Makalah ini membahas tentang kebutuhan dasar manusia akan rasa aman dan nyaman, dengan mendefinisikan kedua konsep tersebut serta menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Selain itu, dibahas pula lingkungan yang aman, macam-macam bahaya, serta kebijakan rumah sakit terkait keselamatan pasien."
1. 1
MAKALAH
Kebutuhan Dasar Manusia Berhubungan Dengan Rasa Aman
dan Nyaman
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah KDM ( Kebutuhan Dasar
Manusia)
Dosen Pengampu : Sri Mulyanti, S.Kep.Ners
Disusun Oleh :
Iik Sariqul Ulum
Nurjanah Dewi Diniati
Yulia Nurma Fitria
D3 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
Jl. Tamansari Gobras PO.BOX 114 Telp/Fax (0265) 2350982 Tasikmalaya
2016-2017
2. 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas rahmatnya sehingga
kami dapat menyeselaikan tugas makalah ini yang membahas tentang
Kebutuhan Dasar Manusia Rasa Aman dan Nyaman.Terimakasih kami
ucapkan kepada para pengajar atas bimbingan dan pendidikan yang diberikan
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.Makalah ini
merupakan hasil diskusi kelompok kami. Pembahasan di dalamnya kami
dapatkan dari kuliah, browsing internet, diskusi,dan buku sumber.
Dengan pemahaman berdasarkan pokok bahasan masalah Kebutuhan
Dasar Manusia Rasa Aman dan Nyaman.Kami sadari makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan.Kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat
kami harapkan demi kesempurnaannya.Semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi kami yang sedang menempuh pendidikan dan dapat di jadikan
pelajaran teman-teman.
Tasikmalaya,28 september 2016
Penyusun
i
3. 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang....................................................................... 1
B. Rumusan masalah .............................................................. 2
C. Tujuan……………………………………………………. 2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian .......................................................................... 3
B. Keamanan Lingkungan........................................................ 4
C. Lingkungan yang aman....................................................... 5
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan keamanan dan
kenyamana ......................................................................... 6
E. Macam-macam bahaya....................................................... 8
F. Kebijakan rumah sakit terkaitkeselamatan pasien.............. 9
G. Klasifikasi kebutuhan kenyamanan dan keamanan............. 10
H. Ancaman keamanan............................................................ 11
I. Diagnose keperawatan yang berhubungan dengan rasa aman
dan nyaman ....................................................................... 11
J. Intervensi keperawatan………………………………….. 12
K. Implementasi……………………………………………. 13
L. Evaluasi ……………………………………………….... 13
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………. 14
B. Saran ……………………………………………………... 14
DAFTAR PUSTAKA
ii
4. 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan Dasar Manusia adalah unsur-unsur yang dibutuhkan oleh
manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun
pisikologis, yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan
kesehatan (Hidayat, 2009).
Hirarki Kebutuhan Dasar Manusia menurut Maslow adalah sebuah teori
yang dapat digunakan perawat untuk memahami hubungan antara kebutuhan
dasar manusia pada saat memberikan perawatan. Menurut teori ini, beberapa
kebutuhan manusia tertentu lebih besar dari pada kebutuhan lainnya.Oleh
karena itu beberapa kebutuhan harus di penuhi sebelum kebutuhan yang lain
(Potter & Perry, 2005).
Hirarki Kebutuhan manusia mengatur kebutuhan dasar dalam lima
tingkatan prioritas. Kebutuhan akan keselamatan dan kenyamanan, yang
melibatkan fisik dan psikologis menjadi tingkatan yang kedua. Berbagai teori
keperawatan menyatakan kenyamanan sebagai kebutuhan dasar klien yang
merupakan tujuan pemberian asuhan keperawatan.Setiap individu memiliki
karakteristik fisiologis, social, spiritual, psikologis, dan kebudayaan yang
mempengaruhi cara mereka menginterpretasikan kebutuhan rasa aman dan
nyamannya sendiri.
5. 5
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis membuat rumusan
masalah berupa bagaimanakah konsep dasar dari kebutuhan rasa aman
dan nyaman
C. Tujuan
a. Tujuan umum
Mengidentifikasi masalah pemenuhan kebutuhan rasa aman dan
nyaman
b. Tujuan khusus
Dari penulisan makalah ini diharapkan perawat mampu :
Memberi asuhan keperawatan pada pasien dengan prioritas masalah
kebutuhan dasar gangguan rasa aman dan nyaman.
6. 6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
a.Keamanan
Keamanan adalah keadaan bebes dari cedera fisik dan psikologis atau bisa
keadaan nyaman dan tentram ( Potter & Perry, 2006 ).
Keamanan adalah kondisi yang membuat seseorang merasa aman, antara
lain: perlindungan terhadap bahaya, fisik, perlindungan terhadap ancaman
psikologis, bebas dari rasa sakit, kesimbangan (stabilitas, ketergantungan).
b. Kenyamanan
Kenyamanan adalah suatu keadaan yang telah terpenuhi kebutuhan dasar
klien. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan ketentraman ( suatu
kepuasan yang meningkatkan keterampilan sehari-hari ). perubahan
kenyamanan adalah keadaan dimana individu mengalami sensasi yang
tidak menyenangkan dan berespon terhadap suatu rangsangan yang
berbahaya (Carpenito, Linda jual, 2000).
Kenyamanan mesti dipandang secara holistic yang mencakup empat aspek
yaitu:
1. Fisik, berhubungan dengan sensasi tubuh
2. Sosial, berhubungan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan
sosial
3. Psikospiritual, berhubungan dengan kewaspadaan internal dalam diri
sendiri yang meliputi harga diri, seksualitas, dan makna kehidupan
4. Lingkungan, berhubungan dengan latar belakang pengalaman eksternal
manusia seperti: cahaya, bunyi, temperatur, warna, dan unsur alamiyah
lainnya
7. 7
c. Kebutuhan Keselamatan dan Rasa aman
Kebutuhan keselamatan dan rasa aman adalah keselamatan dan rasa aman
dari berbagai aspek, baik fisiologis maupun psikologis.Kebutuhan ini
meliputi kebutuhan perlindungan diri dari udara dingin, panas, kecelakaan
dan infeksi, bebas dari rasa takut dan cemas, serta bebas dari ancaman
keselamatan.
d .Contoh-contoh penggunaan teori menurut Abraham Maslow dalam
pengelompokan data:
a. Tidur dengan lampu tidur
b. Tidur menggunakan bantal guling
c. Takut dengan gelap
d. Tidur ingin ditemani ibunya
B. Keamanan Lingkungan
Lingkungan klien mencakup semua faktor fisik dan psiko sosial yang
mempengaruhi atau berakibat terhadap kehidupan dan kelangsungan hidup
klien. Lingkungan ini menggabungkan seluruh tempat terjadinya interaksi
antara perawat dan klien, misalnya:
a. Rumah
b. Pusat komunitas
c. Klinik, Rumah Sakit, dsb
Jika lingkungan aman, maka:
a. mengurangi insiden terjadinya penyakit dan cidera
b. Memperpendek lamanya perawatan di Rumah Sakit
c. Meningkatkan kesejahteraan klien
8. 8
C. Lingkungan Yang Aman
a. Kebutuhan dasar terpenuhi
Kebutuhan fisiologis yang mempengaruhi seseorang:
1. Oksigen, waspada dengan Co yang akan mengurangi oksigen ke
seluruh tubuh
2. Nutrisi, penyimpanan makanan yang tidak tepat yang akan
meningkatkan resiko terjadinya infeksi dan keracunan makanan
3. Suhu, suhu extrim akan mempengaruhi kenyamanan dan keamanan
b. Pengurangan bahaya fisik
Bahaya fisik yang ada di komunitas dan tempat pelayanan keshatan akan
menyebabkan klien berisiko mengalami cedera. Beberapa penyebab
kematian:
1. Kecelakaan kendaraan bermotor
2. Kecelakaan akibat jatuh, lebih dari 40% lansia mengalami jatuh
3. Keracunan
4. Tenggelam
5. Kebakaran dan luka bakar
c. Pengurangan transmisi patogen
Membudayakan cuci tangan, melakukan imunisasi untuk menambah
resistensi terhadap penyakit infeksi, menggunakan standar kewaspadaan
saat memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, khususnya kepada
pasien yang menderita penyakit menular.
.
9. 9
d. Sanitasi
Sanitasi yaitu pengelolaan lingkungan sekitar terhadap kebersihan. Ada
sanitasi lingkungan dan sanitasi lingkup rumah sakit seperti pengelolaan
air limbah, penyediaan air bersih, fasilitas pembuangan sampah.
e. Pengontrolan Polusi
Dilakukan untuk mengurangi polusi ataupun macam-macam polusi
antara lain yaitu:
1. Polusi udara, berhubungan dengan meningkatnya resiko pada sistem
pernafasan
2. Polusi tanah, pembuangan sampah yang tidak tepat
3. Polusi air dan industri
4. Polusi suara, kehilangan pendengaran akibat bunyi yang terlalu keras
akan menyebabkan suatu cidera yang irreversible ( tidak dapat
kembali lagi)
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan keamanan dan kenyamanan
a. Usia
Perbedaan perkembangan yang di temukan di antara kelompok usia anak-
anak dan lansia mempengaruhi terhadap keamanan dan kenyamanannya
b .Emosi
Kecemasan, depresi dan marah akan mudah terjadi dan mempengaruhi
keamanan dan kenyamanan
c. Tingkat Kesadaran
Pada pasien koma respon akan menurun terhadap rangsangan, paralisis, dan
disorientasi
10. 10
d. Status Mobilisasi
Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot, dan kesadaran menurun
memudahkan terjadinya resiko injury
e. Gangguan Persepsi Sensori
Mempengaruhi adaptasi terhadap rangsangan yang berbahaya seperti
gangguan penciuman dan penglihatan
f. Keadaan Imunitas
Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang sehingga mudah
terserang penyakit
g. Informasi / Komunikasi
Gangguan komunikasi seperti aphasia / tidak dapat membaca dapat
menimbulkan kecelakaan
h. Penggunaan Antibiotik yang Tidak Rasional
Antibiotik dapat menimbulkan resisten dan anafilaktik syok
i. Status Nutrisi
Keadaan kurang nutrisi dapat menimbulkan kelemahan dan mudah
menimbulkan penyakit.Demikian sebaliknya dapat berisiko terhadap penyakit
tertentu.
j. Jenis Kelamin
Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara signifikan dalam
merespon keamanan dan tingkat kenyamanannya
k.Tingkat Pengetahuan
Kesadaran akan terjadi gangguan keselamatan dan keamanan dapat diprediksi
sebelumnya
11. 11
l. Kebudayaan
Keyakinan dan nilai-nilai kebudayaan mempengaruhi cara individu mengatasi
tingkat keamanan dan kenyamanan yang mereka punyai
m. Pekerjaan
Beberapa jenis pekerjaan memiliki risiko cedera yang lebih tinggi dari pada
jenis pekerjaan lain, contohnya atlet bela diri. Oleh sebab itu, individu yang
berkecimpung dalam pekerjaan tersebut juga memiliki risiko cedera yang
lebih tinggi dari pada individu yang lain
n. Lingkungan
Kondisi lingkungan yang tidak aman dapat mengganggu keselamatan dan
keamanan seseorang. Contohnya adalah lingkungan perumahan di dekat
sungai atau di lereng gunung serta lingkungan yang tercemar. Lingkungan
yang tercemar, misalnya tercemar oleh logam berat ( merkuri ) dan racun
bakteri ( dapat menyebabkan tetanus, difteri dan botulisme ) dapat
mengakibatkan gangguan pada fungsi normal tubuh sehingga kemampuan
seseorang untuk menjaga dirinya terhambat.
E. Macam-macam Bahaya atau Kecelakaan
a. Macam-macam bahaya / kecelakaan di rumah:
1.Tersedak
2. Jatuh
3.Tersiram air panas
4. Jatuh dari jendela atau tangga
5. Luka tusuk atau luka gores
6. Luka bakar
12. 12
7. Tenggelam
8. Terkuci dalam kamar
9. Terkena pecahan kaca
b. Macam-macam bahaya / kecelakaan di Rumah Sakit:
1. Mikroorganisme
2. Kebisingan
3. Kesalahan prosedur
4. Peralatan medic
5. Temperatur
6. Kebakaran
F. Kebijakan Rumah Sakit Terkait Keselamatan Pasien
a. Kecelakaan yang disebabkan oleh pasien ( Patient-inherent accident )
Kecelakaan yang disebabkan oleh pasien sendiri contohnya adalah: terpelesat
pada saat bangun tidur, memakan zat asing, dan mencederai diri sendiri. Dalam
kasus ini, perawat berperan mendokumentasikan kecelakaan yang terjadi secara
akurat dan berkoordinasi dengan tim kesehatan yang lain untuk membuat
perlindungan hukum bagi profesi dan institusi yang bersangkutan dari tuntunan
pasien atau keluarga pasien.
b. Kecelakaan terkait prosedur ( Procedere-related accident )
Kecelakaan terkait procedur umumnya terjadi pada saat terapi sebagai akibat
kesalahan procedur. Contohnya kesalahan pada saat memberikan cairan atau
ketika melakukan tindakan perawatan ( misalnya penggantian balutan ). Dalam
kasus ini, perawat berperan memberikan obat dengan prinsip 5 benar, mencegah
13. 13
kesalahan dalam pemberian cairan IV, serta melakukan prosedur asepsi pada
saat mengganti balutan untuk mencegah paparan mikroorganisme patogen.
c. Kecelakaan terkait peralatan ( equipment-releted accidents )
Kecelakaan terkait peralatan umumnyaterjadi karena alat-alat elektronik tidak
berfungsi atau rusak sehingga menyebabkan seseorang tersengat arus listrik
pada saat menggunakan peralatan elektronik dan lain-lain. Dalam kasus ini,
perawat berperan memeriksa peralatan sebelum dan sesudah digunakan serta
mengkaji adanya kemungkinan bahaya tersengat listrik.
G. Klasifikasi Kebutuhan Kenyamanan dan Keamanan
a. keselamatan fisik
Mempertahankan keselamatan fisik melibatkan keadaan mengurangi atau
mengeluarkan ancaman pada tubuh dan kehidupan.Ancaman tersebut mungkin
penyakit, kecelakaan, bahaya, dll.Memenuhi kebutuhan keselamatan fisik
kadang mengambil prioritas lebih dahulu di atas pemenuhan kebutuhan
fisiologis.Misalnya, seorang perawat mungkin perlu melindungi klien dari
kemungkinan jatuh dari tempat tidur sebelum memberikan perawatan untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi.( Potter& Perry, 2005 ).
b. Keselamatan Psikologis
Untuk selamat dan aman secara psikologi, seorang manusia harus
memahami apa yang diharapkam dari orang lain, termasuk anggota keluarga dan
professional pemberi perawatan kesehatan. Seseorang harus mengetahui apa
yang diharapkan dari prosedur, pengalaman yang baru, dan hal-hal yang
dijumpai dalam lingkungan. Setiap orang merasakan beberapa ancaman
keselamatan psikologis pada pengalaman yang baru dan yang tidak dikenal
( Potter& Perry, 2005 ).
Orang dewasa yang sehat secara umum mampu memenuhi kebutuhan
keselamatan fisik dan psikologis mereka tanpa bantuan dari professional
14. 14
pemberi perawatan kesehatan.Bagaimanapun, orang yang sakit atau cacat lebih
renta untuk terancam kesejahteraan fisik dan emosinya. Sehingga intervensi
yang dilakukan perawat adalah untuk membantu melindungi mereka dari bahaya
( Potter& Perry, 2005 ).
H.Ancaman Keamanan
Ancaman keamanan dipengaruhi oleh:
a. Tahap perkembangan, meliputi
1. Usia bayi, toddler, dan pra sekolah
2. Usia anak sekolah
3. Usia remaja
4. Usia orang dewasa
5. Usia lansia
b. Gaya hidup, meliputi: minum-minuman beralkohol, dsb
c. Mobilisasi, meliputi: Perubahan mobilisasi akibat kelemahan, kelumpuhan
menyebabkan perbatasan mobilisasi dan kemandirian lemah
d. Perubahan sensorik
Klien yang mengalami gangguan visual, pendengaran atau komunikasi
sehingga klien tidak mampu merasakan bahaya yang mungkin terjadi.
Kesadaran terhadap keamanan yaitu dengan:
1. Penyimpanan obat-obatan yang tidak terjangkau oleh anak-anak
2. Membaca tanggal kadaluarsa
I.Diagnosa Keperawatan yang berhubungan dengan Rasa Aman dan Nyaman
a. Resiko cidera berhubungan dengan:
1. Perubahan mobilisasi
2. Penataan lingkungan fisik
b. Resiko keracunan berhubungan dengan:
1. Kontaminasi zat kimia pada makanan atau air
2. Penyimpanan obat-obatan yang mudah dijangkau anak
15. 15
3. Penurunan penglihatan
c. Resiko asfiksa berhubungan dengan
1. Penurunan kemampuan motorik
2. Bantal yang terletak di atas tempat tidur bayi
d. Perubahan menejemen pemeliharaan rumah berhubungan dengan:
1. Keuangan yang tidak memadai
2. Perubahan fase kognitif
e. Resiko perubahan suhu tubuh berhubungan dengan: Paparan terhadap suhu
lingkungan yang ekstrim
J. Intervensi Keperawatan Untuk Meningkatkan Keamanan
a. Bayi, toddler
1. Gunakan mainan besar dan lunak
2. Jangan meninggalkan bayi di tempat tidur dalam keadaan sisinya terbuka
3. Gendong bayi saat memberi makan
4. Hindarkan rumah dari benda-benda kecil, tajam, atau zat beracun
5. Tutup stop kontak listrik
6. Jauhkan kantong plastic dari jangkauan anak-anak
b. Anak usia sekolah
1. Ajarkan anak mengendarai sepeda yang aman
2. Jangan biarkan anak-anak menjalankan listrik sendirian
c. Remaja
1. Beri info tentang penggunaan alcohol dan obat-obatan terlarang
2. Beri pendidikan tentang sex
d. Dewasa, anjurkan untuk mengikuti latihan management stress
16. 16
e. Lansia
1. Bantu klien menilai bahaya dalam rumah
2. Anjurkan klien untuk memeriksa penglihatan dan pendengaran secara
teratur
K.Implementasi Keperawatan
a. Mencakup intervensi yang spesifik untuk mengurangi risiko padakelompok
perkembangan usia.
b. Intervensilingkungan untuk memodifikasi lingkungan, sehingga dapat
meminimalkan bahaya yang ada.
L.Evaluasi Keperawatan
a. Hasil yang diharapkan meliputi lingkungan fisik yang aman
b. Pengetahuan klien bertambah tentang faktor-faktor yang menunjukan
keamanan dan tindakan pencegahan, dan klien terbebas dari cidera.
17. 17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keamanan dan kenyamanan merupakan kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan
tersebut dibutuhkan oleh seluruh rentang usia manusia, terutama pada usia
Vulnerable seperti anak dan lansia. Usia secara alami akan mempengaruhi
kesanggupan individu untuk mempertahankan dirinya tetap dalam kondisi aman dan
merawat dirinya agar senantiasa merasa nyaman. Saat kebutuhan akan keamanan
dan kenyamanan terganggu, maka akan ada dampak yang nyata kepada kehidupan
sehari-hari yang menjurus kepada penurunan kualitas hidup.
B. Saran
Saran-saran dari kelompok kami adalah sebagai berikut:
agar mahasiswa lebih memahami bagaimana cara kita untuk memperlakukan pasien
secara aman dan nyaman. Mahasiswa dapat mendukung kenyamanan dan keamanan
pasien selama di rumah sakit.