1. Present Worth Analysis
(Analisis Nilai Sekarang)(Analisis Nilai Sekarang)
Simon Patabang, ST., MT.
Universitas Atma Jaya
Makassar
2. Minimum Attractive Rate Of Return (MARR)
• MARR adalah suku bunga bank yang menarik
karena besarnya lebih kecil daripada suku bunga
investasi. Hal ini dapat membantu memperlancar
pembayaran pinjaman berdasarkan Nilai Sekarang
• Tingkat suku bunga tersebut akan dijadikan dasar
keputusan manajemen sehubungan dengankeputusan manajemen sehubungan dengan
pemilihan alternatif-alternatif investasi.
• Jika suku bunga investasi lebih besar dari suku
bunga bank atau Minimum Atractive Rate of Return
(MARR), maka investasi tersebut dapat dilakukan,
jika tidak maka lebih ekonomis menyimpan uang di
bank.
3. • Tiap jenis investasi bisa memiliki tingkat MARR yang
berbeda. Misalnya usaha manufaktur dapat memiliki
tingkat MARR yang berbeda dengan usaha pertanian,
perhotelan, dsb.
• Penentuan MARR harus mempertimbangkan
beberapa hal, yaitu :beberapa hal, yaitu :
1. Cost of Capital (Biaya Modal)
2. Cost of Opportunity Loss (Biaya Hilangnya
Kesempatan)
3. Risk Investment (Resiko investasi)
4. 1. Cost of Capital (Biaya Modal)
Jika sumber modal investasi adalah dana pinjaman,
maka penentuan MARR harus mempertimbangkan
beberapa hal yaitu :
• Biaya modal (tingkat suku bunga pinjaman ditambah
dengan faktor-faktor resiko investasi).
• Return (pengembalian) dari investasi yang dilakukan
minimal harus menutupi biaya modal yang
digunakan.
• Jumlah uang yang tersedia, dan sumber biaya dari
mana dana tersebut diadakan (equity atau debt
financing) perlu dipertimbangkan pula.
5. • Misalnya Proyek A dibangun dengan modal investasi
berupa pinjaman kredit dari sebuah Bank dengan
tingkat bunga 16%/tahun, maka investasi yang
dilakukan dikatakan layak jika memberikan return
sama atau lebih dari 16%/tahun
• Atau proyek A harus menghasilkan Nilai Bersih
Sekarang atau Net Present Value (NPV) yang positip
atau Nilai Aliran dana tahunan yg sama atau Net
Equivalence Uniform Annual Cash Flow (EUAC) yang
positif.
6. 2 Cost of Opportunity Loss
Bila investasi dilakukan dengan menggunakan modal
sendiri, maka penentuan MARR harus mempertim-
bangkan biaya hilangnya kesempatan yang tidak diambil
karena kita memutuskan atau menjatuhkan pilihan pada
alternatif lain.
Misalnya Proyek B dengan investasi senilai Rp. 10 M
dengan modal sendiri, maka investasi tersebut
menghilangkan kesempatan untuk memperoleh return
dengan modal sendiri, maka investasi tersebut
menghilangkan kesempatan untuk memperoleh return
pada alternatif investasi lainnya.
Seperti :
• Hilangnya kesempatan untuk membeli Sertifikat Bank
Indonesia (SBI) dengan suku bunga 70% /tahun ( = Rp. 7
Trilyun /tahun) atau
• Hilangnya kesempatan untuk berinvestasi di tempat
lain.
7. 3 Risk Investment
• Suatu investasi akan mengandung resiko.
• Besar kecilnya resiko akan sangat tergantung pada
kemampuan manajemen (investor) untuk mencari
informasi – informasi yang relevan dengan kegiataninformasi – informasi yang relevan dengan kegiatan
investasi yang dilakukan.
• Semakin sedikit informasi yang dimiliki semakin
besar resiko investasi yang harus ditanggung,
demikian sebaliknya.
8. Present Worth (PW)
• Metode PW biasa digunakan pada analisis dari berbagai
usulan alternatif biaya maupun studi kelayakan investasi.
• Analisis Nilai Sekarang adalah suatu metode yang
didasarkan kepada keekivalenan nilai dari seluruh
cashflow (biaya masuk dan keluar) pada waktu sekarang
(present).(present).
• Untuk memperoleh Nilai Sekarang sebagai fungsi i% dari
serangkaian aliran kas (masuk dan keluar) yang berada
pada periode di depan titik sekarang, perlu didiskon ke
masa sekarang dengan menggunakan suatu tingkat
bunga bank (MARR) selama periode tertentu.
9. di mana :
i = tingkat bunga efektif (MARR) per tahun (per periode
pemajemukan)
k = indeks periode pemajemukan (0 ≤ k ≤ n)
Fk = arus kas pada periode di depan
n = periode analisis
10. Analisis Nilai Sekarang digunakan sebagai
pengambilan keputusan atas alternatif investasi dengan
kriteria sbb:
11. Selain kondisi di atas, dalam beberapa kasus
pengambilan keputusan terhadap beberapa alternatif
yang dikaji memiliki masa fungsi/masa pelayanan :
1. Yang sama dengan periode analisis (study period)
2. Yang berbeda dengan periode analisis2. Yang berbeda dengan periode analisis
3. Yang permanent/abadi (>50 tahun), seperti
halnya pengkajian terhadap proyek-proyek
pemerintah.
12. Contoh :
1. Gedung baru Atma Jaya merencanakan akan
menggunakan Elevator. Ada 2 buah pilihan yaitu
elevator X dan Y. Kedua jenis elevator memiliki masa
pakai (service life) 20 tahun, tanpa nilai sisa pada
akhir masa pakainya. Biaya Investasi elevator Xakhir masa pakainya. Biaya Investasi elevator X
$200.000 dengan biaya operational dan
maintenance (Annual O&M Cost) $30.000 per
tahun. Sedangkan elevator Y investasinya $250.000
dengan biaya operasional dan maintenance $20.000
per tahun. Elevator jenis manakah yang harus
dipilih jika diketahui MARR 10% per tahun.
13. Penyelesaian :
Elevator x : P = $200.000, n=20, A= $30.000
Elevator y : P = $250.000, n=20, A= $20.000
i=10%
PX = $ 200.000 + 30.000 (P/A,10%,20)
= $ 200.000 + 30.000 (8,514)= $ 200.000 + 30.000 (8,514)
= $455.420
PY = $ 250.000 + 20.000 (P/A,10%,20)
= $ 250.000 + 20.000 (8,514)
= $420.280
Kesimpulan : Pilih Elevator Y karena biayanya lebih kecil
14. 2. Sistem Pelayanan Pelanggan lama (sistem manual)
akan diganti dengan Sistem Pelayanan Semi
Komputerisasi atau dengan dengan Sistem
Komputerisasi penuh. Sistem lama menghabiskan
biaya OAM (operational and maintenance) Rp.400
Juta per tahun, Semi Komputerisasi membutuhkan
Initial Costs Rp. 250 Juta dan mampu menghematInitial Costs Rp. 250 Juta dan mampu menghemat
biaya OAM Rp.100 juta per tahun, sedangkan
sistem Komputerisasi penuh membutuhkan initial
costs Rp. 400 Juta dengan penghematan biaya OAM
Rp.150 juta pada tahun pertama, Rp.175 juta pada
tahun kedua, Rp. 200 juta pada tahun ketiga, dan
Rp.225 juta
15. pada tahun keempat. Jika MARR 12%/tahun dan periode
analisis 4 tahun sistem manakah yang sebaiknya dipilih.
Penyelesaian :
Sistem Manual :
A =400 juta, i=12%, n=4, P = ?
P = A (P/A,i%,n)
P = 400jt (P/A,12%,4) = 400 jt (3,037)
P = Rp. 1.214,8 Juta
16. Semi Komputerisasi
Pawal= 250 jt, A=300 jt, i=12%,n=4
P = Pawal + A (P/A,i%,n)
P = 250 juta + 300 (P/A,12%,4)
P = 250 juta + 300 (3,037)
P = Rp. 1.161,1 Juta
17. i=12%, n=4, Pawal=400jt, G=25jt
Komputerisasi Penuh
i=12%, n=4, Pawal=400jt, G=25jt
P = 400 juta + {250 (P/A,12%,4) - 25 (P/G,12%,4)}
P = 400 juta + {250 (3,037) - 25(4,127)}
P = Rp. 1.262,25 Juta
Keputusan :
Minimize Cost -> Pilih alternatif Semi Komputerisasi
18. 3. PT. Telkom sedang mempertimbangkan keputusan
untuk membeli alat Sistem Kontrol Telepon
(kapasitas 1000 lines). Ada 3 vendor yang
menawarkan alat tsb yaitu ATT, EWSD, NEAX. Jika
diketahui MARR = 20%, vendor manakah yang
sebaiknya dipilih? Karaketeriistik biaya alat dari
ketiga Vendor tersebut adalah sebagai berikutketiga Vendor tersebut adalah sebagai berikut
(dalam ribuan US$):
19. Diketahui :
ATT : Pawal = 1.250.000 , A=40.000,F= 125.000
EWSD : Pawal = 1,1juta, A= 50.000, F= 110.000
NEAX : Pawal = 1 juta, A=60.000, F=100.000
i=20%, n = 15i=20%, n = 15
Ditanyakan :
Vendor manakah yang sebaiknya dipilih?
20. Penyelesaian :
Vendor ATT :
PW = Pawal + A(P/A,20%,15) – F (P/F,20%,15)
PW = $1.250.000+40.000(P/A,20%,15) –PW = $1.250.000+40.000(P/A,20%,15) –
125.000(P/F,20%,15)
P = $1.250.000+40.000(5,8474)-125.000 (0,1229)
P = $1.468.534
21. Vendor EWSD :
PW = Pawal + A(P/A,20%,15) – F (P/F,20%,15)
PW = $1.100.000+50.000(P/A,20%,15)
– 110.000 (P/F,20%,15)– 110.000 (P/F,20%,15)
P = $1.100.000+50.000(5.8474)-110.000(0,1229)
P = $1.378.581
22. Vendor NEAX:
PW = Pawal + A(P/A,20%,15) – F (P/F,20%,15)
PW = $1.000.000+60.000(P/A,20%,15)
– 100.000 (P/F,20%,15)– 100.000 (P/F,20%,15)
P = $1.000.000+60.000(5,8474)-100.000(0,1229)
P = $1.338.554
Keputusan :
Minimize Cost -> Pilih Vendor NEAX
23. 4. PT ABC sedang merencanakan pembelian sistem
catu daya sentral (SCDS). Terdapat 2 vendor
yang menawarkan sistem tersebut, yaitu vendor
lokal dan vendor luar (import). Vendor lokal
menawarkan sistem tersebut dengan harga
Rp.100 Juta termasuk biaya kirim dan instalasi,
sedangkan vendor luar Rp. 175 juta. SCDS Lokalsedangkan vendor luar Rp. 175 juta. SCDS Lokal
diestimasi memiliki umur teknis 5 tahun dengan
nilai sisa Rp. 5 Juta, sedangkan SCDS luar
estimasi umur teknisnya 10 tahun dengan nilai
sisa Rp. 7,5 juta. Biaya operasional dan
maintenance SCDS Lokal dan CSDS luar adalah
sebagai berikut (dalam Rp. Juta) :
24. SCDS lokal pada tahun ke 3 harus di-overhaull dengan biaya
Rp.30 Juta, sedangkan SCDS luar dioverhaull pada tahun ke
4 dan ke 8 dengan biaya Rp.30 juta dan Rp. 40 juta.
Jika MARR 18%/th. SCDS mana yang sebaiknya dipilih?
Penyelesaian :
Karena umur alternatif tidak sama, SCDS lokal 5 tahun
dan SCDS Luar 10 tahun, maka SCDS lokal periode
analisis 2 x 5 tahun agar periode analisisnya sama
SCDS luar yaitu 10 tahun.
25. SCDS Lokal :
Diketahui :
Pawal = 100jt, A=10 jt, G=10juta, Fsisa = 5jt, untuk n=5
pada n=3, F=30jt (F Overhaull). i=18% per tahun
26. PW = Pw inv awal + Pw Reinv (alat baru)
PW inv awal = Pawal + A(P/A,18%,5) + G(P/G,18%, 5) +
Fovr(P/F,18%,3) - Fsisa(P/F,18%,5
Pw Reinv = {Pawal + A(P/A,18%,5) + (P/G,18%,5) + FovrPw Reinv = {Pawal + A(P/A,18%,5) + (P/G,18%,5) + Fovr
(P/F,18%,3) - Fsisa (P/F,18%,5} (P/F,18%,5)
Nilai Pw Reinv merupakan sebuah Nilai F pada tahun
ke-5 yang harus di ekivalenkan dengan Nilai sekarang.
Oleh karena itu, Nilai PW Reinv harus dikalikan dengan
faktor suku bunga P/F.