SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Download to read offline
6.2. PENGUKURAN WAKTU TIDAK
LANGSUNG -
MAYNARD OPERATION TIME
SEQUENCE (MOST)
Auditya Purwandini Sutarto, PhD
Topik
1 Pengantar
2 Work Factor
3 Methods Time Measurement (MTM)
4 Maynard Operation Sequence Time (MOST)
Maynard Operation
Time Sequence (MOST)
4
MOST (1)
The position of the Basic MOST activity sequence in the work hierarchy.
MOST (2)
 Ditemukan oleh Kjell Zandin yang bekerja di perusahaan HB
Maynard and Company tahun 1967 berdasarkan konsep MTM
 Sistem pengukuran 5x lebih cepat dibandingkan MTM
 Pada dasarnya pekerjaan manual terdiri atas 3 urutan
gerakan, yang menjadi pangkal konsep MOST mengenai
pengukuran kerja dengan kerja dalam artian ilmu fisika
w = f x s (gaya x perpindahan)
 Atau lebih sederhana dikatakan sebagai perpindahan obyek
MOST (3)
Overview of MOSTOverview of MOST
MOSTMOST
BasicMOST
MiniMOST
MaxiMOST
AdminMOST
Aplikasi MOSTAplikasi MOST
PerakitanPerakitan
Proses pemesinanProses pemesinan
FabrikasiFabrikasi
PemeliharaanPemeliharaan
Material HandlingMaterial Handling
AdministratifAdministratif
Pekerjaan manual lainnyaPekerjaan manual lainnya
MOST (4)
 Dalam metode MOST obyek dipindahkan menurut dua cara
 Diambil dan dipindahkan secara bebas
 Diambil dan digerakkan dengan menggeser diatas permukaan
benda lain
 Untuk tiap tipe kegiatan bisa terjadi urutan gerakan yang
berbeda-beda. Oleh sebab itu dilakukan pemisahan model urutan
kegiatan dalam metode MOST.
 Pemisahan model urutan gerakan ini dibedakan atas 3 urutan
gerakan yang ketiga-tiganya menggambarkan kerja manual.
MOST (5)
Terminologi Istilah
 Suatu operasi merupakan suatu pekerjaan atau tugas yang terdiri atas
satu atau beberapa elemen kerja yang biasanya dilakukan di suatu
lokasi. Suatu operasi juga dapat diartikan satu atau lebih elemen yang
melibatnya setidaknya satu dari hal berikut
 Melakukan perubahan pada obyek baik karakteristik fisik maupun kimia
 Merakit atau melepas obyek
 Mempersiapkan suatu obyek untuk inspeksi, transportasi, penyimpanan,
maupun pekerjaan lainnya
 Merencanakan, menghitung, memberi, ataupun menerima informasi
OperasiOperasi
MOST (6)
 Sub operasi merupakan bagian dari suatu operasi yang terukur dan
logis. Sub-operasi mengacu kepada bagian dari suatu pekerjaan
Sub - OperasiSub - Operasi
 Aktivitas merupakan kejadian logis dan berurutan yang terjadi ketika
suatu obyek dipindahkan, diamati, atau diberikan perlakuan oleh tangan
maupun dengan bantuan peralatan. Suatu aktivitas dimulai ketika
seorang pekerja mengambil suatu obyek dan selesai ketika obyek
dilepaskan
AktivitasAktivitas
MOST (7)
 Subaktivitas merupakan bagian dari suatu aktivitas atau sequence
model. Dalam metode MOST, sub-aktivitas diwakili oleh satu parameter
Sub - AktivitasSub - Aktivitas
 Parameter merupakan satu karakter yang mewakili suatu sub-aktivitas.
Sebagai contoh General Move Sequence Model terdiri atas empat
parameter berbeda yaitu A, B, G, dan P
ParameterParameter
Model Urutan Aktivitas MOST
Urutan aktivitas memakai
alat (the tool use
sequence)
Urutan aktivitas umum (the general move sequence)
Urutan aktivitas terkendali (the
controlled move sequence)
Manual Handling
Activity Sequence Model Sub activities
General Move ABG ABP A A - Action Distances
B - Body Motion
G - Gain Control
P - Place
Controlled Move ABG MXIA M - Move controlled
X - Process time
I - Alignment
Tool Use ABG ABP ABPA F - Fasten
L - Loosen
C - Cut
S - Surface treat
R - Record
M - Measure
The General Move Sequence
 Pemindahan objek secara manual dari satu tempat ke tempat lain
secara bebas.
 Dengan urutan kegiatan dalam gerakan umum :
 A : jarak gerakan (action distance), terutama dalam arah
horizontal
 B : gerakan badan (body motion), terutama dalam arah vertikal
 G : proses pengendalian (gain control)
 P : penempatan (place)
The General Move Sequence (2)
 A meliputi semua gerakan atau perpindahan jari, tangan, kaki,
dengan dengan pembebanan atau tidak.
 B gerakan badan
 G semua gerakan manual yang dilakukan untuk mendapatkan
pengendalian objek dan juga gerak melepaskan pengendalian.
 P meluruskan objek, mengurut objek, sebelum pengendalian objek
dilepaskan.
The General Move Sequence (3)
 Secara umum, model ini menampilkan urutan
ABG ABP A
Mengambil Menyimpan Kembali
 Kemudian berdasarkan aktivitas yang dilakukan dan
disesuaikan dengan tabel, maka setiap paramater diberi indeks
yang sesuai, sehingga urutannya menjadi AiBiGiAiBiPiAi
The General Move Sequence (4)
 Waktu pengerjaan ditentukan dengan menjumlahkan indeks (i)
tiap parameter dan dikalikan dengan 10. Nilai yang diperoleh
dalam TMU dikonversi ke detik atau menit atau jam sesuai
kebutuhan.
The General Move Sequence (5)
 Jika ada pengulangan atau proses yang sama yang
dilakukan maka digunakan tanda kurung pada aksi
tersebut dan penambahan tanda kurung yang isinya
frekuensi pengulangan.
 Jumlah indeks adalah dengan menjumlahkan indeks
parameter di luar tanda kurung, ditambah perkalian
frekuensi pengulangan dengan jumlah indeks dalam tanda
kurung.
The General Move Sequence (6)
Contoh :
Seorang pekerja berjalan sejauh 5 langkah, mengambil
baut kecil di lantai, kembali ke posisinya, dan
meletakkan baut tersebut ke meja kerjanya
Model Activity Sequence A10 B6 G1 A10 B0 P1 A0
m ABGABPA General Move
Index
A= action
distance
B = Body motion G = Gain control P = Placement
0 <5 cm
no body motion
no gain control, hold No placement
1
within reach
(but > 2 in.) light object lay aside loose fit
3 1-2 steps
bend and arise with 50%
occurence
heavy or obstructed, or
hidden, or interlocked
Adjustments light
pressure double
6 3-4 steps
bend and arise with 100%
occurence
Position with care, or precision,
of blind, or obstructed, or heavy
pressure
10 5, 6, 7 steps Sit or stand
16 8, 9, 10 steps
through door, or climb on or
off, or stand and bend, or
bend and sit
MOST Parameters and Index Values for the General Move Activity Sequence Model
The General Move Sequence (7)
 Berapa lama waktunya?
 Satuan waktu yang digunakan TMU.
 1 TMU = 0.00001 jam <> 1 jam = 100000 TMU
 1 TMU = 0.0006 menit <> 1 menit = 1667 TMU
 1 TMU = 0.036 detik <> 1 detik = 27,8 TMU
A10 B6 G1 A10 B0 P1 A0
The General Move Sequence (8)
A10 B6 G1 A10 B0 P1 A0
 TMU tiap model pengurutan dihitung dengan menjumlahkan
bilangan-bilangan indeks dan mengalikan jumlahnya dengan 10.
 Jadi jumlah dari : A10 B6 G1 A10 B0 P1 A0
=10+6+1+1+10+0+1+0 = 28
 Dan waktu untuk kegiatan tadi adalah 280 TMU yang mendekati
10.08 detik = 0.168 menit.
The controlled move sequence (1)
 Urutan ini berlaku untuk pemindahan obyek, dimana objek
tersebut tetap bersentuhan dengan suatu permukaan atau
digabungkan dengan objek lain selama pemindahan.
 Parameter yang digunakan adalah ABG dengan tambahan
MXI
The controlled move sequence (2)
 M meliputi semua gerakan yang diatur secara manual atau
tindakan/gerakan objek melalui langkah yang dikendalikan.
 X menunjukkan waktu proses, yang dilakukan oleh mesin
dan bukan oleh tangan.
 I gerak meluruskan, yang menunjukkan gerakan manual
yang mengikuti gerakan terkendali atau pada akhir waktu
pemrosesan untuk mencapai pelurusan objek.
The controlled move sequence (3)
 Gerakan terkendali terjadi karena dua keadaan:
 Obyek dikendalikan karena kaitannya dengan obyek lain,
seperti memijit tombol, membuka pintu, memutar tuas.
 Obyek dikendalikan karena adanya kontak terhadap
permukaan obyek lain, misalnya mendorong kotak diatas
meja.
The controlled move sequence (4)
 Parameter M = push, pull, pivot.
 Parameter X = karena proses yang dilakukan oleh mesin.
A B G M X I A
get move return
Tiga Fase Gerakan Terkendali
Contoh
 Buatlah suatu model urutan aktivitas dan tentukan waktu
normal untuk aktivitas kerja berikut:
Seorang pekerja berjalan dua langkah, menggenggam tuas
pengumpan mesin bubut yang tingginya sepinggang pekerja
tersebut lalu menariknya kurang lebih 15 cm untuk
mengarahkan pengumpanan. Waktu proses untuk memutar
part 25 detik. Tidak ada alignment dan gerakan/aktivitasyang
dilakukan pekerja di akhir waktu proses
The controlled move sequence (5)
Controlled Move Activity Sequence = A B G M X I A
Index M = Move Controlled X = Process time I = Alignment
Seconds Minutes
1
Push, pull, pivot, button, switch, knob (
12 in)
0,5 0,01 Align to one point
3
Push and pull, turn, open, seat, shift,
press, resistance encountered, or 2
stages of control ( 12 in); 1 crank of lever
1,5 0,02
Align to 2 points, Close align
(  4 in)
6
Open and shut, operate, push or pull: with
1 or 2 steps (>12 in.); 3 cranks of lever
2,5 0,04 Align to 2 points, Close align (> 4 in)
10
Manipulate, maneuver, push, or pull with
3, 4, or 5 steps; 6 cranks of lever
4,5 0,07 Precision align
16
Push or pull with 6, 7, 8, or 9 steps
included; 11 cranks of lever
7,0 0,11 High Precision align
MOST Parameters and Index Values for the Controlled Move Activity Sequence Model
*Untuk waktu proses lebih lama dari tertera di tabel maka waktu proses dikalikan dengan 2,78 dan dibulatkan ke atas
sehingga diperoleh nilai index bagi parameter X
 Merujuk pada kedua tabel, dan mengalikan 25 detik dengan
2,78 sehingga diperoleh nilai 69,5 untuk parameter X
(dibulatkan ke 70) selanjutnya diperoleh model urutan
aktivitas sebagai berikut:
The controlled move sequence (6)
A3 B0 G1 M1 X70 I0 A0
The controlled move sequence (7)
A3 B0 G1 M1 X70 I0 A0
A3 = take 2 steps
B0 = no body motion
X70 = waktu proses 25 detik
G1= gains control of lever
M1 = pull the lever up 15 cm
I0 = no alignment
A0 = no motion
Penjumlahan index value = 75 dikalikan 10 diperoleh 750 TMU sekitar 27
detik. Proses bubut sudah termasuk kecuali 2 detik untuk urutan
aktivitasnya
The Tool Use Sequence (1)
 Urutan ini berlaku bagian gerakan yang menggunakan atau
memakai bantuan alat-alat tangan seperti tang, kunci inggris,
obeng, martil dan lain-lain.
 Jadi diawali dengan gerakan-gerakan umum dan dilanjutkan
dengan pengukuran waktu untuk gerakan yang dilakukan oleh
tangan yang mengunakan alat bantu.
The Tool Use Sequence (2)
 Urutan umumnya :
Diisi parameter F, L, C, S, M, R, dan T
Indeks parameter A, B, G, dan P diperoleh tabel General Move Sequence
The Tool Use Sequence (3)
 F = fasten (mengencangkan)
 C = cut
 L = loosen (mengendurkan)
 S = surface treat (mis. Ampelas)
 M = measure
 R = record
 T = think
Parameter Tool Action: F, L, C, S, M, R, dan TParameter Tool Action: F, L, C, S, M, R, dan T
Referensi
 Sutalaksana, 1979, Teknik Tata Cara Kerja, Penerbit ITB
 Yanto, dkk, 2017, Ergonomi, Dasar-dasar Studi Waktu dan Gerakan Untuk
Analisis Dan Perbaikan Sistem Kerja, Andi Publisher, Yogyakarta
 Groover, M. P. 2017, Work Systems: The Methods, Measurement &
Management Of Work, Pearson India
 Kanawaty, G., 1992, Introduction to Work Study, ILO publication, Geneva
 MOST, materi kuliah Teknik Industri ITB

More Related Content

What's hot

Pengukuran waktu kerja tidak langsung
Pengukuran waktu kerja tidak langsungPengukuran waktu kerja tidak langsung
Pengukuran waktu kerja tidak langsungISTA
 
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan BahanMercu Buana University
 
Pengukuran waktu kerja
Pengukuran  waktu kerjaPengukuran  waktu kerja
Pengukuran waktu kerjaAmsori Alians
 
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)Try Martanto
 
Tabel bunga pemajemukan diskrit
Tabel  bunga  pemajemukan  diskritTabel  bunga  pemajemukan  diskrit
Tabel bunga pemajemukan diskritRyry Rizky Asri
 
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta KerjaAnalisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerjaprihase
 
Soal peta kendali variabel
Soal peta kendali variabelSoal peta kendali variabel
Soal peta kendali variabelMuhammad Hamid
 
4. pengukuran waktu baku
4. pengukuran waktu baku4. pengukuran waktu baku
4. pengukuran waktu bakuDjoe343536
 
Fmea, definis dan konsep
Fmea, definis dan konsepFmea, definis dan konsep
Fmea, definis dan konsepdodi mulya
 
3.1 PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - ANALISIS OPERASI PART 1 PETA-PETA K...
3.1 PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - ANALISIS OPERASI PART 1 PETA-PETA K...3.1 PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - ANALISIS OPERASI PART 1 PETA-PETA K...
3.1 PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - ANALISIS OPERASI PART 1 PETA-PETA K...Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
 
Perbaikan metode perakitan steker melalui peta tangan kiri dan tangan kanan (...
Perbaikan metode perakitan steker melalui peta tangan kiri dan tangan kanan (...Perbaikan metode perakitan steker melalui peta tangan kiri dan tangan kanan (...
Perbaikan metode perakitan steker melalui peta tangan kiri dan tangan kanan (...Julita Anggrek
 
Antropometri
AntropometriAntropometri
Antropometrisri wida
 
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi ABab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi Aalawwapnp
 

What's hot (20)

Pengukuran waktu kerja tidak langsung
Pengukuran waktu kerja tidak langsungPengukuran waktu kerja tidak langsung
Pengukuran waktu kerja tidak langsung
 
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
 
Penelitian Operasional 1 - Pendahuluan
Penelitian Operasional 1 - PendahuluanPenelitian Operasional 1 - Pendahuluan
Penelitian Operasional 1 - Pendahuluan
 
Pengukuran waktu kerja
Pengukuran  waktu kerjaPengukuran  waktu kerja
Pengukuran waktu kerja
 
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
PETA - PETA KERJA (Industrial Engineering)
 
Tabel bunga pemajemukan diskrit
Tabel  bunga  pemajemukan  diskritTabel  bunga  pemajemukan  diskrit
Tabel bunga pemajemukan diskrit
 
ERGONOMI: PERANCANGAN DISPLAY & KONTROL
ERGONOMI: PERANCANGAN DISPLAY & KONTROL ERGONOMI: PERANCANGAN DISPLAY & KONTROL
ERGONOMI: PERANCANGAN DISPLAY & KONTROL
 
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta KerjaAnalisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
Analisis dan Pengukuran Kerja : Peta-Peta Kerja
 
Work sampling
Work samplingWork sampling
Work sampling
 
7. line balancing
7. line balancing7. line balancing
7. line balancing
 
Soal peta kendali variabel
Soal peta kendali variabelSoal peta kendali variabel
Soal peta kendali variabel
 
4. pengukuran waktu baku
4. pengukuran waktu baku4. pengukuran waktu baku
4. pengukuran waktu baku
 
Fmea, definis dan konsep
Fmea, definis dan konsepFmea, definis dan konsep
Fmea, definis dan konsep
 
3.1 PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - ANALISIS OPERASI PART 1 PETA-PETA K...
3.1 PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - ANALISIS OPERASI PART 1 PETA-PETA K...3.1 PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - ANALISIS OPERASI PART 1 PETA-PETA K...
3.1 PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - ANALISIS OPERASI PART 1 PETA-PETA K...
 
Perbaikan metode perakitan steker melalui peta tangan kiri dan tangan kanan (...
Perbaikan metode perakitan steker melalui peta tangan kiri dan tangan kanan (...Perbaikan metode perakitan steker melalui peta tangan kiri dan tangan kanan (...
Perbaikan metode perakitan steker melalui peta tangan kiri dan tangan kanan (...
 
Riset Operasi.ppt
Riset Operasi.pptRiset Operasi.ppt
Riset Operasi.ppt
 
Antropometri
AntropometriAntropometri
Antropometri
 
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi ABab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
Bab 15 Penjadwalan Mata Kuliah Manajemen Operasi A
 
5. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - SAMPLING KERJA
5. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - SAMPLING KERJA5. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - SAMPLING KERJA
5. PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI - SAMPLING KERJA
 
Model antrian
Model antrianModel antrian
Model antrian
 

Similar to MOST METODE

Similar to MOST METODE (20)

Pengantar teknik industri, modul 2
Pengantar teknik industri,  modul 2 Pengantar teknik industri,  modul 2
Pengantar teknik industri, modul 2
 
MOST kelompok 7 Final.pptx
MOST kelompok 7 Final.pptxMOST kelompok 7 Final.pptx
MOST kelompok 7 Final.pptx
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
materi ANALISA WAKTU DAN SIMBOL GERAK.pptx
materi ANALISA WAKTU DAN SIMBOL GERAK.pptxmateri ANALISA WAKTU DAN SIMBOL GERAK.pptx
materi ANALISA WAKTU DAN SIMBOL GERAK.pptx
 
Temu 2 (peta peta kerja) analisis & pengukuran kerja
Temu 2 (peta peta kerja) analisis & pengukuran kerjaTemu 2 (peta peta kerja) analisis & pengukuran kerja
Temu 2 (peta peta kerja) analisis & pengukuran kerja
 
Tm 2 perancangan dan pengukuran kerja
Tm 2 perancangan dan pengukuran kerjaTm 2 perancangan dan pengukuran kerja
Tm 2 perancangan dan pengukuran kerja
 
6. materi p d ts
6. materi p d ts6. materi p d ts
6. materi p d ts
 
2013 2-01166-ti bab2001
2013 2-01166-ti bab20012013 2-01166-ti bab2001
2013 2-01166-ti bab2001
 
Meeting I sistem kendali Proses alimuddin agus 2017.ppt
Meeting I sistem kendali Proses alimuddin agus 2017.pptMeeting I sistem kendali Proses alimuddin agus 2017.ppt
Meeting I sistem kendali Proses alimuddin agus 2017.ppt
 
Modul 1 isi lengkap
Modul 1 isi lengkapModul 1 isi lengkap
Modul 1 isi lengkap
 
Quantitative approaches to forecasting
Quantitative approaches to forecastingQuantitative approaches to forecasting
Quantitative approaches to forecasting
 
Kuliah 3 apk
Kuliah 3 apkKuliah 3 apk
Kuliah 3 apk
 
Analisis Jaringan
Analisis JaringanAnalisis Jaringan
Analisis Jaringan
 
3. peta kerja simbol asme
3. peta kerja simbol asme3. peta kerja simbol asme
3. peta kerja simbol asme
 
Dasar sistem kontrol
Dasar sistem kontrolDasar sistem kontrol
Dasar sistem kontrol
 
5. metode sampling kerja
5. metode sampling kerja5. metode sampling kerja
5. metode sampling kerja
 
Modul 1 isi ii 1
Modul 1 isi ii 1Modul 1 isi ii 1
Modul 1 isi ii 1
 
Sistem pengendalian
Sistem pengendalianSistem pengendalian
Sistem pengendalian
 
Kuliah 4 apk
Kuliah 4 apkKuliah 4 apk
Kuliah 4 apk
 
implementasi-dan-maintenance
implementasi-dan-maintenanceimplementasi-dan-maintenance
implementasi-dan-maintenance
 

More from Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia

Studi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective Matrix
Studi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective MatrixStudi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective Matrix
Studi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective MatrixUniversitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
 

More from Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia (20)

3. KONSEP TEKNOLOGI DI BIDANG TEKNIK INDUSTRI
3. KONSEP TEKNOLOGI DI BIDANG TEKNIK INDUSTRI 3. KONSEP TEKNOLOGI DI BIDANG TEKNIK INDUSTRI
3. KONSEP TEKNOLOGI DI BIDANG TEKNIK INDUSTRI
 
2. KONSEP TEKNOLOGI -PERKEMBANGAN IPTEK
2. KONSEP TEKNOLOGI -PERKEMBANGAN IPTEK2. KONSEP TEKNOLOGI -PERKEMBANGAN IPTEK
2. KONSEP TEKNOLOGI -PERKEMBANGAN IPTEK
 
1. KONSEP TEKNOLOGI - PENDAHULUAN
1. KONSEP TEKNOLOGI - PENDAHULUAN 1. KONSEP TEKNOLOGI - PENDAHULUAN
1. KONSEP TEKNOLOGI - PENDAHULUAN
 
2021_KAJIAN PUSTAKA & PERUMUSAN MASALAH
2021_KAJIAN PUSTAKA & PERUMUSAN MASALAH2021_KAJIAN PUSTAKA & PERUMUSAN MASALAH
2021_KAJIAN PUSTAKA & PERUMUSAN MASALAH
 
2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
 
Studi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective Matrix
Studi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective MatrixStudi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective Matrix
Studi Kasus (Artikel Ilmiah): Pengukuran Produktivitas dengan Objective Matrix
 
PART 1 - Evaluasi Pekerjaan & Penilaian Kinerja
PART 1 - Evaluasi Pekerjaan & Penilaian KinerjaPART 1 - Evaluasi Pekerjaan & Penilaian Kinerja
PART 1 - Evaluasi Pekerjaan & Penilaian Kinerja
 
MANAJEMEN STRESS KERJA
MANAJEMEN STRESS KERJAMANAJEMEN STRESS KERJA
MANAJEMEN STRESS KERJA
 
KEPUASAN KERJA - PSIKOLOGI INDUSTRI
KEPUASAN KERJA - PSIKOLOGI INDUSTRI KEPUASAN KERJA - PSIKOLOGI INDUSTRI
KEPUASAN KERJA - PSIKOLOGI INDUSTRI
 
PSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJA
PSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJAPSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJA
PSIKOLOGI INDUSTRI - MOTIVASI KERJA
 
ERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARAN
ERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARANERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARAN
ERGONOMI LINGKUNGAN FISIK - KEBISINGAN, TEMPERATUR, & GETARAN
 
ERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAAN
ERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAANERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAAN
ERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAAN
 
ANALISIS JABATAN, SELEKSI, REKRUTMEN, & STAFFING
ANALISIS JABATAN, SELEKSI, REKRUTMEN, & STAFFINGANALISIS JABATAN, SELEKSI, REKRUTMEN, & STAFFING
ANALISIS JABATAN, SELEKSI, REKRUTMEN, & STAFFING
 
RISET DALAM PSIKOLOGI INDUSTRI
RISET DALAM PSIKOLOGI INDUSTRIRISET DALAM PSIKOLOGI INDUSTRI
RISET DALAM PSIKOLOGI INDUSTRI
 
PSIKOLOGI INDUSTRI - PENDAHULUAN
PSIKOLOGI INDUSTRI - PENDAHULUAN PSIKOLOGI INDUSTRI - PENDAHULUAN
PSIKOLOGI INDUSTRI - PENDAHULUAN
 
METODOLOGI PENELITIAN - PENULISAN LAPORAN DAN TEKNIK PRESENTASI
METODOLOGI PENELITIAN - PENULISAN LAPORAN DAN TEKNIK PRESENTASI METODOLOGI PENELITIAN - PENULISAN LAPORAN DAN TEKNIK PRESENTASI
METODOLOGI PENELITIAN - PENULISAN LAPORAN DAN TEKNIK PRESENTASI
 
ANALISIS POSTUR KERJA RULA REBA OWAS QEC - ERGONOMI
ANALISIS POSTUR KERJA RULA REBA OWAS QEC - ERGONOMI ANALISIS POSTUR KERJA RULA REBA OWAS QEC - ERGONOMI
ANALISIS POSTUR KERJA RULA REBA OWAS QEC - ERGONOMI
 
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESIN
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESINANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESIN
ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA - SISTEM MANUSIA MESIN
 
ANALISA & PENGUKURAN KERJA - SISTEM KERJA DAN PRODUKTIVITAS
ANALISA & PENGUKURAN KERJA - SISTEM KERJA DAN PRODUKTIVITASANALISA & PENGUKURAN KERJA - SISTEM KERJA DAN PRODUKTIVITAS
ANALISA & PENGUKURAN KERJA - SISTEM KERJA DAN PRODUKTIVITAS
 
2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF
2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF
2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF
 

Recently uploaded

Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 

MOST METODE

  • 1. 6.2. PENGUKURAN WAKTU TIDAK LANGSUNG - MAYNARD OPERATION TIME SEQUENCE (MOST) Auditya Purwandini Sutarto, PhD
  • 2. Topik 1 Pengantar 2 Work Factor 3 Methods Time Measurement (MTM) 4 Maynard Operation Sequence Time (MOST)
  • 4. MOST (1) The position of the Basic MOST activity sequence in the work hierarchy.
  • 5. MOST (2)  Ditemukan oleh Kjell Zandin yang bekerja di perusahaan HB Maynard and Company tahun 1967 berdasarkan konsep MTM  Sistem pengukuran 5x lebih cepat dibandingkan MTM  Pada dasarnya pekerjaan manual terdiri atas 3 urutan gerakan, yang menjadi pangkal konsep MOST mengenai pengukuran kerja dengan kerja dalam artian ilmu fisika w = f x s (gaya x perpindahan)  Atau lebih sederhana dikatakan sebagai perpindahan obyek
  • 6. MOST (3) Overview of MOSTOverview of MOST MOSTMOST BasicMOST MiniMOST MaxiMOST AdminMOST Aplikasi MOSTAplikasi MOST PerakitanPerakitan Proses pemesinanProses pemesinan FabrikasiFabrikasi PemeliharaanPemeliharaan Material HandlingMaterial Handling AdministratifAdministratif Pekerjaan manual lainnyaPekerjaan manual lainnya
  • 7. MOST (4)  Dalam metode MOST obyek dipindahkan menurut dua cara  Diambil dan dipindahkan secara bebas  Diambil dan digerakkan dengan menggeser diatas permukaan benda lain  Untuk tiap tipe kegiatan bisa terjadi urutan gerakan yang berbeda-beda. Oleh sebab itu dilakukan pemisahan model urutan kegiatan dalam metode MOST.  Pemisahan model urutan gerakan ini dibedakan atas 3 urutan gerakan yang ketiga-tiganya menggambarkan kerja manual.
  • 8. MOST (5) Terminologi Istilah  Suatu operasi merupakan suatu pekerjaan atau tugas yang terdiri atas satu atau beberapa elemen kerja yang biasanya dilakukan di suatu lokasi. Suatu operasi juga dapat diartikan satu atau lebih elemen yang melibatnya setidaknya satu dari hal berikut  Melakukan perubahan pada obyek baik karakteristik fisik maupun kimia  Merakit atau melepas obyek  Mempersiapkan suatu obyek untuk inspeksi, transportasi, penyimpanan, maupun pekerjaan lainnya  Merencanakan, menghitung, memberi, ataupun menerima informasi OperasiOperasi
  • 9. MOST (6)  Sub operasi merupakan bagian dari suatu operasi yang terukur dan logis. Sub-operasi mengacu kepada bagian dari suatu pekerjaan Sub - OperasiSub - Operasi  Aktivitas merupakan kejadian logis dan berurutan yang terjadi ketika suatu obyek dipindahkan, diamati, atau diberikan perlakuan oleh tangan maupun dengan bantuan peralatan. Suatu aktivitas dimulai ketika seorang pekerja mengambil suatu obyek dan selesai ketika obyek dilepaskan AktivitasAktivitas
  • 10. MOST (7)  Subaktivitas merupakan bagian dari suatu aktivitas atau sequence model. Dalam metode MOST, sub-aktivitas diwakili oleh satu parameter Sub - AktivitasSub - Aktivitas  Parameter merupakan satu karakter yang mewakili suatu sub-aktivitas. Sebagai contoh General Move Sequence Model terdiri atas empat parameter berbeda yaitu A, B, G, dan P ParameterParameter
  • 11. Model Urutan Aktivitas MOST Urutan aktivitas memakai alat (the tool use sequence) Urutan aktivitas umum (the general move sequence) Urutan aktivitas terkendali (the controlled move sequence)
  • 12. Manual Handling Activity Sequence Model Sub activities General Move ABG ABP A A - Action Distances B - Body Motion G - Gain Control P - Place Controlled Move ABG MXIA M - Move controlled X - Process time I - Alignment Tool Use ABG ABP ABPA F - Fasten L - Loosen C - Cut S - Surface treat R - Record M - Measure
  • 13. The General Move Sequence  Pemindahan objek secara manual dari satu tempat ke tempat lain secara bebas.  Dengan urutan kegiatan dalam gerakan umum :  A : jarak gerakan (action distance), terutama dalam arah horizontal  B : gerakan badan (body motion), terutama dalam arah vertikal  G : proses pengendalian (gain control)  P : penempatan (place)
  • 14. The General Move Sequence (2)  A meliputi semua gerakan atau perpindahan jari, tangan, kaki, dengan dengan pembebanan atau tidak.  B gerakan badan  G semua gerakan manual yang dilakukan untuk mendapatkan pengendalian objek dan juga gerak melepaskan pengendalian.  P meluruskan objek, mengurut objek, sebelum pengendalian objek dilepaskan.
  • 15. The General Move Sequence (3)  Secara umum, model ini menampilkan urutan ABG ABP A Mengambil Menyimpan Kembali  Kemudian berdasarkan aktivitas yang dilakukan dan disesuaikan dengan tabel, maka setiap paramater diberi indeks yang sesuai, sehingga urutannya menjadi AiBiGiAiBiPiAi
  • 16. The General Move Sequence (4)  Waktu pengerjaan ditentukan dengan menjumlahkan indeks (i) tiap parameter dan dikalikan dengan 10. Nilai yang diperoleh dalam TMU dikonversi ke detik atau menit atau jam sesuai kebutuhan.
  • 17. The General Move Sequence (5)  Jika ada pengulangan atau proses yang sama yang dilakukan maka digunakan tanda kurung pada aksi tersebut dan penambahan tanda kurung yang isinya frekuensi pengulangan.  Jumlah indeks adalah dengan menjumlahkan indeks parameter di luar tanda kurung, ditambah perkalian frekuensi pengulangan dengan jumlah indeks dalam tanda kurung.
  • 18. The General Move Sequence (6) Contoh : Seorang pekerja berjalan sejauh 5 langkah, mengambil baut kecil di lantai, kembali ke posisinya, dan meletakkan baut tersebut ke meja kerjanya Model Activity Sequence A10 B6 G1 A10 B0 P1 A0
  • 19. m ABGABPA General Move Index A= action distance B = Body motion G = Gain control P = Placement 0 <5 cm no body motion no gain control, hold No placement 1 within reach (but > 2 in.) light object lay aside loose fit 3 1-2 steps bend and arise with 50% occurence heavy or obstructed, or hidden, or interlocked Adjustments light pressure double 6 3-4 steps bend and arise with 100% occurence Position with care, or precision, of blind, or obstructed, or heavy pressure 10 5, 6, 7 steps Sit or stand 16 8, 9, 10 steps through door, or climb on or off, or stand and bend, or bend and sit MOST Parameters and Index Values for the General Move Activity Sequence Model
  • 20. The General Move Sequence (7)  Berapa lama waktunya?  Satuan waktu yang digunakan TMU.  1 TMU = 0.00001 jam <> 1 jam = 100000 TMU  1 TMU = 0.0006 menit <> 1 menit = 1667 TMU  1 TMU = 0.036 detik <> 1 detik = 27,8 TMU A10 B6 G1 A10 B0 P1 A0
  • 21. The General Move Sequence (8) A10 B6 G1 A10 B0 P1 A0  TMU tiap model pengurutan dihitung dengan menjumlahkan bilangan-bilangan indeks dan mengalikan jumlahnya dengan 10.  Jadi jumlah dari : A10 B6 G1 A10 B0 P1 A0 =10+6+1+1+10+0+1+0 = 28  Dan waktu untuk kegiatan tadi adalah 280 TMU yang mendekati 10.08 detik = 0.168 menit.
  • 22. The controlled move sequence (1)  Urutan ini berlaku untuk pemindahan obyek, dimana objek tersebut tetap bersentuhan dengan suatu permukaan atau digabungkan dengan objek lain selama pemindahan.  Parameter yang digunakan adalah ABG dengan tambahan MXI
  • 23. The controlled move sequence (2)  M meliputi semua gerakan yang diatur secara manual atau tindakan/gerakan objek melalui langkah yang dikendalikan.  X menunjukkan waktu proses, yang dilakukan oleh mesin dan bukan oleh tangan.  I gerak meluruskan, yang menunjukkan gerakan manual yang mengikuti gerakan terkendali atau pada akhir waktu pemrosesan untuk mencapai pelurusan objek.
  • 24. The controlled move sequence (3)  Gerakan terkendali terjadi karena dua keadaan:  Obyek dikendalikan karena kaitannya dengan obyek lain, seperti memijit tombol, membuka pintu, memutar tuas.  Obyek dikendalikan karena adanya kontak terhadap permukaan obyek lain, misalnya mendorong kotak diatas meja.
  • 25. The controlled move sequence (4)  Parameter M = push, pull, pivot.  Parameter X = karena proses yang dilakukan oleh mesin. A B G M X I A get move return Tiga Fase Gerakan Terkendali
  • 26. Contoh  Buatlah suatu model urutan aktivitas dan tentukan waktu normal untuk aktivitas kerja berikut: Seorang pekerja berjalan dua langkah, menggenggam tuas pengumpan mesin bubut yang tingginya sepinggang pekerja tersebut lalu menariknya kurang lebih 15 cm untuk mengarahkan pengumpanan. Waktu proses untuk memutar part 25 detik. Tidak ada alignment dan gerakan/aktivitasyang dilakukan pekerja di akhir waktu proses The controlled move sequence (5)
  • 27. Controlled Move Activity Sequence = A B G M X I A Index M = Move Controlled X = Process time I = Alignment Seconds Minutes 1 Push, pull, pivot, button, switch, knob ( 12 in) 0,5 0,01 Align to one point 3 Push and pull, turn, open, seat, shift, press, resistance encountered, or 2 stages of control ( 12 in); 1 crank of lever 1,5 0,02 Align to 2 points, Close align (  4 in) 6 Open and shut, operate, push or pull: with 1 or 2 steps (>12 in.); 3 cranks of lever 2,5 0,04 Align to 2 points, Close align (> 4 in) 10 Manipulate, maneuver, push, or pull with 3, 4, or 5 steps; 6 cranks of lever 4,5 0,07 Precision align 16 Push or pull with 6, 7, 8, or 9 steps included; 11 cranks of lever 7,0 0,11 High Precision align MOST Parameters and Index Values for the Controlled Move Activity Sequence Model *Untuk waktu proses lebih lama dari tertera di tabel maka waktu proses dikalikan dengan 2,78 dan dibulatkan ke atas sehingga diperoleh nilai index bagi parameter X
  • 28.  Merujuk pada kedua tabel, dan mengalikan 25 detik dengan 2,78 sehingga diperoleh nilai 69,5 untuk parameter X (dibulatkan ke 70) selanjutnya diperoleh model urutan aktivitas sebagai berikut: The controlled move sequence (6) A3 B0 G1 M1 X70 I0 A0
  • 29. The controlled move sequence (7) A3 B0 G1 M1 X70 I0 A0 A3 = take 2 steps B0 = no body motion X70 = waktu proses 25 detik G1= gains control of lever M1 = pull the lever up 15 cm I0 = no alignment A0 = no motion Penjumlahan index value = 75 dikalikan 10 diperoleh 750 TMU sekitar 27 detik. Proses bubut sudah termasuk kecuali 2 detik untuk urutan aktivitasnya
  • 30. The Tool Use Sequence (1)  Urutan ini berlaku bagian gerakan yang menggunakan atau memakai bantuan alat-alat tangan seperti tang, kunci inggris, obeng, martil dan lain-lain.  Jadi diawali dengan gerakan-gerakan umum dan dilanjutkan dengan pengukuran waktu untuk gerakan yang dilakukan oleh tangan yang mengunakan alat bantu.
  • 31. The Tool Use Sequence (2)  Urutan umumnya : Diisi parameter F, L, C, S, M, R, dan T Indeks parameter A, B, G, dan P diperoleh tabel General Move Sequence
  • 32. The Tool Use Sequence (3)  F = fasten (mengencangkan)  C = cut  L = loosen (mengendurkan)  S = surface treat (mis. Ampelas)  M = measure  R = record  T = think Parameter Tool Action: F, L, C, S, M, R, dan TParameter Tool Action: F, L, C, S, M, R, dan T
  • 33. Referensi  Sutalaksana, 1979, Teknik Tata Cara Kerja, Penerbit ITB  Yanto, dkk, 2017, Ergonomi, Dasar-dasar Studi Waktu dan Gerakan Untuk Analisis Dan Perbaikan Sistem Kerja, Andi Publisher, Yogyakarta  Groover, M. P. 2017, Work Systems: The Methods, Measurement & Management Of Work, Pearson India  Kanawaty, G., 1992, Introduction to Work Study, ILO publication, Geneva  MOST, materi kuliah Teknik Industri ITB