SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Apendisitis
Abella Mahendha
10711064
Pembimbing:
dr. Mubarok Latief, Sp.B
Definisi
 Peradangan pada apendiks vermiformis
 Apendisitis merupakan kasus bedah akut
abdomen yang paling sering di temukan
Epidemiologi
 Apendisitis dapat ditemukan pada semua
umur namun <1 tahun jarang dilaporkan
 Insidens tertinggi pada kelompok umur 20-30
tahun
Etiologi
 Infeksi bakteri:
parasit: E. Coli, entamoeba histolytica, trichuris
trichiura, enterobius vermikularis
 Erosi membran mukosa apendiks
 Tersumbatnya lumen oleh Fekalit
 Hiperplasi jaringan limfoid
 Diet rendah serat
Embriologi
 Perkembangan appendiks pada minggu ke-8
sebagai suatu tonjolan pada caecum
 Pd bayi berbentuk kerucut, lebar pada
pangkalnya dan menyempit kearah ujungnya.
Anatomi Appendiks
 Panjang appendiks pd dewasa antara 2-22 cm dgn rata2
panjang 6-9cm.
 Menghasilkan lendir 1-2 ml/hari
 Lendir dicurahkan ke dalam lumen dan dialirkan ke sekum
 Hambatan dalam pengaliran bisa menjadi salah satu
penyebab appendisitis
 Disebut tonsil abdomen krn banyak dtemukan jaringan
Limfoid
 Jaringan limfoid muncul sekitar 2 minggu stlh lahir
 Meningkat slama pubertas usia 12-20 th menetap sampai
dewasa berjumlah sekitar 200 folikel
 Pada usia 60 th mengalami atropi dan menghilang
 Apendiks vermiformis disangga oleh
mesoapendiks (mesenteriolum) yang bergabung
dengan mesenterium usus halus pada daerah
ileum terminale.
 Orificiumnya terletak 2,5 cm dari katup ileocecal.
 Mesoapendiknya merupakan jaringan lemak yang
mempunyai pembuluh appendiceal dan terkadang
juga memiliki limfonodi kecil.
 Pada pangkal apendiks terdapat valvula
appendikularis gerlachi
Letak Appendiks
 12 o clock: Retrocolic or retrocecal
(dibelakang cecum atau colon)
 2 o clock: Splenic (ke atas kiri –
Preileal and Postileal)
 3 o clock: Promonteric (secara
horizontal menuju ke kiri ke arah
sacral promontory)
 4 o clock: Pelvic (turun ke dalam
pelvis)
 6 o clock: Subcecal (di bawah
caecum dan menuju ke inguinal
canal)
 11 o clcok: Paracolic (menuju keatas
kanan) 1,2,4
Letak apendiks
Vaskularisasi Appendiks
 Vaskularisasi apendiks mendapatkan
darah dari a. Apendikularis cabang dari a.
ileocaecalis, yang merupakan cabang dari
a. mesenterika superior,
 Arteri apendikuler adalah cabang terminal
dari arteri ileokolika dan berjalan pada
ujung bebas mesoapendiks. Kadang-
kadang pada mesenterium yang
inkomplet, arteri ini terletak pada dinding
sekum
 Persarafan parasimpatis berasal dari cabang
n.vagus yang mengikuti a.mesenterika
superior dan a.apendikularis
 persarafan simpatis berasal dari n.torakalis X.
Oleh karena itu, nyeri visceral pada
apendisitis bermula disekitar umbilikus
PATOFISIOLOGI
Obstruksi
Bendungan
mukus
Tekanan
intraluminal
meningkat
Aliran limfe
terhambat
Apendisitis akut
lokal  nyeri
epigastrium
Ekresi mukus
berlanjut
Tekanan terus
meningkat
Obstruksi vena,
edema
bertambah, dan
bakteri akan
menembus
dinding
Peradangan
mengenai
peritoneum
setempat  nyeri
kanan bawah
Apendisitis
supuratif akut
Aliran arteri
terganggu
Infark dinidng
apendiks +
gangren
Apendisitis
gangrenosa
Dinding
pecah
Apendisitis
perforasi
Klasifikasi Apendisitis
Appendicitis Akut Sederhana (Cataral
Appendicitis)
 Proses peradangan baru terjadi di mukosa dan
sub mukosa disebabkan obstruksi. Sekresi
mukosa menumpuk dalam lumen appendiks dan
terjadi peningkatan tekanan dalam lumen yang
mengganggu aliran limfe, mukosa appendiks jadi
menebal, edema, dan kemerahan. Gejala diawali
dengan rasa nyeri di daerah umbilikus, mual,
muntah, anoreksia, malaise, dan demam ringan
Appendicitis Akut Purulenta (Supurative
Appendicitis)
 Tekanan dalam lumen yang terus bertambah disertai
edema menyebabkan terbendungnya aliran vena pada
dinding appendiks dan menimbulkan trombosis.
Keadaan ini memperberat iskemia dan edema pada
apendiks. Mikroorganisme yang ada di usus besar
berinvasi ke dalam dinding appendiks menimbulkan
infeksi serosa sehingga serosa menjadi suram karena
dilapisi eksudat dan fibrin.
 Ditandai dengan rangsangan peritoneum lokal seperti
nyeri tekan, nyeri lepas di titik Mc Burney, defans
muskuler, dan nyeri pada gerak aktif dan pasif. Nyeri
dan defans muskuler dapat terjadi pada seluruh perut
disertai dengan tanda-tanda peritonitis umum.
Appendicitis Akut Gangrenosa
 Bila tekanan dalam lumen terus bertambah,
aliran darah arteri mulai terganggu sehingga
terjadi infrak dan ganggren. Selain didapatkan
tanda-tanda supuratif, appendiks mengalami
gangren pada bagian tertentu. Dinding
appendiks berwarna ungu, hijau keabuan atau
merah kehitaman. Pada appendicitis akut
gangrenosa terdapat mikroperforasi dan
kenaikan cairan peritoneal yang purulen.
Manifestasi klinis
Gejala
 Nyeri samar-samar dan tumpul di daerah epigastrium di sekitar
umbilikus
 Mual muntah
 Nafsu makan berkurang
 Dalam beberapa jam nyeri akan berpindah ke titik Mc.Burney
 Konstipasi
Tanda:
 Demam >37,5 C s/d 38,5 C
 Kembung
 Mc. Burney sign
 Obturator sign
 Rovsing sign
 Psoas sign
Lokasi Nyeri
 Letak titik McBurney adalah 1/3 lateral garis
imajiner yang menghubungkan Spina Iliaka
Anterior Superior (SIAS) dan umbilikus
 Dengan palpasi Mc
Burney sign :
 Nyeri tekan
 Nyeri lepas
 Defans muskular lokal,
defans muscular
menunjukkan adanya
rangsangan peritoneum
parietal
 Rovsing sign :
perut kiri bawah
ditekan , akan
terasa nyeri pd
perut kanan
bawah
 Menggambarka
n iritasi pada
peritonium
 Obturator sign:
fleksi dan
endorotasi sendi
panggul + nyeri.
Menunjukkan
adanya
peradangan
pada M.
Obturatorius di
rongga pelvis
 Psoas sign:
Rangsangan
m.psoas
penderita dlm
keadaan
terlentang ,
tungkai kanan
ditahan
pemeriksa
pasien diminta
hiperekstensi
atau fleksi aktif
 + jika nyeri pd perut
kanan bawah
Rectal Touche
 Nyeri tekan
pada arah
jam 9
sampai 12
ALVARADO Score
• Migratory of pain (1)
M
• Anorexia (1)
A
• Nausea/ vomitus (1)
N
• Tenderness (2)
T
• Rebound tenderness (1)
R
• Elevation of temperature (1)
E
• Leukositosis (2)
L
• Shift to the left (1)
S
Interpretasi
 Skor 1-4: tidak dipertimbangkan mengalami
apendisitis akut
 Skor 5-6: dipertimbangkan kemungkinan dx
apendisitis akut tetapi tidak membutuhkan operasi
segera atau dinilai ulang
 Skor 7-8: dipertimbangkan dx apendisitis akut
 Skor 9-10: hampir definitif mengalami dx
apendisitis akut dan dibutukan tindakan bedah
Penatalaksanaan
 Open appendectomy:
 Antibiotik
- Pada apendisitis gangrenosa/perforata
- Preoperatif, antibiotik broad spectrum
intravena diindikasikan untuk mengurangi
infeksi pasca bedah
 Post operatif, diteruskan selama 24 jam tanpa
komplikasi, diteruskan selama 5-7 hari kasus
apendisitis ruptur/dengan abses, diteruskan
sampai 7-10 hari kasus apendisitis ruptur
dengan peritonitis difus
 Pencegahan
- Diet tinggi serat
- Defekasi yang teratur
Prognosis
 Apendiktomi yang dilakukan sebelum
perforasi -> prognosisinya baik.
 Setelah operasi masih dapat terinfeksi pada
30% kasus apendiks perforasi/gangrenosa
 Serangan berulang dapat terjadi bila apendiks
tidak diangkat
Terimakasih.......

More Related Content

What's hot

Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar S
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar SPitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar S
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar S
Pangestu S
 
Morbus hansen ppt
Morbus hansen pptMorbus hansen ppt
Morbus hansen ppt
Salimah Aj
 

What's hot (20)

Artritis gout
Artritis goutArtritis gout
Artritis gout
 
193897174 case-bedah-hemoroid
193897174 case-bedah-hemoroid193897174 case-bedah-hemoroid
193897174 case-bedah-hemoroid
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
 
Hemoroid
HemoroidHemoroid
Hemoroid
 
2.pemeriksaan ginekologi
2.pemeriksaan ginekologi2.pemeriksaan ginekologi
2.pemeriksaan ginekologi
 
206432773 case-varicella-kulkel-1
206432773 case-varicella-kulkel-1206432773 case-varicella-kulkel-1
206432773 case-varicella-kulkel-1
 
Retensi urine
Retensi urineRetensi urine
Retensi urine
 
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar S
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar SPitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar S
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar S
 
Morbus hansen ppt
Morbus hansen pptMorbus hansen ppt
Morbus hansen ppt
 
Fimosis dan Parafimosis
Fimosis dan ParafimosisFimosis dan Parafimosis
Fimosis dan Parafimosis
 
Dermatomikosis
DermatomikosisDermatomikosis
Dermatomikosis
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Dermatitis stasis
Dermatitis stasisDermatitis stasis
Dermatitis stasis
 
Bronko pneumonia
Bronko pneumoniaBronko pneumonia
Bronko pneumonia
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Referat Meningitis Word
Referat Meningitis WordReferat Meningitis Word
Referat Meningitis Word
 
Fraktur tibia
Fraktur tibiaFraktur tibia
Fraktur tibia
 
Gnaps farmasi 2017
Gnaps farmasi 2017Gnaps farmasi 2017
Gnaps farmasi 2017
 
Selulitis
Selulitis Selulitis
Selulitis
 
Dvt
DvtDvt
Dvt
 

Similar to 359218810-Apendisitis-PPT.pptx

Asuhan keperawatan pasien dengan appendiksitis
Asuhan keperawatan pasien dengan appendiksitisAsuhan keperawatan pasien dengan appendiksitis
Asuhan keperawatan pasien dengan appendiksitis
Arif Al-Amin
 
ASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptx
ASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptxASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptx
ASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptx
janghyun4
 
Revisi app kronik hal 17 slsai
Revisi app kronik hal 17 slsaiRevisi app kronik hal 17 slsai
Revisi app kronik hal 17 slsai
Richard Leonardo
 
Apendisitis perforasi siap dilaksanakan asuhan
Apendisitis perforasi siap dilaksanakan asuhanApendisitis perforasi siap dilaksanakan asuhan
Apendisitis perforasi siap dilaksanakan asuhan
admila06
 
LAPORAN_PENDAHULUAN_APENDISITIS.docx
LAPORAN_PENDAHULUAN_APENDISITIS.docxLAPORAN_PENDAHULUAN_APENDISITIS.docx
LAPORAN_PENDAHULUAN_APENDISITIS.docx
SaniaJunianti
 

Similar to 359218810-Apendisitis-PPT.pptx (20)

Asuhan keperawatan pasien dengan appendiksitis
Asuhan keperawatan pasien dengan appendiksitisAsuhan keperawatan pasien dengan appendiksitis
Asuhan keperawatan pasien dengan appendiksitis
 
Asuhan keperawatan apendisitis
Asuhan keperawatan apendisitisAsuhan keperawatan apendisitis
Asuhan keperawatan apendisitis
 
82894087 makalah-jadi-apendisitis
82894087 makalah-jadi-apendisitis82894087 makalah-jadi-apendisitis
82894087 makalah-jadi-apendisitis
 
ASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptx
ASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptxASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptx
ASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptx
 
Appendititis
AppendititisAppendititis
Appendititis
 
Askep apendisitis AKPER PEMKAB MUNA
Askep apendisitis AKPER PEMKAB MUNA Askep apendisitis AKPER PEMKAB MUNA
Askep apendisitis AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep appendix 1
Askep appendix 1Askep appendix 1
Askep appendix 1
 
Askep apendisitis
Askep apendisitisAskep apendisitis
Askep apendisitis
 
Bab 2 new
Bab 2 newBab 2 new
Bab 2 new
 
Appendiks kmb
Appendiks kmbAppendiks kmb
Appendiks kmb
 
App.pptx
App.pptxApp.pptx
App.pptx
 
Revisi app kronik hal 17 slsai
Revisi app kronik hal 17 slsaiRevisi app kronik hal 17 slsai
Revisi app kronik hal 17 slsai
 
BAB 2.pdf
BAB 2.pdfBAB 2.pdf
BAB 2.pdf
 
Acute Appendicitis FIX.pptx
Acute Appendicitis FIX.pptxAcute Appendicitis FIX.pptx
Acute Appendicitis FIX.pptx
 
Apendisitis perforasi siap dilaksanakan asuhan
Apendisitis perforasi siap dilaksanakan asuhanApendisitis perforasi siap dilaksanakan asuhan
Apendisitis perforasi siap dilaksanakan asuhan
 
LAPORAN_PENDAHULUAN_APENDISITIS.docx
LAPORAN_PENDAHULUAN_APENDISITIS.docxLAPORAN_PENDAHULUAN_APENDISITIS.docx
LAPORAN_PENDAHULUAN_APENDISITIS.docx
 
Bab ii zamilan AKPER PEMDA MUNA
Bab ii zamilan AKPER PEMDA MUNA Bab ii zamilan AKPER PEMDA MUNA
Bab ii zamilan AKPER PEMDA MUNA
 
Apendisitis
ApendisitisApendisitis
Apendisitis
 
Appendicitis
AppendicitisAppendicitis
Appendicitis
 
Apendisitisakutkronik 130922214348-phpapp02
Apendisitisakutkronik 130922214348-phpapp02Apendisitisakutkronik 130922214348-phpapp02
Apendisitisakutkronik 130922214348-phpapp02
 

More from Vinsensius12 (7)

KELAS_E_MMD_II_BISMILLAH.pptx
KELAS_E_MMD_II_BISMILLAH.pptxKELAS_E_MMD_II_BISMILLAH.pptx
KELAS_E_MMD_II_BISMILLAH.pptx
 
3S dalam proses keperawatan (1).pptx
3S dalam proses keperawatan (1).pptx3S dalam proses keperawatan (1).pptx
3S dalam proses keperawatan (1).pptx
 
DIABETES MELLITUS.pdf
DIABETES MELLITUS.pdfDIABETES MELLITUS.pdf
DIABETES MELLITUS.pdf
 
Askep pyk Terminal & keganasan.pdf
Askep pyk Terminal & keganasan.pdfAskep pyk Terminal & keganasan.pdf
Askep pyk Terminal & keganasan.pdf
 
CAIRAN ELEKTROLIT DAN ASAM BASA.pdf
CAIRAN ELEKTROLIT DAN ASAM BASA.pdfCAIRAN ELEKTROLIT DAN ASAM BASA.pdf
CAIRAN ELEKTROLIT DAN ASAM BASA.pdf
 
426592331-Materi-Penyuluhan-TB.pptx
426592331-Materi-Penyuluhan-TB.pptx426592331-Materi-Penyuluhan-TB.pptx
426592331-Materi-Penyuluhan-TB.pptx
 
Keseimbangan Asam Basa.pptx
Keseimbangan Asam Basa.pptxKeseimbangan Asam Basa.pptx
Keseimbangan Asam Basa.pptx
 

Recently uploaded

Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfKELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
InnesKana26
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
buktifisikskp23
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
ritch4
 
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptxAksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
meirahayu651
 
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953
 
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec AsliJual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 

Recently uploaded (20)

Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfKELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
 
Materi RDK Rumah Data Kependudukan BKKBN.pptx
Materi RDK Rumah Data Kependudukan BKKBN.pptxMateri RDK Rumah Data Kependudukan BKKBN.pptx
Materi RDK Rumah Data Kependudukan BKKBN.pptx
 
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FDigital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
 
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
 
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
 
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
 
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSSMenganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
 
apotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogor
apotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogorapotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogor
apotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogor
 
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptxAksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
Aksi Nyata Mencegah Kekerasan Seksual.pptx
 
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
 
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
 
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxPEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec AsliJual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
 

359218810-Apendisitis-PPT.pptx

  • 2. Definisi  Peradangan pada apendiks vermiformis  Apendisitis merupakan kasus bedah akut abdomen yang paling sering di temukan
  • 3. Epidemiologi  Apendisitis dapat ditemukan pada semua umur namun <1 tahun jarang dilaporkan  Insidens tertinggi pada kelompok umur 20-30 tahun
  • 4. Etiologi  Infeksi bakteri: parasit: E. Coli, entamoeba histolytica, trichuris trichiura, enterobius vermikularis  Erosi membran mukosa apendiks  Tersumbatnya lumen oleh Fekalit  Hiperplasi jaringan limfoid  Diet rendah serat
  • 5. Embriologi  Perkembangan appendiks pada minggu ke-8 sebagai suatu tonjolan pada caecum  Pd bayi berbentuk kerucut, lebar pada pangkalnya dan menyempit kearah ujungnya.
  • 7.  Panjang appendiks pd dewasa antara 2-22 cm dgn rata2 panjang 6-9cm.  Menghasilkan lendir 1-2 ml/hari  Lendir dicurahkan ke dalam lumen dan dialirkan ke sekum  Hambatan dalam pengaliran bisa menjadi salah satu penyebab appendisitis  Disebut tonsil abdomen krn banyak dtemukan jaringan Limfoid  Jaringan limfoid muncul sekitar 2 minggu stlh lahir  Meningkat slama pubertas usia 12-20 th menetap sampai dewasa berjumlah sekitar 200 folikel  Pada usia 60 th mengalami atropi dan menghilang
  • 8.  Apendiks vermiformis disangga oleh mesoapendiks (mesenteriolum) yang bergabung dengan mesenterium usus halus pada daerah ileum terminale.  Orificiumnya terletak 2,5 cm dari katup ileocecal.  Mesoapendiknya merupakan jaringan lemak yang mempunyai pembuluh appendiceal dan terkadang juga memiliki limfonodi kecil.  Pada pangkal apendiks terdapat valvula appendikularis gerlachi
  • 9. Letak Appendiks  12 o clock: Retrocolic or retrocecal (dibelakang cecum atau colon)  2 o clock: Splenic (ke atas kiri – Preileal and Postileal)  3 o clock: Promonteric (secara horizontal menuju ke kiri ke arah sacral promontory)  4 o clock: Pelvic (turun ke dalam pelvis)  6 o clock: Subcecal (di bawah caecum dan menuju ke inguinal canal)  11 o clcok: Paracolic (menuju keatas kanan) 1,2,4
  • 11. Vaskularisasi Appendiks  Vaskularisasi apendiks mendapatkan darah dari a. Apendikularis cabang dari a. ileocaecalis, yang merupakan cabang dari a. mesenterika superior,  Arteri apendikuler adalah cabang terminal dari arteri ileokolika dan berjalan pada ujung bebas mesoapendiks. Kadang- kadang pada mesenterium yang inkomplet, arteri ini terletak pada dinding sekum
  • 12.
  • 13.  Persarafan parasimpatis berasal dari cabang n.vagus yang mengikuti a.mesenterika superior dan a.apendikularis  persarafan simpatis berasal dari n.torakalis X. Oleh karena itu, nyeri visceral pada apendisitis bermula disekitar umbilikus
  • 15. Ekresi mukus berlanjut Tekanan terus meningkat Obstruksi vena, edema bertambah, dan bakteri akan menembus dinding Peradangan mengenai peritoneum setempat  nyeri kanan bawah Apendisitis supuratif akut
  • 16. Aliran arteri terganggu Infark dinidng apendiks + gangren Apendisitis gangrenosa Dinding pecah Apendisitis perforasi
  • 17. Klasifikasi Apendisitis Appendicitis Akut Sederhana (Cataral Appendicitis)  Proses peradangan baru terjadi di mukosa dan sub mukosa disebabkan obstruksi. Sekresi mukosa menumpuk dalam lumen appendiks dan terjadi peningkatan tekanan dalam lumen yang mengganggu aliran limfe, mukosa appendiks jadi menebal, edema, dan kemerahan. Gejala diawali dengan rasa nyeri di daerah umbilikus, mual, muntah, anoreksia, malaise, dan demam ringan
  • 18. Appendicitis Akut Purulenta (Supurative Appendicitis)  Tekanan dalam lumen yang terus bertambah disertai edema menyebabkan terbendungnya aliran vena pada dinding appendiks dan menimbulkan trombosis. Keadaan ini memperberat iskemia dan edema pada apendiks. Mikroorganisme yang ada di usus besar berinvasi ke dalam dinding appendiks menimbulkan infeksi serosa sehingga serosa menjadi suram karena dilapisi eksudat dan fibrin.  Ditandai dengan rangsangan peritoneum lokal seperti nyeri tekan, nyeri lepas di titik Mc Burney, defans muskuler, dan nyeri pada gerak aktif dan pasif. Nyeri dan defans muskuler dapat terjadi pada seluruh perut disertai dengan tanda-tanda peritonitis umum.
  • 19. Appendicitis Akut Gangrenosa  Bila tekanan dalam lumen terus bertambah, aliran darah arteri mulai terganggu sehingga terjadi infrak dan ganggren. Selain didapatkan tanda-tanda supuratif, appendiks mengalami gangren pada bagian tertentu. Dinding appendiks berwarna ungu, hijau keabuan atau merah kehitaman. Pada appendicitis akut gangrenosa terdapat mikroperforasi dan kenaikan cairan peritoneal yang purulen.
  • 20. Manifestasi klinis Gejala  Nyeri samar-samar dan tumpul di daerah epigastrium di sekitar umbilikus  Mual muntah  Nafsu makan berkurang  Dalam beberapa jam nyeri akan berpindah ke titik Mc.Burney  Konstipasi Tanda:  Demam >37,5 C s/d 38,5 C  Kembung  Mc. Burney sign  Obturator sign  Rovsing sign  Psoas sign
  • 22.  Letak titik McBurney adalah 1/3 lateral garis imajiner yang menghubungkan Spina Iliaka Anterior Superior (SIAS) dan umbilikus
  • 23.  Dengan palpasi Mc Burney sign :  Nyeri tekan  Nyeri lepas  Defans muskular lokal, defans muscular menunjukkan adanya rangsangan peritoneum parietal
  • 24.  Rovsing sign : perut kiri bawah ditekan , akan terasa nyeri pd perut kanan bawah  Menggambarka n iritasi pada peritonium
  • 25.  Obturator sign: fleksi dan endorotasi sendi panggul + nyeri. Menunjukkan adanya peradangan pada M. Obturatorius di rongga pelvis
  • 26.  Psoas sign: Rangsangan m.psoas penderita dlm keadaan terlentang , tungkai kanan ditahan pemeriksa pasien diminta hiperekstensi atau fleksi aktif  + jika nyeri pd perut kanan bawah
  • 27. Rectal Touche  Nyeri tekan pada arah jam 9 sampai 12
  • 28. ALVARADO Score • Migratory of pain (1) M • Anorexia (1) A • Nausea/ vomitus (1) N • Tenderness (2) T • Rebound tenderness (1) R • Elevation of temperature (1) E • Leukositosis (2) L • Shift to the left (1) S
  • 29. Interpretasi  Skor 1-4: tidak dipertimbangkan mengalami apendisitis akut  Skor 5-6: dipertimbangkan kemungkinan dx apendisitis akut tetapi tidak membutuhkan operasi segera atau dinilai ulang  Skor 7-8: dipertimbangkan dx apendisitis akut  Skor 9-10: hampir definitif mengalami dx apendisitis akut dan dibutukan tindakan bedah
  • 30. Penatalaksanaan  Open appendectomy:  Antibiotik - Pada apendisitis gangrenosa/perforata - Preoperatif, antibiotik broad spectrum intravena diindikasikan untuk mengurangi infeksi pasca bedah
  • 31.  Post operatif, diteruskan selama 24 jam tanpa komplikasi, diteruskan selama 5-7 hari kasus apendisitis ruptur/dengan abses, diteruskan sampai 7-10 hari kasus apendisitis ruptur dengan peritonitis difus  Pencegahan - Diet tinggi serat - Defekasi yang teratur
  • 32. Prognosis  Apendiktomi yang dilakukan sebelum perforasi -> prognosisinya baik.  Setelah operasi masih dapat terinfeksi pada 30% kasus apendiks perforasi/gangrenosa  Serangan berulang dapat terjadi bila apendiks tidak diangkat