Makalah ini membahas tentang konsep infeksi, keselamatan, dan keamanan. Infeksi dijelaskan sebagai adanya organisme pada jaringan atau cairan tubuh disertai gejala klinis yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit. Faktor yang mempengaruhi infeksi antara lain usia, status imun, dan nutrisi. Pencegahan infeksi meliputi tindakan aseptik dan antiseptik
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
KONSEP INFEKSI
1. i
“KONSEP INFEKSI, KESELAMATAN DAN KEAMANAN”
MATA KULIAH KEPERAWATAN DASAR 1
Dosen : Sri Mulyani, S.Kep.Ners
Kelompok 10
Disusun oleh : Farid Sidik Permana
Sri Yayu Nurmala
Tamziz Amarulloh Sidiq
Jl. Tamansari Km 2,5 Kota Tasikmalaya Tlp. (0265)2350982
Website : www.umtas.ac.id
e-mail : kotaksuratumtas@gmail.com / info@umtas.ac.id
fb : Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
twitter : UMTasik Line : cerdasberkualitas
2. ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami
panjatkan puji dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Konsep
Infeksi, Keselamatan dan Kenyamanan dan manfaatnya untuk kita semua.
Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan
dari berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segal saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhirnya kata kami berharap semoga makalah tentang Konsep Infeksi, Keselamatan
dan Kenyamanan semoga dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Tasikmalaya, 28 September 2016
Penyusun
3. DAFTAR ISI
Kata Pengantar ….................................................................................................. i
Daftar Isi ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar belakang…………………………………………………………. 1
2. Rumusan masalah……………………………………………………… 1
3. Tujuan ………………………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN
1. Definisi Infeksi …………………………………………………………………. 3
2. Penyebab Infeksi………………………………………………………………… 4
4. Tipe Infeksi .......................................................................................................... 5
5. Rantai Infeksi........................................................................................................ 6
6. Tanda Infeksi ……………………………………..…………………………….. 7
7. Faktor Mempengaruhi Infeksi …………………………….…………………….. 7
8. Cara Penularan Infeksi .......................................................................................... 8
9. Pencegahan Infeksi ................................................................................................ 9
10. Pengertian Keselamatan dan Keamanan .............................................................. 10
11. Faktor-faktor yang mempengaruhi keselamatan dan keamanan .......................... 10
12. Macam-macam bahaya ......................................................................................... 12
13. Pencegahan kecelakaan ......................................................................................... 13
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN ............................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 16
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan yang baik bergantung sebagian pada lingkungan yang aman. Praktisi
atau teknisi yang memantau atau mencegah penularan infeksi membantu melindungi
klien dan pekerja perawatan kesehatan dari penyakit. Klien dalam lingkungan perawatan
kesehatan beresiko terkena infeksi karena daya tahan tubuh yang menurun terhadap
mikroorganisme infeksius, meningkatnya pejanan terhadap jumlah dan jenis penyakit
yang disebabkan oleh mikroorganisme dan prosedur invasive. Dengan cara
mempraktikan teknik pencegahan dan pengendalian infeksi, perawat dapat
menghindarkan penyebaran mikroorganisme terhadap klien dalam semua lingkungan,
klien dan keluarganya harus mampu mengenali sumber infeksi dan mampu melakukan
tindakan protektif, berupa keselamatan dan keamanan pasien. Penyuluhan klien harus
termasuk informasi mengenai infeksi, cara-cara penularan dan pencegahan.
B. Rumusan Masalah
Sesuai latar belakang diatas maka rumusan masalah pada makalah ini adalah tentang apa
saja Konsep Penyakit Infeksi, Keselamatan dan Keamanan.
C. Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa dapat memahami Konsep Infeksi, Keselamatan dan Keamanan
dengan benar.
D. Tujuan Khusus
Berdasarkan uraian diatas, maka ada beberapa tujuan yang akan diperoleh dari
penyusunan makalah ini, diantaranya :
1. Mengetahu pengertian infeksi
5. 2
2. Memahami cara mengobati infeksi, mencegah infeksi dan menghindari infeksi
3. Mengetahui cara penularan infeksi
4. Mengetahui konsep keselamatan dan keamanan
5. Mengetahui faktor-fakotr yang mempengaruhi keselamatan dan keamanan
6. Mengetahui macam-macam bahaya atau kecelakaan
7. Pencegahan kecelakaan dirumah sakit
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN INFEKSI
1. Definisi Infeksi
Infeksi adalah adanya suatu organisme pada jaringan atau cairan tubuh yang disertai
suatu gejala klinis baik lokal maupun sistemik. Infeksi yang muncul selama seseorang
tersebut dirawat di rumah sakit dan mulai menunjukan suatu gejala selama seseorang itu
dirawat atau setelah selesai dirawat disebut infeksi nosokomial.(pharmacy education 2010).
Adapun pendapat lain bahwa Infeksi merupakan proses invasi dan multiplikasi berbagai
mikroorganisme ke dalamtubuh(sepertibakteri,virus,jamur,dan parasit),yangsaatdalamkeadaan
normal,mikroorganisme tersebut tidak terdapat di dalam tubuh. Sebenarnya, di beberapa tempat
dalam tubuh kita pun, seperti di dalam mulut atau usus, terdapat banyak mikroorganisme yang
hidup secara alamiah dan biasanya tidak menyebabkan infeksi. Namun, dalam beberapa kondisi,
beberapa mikroorganisme tersebut juga dapat menyebabkan penyakit.
Secara umum, pasien yang masuk rumah sakit dan menunjukkan tanda infeksi yang
kurang dari 72 jam menunjukkan bahwa masa inkubasi penyakit telah terjadi sebelum pasien
masuk rumah sakit, dan infeksi yang baru menunjukkan gejala setelah 72 jam pasien berada
di rumah sakit baru disebut infeksi nosokomial.
Infeksi nosokomial ini dapat berasal dari dalam tubuh penderita maupun luar tubuh.
Infeksi endogen disebabkan oleh mikroorganisme yang semula memang sudah ada didalam
tubuh dan berpindah ketempat baru yang kita sebut dengan self infection atau auto infection,
sementara infeksi eksogen (cross infection) disebabkan oleh mikroorganisme yang berasal
dari rumah sakit dan dari satu pasien ke pasien lainnya.
Sumber infeksi nosokomial :
7. 4
1. Pasien
Pasien merupakan unsur pertama yang dapat menyebarkan infeksi kepada pasien
lainnya, petugas kesehatan, pengunjung kesehatan atau benda dan alat kesehatan
lainnya.
2. Petugas kesehatan
Petugas kesehatan dapat menyebarkan infeksi melalui kontak langsung, yang dapat
menularkan berbagai kuman ke tempat lain.
3. Pengunjung
Pengunjung dapat menyebarkan infeksi yang didapat dari luar ke dalam lingkungan
rumah sakit atau sebaliknya, yang didapat dari dalam rumah sakit keluar rumah sakit
4. Sumber lain
Sumber lain yang dimaksud adalah lingkungan rumah sakit yang meliputi lingkungan
umum atau kondisi kebersihan rumah sakit atau alat yang ada dirumah sakit yang
dibawa oleh pengunjung atau petugas kesehatan kepada pasien atau sebaliknya.
a. Penyebab Infeksi
Penyebab infeksi dibagi menjadi 4 kategori, yaitu:
1. Bakteri
Bakteri merupakan penyebab terbanyak dari infeksi. Ratusan spesies bakteri dapat
menyebabkan penyakit pada tubuh manusia dan dapat hidup didalamnya, bakteri bisa
masuk melalui udara, air, tanah, makanan, cairan dan jaringan tubuh dan benda mati
lainnya.
2. Virus
Virus terutama berisi asam nukleat (nucleic acid) karenanya harus masuk dalam sel
hidup untuk diproduksi.
8. 5
3. Jamur
Jamur merupakan organisme primitif yang dapat hidup di udara, tanah, tanaman, atau di
dalam air. Beberapa jamur juga hidup di dalam tubuh manusia.
4. Parasit
Parasitmerupakanmikroorganisme yangmembutuhkan organisme atau host lainnya untuk
bertahan. Beberapaparasittidakmempengaruhi host yang ia tinggali, sedangkan beberapa
lainnyamengalami pertumbuhan,reproduksi,dan bahkan mengelurkan toksin (racun) yang
menybabkan host mengalami infeksi parasit.
b. Tipe infeksi :
1). Kolonisasi : Merupakan suatu proses dimana benih mikroorganisme menjadi flora
yang menetap/flora residen.
2). Infeksi lokal : spesifik dan terbatas pada bagian tubuh dimana mikroorganisme
tinggal.
3). Infeksi sistemik : terjadi bila mikroorganisme menyebar ke bagian tubuh yang lain
dan menimbulkan kerusakan.
4). Bakterimia : terjadi ketika dalam darah ditemukan adanya bakteri
5). Septikemia : multiplikasi bakteri dalam darah sebagai hasil dari infeksi sistemik
6). Infeksi akut : infeksi yang muncul dalam waktu singkat
7). Infeksi kronik : infeksi yang terjadi secara lambat dalam periode yang lama (dalam
hitungan bulan sampai tahun).
9. 6
c. Rantai infeksi :
Proses tersebut melibatkan beberapa unsur, diantaranya :
1) Reservoir, merupakan habitat pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme,
dapat berupa manusia, binatang, tumbuhan, maupun tanah.
2) Jalan masuk, merupakan jalan masuknya mikroorganisme ke tempat penampungan
dari berbagai kuman, seperti saluran pernapasan, pencernaan, kulit dan lain-lain.
3) Inang (host), merupakan tempat berkembangnya suatu mikroorganisme yang dapat
didukung oleh ketahanan kuman.
4) Jalan keluar, merupakan keluar mikroorganisme dari reservoir, seperti sistem
pernapasan, sistem pencernaan, alat kelamin, dan lain-lain.
5) Jalur penyebaran merupakan jalur yang dapat menyebarkan sebagai kuman
mikroorganisme ke berbagai tempat, seperti air, makanan, udara, dan lain-lain.
d. Tanda Infeksi
1. Demam
Apabila Anda mengalami demam, gemetar, dan menggigil, besar kemungkinan
Anda terinfeksi bakteri. Tetapi, gejala ini juga sering diakibatkan oleh virus flu.
2. Lamanya sakit
Reservior
Jalan keluar kuman
Jalur penyebaran
Inang
Jalan masuk kuman
10. 7
Infeksi virus yang berlangsung terlalu lama bisa berkembang menjadi serius dan
mengundang bakteri, misalnya infeksi sinus.
3. Warna lendir hijau
Sekresi saluran napas akibat infeksi virus seharusnya encer dan bening. Jika cairan
hidung sudah berwarna hijau dan kental, itu adalah tanda infeksi bakteri. Namun,
sering kali perubahan warna dahak dan ingus menjadi kental dan kehijaun ini
merupakan perjalanan klinis ISPA karena virus. Itu sebabnya, gejala ini bukan
indikasi utama pemberian antibiotika.
4. Sakit tenggorokan
Meski tenggorokan berwarna merah dan nyeri saat menelan, dokter akan mencari
tanda bercak putih sebagai petunjuk adanya bakteri sebelum meresepkan antibiotik.
e. Faktor mempengaruhi infeksi
1. Usia ( Bayi : immature system immune pada usia 2-3 bulan IgG, lansia : terjadi
kelemahan system immune ).
2. Heriditas (kelainan bawaan berupa rendahnya serum immunoglobulin).
3. Status imunisasi (status imun lengkap atau tidak ini berhubungan dengan infeksi
yang timbul).
4. Terapi yang sedang dijalani (radiasi atau chemotherapy menyebabkan penekanan
sel-sel darah).
5. Status nutrisi (kondisi status yang kurang baik memudahkan daya tahan tubuh
rendah, berkaitan dengan tidak seimbang proses metabolism dalam tubuh
sehingga akan mempengaruhi sintesa protein).
6. Kelelahan (kelelahan dapat mempermudah timbulnya infeksi akibat tubuh mudah
rentan terhadap penyakit).
11. 8
7. Stress (mengakibatkan peningkatan cortisone, selanjutnya berakibat pada
penurunan anti inflamasi).
8. Cara Penularan Infeksi
1) Kontak tubuh
Kuman masuk kedalam tubuh melalui proses penyebaran secara langsung
maupun tidak langsung. Penyebaran secara langsung melalui sentuhan dengan
kulit, sedangkan secara tidak langsung melalui benda yang terkontaminasi
kuman.
2) Makanan dan Minuman
Terjadinya penyebaran dapat melalui makanan dan minuman yang telah
terkontaminasi, seperti pada penyakit tifus abdominalis, penyakit infeksi cacing,
dan lain-lain.
3) Serangga
Contoh proses penyebaran kuman melalui serangga adalah penyebaran penyakit
malaria oleh plasmodium pada nyamuk aedes dan beberapa penyakit saluran
pencernaan yang dapat ditularkan melalui lalat.
4) Udara
Proses penyebaran kuman melalui udara dapat dijumpai pada penyebaran
penyakit sistem pernafasan (penyebaran kuman tuberkulosis) atau sejenisnya.
9. Pencegahan Infeksi
Beberapa tindakan untuk pencegahan infeksi adalah :
1). Aseptik
Merupakan tidakan yang dilakukan oleh pelayanan kesehatan. Merupakan usaha
untuk mencegah mikroorganisme masuk kedalam tubuh. Tujuan akhirnya
12. 9
adalah mengurangi atau menghilangkan jumlah mikroorganisme, baik pada
permukaan benda hidup maupun benda mati, agar alat-alat kesehatan dapat
dengan aman digunakan.
2). Antiseptik
Upaya pencegahan infeksi dengan membunuh atau menghambat pertumbuhan
mikroorganisme pada kulit dan jaringan tubuh lainnya.
3). Dekontaminasi
Tindakan yang dilakukan agar benda mati dapat ditangani oleh petugas
kesehatan secara aman terutama petugas pembersihan medis sebelu pencucian
dilakukan. Contohnya meja pemeriksaan, alat-alat kesehatan, dan sarung tangan
yang terkontaminasi oleh drah atau cairan tubuh di saat prosedur bedah/tindakan
dilakukan.
4). Pencucian
Tindakan menghilangkan semua mikroorganisme semua darah ,cairan tubuh
,atau setiap benda asing seperti debu dan kotoran.
5). Sterillisasi
Tindakan menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri ,jamur ,parasit dan
vitus) termasu yang berasal dari benda mati (endospora).
6). Desinfeksi
Tindakan menghilangkan sebagian besar (tidak semua) mikroorganisme
penyebab penyakit dari benda mati. Desinfeksi tingkat tinggi dilakukan dengan
merebus atau menggunakan larutan kimia. Tindakan ini dapat menghilangkan
semua mikroorganisme, keculai beberapa bakteri endospora.
13. 10
B. PENGERTIAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN
1. Definisi Keselamatan dan Keamanan
Keselamatan adalah suatu keadaan seseorang atau lebih yang terhindar dari
ancaman bahaya atau kecelakaan. Kecelakaan merupakan kejadian yang tidak dapat
diduga dan tidak diharapkan yang dapat menimbulkan kerugian, sedangkan keamanan
adalah keadaan aman dan tenteram.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan keselamatan dan keamanan :
1. Usia
Pada anak-anak tidak terkontrol dan tidak mengetahui akibat dari apa
yang dilakukan. Pada orang tua atau lansia akan mudah sekali terjatuh
atau kerapuhan tulang.
2. Tingkat kesadaran
Pada pasien koma, menurunnya respons terhadap rangsang, paralisis,
disorientasi, dan kurang tidur.
3. Emosi
Emosi seperti kecemasan, depresi, dan marah akan mudah sekali terjadi
dan berpengaruh terhadap masalah keselamatan dan keamanan.
4. Status mobilisasi
Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot, dan kesadaran
menurun memudahkan terjadinya resiko injuri atau gangguan integritas
kulit.
5. Gangguan persepsi sensori
Kerusakan sensori akan mempengaruhi adaptasi terhadap rangsangan
yang berbahaya seperti gangguan penciuman dan penglihatan.
14. 11
6. Informasi/komunikasi
Gangguan komunikasi seperti afasia atau tidak dapat membaca
menimbulkan kecelakaan.
7. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional
Antibiotik dapat menimbulkan resisten dan syok anafilaktik.
8. Keadaan imunitas
Gangguan imunitas akan menimbulkan daya tahan tubuh yang kurang
sehingga mudah terserang penyakit.
9. Ketidakmampuan tubuh dalam memproduksi sel darah putih
Sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap suatu
penyakit.
10. Status nutrisi
Keadaan nutrisi yang kurang dapat menimbulkan kelemahan dan mudah
terserang penyakit, demikian sebaliknya, kelebihan nutrisi berisiko
terhadap penyakit tertentu.
11. Tingkat pengetahuan
Kesadaran akan terjadinya gangguan keselamatan dan keamanan dapat
diprediksi sebelumnya.
3. Macam-macam bahaya atau kecelakaan :
a) Di rumah
1. Tersedak
2. Jatuh
3. Tertelan alat-alat rumah tangga
4. Tersiram air panas
15. 12
5. Jatuh dari jendela atau tangga
6. Terpotong
7. Luka rusuk atau luka gores
8. Luka bakar
9. Tenggelam
10. Terkena pecahan kaca
11. Terkunci dalam kamar
12. Jatuh dari sepeda
13. Keracunan
b) Di rumah sakit
1. Mikroorganisme
2. Cahaya
3. Kebisingan
4. Temperatur
5. Kelembapan
6. Cidera atau jatuh
7. Kesalahan prosedur
8. Peralatan medik
9. Radiasi
10. Keracunan inhalasi, injeksi
11. Syok elektrik
12. Asfiksia dan kebakaran
16. 13
4. Pencegahan kecelakaan di rumah sakit
1. Mengkaji tingkat kemampuan pasien untuk melindungi diri sendiri dari
kecelakaan.
2. Menjaga keselamatan pasien yang gelisah selama berada di tempat
tidur.
3. Menjaga keselamatan klien dari infeksi dengan mempertahankan
teknik aseptik, menggunakan alat kesehatan sesuai tujuan.
4. Menjaga keselamatan klien yang dibawa dengan kursi roda
5. Menghindari kecelakaan
a. Mengunci roda kereta dorong saat berhenti.
b. Tempat tidur dalam keadaan rendah dan ada penghalang pada
pasien yang gelisah
c. Bel berada pada tempat yang mudah dijangkau.
d. Meja yang mudah dijangkau
e. Kereta dorong ada penghalangnya.
6. Mencegah kecelakaan pada pasien yang menggunakan alat listrik
misalnya suction, kipas angin dan lain-lain.
7. Mencegah kecelakaan pada klien yang menggunakan alat yang mudah
meledak seperti tabung oksigen dan termos
8. Memasang label pada obat, botol, dan obat-obatan yang mudah
terbakar
9. Melindungi semaksimal mungkin klien dari infeksi nosokomial seperti
penempatan klien terpisah antara infeksi dan non-infeksi
10. Mempertahankan ventilasi dan cahaya yang adekuat.
17. 14
11. Mencegah terjadinya kebakaran akibat pemasangan alat bantu
penerangan
12. Mempertahankan kebersihan lantai ruangan dan kamar mandi.
18. 15
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Jadi infeksi dimana dalam suatu keadaan tubuh yang tidak sehat yang menyebabkan
terjadinya suatau gelaja infeksi terhadap pasien terdiri dari bakteri, virus, jamur parasit yang
sewaktu waktu dapet menyerang pasien. Oleh karena itu masyarakat harus bisa menjaga dan
mencegah terkenanya infeksi. Untuk mewujudkan semua itu kita harus menjaga keselamatan
dan keamanan dari penyakit-penyakit yang ada dilingkungan kita maupun masyarakat.
19. 16
DAFTAR PUSTAKA
1. Penulis : Elang Mohamad Atoilah, Amk, S.Sos., M.Kes. 2013 diterbitkan oleh :
Penerbit IN MEDIA http//www.penerbitinmedia.com
2. penerbit : Salemba Medika website : http://www.penerbitsalemba.com
3. file:///E:/materi/Pengertian%20Kenyamanan%20_%20Kanal%20Informasi.htm
4. file:///E:/materi/my%20story%20%20Konsep%20Dasar%20Infeksi.htm
5.file:///E:/materi/Kumpulan%20Informasi%20Tentang%20Infeksi%20_%20Ind
onesia%20Bisa%20Sehat%20!.htm
6.file:///E:/materi/Infeksi%20%20%20Infeksi%20adalah%20-%20Gejala%20-
%20Penyebab%20-%20Pengobatan%20%28Kerjanya%29.htm
7. file:///E:/materi/be%20your%20self%20%20Konsep%20Infeksi.htm
8. http://farmasiblogku.blogspot.co.id/2010/11/makalah-pengertian-infeksi.html?=1
Abaikan sumber dibawah ini
https://positif62.com/eritrosit-leukosit-dan-trombosit-perbedaan-dan-fungsinya/
https://positif62.com/peradangan-tanda-gejala-mekanisme-dan-pengobatan/