SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
1 
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. LATAR BELAKANG 
Himpuanan bilangan bulat adalah gabungan dari himpunan bilangan cacah 
dan himpunan bilangan bulat negatif. Dengan demikian, sifat dasara bilangan 
bulat dapat diturunkan dari sifat dasar bilangan cacah dengan berbagai sifat 
tambahan. Karena itu koma sifat dasar bilangan bulat perlu dibicarakan. 
B. RUMUSAN MASALAH 
Rumusan masalah tentang makalah ini adalah 
1. Apa sajakah sifat dasar bilangan bulat? 
2. Bagaimana operasi-operasi pada bilangan bulat? 
4. Bagaimanakah urutan-urutan pada bilangan bulat? 
4. Bagaimana pembuktian operasi pada bilangan bulat? 
C. TUJUAN 
Adapun tujuan dari makalah ini adalah 
1. Agar dapat memahami sifat dasar pada bilangan bulat 
2. agar dapat mengetahui operasi – operasi pada bilangan bulat 
3. Agar dapat memahami arti dari urutan bilangan-bilangan bulat, 
4. Agar dapt mengetahui pembuktian dari operasi bilangan bulat
2 
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. SIFAT DASAR BILANGAN BULAT 
Menurut Muh. Arif Tiro dkk (Teori Bilangan, 2008:111) mengatakan 
bahwa Sifat dasar bilangan bulat dimulai dengan definisi, karena definisi 
adalah cara formal untuk menjelaskan suatu pengertian dalam matematika. 
Jika n bilngan bulat, mak – n diidefinisikan tunggal sehinggan + (n)=(-n)+n=0 
himpunan bikangan bulat adalah gabungan darihmpunan bilangan cacah 
dan himpunan bilangan aslii sehingga untuk setiap bilangan bulat n belaku 
sifat n + (n)=(-n)+n=0. Jadi himpunan bilangan bulat dapat ditulis dalam 
bentuk daftar sebagai Z={… , −3, −2, −1, 0, 1 , 2 , 3, … } 
sifat yang berlakudalnm himpunan bilangan bulat akan dibicarakan lebih 
terperinci sebagai berikut. 
1. Sifat tertutup 
 Sifat tertutup terhadap penjumlahan ada dengan tunggal yakni 
untuk setiap a dan b di dalam Z maka (a+b) juga di dalam Z 
 Sifat tertutup terhadap perkalian ada dengan tunggal, yakni untuk 
setiap a dan b dialam Z maka a x b juga ada di dalam Z 
2. Sifat komutatif 
 Sifat komutatif penjumlahan yaitu untuk setiap a dan b didalam Z 
berlaku a+b = b+a. 
 Sifat komutatif perkalian yaitu untuk setiap bilangan bulat a dan b 
berlaku a x b = b x a. 
3. Sifat asosiatif 
 Sifat asosiati terhadap penjumlahan yaitu untuk sebarang bilangan 
bulat a, b, dan c berlaku sifat (a+b)+c=a+(b+c)
 Sifat asosiatif terhadap perkalian yaitu untuk sebarang bilangan 
3 
bulat a, b, dan c berlaku (axb)xc=ax(bxc) 
4. Siftat distributif 
 Sifat distributif kiri perkalian terrhadap penjumlahan, yaitu 
untuk sebarang bilangan bulat a, b danc berlku sifat 
ax(b+c)=(axb)+(axc) 
 Sifat distributive kanan perkalian terhadap penjumlhan yaitu 
untuk sebarang bilangan u;at a, b, dan c berlaku sifat 
(a+b)xc=(axc)+(bxc) 
5. Unsur identitas penjumlahan 
Untiuk setiap bilangan bulat a, selalu berlaku a+0=0+a=a sehingga 0 
disebut unsur identitas penjumlahan 
6. Unsur identitas perkalian 
Untuk setiap bilangan bulat a, ada dengan tunggal bilangan bulat 1 
sehingga ax1=1xa=1 sehingga satu disebut unsur identitas perkalian. 
Sifat kesamaan berikut penting untuk diketahui : 
a. Refleksi yaitu setiap bilangan bulat a berlaku a=a 
b. Simetris yaitu jika a=b maka b=a untuk sebarang bilangan bulat a dan 
b; 
c. Transitif yaitu jika a=b dan b=c maka a=c untuk sebarang bilangan 
bulat a, b, dan c. 
d. Substitusi, yaitu jika a=b, maka dapat disubstitusi untuk a, dalam suatu 
peryataan tanpa merubah nilai dari peryataan tersebut.
4 
B. PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT 
Jika a, b, dan c anggota himpunan blangan bulat Z, dan a=b maka a + c = b + c 
Bukti : 
Ambil a, b, dan c anggoata Z 
(a + c) ∈Z (sifat tertutup) 
(a + c) = (a + c) (sifat refleksi) 
a = b (diberikan) 
(a + c ) = (b + c) (substitusi, 3 ke 2) 
Jika a, b, dan c anggota dari himpunan bilangan bulat Z, dan a+c = b+c 
maka a = b 
bukti : 
ambil a, b, dan c di Z 
1). (a + c) (a + c) ∈ Z Z sifat tertutup 
2). a + c = b + c diberikan 
3). – c ∈ Z Invers tambahan 
4). (a+c) + (-c) = b + (c + (-c)) 
5). a + (c + (-c)) = b + (c + (-c)) 
6). c + (-c) = 0 
7). a + 0 = b + 0 
8). a+0=a dan b+0=b 
9). a = b 
Teorema diatas biasanya dikenal dengan sifat penghapusan dari 
penjumlahan 
Bukti bahwa (-a) + (-b) = - (a + b) 
Misalkan a dan b bilangan – bilangan cacah, maka (-a) + (-b) merupakan 
jumlah dua bilangan negatif. Misal (-a) + (-b) = c maka c = (-a) + (-b). 
c + b = ((-a) + (-b)) + b sifat kesamaan 
c + b = (-a) + ((-b) + b) sifat asosiatif penjumlahan
5 
c + b = (-a) + 0 invers penjumlahan 
(c + b) + a = (-a) + a sifat kesamaan 
(c + b) + a = 0 invers penjumlahan 
c + (b + a) = 0 sifat asosiatif penjumlahan 
c + (a + b) = 0 sifat komutatif penjumlahan 
(c + (a + b)) + (-(a + b)) = – (a + b) sifat kesamaan 
c +((a + b) + (-(a + b))) = – (a + b) sifat asosiatif 
c + 0 = – (a + b) invers penjumlahan 
Jadi kesimpulannya (-a) + (-b) = – (a + b) 
C. PENGURANGAN BILANGAN BULAT 
Bilangan bulat a dikurangi bialngan bulat bsama artinya dengan bulat a 
ditambahkan dari lawan bilangan bulat , atau dapt ditulis a-b = a+(-b) 
Pengurangan bilangan cacah tidak bersifat tertutup, artinya bila suatu 
bilangna cacah dikurungkan dengan bilangan cacah yang lain, hasilnya belum 
tentu bilangan cacah. Pengurangan bilangan cacah (a-b) menghasilkan 
bulangan cacah hanya jika a≥b. tetapi, pengurangan bilangan bulatmemiliki 
sifat tertutup 
a-(-b)=a+b untuk sebarang bilangan bulat a dan b 
bukti ; 
ambil bilangan bulat a dan b 
a-(-b) = a+(-(-b) defenisi pngurangan 
= a+b teorema penjumlahan
6 
a-b = (a-c)-(b-c) untuk sebarang bilagan bulat a, b, dan c. 
bukti : 
ambil sebarang bilangan bulat a, b, dan c 
a – b = a + (-b) defenisi pengurangan 
= ((a+(-b))+0 identitas tambahan 
= a + (-b)+c+(-c) invers tambahan 
=(a+(-c))+((-b)+c) asosiatif tambah 
= (a+(-c))+((-b)+(-(-c))) teorema dalam penjumlahan 
= (a+(-c))+(-(b+(-c))) teorema dalam penjumlahan 
= (a-c)-(b+(-c)) Defenisi pengurangan 
= (a-c)-(b-c) Defenisi pengurangan 
D. PERKALIAN BILANGAN BULAT 
Jika a, b, dan c angggota himpunman bilangan bulat Z dan a=b 
maka a x c = b x c 
bukti : 
ambil a, b, dan c di Z 
1) (a x c ) ∈ Z sifat tertutup 
2) a xc = a x c sifat refleksi 
3) a = b diberikan 
4) a x c = b x c substitusi 3 ke 2
7 
Jika a, b, dan c anggota himpumam bilanga bulat Z 
maka (a+b)xc = (axc)+(bxc) 
Bukti : 
Ambil a, b, dan c di Z 
1). (a+b)xc∈ Z 
2). (a+b)xc = cx(a+b) 
3). cx(a+b) = (cxa) + (cxb) 
4). (cxa) = (axc) dan ((cxb)=(bxc) 
5). (a+b)xc = (axc)+(bxc) 
Jika a anggota bilanganbuklat Z maka ax0=0 dan 0xa=0 
Bukti : 
Ambil a, b, dan c di Z. 
1). a = a 
2). 0=0+0 
3). a x 0 = a x (0+0) 
4). a x 0 = (ax0) + (ax0) 
5). 0 + (a x 0) = (a x 0) 
6). 0+(ax0) = (ax0) + (ax0) 
7). 0=(ax0) 
8). (ax0) = 0 
9). (0xa) = 0
8 
Berikut akan diperlihatkan bagaimana memberi makna perkalian dua 
bilangan bulat yang satu negatif dan lainnya positif. Misalkan a dan b adalah 
bilangan cacah, maka a bilangan bulat positif dan (-b) bilangan bulat negatif. 
Akan diperlihatkan bahwa a x (-b) = -(a x b). 
bukti : 
1. a x (b + (-b)) = a x 0 
2. (a x b) + (a x (-b)) = 0 
3. (a x (-b)) + (a x b) = 0 
4. ((a x (-b)) + (a x b)) + (-(a x b)) = 0 + (-(a x b)) 
5. (a x (-b)) + ((a x b) + (-a(a x b))) = -(a x b) 
6. a x (-b) + 0 = -(a x b) 
7. a x (-b) = -(a x b) 
Mengingat sifat komutatif pada perkalian bilangan bulat, maka : 
8. (-a) x b = b x (-a) 
9. = – (b x a) 
10. = -(a x b) 
Buktikan bahwa (-a)(b + (-c)) = ac – ab. 
Bukti : 
(-a)(b + (-c)) 
= (-a)(b) + (-a)(-c) sifat distributif perkalian penjumlahan 
= (-(ab)) + ac perkalian bilangan bulat (-a) x b = -ab dan (-a) x (-c) = ac 
= ac + (-(ab)) sifat komutatif perkalian 
=ac – ab penjumlahan 2 bilangan bulat (misal : a + (-b) = a – b) 
Jadi terbukti bahwa (-a)(b + (-c)) = ac – ab.
9 
E. PEMBAGIAN BILANGAN BULAT 
Jika a, b, dann c bilangan bulat dengan b ≠ 0, maka a:b=c jika dan hanya 
jika a = bxc 
Hasil bagi bilangan bulat (a:b) merupakan suatu bilangan bulat jika dan 
hanya jika a kelipatan dari b, sehingga untuk setiap bilangan bulat a dan b 
hasil bagi (a:b) tidak selalu merupakan bilangan bulat.karena it, pembaian 
bilangan bulat tidak bersifat tertutup. Mengingat bahwa (-a)x(b)= (a)x(-b)=- 
(ab) dan berdasarkan defnisi pembagian, kita dapat mengemukakan sifat 
berikut : 
1) –(ab) : a = (-b) 3) -(ab) : (-a) = b 
2) –(ab) : b = (-a) 4) -(ab) : (-b) = a 
Demikian pula karena (-a) x (-b) = a x b maka: 
5) ab : (-a) = (-b) 
6) ab : (-b) = (-a) 
Buktikan bahwa (-a)(b + (-c)) = ac – ab. 
Bukti : 
(-a)(b + (-c)) 
= (-a)(b) + (-a)(-c) sifat distributif perkalian penjumlahan 
= (-(ab)) + ac perkalian bilangan bulat (-a) x b = -ab dan (-a) x (-c) = ac 
= ac + (-(ab)) sifat komutatif perkalian 
=ac – ab penjumlahan 2 bilangan bulat (misal : a + (-b) = a – b) 
Jadi terbukti bahwa (-a)(b + (-c)) = ac – ab.
10 
F. URUTAN BILANGAN BULAT 
Berikut ini , kita akan mempelajari relasi urutan bilangan-bilangan bulat. 
Ada beberapa definisi yaitu : 
1. Jika a dan b bilangan-bilangan bulat, a lebih kecil dari b (dinyatakan 
dengan a < b) jika dan hanya jika ada bilangan bulat positif c sedemikian 
hingga a + c = b 
2. Jika a dan b bilangan-bilangan bulat, a lebih besar dari b (dinyatakan 
dengan a > b) jika dan hanya jika b < a atau b + c = a untuk suatu bilangan 
positif c. 
Urutan bilangan-bilangan bulat ini akan tampak jelas pada garis bilangan berikut. 
←-------|-------|-------|-------|-------|-------|-------|-------|-------|-------|--------|→ 
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 
Pada garis bilangan, a < b ditunjukkan bahwa titik yang menyatakan a 
berada di sebelah kiri titik yang menyatakan b. Misalkan (-4) < (-1), terlihat pada 
garis bilangan itu bahwa titik yang menyatakan (-4) berada di sebelah kiri dari 
titik yang rnenyatakan (-1). Kita telah mempelajari bahwa jika a dan b bilangan-bilangan 
cacah, maka berlaku tepat satu relasi di antara a < b, a = b dan a > b 
yang terkenal sebagai sifat trikotomi. 
Apakah sifat trikotomi berlaku pada bilangan-bilangan bulat? Coba 
selidiki pula bahwa relasi "lebih kecil dari" pada bilangan-bilangan bulat berlaku 
sifat-sifat irrefleksif, asimetris dan transitif! Demikian pula, Anda dengan mudah 
dapat membuktikan kebenaran pernyataan-pernyataan berikut. 
Apabila a, b, c, dan b bilangan-bilangan bulat pernyataan berikut bernilai 
benar : 
1) a = b maka a + c = b + c 
2) a = b maka a x c = b x c 
3) a = b dana.=d maka a +c = b + d
11 
4) a + c = b + c maka a = b 
5) a x c = b x c dengan c ≠ 0 maka a = b. 
Pembuktian Sifat-sifat itu adalah sebagai berikut : 
Sifat 1 
Jika a, b dan c bilangan-bilangan bulat, maka a < b Jika dan hanya jika 
a + c < b + c. 
Bukti: 
i. Dibuktikan jika a < b maka a + c < b + c. 
Ambil bilangan bulat a, b, dan c,untuk penyerhanaan symbol Z+ 
menyatakan himpunan bilangan bulat posistif. 
a < b berarti ada bilangan bulat positif k sedemikian hingga 
a + k = b definisi "lebih kecil dari" 
(a + k) + c = b + c sifat penjumlahan pada kesamaan 
a + (k + c) = b + c sifat asosiatif penjumlahan 
a + (c + k) = b + c sifat komutatif penjumlahan 
(a + c) + k = b + c sifat asosiatif penjumlahan 
ii. Dibuktikan, jika a + c < b + c maka a < b. 
Ambil bilangan bulat a, b dan c. 
a + c < b + c berarti ada bilangan bulat positif p sedemikian hingga 
(a + c) + p = b + c definisi "lebih kecil dari" 
a + (c + p) = b + c sifat asosiatif penjumlahan 
a + (p + c) = b + c sifat komutatif penjumlahan 
(a + p) + c = b + c sifat asosiatif penjumlahan 
{(a + p) + c} + (-c) _ (b + c) + (-c) sifat penjumlahan pada kesamaan 
(a + p) + (c + (-c)) = b + (c + (-c)) sifat asosiatif 
(a + p) + 0 = b+ 0 invers penjumlahan 
a + p = b. 
a < b definisi "lebih kecil dari"
12 
Dari (i) dan (ii) terbuktilah bahwa a < b jika dan hanya jika a + c < b + c 
Perhatikan jika a + c < b + c maka a < b belum dapat dibuktikan apabila a, b dan c 
bilanganbilangan cacah (Mengapa?). 
Sifat 2. 
Jika a dan b bilangan-bilangan bulat dan c bilangan bulat positif serta a < b 
maka a x c < b x c. 
Bukti: 
Ambil bilangan bualat a dan b serta bilangan bulat positif c. 
a < b berarti ∃ k ∈ Z+ ∋ a + k = b defenisi lebih kecil dari 
( a + k) x c = b x c teorema 3.6 
( a x c) + ( k x c) = b x c 
a x c < b x c defenisi “lebih kecil dari “, karena ( k x c ) elemen z-+ 
konvers dari sifat 2 juga benar, seperti di jelaskan pada sifat 3. 
Sifat 3. 
Jika a dan b bilangan-bilangan bulat dan c bilangan bulat positif serta a x c < b 
x c maka a < b 
Bukti: 
ambil bilangan bulat a dan b serta bilangan bulat positif c. 
Diberikan a x c < b x c 
a x c < b x c 
(a x c) + (-(b x c)) < (b X c) + (-(b x c)) 
(a x c) + (-b)) x c < 0 
(a + (-b)) + b < 0 + b
13 
a + ((-b) + b) < b 
a < b 
Sifat 4 
Jika a dan b bilangan bilangan bulat dan c bilangan bulat negatif serta a < b 
maka a x b > b x c 
Bukti: 
a < b berarti ada bilangan bulat positif k sedemikian hingga a + k = b definisi 
"lebih kecil dari" 
(a + k) x c = b x c sifat perkalian pada kesamaan 
(a x c)+ (k x c) = b x c sifat distributive perkalian terhadap penjumlahan 
Karena k bilangan bulat positif dan c bilangan bulat negatif, maka (k x c) 
suatu bilangan bulat 
negatif, sehingga (k x c) bilangan bulat positif. 
{(a x c) + (k x c)} + ( -(k x c)) = (b x c) + (-(k x c) 
Sifat penjumlahan pada kesamaan 
(a x c) + {(k x c) + (-(k x c))} = (b x c) + (-(k x c)) 
Sifat asosiatif penjumlahan 
(a x c) +0 = (b x c) + (-(k x c)= invers penjumlahan 
(a x c) = (b x c) + (-(k x c)) Karena (-(k x c)) bilangan positif, maka 
a x c > b x c Definisi “lebih kecil dari “.
14 
BAB III 
PENUTUP 
A. KESIMPULAN 
Himpuanan bilangan bulat adalah gabungan dari himpunan 
bilangan cacah dan himpunan bilangan bulat negatif. Sifat –sifat pada 
bilangan bulat adalah sifat tertutup, sifat kmutatif, sifat asosiatif, sifat 
distributive dan adapula unsur identitas penjumlahan dan perkalian. 
Operasi-operasi pada bilangan bulat yaitu operasi penjumlahan, 
pengurangan, perkalian dan pembagian 
definisi relasi “lebih kecil dari” pada bilangan-bilangan cacah, dan 
telah membuktikan sifat-sifatnya. Berikut ini , kita akan mempelajari relasi 
urutan bilangan-bilangan bulat. Ada beberapa definisi yaitu : 
1. Jika a dan b bilangan-bilangan bulat, a lebih kecil dari b (dinyatakan 
dengan a 
2. Jika a dan b bilangan-bilangan bulat , a lebih besar dari b ( di nyatakan 
dengan a > b ) bila dan hanya bila b 
B. SARAN 
Sebagai calon pendidik di bdang Matematika, hendaknya kita 
dapat mengetahui tentang teori bilangan teutama mengenai sifat dan 
operasi bilangan bulat serta urutan bilangan bulat dalam garis bilangan. 
Sehingga dengan begitu sebagai calon pendidik tahu secara umum 
mengenai teori bilangan
15 
DAFTAR PUSTAKA 
http://septianari.blogdetik.com/ (di akses Rabu,12 November 2014) 
WWW.BELAJAR-MATEMATIKA.COM (di akses Rabu,12 November 2014) 
http://asbarsalim009.blogspot.com/ (di akses Rabu,12 November 2014)

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grup
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab ii
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
 
Operasi biner
Operasi binerOperasi biner
Operasi biner
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
 
Fungsi Pembangkit
Fungsi PembangkitFungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit
 
Keterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBKeterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPB
 
ANALISIS REAL
ANALISIS REALANALISIS REAL
ANALISIS REAL
 
Defenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan TeobilDefenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan Teobil
 
Grup permutasi
Grup permutasiGrup permutasi
Grup permutasi
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
 
Koset Suatu Grup
Koset Suatu GrupKoset Suatu Grup
Koset Suatu Grup
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
 
Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)
 

Similar to Konsep Bilangan Bulat

Similar to Konsep Bilangan Bulat (20)

Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
 
Sistem Bilangan Lengkap
Sistem Bilangan LengkapSistem Bilangan Lengkap
Sistem Bilangan Lengkap
 
Arrini ditta margarani (2016066155)
Arrini ditta margarani (2016066155)Arrini ditta margarani (2016066155)
Arrini ditta margarani (2016066155)
 
Lap individu siklus 1 arrini dm
Lap individu siklus 1 arrini dmLap individu siklus 1 arrini dm
Lap individu siklus 1 arrini dm
 
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat TeobilSistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
 
Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat
Perkalian dan Pembagian Bilangan BulatPerkalian dan Pembagian Bilangan Bulat
Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat
 
Struktur Aljabar Doc
Struktur Aljabar DocStruktur Aljabar Doc
Struktur Aljabar Doc
 
Faizatul khayati
Faizatul khayatiFaizatul khayati
Faizatul khayati
 
Faizatul khayati
Faizatul khayatiFaizatul khayati
Faizatul khayati
 
BILANGAN BULAT DAN OPERASINYA 2.pptx
BILANGAN BULAT DAN OPERASINYA 2.pptxBILANGAN BULAT DAN OPERASINYA 2.pptx
BILANGAN BULAT DAN OPERASINYA 2.pptx
 
Matematika kelas-7 (1)
Matematika kelas-7 (1)Matematika kelas-7 (1)
Matematika kelas-7 (1)
 
Ppt heppi pryitno
Ppt heppi pryitnoPpt heppi pryitno
Ppt heppi pryitno
 
1
11
1
 
Bilangan bulat
Bilangan bulatBilangan bulat
Bilangan bulat
 
Analisis Real
Analisis RealAnalisis Real
Analisis Real
 
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
 
Ring
RingRing
Ring
 
Kumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkap
Kumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkapKumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkap
Kumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkap
 
Analisis real alternatif
Analisis real   alternatifAnalisis real   alternatif
Analisis real alternatif
 
Bilangan Bulat
Bilangan BulatBilangan Bulat
Bilangan Bulat
 

More from Abdul Rais P

TEKNIS PENYELESAIAN SENGKETA ANTARPESERTA (PSAP) .pptx
TEKNIS PENYELESAIAN SENGKETA ANTARPESERTA (PSAP) .pptxTEKNIS PENYELESAIAN SENGKETA ANTARPESERTA (PSAP) .pptx
TEKNIS PENYELESAIAN SENGKETA ANTARPESERTA (PSAP) .pptxAbdul Rais P
 
STRUKTUR PEMERINTAHAN INDONESIA MENURUT UUD 1945 (AMANDEMEN)
STRUKTUR PEMERINTAHAN INDONESIA MENURUT UUD 1945 (AMANDEMEN)STRUKTUR PEMERINTAHAN INDONESIA MENURUT UUD 1945 (AMANDEMEN)
STRUKTUR PEMERINTAHAN INDONESIA MENURUT UUD 1945 (AMANDEMEN)Abdul Rais P
 
KARYA MONUMENTAL UMAT ISLAM DALAM IPTEKS
KARYA MONUMENTAL UMAT ISLAM DALAM IPTEKSKARYA MONUMENTAL UMAT ISLAM DALAM IPTEKS
KARYA MONUMENTAL UMAT ISLAM DALAM IPTEKSAbdul Rais P
 
Hakekat matematika
Hakekat matematika Hakekat matematika
Hakekat matematika Abdul Rais P
 
MATERI ALJABAR KELAS VII
MATERI ALJABAR KELAS VIIMATERI ALJABAR KELAS VII
MATERI ALJABAR KELAS VIIAbdul Rais P
 
Laporan Kegiatan Magang 1
Laporan Kegiatan Magang 1Laporan Kegiatan Magang 1
Laporan Kegiatan Magang 1Abdul Rais P
 
Teori Belajar Robert M. GAgne
Teori Belajar Robert M. GAgneTeori Belajar Robert M. GAgne
Teori Belajar Robert M. GAgneAbdul Rais P
 
Sejarah Muhammadiyah
Sejarah MuhammadiyahSejarah Muhammadiyah
Sejarah MuhammadiyahAbdul Rais P
 

More from Abdul Rais P (10)

TEKNIS PENYELESAIAN SENGKETA ANTARPESERTA (PSAP) .pptx
TEKNIS PENYELESAIAN SENGKETA ANTARPESERTA (PSAP) .pptxTEKNIS PENYELESAIAN SENGKETA ANTARPESERTA (PSAP) .pptx
TEKNIS PENYELESAIAN SENGKETA ANTARPESERTA (PSAP) .pptx
 
STRUKTUR PEMERINTAHAN INDONESIA MENURUT UUD 1945 (AMANDEMEN)
STRUKTUR PEMERINTAHAN INDONESIA MENURUT UUD 1945 (AMANDEMEN)STRUKTUR PEMERINTAHAN INDONESIA MENURUT UUD 1945 (AMANDEMEN)
STRUKTUR PEMERINTAHAN INDONESIA MENURUT UUD 1945 (AMANDEMEN)
 
KARYA MONUMENTAL UMAT ISLAM DALAM IPTEKS
KARYA MONUMENTAL UMAT ISLAM DALAM IPTEKSKARYA MONUMENTAL UMAT ISLAM DALAM IPTEKS
KARYA MONUMENTAL UMAT ISLAM DALAM IPTEKS
 
Hakekat matematika
Hakekat matematika Hakekat matematika
Hakekat matematika
 
MATERI ALJABAR KELAS VII
MATERI ALJABAR KELAS VIIMATERI ALJABAR KELAS VII
MATERI ALJABAR KELAS VII
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
Laporan Kegiatan Magang 1
Laporan Kegiatan Magang 1Laporan Kegiatan Magang 1
Laporan Kegiatan Magang 1
 
Teori Belajar Robert M. GAgne
Teori Belajar Robert M. GAgneTeori Belajar Robert M. GAgne
Teori Belajar Robert M. GAgne
 
Teo
TeoTeo
Teo
 
Sejarah Muhammadiyah
Sejarah MuhammadiyahSejarah Muhammadiyah
Sejarah Muhammadiyah
 

Recently uploaded

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 

Konsep Bilangan Bulat

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Himpuanan bilangan bulat adalah gabungan dari himpunan bilangan cacah dan himpunan bilangan bulat negatif. Dengan demikian, sifat dasara bilangan bulat dapat diturunkan dari sifat dasar bilangan cacah dengan berbagai sifat tambahan. Karena itu koma sifat dasar bilangan bulat perlu dibicarakan. B. RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah tentang makalah ini adalah 1. Apa sajakah sifat dasar bilangan bulat? 2. Bagaimana operasi-operasi pada bilangan bulat? 4. Bagaimanakah urutan-urutan pada bilangan bulat? 4. Bagaimana pembuktian operasi pada bilangan bulat? C. TUJUAN Adapun tujuan dari makalah ini adalah 1. Agar dapat memahami sifat dasar pada bilangan bulat 2. agar dapat mengetahui operasi – operasi pada bilangan bulat 3. Agar dapat memahami arti dari urutan bilangan-bilangan bulat, 4. Agar dapt mengetahui pembuktian dari operasi bilangan bulat
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN A. SIFAT DASAR BILANGAN BULAT Menurut Muh. Arif Tiro dkk (Teori Bilangan, 2008:111) mengatakan bahwa Sifat dasar bilangan bulat dimulai dengan definisi, karena definisi adalah cara formal untuk menjelaskan suatu pengertian dalam matematika. Jika n bilngan bulat, mak – n diidefinisikan tunggal sehinggan + (n)=(-n)+n=0 himpunan bikangan bulat adalah gabungan darihmpunan bilangan cacah dan himpunan bilangan aslii sehingga untuk setiap bilangan bulat n belaku sifat n + (n)=(-n)+n=0. Jadi himpunan bilangan bulat dapat ditulis dalam bentuk daftar sebagai Z={… , −3, −2, −1, 0, 1 , 2 , 3, … } sifat yang berlakudalnm himpunan bilangan bulat akan dibicarakan lebih terperinci sebagai berikut. 1. Sifat tertutup  Sifat tertutup terhadap penjumlahan ada dengan tunggal yakni untuk setiap a dan b di dalam Z maka (a+b) juga di dalam Z  Sifat tertutup terhadap perkalian ada dengan tunggal, yakni untuk setiap a dan b dialam Z maka a x b juga ada di dalam Z 2. Sifat komutatif  Sifat komutatif penjumlahan yaitu untuk setiap a dan b didalam Z berlaku a+b = b+a.  Sifat komutatif perkalian yaitu untuk setiap bilangan bulat a dan b berlaku a x b = b x a. 3. Sifat asosiatif  Sifat asosiati terhadap penjumlahan yaitu untuk sebarang bilangan bulat a, b, dan c berlaku sifat (a+b)+c=a+(b+c)
  • 3.  Sifat asosiatif terhadap perkalian yaitu untuk sebarang bilangan 3 bulat a, b, dan c berlaku (axb)xc=ax(bxc) 4. Siftat distributif  Sifat distributif kiri perkalian terrhadap penjumlahan, yaitu untuk sebarang bilangan bulat a, b danc berlku sifat ax(b+c)=(axb)+(axc)  Sifat distributive kanan perkalian terhadap penjumlhan yaitu untuk sebarang bilangan u;at a, b, dan c berlaku sifat (a+b)xc=(axc)+(bxc) 5. Unsur identitas penjumlahan Untiuk setiap bilangan bulat a, selalu berlaku a+0=0+a=a sehingga 0 disebut unsur identitas penjumlahan 6. Unsur identitas perkalian Untuk setiap bilangan bulat a, ada dengan tunggal bilangan bulat 1 sehingga ax1=1xa=1 sehingga satu disebut unsur identitas perkalian. Sifat kesamaan berikut penting untuk diketahui : a. Refleksi yaitu setiap bilangan bulat a berlaku a=a b. Simetris yaitu jika a=b maka b=a untuk sebarang bilangan bulat a dan b; c. Transitif yaitu jika a=b dan b=c maka a=c untuk sebarang bilangan bulat a, b, dan c. d. Substitusi, yaitu jika a=b, maka dapat disubstitusi untuk a, dalam suatu peryataan tanpa merubah nilai dari peryataan tersebut.
  • 4. 4 B. PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT Jika a, b, dan c anggota himpunan blangan bulat Z, dan a=b maka a + c = b + c Bukti : Ambil a, b, dan c anggoata Z (a + c) ∈Z (sifat tertutup) (a + c) = (a + c) (sifat refleksi) a = b (diberikan) (a + c ) = (b + c) (substitusi, 3 ke 2) Jika a, b, dan c anggota dari himpunan bilangan bulat Z, dan a+c = b+c maka a = b bukti : ambil a, b, dan c di Z 1). (a + c) (a + c) ∈ Z Z sifat tertutup 2). a + c = b + c diberikan 3). – c ∈ Z Invers tambahan 4). (a+c) + (-c) = b + (c + (-c)) 5). a + (c + (-c)) = b + (c + (-c)) 6). c + (-c) = 0 7). a + 0 = b + 0 8). a+0=a dan b+0=b 9). a = b Teorema diatas biasanya dikenal dengan sifat penghapusan dari penjumlahan Bukti bahwa (-a) + (-b) = - (a + b) Misalkan a dan b bilangan – bilangan cacah, maka (-a) + (-b) merupakan jumlah dua bilangan negatif. Misal (-a) + (-b) = c maka c = (-a) + (-b). c + b = ((-a) + (-b)) + b sifat kesamaan c + b = (-a) + ((-b) + b) sifat asosiatif penjumlahan
  • 5. 5 c + b = (-a) + 0 invers penjumlahan (c + b) + a = (-a) + a sifat kesamaan (c + b) + a = 0 invers penjumlahan c + (b + a) = 0 sifat asosiatif penjumlahan c + (a + b) = 0 sifat komutatif penjumlahan (c + (a + b)) + (-(a + b)) = – (a + b) sifat kesamaan c +((a + b) + (-(a + b))) = – (a + b) sifat asosiatif c + 0 = – (a + b) invers penjumlahan Jadi kesimpulannya (-a) + (-b) = – (a + b) C. PENGURANGAN BILANGAN BULAT Bilangan bulat a dikurangi bialngan bulat bsama artinya dengan bulat a ditambahkan dari lawan bilangan bulat , atau dapt ditulis a-b = a+(-b) Pengurangan bilangan cacah tidak bersifat tertutup, artinya bila suatu bilangna cacah dikurungkan dengan bilangan cacah yang lain, hasilnya belum tentu bilangan cacah. Pengurangan bilangan cacah (a-b) menghasilkan bulangan cacah hanya jika a≥b. tetapi, pengurangan bilangan bulatmemiliki sifat tertutup a-(-b)=a+b untuk sebarang bilangan bulat a dan b bukti ; ambil bilangan bulat a dan b a-(-b) = a+(-(-b) defenisi pngurangan = a+b teorema penjumlahan
  • 6. 6 a-b = (a-c)-(b-c) untuk sebarang bilagan bulat a, b, dan c. bukti : ambil sebarang bilangan bulat a, b, dan c a – b = a + (-b) defenisi pengurangan = ((a+(-b))+0 identitas tambahan = a + (-b)+c+(-c) invers tambahan =(a+(-c))+((-b)+c) asosiatif tambah = (a+(-c))+((-b)+(-(-c))) teorema dalam penjumlahan = (a+(-c))+(-(b+(-c))) teorema dalam penjumlahan = (a-c)-(b+(-c)) Defenisi pengurangan = (a-c)-(b-c) Defenisi pengurangan D. PERKALIAN BILANGAN BULAT Jika a, b, dan c angggota himpunman bilangan bulat Z dan a=b maka a x c = b x c bukti : ambil a, b, dan c di Z 1) (a x c ) ∈ Z sifat tertutup 2) a xc = a x c sifat refleksi 3) a = b diberikan 4) a x c = b x c substitusi 3 ke 2
  • 7. 7 Jika a, b, dan c anggota himpumam bilanga bulat Z maka (a+b)xc = (axc)+(bxc) Bukti : Ambil a, b, dan c di Z 1). (a+b)xc∈ Z 2). (a+b)xc = cx(a+b) 3). cx(a+b) = (cxa) + (cxb) 4). (cxa) = (axc) dan ((cxb)=(bxc) 5). (a+b)xc = (axc)+(bxc) Jika a anggota bilanganbuklat Z maka ax0=0 dan 0xa=0 Bukti : Ambil a, b, dan c di Z. 1). a = a 2). 0=0+0 3). a x 0 = a x (0+0) 4). a x 0 = (ax0) + (ax0) 5). 0 + (a x 0) = (a x 0) 6). 0+(ax0) = (ax0) + (ax0) 7). 0=(ax0) 8). (ax0) = 0 9). (0xa) = 0
  • 8. 8 Berikut akan diperlihatkan bagaimana memberi makna perkalian dua bilangan bulat yang satu negatif dan lainnya positif. Misalkan a dan b adalah bilangan cacah, maka a bilangan bulat positif dan (-b) bilangan bulat negatif. Akan diperlihatkan bahwa a x (-b) = -(a x b). bukti : 1. a x (b + (-b)) = a x 0 2. (a x b) + (a x (-b)) = 0 3. (a x (-b)) + (a x b) = 0 4. ((a x (-b)) + (a x b)) + (-(a x b)) = 0 + (-(a x b)) 5. (a x (-b)) + ((a x b) + (-a(a x b))) = -(a x b) 6. a x (-b) + 0 = -(a x b) 7. a x (-b) = -(a x b) Mengingat sifat komutatif pada perkalian bilangan bulat, maka : 8. (-a) x b = b x (-a) 9. = – (b x a) 10. = -(a x b) Buktikan bahwa (-a)(b + (-c)) = ac – ab. Bukti : (-a)(b + (-c)) = (-a)(b) + (-a)(-c) sifat distributif perkalian penjumlahan = (-(ab)) + ac perkalian bilangan bulat (-a) x b = -ab dan (-a) x (-c) = ac = ac + (-(ab)) sifat komutatif perkalian =ac – ab penjumlahan 2 bilangan bulat (misal : a + (-b) = a – b) Jadi terbukti bahwa (-a)(b + (-c)) = ac – ab.
  • 9. 9 E. PEMBAGIAN BILANGAN BULAT Jika a, b, dann c bilangan bulat dengan b ≠ 0, maka a:b=c jika dan hanya jika a = bxc Hasil bagi bilangan bulat (a:b) merupakan suatu bilangan bulat jika dan hanya jika a kelipatan dari b, sehingga untuk setiap bilangan bulat a dan b hasil bagi (a:b) tidak selalu merupakan bilangan bulat.karena it, pembaian bilangan bulat tidak bersifat tertutup. Mengingat bahwa (-a)x(b)= (a)x(-b)=- (ab) dan berdasarkan defnisi pembagian, kita dapat mengemukakan sifat berikut : 1) –(ab) : a = (-b) 3) -(ab) : (-a) = b 2) –(ab) : b = (-a) 4) -(ab) : (-b) = a Demikian pula karena (-a) x (-b) = a x b maka: 5) ab : (-a) = (-b) 6) ab : (-b) = (-a) Buktikan bahwa (-a)(b + (-c)) = ac – ab. Bukti : (-a)(b + (-c)) = (-a)(b) + (-a)(-c) sifat distributif perkalian penjumlahan = (-(ab)) + ac perkalian bilangan bulat (-a) x b = -ab dan (-a) x (-c) = ac = ac + (-(ab)) sifat komutatif perkalian =ac – ab penjumlahan 2 bilangan bulat (misal : a + (-b) = a – b) Jadi terbukti bahwa (-a)(b + (-c)) = ac – ab.
  • 10. 10 F. URUTAN BILANGAN BULAT Berikut ini , kita akan mempelajari relasi urutan bilangan-bilangan bulat. Ada beberapa definisi yaitu : 1. Jika a dan b bilangan-bilangan bulat, a lebih kecil dari b (dinyatakan dengan a < b) jika dan hanya jika ada bilangan bulat positif c sedemikian hingga a + c = b 2. Jika a dan b bilangan-bilangan bulat, a lebih besar dari b (dinyatakan dengan a > b) jika dan hanya jika b < a atau b + c = a untuk suatu bilangan positif c. Urutan bilangan-bilangan bulat ini akan tampak jelas pada garis bilangan berikut. ←-------|-------|-------|-------|-------|-------|-------|-------|-------|-------|--------|→ -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 Pada garis bilangan, a < b ditunjukkan bahwa titik yang menyatakan a berada di sebelah kiri titik yang menyatakan b. Misalkan (-4) < (-1), terlihat pada garis bilangan itu bahwa titik yang menyatakan (-4) berada di sebelah kiri dari titik yang rnenyatakan (-1). Kita telah mempelajari bahwa jika a dan b bilangan-bilangan cacah, maka berlaku tepat satu relasi di antara a < b, a = b dan a > b yang terkenal sebagai sifat trikotomi. Apakah sifat trikotomi berlaku pada bilangan-bilangan bulat? Coba selidiki pula bahwa relasi "lebih kecil dari" pada bilangan-bilangan bulat berlaku sifat-sifat irrefleksif, asimetris dan transitif! Demikian pula, Anda dengan mudah dapat membuktikan kebenaran pernyataan-pernyataan berikut. Apabila a, b, c, dan b bilangan-bilangan bulat pernyataan berikut bernilai benar : 1) a = b maka a + c = b + c 2) a = b maka a x c = b x c 3) a = b dana.=d maka a +c = b + d
  • 11. 11 4) a + c = b + c maka a = b 5) a x c = b x c dengan c ≠ 0 maka a = b. Pembuktian Sifat-sifat itu adalah sebagai berikut : Sifat 1 Jika a, b dan c bilangan-bilangan bulat, maka a < b Jika dan hanya jika a + c < b + c. Bukti: i. Dibuktikan jika a < b maka a + c < b + c. Ambil bilangan bulat a, b, dan c,untuk penyerhanaan symbol Z+ menyatakan himpunan bilangan bulat posistif. a < b berarti ada bilangan bulat positif k sedemikian hingga a + k = b definisi "lebih kecil dari" (a + k) + c = b + c sifat penjumlahan pada kesamaan a + (k + c) = b + c sifat asosiatif penjumlahan a + (c + k) = b + c sifat komutatif penjumlahan (a + c) + k = b + c sifat asosiatif penjumlahan ii. Dibuktikan, jika a + c < b + c maka a < b. Ambil bilangan bulat a, b dan c. a + c < b + c berarti ada bilangan bulat positif p sedemikian hingga (a + c) + p = b + c definisi "lebih kecil dari" a + (c + p) = b + c sifat asosiatif penjumlahan a + (p + c) = b + c sifat komutatif penjumlahan (a + p) + c = b + c sifat asosiatif penjumlahan {(a + p) + c} + (-c) _ (b + c) + (-c) sifat penjumlahan pada kesamaan (a + p) + (c + (-c)) = b + (c + (-c)) sifat asosiatif (a + p) + 0 = b+ 0 invers penjumlahan a + p = b. a < b definisi "lebih kecil dari"
  • 12. 12 Dari (i) dan (ii) terbuktilah bahwa a < b jika dan hanya jika a + c < b + c Perhatikan jika a + c < b + c maka a < b belum dapat dibuktikan apabila a, b dan c bilanganbilangan cacah (Mengapa?). Sifat 2. Jika a dan b bilangan-bilangan bulat dan c bilangan bulat positif serta a < b maka a x c < b x c. Bukti: Ambil bilangan bualat a dan b serta bilangan bulat positif c. a < b berarti ∃ k ∈ Z+ ∋ a + k = b defenisi lebih kecil dari ( a + k) x c = b x c teorema 3.6 ( a x c) + ( k x c) = b x c a x c < b x c defenisi “lebih kecil dari “, karena ( k x c ) elemen z-+ konvers dari sifat 2 juga benar, seperti di jelaskan pada sifat 3. Sifat 3. Jika a dan b bilangan-bilangan bulat dan c bilangan bulat positif serta a x c < b x c maka a < b Bukti: ambil bilangan bulat a dan b serta bilangan bulat positif c. Diberikan a x c < b x c a x c < b x c (a x c) + (-(b x c)) < (b X c) + (-(b x c)) (a x c) + (-b)) x c < 0 (a + (-b)) + b < 0 + b
  • 13. 13 a + ((-b) + b) < b a < b Sifat 4 Jika a dan b bilangan bilangan bulat dan c bilangan bulat negatif serta a < b maka a x b > b x c Bukti: a < b berarti ada bilangan bulat positif k sedemikian hingga a + k = b definisi "lebih kecil dari" (a + k) x c = b x c sifat perkalian pada kesamaan (a x c)+ (k x c) = b x c sifat distributive perkalian terhadap penjumlahan Karena k bilangan bulat positif dan c bilangan bulat negatif, maka (k x c) suatu bilangan bulat negatif, sehingga (k x c) bilangan bulat positif. {(a x c) + (k x c)} + ( -(k x c)) = (b x c) + (-(k x c) Sifat penjumlahan pada kesamaan (a x c) + {(k x c) + (-(k x c))} = (b x c) + (-(k x c)) Sifat asosiatif penjumlahan (a x c) +0 = (b x c) + (-(k x c)= invers penjumlahan (a x c) = (b x c) + (-(k x c)) Karena (-(k x c)) bilangan positif, maka a x c > b x c Definisi “lebih kecil dari “.
  • 14. 14 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Himpuanan bilangan bulat adalah gabungan dari himpunan bilangan cacah dan himpunan bilangan bulat negatif. Sifat –sifat pada bilangan bulat adalah sifat tertutup, sifat kmutatif, sifat asosiatif, sifat distributive dan adapula unsur identitas penjumlahan dan perkalian. Operasi-operasi pada bilangan bulat yaitu operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian definisi relasi “lebih kecil dari” pada bilangan-bilangan cacah, dan telah membuktikan sifat-sifatnya. Berikut ini , kita akan mempelajari relasi urutan bilangan-bilangan bulat. Ada beberapa definisi yaitu : 1. Jika a dan b bilangan-bilangan bulat, a lebih kecil dari b (dinyatakan dengan a 2. Jika a dan b bilangan-bilangan bulat , a lebih besar dari b ( di nyatakan dengan a > b ) bila dan hanya bila b B. SARAN Sebagai calon pendidik di bdang Matematika, hendaknya kita dapat mengetahui tentang teori bilangan teutama mengenai sifat dan operasi bilangan bulat serta urutan bilangan bulat dalam garis bilangan. Sehingga dengan begitu sebagai calon pendidik tahu secara umum mengenai teori bilangan
  • 15. 15 DAFTAR PUSTAKA http://septianari.blogdetik.com/ (di akses Rabu,12 November 2014) WWW.BELAJAR-MATEMATIKA.COM (di akses Rabu,12 November 2014) http://asbarsalim009.blogspot.com/ (di akses Rabu,12 November 2014)