SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
i
MAKALAH KEPERAWATAN DASAR 1 TENTANG
KONSEP DIRI
DOSEN PEMBIMBING
Sri Mulyati,S.Kep.Ners
KELOMPOK 9
Anggota :
Alfian Mubarok
Tedi Sutaryadi
Syifa Shofiatul Uula
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN PRODI DIII
KEPERAWATAN
2016/2017
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan bimbingan-Nya kami dapat menyusun makalah Keperawatan Dasar 1 ini yang
berjudul Konsep Diri. Makalah ini disusun selain untuk memenuhi tugas mata
kuliah Keperawat Dasar 1 dari dosen pengampu juga menjadi panduan praktis
bagi para mahasiswa dalam belajar.
Konsep diri merupakan pandangan dan sikap individu terhadap diri sendiri.
Pandangan diri terkait dengan fisik, karakteristik individual, dan motivasi diri.
Pandangan diri tidak hanya meliputi kekuatan-kekuatan individual, tetapi juga
kelemahan bahkan juga kegagalan dirinya. Konsep diri merupakan inti dari
kepribadian individu. Inti kepribadian berperan penting untuk menentukan dan
mengarahkan perkembangan kepribadian serta perilaku individu.
Kami sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan yang ikut serta mensukseskan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa menjadi
sahabat dalam belajar. Kritik dan saran tetap kami harapkan guna perbaikan dan
penyempurnaan pembuatan makalah ini di tahap selanjutnya.
Tasikmalaya, 01 Oktober 2016
Penyusun
i
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................1
C. TUJUAN.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KONSEP DIRI...........................................................................2
B. KOMPONEN KONSEP DIRI ............................................................................2
C. TAHAPAN PERKEMBANGAN KONSEP DIRI ...................................................4
D. JENIS-JENIS KONSEP DIRI..............................................................................5
E. DIMENSI KONSEP DIRI..................................................................................7
F. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSEP DIRI............................................8
G. KONSEP DIRI DAN PRESTASI BELAJAR..........................................................9
H. ASUHAN KEPERAWATAN PADA MASALAH KONSEP DIRI.............................9
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN ..............................................................................................12
B. SARAN.........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
ii
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu penentu dalam keberhasilan perkembangan adalah
konsep diri. Konsep diri merupakan faktor penting di dalam berinteraksi.
Hal ini disebabkan oleh setiap individu dalam bertingkah laku sedapat
mungkin disesuaikan dengan konsep diri. Kemampuan manusia bila
dibandingkan dengan mahluk lain adalah lebih mampu menyadari siapa
dirinya, mengobservasi diri dalam setiap tindakan serta mampu
mengevaluasi setiap tindakan sehingga mengerti dan memahami tingkah
laku yang dapat diterima oleh lingkungan. Dengan demikian manusia
memiliki kecenderungan untuk menetapkan nilai-nilai pada saat
mempersepsi sesuatu. Setiap individu dapat saja menyadari keadaannya
atau identitas yang dimilikinya, akan tetapi yang lebih penting adalah
menyadari seberapa baik atau buruk keadaan yang dimiliki serta
bagaimana harus bersikap terhadap keadaan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1) Apakah pengertian konsep diri ?
2) Bagaimanakah komponen-komponen konsep diri ?
3) Bagaimanakah tahapan konsep diri ?
4) Apa sajakah jenis-jenis konsep diri ?
5) Bagaimanakah dimensi konsep diri ?
6) Apa sajakah faktor yang mempengaruhi konsep diri ?
7) Bagaimanakah hubungan antara konsep diri dan prestasi belajar ?
8) Bagaimanakah asuhan keperawatan pada masalah konsep diri ?
C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa dapat memahami konsep diri.
b. Tujuan Khusus
1) Untuk memahamipengertian konsep diri.
2) Untuk memahami komponen-komponen konsep diri.
3) Untuk memahamitahapan konsep diri.
4) Untuk memahamijenis-jenis konsep diri.
5) Untuk memahamidimensi konsep diri.
6) Untuk memahamifaktor yang mempengaruhi konsep diri.
7) Untuk memahamihubungan antara konsep diri dan prestasi belajar.
8) Untuk memahami asuhan keperawatan pada masalah konsep diri.
1
i
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian Konsep Diri
Konsep diri merupakan bagian dari masalah kebutuhan psikososial
yang tidak didapat sejak lahir, akan tetapi dapat dipelajari sebagai hasil
dari pengalaman seseorang terhadap dirinya. Konsep diri ini berkembang
secara bertahap sesuai dengan tahap perkembangan psikososial seseorang.
Secara umum, konsep diri adalah semua tanda, keyakinan, dan
pendirian yang merupakan suatu pengetahuan individu tentang dirinya
yang dapat mempengaruhi hubungannya dengan orang lain, termasuk
karakter, kemampuan, nilai, ide, dan tujuan.(A.Aziz Alimul H, 2009).
Selain itu terdapat juga pengertian konsep diri menurut para ahli :
a. Menurut Hurlock, konsep diri adalah konsep seseorang dari siapa dan
apa dia itu. Konsep ini merupakan bayangan cermin, ditentukan
sebagian besar oleh peran dan hubungan dengan orang lain, dan apa
yang kiranya reaksi orang lain terhadapnya. Konsep diri mencakup
citra diri fisik dan psikologis. Citra diri fisik biasanya berkaitan dengan
penampilan, sedangkan citra diri psikologis berdasarkan atas pikiran,
perasaan, dan emosi.
b. Menurut Song dan Hattie, mengemukakan bahwa konsep diri terdiri
atas konsep diri akademis dan non akademis. Selanjutnya konsep diri
non akademis dapat dibedakan menjadi konsep diri sosial dan
penampilan diri.
c. Menurut Burns, Konsep Diri adalah hubungan antara sikap dan
keyakinan tentang diri kita sendiri.
d. Menurut William D, konsep diri merupakan persepsi individu terhadap
dirinya sendiri yang bersifat psikis dan sosial sebagai hasil interaksi
dengan orang lain.
e. Menurut Cawagas, Konsep Diri mencakup seluruh pandangan individu
akan dimensi fisik, karakteristik pribadi, motivasi, kelemahan,
kepandaian, kegagalan dan lain sebagainya.
B. Komponen Konsep Diri
Konsep diri terdiri dari Citra Tubuh (Body Image), Ideal Diri (Self Ideal),
Harga Diri (Self Esteem), Peran (Self Rool) dan Identitas (Self Idencity).
a. Citra Tubuh (Body Image)
Body Image (Citra Tubuh) adalah sikap individu terhadap dirinya
baik disadari maupun tidak disadari meliputi persepsi masa lalu atau
sekarang.
2
i
Body image berkembang secara bertahap selama beberapa tahun
dimulai sejak anak belajar mengenal tubuh dan struktur, fungsi,
kemampuan dan keterbatasan mereka. Body Image (Citra Tubuh)
dapat berubah dalam beberapa jam, hari, minggu ataupun bulan
tergantung pada stimuli eksterna dalam tubuh dan perubahan aktual
dalam penampilan, struktur dan fungsi.
b. Ideal Diri (Self Ideal)
Ideal Diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia
seharusnya bertingkah laku berdasarkan standar pribadi. Standar dapat
berhubungan dengan tipe orang yang diinginkan atau disukainya atau
sejumlah aspirasi, tujuan, nilai yang diraih. Ideal diri akan
mewujudkan cita-cita ataupun penghargaan diri berdasarkan norma-
norma sosial di masyarakat tempat individu tersebut melahirkan
penyesuaiandiri. Ideal diri berperan sebagai pengatur internal dan
membantu individu mempertahankan kemampuan menghadapi konflik
atau kondisi yang membuat bingung.
Pembentukan ideal diri dimulai pada masa anak-anak dipengaruhi
oleh orang yang dekat dengan dirinya yang memberikan harapan atau
tuntunan tertentu. Seiring dengan berjalannya waktu individu
menginternalisasikan harapan tersebut dan akan membentuk dari dasar
ideal diri. Pada usia remaja, ideal diri akan terbentuk melalui proses
identifikasi pada orang tua, guru dan teman. Pada usia yang lebih tua
dilakukan penyesuaian yang merefleksikan berkurangnya kekuatan
fisik dan perubahan peran serta tanggung jawab.
c. Harga Diri (Self Esteem)
Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai
dengan menganalisis seberapa banyak kesesuaian tingkah laku dengan
ideal dirinya. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain, yaitu
dicintai, dihormati dan dihargai. Mereka yang menilai dirinya positif
cenderung bahagia, sehat, berhasil dan dapat menyesuaikan diri,
sebaliknya individu akan merasa dirinya negatif, relatif tidak sehat,
cemas, tertekan, pesimis, merasa tidak dicintai atau tidak diterima di
lingkungannya.
Harga diri dibentuk sejak kecil dari adanya penerimaan dan
perhatian. Harga diri akan meningkat sesuai dengan meningkatnya
usia. Harga diri akan sangat mengancam pada saat pubertas, karena
pada saat ini harga diri mengalami perubahan, karena banyak
keputusan yang harus dibuat menyangkut dirinya sendiri.
3
i
d. Peran
Peran adalah serangkaian pada sikap perilaku, nilai dan tujuan
yang diharapkan oleh masyarakat dihubungkan dengan fungsi individu
di dalam kelompok sosial.
Setiap orang disibukkan oleh beberapa peran yang berhubungan
dengan posisi pada tiap waktu sepanjang daur kehidupannya. Harga
diri yang tinggi merupakan hasil dari peran yang memenuhi kebutuhan
dan cocok dengan ideal diri.
e. Identitas Diri
Identitas diri adalah kesadaran tentang diri sendiri yang dapat
diperoleh individu dari observasi dan penilaian dirinya, menyadari
bahwa indvidu dirinya berbeda dengan orang lain. Seseorang yang
mempunyai perasaan identitas diri yang kuat akan memandang dirinya
berbeda dengan orang lain, dan tidak ada duanya. Identitas
berkembang sejak masa kanak-kanak, bersamaan dengan
berkembangnya konsep diri. Dalam identitas diri, respek terhadap diri,
mampu menguasai diri, mengatur diri dan menerima diri.
C. Tahapan Perkembangan Konsep Diri
Menurut teori psikososial, perkembangan konsep diri dapat dibagi ke
dalam beberapa tahap, yaitu :
1-1tahun
a. Menumbuhkan rasa percaya dari konsistensi dalam interaksi
pengasuhan dan pemeliharaan yang dilakukan oleh orang tua atau
orang lain.
b. Membedakan dirinya dari lingkungan.
3-3Tahun
a. Mulai menyatakan apa yang disukai dan yang tidak disukai.
b. Meningkatnya kemandirian dalam berfikir dan bertindak.
c. Menghargai penampilan dan fungsi tubuh.
d. Mengembangkan diri dengan mencontoh orang yang dikagumi,
meniru, dan bersosialisasi.
3-6tahun
a. Memiliki inisiatif.
b. Mengenali jenis kelamin.
c. Meningkatnya kesadaran hati.
d. Meningkatnya keterampilan berbahasa, termasuk pengenalan akan
perasaan seperti senang, kecewa, dan sebagainya.
e. Sensitif terhadap umpan balik dari keluarga.
4
i
6-12 tahun
a. Menggabungkan umpan balik dari teman sebaya dan guru,
keluarga tidak lagi dominan.
b. Meningkatnya harga diri dengan penguasaan keterampilan baru
(misalnya membaca, matematika, olahraga, musik).
c. Menguatnya identitas seksual.
d. Menyadari kekuatan dan kelemahan.
12-20 tahun
a. Menerima perubahan tubuh atau kedewasaan.
b. Belajar tentang sikap, nilai, keyakinan dan menentukan tujuan
masa depan.
c. Merasa positif atas berkembangnya konsep diri.
d. Berinteraksi dengan orang-orang yang menurutnya menarik secara
seksual atau intelektual.
20-40 tahun
a. Memiliki hubungan yang intim dengan keluarga dan orang-orang
lain.
b. Memiliki perasaan yang stabil dan positif mengenal diri.
c. Mengalami keberhasilan transisi peran dan meningkatnya tanggung
jawab.
40-60 tahun
a. Dapat menerima perubahan penampilan dan ketahanan fisik.
b. Mengevaluasi ulang tujuan hidup.
c. Merasa nyaman dengan proses penuaan.
Di atas 60 tahun
a. Merasa positif mengenai hidup dan makna kehidupan.
b. Berkeinginan untuk meninggalkan warisan bagi generasi
berikutnya.
D. Jenis-Jenis Konsep Diri
1) Jenis konsep diri seseorang yang mempunyai tanda positif
a. Yakin akan kemampuan dalam mengatasi masalah. Orang ini
mempunyai rasa percaya diri sehingga merasa mampu dan yakin
untuk mengatasi masalah yang dihadapi, tidak lari dari masalah,
dan percaya bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
b. Merasa setara dengan orang lain. Ia selalu merendah diri, tidak
sombong, tidak mencela atau meremehkan siapapun, selalu
menghargai orang lain.
5
i
c. Menerima pujian tanpa rasa malu. Ia menerima pujian tanpa rasa
malu tanpa menghilangkan rasa merendah diri. Jadi meskipun ia
menerima pujian ia tidak membanggakan dirinya apalagi
meremehkan orang lain.
d. Menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan dan
keinginan serta perilaku yang tidak seharusnya disetujui oleh
masyarakat. Ia peka terhadap perasaan orang lain sehingga
perasaan orang lain sehingga akan menghargai perasaan orang lain
meskipun kadang tidak di setujui oleh msyarakat.
e. Mampu memperbaiki karena ia sanggup mengungkapkan aspek-
aspek kepribadian tidak disenangi dan berusaha mengubahnya. Ia
mampu untuk mengintrospeksi dirinya sendiri sebelum
mengintrospeksi orang lain, dan mampu untuk mengubahnya
menjadi lebih baik agar diterima di lingkungannya.
2) Jenis konsep diri seseorang yang mempunyai tanda negatif
a. Peka terhadap kritik. Orang ini sangat tidak tahan kritik yang
diterimanya dan mudah marah, hal ini berarti dilihat dari faktor
yang mempengaruhi dari individu tersebut belum dapat
mengendalikan emosinya, sehingga kritikan dianggap sebagai hal
yang salah. Bagi orang seperti ini koreksi sering dipersepsi sebagai
usaha untuk menjatuhkan harga dirinya.
b. Responsif sekali terhadap pujian. Walaupun ia mungkin berpura-
pura menghindari pujian, ia tidak dapat menyembunyikan
antusiasmenya pada waktu menerima pujian. Buat orang seperti
ini, segala macam embel-embel yang menjungjung harga dirinya
menjadi pusat perhatian. Bersamaan dengan kesenangannya
terhadap pujian, merekapun hiperkritis terhadap orang lain.
c. Cenderung bersikap hiperkritis. Ia selalu mengeluh, mencela atau
meremhkan apapun dan siapapun. Mereka tidak pandai dan tidak
sanggup mengungkapkan penghargaan atau pengakuan pada
kelebihan orang lain.
d. Cenderung merasa tidak disenangi oleh orang lain. Ia merasa tidak
diperhatikan, karena itulah ia beraksi pada orang lain sebagai
musuh, sehingga tidak dapat melahirkan kehangatan dan keakraban
persahabatan, berarti invidu tersebut merasa rendah diri atau
bahkan berperilaku yang tidak disenangi, atau bahkan yang
melibatkan fisik yaitu mengajak berkelahi (bermusuhan).
e. Bersikap pesimis terhadap kompetisi. Hal ini terungkap dalam
keengganannya untuk bersaing dengan orang lain dalam membuat
prestasi. Ia akan menganggap tidak akan berdaya melawan
persaingan yang merugikan dirinya.
6
i
E. Dimensi Konsep Diri
Secara umum, sejumlah ahli menyebutkan 3 dimensi konsep diri,
meskipun dengan menggunakan istilah yang berbeda-beda. Calhoun dan
Acocella menyebutkan dimensi utama dari konsep diri, yaitu dimensi
pengetahuan, dimensi pengharapan, dan dimensi penilaian. Sedangkan
Paul J. Cenci menyebutkan ketiga dimensi konsep diri dengan istilah :
dimensi gambaran diri (sell image), dimensi penilaian diri (self ideal).
Sebagian ahli lain menyebutnya dengan istilah : cita diri, harga diri dan
diri ideal.
1) Pengetahuan
Dimensi pertama dari konsep diri adalah apa yang kita ketahui
tentang konsep diri atau penjelasan dari “siapa saya” yang akan
memberi gambaran tentang diri saya. Singkatnya, dimensi
pengetahuan (kognitif) dari konsep diri mencakup segala sesuatu
yang kita pikirkan tentang diri kita sebagai pribadi, seperti “saya
pintar”, “saya anak baik”, dan seterusnya. Persepsi kita tentang diri
kita seringkali tidak sama dengan kenyataan adanya diri yang
sebenarnya. Penglihatan tentang diri kita hanyalah merupakan
rumusan, definisi atau versi subjektif pribadi kita tentang diri kita
sendiri. Penglihatan itu dapat sesuai atau tidak sesuai dengan
kenyataan diri kita yang sesungguhnya. Demikian juga, gambaran
diri yang kita miliki tentang diri kita sering kali tidak sesuai
dengan gambaran orang lain atau masyarakat tentang diri kita.
Sebab, dihadapan orang lain atau masyarakat kita sering kali
berusaha menyembunyikan atau menutupi segi-segi tertentu dari
diri kita untuk menciptakan kesan yang lebih baik.
2) Harapan
Dimensi kedua dari konsep diri adalah dimensi harapan yang
dicita-citakan di masa depan. Singkatnya, kita juga mempunyai
pengharapan bagi diri kita sendiri. Cita-cita diri (self-ideal) terdiri
atas dambaan, aspirasi, harapan, keinginan bagi diri kita, atau
menjadi manusia seperti apa yang kita inginkan. Tetapi, perlu
diingat bahwa cita-cita diri belum tentu sesuai dengan kenyataan
yang sebenarnya dimiliki seseorang. Meskipun demikian, cita-cita
diri anda akan menentukan konsep diri anda dan menjadi faktor
paling penting dalam menentukan perilaku anda. Harapan atau
cita-cita diri anda akan membangkitkan kekuatan yang mendorong
anda menuju masa depan dan akan memandu aktifitas anda dalam
perjalanan hidup anda.
i
7
3) Penilaian
Dimensi ketiga konsep diri adalah penilaian kita terhadap diri kita
sendiri. Penilaian konsep diri merupakan pandangan kita tentang
harga atau kewajaran kita sebagai pribadi.
Orang yang hidup dengan standar dan harapan-harapan untuk
dirinya sendiri yang menyukai siapa dirinya, apa yang sedang
dikerjakannya, dan akan kemana dirinya, akan memiliki rasa harga
diri yang tinggi. Sebaliknya, orang yang terlalu jauh dari standar
dan harapan-harapannya akan memiliki rasa harga diri yang
rendah.
F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri
1) Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud di sini adalah lingkungan fisik dan
lingkungan psikologis. Lingkungan fisik adalah segala sarana yang
dapat menunjang perkembangan konsep diri, sedangkan
lingkungan psikologis adalah segala lingkungan yang dapat
menunjang kenyamanan dan perbaikan psikologis yang dapat
mempengaruhi perkembangan konsep diri.
2) Stresor
Stresor dapat memperkuat konsep diri seseorang apabila ia mampu
mengatasinya dengan sukses. Di sisi lain, stresor juga dapat
menyebabkan respons maladaptif, seperti menarik diri, ansietas,
bahkan penyalahgunaan zat. Mekanisme koping yang gagal dapat
menyebabkan seseorang merasa cemas, menarik diri, depresi,
mudah tersinggung, rasa bersalah, dan marah, dan hal ini akan
memengaruhi konsep diri mereka.
3) Pengalaman Masa Lalu
Adanya umpan baik dari orang-orang penting, situasi stresor
sebelumnya, penghargaan diri dan pengalaman sukses atau gagal
sebelumnya, pengalaman penting dalam hidup, atau faktor yang
berkaitan dengan masalah stresor, usia, sakit yang diderita, atau
trauma, semuanya dapat memengaruhi perkembangan konsep diri.
4) Tingkat Tumbuh Kembang
Adanya dukungan mental yang cukup akan membentuk konsep diri
yang cukup baik. Sebaliknya, kegagalan selama masa tumbuh
kembang akan membentuk konsep diri yang kurang memadai.
5) Faktor Eksternal dan Internal
Kekuatan dan perkembangan individu sangat berpengaruh terhadap
konsep diri mereka. Pada dasarnya, individu memiliki dua sumber
kekuatan, yakni sumber eksternal dan sumber internal.
i
8
Sumber eksternal meliputi dukungan masyarakat yang ditunjang
dengan kekuatan ekonomi yang memadai. Sedangkan sumber
internal meliputi kepercayaan diri dan nilai-nilai yang dimiliki.
6) Penyakit
Kondisi sakit juga dapat memengaruhi konsep diri seseorang.
Seorang wanita yang menjalani operasi mastektomi mungkin akan
menganggap dirinya kurang menarik, dan ini akan memengaruhi
caranya dalam bertindak dan menilai diri sendiri.
G. Konsep diri dan Prestasi Belajar
Bahwa konsep dan prestasi belajar siswa di sekolah mempunyai hubungan
yang erat. Siswa yang berprestasi tinggi cenderung memiliki konsep diri
yang berbeda dengan siswa yang berprestasi rendah. Siswa yang
berprestasi rendah akan memandang diri mereka sebagai orang yang tidak
mempunyai kemampuan dan kurang dapat melakukan penyesuaian diri
yang kuat dengan siswa lain. Mereka juga cenderung memandang orang-
orang disekitarnya sebagai lingkungan yang tidak dapat menerimanya.
Lain halnya dengan siswa yang berprestasi tinggi, akan menganggap
keberhasilan sebagai hasil kerja keras dan karena faktor kemampuannya.
H. Asuhan Keperawatan pada Masalah Konsep Diri
1) Pengkajian Keperawatan
Pengkajian terhadap masalah konsep diri adalah persepsi diri atau pola
konsep diri, pola berhubungan atau peran, pola reproduksi, koping
terhadap stres, serta adanya nilai keyakinan dan tanda-tanda ke
arahperubahan fisik, seperti kecemasan, ketakutan, rasa marah, rasa
bersalah, dan lain-lain.
2) Diagnosis Keperawatan
a. Gangguan konsep diri (gambaran diri) dikarenakan perubahan fisik
atau kehilangan bagian tubuh.
b. Gangguan konsep diri (harga diri) dikarenakan harapan diri yang
tidak realistis.
c. Gangguan konsep diri (identitas diri) dikarenakan harapan orang
tua yang tidak realistis.
d. Gangguan konsep diri (peran) dikarenakan ketidakmampuan
menerima peran dan pekerjaan baru di masyarakat.
i
9
3) Perencanaan dan Tindakan Keperawatan
a. Meningkatkan gambaran (citra) diri pasien, dengan cara:
1. Menciptakan hubungan saling percaya dengan mendorong
pasien untuk membicarakan perasaan tentang dirinya.
2. Meningkatkan interaksi sosial dengan cara membantu
pasien untuk menerima pertolongan dari orang lain,
mendorong pasien untuk melakukan aktivitas sosial,
menerima keadaan dirinya, dan lain-lain.
3. Bila terjadi perubahan atau kehilangan fungsi tubuh,
berikan pemahaman tentang arti kehilangan. Mendorong
pasien untuk bereaksi terhadap kehilangan dan menggali
alternatif yang nyata guna membantu mengatasinya.
b. Meningkatkan harga diri pasien, dengan cara:
1. Membantu pasien untuk mengurangi ketergantungan
dengan bersikap mendukung dan menerima. Memberi
kesadaran pada pasien akan pentingnya keinginan atau
semangat hidup yang tinggi.
2. Meningkatkan sensitivitas pasien terhadap dirinya dengan
memberi perhatian, membangun harga diri dengan memberi
umpan balik positif atas penyelesaian yang dicapai,
menghargai privasi, dan mendorong pasien untuk
melakukan latihan yang membangkitkan harga dirinya.
3. Membantu pasien mengekspresikan pikiran dan perasaan
dengan mendorong pengungkapan perasaan, baik positif
maupun negatif.
4. Memberi kesempatan untuk melakukan aktivitas sosial
yang positif. Mendorong pasien untuk berhubungan dengan
teman atau kerabat dekat dan terlibat dengan aktivitas
sosial.
5. Memberi kesempatan mengembangkan keterampilan sosial
dan vokasional dengan cara mendorong sikap optimis dan
berpartisipasi dalam segala aktivitas.
c. Memperbaiki identitas diri pasien, dengan cara:
1. Mengenal diri sendiri sebagai bagian dari tubuh dan
terpisah dengan orang lain.
2. Mengakui seksualitasnya sendiri.
3. Memandang berbagai aspek dalam dirinya sebagai suatu
keselarasan.
4. Menilai diri sendiri sesuai dengan penilaian di masyarakat.
i
10
d. Meningkatkan atau memperbaiki peran pasien, dengan cara:
1. Membantu meningkatkan kejelasan perilaku dan
pengetahuan yang sesuai dengan peran.
2. Mempertahankan konsistensi terhadap peran yang
dilakukan.
3. Menyesuaikan antara peran yang diemban.
4. Menyelaraskan antara budaya dan harapan terhadap
perilaku peran.
e. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi terhadap masalah konsep diri secara umum dapat dinilai
dari kemampuan untuk menerima diri, menghargai diri, melakukan
peran yang sesuai, dan mampu menunjukkan identitas diri.
i
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi, konsep diri adalah gagasan tentang konsep diri yang mencakup
keyakinan, pandangan dan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri.
Konsep diri terdiri atas bagaimana cara kita melihat konsep diri sebagai
pribadi, bagaimana kita merasa tentang konsep diri, dan bagaimana
kemampuan berpikir seseorang. Semakin baik atau positif konsep diri
seseorang maka akan semakin mudah ia mencapai keberhasilan. Sebab,
dengan konsep diri yang baik atau positif, seseorang akan bersikap
optimis, berani mencoba hal-hal baru, berani sukses dan berani pula gagal,
penuh percaya diri, antusias, merasa diri berharga, berani menetapkan
tujuan hidup, serta bersikap dan berpikir secara positif. Sebaliknya,
semakin jelek atau negatif konsep diri, maka akan semakin sulit seseorang
untuk berhasil. Sebab, dengan konsep diri yang jelek atau negatif, akan
mengakibatkan tumbuh rasa tidak percaya diri, takut gagal sehingga tidak
berani mencoba hal-hal yang baru dan menantang, merasa diri bodoh,
rendah diri, merasa diri tidak berguna, pesimis, serta berbagai perasaan
dan perilaku inferior lainnya.
B. Saran
Untuk membangun konsep diri, kita harus belajar menyukai diri
sendiri, mengembangkan pikiran yang positif, memperbaiki hubungan
interpersonal ke yang lebih baik, sikap aktif yang positif, dan menjaga
keseimbangan hidup.
Semua yang kita lakukan pasti ada manfaatnya, begitu juga dalam
memahami konsep diri, kita menjadi bangga dengan diri sendiri, percaya
diri penuh, dapat beradaptasi dengan lingkungan, dan mencapai sebuah
kebahagiaan dalam hidup.
i
12
DAFTAR PUSTAKA
Buku A.Aziz Alimul H. 2009. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Buku Tarwoto dan Wartonah. 2010, 2006, 2004. Kebutuhan Dasar Manusia dan
Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Media.
Buku ajar kebutuhan dasar manusia : teori dan aplikasi dalam praktik atau oleh
Wahit Iqbal Mubarak, Nurul Chayatin ; editor, Eka Anisa Mardella. Jakarta :
EGC, 2007.
https://dpdldiisumenep.wordpress.com/berita/pengertian-konsep-diri/
http://konsepdiri.weebly.com/sekilas-tentang-konsep-diri.html
http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertian-konsep-diri-dan-menurut-para-
ahli.html

More Related Content

What's hot

Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusia
Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran ManusiaTingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusia
Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusiapjj_kemenkes
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanHiiendry Pangestu
 
Mobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasiMobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasirudi mirino
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienzulindarisma
 
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiSulistia Rini
 
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan NyamanAsuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyamanpjj_kemenkes
 
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaAgus Arianto
 
Gangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriGangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriSiti Maemunah
 
Penerapan Sosial Budaya dalam Rumah Sakit
Penerapan Sosial Budaya dalam Rumah SakitPenerapan Sosial Budaya dalam Rumah Sakit
Penerapan Sosial Budaya dalam Rumah SakitFitria Anwarawati
 
Makalah transkultural komplit
Makalah transkultural komplitMakalah transkultural komplit
Makalah transkultural komplitAdi Adriansyah
 
SOAL OKSIGENASI
SOAL OKSIGENASISOAL OKSIGENASI
SOAL OKSIGENASISyifaARN
 
5. Legal Etik Keperawatan Jiwa.pptx
5. Legal Etik Keperawatan Jiwa.pptx5. Legal Etik Keperawatan Jiwa.pptx
5. Legal Etik Keperawatan Jiwa.pptxRubiy1
 
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisiAsuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisiSulistia Rini
 
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Ns. Lutfi
 
EVALUASI KEPERAWATAN.pptx
EVALUASI KEPERAWATAN.pptxEVALUASI KEPERAWATAN.pptx
EVALUASI KEPERAWATAN.pptxNaftaAurora1
 

What's hot (20)

Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusia
Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran ManusiaTingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusia
Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran Manusia
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
 
Mobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasiMobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasi
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisi
 
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan NyamanAsuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
 
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
 
terapi modalitas
terapi modalitasterapi modalitas
terapi modalitas
 
Gangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriGangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep Diri
 
Penerapan Sosial Budaya dalam Rumah Sakit
Penerapan Sosial Budaya dalam Rumah SakitPenerapan Sosial Budaya dalam Rumah Sakit
Penerapan Sosial Budaya dalam Rumah Sakit
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Konsep diri
Konsep  diriKonsep  diri
Konsep diri
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Makalah transkultural komplit
Makalah transkultural komplitMakalah transkultural komplit
Makalah transkultural komplit
 
SOAL OKSIGENASI
SOAL OKSIGENASISOAL OKSIGENASI
SOAL OKSIGENASI
 
5. Legal Etik Keperawatan Jiwa.pptx
5. Legal Etik Keperawatan Jiwa.pptx5. Legal Etik Keperawatan Jiwa.pptx
5. Legal Etik Keperawatan Jiwa.pptx
 
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisiAsuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
 
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
 
EVALUASI KEPERAWATAN.pptx
EVALUASI KEPERAWATAN.pptxEVALUASI KEPERAWATAN.pptx
EVALUASI KEPERAWATAN.pptx
 

Similar to KONSEP DIRI DALAM

Hal2 yang berhubungan dngan konsep diri
Hal2 yang berhubungan dngan konsep diriHal2 yang berhubungan dngan konsep diri
Hal2 yang berhubungan dngan konsep diriDeep Walker
 
PENGERTIAN KONSEP KENDIRI
PENGERTIAN KONSEP KENDIRIPENGERTIAN KONSEP KENDIRI
PENGERTIAN KONSEP KENDIRIxue er tui
 
Ppt ueu-psikososial-dan-kebudayaan-dalam-keperawatan-pertemuan-1-
Ppt ueu-psikososial-dan-kebudayaan-dalam-keperawatan-pertemuan-1-Ppt ueu-psikososial-dan-kebudayaan-dalam-keperawatan-pertemuan-1-
Ppt ueu-psikososial-dan-kebudayaan-dalam-keperawatan-pertemuan-1-deviaulia8
 
Konsep diri bahan baca
Konsep diri   bahan bacaKonsep diri   bahan baca
Konsep diri bahan bacaAmir Khan
 
Makul Etika Profesi Kelompok 7 KEPRIBADIAN, KONSEP DIRI, DAN CITRA DIRI
Makul Etika Profesi Kelompok 7 KEPRIBADIAN, KONSEP DIRI, DAN CITRA DIRIMakul Etika Profesi Kelompok 7 KEPRIBADIAN, KONSEP DIRI, DAN CITRA DIRI
Makul Etika Profesi Kelompok 7 KEPRIBADIAN, KONSEP DIRI, DAN CITRA DIRIPet-pet
 
KONSEP DIRI TM 2.pdf
KONSEP DIRI TM 2.pdfKONSEP DIRI TM 2.pdf
KONSEP DIRI TM 2.pdfTYASLARASATI
 
Konsep diri remaja
Konsep diri remajaKonsep diri remaja
Konsep diri remajadantirm
 
Konsep diri converted
Konsep diri convertedKonsep diri converted
Konsep diri convertedEndah Halim
 
Konsep diri b.prmita
Konsep diri b.prmitaKonsep diri b.prmita
Konsep diri b.prmitaasri kyufan
 
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdfBhinekaTemplate
 

Similar to KONSEP DIRI DALAM (20)

Hal2 yang berhubungan dngan konsep diri
Hal2 yang berhubungan dngan konsep diriHal2 yang berhubungan dngan konsep diri
Hal2 yang berhubungan dngan konsep diri
 
PENGERTIAN KONSEP KENDIRI
PENGERTIAN KONSEP KENDIRIPENGERTIAN KONSEP KENDIRI
PENGERTIAN KONSEP KENDIRI
 
Psisos.9.05
Psisos.9.05Psisos.9.05
Psisos.9.05
 
Kelompok 12
Kelompok 12Kelompok 12
Kelompok 12
 
Self & self esteem
Self & self esteemSelf & self esteem
Self & self esteem
 
Ppt ueu-psikososial-dan-kebudayaan-dalam-keperawatan-pertemuan-1-
Ppt ueu-psikososial-dan-kebudayaan-dalam-keperawatan-pertemuan-1-Ppt ueu-psikososial-dan-kebudayaan-dalam-keperawatan-pertemuan-1-
Ppt ueu-psikososial-dan-kebudayaan-dalam-keperawatan-pertemuan-1-
 
Konsep diri bahan baca
Konsep diri   bahan bacaKonsep diri   bahan baca
Konsep diri bahan baca
 
Makul Etika Profesi Kelompok 7 KEPRIBADIAN, KONSEP DIRI, DAN CITRA DIRI
Makul Etika Profesi Kelompok 7 KEPRIBADIAN, KONSEP DIRI, DAN CITRA DIRIMakul Etika Profesi Kelompok 7 KEPRIBADIAN, KONSEP DIRI, DAN CITRA DIRI
Makul Etika Profesi Kelompok 7 KEPRIBADIAN, KONSEP DIRI, DAN CITRA DIRI
 
KONSEP DIRI TM 2.pdf
KONSEP DIRI TM 2.pdfKONSEP DIRI TM 2.pdf
KONSEP DIRI TM 2.pdf
 
Bab6
Bab6Bab6
Bab6
 
Konsep diri remaja
Konsep diri remajaKonsep diri remaja
Konsep diri remaja
 
Konsep diri converted
Konsep diri convertedKonsep diri converted
Konsep diri converted
 
Tugas kelompok pak juned
Tugas kelompok pak junedTugas kelompok pak juned
Tugas kelompok pak juned
 
Tugas kelompok pak juned
Tugas kelompok pak junedTugas kelompok pak juned
Tugas kelompok pak juned
 
Tugas pak junet, caca
Tugas pak junet, cacaTugas pak junet, caca
Tugas pak junet, caca
 
Konsep diri b.prmita
Konsep diri b.prmitaKonsep diri b.prmita
Konsep diri b.prmita
 
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf
 
Nelli ppd
Nelli ppdNelli ppd
Nelli ppd
 
Nola ppd
Nola ppdNola ppd
Nola ppd
 
Diri sosial
Diri sosialDiri sosial
Diri sosial
 

More from siakadurban

Perspektif keperawatan anak - d3 keperawatan
Perspektif keperawatan anak - d3 keperawatanPerspektif keperawatan anak - d3 keperawatan
Perspektif keperawatan anak - d3 keperawatansiakadurban
 
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatan
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatanmakalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatan
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatansiakadurban
 
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatan
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatankonsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatan
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatansiakadurban
 
Makalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyamanMakalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyamansiakadurban
 
powerpoint Konsep sexsualitas
powerpoint Konsep sexsualitaspowerpoint Konsep sexsualitas
powerpoint Konsep sexsualitassiakadurban
 
makalah konsep seksual - d3 keperawatan
makalah konsep seksual - d3 keperawatan makalah konsep seksual - d3 keperawatan
makalah konsep seksual - d3 keperawatan siakadurban
 
Power point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahatPower point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahatsiakadurban
 
makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuh
makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuhmakalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuh
makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuhsiakadurban
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitsiakadurban
 
oksigenasi - sistem pernapasan pada manusia
oksigenasi - sistem pernapasan pada manusiaoksigenasi - sistem pernapasan pada manusia
oksigenasi - sistem pernapasan pada manusiasiakadurban
 
Gizi dan diet - makanan remaja dan diet diabetes melitus
Gizi dan diet -  makanan remaja dan diet diabetes melitusGizi dan diet -  makanan remaja dan diet diabetes melitus
Gizi dan diet - makanan remaja dan diet diabetes melitussiakadurban
 
gizi diet pada bayi dan anak
gizi diet  pada bayi dan anakgizi diet  pada bayi dan anak
gizi diet pada bayi dan anaksiakadurban
 
Musculoskeletal - sistem gerak tulang sendi dan otot
Musculoskeletal - sistem gerak tulang sendi dan ototMusculoskeletal - sistem gerak tulang sendi dan otot
Musculoskeletal - sistem gerak tulang sendi dan ototsiakadurban
 
Power point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusia
Power point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusiaPower point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusia
Power point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusiasiakadurban
 
kelenjar Endokrin - hormon
kelenjar Endokrin - hormonkelenjar Endokrin - hormon
kelenjar Endokrin - hormonsiakadurban
 

More from siakadurban (15)

Perspektif keperawatan anak - d3 keperawatan
Perspektif keperawatan anak - d3 keperawatanPerspektif keperawatan anak - d3 keperawatan
Perspektif keperawatan anak - d3 keperawatan
 
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatan
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatanmakalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatan
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatan
 
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatan
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatankonsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatan
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatan
 
Makalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyamanMakalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyaman
 
powerpoint Konsep sexsualitas
powerpoint Konsep sexsualitaspowerpoint Konsep sexsualitas
powerpoint Konsep sexsualitas
 
makalah konsep seksual - d3 keperawatan
makalah konsep seksual - d3 keperawatan makalah konsep seksual - d3 keperawatan
makalah konsep seksual - d3 keperawatan
 
Power point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahatPower point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahat
 
makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuh
makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuhmakalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuh
makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuh
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolit
 
oksigenasi - sistem pernapasan pada manusia
oksigenasi - sistem pernapasan pada manusiaoksigenasi - sistem pernapasan pada manusia
oksigenasi - sistem pernapasan pada manusia
 
Gizi dan diet - makanan remaja dan diet diabetes melitus
Gizi dan diet -  makanan remaja dan diet diabetes melitusGizi dan diet -  makanan remaja dan diet diabetes melitus
Gizi dan diet - makanan remaja dan diet diabetes melitus
 
gizi diet pada bayi dan anak
gizi diet  pada bayi dan anakgizi diet  pada bayi dan anak
gizi diet pada bayi dan anak
 
Musculoskeletal - sistem gerak tulang sendi dan otot
Musculoskeletal - sistem gerak tulang sendi dan ototMusculoskeletal - sistem gerak tulang sendi dan otot
Musculoskeletal - sistem gerak tulang sendi dan otot
 
Power point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusia
Power point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusiaPower point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusia
Power point anatomi dan fisiologi sistem pengindraan manusia
 
kelenjar Endokrin - hormon
kelenjar Endokrin - hormonkelenjar Endokrin - hormon
kelenjar Endokrin - hormon
 

Recently uploaded

KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 

Recently uploaded (19)

KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 

KONSEP DIRI DALAM

  • 1. i MAKALAH KEPERAWATAN DASAR 1 TENTANG KONSEP DIRI DOSEN PEMBIMBING Sri Mulyati,S.Kep.Ners KELOMPOK 9 Anggota : Alfian Mubarok Tedi Sutaryadi Syifa Shofiatul Uula UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA FAKULTAS ILMU KESEHATAN PRODI DIII KEPERAWATAN 2016/2017
  • 2. i KATA PENGANTAR Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan bimbingan-Nya kami dapat menyusun makalah Keperawatan Dasar 1 ini yang berjudul Konsep Diri. Makalah ini disusun selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawat Dasar 1 dari dosen pengampu juga menjadi panduan praktis bagi para mahasiswa dalam belajar. Konsep diri merupakan pandangan dan sikap individu terhadap diri sendiri. Pandangan diri terkait dengan fisik, karakteristik individual, dan motivasi diri. Pandangan diri tidak hanya meliputi kekuatan-kekuatan individual, tetapi juga kelemahan bahkan juga kegagalan dirinya. Konsep diri merupakan inti dari kepribadian individu. Inti kepribadian berperan penting untuk menentukan dan mengarahkan perkembangan kepribadian serta perilaku individu. Kami sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan yang ikut serta mensukseskan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa menjadi sahabat dalam belajar. Kritik dan saran tetap kami harapkan guna perbaikan dan penyempurnaan pembuatan makalah ini di tahap selanjutnya. Tasikmalaya, 01 Oktober 2016 Penyusun i
  • 3. i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i DAFTAR ISI................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG.........................................................................................1 B. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................1 C. TUJUAN.........................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN KONSEP DIRI...........................................................................2 B. KOMPONEN KONSEP DIRI ............................................................................2 C. TAHAPAN PERKEMBANGAN KONSEP DIRI ...................................................4 D. JENIS-JENIS KONSEP DIRI..............................................................................5 E. DIMENSI KONSEP DIRI..................................................................................7 F. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSEP DIRI............................................8 G. KONSEP DIRI DAN PRESTASI BELAJAR..........................................................9 H. ASUHAN KEPERAWATAN PADA MASALAH KONSEP DIRI.............................9 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN ..............................................................................................12 B. SARAN.........................................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA ii
  • 4. i BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu penentu dalam keberhasilan perkembangan adalah konsep diri. Konsep diri merupakan faktor penting di dalam berinteraksi. Hal ini disebabkan oleh setiap individu dalam bertingkah laku sedapat mungkin disesuaikan dengan konsep diri. Kemampuan manusia bila dibandingkan dengan mahluk lain adalah lebih mampu menyadari siapa dirinya, mengobservasi diri dalam setiap tindakan serta mampu mengevaluasi setiap tindakan sehingga mengerti dan memahami tingkah laku yang dapat diterima oleh lingkungan. Dengan demikian manusia memiliki kecenderungan untuk menetapkan nilai-nilai pada saat mempersepsi sesuatu. Setiap individu dapat saja menyadari keadaannya atau identitas yang dimilikinya, akan tetapi yang lebih penting adalah menyadari seberapa baik atau buruk keadaan yang dimiliki serta bagaimana harus bersikap terhadap keadaan tersebut. B. Rumusan Masalah 1) Apakah pengertian konsep diri ? 2) Bagaimanakah komponen-komponen konsep diri ? 3) Bagaimanakah tahapan konsep diri ? 4) Apa sajakah jenis-jenis konsep diri ? 5) Bagaimanakah dimensi konsep diri ? 6) Apa sajakah faktor yang mempengaruhi konsep diri ? 7) Bagaimanakah hubungan antara konsep diri dan prestasi belajar ? 8) Bagaimanakah asuhan keperawatan pada masalah konsep diri ? C. Tujuan a. Tujuan Umum Diharapkan mahasiswa dapat memahami konsep diri. b. Tujuan Khusus 1) Untuk memahamipengertian konsep diri. 2) Untuk memahami komponen-komponen konsep diri. 3) Untuk memahamitahapan konsep diri. 4) Untuk memahamijenis-jenis konsep diri. 5) Untuk memahamidimensi konsep diri. 6) Untuk memahamifaktor yang mempengaruhi konsep diri. 7) Untuk memahamihubungan antara konsep diri dan prestasi belajar. 8) Untuk memahami asuhan keperawatan pada masalah konsep diri. 1
  • 5. i BAB II Pembahasan A. Pengertian Konsep Diri Konsep diri merupakan bagian dari masalah kebutuhan psikososial yang tidak didapat sejak lahir, akan tetapi dapat dipelajari sebagai hasil dari pengalaman seseorang terhadap dirinya. Konsep diri ini berkembang secara bertahap sesuai dengan tahap perkembangan psikososial seseorang. Secara umum, konsep diri adalah semua tanda, keyakinan, dan pendirian yang merupakan suatu pengetahuan individu tentang dirinya yang dapat mempengaruhi hubungannya dengan orang lain, termasuk karakter, kemampuan, nilai, ide, dan tujuan.(A.Aziz Alimul H, 2009). Selain itu terdapat juga pengertian konsep diri menurut para ahli : a. Menurut Hurlock, konsep diri adalah konsep seseorang dari siapa dan apa dia itu. Konsep ini merupakan bayangan cermin, ditentukan sebagian besar oleh peran dan hubungan dengan orang lain, dan apa yang kiranya reaksi orang lain terhadapnya. Konsep diri mencakup citra diri fisik dan psikologis. Citra diri fisik biasanya berkaitan dengan penampilan, sedangkan citra diri psikologis berdasarkan atas pikiran, perasaan, dan emosi. b. Menurut Song dan Hattie, mengemukakan bahwa konsep diri terdiri atas konsep diri akademis dan non akademis. Selanjutnya konsep diri non akademis dapat dibedakan menjadi konsep diri sosial dan penampilan diri. c. Menurut Burns, Konsep Diri adalah hubungan antara sikap dan keyakinan tentang diri kita sendiri. d. Menurut William D, konsep diri merupakan persepsi individu terhadap dirinya sendiri yang bersifat psikis dan sosial sebagai hasil interaksi dengan orang lain. e. Menurut Cawagas, Konsep Diri mencakup seluruh pandangan individu akan dimensi fisik, karakteristik pribadi, motivasi, kelemahan, kepandaian, kegagalan dan lain sebagainya. B. Komponen Konsep Diri Konsep diri terdiri dari Citra Tubuh (Body Image), Ideal Diri (Self Ideal), Harga Diri (Self Esteem), Peran (Self Rool) dan Identitas (Self Idencity). a. Citra Tubuh (Body Image) Body Image (Citra Tubuh) adalah sikap individu terhadap dirinya baik disadari maupun tidak disadari meliputi persepsi masa lalu atau sekarang. 2
  • 6. i Body image berkembang secara bertahap selama beberapa tahun dimulai sejak anak belajar mengenal tubuh dan struktur, fungsi, kemampuan dan keterbatasan mereka. Body Image (Citra Tubuh) dapat berubah dalam beberapa jam, hari, minggu ataupun bulan tergantung pada stimuli eksterna dalam tubuh dan perubahan aktual dalam penampilan, struktur dan fungsi. b. Ideal Diri (Self Ideal) Ideal Diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia seharusnya bertingkah laku berdasarkan standar pribadi. Standar dapat berhubungan dengan tipe orang yang diinginkan atau disukainya atau sejumlah aspirasi, tujuan, nilai yang diraih. Ideal diri akan mewujudkan cita-cita ataupun penghargaan diri berdasarkan norma- norma sosial di masyarakat tempat individu tersebut melahirkan penyesuaiandiri. Ideal diri berperan sebagai pengatur internal dan membantu individu mempertahankan kemampuan menghadapi konflik atau kondisi yang membuat bingung. Pembentukan ideal diri dimulai pada masa anak-anak dipengaruhi oleh orang yang dekat dengan dirinya yang memberikan harapan atau tuntunan tertentu. Seiring dengan berjalannya waktu individu menginternalisasikan harapan tersebut dan akan membentuk dari dasar ideal diri. Pada usia remaja, ideal diri akan terbentuk melalui proses identifikasi pada orang tua, guru dan teman. Pada usia yang lebih tua dilakukan penyesuaian yang merefleksikan berkurangnya kekuatan fisik dan perubahan peran serta tanggung jawab. c. Harga Diri (Self Esteem) Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisis seberapa banyak kesesuaian tingkah laku dengan ideal dirinya. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain, yaitu dicintai, dihormati dan dihargai. Mereka yang menilai dirinya positif cenderung bahagia, sehat, berhasil dan dapat menyesuaikan diri, sebaliknya individu akan merasa dirinya negatif, relatif tidak sehat, cemas, tertekan, pesimis, merasa tidak dicintai atau tidak diterima di lingkungannya. Harga diri dibentuk sejak kecil dari adanya penerimaan dan perhatian. Harga diri akan meningkat sesuai dengan meningkatnya usia. Harga diri akan sangat mengancam pada saat pubertas, karena pada saat ini harga diri mengalami perubahan, karena banyak keputusan yang harus dibuat menyangkut dirinya sendiri. 3
  • 7. i d. Peran Peran adalah serangkaian pada sikap perilaku, nilai dan tujuan yang diharapkan oleh masyarakat dihubungkan dengan fungsi individu di dalam kelompok sosial. Setiap orang disibukkan oleh beberapa peran yang berhubungan dengan posisi pada tiap waktu sepanjang daur kehidupannya. Harga diri yang tinggi merupakan hasil dari peran yang memenuhi kebutuhan dan cocok dengan ideal diri. e. Identitas Diri Identitas diri adalah kesadaran tentang diri sendiri yang dapat diperoleh individu dari observasi dan penilaian dirinya, menyadari bahwa indvidu dirinya berbeda dengan orang lain. Seseorang yang mempunyai perasaan identitas diri yang kuat akan memandang dirinya berbeda dengan orang lain, dan tidak ada duanya. Identitas berkembang sejak masa kanak-kanak, bersamaan dengan berkembangnya konsep diri. Dalam identitas diri, respek terhadap diri, mampu menguasai diri, mengatur diri dan menerima diri. C. Tahapan Perkembangan Konsep Diri Menurut teori psikososial, perkembangan konsep diri dapat dibagi ke dalam beberapa tahap, yaitu : 1-1tahun a. Menumbuhkan rasa percaya dari konsistensi dalam interaksi pengasuhan dan pemeliharaan yang dilakukan oleh orang tua atau orang lain. b. Membedakan dirinya dari lingkungan. 3-3Tahun a. Mulai menyatakan apa yang disukai dan yang tidak disukai. b. Meningkatnya kemandirian dalam berfikir dan bertindak. c. Menghargai penampilan dan fungsi tubuh. d. Mengembangkan diri dengan mencontoh orang yang dikagumi, meniru, dan bersosialisasi. 3-6tahun a. Memiliki inisiatif. b. Mengenali jenis kelamin. c. Meningkatnya kesadaran hati. d. Meningkatnya keterampilan berbahasa, termasuk pengenalan akan perasaan seperti senang, kecewa, dan sebagainya. e. Sensitif terhadap umpan balik dari keluarga. 4
  • 8. i 6-12 tahun a. Menggabungkan umpan balik dari teman sebaya dan guru, keluarga tidak lagi dominan. b. Meningkatnya harga diri dengan penguasaan keterampilan baru (misalnya membaca, matematika, olahraga, musik). c. Menguatnya identitas seksual. d. Menyadari kekuatan dan kelemahan. 12-20 tahun a. Menerima perubahan tubuh atau kedewasaan. b. Belajar tentang sikap, nilai, keyakinan dan menentukan tujuan masa depan. c. Merasa positif atas berkembangnya konsep diri. d. Berinteraksi dengan orang-orang yang menurutnya menarik secara seksual atau intelektual. 20-40 tahun a. Memiliki hubungan yang intim dengan keluarga dan orang-orang lain. b. Memiliki perasaan yang stabil dan positif mengenal diri. c. Mengalami keberhasilan transisi peran dan meningkatnya tanggung jawab. 40-60 tahun a. Dapat menerima perubahan penampilan dan ketahanan fisik. b. Mengevaluasi ulang tujuan hidup. c. Merasa nyaman dengan proses penuaan. Di atas 60 tahun a. Merasa positif mengenai hidup dan makna kehidupan. b. Berkeinginan untuk meninggalkan warisan bagi generasi berikutnya. D. Jenis-Jenis Konsep Diri 1) Jenis konsep diri seseorang yang mempunyai tanda positif a. Yakin akan kemampuan dalam mengatasi masalah. Orang ini mempunyai rasa percaya diri sehingga merasa mampu dan yakin untuk mengatasi masalah yang dihadapi, tidak lari dari masalah, dan percaya bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. b. Merasa setara dengan orang lain. Ia selalu merendah diri, tidak sombong, tidak mencela atau meremehkan siapapun, selalu menghargai orang lain. 5
  • 9. i c. Menerima pujian tanpa rasa malu. Ia menerima pujian tanpa rasa malu tanpa menghilangkan rasa merendah diri. Jadi meskipun ia menerima pujian ia tidak membanggakan dirinya apalagi meremehkan orang lain. d. Menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan dan keinginan serta perilaku yang tidak seharusnya disetujui oleh masyarakat. Ia peka terhadap perasaan orang lain sehingga perasaan orang lain sehingga akan menghargai perasaan orang lain meskipun kadang tidak di setujui oleh msyarakat. e. Mampu memperbaiki karena ia sanggup mengungkapkan aspek- aspek kepribadian tidak disenangi dan berusaha mengubahnya. Ia mampu untuk mengintrospeksi dirinya sendiri sebelum mengintrospeksi orang lain, dan mampu untuk mengubahnya menjadi lebih baik agar diterima di lingkungannya. 2) Jenis konsep diri seseorang yang mempunyai tanda negatif a. Peka terhadap kritik. Orang ini sangat tidak tahan kritik yang diterimanya dan mudah marah, hal ini berarti dilihat dari faktor yang mempengaruhi dari individu tersebut belum dapat mengendalikan emosinya, sehingga kritikan dianggap sebagai hal yang salah. Bagi orang seperti ini koreksi sering dipersepsi sebagai usaha untuk menjatuhkan harga dirinya. b. Responsif sekali terhadap pujian. Walaupun ia mungkin berpura- pura menghindari pujian, ia tidak dapat menyembunyikan antusiasmenya pada waktu menerima pujian. Buat orang seperti ini, segala macam embel-embel yang menjungjung harga dirinya menjadi pusat perhatian. Bersamaan dengan kesenangannya terhadap pujian, merekapun hiperkritis terhadap orang lain. c. Cenderung bersikap hiperkritis. Ia selalu mengeluh, mencela atau meremhkan apapun dan siapapun. Mereka tidak pandai dan tidak sanggup mengungkapkan penghargaan atau pengakuan pada kelebihan orang lain. d. Cenderung merasa tidak disenangi oleh orang lain. Ia merasa tidak diperhatikan, karena itulah ia beraksi pada orang lain sebagai musuh, sehingga tidak dapat melahirkan kehangatan dan keakraban persahabatan, berarti invidu tersebut merasa rendah diri atau bahkan berperilaku yang tidak disenangi, atau bahkan yang melibatkan fisik yaitu mengajak berkelahi (bermusuhan). e. Bersikap pesimis terhadap kompetisi. Hal ini terungkap dalam keengganannya untuk bersaing dengan orang lain dalam membuat prestasi. Ia akan menganggap tidak akan berdaya melawan persaingan yang merugikan dirinya. 6
  • 10. i E. Dimensi Konsep Diri Secara umum, sejumlah ahli menyebutkan 3 dimensi konsep diri, meskipun dengan menggunakan istilah yang berbeda-beda. Calhoun dan Acocella menyebutkan dimensi utama dari konsep diri, yaitu dimensi pengetahuan, dimensi pengharapan, dan dimensi penilaian. Sedangkan Paul J. Cenci menyebutkan ketiga dimensi konsep diri dengan istilah : dimensi gambaran diri (sell image), dimensi penilaian diri (self ideal). Sebagian ahli lain menyebutnya dengan istilah : cita diri, harga diri dan diri ideal. 1) Pengetahuan Dimensi pertama dari konsep diri adalah apa yang kita ketahui tentang konsep diri atau penjelasan dari “siapa saya” yang akan memberi gambaran tentang diri saya. Singkatnya, dimensi pengetahuan (kognitif) dari konsep diri mencakup segala sesuatu yang kita pikirkan tentang diri kita sebagai pribadi, seperti “saya pintar”, “saya anak baik”, dan seterusnya. Persepsi kita tentang diri kita seringkali tidak sama dengan kenyataan adanya diri yang sebenarnya. Penglihatan tentang diri kita hanyalah merupakan rumusan, definisi atau versi subjektif pribadi kita tentang diri kita sendiri. Penglihatan itu dapat sesuai atau tidak sesuai dengan kenyataan diri kita yang sesungguhnya. Demikian juga, gambaran diri yang kita miliki tentang diri kita sering kali tidak sesuai dengan gambaran orang lain atau masyarakat tentang diri kita. Sebab, dihadapan orang lain atau masyarakat kita sering kali berusaha menyembunyikan atau menutupi segi-segi tertentu dari diri kita untuk menciptakan kesan yang lebih baik. 2) Harapan Dimensi kedua dari konsep diri adalah dimensi harapan yang dicita-citakan di masa depan. Singkatnya, kita juga mempunyai pengharapan bagi diri kita sendiri. Cita-cita diri (self-ideal) terdiri atas dambaan, aspirasi, harapan, keinginan bagi diri kita, atau menjadi manusia seperti apa yang kita inginkan. Tetapi, perlu diingat bahwa cita-cita diri belum tentu sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya dimiliki seseorang. Meskipun demikian, cita-cita diri anda akan menentukan konsep diri anda dan menjadi faktor paling penting dalam menentukan perilaku anda. Harapan atau cita-cita diri anda akan membangkitkan kekuatan yang mendorong anda menuju masa depan dan akan memandu aktifitas anda dalam perjalanan hidup anda.
  • 11. i 7 3) Penilaian Dimensi ketiga konsep diri adalah penilaian kita terhadap diri kita sendiri. Penilaian konsep diri merupakan pandangan kita tentang harga atau kewajaran kita sebagai pribadi. Orang yang hidup dengan standar dan harapan-harapan untuk dirinya sendiri yang menyukai siapa dirinya, apa yang sedang dikerjakannya, dan akan kemana dirinya, akan memiliki rasa harga diri yang tinggi. Sebaliknya, orang yang terlalu jauh dari standar dan harapan-harapannya akan memiliki rasa harga diri yang rendah. F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri 1) Lingkungan Lingkungan yang dimaksud di sini adalah lingkungan fisik dan lingkungan psikologis. Lingkungan fisik adalah segala sarana yang dapat menunjang perkembangan konsep diri, sedangkan lingkungan psikologis adalah segala lingkungan yang dapat menunjang kenyamanan dan perbaikan psikologis yang dapat mempengaruhi perkembangan konsep diri. 2) Stresor Stresor dapat memperkuat konsep diri seseorang apabila ia mampu mengatasinya dengan sukses. Di sisi lain, stresor juga dapat menyebabkan respons maladaptif, seperti menarik diri, ansietas, bahkan penyalahgunaan zat. Mekanisme koping yang gagal dapat menyebabkan seseorang merasa cemas, menarik diri, depresi, mudah tersinggung, rasa bersalah, dan marah, dan hal ini akan memengaruhi konsep diri mereka. 3) Pengalaman Masa Lalu Adanya umpan baik dari orang-orang penting, situasi stresor sebelumnya, penghargaan diri dan pengalaman sukses atau gagal sebelumnya, pengalaman penting dalam hidup, atau faktor yang berkaitan dengan masalah stresor, usia, sakit yang diderita, atau trauma, semuanya dapat memengaruhi perkembangan konsep diri. 4) Tingkat Tumbuh Kembang Adanya dukungan mental yang cukup akan membentuk konsep diri yang cukup baik. Sebaliknya, kegagalan selama masa tumbuh kembang akan membentuk konsep diri yang kurang memadai. 5) Faktor Eksternal dan Internal Kekuatan dan perkembangan individu sangat berpengaruh terhadap konsep diri mereka. Pada dasarnya, individu memiliki dua sumber kekuatan, yakni sumber eksternal dan sumber internal.
  • 12. i 8 Sumber eksternal meliputi dukungan masyarakat yang ditunjang dengan kekuatan ekonomi yang memadai. Sedangkan sumber internal meliputi kepercayaan diri dan nilai-nilai yang dimiliki. 6) Penyakit Kondisi sakit juga dapat memengaruhi konsep diri seseorang. Seorang wanita yang menjalani operasi mastektomi mungkin akan menganggap dirinya kurang menarik, dan ini akan memengaruhi caranya dalam bertindak dan menilai diri sendiri. G. Konsep diri dan Prestasi Belajar Bahwa konsep dan prestasi belajar siswa di sekolah mempunyai hubungan yang erat. Siswa yang berprestasi tinggi cenderung memiliki konsep diri yang berbeda dengan siswa yang berprestasi rendah. Siswa yang berprestasi rendah akan memandang diri mereka sebagai orang yang tidak mempunyai kemampuan dan kurang dapat melakukan penyesuaian diri yang kuat dengan siswa lain. Mereka juga cenderung memandang orang- orang disekitarnya sebagai lingkungan yang tidak dapat menerimanya. Lain halnya dengan siswa yang berprestasi tinggi, akan menganggap keberhasilan sebagai hasil kerja keras dan karena faktor kemampuannya. H. Asuhan Keperawatan pada Masalah Konsep Diri 1) Pengkajian Keperawatan Pengkajian terhadap masalah konsep diri adalah persepsi diri atau pola konsep diri, pola berhubungan atau peran, pola reproduksi, koping terhadap stres, serta adanya nilai keyakinan dan tanda-tanda ke arahperubahan fisik, seperti kecemasan, ketakutan, rasa marah, rasa bersalah, dan lain-lain. 2) Diagnosis Keperawatan a. Gangguan konsep diri (gambaran diri) dikarenakan perubahan fisik atau kehilangan bagian tubuh. b. Gangguan konsep diri (harga diri) dikarenakan harapan diri yang tidak realistis. c. Gangguan konsep diri (identitas diri) dikarenakan harapan orang tua yang tidak realistis. d. Gangguan konsep diri (peran) dikarenakan ketidakmampuan menerima peran dan pekerjaan baru di masyarakat.
  • 13. i 9 3) Perencanaan dan Tindakan Keperawatan a. Meningkatkan gambaran (citra) diri pasien, dengan cara: 1. Menciptakan hubungan saling percaya dengan mendorong pasien untuk membicarakan perasaan tentang dirinya. 2. Meningkatkan interaksi sosial dengan cara membantu pasien untuk menerima pertolongan dari orang lain, mendorong pasien untuk melakukan aktivitas sosial, menerima keadaan dirinya, dan lain-lain. 3. Bila terjadi perubahan atau kehilangan fungsi tubuh, berikan pemahaman tentang arti kehilangan. Mendorong pasien untuk bereaksi terhadap kehilangan dan menggali alternatif yang nyata guna membantu mengatasinya. b. Meningkatkan harga diri pasien, dengan cara: 1. Membantu pasien untuk mengurangi ketergantungan dengan bersikap mendukung dan menerima. Memberi kesadaran pada pasien akan pentingnya keinginan atau semangat hidup yang tinggi. 2. Meningkatkan sensitivitas pasien terhadap dirinya dengan memberi perhatian, membangun harga diri dengan memberi umpan balik positif atas penyelesaian yang dicapai, menghargai privasi, dan mendorong pasien untuk melakukan latihan yang membangkitkan harga dirinya. 3. Membantu pasien mengekspresikan pikiran dan perasaan dengan mendorong pengungkapan perasaan, baik positif maupun negatif. 4. Memberi kesempatan untuk melakukan aktivitas sosial yang positif. Mendorong pasien untuk berhubungan dengan teman atau kerabat dekat dan terlibat dengan aktivitas sosial. 5. Memberi kesempatan mengembangkan keterampilan sosial dan vokasional dengan cara mendorong sikap optimis dan berpartisipasi dalam segala aktivitas. c. Memperbaiki identitas diri pasien, dengan cara: 1. Mengenal diri sendiri sebagai bagian dari tubuh dan terpisah dengan orang lain. 2. Mengakui seksualitasnya sendiri. 3. Memandang berbagai aspek dalam dirinya sebagai suatu keselarasan. 4. Menilai diri sendiri sesuai dengan penilaian di masyarakat.
  • 14. i 10 d. Meningkatkan atau memperbaiki peran pasien, dengan cara: 1. Membantu meningkatkan kejelasan perilaku dan pengetahuan yang sesuai dengan peran. 2. Mempertahankan konsistensi terhadap peran yang dilakukan. 3. Menyesuaikan antara peran yang diemban. 4. Menyelaraskan antara budaya dan harapan terhadap perilaku peran. e. Evaluasi Keperawatan Evaluasi terhadap masalah konsep diri secara umum dapat dinilai dari kemampuan untuk menerima diri, menghargai diri, melakukan peran yang sesuai, dan mampu menunjukkan identitas diri.
  • 15. i 11 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Jadi, konsep diri adalah gagasan tentang konsep diri yang mencakup keyakinan, pandangan dan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri. Konsep diri terdiri atas bagaimana cara kita melihat konsep diri sebagai pribadi, bagaimana kita merasa tentang konsep diri, dan bagaimana kemampuan berpikir seseorang. Semakin baik atau positif konsep diri seseorang maka akan semakin mudah ia mencapai keberhasilan. Sebab, dengan konsep diri yang baik atau positif, seseorang akan bersikap optimis, berani mencoba hal-hal baru, berani sukses dan berani pula gagal, penuh percaya diri, antusias, merasa diri berharga, berani menetapkan tujuan hidup, serta bersikap dan berpikir secara positif. Sebaliknya, semakin jelek atau negatif konsep diri, maka akan semakin sulit seseorang untuk berhasil. Sebab, dengan konsep diri yang jelek atau negatif, akan mengakibatkan tumbuh rasa tidak percaya diri, takut gagal sehingga tidak berani mencoba hal-hal yang baru dan menantang, merasa diri bodoh, rendah diri, merasa diri tidak berguna, pesimis, serta berbagai perasaan dan perilaku inferior lainnya. B. Saran Untuk membangun konsep diri, kita harus belajar menyukai diri sendiri, mengembangkan pikiran yang positif, memperbaiki hubungan interpersonal ke yang lebih baik, sikap aktif yang positif, dan menjaga keseimbangan hidup. Semua yang kita lakukan pasti ada manfaatnya, begitu juga dalam memahami konsep diri, kita menjadi bangga dengan diri sendiri, percaya diri penuh, dapat beradaptasi dengan lingkungan, dan mencapai sebuah kebahagiaan dalam hidup.
  • 16. i 12 DAFTAR PUSTAKA Buku A.Aziz Alimul H. 2009. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Buku Tarwoto dan Wartonah. 2010, 2006, 2004. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Media. Buku ajar kebutuhan dasar manusia : teori dan aplikasi dalam praktik atau oleh Wahit Iqbal Mubarak, Nurul Chayatin ; editor, Eka Anisa Mardella. Jakarta : EGC, 2007. https://dpdldiisumenep.wordpress.com/berita/pengertian-konsep-diri/ http://konsepdiri.weebly.com/sekilas-tentang-konsep-diri.html http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertian-konsep-diri-dan-menurut-para- ahli.html