Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai diare pada anak, termasuk penjelasan tentang diare, gejala, penyebab, dan cara pengobatan serta pencegahannya. Prinsip pengobatan diare adalah mengganti cairan yang hilang dengan oralit atau larutan gula garam, sedangkan pencegahannya meliputi pemberian ASI eksklusif, menjaga kebersihan, dan imunisasi.
2. • Diare adalah buang air besar
yang lebih sering, lebih dari 3
kali sehari dan berbentuk cair
bahkan dapat berupa air saja.
APA ITU
DIARE?
www.IraIndriYani.com
3. • Tinja yang berbentuk encer.
• BAB lebih dari 3 kali sehari, atau bisa kuranng dari 3
kali sehari tapi yang keluar kebanyakan air.
• Tinja berwarna hijau.
• Dan dapat pula bercampur lendir dan darah atau
lendir saja.
• Merasa lemas setelah BAB
• Terasa nyeri pada perut.
• Kadang disertai dengan mual, muntah dan demam.
APA SAJA TANDA-
TANDA DIARE?
www.IraIndriYani.com
4. Penyebab diare bermacam-macam,
antara lain sebagai berikut:
1. Virus
2. Kuman/bakteri
3. Parasit
4. Susu yang tidak cocok
(biasanya pada bayi)
www.IraIndriYani.com
5. • Makan tanpa cuci tangan yang bersih
• Minum air mentah
• Makan makanan yang dihinggapi lalat
• Buang air besar di sembarang tempat
• Lingkungan rumah yang kumuh dan kotor
• Pemberian makanan tambahan ASI yang
terlalu dini pada bayi
HAL-HAL APA SAJA YANG
DAPAT MENIMBULKAN DIARE?
www.IraIndriYani.com
6. BAGAIMANA
CARA
MENGATASI
DIARE?
Prinsip pengobatan diare adalah :
Mengganti cairan yang keluar.
Oleh karena itu berikan :
a. Larutan oralit/larutan gula
garam, atau
b. Cairan dari bahan
makanan, seperti sup, atau
c. Air putih masak,
d. Bila anak berusia kurang
dari 6 bulan dan masih
diberi
ASI, teruskan pemberian ASI.
Sebagai tambahan
Berikan larutan oralit atau air
putih masak.
www.IraIndriYani.com
7. Tujuan
Pengobatan
Diare
Tujuan terapi pada pengobatan
diare adalah untuk mencegah
gangguan keseimbangan air,
elektrolit, dan asam-basa,
menghilangkan penyebab diare
dan mengatasi gangguan karena
diare.
www.IraIndriYani.com
9. 1. Cairan Elektrolit
Pilihan pertama pengobatan diare akut adalah penggantian
elektrolit untuk mencegah atau mengatasi pengeluaran
berlebihan cairan dan elektrolit. Cairan elektrolit tidak
menghentikan diare tetapi mengganti cairan tubuh yang
hilang bersama feses, hal ini dapat menghindarkan
terjadinya dehidrasi. Contoh sediaan yang ada di pasaran
yaitu :
a. Oralit : dosis (larutkan 1 bungkus ke dlm 200 ml atau 1 L
air).
b. Renalyte® : dosis ( < 1 thn : 3 jam pertama 1 ½ botol,
selanjutnya ½ botol setiap kali mencret; 1-5 thn: 3 jam
pertama 3 btl, slnjtnya 1 btl setiap kali mencret; 5-12 thn:
3 jam pertama 6 btl, slnjtnya 1 ½ btl setiap kali mencret;
> 12 thn : 3 jam pertama 12 btl, selanjutnya 2 btl stp
mencret)
www.IraIndriYani.com
10. 2. Antimotilitas (zat penghambat peristaltik)
Obat golongan ini berfungsi mengurangi
gerakan peristaltik usus halus sehingga
memberikan lebih banyak waktu untuk
reabsorpsi air dan elektrolit oleh mukosa usus.
Contoh obat golongan ini :
a. Opium, bekerja melalui otot-otot licin dan
menekan gerakan usus. Obat jenis ini
mempunyai risko adiksi maka tdk boleh
digunakan secara sembarangan. Contoh
sediaan yg ada di pasaran : spasmal &
spasminal (dosis : dws 3x sehari 1-2 tab,
anak 3 x sehari 1/2 – 1 tab).
www.IraIndriYani.com
11. b. Loperamide, obat ini direkomendasikan untuk terapi diare akut
dan kronis bila tidak terdapat darah dalam tinja dan tidak ada
demam. Obat ini hanya berkhasiat untuk menghentikan
peristaltik saja. Dosis : dws, permulaan 2 tab dari 2 mg, lalu stp
2 jam 1 tab smp max 8 tab seharinya; 2-8 thn: 2-3 kali sehari
0,1 mg/KgBB, 8-12 thn: pertama kali 2mg, maks 8-12 mg
sehari. Contoh sediaan yang terdapat di pasaran : imodium,
lodia, lopamid, licodium.
3. Adsorben
Obat golongan ini berfungsi untuk menyerap zat-zat beracun yang
dihasilkan oleh bakteri atau juga yg berasal dr makanan. Yang
termasuk ke dlm golongan ini yaitu :
a. Kaolin-pektin
Kaolin digunakan sebagai zat penyerap racun pada diare. Dosis :
biasanya 1,2-1,5 g stlh stp kali BAB (maks 9 g/hr). Contoh
sediaan yg ada di pasaran : diaend, neo diaform, neo kaocitin,
neo kaominal, guanistrep.
www.IraIndriYani.com
12. b.Attapulgite
Attapulgite bekerja dgn cara mengurangi kehilangan cairan tubuh,
mengurangi frekuensi diare dan memperbaiki konsistensi feses.
Contoh sediaan yg ada di pasaran yaitu : new diatabs & teradi (
dosis : dws & anak > 12 thn 2 tab stp stlh BAB, maks 12 tab/ hr;
anak 6-12 thn 1 tab stp stlh BAB, maks 6 tab/ hr)
c.Karbo adsorbens
Obat ini memiliki daya serap pada permukaannya (adsorpsi)
yang kuat, terutama terhadap zat-zat yang
molekulnya besar, seperti alkaloida, toksin bakteri atau zat-
zat beracun yang berasal dari makanan. Dosis lazim : 3-4 kali
sehari 0,5 – 1 g. Contoh sediaan yang ada di pasaran adalah Norit®
4. Antisekresi dan Mikroflora usus
a.Antisekresi
Bismuth subsalisilat bekerja dgn membentuk lapisan pelindung
untuk menutupi luka-luka di dinding usus akibat peradangan. Dosis
3-4 kali sehari 0,5 - 1 g. Contoh sediaan di pasaran yaitu :
Scantoma.
www.IraIndriYani.com
13. b.Mikroflora usus
Sediaan lactobacillus merupakan pengobatan kontroversial yang
diharapkan dapat mengganti koloni mikroflora. Hal ini diduga
dapat mengembalikan fungsi usus dan dapat menghambat
pertumbuhan mikroorganisme patogen. Contoh sediaan yang
beredar di pasaran antara lain Lacto-B ( dosis : anak 1-6 thn 3
sachet/hr, < 1 thn 2 sachet/hr), L-Bio ( dosis : usia ≥ 12 thn 1
kali sehari 3 sachet, ≥ 2 thn 1 kali sehari 2-3 sachet).
5. Antibiotika
Perannya hanya jika diare disebabkan oleh infeksi.
Antibiotika yg biasa diberikan yaitu kotrimoksazol (dosis 2
kali sehari 3 tab smp bebas demam, kmd 2 kali sehari 2 tab
slm 7 hr), amoksisilin (dosis 3-4 kali sehari 1 g),
metronidazole (dosis 3 kali sehari 500 mg).
www.IraIndriYani.com
14. 6. Zinc merupakan salah satu mikronutrien yang penting
dalam tubuh. Zinc dapat menghambat enzim INOS
(Inducible Nitric Oxide Synthase), dimana ekskresi enzim
ini meningkat selama diare dan mengakibatkan
hipersekresi epitel usus. Zinc juga berperan dalam
epitelisasi dinding usus yang mengalami kerusakan
morfologi dan fungsi selama kejadian diare.
Dosis pemberian Zinc pada balita:
- Umur < 6 bulan : ½ tablet ( 10 Mg ) per hari selama
10 hari
- Umur > 6 bulan : 1 tablet ( 20 mg) per hari selama
10 hari.
Zinc tetap diberikan selama 10 hari walaupun diare sudah
berhenti.
Cara pemberian tablet Zinc :
Larutkan tablet dalam 1 sendok makan air matang atau
ASI, sesudah larut berikan pada anak diare.
www.IraIndriYani.com
15. PRINSIP TATALAKSANA
DIARE PADA ANAK
• Rencana Terapi A (Terapi diare tanpa dehidrasi di
rumah)
Dalam tatalaksana diare dirumah, jika anak tidak diberi
ASI maka susu formula tetap diberikan. Jika berumur
kurang dari 6 bulan dan belum mendapat makanan padat
berikan susu formula selang seling denganOralit.
• Rencana Terapi B (Terapi diare dengan dehidrasi
ringan/sedang)
a.Dalam pemberian Oralit pada 3 jam pertama : untuk
anak di bawah usia 6 bulan yang tidak diberi ASI,
berikan 100-200 mL susu selang-seling dengan Oralit.
b.Apabila mata penderita sembab maka pemberian Oralit
dapat dihentikan.
www.IraIndriYani.com
16. •Gula 1 sendok teh penuh
•Garam ¼ sendok teh
•Air masak 1 gelas (atau air teh 1
gelas)
•Campuran bahan-bahan tersebut
diaduk sampai larut benar
Cara
membuat
larutan gula
garam (LGG)
Bubuk oralit 1 bungkus dilarutkan
ke dalam 1 gelas air masak (atau 1
gelas air teh)
Aduk sampai semua bubuk larut
Baca petunjuk lebih lanjut pada
bungkus oralit
Cara
membuat
larutan oralit
www.IraIndriYani.com
17. CARA
MEMBERIKAN
ORALIT
1. Minumkan segera larutan Oralit, sedikit demi sedikit,
sampai penderita tidak merasa haus lagi (biasanya
anak balita memerlukan 3 bungkus Oralit ukuran 200
cc dalam3 jam pertama.
2. Jika anak muntah hentikan pemberian larutan oralit
kira-kira 5 menit kemudian dilanjutkan lagi. Larutan
Oralit diberikan sedikit demi sedikit dan terus
menerus sampai habis.
3. Selanjutnya berikan lagi larutan Oralit 1 gelas (200
cc) setiap kali diare sampai diare berhenti.
www.IraIndriYani.com
18. Segera bawa ke dokter/puskesmas, jika
salah satu tanda dibawah ini ditemui pada
bayi atau anak :
• Tidak membaik dalam 3 hari
• Tinja cair keluar amat sering
• Muntah berulang-ulang
• Sangat haus
• Tidak mau makan atau minum seperti biasanya
• Demam
• Ada darah dalam tinja
• Anak terlihat sangat lemah
• Didapati satu atau lebih tanda-tanda dehidrasi
(kekurangan cairan)
www.IraIndriYani.com
19. Perhatikan tanda–tanda
dehidrasi (kekurangan cairan):
• Kesadaran menurun
(letargis atau tidak sadar)
• Mata cekung
• Tidak bisa minum atau
malas minum
• Cubitan kulit perut
kembalinya sangat lambat
• Tidak lagi buang air kecil
www.IraIndriYani.com
20. • Bayi sampai umur 2 tahun hanya diberi ASI saja (ASI
eksklusif)
• Rebus dahulu botol susu atau dot sebelum diberikan
kepada bayi
• Berikan makanan pendamping ASI setelah bayi berumur
6 bulan
• Selalu minum air yang telah direbus (air masak atau air
matang)
• Cuci tangan sebelum makan serta setelah buang air
besar.
• Buang tinja bayi atau anak di jamban/wc.
• Imunisasi campak pada bayi pada umur 9 bulan.
Bagaimana mencegah
terjadinya diare?
www.IraIndriYani.com