SlideShare a Scribd company logo
Distibusi Binomial, Poisson, Distribusi Normal dan
Aplikasinya
Disusun Oleh : Kelompok 4
Nama : Aisyah Turidho (06081281520073)
: Reno Sutriono (06081381520044)
: M. Rizky Tama Putra (06081381419045)
Mata Kuliah : Statistika Dasar
Dosen : Prof. Dr. Ratu Ilma Indra Putri, M.Si
: Puji Astuti, S.Pd., M.Sc
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi Matematika
Universitas Sriwijaya Palembang
2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...............................................................................................................................i
DISTIBUSI BINOMIAL, POISSON, DISTRIBUSI NORMAL DAN APLIKASINYA.........1
A. Distribusi Binomial..........................................................................................................1
B. Distribusi Poisson............................................................................................................ 2
C. Distribusi Normal............................................................................................................ 4
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
DAFTAR PUSTAKA
DISTIBUSI BINOMIAL, POISSON, DISTRIBUSI NORMAL DAN
APLIKASINYA
A. Distribusi Binomial
Dalam berbgai percobaan dimana variabel yang sedang diteliti adalah tingkat nominal
maka hanya ada 2 kemungkinan nilai atau hasil dari variabel tersebut. Misalnya
Salesmen pandai atau tidak pandai menjual barang dagangan, anak yang baru lahir
kedua lelaki atau perempuan, dan petani berhasil atau gagal panen padi di tahun ini.
Sampel yang melibatkan variabel yang dapat diwakili oleh probabilitas teoritis
distribusi disebut distribusi binomial, dikatakan binomial karena terdapat dua hasil
yang mungkin.
Jika pada tiap percobaan dalam eksperimen, ๐‘ƒ( ๐ด) = ๐œ‹ harganya tetap maka
percobaan yang berulang-ulang itu dinamakan percobaan Bernoulli. Jika dilakukan
percobaan tersebut sebanyak ๐‘ kali, ๐‘‹ diantaranya menghasilkan peristiwa A dan
sisanya ( ๐‘ โˆ’ ๐‘‹) peristiwa ๐ดฬ…. ๐‘ƒ( ๐ด) = ๐œ‹ maka 1 โˆ’ ๐œ‹ = ๐‘ƒ(๐ดฬ…), peluang terjadinya
peristiwa A sebanyak ๐‘‹ = ๐‘ฅ kali diantara ๐‘ , dihitung dengan cara berikut:
๐‘( ๐‘ฅ) = ๐‘ƒ( ๐‘‹ = ๐‘ฅ) = (
๐‘
๐‘›
) ๐œ‹ ๐‘ฅ (1 โˆ’ ๐œ‹) ๐‘โˆ’๐‘ฅ
Dimana n = banyaknya kejadian yang dikehendakai dan x = kejadian yang diharapkan
Dengan ๐‘ฅ = 0,1,2,3, โ€ฆ ., ๐‘ ; 0 < ๐œ‹ < 1 maka didapat cara mencari koefisien binom:
(
๐‘
๐‘ฅ
) =
๐‘!
๐‘ฅ! (๐‘ โˆ’ ๐‘ฅ)!
Distribusi binomial mempunyai parameter, diantaranya ialah rata-rata ๐œ‡ dan
simpangan baku ๐œŽ, rumusnya yaitu:
๐œ‡ = ๐‘๐œ‹
๐œŽ = โˆš๐‘๐œ‹(1 โˆ’ ๐œ‹)
Contoh Soal:
Misal dalam suatu rumah sakit terdapat 4 orang yang medonorkan darahnya, dalam
populasi tersebut ada 2 kemungkinan yaitu orang yang bertipe darah O dan bukan
darah O, dimana peluang orang bertipe darah O adalah 0,4 dan peluang yang bertipe
darah bukan O adalah 0,6. Tentukan peluang 3 orang yang bertipe darah O dari 4
orang itu?
Penyelesaian:
Hal pertama yang harus dilakukan yaitu dengan membuat kemungkinan tipe dara dari
4 pendonor itu, dilambangkan O yang bertipe darah O dan N yang bertipe darah
bukan O.
Banyak Yang
Bertipe Darah O
Hasil yang Mungkin
0 NNNN
1 ONNN, NONN, NNON, NNNO
2 OONN, ONON, ONNO, NOON, NONO, NNOO
3 NOOO, ONOO, OONO, OOON
4 OOOO
๐‘(3) = ๐‘ƒ( ๐‘๐‘‚๐‘‚๐‘‚ โˆช ๐‘‚๐‘๐‘‚๐‘‚ โˆช ๐‘‚๐‘‚๐‘๐‘‚ โˆช ๐‘‚๐‘‚๐‘‚๐‘)
๐‘(3) = ๐‘ƒ( ๐‘๐‘‚๐‘‚๐‘‚) + ๐‘ƒ( ๐‘‚๐‘๐‘‚๐‘‚) + ๐‘ƒ( ๐‘‚๐‘‚๐‘๐‘‚)+ ๐‘ƒ( ๐‘‚๐‘‚๐‘‚๐‘)
๐‘(3) = (0,6)(0,4)3
+ (0,4)(0,6)(0,4)2
+ (0,4)2(0,6)(0,4)+ (0,4)3(0,6)
๐‘(3) = 4 (0,4)3
(0,6)
๐‘(3) = 0,1536
Atau bisa juga diselesaikan dengan menggunakan rumus distribusi binomial:
๐‘( ๐‘ฅ) = ๐‘ƒ( ๐‘‹ = ๐‘ฅ) = (
๐‘
๐‘›
) ๐œ‹ ๐‘ฅ
(1 โˆ’ ๐œ‹) ๐‘โˆ’๐‘ฅ
๐‘(3) = (
4
3
) (0,4)3
(0,6)
๐‘(3) = [
4!
3! (4 โˆ’ 3)!
](0,4)3
(0,6)
๐‘(3) = 4 (0,4)3
(0,6)
B. Distribusi Poisson
Distribusi poisson adalah kemungkinan model yang tepat untuk jenis percobaan
tertentu. Variabel acak diskrit X dikatakan mempunyai distribusi poisson jika fungsi
peluangnya berbentuk:
๐‘( ๐‘ฅ) = ๐‘ƒ( ๐‘‹ = ๐‘ฅ) =
๐‘’โˆ’๐œ† ๐œ† ๐‘ฅ
๐‘ฅ!
Dengan ๐‘ฅ = 1,2,3, โ€ฆ, sedangkan ๐‘’ = ๐‘๐‘–๐‘™๐‘Ž๐‘›๐‘”๐‘Ž๐‘› ๐‘˜๐‘œ๐‘›๐‘ ๐‘ก๐‘Ž๐‘› = 2,7183 dan
๐œ† ( ๐‘‘๐‘–๐‘๐‘Ž๐‘๐‘Ž ๐‘™๐‘Ž๐‘š๐‘‘๐‘Ž) = ๐‘๐‘–๐‘™๐‘Ž๐‘›๐‘”๐‘Ž๐‘› ๐‘ก๐‘’๐‘ก๐‘Ž๐‘. Untuk harga ๐‘’โˆ’๐œ†
dapat dicari dengan
menggunakan kalkulator atau dengan melihat daftar harga ๐‘’โˆ’๐œ†
yang dapat anda lihat
dari berbagai sumber di internet. Distribusi poisson mempunyai parameter:
๐œ‡ = ๐€
๐œŽ = โˆš๐œ†
Distribusi poisson sering digunakan untuk menentukan peluang sebuah peristiwa yang
dalam area kesempatan tertentu diharapkan terjadinya sangat jarang. Contoh: dalam
tempo setiap 5 menit, operator telepon banyak menerima permintaan nomor untuk
disambungkan, diharapkan jarang sekali terjadi salah sambung.
Distribusi poisson dapat pula dianggap sebagai pendekatan kepada distribusi
binomial. Jika dalam distribusi binomial, N cukup besar sedangkan ๐œ‹ = peluang
terjadinya peristiwa A, sangat dekat kepada nol sedemikian ๐œ† = ๐‘๐‘ tetap maka
distribusi binomial didekati oleh distribusi poisson. Untuk penggunaannya, sering
dilakukan pendekatan ini jika ๐‘ โ‰ฅ 50 sedangkan ๐‘๐‘ < 5.
Contoh soal:
Dalam suatu Posyandu terdapat program suntik vaksin anti campak. Peluang
seseorang akan mendapat reaksi buruk setelah disuntik besarnya 0,0005. Dari 4000
orang yang disuntik, tentukan peluang yang mendapat reaksi buruk:
a. Tidak ada
b. Ada 2 orang
c. Lebih dari 2 orang
d. Tentukan ada berapa orang diharapkan yang akan mendapat reaksi buruk
Penyelesaian:
a. Dengan menggunakan pendekatan distribusi poisson kepada distribusi binomial,
maka ๐œ† = ๐‘๐‘ = 4000 ร— 0,0005 = 2. Jika X = banyak orang yang mendapat
reaksi buruk akibat suntikan itu, maka:
๐‘(0) =
๐‘’โˆ’2
20
0!
= 0,1353
b. X = 2 sehingga:
๐‘(2) =
๐‘’โˆ’2
22
2!
= 0,2706
c. X = 3, 4, 5, ...
Tetapi ๐‘(0) + ๐‘(1) + ๐‘(2)+ ๐‘(3) + โ‹ฏ = 1 , maka
๐‘(3) + ๐‘(4) + โ‹ฏ = 1 โˆ’ ๐‘(0) โˆ’ ๐‘(1)โˆ’ ๐‘(2)
๐‘(1) =
๐‘’โˆ’2
21
1!
= 0,2706
๐‘(3) + ๐‘(4) + โ‹ฏ = 1 โˆ’ 0,1353 โˆ’ 0,2706 โˆ’ 0,2706 = 0,3235
d. ๐œ† = ๐‘๐‘ = 4000 ร— 0,0005 = 2
C. Distribusi Normal
Distribusi yang paling penting dan banyak digunakan semua distribusi kontinu adalah
distribusi normal. Distribusi normal disebut juga distribusi gauss, distribusi normal
berasal dari distribusi dengan peubah acak kontinu. Persamaan distribusi gauss adalah
sebagai berikut:
๐‘“( ๐‘ฅ) =
1
๐œŽ โˆš2๐œ‹
๐‘’
โˆ’
1
2
(
๐‘ฅโˆ’ ๐œ‡
๐œŽ
)
2
dimana ๐œ‹ = ๐‘˜๐‘œ๐‘›๐‘ ๐‘ก๐‘Ž๐‘›๐‘ก๐‘Ž ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘›๐‘–๐‘™๐‘Ž๐‘–๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž ๐‘ ๐‘Ž๐‘š๐‘Ž ๐‘‘๐‘’๐‘›๐‘”๐‘Ž๐‘› 3,1416
๐‘’ = ๐‘˜๐‘œ๐‘›๐‘ ๐‘ก๐‘Ž๐‘›๐‘ก๐‘Ž ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘›๐‘–๐‘™๐‘Ž๐‘–๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž ๐‘ ๐‘Ž๐‘š๐‘Ž ๐‘‘๐‘’๐‘›๐‘”๐‘Ž๐‘› 2,7183
๐œ‡ = ๐‘๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘š๐‘’๐‘ก๐‘’๐‘Ÿ ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘–๐‘ก๐‘ข ๐‘›๐‘–๐‘™๐‘Ž๐‘– ๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘ก๐‘Ž โˆ’ ๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘ก๐‘Ž ๐‘‘๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘– ๐‘‘๐‘–๐‘ ๐‘ก๐‘Ÿ๐‘–๐‘๐‘ข๐‘ ๐‘– ๐‘๐‘œ๐‘๐‘ข๐‘™๐‘Ž๐‘ ๐‘–
๐œŽ = ๐‘๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘š๐‘’๐‘ก๐‘’๐‘Ÿ ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘š๐‘’๐‘Ÿ๐‘ข๐‘๐‘Ž๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘ ๐‘–๐‘š๐‘๐‘Ž๐‘›๐‘”๐‘Ž๐‘› ๐‘๐‘Ž๐‘˜๐‘ข ๐‘‘๐‘–๐‘ ๐‘ก๐‘Ÿ๐‘–๐‘๐‘ข๐‘ ๐‘– ๐‘๐‘œ๐‘๐‘ข๐‘™๐‘Ž๐‘ ๐‘–
๐‘ฅ = ๐‘๐‘’๐‘ข๐‘๐‘Žโ„Ž ๐‘˜๐‘œ๐‘›๐‘ก๐‘–๐‘›๐‘ข ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘‘๐‘Ž๐‘’๐‘Ÿ๐‘Žโ„Ž ( ๐‘—๐‘Ž๐‘›๐‘”๐‘˜๐‘Ž๐‘ข๐‘Ž๐‘›) ๐‘›๐‘–๐‘™๐‘Ž๐‘–๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž โˆ’ โˆž < ๐‘ฅ < โˆž
Sifat distribusi normal:
a. Grafiknya selalu teletak diatas sumbu x selalu terletak diatas sumbu x
b. Bentuk grafiknya simetris terhadap ๐‘ฅ = ๐œ‹
c. Mean, median dan modus sama untuk sebuah kurva normal yaitu tercapai pada
๐œ‡ =
0,3989
๐œŽ
d. Grafiknya asymtotis teradap sumbu x
e. Luas daerah grafik sama dengan satu satuan persegi
Berikut contoh kasus untuk dua buah kurva normal:
๏‚ท Rata-ratanya sama sedangkan simpangan bakunya berbeda. Simpangan baku
mempengaruhi bentuk kurva normal, semakin besar nilai simpangan baku maka
kurvanya semakin rendah (platikurtik) dan sebaliknya semakin kecil nilai
simpangan baku maka kurvanya semakin tinggi (leptokurtik)
๏‚ท Rata-ratanya berbeda, simpangan bakunya sama
๏‚ท Rata-rata dan simpangan bakunya berbeda
Untuk pemakaian yang lebih praktis telah dibuat daftar distribusi normal baku.
Distribusi normal baku posisinya memiliki kaitan dengan rata-rata dan menggunakan
simpangan baku sebagai unit pengukurannya. Distribusi normal memiliki nilai rata-
rata ๐œ‡ = 0 dan simpangan baku ๐œŽ = 1.
Persamaannya yaitu sebagai berikut:
๐‘“( ๐‘ง) =
1
โˆš2๐œ‹
๐‘’
โˆ’
1
2
๐‘ง2
dengan daerah interval z adalah โˆ’โˆž < ๐‘ง < โˆž
Untuk distribusi populasi,
๐‘ง =
๐‘ฅ โˆ’ ๐œ‡
๐œŽ
Untuk distribusi sampel,
๐‘ง =
๐‘ฅ โˆ’ ๐‘ฅฬ…
๐‘†๐ต
Contoh (1):
Tabel dibawah ini menggambarkan bagaimana menggunakan tabel distribusi normal
baku untuk menemukan daerah di bawah kurva normal baku antara ๐‘ง = 0 dan ๐‘ง =
1,65
๐œŽ = 1
Kurva menunjukkan area yang sesuai sebagai berbayang wilayah di bawah kurva.
Nilai 1,65 dapat ditulis sebagai 1,6 + 0,05, dan dengan menempatkan 1,6 di bawah
kolom berlabel z dan kemudian bergerak ke kanan 1,6 sampai Anda datang di bawah
0,05 kolom Anda menemukan area 0,4505. Ini adalah daerah yang ditunjukkan pada
kurva dibawah ini. Misal daerah ini dinyatakan sebagai P (0 < ๐‘ง < 1,65) = 0,4505.
Untuk daerah di bawah kurva normal baku antara ๐‘ง = โˆ’1,65 dan ๐‘ง =
0 direpresentasikan sebagai P(โˆ’1,65 < ๐‘ง < 0) dan ditunjukkan pada kurna dibawah
ini. Oleh karena simetri maka P(โˆ’1,65 < ๐‘ง < 0) = P(0 < ๐‘ง < 1,65), kita tahu bahwa
P(0 < ๐‘ง < 1,65) = 0,4505 dan oleh karena itu, P(1,65 < ๐‘ง < 0) =0,4505.
Contoh (2):
Untuk daerah di bawah kurva normal normal antara ๐‘ง = โˆ’1,65 dan ๐‘ง = 1,65
diwakili oleh P(โˆ’1,65 < ๐‘ง < 1,65) dan ditunjukkan pada kurva dibawah ini.
Probabilitas P(โˆ’1,65 < ๐‘ง < 1,65) dinyatakan sebagai P(โˆ’1,65 < ๐‘ง < 1,65) =
P(โˆ’1,65 < ๐‘ง < 0) + P(0 < ๐‘ง < 1,65). Dari contoh sebelumnya kita ketahui nilai
P(โˆ’1,65 < ๐‘ง < 0) dan P(0 < ๐‘ง < 1,65) dan jumlah kedua nilai P tersebut sama
dengan 0,9010. Oleh karena itu, P(โˆ’1,65 < ๐‘ง < 1,65) = 0,9010.
Contoh (3):
Probabilitas dari peristiwa ๐‘ง < 1,96 diwakili oleh P(๐‘ง < 1,96) dan ditunjukkan pada
kurva dibawah ini.
Daerah yang ditunjukkan pada kurva diatas, dibagi menjadi 2 bagian seperti yang
ditunjukkan pada kurva dibawah ini, Daerah yang lebih gelap dari dua daerah itu
sama dengan P(๐‘ง < 0) = 0,5 karena daerah itu merupakan setengah dari total luas
daerah. Daerah yang lebih terang dari dua daerah itu dinyatakan dalam P(0 < ๐‘ง <
1,96) dan nilainya dapat dilihat pada daftar distribusi normal baku yang dapat anda
cari di internet atau sumber manapun, nilainya yaitu 0,4750. Jumlah dari dua daerah
tersebut adalah 0,5 + 0,4750 = 0,9750. Jadi, P(๐‘ง < 1,96) = P(๐‘ง < 0) + P(0 < ๐‘ง <
1,96) = 0,5 + 0,4750 = 0,9750.
Perhatikan kurva dibawah ini, daerah dibawah z dapat dinyatakan ๐‘ง > 1,96 dan
probabilitasnya dwakilkan P(๐‘ง > 1,96). Untuk mengitung nilai P maka gunakan
konsep komplemen suatu kejadian. Komplemen dari P(๐‘ง > 1,96) adalah P(๐‘ง <
1,96). P(๐‘ง > 1,96) + P(๐‘ง < 1,96) = 1, dari contoh diatas dapat dilihat bahwa P(๐‘ง <
1,96) = 0,9750. Jadi, P(๐‘ง > 1,96) = 1 โˆ’ P( ๐‘ง < 1,96) = 1 โˆ’ 0,9750 = 0,250
Contoh Soal:
15% dari tamatan SMA merupakan hasil PMDK. Sampel acak yang berukuran 600
tamatan SMA telah digunakan. Tentukan nilai kemungkinan yang akan terdapat:
a. Paling sedikit 70 orang dan paling banyak 80 sebagai basil PMDK.
b. Lebih besar atau sama dengan 100 orang yang memperoleh PMDK.
Penyelesaian:
a. x terletak antara : (70 โˆ’ 0,5) < ๐‘ฅ < (80 + 0,5) atau 69,5 < ๐‘ฅ < 80,5
๐œ‡ = 0,15 ร— 600 = 90
๐œŽ = โˆš600 ร— 0,15 ร— 0,85 = 8,75
๐‘ง1 =
69,5โˆ’90
8,75
= โˆ’2,34 atau ๐‘ง2 =
80,5โˆ’90
8,75
= โˆ’1,09
Untuk luas daerah maka lihat tabel F yang dapat Anda cari dari berbagai sumber, baik
dari internet maupun buku. Luas daerah ๐‘งโˆ’2,34 = 0,4904 dan luas daerah ๐‘งโˆ’1,09 =
0,3621. Luas daerah antara ๐‘งโˆ’2,34 dan ๐‘งโˆ’1,09 = 0,4904 โˆ’ 0,3621 = 0,1283. Maka
nilai kemungkinan terdapat paling sedikit 70 orang dan paling banyak 80 orang
sebagai hasil PMDK ada 0,1283.
b. Lebih besar atau sama dengan 100 artinya ๐‘ฅ โ‰ฅ 99,5
1,09
0,1379
๐‘ง โ‰ฅ
99,5 โˆ’ 90
8,75
= 1,09
Luas daerah ๐‘ง1,09 = 0,3621 maka banyak siswa
yang termasuk PMDK lebih besar atau sama
dengan 100 adalah 0,50 โˆ’ 0,3621 = 0,1379
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
DAFTAR PUSTAKA
Coladarci, T.; Cobb, C. D.; Minium, E. W.; & Clarke, R. B. (2004). Fundamentals of
Statistical Reasoning in Education. Edisi 3. United State of America: Library of
Congress Cataloging-in-Publication Data. Hlm. 88 dan 90
Dowdy, S.; Weardon, S.; & Chilko, D. (2004). Statistics for Research. Edisi 3. Canada:
Wiley Interscience.Hlm. 49-50 dan 81
Herrhyanto, N., & Hamid, H. A. (2007). Statistika Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka. Hlm.
7.3-7.4 dan 7.13
Sthepens, L. J. (1998). Schaums's Outline of Theory and Problems of Beginning Statistics.
United state of America: Library of Congress Cataloging-in-Publication Data.Hlm.
115-120
Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Edisi 6. Bandung: Tarsito. Hlm. 130-136

More Related Content

What's hot

Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Muhammad Ali Subkhan Candra
ย 
Bahan kuliah statistika gbs
Bahan kuliah statistika gbsBahan kuliah statistika gbs
Bahan kuliah statistika gbs
Judianto Nugroho
ย 
Penerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normalPenerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normalhidayatulfitri
ย 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Arif Windiargo
ย 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Az'End Love
ย 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Kelinci Coklat
ย 
Limit fungsi dua peubah
Limit fungsi dua peubah Limit fungsi dua peubah
Limit fungsi dua peubah Jamil Sirman
ย 
Soal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaanSoal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaan
Universitas Negeri Padang
ย 
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear ElementerSistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Kelinci Coklat
ย 
Pengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial ParsialPengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial Parsial
SCHOOL OF MATHEMATICS, BIT.
ย 
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Kelinci Coklat
ย 
variabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluangvariabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluangCeria Agnantria
ย 
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan KontinuModul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Fitria Eviana
ย 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
PersamaandifferensialMeiky Ayah
ย 
Materi Aljabar linear
Materi Aljabar linearMateri Aljabar linear
Materi Aljabar linear
Sriwijaya University
ย 
6. interpolasi polynomial newton
6. interpolasi polynomial newton6. interpolasi polynomial newton
6. interpolasi polynomial newton
Afista Galih Pradana
ย 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
RochimatulLaili
ย 
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis RegresiMinggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis RegresiM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
ย 
Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar Linier
SartiniNuha
ย 
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang KontinuDistribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Arning Susilawati
ย 

What's hot (20)

Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
ย 
Bahan kuliah statistika gbs
Bahan kuliah statistika gbsBahan kuliah statistika gbs
Bahan kuliah statistika gbs
ย 
Penerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normalPenerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normal
ย 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
ย 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4
ย 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
ย 
Limit fungsi dua peubah
Limit fungsi dua peubah Limit fungsi dua peubah
Limit fungsi dua peubah
ย 
Soal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaanSoal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaan
ย 
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear ElementerSistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
ย 
Pengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial ParsialPengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial Parsial
ย 
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
ย 
variabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluangvariabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluang
ย 
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan KontinuModul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
ย 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
Persamaandifferensial
ย 
Materi Aljabar linear
Materi Aljabar linearMateri Aljabar linear
Materi Aljabar linear
ย 
6. interpolasi polynomial newton
6. interpolasi polynomial newton6. interpolasi polynomial newton
6. interpolasi polynomial newton
ย 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
ย 
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis RegresiMinggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
ย 
Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar Linier
ย 
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang KontinuDistribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
ย 

Similar to Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal

Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) editPertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
reno sutriono
ย 
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal pptDistribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
Aisyah Turidho
ย 
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)
reno sutriono
ย 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normal
AYU Hardiyanti
ย 
Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9Vina R Ipina
ย 
Distribusi Populasi
Distribusi PopulasiDistribusi Populasi
Distribusi Populasi
Levina Lme
ย 
statistika pertemuan 7.pptx
statistika pertemuan 7.pptxstatistika pertemuan 7.pptx
statistika pertemuan 7.pptx
Laily14
ย 
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdfDISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
GizcaYolandaSitumean
ย 
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdfDISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
GizcaYolandaSitumean
ย 
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptxK6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
TriOktariana2
ย 
Materi p3 distribusi normal
Materi p3 distribusi normalMateri p3 distribusi normal
Materi p3 distribusi normal
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
ย 
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusiDistribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
profkhafifa
ย 
Distribusi binomial dan poisson baru
Distribusi binomial dan poisson baruDistribusi binomial dan poisson baru
Distribusi binomial dan poisson baruratuilma
ย 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normalEllin Juniarti
ย 
SLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptx
SLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptxSLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptx
SLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptx
rajazulvan1
ย 
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rataAPG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata
Rani Nooraeni
ย 
Distribusi poisson
Distribusi poissonDistribusi poisson
Distribusi poissonpras192
ย 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
Mohammad Huseiny
ย 
Statistika dasar Pertemuan 8
 Statistika dasar Pertemuan 8 Statistika dasar Pertemuan 8
Statistika dasar Pertemuan 8
Amalia Indrawati Gunawan
ย 

Similar to Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal (20)

Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) editPertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
ย 
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal pptDistribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
ย 
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)
ย 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normal
ย 
Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9
ย 
Distribusi Populasi
Distribusi PopulasiDistribusi Populasi
Distribusi Populasi
ย 
statistika pertemuan 7.pptx
statistika pertemuan 7.pptxstatistika pertemuan 7.pptx
statistika pertemuan 7.pptx
ย 
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdfDISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
ย 
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdfDISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
ย 
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptxK6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
ย 
Materi p3 distribusi normal
Materi p3 distribusi normalMateri p3 distribusi normal
Materi p3 distribusi normal
ย 
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusiDistribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
ย 
Distribusi binomial dan poisson baru
Distribusi binomial dan poisson baruDistribusi binomial dan poisson baru
Distribusi binomial dan poisson baru
ย 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
ย 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
ย 
SLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptx
SLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptxSLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptx
SLIDEDistribusi_Diskret_dan_Kontinu.pptx
ย 
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rataAPG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata
ย 
Distribusi poisson
Distribusi poissonDistribusi poisson
Distribusi poisson
ย 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
ย 
Statistika dasar Pertemuan 8
 Statistika dasar Pertemuan 8 Statistika dasar Pertemuan 8
Statistika dasar Pertemuan 8
ย 

More from Aisyah Turidho

Matriks, relasi dan fungsi
Matriks, relasi dan fungsi Matriks, relasi dan fungsi
Matriks, relasi dan fungsi
Aisyah Turidho
ย 
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Aisyah Turidho
ย 
Ppt spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Ppt spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)Ppt spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Ppt spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Aisyah Turidho
ย 
Lkpd spltv
Lkpd spltvLkpd spltv
Lkpd spltv
Aisyah Turidho
ย 
Sejarah perkembangan matematika
Sejarah perkembangan matematikaSejarah perkembangan matematika
Sejarah perkembangan matematika
Aisyah Turidho
ย 
rpp operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
rpp operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)rpp operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
rpp operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
Aisyah Turidho
ย 
lkpd soal operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
lkpd soal operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)lkpd soal operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
lkpd soal operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
Aisyah Turidho
ย 
lkpd prosedural operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
lkpd prosedural operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)lkpd prosedural operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
lkpd prosedural operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
Aisyah Turidho
ย 
Prota dan prosem SMP kelas 9
Prota dan prosem SMP kelas 9Prota dan prosem SMP kelas 9
Prota dan prosem SMP kelas 9
Aisyah Turidho
ย 
RPP operasi bilangan berpangkat
RPP operasi bilangan berpangkatRPP operasi bilangan berpangkat
RPP operasi bilangan berpangkat
Aisyah Turidho
ย 
Silabus Perpangkatan dan bentuk akar
Silabus Perpangkatan dan bentuk akarSilabus Perpangkatan dan bentuk akar
Silabus Perpangkatan dan bentuk akar
Aisyah Turidho
ย 
Laporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan JagungLaporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan Jagung
Aisyah Turidho
ย 
Cara membuat srikaya gula merah
Cara membuat srikaya gula merahCara membuat srikaya gula merah
Cara membuat srikaya gula merah
Aisyah Turidho
ย 
Cara Membuat Kripik Tela
Cara Membuat Kripik TelaCara Membuat Kripik Tela
Cara Membuat Kripik Tela
Aisyah Turidho
ย 
Makalah "pemanfaatan aplikasi geogebra pada pembelajaran matematika"
Makalah "pemanfaatan aplikasi geogebra pada pembelajaran matematika"Makalah "pemanfaatan aplikasi geogebra pada pembelajaran matematika"
Makalah "pemanfaatan aplikasi geogebra pada pembelajaran matematika"
Aisyah Turidho
ย 
Makalah uji hipotesis
Makalah uji hipotesis Makalah uji hipotesis
Makalah uji hipotesis
Aisyah Turidho
ย 
Uji Hipotesis ppt
Uji Hipotesis pptUji Hipotesis ppt
Uji Hipotesis ppt
Aisyah Turidho
ย 
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Aisyah Turidho
ย 
soal dan pembahasan trigonometri
soal dan pembahasan trigonometrisoal dan pembahasan trigonometri
soal dan pembahasan trigonometri
Aisyah Turidho
ย 
makalah uji hipotesis dua rata rata
makalah uji hipotesis dua rata rata makalah uji hipotesis dua rata rata
makalah uji hipotesis dua rata rata
Aisyah Turidho
ย 

More from Aisyah Turidho (20)

Matriks, relasi dan fungsi
Matriks, relasi dan fungsi Matriks, relasi dan fungsi
Matriks, relasi dan fungsi
ย 
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
ย 
Ppt spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Ppt spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)Ppt spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Ppt spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
ย 
Lkpd spltv
Lkpd spltvLkpd spltv
Lkpd spltv
ย 
Sejarah perkembangan matematika
Sejarah perkembangan matematikaSejarah perkembangan matematika
Sejarah perkembangan matematika
ย 
rpp operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
rpp operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)rpp operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
rpp operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
ย 
lkpd soal operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
lkpd soal operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)lkpd soal operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
lkpd soal operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
ย 
lkpd prosedural operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
lkpd prosedural operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)lkpd prosedural operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
lkpd prosedural operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
ย 
Prota dan prosem SMP kelas 9
Prota dan prosem SMP kelas 9Prota dan prosem SMP kelas 9
Prota dan prosem SMP kelas 9
ย 
RPP operasi bilangan berpangkat
RPP operasi bilangan berpangkatRPP operasi bilangan berpangkat
RPP operasi bilangan berpangkat
ย 
Silabus Perpangkatan dan bentuk akar
Silabus Perpangkatan dan bentuk akarSilabus Perpangkatan dan bentuk akar
Silabus Perpangkatan dan bentuk akar
ย 
Laporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan JagungLaporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan Jagung
ย 
Cara membuat srikaya gula merah
Cara membuat srikaya gula merahCara membuat srikaya gula merah
Cara membuat srikaya gula merah
ย 
Cara Membuat Kripik Tela
Cara Membuat Kripik TelaCara Membuat Kripik Tela
Cara Membuat Kripik Tela
ย 
Makalah "pemanfaatan aplikasi geogebra pada pembelajaran matematika"
Makalah "pemanfaatan aplikasi geogebra pada pembelajaran matematika"Makalah "pemanfaatan aplikasi geogebra pada pembelajaran matematika"
Makalah "pemanfaatan aplikasi geogebra pada pembelajaran matematika"
ย 
Makalah uji hipotesis
Makalah uji hipotesis Makalah uji hipotesis
Makalah uji hipotesis
ย 
Uji Hipotesis ppt
Uji Hipotesis pptUji Hipotesis ppt
Uji Hipotesis ppt
ย 
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
ย 
soal dan pembahasan trigonometri
soal dan pembahasan trigonometrisoal dan pembahasan trigonometri
soal dan pembahasan trigonometri
ย 
makalah uji hipotesis dua rata rata
makalah uji hipotesis dua rata rata makalah uji hipotesis dua rata rata
makalah uji hipotesis dua rata rata
ย 

Recently uploaded

Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
ย 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
ย 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
ย 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
ย 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
ย 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
ย 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
ย 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
ย 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
ย 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
ย 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
ย 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
ย 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
ย 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
ย 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
ย 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
ย 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
ย 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
ย 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
ย 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
ย 

Recently uploaded (20)

Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
ย 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
ย 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
ย 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
ย 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
ย 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
ย 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
ย 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
ย 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
ย 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
ย 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
ย 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
ย 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ย 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
ย 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
ย 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
ย 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
ย 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
ย 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
ย 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
ย 

Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal

  • 1. Distibusi Binomial, Poisson, Distribusi Normal dan Aplikasinya Disusun Oleh : Kelompok 4 Nama : Aisyah Turidho (06081281520073) : Reno Sutriono (06081381520044) : M. Rizky Tama Putra (06081381419045) Mata Kuliah : Statistika Dasar Dosen : Prof. Dr. Ratu Ilma Indra Putri, M.Si : Puji Astuti, S.Pd., M.Sc Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Matematika Universitas Sriwijaya Palembang 2016
  • 2. DAFTAR ISI DAFTAR ISI...............................................................................................................................i DISTIBUSI BINOMIAL, POISSON, DISTRIBUSI NORMAL DAN APLIKASINYA.........1 A. Distribusi Binomial..........................................................................................................1 B. Distribusi Poisson............................................................................................................ 2 C. Distribusi Normal............................................................................................................ 4 LAMPIRAN 1 LAMPIRAN 2 DAFTAR PUSTAKA
  • 3. DISTIBUSI BINOMIAL, POISSON, DISTRIBUSI NORMAL DAN APLIKASINYA A. Distribusi Binomial Dalam berbgai percobaan dimana variabel yang sedang diteliti adalah tingkat nominal maka hanya ada 2 kemungkinan nilai atau hasil dari variabel tersebut. Misalnya Salesmen pandai atau tidak pandai menjual barang dagangan, anak yang baru lahir kedua lelaki atau perempuan, dan petani berhasil atau gagal panen padi di tahun ini. Sampel yang melibatkan variabel yang dapat diwakili oleh probabilitas teoritis distribusi disebut distribusi binomial, dikatakan binomial karena terdapat dua hasil yang mungkin. Jika pada tiap percobaan dalam eksperimen, ๐‘ƒ( ๐ด) = ๐œ‹ harganya tetap maka percobaan yang berulang-ulang itu dinamakan percobaan Bernoulli. Jika dilakukan percobaan tersebut sebanyak ๐‘ kali, ๐‘‹ diantaranya menghasilkan peristiwa A dan sisanya ( ๐‘ โˆ’ ๐‘‹) peristiwa ๐ดฬ…. ๐‘ƒ( ๐ด) = ๐œ‹ maka 1 โˆ’ ๐œ‹ = ๐‘ƒ(๐ดฬ…), peluang terjadinya peristiwa A sebanyak ๐‘‹ = ๐‘ฅ kali diantara ๐‘ , dihitung dengan cara berikut: ๐‘( ๐‘ฅ) = ๐‘ƒ( ๐‘‹ = ๐‘ฅ) = ( ๐‘ ๐‘› ) ๐œ‹ ๐‘ฅ (1 โˆ’ ๐œ‹) ๐‘โˆ’๐‘ฅ Dimana n = banyaknya kejadian yang dikehendakai dan x = kejadian yang diharapkan Dengan ๐‘ฅ = 0,1,2,3, โ€ฆ ., ๐‘ ; 0 < ๐œ‹ < 1 maka didapat cara mencari koefisien binom: ( ๐‘ ๐‘ฅ ) = ๐‘! ๐‘ฅ! (๐‘ โˆ’ ๐‘ฅ)! Distribusi binomial mempunyai parameter, diantaranya ialah rata-rata ๐œ‡ dan simpangan baku ๐œŽ, rumusnya yaitu: ๐œ‡ = ๐‘๐œ‹ ๐œŽ = โˆš๐‘๐œ‹(1 โˆ’ ๐œ‹) Contoh Soal: Misal dalam suatu rumah sakit terdapat 4 orang yang medonorkan darahnya, dalam populasi tersebut ada 2 kemungkinan yaitu orang yang bertipe darah O dan bukan darah O, dimana peluang orang bertipe darah O adalah 0,4 dan peluang yang bertipe darah bukan O adalah 0,6. Tentukan peluang 3 orang yang bertipe darah O dari 4 orang itu? Penyelesaian: Hal pertama yang harus dilakukan yaitu dengan membuat kemungkinan tipe dara dari 4 pendonor itu, dilambangkan O yang bertipe darah O dan N yang bertipe darah bukan O.
  • 4. Banyak Yang Bertipe Darah O Hasil yang Mungkin 0 NNNN 1 ONNN, NONN, NNON, NNNO 2 OONN, ONON, ONNO, NOON, NONO, NNOO 3 NOOO, ONOO, OONO, OOON 4 OOOO ๐‘(3) = ๐‘ƒ( ๐‘๐‘‚๐‘‚๐‘‚ โˆช ๐‘‚๐‘๐‘‚๐‘‚ โˆช ๐‘‚๐‘‚๐‘๐‘‚ โˆช ๐‘‚๐‘‚๐‘‚๐‘) ๐‘(3) = ๐‘ƒ( ๐‘๐‘‚๐‘‚๐‘‚) + ๐‘ƒ( ๐‘‚๐‘๐‘‚๐‘‚) + ๐‘ƒ( ๐‘‚๐‘‚๐‘๐‘‚)+ ๐‘ƒ( ๐‘‚๐‘‚๐‘‚๐‘) ๐‘(3) = (0,6)(0,4)3 + (0,4)(0,6)(0,4)2 + (0,4)2(0,6)(0,4)+ (0,4)3(0,6) ๐‘(3) = 4 (0,4)3 (0,6) ๐‘(3) = 0,1536 Atau bisa juga diselesaikan dengan menggunakan rumus distribusi binomial: ๐‘( ๐‘ฅ) = ๐‘ƒ( ๐‘‹ = ๐‘ฅ) = ( ๐‘ ๐‘› ) ๐œ‹ ๐‘ฅ (1 โˆ’ ๐œ‹) ๐‘โˆ’๐‘ฅ ๐‘(3) = ( 4 3 ) (0,4)3 (0,6) ๐‘(3) = [ 4! 3! (4 โˆ’ 3)! ](0,4)3 (0,6) ๐‘(3) = 4 (0,4)3 (0,6) B. Distribusi Poisson Distribusi poisson adalah kemungkinan model yang tepat untuk jenis percobaan tertentu. Variabel acak diskrit X dikatakan mempunyai distribusi poisson jika fungsi peluangnya berbentuk: ๐‘( ๐‘ฅ) = ๐‘ƒ( ๐‘‹ = ๐‘ฅ) = ๐‘’โˆ’๐œ† ๐œ† ๐‘ฅ ๐‘ฅ! Dengan ๐‘ฅ = 1,2,3, โ€ฆ, sedangkan ๐‘’ = ๐‘๐‘–๐‘™๐‘Ž๐‘›๐‘”๐‘Ž๐‘› ๐‘˜๐‘œ๐‘›๐‘ ๐‘ก๐‘Ž๐‘› = 2,7183 dan ๐œ† ( ๐‘‘๐‘–๐‘๐‘Ž๐‘๐‘Ž ๐‘™๐‘Ž๐‘š๐‘‘๐‘Ž) = ๐‘๐‘–๐‘™๐‘Ž๐‘›๐‘”๐‘Ž๐‘› ๐‘ก๐‘’๐‘ก๐‘Ž๐‘. Untuk harga ๐‘’โˆ’๐œ† dapat dicari dengan menggunakan kalkulator atau dengan melihat daftar harga ๐‘’โˆ’๐œ† yang dapat anda lihat dari berbagai sumber di internet. Distribusi poisson mempunyai parameter: ๐œ‡ = ๐€ ๐œŽ = โˆš๐œ† Distribusi poisson sering digunakan untuk menentukan peluang sebuah peristiwa yang dalam area kesempatan tertentu diharapkan terjadinya sangat jarang. Contoh: dalam tempo setiap 5 menit, operator telepon banyak menerima permintaan nomor untuk disambungkan, diharapkan jarang sekali terjadi salah sambung.
  • 5. Distribusi poisson dapat pula dianggap sebagai pendekatan kepada distribusi binomial. Jika dalam distribusi binomial, N cukup besar sedangkan ๐œ‹ = peluang terjadinya peristiwa A, sangat dekat kepada nol sedemikian ๐œ† = ๐‘๐‘ tetap maka distribusi binomial didekati oleh distribusi poisson. Untuk penggunaannya, sering dilakukan pendekatan ini jika ๐‘ โ‰ฅ 50 sedangkan ๐‘๐‘ < 5. Contoh soal: Dalam suatu Posyandu terdapat program suntik vaksin anti campak. Peluang seseorang akan mendapat reaksi buruk setelah disuntik besarnya 0,0005. Dari 4000 orang yang disuntik, tentukan peluang yang mendapat reaksi buruk: a. Tidak ada b. Ada 2 orang c. Lebih dari 2 orang d. Tentukan ada berapa orang diharapkan yang akan mendapat reaksi buruk Penyelesaian: a. Dengan menggunakan pendekatan distribusi poisson kepada distribusi binomial, maka ๐œ† = ๐‘๐‘ = 4000 ร— 0,0005 = 2. Jika X = banyak orang yang mendapat reaksi buruk akibat suntikan itu, maka: ๐‘(0) = ๐‘’โˆ’2 20 0! = 0,1353 b. X = 2 sehingga: ๐‘(2) = ๐‘’โˆ’2 22 2! = 0,2706 c. X = 3, 4, 5, ... Tetapi ๐‘(0) + ๐‘(1) + ๐‘(2)+ ๐‘(3) + โ‹ฏ = 1 , maka ๐‘(3) + ๐‘(4) + โ‹ฏ = 1 โˆ’ ๐‘(0) โˆ’ ๐‘(1)โˆ’ ๐‘(2) ๐‘(1) = ๐‘’โˆ’2 21 1! = 0,2706 ๐‘(3) + ๐‘(4) + โ‹ฏ = 1 โˆ’ 0,1353 โˆ’ 0,2706 โˆ’ 0,2706 = 0,3235 d. ๐œ† = ๐‘๐‘ = 4000 ร— 0,0005 = 2
  • 6. C. Distribusi Normal Distribusi yang paling penting dan banyak digunakan semua distribusi kontinu adalah distribusi normal. Distribusi normal disebut juga distribusi gauss, distribusi normal berasal dari distribusi dengan peubah acak kontinu. Persamaan distribusi gauss adalah sebagai berikut: ๐‘“( ๐‘ฅ) = 1 ๐œŽ โˆš2๐œ‹ ๐‘’ โˆ’ 1 2 ( ๐‘ฅโˆ’ ๐œ‡ ๐œŽ ) 2 dimana ๐œ‹ = ๐‘˜๐‘œ๐‘›๐‘ ๐‘ก๐‘Ž๐‘›๐‘ก๐‘Ž ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘›๐‘–๐‘™๐‘Ž๐‘–๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž ๐‘ ๐‘Ž๐‘š๐‘Ž ๐‘‘๐‘’๐‘›๐‘”๐‘Ž๐‘› 3,1416 ๐‘’ = ๐‘˜๐‘œ๐‘›๐‘ ๐‘ก๐‘Ž๐‘›๐‘ก๐‘Ž ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘›๐‘–๐‘™๐‘Ž๐‘–๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž ๐‘ ๐‘Ž๐‘š๐‘Ž ๐‘‘๐‘’๐‘›๐‘”๐‘Ž๐‘› 2,7183 ๐œ‡ = ๐‘๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘š๐‘’๐‘ก๐‘’๐‘Ÿ ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘–๐‘ก๐‘ข ๐‘›๐‘–๐‘™๐‘Ž๐‘– ๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘ก๐‘Ž โˆ’ ๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘ก๐‘Ž ๐‘‘๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘– ๐‘‘๐‘–๐‘ ๐‘ก๐‘Ÿ๐‘–๐‘๐‘ข๐‘ ๐‘– ๐‘๐‘œ๐‘๐‘ข๐‘™๐‘Ž๐‘ ๐‘– ๐œŽ = ๐‘๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘š๐‘’๐‘ก๐‘’๐‘Ÿ ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘š๐‘’๐‘Ÿ๐‘ข๐‘๐‘Ž๐‘˜๐‘Ž๐‘› ๐‘ ๐‘–๐‘š๐‘๐‘Ž๐‘›๐‘”๐‘Ž๐‘› ๐‘๐‘Ž๐‘˜๐‘ข ๐‘‘๐‘–๐‘ ๐‘ก๐‘Ÿ๐‘–๐‘๐‘ข๐‘ ๐‘– ๐‘๐‘œ๐‘๐‘ข๐‘™๐‘Ž๐‘ ๐‘– ๐‘ฅ = ๐‘๐‘’๐‘ข๐‘๐‘Žโ„Ž ๐‘˜๐‘œ๐‘›๐‘ก๐‘–๐‘›๐‘ข ๐‘ฆ๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐‘‘๐‘Ž๐‘’๐‘Ÿ๐‘Žโ„Ž ( ๐‘—๐‘Ž๐‘›๐‘”๐‘˜๐‘Ž๐‘ข๐‘Ž๐‘›) ๐‘›๐‘–๐‘™๐‘Ž๐‘–๐‘›๐‘ฆ๐‘Ž โˆ’ โˆž < ๐‘ฅ < โˆž Sifat distribusi normal: a. Grafiknya selalu teletak diatas sumbu x selalu terletak diatas sumbu x b. Bentuk grafiknya simetris terhadap ๐‘ฅ = ๐œ‹ c. Mean, median dan modus sama untuk sebuah kurva normal yaitu tercapai pada ๐œ‡ = 0,3989 ๐œŽ d. Grafiknya asymtotis teradap sumbu x e. Luas daerah grafik sama dengan satu satuan persegi
  • 7. Berikut contoh kasus untuk dua buah kurva normal: ๏‚ท Rata-ratanya sama sedangkan simpangan bakunya berbeda. Simpangan baku mempengaruhi bentuk kurva normal, semakin besar nilai simpangan baku maka kurvanya semakin rendah (platikurtik) dan sebaliknya semakin kecil nilai simpangan baku maka kurvanya semakin tinggi (leptokurtik) ๏‚ท Rata-ratanya berbeda, simpangan bakunya sama ๏‚ท Rata-rata dan simpangan bakunya berbeda
  • 8. Untuk pemakaian yang lebih praktis telah dibuat daftar distribusi normal baku. Distribusi normal baku posisinya memiliki kaitan dengan rata-rata dan menggunakan simpangan baku sebagai unit pengukurannya. Distribusi normal memiliki nilai rata- rata ๐œ‡ = 0 dan simpangan baku ๐œŽ = 1. Persamaannya yaitu sebagai berikut: ๐‘“( ๐‘ง) = 1 โˆš2๐œ‹ ๐‘’ โˆ’ 1 2 ๐‘ง2 dengan daerah interval z adalah โˆ’โˆž < ๐‘ง < โˆž Untuk distribusi populasi, ๐‘ง = ๐‘ฅ โˆ’ ๐œ‡ ๐œŽ Untuk distribusi sampel, ๐‘ง = ๐‘ฅ โˆ’ ๐‘ฅฬ… ๐‘†๐ต Contoh (1): Tabel dibawah ini menggambarkan bagaimana menggunakan tabel distribusi normal baku untuk menemukan daerah di bawah kurva normal baku antara ๐‘ง = 0 dan ๐‘ง = 1,65 ๐œŽ = 1
  • 9. Kurva menunjukkan area yang sesuai sebagai berbayang wilayah di bawah kurva. Nilai 1,65 dapat ditulis sebagai 1,6 + 0,05, dan dengan menempatkan 1,6 di bawah kolom berlabel z dan kemudian bergerak ke kanan 1,6 sampai Anda datang di bawah 0,05 kolom Anda menemukan area 0,4505. Ini adalah daerah yang ditunjukkan pada kurva dibawah ini. Misal daerah ini dinyatakan sebagai P (0 < ๐‘ง < 1,65) = 0,4505. Untuk daerah di bawah kurva normal baku antara ๐‘ง = โˆ’1,65 dan ๐‘ง = 0 direpresentasikan sebagai P(โˆ’1,65 < ๐‘ง < 0) dan ditunjukkan pada kurna dibawah ini. Oleh karena simetri maka P(โˆ’1,65 < ๐‘ง < 0) = P(0 < ๐‘ง < 1,65), kita tahu bahwa P(0 < ๐‘ง < 1,65) = 0,4505 dan oleh karena itu, P(1,65 < ๐‘ง < 0) =0,4505. Contoh (2): Untuk daerah di bawah kurva normal normal antara ๐‘ง = โˆ’1,65 dan ๐‘ง = 1,65 diwakili oleh P(โˆ’1,65 < ๐‘ง < 1,65) dan ditunjukkan pada kurva dibawah ini. Probabilitas P(โˆ’1,65 < ๐‘ง < 1,65) dinyatakan sebagai P(โˆ’1,65 < ๐‘ง < 1,65) = P(โˆ’1,65 < ๐‘ง < 0) + P(0 < ๐‘ง < 1,65). Dari contoh sebelumnya kita ketahui nilai P(โˆ’1,65 < ๐‘ง < 0) dan P(0 < ๐‘ง < 1,65) dan jumlah kedua nilai P tersebut sama dengan 0,9010. Oleh karena itu, P(โˆ’1,65 < ๐‘ง < 1,65) = 0,9010.
  • 10. Contoh (3): Probabilitas dari peristiwa ๐‘ง < 1,96 diwakili oleh P(๐‘ง < 1,96) dan ditunjukkan pada kurva dibawah ini. Daerah yang ditunjukkan pada kurva diatas, dibagi menjadi 2 bagian seperti yang ditunjukkan pada kurva dibawah ini, Daerah yang lebih gelap dari dua daerah itu sama dengan P(๐‘ง < 0) = 0,5 karena daerah itu merupakan setengah dari total luas daerah. Daerah yang lebih terang dari dua daerah itu dinyatakan dalam P(0 < ๐‘ง < 1,96) dan nilainya dapat dilihat pada daftar distribusi normal baku yang dapat anda cari di internet atau sumber manapun, nilainya yaitu 0,4750. Jumlah dari dua daerah tersebut adalah 0,5 + 0,4750 = 0,9750. Jadi, P(๐‘ง < 1,96) = P(๐‘ง < 0) + P(0 < ๐‘ง < 1,96) = 0,5 + 0,4750 = 0,9750. Perhatikan kurva dibawah ini, daerah dibawah z dapat dinyatakan ๐‘ง > 1,96 dan probabilitasnya dwakilkan P(๐‘ง > 1,96). Untuk mengitung nilai P maka gunakan konsep komplemen suatu kejadian. Komplemen dari P(๐‘ง > 1,96) adalah P(๐‘ง < 1,96). P(๐‘ง > 1,96) + P(๐‘ง < 1,96) = 1, dari contoh diatas dapat dilihat bahwa P(๐‘ง < 1,96) = 0,9750. Jadi, P(๐‘ง > 1,96) = 1 โˆ’ P( ๐‘ง < 1,96) = 1 โˆ’ 0,9750 = 0,250
  • 11. Contoh Soal: 15% dari tamatan SMA merupakan hasil PMDK. Sampel acak yang berukuran 600 tamatan SMA telah digunakan. Tentukan nilai kemungkinan yang akan terdapat: a. Paling sedikit 70 orang dan paling banyak 80 sebagai basil PMDK. b. Lebih besar atau sama dengan 100 orang yang memperoleh PMDK. Penyelesaian: a. x terletak antara : (70 โˆ’ 0,5) < ๐‘ฅ < (80 + 0,5) atau 69,5 < ๐‘ฅ < 80,5 ๐œ‡ = 0,15 ร— 600 = 90 ๐œŽ = โˆš600 ร— 0,15 ร— 0,85 = 8,75 ๐‘ง1 = 69,5โˆ’90 8,75 = โˆ’2,34 atau ๐‘ง2 = 80,5โˆ’90 8,75 = โˆ’1,09 Untuk luas daerah maka lihat tabel F yang dapat Anda cari dari berbagai sumber, baik dari internet maupun buku. Luas daerah ๐‘งโˆ’2,34 = 0,4904 dan luas daerah ๐‘งโˆ’1,09 = 0,3621. Luas daerah antara ๐‘งโˆ’2,34 dan ๐‘งโˆ’1,09 = 0,4904 โˆ’ 0,3621 = 0,1283. Maka nilai kemungkinan terdapat paling sedikit 70 orang dan paling banyak 80 orang sebagai hasil PMDK ada 0,1283. b. Lebih besar atau sama dengan 100 artinya ๐‘ฅ โ‰ฅ 99,5 1,09 0,1379 ๐‘ง โ‰ฅ 99,5 โˆ’ 90 8,75 = 1,09 Luas daerah ๐‘ง1,09 = 0,3621 maka banyak siswa yang termasuk PMDK lebih besar atau sama dengan 100 adalah 0,50 โˆ’ 0,3621 = 0,1379
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Coladarci, T.; Cobb, C. D.; Minium, E. W.; & Clarke, R. B. (2004). Fundamentals of Statistical Reasoning in Education. Edisi 3. United State of America: Library of Congress Cataloging-in-Publication Data. Hlm. 88 dan 90 Dowdy, S.; Weardon, S.; & Chilko, D. (2004). Statistics for Research. Edisi 3. Canada: Wiley Interscience.Hlm. 49-50 dan 81 Herrhyanto, N., & Hamid, H. A. (2007). Statistika Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka. Hlm. 7.3-7.4 dan 7.13 Sthepens, L. J. (1998). Schaums's Outline of Theory and Problems of Beginning Statistics. United state of America: Library of Congress Cataloging-in-Publication Data.Hlm. 115-120 Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Edisi 6. Bandung: Tarsito. Hlm. 130-136