Makalah ini membahas tentang ekonomi teknik dengan menjelaskan beberapa konsep dasar seperti perumusan bunga, pengertian ekivalensi, present worth analysis, future worth analysis, dan annual worth analysis. Makalah ini juga memberikan contoh kasus untuk menerapkan konsep-konsep tersebut.
1. EKONOMI TEKNIK
Disusun Oleh:
Nimas Lestari Ayu Putri
(15412327)
3IB01A
Jurusan Teknik Elektro
Universitas Gunadarma
2014
2. KATA PENGANTAR
2
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya
makalah ini. Karena hanya dengan rahmat dan hidayah-Nya, penyusunan makalah dengan
judul “Ekonomi Teknik” dapat kami selesaikan dengan baik.
Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan akan
tentang semua yang ada dalam ekonomi teknik melalui makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, berbagai hambatan telah kami alami. Oleh karena itu,
terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan kemampuan kami semata. Namun, karena
adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Sehubungan dengan hal
tersebut, kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu
per satu yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari pengetahuan dan pengalaman kami
masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran
dari berbagai pihak agar makalah ini menjadi lebih baik dan bermanfaat.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Depok, november 2014
Penulis
3. 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................2
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................4
A. Latar belakang ............................................................................................................4
B. Manfaat makalah ........................................................................................................5
C. Tujuan makalah ..........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................6
A. Perumusan Bunga ......................................................................................................6
B. Pengertian Ekivalensi.................................................................................................7
C. Present Worth Analysis..............................................................................................8
D. Future Worth Analysis ...............................................................................................10
E. Annual Worth Analysis..............................................................................................12
F. Konsep Ekuivalensi ...................................................................................................14
G. Contoh Kasus .............................................................................................................18
BAB III KESIMPULAN........................................................................................................19
A. Kesimpulan ................................................................................................................19
BAB IV PENUTUP ...............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................21
4. 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Krisis moneter yang yang terjadinya di Indonesia yang ditandai dengan merosotnya
sendi-sendi perekonomian termasuk perbankan yamg diakibatkan oleh nilai tukar rupiah yang
jatuh terhadap nilai tukar dollar. Inflasi merupakan salah satu dampak dari terjadinya krisis
ekonomi berkepanjangan yang melanda suatu negara. Inflasi adalah suatu keadaan dimana
terjadi kenaikan hargaharga secara tajam (absolute) yang berlangsung secara terus-menerus
dalam jangka waktu yang cukup lama yang diikuti dengan semakin merosotnya nilai riil
(intrinsik) mata uang suatu negara (Tajul Kahalwaty, 2000 : 5).
Pada sekitar pertengahan tahun 1997, permasalahan inflasi dan krisis nilai tukar
semakin mencuat karena tingkat inflasi sudah mencapai angka dua digit yaitu sekitar 11,05
persen dan menyebabkan nilai mata uang rupiah merosot tajam. Hal ini mengakibatkan
jumlah hutang Negara terhadap luar negeri meningkat secara tajam. Selain itu berpengaruh
terhadap timbul Non Performing Loans (NPL) atau kredit macet yang secara langsung dan
tidak langsung akan mengganggu (dalam jumlah yang besar bahkan akan menghentikan)
operasional bank. Masalh lain yang ditimbulkan adalah perginya para investor asing dalam
hal menanamkan modalnya di Indonesia.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi inflasi adalah
dengan menekan uang beredar baik dalam arti sempit (M1) maupun arti luas (M2) atau
likuiditas perekonomian. Efek dari kebijakan ini, bank-bank swasta maupun bank-bank
pemerintah berlomba-lomba menaikkan suku bunga. Bunga yang diberikan oleh bank-bank
pada masyarakat merupakan daya tarik yang utama bagi masyarakat untuk melakukan
penyimpanan uangnya dibank, sedangkan bagi bank, semakin besar dana masyarakat yang
bisa dihimpun, akan meningkatkan kemampuan bank untuk membiayai operasional aktivanya
yang sebagian besar berupa pemberian kredit pada masyarakat. Untuk itu pemerintah
melakukan kebijakan moneter dengan menekan jumlah uang beredar melalui peningkatan
suku bunga bank.
5. 5
B. Manfaat Makalah
Ekonomi teknik memberikan informasi tentang keputusan umum berkenaan
dengan pengoperasian suatu organisasi. Setelah dibuat keputusan untuk menanamkan
modal dalam sebuah proyek dan uang telah ditanamkan, maka siapapun yang mengatur
modal itu ingin mengetahui hasil-hasil keuangannya. Sehingga, harus ditetapkan suatu
prosedur akuntansi sedemikian sehingga keuangan yang berkenaan dengan investasi itu
dapat direkam dan disimpulkan dan ditentukan unjuk kerja (performansi). Pada saat yang
sama, melalui penggunaan informasi keuangan yang baik, dapat ditetapkan kontrol dan
digunakan untuk mengarahkan operasi menuju sasaran-keuangan yang diinginkan.
C. Tujuan Makalah
Tujuan mempelajari ekonomi teknik secara garis besar adalah Analisa ekonomi teknik
melibatkan pembuatan keputusan terhadap berbagai penggunaan sumber daya yang terbatas.
Konsekuensi terhadap hasil keputusan biasanya berdampak jauh ke masa yang akan datang,
yang konsekuensinya itu tidak bisa diketahui secara pasti , merupakan pengambilan
keputusan dibawah ketidakpastian .Sehingga penting mengetahui:
a. Prediksi kondisi masa yang akan datang
b. Perkembangan teknologi
c. Sinergi antara proyek-proyek
6. 6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perumusan Bunga
Bunga adalah imbal jasa atas pinjaman uang. Imbal jasa cipal). Persentase dari pokok
utang yang dibayarkan sebagai imbal jasa ( bunga ) dalam suatu periode tertentu disebut
"suku bunga". Bunga adalah jumlah yang dibayarkan akibat kita menggunakan uang
pinjaman. Dalam suatu analisa kita dapat menggunakan notasi
I = P . n . i
Dimana :
I = Besarnya keseluruhan bunga
P = Besarnya pinjaman
n = Jumlah tahun/bulan
i = Tingkat bunga
dalam perumusan bunga adanya beberapa jenis bunga yaitu :
Bunga sederhana
Bunga sederhana merupakan hasil dari pokok utang, suku bunga per periode, dan lamanya
waktu peminjaman.
Rumusan bunga sederhana yaitu: c=pbw, dimana c (bunga sederhana) merupakan hasil dari p
(pokok utang), b (bunga), dan w (waktu). Contohnya: Wiki meminjam Rp 230.000.000 untuk
membeli sebuah mobil baru, dengan suku bunga sebesar 9.5% per tahun dan masa pinjaman
adalah 5 tahun maka bunganya adalah
Rp. 230.000.000 * 0.095 * 5 = Rp. 109.250.000
Bunga sederhana untuk pinjaman Wiki adalah Rp. 109.250.000, maka total pembayaran
pokok utang ditambah bunganya adalah Rp. 339.250.000.
Contoh lainnya, misalnya pokok utangnya adalah Rp. 100.000 :
Utang kartu kredit dimana dikenakan biaya sebesar Rp. 1.000 per harinya maka
1.000/100.000 = 1%/perhari.
Obligasi swasta dimana pembayaran kupon bunga pertamanya adalah sebesar Rp
3.000 setelah 6 bulan sejak tangal penerbitan obligasi dan pembayaran kupon
keduanya adalah Rp. 3.000 pada saat akhir tahun maka hasilnya adalah :
(3.000+3.000)/100.000 = 6%/year.
7. Bunga Deposito yang dibayarkan pada akhir tahun sebesar Rp. 6.000 maka
perhitungannya adalah : 6.000/100.000 = 6%/year.
7
Bunga berbunga
Bunga berbunga atau disebut juga bunga majemuk: nilai pokok utang ini akan berubah terus
setiap akhir suatu periode dengan penambahan perhitungan bunga . misalnya pokok hutang
adalah 1.000 dengan bunga 5%/tahun maka periode tahun pertama pokok hutangnya menjadi
1000+(1.000*5%) = 1.050. Pada periode tahun berikutnya maka perhitungannya menjadi
1050+(1050*5%)= 1.102,50.
Suku bunga tetap dan mengambang
"Suku bunga tetap" adalah suku bunga pinjaman tersebut tidak berubah sepanjang
masa kredit.
"Suku bunga mengambang" adalah suku bunga yang berubah-ubah selama masa
kredit berlangsung dengan mengikuti suatu kurs referensi tertentu seperti misalnya
LIBOR dimana cara perhitungannya dengan menggunakan sistem penambahan marjin
terhadap kurs referensi.
Kombinasi atas suku bunga tetap dan mengambang ini dimungkinkan serta sering digunakan.
Misalnya pada suatu kredit pemilikan rumah dimana disepakati bahwa hingga tahun ketiga
bunganya adalat tetap yaitu 8.5% dan bunga untuk tahun selanjutnya akan ditetapkan sebesar
2% di atas LIBOR.
B. Pengertian Ekivalensi
Nilai uang yang berbeda pada waktu yang berbeda akan tetapi secara finansial
mempunyai nilai yang sama. Kesamaan nilai finansial tersebut dapat ditunjukkan jika nilai
uang dikonversikan (dihitung) pada satu waktu yang sama.
Metode Ekivalensi
Adalah metode yang digunakan dalam menghitung kesamaan atau kesetaraan nilai
uang waktu berbeda.
Nilai ekivalensi dari suatu nilai uang dapat dihitung jika diketahui 3 hal :
1) Jumlah uang pada suatu waktu
2) Periode waktu yang ditinjau
3) Tingkat bunga yang dikenakan
Perhitungan Ekivalensi
Nilai Ekivalensi Pengeluaran = Nilai Ekivalensi Penerimaan
8. Contoh:
Hari ini budi menabung di bank sebesar Rp 10.000. dua dan empat tahun kemudian
ditabungnya lagi masing-masing sejumlah Rp 5.000. maka jumlah uang tabungannya pada
tahun ke 7 dar hari ini bila suku bunga i =10 % adalah sebesar Rp 34.195
Rumus-Rumus Bunga Majemuk dan Ekivalensinya
Notasi yang digunakan dalam rumus bunga yaitu :
i (interest) = tingkat suku bunga per periode
n (Number) = jumlah periode bunga
P (Present Worth) = jumlah uang/modal pada saat sekarang (awal periode/tahun)
F (Future Worth) = jumlah uang/modal pada masa mendatang (akhir
periode/tahun)
A (Annual Worth) = pembayaran/penerimaan yang tetap pada tiap periode/tahun
G (Gradient) = pembayaran/penerimaan dimana dari satu periode ke periode
berikutnya terjadi penambahan atau pengurangan yang
besarnya sama
8
C. Present Worth Analysis
Present Worth adalah nilai sejumlah uang pada saat sekarang yang merupakan
ekivalensi dari sejumlah cash flow (aliran kas) tertentu pada periode tertentu dengan tingkat
suku bunga (i) tertentu. Proses perhitungan nilai sekarang seringkali disebut atau discounting
cashflow.Untuk menghitung present worth dari aliran cash tunggal (single payment) dapat
dikalikan dengan Single Payment Present Worth Factor.Sedangkan untuk menghitung present
worth dari aliran kas yang bersifat anuitas dapat dikalikan dengan Equal Payment Series
Present Worth Factor.
Kegunaan :
Present Worth Analysis digunakan untuk untuk mengetahui nilai investasi sekarang dari
suatu nilai dimasa datang. Untuk menghitung Pw bisa menggunakan fungsi pw() yang ada
dimicrosoft excel. Ada lima parameter yang ada dalam fungsi pw(), yaitu :
Rate, tingkat suku bunga pada periode tertentu bisa per bulan ataupun per tahun.
Nper, jumlah angsuran yang dilakukan.
Pmt, besar angsuran yang dibayarkan.
Fv, nilai akan datang yang akan dihitung nilai sekarangnya.
Type, jika bernilai 1 pembayaran dilakukan diawal periode, jika bernilai 0
pembayaran dilakukan diakhir periode.
9. Menghitung Nilai sekarang (Present Worth Analysis)
Nilai sekarang (Present Worth) adalah nilai ekivalen pada saat sekarang (waktu 0) .
Metode PW ini seringkali dipakai terlebih dahulu daripada metode lain karena biasanya
relatif lebih mudah menilai suatu proyek pada saat sekarang.
Fixed Input Maximize the PW of Benefit
Fixed Output Minimize the PW of Cost
Neither input nor output is fixed Maximize (PW of Benefit – PW of Cost) or Maximiz NPW
9
Contoh:
1. Perusahaan mempertimbangkan penambahan suatu alat pada mesin produksi guna
mengurangi biaya pengeluaran, yakni penambahan alat A dan penambahan alat B. Kedua alat
tersebut masing-masing $1.000 dan mempunyai umur efektiv 5 tahun dengan tanpa nilai sisa.
Pengurangan biaya dengan penambahan Alat A adalah $ 300 per tahun. Pengurangan biaya
dengan penambahan alat B $ 400 pada tahun pertaman dan menurun $ 50 setiap tahunnya.
Dengan i=7% alat mana yang dipilih?
Solution:
Harga masing-masing alat A dan B sama, sehingga tidak menjadi pertimbangan. Cashflow
masing-masing alat:
PW benefit of A : 300(P/A,7%,5) = 300 (4,100) =$ 1.230
PW benefit of B : 400 (P/A,7%,5)-50(P/G,7%,5) = 400(4,100)-50(7,647) = $ 1.257,65
Alat B menghasilkan benefit yang lebih besar sehingga untuk selama 5 tahun menjadi
alternatif yang menguntungkan, bahkan di tahun pertama dan kedua menghasilkan return
yang lebih besar dari alat A.
2. Pemerintah Kota Depok berencana membangun sebuah instalasi pengolahan air bersih. Ada
dua alternatif dalam upaya realisasi proyek tersebut, yakni dengan pembangunan bertahap
atau pembangunan langsung. Umur rencana yang di estimasikan adalah 50 tahun. Bila
pembangunan dilakukan bertahap, maka pembangunan awal akan menghabiskan biaya $300
million, dan tahap berikutnya setelah 25 tahun yang akan datang dengan estimasi biaya
menghabiskan $350 million. Dan bila pembangunan dilakukan sekali menghabiskan biaya
$400 million. Dengan suku bunga 6% alternatif mana yang akan dipilih?
Solution:
Pembangunan Bertahap:
PW of Cost = $300 million + 350 million (P/F,6%,25)
=$300 million + 81,6 million =$381,6 million
Pembangunan tidak bertahap”
PW of Cost =$400 million
Ternyata pembangunan bertahap menghabiskan biaya yang lebih kecil sehingga alternatif ini
yang dipilih.
10. 10
D. Future Worth Analysis
Future worth analysis (analisis nilai masa depan) didasarkan pada nilai ekuivalensi
semua arus kas masuk dan arus kas keluar di akhir periode analisis pada suatu tingkat
pengembalian minimum yang diinginkan (MARR). Oleh karena tujuan utama dari konsep
time value of money adalah untuk memaksimalkan laba masa depan, informasi ekonomis
yang diperoleh dari analisis ini sangat berguna dalam situasi-situasi keputusan investasi
modal.
Hasil FW alternative sama dengan PW, dimana FW = PW (F/P,i%,n). Perbedaan
dalam nilai ekonomis yang dihasilkan bersifat relative terhadap acuan waktu yang digunakan
saat ini atau masa depan. Untuk alternatif tunggal, jika diperoleh nilai FW ≥ 0 maka alternatif
tersebut layak diterima. Sementara untuk situasi dimana terdapat lebih dari satu alternatif,
maka alternatif dengan FW terbesar merupakan alternatif yang paling menarik untuk dipilih.
Pada situasi dimana alternatif yang ada bersifat independent, dipilih semua alternatif yang
memiliki FW ≥ 0.
Kegunaan
Future Worth Analysis digunakan untuk memaksimalkan laba masa depan, informasi
ekonomis yang diperoleh dari analisis ini sangat berguna dalam situasi – situasi keputusan
investasi modal.
Analisis Terhadap Alternatif Tunggal
Contoh 2.1
Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan peralatan baru seharga Rp. 30.000.000.
Dengan peralatan baru akan diperoleh penghematan sebesar Rp. 1.000.000 per tahun selama
8 tahun. Pada akhir tahun ke-8, peralatan itu memiliki nilai jual Rp. 40.000.000. Jika tingkat
suku bunga 12% per tahun dan digunakan future worth analysis, apakah pembelian peralatan
baru tersebut menguntungkan ?
Penyelesaian :
FW = 40000000 + 1000000(F/A,12%,8) – 30000000(F/P,12%,8)
NPV = 40000000 + 1000000(12,29969) – 30000000(2,47596)
NPV = -21.979.110
Usia Pakai Sama dengan Periode Analisis
Jika terdapat lebih dari satu alternatif usia pakai yang sama, analisis keputusan dapat
dilakukan menggunakan periode analisis yang sama dengan usia pakai alternatif.
Contoh 2.2
11. Sebuah perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan tahunannya.
Dua alternatif mesin dengan usia pakai masing-masing 8 tahun ditawarkan kepada
perusahaan.
11
Mesin Harga
Beli
(Rp.)
Keuntungan
per Tahun
(Rp.)
Nilai
Sisa di
Akhir
Usia
Pakai
(Rp.)
X 2500000 750000 1000000
Y 3500000 900000 1500000
Menggunakan tingkat suku bunga 15% per tahun, tentukan mesin yang seharusnya dibeli.
Penyelesaian :
Mesin X ;
FW X = 750000(F/A,15%,8) + 1000000 – 2500000(F/P,15%,8)
FW X = 750000(13,72682) + 1000000 – 2500000(3,05902)
FW X = 3647565
Mesin Y ;
FW Y = 900000(F/A,15%,8) + 1500000 – 3500000(F/P,15%,8)
FW Y = 900000(13,72682) + 1500000 – 3500000(3,05902)
FW Y = 3147568
Kesimpulan : pilih mesin X.
Usia Pakai Berbeda dengan Periode Analisis
Sama dengan Present Worth Analysis. Dalam situasi ini dapat digunakan asumsi perulangan
atau asumsi berakhir bersamaan, tergantung pada masalah yang dihadapi.
Contoh 2.3
Sebuah perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan tahunannya.
Dua alternatif mesin ditawarkan kepada perusahaan.
12. Mesin Usia
Pakai
(Tahun)
Harga
Beli
(Rp.)
Keuntungan
per Tahun
(Rp.)
Nilai
Sisa di
Akhir
Usia
Pakai
(Rp.)
X 8 2500000 750000 1000000
Y 16 3500000 900000 1500000
Dengan tingkat suku bunga 15% per tahun. Tentukan mesin yang seharusnya dibeli.
12
Penyelesaian :
Mesin X ;
FW X = 750000(F/A,15%,16) + 1000000 + 1000000(P/F,15%,8) – 2500000(F/P,15%,8) –
2500000(F/P,15%,16)
FW X = 750000(55,71747) + 1000000 + 1000000(3,05902) – 2500000(3,05902) –
2500000(9,35762)
FW X = 14805463
Mesin Y ;
FW Y = 900000(F/A,15%,16) + 1500000 – 3500000(F/P,15%,16)
FW Y = 900000(55,71747) + 1500000 – 3500000(9,35762)
FW Y = 18894053
FW mesin Y, Rp. 18.894.053, lebih besar dari FW mesin X, Rp. 14.805.463, maka pilih
mesin Y.
D. Annual Worth Analysis
Annual Worth atau nilai tahunan adalah sejumlah serial cash flow yang nilainya
seragam setiap periodenya. Nilai tahunan diperoleh dengan mengkonversikan seluruh aliran
kas ke dalam suatu nilai tahunan (anuitas) yang seragam. Menentukan nilai tahunan dari
suatu Present Worth dapat dilakukan dengan mengalikan PW tersebut dengan Equal Payment
Capital Recovery Factor. Sedangkan untu mengkonversikan nilai tahunan dari Nilai Future
dilakukan dengan mengalikan FW dengan Equal Paymentseries Sinking Fund Factor.
13. Istilah Capital Recovery (CR)
CR adalah Nilai merata tahunan yang ekuivalen dengan modal yang diinvestasikan.
CR = I(A/P, i, n) – S(A/F, i, n)
CR = (I-S) (A/F, i, n) + I(i)
CR = (I-S) (A/P, i, n) + S(i)
· I : Investasi awal
· S : Nilai sisa di akhir usia pakai
· n : Usia pakai
AW = Revenue –Expences -CR
Annual Worth Analysis dilakukan terhadap:
1. Alternatif tunggal , layak jika AW > 0
2. Beberapa alternatif dgn usia pakai sama
3. Beberapa alternatif dgn usia pakai berbeda
4. Periode analisis tak berhingga
Untuk 2,3, dan 4 : dipilih AW terbesar.
13
Kegunaan :
Annual Worth Analysis digunakan untuk penggantian analisis nilai biaya ataupun investasi.
Contoh 3.1
Investasi modal sebuah mesin yang dibeli dua tahun lalu adalah $20.000. Mesin tersebut telah
disusutkan dengan menggunakan metode MACRS (GDS), dan BVnya saat ini adalah sebesar
$9.600. MV mesin tersebut, jika dijual saat ini, adalah $5.000 dan akan memerlukan biaya
$2.000 untuk mereparasi mesin agar tetap dapat dipergunakan selama lima tahun lagi.
Berapakah :
a. Total investasi aset lama ; dan
b. Nilai yang tidak diamortisasi ?
Penyelesaian :
14. Investasi aset lama adalah MVnya saat ini plus setiap pengeluaran yang dibutuhkan agar aset
masih dapat dipergunakan (dan dapat dibandingkan) relatif terhadap mesin baru yang
tersedia.
a. Investasi untuk mempertahankan mesin sekarang adalah $5.000 + $2.000 = $7.000
b. Jika mesin ini dijual sebesar $5.000, nilai yang tidak diamortisasi akan sebesar
14
$9.600 – $5.000 = $4.600
Contoh 3.2
Tuan ANDREAS ingin mengumpulkan uang untuk membeli rumah setelah dia pensiun.
Diperkirakan 10 tahun lagi dia pensiun. Jumlah uang yang diperlukan Rp 225.000.000,00.
Tingkat bunga 12 % per tahun. Berapa jumlah uang yang harus di tabung setiap tahunnya ?
Penyelesaian :
F = Rp 225.000.000 ; i = 12 % ; n = 10
A = F (A/F, i, n)
= (Rp 225.000.000) X (A/F, 12 %, 10)
= (Rp 225.000.000) X (0,0570)
= Rp 12.825.000
C. Metode Ekuivalensi
Metode ekuivalen adalah metode mencari kesamaan atau kesetaraan nilai uang
untuk waktu yang berbeda. Dalam perhitungan ekuivalen dibutuhkan data tentang:
ƒ suku bunga (rate of interest);
ƒ jumlah uang yang terlibat;
ƒ waktu penerimaan dan/atau pengeluaran uang;
ƒ sifat pembayaran bunga terhadap modal yang ditanamkan.
16. Bunga Bunga majemuk majemuk dalam dalam ekuivalensi ekuivalensi
16
Single payment/cashflow formulas
Uniform series formulas
Linear (Arithmatic) gradient series
Geometric gradient series
18. 18
H. Contoh Kasus
1. Berapakah nilai ekuivalensi masa depan pada akhir tahunke-4 untuk $1000,- diawal
tahun pertama pada tingkat suku bunga 10% per tahun?.
2. Seseorang ingin memiliki $1464,10 dalam 4 tahun. Berapa besar uang yang harus
didepositokan unruk mendapatkan jumlah tersebut pada tingkat suku bunga 10% per
tahun?.
3. Seseorang meminjam $1200,- diawal tahun pertama dengan rencana
mengembalikannya pada akhir tahun ke-5. Tetapi diawl tahun ke-3 orang tersebut
menambah pinjaman sebesar $800,- yang akan dikembalikanbersamaan dengan
pengembalian pinjaman pertama. Berapa besar uang yang harus dikembalikan di
akhir tahun ke-5 jika pinjaman dilakukan dengan tingkat suku bunga12% per tahun?.
4. Seseorang meminjamkan sejumlah uang diawal tahun pertama dengan rencana akan
dikembalikan di akhir
5. tahun ke-2 sebesar $800,- dan $1200,- di akhir tahun ke-5. Berapa besar uang yang
dipinjamkan jikapinjaman dilakukan pada tingkat suku bunga 15% per tahun?
6. Si A menginvestasikan sejumlah uang di awal tahun pertama. Di awal tahun ke-3,
orang tersebut menambah investasinya sebesar 1,5 kali investasi pertama. Jika tingkat
suku bunga 10% per tahun, dandikehendak iagar nilai investasinya menjadi $2000,-
di akhir tahun ke-5. Berapa besar investasi yang dilakukan di awal tahun pertama dan
di awal tahun ke-3.?
19. 19
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Jika anda merasa anda tidak dapat melakukan apa-apa, berhentilah berpikir
tentang apa yang tidak dapat anda lakukan dan mulai berpikir tentang apa yang dapat
anda lakukan. Bahkan jika itu adalah sesuatu yang kecil atau tampaknya tidak
penting. Langkah kecil mungkin sebuah loncatan untuk mengarah ke langkah lain
yang lebih besar. - Miliki keberanian untuk pengambilan keputusan. - Jika anda mulai
merasa kewalahan atau frustasi, ambil nafas dahulu. Sadarilah bahwa setiap masalah
memiliki solusi, tapi kadang-kadang anda begitu sibuk di dalamnya sehingga anda
tidak dapat melihat apa-apa lagi selain masalahnya. - Sikap adalah kuncinya.
Semakin banyak masalah yang anda pecahkan, semakinberpengalaman anda
dalam pemecahan masalah. Anda dapat menerapkan solusi dari satu area ke area lain
hanya dengan mendapatkan pengalaman. Terbukalah untuk masalah-masalah baru.
Pertimbangkan membaca buku-buku yang khusus berkaitan dengan masalah anda.
Perlu diingat peranan orang lain dalam pemecahan masalah. Kerja tim sering
memainkan peran penting dalam masalah-masalah yang dihadapi.
20. 20
BAB IV
PENUTUP
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah makalah dengan judul “Ekonomi
Teknik” telah selesai kami susun dan kami buat. Kritik dan saran yang bersifat membangun
kami harapkan dari para pembaca sebagai upaya penyempurnaan makalah selanjutnya.
Terima kasih.
Depok, November 2014
Wassalam
21. 21
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_bunga
http://lyamarsadyy.blogspot.com/2013/11/tugas-2-analisis-ekivalensi_28.html
http://myelearning-112080210.blogspot.com/2012/02/present-worth-analysis.html
http://marluganababan-electrical.blogspot.com/2013/11/analisis-ekivalensi-cash-flow.html