SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
DISTRIBUSI NORMAL

OLEH
ELLIN JUNIARTI
06121408012
Distribusi normal menggunakan variabel acak
kontinu. Distribusi normal sering disebut Distribusi
Gauss. Distribusi ini merupakan salah satu yang paling
penting dan banyak digunakan. Distribusi ini
menyerupai bentuk lonceng (bell-shape) dengan nilai
rata-rata sebagai sumbu simetrisnya.
Variabel acak kontinu X mempunyai fungsi densitas
pada X = x dengan persamaan:
1 x 2
 (
)
1
2 
f ( x) 
e
 2

dengan :
  nilai konstan yang ditulis hingga 4 desimal   3,1416

e = bilangan konstan yang ditulis hingga 4 desimal, e =2,7183
  parameter, merupakan rata-rata untuk distribusi

  parameter, merupakan simpangan baku untuk distribusi
Jika nilai x mempunyai batas – ∞ < x < ∞, maka
dikatakan bahwa variabel acak X berdistribusi normal.
Sifat-sifat penting dari distribusi normal, yaitu:
1. Grafiknya selalu ada di atas sumbu-X (horizontal)
2. Bentuk simetrik terhadap x = µ
3. Mempunyai modus pada x = µ sebesar 0,3989/σ
4. Grafik mendekati (berasimtutkan) sumbu-X pada X
= µ-3µ dan X = µ+3µ
5. Kurva normal digunakan sebagai acuan pengujian
hipotesis jika ukuran sampel n = 30
6. Luas daerah yang dibatasi oleh sumbu-X dan kurva
normal sama dengan satu satuan luas.
Untuk tiap pasang µ dan σ, sifat-sifat di atas selalu
dipenuhi, hanya bentuk kurvanya saja yang berlainan.
Jika σ makin besar, kurvanya makin rendah (platikurtik)
Jika σ makin kecil, kurvanya makin tinggi (leptokurtik)
Untuk menentukan peluang harga X antara a dan b,
yakni P (a < X < b).
b

P(a  X  b)   (

2 ) 1 e

1 x 2
 (
)
2 

dx

a

Untuk penggunaan praktis telah dibuat daftar distribusi
normal standar atau normal baku yaitu dengan µ = 0 dan
σ = 1 sehingga fungsi densitasnya berbentuk:
1  1 z2
f ( z)  
e2
2

Untuk z dalam daerah – ∞ < z < ∞.
Untuk mengubah distribusi normal umum menjadi
distribusi normal baku dapat digunakan menggunakan
rumus :
Z

X 



Perubahan grafiknya dapat dilihat gambar di bawah ini:
1.
2.
3.
4.
5.

6.

Setelah distribusi normal baku yang didapat dari distribusi normal
umum, maka daftar distribusi normal baku dapat digunakan
sehingga bagian-bagian luas distribusi normal baku dapat dicari.
Caranya adalah :
Hitung z sehingga dua desimal
Gambarkan kurvanya seperti gambar normal standar
Letakkan harga z pada sumbu datar, lalu tarik garis vertikal hingga
memotong kurva.
Luas yang tertera dalam daftar adalah luas daerah antara garis ini
dengan garis tegak di titik nol.
Dalam tabel normal cari tempat harga z pada kolom paling kiri
hanya satu desimal dan desimal keduanya dicari pada baris paling
atas.
Dari z di kolom kiri maju ke kanan dan dari z di baris atas turun
ke bawah, maka didapat bilangan yang merupakan luas yang
dicari. Bilangan yang didapat harus dituliskan dalam bentuk
0,xxxx (bentuk 4 desimal).
Contoh penggunaan daftar normal baku yang akan
dicari luas daerah, antara lain:
1.

Antara z = 0 dan z = 2,15
Gunakan tabel Distribusi Normal.
Di bawah z pada kolom kiri cari 2,1 dan di
atas sekali cari angka 5. Dari 2,1 maju ke
kanan dan 5 menurun, didapat 0,4842.
Luas daerah yang dicari, dilihat daerah yang
diarsir = 0,4842.

2.

Antara z = 0 dan z = -1,86
karena z bertanda negatif, maka pada
grafiknya diletakkan di sebelah kiri 0.
Untuk daftar digunakan di bawah z kolom
kiri didapat 1,8 dan di atas angka 6.
Dari 1,8 ke kanan dan dari 6 ke bawah
didapat 0,4686 Luas daerah = daerah diarsir
= 0,4686.
3.

Antara z = -1,50 dan z = 1,82
Dari grafik terlihat kita perlu mencari luas dua kali,
lalu dijumlahkan.
Mengikuti cara di 1 untuk z = 1.82 dan cara di 2
untuk z = -1.50, masing-masing didapat 0,4656 dan
0,4332. Jumlahnya = luas yang dicari = 0,4332 +
0,4656 = 0,8988

4.

Antara z = 1,40 dan z = 2,65
Yang dicari adalah luas dari z = 2,65 dikurangi luas
dari z = 0 sampai ke z = 1,40. Masing-masing didapat
0,4960 dan 0,4192. Jumlahnya = luas yang dicari =
0,4960 – 0, 4192 = 0,0768

5.

Dari z = 1,96 ke kiri
Luasnya sama dengan dari z = 0 ke kiri (= 0,5)
ditambah luas dari z = 0 sampai ke z = 1,96.
Untuk z = 1,96 dari daftar didapat 0,4750.
Luas yang dicari = 0,5 + 0, 4750 = 0,9750
Fenomena distribusi data normal :
1. Kira-kira 68,27% dari kasus ada dalam daerah satu
simpangan baku sekitar rata-rata, yaitu antara µ – σ
dan µ + σ.
2. Ada 95,45% dari kasus terletak dalam daerah dua
simpangan baku sekitar rata-rata, yaitu antara µ – 2σ
dan µ + 2σ
3. Hampir 99,73% dari kasus ada dalam daerah tiga
simpangan baku sekitar rata-rata, yaitu antara µ –3 σ
dan µ + 3σ
Contoh soal:
Berat bayi yang baru lahir rata-rata 3750 gram dengan
simpangan baku 325 gram. Jika berat bayi
berdistribusi normal, maka tentukan:
a. Berapa bayi yang beratnya lebih dari 4500 gram?
b. Berapa bayi yang beratnya antara 3500 gram dan
4500 gram, jika semuanya ada 10.000 bayi?
c. Berapa bayi yang beratnya lebih kecil atau sama
dengan 4000 gram jika semuanya ada 10.000 bayi?
d. Berapa bayi yang beratnya 4250 gram jika semuanya
ada 5000 bayi?
Penyelesaian:
Dengan X = berat bayi dalam gram, µ = 3750 gram, σ = 325 gram,
maka:
a. Untuk X = 4500
z

X 





4500  3750
 2,31
325

Berat yang lebih dari 4500 gram, pada grafiknya ada disebelah kanan
z = 2,31
Luas daerah ini = 0,5 – 0,4896 =
0,0104.
Jadi, ada 1,04% dari bayi yang
beratnya lebih dari 4500 gram
b. Dengan X = 3500 dan X = 4500
X 

3500  3750
 0, 77

325
X   4500  3750
z

 2, 31

325
z



Luas daerah yang perlu = daerah
yang diarsir = 0,2794 + 0,4896
= 0,7690.

Banyak bayi yang beratnya antara 3500 gram dan 4500 gram
diperkirakan ada (0,7960)(10.000) = 7690
c. Beratnya lebih kecil atau
sama dengan 4000 gram,
maka beratnya harus lebih
kecil dari 4000,5 gram.
maka,
4000,5  3750
z
 0,77
325

Peluang berat bayi lebih kecil
atau sama dengan 4000 gram
= 0,5 + 0,2794 = 0,7794.
Banyak bayi
= (0,7794)(10.000) = 7794

d. Berat 4250 gram berarti
antara 4294,5 gram dan
4500,5 gram. Jadi, untuk X =
4294,5 dan X= 4500,5
didapat:
4249, 5  3750
 1, 53
325
4250, 5  3750
z
 1, 54
325
z

Luas daerah yang perlu
= 0,4382 – 0,4370 = 0,0012
Banyak bayi
= (0,0012)(5000) = 6
Jenis bentuk kurva yang diakibatkan oleh perbedaan
rentangan nilai dan simpangan baku ada tiga macam:
1. Leptokurtik, merupakan bentuk kurva normal yang
meruncing tinggi karena perbedaan frekuensi pada
skor-skor yang mendekati rata-rata sangat kecil.
2. Platikurtik, merupakan kurva normal yang
mendatar rendah karena perbedaan frekuensi pada
skor-skor yang mendekati rata-rata sangat kecil.
Skor-skor yang mendekati rata-rata sangat kecil.
3. Normal, merupakan bentuk kurva normal yang
biasa, artinya bentuknya merupakan bentuk antara
leptokurtik dan platikurtik, karena penyebaran skor
biasa dan tidak terjadi kejutan-kejutan yang berarti.
Bentuk ketiga kurva normal itu dapat dilihat pada
grafik, berikut ini:

More Related Content

What's hot

Pendugaan parameter
Pendugaan parameterPendugaan parameter
Pendugaan parametersiti Julaeha
 
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTrisnadi Wijaya
 
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratTabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratIr. Zakaria, M.M
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Maya Umami
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiYousuf Kurniawan
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Raden Maulana
 
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITCabii
 
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Kelinci Coklat
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantaiSenat Mahasiswa STIS
 
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunanFajar Istiqomah
 
Penerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normalPenerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normalhidayatulfitri
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuRaden Maulana
 

What's hot (20)

Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
Pendugaan parameter
Pendugaan parameterPendugaan parameter
Pendugaan parameter
 
Analisis regresi.
Analisis regresi.Analisis regresi.
Analisis regresi.
 
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
 
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratTabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
 
Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2
 
Teknik sampling
Teknik samplingTeknik sampling
Teknik sampling
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
 
Distribusi Normal
Distribusi NormalDistribusi Normal
Distribusi Normal
 
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
 
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
 
Penerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normalPenerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normal
 
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
 
distribusi normal ppt
distribusi normal pptdistribusi normal ppt
distribusi normal ppt
 
Integral Lipat Tiga
Integral Lipat TigaIntegral Lipat Tiga
Integral Lipat Tiga
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinu
 

Similar to DISTRIBUSI NORMAL SECARA UMUM

Distribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,tDistribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,tratuilma
 
DISTRIBUSI NORMAL KELAS XII SMA MINAT.pptx
DISTRIBUSI NORMAL KELAS XII SMA MINAT.pptxDISTRIBUSI NORMAL KELAS XII SMA MINAT.pptx
DISTRIBUSI NORMAL KELAS XII SMA MINAT.pptxwildasitorus89
 
Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9Vina R Ipina
 
Distribusi normal presentasi
Distribusi normal presentasiDistribusi normal presentasi
Distribusi normal presentasiExz Azzizz
 
Kuliah_2_kurva_normal.ppt
Kuliah_2_kurva_normal.pptKuliah_2_kurva_normal.ppt
Kuliah_2_kurva_normal.pptFidelApria
 
Kuliah_2_kurva_normal.ppt
Kuliah_2_kurva_normal.pptKuliah_2_kurva_normal.ppt
Kuliah_2_kurva_normal.pptMail820625
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalAYU Hardiyanti
 
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normalMakalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normalAisyah Turidho
 
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) editPertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) editreno sutriono
 
Perhitungan statistik
Perhitungan statistikPerhitungan statistik
Perhitungan statistikAmi Ashari
 

Similar to DISTRIBUSI NORMAL SECARA UMUM (20)

Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Materi p3 distribusi normal
Materi p3 distribusi normalMateri p3 distribusi normal
Materi p3 distribusi normal
 
Distribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,tDistribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,t
 
DISTRIBUSI NORMAL KELAS XII SMA MINAT.pptx
DISTRIBUSI NORMAL KELAS XII SMA MINAT.pptxDISTRIBUSI NORMAL KELAS XII SMA MINAT.pptx
DISTRIBUSI NORMAL KELAS XII SMA MINAT.pptx
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9
 
Distribusi normal presentasi
Distribusi normal presentasiDistribusi normal presentasi
Distribusi normal presentasi
 
Statistika Deskriptif - Distribusi Normal
Statistika Deskriptif - Distribusi NormalStatistika Deskriptif - Distribusi Normal
Statistika Deskriptif - Distribusi Normal
 
Kuliah_2_kurva_normal.ppt
Kuliah_2_kurva_normal.pptKuliah_2_kurva_normal.ppt
Kuliah_2_kurva_normal.ppt
 
Kuliah_2_kurva_normal.ppt
Kuliah_2_kurva_normal.pptKuliah_2_kurva_normal.ppt
Kuliah_2_kurva_normal.ppt
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normal
 
2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf
2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf
2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf
 
DISTRIBUSI_NORMAL.ppt
DISTRIBUSI_NORMAL.pptDISTRIBUSI_NORMAL.ppt
DISTRIBUSI_NORMAL.ppt
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normalMakalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
 
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdfDISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
 
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdfDISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
 
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) editPertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poisson, distribusi normal) edit
 
Distribusi normal 1
Distribusi normal 1Distribusi normal 1
Distribusi normal 1
 
Perhitungan statistik
Perhitungan statistikPerhitungan statistik
Perhitungan statistik
 

More from Ellin Juniarti

Cara Menggunakan PPT Tabung
Cara Menggunakan PPT TabungCara Menggunakan PPT Tabung
Cara Menggunakan PPT TabungEllin Juniarti
 
Luas Permukaan dan Volum Tabung
Luas Permukaan dan Volum TabungLuas Permukaan dan Volum Tabung
Luas Permukaan dan Volum TabungEllin Juniarti
 
Peran Pendidik dalam Masyarakat
Peran Pendidik dalam MasyarakatPeran Pendidik dalam Masyarakat
Peran Pendidik dalam MasyarakatEllin Juniarti
 
Barisan dan Deret Aritmatika
Barisan dan Deret AritmatikaBarisan dan Deret Aritmatika
Barisan dan Deret AritmatikaEllin Juniarti
 

More from Ellin Juniarti (6)

Cara Menggunakan PPT Tabung
Cara Menggunakan PPT TabungCara Menggunakan PPT Tabung
Cara Menggunakan PPT Tabung
 
Luas Permukaan dan Volum Tabung
Luas Permukaan dan Volum TabungLuas Permukaan dan Volum Tabung
Luas Permukaan dan Volum Tabung
 
Anova Satu Jalur
Anova Satu JalurAnova Satu Jalur
Anova Satu Jalur
 
Peran Pendidik dalam Masyarakat
Peran Pendidik dalam MasyarakatPeran Pendidik dalam Masyarakat
Peran Pendidik dalam Masyarakat
 
Barisan dan Deret Aritmatika
Barisan dan Deret AritmatikaBarisan dan Deret Aritmatika
Barisan dan Deret Aritmatika
 
Peer teaching
Peer teachingPeer teaching
Peer teaching
 

Recently uploaded

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

DISTRIBUSI NORMAL SECARA UMUM

  • 2. Distribusi normal menggunakan variabel acak kontinu. Distribusi normal sering disebut Distribusi Gauss. Distribusi ini merupakan salah satu yang paling penting dan banyak digunakan. Distribusi ini menyerupai bentuk lonceng (bell-shape) dengan nilai rata-rata sebagai sumbu simetrisnya.
  • 3. Variabel acak kontinu X mempunyai fungsi densitas pada X = x dengan persamaan: 1 x 2  ( ) 1 2  f ( x)  e  2 dengan :   nilai konstan yang ditulis hingga 4 desimal   3,1416 e = bilangan konstan yang ditulis hingga 4 desimal, e =2,7183   parameter, merupakan rata-rata untuk distribusi   parameter, merupakan simpangan baku untuk distribusi Jika nilai x mempunyai batas – ∞ < x < ∞, maka dikatakan bahwa variabel acak X berdistribusi normal.
  • 4. Sifat-sifat penting dari distribusi normal, yaitu: 1. Grafiknya selalu ada di atas sumbu-X (horizontal) 2. Bentuk simetrik terhadap x = µ 3. Mempunyai modus pada x = µ sebesar 0,3989/σ 4. Grafik mendekati (berasimtutkan) sumbu-X pada X = µ-3µ dan X = µ+3µ 5. Kurva normal digunakan sebagai acuan pengujian hipotesis jika ukuran sampel n = 30 6. Luas daerah yang dibatasi oleh sumbu-X dan kurva normal sama dengan satu satuan luas.
  • 5. Untuk tiap pasang µ dan σ, sifat-sifat di atas selalu dipenuhi, hanya bentuk kurvanya saja yang berlainan. Jika σ makin besar, kurvanya makin rendah (platikurtik) Jika σ makin kecil, kurvanya makin tinggi (leptokurtik)
  • 6. Untuk menentukan peluang harga X antara a dan b, yakni P (a < X < b). b P(a  X  b)   ( 2 ) 1 e 1 x 2  ( ) 2  dx a Untuk penggunaan praktis telah dibuat daftar distribusi normal standar atau normal baku yaitu dengan µ = 0 dan σ = 1 sehingga fungsi densitasnya berbentuk: 1  1 z2 f ( z)   e2 2 Untuk z dalam daerah – ∞ < z < ∞.
  • 7. Untuk mengubah distribusi normal umum menjadi distribusi normal baku dapat digunakan menggunakan rumus : Z X   Perubahan grafiknya dapat dilihat gambar di bawah ini:
  • 8. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Setelah distribusi normal baku yang didapat dari distribusi normal umum, maka daftar distribusi normal baku dapat digunakan sehingga bagian-bagian luas distribusi normal baku dapat dicari. Caranya adalah : Hitung z sehingga dua desimal Gambarkan kurvanya seperti gambar normal standar Letakkan harga z pada sumbu datar, lalu tarik garis vertikal hingga memotong kurva. Luas yang tertera dalam daftar adalah luas daerah antara garis ini dengan garis tegak di titik nol. Dalam tabel normal cari tempat harga z pada kolom paling kiri hanya satu desimal dan desimal keduanya dicari pada baris paling atas. Dari z di kolom kiri maju ke kanan dan dari z di baris atas turun ke bawah, maka didapat bilangan yang merupakan luas yang dicari. Bilangan yang didapat harus dituliskan dalam bentuk 0,xxxx (bentuk 4 desimal).
  • 9. Contoh penggunaan daftar normal baku yang akan dicari luas daerah, antara lain: 1. Antara z = 0 dan z = 2,15 Gunakan tabel Distribusi Normal. Di bawah z pada kolom kiri cari 2,1 dan di atas sekali cari angka 5. Dari 2,1 maju ke kanan dan 5 menurun, didapat 0,4842. Luas daerah yang dicari, dilihat daerah yang diarsir = 0,4842. 2. Antara z = 0 dan z = -1,86 karena z bertanda negatif, maka pada grafiknya diletakkan di sebelah kiri 0. Untuk daftar digunakan di bawah z kolom kiri didapat 1,8 dan di atas angka 6. Dari 1,8 ke kanan dan dari 6 ke bawah didapat 0,4686 Luas daerah = daerah diarsir = 0,4686.
  • 10. 3. Antara z = -1,50 dan z = 1,82 Dari grafik terlihat kita perlu mencari luas dua kali, lalu dijumlahkan. Mengikuti cara di 1 untuk z = 1.82 dan cara di 2 untuk z = -1.50, masing-masing didapat 0,4656 dan 0,4332. Jumlahnya = luas yang dicari = 0,4332 + 0,4656 = 0,8988 4. Antara z = 1,40 dan z = 2,65 Yang dicari adalah luas dari z = 2,65 dikurangi luas dari z = 0 sampai ke z = 1,40. Masing-masing didapat 0,4960 dan 0,4192. Jumlahnya = luas yang dicari = 0,4960 – 0, 4192 = 0,0768 5. Dari z = 1,96 ke kiri Luasnya sama dengan dari z = 0 ke kiri (= 0,5) ditambah luas dari z = 0 sampai ke z = 1,96. Untuk z = 1,96 dari daftar didapat 0,4750. Luas yang dicari = 0,5 + 0, 4750 = 0,9750
  • 11. Fenomena distribusi data normal : 1. Kira-kira 68,27% dari kasus ada dalam daerah satu simpangan baku sekitar rata-rata, yaitu antara µ – σ dan µ + σ. 2. Ada 95,45% dari kasus terletak dalam daerah dua simpangan baku sekitar rata-rata, yaitu antara µ – 2σ dan µ + 2σ 3. Hampir 99,73% dari kasus ada dalam daerah tiga simpangan baku sekitar rata-rata, yaitu antara µ –3 σ dan µ + 3σ
  • 12. Contoh soal: Berat bayi yang baru lahir rata-rata 3750 gram dengan simpangan baku 325 gram. Jika berat bayi berdistribusi normal, maka tentukan: a. Berapa bayi yang beratnya lebih dari 4500 gram? b. Berapa bayi yang beratnya antara 3500 gram dan 4500 gram, jika semuanya ada 10.000 bayi? c. Berapa bayi yang beratnya lebih kecil atau sama dengan 4000 gram jika semuanya ada 10.000 bayi? d. Berapa bayi yang beratnya 4250 gram jika semuanya ada 5000 bayi?
  • 13. Penyelesaian: Dengan X = berat bayi dalam gram, µ = 3750 gram, σ = 325 gram, maka: a. Untuk X = 4500 z X    4500  3750  2,31 325 Berat yang lebih dari 4500 gram, pada grafiknya ada disebelah kanan z = 2,31 Luas daerah ini = 0,5 – 0,4896 = 0,0104. Jadi, ada 1,04% dari bayi yang beratnya lebih dari 4500 gram
  • 14. b. Dengan X = 3500 dan X = 4500 X  3500  3750  0, 77  325 X   4500  3750 z   2, 31  325 z  Luas daerah yang perlu = daerah yang diarsir = 0,2794 + 0,4896 = 0,7690. Banyak bayi yang beratnya antara 3500 gram dan 4500 gram diperkirakan ada (0,7960)(10.000) = 7690
  • 15. c. Beratnya lebih kecil atau sama dengan 4000 gram, maka beratnya harus lebih kecil dari 4000,5 gram. maka, 4000,5  3750 z  0,77 325 Peluang berat bayi lebih kecil atau sama dengan 4000 gram = 0,5 + 0,2794 = 0,7794. Banyak bayi = (0,7794)(10.000) = 7794 d. Berat 4250 gram berarti antara 4294,5 gram dan 4500,5 gram. Jadi, untuk X = 4294,5 dan X= 4500,5 didapat: 4249, 5  3750  1, 53 325 4250, 5  3750 z  1, 54 325 z Luas daerah yang perlu = 0,4382 – 0,4370 = 0,0012 Banyak bayi = (0,0012)(5000) = 6
  • 16. Jenis bentuk kurva yang diakibatkan oleh perbedaan rentangan nilai dan simpangan baku ada tiga macam: 1. Leptokurtik, merupakan bentuk kurva normal yang meruncing tinggi karena perbedaan frekuensi pada skor-skor yang mendekati rata-rata sangat kecil. 2. Platikurtik, merupakan kurva normal yang mendatar rendah karena perbedaan frekuensi pada skor-skor yang mendekati rata-rata sangat kecil. Skor-skor yang mendekati rata-rata sangat kecil. 3. Normal, merupakan bentuk kurva normal yang biasa, artinya bentuknya merupakan bentuk antara leptokurtik dan platikurtik, karena penyebaran skor biasa dan tidak terjadi kejutan-kejutan yang berarti.
  • 17. Bentuk ketiga kurva normal itu dapat dilihat pada grafik, berikut ini: