SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
MAKALAH
KEPERAWATAN DASAR 1
DOSEN PEMBIMBING
Sri Mulyanti,S.Kep.Ners
DISUSUN OLEH
Putri Eliza
Resvina Yuliarti
Dita Dristira
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
FAKULTAS KESEHATAN PRODI DIII KEPERAWATAN
2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT, telah tersusunya makalah
dengan judul ‘’Cairan dan Elektrolit’’
Seperti diketahui dalam makalah dengan judul cairan dan elektrolit ini adalah salah satu
unsur dari kebutuhan fisiologis merupakan upaya yang di tempuh untuk berdiskusi dan
menyamakan persepsi antara pengolah, dosen dan mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan
akademik.
Artikel panduan ini di susun untuk di pergunakan sebagai penuntun para mahasiswa
tentang ruang lingkup pendidikan di akademik kesehatan.
Segala sesuatu yang belum tercantum dalam makalah ini akan dipelajari secara bersama-sama
di dalam kelas.
I
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Cairan dan elektrolit tubuh
B. Pergerakan cairan dan elektrolit tubuh
C. Keseimbangan cairan
D. Regulasi elektrolit
E. Faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit
F. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
G. Gangguan keseimbangan asam basa
H. Asuhan keperawatan
BAB 3 PENUTUPAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air (HO) merupakan komponen utama yang paling banyak terdapat di dalam Ftubuh
manusia.Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara fisiologis,
yang memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh, hampir 90% dari total berat badan tubuh.
Sementara itu, sisanya merupakan bagian padat dari tubuh. Secara keseluruhan, katagori
persentase cairan tubuh berdasarkan umur adsalah; bayi baru lahir 75% dari total berat badan,
pria dewasa 57% dari total berat badan, wanita dewasa 55% dari total berat badan, dan
dewasa tua 45% dari total berat badan. Persentase cairan tubuh bervariasi, bergantung pada
faktor usia, lemak dalam tubuh, dan jenis kelamin.
Sedangkan elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh.Cairan tubuh mengandung
oksigen, dan sisa metabolisme, seperti karbondioksida, yang semuanya disebut dengan ion.
Beberapa jenis garam dalam air akan dipecah menjadi ion Na+ dan Cl+. Pecahan elektrolit
tersebut merupakan ion yang dapat menghantarkan arus listrik.Ion yang bermuatan negatif
disebut anion sedangkan ion yang bermuatan positif disebut kation.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi kebutuhan ciran dan elektrolit tubuh?
2. Bagaimana pergerakan cairan dan elektrolit tubuh ?
3. Jelaskan keseimbangan cairan tubuh ?
4. Jelaskan regulasi elektrolit ?
5. Apa faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit?
6. Apa saja gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit ?
7. Apa saja gangguan keseimbangan asam basa ?
8. Bagaimana asuhan keperawatannya ?
1
C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa dapat memahami konsep kebutuhan cairan dan elektrolit.
b. Tujuan Khusus
Setelah mempelajari prosedur ini mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan kembali cairan dan elektrolit tubuh
2. Menjelaskan pergerakan cairan dan elektrolit tubuh
3. Menjelaskan keseimbangan cairan
4. Menjelaskan regulasi elektrolot
5. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit
6. Menjelaskan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
7. Menjelaskan gangguan keseimbangan asam basa
8. Dan menjelaskan asuhan keperawatan
2
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Cairandan Elektrolit BagiTubuh
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena
metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespons terhadap
stressor fisiologis dan lingkungan. Keseimbangan cairan adalah esensial bagi
kesehatan. Dengan kemampuannya yang sangat besar untuk menyesuaikan diri,
tubuh mempertahankan keseimbangan, biasanya dengan proses-proses faal
(fisiologis) yang terintegrasi yang mengakibatkan adanya lingkungan sel yang relatif
konstan tapi dinamis. Kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan
cairan ini dinamakan “homeostasis”.
Semua cairan tubuh adalah air larutan pelarut, substansi terlarut (zat terlarut).
Air adalah senyawa utama dari tubuh manusia. Rata-rata pria dewasa hampir 60%
dari berat badannya adalah air. Dan rata-rata wanita mengandung 55% air dari berat
badannya. Cairan tubuh terbagi atas 2 kompartemen yaitu :
1. Cairan Intraseluler (CIS)
Cairan Intraseluler adalah cairan di dalam membran sel yang berisi substansi
terlarut atau solut yang penting untuk keseimbangan cairan dan elektrolit serta untuk
metabolisme. Cairan intraseluler terdiri dari 40% dari berat badan orang dewasa atau
70% total dari cairan tubuh. Kompartemen cairan intrasel memiliki banyak solut (zat
terlarut) yang sama dengan cairan yang berada di ruang ekstrasel. Namun proporsi
substansinya berbeda. Misalnya, proporsi kalium lebih besar di cairan intrasel
daripada di cairan ekstrasi
3
2.Cairan Ekstraseluler (CES)
Cairan ekstraseluler terdiri dari 20% dari berat badan orang dewasa atau 30%
dari total cairan tubuh. Cairan ekstraseluler terdiri dari cairan intravaskuler, interstisial
dan caitan transeluler. Cairan intravaskuler atau plasma merupakan cairan dari
komponen darah. Cairan Intravaskuler terdiri dari plasma, bagian cairan limfe yang
mengandung air dan tidak berwarna, dan darah yang mengandung suspensi leukosit,
eritrosit, dan trombosit. Plasma menyusun 5% berat tubuh. Cairan interstisial adalah
cairan yang terdapat pada jaringan sel dan limpa. Cairan Interstisial mengisi ruangan
yang berada di antara sebagian sel tubuh dan menyusun sejumlah besar lingkungan
cairan tubuh. Sekitar 15% berat tubuh merupakan cairan Interstisial. Cairan total
tubuh (total body water) atau TBW atau TBF adalah jumlah total cairan yang
dikeluarkan prosentase dari berat badan. Cairan transeluler adalah cairan khusus
seperti cairan sinovial pada persendian, cairan serebrospinal pada otak dan medula
spinalis, cairan dalam bola mata (aqueous humordan vitreous humor), cairan pleura,
dan berbagai cairan yang terkandung dalam organ.
Cairan yang bersirkulasi di seluruh tubuh di dalam ruang cairan intrasel dan
ekstrasel mengandung elektrolit, mineral, dan sel. Elektrolit merupakan sebuah
senyawa yang jika melebur atau larut di dalam air atau pelarut lain, akan pecah
menjadi ion dan mampu membawa muatan listrik. Mineral yang dicerna sebagai
senyawa, biasanya dikenal dengan nama logam, non-logam, radikal atau fosfat, bukan
dengan nama senyawa. Sel merupakan unit fungsional dasar dari semua jaringan
hidup. Contoh: sel darah merah dan sel darah putih..
Tabel 2.1
Proprorsi Cairan Berdasarkan Usia
Jenis Cairan Intraseluler
Bayi baru
lahir
3 Bulan Dewasa Lansia
40% 40% 40% 27%
Cairan Ekstra
Plasma
(Intravaskular)
5% 5% 5% 7%
Interstitial 35% 25% 15% 18%
Total Cairan 80% 70% 60% 52%
Sumber: Potter & Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC
4
Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai kedalam bentuk ion-ion dan
selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrolit, ion-ion merupakan atom-atom
bermuatan elektrolit. Elektrolit bisa berupa air, asam, basa atau berupa senyawa kimia
lainnya.
B.PergerakanCairandan ElektrolitTubuh
Pergerakan cairan tubuh
mekanisme pergerakan cairan tubuh melalui tiga proses berikut ini.
a. Difusi
Merupakan proses di mana partikel yang terdapat dalam cairan bergerak dari
konsentrasi tinggi ke kosentrasi rendah sampai terjadi keseimbangan. Cairan dan
elektrolit didifusikan menembus membran sel. Kecepatan difusi dipengaruhi oleh
ukuran molekul, konsentrasi larutan, dan temperatur.
b. Osmosis
Merupakan bergeraknya pelarut bersih seperti air, melalui membrsn
semipermiabel dari larutan yang berkonsentrasi yang lebih rendah ke konsentrasi yang
lebih tinggiyang sifatnya menarik.
c. Transporaktif
Partikel bergerak dari konsentrasi rendah ke tinggi karena adanya daya aktif
dari tubuh seperti pompa jantung.
Sumber : Kozier, Erb, Berman, Snyder, 2011. Buku Ajar pundamental Keperawatan
Edisi7 Volume 2.EGC:Jakarta
C. KeseimbanganCairan
Tabel 2.2
MASUKAN JUMLAH KELUARAN JUMLAH
Cairan
Makanan padat
Air dan
oksidasi
1200 ml
1000 ml
300 ml
Kehilangan tak
kasat mata(kulit
dan paru)
Feses
Urine
900 ml
100 ml
1500 ml
2500 ml 2500 ml
Sumber : Buku sumber kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan edisi 4,
Tarwoto dan Wartonah, tahun 2010
5
D. RegulasiElektrolit
1. Ginjal.
Merupakan organ yang memiliki peran cukup besar dalam mengatur
kebutuhan cairan dan elektrolit. Terlihat pada fungsi ginjal, yaitu sebagai pengatur
air, pengatur konsentrasi garam dalam darah, pengatur keseimbangan asam-basa
darah dan ekskresi bahan buangan atau kelebihan garam.
Proses pengaturan kebutuhan keseimbangan air ini diawali oleh
kemampuan bagian ginjal, seperti glomerulus dalam menyaring cairan. Rata-rata
setiap satu liter darah mengandung 500 cc plasma yang mengalir melalui
glomerulus, 10% nya disaring keluar. Cairan yang tersaring (filtrate glomerulus),
kemudian mengalir melalui tubuli renalis yang sel-selnya menyerap semua bahan
yang dibutuhkan. Jumlah urine yang diproduksi ginjal dapat dipengaruhi oleh ADH
dan aldosteron dengan rata-rata 1 ml/kg/bb/jam.
2. Kulit.
Merupakan bagian penting pengaturan cairan yang terkait dengan proses
pengaturan panas. Proses ini diatur oleh pusat pengatur panas yang disarafi oleh
vasomotorik dengan kemampuan mengendalikan arteriol kutan dengan cara
vasodilatasi dan vasokontriksi. Proses pelepasan panas dapat dilakukan dengan
cara penguapan. Jumlah keringat yang dikeluarkan tergantung banyaknya darah
yang mengalir melalui pembuluh darah dalam kulit. Proses pelepasan panas
lainnya dapat dilakukan melalui cara pemancaran panas ke udara sekitar, konduksi
(pengalihan panas ke benda yang disentuh), dan konveksi (pengaliran udara panas
ke permukaan yang lebih dingin).
Keringat merupakan sekresi aktif dari kelenjar keringat di bawah
pengendalian saraf simpatis. Melalui kelenjar keringat suhu dapat diturunkan
dengan jumlah air yang dapat dilepaskan, kurang lebih setengah liter sehari.
Perangsangan kelenjar keringat yang dihasilkan dapat diperoleh melalui aktivitas
otot, suhu lingkungan dan kondisi suhu tubuh yang panas.
6
3. Paru.
Organ paru berperan mengeluarkan cairan dengan menghasilkan insensible
water loss kurang lebih 400 ml/hari. Proses pengeluaran cairan terkait dengan
respons akibat perubahan upaya kemampuan bernapas.
4. Gastrointestinal.
Merupakan organ saluran pencernaan yang berperan dalam mengeluarkan
cairan melalui proses penyerapan dan pengeluaran air. Dalam kondisi normal,
cairan hilang dalam system ini sekitar 100-200 ml/hari
E. Faktoryang Mempengaruhi KeseimbanganCairandan Elektrolit
a.Umur
Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan
berpengaruh pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan. Infant dan
anak-anak lebih mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan dibanding usia
dewasa. Pada usia lanjut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dikarenakan
gangguan fungsi ginjal atau jantung.
b.Iklim
Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban
udaranya rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit melalui
keringat. Sedangkan seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang panas dapat
kehilangan cairan sampai dengan 5 L per hari.
c.Diet
Diet seseorang berpengaruh terhadap intake cairan dan elktrolit. Ketika intake
nutrisi tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga akan
serum albumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya sangat
diperlukan dalam proses keseimbangan cairan sehingga hal ini akan menyebabkan
edema.
d.Stress
Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, glukosa darah, dan pemecahan
glykogen otot. Mrekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi air sehingga
bila berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah.
7
e.Kondisi Sakit
Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan
elektrolit tubuh Misalnya :
-Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui IWL.
-Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses regulator
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
-Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami gangguan pemenuhan
intake cairan karena kehilangan kemampuan untuk memenuhinya secara mandiri.
f.Tindakan Medis
Banyak tindakan medis yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan
elektrolit tubuh seperti : suction, nasogastric tube dan lain-lain.
g.Pengobatan
Pengobatan seperti pemberian deuretik, laksative dapat berpengaruh pada
kondisi cairan dan elektrolit tubuh.
h.Pembedahan
Pasien dengan tindakan pembedahan memiliki resiko tinggi mengalami
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, dikarenakan kehilangan darah
selama pembedahan.
F. Gangguankeseimbangancairandan elektrolit
Gangguan keseimbangan cairan
1. Dehidrasi
2. Syok hipovolemi
Gangguan keseimbanganelektrolit
1. Hiponatremia
Kadar Na+ serum dibawah normal (<135mEq/L)
Causa : CHF, gangguan ginjal, dan sindroma nefrotik, hipotiroid, penyakit addison.
Tanda dan gejala : Pasien memiliki tanda-tanda penyakit dasar (seperti gagal jantung
dan penyakit addion), Jika hiponatremia terjadi sekunder akibat kehilangan cairan,
mungkin ada tanda-tanda syok seperti hipotensi dan takikardi.
8
2. Hipernatremia
Definisi Na+ serum diatas normal (>145mEq/L)
Causa : kehilangan Na+ melalui ginjal misalnya pada terapi uiterik, diuresis osmotik,
diabetes, insipidus, sekrosis tubulus akut, uropati pasca obstruksi, nefropati
hiperkalsemik, atau karena hiperalimentasi dan pemberian cairan hipertonik lain.
Tanda dan Gejala : iritabilitas otot, bingung, ataksia, tremor, kejang dan koma yang
sekunder terhadap hipernatremia.
3. Hipokalemia
Definisi : kadar K+ serum dibawah normal (<3,5mEq/L)
Tanda dan gejala : Lemah,penurunan motilitas saluran cerna yang menyebabkan ileus.
4. Hiperkalemia
Definisi : kadar K+ serum diatas normal (>5,5 mEq/L)
Tanda dan gejala : perubahan eksibilitas jantung.
G. Gangguankeseimbanganasambasa
Asam adalah substansi yang mengandung satu atau lebih H+ yang dapat dilepaskan
dalam larutan (donatur proton).
Basa adalah substansi yang dapat menangkap atau bersenyawa dengan ion hidrogen
dari sebuah larutan (akseptor proton).
Derajat keasaman merupakan suatu sifat kimia yang penting dari darah dan
cairan tubuh lainnya. Satuan derajat keasaman adalah pH.
Klasifikasi pH :
-pH 7,0 adalah netral
-pH diatas 7,0 adalah basa (alkali)
-pH dibawah 7,0 adalah asam
Gangguan keseimbangan asam basa disebabkan oleh faktor-faktor yang
mempengaruhi mekanisme pengaturan keseimbangan antara lain system buffer, system
respirasi, fungsi ginjal, gangguan system kardiovaskular maupun gangguan fungsi
susunan saraf pusat.
Gangguan keseimbangan asam basa serius biasanya menunjukan fase akut
ditandai dengan pergeseran pH menjauhi batas normal. Secara umum, analis
keseimbangan asam basa ditujukan untuk mengetahui jenis gangguan keseimbangan
asam basa yang sedang terjadi pada pasien. Gangguan keseimbangan asam basa
dikelompokan dalam dua bagian utama yaitu respiratorik dan metabolic.
9
H. Asuhan keperawatan
1. Pengkajian
a.Riwayat keperawatan
Berisi informasi mengenai masalah kesehatan klien dimasa lalu atau yang baru saja
terjadi, yang menyebabkan resiko terjadinya ketidak seimbangan.
b. Pemeriksaan fisik
Karena gangguan cairan, elektrolit dan asam basa dapat mempengaruhi semua sistem,
kita harus mengidentifikasi secara sistematis setiap adanya abnormalitaspada tubuh.
Seperti denyut nadi dan tekanan darah, sistem pernapasan, sistem gastrotestinal,
sistem ginjal, sistem neuromuscular, kulit
c. Pemeriksaan labolatorium
Pemeriksaan labolatorium dilakukan untuk memperoleh data objektif lebih lanjut
tentang keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam basa. Pemeriksaan ini meliputi
kadar elektrolit serum, hitung darah lengkap, kadar keratin darah, berat jenis urine,
dan kadar gas darah arteri.
2. Diagnosa
a.Kekurangan volume cairan berhubungan dengan
1. Kehilangan plasma yang berkaitan dengan luka bakar
2. Muntah
3. Kegagalan mekanisme pengaturan
4. Demam dan diare
5. Retensi natrium
6. Disritmia yang berkaitan dengan ketidak seimbangan elektrolit
b. Kelebihan volume cairan yang berhubungan dengan
1. Gangguan pada ginjal sehingga sistem regulasi tidak normal
2. Gangguan mekanisme pengaturan
3. Disritmia yang berkaitan dengan ketidak seimbangan elektroli
3. Perencanaan
10
Tujuan :
a. Klien akan memiliki keseimbangan cairan
b. Penyebab ketidakseimbangan dapat diidentifikasi dan dikoreksi
c. Klien tidak akan mengalami komplikasi akibat terapi yang dibutuhkan
untuk mengembalikan status keseimbangan
Rencana tindakan
a. Monitor asupan cairan yang diterima olek klien
b. Lakuakan pembagian jumlah total cairan yang boleh dikonsumsi setiap
kali makan, diantara waktu makan, sebelum tidur dan disaat meminum obat.
c.Pertahankan keseimbangan cairan yang ada
d.Implementasikan program yang telah ditetapkan dokter untuk memberikan
cairan parenteral yang mengandung cairan elektrolit jika klien muntah dalam jangka
waktu lama
4. Implementasi
1.Penggantian cairan secara enteral
Cairan diberikan secara enteral melalui rute oral dan selang pemberi makan
a. Oral
Dapat dilakukan selama klien tidak muntah, tidak mengalami kehilangan
cairan dalam jumlah yang sangat besar, atau tidak mengalami obstruksi mekanis
dalam saluran gastrotestinal. Ketika mengganti cairan per oral pilihlah cairan
yang mengandung kalori dan elektrolit yang adekuat.
b. Selang pemberian makan
Sangat tepat diberikan jika saluran gastrotestinal klien sehat tetapi klien
tidak mampu menelan cairan semua selang pemberian makan seperti
nasogastrik, gastrostomi, atau jejunostomi harus diberikan sesuai program dokter.
2. Memberikan setengah dari jumlah total cairan oral diantara pukul 08.00 dan 16.00,
yakni periode saat klien biasanya lebih aktif dan mendapatkan 2 kali.
3. Kemudian dua per lima dari jumlah total asupan cairan diberikan diantara 16.00
dan pukul 23.00
4. Antara pukul 23.00 sampai pukul 08.00 sisa cairan total dapat diberikan
5. Penggantian cairan elektrolit secara parenteral
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme
tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespons terhadap stressor fisiologis dan
lingkungan. Keseimbangan cairan adalah esensial bagi kesehatan. Dengan kemampuannya
yang sangat besar untuk menyesuaikan diri, tubuh mempertahankan keseimbangan, biasanya
dengan proses-proses faal (fisiologis) yang terintegrasi yang mengakibatkan adanya
lingkungan sel yang relatif konstan tapi dinamis. Kemampuan tubuh untuk mempertahankan
keseimbangan cairan ini dinamakan “homeostasis”.
B. Saran.
Dari pemaparan diatas, kami memberikan saran agar mahasiswa ataupun petugas
medis harus memahami kebutuhan cairan dan elektrolit secara tepat dalam asuhan
keperawatan agar terhindar dari kesalahan dalam tindakan baik itu dirumah sakit maupun di
masyarakat yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan
12
DAFTAR PUSTAKA
http://evikarmilasanti.blogspot.co.id/p/faktor-yang-mempengaruhi-keseimbangan.html?m=1
http://eckobms.blogspot.co.id/p/micin.html?m=1
http://evikarmilasanti.blogspot.co.id/p/regulasi-cairan-tubuh.html?m=1
http://samuelpendra.blogspot.co.id/2012/12/gangguan-keseimbangan-elektrolit-
dan.html?m=1
http://afni3005.blogspot.co.id/p/blog-page.html?=1
Buku ajar fundamental keperawatan, potter & perry
Kebutuhan dasar manusia, A.Aziz Alimul Hidayat, S.Kep dan Musripatul Uliyah, S.Kep
Buku sumber kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan edisi 4, tarwoto dan
wartonah, tahun 2010, 2006, 2004 Penerbit Salemba Medika
YOU CAN DELETE THIS REFERENCY
https://positif62.com/4-proses-pengeluaran-panas-konduksi-evaporasi/
13

More Related Content

What's hot

Cairan Elektrolit
 Cairan Elektrolit Cairan Elektrolit
Cairan Elektrolitpjj_kemenkes
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitryan ryno
 
Kebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitKebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitdinda putri
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolitmasantian
 
cairan tubuh elektrolit dan mineral
cairan tubuh elektrolit dan mineralcairan tubuh elektrolit dan mineral
cairan tubuh elektrolit dan mineralSutrisno Yang
 
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan Cairan dan ElektrolitAsuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan Cairan dan Elektrolitpjj_kemenkes
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan ElektrolitKeseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan Elektrolitpjj_kemenkes
 
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan ElektrolitPemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolitpjj_kemenkes
 
Resum fisling siti diah ayu f. (081810201008)
Resum fisling siti diah ayu f. (081810201008)Resum fisling siti diah ayu f. (081810201008)
Resum fisling siti diah ayu f. (081810201008)sitidiah ayufebriani
 
(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit
(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit
(1) Keseimbangan cairan dan elektrolitMoh. Wildan
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baruKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baruSulistia Rini
 
Homeostatis (Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia)
Homeostatis (Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia)Homeostatis (Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia)
Homeostatis (Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia)School
 
Askep keb cairan elektrolit
Askep keb cairan elektrolitAskep keb cairan elektrolit
Askep keb cairan elektrolitrizkytrikaruna
 
Metabolisme air (4)
Metabolisme air (4)Metabolisme air (4)
Metabolisme air (4)adeputra93
 
kebutuhan-cairan-dan-elektrolit-pasien-operasi
kebutuhan-cairan-dan-elektrolit-pasien-operasikebutuhan-cairan-dan-elektrolit-pasien-operasi
kebutuhan-cairan-dan-elektrolit-pasien-operasiNursyamsu Hidayat
 
Proses perubahan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa
Proses perubahan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basaProses perubahan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa
Proses perubahan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basaOperator Warnet Vast Raha
 

What's hot (19)

biokimia cairan tubuh
biokimia cairan tubuhbiokimia cairan tubuh
biokimia cairan tubuh
 
Cairan Elektrolit
 Cairan Elektrolit Cairan Elektrolit
Cairan Elektrolit
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolit
 
Kebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitKebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlit
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
cairan tubuh elektrolit dan mineral
cairan tubuh elektrolit dan mineralcairan tubuh elektrolit dan mineral
cairan tubuh elektrolit dan mineral
 
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan Cairan dan ElektrolitAsuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan ElektrolitKeseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
 
Powerpoint sap cairan tubuh
Powerpoint sap cairan tubuhPowerpoint sap cairan tubuh
Powerpoint sap cairan tubuh
 
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan ElektrolitPemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
 
Resum fisling siti diah ayu f. (081810201008)
Resum fisling siti diah ayu f. (081810201008)Resum fisling siti diah ayu f. (081810201008)
Resum fisling siti diah ayu f. (081810201008)
 
(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit
(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit
(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baruKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
 
Homeostatis (Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia)
Homeostatis (Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia)Homeostatis (Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia)
Homeostatis (Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia)
 
Askep keb cairan elektrolit
Askep keb cairan elektrolitAskep keb cairan elektrolit
Askep keb cairan elektrolit
 
Metabolisme air (4)
Metabolisme air (4)Metabolisme air (4)
Metabolisme air (4)
 
kebutuhan-cairan-dan-elektrolit-pasien-operasi
kebutuhan-cairan-dan-elektrolit-pasien-operasikebutuhan-cairan-dan-elektrolit-pasien-operasi
kebutuhan-cairan-dan-elektrolit-pasien-operasi
 
Proses perubahan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa
Proses perubahan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basaProses perubahan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa
Proses perubahan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa
 
Kebutuhan Electrolit
Kebutuhan ElectrolitKebutuhan Electrolit
Kebutuhan Electrolit
 

Similar to KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Cairan Elektrolit
 Cairan Elektrolit Cairan Elektrolit
Cairan Elektrolitpjj_kemenkes
 
Semester VI Resusitasi Cairan.docx
Semester VI Resusitasi Cairan.docxSemester VI Resusitasi Cairan.docx
Semester VI Resusitasi Cairan.docxflorensiaDoa
 
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptx
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptxKompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptx
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptxFikryFirmansyah3
 
Fisiologi Cairan Tubuh.ppt
Fisiologi Cairan Tubuh.pptFisiologi Cairan Tubuh.ppt
Fisiologi Cairan Tubuh.pptDeziIlham2
 
Kebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolitKebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolitValny Majid
 
teknologi keperawatan patofisiologi
teknologi keperawatan patofisiologiteknologi keperawatan patofisiologi
teknologi keperawatan patofisiologiNINING14
 
Resum fisling siti diah ayu f. (081810201008)
Resum fisling siti diah ayu f. (081810201008)Resum fisling siti diah ayu f. (081810201008)
Resum fisling siti diah ayu f. (081810201008)sitidiah ayufebriani
 
makalah biologi tentang materi kehidupan
makalah biologi tentang materi kehidupanmakalah biologi tentang materi kehidupan
makalah biologi tentang materi kehidupansuyono fis
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1pjj_kemenkes
 
Cairan dan elektrolit perioperatif2
Cairan dan elektrolit perioperatif2Cairan dan elektrolit perioperatif2
Cairan dan elektrolit perioperatif2lydiasetiawan
 
BAB II (1).pdf
BAB II (1).pdfBAB II (1).pdf
BAB II (1).pdfRasyAlam
 
Kebutuhan dasar manusia (ibu mekar)
Kebutuhan dasar manusia (ibu mekar)Kebutuhan dasar manusia (ibu mekar)
Kebutuhan dasar manusia (ibu mekar)stikesby kebidanan
 

Similar to KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT (20)

Cairan Elektrolit
 Cairan Elektrolit Cairan Elektrolit
Cairan Elektrolit
 
Semester VI Resusitasi Cairan.docx
Semester VI Resusitasi Cairan.docxSemester VI Resusitasi Cairan.docx
Semester VI Resusitasi Cairan.docx
 
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptx
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptxKompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptx
Kompartemen-Dan-Komposisi-Cairan-Tubuh (kelompok1).pptx
 
Cairan
CairanCairan
Cairan
 
Fisiologi Cairan Tubuh.ppt
Fisiologi Cairan Tubuh.pptFisiologi Cairan Tubuh.ppt
Fisiologi Cairan Tubuh.ppt
 
Isi 3
Isi 3Isi 3
Isi 3
 
Pendahuluan biokimia
Pendahuluan biokimiaPendahuluan biokimia
Pendahuluan biokimia
 
Kebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolitKebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Konsep cairan
Konsep cairanKonsep cairan
Konsep cairan
 
P2. keseimbangan cairan dan elektrolit
P2. keseimbangan cairan dan elektrolitP2. keseimbangan cairan dan elektrolit
P2. keseimbangan cairan dan elektrolit
 
teknologi keperawatan patofisiologi
teknologi keperawatan patofisiologiteknologi keperawatan patofisiologi
teknologi keperawatan patofisiologi
 
Resum fisling siti diah ayu f. (081810201008)
Resum fisling siti diah ayu f. (081810201008)Resum fisling siti diah ayu f. (081810201008)
Resum fisling siti diah ayu f. (081810201008)
 
makalah biologi tentang materi kehidupan
makalah biologi tentang materi kehidupanmakalah biologi tentang materi kehidupan
makalah biologi tentang materi kehidupan
 
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIAANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1
 
Cairan dan elektrolit perioperatif2
Cairan dan elektrolit perioperatif2Cairan dan elektrolit perioperatif2
Cairan dan elektrolit perioperatif2
 
Modul 2 kb 3
Modul 2 kb 3Modul 2 kb 3
Modul 2 kb 3
 
SISTEM PEREDARAN DARAH
SISTEM PEREDARAN DARAHSISTEM PEREDARAN DARAH
SISTEM PEREDARAN DARAH
 
BAB II (1).pdf
BAB II (1).pdfBAB II (1).pdf
BAB II (1).pdf
 
Kebutuhan dasar manusia (ibu mekar)
Kebutuhan dasar manusia (ibu mekar)Kebutuhan dasar manusia (ibu mekar)
Kebutuhan dasar manusia (ibu mekar)
 

More from siakadurban

Perspektif keperawatan anak - d3 keperawatan
Perspektif keperawatan anak - d3 keperawatanPerspektif keperawatan anak - d3 keperawatan
Perspektif keperawatan anak - d3 keperawatansiakadurban
 
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatan
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatanmakalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatan
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatansiakadurban
 
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatan
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatankonsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatan
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatansiakadurban
 
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep dirimakalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep dirisiakadurban
 
Makalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyamanMakalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyamansiakadurban
 
powerpoint Konsep sexsualitas
powerpoint Konsep sexsualitaspowerpoint Konsep sexsualitas
powerpoint Konsep sexsualitassiakadurban
 
makalah konsep seksual - d3 keperawatan
makalah konsep seksual - d3 keperawatan makalah konsep seksual - d3 keperawatan
makalah konsep seksual - d3 keperawatan siakadurban
 
Power point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahatPower point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahatsiakadurban
 
makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuh
makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuhmakalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuh
makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuhsiakadurban
 
oksigenasi - sistem pernapasan pada manusia
oksigenasi - sistem pernapasan pada manusiaoksigenasi - sistem pernapasan pada manusia
oksigenasi - sistem pernapasan pada manusiasiakadurban
 
Gizi dan diet - makanan remaja dan diet diabetes melitus
Gizi dan diet -  makanan remaja dan diet diabetes melitusGizi dan diet -  makanan remaja dan diet diabetes melitus
Gizi dan diet - makanan remaja dan diet diabetes melitussiakadurban
 
gizi diet pada bayi dan anak
gizi diet  pada bayi dan anakgizi diet  pada bayi dan anak
gizi diet pada bayi dan anaksiakadurban
 
Musculoskeletal - sistem gerak tulang sendi dan otot
Musculoskeletal - sistem gerak tulang sendi dan ototMusculoskeletal - sistem gerak tulang sendi dan otot
Musculoskeletal - sistem gerak tulang sendi dan ototsiakadurban
 
Power point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusia
Power point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusiaPower point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusia
Power point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusiasiakadurban
 
kelenjar Endokrin - hormon
kelenjar Endokrin - hormonkelenjar Endokrin - hormon
kelenjar Endokrin - hormonsiakadurban
 

More from siakadurban (15)

Perspektif keperawatan anak - d3 keperawatan
Perspektif keperawatan anak - d3 keperawatanPerspektif keperawatan anak - d3 keperawatan
Perspektif keperawatan anak - d3 keperawatan
 
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatan
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatanmakalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatan
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatan
 
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatan
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatankonsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatan
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatan
 
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep dirimakalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
 
Makalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyamanMakalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyaman
 
powerpoint Konsep sexsualitas
powerpoint Konsep sexsualitaspowerpoint Konsep sexsualitas
powerpoint Konsep sexsualitas
 
makalah konsep seksual - d3 keperawatan
makalah konsep seksual - d3 keperawatan makalah konsep seksual - d3 keperawatan
makalah konsep seksual - d3 keperawatan
 
Power point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahatPower point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahat
 
makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuh
makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuhmakalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuh
makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuh
 
oksigenasi - sistem pernapasan pada manusia
oksigenasi - sistem pernapasan pada manusiaoksigenasi - sistem pernapasan pada manusia
oksigenasi - sistem pernapasan pada manusia
 
Gizi dan diet - makanan remaja dan diet diabetes melitus
Gizi dan diet -  makanan remaja dan diet diabetes melitusGizi dan diet -  makanan remaja dan diet diabetes melitus
Gizi dan diet - makanan remaja dan diet diabetes melitus
 
gizi diet pada bayi dan anak
gizi diet  pada bayi dan anakgizi diet  pada bayi dan anak
gizi diet pada bayi dan anak
 
Musculoskeletal - sistem gerak tulang sendi dan otot
Musculoskeletal - sistem gerak tulang sendi dan ototMusculoskeletal - sistem gerak tulang sendi dan otot
Musculoskeletal - sistem gerak tulang sendi dan otot
 
Power point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusia
Power point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusiaPower point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusia
Power point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusia
 
kelenjar Endokrin - hormon
kelenjar Endokrin - hormonkelenjar Endokrin - hormon
kelenjar Endokrin - hormon
 

Recently uploaded

Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 

Recently uploaded (20)

Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 

KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

  • 1. MAKALAH KEPERAWATAN DASAR 1 DOSEN PEMBIMBING Sri Mulyanti,S.Kep.Ners DISUSUN OLEH Putri Eliza Resvina Yuliarti Dita Dristira UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA FAKULTAS KESEHATAN PRODI DIII KEPERAWATAN 2016/2017
  • 2. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT, telah tersusunya makalah dengan judul ‘’Cairan dan Elektrolit’’ Seperti diketahui dalam makalah dengan judul cairan dan elektrolit ini adalah salah satu unsur dari kebutuhan fisiologis merupakan upaya yang di tempuh untuk berdiskusi dan menyamakan persepsi antara pengolah, dosen dan mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan akademik. Artikel panduan ini di susun untuk di pergunakan sebagai penuntun para mahasiswa tentang ruang lingkup pendidikan di akademik kesehatan. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam makalah ini akan dipelajari secara bersama-sama di dalam kelas. I
  • 3. DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan BAB 2 PEMBAHASAN A. Cairan dan elektrolit tubuh B. Pergerakan cairan dan elektrolit tubuh C. Keseimbangan cairan D. Regulasi elektrolit E. Faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit F. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit G. Gangguan keseimbangan asam basa H. Asuhan keperawatan BAB 3 PENUTUPAN A. Kesimpulan B. Saran Daftar Pustaka Ii
  • 4. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air (HO) merupakan komponen utama yang paling banyak terdapat di dalam Ftubuh manusia.Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara fisiologis, yang memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh, hampir 90% dari total berat badan tubuh. Sementara itu, sisanya merupakan bagian padat dari tubuh. Secara keseluruhan, katagori persentase cairan tubuh berdasarkan umur adsalah; bayi baru lahir 75% dari total berat badan, pria dewasa 57% dari total berat badan, wanita dewasa 55% dari total berat badan, dan dewasa tua 45% dari total berat badan. Persentase cairan tubuh bervariasi, bergantung pada faktor usia, lemak dalam tubuh, dan jenis kelamin. Sedangkan elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh.Cairan tubuh mengandung oksigen, dan sisa metabolisme, seperti karbondioksida, yang semuanya disebut dengan ion. Beberapa jenis garam dalam air akan dipecah menjadi ion Na+ dan Cl+. Pecahan elektrolit tersebut merupakan ion yang dapat menghantarkan arus listrik.Ion yang bermuatan negatif disebut anion sedangkan ion yang bermuatan positif disebut kation. B. Rumusan Masalah 1. Apa definisi kebutuhan ciran dan elektrolit tubuh? 2. Bagaimana pergerakan cairan dan elektrolit tubuh ? 3. Jelaskan keseimbangan cairan tubuh ? 4. Jelaskan regulasi elektrolit ? 5. Apa faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit? 6. Apa saja gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit ? 7. Apa saja gangguan keseimbangan asam basa ? 8. Bagaimana asuhan keperawatannya ? 1
  • 5. C. Tujuan a. Tujuan Umum Diharapkan mahasiswa dapat memahami konsep kebutuhan cairan dan elektrolit. b. Tujuan Khusus Setelah mempelajari prosedur ini mahasiswa dapat: 1. Menjelaskan kembali cairan dan elektrolit tubuh 2. Menjelaskan pergerakan cairan dan elektrolit tubuh 3. Menjelaskan keseimbangan cairan 4. Menjelaskan regulasi elektrolot 5. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit 6. Menjelaskan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit 7. Menjelaskan gangguan keseimbangan asam basa 8. Dan menjelaskan asuhan keperawatan 2
  • 6. BAB 2 PEMBAHASAN A. Cairandan Elektrolit BagiTubuh Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespons terhadap stressor fisiologis dan lingkungan. Keseimbangan cairan adalah esensial bagi kesehatan. Dengan kemampuannya yang sangat besar untuk menyesuaikan diri, tubuh mempertahankan keseimbangan, biasanya dengan proses-proses faal (fisiologis) yang terintegrasi yang mengakibatkan adanya lingkungan sel yang relatif konstan tapi dinamis. Kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan cairan ini dinamakan “homeostasis”. Semua cairan tubuh adalah air larutan pelarut, substansi terlarut (zat terlarut). Air adalah senyawa utama dari tubuh manusia. Rata-rata pria dewasa hampir 60% dari berat badannya adalah air. Dan rata-rata wanita mengandung 55% air dari berat badannya. Cairan tubuh terbagi atas 2 kompartemen yaitu : 1. Cairan Intraseluler (CIS) Cairan Intraseluler adalah cairan di dalam membran sel yang berisi substansi terlarut atau solut yang penting untuk keseimbangan cairan dan elektrolit serta untuk metabolisme. Cairan intraseluler terdiri dari 40% dari berat badan orang dewasa atau 70% total dari cairan tubuh. Kompartemen cairan intrasel memiliki banyak solut (zat terlarut) yang sama dengan cairan yang berada di ruang ekstrasel. Namun proporsi substansinya berbeda. Misalnya, proporsi kalium lebih besar di cairan intrasel daripada di cairan ekstrasi 3
  • 7. 2.Cairan Ekstraseluler (CES) Cairan ekstraseluler terdiri dari 20% dari berat badan orang dewasa atau 30% dari total cairan tubuh. Cairan ekstraseluler terdiri dari cairan intravaskuler, interstisial dan caitan transeluler. Cairan intravaskuler atau plasma merupakan cairan dari komponen darah. Cairan Intravaskuler terdiri dari plasma, bagian cairan limfe yang mengandung air dan tidak berwarna, dan darah yang mengandung suspensi leukosit, eritrosit, dan trombosit. Plasma menyusun 5% berat tubuh. Cairan interstisial adalah cairan yang terdapat pada jaringan sel dan limpa. Cairan Interstisial mengisi ruangan yang berada di antara sebagian sel tubuh dan menyusun sejumlah besar lingkungan cairan tubuh. Sekitar 15% berat tubuh merupakan cairan Interstisial. Cairan total tubuh (total body water) atau TBW atau TBF adalah jumlah total cairan yang dikeluarkan prosentase dari berat badan. Cairan transeluler adalah cairan khusus seperti cairan sinovial pada persendian, cairan serebrospinal pada otak dan medula spinalis, cairan dalam bola mata (aqueous humordan vitreous humor), cairan pleura, dan berbagai cairan yang terkandung dalam organ. Cairan yang bersirkulasi di seluruh tubuh di dalam ruang cairan intrasel dan ekstrasel mengandung elektrolit, mineral, dan sel. Elektrolit merupakan sebuah senyawa yang jika melebur atau larut di dalam air atau pelarut lain, akan pecah menjadi ion dan mampu membawa muatan listrik. Mineral yang dicerna sebagai senyawa, biasanya dikenal dengan nama logam, non-logam, radikal atau fosfat, bukan dengan nama senyawa. Sel merupakan unit fungsional dasar dari semua jaringan hidup. Contoh: sel darah merah dan sel darah putih.. Tabel 2.1 Proprorsi Cairan Berdasarkan Usia Jenis Cairan Intraseluler Bayi baru lahir 3 Bulan Dewasa Lansia 40% 40% 40% 27% Cairan Ekstra Plasma (Intravaskular) 5% 5% 5% 7% Interstitial 35% 25% 15% 18% Total Cairan 80% 70% 60% 52% Sumber: Potter & Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC 4
  • 8. Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai kedalam bentuk ion-ion dan selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrolit, ion-ion merupakan atom-atom bermuatan elektrolit. Elektrolit bisa berupa air, asam, basa atau berupa senyawa kimia lainnya. B.PergerakanCairandan ElektrolitTubuh Pergerakan cairan tubuh mekanisme pergerakan cairan tubuh melalui tiga proses berikut ini. a. Difusi Merupakan proses di mana partikel yang terdapat dalam cairan bergerak dari konsentrasi tinggi ke kosentrasi rendah sampai terjadi keseimbangan. Cairan dan elektrolit didifusikan menembus membran sel. Kecepatan difusi dipengaruhi oleh ukuran molekul, konsentrasi larutan, dan temperatur. b. Osmosis Merupakan bergeraknya pelarut bersih seperti air, melalui membrsn semipermiabel dari larutan yang berkonsentrasi yang lebih rendah ke konsentrasi yang lebih tinggiyang sifatnya menarik. c. Transporaktif Partikel bergerak dari konsentrasi rendah ke tinggi karena adanya daya aktif dari tubuh seperti pompa jantung. Sumber : Kozier, Erb, Berman, Snyder, 2011. Buku Ajar pundamental Keperawatan Edisi7 Volume 2.EGC:Jakarta C. KeseimbanganCairan Tabel 2.2 MASUKAN JUMLAH KELUARAN JUMLAH Cairan Makanan padat Air dan oksidasi 1200 ml 1000 ml 300 ml Kehilangan tak kasat mata(kulit dan paru) Feses Urine 900 ml 100 ml 1500 ml 2500 ml 2500 ml Sumber : Buku sumber kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan edisi 4, Tarwoto dan Wartonah, tahun 2010 5
  • 9. D. RegulasiElektrolit 1. Ginjal. Merupakan organ yang memiliki peran cukup besar dalam mengatur kebutuhan cairan dan elektrolit. Terlihat pada fungsi ginjal, yaitu sebagai pengatur air, pengatur konsentrasi garam dalam darah, pengatur keseimbangan asam-basa darah dan ekskresi bahan buangan atau kelebihan garam. Proses pengaturan kebutuhan keseimbangan air ini diawali oleh kemampuan bagian ginjal, seperti glomerulus dalam menyaring cairan. Rata-rata setiap satu liter darah mengandung 500 cc plasma yang mengalir melalui glomerulus, 10% nya disaring keluar. Cairan yang tersaring (filtrate glomerulus), kemudian mengalir melalui tubuli renalis yang sel-selnya menyerap semua bahan yang dibutuhkan. Jumlah urine yang diproduksi ginjal dapat dipengaruhi oleh ADH dan aldosteron dengan rata-rata 1 ml/kg/bb/jam. 2. Kulit. Merupakan bagian penting pengaturan cairan yang terkait dengan proses pengaturan panas. Proses ini diatur oleh pusat pengatur panas yang disarafi oleh vasomotorik dengan kemampuan mengendalikan arteriol kutan dengan cara vasodilatasi dan vasokontriksi. Proses pelepasan panas dapat dilakukan dengan cara penguapan. Jumlah keringat yang dikeluarkan tergantung banyaknya darah yang mengalir melalui pembuluh darah dalam kulit. Proses pelepasan panas lainnya dapat dilakukan melalui cara pemancaran panas ke udara sekitar, konduksi (pengalihan panas ke benda yang disentuh), dan konveksi (pengaliran udara panas ke permukaan yang lebih dingin). Keringat merupakan sekresi aktif dari kelenjar keringat di bawah pengendalian saraf simpatis. Melalui kelenjar keringat suhu dapat diturunkan dengan jumlah air yang dapat dilepaskan, kurang lebih setengah liter sehari. Perangsangan kelenjar keringat yang dihasilkan dapat diperoleh melalui aktivitas otot, suhu lingkungan dan kondisi suhu tubuh yang panas. 6
  • 10. 3. Paru. Organ paru berperan mengeluarkan cairan dengan menghasilkan insensible water loss kurang lebih 400 ml/hari. Proses pengeluaran cairan terkait dengan respons akibat perubahan upaya kemampuan bernapas. 4. Gastrointestinal. Merupakan organ saluran pencernaan yang berperan dalam mengeluarkan cairan melalui proses penyerapan dan pengeluaran air. Dalam kondisi normal, cairan hilang dalam system ini sekitar 100-200 ml/hari E. Faktoryang Mempengaruhi KeseimbanganCairandan Elektrolit a.Umur Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan berpengaruh pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan. Infant dan anak-anak lebih mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan dibanding usia dewasa. Pada usia lanjut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dikarenakan gangguan fungsi ginjal atau jantung. b.Iklim Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban udaranya rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit melalui keringat. Sedangkan seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang panas dapat kehilangan cairan sampai dengan 5 L per hari. c.Diet Diet seseorang berpengaruh terhadap intake cairan dan elktrolit. Ketika intake nutrisi tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga akan serum albumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya sangat diperlukan dalam proses keseimbangan cairan sehingga hal ini akan menyebabkan edema. d.Stress Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, glukosa darah, dan pemecahan glykogen otot. Mrekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi air sehingga bila berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah. 7
  • 11. e.Kondisi Sakit Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh Misalnya : -Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui IWL. -Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses regulator keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh -Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami gangguan pemenuhan intake cairan karena kehilangan kemampuan untuk memenuhinya secara mandiri. f.Tindakan Medis Banyak tindakan medis yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh seperti : suction, nasogastric tube dan lain-lain. g.Pengobatan Pengobatan seperti pemberian deuretik, laksative dapat berpengaruh pada kondisi cairan dan elektrolit tubuh. h.Pembedahan Pasien dengan tindakan pembedahan memiliki resiko tinggi mengalami gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, dikarenakan kehilangan darah selama pembedahan. F. Gangguankeseimbangancairandan elektrolit Gangguan keseimbangan cairan 1. Dehidrasi 2. Syok hipovolemi Gangguan keseimbanganelektrolit 1. Hiponatremia Kadar Na+ serum dibawah normal (<135mEq/L) Causa : CHF, gangguan ginjal, dan sindroma nefrotik, hipotiroid, penyakit addison. Tanda dan gejala : Pasien memiliki tanda-tanda penyakit dasar (seperti gagal jantung dan penyakit addion), Jika hiponatremia terjadi sekunder akibat kehilangan cairan, mungkin ada tanda-tanda syok seperti hipotensi dan takikardi. 8
  • 12. 2. Hipernatremia Definisi Na+ serum diatas normal (>145mEq/L) Causa : kehilangan Na+ melalui ginjal misalnya pada terapi uiterik, diuresis osmotik, diabetes, insipidus, sekrosis tubulus akut, uropati pasca obstruksi, nefropati hiperkalsemik, atau karena hiperalimentasi dan pemberian cairan hipertonik lain. Tanda dan Gejala : iritabilitas otot, bingung, ataksia, tremor, kejang dan koma yang sekunder terhadap hipernatremia. 3. Hipokalemia Definisi : kadar K+ serum dibawah normal (<3,5mEq/L) Tanda dan gejala : Lemah,penurunan motilitas saluran cerna yang menyebabkan ileus. 4. Hiperkalemia Definisi : kadar K+ serum diatas normal (>5,5 mEq/L) Tanda dan gejala : perubahan eksibilitas jantung. G. Gangguankeseimbanganasambasa Asam adalah substansi yang mengandung satu atau lebih H+ yang dapat dilepaskan dalam larutan (donatur proton). Basa adalah substansi yang dapat menangkap atau bersenyawa dengan ion hidrogen dari sebuah larutan (akseptor proton). Derajat keasaman merupakan suatu sifat kimia yang penting dari darah dan cairan tubuh lainnya. Satuan derajat keasaman adalah pH. Klasifikasi pH : -pH 7,0 adalah netral -pH diatas 7,0 adalah basa (alkali) -pH dibawah 7,0 adalah asam Gangguan keseimbangan asam basa disebabkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi mekanisme pengaturan keseimbangan antara lain system buffer, system respirasi, fungsi ginjal, gangguan system kardiovaskular maupun gangguan fungsi susunan saraf pusat. Gangguan keseimbangan asam basa serius biasanya menunjukan fase akut ditandai dengan pergeseran pH menjauhi batas normal. Secara umum, analis keseimbangan asam basa ditujukan untuk mengetahui jenis gangguan keseimbangan asam basa yang sedang terjadi pada pasien. Gangguan keseimbangan asam basa dikelompokan dalam dua bagian utama yaitu respiratorik dan metabolic. 9
  • 13. H. Asuhan keperawatan 1. Pengkajian a.Riwayat keperawatan Berisi informasi mengenai masalah kesehatan klien dimasa lalu atau yang baru saja terjadi, yang menyebabkan resiko terjadinya ketidak seimbangan. b. Pemeriksaan fisik Karena gangguan cairan, elektrolit dan asam basa dapat mempengaruhi semua sistem, kita harus mengidentifikasi secara sistematis setiap adanya abnormalitaspada tubuh. Seperti denyut nadi dan tekanan darah, sistem pernapasan, sistem gastrotestinal, sistem ginjal, sistem neuromuscular, kulit c. Pemeriksaan labolatorium Pemeriksaan labolatorium dilakukan untuk memperoleh data objektif lebih lanjut tentang keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam basa. Pemeriksaan ini meliputi kadar elektrolit serum, hitung darah lengkap, kadar keratin darah, berat jenis urine, dan kadar gas darah arteri. 2. Diagnosa a.Kekurangan volume cairan berhubungan dengan 1. Kehilangan plasma yang berkaitan dengan luka bakar 2. Muntah 3. Kegagalan mekanisme pengaturan 4. Demam dan diare 5. Retensi natrium 6. Disritmia yang berkaitan dengan ketidak seimbangan elektrolit b. Kelebihan volume cairan yang berhubungan dengan 1. Gangguan pada ginjal sehingga sistem regulasi tidak normal 2. Gangguan mekanisme pengaturan 3. Disritmia yang berkaitan dengan ketidak seimbangan elektroli 3. Perencanaan 10
  • 14. Tujuan : a. Klien akan memiliki keseimbangan cairan b. Penyebab ketidakseimbangan dapat diidentifikasi dan dikoreksi c. Klien tidak akan mengalami komplikasi akibat terapi yang dibutuhkan untuk mengembalikan status keseimbangan Rencana tindakan a. Monitor asupan cairan yang diterima olek klien b. Lakuakan pembagian jumlah total cairan yang boleh dikonsumsi setiap kali makan, diantara waktu makan, sebelum tidur dan disaat meminum obat. c.Pertahankan keseimbangan cairan yang ada d.Implementasikan program yang telah ditetapkan dokter untuk memberikan cairan parenteral yang mengandung cairan elektrolit jika klien muntah dalam jangka waktu lama 4. Implementasi 1.Penggantian cairan secara enteral Cairan diberikan secara enteral melalui rute oral dan selang pemberi makan a. Oral Dapat dilakukan selama klien tidak muntah, tidak mengalami kehilangan cairan dalam jumlah yang sangat besar, atau tidak mengalami obstruksi mekanis dalam saluran gastrotestinal. Ketika mengganti cairan per oral pilihlah cairan yang mengandung kalori dan elektrolit yang adekuat. b. Selang pemberian makan Sangat tepat diberikan jika saluran gastrotestinal klien sehat tetapi klien tidak mampu menelan cairan semua selang pemberian makan seperti nasogastrik, gastrostomi, atau jejunostomi harus diberikan sesuai program dokter. 2. Memberikan setengah dari jumlah total cairan oral diantara pukul 08.00 dan 16.00, yakni periode saat klien biasanya lebih aktif dan mendapatkan 2 kali. 3. Kemudian dua per lima dari jumlah total asupan cairan diberikan diantara 16.00 dan pukul 23.00 4. Antara pukul 23.00 sampai pukul 08.00 sisa cairan total dapat diberikan 5. Penggantian cairan elektrolit secara parenteral 11
  • 15. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan. Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespons terhadap stressor fisiologis dan lingkungan. Keseimbangan cairan adalah esensial bagi kesehatan. Dengan kemampuannya yang sangat besar untuk menyesuaikan diri, tubuh mempertahankan keseimbangan, biasanya dengan proses-proses faal (fisiologis) yang terintegrasi yang mengakibatkan adanya lingkungan sel yang relatif konstan tapi dinamis. Kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan cairan ini dinamakan “homeostasis”. B. Saran. Dari pemaparan diatas, kami memberikan saran agar mahasiswa ataupun petugas medis harus memahami kebutuhan cairan dan elektrolit secara tepat dalam asuhan keperawatan agar terhindar dari kesalahan dalam tindakan baik itu dirumah sakit maupun di masyarakat yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan 12
  • 16. DAFTAR PUSTAKA http://evikarmilasanti.blogspot.co.id/p/faktor-yang-mempengaruhi-keseimbangan.html?m=1 http://eckobms.blogspot.co.id/p/micin.html?m=1 http://evikarmilasanti.blogspot.co.id/p/regulasi-cairan-tubuh.html?m=1 http://samuelpendra.blogspot.co.id/2012/12/gangguan-keseimbangan-elektrolit- dan.html?m=1 http://afni3005.blogspot.co.id/p/blog-page.html?=1 Buku ajar fundamental keperawatan, potter & perry Kebutuhan dasar manusia, A.Aziz Alimul Hidayat, S.Kep dan Musripatul Uliyah, S.Kep Buku sumber kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan edisi 4, tarwoto dan wartonah, tahun 2010, 2006, 2004 Penerbit Salemba Medika YOU CAN DELETE THIS REFERENCY https://positif62.com/4-proses-pengeluaran-panas-konduksi-evaporasi/
  • 17. 13