2 sdm  Pukul 10.00 : Maizena 15 gr = 3 sdm Susu 300 gr = 1,5 gls Gula pasir 20 gr = 2 sdm
  • 33.  Siang dan Sore : Beras 30 g = 1 gls bubur saring Daging 50 g = 0,5gls saring Margarine 10 g = 1 sdm Telur 50 g = 1 btr Sayuran 50 g = 0,5 gls saring Pepaya 100 g = 0,5 gls saring  Pukul 16.00 : Maizena 15 gr = 3sdm Susu 100ml = 0,5 gls Gula pasir 20 gr = 2 sdm  Pukul 20.00 : Susu 200ml = 1 gls Gula pasir 10 gr = 1sdm Biscuit 20 gr = 2 bh
  • 34. Contoh Menu Sehari  Pagi : Pukul 10.00 : Bubur susu pudding + saos susu Telur setengah matang susu susu  Siang : Pukul 16.00 : Bubur saring/bubur tepung bubur susu semur daging saring teh manis telur setengah matang sayur saring sari kelapa  Pukul 18.00 : Biskuit Susu
  • 35. Diet Lambung III Bahan Makanan Sehari Bahan Makanan Berat (g) Urt Beras Maizena Roti Daging Telur Susu Sayuran Buah Margarin Gula pasir 90 30 40 100 100 600 200 200 35 70 2 ¾ gls bubur 6 sdm 2 ptg 2 ptg sdg 2 btr 3 gls 2 gls 2 ptg sdg papaya 3,5 sdm 7 sdm
  • 36. Nilai Gizi Energy 1921 kkal Besi 17,8 Protein 61 g VitaminA 10469 SI Lemak 74 g Thiamin 0,8 mg Karbohidrat 257 g Vitamin C 134 mg Kalsium 0,8 g
  • 37. Pembagian Bahan Makanan Sehari  Pagi : Pukul 10.00 : beras 30 g = 1 gls bubur maizena 15 g = 3 sdm telur 50 g = 1 btr gula pasir 25 g = 2,5 sdm sayuran 50 g = 0,5 gls susu 300 g = 1,5 gls gula pasir 10 g = 1 sdm margarin 5 g = 0,5 sdm  Siang Pukul 16.00 : beras 30 g = 1 gls bubur maizena 15 g = 3 sdm daging 50 g = 1 ptg sdg susu 300 g = 1,5 gls margarin 10 g = 1sdm gula pasir 25 g = 2,5 sdm sayuran 74 g = ¾ gls pepaya 100 g = 1 ptg sdg
  • 38. Sore : Pukul 20.00 : Beras 30 g = 1 gls bubur Roti 40 gr = 2 ptg Daging 50 g = 1 ptg sdg Margarine 10 gr = 1 sdm Sayuran 75 g = ¾ gls Telur 50 gr = 1 btr Pepaya 100 g = 1 ptg sdg Gula pasir 10 gr = 1 sdm Margarin 10 g = 1 sdm
  • 39. Contoh Menu Sehari  Pagi : Siang : Malam : nasi tim/nasi nasi tim/nasi nasi tim/nasi telur ½ matang semur daging giling sup daging giling setup wortel setup bayam tumis labu siam + tomat Teh manis papaya pisang  Pukul 10.00 : Pukul 16.00 : Pukul 20.00 : pudding maizena+saos sirup kue talam roti bakar susu orak arik telur
  • 40. Diet Lambung IV Bahan Makanan yang Diberikan Sehari Bahan Makanan Berat (g) Urt Beras 200 4 gls tim Maizena 15 3 sdm Biscuit 20 2 bh Daging 100 2 ptg sdg Telur 50 1 btr Susu 400 2 gls Tempe 100 4 ptg sdg Sayuran 200 2 gls Buah 200 2 ptg papaya sdg Minyak 25 2,5 sdm Gula pasir 40 4 sdm
  • 41. Nilai Gizi Kalori 2080 kkal Zat besi 21,3 mg Protein 74 gr Vitamin A 9055 SI Lemak 65 gr Thiamin 0,9 mg Karbohidrat 303 gr Vitamin C 132 mg Kalsium 0,8 gr
  • 42. Pembagian makanan sehari  Pagi : Pukul 10.00 : Beras 50 gr = 1 gls tim maizena 15 gr = 3 sdm Telur 50 gr = 1 btr susu 200 gr = 1 gls Sayuran 50 gr = ½ gls gula pasir 20 gr = 2 sdm Gula pasir 10 gr = 1 sdm Minyak 5 gr = ½ gls  Siang dan Sore : Pukul 16.00 : Beras 75 gr = 1 ½ gls tim biscuit 20 gr = 2 bj Daging 50 gr = 1 ptg sdg susu 200 gr = 1 gls Tempe 50 gr = 2 ptg sdg gula pasir 10 gr = 1 sdm Sayuran 75 gr = ¾ gls Papaya 100 gr = 1 ptg sdg Minyak 10 gr = 1 sdm
  • 43. Diet Penyakit Saluran Cerna Bawah  Diet Penyakit Usus Inflamatorik (Inflammatory Bowel Disease) Tujuan diet penyakit inflamatorik adalah: 1). Memperbaiki ketidakseimbangan cairan dan elektrolit. 2). Mengganti kehilangan zat gizi dan memperbaiki status gizi kurang. 3). Mencegah iritasi dan inflamasi lebih lanjut. 4). Mengistirahatkan usus pada masa akut.
  • 44.  Diet Penyakit Divertikular Tujuan Diet Penyakit Divertikulosis 1. Meningkatkan volume dan konsistensi fees. 2. Menurunkan tekanan intra luminal 3. Mencegah infeksi 4. Mengistirahatkan usus untuk mencegah perforasi. 5. Mencegah akibat laksatif dari makanan berserat tinggi.