Dokumen tersebut membahas tentang analisis FMEA (Failure Mode and Effects Analysis) yang dirancang untuk mengidentifikasi potensi kegagalan pada produk atau proses, penyebab kegagalan, dan efek kegagalan. Terdapat tiga jenis FMEA yaitu FMEA sistem, desain, dan proses. FMEA bertujuan untuk meningkatkan desain dan proses manufaktur dengan mengidentifikasi masalah potensial. FMEA melibatkan penilaian tingkat kepar
2. Pendahuluan
FMEA adalah sebuah metode yang dirancang untuk:
Mengidentifikasi dan memahami sepenuhnya suatu potensi kegagalan pada produk atau
proses tertentu, penyebab kegagalan, serta efek kegagalan pada sistem atau pengguna
akhir.
Menilai risiko yang terkait dengan mode, efek, dan penyebab kegagalan yang
diidentifikasi, dan memprioritaskan masalah untuk tindakan korektif.
Mengidentifikasi dan melakukan tindakan korektif untuk mengatasi masalah yang
paling serius.
3. Pendahuluan
FMEA adalah teknik analisis:
Dilakukan oleh tim yang beranggotakan para ahli dari berbagai disiplin ilmu.
Menganalisis sejak awal secara menyeluruh terhadap desain produk, proses
pembuatan, dan pengembangan.
Menemukan dan memperbaiki kelemahan sebelum produk sampai ke tangan
pelanggan.
4. Pendahuluan
FMEA harus menjadi serangkaian panduan tindakan yang
lengkap dalam proses pengembangan produk / proses
manufaktur / proses perakitan, yang dapat mengurangi
risiko kegagalan pada sistem, subsistem, dan komponen
ke tingkat yang dapat diterima
5. Pendahuluan
Melakukan aktivitas FMEA dengan hanya mengisi formulir pada saat Proses
Pengembangan Produk, kemudian mengarsipkannya, dan tidak pernah ditinjau kembali,
adalah pemborosan waktu dan tidak menambah nilai.
Jika FMEA tidak digunakan sebagai panduan dalam proses pengembangan, mengapa
harus membuang waktu dan sumber daya untuk melakukannya sejak awal?
Jika FMEA digunakan secara efektif di seluruh siklus hidup produk, maka akan
menghasilkan peningkatan yang signifikan terhadap keandalan, keselamatan, kualitas,
pengiriman, dan biaya.
6. Jenis-jenis
TIGA jenis FMEA yang paling umum:
1. FMEA - SISTEM
2. FMEA - DESAIN
3. FMEA - PROSES
7. Tujuan
Tujuan utama FMEA adalah untuk meningkatkan desain,
1. Pada FMEA-Sistem, tujuannya adalah untuk meningkatkan / memperbaiki
desain sistem.
2. Pada FMEA-Desain, tujuannya adalah untuk meningkatkan / memperbaiki
desain komponen atau subsistem.
3. Pada FMEA-Proses, tujuannya adalah untuk meningkatkan / memperbaiki
desain proses manufaktur.
8. Tujuan
Tujuan lain dari FMEA:
1. Mengidentifikasi bahaya dan mencegah kecelakaan
2. Meminimalkan hilang atau turunnya performa produk
3. Meningkatkan rencana pengujian dan verifikasi (dalam FMEA-Sistem atau Desain)
4. Meningkatkan Rencana Kontrol Proses (dalam hal FMEA-Proses)
5. Mempertimbangkan perubahan pada desain produk atau proses pembuatan
6. Mengidentifikasi karakteristik produk atau proses yang signifikan
7. Mengembangkan rencana Perawatan Preventif untuk mesin dan peralatan
9. FMEA - SISTEM
Menganalisis sistem secara keseluruhan.
FOKUS pada kekurangan sistem, termasuk
1. Keamanan sistem dan Integrasi sistem
2. Interface antara sub-sistem atau dengan sistem yang lainnya
3. Interaksi antara sub-sistem atau dengan lingkungan sekitarnya
4. Kegagalan pada satu sistem (dimana kegagalan pada satu sistem dapat
berakibat kegagalan pada seluruh sistem)
5. Interaksi manusia
10. FMEA - DESAIN
FMEA-Desain biasanya mengasumsikan produk akan diproduksi sesuai dengan spesifikasi.
FOKUS pada kekurangan terkait desain produk dengan penekanan pada
1. Memastikan keamanan pengoperasian produk dan produk yang handal
selama masa hidup produk
2. Meningkatkan / memperbaiki desain produk
3. Interface antara komponen yang berdekatan
11. FMEA - PROSES
FMEA-PROSES biasanya mengasumsikan desain produk yang bagus
FOKUS pada proses manufaktur dengan penekanan pada
1. Meningkatkan / memperbaiki proses manufaktur
2. Memastikan produk dibuat dengan mengikuti persyaratan desain dengan cara
yang aman, dan meminimalkan waktu-henti (down-time), scrap, dan rework
3. Proses kedatangan barang, pengangkutan material, penyimpanan,
pemeliharaan peralatan, proses manufaktur, proses perakitan, dan pelabelan
FMEA-PROSES menganalisis proses manufaktur / proses perakitan
14. Item1
"Item" adalah fokus dari proyek FMEA.
Pada FMEA-Sistem, “item” adalah
sistem itu sendiri.
Pada FMEA-Desain, “item” adalah
subsistem atau komponen yang
sedang dianalisis.
Pada FMEA-Proses, “item” merupakan
salah satu langkah spesifik dari proses
pembuatan atau perakitan yang
sedang dianalisis
Contoh: Subsistem rem tangan sepeda
15. Function / Fungsi2
Function atau Fungsi adalah apa yang ingin dicapai oleh item atau proses,
biasanya dengan standar kinerja atau persyaratan tertentu.
Pada FMEA-Desain, yang dimaksud dengan fungsi
adalah adalah tujuan utama dari desain item
tersebut.
Pada FMEA-Proses, fungsi adalah tujuan Utama dari
proses manufaktur / proses perakitan
Contoh: (Item REM harus)
memberikan gaya gesekan yang memadai / benar antara
bantalan rem dengan pelek roda untuk menghentikan
sepeda dengan aman pada jarak yang diperlukan, dalam
semua kondisi pengoperasian.
16. Failure Mode / Mode Kegagalan3
Kegagalan adalah ketidakberhasilan / tidak tercapainya tujuan / keadaan tidak berfungsi
Mode adalah cara terjadinya sesuatu
Mode Kegagalan adalah cara dimana suatu item berpotensi gagal memenuhi atau
memberikan fungsi yang dimaksud dan persyaratan terkait.
Contoh: (Item REM….)
Gaya gesek yang ditimbulan bantalan rem terhadap pelek roda
tidak atau kurang memadai.
17. Memberikan
gaya gesek yang
benar antara
bantalan rem
dengan pelek
roda untuk
menghentikan
sepeda dengan
aman pada jarak
yang diperlukan,
dalam semua
kondisi
pengoperasian.
Rem
Tangan
Item Fungsi
Mode
Kegagalan
Potensial
Rem hujan lebatMemberikan
gaya gesek
yang benar
antara bantalan
rem dengan
pelek roda
untuk
menghentikan
sepeda dengan
aman pada
jarak yang
diperlukan,
dalam semua
kondisi
pengoperasian.
Gaya
gesekan
antara
bantalan
rem dan
pelek roda
yang tidak
atau kurang
memadai.
Rem
Tangan
18. Effect / Efek4
Ada lebih dari satu efek untuk setiap mode kegagalan.
Efek adalah konsekuensi dari kegagalan pada sistem atau pengguna akhir.
Namun, biasanya tim FMEA akan menggunakan efek akhir paling serius untuk dianalisis.
Contoh: (gaya gesek bantalan rem pada pelek roda kurang atau tidak memadai)
Efeknya:
Roda sepeda tidak melambat ketika tuas rem ditarik dan berpotensi
mengakibatkan kecelakaan.
Pada FMEA – Proses, efek yang dipertimbangkan adalah pada saat proses manufaktur,
proses perakitan, sistem secara keseluruhan, atau efek pada pengguna akhir.
Efek kegagalan ini bisa dideskripsikan sebagai efek tunggal pada sistem dan atau pada
pengguna akhir; atau efek pada tiga level, yaitu efek local, efek pada tingkat yang lebih tinggi,
dan efek akhir
19. Severity / Tingkat Kegawatan5
Peringkat dibuat berdasarkan kriteria dari skala keparahan
Severity adalah tingkat kegawatan dari efek yang paling serius dari mode kegagalan
Contoh:
(Roda sepeda tidak melambat ketika tuas rem ditarik dan berpotensi mengakibatkan
kecelakaan)
Tingkat Kegawatannya = 10
Peringkat ditentukan tanpa mempertimbangkan kemungkinan terjadinya atau kemampuan
untuk mendeteksinya
Dalam lingkup FMEA tertentu, nilai peringkat berlaku relatif
20. Severity / Tingkat Kegawatan5
Contoh Kriteria dan Peringkat Kegawatan (Severity) pada FMEA-Desain
Efek Kriteria Peringkat
Berbahaya terhadap keselamatan
Dapat membahayakan konsumen, tidak sesuai dengan peraturan pemerintah, tidak ada peringatan 10
Dapat membahayakan konsumen, tidak sesuai dengan peraturan pemerintah, ada peringatan 9
Hilang atau berkurangnya fungsi
utama
Hilangnya fungsi utama, peralatan tidak dapat beroperasi, tidak ada efek terhadap keselamatan 8
Berkurangnya fungsi utama, peralatan dapat beroperasi tapi performanya menurun 7
Hilang atau berkurangnya fungsi
tambahan
Hilangnya fungsi tambahan, peralatan bisa beroperasi tapi pengguna tidak nyaman 6
Berkurangnya fungsi tambahan, peralatan bisa beroperasi, tapi tingkat kenyamanan pengguna menurun 5
Gangguan / cacat
Tampilan kurang menarik, bising, peralatan dapat beroperasi. Lebih dari 75% pelanggan mengetahui kondisi cacat 4
Tampilan kurang menarik, bising, peralatan dapat beroperasi. Sekitar 50% pelanggan mengetahui kondisi cacat 3
Tampilan kurang menarik, bising, peralatan dapat beroperasi. Sekitar kurang dari 25% pelanggan mengetahui kondisi cacat 2
Tidak ada efek Efek tidak dapat dilihat 1
21. Item Fungsi
Mode
Kegagalan
Potensial
Rem hujan lebatMemberikan
gaya gesek
yang benar
antara bantalan
rem dengan
pelek roda
untuk
menghentikan
sepeda dengan
aman pada
jarak yang
diperlukan,
dalam semua
kondisi
pengoperasian.
Gaya
gesekan
antara
bantalan
rem dan
pelek roda
yang tidak
atau kurang
memadai.
Rem
Tangan
Roda
sepeda
tidak
melambat
ketika tuas
rem ditarik
dan
berpotensi
mengakibat
kan
kecelakaan
Tingkat
Kegawat
an
Efek
Kegagalan
Potensial
10
22. Cause / Penyebab Kegagalan6
Cause / Penyebab adalah alasan spesifik suatu kegagalan, biasanya dicari dengan cara
bertanya “why / mengapa" sampai akar permasalahan ditentukan.
Pada FMEA-Desain, penyebabnya adalah desain yang kurang efektif yang menghasilkan
mode kegagalan.
Pada FMEA-Proses, penyebabnya adalah proses manufaktur atau perakitan yang kurang
baik sehingga menghasilkan mode kegagalan.
Kegagalan pada komponen, penyebabnya harus dianalisis sampai ke tingkat kegagalan
mekanisme / sub-sistem / sistem.
Bisa jadi ada banyak penyebab untuk satu kegagalan yang terjadi.
Contoh: kabel rem putus, material asing menghalangi gesekan rem
23. Occurence / Kejadian7
Occurence / Kejadian adalah nomor peringkat yang dikaitkan dengan kemungkinan
bahwa mode kegagalan dan penyebabnya akan terjadi dalam item yang dianalisis.
Pada FMEA-Sistem dan FMEA-Desain, kemungkinan terjadi dipertimbangkan selama
masa desain produk
Pada FMEA-Proses, kemungkinan terjadi dipertimbangkan selama proses manufaktur
Occurrence ini berdasarkan kriteria dari skala kejadian yang sesuai
Peringkat yang ditentukan bersifat relative bukan mutlak, ditentukan tanpa
mempertimbangkan tingkat kegawatan dan kemungkinan terdeteksi
Contoh: 6
24. Occurence / Kejadian7
Contoh Kriteria Kejadian pada FMEA-Desain
Kemungkinan Gagal Kriteria: Penyebab Kejadian Peringkat
Sangat Tinggi Teknologi baru / desain baru, tidak ada histori 10
Tinggi
Kegagalan tidak dapat dihindari pada desain baru, aplikasi baru, atau perubahan siklus kerja / kondisi operasi 9
Kegagalan mungkin terjadi pada desain baru, aplikasi baru, atau perubahan siklus kerja / kondisi operasi 8
Kegagalan tidak tentu terjadi pada desain baru, aplikasi baru, atau perubahan siklus kerja / kondisi operasi 7
Moderat
Sering gagal pada desain yang serupa atau ketika simulasi dan pengujian desain 6
Sesekali terjadi gagal pada desain yang serupa atau ketika simulasi dan pengujian desain 5
Kegagalan terisolasi pada desain yang serupa atau ketika simulasi dan pengujian desain 4
Rendah
Kegagalan terisolasi pada desain yang hampir identik atau ketika simulasi dan pengujian desain 3
Tidak ada kegagalan yang terlihat pada desain yang hampir identik atau ketika simulasi dan pengujian desain 2
Sangat rendah Kegagalan dapat dihilangkan melalui kontrol pencegahan 1
25. Item Fungsi
Mode
Kegagalan
Potensial
Rem hujan lebatMemberikan
gaya gesek
yang benar
antara bantalan
rem dengan
pelek roda
untuk
menghentikan
sepeda dengan
aman pada
jarak yang
diperlukan,
dalam semua
kondisi
pengoperasian.
Gaya
gesekan
antara
bantalan
rem dan
pelek roda
yang tidak
atau kurang
memadai.
Rem
Tangan
Roda
sepeda
tidak
melambat
ketika tuas
rem ditarik
dan
berpotensi
mengakibat
kan
kecelakaan
Tingkat
Kegawat
an
Efek
Kegagalan
Potensial
10
Penyebab
Kegagalan
Potensial
1. Kabel rem
putus
2. Material
asing
menghalangi
gesekan rem
Tingkat
Kejadian
6
2
3. Kabel rem
seret karena
kurang
pelumasan
atau terlilit
4
26. Control / Kontrol8
Kontrol metode atau tindakan yang direncanakan, atau sudah ada, untuk mengurangi
atau menghilangkan risiko dari setiap penyebab kegagalan potensial.
Kontrol dapat menjadi metode untuk mencegah atau mendeteksi penyebab kegagalan
selama pengembangan produk, atau tindakan untuk mendeteksi masalah selama masa
servis sebelum menjadi bencana.
Ada banyak “kontrol” untuk setiap penyebab kegagalan
27. Kontrol Pencegahan8
Pada FMEA-Sistem atau FMEA-Desain, kontrol pencegahan ini menjelaskan bagaimana
penyebab, mode, dan efek kegagalan karena desain dicegah berdasarkan tindakan saat
ini atau yang direncanakan
Kontrol pencegahan ini bertujuan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah
dan digunakan sebagai masukan untuk peringkat kejadian.
Contoh:
Pemilihan kabel rem berdasarkan ANSI #ABC
28. Kontrol Deteksi8
Pada FMEA-Sistem atau FMEA-Desain, kontrol deteksi ini menjelaskan bagaimana
penyebab dan mode kegagalan karena desain dicegah berdasarkan tindakan saat ini
atau yang direncanakan sebelum desain produk diteruskan ke produksi, dan digunakan
sebagai input untuk peringkat deteksi
Kontrol deteksi ini bertujuan untuk meningkatkan deteksi masalah sebelum masalah
tersebut sampai ke pengguna akhir
Contoh:
Durability Test / uji ketahanan sistem sepeda #789
29. Deteksi9
Deteksi adalah nomor peringkat kontrol terbaik dari daftar kontrol deteksi, berdasarkan
kriteria skala deteksi
Mempertimbangkan kemungkinan men-deteksi mode atau penyebab kegagalan sesuai
dengan kriteria yang ditentukan
Nomor peringkat adalah relative pada FMEA tertentu
Ditentukan tanpa mempertimbangkan tingkat kegawatan atau kemungkinan terjadinya
30. Deteksi9
Contoh Kriteria Deteksi pada FMEA-Desain
Kemungkinan Deteksi Kriteria: Kemungkinan Deteksi oleh Kontrol Desain Peringkat
Tidak ada peluang Tidak ada kontrol desain, tidak bisa dideteksi, tidak dianalisis 10
Sangat tidak mungkin
Analisis desain / kontrol deteksi mempunyai kemampuan deteksi yang lemah; analisis virtual (seperti CAE,
FEA, dll) tidak ada korelasi dengan kondisi operasi actual
9
Tidak mungkin
Validasi produk setelah selesai desain menggunakan sistem tes lulus / gagal (contoh: pengetesan sub-sistem
atau sistem dengan kriteria dapat diterima, seperti evaluasi pengiriman, handling, dll)
8
Sangat rendah
Validasi produk setelah selesai desain menggunakan sistem tes untuk gagal (contoh pengetesan sub-sistem
atau sistem sampai terjadi kegagalan, pengecekan sistem interaksi)
7
Rendah
Validasi produk setelah selesai desain menggunakan sistem tes degradasi (contoh: pengecekan fungsi
subsistem / sistem setelah durability test)
6
Moderat
Validasi produk sebelum selesai desain menggunakan sistem tes lulus / gagal (contoh: kriteria dapat diterima
untuk performa, pengecekan fungsi, dll)
5
Cukup Tinggi
Validasi produk sebelum selesai desain menggunakan sistem tes untuk gagal (contoh: sampai bocor, yield,
retak, dll)
4
Tinggi
Validasi produk sebelum selesai desain menggunakan sistem tes degradasi (contoh: tren data, nilai sebelum /
sesudah, dll)
3
31. Item Fungsi
Mode
Kegagalan
Potensial
Rem hujan lebatMemberikan
gaya gesek
yang benar
antara bantalan
rem dengan
pelek roda
untuk
menghentikan
sepeda dengan
aman pada
jarak yang
diperlukan,
dalam semua
kondisi
pengoperasian.
Gaya
gesekan
antara
bantalan
rem dan
pelek roda
yang tidak
atau kurang
memadai.
Rem
Tangan
Roda
sepeda
tidak
melambat
ketika tuas
rem ditarik
dan
berpotensi
mengakibat
kan
kecelakaan
Tingkat
Kegawatan
Efek
Kegagalan
Potensial
10
Penyebab
Kegagalan
Potensial
1. Kabel rem
putus
2. Material
asing
menghalangi
gesekan rem
Tingkat
Kejadian
6
2
3. Kabel rem
seret karena
kurang
pelumasan
atau terlilit
4
Kontrol
Pencegahan
Pemilihan
material
kabel rem
berdasarkan
ANSI #ABC
Panduan
desain rem
tangan
#123
Kontrol
Deteksi
Panduan Uji
Ketahanan
Sepeda
# 456
Panduan Uji
Ketahanan
Sepeda
# 456
Deteksi
4
3
4
32. Nomor Prioritas Risiko (RPN)10
RPN adalah peringkat numerik dari setiap
mode / penyebab kegagalan potensial
yang terdiri dari 3 (tiga) elemen:
1. Tingkat kegawatan
2. Tingkat kemungkinan terjadi
3. Tingkat kemungkinan terdeteksi
Contoh: RPN = 10 x 6 x 4 = 240
RPN bukan representasi sempurna,
bersifat subjektif, dan tidak terus-
menerus.
RPN dengan nilai tertinggi harus menjadi
prioritas untuk diperbaiki pada tingkat
kegawatannya.
33. Rekomendasi Tindakan11
Rekomendasi tindakan adalah tugas yang disarankan oleh tim FMEA untuk mengurangi atau
menghilangkan risiko yang menjadi potensi penyebab kegagalan
Tim FMEA harus mempertimbangkan:
Kontrol yang ada sekarang
Prioritas dari hal yang penting
Biaya dan keefektifan tindakan koreksi
Beberapa tindakan koreksi yang disarankan untuk suatu penyebab kegagalan
Contoh: meminta FMEA-D / FMEA-P dari supplier kabel rem yang disetujui oleh tim FMEA
internal
34. Tindakan yang sudah dilakukan12
Action Taken adalah tindakan khusus yang sudah diterapkan / dilakukan untuk mengurangi
risiko ke tingkat yang dapat diterima
Tindakan tersebut harus ada korelasi dengan tindakan spesifik yang direkomendasikan
Contoh: supplier kabel rem telah menyelesaikan FMEA-D dan FMEA- P, dan telah disetujui
oleh tim FMEA internal
Tindakan tersebut harus efektif untuk menurunkan tingkat kegawatan, tingkat kemungkinan
terjadi, tingkat deteksi, sehingga menurunkan tingkat RPN.
35. Item Fungsi
Mode
Kegagalan
Potensial
Rem hujan lebatMemberikan
gaya gesek
yang benar
antara bantalan
rem dengan
pelek roda
untuk
menghentikan
sepeda dengan
aman pada
jarak yang
diperlukan,
dalam semua
kondisi
pengoperasian.
Gaya
gesekan
antara
bantalan
rem dan
pelek roda
yang tidak
atau kurang
memadai.
Rem
Tangan
Roda
sepeda
tidak
melambat
ketika tuas
rem ditarik
dan
berpotensi
mengakibat
kan
kecelakaan
Tingkat
Kegawatan
Efek
Kegagalan
Potensial
10
Penyebab
Kegagalan
Potensial
1. Kabel rem
putus
2. Material asing
menghalangi
gesekan rem
Tingkat
Kejadian
6
2
3. Kabel rem
seret karena
kurang
pelumasan
atau terlilit
4
Kontrol
Pencegahan
Pemilihan
material
kabel rem
berdasarkan
ANSI #ABC
Panduan
desain rem
tangan
#123
Kontrol
Deteksi
Panduan Uji
Ketahanan
Sepeda
# 456
Panduan Uji
Ketahanan
Sepeda
# 456
tu
Deteksi
4
3
4
RPN
240
60
160
Rekomendasi
Tindakan
Desain ulang
jalur kabel
untuk
mengurangi
gesekan dan
membuat
sistem
pelumasan
-
Meminta FMEA-D
/ FMEA-P dari
supplier kabel
rem
Modifikasi desain
kabel rem untuk
meningkatkan
kekuatan dan
mengembangkan
uji-kekuatan kabel
rem
36. FMEA…
Jika hanya mengisi formulir, maka anda hanya perlu mengetahui definisinya saja
FMEA memiliki potensi untuk mengantisipasi dan mencegah masalah, mengurangi biaya,
mempersingkat waktu pengembangan produk, dan menghasilkan produk dan proses yang
aman dan sangat andal.
Untuk memperoleh hasil terbaik dari FMEA, perusahaan harus fokus pada faktor kunci
keberhasilan.
37. Faktor-faktor Kesuksesan FMEA
Mengerti dasar-dasar, prosedur, konsep, dan definisi FMEA
Buat rencana / persiapan untuk setiap proyek FMEA
Menerapkan setiap pengetahuan yang diperoleh dan menentukan target kualitas
Menyiapkan fasilitas
Menerapkan proses FMEA di seluruh bagian perusahaan
38. Persiapan FMEA
Menentukan ruang lingkup proyek FMEA
Tentukan ruang lingkup dan batas-batas yang jelas
Membentuk tim FMEA yang tepat (tidak dilakukan oleh satu atau dua orang saja)
Menetapkan aturan dan asumsi dasar
Mengumpulkan informasi
Persiapan dan pertemuan rutin tim FMEA
39. Menerapkan Pengetahuan
Banyak yang dapat dipelajari dengan cara mengamati kesalahan yang dilakukan
perusahaan dalam melakukan FMEA
Kesalahan umum kadang muncul berulang kali
Perhatikan apa yang menjadi sebab utama FMEA dibuat dengan tidak benar
Perhatikan apa yang menjadi penyebab FMEA efektif mencapai sasaran mutu
40. Menyediakan Fasilitas
Pemimpin FMEA perlu mengembangkan keterampilan para ahli:
Brainstorming
Meningkatkan Partisipasi
Aktif Mendengarkan
Kontrol Diskusi
Membuat Keputusan
Manajemen Konflik
Mengelola pada Level Detail
Mengelola Waktu
Mengembangkan Kreativitas Tim
41. Menerapkan FMEA
Dukungan manajemen untuk strategi dan sumber daya
Peran dan tanggung jawab
Tinjaun manajemen untuk masalah-masalah yang berisiko tinggi
Audit FMEA
Melakukan tindakan yang direkomendasikan oleh FMEA
Umpan balik untuk mengambil pelajaran
42. Penutup
Ketika dilakukan dengan benar, FMEA dapat mengantisipasi dan mencegah
masalah, mengurangi biaya, mempersingkat waktu pengembangan produk,
dan mencapai produk dan proses yang aman dan sangat andal.