Bilangan bulat terdiri dari bilangan cacah (0, 1, 2, 3, ...) dan negatifnya (-1, -2, -3, ...; -0 adalah sama dengan 0 sehingga tidak lagi dimasukkan secara terpisah). Bilangan bulat dapat dituliskan tanpa komponen desimal atau pecahan.
Transformasi Laplace adalah transformasi yang sering digunakan untuk menyelesaikan masalah syarat awal. Metode penyelesaian persamaan diferensial biasa menggunakan transformasi laplace terbukti cukup ampuh digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah nilai awal.
Bilangan bulat terdiri dari bilangan cacah (0, 1, 2, 3, ...) dan negatifnya (-1, -2, -3, ...; -0 adalah sama dengan 0 sehingga tidak lagi dimasukkan secara terpisah). Bilangan bulat dapat dituliskan tanpa komponen desimal atau pecahan.
Transformasi Laplace adalah transformasi yang sering digunakan untuk menyelesaikan masalah syarat awal. Metode penyelesaian persamaan diferensial biasa menggunakan transformasi laplace terbukti cukup ampuh digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah nilai awal.
ini adalah tugas saya
cuma kurang kerjaan aja uploud tugas di mari
lagian biar nambah nambah file dislideshare.net
kalo mau lihat silahkan mau download silahkan.
2. Menentukan dan menggunakan nilai
perbandingan trigonometrisuatu sudut.
Mengkonversi koordinat Cartesius dan kutub.
Menerapkan aturan sinus dan kosinus.
Menentukan luas suatu segitiga.
Menerapkan rumus trigonometri jumlah dan
selisih dua sudut.
Menyelesaikan persamaan trigonometri.
3. 1. Sudut
◦ Satuan ukuran sudut yang biasa digunakan adalah derajat
(°) dan radian (rad).
◦ Hubungan antara derajat dan radian di mana π = 3,14
adalah sebagai berikut.
4.
5. 2. Perbandingan Trigonometri dalam Segitiga Siku-
Siku
◦ Sisi AC dan BC merupakan sisi siku-siku, sedangkan sisi AB
adalah sisi miring (hipotenusa)
6.
7. 3. Perbandingan Trigonometri Sudut-Sudut
Istimewa
Sudut- sudut istimewa yang akan dijelaskan pada materi
ini adalah sudut yang besarnya 30°, 45°, dan 60°.
Perbandingan trigonometri sudut-sudut istimewa adalah
sebagai berikut.
8.
9. 4. Perbandingan Trigonometri Sudut-Sudut
Berelasi
Sumbu koordinat Cartesius membagi bidang
koordinat menjadi empat bagian (kuadran).
1. Kuadran I : 0° < α < 90°
2. Kuadran II : 90° < α < 180°
3. Kuadran III : 180° < α < 270°
4. Kuadran IV : 270° < α < 360°
Sudut α adalah sudut yang diperoleh dari
perputaran berlawanan arah dengan jarum jam,
sedangkan sudut (–α) adalah sudut yang searah
dengan jarum jam.
12. Pada umumnya, letak suatu titik dinyatakan dengan
menggunakan koordinat Cartesius. Namun, letak suatu
titik dapat pula dinyatakan dengan koordinat kutub
(polar).
Pada koordinat Cartesius, letak suatu titik P dinyatakan
dengan
P(x, y). Koordinat x sebagai absis dan koordinat y sebagai
ordinat.
Pada koordinat kutub, letak suatu titik P dinyatakan
dengan dua ukuran, yaitu jarak r dan ukuran sudut α.
Jarak r adalah jarak titik P ke titik asal O(0, 0)
sudut α adalah sudut antara garis sumbu X positif dengan
garis penghubung titik P dengan titik asal O yang dihitung
berlawanan arah dengan arah jarum jam.
Koordinat kutub titik P dinyatakan dengan P(r, α).
13. Koordinat titik P dalam
(a) koordinat Cartesius dan
(b) koordinat kutub
14. untuk mengubah koordinat kutub P(r, α) ke
koordinat Cartesius dapat ditentukan dengan
rumus berikut.
dan untuk mengubah koordinat Cartesius ke
koordinat kutub dapat ditentukan sebagai berikut.
15.
16. 1. Aturan Sinus
◦ Aturan sinus digunakan untuk menentukan unsur-
unsur pada segitiga yang belum diketahui, dengan
syarat ada tiga unsur lain yang sudah diketahui,
misal:
i. menentukan panjang sisi segitiga bila diketahui
panjang salah satu sisinya dan besar dua sudutnya,
ii. menentukan besar sudut bila diketahui panjang dua
sisinya dan besar satu sudut yang bersebelahan
dengan satu sisi yang diketahui.
19. 3. Luas Segitiga
◦ Bila diketahui panjang dua sisi dan satu sudut
yang mengapit
◦ Bila diketahui panjang ketiga sisi
20.
21. 1. Jumlah dan Selisih dua sudut
2. Rumus Trigonometri Sudut Rangkap
22. 3. Konversi Perbandingan Trigonometri Bentuk Perkalian ke
Bentuk Jumlah dan Selisih Dua Sudut
4. Konversi Perbandingan Trigonometri Bentuk Penjumlahan
dan Pengurangan ke Bentuk Perkalian
26. 2. Persamaan Trigonometri
◦ sin x = sin α
x1 = α + k · 360°
x2 = (180° – α) + k · 360°, k ∈ bilangan bulat
◦ cos x = cos α
cos x = ± α + k · 360°, k ∈ bilangan bulat
◦ tan x = tan α
x = α + k · 180°, k ∈ bilangan bulat