2. DIARE?
Diare merupakan penyakit yang ditandai dengan
perubahan bentuk dan konsistensi tinja, serta
bertambahnya frekuensi buang air besar dari
biasanya hingga 3 kali atau lebih dalam sehari
3. APA SAJA AKIBAT DARI DIARE?
1. Nafsu makan turun
2. Sakit perut
3. Rasa lelah
4. Penurunan berat badan
5. Kehilangan cairan elektrolit secara mendadak
sehingga mengakibatkan penderita
mengalami komplikasi seperti dehidrasi,
kerusakan organ, bahkan koma
4. KLASIFIKASI DIARE
DIARE KRONIS DIARE DISENTRI
DIARE AKUT
keluarnya tinja cair tanpa
darah selama 7-14 hari
dan frekuensi < 4 kali.
akibatnya terjadi
dehidrasi
keluarnya tinja cair selama
14 hari atau lebih dan dapat
disertai darah atau tidak.
akibatnya BB turun/tidak
naik, dan terjadi gangguan
metabolisme zat gizi
diare yang disertai
darah dalam tinjanya.
akibatnya malnutrisi,
BB turun dengan
cepat, kerusakan
mukosa usus karena
bakteri
6. Bakteri
01 Shigella, Salmonella, E.Coli,
Golongan vibrio, Bacillus
Cereus, Clostridium
perfringens, Staphilococ
Usaurfus, Camfylobacter dan
Aeromonas
Parasit
03 Cacing (ascori, trichoris,
oxyuris, histolitika, gardia
lambia, tricomonas hominis),
jamur (candida albicans)
Non infeksi
04 Malabsorpsi, makanan basi,
beracun, tidak higienis, tidak
matang saat dimasak, dan
alergi terhadap makanan,
serta faktor psikologis
ETIOLOGI
Virus
02 Rotavirus, Norwalk virus,
Adenovirus, Coranovirus dan
Astrovirus
7. GAMBARAN KLINIS DIARE
● Tinja yang encer dengan frekuensi 4 kali
● Mual dan muntah (disebabkan oleh virus)
● Badan lesu atau lemah
● Demam
● Tidak nafsu makan
● Terdapat darah dan lendir dalam kotoran
8. PATOFISIOLOGIS
DIARE
Proses ini dapat diawali adanya mikroba atau kuman
yang masuk dalam saluran pencernaan yang kemudian
berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa usus,
selanjutnya terjadi perubahan kapasitas usus yang
akhirnya mengakibatkan gangguan fungsi usus dalam
absorbsi cairan dan elektrolit sehingga sel mukosa
mengalami iritasi yang kemudian sekresi cairan dan
elektrolit meningkat.
Infeksi
9. PATOFISIOLOGIS
DIARE
Merupakan kegagalan dalam melakukan
absorbsi yang mengakibatkan tekanan osmotik
meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan
elektrolit ke rongga usus yang dapat
meningkatkan isi rongga usus sehingga terjadi
diare.
Malabsorbsi
11. PATOFISIOLOGIS
DIARE
Keadaan psikologis seseorang dapat
mempengaruhi kecepatan
gerakan peristaltik usus yang akhirnya
mempengaruhi proses penyerapan makanan
yang dapat menyebabkan diare
Faktor psikologis
12. DIAGNOSIS DIARE
Pemeriksaan darah
melihat adanya bakteri atau
parasit yang menyebabkan
BAB cair dan sering.
Tes hidrogen napas
Kolonoskopi
memasukkan tabung tipis
dan lentur berkamera dari
rektum untuk melihat usus
besar
Tes feses
mengukur kadar elektrolit
dan ginjal untuk melihat
keparahan diare.
mengukur kadar hidrogen
untuk memastikan adanya
toleransi laktosa