2. Pendahuluan
O Metode annual equivalent (AE)
konsepnya merupakan kebalikan dari
metode NPV.
O Jika pada metode NPV seluruh alirah
cash ditarik pada posisi persent,
sebaliknya pada metode AE aliran cash
justru didistribusikan secara merata pada
setiap periode waktu sepanjang umur
investasi, baik cash-in maupun cash out.
3. Keterangan:
I = Investasi
S = Nilai sisa
Ab = Annual Benefit
Ac = Annual cost
G = gradien
n = umur investasi
EUAB = equivalent uniform annual of benefit
EUAC = Equivalent uniform annual of cost
4. O EUAB hasil pendistribusian secara
merata dari cash-in
menghasilkan
rata pendapatan per tahun
O EUAC hasil pendistribusian cash-out
secara merata
O AE EUAB dikurangi EUAC
5. RUMUS
O Berdasarkan konsep tersebut diperoleh
persamaan umum (formula) sebagai berikut :
Keterangan:
Cb = cash flow benefit
Cc = cash flow cost
Cf = cash flow utuh (benefit + cost)
FBA = faktor bunga annual
t = periode waktu
n = umur investasi
6. Kriteria Keputusan
O Untuk mengetahui apakah rencana suatu investasi
tersebut layak secara ekonomis atau tidak, diperlukan
suatu ukuran/kriteria tertentu dalam metode AE, yaitu :
O Jika AE > 0, artinya investasi akan
menguntungkan/layak (feasible)
O Jika AE < 0 artinya investasi tidak
menguntungkan/tidak layak (unfeasible)
7. Soal
Bangunan jurusan Teknik Lingkungan memiliki investasi
awal sebesar 15 M rupiah dan investasi tahun 2015 sebesar
14 M rupiah. Dalam pengoperasiannya membutuhkan biaya
operasional sebesar 10 jt/tahun dan biaya kerusakan kunsen
pintu pada tahun 2014 sebesar 30 jt. Pada tahun 2009
banguna Teknik Lingkungan mengalami kerusakan akibat
gempa sehingga membutuhkan perbaikan sebesar 350 jt dan
anggaran yang diperoleh 400 jt/tahun. Buatlah grafik AE
dengan suku bunga 12% dan evaluasi kelayakan ekonomis
bangunan tersebut berawal dati tahun 2004 hingga 2015!
8. Jawaban
Diket : I1 =15 M
I2 = 14 M
i = 12%
n = 11
Ab = 400 jt
Ac = 10 jt
OH1 = 350 jt
OH2 = 30 jt
Dana gempa = 350 jt
Ditanya : kelayakan ekonomis secara metode annual `
equaivalent?
9. O Grafik cash flow investasi:
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
I = 15 M
350 jt
Oh2 = 10 j tOh1= 350 j t
Ac = 10 jt
Ab = 400 jt
I = 14 M
10. AE = – I (A/P,i,n) –I (A/P,i,n) + Ab – Ac – Oh1 (P/F,i,n) (A/P,i,n) – Oh2
(P/F,i,n) (A/P,i,n) + 350 jt (P/F,i,n) (A/P,i,n)
AE = – I (A/P,12,11) –I (A/P,12,11) + Ab – Ac – Oh1 (P/F,12,5)(A/P,12,11)
– Oh2 (P/F,12,10) (A/P,12,11) + 350 jt (P/F,12,5) (A/P,12,11)
AE = – 15000 jt (A/P,12,11) – 14000 jt (A/P,12,11) + 400 jt – 10 jt – 350 jt
(P/F,12,5) (A/P,12,11) – 30 jt (P/F,12,10) (A/P,12,11) + 350 jt
(P/F,12,5) (A/P,12,11)
AE = – 15000 jt (0,1684) – 14000 jt (0,1684) + 400 jt – 10 jt – 350 jt
(0,5674)(0,1684) – 30 jt (0,322) (0,1684) + 350 (0,5674)(0,1684)
AE = –2526 jt – 2357,6 jt + 400 jt – 10 jt – 33,44 jt – 9,66 jt + 33,44 jt
AE = – 4503,26 jt
= – 4,50326 M
Karena AE = -4,5 M rupiah < 0, maka rencana investasi tidak layak secara
ekonomi.