SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
DIARE
Pengeluaran feses yang tidak
normal atau cair yang terjadi
lebih dari 3 kali dalam sehari
Kehilangan cairan dan
elektrolit secara berlebihan yang
terjadi karena frekuensi satu kali
atau lebih,buang air besar
dengan bentuk tinja yang encer
dan cair (Suriadi,2010).
Con’t
• Diare akut adalah diare yang terjadi secara
mendadak dan berlangsung kurang dari 7 hari
pada bayi dan anak yang sebelumnya sakit
Buang air besar yang tidak normal dan berbentuk
cair dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya.
(Vivian,2010).
Bayi  diare  > 3 kali BAB
Neonatus  diare  > 4 kali BAB
Etiologi
Menurut Vivian,2010.
Diare dapat disebabkan oleh beberapa faktor :
1. INFEKSI
2. MALABSORBSI
INFEKSI
Proses ini dapat di awali dengan adanya
mikroorganisme yang masuk ke dalam saluran
pencernaan bayi  berkembang dalam usus dan
merusak sel mukosa intestinal yang dapat
menurunkan daerah permukaan intestinal
sehingga terjadinya perubahan kapasitas dari
intestinal  mengakibatkan gangguan fungsi
intestinal dalam absorbsi cairan dan elektrolit.
INFEKSI
INFEKSI ENTERAL INFEKSI PARENTERAL
Infeksi saluran pencernaan yang merupakan
penyebab utama diare pada anak yang meliputi :
• Infeksi bakteri
• Infeksi virus
• Infeksi parasit
Infeksi di bagian tubuh lain diluar alat pencernaan,
seperti :
• Otitis media akut (OMA)
• Tonsilofaringitis
• Bronkopneumonia
• Ensifalitis
keadaan ini terutama terbagi pada bayi dan anak
berumur di bawah 2 tahun.
Malabsorpsi
Kegagalan dalam melakukan absorbsi yang
mengakibatkan tekanan osmotic meningkat
kemudian akan terjadi pergeseran air dan
elektrolit ke rongga usus yang dapat
meningkatkan isi rongga usus sehingga
terjadilah diare.
Patogenesis
1. Gangguan osmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat
yang tidak dapat diserap akan menyebabkan
tekanan osmotik dalam rongga usus
meninggi sehingga terjadi pergeseran air
dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi
rongga usus yang berlebihan akan
merangsang usus untuk mengeluarkannya
sehingga timbul diare.
Patogenesis
2. Gangguan sekresi
• Akibat rangsangan tertentu ( misalnya
toksin) pada dinding usus akan terjadi
peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke
dalam rongga usus dan selanjutnya timbul
diare karena terdapat peningkatan isi
rongga usus.
Patogenesis
3. Gangguan motilitas usus
• Hiperperistaltik akan mengakibatkan
berkurangnya kesempatan usus untuk
menyerap makanan sehingga timbul
diare. Sebaliknya jika peristaltik usus
menurun mengakibatkan bakteri tumbuh
berlebihan, selanjutnya timbul diare juga.
Patofisiologis
• Meningkatnya motilitas dan cepatnya
pengosongan pada intestinal merupakan akibat
dari gangguan absorbsi dan ekskresi cairan dan
elektrolit yang berlebihan .
• Cairan, sodium, potassium dan bokarbonat
berpindah dari rongga ekstraseluler kedalam
tinja, sehingga mengakibatkan dehidrasi
kekurangan elektrolit, dan dapat terjadi
asidosis metabolik.
Akibat diare akan terjadi beberapa hal
1. Kehilangan air (dehidrasi)
2. Gangguan keseimbangan asam basa
(metabik asidosis)
3. Hipoglikemia
4. Gangguan gizi
5. Gangguan sirkulasi
Klasifikasi
Menurut WHO (2005) diare dapat diklasifikasikan
kepada:
1. Diare akut : diare yang berlangsung < 14 hari
2. Disentri : diare yang disertai dengan darah
3. Diare persisten : diare yang berlangsung > 14 hari
4. Diare yang disertai dengan malnutrisi berat
(Simatupang, 2004).
Diare dibagi menjadi :
- Akut apabila < 2 minggu
- Persisten jika berlangsung selama 2 - 4 minggu
Ahlquist dan Camilleri (2005)
Tanda dan gejala
1. Cengeng dan
gelisah
2. Suhu meningkat
3. Nafsu makan
menurun
4. Tinja cair kadang
disertai lender
dan darah
5. Warna tinja lama
kelamaan berwarna
hijau karena
bercampur dengan
empedu
6. Anus lecet
7. Tinja lama kelamaan
menjadi asam
(karena banyaknya
asam laktat yang keluar)
Tanda dan gejala
12. Dehidrasi berat maka
volume darah akan
berkurang
13. Nadi akan cepat
14. TD menurun,
kesadaran menurun
yang kemudian diakhiri
dengan shock
8. nampak dehidrasi
 berat badan
menurun
9. Turgor kulit
menurun
10. Mata dan ubun-
ubun cekung
11. Selaput lendir dan
mulut juga kulit
kering
Derajat dehidrasi menurut WHO
tahun 2005
Tanpa
Dehidrasi
Dehidrasi
Ringan - Sedang
Dehidrasi
Berat
Keadaan Umum
Mata
Haus
Turgor
Baik
Normal
Normal
Normal
Sedang
Cekung
Haus
Lambat
Lemas
Cekung
Tidak bisa minum
Sangat lambat
NB : - Pembacaan dari kiri ke kanan
Disebut dehidrasi berat atau ringan – sedang bila dijumpai minimal 2 tanda
Penatalaksanaan
• Prinsip perawatan diare :
1. Pemberian cairan (rehidrasi awal dan
rumat )
2. Diatetik (pemberian makanan)
3. Obat – obatan
Menurut Kemenkes RI (2011)
Prinsip tatalaksana diare pada balita
LINTAS DIARE (Lima Langkah Tuntaskan Diare)
yang didukung oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia dengan
rekomendasi WHO
Rehidrasi bukan satu-satunya cara untuk mengatasi diare
tetapi memperbaiki kondisi usus serta mempercepat
penyembuhan/menghentikan diare dan mencegah anak
kekurangan gizi akibat diare juga menjadi cara untuk
mengobati diare.
Program LINTAS DIARE
2. Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut
1. Rehidrasi menggunakan Oralit osmolalitas rendah
3. Teruskan pemberian ASI dan Makanan
4. Antibiotik Selektif
5. Nasihat kepada orang tua / pengasuh
DOKUMENTASI SOAP
S ( Data Subjektif )
Keluhan utama :
• Mencret sejak 7 hari lebih dari 10 kali sehari.
• Konsistensi cair warna kuning kehijauan, ada
ampas, ada lendir dan tidak ada darah.
O ( Data Objektif )
- Keadaan umum : Tampak sakit
- Berat badan
Sebelum sakit : 4300 gram
Selama sakit : 3200 gram
- Tanda – tanda vital
Suhu : 38,8 ºC
Nadi : 96 x/menit
Respirasi : 50 x/menit
- Pemeriksaan fisik
Kepala : Ubun – ubun besar sangat cekung
Mata : Cekung
Mulut : Mukosa bibir kering
Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi : Turgor kulit kembali sangat lambat, nyeri tekan
- Ekstremitas : Akral dingin
- Anus : Lecet
Terdapat kotoran BAB konsistensi cair warna kuning kehijauan, ada ampas, lendir.
A ( Assasment )
Diagnosa : Diare dengan dehidrasi
berat
• Menjelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan
Ibu sudah mengerti dan mengetahui tentang hasil
pemeriksaannya
• Memberi tahu ibu kemungkinan penyebab diare pada bayinya
dikarenakan pemberian MPASI. Karena alat pencernaan pada bayi
belum sempurna sehingga belum siap untuk menerima makanan
atau minuman selain ASI
Ibu sudah mengerti dan mengetahui kemungkinan dari
penyebab diare bayinya.
• Menganjurkan kepada ibu untuk memberikan ASI sesering mungkin
untuk mengganti cairan yang hilang
Ibu bersedia untuk memberikan ASI sesering mungkin
P ( Perencanaan )
Menjelaskan kepada ibu untuk menjaga personal hygiene bayinya
yaitu membersihkan alat genitalia setiap setelah BAB dan BAK, jaga
agar daerah genetalia tetap kering dan tidak lembab. Jangan
memberikan bedak pada alat genetalia karena bisa menimbulkan
iritasi.
Ibu akan menjaga personal higiene bayinyaMemberikan
obat yaitu oralit, tablet zink (10 hari berturut-turut)
Obat telah diberikan kepada ibu
Memberitahukan ibu untuk kunjungan ulang 3 hari lagi jika diare
bayinya masih tidak berhenti.
Ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ulang jika bayinya
masih diare
Mendokumentasikan hasil tindakan
Telah mendokumentasikan hasil tindakan
Untuk mencegah terjadinya dehidrasi dapat
dilakukan mulai dari rumah tangga dengan
memberikan oralit osmolaritas rendah, dan bila
tidak tersedia berikan cairan rumah tangga
seperti air tajin, kuah sayur, air matang.
Rehidrasi menggunakan Oralit
osmolalitas rendah
Zinc diberikan selama 10 hari
berturut-turut
• Zinc merupakan salah satu mikronutrien yang
penting dalam tubuh.
• Zinc dapat menghambat enzim INOS (Inducible
Nitric Oxide Synthase), dimana ekskresi enzim ini
meningkat selama diare dan mengakibatkan
hipersekresi epitel usus.
• Zinc berperan dalam epitelisasi dinding usus
yang mengalami kerusakan morfologi dan fungsi
selama kejadian diare (Kemenkes RI, 2011)
Teruskan pemberian
ASI dan Makanan
Pemberian makanan selama diare
bertujuan untuk memberikan gizi pada
penderita terutama pada anak agar tetap kuat
dan tumbuh serta mencegah berkurangnya
berat badan.
Anak yang masih minum ASI harus lebih sering
di beri ASI. Anak yang minum susu formula juga
diberikan lebih sering dari biasanya.
Antibiotik Selektif
Antibiotika tidak boleh digunakan secara
rutin karena kecilnya kejadian diare pada balita
yang disebabkan oleh bakteri.
Antibiotika hanya bermanfaat pada
penderita diare dengan darah
Nasihat kepada orang tua / pengasuh
• Cara memberikan cairan
dan obat di rumah
• Kapan harus membawa
kembali balita ke
petugas kesehatan bila :
• Diare lebih sering
• Muntah berulang
• Sangat haus
• Makan/minum sedikit
• Timbul demam
• Tinja berdarah
• Tidak membaik dalam 3
hari.
Menurut Kemenkes RI (2011)
Ibu atau pengasuh yang berhubungan erat dengan balita
harus diberi nasehat tentang:
Kehilangan air (dehidrasi)
Dehidrasi terjadi karena kehilangan air (output)
lebih banyak dari pemasukan (input),
merupakan penyebab terjadinya kematian pada
diare.
Gangguan keseimbangan asam basa
(metabik asidosis)
• Kehilangan Na-bicarbonat bersama tinja.
Metabolisme lemak tidak sempurna sehingga
benda kotor tertimbun dalam tubuh, terjadinya
penimbunan asam laktat karena adanya anorexia
jaringan.
• Produk metabolisme yang bersifat asam
meningkat karena tidak dapat dikeluarkan oleh
ginjal (terjadi oliguria/anuria) dan terjadinya
pemindahan ion Na dari cairan ekstraseluler
kedalam cairan intraseluler.
• Hipoglikemia terjadi pada 2-3% anak yang
menderita diare, Hal ini terjadi karena adanya
gangguan penyimpanan/penyediaan glikogen
dalam hati dan adanya gangguan absorbsi
glukosa.
• Gejala hipoglikemia akan muncul jika kadar
glukosa darah menurun hingga 40 mg% pada
bayi dan 50% pada anak-anak.
Hipoglikemia
• Terjadinya penurunan berat badan dalam waktu
singkat, disebabkan oleh:
• Makanan sering dihentikan oleh orang tua karena
takut diare atau muntah yang bertambah hebat.
• Walaupun susu diteruskan, sering diberikan
dengan pengeluaran dan susu yang encer ini
diberikan terlalu lama.
• Makanan yang diberikan sering tidak dapat
dicerna dan diabsorbsi dengan baik karena
adanya hiperperistaltik.
Gangguan gizi
Gangguan sirkulasi
Sebagai akibat diare dapat terjadi renjatan
(shock) hipovolemik, akibatnya perfusi jaringan
berkurang dan terjadi hipoksia, asidosis
bertambah berat, dapat mengakibatkan
perdarahan otak, kesadaran menurun dan bila
tidak segera diatasi klien akan meninggal.

More Related Content

What's hot

Kwashiorkor
KwashiorkorKwashiorkor
KwashiorkorKindal
 
Gastritis/Penyakit maag
Gastritis/Penyakit maagGastritis/Penyakit maag
Gastritis/Penyakit maagMeironi Waimir
 
Gizi seimbang untuk balita
Gizi seimbang untuk balitaGizi seimbang untuk balita
Gizi seimbang untuk balitaAnis Dianissa
 
Gizi seimbang untuk anak sekolah new
Gizi seimbang untuk anak sekolah newGizi seimbang untuk anak sekolah new
Gizi seimbang untuk anak sekolah newTriana Septianti
 
Slide Pencegahan Penyakit Diare
Slide Pencegahan Penyakit DiareSlide Pencegahan Penyakit Diare
Slide Pencegahan Penyakit Diarenurafnisinaga
 
Gizi pada bumil & busui
Gizi pada bumil & busuiGizi pada bumil & busui
Gizi pada bumil & busuiAgnescia Sera
 
4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedangEllyeUtami
 
Presentasi diare anak
Presentasi diare anakPresentasi diare anak
Presentasi diare anakDwi Ap
 
Diare - Power Point
Diare - Power PointDiare - Power Point
Diare - Power PointEncepal Cere
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
 
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt Hardianti Darmatika
 
2..neonatal sepsis ponek
2..neonatal sepsis ponek2..neonatal sepsis ponek
2..neonatal sepsis ponekJoni Iswanto
 
Menghitung tetesan infus ala nining
Menghitung tetesan infus ala niningMenghitung tetesan infus ala nining
Menghitung tetesan infus ala niningsri nining
 
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)Mila Aria Purba
 
1 paparan stunting-dir.gizi-1222
1 paparan stunting-dir.gizi-12221 paparan stunting-dir.gizi-1222
1 paparan stunting-dir.gizi-1222candijayaamerta
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsiaJoni Iswanto
 

What's hot (20)

Kwashiorkor
KwashiorkorKwashiorkor
Kwashiorkor
 
Gastritis/Penyakit maag
Gastritis/Penyakit maagGastritis/Penyakit maag
Gastritis/Penyakit maag
 
Gizi seimbang untuk balita
Gizi seimbang untuk balitaGizi seimbang untuk balita
Gizi seimbang untuk balita
 
Gizi seimbang untuk anak sekolah new
Gizi seimbang untuk anak sekolah newGizi seimbang untuk anak sekolah new
Gizi seimbang untuk anak sekolah new
 
Slide Pencegahan Penyakit Diare
Slide Pencegahan Penyakit DiareSlide Pencegahan Penyakit Diare
Slide Pencegahan Penyakit Diare
 
Gizi pada bumil & busui
Gizi pada bumil & busuiGizi pada bumil & busui
Gizi pada bumil & busui
 
4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang
 
Penanggulangan diare
Penanggulangan diarePenanggulangan diare
Penanggulangan diare
 
PPT ANEMIA
PPT ANEMIAPPT ANEMIA
PPT ANEMIA
 
konstipasi anak
konstipasi anakkonstipasi anak
konstipasi anak
 
Tetanus Neonatorum
Tetanus NeonatorumTetanus Neonatorum
Tetanus Neonatorum
 
Presentasi diare anak
Presentasi diare anakPresentasi diare anak
Presentasi diare anak
 
Diare - Power Point
Diare - Power PointDiare - Power Point
Diare - Power Point
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
 
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
 
2..neonatal sepsis ponek
2..neonatal sepsis ponek2..neonatal sepsis ponek
2..neonatal sepsis ponek
 
Menghitung tetesan infus ala nining
Menghitung tetesan infus ala niningMenghitung tetesan infus ala nining
Menghitung tetesan infus ala nining
 
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
 
1 paparan stunting-dir.gizi-1222
1 paparan stunting-dir.gizi-12221 paparan stunting-dir.gizi-1222
1 paparan stunting-dir.gizi-1222
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia
 

Similar to DIARE

Similar to DIARE (20)

Diare
DiareDiare
Diare
 
Asuhan keperawatan diare pada anak
Asuhan keperawatan diare pada anakAsuhan keperawatan diare pada anak
Asuhan keperawatan diare pada anak
 
pp diare bu lusi.pptx
pp diare bu lusi.pptxpp diare bu lusi.pptx
pp diare bu lusi.pptx
 
Ppt gastroenterintis
Ppt gastroenterintisPpt gastroenterintis
Ppt gastroenterintis
 
Makalah diare pada neonatus dan bayi
Makalah diare pada neonatus dan bayi Makalah diare pada neonatus dan bayi
Makalah diare pada neonatus dan bayi
 
1.diare
1.diare1.diare
1.diare
 
Pencegahan Muntaber pada Anak Usia Dini
Pencegahan Muntaber pada Anak Usia DiniPencegahan Muntaber pada Anak Usia Dini
Pencegahan Muntaber pada Anak Usia Dini
 
MATERI TENTANG KELUHAN PADA ANAK ANAK DAN BALITA
MATERI TENTANG KELUHAN PADA ANAK ANAK DAN BALITAMATERI TENTANG KELUHAN PADA ANAK ANAK DAN BALITA
MATERI TENTANG KELUHAN PADA ANAK ANAK DAN BALITA
 
Diare Pada Anak
Diare Pada AnakDiare Pada Anak
Diare Pada Anak
 
diare dan konstipasi
diare dan konstipasidiare dan konstipasi
diare dan konstipasi
 
PATOFISIOLOGI INFEKSI & DEFISENSI_DIARE.pptx
PATOFISIOLOGI INFEKSI & DEFISENSI_DIARE.pptxPATOFISIOLOGI INFEKSI & DEFISENSI_DIARE.pptx
PATOFISIOLOGI INFEKSI & DEFISENSI_DIARE.pptx
 
Diare
DiareDiare
Diare
 
197431179 case-diare-rotasi-2
197431179 case-diare-rotasi-2197431179 case-diare-rotasi-2
197431179 case-diare-rotasi-2
 
Askep diare bu arma print lengkap
Askep diare bu arma print lengkapAskep diare bu arma print lengkap
Askep diare bu arma print lengkap
 
Diare usia 1 3 tahun=
Diare  usia 1 3 tahun=Diare  usia 1 3 tahun=
Diare usia 1 3 tahun=
 
Kejadian diare dan Stunting pada anak-anak
Kejadian diare dan Stunting pada anak-anakKejadian diare dan Stunting pada anak-anak
Kejadian diare dan Stunting pada anak-anak
 
Laporan Kasus Diare ppt.pptx
Laporan Kasus Diare ppt.pptxLaporan Kasus Diare ppt.pptx
Laporan Kasus Diare ppt.pptx
 
Diare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasiDiare akut dehidrasi
Diare akut dehidrasi
 
Diare
DiareDiare
Diare
 
TATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docx
TATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docxTATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docx
TATALAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK (EFIR).docx
 

More from Hanifa Rahmadilla

More from Hanifa Rahmadilla (20)

NYERI PERUT BAGIAN BAWAH
NYERI PERUT BAGIAN BAWAHNYERI PERUT BAGIAN BAWAH
NYERI PERUT BAGIAN BAWAH
 
Pertolongan Pertama Pada nak Dengan Gigitan Ular
Pertolongan Pertama Pada nak Dengan Gigitan UlarPertolongan Pertama Pada nak Dengan Gigitan Ular
Pertolongan Pertama Pada nak Dengan Gigitan Ular
 
Uretritis Non Gonore
Uretritis Non GonoreUretritis Non Gonore
Uretritis Non Gonore
 
Perubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Sitem Kardiovaskuler
Perubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Sitem KardiovaskulerPerubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Sitem Kardiovaskuler
Perubahan Fisiologis Masa Nifas Pada Sitem Kardiovaskuler
 
PENANGANAN SAKIT KEPALA,NYERI EPIGASTRIK,PENGLIHATAN KABUR
PENANGANAN SAKIT KEPALA,NYERI EPIGASTRIK,PENGLIHATAN KABURPENANGANAN SAKIT KEPALA,NYERI EPIGASTRIK,PENGLIHATAN KABUR
PENANGANAN SAKIT KEPALA,NYERI EPIGASTRIK,PENGLIHATAN KABUR
 
Ikterus Neonatus
Ikterus NeonatusIkterus Neonatus
Ikterus Neonatus
 
OMFALOKEL
OMFALOKELOMFALOKEL
OMFALOKEL
 
Bayi Besar, Hydrocephalus, Anence Phallus
Bayi Besar, Hydrocephalus, Anence PhallusBayi Besar, Hydrocephalus, Anence Phallus
Bayi Besar, Hydrocephalus, Anence Phallus
 
Hiperemesis kehamilan
Hiperemesis kehamilanHiperemesis kehamilan
Hiperemesis kehamilan
 
Konsep Perilaku Kesehatan
Konsep Perilaku KesehatanKonsep Perilaku Kesehatan
Konsep Perilaku Kesehatan
 
Manusia dan perilakunya
Manusia dan perilakunyaManusia dan perilakunya
Manusia dan perilakunya
 
OBSTRUKSI BILIARIS
OBSTRUKSI BILIARISOBSTRUKSI BILIARIS
OBSTRUKSI BILIARIS
 
Hisprung
HisprungHisprung
Hisprung
 
Atresia Rekti Atresia Ani
Atresia Rekti Atresia AniAtresia Rekti Atresia Ani
Atresia Rekti Atresia Ani
 
Atresia Esofagus
Atresia EsofagusAtresia Esofagus
Atresia Esofagus
 
Labioskisis
LabioskisisLabioskisis
Labioskisis
 
Pertolongan Pertama Pada Anak Dengan Keracunan
Pertolongan Pertama Pada Anak Dengan KeracunanPertolongan Pertama Pada Anak Dengan Keracunan
Pertolongan Pertama Pada Anak Dengan Keracunan
 
Kekerasan Pada Anak
Kekerasan Pada AnakKekerasan Pada Anak
Kekerasan Pada Anak
 
UU Perlindungan Anak
UU Perlindungan AnakUU Perlindungan Anak
UU Perlindungan Anak
 
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
 

Recently uploaded

630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 

Recently uploaded (20)

630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 

DIARE

  • 1.
  • 2. DIARE Pengeluaran feses yang tidak normal atau cair yang terjadi lebih dari 3 kali dalam sehari Kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih,buang air besar dengan bentuk tinja yang encer dan cair (Suriadi,2010).
  • 3. Con’t • Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari 7 hari pada bayi dan anak yang sebelumnya sakit Buang air besar yang tidak normal dan berbentuk cair dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya. (Vivian,2010). Bayi  diare  > 3 kali BAB Neonatus  diare  > 4 kali BAB
  • 4. Etiologi Menurut Vivian,2010. Diare dapat disebabkan oleh beberapa faktor : 1. INFEKSI 2. MALABSORBSI
  • 5. INFEKSI Proses ini dapat di awali dengan adanya mikroorganisme yang masuk ke dalam saluran pencernaan bayi  berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa intestinal yang dapat menurunkan daerah permukaan intestinal sehingga terjadinya perubahan kapasitas dari intestinal  mengakibatkan gangguan fungsi intestinal dalam absorbsi cairan dan elektrolit.
  • 6. INFEKSI INFEKSI ENTERAL INFEKSI PARENTERAL Infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare pada anak yang meliputi : • Infeksi bakteri • Infeksi virus • Infeksi parasit Infeksi di bagian tubuh lain diluar alat pencernaan, seperti : • Otitis media akut (OMA) • Tonsilofaringitis • Bronkopneumonia • Ensifalitis keadaan ini terutama terbagi pada bayi dan anak berumur di bawah 2 tahun.
  • 7. Malabsorpsi Kegagalan dalam melakukan absorbsi yang mengakibatkan tekanan osmotic meningkat kemudian akan terjadi pergeseran air dan elektrolit ke rongga usus yang dapat meningkatkan isi rongga usus sehingga terjadilah diare.
  • 8. Patogenesis 1. Gangguan osmotik Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.
  • 9. Patogenesis 2. Gangguan sekresi • Akibat rangsangan tertentu ( misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
  • 10. Patogenesis 3. Gangguan motilitas usus • Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya jika peristaltik usus menurun mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan, selanjutnya timbul diare juga.
  • 11. Patofisiologis • Meningkatnya motilitas dan cepatnya pengosongan pada intestinal merupakan akibat dari gangguan absorbsi dan ekskresi cairan dan elektrolit yang berlebihan . • Cairan, sodium, potassium dan bokarbonat berpindah dari rongga ekstraseluler kedalam tinja, sehingga mengakibatkan dehidrasi kekurangan elektrolit, dan dapat terjadi asidosis metabolik.
  • 12. Akibat diare akan terjadi beberapa hal 1. Kehilangan air (dehidrasi) 2. Gangguan keseimbangan asam basa (metabik asidosis) 3. Hipoglikemia 4. Gangguan gizi 5. Gangguan sirkulasi
  • 13. Klasifikasi Menurut WHO (2005) diare dapat diklasifikasikan kepada: 1. Diare akut : diare yang berlangsung < 14 hari 2. Disentri : diare yang disertai dengan darah 3. Diare persisten : diare yang berlangsung > 14 hari 4. Diare yang disertai dengan malnutrisi berat (Simatupang, 2004).
  • 14. Diare dibagi menjadi : - Akut apabila < 2 minggu - Persisten jika berlangsung selama 2 - 4 minggu Ahlquist dan Camilleri (2005)
  • 15. Tanda dan gejala 1. Cengeng dan gelisah 2. Suhu meningkat 3. Nafsu makan menurun 4. Tinja cair kadang disertai lender dan darah 5. Warna tinja lama kelamaan berwarna hijau karena bercampur dengan empedu 6. Anus lecet 7. Tinja lama kelamaan menjadi asam (karena banyaknya asam laktat yang keluar)
  • 16. Tanda dan gejala 12. Dehidrasi berat maka volume darah akan berkurang 13. Nadi akan cepat 14. TD menurun, kesadaran menurun yang kemudian diakhiri dengan shock 8. nampak dehidrasi  berat badan menurun 9. Turgor kulit menurun 10. Mata dan ubun- ubun cekung 11. Selaput lendir dan mulut juga kulit kering
  • 17. Derajat dehidrasi menurut WHO tahun 2005 Tanpa Dehidrasi Dehidrasi Ringan - Sedang Dehidrasi Berat Keadaan Umum Mata Haus Turgor Baik Normal Normal Normal Sedang Cekung Haus Lambat Lemas Cekung Tidak bisa minum Sangat lambat NB : - Pembacaan dari kiri ke kanan Disebut dehidrasi berat atau ringan – sedang bila dijumpai minimal 2 tanda
  • 18. Penatalaksanaan • Prinsip perawatan diare : 1. Pemberian cairan (rehidrasi awal dan rumat ) 2. Diatetik (pemberian makanan) 3. Obat – obatan
  • 19. Menurut Kemenkes RI (2011) Prinsip tatalaksana diare pada balita LINTAS DIARE (Lima Langkah Tuntaskan Diare) yang didukung oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia dengan rekomendasi WHO Rehidrasi bukan satu-satunya cara untuk mengatasi diare tetapi memperbaiki kondisi usus serta mempercepat penyembuhan/menghentikan diare dan mencegah anak kekurangan gizi akibat diare juga menjadi cara untuk mengobati diare.
  • 20. Program LINTAS DIARE 2. Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut 1. Rehidrasi menggunakan Oralit osmolalitas rendah 3. Teruskan pemberian ASI dan Makanan 4. Antibiotik Selektif 5. Nasihat kepada orang tua / pengasuh
  • 21. DOKUMENTASI SOAP S ( Data Subjektif ) Keluhan utama : • Mencret sejak 7 hari lebih dari 10 kali sehari. • Konsistensi cair warna kuning kehijauan, ada ampas, ada lendir dan tidak ada darah.
  • 22. O ( Data Objektif ) - Keadaan umum : Tampak sakit - Berat badan Sebelum sakit : 4300 gram Selama sakit : 3200 gram - Tanda – tanda vital Suhu : 38,8 ºC Nadi : 96 x/menit Respirasi : 50 x/menit - Pemeriksaan fisik Kepala : Ubun – ubun besar sangat cekung Mata : Cekung Mulut : Mukosa bibir kering Abdomen Inspeksi : Datar Palpasi : Turgor kulit kembali sangat lambat, nyeri tekan - Ekstremitas : Akral dingin - Anus : Lecet Terdapat kotoran BAB konsistensi cair warna kuning kehijauan, ada ampas, lendir.
  • 23. A ( Assasment ) Diagnosa : Diare dengan dehidrasi berat
  • 24. • Menjelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan Ibu sudah mengerti dan mengetahui tentang hasil pemeriksaannya • Memberi tahu ibu kemungkinan penyebab diare pada bayinya dikarenakan pemberian MPASI. Karena alat pencernaan pada bayi belum sempurna sehingga belum siap untuk menerima makanan atau minuman selain ASI Ibu sudah mengerti dan mengetahui kemungkinan dari penyebab diare bayinya. • Menganjurkan kepada ibu untuk memberikan ASI sesering mungkin untuk mengganti cairan yang hilang Ibu bersedia untuk memberikan ASI sesering mungkin P ( Perencanaan )
  • 25. Menjelaskan kepada ibu untuk menjaga personal hygiene bayinya yaitu membersihkan alat genitalia setiap setelah BAB dan BAK, jaga agar daerah genetalia tetap kering dan tidak lembab. Jangan memberikan bedak pada alat genetalia karena bisa menimbulkan iritasi. Ibu akan menjaga personal higiene bayinyaMemberikan obat yaitu oralit, tablet zink (10 hari berturut-turut) Obat telah diberikan kepada ibu Memberitahukan ibu untuk kunjungan ulang 3 hari lagi jika diare bayinya masih tidak berhenti. Ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ulang jika bayinya masih diare Mendokumentasikan hasil tindakan Telah mendokumentasikan hasil tindakan
  • 26.
  • 27. Untuk mencegah terjadinya dehidrasi dapat dilakukan mulai dari rumah tangga dengan memberikan oralit osmolaritas rendah, dan bila tidak tersedia berikan cairan rumah tangga seperti air tajin, kuah sayur, air matang. Rehidrasi menggunakan Oralit osmolalitas rendah
  • 28. Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut • Zinc merupakan salah satu mikronutrien yang penting dalam tubuh. • Zinc dapat menghambat enzim INOS (Inducible Nitric Oxide Synthase), dimana ekskresi enzim ini meningkat selama diare dan mengakibatkan hipersekresi epitel usus. • Zinc berperan dalam epitelisasi dinding usus yang mengalami kerusakan morfologi dan fungsi selama kejadian diare (Kemenkes RI, 2011)
  • 29. Teruskan pemberian ASI dan Makanan Pemberian makanan selama diare bertujuan untuk memberikan gizi pada penderita terutama pada anak agar tetap kuat dan tumbuh serta mencegah berkurangnya berat badan. Anak yang masih minum ASI harus lebih sering di beri ASI. Anak yang minum susu formula juga diberikan lebih sering dari biasanya.
  • 30. Antibiotik Selektif Antibiotika tidak boleh digunakan secara rutin karena kecilnya kejadian diare pada balita yang disebabkan oleh bakteri. Antibiotika hanya bermanfaat pada penderita diare dengan darah
  • 31. Nasihat kepada orang tua / pengasuh • Cara memberikan cairan dan obat di rumah • Kapan harus membawa kembali balita ke petugas kesehatan bila : • Diare lebih sering • Muntah berulang • Sangat haus • Makan/minum sedikit • Timbul demam • Tinja berdarah • Tidak membaik dalam 3 hari. Menurut Kemenkes RI (2011) Ibu atau pengasuh yang berhubungan erat dengan balita harus diberi nasehat tentang:
  • 32. Kehilangan air (dehidrasi) Dehidrasi terjadi karena kehilangan air (output) lebih banyak dari pemasukan (input), merupakan penyebab terjadinya kematian pada diare.
  • 33. Gangguan keseimbangan asam basa (metabik asidosis) • Kehilangan Na-bicarbonat bersama tinja. Metabolisme lemak tidak sempurna sehingga benda kotor tertimbun dalam tubuh, terjadinya penimbunan asam laktat karena adanya anorexia jaringan. • Produk metabolisme yang bersifat asam meningkat karena tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal (terjadi oliguria/anuria) dan terjadinya pemindahan ion Na dari cairan ekstraseluler kedalam cairan intraseluler.
  • 34. • Hipoglikemia terjadi pada 2-3% anak yang menderita diare, Hal ini terjadi karena adanya gangguan penyimpanan/penyediaan glikogen dalam hati dan adanya gangguan absorbsi glukosa. • Gejala hipoglikemia akan muncul jika kadar glukosa darah menurun hingga 40 mg% pada bayi dan 50% pada anak-anak. Hipoglikemia
  • 35. • Terjadinya penurunan berat badan dalam waktu singkat, disebabkan oleh: • Makanan sering dihentikan oleh orang tua karena takut diare atau muntah yang bertambah hebat. • Walaupun susu diteruskan, sering diberikan dengan pengeluaran dan susu yang encer ini diberikan terlalu lama. • Makanan yang diberikan sering tidak dapat dicerna dan diabsorbsi dengan baik karena adanya hiperperistaltik. Gangguan gizi
  • 36. Gangguan sirkulasi Sebagai akibat diare dapat terjadi renjatan (shock) hipovolemik, akibatnya perfusi jaringan berkurang dan terjadi hipoksia, asidosis bertambah berat, dapat mengakibatkan perdarahan otak, kesadaran menurun dan bila tidak segera diatasi klien akan meninggal.