SlideShare a Scribd company logo
PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI DISTRIBUSI NORMAL
Distribusi normal adalah salah satu distribusi teoretis dari variabel random kontinu. Distribusi normal sering disebut
distribusi Gauss, sesuai nama pengembangnya, yaitu Karl Gauss pada abad ke-18, seorang ahli matematika dan
astronomi.
Distribusi normal memiliki bentuk fungsi sebagai berikut.
𝑓 𝑥 =
1
𝜎 2𝜋
𝑒−
1
2
𝑥−𝜇 2
𝜎
Keterangan:
𝑥 = nilai data
𝜋 = 3,14
𝜎 = simpangan baku
𝜇 = rata-rata 𝑥
𝑒 = 2,71828
Distribusi normal merupakan distribusi yang simetris dan berbentuk genta atau
lonceng. Pada bentuk tersebut ditunjukkan hubungan ordinat pada rata-rata dengan
berbagai ordinat pada berbagai jarak simpangan baku yang diukur dari rata-rata.
Dalam bentuk diagram atau kurva (disebut kurva normal), distribusi normal
digambarkan:
−3𝜎 −2𝜎 −1𝜎 +1𝜎 +2𝜎 +3𝜎𝜇
𝑧
Kurva tersebut dipengaruhi oleh rata-rata (𝜇) dan simpangan baku (𝜎). Jika rata-
rata (𝜇) besar dan simpangan baku (𝜎) besar maka kurvanya makin rendah
(platikurtik) dan semakin landai. Jika rata-rata (𝜇) besar dan simpangan baku (𝜎)
kecil maka kurvanya makin tinggi (leptokurtik) dan semakin lancip.
Dari bentuk kurva distribusi normal dapat diketahui sifat-sifat distribusi normal, yaitu
sebagai berikut.
1. Bentuk distribusi normal adalah bentuk genta atau lonceng dengan satu puncak
(unimodal).
2. Rata-rata (𝜇) terletak di tengah-tengah.
3. Nilai rata-rata sama dengan median sama dengan modus yang memberikan pola
simetris (𝜇 = Md = Mo).
4. Ujung-ujung sisi kurvanya sejajar dengan sumbu horizontal (sb-X) dan tidak akan
pernah memotong sumbu tersebut.
5. Data sebagian besar ada di tengah-tengah dan sebagian kecil ada di tepi, yaitu:
a. Jarak ± 1𝜎 menampung 68% atau 68,26% data;
b. Jarak ± 2𝜎 menampung 95% atau 95,46% data;
c. Jarak ± 3𝜎 menampung 99% atau 99,74% data.
−3𝜎 −2𝜎 −1𝜎 +1𝜎 +2𝜎 +3𝜎
𝑧
68,26%
95,46%
99,74%
DISTRIBUSI NORMAL STANDAR
Keluarga distribusi normal memiliki jumlah yang banyak sekali, akibat pengaruh rata-rata dari simpangan
baku. Akan tetapi, untuk mencari probabilitas suatu interval dari variabel random kontinu dapat
dipermudah dengan menggunakan bantuan distribusi normal standar.
Distribusi normal standar adalah distribusi normal yang memiliki rata-rata (𝜇) = 0 dan simpangan baku
(𝜎) = 1. Bentuk fungsinya adalah:
𝑓 𝑍 =
1
2𝜋
𝑒−
1
2
𝑧2
Dalam bentuk diagram atau kurva (disebut kurva normal standar), distribusi normal
standar digambarkan:
−3 −2 −1 +1 +2 +30
0,1
0,2
0,3
0,4
𝑓(𝑥)
𝑧
Dari bentuk kurva distribusi normal standar tersebut, dapat diketahui sifat-sifat
distribusi tersebut, yaitu:
1. kurva simetris terhadap sumbu Y;
2. Mempunyai titik tertinggi (0,
1
2𝜋
), dengan
1
2𝜋
= 0,4;
3. Cekung ke bawah untuk interval X = -1 sampai X = +1 dan cekung ke atas untuk
nilai X di luar interval berikut;
4. Meluas atau melebar tanpa batas ke kiri dan ke kanan serta mendekati sumbu X
secara cepat begitu bergerak dari X = 0 ke kiri maupun ke kanan;
5. Luas seluruh daerah di bawah kurva di atas sumbu X sebesar 1 unit.
Untuk mengubah distribusi normal umum menjadi distribusi normal standar, gunakan
nilai Z (standard units). Bentuk rumusnya adalah:
𝑍 =
𝑋 − 𝜇
𝜎
Keterangan:
𝑧 = variabel normal standar
𝑋 = nilai variabel random
𝜇 = rata-rata variabel random
𝜎 = simpangan baku variabel random
Nilai Z (standard units) adalah angka atau indeks yang menyatakan penyimpangan
suatu nilai variabel random (𝑋) dari rata-rata (𝜇) dihitung dalam satuan simpangan
baku (𝜎).
PENGGUNAAN KURVA NORMAL STANDAR
Untuk menentukan luas daerah di bawah kurva normal standar, telah dibuat daftar distribusi normal standar,
yaitu tabel luas kurva normal standar dengan nilai-nilai Z tertentu. Dengan daftar tersebut, bagian-bagian
luas dari distribusi normal standar dapat dicari.
Karena seluruh luas kurva adalah 1 dan kurva simetris terhadap 𝜇 = 0 maka luas dari garis tegak pada titik
nol ke kiri ataupun ke kanan adalah 0,5. dan diartikan: P(Z > 0) = 0,5. Luas daerah di bawah kurva normal
pada interval tertentu dapat dituliskan: P(0 < Z < b).
Contoh:
Akan dihitung nilai: P(0 < Z < 2,13), langkah-langkahnya ialah:
1. 2,13 = 2,1 + 0,03;
2. Dengan tabel luas kurva normal standar, dicari 2,1 pada kolom Z (kolom paling kiri) dan 0,03 pada
baris pertama (baris paling atas);
3. Pertemuan baris 2,1 dan kolom 0,03 merupakan nilai Z dari P(0 < Z < 2,13), yaitu 0,4834.
z 0,00 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07 0,08 0,09
0,0 0,0000 0,0040 0,0080 0,0120 0,0160 0,0199 0,0239 0,0279 0,0319 0,0359
0,1 0,0398 0,0438 0,0478 0,0517 0,0557 0,0596 0,0636 0,0675 0,0714 0,0753
0,2 0,0793 0,0832 0,0871 0,0910 0,0948 0,0987 0,1026 0,1064 0,1103 0,1141
0,3 0,1179 0,1217 0,1255 0,1293 0,1331 0,1368 0,1406 0,1443 0,1480 0,1517
0,4 0,1554 0,1591 0,1628 0,1664 0,1700 0,1736 0,1772 0,1808 0,1844 0,1879
0,5 0,1915 0,1950 0,1985 0,2019 0,2054 0,2088 0,2123 0,2157 0,2190 0,2224
0,6 0,2257 0,2291 0,2324 0,2357 0,2389 0,2422 0,2454 0,2486 0,2517 0,2549
0,7 0,2580 0,2611 0,2642 0,2673 0,2704 0,2734 0,2764 0,2794 0,2823 0,2852
0,8 0,2881 0,2910 0,2939 0,2967 0,2995 0,3023 0,3051 0,3078 0,3106 0,3133
0,9 0,3159 0,3186 0,3212 0,3238 0,3264 0,3289 0,3315 0,3340 0,3365 0,3389
1,0 0,3413 0,3438 0,3461 0,3485 0,3508 0,3531 0,3554 0,3577 0,3599 0,3621
1,1 0,3643 0,3665 0,3686 0,3708 0,3729 0,3749 0,3770 0,3790 0,3810 0,3830
1,2 0,3849 0,3869 0,3888 0,3907 0,3925 0,3944 0,3962 0,3980 0,3997 0,4015
1,3 0,4032 0,4049 0,4066 0,4082 0,4099 0,4115 0,4131 0,4147 0,4162 0,4177
1,4 0,4192 0,4207 0,4222 0,4236 0,4251 0,4265 0,4279 0,4292 0,4306 0,4319
1,5 0,4332 0,4345 0,4357 0,4370 0,4382 0,4394 0,4406 0,4418 0,4429 0,4441
1,6 0,4452 0,4463 0,4474 0,4484 0,4495 0,4505 0,4515 0,4525 0,4535 0,4545
1,7 0,4554 0,4564 0,4573 0,4582 0,4591 0,4599 0,4608 0,4616 0,4625 0,4633
1,8 0,4641 0,4649 0,4656 0,4664 0,4671 0,4678 0,4686 0,4693 0,4699 0,4706
1,9 0,4713 0,4719 0,4726 0,4732 0,4738 0,4744 0,4750 0,4756 0,4761 0,4767
2,0 0,4772 0,4778 0,4783 0,4788 0,4793 0,4798 0,4803 0,4808 0,4812 0,4817
2,1 0,4821 0,4826 0,4830 0,4834 0,4838 0,4842 0,4846 0,4850 0,4854 0,4857
2,2 0,4861 0,4864 0,4868 0,4871 0,4875 0,4878 0,4881 0,4884 0,4887 0,4890
2,3 0,4893 0,4896 0,4898 0,4901 0,4904 0,4906 0,4909 0,4911 0,4913 0,4916
2,4 0,4918 0,4920 0,4922 0,4925 0,4927 0,4929 0,4931 0,4932 0,4934 0,4936
2,5 0,4938 0,4940 0,4941 0,4943 0,4945 0,4946 0,4948 0,4949 0,4951 0,4952
2,6 0,4953 0,4955 0,4956 0,4957 0,4959 0,4960 0,4961 0,4962 0,4963 0,4964
2,7 0,4965 0,4966 0,4967 0,4968 0,4969 0,4970 0,4971 0,4972 0,4973 0,4974
2,8 0,4974 0,4975 0,4976 0,4977 0,4977 0,4978 0,4979 0,4979 0,4980 0,4981
2,9 0,4981 0,4982 0,4982 0,4983 0,4984 0,4984 0,4985 0,4985 0,4986 0,4986
3,0 0,4987 0,4987 0,4987 0,4988 0,4988 0,4989 0,4989 0,4989 0,4990 0,4990
BIDANG DI BAWAH KURVA NORMAL
Contoh soal:
Dengan menggunakan tabel, hitunglah nilai dari:
a. P(-1,75 < Z < 0)
b. P(1,32 < Z < 2,12)
c. P(-0,45 < Z < 0,65)
Penyelesaian:
a. Karena kurva simetris pada 𝜇 = 0,
maka P(-1,75 < Z < 0) = P(0 < Z < 1,75).
Dari tabel diperoleh nilai untuk P(0 < Z <
1,75) = 0,4599.
Jadi, P(0 < Z < 1,75) = 0,4599
0−1,75
b. P(1,32 < Z < 2,12) dapat diubah menjadi:
P(0 < Z < 2,12) – P(0 < Z < 1,32)
= 0,4830 – 0,4066
= 0,0764
c. P((-0,45 < Z < 0,65) dapat diubah menjadi:
P(0 < Z < 0,45) + P(0 < Z < 0,65)
= 0,1736 + 0,2422
= 0,4158
2,121,32
0,65−0,45
Beberapa bagian luas di bawah kurva untuk distribusi normal umum dengan rata-rata
𝜇 dan simpangan baku 𝜎 tertentu, dapat ditentukan. Artinya, jika sebuah kejadian
memiliki distribusi normal maka dari kejadian itu:
1) kira-kira 68,27% dari kasus ada dalam daerah satu simpangan baku sekitar
rata-rata, yaitu antara 𝜇 – 𝜎 dan 𝜇 + 𝜎;
2) kira-kira 95,45% dari kasus ada dalam daerah satu simpangan baku sekitar
rata-rata, yaitu antara 𝜇 – 2𝜎 dan 𝜇 + 2𝜎;
3) kira-kira 99,73% dari kasus ada dalam daerah satu simpangan baku sekitar
rata-rata, yaitu antara 𝜇 – 3𝜎 dan 𝜇 + 3𝜎;
4) sekalipun secara teoretis ujung kurva normal ke kanan dan ke kiri tak berhingga
jauhnya, namun praktis dalam jarak lebih dari tiga simpangan baku dari rata-
ratanya (𝜇 ± 3𝜎) luas kurva normal itu tidak berarti lagi (kurang dari 1%).
Untuk menentukan luas daerah kurva normal (yang bukan baku) dilakukan
transformasi dengan menggunakan nilai Z. Cara transformasinya ialah sebagai
berikut.
1. Menghitung nilai Z sampai dua desimal.
2. Menggambar kurva normal standarnya.
3. Meletakkan nilai Z pada sumbu X, kemudian menarik garis vertikal yang
memotong kurva.
4. Nilai yang terdapat dalam daftar merupakan luas daerah antara garis tersebut
dengan garis vertikal di titik nol.
5. Dalam daftar distribusi normal standar, mencari tempat harga Z pada kolom
paling kiri hanya sampai satu desimal dan mencari desimal keduanya pada baris
paling atas.
6. Dari Z di kolom kiri maju ke kanan dan dari Z di baris atau turun ke bawah,
sehingga didapat bilangan yang merupakan luas daerah yang dicari.
Untuk mencari nilai Z, apabila luas kurva diketahui maka dilakukan langkah
sebaliknya
Contoh soal:
1. Hitunglah P(90 < X < 115) untuk 𝜇 = 105 dan 𝜎 = 10.
Penyelesaian:
𝑋1 = 90 dan 𝑋2 = 115
𝑍 =
𝑋 − 𝜇
𝜎
Untuk 𝑋1 = 90
𝑍 =
𝑋 − 𝜇
𝜎
=
90 − 105
10
= −1,5
Untuk 𝑋2 = 115
𝑍 =
𝑋 − 𝜇
𝜎
=
115 − 105
10
= 1
Dengan demikian P(90 < Z < 115) ≈ P(-1,5 < Z < 1)
P(-1,5 < Z < 1) = P(-1,5 < Z < 0) + P(0 < Z < 1)
= 0,4332 + 0,3413
= 0,7745
Jadi, P(90 < X < 115) = 0,7745
11590
2. Sebuah perusahaan memproduksi bola lampu yang ketahanannya berdistribusi
normal dengan rata-rata 825 jam dan simpangan baku 45 jam.
a. Berapap persen lampu yang ketahanannya antara 800 dan 860 jam?
b. Berapa banyak lampu yang tahan lebih dari 950 jam, jika diproduksi 5.000
lampu?
Penyelesaian:
𝜇 = 825 jam dan 𝜎 = 45 jam
a. 𝑋1 = 800 jam
𝑋2 = 860 jam
𝑍1 =
𝑋1 − 𝜇
𝜎
=
800 − 825
45
= −0,55
𝑍2 =
𝑋2 − 𝜇
𝜎
=
860 − 825
45
= 0,78
Didapatkan P(-0,55 < Z < 0,78):
P(-0,55 < Z < 0,78) = P(-0,55 < Z < 0) + P(0 < Z < 0,78)
= 0,2088 + 0,2823
= 0,4911
Jadi, terdapat 49,11% lampu yang ketahanannya antara 800 dan 860 jam.
b. 𝑋 > 950 jam
𝑍 =
𝑋 − 𝜇
𝜎
=
950 − 825
45
= 2,78
Diperoleh P(Z > 2,78):
P(Z > 2,78) = P(Z > 0) - P(0 < Z < 2,78)
= 0,5 – 0,4937
= 0,0027
Jadi, terdapat 0,0027 x 5.000 = 13,5 atau 14 lampu yang tahan lebih dari
950 jam, apabila diproduksi lampu sebanyak 5.000 buah.
RATA-RATA, VARIANS, DAN SIMPANGAN BAKU DISTRIBUSI NORMAL
Distribusi normal memiliki rata-rata, varians, dan simpangan baku sebagai berikut.
a. Rata-rata:
𝜇 =
𝑋
𝑛
b. Varians:
𝜎2
=
𝑋 − 𝜇 2
𝑛
c. Simpangan baku:
𝜎 =
𝑋 − 𝜇 2
𝑛

More Related Content

What's hot

Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
Anderzend Awuy
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinu
Raden Maulana
 
Statistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisStatistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisRhandy Prasetyo
 
Distribusi Binomial
Distribusi BinomialDistribusi Binomial
Distribusi Binomial
Eman Mendrofa
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Az'End Love
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Raden Maulana
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubahYulianus Lisa Mantong
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
apriliantihermawan
 
Statistika Probabilitas
Statistika ProbabilitasStatistika Probabilitas
Statistika Probabilitas
Iskandar Tambunan
 
Tabel Nilai Kritis Distribusi T
Tabel Nilai Kritis Distribusi TTabel Nilai Kritis Distribusi T
Tabel Nilai Kritis Distribusi T
Trisnadi Wijaya
 
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsenMatematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
Harya Wirawan
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normal
AYU Hardiyanti
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Arif Windiargo
 
Distribusi variabel acak kontinyu
Distribusi variabel acak kontinyuDistribusi variabel acak kontinyu
Distribusi variabel acak kontinyu
Qorry Annisya
 
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANPENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
Feronica Romauli
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasionalHenry Guns
 

What's hot (20)

Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinu
 
Statistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisStatistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji Hipotesis
 
Distribusi Binomial
Distribusi BinomialDistribusi Binomial
Distribusi Binomial
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
 
Statistika Probabilitas
Statistika ProbabilitasStatistika Probabilitas
Statistika Probabilitas
 
Tabel Nilai Kritis Distribusi T
Tabel Nilai Kritis Distribusi TTabel Nilai Kritis Distribusi T
Tabel Nilai Kritis Distribusi T
 
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis RegresiMinggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
 
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsenMatematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normal
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
 
Tabel t
Tabel tTabel t
Tabel t
 
Distribusi variabel acak kontinyu
Distribusi variabel acak kontinyuDistribusi variabel acak kontinyu
Distribusi variabel acak kontinyu
 
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANPENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 

Similar to Distribusi normal

Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9Vina R Ipina
 
Distribusi normal presentasi
Distribusi normal presentasiDistribusi normal presentasi
Distribusi normal presentasiExz Azzizz
 
statistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITIS
statistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITISstatistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITIS
statistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITIS
yuniar putri
 
Materi p3 distribusi normal
Materi p3 distribusi normalMateri p3 distribusi normal
Materi p3 distribusi normal
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Penerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normalPenerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normalhidayatulfitri
 
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) editPertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
reno sutriono
 
DISTRIBUSI_NORMAL.ppt
DISTRIBUSI_NORMAL.pptDISTRIBUSI_NORMAL.ppt
DISTRIBUSI_NORMAL.ppt
Muhammadagung303831
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
Anton Fi
 
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdfDISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
GizcaYolandaSitumean
 
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdfDISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
GizcaYolandaSitumean
 
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normalMakalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Aisyah Turidho
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
HendriKurniawanP
 
Distribusi normal 1
Distribusi normal 1Distribusi normal 1
Distribusi normal 1
Saddam Sevenfoldism
 
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptxK6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
TriOktariana2
 
Geometri Analitik Ruang
Geometri Analitik RuangGeometri Analitik Ruang
Geometri Analitik Ruang
Febri Arianti
 
Statistika Deskriptif - Distribusi Normal
Statistika Deskriptif - Distribusi NormalStatistika Deskriptif - Distribusi Normal
Statistika Deskriptif - Distribusi Normal
Universitas Negeri Semarang
 
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal DistributionAPG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
Rani Nooraeni
 
5. distribusi normal
5. distribusi normal5. distribusi normal
5. distribusi normalNanda Reda
 
2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf
2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf
2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPADistribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Muhammad Arif
 

Similar to Distribusi normal (20)

Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9
 
Distribusi normal presentasi
Distribusi normal presentasiDistribusi normal presentasi
Distribusi normal presentasi
 
statistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITIS
statistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITISstatistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITIS
statistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITIS
 
Materi p3 distribusi normal
Materi p3 distribusi normalMateri p3 distribusi normal
Materi p3 distribusi normal
 
Penerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normalPenerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normal
 
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) editPertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
 
DISTRIBUSI_NORMAL.ppt
DISTRIBUSI_NORMAL.pptDISTRIBUSI_NORMAL.ppt
DISTRIBUSI_NORMAL.ppt
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdfDISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
 
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdfDISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
 
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normalMakalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
 
Distribusi normal 1
Distribusi normal 1Distribusi normal 1
Distribusi normal 1
 
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptxK6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
 
Geometri Analitik Ruang
Geometri Analitik RuangGeometri Analitik Ruang
Geometri Analitik Ruang
 
Statistika Deskriptif - Distribusi Normal
Statistika Deskriptif - Distribusi NormalStatistika Deskriptif - Distribusi Normal
Statistika Deskriptif - Distribusi Normal
 
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal DistributionAPG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
 
5. distribusi normal
5. distribusi normal5. distribusi normal
5. distribusi normal
 
2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf
2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf
2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf
 
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPADistribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
 

More from Eman Mendrofa

Kuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas PembuktianKuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas Pembuktian
Eman Mendrofa
 
Kata Hubung Kalimat Logika Matematika
Kata Hubung Kalimat Logika MatematikaKata Hubung Kalimat Logika Matematika
Kata Hubung Kalimat Logika Matematika
Eman Mendrofa
 
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, TautologiLogika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
Eman Mendrofa
 
Diagram Venn Beserta Contoh Soal
Diagram Venn Beserta Contoh SoalDiagram Venn Beserta Contoh Soal
Diagram Venn Beserta Contoh Soal
Eman Mendrofa
 
Relasi dan Hasil kali Cartesius
Relasi dan Hasil kali CartesiusRelasi dan Hasil kali Cartesius
Relasi dan Hasil kali Cartesius
Eman Mendrofa
 
Kardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
Kardinalitas dan Operasi Dua HimpunanKardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
Kardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
Eman Mendrofa
 
Pengertian dan Cara Menyatakan Himpunan
Pengertian dan Cara Menyatakan HimpunanPengertian dan Cara Menyatakan Himpunan
Pengertian dan Cara Menyatakan Himpunan
Eman Mendrofa
 
Presentasi power point - operasi hitung bilangan bulat
Presentasi power point  - operasi hitung bilangan bulatPresentasi power point  - operasi hitung bilangan bulat
Presentasi power point - operasi hitung bilangan bulat
Eman Mendrofa
 
Persamaan Logaritma, sifat-sifat Logaritma
Persamaan Logaritma, sifat-sifat LogaritmaPersamaan Logaritma, sifat-sifat Logaritma
Persamaan Logaritma, sifat-sifat Logaritma
Eman Mendrofa
 
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
Persamaan dan Pertidaksamaan EksponenPersamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
Eman Mendrofa
 
Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak
Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai MutlakPersamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak
Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak
Eman Mendrofa
 
Persamaan Kuadrat
Persamaan KuadratPersamaan Kuadrat
Persamaan Kuadrat
Eman Mendrofa
 
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Sistem Persamaan Linear Tiga VariabelSistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Eman Mendrofa
 
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua VariabelSistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Eman Mendrofa
 
Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Persamaan dan Pertidaksamaan LinearPersamaan dan Pertidaksamaan Linear
Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Eman Mendrofa
 
Induksi Matematika
Induksi MatematikaInduksi Matematika
Induksi Matematika
Eman Mendrofa
 
Deret Geometri Tak Hingga
Deret Geometri Tak HinggaDeret Geometri Tak Hingga
Deret Geometri Tak Hingga
Eman Mendrofa
 
Barisan dan Deret
Barisan dan DeretBarisan dan Deret
Barisan dan Deret
Eman Mendrofa
 
Notasi sigma
Notasi sigmaNotasi sigma
Notasi sigma
Eman Mendrofa
 
Pengulangan Visual Basic
Pengulangan Visual BasicPengulangan Visual Basic
Pengulangan Visual Basic
Eman Mendrofa
 

More from Eman Mendrofa (20)

Kuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas PembuktianKuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas Pembuktian
 
Kata Hubung Kalimat Logika Matematika
Kata Hubung Kalimat Logika MatematikaKata Hubung Kalimat Logika Matematika
Kata Hubung Kalimat Logika Matematika
 
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, TautologiLogika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
 
Diagram Venn Beserta Contoh Soal
Diagram Venn Beserta Contoh SoalDiagram Venn Beserta Contoh Soal
Diagram Venn Beserta Contoh Soal
 
Relasi dan Hasil kali Cartesius
Relasi dan Hasil kali CartesiusRelasi dan Hasil kali Cartesius
Relasi dan Hasil kali Cartesius
 
Kardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
Kardinalitas dan Operasi Dua HimpunanKardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
Kardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
 
Pengertian dan Cara Menyatakan Himpunan
Pengertian dan Cara Menyatakan HimpunanPengertian dan Cara Menyatakan Himpunan
Pengertian dan Cara Menyatakan Himpunan
 
Presentasi power point - operasi hitung bilangan bulat
Presentasi power point  - operasi hitung bilangan bulatPresentasi power point  - operasi hitung bilangan bulat
Presentasi power point - operasi hitung bilangan bulat
 
Persamaan Logaritma, sifat-sifat Logaritma
Persamaan Logaritma, sifat-sifat LogaritmaPersamaan Logaritma, sifat-sifat Logaritma
Persamaan Logaritma, sifat-sifat Logaritma
 
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
Persamaan dan Pertidaksamaan EksponenPersamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
 
Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak
Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai MutlakPersamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak
Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak
 
Persamaan Kuadrat
Persamaan KuadratPersamaan Kuadrat
Persamaan Kuadrat
 
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Sistem Persamaan Linear Tiga VariabelSistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
 
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua VariabelSistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
 
Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Persamaan dan Pertidaksamaan LinearPersamaan dan Pertidaksamaan Linear
Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
 
Induksi Matematika
Induksi MatematikaInduksi Matematika
Induksi Matematika
 
Deret Geometri Tak Hingga
Deret Geometri Tak HinggaDeret Geometri Tak Hingga
Deret Geometri Tak Hingga
 
Barisan dan Deret
Barisan dan DeretBarisan dan Deret
Barisan dan Deret
 
Notasi sigma
Notasi sigmaNotasi sigma
Notasi sigma
 
Pengulangan Visual Basic
Pengulangan Visual BasicPengulangan Visual Basic
Pengulangan Visual Basic
 

Recently uploaded

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 

Distribusi normal

  • 1.
  • 2. PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI DISTRIBUSI NORMAL Distribusi normal adalah salah satu distribusi teoretis dari variabel random kontinu. Distribusi normal sering disebut distribusi Gauss, sesuai nama pengembangnya, yaitu Karl Gauss pada abad ke-18, seorang ahli matematika dan astronomi. Distribusi normal memiliki bentuk fungsi sebagai berikut. 𝑓 𝑥 = 1 𝜎 2𝜋 𝑒− 1 2 𝑥−𝜇 2 𝜎 Keterangan: 𝑥 = nilai data 𝜋 = 3,14 𝜎 = simpangan baku 𝜇 = rata-rata 𝑥 𝑒 = 2,71828
  • 3. Distribusi normal merupakan distribusi yang simetris dan berbentuk genta atau lonceng. Pada bentuk tersebut ditunjukkan hubungan ordinat pada rata-rata dengan berbagai ordinat pada berbagai jarak simpangan baku yang diukur dari rata-rata. Dalam bentuk diagram atau kurva (disebut kurva normal), distribusi normal digambarkan: −3𝜎 −2𝜎 −1𝜎 +1𝜎 +2𝜎 +3𝜎𝜇 𝑧
  • 4. Kurva tersebut dipengaruhi oleh rata-rata (𝜇) dan simpangan baku (𝜎). Jika rata- rata (𝜇) besar dan simpangan baku (𝜎) besar maka kurvanya makin rendah (platikurtik) dan semakin landai. Jika rata-rata (𝜇) besar dan simpangan baku (𝜎) kecil maka kurvanya makin tinggi (leptokurtik) dan semakin lancip. Dari bentuk kurva distribusi normal dapat diketahui sifat-sifat distribusi normal, yaitu sebagai berikut. 1. Bentuk distribusi normal adalah bentuk genta atau lonceng dengan satu puncak (unimodal). 2. Rata-rata (𝜇) terletak di tengah-tengah. 3. Nilai rata-rata sama dengan median sama dengan modus yang memberikan pola simetris (𝜇 = Md = Mo). 4. Ujung-ujung sisi kurvanya sejajar dengan sumbu horizontal (sb-X) dan tidak akan pernah memotong sumbu tersebut.
  • 5. 5. Data sebagian besar ada di tengah-tengah dan sebagian kecil ada di tepi, yaitu: a. Jarak ± 1𝜎 menampung 68% atau 68,26% data; b. Jarak ± 2𝜎 menampung 95% atau 95,46% data; c. Jarak ± 3𝜎 menampung 99% atau 99,74% data. −3𝜎 −2𝜎 −1𝜎 +1𝜎 +2𝜎 +3𝜎 𝑧 68,26% 95,46% 99,74%
  • 6. DISTRIBUSI NORMAL STANDAR Keluarga distribusi normal memiliki jumlah yang banyak sekali, akibat pengaruh rata-rata dari simpangan baku. Akan tetapi, untuk mencari probabilitas suatu interval dari variabel random kontinu dapat dipermudah dengan menggunakan bantuan distribusi normal standar. Distribusi normal standar adalah distribusi normal yang memiliki rata-rata (𝜇) = 0 dan simpangan baku (𝜎) = 1. Bentuk fungsinya adalah: 𝑓 𝑍 = 1 2𝜋 𝑒− 1 2 𝑧2
  • 7. Dalam bentuk diagram atau kurva (disebut kurva normal standar), distribusi normal standar digambarkan: −3 −2 −1 +1 +2 +30 0,1 0,2 0,3 0,4 𝑓(𝑥) 𝑧
  • 8. Dari bentuk kurva distribusi normal standar tersebut, dapat diketahui sifat-sifat distribusi tersebut, yaitu: 1. kurva simetris terhadap sumbu Y; 2. Mempunyai titik tertinggi (0, 1 2𝜋 ), dengan 1 2𝜋 = 0,4; 3. Cekung ke bawah untuk interval X = -1 sampai X = +1 dan cekung ke atas untuk nilai X di luar interval berikut; 4. Meluas atau melebar tanpa batas ke kiri dan ke kanan serta mendekati sumbu X secara cepat begitu bergerak dari X = 0 ke kiri maupun ke kanan; 5. Luas seluruh daerah di bawah kurva di atas sumbu X sebesar 1 unit.
  • 9. Untuk mengubah distribusi normal umum menjadi distribusi normal standar, gunakan nilai Z (standard units). Bentuk rumusnya adalah: 𝑍 = 𝑋 − 𝜇 𝜎 Keterangan: 𝑧 = variabel normal standar 𝑋 = nilai variabel random 𝜇 = rata-rata variabel random 𝜎 = simpangan baku variabel random Nilai Z (standard units) adalah angka atau indeks yang menyatakan penyimpangan suatu nilai variabel random (𝑋) dari rata-rata (𝜇) dihitung dalam satuan simpangan baku (𝜎).
  • 10. PENGGUNAAN KURVA NORMAL STANDAR Untuk menentukan luas daerah di bawah kurva normal standar, telah dibuat daftar distribusi normal standar, yaitu tabel luas kurva normal standar dengan nilai-nilai Z tertentu. Dengan daftar tersebut, bagian-bagian luas dari distribusi normal standar dapat dicari. Karena seluruh luas kurva adalah 1 dan kurva simetris terhadap 𝜇 = 0 maka luas dari garis tegak pada titik nol ke kiri ataupun ke kanan adalah 0,5. dan diartikan: P(Z > 0) = 0,5. Luas daerah di bawah kurva normal pada interval tertentu dapat dituliskan: P(0 < Z < b). Contoh: Akan dihitung nilai: P(0 < Z < 2,13), langkah-langkahnya ialah: 1. 2,13 = 2,1 + 0,03; 2. Dengan tabel luas kurva normal standar, dicari 2,1 pada kolom Z (kolom paling kiri) dan 0,03 pada baris pertama (baris paling atas); 3. Pertemuan baris 2,1 dan kolom 0,03 merupakan nilai Z dari P(0 < Z < 2,13), yaitu 0,4834.
  • 11. z 0,00 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07 0,08 0,09 0,0 0,0000 0,0040 0,0080 0,0120 0,0160 0,0199 0,0239 0,0279 0,0319 0,0359 0,1 0,0398 0,0438 0,0478 0,0517 0,0557 0,0596 0,0636 0,0675 0,0714 0,0753 0,2 0,0793 0,0832 0,0871 0,0910 0,0948 0,0987 0,1026 0,1064 0,1103 0,1141 0,3 0,1179 0,1217 0,1255 0,1293 0,1331 0,1368 0,1406 0,1443 0,1480 0,1517 0,4 0,1554 0,1591 0,1628 0,1664 0,1700 0,1736 0,1772 0,1808 0,1844 0,1879 0,5 0,1915 0,1950 0,1985 0,2019 0,2054 0,2088 0,2123 0,2157 0,2190 0,2224 0,6 0,2257 0,2291 0,2324 0,2357 0,2389 0,2422 0,2454 0,2486 0,2517 0,2549 0,7 0,2580 0,2611 0,2642 0,2673 0,2704 0,2734 0,2764 0,2794 0,2823 0,2852 0,8 0,2881 0,2910 0,2939 0,2967 0,2995 0,3023 0,3051 0,3078 0,3106 0,3133 0,9 0,3159 0,3186 0,3212 0,3238 0,3264 0,3289 0,3315 0,3340 0,3365 0,3389 1,0 0,3413 0,3438 0,3461 0,3485 0,3508 0,3531 0,3554 0,3577 0,3599 0,3621 1,1 0,3643 0,3665 0,3686 0,3708 0,3729 0,3749 0,3770 0,3790 0,3810 0,3830 1,2 0,3849 0,3869 0,3888 0,3907 0,3925 0,3944 0,3962 0,3980 0,3997 0,4015 1,3 0,4032 0,4049 0,4066 0,4082 0,4099 0,4115 0,4131 0,4147 0,4162 0,4177 1,4 0,4192 0,4207 0,4222 0,4236 0,4251 0,4265 0,4279 0,4292 0,4306 0,4319 1,5 0,4332 0,4345 0,4357 0,4370 0,4382 0,4394 0,4406 0,4418 0,4429 0,4441 1,6 0,4452 0,4463 0,4474 0,4484 0,4495 0,4505 0,4515 0,4525 0,4535 0,4545 1,7 0,4554 0,4564 0,4573 0,4582 0,4591 0,4599 0,4608 0,4616 0,4625 0,4633 1,8 0,4641 0,4649 0,4656 0,4664 0,4671 0,4678 0,4686 0,4693 0,4699 0,4706 1,9 0,4713 0,4719 0,4726 0,4732 0,4738 0,4744 0,4750 0,4756 0,4761 0,4767 2,0 0,4772 0,4778 0,4783 0,4788 0,4793 0,4798 0,4803 0,4808 0,4812 0,4817 2,1 0,4821 0,4826 0,4830 0,4834 0,4838 0,4842 0,4846 0,4850 0,4854 0,4857 2,2 0,4861 0,4864 0,4868 0,4871 0,4875 0,4878 0,4881 0,4884 0,4887 0,4890 2,3 0,4893 0,4896 0,4898 0,4901 0,4904 0,4906 0,4909 0,4911 0,4913 0,4916 2,4 0,4918 0,4920 0,4922 0,4925 0,4927 0,4929 0,4931 0,4932 0,4934 0,4936 2,5 0,4938 0,4940 0,4941 0,4943 0,4945 0,4946 0,4948 0,4949 0,4951 0,4952 2,6 0,4953 0,4955 0,4956 0,4957 0,4959 0,4960 0,4961 0,4962 0,4963 0,4964 2,7 0,4965 0,4966 0,4967 0,4968 0,4969 0,4970 0,4971 0,4972 0,4973 0,4974 2,8 0,4974 0,4975 0,4976 0,4977 0,4977 0,4978 0,4979 0,4979 0,4980 0,4981 2,9 0,4981 0,4982 0,4982 0,4983 0,4984 0,4984 0,4985 0,4985 0,4986 0,4986 3,0 0,4987 0,4987 0,4987 0,4988 0,4988 0,4989 0,4989 0,4989 0,4990 0,4990 BIDANG DI BAWAH KURVA NORMAL
  • 12. Contoh soal: Dengan menggunakan tabel, hitunglah nilai dari: a. P(-1,75 < Z < 0) b. P(1,32 < Z < 2,12) c. P(-0,45 < Z < 0,65) Penyelesaian: a. Karena kurva simetris pada 𝜇 = 0, maka P(-1,75 < Z < 0) = P(0 < Z < 1,75). Dari tabel diperoleh nilai untuk P(0 < Z < 1,75) = 0,4599. Jadi, P(0 < Z < 1,75) = 0,4599 0−1,75
  • 13. b. P(1,32 < Z < 2,12) dapat diubah menjadi: P(0 < Z < 2,12) – P(0 < Z < 1,32) = 0,4830 – 0,4066 = 0,0764 c. P((-0,45 < Z < 0,65) dapat diubah menjadi: P(0 < Z < 0,45) + P(0 < Z < 0,65) = 0,1736 + 0,2422 = 0,4158 2,121,32 0,65−0,45
  • 14. Beberapa bagian luas di bawah kurva untuk distribusi normal umum dengan rata-rata 𝜇 dan simpangan baku 𝜎 tertentu, dapat ditentukan. Artinya, jika sebuah kejadian memiliki distribusi normal maka dari kejadian itu: 1) kira-kira 68,27% dari kasus ada dalam daerah satu simpangan baku sekitar rata-rata, yaitu antara 𝜇 – 𝜎 dan 𝜇 + 𝜎; 2) kira-kira 95,45% dari kasus ada dalam daerah satu simpangan baku sekitar rata-rata, yaitu antara 𝜇 – 2𝜎 dan 𝜇 + 2𝜎; 3) kira-kira 99,73% dari kasus ada dalam daerah satu simpangan baku sekitar rata-rata, yaitu antara 𝜇 – 3𝜎 dan 𝜇 + 3𝜎; 4) sekalipun secara teoretis ujung kurva normal ke kanan dan ke kiri tak berhingga jauhnya, namun praktis dalam jarak lebih dari tiga simpangan baku dari rata- ratanya (𝜇 ± 3𝜎) luas kurva normal itu tidak berarti lagi (kurang dari 1%).
  • 15. Untuk menentukan luas daerah kurva normal (yang bukan baku) dilakukan transformasi dengan menggunakan nilai Z. Cara transformasinya ialah sebagai berikut. 1. Menghitung nilai Z sampai dua desimal. 2. Menggambar kurva normal standarnya. 3. Meletakkan nilai Z pada sumbu X, kemudian menarik garis vertikal yang memotong kurva. 4. Nilai yang terdapat dalam daftar merupakan luas daerah antara garis tersebut dengan garis vertikal di titik nol. 5. Dalam daftar distribusi normal standar, mencari tempat harga Z pada kolom paling kiri hanya sampai satu desimal dan mencari desimal keduanya pada baris paling atas. 6. Dari Z di kolom kiri maju ke kanan dan dari Z di baris atau turun ke bawah, sehingga didapat bilangan yang merupakan luas daerah yang dicari.
  • 16. Untuk mencari nilai Z, apabila luas kurva diketahui maka dilakukan langkah sebaliknya Contoh soal: 1. Hitunglah P(90 < X < 115) untuk 𝜇 = 105 dan 𝜎 = 10. Penyelesaian: 𝑋1 = 90 dan 𝑋2 = 115 𝑍 = 𝑋 − 𝜇 𝜎 Untuk 𝑋1 = 90 𝑍 = 𝑋 − 𝜇 𝜎 = 90 − 105 10 = −1,5
  • 17. Untuk 𝑋2 = 115 𝑍 = 𝑋 − 𝜇 𝜎 = 115 − 105 10 = 1 Dengan demikian P(90 < Z < 115) ≈ P(-1,5 < Z < 1) P(-1,5 < Z < 1) = P(-1,5 < Z < 0) + P(0 < Z < 1) = 0,4332 + 0,3413 = 0,7745 Jadi, P(90 < X < 115) = 0,7745 11590
  • 18. 2. Sebuah perusahaan memproduksi bola lampu yang ketahanannya berdistribusi normal dengan rata-rata 825 jam dan simpangan baku 45 jam. a. Berapap persen lampu yang ketahanannya antara 800 dan 860 jam? b. Berapa banyak lampu yang tahan lebih dari 950 jam, jika diproduksi 5.000 lampu? Penyelesaian: 𝜇 = 825 jam dan 𝜎 = 45 jam a. 𝑋1 = 800 jam 𝑋2 = 860 jam 𝑍1 = 𝑋1 − 𝜇 𝜎 = 800 − 825 45 = −0,55 𝑍2 = 𝑋2 − 𝜇 𝜎 = 860 − 825 45 = 0,78
  • 19. Didapatkan P(-0,55 < Z < 0,78): P(-0,55 < Z < 0,78) = P(-0,55 < Z < 0) + P(0 < Z < 0,78) = 0,2088 + 0,2823 = 0,4911 Jadi, terdapat 49,11% lampu yang ketahanannya antara 800 dan 860 jam.
  • 20. b. 𝑋 > 950 jam 𝑍 = 𝑋 − 𝜇 𝜎 = 950 − 825 45 = 2,78 Diperoleh P(Z > 2,78): P(Z > 2,78) = P(Z > 0) - P(0 < Z < 2,78) = 0,5 – 0,4937 = 0,0027 Jadi, terdapat 0,0027 x 5.000 = 13,5 atau 14 lampu yang tahan lebih dari 950 jam, apabila diproduksi lampu sebanyak 5.000 buah.
  • 21. RATA-RATA, VARIANS, DAN SIMPANGAN BAKU DISTRIBUSI NORMAL Distribusi normal memiliki rata-rata, varians, dan simpangan baku sebagai berikut. a. Rata-rata: 𝜇 = 𝑋 𝑛 b. Varians: 𝜎2 = 𝑋 − 𝜇 2 𝑛 c. Simpangan baku: 𝜎 = 𝑋 − 𝜇 2 𝑛