2. Faktor Penyebab
Terjadinya KEP
Jumlah ASI yang dihasilkan oleh ibu
sudah tidak mencukupi kebutuhan bayi,
tetapi ibunya tidak mengetahui keadaan
itu
Berat badan bayi tidak diawasi secara
teratur dan terus-menerus sehingga tidak
dapat diketahui apakah makanan bayi
cukup ataukah tidak
3. Bayi diberi tambahan makanan yang
mutu gizinya tidak baik
Produksi ASI terhenti karena berbagai
sebab dan kepada anak diberikan
makanan pengganti yang tidak
memenuhi syarat gizi
Daya kekebalan anak sudah mulai
menurun sedangkan anak semakin
terbuka terhadap penyakit infeksi
4. Faktor yang mempertinggi
resiko menderita KEP
Anak BBLR
Anak kembar atau anak yang jarak lahir
terhadap adiknya kurang dari 1 tahun
Anak dengan urutan kelahiran yang
tinggi (diatas nomor 5)
Orang tua anak buta huruf, terutama ibu
Tingkat kehidupan dan penghasilan
dibawah garis kemiskinan
5. Sepuluh langkah utama
penanggulangan gizi buruk
1. Pengobatan atau pencegahan hipoglikemia
2. Pengobatan dan pencegahan hipotermia
3. Pengobatan dan pencegahan kekurangan cairan/dehidrasi
4. Lakukan pemulihan gangguan keseimbangan elektrolit
5. Pengobatan dan pencegahan infeksi
6. Pemberian makanan sesuai kondisi balita
7. Perhatian terhadap masa tumbuh kejar balita (“catch-up
growth”)
8. Penanggulangan kekurangan zat gizi mikro
9. Pemberian stimulasi sensorik dan dukungan emosional
10. Persiapan tindak lanjut di rumah tangga, setelah sembuh
6. 1. Pengobatan atau pencegahan
hipoglikemia (kadar gula dalam
darah rendah)
Kondisi anak terlihat lemah, suhu
tubuh rendah (36°C)
Harus diberikan makanan untuk
menaikkan kadar gula darahnya
7. Diet :
Porsi kecil, sering, rendah serat dan
rendah laktosa
Energi 100 kkal/kg bb/hr; protein 1-
1,5 gr/kg bb/hr; cairan 130 ml/kg bb/hr
(jika ada edema berat 100 ml/kg
bb/hr)
Bila anak mendapat ASI, teruskan
pemberiannya
8. Bila anak dalam keadaan sadar dan
dapat menerima makanan maka
berikan makanan saring/cair 2-3 jam
sekali untuk meningkatkan kadar
gula darah.
Makanan yang diberikan adalah F-
75 atau larutan modisco
9. Cara membuat larutan Formula
F-75
Campurkan 25 gr susu skim, 100 gr
gula pasir, 30 gr minyak sayur dan 20
ml larutan elektrolit, diencerkan
dengan air hangat sedikit demi sedikit
sambil diaduk sampai homogen dan
volume menjadi 1000 ml. Larutan ini
bisa langsung diminum
10. Larutan Elektrolit
Bahan untuk membuat 2500 ml
larutan elektrolit mineral, terdiri atas:
KCL 224 gr, Tripotassium citrat 81 gr,
MgCL2.6H2O 76 gr, Zn asetat 2H2O
8,2 gr, CuSO4.5H2O 1,4 gr.Air sampai
larutan menjadi 2500 ml (2,5 liter).
Setiap pembuatan makanan formula
F-75 dibutuhkan 20 ml larutan
elektrolit
11. 2. Pengobatan dan pencegahan
hipotermia
Tanda hipotermia adalah suhu tubuh
rendah dibawah 36°C
Hangatkan anak dengan cara didekap oleh
ibunya atau orang dewasa didadanya dan
ditutupi selimut (metode kanguru), jaga
anak tetap dapat bernafas
12. Diet
Makanan yang diberikan dalam keadaan
hangat (±40°C)
Tahap ini masih dalam fase stabilisasi
sehingga makanan yang diberikan tetap
formula 75 atau modisco
Frekuensi pemberian 6-8 kali disesuaikan
dengan kondisi anak
13. 3. Pengobatam dan pencegahan
kekurangan cairan/dehidrasi
Tanda klinis: ada riwayat diare sebelumnya, anak sangat
kehausan, mata cekung, nadi lemah, tangan dan kaki
teraba dingin, anak tidak buang air kecil dalam waktu
cukup lama (24 jam)
Jika anak masih menyusu, teruskan ASI.
Jika anak masih dapat minum, lakukan tindakan
rehidrasi oral dengan memberi minum anak 50 ml
setiap 30 menit.
Cairan rehidrasi oral khusus untuk penderita gizi buruk
disebut ReSoMal
14. Cara membuat cairan ReSoMal
Bahan :
- 2 liter air
- 1 pak Bubuk WHO-ORH untuk 1 liter
(mengandung 3,5 gr NaCl; 2,9 gr trisodium citrat dehidrat; 1,5
gr KCl dan 20 gr glukosa)
- 500 gr gula pasir
- 40 cc larutan elektrolit
Cara Membuat :
Semua bahan dicampur menjadi satu sampai semuanya larut
Setiap 1 liter cairan ReSoMal mengandung 45 mEq Na; 40 mEq
K dan 1,5 mEq Mg
15. 4. Lakukan pemulihan gangguan
keseimbangan elektrolit
Semua penderita gizi buruk mengalami
gangguan keseimbangan elektrolit, diantaranya
kelebihan natrium (Na) tubuh, meskipun kadar
Na plasma rendah; defisiensi Kalium (K) dan
Magnesium (Mg)
Ketidakseimbangan elektrolit menyebabkan
terjadinya edema
16. Diet
Karena terjadi edema, maka berikan makanan
tanpa garam/ rendah garam
Bila anak masih dapat makan, berikan
makanan dalam bentuk lumat yang
mengandung banyak mineral dengan
menggunakan bahan makanan seperti tempe,
tahu, daging, hati, ikan dll
17. 5. Pengobatan dan
Pencegahan Infeksi
Penderita gizi buruk biasanya disertai
dengan adanya infeksi seperti
demam dan diare. Oleh karena itu
biasanya diberikan antibiotik
18. Diet
Berikan diet dalam bentuk lunak atau
lumat, tidak merangsang, rendah lemak
dan hindari goreng-gorengan
Contoh makanan yang diberikan seperti
nasi tim yang terdiri dari beras, ikan,
wortel dan daun bayam
19. 6. Pemberian makanan sesuai
kondisi balita
• Formula diet khusus untuk anak balita gizi
buruk perlu disusun sesuai dengan prinsip
diet
• Perlu diperhatikan jumlah diet yang
diberikan dan sisanya, banyaknya muntah,
frekuensi buang air besar, konsistensi tinja
dan berat badan harian
20. Diet
• Berikan makanan Formula 75 atau
modisco dan susunlah jadwal
pemberiannya
• Bila selera makan anak baik, tahapan
pemberian formula dapat lebih cepat
dalam waktu 2-3 hari (setiap 2 jam)
21. 7. Perhatian terhadap masa
tumbuh kejar balita (“catch-up
growth”)
Adalah masa untuk mengejar ketinggalan
BB dari BB normal sesuai usianya
Masa tumbuh kejar balita ini meliputi 2
fase yaitu fase transisi dan fase
rehabilitasi
22. Pemberian diet pada fase transisi, secara
perlahan-lahan untuk menghindari resiko
gagal jantung, yang dapat terjadi bila
anak mengkonsumsi makanan dalam
jumlah banyak secara mendadak
Pada fase rehabilitasi secara perlahan
diperkenalkan makanan keluarga
23. Diet
Ganti formula khusus awal (energi 75 kkal
dan protein 0,9-1,0 gr/100ml) dengan
formula khusus lanjutan (energi 100 kkal
dengan protein 2,9 gr/100ml)
Modifikasi makanan keluarga dapat
diberikan asalkan dengan kandungan
energi dan protein yang sama
24. Cara membuat makanan formula
modifikasi (F-100 dan F-135)
Modifikasi F-100
Campurkan 110 gr susu full cream, 50 gr gula pasir, 30
gr minyak sayur, 20 ml larutan elektrolit. Tambahkan air
sehingga mencapai 1 liter dan didihkan hingga 5-7 menit
Modifikasi F-135
Tempe 150 gr dikukus hingga matang, dihaluskan dan
disaring dengan air secukupnya. Tambahkan susu full
cream 25 gr, gula pasir 75 gr, tepung beras 50 gr,
minyak sayur 60 gr dan larutan elektrolit 27 ml.
Tambahkan air sampai 1000 ml. Masak hingga mendidih
selama 5-7 menit
25. 8. Penanggulangan kekurangan zat
gizi mikro
• Semua penderita gizi buruk mengalami
kurang vitamin dan mineral
• Bila anak diduga menderita kecacingan
berikan pirantel pamoat dengan dosis
tunggal sesuai instruksi dokter
26. Diet
• Berikan multivitamin setiap hari, dan bila
anak sudah mau makan serta berat
badannya sudah mulai naik baru diberi
preparat besi (Fe) sesuai dosis
• Berikan makanan yang mengandung
tinggi vitamin dan mineral seperti kacang-kacangan,
sayuran hijau dan buah-buahan
27. 9. Pemberian stimulasi sensorik
dan dukungan emosional
Pada penderita gizi buruk terjadi
keterlambatan mental dan prilaku
Karena itu anak harus diberi kasih sayang,
dan dapat menciptakan lingkungan yang
menyenangkan bagi anak
28. Diet
Pada fase ini (fase rehabilitasi)
anakdiberi makanan Formula 135
atau pengganti
Bila kondisi anak sudah membaik,
maka dapat diberi makanan keluarga
29. 10. Persiapan tindak lanjut di
rumah tangga, setelah sembuh
Pemberian makanan sedapat
mungkin dibuat dari bahan makanan
yang tersedia setempat, harga
murah dan cara pembuatannya
mudah
Makanan yang dianjurkan kepada
balita gizi buruk pasca rawat inap
dirumah tangga disebut makanan
formula
30. Jenis makanan formula
Formula tempe
Formula Ikan
Formula kacang hijau
Formula tahu ayam
Formula kentang
Formula jagung
31. Cara membuat formula tempe
Bahan:
Tempe 100gr; tepung terigu 60gr; gula
halus 40gr; minyak nabati 5gr; garam
dapur 2gr; soda kue 2,5gr dan ovalet 1 gr
Cara membuat
Pembuatan makanan formula mengikuti
cara pembuatan kue kering. Pada tahap
akhir, kue yang diperoleh digiling menjadi
bubuk halus